radiografi dentalssfsdfsa

64
Radiografi Dental I. PENGERTIAN Radiografi Dental adalah salah satu bagian terpenting dari diagnosis oral modern. Dalam menentukan diagnosis yang tepat dan akurat, setiap dokter harus mengetahui nilai dan interpretasi suatu hasil gambaran radiografi. Hasil gambran radiografi dapat menunjukkan lesi patologis yang tidak dapat diidentifikasi dengan cara lain. Selain itu, gambaran radiografi juga harus dapat menunjukkan lokasi lesi tersebut. Radiografi dental adalah suatu gambaran radiografi pada suatu film khusus yang dihasilkan dengan paparan radiasi sinar x ke arah gigi dan struktur jaringan pendukung gigi. Penggunaan radiografi dental bervariasi antara lain untuk mendeteksi penyakit, lesi, dan kondisi gigi serta tulang yang tidak bisa dilihat secara klinis. Radiografi dental tidak hanya dipakai untuk mendeteksi penyakit tetapi juga untuk memastikan penyakit yang diderita serta membantu untuk mengetahui letak dari lesi ataupun benda asing. Radiografi dental menggambarkan informasi yang dibutuhkan selama perawatan gigi, contohnya pada prosedur perawatan saluran akar. Dental radiografi juga dapat digunakan untuk memeriksa status kesehatan gigi dan tulang selama pertumbuhan dan perkembangannya. Radiografi ini sangat diperlukan untuk menunjukkan perubahan sekunder dari suatu trauma, karies, ataupun penyakit periodontal. Penggunaan radiografi dental yang tepat dapat membantu dokter gigi dalam mendeteksi penyakit sehingga menguntungkan pasien dengan meminimalisasi serta mencegah penyakit , seperti rasa sakit yang disebabkan oleh gigi, serta pada kebutuhan prosedur operasi. Aspek ini sangat menguntungkan bagi pasien dalam menghemat waktu dan biaya, selagi pasien mendapatkan perawatan kesehatan gigi. II. JENIS DENTAL RADIOGRAFI Pemeriksaan radiografi intra oral Pemeriksan ini menggambarkan sebagian kecil dari keadaan gigi dan struktur pendukung radiografi intra oral. Dalam penggunaannya, film intar oral diletakkan di dalam mulut

Upload: soppy-saogo

Post on 15-Apr-2017

244 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Radiografi Dentalssfsdfsa

Radiografi Dental

I.           PENGERTIAN          Radiografi Dental adalah salah satu bagian terpenting dari diagnosis oral modern. Dalam menentukan diagnosis yang tepat dan akurat, setiap dokter harus mengetahui nilai dan interpretasi suatu hasil gambaran radiografi. Hasil gambran radiografi dapat menunjukkan lesi patologis yang tidak dapat diidentifikasi dengan cara lain. Selain itu, gambaran radiografi juga harus dapat menunjukkan lokasi lesi tersebut.

          Radiografi dental adalah suatu gambaran radiografi pada suatu film khusus yang dihasilkan dengan paparan radiasi sinar x ke arah gigi dan struktur jaringan pendukung gigi. Penggunaan radiografi dental bervariasi antara lain untuk mendeteksi penyakit, lesi, dan kondisi gigi serta tulang yang tidak bisa dilihat secara klinis. Radiografi dental tidak hanya dipakai untuk mendeteksi penyakit tetapi juga untuk memastikan penyakit yang diderita serta membantu untuk mengetahui letak dari lesi ataupun benda asing. Radiografi dental menggambarkan informasi yang dibutuhkan selama perawatan gigi, contohnya pada prosedur perawatan saluran akar.          Dental radiografi juga dapat digunakan untuk memeriksa status kesehatan gigi dan tulang selama pertumbuhan dan perkembangannya. Radiografi ini sangat diperlukan untuk menunjukkan perubahan sekunder dari suatu trauma, karies, ataupun penyakit periodontal. Penggunaan radiografi dental yang tepat dapat membantu dokter gigi dalam mendeteksi penyakit sehingga menguntungkan pasien dengan meminimalisasi serta mencegah penyakit , seperti rasa sakit yang disebabkan oleh gigi, serta pada kebutuhan prosedur operasi. Aspek ini sangat menguntungkan bagi pasien dalam menghemat waktu dan biaya, selagi pasien mendapatkan perawatan kesehatan gigi.

II.          JENIS DENTAL RADIOGRAFI         Pemeriksaan radiografi intra oral     Pemeriksan ini menggambarkan sebagian kecil dari keadaan gigi dan struktur pendukung

radiografi intra oral. Dalam penggunaannya, film intar oral diletakkan di dalam mulut pasien. Radiografi intra oral terdiri dari 3 jenis yaitu pemeriksaan periapikal interproksimal dan oklusal. Pemeriksaan periapikal terdiri dari 2 teknik, yaitu teknik kesejajaran dan teknik bidang bagi. Teknik-teknik ini digunakan untuk memeriksa kondisi mahkota dan akar gigi serta struktur periodontal gigi. Pemeriksaan interproksimal dengan menggunakan teknik bite-wing, digunakan untuk memeriksa mahkota gigi pada 2 rahang sekaligus yaitu rahang atas dan rahang bawahpada satu film saja. Pemeriksaan oklusal dengan penggunaan teknik oklusal, digunakan untuk pemeriksaan mandibula atau maksila dengan area yang lebih luas yang tergambar pada satu film.

         Pemeriksaan radiografi ekstra oral      Pemeriksaan ini menggambarkan seluruh daerah tengkorak dan rahang. Film radiografi

diletakkan di luar mulut pasien.

Page 2: Radiografi Dentalssfsdfsa

III.          KONSEP DASAR TEKNIK KESEJAJARAN     Dasar-dasar dari teknik kesejajaran adalah sebagai berikut :

    Film yang diletakkan di mulut harus sejajar dengan sumbu panjang gigi yang akan difoto.    Arah masuk sinar x harus tegak lurus (membentuk sudut 90) terhadap film dan sumbu panjang

gigi.   Film holder digunakan untuk menjaga agar posisi film tetap sejajar dengan sumbu panjang

gigi. Hal ini disebabkan karena pasien tidak memungkinkan untuk memegang film dalam posisi yang benar.

      Jarak target dan objek harus seminimal mungkin agar tidak terjadi distorsi.

IV.         ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN  1. Pesawat sinar x. Pesawat ini dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu bagian komponen, tabung x-

ray, dan peralatan x-ray generating. 

             Terdiri dari komponen-komponen :

Page 3: Radiografi Dentalssfsdfsa

      Control Panel : Memiliki tombol on-off dan lampu indikator, tombol pembuka dan lampu indikatornya, dan sebagian pengontrol (faktor eksposi) untuk mengatur pancaran sinar x. Contol panel ini disambungkan ke sumber listrik dan menjadi sebuah panel yang menempel pada dinding.

    Extention arm : alat yang menghubungkan antara control panel dengan tubehead. Gunanya untuk menghantarkan gelombang elektrik dari control panel ke tubehead. Alat ini memungkinkan tubehead melakukan pergerakan dan perubahan posisi.

Page 4: Radiografi Dentalssfsdfsa

      Tubehead : terbuat dari logam berat dan memiliki x-ray tube.Tube Head terdiri dari :

  Tube housing : mengelilingi tube dan transformator. Keduanya terisi minyak untuk melindungi x-ray tube tersebut dan mendasari komponen bertegangan tinggi

  Insulating oil : merupakan minyak yang mengelilingi tube dan transformator untuk mencegah panas berlebih dengan menyerap panas.

  Tubehead seal : bahan ini menutupi tubehead (aluminium) dan berfungsi sebagai filter.  X-ray tube :bagian terpenting dari sistem penghasil sinar-x. Merupakan tabung hampa udara

yang terbuat dari kaca. Tabung yang digunakan untuk dental radiografi memiliki panjang beberapa inci dan diameter 1 inci.

  Leaded glass housing : berfungsi untuk mencegah keluarnya x-ray ke segala arah sehingga terfokus hanya ke satu daerah central. Diujungnya terdapat lubang yang langsung terhubung dengan konus.

  Katoda : berfungsi untuk mensuplai elektron yang diperlukan untuk menghasilkan sinar-x.  Anoda : berfungsi untuk mengubah elektron menjadi sinar-x.

Anoda

Katoda

         Bahan Dalam Teknik Paralel          Film holder: untuk meletakkan film dalam posisi yang benar (parallel/sejajar dengan gigi) dan mempertahankan posisi tersebutagar daerah periapikal diproyeksikan ke film. Penempatan film jangan terlalu dekat dengan gigi tetapi lebih ke arah tengah mulut.Film holder yang banyak digunakan untuk teknik kesejajaran ada 5 adalah:

Page 5: Radiografi Dentalssfsdfsa

  Rinn XCPXCP (Extension Core Paralleling) terdiri dari bite-block plastik, ring pengarah dari plastik, dan lengan indikator dari metal. Untuk mengurangi jumlah radiasi yang diterima pasien, ring snap-oncollimator dapat ditambahkan ke ring pengarah plastic tersebut.

  Precision film holdersTerdiri dari collimating shields dari metal dan alat pemegang film yangmembatasi ukuran sinar X sesuai dengan ukuran film.

  Stabe film holder (bite-block)Merupakan sebuah film holder yang disposable film holder yangdidesign untuk sekali pakai.

  EEZEE-grip film holder Dikenal juga dengan Snap-A-Ray, alat ini dapat dipakai untuk menstabilisasi film.

  Hemostat film holder (hemostat dengan bite-block)Dimasukkan melalui bite block dari karet yang juga dapat digunakanuntuk menstabilkan film.

Page 6: Radiografi Dentalssfsdfsa

Efek Radiasi Terhadap Sel Pada   Manusia

NAMA           : Taufik Senjaya

 

EFEK RADIASI TERHADAP SEL PADA MANUSIA.

            Tubuh terdiri dari berbagai macam organ seperti hati, ginjal, paru dan lainnya. Setiap organ tubuh tersusun atas jaringan yang merupakan kumpulan sel yang mempunyai fungsi dan struktur yang sama. Sel sebagai unit fungsional terkecil dari tubuh dapat menjalankan fungsi hidup secara lengkap dan sempurna seperti pembelahan, pernafasan, pertumbuhan dan lainnya. Sel terdiri dari dua komponen utama, yaitu sitoplasma dan inti sel (nucleus). Sitoplasma mengandung sejumlah organel sel yang berfungsi mengatur berbagai fungsi metabolisme penting sel. Inti sel mengandung struktur biologic yang sangat kompleks yang disebut kromosom yang mempunyai peranan penting sebagai tempat penyimpanan semua informasi genetika yang berhubungan dengan keturunan atau karakteristik dasar manusia. Kromosom manusia yang berjumlah 23 pasang mengandung ribuan gen yang merupakan suatu rantai pendek dari DNA (Deooxyribonucleic acid) yang membawa suatu kode informasi tertentu dan spesifik.

Interaksi antara radiasi dengan sel hidup merupakan proses yang berlangsung secara bertahap. Proses ini diawali dengan tahap fisik dan diakhiri dengan tahap biologik. Ada empat tahapan interaksi, yaitu :

1. Tahap Fisik

Tahap Fisik berupa absorbsi energi radiasi pengion yang menyebabkan terjadinya eksitasi dan ionisasi pada molekul atau atom penyusun bahan biologi. Proses ini berlangsung sangat singkat dalam orde 10-16 detik. Karena sel sebagian besar (70%) tersusun atas air, maka ionisasi awal yang terjadi di dalam sel adalah terurainya molekul air menjadi ion positif H2O+

dan e- sebagai ion negatif. Proses ionisasi ini dapat ditulis dengan :

H2O + radiasi pengion  —>  H2O+ + e-

2. Tahap Fisikokimia

Tahap fisikokimia dimana atom atau molekul yang tereksitasi atau terionisasi mengalami reaksi-reaksi sehingga terbentuk radikal bebas yang tidak stabil. Tahap ini berlangsung dalam orde 10-6 detik. Karena sebagian besar tubuh manusia tersusun atas air, maka peranan air sangat besar dalam menentukan hasil akhir dalam tahap fisikokimia ini. Efek langsung radiasi pada molekul atau atom penyusun tubuh selain air hanya memberikan sumbangan yang kecil bagi akibat biologi akhir dibandingkan dengan efek tak langsungnya melalui media air tersebut. Ion-ion yang terbentuk pada tahap pertama interaksi akan beraksi dengan molekul air lainnya sehingga menghasilkan beberapa macam produk , diantaranya radikal bebas yang sangat reaktif dan toksik melalui radiolisis air, yaitu OH- dan H+. Reaksi kimia yang terjadi dalam tahap kedua interaksi ini adalah:

H2O+ —-> H+ + OH-

Page 7: Radiografi Dentalssfsdfsa

H2O + e    –>    H2O-

H2O- –> OH- + H+

Radikal bebas OH- dapat membentuk peroksida (H2O2) yang bersifat

oksidator kuat melalui reaksi berikut :

OH- + OH + —> H2O2

3. Tahap Kimia Dan Biologi

Tahap kimia dan biologi yang berlangsung dalam beberapa detik dan ditandai dengan terjadinya reaksi antara radikal bebas dan peroksida dengan molekul organik sel serta inti sel yang terdiri atas kromosom. Reaksi ini akan menyebabkan terjadinya kerusakan-kerusakan terhadap molekul-molekul dalam sel. Jenis kerusakannya bergantung pada jenis molekul yang bereaksi. Jika reaksi itu terjadi dengan molekul protein, ikatan rantai panjang molekul akan putus sehingga protein rusak. Molekul yang putus ini menjadi terbuka dan dapat melakukan reaksi lainnya. Radikal bebas dan peroksida juga dapat merusak struktur biokimia molekul enzim sehingga fungsi enzim terganggu. Kromosom dan molekul DNA di dalamnya juga dapat dipengaruhi oleh radikal bebas dan peroksida sehingga terjadi mutasi genetik.

4. Tahap Biologis

Tahap biologis yang ditandai dengan terjadinya tanggapan biologis yang bervariasi bergantung pada molekul penting mana yang bereaksi dengan radikal bebas dan peroksida yang terjadi pada tahap ketiga. Proses ini berlangsung dalam orde beberapa puluh menit hingga beberapa puluh tahun, bergantung pada tingkat kerusakan sel yang terjadi. Beberapa akibat dapat muncul karena kerusakan sel, seperti kematian sel secara langsung, pembelahan sel terhambat atau tertunda serta terjadinya perubahan permanen pada sel anak setelah sel induknya membelah. Kerusakan yang terjadi dapat meluas dari skala seluler ke jaringan, organ dan dapat pula menyebabkan kematian.

Dilihat dari interaksi biologi tadi di atas, maka secara biologis efek radiasi dapat dibedakan atas :

1.  Berdasarkan jenis sel yang terkena paparan radiasi

Sel dalam tubuh manusia terdiri dari sel genetic dan sel somatic. Sel genetic adalah sel telur pada perempuan dan sel sperma pada laki-laki, sedangkan sel somatic adalah sel-sel lainnya yang ada dalam tubuh.

Berdasarkan jenis sel, maka efek radiasi dapat dibedakan atas :

Efek Genetik (non-somatik) atau efek pewarisan adalah efek yang dirasakan oleh keturunan dari individu yang terkena paparan radiasi.

Efek Somatik adalah efek radiasi yang dirasakan oleh individu yang terpapar radiasi. Waktu yang dibutuhkan sampai terlihatnya gejala efek somatik sangat bervariasi sehingga dapat dibedakan atas :

Page 8: Radiografi Dentalssfsdfsa

o Efek segera adalah kerusakan yang secara klinik sudah dapat teramati pada individu dalam waktu singkat setelah individu tersebut terpapar radiasi, seperti epilasi (rontoknya rambut), eritema (memerahnya kulit), luka bakar dan penurunan jumlah sel darah. Kerusakan tersebut terlihat dalam waktu hari sampai mingguan pasca iradiasi.

o Efek tertunda merupakan efek radiasi yang baru timbul setelah waktu yang lama (bulanan/tahunan) setelah terpapar radiasi, seperti katarak dan kanker.

2.  Berdasarkan dosis radiasi

Bila ditinjau dari dosis radiasi (untuk kepentingan proteksi radiasi), efek radiasi dibedakan atas efek stokastik dan efek deterministic (non-stokastik).

i. Efek Stokastik adalah efek yang penyebab timbulnya merupakan fungsi dosis radiasi dan diperkirakan tidak mengenal dosis ambang. Efek ini terjadi sebagai akibat paparan radiasi dengan dosis yang menyebabkan terjadinya perubahan pada sel. Radiasi serendah apapun selalu terdapat kemungkinan untuk menimbulkan perubahan pada sistem biologik, baik pada tingkat molekul maupun sel. Dengan demikian radiasi dapat pula tidak membunuh sel tetapi mengubah sel,  sel yang mengalami modifikasi atau sel yang berubah ini mempunyai peluang untuk lolos dari sistem pertahanan tubuh yang berusaha untuk menghilangkan sel seperti ini. Semua akibat proses modifikasi atau transformasi sel ini disebut efek stokastik yang terjadi secara acak. Efek stokastik terjadi tanpa ada dosis ambang dan baru akan muncul setelah masa laten yang lama. Semakin besar dosis paparan, semakin besar peluang terjadinya efek stokastik, sedangkan tingkat keparahannya tidak ditentukan oleh jumlah dosis yang diterima. Bila sel yang mengalami perubahan adalah sel genetik, maka sifat-sifat sel yang baru tersebut akan diwariskan kepada turunannya sehingga timbul efek genetik atau pewarisan. Apabila sel ini adalah sel somatik maka sel-sel tersebut dalam jangka waktu yang relatif lama, ditambah dengan pengaruh dari bahan-bahan yang bersifat toksik lainnya, akan tumbuh dan berkembang menjadi jaringan ganas atau kanker.

Maka dari itu dapat disimpulkan ciri-ciri efek stokastik a.l :

Tidak mengenal dosis ambang

Timbul setelah melalui masa tenang yang lama

Keparahannya tidak bergantung pada dosis radiasi

Tidak ada penyembuhan spontan

Efek ini meliputi : kanker, leukemia (efek somatik), dan penyakit keturunan            (efek genetik).

ii. Efek Deterministik (non-stokastik) adalah efek yang kualitas keparahannya bervariasi menurut dosis dan hanya timbul bila dosis ambang dilampaui. Efek ini terjadi karena adanya proses kematian sel akibat paparan radiasi yang mengubah fungsi jaringan yang terkena radiasi. Efek ini dapat terjadi sebagai akibat dari paparan radiasi pada seluruh tubuh maupun lokal. Efek deterministik timbul bila dosis yang diterima di atas dosis ambang (threshold dose) dan umumnya timbul beberapa saat setelah terpapar radiasi. Tingkat keparahan efek deterministik akan meningkat bila dosis yang diterima lebih besar dari dosis ambang yang

Page 9: Radiografi Dentalssfsdfsa

bervariasi bergantung pada jenis efek. Pada dosis lebih rendah dan mendekati dosis ambang, kemungkinan terjadinya efek deterministik dengan demikian adalah nol. Sedangkan di atas dosis ambang, peluang terjadinya efek ini menjadi 100%.

Adapun ciri-ciri efek non-stokastik a.l :

Mempunyai dosis ambang

Umumnya timbul beberapa saat setelah radiasi

Adanya penyembuhan spontan (tergantung keparahan)

Tingkat keparahan tergantung terhadap dosis radiasi

Efek ini meliputi : luka bakar, sterilitas / kemandulan, katarak (efek somatik)

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan :

*Efek Genetik merupakan efek stokastik, sedangkan Efek Somatik dapat berupa stokastik maupun deterministik (non-stokastik)

 

PROTEKSI RADIASI

Proteksi radiasi dimaksudkan untuk meminimalisasi dosis radiasi yang mengenai seseorang. Proteksi radiasi ditujukan kepada operator, pasien, lingkungan, dan orang-orang yang ada di sekitarnya.

Syarat-syarat proteksi yang diajukan persatuan radiasi dunia adalah sebagai berikut.

1. Pasien dapat memonitor diri sendiri.2. Pasien dan operator diberi baju pelindung radiasi atau apron.3. Jarak operator harus dua dari pusat radiasi dan posisinya bertolak belakang.4. Ruang radiasi harus besar, dibedakan untuk intra, ekstra, dan pengolahan, dan

letaknya harus paling bawah dari suatu gedung.5. Menggunakan jenis film khusus.

 

Syarat-syarat proteksi radiasi di kedokteran gigi:

1. Penggunaan alat, ahli, izin, dan petugas.2. Ada pengecekan pasien.3. Usahakan penyinaran seminimal mungkin.4. Pada film kolimasi terdapat film ultra speednya.5. Persiapan-persiapan sebelum teknik pemotretan dilakukan harus tepat.6. Pengolahan film harus tepat.7. Penggunaan apron pada pasien dan operator.8. Besarnya sinar yang keluar dicatat.

Page 10: Radiografi Dentalssfsdfsa

9. Intruksi pada pasien harus jelas.

Radiologi Dental

UMUM . Prosedur diagnostik dan pengobatan tidak dapat dilakukan dengan memuaskan tanpa berbagai teknik radiografi eksposur. . Gigi spesialis harus dapat benar posisi pasien, kepala tabung, dan film x-ray untuk eksposur film intraoral atau panorama. Dia juga harus mampu membaca dan mengikuti instruksi pabrik akurat . Intraoral Radiografi Kebanyakan radiografi gigi yang dibuat pada film intraoral.Sebuah radiograf intraoral dibuat dengan film diadakan di mulut saat terpapar. . Intraoral radiografi dilakukan sehubungan lebih dekat ke objek memberikan detail lebih dari yang mungkin dengan radiografi extraoral, yang diambil dari luar mulut, dan memiliki lebih sedikit superimposisi bayangan.

JENIS Film radiografi intraoral DAN KEBUTUHAN MEREKA

Periapikal. Film periapikal menyediakan informasi mengenai seluruh gigi dan jaringan sekitarnya.

Bite-sayap (Interproximal). . Bantuan film menggigit-sayap di deteksi dan penentuan kedalaman karies atau cacat lainnya dari dua pertiga koronal (bagian mahkota) yang berlawanan gigi dan puncak alveolar sekitarnya.

Occlusal. Film oklusal menyediakan sarana untuk memeriksa area yang lebih besar dari rahang dan melakukannya dari sudut yang berbeda dari yang dimungkinkan dengan metode intraoral lainnya. Ini sangat bernilai pada lokasi dan mendiagnosis patah tulang, batu saluran air liur, dan gigi yang terkena dampak. radiograf oklusal yang digunakan lebih jarang dari radiografi periapikal dan interproximal.

Secara garis besar foto Rontgen gigi, berdasarkan teknik pemotretan dan penempatan film, dibagi menjadi dua: foto Rontgen Intra oral dan foto Rontgen extra oral.Teknik Rontgen Intra oralTeknik radiografi intra oral adalah pemeriksaan gigi dan jaringan sekitar secara radiografi dan filmnya ditempatkan di dalam mulut pasien. Untuk mendapatkan gambaran lengkap rongga mulut yang terdiri dari 32 gigi diperlukan kurang lebih 14 sampai 19 foto. Ada tiga pemeriksaan radiografi intra oral yaitu: pemeriksaan periapikal, interproksimal, dan oklusal.Teknik Rontgen PeriapikalTeknik ini digunakan untuk melihat keseluruhan mahkota serta akar gigi dan tulang pendukungnya. Ada dua teknik pemotretan yang digunakan untuk memperoleh foto periapikal yaitu teknik parallel dan bisektris, yang sering digunakan di RSGM adalah teknik

Page 11: Radiografi Dentalssfsdfsa

bisektris.Teknik Bite WingTeknik ini digunakan untuk melihat mahkota gigi rahang atas dan rahang bawah daerah anterior dan posterior sehingga dapat digunakan untuk melihat permukan gigi yang berdekatan dan puncak tulang alveolar. Teknik pemotretannya yaitu pasien dapat menggigit sayap dari film untuk stabilisasi film di dalam mulut.Teknik Rontgen OklusalTeknik ini digunakan untuk melihat area yang luas baik pada rahang atas maupun rahang bawah dalam satu film. Film yang digunakan adalah film oklusal. Teknik pemotretannya yaitu pasien diinstruksikan untuk mengoklusikan atau menggigit bagian dari film tersebut.Teknik Rontgen Ekstra OralFoto Rontgen ekstra oral digunakan untuk melihat area yang luas pada rahang dan tengkorak, film yang digunakan diletakkan di luar mulut. Foto Rontgen ekstra oral yang paling umum dan paling sering digunakan adalah foto Rontgen panoramik, sedangkan contoh foto Rontgen ekstra oral lainnya adalah foto lateral, foto antero posterior, foto postero anterior, foto cephalometri, proyeksi-Waters, proyeksi reverse-Towne, proyeksi SubmentovertexTeknik Rontgen PanoramikFoto panoramik merupakan foto Rontgen ekstra oral yang menghasilkan gambaran yang memperlihatkan struktur facial termasuk mandibula dan maksila beserta struktur pendukungnya. Foto Rontgen ini dapat digunakan untuk mengevaluasi gigi impaksi, pola erupsi, pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi, mendeteksi penyakit dan mengevaluasi trauma.Teknik LateralFoto Rontgen ini digunakan untuk melihat keadaan sekitar lateral tulang muka, diagnosa fraktur dan keadaan patologis tulang tengkorak dan muka.Teknik Postero AnteriorFoto Rontgen ini digunakan untuk melihat keadaan penyakit, trauma, ataukelainan pertumbuhan dan perkembangan tengkorak. Foto Rontgen ini juga dapatmemberikan gambaran struktur wajah, antara lain sinus frontalis dan ethmoidalis,fossanasalis, dan orbita.Teknik Antero PosteriorFoto Rontgen ini digunakan untuk melihat kelainan pada bagian depan maksila dan mandibula, gambaran sinus frontalis, sinus ethmoidalis, serta tulang hidung.Teknik CephalometriFoto Rontgen ini digunakan untuk melihat tengkorak tulang wajah akibat trauma penyakit dan kelainan pertumbuhan perkembangan. Foto ini juga dapat digunakan untuk melihat jaringan lunak nasofaringeal, sinus paranasal dan palatum keras.Proyeksi Water’sFoto Rontgen ini digunakan untuk melihat sinus maksilaris, sinus ethmoidalis, sinus frontalis, sinus orbita, sutura zigomatiko frontalis, dan rongga nasal.Proyeksi Reverse-TowneFoto Rontgen ini digunakan untuk pasien yang kondilusnya mengalami perpindahan tempat dan juga dapat digunakan untuk melihat dinding postero lateral pada maksila.Proyeksi SubmentovertexFoto ini bisa digunakan untuk melihat dasar tengkorak, posisi kondilus, sinus sphenoidalis, lengkung mandibula, dinding lateral sinus maksila, dan arcus zigomatikus.ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM PROSESING FILM

1. DARK ROOMðTempat memproses film sampai terjadi gambar yang siap  untuk dibacaPERSYARATAN:

 Ukuran memadai ~kapasitas, beban kerja

Page 12: Radiografi Dentalssfsdfsa

 Terlindung (radiasi, sinar matahari,bahan kimia lain selainbahan prosesing film)

 ada sirkulasi udara

 Air bersih

Safe light (cukup lampu merah atau hijau 5 watt)DARK ROOM TERDIRI DARI:

Wet side- bak berisi air mengalir- Tangki pembangkit/pengembang (developer tank)- Tangki penetap (fixer tank)

dry side@  Almari untuk penyimpan-  Film- Kaset-dll@ Film hanger

2. FILM PROSESING TANK

3. FILM PROCESSING SOLUTION

Developing solution- Natrium Karbonat ð akselerator developer, menjaga developer tetap basa-Kalium Bromide ðreduksi kristal yg tidak  tertembus  x-ray, mencegah kabut film-Natrium sulfit (preservative)   ð mencegah oksidasi zat pereduks- Air ð pelarut-Metol (elon) ; pereduksi ð timbulkan  detail gambar-Hiroquinone(pereduksi) ð kontras yg baik

Fixing solutionBersifat asam  Menghilangkan developerMengandung:- Natrium tiosulfat ðmelarutkan AgBr yg tidak larut  dlm developing-Asam asetat ð netralisir sisa developer pd film-Natrium sulfit ðmencegah zat fixing terurai dlm  asam asetat(mencegah pengendapan)-Kalium alum (boraks) ðmengeraskan gelatin pada emulsi film ð gambaran tahan lama-Air ð pelarut3.3 Mengetahui evaluasi dari hasil prosesing film Kegagalan dalam processing film bisa terjadi oleh beberapa alasan di antranya:

Time and temperature errorsPengaturan waktu dalam processing film harus diperhatikan, seperti contoh dalam FIXING, yang menurut ketentuan harus dilakukan selama 4-15 menit. Jika kurang dari penetapan waktu tersebut maka hasil film akan mudah kabur dalam jangka waktu pendek. Sedangkan pabila melebihi batasan waktu, maka gambar pada film akan hilang. Sedangkan pengaturan temperature di gunakan dalam processing film dengan metode Time and Temperature.

Chemical contamination  errorsBahan-bahan kimia yang mencampuri dalam processing film dapat mengakibatkan hasil film yang buruk. Seperti bila ada senyawa AgBr, yang masih tertinggal pada film maka hasil film pada nantinya akan terlihat buram

Film handling errorsPemegangang pada film diperbolehkan saat memastikan bahawa film tersebut sudah benar benar kering. Karena kalau tidak akan tercetak jari jari kita pada film, bisa juga timbul bercak bercak yang akan mengganggu dari hasil FILM itu sendiri.

Page 13: Radiografi Dentalssfsdfsa

Lighting errorsTidak diperbolehkan untuk menggunakan warna lampu yang berwarna putih, dan jarak antara penerangan denganworking area tidak boleh terlalu dekat, minimum  4 kaki. Bila hal ini tidak diperhatikan maka hasil pada film akan terlihat seperti berkabut (fogged)ARTEFACT RADIOGRAFI:Struktur atau gambaran yang tidak normal ada/tampak dlm radiograf ; pada obyek yg difoto tidak adaSEBAB:

 Defect pada film atau film packet

 Improper handling of the film packet

 Accidental incidental to processing of the film

 Radiographic technical error

1. RADIOGRAF DENGAN GORESAN RADIOLUSENSEBAB : r Film tergores kuku atau benda lainnyar film tertekuk / kerutan filmr goresan penjepit film yg terkontaminasi developer yg pekatr pecikan larutan developer

2. RADIOGRAF DENGAN CAP JARISEBAB : Memegang film dengan jari yang basah atau berkeringan

3. RADIOGRAF DENGAN GAMBAR JARING/POLA ALUR BANSEBAB : penempatan film terbalik

4. NODA PUTIH PADA RADIOGRAFSEBAB : Æartifak larutan fiksasiÆ emulsi tergoresÆ Benda/obyek radiopak tertanam dalam jaringanÆ Benda/obyek radiopak pada cone

5. RETIKULASI PADA RADIOGRAFSEBAB ; Perbedaan suhu yang tajam antara larutan developing dan airpencuci

6. RADIOGRAF TIDAK LENGKAPSEBAB : r Film kontak dengan hanger, sisi bak pencuci atau kontak denganfilm lain selama proses pengembanganr penempatan film kurang tepat (kurang ke apikal; terlalu ke apikal)r Sebagian film tidak masuk dalam larutan pengembangr Kegagalan penempatan film sejajar dataran oklusalr Angulasi vertikal terlalu kecil c pemanjangan

7. RADIOGRAF TERLALU PUTIHSEBAB: r Underexposurer waktu developing terlalu singkatr Temperatur developer rendahr Konsentrasi developer lemahr larutan developer terlalu dingin, kadaluarsa, kotor atautercampur satu sama lainr Kualitas film jelekr Voltage dan mA kurang

Efek Radiasi pada Membran Mukosa Mulut Radiasi pada daerah kepala dan leher khususnya nasofaring akan mengikutsertakan

Page 14: Radiografi Dentalssfsdfsa

sebagian besar mukosa mulut. Akibatnya dalam keadaan akut akan terjadi efek samping pada mukosa mulut berupa mukositis yang dirasa pasien sebagai nyeri pada saat menelan, mulut kering dan hilangnya cita rasa (taste). Keadaan ini seringkali diperparah oleh timbulnya infeksi jamur pada mukosa lidah serta palatum.

Efek Radiasi pada GigiGigi yang telah erupsi cenderung mengalami kerukan akibat radiasi daerah rongga mulut, meskipun kerusakannya baru tampak setelah beberapa tahun setelah radiasi. Manifestasi kerusakan berupa destruksi substansi gigi yang disebut karies radiasi dan dimulai pada servikal gigi. Lesi berupa demineralisasi yang lebih daripada karies pada umumnya, dengan pola melintas gigi dan menyebabkan kerusakan mahkota gigi pada daerah servikal.Kerusakan jaringan keras gigi (email, dentin, sementum) mengakibatkan karies gigi. Secara radiografi daerah karies bersifat radiolusen bila dibandingkan dengan email atau dentin. Hal ini penting bagi pendiagnosa untuk melihat radiografi dalam situasi pengamatan yang tepat dengan pandangan yang jelas agar dapat membedakan antara restorasi dan anatomi gigi yang normal. Pada gigi terjadi dua efek radiasi yaitu efek radiasi secara langsung dan tidak langsung.a. Efek Radiasi LangsungEfek radiasi ini terjadi paling dini dari benih gigi, berupa gangguan kalsifikasi benih gigi, gangguan perkembangan benih gigi dan gangguan erupsi gigi.b. Efek Radiasi tidak LangsungEfek radiasi tidak langsung terjadi setelah pembentukan gigi dan erupsi gigi normal berada dalam rongga mulut, kemudian terkena radiasi ionosasi, maka akan terlihat kelainan gigi tersebut misalnya adanya karies radiasi. Biasanya karies radiasi pada beberapa gigi bahkan seluruh region yang terkena pancaran sinar radiasi, keadaan ini disebut rampan karies radiasi. Radiasi karies merupakan bentuk rampan dari kerusakan gigi yang dapat terjadi pada tiap individu yang mendapatkan radioterapi termasuk penyinaran dari glandula saliva. Lesi karies dihasilkan dari perubahan glandula salivarius.Penurunan arus, peningkatan pH, penurunan kapasitas buffer karena adanya perubahan elektrolit dan peningkatan viskositas. Saliva normal dapat menurun dan akumulasi debris yang cepat karena tidak adanya tindakan pembersihan. Karies sekunder yang disebabkan radiasi memiliki bentuk jelas yang merata pada cement enamel junction (CEJ) dari permukaan bukolabial, merupakan lokasi yang biasanya tahan terhadap karies.Permukaan bukal dan lingual sering Nampak warna putih atau opak karena terjadi demineralisasi dari email. Daerah ini terjadi demineralisasi bila saliva menjadi asam dan kehilangan suplai mineral yang secara normal mengisi ion negative berubah, permukaan lembut, kehailangan translusensi dan sering fraktur, menyebabkan erosi, membuat dentin menjadi terbuka.Efek Radiasi pada TulangPerawatan kanker pada daerah mulut sering dialkukan penyinaran termasuk pada mandibula. Kerusakan primer pada tulang disebabkan oleh penyinaran yan mengakibatkan rusaknya pembuluh darah periosteum dan tulang kortikal, yang dalam keadaan normalnya sudah tipis. Radiasi juga dapat merusak osteoblas dan osteoklas. Jaringan sumsusm tulang menjadi hipovaskular, hipoxik, dan hiposelular.Sebagai tambahan, endosteum menjadi terjadi atrofi pada endosteum menunjukkan berkurangnya aktifitas osteoblas dan osteoklas, dan beberapa lacuna pada tulang yang kompak tampak kosong, hal tersebut merupakan indikasi terjadinya nekrosis. Derajat mineralisasi menjadi berkurang, memicu terjadinya kerapuhan, aytau perubahandari tulang

Page 15: Radiografi Dentalssfsdfsa

yang normal. Jika keadaan ini bertambah parah tulang akan mangalami kematian, kondisi seperti ini disebut osteoradionecrosis.Efek Radiasi pada PulpaApoptosis adalah mekanisme biologis yang merupakan jenis kematian sel yang terprogram, yang dapat terjadi pada kondisi fisiologis maupun patologis. Apoptosis digunakan oleh organism multi sel untuk membuang sel yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh. Apoptosis umumnya berlangsung seumur hidup dan bersifat menguntungkan bagi tubuh.Apoptosis dapat terjadi selama selama perkembangan, sebagai mekanisme homeostatis untuk menjaga atau memelihara populasi sel dalam jaringan, sebagai mekanisme pertahanan jika sel rusak oleh suatu penyakit atau bahan racun pada proses penuaan.Apoptosis pada jaringan fibroral pulpa dapat terjadi akibat dosis radiasi yang diterima selama terapi radiasi adalah ± 200 rad sehingga apoptosis pada sel fibrolas pulpa meningkat pulpa sehingga selain sel sel fibrolas, sel-sel lain juga turut mati akibat efek radiasi. Dikarenakan sel fibrolas merupakan sel terbanyak yang ada di pulpa dengan fungsi sebagai menjaga integritas dan vitalitas pulpa berupa membentuk dan mempertahankan matriks jaringan pulpa dengan membentuk ground substance dan serat kolagen sehingga apoptosis pada sel fibrolas pulpa menjadi proses awal terjadinya karies radiasi.Selain itu, Interaksi radiasi pengion dengan meteri biologic diawali dengan interaksdi fisika yaitu, proses ionisasi. Elektron yang dihasilkan dari proses ionisasi akan berinteraksi secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung bila penyerapan energi langsung terjadi pada molekul organik dalam sel yang mempunyai arti penting, seperti DNA. Sedangkan interaksi secara tidak langsung bila terlebih dahulu terjadi interaksi radiasi dengan molekul air dalam sel yang efeknya kemudian akan mengenai molekul organik penting. Mengingat sekitar 80% dari tubuh manusia terdiri dari air, maka sebagian besar interaksi radiasi dalam tubuh terjadi secara tidak langsung.A. Radiasi dengan Molekul Air (Radiolisis Air)Penyerapan energi radiasi oleh molekul air dalam proses radiolisis air akan menghasilkan radikal bebas (H* dan OH*) yang tidak stabil serta sangat reaktif dan toksik terhadap molekul organik vital tubuh.B. Radiasi dengan DNA..Interaksi radiasi dengan DNA dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur molekul gula atau basa, putusnya ikatan hydrogen antar basa, hilangnya basa dan lainnya. Kerusakan yang lebih parah adalah putusnya salah satu untai DNA yang disebut single strand break, atau putusnya kedua untai DNA yang disebut double strand breaksC. Radiasi dengan Kromosom.Sebuah kromosom terdiri dari dua lengan yang dihubungkan satu sama lain dengan suatu penyempitan yang disebut sentromer. Radiasi dapat menyebabkan perubahan baik pada jumlah maupun struktur kromosom yang disebut aberasi kromosom. Perubahan jumlah kromosom, misalnya menjadi 47 buah pada sel somatic yang memungkinkan timbulnya kelainan genetic. Kerusakan struktur kromosom berupa patahnya lengan kromosom terjadi secara acak dengan peluang yang semakin besar dengan meningkatnya dosis radiasi.DOSIS DAN EFEK SOMATIK RADIASI 1. Dosis lemah/rendah: 0 – 50 rada. 0-25 radð tidak ada efek,mungkin tidak ada delayed effectb. 25-50 radð efek tidak ada/sedikit perubahan susunan darah,mungkin ada delayed effect

Page 16: Radiografi Dentalssfsdfsa

2. Dosis sedang           : 50-200 rada. 50-100 radð badan lemas/mual, perpendekan umur, perubahansusunan darah ð delayed recoveryb. 100-200 radð mual dan muntah 24 jam setelah radiasi, nafsumakan kurang, lemas, suara serak, diare, epilepsi,kerontokan rambut3. Dosis semi letal       : 200-400 rad- mual, mutah dalam 1-2 jam setelah radiasi- epilepsi- nafsu makan berkurang- panas dan lemas- pada minggu ke-3: radang mulut/tenggorok- Pada minggu ke-4 : pucat, perdarahan hidung, diar4. Dosis letal   : 400-600 rad- 1-2 Jam : mual muntah- akhir minggu ke-1: radang mulut/tenggorokan

Radiologi Kedokteran gigiBAB II TINJAUAN PUSTAKA

Radiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang menggunakan energi pengion dan bentuk energi lainnya (non pengion) dalam bidang diagnostik, imajing dan terapi.Radiasi adalah proses dikeluarkannya energi radiasi dalam bentuk gelombang (partikel), atau proses kombinasi dari pengeluaran dan pancaran energi radiasi .Sumber radiasi dapat terjadi secara alamiah maupun buatan.

Sumber radiasi alamiah

1. Radiasi dari sinar kosmis2. Radiasi yang berasal dari unsur-unsur kimiawi yang terdapat pada lapisan kerak bumi.3. Radiasi yang terjadi pada atmosfir sebagai akibat terjadinya pergeseran lintasan perputaran

bola bumi.4. Radiasi yang berasal dari bahan radioaktif yang terdapat pada lapisan tanah (lapisan bola

bumi).

Sumber radiasi buatan

Terjadi antara lain dari bahan radioaktif yang melalui spesifikasinya dengan alat khusus dapat dihasilkan jenis radiasi tertentu.Sumber radiasi buatan ini antara lain :

1. Sinar X

à Dental X Ray unit,mesin atau pesawat roentgen gigi yang berguna membuat radiografi gigi dan jaringan mulut.Unsur radioaktif yang biasa di gunakan adalah tungsten carbide,barium platinum cyanida.Sinar ini mula-mula ditemukan oleh sarjana fisika dari Wuerhurg,Bavaria bernama Wilhelm

Page 17: Radiografi Dentalssfsdfsa

Conrad Roentgen pada tahun 1895.Ã Unit sinar X medis,alat penghasil sinar X ini biasanya digunakan untuk radiodiagnosa pada ilmu kedokteran umum,misalnya unit sinar X medis jenis polyscoop-p1 yang dapat digunakan pemeriksaan langsung dengan fluoresensi atau untuk pembuatan radiografi dari organ-organ tubuh manusia.

1. Sinar alfa2. Sinar beta3. Sinar gamma4. Sinar Laser

Sinar X adalah adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang mempunyai panjang gelombang sangat pendek yang dihasilkan oleh mesin penghasil sinar X dengan mengunakan unsur radioaktif tungsten carbide atau barium platinum sianida .

Pembuatan Sinar XSuatu tabung roentgen hampa udara

ß

Terdapat elektron-elektron yang diarahkan dengan kecepatan tinggi pada suatu sasaran(target).

Proses Terjadinya sinar x

1. Katode(filamen) dipanaskan (>2000°C) sampai menyala dg mengaliri listrik dari transformator

2. Karena panas, elektron-elektron dari katode terlepas3. Sewaktu dihubungkan dg tranformator tegangan tinggi, elektron-elektron akan dipercepat

gerakannya menuju anode dan dipusatkan ke alat pemusat (focusing cup)4. Filamen dibuat relatif negatif terhadap target dengan memilih potensial tinggi5. Awan elektron mendadak dihentikan pada target dan terbentuk panas (> 99%) dan sinar X

(< 1%)6. Pelindung timah akan mencegah keluarnya sinar X dari tabung hanya dapat keluar melalui

jendela7. Panas yang tinggi pada sasaran akibat benturan elektron ditiadakan oleh radiator pendingi

Sifat – sifat sinar X

1. Tidak dapat dilihat2. Tidak dapat dibelokkan oleh medan magnet3. Tidak dapat difokuskan oleh lensa apapun4. Dapat diserap oleh timah hitam(Pb)5. Dapat dibelokan setelah menembus logam atau benda padat.6. Dapat difraksikan oleh unsur kristal tertentu7. Mempunyai panjang gelombang sangat pendek8. Mempunyai frekuensi gelombang yang tinggi9. Mempunyai daya tembus yang sangat tinggi10. Membutuhkan tegangan listrik yang tinggi untuk proses terjadinya11. Dapat menimbulkan efek biologik sebagai akibat radiasi ionisasi12. Dapat menimbulkan fluoresensi pada karton/plastik yang dilapisi bubuk halida perak

Page 18: Radiografi Dentalssfsdfsa

13. Dapat bereaksi dengan film yang digunakan untuk roentgenodiagnosa,karena timbul gambar dari objek yang dieksposi.

14. Dapat menstimulasi sel-sel muda dari organ tubuh hidup15. Dapat menyebabkan nekrotik pada jaringan tubuh hidup16. Dapat memutasikan sel-sel gonad17. Dapat menimbulkan sindrom prodormal dari sisem saluran pencernaan18. Dapat menimbulkan sindrom susunan syaraf pusat19. Dapat menimbulkan kelainan sel darah,antara lain anemia(Hb sangat rendah)

trombositopenia,leukositosis,leukimia dan seterusnya.

Kegunaan Dental Radiography

1. Radiodiagnosa/Rongenodiagnosa

Radiodiagnosa :Radiograf gigi merupakan data pendukung yang penting dalam menegakkan suatu diagnosa penyakit atau kelainan di Kedokteran Gigi misalnya :

Adanya kelainan apikal atau periapikal yang tidak terdeteksi secara klinis. Adanya kelainan pada rahang. Adanya fraktur rahang atau akar gigI

Karies yang tersembunyi(pada proksimal atau karies akar)karies sekunder,karies incipien,kedalaman karies dan lain-lain.

1. Rencana Perawatan

Radiograf gigi sangat membantu dalam pembuatan atau penentuan rencana perawatan,seperti:

Penentuan letak pin atau implant Kondisi saluran akar Penentuan jenis dan teknik

1. Penunjang Perawatan

Radiograf gigi sangat membantu memudahkan dalam melakukan sebuah perawatan,seperti :

Komplikasi post operatif Perawatan endodontik

1. Evaluasi Perawatan

Untuk evaluasi atau kontrol keberhasilan atau kemajuan perawatan

1. Radiografi merupakan salah satu data rekam medik yang sangat penting.2. Kepentingan forensik.

Peralatan Dental Radiography meliputi :

1. Unit sinar X2. Film

Page 19: Radiografi Dentalssfsdfsa

3. Unit Prosesing4. Larutan prosesing film5. Unit pengering film6. Radiography protection system7. Viewer

efek Radiasi Sinar XSifat sinar x yang berbahaya terutama pada yang terkena radiasi baik makhluk hidup maupun lingkungan,sebagai efek lanjut dari pengaruh radiasi ionisasi terhadap jaringan dan keadaan lingkungan tersebut.Secara umum,perubahan jaringan atau sel terkena radiasi ionisasi sinar X sebagai akibat terurainya ion-ion air (akibat ionisasi) adanya rekomendasi dengan terbentuknya molekul air dan terbentuknya peroksida yang merupakan racun dalam jaringan atau sel,serta pula terbentuknya ion bebas hidrogen yang akan menimbulkan reaksi kimiawi dan perubahan biokimia pada jaringan sel tersebut.Radiasi sinar X dapat menimbulkan perubahan-perubahan di dalam tubuh antara lain :

1. Biokimia cairan tubuh2. Biokimia sel3. Biokimia jaringan4. Biokimia organ

Hal ini akan mengakibatkan timbulnya keluhan,gejala klinis bahkan kematian sel,jaringan dan organ tersebut.Efek biologi yang terjadi ,mula-mula berupa absorbsi radiasi sampai timbulnya gejala radiasi,keadaan ini memerlukan waktu bertahun-tahun.Masa atau waktu tersebut disebut periode latent.Periode latent terjadi sebagai akibat efek biologi kumulatif.GigiPada gigi terjadi dua efek radiasi yaitu :

Efek radiasi langsung

Efek radiasi langsung terjadi paling dini dari benih gigi,berupa gangguan kalsifikasi benih gigi,gangguan perkembangan benih gigi dan gangguan erupsi gigi.

Efek radiasi tak langsung

Efek radiasi tak langsung terjadi setelah pembentukan gigi dan erupsi gigi normal berada dalam rongga mulut,kemudian terkena radiasi ionisasi,maka akan terlihat kelainan gigi tersebut misalnya ada karies radiasi.Biasanya karies radiasi terjadi pada beberapa gigi bahkan seluruh regio yang terkena pancaran sinar radiasi,keadaan ini disebut rampan karies radiasi,yang terjadi setelah mengabsorbsi dosis radiasi 5.000R.Kelenjar LiurRadiasi ionisasi yang terjadi pada kelenjar liur dengan dosis radiasi sekitar 3.000R akan menimbulkan gangguan sekresi air liur,hal ini menyebabkan rongga mulut terasa kering disebut xerostomia.Tingkat perubahan kelenjar liur setelah radiasiUntuk beberapa hari terjadi radang kelenjar liur,setelah satu minggu terjadi penyusutan parensim sehingga terjadi pengecilan kelenjar liur,ada penyumbatan.Terjadi penurunan sekresi air liur dan

Page 20: Radiografi Dentalssfsdfsa

viskositasnya lebih kental,warna air liu akan berubah kekuningan dan coklat.Phnya turun lebih asam.LidahRadiasi ionisasi pada lidah,menyebabkan pecahnya papila filiformis dan fungiformisBibir,jaringan ikat di dalam mulut dan pipiSetiap sel jaringan ikat yang terkena radiasi ionisasi akan mengalami perubahan,antara lain :

Pecahnya kromosom

Pecahnya vakuola didalam inti sel

Pecahnya sitoplasma

Prubahan tersebut terjadi terus menerus sedangkan mitosis sel juga terjadi.Perubahan tersebut mengakibatkan sel mitosis tidak normal dan pembentukan sel-sel besar atau sel raksasa.Radiasi lebih lanjut akan mengakibatkan terjadinya kematian jaringan tersebut (nekrotik).Pada beberapa literatur radiasi tersebut dapat menyembuhkan kanker tetapi dapat menyebabkan kanker.Kanker mulut kadang-kadang terjadi sebagai akibat pengobatan dengan radiasi(radioterapi) dengan dosis radiasi sekitar 5000-7000 Rad.

Daerah leher

Bila daerah leher terkena radiasi,yang menderita radiasi ionisasi adalah kelenjar tiroid.Dosis rendah yang terserap kelenjar tiroid lebih kecil dari 6,5 rad tidak mengakibatkan kelainan,tetapi bila dosis radiasi tersersp jauh lebih tinggi,akan mengakibatkan stimulasi sel kelenjar tiroid serta kanker tiroid. (Lukman, 1990)Satuan dari Radiasi

1. Rad

Satuan dosis serap yang diperlukan untuk melepaskan tenaga 100 erg dalam 1 gram bahan yang disinari .1 Rad = 100 erg/gram

2. Roentgen

Suatu pemaparan radiasi yang memberikan muatan 2,58 x 10 coulomb per kg udara

3. Rem

Adalah satuan dosis ekuivalen; yaitu sama dengan dosisserap dikalikan dengan faktor kualitas (QF)

4. Gray (Gy)

1 Gy = 100 rad

5. Sievert (Sv)

Page 21: Radiografi Dentalssfsdfsa

1 Sv = 100 Rem

BAB III.PEMBAHASAN

3.1 Mengetahui prosesing filmTahapan pengolahan film secara konvensional terdiri dari pembangkitan (developing), pembilasan (rinsing), penetapan (fixing), pencucian (washing), dan pengeringan (drying).A. Developing ( Pembangkitan )Pembangkitan merupakan langkah pertama dalam memproses film. Suatu larutan kimia yang dikenal sebagai larutan pengembang atau developer digunakan dalam proses pembangkitan. Tujuan dari developer atau pengembang adalah mengurangi paparan, energi Kristal perak halida kimia ke perak hitam metalik. Larutan pengembang ini melembutkan emulsi film selama proses inia. Sifat dasarPembangkitan merupakan tahap pertama dalam pengolahan film. Pada tahap ini perubahan terjadi sebagai hasil dari penyinaran. Dan yang disebut pembangkitan adalah perubahan butir-butir perak halida di dalam emulsi yang telah mendapat penyinaran menjadi perak metalik atau perubahan dari bayangan laten menjadi bayangan tampak. Sementara butiran perak halida yang tidak mendapat penyinaran tidak akan terjadi perubahan.Perubahan menjadi perak metalik ini berperan dalam penghitaman bagian-bagian yang terkena cahaya sinar-X sesuai dengan intensitas cahaya yang diterima oleh film.Sedangkan yang tidak mendapat penyinaran akan tetap bening. Dari perubahan butiran perak halida inilah akan terbentuk bayangan laten pada film.b. Bayangan laten (latent image)Emulsi film radiografi terdiri dari ion perak positif dan ion bromida negative (AgBr) yang tersusun bersama di dalam kisi kristal (cristal lattice). Ketika film mendapatkan eksposi sinar-X maka cahaya akan berinteraksi dengan ion bromide yang menyebabkan terlepasnya ikatan elektron. Elektron ini akan bergerak dengan cepat kemudian akan tersimpan di daiam bintik kepekaan (sensitivity speck) sehingga bermuatan negatif.Kemudian bintik kepekaan ini akan menarik ion perak positif yang bergerak bebas untuk masuk ke dalamnya lalu menetralkan ion perak positif menjadi perak berwarna hitam atau perak metalik. Maka terjadilah bayangan laten yang gambarannya bersifat tidak tampak.c. Larutan developer terdiri dari:i. bahan pelarut (solvent)Bahan yang dipergunakan sebagai pelarut adalah air bersih yang tidak mengandung mineral.ii. Bahan pembangkit (developing agent).Bahan pembangkit adalah bahan yang dapat mengubah perak halida menjadi perak metalik. Di dalam lembaran film, bahan pembangkit ini akan bereaksi dengan memberikan elektron kepada kristal perak bromida untuk menetralisir ion perak sehingga kristal perak halida yang tadinya telah terkena penyinaran menjadi perak metalik berwarna hitam, tanpa mempengaruhi kristal yang tidak terkena penyinaran. Bahan yang biasa digunakan adalah jenis benzena (C6H6).

iii. Bahan pemercepat (accelerator).Bahan developer membutuhkan media alkali (basa) supaya emulsi pada film mudah membengkak dan mudah diterobos oleh bahan pembangkit (mudah diaktifkan). Bahan yang mengandung alkali ini

Page 22: Radiografi Dentalssfsdfsa

disebut bahan pemercepat yang biasanya terdapat pada bahan seperti potasium karbonat (Na2CO3 / K2CO3) atau potasium hidroksida (NaOH / KOH) yang mempunyai sifat dapat larut dalam air.iv. Bahan penahan (restrainer).Fungsi bahan penahan adalah untuk mengendalikan aksi reduksi bahan pembangkit terhadap kristal yang tidak tereksposi, sehingga tidak terjadi kabut (fog) pada bayangan film. Bahan yang sering digunakan adalah kalium bromida.v. Bahan penangkal (preservatif).Bahan penangkal berfungsi untuk mengontrol laju oksidasi bahan pembangkit. Bahan pembangkit mudah teroksidasi karena mengabsorbsi oksigen dari udara. Namun bahan penangkal ini tidak menghentikan sepenuhnya proses oksidasi, hanya mengurangi laju oksidasi dan meminimalkan efek yang ditimbulkannya.vi. Bahan-bahan tambahan.Selain dari bahan-bahan dasar, cairan pembangkit mengandung pula bahan-bahan tambahan seperti bahan penyangga (buffer) dan bahan pengeras (hardening agent). Fungsi dari bahan penyangga adalah untuk mempertahankan pH cairan sehingga aktivitas cairan pembangkit relatif konstan. Sedangkan fungsi dari bahan pengeras adalah untuk mengeraskan emulsi film yang diproses.B. Rinsing (Pembilasan)Setelah proses pembangkitan, rendaman air digunakan untuk mencuci atau membilas film. Pembilasan digunakan untuk menghilangkan developer atau pengembang dari film dan memberhentikan proses pengembangan. Pada waktu film dipindahkan dari tangki cairan pembangkit, sejumlah cairan pembangkit akan terbawa pada permukaan film dan juga di dalam emulsi filmnya.Cairan pembilas akan membersihkan film dari larutan pembangkit agar tidak terbawa ke dalam proses selanjutnya.Cairan pembangkit yang tersisa masih memungkinkan berlanjutnya proses pembangkitan walaupun film telah dikeluarkan dari larutan pembangkit. Apabila pembangkitan masih terjadi pada proses penetapan maka akan membentuk kabut dikroik (dichroic fog) sehingga foto hasil tidak memuaskan.Proses yang terjadi pada cairan pembilas yaitu memperlambat aksi pembangkitan dengan membuang cairan pembangkit dari permukaan film dengan cara merendamnya ke dalam air. Pembilasan ini harus dilakukan dengan air yang mengalir selama 5 detik.C. Fixing (Penetapan) Setelah proses pembilasan, difiksasi. Suatu larutan kimia yang dikenal sebagai fiksator digunakan dalam proses fiksasi. Tujuan dari fiksator adalah untuk menghilangkan Kristal perak halida yang tidak terpapar dan terkena energi emulsi film. Fiksator menguatkan emulsi film selama proses ini.Diperlukan untuk menetapkan dan membuat gambaran menjadi permanen dengan menghilangkan perak halida yang tidak terkena sinar-X. Tanpa mengubah gambaran perak metalik. Perak halida dihilangkan dengan cara mengubahnya menjadi perak komplek. Senyawa tersebut bersifat larut dalam air kemudian selanjutnya akan dihilangkan pada tahap pencucian.Tujuan dari tahap penetapan ini adalah untuk menghentikan aksi lanjutan yang dilakukan oleh cairan pembangkit yang terserap oleh emulsi film. Pada proses ini juga diperlukan adanya pengerasan untuk memberikan perlindungan terhadap kerusakan dan untuk mengendalikan akibat penyerapan uap air.Bahan-bahan yang dipakai untuk membuat suatu cairan penetap adalah:a. Bahan penetap (fixing agent).Dipilih bahan yang berfungsi mengubah perak halida. Bahan ini bersifat dapat bereaksi dengan perak

Page 23: Radiografi Dentalssfsdfsa

halida dan membentuk komponen perak yang larut dalam air, tidak merusak gelatin, dan tidak memberikan efek terhadap bayangan perak metalik. Bahan yang umum digunakan adalah natrium thiosulfat (Na2S2O3) yang dikenal dengan nama hypo.b. Bahan pemercepat (accelerator).Untuk menghindari kabut dikroik dan timbulnya noda kecoklatan, biasanya digunakan asam yang sesuai. Karena pembangkit memerlukan basa dalam menjalankan aksinya, maka tingkat keasaman cairan penetap akan menghentikan aksinya.Asam kuat seperti asam sulfat (H2SO4) akan merusak bahan penetap dan mengendapkan sulfurc. Bahan penangkal (preservatif).Untuk menghindari adanya pengendapan sulfur maka pada cairan penetap ditambahkan bahan penangkal yang akan melarutkan kembali sulfur tersebut. Bahan penangkal yang digunakan adalah natrium sulfit, natrium metabisulfit, atau kalium metabisulfit.

d. Balian pengeras (hardener)Bahan ini digunakan untuk mencegah pembengkakan emulsi film yang berlebihan. Pembengkakan emulsi akan membuat perak bromida mudah terkelupas dan pengeringan film yang tidak merata. Bahan yang digunakan biasanya adalah potassium alum [K2SO4Al3(SO4)2H2O], aluminium sulfat [Al2(SO4) 3].e. Bahan penyangga (buffer).Digunakan untuk mempertahankan pH cairan agar dapat tetap terjaga pada nilai 4 – 5. Bahan yang digunakan adalah pasangan antara asam asetat dengan natrium asetat, atau pasangan natrium sulfit dengan natrium bisulfit.f. Pelarut (solvent).Pelarut yang ummn digunakan adalah air bersih.D.Washing (Pencucian)Setelah film menjalani proses penetapan maka akan terbentuk perak komplek dan garam. Pencucian bertujuan untuk menghilangkan bahan-bahan tersebut dalam air. Tahap ini sebaiknya dilakukan dengan air mengalir agar dan air yang digunakan selalu dalam keadaan bersih.E. Drying (Pengeringan) Merupakan tahap akhir dari siklus pengolahan film. Tujuan pengeringan adalah untuk menghilangkan air yang ada pada emulsi. Hasil akhir dari proses pengolahan film adalah emulsi yang tidak rusak, bebas dari partikel debu, endapan kristal, noda, dan artefak.Cara yang paling umum digunakan untuk melakukan pengeringan adalah dengan udara. Ada tiga faktor penting yang mempengaruhinya, yaitu suhu udara, kelembaban udara, dan aliran udara yang melewati emulsi.Teknik prosesing film yg lain yaitu1. MANUALa. dengan dark room ;1) Metode visual2) Metode temperatur dan waktub. Tanpa dark room (self processing)2. OTOMATISð dg film processing otomatics machine

Page 24: Radiografi Dentalssfsdfsa

Cara kerja dari metode visual

R Film dibuka di kamar gelapR Lakukan developing dalam developer ð diangkat ð diamati (diulang) sampai film hijau (putih dan hitam)R Cuci dlm air tenang sampai bersih (20 detik)R Fixing dalam fikser sampai radiograf jernihR Cuci dalam air mengalir sampai bau asam hilangR Radiograf dikeringkanKEUNTUNGAN METODE VISUAL-detail dan kontras lebih baik walupun exposure bervariasi:-Film over-exposure ð Under-developing- Film under-exposure ð over-developing

Cara kerja metode temperatur dan waktu

R Film dibuka di kamar gelapR Masukkan film kedalam developer sesuai dengan waktu dan temepratur yang telah ditentukan,KEUNTUNGAN METODE TEMPERATUR DAN WAKTU

Tidak perlu pengamatan berkali-kalið ada alarm Dapat memperkirakan jumlah exposure Dapat mengerjakan banyak film

KERUGIAN METODE TEMPERATUR DAN WAKTUð Kontras dan detail radiograf kurang baik

Cara kerja metode self prosesing

Larutan prosesing sudah mengandung developer dan fixer dalam satu larutan (MONOBATH) ð Dsuntikkan kedalam film packet yang sudah di exposure ð dibuka dan dicuci dengan air mengalir ð dikeringkan

Cara kerja otomatis prosesing

Film dimasukkan kedalam alat (prosesor otomatis) yang berisi developer dan fixer. Film secara otomatis akan berjalan melewati kedua larutan tersebut dan keluar dari alat sudah dalam keadaan kering.3.2 Mengetahui alat dan cara pemaparan radasiTeknik radiografi merupakan salah satu metode pengujian material tak-merusak yang selama ini sering digunakan oleh industri baja untuk menentukan jaminan kualitas dari produk yang dihasilkan. Teknik ini adalah pemeriksaan dengan menggunakan sumber radiasi (sinar-x atau sinar gamma) sebagai media pemeriksa dan film sebagai perekam gambar yang dihasilkan. Radiasi melewati benda uji dan terjadi atenuasi dalam benda uji.Sinar yang akan diatenuasi tersebut akan direkam oleh film yang diletakkan pada bagian belakang dari benda uji. Setelah film tersebut diproses dalam kamar gelap maka film tersebut dapat dievaluasi. Bila terdapat cacad pada benda uji maka akan diamati pada film radiografi dengan

Page 25: Radiografi Dentalssfsdfsa

melihat perbedaan kehitaman atau densitas. Pemilihan sumber radiasi berdasarkan pada ketebalan benda yang diperlukan karena daya tembus sinar gamma terhadap material berbeda. Pada sumber pemancar sinar gamma tergantung besar aktivitas sumber. Sedangkan pemilihan tipe film sangat mempengaruhi pemeriksaan kualitas material. Film digunakan untuk merekam gambar material yangdiperiksa. Pemilihan tipe film yang benar akan menghasilkan kualitas hasil radiografi yang sangat baik. Pada umumnya kita mengenal dua macam jenis film, yaitu film cepat dan film lambat. Pada film cepatbutir-butirannya besar, kekontrasan dan definisinya kurang baik. Sedangkan pada film lambat butir- butirannya kecil,

JENIS-JENIS FOTO RONTGEN GIGI

Secara garis besar foto Rontgen gigi, berdasarkan teknik pemotretan dan penempatan film, dibagi menjadi dua: foto Rontgen Intra oral dan foto Rontgen extra oral.Teknik Rontgen Intra oralTeknik radiografi intra oral adalah pemeriksaan gigi dan jaringan sekitar secara radiografi dan filmnya ditempatkan di dalam mulut pasien. Untuk mendapatkan gambaran lengkap rongga mulut yang terdiri dari 32 gigi diperlukan kurang lebih 14 sampai 19 foto. Ada tiga pemeriksaan radiografi intra oral yaitu: pemeriksaan periapikal, interproksimal, dan oklusal.Teknik Rontgen PeriapikalTeknik ini digunakan untuk melihat keseluruhan mahkota serta akar gigi dan tulang pendukungnya. Ada dua teknik pemotretan yang digunakan untuk memperoleh foto periapikal yaitu teknik parallel dan bisektris, yang sering digunakan di RSGM adalah teknik bisektris.Teknik Bite WingTeknik ini digunakan untuk melihat mahkota gigi rahang atas dan rahang bawah daerah anterior dan posterior sehingga dapat digunakan untuk melihat permukan gigi yang berdekatan dan puncak tulang alveolar. Teknik pemotretannya yaitu pasien dapat menggigit sayap dari film untuk stabilisasi film di dalam mulut.Teknik Rontgen OklusalTeknik ini digunakan untuk melihat area yang luas baik pada rahang atas maupun rahang bawah dalam satu film. Film yang digunakan adalah film oklusal. Teknik pemotretannya yaitu pasien diinstruksikan untuk mengoklusikan atau menggigit bagian dari film tersebut.Teknik Rontgen Ekstra OralFoto Rontgen ekstra oral digunakan untuk melihat area yang luas pada rahang dan tengkorak, film yang digunakan diletakkan di luar mulut. Foto Rontgen ekstra oral yang paling umum dan paling sering digunakan adalah foto Rontgen panoramik, sedangkan contoh foto Rontgen ekstra oral lainnya adalah foto lateral, foto antero posterior, foto postero anterior, foto cephalometri, proyeksi-Waters, proyeksi reverse-Towne, proyeksi SubmentovertexTeknik Rontgen PanoramikFoto panoramik merupakan foto Rontgen ekstra oral yang menghasilkan gambaran yang memperlihatkan struktur facial termasuk mandibula dan maksila beserta struktur pendukungnya. Foto Rontgen ini dapat digunakan untuk mengevaluasi gigi impaksi, pola erupsi, pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi, mendeteksi penyakit dan mengevaluasi trauma.Teknik LateralFoto Rontgen ini digunakan untuk melihat keadaan sekitar lateral tulang muka, diagnosa fraktur dan keadaan patologis tulang tengkorak dan muka.Teknik Postero Anterior

Page 26: Radiografi Dentalssfsdfsa

Foto Rontgen ini digunakan untuk melihat keadaan penyakit, trauma, ataukelainan pertumbuhan dan perkembangan tengkorak. Foto Rontgen ini juga dapatmemberikan gambaran struktur wajah, antara lain sinus frontalis dan ethmoidalis,fossanasalis, dan orbita.Teknik Antero PosteriorFoto Rontgen ini digunakan untuk melihat kelainan pada bagian depan maksila dan mandibula, gambaran sinus frontalis, sinus ethmoidalis, serta tulang hidung.Teknik CephalometriFoto Rontgen ini digunakan untuk melihat tengkorak tulang wajah akibat trauma penyakit dan kelainan pertumbuhan perkembangan. Foto ini juga dapat digunakan untuk melihat jaringan lunak nasofaringeal, sinus paranasal dan palatum keras.Proyeksi Water’sFoto Rontgen ini digunakan untuk melihat sinus maksilaris, sinus ethmoidalis, sinus frontalis, sinus orbita, sutura zigomatiko frontalis, dan rongga nasal.Proyeksi Reverse-TowneFoto Rontgen ini digunakan untuk pasien yang kondilusnya mengalami perpindahan tempat dan juga dapat digunakan untuk melihat dinding postero lateral pada maksila.Proyeksi SubmentovertexFoto ini bisa digunakan untuk melihat dasar tengkorak, posisi kondilus, sinus sphenoidalis, lengkung mandibula, dinding lateral sinus maksila, dan arcus zigomatikus.ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM PROSESING FILM

1. DARK ROOM

ðTempat memproses film sampai terjadi gambar yang siap untuk dibacaPERSYARATAN:

Ukuran memadai ~kapasitas, beban kerja Terlindung (radiasi, sinar matahari,bahan kimia lain selain

bahan prosesing film)

ada sirkulasi udara Air bersih Safe light (cukup lampu merah atau hijau 5 watt)

DARK ROOM TERDIRI DARI:

Wet side

- bak berisi air mengalir- Tangki pembangkit/pengembang (developer tank)- Tangki penetap (fixer tank)

dry side

Page 27: Radiografi Dentalssfsdfsa

@ Almari untuk penyimpan- Film- Kaset-dll@ Film hanger

2. FILM PROSESING TANK

3. FILM PROCESSING SOLUTION

Developing solution

- Natrium Karbonat ð akselerator developer, menjaga developer tetap basa-Kalium Bromide ðreduksi kristal yg tidak tertembus x-ray, mencegah kabut film-Natrium sulfit (preservative) ð mencegah oksidasi zat pereduks- Air ð pelarut-Metol (elon) ; pereduksi ð timbulkan detail gambar-Hiroquinone(pereduksi) ð kontras yg baik

Fixing solution

Bersifat asam Menghilangkan developerMengandung:- Natrium tiosulfat ðmelarutkan AgBr yg tidak larut dlm developing-Asam asetat ð netralisir sisa developer pd film-Natrium sulfit ðmencegah zat fixing terurai dlm asam asetat(mencegah pengendapan)-Kalium alum (boraks) ðmengeraskan gelatin pada emulsi film ð gambaran tahan lama-Air ð pelarut3.3 Mengetahui evaluasi dari hasil prosesing film Kegagalan dalam processing film bisa terjadi oleh beberapa alasan di antranya:

Time and temperature errors

Pengaturan waktu dalam processing film harus diperhatikan, seperti contoh dalam FIXING, yang menurut ketentuan harus dilakukan selama 4-15 menit. Jika kurang dari penetapan waktu tersebut maka hasil film akan mudah kabur dalam jangka waktu pendek. Sedangkan pabila melebihi batasan waktu, maka gambar pada film akan hilang. Sedangkan pengaturan temperature di gunakan dalam processing film dengan metode Time and Temperature.

Chemical contamination errors

Bahan-bahan kimia yang mencampuri dalam processing film dapat mengakibatkan hasil film yang buruk. Seperti bila ada senyawa AgBr, yang masih tertinggal pada film maka hasil film pada nantinya akan terlihat buram

Film handling errors

Page 28: Radiografi Dentalssfsdfsa

Pemegangang pada film diperbolehkan saat memastikan bahawa film tersebut sudah benar benar kering. Karena kalau tidak akan tercetak jari jari kita pada film, bisa juga timbul bercak bercak yang akan mengganggu dari hasil FILM itu sendiri.

Lighting errors

Tidak diperbolehkan untuk menggunakan warna lampu yang berwarna putih, dan jarak antara penerangan dengan working area tidak boleh terlalu dekat, minimum 4 kaki. Bila hal ini tidak diperhatikan maka hasil pada film akan terlihat seperti berkabut (fogged)ARTEFACT RADIOGRAFI:Struktur atau gambaran yang tidak normal ada/tampak dlm radiograf ; pada obyek yg difoto tidak adaSEBAB:

Defect pada film atau film packet Improper handling of the film packet Accidental incidental to processing of the film Radiographic technical error

1. RADIOGRAF DENGAN GORESAN RADIOLUSEN

SEBAB : r Film tergores kuku atau benda lainnyar film tertekuk / kerutan filmr goresan penjepit film yg terkontaminasi developer yg pekatr pecikan larutan developer

2. RADIOGRAF DENGAN CAP JARI

SEBAB : Memegang film dengan jari yang basah atau berkeringan

3. RADIOGRAF DENGAN GAMBAR JARING/POLA ALUR BAN

SEBAB : penempatan film terbalik

4. NODA PUTIH PADA RADIOGRAF

SEBAB : Æartifak larutan fiksasiÆ emulsi tergoresÆ Benda/obyek radiopak tertanam dalam jaringanÆ Benda/obyek radiopak pada cone

5. RETIKULASI PADA RADIOGRAF

SEBAB ; Perbedaan suhu yang tajam antara larutan developing dan airpencuci

6. RADIOGRAF TIDAK LENGKAP

Page 29: Radiografi Dentalssfsdfsa

SEBAB : r Film kontak dengan hanger, sisi bak pencuci atau kontak denganfilm lain selama proses pengembanganr penempatan film kurang tepat (kurang ke apikal; terlalu ke apikal)r Sebagian film tidak masuk dalam larutan pengembangr Kegagalan penempatan film sejajar dataran oklusalr Angulasi vertikal terlalu kecil c pemanjangan

7. RADIOGRAF TERLALU PUTIH

SEBAB: r Underexposurer waktu developing terlalu singkatr Temperatur developer rendahr Konsentrasi developer lemahr larutan developer terlalu dingin, kadaluarsa, kotor atautercampur satu sama lainr Kualitas film jelekr Voltage dan mA kurang3.4 Mengetahui efek samping dari sinar xSinar X, selain memiliki sifat yang menguntungkan juga memiliki beberapa efek yang berdampak buruk pada tubuh maupun lingkungan. Ketika menembus jaringan tubuh, radiasi sinar ionisasi menimbulkan kerusakan pada tubuh, terutama dengan ionisasi atom-atom pembentuk jaringan. Indikasi radiasi yang merusak dalam tingkat atom akan menimbulkan perubahan molekul, yang menimbulkan kerusakan seluler, serta menimbulkan fungsi sel abnormal atau hilangnya fungsi sel.Efek radiasi pada manusia merupakan hasil dari rangkaian proses fisik dan kimia yang terjadi segera setelah terpapar (10-15 detik), kemudian diikuti dengan proses biologic dalam tubuh. Proses biologic meliputi rangkaian perubahan pada tingkat molekuler, seluler, jaringan dan tubuh.Konsekuensi yang timbul dapat berupa kematian sel atau perubahan pada sel. Bergantung pada dosis radiasi yang diterima tubuh. Pada paparan akut dosis relative tinggi, efek yang timbul merupakan hasil kematian dari sel yang dapat menyebabkan gangguan fungsi jaringan dan organ tubuh, bahkan kematian.Efek seperti ini disebut efek deterministic yang umumnya segera dapat teramati secara klinis setelah tubuh terppar radiasi dengan dosis diatas dosis ambang. Selain itu, radiasi dapat tidak mematikan sel tetapi menyebabkan perubahan atau transformasi sel sehingga terbentuk sel baru yang abnormal.Perubahan ini terutama karena rusaknya materi inti sel, kususnya DNA dan kromosom. Perubahan ini berpotensi menyebabkan terbentuknya kanker pada sebagian individu terpapar atau penyakit herediter meningkat dengan bertambahnya dosis, tetapi tidak halnya dengan keparahannya. Efek ini disebut efek stokastik.Efek Radiasi pada Membran Mukosa Mulut Radiasi pada daerah kepala dan leher khususnya nasofaring akan mengikutsertakan sebagian besar mukosa mulut. Akibatnya dalam keadaan akut akan terjadi efek samping pada mukosa mulut berupa mukositis yang dirasa pasien sebagai nyeri pada saat menelan, mulut kering dan hilangnya cita rasa (taste). Keadaan ini seringkali diperparah oleh timbulnya infeksi jamur pada mukosa lidah serta palatum.Efek Radiasi pada Glandula SalivariusTerapi radiasi pada daerah leher dan kepala untuk perawatan kanker telah terbukiti dapat

Page 30: Radiografi Dentalssfsdfsa

mengakibatkan rusaknya struktur kelenjar saliva dengan berbagai drajat kerusakan pada kelenjar saliva yang terkena radioterapi. Hal ini ditunjukkan dengan berkurangnya volume saliva. Jumlah dan keparahan kerusakan jaringan kelenjar saliva tergantung dosis dan lamanya penyinaran.. Mulut akan menjadi kering (Xerostomia) dan sakit, serta pembengkakan dan nyeri karena berkurangnya saliva sehingga menyebabkan hilangnya fungis lubrikasi.Efek Radiasi pada GigiGigi yang telah erupsi cenderung mengalami kerukan akibat radiasi daerah rongga mulut, meskipun kerusakannya baru tampak setelah beberapa tahun setelah radiasi. Manifestasi kerusakan berupa destruksi substansi gigi yang disebut karies radiasi dan dimulai pada servikal gigi. Lesi berupa demineralisasi yang lebih daripada karies pada umumnya, dengan pola melintas gigi dan menyebabkan kerusakan mahkota gigi pada daerah servikal.Kerusakan jaringan keras gigi (email, dentin, sementum) mengakibatkan karies gigi. Secara radiografi daerah karies bersifat radiolusen bila dibandingkan dengan email atau dentin. Hal ini penting bagi pendiagnosa untuk melihat radiografi dalam situasi pengamatan yang tepat dengan pandangan yang jelas agar dapat membedakan antara restorasi dan anatomi gigi yang normal. Pada gigi terjadi dua efek radiasi yaitu efek radiasi secara langsung dan tidak langsung.a. Efek Radiasi LangsungEfek radiasi ini terjadi paling dini dari benih gigi, berupa gangguan kalsifikasi benih gigi, gangguan perkembangan benih gigi dan gangguan erupsi gigi.b. Efek Radiasi tidak LangsungEfek radiasi tidak langsung terjadi setelah pembentukan gigi dan erupsi gigi normal berada dalam rongga mulut, kemudian terkena radiasi ionosasi, maka akan terlihat kelainan gigi tersebut misalnya adanya karies radiasi. Biasanya karies radiasi pada beberapa gigi bahkan seluruh region yang terkena pancaran sinar radiasi, keadaan ini disebut rampan karies radiasi. Radiasi karies merupakan bentuk rampan dari kerusakan gigi yang dapat terjadi pada tiap individu yang mendapatkan radioterapi termasuk penyinaran dari glandula saliva. Lesi karies dihasilkan dari perubahan glandula salivarius.Penurunan arus, peningkatan pH, penurunan kapasitas buffer karena adanya perubahan elektrolit dan peningkatan viskositas. Saliva normal dapat menurun dan akumulasi debris yang cepat karena tidak adanya tindakan pembersihan. Karies sekunder yang disebabkan radiasi memiliki bentuk jelas yang merata pada cement enamel junction (CEJ) dari permukaan bukolabial, merupakan lokasi yang biasanya tahan terhadap karies.Permukaan bukal dan lingual sering Nampak warna putih atau opak karena terjadi demineralisasi dari email. Daerah ini terjadi demineralisasi bila saliva menjadi asam dan kehilangan suplai mineral yang secara normal mengisi ion negative berubah, permukaan lembut, kehailangan translusensi dan sering fraktur, menyebabkan erosi, membuat dentin menjadi terbuka.Efek Radiasi pada TulangPerawatan kanker pada daerah mulut sering dialkukan penyinaran termasuk pada mandibula. Kerusakan primer pada tulang disebabkan oleh penyinaran yan mengakibatkan rusaknya pembuluh darah periosteum dan tulang kortikal, yang dalam keadaan normalnya sudah tipis. Radiasi juga dapat merusak osteoblas dan osteoklas. Jaringan sumsusm tulang menjadi hipovaskular, hipoxik, dan hiposelular.Sebagai tambahan, endosteum menjadi terjadi atrofi pada endosteum menunjukkan berkurangnya aktifitas osteoblas dan osteoklas, dan beberapa lacuna pada tulang yang kompak tampak kosong, hal tersebut merupakan indikasi terjadinya nekrosis. Derajat mineralisasi menjadi berkurang, memicu terjadinya kerapuhan, aytau perubahandari tulang yang normal. Jika keadaan ini bertambah parah

Page 31: Radiografi Dentalssfsdfsa

tulang akan mangalami kematian, kondisi seperti ini disebut osteoradionecrosis.Efek Radiasi pada PulpaApoptosis adalah mekanisme biologis yang merupakan jenis kematian sel yang terprogram, yang dapat terjadi pada kondisi fisiologis maupun patologis. Apoptosis digunakan oleh organism multi sel untuk membuang sel yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh. Apoptosis umumnya berlangsung seumur hidup dan bersifat menguntungkan bagi tubuh.Apoptosis dapat terjadi selama selama perkembangan, sebagai mekanisme homeostatis untuk menjaga atau memelihara populasi sel dalam jaringan, sebagai mekanisme pertahanan jika sel rusak oleh suatu penyakit atau bahan racun pada proses penuaan.Apoptosis pada jaringan fibroral pulpa dapat terjadi akibat dosis radiasi yang diterima selama terapi radiasi adalah ± 200 rad sehingga apoptosis pada sel fibrolas pulpa meningkat pulpa sehingga selain sel sel fibrolas, sel-sel lain juga turut mati akibat efek radiasi. Dikarenakan sel fibrolas merupakan sel terbanyak yang ada di pulpa dengan fungsi sebagai menjaga integritas dan vitalitas pulpa berupa membentuk dan mempertahankan matriks jaringan pulpa dengan membentuk ground substance dan serat kolagen sehingga apoptosis pada sel fibrolas pulpa menjadi proses awal terjadinya karies radiasi.Selain itu, Interaksi radiasi pengion dengan meteri biologic diawali dengan interaksdi fisika yaitu, proses ionisasi. Elektron yang dihasilkan dari proses ionisasi akan berinteraksi secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung bila penyerapan energi langsung terjadi pada molekul organik dalam sel yang mempunyai arti penting, seperti DNA. Sedangkan interaksi secara tidak langsung bila terlebih dahulu terjadi interaksi radiasi dengan molekul air dalam sel yang efeknya kemudian akan mengenai molekul organik penting. Mengingat sekitar 80% dari tubuh manusia terdiri dari air, maka sebagian besar interaksi radiasi dalam tubuh terjadi secara tidak langsung.A. Radiasi dengan Molekul Air (Radiolisis Air)Penyerapan energi radiasi oleh molekul air dalam proses radiolisis air akan menghasilkan radikal bebas (H* dan OH*) yang tidak stabil serta sangat reaktif dan toksik terhadap molekul organik vital tubuh.B. Radiasi dengan DNA..Interaksi radiasi dengan DNA dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur molekul gula atau basa, putusnya ikatan hydrogen antar basa, hilangnya basa dan lainnya. Kerusakan yang lebih parah adalah putusnya salah satu untai DNA yang disebut single strand break, atau putusnya kedua untai DNA yang disebut double strand breaksC. Radiasi dengan Kromosom.Sebuah kromosom terdiri dari dua lengan yang dihubungkan satu sama lain dengan suatu penyempitan yang disebut sentromer. Radiasi dapat menyebabkan perubahan baik pada jumlah maupun struktur kromosom yang disebut aberasi kromosom. Perubahan jumlah kromosom, misalnya menjadi 47 buah pada sel somatic yang memungkinkan timbulnya kelainan genetic. Kerusakan struktur kromosom berupa patahnya lengan kromosom terjadi secara acak dengan peluang yang semakin besar dengan meningkatnya dosis radiasi.DOSIS DAN EFEK SOMATIK RADIASI 1. Dosis lemah/rendah: 0 – 50 rada. 0-25 radð tidak ada efek,mungkin tidak ada delayed effectb. 25-50 radð efek tidak ada/sedikit perubahan susunan darah,

Page 32: Radiografi Dentalssfsdfsa

mungkin ada delayed effect2. Dosis sedang : 50-200 rada. 50-100 radð badan lemas/mual, perpendekan umur, perubahansusunan darah ð delayed recoveryb. 100-200 radð mual dan muntah 24 jam setelah radiasi, nafsumakan kurang, lemas, suara serak, diare, epilepsi,kerontokan rambut3. Dosis semi letal : 200-400 rad- mual, mutah dalam 1-2 jam setelah radiasi- epilepsi- nafsu makan berkurang- panas dan lemas- pada minggu ke-3: radang mulut/tenggorok- Pada minggu ke-4 : pucat, perdarahan hidung, diar4. Dosis letal : 400-600 rad- 1-2 Jam : mual muntah- akhir minggu ke-1: radang mulut/tenggorokan

BAB IV. KESIMPULAN

1. Teknik prosesing film yg lain yaitu

MANUAL

a. dengan dark room ;1) Metode visual2) Metode temperatur dan waktub. Tanpa dark room (self processing)

OTOMATIS

ð dg film processing otomatics machineTahapan pengolahan film secara mannual terdiri dari pembangkitan (developing), pembilasan (rinsing), penetapan (fixing), pencucian (washing), dan pengeringan (drying).2. JENIS-JENIS FOTO RONTGEN GIGITeknik Rontgen Ekstra OralTeknik Rontgen PanoramikTeknik Rontgen OklusalTeknik Bite WingTeknik Rontgen PeriapikalTeknik Rontgen Intra oralTeknik LateralTeknik Postero AnteriorTeknik Antero PosteriorTeknik Cephalometri

Page 33: Radiografi Dentalssfsdfsa

3.Kegagalan dalam processing film bisa terjadi oleh beberapa alasan di antranyaTime and temperature errorsChemical contamination errorsFilm handling errorsLighting errors4.efek radiasiEfek radiasi pada manusia merupakan hasil dari rangkaian proses fisik dan kimia yang terjadi segera setelah terpapar (10-15 detik), kemudian diikuti dengan proses biologic dalam tubuh. Proses biologic meliputi rangkaian perubahan pada tingkat molekuler, seluler, jaringan dan tubuh.Konsekuensi yang timbul dapat berupa kematian sel atau perubahan pada sel. Bergantung pada dosis radiasi yang diterima tubuh. Pada paparan akut dosis relative tinggi, efek yang timbul merupakan hasil kematian dari sel yang dapat menyebabkan gangguan fungsi jaringan dan organ tubuh, bahkan kematian. *laporan tutorial kelompok enam*

Dalam ilmu kedokteran, sinar x dapat digunakan untuk melihat kondisi tulang, gigi serta organ tubuh yang lain tanpa melakukun pembedahan langsung pada tubuh pasien. Biasanya, masyarakat awam menyebutnya dengan sebutan ‘’FOTO RONTGEN’’. Selain bermanfaat, sinar x mempunyai efek/dampak yang sangat berbahaya bagi tubuh kita yaitu apabila di gunakan secara berlebihan maka akan dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya, misalnya kanker. Oleh sebab itu para dokter tidak menganjurkan terlalu sering memakai ‘’FOTO RONTGEN’’ secara berlebihan.

KERUGIAN SINAR XSetelah Roentgen memperlihatkan hasil pemotretan dengan sinar-X terhadap tangan istrinya yang memakai cincin, dimana pada gambar tersebut terlihat dengan jelas ruas-ruas tulang jari tangannya, maka manusia mulai menyadari akan manfaat besar yang dapat diperoleh dari penemuan radiasi pengion tadi.Pemanfaatan radiasi pengion dalam bidang kedokteran, terutama sinar-X, berkembang pesat beberapa saat setelah penemuan radiasi tersebut. Penguasaan pengetahuan mengenai radiasi pengion oleh umat manusia yang terus meningkat dari waktu ke waktu juga memungkinkan dimanfaatkannya radiasi tersebut dalam berbagai bidang kegiatan di luar kedokteran, di samping pemanfaatan-nya di dalam bidang kedokteran sendiri juga terus mengalami peningkatan.

Beberapa efek merugikan yang muncul pada tubuh manusia karena terpapari sinar-X dan gamma : segera teramati beberapa saat setelah penemuan kedua jenis radiasi tersebut. Efek merugikan tersebut berupa kerontokan rambut dan kerusakan kulit. Pada tahun 1897 di Amerika Serikat dilaporkan adanya 69 kasus kerusakan kulit yang disebabkan oleh sinar-X, sedang pada tahun 1902 angka yang dilaporkan meningkat menjadi 170 kasus. Pada tahun 1911 di Jerman juga dilaporkan adanya 94 kasus tumor yang disebabkan oleh sinar-X. Meskipun beberapa efek merugikan dari sinar-X dan gamma telah teramati, namun upaya perlindungan terhadap bahaya penyinaran sinar-X dan gamma belum terfikirkan. Marie Curie, penemu bahan radioaktif Po dan Ra meninggal pada tahun 1934 akibat terserang oleh leukemia. Penyakit tersebut besar kemungkinan akibat paparan radiasi karena seringnya beliau berhubungan dengan bahan-bahan radioaktif.

Page 34: Radiografi Dentalssfsdfsa

KEGUNAAN SINAR XPengobatan• Sinar-X lembut digunakan untuk mengambil gambar foto yang dikenal sebagai radiograf. Sinar-X bisa menembus tubuh manusia tetapi diserap oleh bagian yang lebih padat seperti tulang. Gambar foto sinar-X digunakan untuk memperlihatkan kecacatan tulang, mengdeteksi tulang yang patah dan memperlihatkan keadaan organ-organ dalam tubuh.• Sinar-X keras digunakan untuk memusnahkan sel-sel kanker. Cara ini dikenal sebagai radioterapi.

PerindustrianDalam bidang perindustrian, sinar-X digunakan untuk :• mengetahui kecacatan dalam struktur binaan atau bagian-bagian dalam mesin dan engine.• memperbaiki rekahan dalam pipa logam, dinding konkrit dan tekanan tinggi.• memeriksa retakan dalam struktur plastik dan getah.

Penyelidikan• Sinar-X digunakan untuk menyelidik struktur hablur dan jarak pemisahan antara atom-atom dalam suatu bahan hablur.

EFEK PENGUNAAN Sinar-XWalaupun sinar-X sangat berguna kepada manusia, tetapi pennggunaan secara berlebihan kepada sinar-X mungkin menyebabkan :• pemusnahan sel-sel dalam tubuh.• perubahan struktur genetik suatu sel.• penyakit kanser barah.• kesan-kesan buruk seperti rambut rontok, kulit menjadi merah dan berbisul.

E-pos hierdie BlogDit! Deel op Twitter Deel op Facebook Deel op Pinterest

RADIOLOGI KEDOKTERAN GIGI

Telah lebih dari satu abad profesi kedokteran gigi menggunakan pemeriksaan radiografik sebagai sarana untuk memperoleh informasi diagnostik yang tidak dapat diperoleh dari pemeriksaan klinis dan pemeriksaan lain sebelumnya. Hingga saat ini dental radiografi menjadi salah satu peralatan penting yang digunakan dalam perawatan kedokteran gigi modern. Pemotretan radiografi gigi baik proyeksi intra oral maupun ekstra oral hampir

Page 35: Radiografi Dentalssfsdfsa

merupakan prosedur umum yang dilakukan oleh dokter gigi dalam membantu penatalaksanaan suatu kasusRadiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang menggunakan energi pengion dan bentuk energi lainnya (non pengion) dalam bidang diagnostik, imajing dan terapi.Radiasi adalah proses dikeluarkannya energi radiasi dalam bentuk gelombang (partikel), atau proses kombinasi dari pengeluaran dan pancaran energi radiasi .Sumber radiasi dapat terjadi secara alamiah maupun buatan.Sumber radiasi alamiah

1.    Radiasi dari sinar kosmis2.    Radiasi yang berasal dari unsur-unsur kimiawi yang terdapat pada lapisan kerak bumi.3.    Radiasi yang terjadi pada atmosfir sebagai akibat terjadinya pergeseran lintasan perputaran

bola bumi.4.    Radiasi yang berasal dari bahan radioaktif yang terdapat pada lapisan tanah (lapisan bola

bumi).Sumber radiasi buatanTerjadi antara lain dari bahan radioaktif yang melalui spesifikasinya dengan alat khusus dapat dihasilkan jenis radiasi tertentu.Sumber radiasi buatan ini antara lain :

1.    Sinar X         Dental X Ray unit,mesin atau pesawat roentgen gigi yang berguna membuat radiografi gigi

dan jaringan mulut.Unsur radioaktif yang biasa di gunakan adalah tungsten carbide,barium platinum cyanida.Sinar ini mula-mula ditemukan oleh sarjana fisika dari Wuerhurg,Bavaria bernama Wilhelm Conrad Roentgen pada tahun 1895.

         Unit sinar X medis,alat penghasil sinar X ini biasanya digunakan untuk radiodiagnosa pada ilmu kedokteran umum,misalnya unit sinar X medis jenis polyscoop-p1 yang dapat digunakan pemeriksaan langsung dengan fluoresensi atau untuk pembuatan radiografi dari organ-organ tubuh manusia.

1.         Sinar alfa2.         Sinar beta3.         Sinar gamma4.         Sinar Laser

Sinar X adalah adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang mempunyai panjang gelombang sangat pendek yang dihasilkan oleh mesin penghasil sinar X dengan mengunakan unsur radioaktif tungsten carbide atau barium platinum sianida .Definisi sinar X adalah jenis radiasi yang digunakan dalam pencitraan dan terapi yang menggunakan energi panjang gelombang pendek sinar mampu menembus zat kecuali logam berat

Pembuatan Sinar XSuatu tabung roentgen hampa udara.Terdapat elektron-elektron yang diarahkan dengan kecepatan tinggi pada suatu sasaran(target).

Sinar-x adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang listrik, radio, inframerah panas, cahaya, sinar gamma, sinar kosmik dan sinar ultraviolet tetapi dengan panjang gelombang yang sangat pendek. Sinar x juga adalah bagian dari radiasi ionizing dan digunakan secara luas untuk industri, medikal diagnostik dan tujuan terapi. Penggunaan sinar- x adalah sesuatu yang penting untuk diagnosa gigi geligi serta jaringan sekitarnya dan pemakaian yang paling banyak pada dignostik imaging system.Proses Terjadinya sinar x

Page 36: Radiografi Dentalssfsdfsa

1. Katode(filamen) dipanaskan (>2000°C) sampai menyala dengan mengaliri listrik dari transformator

2. Karena panas, elektron-elektron dari katode terlepas3. Sewaktu dihubungkan dg tranformator tegangan tinggi, elektron-elektron akan

dipercepat gerakannya menuju anode dan dipusatkan ke alat pemusat (focusing cup)4. Filamen dibuat relatif negatif terhadap target dengan memilih potensial tinggi5. Awan elektron mendadak dihentikan  pada target  dan terbentuk panas (> 99%) dan

sinar X (< 1%)6. Pelindung timah akan mencegah keluarnya sinar X dari tabung  hanya dapat keluar

melalui jendela7. Panas yang tinggi pada sasaran akibat benturan  elektron ditiadakan oleh radiator

pendinginSifat – sifat sinar X

1.        Tidak dapat dilihat2.        Tidak dapat dibelokkan oleh medan magnet3.        Tidak dapat difokuskan oleh lensa apapun4.        Dapat diserap oleh timah hitam(Pb)5.        Dapat dibelokan setelah menembus logam atau benda padat.6.        Dapat difraksikan oleh unsur kristal tertentu7.        Mempunyai panjang gelombang sangat pendek8.        Mempunyai frekuensi gelombang yang tinggi9.        Mempunyai daya tembus yang sangat tinggi10.    Membutuhkan tegangan listrik yang tinggi untuk proses terjadinya11.    Dapat menimbulkan efek biologik sebagai akibat radiasi ionisasi12.    Dapat menimbulkan fluoresensi pada karton/plastik yang dilapisi bubuk halida perak13.    Dapat bereaksi dengan film yang digunakan untuk roentgenodiagnosa,karena timbul gambar

dari objek yang dieksposi.14.    Dapat menstimulasi sel-sel muda dari organ tubuh hidup15.    Dapat menyebabkan nekrotik pada jaringan tubuh hidup16.    Dapat memutasikan sel-sel gonad17.    Dapat menimbulkan sindrom prodormal dari sisem saluran pencernaan18.    Dapat menimbulkan sindrom susunan syaraf pusat19. Dapat menimbulkan kelainan sel darah,antara lain anemia(Hb sangat rendah)

trombositopenia,leukositosis,leukimia dan seterusnya. Kegunaan Dental Radiography

1.    Radiodiagnosa/RongenodiagnosaRadiodiagnosa :Radiograf gigi merupakan data pendukung yang penting dalam menegakkan suatu diagnosa penyakit atau kelainan di Kedokteran Gigi misalnya :

Adanya kelainan apikal atau periapikal yang tidak terdeteksi secara klinis. Adanya kelainan pada rahang. Adanya fraktur rahang atau akar gigi

Karies yang tersembunyi(pada proksimal atau karies akar)karies sekunder,karies incipien,kedalaman karies dan lain-lain.

           2.    Rencana PerawatanRadiograf gigi sangat membantu dalam pembuatan atau penentuan rencana perawatan,seperti:

Penentuan letak pin atau implant Kondisi saluran akar

Page 37: Radiografi Dentalssfsdfsa

Penentuan jenis dan teknik         3.    Penunjang Perawatan

Radiograf gigi sangat membantu memudahkan dalam melakukan sebuah perawatan,seperti :

Komplikasi post operatif Perawatan endodontik

         4.    Evaluasi PerawatanUntuk evaluasi atau kontrol keberhasilan atau kemajuan perawatan

         5.    Radiografi merupakan salah satu data rekam medik yang sangat pentin         6.    Kepentingan forensik.

Peralatan Dental Radiography meliputi :1.    Unit sinar X2.    Film3.    Unit Prosesing4.    Larutan prosesing film5.    Unit pengering film6.    Radiography protection system7.    Viewer

EFEK RADIASI SINAR XSifat sinar x yang berbahaya terutama pada yang terkena radiasi baik makhluk hidup maupun lingkungan,sebagai efek lanjut dari pengaruh radiasi ionisasi terhadap jaringan dan keadaan lingkungan tersebut.Secara umum,perubahan jaringan atau sel terkena radiasi ionisasi sinar X sebagai akibat terurainya ion-ion air (akibat ionisasi) adanya rekomendasi dengan terbentuknya molekul air dan terbentuknya peroksida yang merupakan racun dalam jaringan atau sel,serta pula terbentuknya ion bebas hidrogen yang akan menimbulkan reaksi kimiawi dan perubahan biokimia pada jaringan sel tersebut.Radiasi sinar X dapat menimbulkan perubahan-perubahan di dalam tubuh antara lain :

1.    Biokimia cairan tubuh2.    Biokimia sel3.    Biokimia jaringan4.    Biokimia organ

Hal ini akan mengakibatkan timbulnya keluhan,gejala klinis bahkan kematian sel,jaringan dan organ tersebut.Efek biologi yang terjadi ,mula-mula berupa absorbsi radiasi sampai timbulnya gejala radiasi,keadaan ini memerlukan waktu bertahun-tahun.Masa atau waktu tersebut disebut periode latent.Periode latent terjadi sebagai akibat efek biologi kumulatif.

GigiPada gigi terjadi dua efek radiasi yaitu :

1.     Efek radiasi langsungEfek radiasi langsung terjadi paling dini dari benih gigi,berupa gangguan kalsifikasi benih gigi,gangguan perkembangan benih gigi dan gangguan erupsi gigi.

               2.     Efek radiasi tak langsungEfek radiasi tak langsung terjadi setelah pembentukan gigi dan erupsi gigi normal berada dalam rongga mulut,kemudian terkena radiasi ionisasi,maka akan terlihat kelainan gigi tersebut misalnya ada karies radiasi.Biasanya karies radiasi terjadi pada beberapa gigi bahkan

Page 38: Radiografi Dentalssfsdfsa

seluruh regio yang terkena pancaran sinar radiasi,keadaan ini disebut rampan karies radiasi,yang terjadi setelah mengabsorbsi dosis radiasi 5.000R.

Kelenjar LiurRadiasi ionisasi yang terjadi pada kelenjar liur dengan dosis radiasi sekitar 3.000R akan menimbulkan gangguan sekresi air liur,hal ini menyebabkan rongga mulut terasa kering disebut xerostomia.Tingkat perubahan kelenjar liur setelah radiasiUntuk beberapa hari terjadi radang kelenjar liur,setelah satu minggu terjadi penyusutan parensim sehingga terjadi pengecilan kelenjar liur,ada penyumbatan.Terjadi penurunan sekresi air liur dan viskositasnya lebih kental,warna air liu akan berubah kekuningan dan coklat.Phnya turun lebih asam.LidahRadiasi ionisasi pada lidah,menyebabkan pecahnya papila filiformis dan fungiformisBibir,jaringan ikat di dalam mulut dan pipi

Setiap sel jaringan ikat yang terkena radiasi ionisasi akan mengalami perubahan,antara lain :

Pecahnya kromosom

Pecahnya vakuola didalam inti sel

Pecahnya sitoplasmaPerubahan tersebut terjadi terus menerus sedangkan mitosis sel juga terjadi.Perubahan tersebut mengakibatkan sel mitosis tidak normal dan pembentukan sel-sel besar atau sel raksasa.Radiasi lebih lanjut akan mengakibatkan terjadinya kematian jaringan tersebut (nekrotik).Pada beberapa literatur radiasi tersebut dapat menyembuhkan kanker tetapi dapat menyebabkan kanker.Kanker mulut kadang-kadang terjadi sebagai akibat pengobatan dengan radiasi(radioterapi) dengan dosis radiasi sekitar 5000-7000 Rad.Daerah leherBila daerah leher terkena radiasi,yang menderita radiasi ionisasi adalah kelenjar tiroid.Dosis rendah yang terserap kelenjar tiroid lebih kecil dari 6,5 rad tidak mengakibatkan kelainan,tetapi bila dosis radiasi tersersp jauh lebih tinggi,akan mengakibatkan stimulasi sel kelenjar tiroid serta kanker tiroid. (Lukman, 1990)

Satuan dari Radiasi1.    Rad

Satuan dosis serap yang diperlukan untuk melepaskan tenaga 100 erg dalam 1 gram bahan yang disinari .1 Rad = 100 erg/gram

2.    RoentgenSuatu pemaparan radiasi yang memberikan muatan  2,58 x 10 coulomb per kg udara

3.    Rem Adalah satuan dosis ekuivalen; yaitu sama dengan dosis serap dikalikan dengan faktor kualitas (QF)

4.    Gray (Gy)1 Gy = 100 rad

5.    Sievert (Sv)1 Sv = 100 Rem

Page 39: Radiografi Dentalssfsdfsa

PROSESING FILMTahapan pengolahan film secara konvensional  terdiri dari pembangkitan (developing), pembilasan (rinsing), penetapan (fixing), pencucian (washing), dan pengeringan (drying).

1.    Developing ( Pembangkitan )Pembangkitan merupakan langkah pertama dalam memproses film. Suatu larutan kimia yang dikenal sebagai larutan pengembang atau developer digunakan dalam proses pembangkitan. Tujuan dari developer atau pengembang adalah mengurangi paparan, energi Kristal perak halida kimia ke perak hitam metalik. Larutan pengembang ini melembutkan emulsi film selama proses ini

Sifat dasarPembangkitan merupakan tahap pertama dalam pengolahan film. Pada tahap ini perubahan terjadi sebagai hasil dari penyinaran. Dan yang disebut pembangkitan adalah perubahan butir-butir perak halida di dalam emulsi yang telah mendapat penyinaran menjadi perak metalik atau perubahan dari bayangan laten menjadi bayangan tampak. Sementara butiran perak halida yang tidak mendapat penyinaran tidak akan terjadi perubahan.Perubahan menjadi perak metalik ini berperan dalam penghitaman bagian-bagian yang terkena cahaya sinar-X sesuai dengan intensitas cahaya yang diterima oleh film.Sedangkan yang tidak mendapat penyinaran akan tetap bening. Dari perubahan butiran perak halida inilah akan terbentuk bayangan laten pada film.

Bayangan laten (latent image)Emulsi film radiografi terdiri dari ion perak positif dan ion bromida negative (AgBr) yang tersusun bersama di dalam kisi kristal (cristal lattice). Ketika film mendapatkan eksposi sinar-X maka cahaya akan berinteraksi dengan ion bromide yang menyebabkan terlepasnya ikatan elektron. Elektron ini akan bergerak dengan cepat kemudian akan tersimpan di daiam bintik kepekaan (sensitivity speck) sehingga bermuatan negatif.Kemudian bintik kepekaan ini akan menarik ion perak positif yang bergerak bebas untuk masuk ke dalamnya lalu menetralkan ion perak positif menjadi perak berwarna hitam atau perak metalik. Maka terjadilah bayangan laten yang gambarannya bersifat tidak tampak.

Larutan developer terdiri dari:Bahan pelarut (solvent)

Bahan yang dipergunakan sebagai pelarut adalah air bersih yang tidak mengandung mineral.Bahan pembangkit (developing agent).

Bahan pembangkit adalah bahan yang dapat mengubah perak halida menjadi perak metalik. Di dalam lembaran film, bahan pembangkit ini akan bereaksi dengan memberikan elektron kepada kristal perak bromida untuk menetralisir ion perak sehingga kristal perak halida yang tadinya telah terkena penyinaran menjadi perak metalik berwarna hitam, tanpa mempengaruhi kristal yang tidak terkena penyinaran. Bahan yang biasa digunakan adalah jenis benzena (C6H6).

Bahan pemercepat (accelerator).Bahan developer membutuhkan media alkali (basa) supaya emulsi pada film mudah membengkak dan mudah diterobos oleh bahan pembangkit (mudah diaktifkan). Bahan yang mengandung alkali ini disebut bahan pemercepat yang biasanya terdapat pada bahan seperti potasium karbonat (Na2CO3 / K2CO3) atau potasium hidroksida (NaOH / KOH) yang mempunyai sifat dapat larut dalam air.

Bahan penahan (restrainer).Fungsi bahan penahan adalah untuk mengendalikan aksi reduksi bahan pembangkit terhadap kristal yang tidak tereksposi, sehingga tidak terjadi kabut (fog) pada bayangan film. Bahan yang sering digunakan adalah kalium bromida.

Bahan penangkal (preservatif).

Page 40: Radiografi Dentalssfsdfsa

Bahan penangkal berfungsi untuk mengontrol laju oksidasi bahan pembangkit. Bahan pembangkit mudah teroksidasi karena mengabsorbsi oksigen dari udara. Namun bahan penangkal ini tidak menghentikan sepenuhnya proses oksidasi, hanya mengurangi laju oksidasi dan meminimalkan efek yang ditimbulkannya.

Bahan-bahan tambahan.Selain dari bahan-bahan dasar, cairan pembangkit mengandung pula bahan-bahan tambahan seperti bahan penyangga (buffer) dan bahan pengeras (hardening agent). Fungsi dari bahan penyangga adalah untuk mempertahankan pH cairan sehingga aktivitas cairan pembangkit relatif konstan. Sedangkan fungsi dari bahan pengeras adalah untuk mengeraskan emulsi film yang diproses.

Setelah proses pembangkitan, rendaman air digunakan untuk mencuci atau membilas film. Pembilasan digunakan untuk menghilangkan developer atau pengembang dari film dan memberhentikan proses pengembangan. Pada waktu film dipindahkan dari tangki cairan pembangkit, sejumlah cairan pembangkit akan terbawa pada permukaan film dan juga di dalam emulsi filmnya.Cairan pembilas akan membersihkan film dari larutan pembangkit agar tidak terbawa ke dalam proses selanjutnya.Cairan pembangkit yang tersisa masih memungkinkan berlanjutnya proses pembangkitan walaupun film telah dikeluarkan dari larutan pembangkit. Apabila pembangkitan masih terjadi pada proses penetapan maka akan membentuk kabut dikroik (dichroic fog) sehingga foto hasil tidak memuaskan.Proses yang terjadi pada cairan pembilas yaitu memperlambat aksi pembangkitan dengan membuang cairan pembangkit dari permukaan film dengan cara merendamnya ke dalam air. Pembilasan ini harus dilakukan dengan air yang mengalir selama 5 detik.

Setelah proses pembilasan, difiksasi. Suatu larutan kimia yang dikenal sebagai fiksator digunakan dalam proses fiksasi. Tujuan dari fiksator adalah untuk menghilangkan Kristal perak halida yang tidak terpapar dan terkena energi emulsi film. Fiksator menguatkan emulsi film selama proses ini.Diperlukan untuk menetapkan dan membuat gambaran menjadi permanen dengan menghilangkan perak halida yang tidak terkena sinar-X. Tanpa mengubah gambaran perak metalik. Perak halida dihilangkan dengan cara mengubahnya menjadi perak komplek. Senyawa tersebut bersifat larut dalam air kemudian selanjutnya akan dihilangkan pada tahap pencucian.Tujuan dari tahap penetapan ini adalah untuk menghentikan aksi lanjutan yang dilakukan oleh cairan pembangkit yang terserap oleh emulsi film. Pada proses ini juga diperlukan adanya pengerasan untuk memberikan perlindungan terhadap kerusakan dan untuk mengendalikan akibat penyerapan uap air.Bahan-bahan yang dipakai untuk membuat suatu cairan penetap adalah:

Bahan penetap (fixing agent).Dipilih bahan yang berfungsi mengubah perak halida. Bahan ini bersifat dapat bereaksi dengan perak halida dan membentuk komponen perak yang larut dalam air, tidak merusak gelatin, dan tidak memberikan efek terhadap bayangan perak metalik. Bahan yang umum digunakan adalah natrium thiosulfat (Na2S2O3) yang dikenal dengan nama hypo.

Bahan pemercepat (accelerator).Untuk menghindari kabut dikroik dan timbulnya noda kecoklatan, biasanya digunakan asam yang sesuai. Karena pembangkit memerlukan basa dalam menjalankan aksinya, maka tingkat keasaman cairan penetap akan menghentikan aksinya.Asam kuat seperti asam sulfat (H2SO4) akan merusak bahan penetap dan mengendapkan sulfur

Page 41: Radiografi Dentalssfsdfsa

c.       Bahan penangkal (preservatif).Untuk menghindari adanya pengendapan sulfur maka pada cairan penetap ditambahkan bahan penangkal yang akan melarutkan kembali sulfur tersebut. Bahan penangkal yang digunakan adalah natrium sulfit, natrium metabisulfit, atau kalium metabisulfit.

d.      Balian pengeras (hardener)Bahan ini digunakan untuk mencegah pembengkakan emulsi film yang berlebihan. Pembengkakan emulsi akan membuat perak bromida mudah terkelupas dan pengeringan film yang tidak merata. Bahan yang digunakan biasanya adalah potassium alum [K2SO4Al3(SO4)2H2O], aluminium sulfat [Al2(SO4) 3].

e.       Bahan penyangga (buffer).Digunakan untuk mempertahankan pH cairan agar dapat tetap terjaga pada nilai 4 – 5. Bahan yang digunakan adalah pasangan antara asam asetat dengan natrium asetat, atau pasangan natrium sulfit dengan natrium bisulfit.

f.       Pelarut (solvent).Pelarut yang ummn digunakan adalah air bersih.

D.  Washing (Pencucian)Setelah film menjalani proses penetapan maka akan terbentuk perak komplek dan garam. Pencucian bertujuan untuk menghilangkan bahan-bahan tersebut dalam air. Tahap ini sebaiknya dilakukan dengan air mengalir agar dan air yang digunakan selalu dalam keadaan bersih.

E.     Drying (Pengeringan) Merupakan tahap akhir dari siklus pengolahan film. Tujuan pengeringan adalah untuk menghilangkan air yang ada pada emulsi. Hasil akhir dari proses pengolahan film adalah emulsi yang tidak rusak, bebas dari partikel debu, endapan kristal, noda, dan artefak.Cara yang paling umum digunakan untuk melakukan pengeringan adalah dengan udara. Ada tiga faktor penting yang mempengaruhinya, yaitu suhu udara, kelembaban udara, dan aliran udara yang melewati emulsi.

KEGUNAAN DAN PENATALAKSANAAN RADIOGRAFIS DI KEDOKTERAN GIGI 20.15 |

BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar belakang

Pemeriksaan radiografis dalam kedokteran gigi merupakan bagian dari pemeriksaan yang

menunjang hasil pemeriksaan fisik dan mempertegas diagnosa sementara yang sudah ditentukan

Page 42: Radiografi Dentalssfsdfsa

sebelumnya. Penggunaan radiografis sering digunakan dalam bidang kedokteran gigi untuk melihat

keadaan rongga mulut dan jaringan sekitarnya yang tidak dapat dilihat visual langsung.

I.II Tujuan

Mengetahui kegunaan radiografis dalam bidang kedokteran gigi

Mengetahui cara penatalaksanaan radiografis dalam bidang kedokteran gigi

I.III Masalah

Apa kegunaan radiografis dalam kedokteran gigi?

Bagaimana prosedur penatalaksanaan radiografis untuk kedokteran gigi?

BAB II

ISI

Penggunaan sinar-X merupakan bagian dari pemeriksaan klinis kedokteran gigi, yaitu dengan melakukan berbagai pemeriksaan radiografis yang penting dalam prosedur diagnosis keadaan pasien.

II.I Penggunaan Foto Radiografis dalam Bidang Kedokteran Gigi

Sinar-X dalam kedokteran gigi umumnya digunakan untuk:

1. Memotret bagian dalam tubuh

- Penggunaan sinar-X di klinik atau praktek dokter gigiSecara umum, penggunaan sinar-X pada klinik atau praktek dokter gigi bertujuan untuk:

a. Membantu menegakkan diagnosisDalam mendiagnosis penyakit atau kelainan gigi tidak selalu dapat terlihat langsung melalui pemeriksaan fisik. Penggunaan foto rontgen dapat membantu mengetahui ada atau tidaknya kelainan, besarnya kerusakan atau keparahan, serta hubungannya denagn jaringan di sekitarnya.

b. Mengarahkan rencana perawatan

Page 43: Radiografi Dentalssfsdfsa

Setelah diagnosis penyakit ditegakkan, maka dapat segera ditentukan rencana perawatan yang akan dilakukan.

c. Evaluasi hasil perawatanUntuk melihat keberhasilan perawatan yang telah dilakukan , maka dilakukan foto rontgen. Contohnya: mengetahui apakah apeks gigi telah menutup setelah dilakukan perawatan apeksifikasi. Kegunaan foto radiografis dalam berbagai bidang kedokteran gigi:

a. Oral patologiFoto radiografis digunakan untuk mendeteksi kelainan anomali dan keadaan patologis gigi dan mulut, contohnya karies, resorbsi internal atau eksternal, bermacam-macam anomali gigi (dens in dente, dan lain-lain), keadaan patologi sinus maksilaris, anomali pertumbuhan dan perkembangan rahang, dan manifestasi penyakit sistemik pada daerah oromaksilofasial (contohnya penyakit paget).

b. Oral surgeryRadiografi banyak digunakan untuk keperluan prosedur eksodonsi. Contohnya melihat hubungan gigi dengan sinus maksilaris atau kanalis mandibularis sebelum dilakukan eksodonsi, melihat lokasi gigi impaksi, dan melihat ada atau tidaknya fraktur rahang.

c. ProsthodonsiFoto digunakan untuk melihat keadaan gigi penyangga dan jaringan penyangga untuk pembuatan gigi tiruan. Pada pasien edentulous, foto digunakan untuk melihat keadaan alveolar ridge.

d. PedodonsiGambaran radiografi digunakan untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan erupsi gigi, arah erupsi, ada atau tidaknya kelainan (baik ada atau tidaknya benih gigi, kelainan jumlah, dan kelainan bentuk).

Total anodontia

- Penggunaan sinar-X di fakultas kedokteran gigi

Penggunaan radiografi di fakultas kedokteran gigi bertujuan untuk menunjang proses belajar mengajar. Melalui hasil foto radiografi tersbut, dapat dipelajari struktur anatomis, hubungan gigi geligi, keadaan rahang, kelainan patologis (baik pada gigi, jaringan penyangga, sendi temporomandibular, dan sinus maksilaris).

Page 44: Radiografi Dentalssfsdfsa

- Penggunaan sinar-X di bidang kedokteran gigi forensikFoto radiografis digunakan untuk mengidentifikasi korban, baik korban kecelakaan maupun pembunuhan. Dokumen foto radiografis tersebut dicocokkan dengan kondisi korban.

- Penggunaan sinar-X untuk survei kesehatan gigi dan mulut masyarakatSurvei untuk melihat struktur anatomis dan patologis dapat dilengkapi dengan foto radiografi. Contohnya, melalui foto bitewing dapat dipelajari keadaan jaringan periodontal dan derajat kerusakan tulang alveolar

- Penggunaan sinar-X untuk kegiatan riset kedokteran gigiFoto radiografis digunakan untuk mempelajari perubahan tumbuh kembang rahang manusia dari waktu ke waktu.

2. Terapi daerah maksilofasial

Radiasi dapat digunakan sebagai terapi untuk berbagai jenis tumor yang sifatnya sangat peka terhadap radiasi (radiosensitive). Contohnya kanker pembuluh darah, dan kanker kulit.

3. Fluroskopi

Dengan menggunakan sinar-X, dilakukan pemeriksaan yang langsung dapat mengamati organ atau kelainan pada daerah yang ditembus sinar.

II.2 Penatalaksanaan Sarana Radiologi Kedokteran Gigi

Untuk mendapatkan gambaran radiografi yang baik, diperlukan sarana radiologi kedokteran gigi yang menunjang pula. Sarana radiologi kedokteran gigi terdiri dari:

1. Ruangan

Suatu instalasi radiologi kedokteran gigi harus memiliki ruangan yang terdiri dari:

- Ruangan pesawat sinar-X- Ruangan tunggu pasien- Ruangan arsip- Ruangan staf- Ruangan penyimpanan alat-alat atau gudang

Setiap ruangan harus memiliki sirkulasi udara yang baik dan proteksi radiasi yang maksimal. Setiap ruangan yang satu dengan ruangan yang lainnya harus dilapisi dengan Pb sebagai lapisan pelindung.

Page 45: Radiografi Dentalssfsdfsa

2. Pesawat sinar-X

Pesawat sinar-X (alat penghasil sinar-X) pada dasarnya dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

- Standard atau dengan pesawat kaki (mobile). Keuntungannya adalah dapat dipindah sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.

- Jenis fixed, yaitu pesawat yang menempel pada dinding dan langit-langit (plafon). Keuntungan pesawat jenis ini adalah tidak memerlukan tempat yang luas.

            Syarat-syarat ideal pesawat sinar-X :

- Aman dan akurat- Memiliki kemampuan untuk menghasilkan sinar-X sesuai dengan tingkat energi yang diinginkan dan

memiliki mekanisme yang adekuat untuk menghilangkan panas- Mudah diatur posisinya- Mudah disimpan dan dipasang- Mudah digunakan (dioperasikan)- Kuat

Pesawat sinar-X terdiri dari 3 komponen utama, yaitu:

- Kepala tabung sinar-X (tube head)Komponen tube head terdiri dari:

a. Tabung hampa udara (glass X-ray tube) yang berisi filamen, Copper block, dan target.b. Step-up transformer, diperlukan untuk menaikkan tegangan utama dari 240 volt ke voltase yang

lebih tinggi.c. Step-down transformer, diperlukan untuk menurunkan tegangan utama dari 240 volt ke voltase yang

lebih rendahd. Pelindung Lead (surrounding lead shield) untuk meminimalisasi kebocorane. Minyak (surrounding oil) untuk mengantisipasi panas yang timbulf. Aluminium filtration untuk menghilangkan bahaya penggunaan sinar-X (sebagai filter)g. Collimator untuk menentukan besarnya berkas sinar-X yang keluarh. Cone atau Beam Indicating Device (BID) yang digunakan untuk menentukan arah sinar-X, membatasi

luas berkas sinar, dan mencegah radiasi hambur.

- Kontrol panelKomponen kontrol panel terdiri dari:

a. Tombol on/offb. Timerc. Warning lights yang menyala ketika sinar-X dihasilkand. Exposure time selector, biasanya terdiri dari: numerical, waktu ditentukan terlebih dahulu anatomical, area mulut yang akan disinari sinar-X ditentukan terlebih dahulu, selanjutnya waktu

eksposur diatur secara otomatis

Page 46: Radiografi Dentalssfsdfsa

e. Pada kontrol panel juga bisa terdapat fitur lain, seperti film speed selector, patient size selector, mains voltage compensator, kilovoltage selector, dan miliampere switch.

- Lengan pesawat sinar-X a. Intraoralb. Ekstraoral

3. Film sinar-X

Dalam bidang kedokteran gigi, terdapat dua jenis film yang digunakan:

- Non-screen film (film intraoral)Jenis film yang digunakan untuk film intra oral dimana dibutuhkan kualitas gambar yang baik dan detail anatomi yang jelas.Ukuran film yang sering digunakan, antara lain:

a. 31 x 41 mm (untuk periapikal)b. 22 x 35 mm (bitewing)c. 57 x 76 mm (untuk foto occlusal)

Film ini dikemas dalam satu paket yang terdiri dari :

A. Pembungkus luar, B. Film, C. Lead foil, D. Kertas hitam

a. Pembungkus luar dari plastik lunak yang berfungsi untuk melindungi dari cairan saliva yang dapat mengkontaminasi film

b. Kertas hitam yang berfungsi untuk melindungi film dari cahaya yang dapat merusak film, dan mencegah masuknya saliva ke film

c. Lead foil terletak dibelakang film, yang berfungsi untuk mencegah adanya sisa radiasi yang dapat melewati film menuju ke jaringan pasien.

d. Film, terdiri dari: Plastic base merupakan bahan dasar yang transparan dan terbuat dari selulosa asetat dengan

ketebalan ± 0,2 mm. Lapisan adhesif (gelatin) yang memfiksasi emulsi melekat pada bahan dasar Lapisan pelindung (protective layer) yang berfungsi melindungi emulsi dari kerusakan mekanis Emulsi kristal AgBr

Page 47: Radiografi Dentalssfsdfsa

- Screen film (film ekstraoral)Jenis film ini pada saat penggunaanya dikombinasikan dengan intensifying screens pada cassette. Keuntungannya adalah digunakan tingkat eksposur yang pendek dari sinar-X, sehingga dosis radiasi yang diberikan ke pasien menjadi rendah. Namun, kualitas gambar yang dihasilkan rendah jika dibandingkan dengan non-screen film.Ukuran screen film, terdiri dari:

a. 15 cm x 30 cm (panoramik)b. 24 cm x 30 cm (cephalometry)c. 13 cm x 15 cm (carpal bone)

Bagian-bagian screen film sebenarnya sama dengan bagian non-screen film, tapi screen film memiliki:a. Emulsi AgBr pada film ini lebih sensitif terhadap cahaya biasa daripada sinar-Xb. Terdapat beberapa emulsi yang produksinya sensitif terhadap cahaya biru, cahaya hijau, dan cahaya

merah. Standard emulsi AgBr (sensitif terhadap cahaya biru) Modifikasi emulsi AgBr dengan ultraviolet sensitizer (sensitif terhadap cahaya ultraviolet) Emulsi orthochromatic (sensitif terhadap cahaya hijau) Emulsi panchromatic (sensitif terhadap cahaya merah)

Tingkat sensitifitas ini tergantung dari jenis intensifying screen yang digunakan.

Cara menyimpan film yang ideal, yaitu:

- Disimpan dalam lemari pendingin dalam keadaan kering- Ditempatkan jauh dari bahan-bahan radiasi yang dapat mengionisasi- Ditempatkan jauh dari bahan kimia, termasuk mercury- Ditempatkan pada kotak untuk mencegah terjadinya tekanan pada film