redesign he
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 redesign he
1/31
LAPORAN TUGAS KHUSUS
REDESIGN CHLORATE COOLER
DI PT TOBA PULP LESTARI, TBK
Disusun Oleh :
Janu Ganang Prakoso I 0512030
PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016
-
7/25/2019 redesign he
2/31
Laporan Tugas Khusus - Chemical Plant
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea
Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 2
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Klorin dioksida (ClO2) adalah salah satu produk utama Chemical Plant
yang digunakan sebagai bleaching agent di unit Bleaching Plant. Produksi
klorin dioksida melalui beberapa tahapan proses, yaitu elektrolisis larutan
garam (NaCl) untuk mendapatkan sodium klorat (NaClO3) yang selanjutnya
direaksikan dengan hidrogen klorida (HCl) dalam ClO2 generator
menghasilkan klorin dioksida gas dan diabsorbsi membentuk larutan klorin
dioksida.
Reaksi elektrolisis yang berlangsung dalam sel merupakan reaksi
eksotermis, sehingga temperatur sodium klorat hasil elektrolisis yang
diumpankan dari electrolyte tankberkisar antara 70-80 oC. Sodium klorat harus
didinginkan terlebih dahulu dengan heat exchanger (HE) yang disebut chlorate
coolersebelum masuk ke ClO2generator. Hal ini dilakukan karena temperatur
dalam tray 1 generator harus dijaga pada 30-35 oC, jika temperature tray 1
mencapai 45 oC akan terjadi reaksi dekomposisi sodium chlorateyang dapat
menimbulkan ledakan.
Chlorate cooleryang saat ini digunakan di pabrik berjenis shell and tube
dan berjumlah 2 buah dengan media pendingin air (cooling water). Namun,
seiring berjalannya waktu, efisiensi kedua chlorate coolermenurun sehingga
bila menggunakan cooling water dengan maksimalflow sekalipun tidak cukup
untuk mendinginkan sodium klorat sampai suhu yang diinginkan. Pabrik
menyiasatinya dengan menambahkan chilled water ke dalam cooling water
untuk menurunkan suhunya. Yang menjadi permasalahan ialah ketersediaan
chilled water terbatas dan chilled waterlebih banyak dipakai di ClO2absorber,
sehingga perlu dirancang chlorate cooler yang baru untuk menggantikan dua
buah chlorate cooler lama. Dengan penggantian chlorate coolerini diharapkan
tidak perlu lagi ada penambahan chilled water ke dalam cooling water.
-
7/25/2019 redesign he
3/31
Laporan Tugas Khusus - Chemical Plant
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea
Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 3
B.Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka timbul permasalahan yaitu
bagaimana cara redesign chlorate cooler berdasarkan kondisi operasi di
lapangan.
C.
Tujuan
Tujuan tugas khusus ini adalah redesign chlorate cooler dan
membandingkan hasil redesigndengan designawal di lapangan.
D.Manfaat
Dari hasil redesignchlorate cooler diharapkan dapat digunakan sebagai
pertimbangan dalam penggantian dua buah chlorate cooler yang lama dengan
satu buah chlorate cooler yang baru. Sehingga, tidak perlu lagi penambahan
chilled water ke dalam cooling water. Dengan penurunan konsumsi chilled
water ini biaya produksi juga akan turun, sehingga keuntungan pabrik
meningkat.
-
7/25/2019 redesign he
4/31
Laporan Tugas Khusus - Chemical Plant
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea
Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Heat Exchanger
Mekanisme perpindahan panas yang terjadi pada heat exchangerberupa
konduksi dan konveksi. Perpindahan panas secara konduksi merupakan
perpindahan panas antara molekul-molekul yang saling berdekatan dan tidak
diikuti oleh perpindahan molekul secara fisik. Hal ini terjadi pada dinding
pipa atau tube. Perpindahan panas secara konveksi terjadi akibat perpindahan
panas dari fluida panas ke fluida dingin karena gerakan fluida tersebut.
Besar perpindahan panas pada heat exchanger dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu :
1.Beda temperatur rata-rata logaritmik (T LMTD)
Beda temperatur rata-rata logaritmik (T LMTD) adalah perbedaan
temperatur rata-rata logaritmik antara fluida masuk dengan fluida keluar.
Perhitungan nilai beda temperatur rata-rata logaritmik (TLMTD) :
TLMTD =
12
21
1221
tT
tTln
tTtT
.(Kern, 1950)
Jika beda temperatur rata-rata logaritmik (TLMTD) sama dengan nol,
maka temperatur antara fluida sama sehingga tidak terjadi perpindahan
panas. Namun apabila beda temperatur rata-rata logaritmik (TLMTD)
semakin besar maka semakin banyak panas yang dapat dipindahkan.
2.Luas perpindahan panas (A)
Luas perpindahan panas (A) mempengaruhi besar panas yang akan
dipindahkan dan pemilihan jenis heat exchanger yang digunakan.
Semakin besar luas perpindahan panas maka semakin banyak pula panas
yang dipindahkan..
3.Laju alir fluida
Semakin tinggi laju alir maka besar juga panas yang dipindahkan.
Selain mempengaruhi perpindahan panas, laju alir juga mempengaruhi
faktor pengotor (dirt factor). Semakin tinggi laju alir maka semakin kecil
waktu kontak fluida dengan pipa, sehingga lama terbentuknya kerak atau
-
7/25/2019 redesign he
5/31
Laporan Tugas Khusus - Chemical Plant
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea
Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 5
endapan semakin rendah. Besar dirt factor minimum dari chlorate cooler
ditentukan sebesar 0,002 hr.ft2.F/Btu.
Namun, laju alir yang semakin cepat menyebebkan gesekan fluida
dengan pipa semakin besar sehingga penurunan tekanan fluida yang
mengalir pada sisi shell dan tube (pressure drop) semakin meningkat.
Secara umum, batas maksimal pressure droppada shelldan tube sebesar
10 psi.
B. JenisHeat Exchanger
1. Double Pipe
Alat ini terdiri dari dua buah pipa dengan ukuran diameter yang
berbeda, pipa dengan diameter lebih kecil diletakkan di dalam pipa yang
diameter lebih besar dan kedua pipa disusun secara konsentris (sesumbu).
Fluida yang satu mengalir di dalam pipa, sedangkan fluida yang lain
mengalir di dalam ruang annulus antara pipa luar dan pipa dalam.
Gambar 2.1 JenisDouble Pipe Heat Exchanger
2.Shell and Tube
Heat exchanger jenis ini terdiri dari shell yang di dalamnya
tersusun sejumlah tube. Penggunaan heat exchanger jenis shelland tube
memiliki beberapa keuntungan yaitu luas permukaan yang besar, dan
dapat dibuat dari berbagai jenis material yang disesuaikan pada temperatur
dan tekanan operasi.
-
7/25/2019 redesign he
6/31
Laporan Tugas Khusus - Chemical Plant
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea
Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 6
Gambar 2.2 Shell and Tube Heat Exchanger
(Kern,1950)
Shell and tube heat exchangerterdiri dari :
1. Tube
Tube merupakan pipa kecil yang tersusun di dalam shell yang
digunakan sebagai tempat fluida yang akan di panaskan atau di dinginkan.
Tube pitch adalah jarak antar pusat dua buah tubeyang berdekatan. Pola
tube di dalam shell (square, triangle, rotated square, triangular with
cleaning lanes).
Gambar 2.3 Macam-macam Tube Layout(Kern, 1950)
2. Shell
Shell atau cangkang berbentuk bulat memanjang (silinder) yangdigunakan sebagai wadah mengalirnya zat atau fluida yang paling tidak
korosif.
3.Baffle
Baffle digunakan untuk menyangga tube dan mengalihkan seluruh
aliran sisi shell sehingga melewati tube bundle untuk memperoleh
koefisien perpindahan panas yang lebih besar.
http://4.bp.blogspot.com/-SmkimggbMpA/ULQU4pqRYZI/AAAAAAAAATE/8mv4rnSDrNk/s1600/1.jpeg -
7/25/2019 redesign he
7/31
-
7/25/2019 redesign he
8/31
Laporan Tugas Khusus - Chemical Plant
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea
Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 8
water untuk menurunkan suhunya, sehingga dapat tercapai suhu yang
diinginkan.
Penambahan chilled water tersebut mengakibatkan produksi chilled
water harus ditingkatkan yang artinya ialah menambah biaya produksi
pabrik. Di samping itu, kemampuan chiller unitjuga terbatas dan sebagian
besar chilled water dikonsumsi oleh unit ClO2scrubber.
D. Desain Chlorate Cooler
Chlorate cooler berfungsi untuk mendinginkan sodium chlorate
sebelum masuk ClO2 generator. Chlorate cooler yang akan didesain
berjenis shell and tube heat exchanger. Chlorate sebagai fluida panas dan
cooling water sebagai fluida dinginnya.
Tube pada chlorate cooler terbuat dari titanium yang dialiri fluida
panas yaitu chlorate hasil elektrolisis yang terdiri dari larutan sodium
klorat (NaClO3), sodium hipoklorit (NaOCl) dan sodium klorida (NaCl).
Dalam perancangan chlorate cooler, dipilih pola square pitch. Pola
tersebut dipilih dengan pertimbangan pressure drop fluida yang mengalir
dalam tube rendah. Bagian shell terbuat dari bahan carbon steel yang
cukup memadai untuk dialiri air pendingin (cooling water).
Penempatan chloratedi dalam tubekarena sifat chlorate yang sangat
korosif sehingga hanya logam titanium saja yang mampu menahan
korosifitas dari chlorate, sedangkan harga titanium sangatlah mahal. Jika
dialirkan di shell maka baik shell maupun tube harus berbahan titanium.
Sedangkan jika dialirkan dalam tubemaka shell tidak perlu menggunakan
bahan titanium.
-
7/25/2019 redesign he
9/31
Laporan Tugas Khusus - Chemical Plant
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea
Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 9
BAB III
METODOLOGI
Metodologi perhitungan redesign chlorate cooler meliputi metode
pengumpulan data, pengolahan data dan perhitungan menentukan dimensi heat
exchangerbaru.
A. Metode Pengumpulan Data
Metode atau langkah langkah pada pelaksanaan pengambilan data untuk
tugas khusus adalah sebagai berikut :
1.
Metode Observasi
Metode ini dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap suatu objek
pengambilan data.
2. Metode Wawancara
Metode ini dilakukan dengan menanyakan langsung kepada narasumber
(operator) dalam mendapatkan data.
3. Metode Studi Pustaka (Studi Literatur)
Metode ini dilakukan dengan mencari buku-buku referensi sebagai dasaranalisis dan pembuatan laporan.
B. Cara Memperoleh Data
Data-data yang diperlukan untuk redesign chlorate cooler terdiri dari
beberapa data. Adapun data-data yang diambil terdiri dari:
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh berdasarkan pengamatan langsung di
pabrik atau berupa data yang sudah terlampirkan dari pabrik.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur seperti kapasitas
panas, viskositas, konduktivitas termal fluida panas dan fluida dingin
-
7/25/2019 redesign he
10/31
Laporan Tugas Khusus - Chemical Plant
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea
Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 10
Pengumpulan data-data yang diperlukan dalam perhitungan diperoleh dari
Chlorine Dioxide Plant No 2 DCS Logsheet yang diperoleh dari DCS (Distributed
Control System). Data lain diperoleh dari studi literatur.
Data untuk perancangan
a.
Pengamatan dan Pengukuran Besaran Operasi di DCS (Secara
Langsung) diambil pada tanggal 1218 Januari 2016
Tabel 3.2 Data Fisik Fluida Dingin dan Fluida Panas (Aktual)
Fluida Dingin, Cooling Water Fluida Panas, Chlorate
W = tidak diketahui
t1= 30
Ct2= 48
C
W = 10.846,36
lb/jam
T1= 74,5
CT2= 52.3
C
Heat exchanger tidak mungkin memiliki efisiensi 100%, sehingga
untuk perancangan tidak mungkin menggunakan data temperatur aktual.
Dibutuhkan data temperatur desain untuk melakukan redesign Chlorate
cooler.
Tabel 3.3 Data Fisik Fluida Dingin dan Fluida Panas (Desain)
Fluida Dingin, Cooling Water Fluida Panas, Chlorate
t1= 30C
t2= 45C
T1= 80C
T2= 42,5C
1. Data dari studi literature
Data lain didapat dari literatur yaitu dari buku Process Heat Transfer
(Donald Q.Kern), Perrys Chemical Engineers Handbook (Perry, R. H
and Green, D. W) dan Chemical Properties Handbook (Yaws, C.L).
-
7/25/2019 redesign he
11/31
-
7/25/2019 redesign he
12/31
Laporan Tugas Khusus - Chemical Plant
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea
Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 12
A, B, C, D dan E diperoleh dari Tabel 2-151 dan 2-153, Perry
Menghitung Cp campuran (Cpcamp)
Cpcamp= yaCpa+ybCpb+ ycCpc. (Perry, 2008)
c.
Perhitungan viskositas ()
Viskositas () tiap komponen diperoleh dari Tabel 22-2, Yaws
Menghitung viskositas campuran (camp)
..........(Coulson, 1999)
Keterangan :
w1dan w2 = Fraksi massa komponen 1 dan 2
1dan 2 = Viskositas komponen 1 dan 2
d. Perhitungan konduktivitas termal ( k )
Konduktivitas (k) tiap komponen diperoleh dari Tabel 24-2, Yaws
Menghitung konduktivitas termal campuran (Kcamp)
Kcamp = k1.w1+ k2.w2...(Coulson, 1999)
Keterangan :
w1dan w2= Fraksi massa komponen 1 dan 2
k1dan k2 = konduktivitas termal komponen 1 dan 2
3.Menghitung Heat Balance (Q)
Qshell = w. CP. (t2-t1)
Qtube = w.CP.(T1-T2) ..........(Kern, 1950)
4.Menghitung Beda Temperatur Rata-RataLogaritmik (T LMTD)
TLMTD =
12
21
1221
tT
tTln
tTtT
.(Kern, 1950)
R =
12
21
tt
TT
S =
11
12
tT
tt
R dan S dibutuhkan untuk mencari faktor koreksi TLMTD (FT) pada Figure
18 Kern.
2
2
1
11
ww
camp
-
7/25/2019 redesign he
13/31
Laporan Tugas Khusus - Chemical Plant
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea
Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 13
5. Menghitungdesign overall coefficient(UD)
Trial UD sehingga mendapat luas permukaan (A)
TxU
Q
ALMTDtrialD,
...................................(Kern, 1950)
Dari Tabel 10 Kern, terlebih dahulu ditentukan ODt dan BWG sehingga
mendapatkan surface area outside tube (a)
...............................(Kern,1950)
Memilih kondisi pitch yang sesuai pada Tabel 9 Kern sehingga didapat
jumlah tube baru (Nt baru) yang mendekati Nt lama lalu dihitung A
koreksi dan UD koreksi
..............................(Kern,1950)
koreksiTxkoreksiA
QkoreksiUD
LMTD
....(Kern, 1950)
Keterangan : Q = Panas pada tube
A = Luas perpindahan panas
Nt = Jumlah tube
T LMTD = Selisih Temperatur Rata-Rata Logaritmik
6. Menghitung Koefisien Perpindahan Panas
Cold fluid: shell side Hot fluid: tube side
Flow area, as=Ptx144
BxC'xID Flow area, at = flow area per
tube, at dari tabel 10 Kern
at =
n144
at'Nt
Mass vel, Gs=as
W Mas vel, Gt=at
W
D dari tabel 10 Kern
jH=figure28 jH =figure24
Lxa"
AN lamat,
"axLxNkoreksiA barut,
GsxDes Re
dox
)doxx0,25x(Ptx4 22
De
GtxDtRe
-
7/25/2019 redesign he
14/31
Laporan Tugas Khusus - Chemical Plant
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea
Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 14
ho = JHx sk
c
31
De
k
hi = JHx tk
c
31
D
k
OD
ID
xh hiio
7. Menghitung clean overall coefficient (Uc)
UC=hohio
hio.ho
......(Kern, 1950)
8. Menghitung dirt factor (Rd)
Rd=koreksiDC
koreksiDC
U.UUU
........(Kern, 1950)
9. Menghitung pressure drop pada shell and tube
Menghitung Pressure Drop bagian shell
a)Menghitung faktor friksi (f) dan spesifik gravity (s)
Telah diketahui Res maka dapat dicari faktor friksi (f) pada figure 29
(Kern) dan spesifik gravity (s) pada figure 6 (Kern)
b)Menghitung jumlah crosses (N+1)
B
Lx121N .....................(Kern, 1950)
Keterangan : L = Panjang shell
B = Baffle
c)Menghitung pressure drop
sxDex10x5,22
1)(NxDsxGsxf
Ps 10
2
.....................(Kern, 1950)
Keterangan : Ps = Pressure droppada bagian shell
f = Faktor friksi
Ds = Diameter shell
Gs = Laju alir pada shell
De = Equivalent diameter pada shell
s = spesifik gravity
-
7/25/2019 redesign he
15/31
Laporan Tugas Khusus - Chemical Plant
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea
Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 15
Menghitung Pressure Drop bagian tube
a) Menghitung faktor friksi (f) dan spesifik gravity (s)
Telah diketahui Resmaka dapat dicari faktor friksi (f) pada Figure26
Kern dan spesifik gravity (s) didapat dariDCS logsheet.
b) Menghitungpressure droptotal
w/xxDx10x5,22
nxLxGtxfPt
10
2
........................(Kern, 1950)
g2xs
Vn xx4Pr
2
..........................(Kern, 1950)
Dengan V2/2g didapat pada Figure27 Kern
sehingga,
PrPttotalP ............................(Kern, 1950)
Keterangan :
Pt = Pressure droppadatube
Pr = Pressure drop return loss
Ptotal = Pressure droptotal
f = Faktor friksi
Gt = Laju alir pada tube
L = Panjang heat exchanger
n = Jumlahpass
D = Diameter dalam tube
-
7/25/2019 redesign he
16/31
Laporan Tugas Khusus - Chemical Plant
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea
Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Perbandingan SpesifikasiHeat Exchanger
Berikut ini merupakan tabel perbandingan data desain yang diambil dari
Drawing Steam Generator Tube dan hasil perhitungan redesain Chlorate
Coolersesuai yang tertera pada lampiran.
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Spesifikasi Chlorate Cooler Redesain dan
Desain Awal
a. Tube(Chlorate)
SpesifikasiDesain Awal
2 buah HE
Redesain
1 buah HE
Beban Panas 241.242,245 BTU/hr 482.484,49 BTU/hr
Jumlah Tube 30 76
Pass 2 2
Panjang (ft) 8,4375 7
OD (in) 1 1
ID (in) 0,834 0,834
BWG 14 14
Pitch(in), square pitch 1,378 1,25
Rd (hr.ft2.F/Btu) - 0,003281
Rd min (hr.ft2.F/Btu) - 0,002
P (psi) - 0,0133
b. Shell (Cooling Water)
SpesifikasiDesain Awal
2 buah HE
Redesain
1 buah HE
Beban Panas 241.242,245 BTU/hr 482.484,49 BTU/hr
ID (in) 12,875 15,25
Pass 1 1
Baffle space(in) - 12
P (psi) - 0,0255
-
7/25/2019 redesign he
17/31
Laporan Tugas Khusus - Chemical Plant
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea
Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 17
B. Pembahasan
Dari hasil redesainChlorate Cooler dapat dilakukan pembahasan yang
ditinjau dari :
1. Geometri
Spesifikasi dimensi yang digunakan dalam redesain Chlorate
Cooler merupakan spesifikasi dasar berdasarkan studi literatur,
pengumpulan data, dan observasi. Susunan tube pada Chlorate Cooler
ditentukan memiliki luas permukaan penampang berupa selimut tabung.
Susunan tube ditentukan adalah square (segi empat).
Hasil redesain dan desain awal berbeda. Hal ini disebabkan
redesain dilakukan untuk mengganti 2 buah HE dengan 1 buah HE dengan
ukuran dan kapasitas lebih besar.
2.Dirt FactorMinimum(Rd min)
Rd min adalah batasan yang digunakan untuk menentukan
terjadinya kerak atau pengotor pada Heat Exchanger. Apabila Rd desain
kurang dari Rd minimum maka Heat Exchanger lebih cepat terbentuk
kerak sehingga harus dibersihkan lebih sering. Sedangkan Rd desain lebih
besar dari Rd minimum makaHeat Exchanger lebih lama terbentuk kerak
sehingga maintenance lebih bagus, namun dari segi ekonomis lebih
dibutuhkan luas perpindahan panas yang lebih besar.
Pada redesain Chlorate Cooler, diperoleh Rd terhitung dari
redesain sedikit lebih besar dari Rd min, maka dapat disimpulkan bahwa
hasil redesain secara teknis dan ekonomi layak digunakan sebagai
pertimbangan dalam penggantian chlorate cooler pada Unit Chemical
PlantPT. Toba Pulp Lestari, Tbk.
3.Pressure Drop(P)
Pressure drop (P) merupakan perbedaan tekanan fluida masuk dan
fluida keluar. Apabila pressure drop pada shell dan tube terlalu besar,
maka dibutuhkan tenaga pompa lebih besar untuk mendorong fluida agar
dapat mengalir lebih lancar.
-
7/25/2019 redesign he
18/31
Laporan Tugas Khusus - Chemical Plant
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea
Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 18
Nilaipressure drop(P) dari redesainChlorate Coolerpada bagian
shell sebesar 0,0255 psi dan dibagian tube sebesar 0,0133 psi. Hal ini
menunjukkan bahwa pressure drop dari redesian Chlorate Cooler lebih
kecil dari pressure drop yang diperbolehkan yaitu sebesar 10 psi pada
shell dan tube. Sehingga hasil redesain cooler ini layak digunakan.
-
7/25/2019 redesign he
19/31
Laporan Tugas Khusus - Chemical Plant
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea
Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 19
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
Spesifikasi redesainChlorate Cooleryaitu :
a. Fungsi : Mendinginkan chlorate solution sebelum masuk ke ClO2
generator.
b.
Tipe : Shell and Tube
c. Berdasarkan hasil perhitungan, perbedaan antara hasil redesain dan
desain awal terdapat beberapa perbedaan. Perbandingan data hasil
redesain dengan desain awal disajikan pada Tabel 5.1
Tabel 5.1 Hasil Perhitungan Spesifikasi Chlorate CoolerRedesain
dan Desain Awal
a. Tube(Chlorate)
SpesifikasiDesain Awal
2 buah HE
Redesain
1 buah HE
Jumlah Tube 30 76
Pass 2 2Panjang (ft) 8,4375 7
OD (in) 1 1
ID (in) 0,834 0,834
BWG 14 14
Pitch(in), square pitch 1,378 1,25
Rd (hr.ft2.F/Btu) - 0,003281
Rd min (hr.ft2.F/Btu) - 0,002
P (psi) - 0,0133
b. Shell (Cooling Water)
SpesifikasiDesain Awal
2 buah HE
Redesain
1 buah HE
ID (in) 12,875 15,25
Pass 1 1
Baffle space(in) - 12
P (psi) - 0,0255
-
7/25/2019 redesign he
20/31
Laporan Tugas Khusus - Chemical Plant
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea
Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 20
LAMPIRAN
-
7/25/2019 redesign he
21/31
Laporan Tugas Khusus - Chemical Plant
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea
Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 21
Keterangan :
T1= 176 oF
T2 = 108,5oF
t1= 86oF
t2 = 113oF
7. Menghitung temperatur kalorik (Tc dan tc)
Untuk menghitung sifat fisis dari fluida dibutuhkan temperatur kalorik.
F142,252
F108,5F176
2
TT
Tc
21
F99,52
F131F86
2
tttc 21
8. Menghitung sifat fisis fluida pada bagianshelldantube
(Cp, , k, s)
Fluida bagianshell(cooling water)
Cp diperoleh dari Figure2 Kern
diperoleh dari Figure14 Kern
k diperoleh dari Tabel 4 Kern
tc 99,5 F
Cp 1 BTU/lb.
F 1,815 lb/ft.hr
K 0,356 BTU/hr.ft. F
T1, Fluida Panas
(Chlorate solution)
t1, Fluida Dingin
(Cooling Water)
T2 t2
-
7/25/2019 redesign he
22/31
Laporan Tugas Khusus - Chemical Plant
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea
Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 22
Fluida bagiantube(chlorate solution)
a.
Perhitungan fraksi berat (wi) (basis 1 liter chlorate solution)
Menghitung fraksi massa (wi)
KomponenMassa
(gram)
Fraksi massa
(wi)
NaCl 100,5857 0,0743
NaOCl 3,0810 0,0023
NaClO3 528,8381 0,3905
H2O 721,5905 0,5329
TOTAL 1354,0952 1
b. Menghitung kapasitas panas (Cp)
Menghitung kapasitas panas komponen (Tabel 2-151 dan 2-153 Perry)
Komponen A B C D E
NaCl 10,79 0,0468 - - -
NaOCl 9,48 0,0468 - - -
NaClO3 9,48 0,0468 - - -
H2O 276370 -2090,1 8,125 -0,014116 9,37x10-6
Cp komponen = (A+B.T+C.T2+D.T3+E.T4)........(Perry, 2008)
Hasil perhitungan:
KomponenFraksi Massa
(wi)
Cp
(kJ/kg.K)
Cp
(BTU/lb. F)
NaCl 0,0743 1,8909 0,4516
NaOCl 0,0023 1,4112 0,3371
NaClO3 0,3905 0,9872 0,2358
H2O 0,5329 4,1846 0,9995
Cp campuran = xa . Cpa + xb. Cpb+ xc. Cpc..(Perry, 2008)
=0,6590 BTU/lb. F
-
7/25/2019 redesign he
23/31
Laporan Tugas Khusus - Chemical Plant
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea
Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 23
c. Menghitung viskositas
Menghitung viskositas tiap komponen (Tabel 22-2 Yaws)
KomponenFraksi Massa (wi) (cp)
NaCl 0,0743 193,07
NaOCl 0,0023 2
NaClO3 0,3905 3,056
H2O 0,5329 0,46
Menghitung viskositas campuran
.............................................(Coulson, 1999)
= 1,2915 cp-1
camp = 0,7743 cp
camp = 1,8737 lb/ft.hr
d. Menghitung konduktivitas termal (k)
Menghitung konduktivitas termal tiap komponen (Tabel 24-2, Yaws)
Komponen Fraksi Massa (wi) k (BTU/hr.ft. F)
NaCl 0,0743 3,0104
NaOCl 0,0023 0,2022
NaClO3 0,3905 0,2022
H2O 0,5329 0,3738
Menghitung konduktivitas termal campuran
Kcamp = k1.w1+ k2.w2..........(Coulson, 1999)
= 0,5023 bt/hr.ft. F
9. Menghitung heat balance
Qtube = w. CP. t..(Kern, 1950)
= 10.846,36 lb/hr x 0,6590 BTU/lb0F x (176108,5)0F
= 482.484,49 BTU/hr
2
2
1
11
ww
camp
-
7/25/2019 redesign he
24/31
Laporan Tugas Khusus - Chemical Plant
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea
Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 24
Qshell = W.CP.T .....(Kern, 1950)
W
= 17.869,7959lb/hr
10. Menghitung T LMTD
TLMTD =
12
21
1221
tT
tTln
tTtT
..........(Kern, 1950)
= F68F108,5
F131176ln
F68F108,5F131176
F
F
= 39,33 F
R =
12
21
tt
TT
S =
11
12
tT
tt
=
FF
86113
5,108176
=
F
F
86176
86113
= 2,5 = 0,3
Dari Fig. 18 Kern didapatkan nilai FT= 0,75
TLMTDkoreksi = TLMTD . FT
= 39,33 oF . 0,75
= 29,5 oF
5. Menghitung design overall coefficient (UD)
UD trial dipilih 150 BTU/hr.ft2.
2
o2
koreksiLMTD,trialD,
ft032,091F29,5xBTU/hr.ft150
BTU/hr482.484,49
TxU
QA
ODt = 1 in (Tabel 10, Kern)
BWG = 14 (Tabel 10, Kern)
a = 0,2618 lin ft, ft2 (Tabel 10, Kern)
L = 7 ft
Pitch = 1,25 in (Tabel 9, Kern)
TCp
Qshell
.
FFlbBTUhrBTU
oo )86113(.)/(1/49,484.482
-
7/25/2019 redesign he
25/31
Laporan Tugas Khusus - Chemical Plant
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea
Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 25
Dari Tabel 9 Kern didapatkan jumlah tube terdekat (2-Passes) = 76
29,5Fxft139,2776
BTU/hr482.484,49
TxA
QU
2
koreksiLMTD,koreksi
koreksiD,
FftBTU/hr4255,117 2
6. Menghitung koefisien perpindahan panas
Cooling water: shell side Chlorate: tube side
C = Pt-Odt
= 0,25 in
Flow area, as=Ptx144
BxC'xID
=1,25x144
12x0,2515.25x
= 0,2542 ft2
Flow area, at = flow area per tube, at dari
tabel 10 Kern
at= 0,546 in2
at =n144
at'N t
= 0,1441ft2
Mass vel, Gs=as
W
= 70.307,3938lb/ft2.hr
Mas vel, Gt=at
W
= 75.278,42 lb/ft2.hr
De = 0,834 in (dari Tabel 10 Kern)
= 0,0695 ft
= 0,9904 in
= 0,0825 ft
= 1,815 lb/ft.hr campuran= 1,8737 lb/ft.hr
4956,5972618,0
032,091
Lxa"
ANt
x
2
tkoreksi ft139,27760,2618x7x76a"xLxNA
dox
)doxx0,25x(Ptx4 22
De
2ft0,2542
lb/hr917.869,795
1x14,3
)1x14,3x0,25x(1,25x4 22
2x144
0,546x76
2ft0,1441
hr
lb0510.846,366
-
7/25/2019 redesign he
26/31
Laporan Tugas Khusus - Chemical Plant
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea
Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 26
= 3.195,7906
jH= 30 (Figure28 Kern)
ho = JHxs
k
c
31
De
k
= 30 xft0,0825
Fbtu/hr.ft.0,356
x3
1
Fbtu/hr.ft.0,356
lb/ft.hr1,815Fbtu/lb.1
= 222,8056BTU/h.ft2 . F
= 2.792,19
jH = 9 (Figure 24 Kern)
hi = JHx tk
c
3
1
D
k
= 9 xft0,0695
Fbtu/hr.ft.0,5023
x3
1
Fbtu/hr.ft.0,5023
lb/ft.hr1,8737Fbtu/lb.0,6590
= 87,7851 BTU/hr.ft2. F
OD
IDxh hiio
ft0,0833
ft1,2708 xF.BTU/hr.ft287,7851
= 1338,7230 BTU/hr.ft2. F
7. Menghitung clean overall coefficient (Uc)
UC=hohio
hohio
................( Kern, 1950)
UC=222,80561338,723
222,80561338,723
UC= 191,0148 BTU/hr.ft2.F
ss
GxDeRe
t
t
GxDRe
ft.hr
lb1,815
.ft
lb
870.307,393ft x0,0825 2 hr
ft.hr
lb1,8737
.hrftlb75.278,42ft x0,06952
-
7/25/2019 redesign he
27/31
Laporan Tugas Khusus - Chemical Plant
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea
Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 27
8. Menghitung dirt factor (Rd)
Rd=DC
DC
UU
UU
..................(Kern, 1950)
Rd=1117,425528x191,0148
1117,425528191,0148
Rd= 0,003281 hr.ft2. F/BTU
Rd, minimal= 0,002 hr.ft2. F/BTU
MenghitungPressure Drop(P)
1. MenghitungPressure dropbagianshell
a)
Menghitung faktor friksi (f) dan spesifik gravity (s)
Res= 3.195,7906
f = 0,0025 (Figure29 Kern)
s = 1 (Tabel 6 Kern)
b) Menghitung jumlah crosses(N+1)
712
7x12
B
Lx121N
c) Menghitungpressure drop
sxDex10x5,22
1)(NxDsxGsxfP
10
2
s
1x0,0825x10x5,22
7x1,2708x38)(70.307,39x0,002510
2
= 0,0255 psi
P pada shellyang diperbolehkan sebesar 10 psi.
2. Menghitung Pressure Drop bagian tube
a) Menghitung faktor friksi (f) dan spesifik gravity (s)
Ret = 416.033,57
f = 0,000105 (Figure26 Kern)
scampuran= 1,3541 (DCS logsheet)
-
7/25/2019 redesign he
28/31
Laporan Tugas Khusus - Chemical Plant
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea
Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 28
b) Menghitung pressure drop total
/t xxDx10x5,22
nxLxGtxfP
10
2
tw
0,75x0,98x0,0825x10x5,22
2x7x75.278,42x0,000410
2
= 0,0119 psi
2g'xs
Vn xx4P
2
r
32,1518x2x1,3541
0,1237x2x4
2
= 0,0014 psi
PPPrttotal
= 0,0133 psi
P pada tube yang diijinkan 10 psi.
-
7/25/2019 redesign he
29/31
Laporan Tugas Khusus - Chemical Plant
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea
Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 29
-
7/25/2019 redesign he
30/31
Laporan Tugas Khusus - Chemical Plant
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea
Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 30
-
7/25/2019 redesign he
31/31
Laporan Tugas Khusus - Chemical Plant
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea