referat otitia media rsau

Upload: agnes-tanic

Post on 07-Jul-2018

244 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Referat Otitia Media Rsau

    1/24

    BAB I

    PENDAHULUAN

    OMA merupakan penyakit yang cukup sering kita temukan di praktek kedokteran

    sehari-hari. OMA merupakan peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba

    eustachius,antrum mastoid, dan sel-sel mastoid kurang dari 3 minggu1. Otitis media juga

    merupakan penyebab anak anak datang berobat ke dokter. 2

    Otitis Media Akut (OMA merupakan penyakit yang sering dijumpai pada masa anak-

    anak. !i Amerika "erikat, diperkirakan bah#a sekitar $,3 juta anak-anak mengalami serangan

    OMA pada 2 tahun pertama kehidupannya. %nsidens tertinggi kasus OMA yang dilaporkan di

    Amerika "erikat adalah pada umur & sampai dengan 2' bulan3.

    !i inlandia )tara, ditemukan *aktor resiko menderita OMA meliputi anak-anak usia

    kurang dari & tahun, jenis kelamin laki-laki, kurangnya asupan air susu ibu (A"%, lingkungan

    merokok.+ Otitis media pada anak-anak sering kali diakibatkan oleh %"A. ecenderungan

    menderita OMA pada anak-anak berhubungan dengan belum matangnya sistem imun, karena

    anatomi tuba ustachius yang masih relati* pendek, lebar dan letaknya lebih hori/ontal1.

    1

  • 8/19/2019 Referat Otitia Media Rsau

    2/24

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Anatomi

    2.1.1 Telinga tengah

    0elinga tengah digambarkan seperti sebuah kotak (kubus dengan batas-batas seperti

     berikut

    • atas luar membran timpani

    • atas depan tuba eustachius yang menghubungkan daerah telinga tengah

    dengan naso*aring

    • atas ba#ah ena (bulbus jugularis yang superiolateral menjadi sinus

    sigmoideus dan ke tengah menjadi sinus caernous, cabang aurikulus sara* 

    agus masuk telinga tengah dari dasarnya.

    • atas belakang aditus ad antrum yaitu lubang yang menghubungkan telinga

    tengah dangan antrum mastoid.

    • atas dalam berturut 4 turut dari atas ke ba#ah kanalis semisirkularis

    hori/ontal,kanalis *asialis,tingkap oal,tingkap bundar,dan promontorium.

    • atas atas tegmen timpani1

    5ambar 1. Anatomi telinga tengah

    2.1.2 Membran timpani

    Membran timpani berbentuk bundar dan cekung bila dilihat dari arah liang teling dan

    terlihat terlihat oblik terhdap sumbu liang telinga. agian atas disebut pars *laksida

    (membrane "hrapnell, sedangkan bagian ba#ah pars tensa (membrane propria. ars *laksida

    hanya berlapis dua, yaitu bagian luar ialah lanjutan epitel kulit liang telinga dan bagian dalam

    2

  • 8/19/2019 Referat Otitia Media Rsau

    3/24

    dilapisi oleh sel kubus bersilia, seperti epitel mukosa saluran napas. ars tensa mempunyai

    satu lapis lagi di tengah, yaitu lapisan yang terdiri dari serat kolagen dan sedikitserat elastin

    yang berjalan radier di bagian luar dan sirkuler pada bagian dalam.

    ayangan penonjolan bagian ba#ah maleus pada membrane timpani disebut sebagai

    umbo. !ari umbo bermula suatu re*le6 cahaya.(cone of light  kearah ba#ah yaitu pada pukul

    7 untuk membrane timpani kiri dan pukul 8 untuk membrane timpani kanan. 9e*lek cahaya

    adalah cahaya dari luar yang dipantulkan oleh membrane timpani. !i membrane timpani

    terdapat 2 macam serabut, sirkuler dan radier. "erabut inilah yang menyebabkan timbulnya

    re*le6 cahaya yang berupa kerucut. 1

    5ambar 2. Membran timpani

    Membrane timpani dibagi dalam + kuadran,dengan menarik garis searah prosessus

    longus maleus dan garis yang tegak lurus pada garis itu di umbo,sehingga didapatkan bagian

    atas depan ,atas belakang,ba#ah depan serta ba#ah belakang untuk menyatakan letak 

     per*orasi membrane timpani.2

    5ambar 3. uadran pada membran timpani

    3

  • 8/19/2019 Referat Otitia Media Rsau

    4/24

    2.1.3 a!"m timpani

    aum timpani terletak didalam pars petrosa dari tulang temporal, bentuknya

     bikonka*. !iameter anteroposterior atau ertikal 18 mm, sedangkan diameter transersal

    2-& mm. aum timpani mempunyai & dinding yaitu bagian atap, lantai, dinding lateral,

    dinding medial, dinding anterior, dinding posterior.

     Atap kavum timpani.

    !ibentuk tegmen timpani, memisahkan telinga tengah dari *osa kranial dan lobus

    temporalis dari otak. bagian ini juga dibentuk oleh pars petrosa tulang temporal dan

    sebagian lagi oleh skuama dan garis sutura petroskuama.

     Lantai kavum timpani 

    !ibentuk oleh tulang yang tipis memisahkan lantai kaum timpani dari bulbus

     jugularis, atau tidak ada tulang sama sekali hingga in*eksi dari kaum timpani mudah

    merembet ke bulbus ena jugularis.

     Dinding medial.

    !inding medial ini memisahkan kaum timpani dari telinga dalam, ini juga

    merupakan dinding lateral dari telinga dalam.

     Dinding posterior 

    !inding posterior dekat keatap, mempunyai satu saluran disebut aditus, yang

    menghubungkan kaum timpani dengan antrum mastoid melalui epitimpanum.

    !ibelakang dinding posterior kaum timpani adalah *osa kranii posterior dan sinus

    sigmoid.

     Dinding anterior 

    !inding anterior ba#ah adalah lebih besar dari bagian atas dan terdiri dari

    lempeng tulang yang tipis menutupi arteri karotis pada saat memasuki tulang tengkorak 

    dan sebelum berbelok ke anterior. !inding ini ditembus oleh sara* timpani karotis

    superior dan in*erior yang memba#a serabut-serabut sara* simpatis kepleksus timpanikus

    dan oleh satu atau lebih cabang timpani dari arteri karotis interna. !inding anterior ini

    terutama berperan sebagai muara tuba eustachius.

    aum timpani terdiri dari

    1. 0ulang-tulang pendengaran terdiri dari

    • Malleus ( hammer : martil.• %nkus ( anil:landasan

    4

  • 8/19/2019 Referat Otitia Media Rsau

    5/24

    • "tapes ( stirrup : pelana

    2. #tot$otot pa%a &a!"m timpani.

    0erdiri dari otot tensor timpani ( muskulus tensor timpani dan otot stapedius

    ( muskulustapedius 

    3. Sara' or%a Timpani

    Merupakan cabang dari nerus *asialis masuk ke kaum timpani dari

    analikulus posterior yang menghubungkan dinding lateral dan posterior. orda

    timpani juga mengandung jaringan sekresi parasimpatetik yang berhubungan dengan

    kelenjar ludah sublingual dan submandibula melalui ganglion ubmandibular. orda

    timpani memberikan serabut perasa pada 2:3 depan lidah bagian anterior.

    (. Ple&)") Timpani&")

    erasal dari n. timpani cabang dari nerus gloso*aringeus dan dengan nerus

    karotikotimpani yang berasal dari pleksus simpatetik disekitar arteri karotis interna.

    Sara' *a)ial

    Meninggalkan *osa kranii posterior dan memasuki tulang temporal melalui

    meatus akustikus internus bersamaan dengan ;.

  • 8/19/2019 Referat Otitia Media Rsau

    6/24

    0uba auditia ber*ungsi untuk membuat seimbang tekanan udara dalam caum

    timpani dengan nasopharing.3

    5ambar +. 0uba eustachius

    2.1., Pro)e)") ma)toi%e")

    0ulang mastoid adalah tulang keras yang terletak di belakang telinga, didalamnya

    terdapat rongga seperti sarang lebah yang berisi udara. 9ongga-rongga udara ini ( air cells 

    terhubung dengan rongga besar yang disebut antrum mastoid. egunaan air cells  ini adalah

    sebagai udara cadangan yang membantu pergerakan normal dari gendang telinga, namun

    demikian hubungannnya dengan rongga telinga tengah juga bisa mengakibatkan perluasan

    in*eksi dari telinga tengah ke tulang mastoid yang disebut sebagai mastoiditis

    9ongga mastoid berbentuk seperti bersisi tiga dengan puncak mengarah ke kaudal.

    Atap mastoid adalah *osa kranii media. !inding medial adalah dinding lateral *osa kranii

     posterior. "inus sigmoid terletak diba#ah duramater pada daerah ini.

    neumatisasi prosesus mastoideus ini dapat dibagi atas

    1. rosesus Mastoideus ompakta ( sklerotik, diomana tidak ditemui sel-sel.

    2. rosesus Mastoideus "pongiosa, dimana terdapat sel-sel kecil saja.

    3. rosesus Mastoideus dengan pneumatisasi yang luas, dimana sel-sel disini besar.1

    2.1.- Antr"m ma)toi%

    Merupakan ruangan didalam os. temporal yang dilapisi mukosa dgn epitel s=uamous

    simpleks danmerupakan lanjutan dari kaum timpani. Antrum melanjut ke caum timpani

    melalui aditus ad antrum . Atap antrum mastoid adalah tegmen timpani (berbatasan dengan

    *ossa kranii media, bagian medialnya >analis semisirkularis lateralis dan posterior.

    ertemuan antara tegmen dan sinus lateralis disebut sinodural angle. !asar antrum berbatasan

    dengan canalis *alopii pars horisontalis.2

    2.2 De'ini)i

    6

  • 8/19/2019 Referat Otitia Media Rsau

    7/24

    Otitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba

    eustachius, antrum mastoid dan sel sel mastoid. "ecara mudah, otitis media terbagi atas otitis

    media supurati* dan otitis media non supurati* (?otitis media serosa, otitis media sekretoria,

    otitis media musinosa, otitis media e*usi:OM, otitis media mucoid

    S&ema pembagian otiti) me%ia

    Otitis media supurati* akut

    (OMA

    Otitis Media

    "upurati* 

    Otitis Media

    "upurati* kronis (OM"

    Otitis Media

    Otitis Media serosa akut

    (arotrauma

    Otitis Media

     ;on supurati* 

    Otitis Media serosa kronis

    (ila sekret kental:mukoid→ glue ear

    2.3 pidemiologi

    OMA merupakan penyakit yang cukup sering kita temukan di praktek kedokteran

    sehari-hari. OMA merupakan peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba

    eustachius,antrum mastoid, dan sel-sel mastoid kurang dari 3 minggu1. Otitis media juga

    merupakan penyebab anak anak datang berobat ke dokter. 2

    Otitis Media Akut (OMA merupakan penyakit yang sering dijumpai pada masa anak-

    anak. !i Amerika "erikat, diperkirakan bah#a sekitar $,3 juta anak-anak mengalami serangan

    OMA pada 2 tahun pertama kehidupannya. %nsidens tertinggi kasus OMA yang dilaporkan di

    Amerika "erikat adalah pada umur & sampai dengan 2' bulan3.

    2.( etiologi

    enyebab utama terjadinya OMA ini adalah karena masuknya mikroba ke dalam telinga

    tengah yang seharusnya steril, dikarenakan oleh mekanisme pertahanan tubuh (seperti silia

    7

  • 8/19/2019 Referat Otitia Media Rsau

    8/24

    mukosa tuba eustachius, en/im dan antibody terganggu. 5angguan mekanisme pertahanan

    tubuh ini paling sering terjadi karena sumbatan dari tuba eustachius1.

    aktor risiko terjadinya otitis media adalah umur (pada anak-anak lebih sering, jenis

    kelamin (lebih sering pada laki-laki, ras, *aktor genetik, status sosioekonomi serta

    lingkungan, asupan air susu ibu (A"% atau susu *ormula, lingkungan merokok, kontak 

    dengan anak lain, abnormalitas kranio*asialis congenital yang menyebabkan gangguan *ungsi

    tuba, status imunologi dimana system imunnya menurun, in*eksi bakteri atau irus di saluran

     pernapasan atas, dis*ungsi tuba ustachius, immatur tuba ustachius dan lain-lain+. ada

    anak lebih sering teradi karena pada anak tuba eustachius nya pendek, lebar, dan letaknya

    agak hori/ontal1.

    uman penyebab utama pada OMA ialah bakteri piogenik, seperti "treptokokus

    hemolitikus, sta*ilokokus aeureus, pneumokokus. adang 4 kadang ditemukan juga

    @aemo*ilus in*luen/a, .coli, "treptococus anhemolitikus, proteus ulgaris, dan

     pseudomonas aeruginosa. @emo*illus in*luen/a sering ditemukan pada anak usia diba#ah 8

    tahun1.

    5ambar 8. tiologi Otitis media

    2., Patogene)i)

    8

  • 8/19/2019 Referat Otitia Media Rsau

    9/24

    aktor terpenting yang mengakibatkan kelainan pada telinga tengah adalah dis*ungsi

     pada tuba eustachius, yang dimana mukosa pada bagian dari tuba eustachius yang mengarah

    ke *aring adalah bagian dari sistem mukosiliari pada telinga tengah, sehingga apabila terdapat

    gangguan pada mukosa tersebut seperti edema, tumor ataupun terdapat tekanan negati* 

    intratimpanic akan menyebabkan in*eksi langsung dari dari naso*aring ke dalam telinga

    tengah dan menyebabkan otitis media. 0erjadinya regurgitasi isi lambung ke dalam

    naso*aring akan menyebabkan gangguan mekanik langsung pada mukosa telinga tengah dan

    mengakibatkan in*lamasi pada telinga tengah.3

    isiologi tuba eustachius

    0uba eustachius bukan hanya sebuah pipa tapi merupakan organ dan merupakan

     bagian dari sistem organ. 9ongga hidung, palatum, dan *aring berada di ujung pro6imal dari

    tuba eustachius sedangkan tuba eustachius dan sel mastoid berada pada ujung distal dari

    tuba. 8

    5ambar &. 0uba eustachius.

    0erdapat 3 *ungsi *isiologi dari tubaa diantaranya adalah entilasi, drainase sekret dan

    menghalangi masuknya sekret dari naso*aring ke dalam telinga tengah.

    5angguan tuba esutachius8

    etidakmampuan dalam regulasi tekanan di dalam telinga tengah dapat diakibatkan oleh

    kelainan anatomi sehingga menyebabkan obstruksi dari tuba eustachius dan kegagalan

    mekanisme pembukaan tuba.

    Obstruksi anatomi

    9

  • 8/19/2019 Referat Otitia Media Rsau

    10/24

    elainan anatomi sehingga menyebabkan obstruksi dari tuba eustachius dapat

    terjadi pada bagian cartiloginous dan bagian osseus dari tuba eustachius ataupun dapat

    terjadi pada perbatasan bagian ujung dari tuba eustachius. elainan anatomi yang

    menyebabkan obstruksi dari tuba dapat berasal dari intraluman, periluminal ataupun

     peritubular. Obstruksi di intraluminal ataupun perilumniar disebut sebagai intrinsik 

    obstruksi yang terjadi akibat adanya in*lamsi akibat in*eksi ataupun alergi. eritubal

    obstruksi pada bagian pars cartilaginous tuba eustachius disebut juga obstruksi ekstrinsik 

    yang dapat diakibatkan oleh kompresi akibat tumor ataupun hipertro*i adenoid. Obstruksi

    anatomi dapat juga muncul pada bagian ujung tuba yang menghadap ke telinga tengah,

    kelainan ini dapat terjadi akibat in*lamasi pada mukosa, ataupun akibat polip ataupun

    kolesteatoma.

    5ambar 7. Obstruksi anatomi tuba eustaachius

    Obstruksi *ungsional ( gagal membukanya tuba

    enyebab paling sering dis*ungsi dari tuba adalah kegagalan membukanya tuba,

     pada pars cartilaginous  tuba gagal membuka ketika mengunyah yang normalnya akan

    membuka pada #aktu melakukan aktiitas mengunyah. @al ini dapat terjadi kerena

     persisten kolaps daripada tuba ( misalnya terjadi akibat kurangnya kekakuan pada tuba ,

    atau tidak e*isienya tuba untuk membuka.

    10

  • 8/19/2019 Referat Otitia Media Rsau

    11/24

    ekakuan tuba pada pars kartilagenosa8

    0uba eustachius akan gagal membuka hal ini dapat disebabkan karena persisten kolaps

    dari pars kartilagenosa pada tuba yang disebabkan karena kurangnta kartilago pada bayi

    dibandingkan dengan orang de#asa, seiring dengan bertambahnya usia maka densitas

    dari kartilago akan meningkat dan akan mempengaruhi kekakuan dari tuba pars

    katilagenosa. Apabila pars kartilagenosa kurang mengalami kekakuan maka lumen

    daripada tuba akan sulit untuk membuka ketika terjadinya kontraksi daripada M. Tensor 

     palatini. "elain itu densitas serat elastin pada kartilago juga berkurang pada bayi,

    Ostmans *at pad juga berkurang olumenya pada bayi dibandingkan dengan orang

    de#asa

    5ambar B. Obstruksi *isiologi

    0uba eustachius akan kehilangan *ungsi protekti* apabila, tuba membuka secara abnorma,

    tuba terlalu pendek, abnormalitas tekanan di dalam tuba, membran timpani yang tidak intak 

    misalnya pada per*orasi sehingga menyebabkan hilangnya udara dari telinga tengah.

    0uba eustachius dapat kehilangan *ungsi proteksi yang diakibatkan oleh

    abnormalitas patensi tuba, tuba yang terlalu pendek, abnormalitas tekanan udara, dan tidak 

    intaknya membran timpani

    Abnormalitas patensi pada tuba

    11

  • 8/19/2019 Referat Otitia Media Rsau

    12/24

    Cumen dari tuba eustachius akan membuka secara tidak normal, pada keadaan yang

    lebi berat akan membuka pada saat istirahat. @al ini merupakan tuba terbuka secara abnormal

    atau  patulous  . derajat ringan dari abnormalitas tuba terjadi pada  semipatulous  tuba

    esutachius yang akan menutup ketika istirahat. 0uba yang terus menerus membuka dapat

    menyebabkan udara masuk ke telinga tengah ketika respirasi. @al ini dapat terjadi oleh

    karena hilangnya jaringan lemak di sekitar mulut tuba sebagai akibat turunnya berat badan,

     penyakit kronis tertentu seperti rhinitis atro*i ataupun *aringitis. Akibat adanya pembukaan

    tuba secara abnormal maka dapat menyebabkan gas atau sekret akan dipaksa masuk ke dalam

    telinga tengah, hal ini diakibatkan oleh tingginya tekan positi*, ketika inspirasi melakukan

    alsaa manuer ataupun tayonbe.

    5ambar $. Abnormalitas patensi tuba

    0uba yang pendek 

    "alah satu perbedaan struktur dari tuba eustachius antara bayi dan anak anak 

    dibandingkan anak yang lebih besar atau orang de#asa adalah panjang dari tuba. 0uba akan

     pendek pada anak anak dengan umur yang kurang dari 7 tahun. 0uba sangat pendek pada

    tahun pertama kehidupan seorang manusia. 0uba juga akan lebih pendek pada anak dengan

    down syndrome. "emakin pendek dari tuba maka akan memungkinkan untuk terjadinya

    re*lu6 sekret ke dari naso*aring ke dalam telinga tengah. %ni merupakan salah satu penjelasan

    mengapa sering terjadinya othorea yang berulang pada bayi dan anak anak, dan khususnya

     juga pada anak anak dengan down syndrom dan cleft palate.

    12

  • 8/19/2019 Referat Otitia Media Rsau

    13/24

    5ambar 1'. anjang tuba

    Abnormalitas tekanan udaran 8

    @ilangnya *ungsi protekti* daripada tuba dapat juga terjadi apabila terjadinya tekanan

    yang tidak *isiologi pada bagian yang berbatasan dengan ujung tuba eustachius. 0ingginya

    tekanan negati* pada telinga tengah akibat sekunder dari adanya obstruksi ataupun gagal

    membukanya tuba dapat mengakibatkan aspirasi sekret dari naso*aring ke dalam telingatengah. @ilangnya *ungsi proteksi tuba dapat terjadi akibat adanya tekanan positi* yang

    tunggi di daerah naso*aring. 0ingginya tekanan positi* ini dapat terjadi ketika kita menghirup

    udara #aktu menangis atau terdapatnya obstruksi pada daerah naso*aring sehingga

    menyebabkan tertiup masuknya sekret dari naso*aring dan struktur sekitarnya ke dalam

    trlinga tengah.

    etika kita mengunyah #aktu rongga hidung, naso*aring atau keduanya dalam

    keadaan tersumbat makan akan menyebabkan meningkatnya tekanan positi* di daerah

    naso*aring dan diikuti oleh *ase tekanan negati*. ada parasat tayonbe dilakukan dengan cara

    menelan ludah sambil hidung dipencet dan mulut ditutup maka akan menimbulkan tekanan

     positi* di daerah nao*aring sehingga udara akan masuk ke telinga tengah untuk menyamakan

    tekanan dan diikuti oleh masuknya sekret dari naso*aring ke dalam telinga tengah. 0ekanan

     positi* pada daerah naso*aring dapat dimunculkan ketika menrik na*as, menangis, menelan

    sambil menutup hidung, naik pesa#at dan diving . Apabila tekanan positi* yang dimunculkan

    terlalu tinggi maka dapat menyebakan teraspirasinya sekret dari daerah naso*aring ke dalam

    telinga tengah.

    13

  • 8/19/2019 Referat Otitia Media Rsau

    14/24

    5ambar 11. erubahan tekanan udara

    gambar 12.

    0ekanan udara

    ketika naik 

     pesa#at

    5ambar 13.

    0ekanan udara ketika naik pesa#at pada orang dengan gangguan tuba

    etidakmampuan untuk melakukan drainase sekret pada telinga tengah

    !rainase sekret dari telinga tengah dan tuba ke dalam naso*aring, dapat terjadii akibat

    gerakan dari silia, beberapa penelitian menyebutkan bah#a  platelet activating factor   ,

    mediator in*lamasi yang muncul akibat terdapatnya in*eksi akan menyebabkan gangguan silia

    dalam membersihkan tuba. Adanya respon alergi pada orang dengan rhintis alergi tidak akan

    14

  • 8/19/2019 Referat Otitia Media Rsau

    15/24

    mempengaruhi gerakan cilia tapi akan mempengaruhi lapisan mukus di dalam tuba. 0elah

    diteliti bah#a pasien dengan dismotilitas dari silia pada sistem pernapasan bagian atas sering

    mengalami otitis media kronik e*usi. !an juga e*ek penyapuan tuba terhadap sekret dari

    telinga tengah akan berkurang apabila tuba tidak membuka dengan adekuat yang disebabkan

    oleh adanya tekanan negati*.

    5ambar 1+. ;ormal drainase sekret

    !is*ungsi yang berhubungan dengan adnya palatoskisis

    Otitis media sering terjadi pada bayi dengan kelainan kongenital seperti palatoskisis,

     palatoskisis dapat menyebabkan dis*ungi tuba eustachius akibat hilangnya penambat otot

    tensor eli palatini. !alam palatoskisis yang tidak di koreksi, ototnya menjadi terhambat

    dalam kontraksinya untuk membuka tuba pada saat menelan. etidakmampuan membuka

    tuba menyebabkan entilasi pada telinga tengah terganggu dan selanjutnya terjadi

     peradangan. !engan demikian insiden penyakit telinga tengah pada anak dengan palatoskisis

    menjadi meningkat dari otitis media berulang, timpanosklerosis hingga otitis media supurati* 

    kronik. %nsiden kelainan telinga tengah hampir seratus persen pada 3 bulan pertama

    kehidupan. ada pertengahan usia belasan insiden otitis media serosa menjadi berkurang.

    enanganan otologik memerlukan pengobatan penyakit telinga secara dini. oreksi bedah

     pada palatoskisis dilakukan sesegera mungkin untuk tujuan *ungsional.

    !is*ungsi yang berhubungan dengan alergi

    Alergi merupakan salah satu *aktor untuk terjadinya otitis media, karena otitis media sering

    terjadi pada orang yang memiliki ri#ayat alergi. Mekanisme alergi menyebabkan terjadinya

    15

  • 8/19/2019 Referat Otitia Media Rsau

    16/24

    otitis masih merupakan hipotesis dan kontroersi. @ubunganya dihubungkan oleh

    tersumbatnya tuba oleh karena terjadinya in*lamasi yang disebabkan oleh alergi.

    Otitis media sering dia#ali dengan in*eksi pada saluran napas atas seperti batuk,

     pilek, dan radang tenggorokan, in*eksi saluran na*as bagian atas ini akan menyebabkan

    kongesti pada mukosa di saluran na*as atas termasuk naso*aring dan tuba eustachius.

    ongesti daripda mukosa di tuba akan menyebabkan terjadinya obstruksi tuba, dengan

    terjadinya obstruksi maka telinga tengah tidak dapat menyamakan tekanan udara di dalam

    dan diluar, apabila terus berlanjut maka sisa udara di dalam telinga tengah akan diserap

    sehingga terjadi tekanan negati* pada telinga tengah, apabila terus berlanjut maka pathogen

    seperti irus dan bakteri akan terhisap masuk kedalam telinga tengah. %n*eksi menyebar ke

    telinga tengah mele#ati tuba sutachius. uman yang masuk ke tuba ustachius

    menyebabkan reaksi radang dan edema di dinding tuba ustachius, hal ini menyebabkan

    *ungsi tuba ustachius sebagai pencegah inasi kuman ke telinga tengah terganggu. uman

    dapat terus menyebar ke telinga tengah, terjadi proses radang dan edema hebat di telinga

    tengah. 0erbentuklah sekret yang a#alnya serosa lalu berubah menjadi purulen yang makin

    lama bertambah banyak yang menyebabkan bulging pada membran timpani dan dapat terjadi

     per*orasi. endatipun in*eksi saluran na*as terutama disebabkan oleh irus, namun sebagian

     besar in*eksi otitis media akut di sebabkan oleh bakteri piogenik. akteri yang seringkaliditemukan adalah Sterptococcus pneumonia, Haemophilus influenzae, Streptokokus beta

    haemolitikus. "elama ini Streptocuccus influenza merupakan penyebab tersering pada semua

    kelompok umur, @ in*luen/ae adalah patogen yang sering ditemukan pada anak diba#ah usia

    8 tahun meskipun juga merupakan patogen pada orang de#asa.

    2.& Mani*estasi klinik 

    5ejala klinik otitis media akut tergantung pada stadium penyakit dan umur pasien.

    eluhan yang biasanya timbul adalah otalgia, otorea, pendengaran berkurang, rasa penuh di

    telinga, demam. ada anak-anak biasanya timbul keluhan demam, anak gelisah dan sulit

    tidur, diare, kejang, kadang-kadang anak memegang telinga yang sakit. "tadium otitis media

    akut berdasarkan perubahan mukosa telinga tengah terdiri dari1 

    1. "tadium Oklusi 0uba ustachius

    16

  • 8/19/2019 Referat Otitia Media Rsau

    17/24

    0anda adanya oklusi tuba eustachius ialah adanya gambaran retraksi

    membran timpani akibat tekanan negati* didalam telinga tengah, karena

    adanya absorpsi udara. osisi malleus menjadi lebih hori/ontal, re*leks

    cahaya juga berkurang, edema yang terjadi pada tuba eustachius juga

    menyebabkannya tersumbat. adang-kadang membrane timpani tampak 

    normal atau ber#arna keruh pucat. *usi mungkin telah terjadi, tetapi tidak 

    dapat dideteksi. "tadium ini sukar dibedakan dengan otitis media serosa yang

    disebabkan oleh irus atau alergi1.

    2. "tadium @iperemis (presupurasi

    ada stadium ini tampak seluruh membrane timpani hiperemis serta

    edem. "ekret yang telah terbentuk mungkin masih bersi*at eksudat yang serosa

    sehingga sukar terlihat1. @iperemis disebabkan oleh oklusi tuba yang

     berpanjangan sehingga terjadinya inasi oleh mikroorganisme piogenik.

    roses in*lamasi terjadi di telinga tengah dan membran timpani menjadi

    kongesti. "tadium ini merupakan tanda in*eksi bakteri yang menyebabkan

     pasien mengeluhkan otalgia, telinga rasa penuh dan demam. endengaran

    mungkin masih normal atau terjadi gangguan ringan, tergantung dari cepatnya

     proses hiperemis. @al ini terjadi karena terdapat tekanan udara yang

    meningkat di kaum timpani. 5ejala-gejala berkisar antara dua belas jam

    sampai dengan satu hari.

    5ambar 18. Membran timpani hiperemi

    3. "tadium "upurasi

    dema yang hebat pada mukosa telinga tengah dan hancurnya sel epitel

    super*icial, serta terbentuknya sekret eksudat yang purulen di caum timpani

    menyebabkan membrane timpani menonjol (bulging ke arah liang telinga

    luar.

    ada keadaan ini pasien tampak sangat sakit, nadi dan suhu meningkat,

    serta rasa nyeri di telinga bertambah hebat. Apabila tekanan nanah di caum

    timpani tidak berkurang maka terjadi iskemia akibat tekanan pada kapiler-

    17

  • 8/19/2019 Referat Otitia Media Rsau

    18/24

    kapiler, kemudian timbul trombo*lebitis pada ena-ena kecil serta nekrosis

     pada mukosa dan submukosa. ;ekrosis ini pada membrane timpani terlihat

    sebagai daerah yang lembek dan ber#arna kekuningan atau yello# spot. !i

    tempat ini akan terjadi rupture1.

    5ambar 1&. "tadium supurasi

    +. "tadium er*orasiarena beberapa sebab seperti terlambatnya pemberian antibiotic atau

    irulensi kuman yang tinggi, maka dapat terjadi rupture membrane timpani

    dan nanah keluar mengalir dari telinga tengah ke telinga luar, secret yang

    keluar terlihat seperti berdenyut. Anak-anak yang tadinya gelisah sekarang

    menjadi tenang, suhu badan turun dan anak-anak dapat tidur nyenyak 1.

    5ambar 17. "tadium per*orasi

    8. "tadium 9esolusi

    "tadium terakhir dari OMA. ila membrane timpani tetap utuh maka

    keadaan membrane timpani perlahan-lahan akan normal kembali bila sudah

    terjadi per*orasi, kemudian secret akan berkurang dan akhirnya kering.

    endengaran kembali normal. ila daya tahan tubuh baik atau irulensi kuman

    rendah, maka resolusi dapat terjadi #alaupun tanpa pengobatan. Otitis media

    akut dapat menimbulkan gejala sisa (se=uele berupa otitis media serosa bila

    secret menetap di caum timpani tanpa terjadinya per*orasi. Apabila stadium

    resolusi gagal terjadi, maka akan berlanjut menjadi otitis media supurati* 

    kronik. egagalan stadium ini berupa per*orasi membran timpani menetap,

    dengan sekret yang keluar secara terus-menerus atau hilang timbul1.

    18

  • 8/19/2019 Referat Otitia Media Rsau

    19/24

    2. Diagno)i)

    Menurut erschner (2''7, kriteria diagnosis OMA harus memenuhi tiga hal berikut, yaitu

    1 enyakitnya muncul secara mendadak dan bersi*at akut.

    2 !itemukan adanya tanda e*usi. *usi merupakan pengumpulan cairan di telinga

    tengah. *usi dibuktikan dengan adanya salah satu di antara tanda berikut, seperti

    menggembungnya membran timpani atau bulging, terbatas atau tidak ada

    gerakan pada membran timpani, terdapat bayangan cairan di belakang membran

    timpani, dan terdapat cairan yang keluar dari telinga.

    3 0erdapat tanda atau gejala peradangan telinga tengah, yang dibuktikan dengan

    adanya salah satu di antara tanda berikut, seperti kemerahan atau erythema pada

    membran timpani, nyeri telinga atau otalgia yang mengganggu tidur dan

    aktiitas normal&.

    keparahan OMA dibagi kepada dua kategori, yaitu ringan-sedang, dan berat. riteria

    diagnosis ringan-sedang adalah terdapat cairan di telinga tengah, mobilitas membran timpani

    yang menurun, terdapat bayangan cairan di belakang membran timpani, membengkak pada

    membran timpani, dan otore yang purulen. "elain itu, juga terdapat tanda dan gejala in*lamasi

     pada telinga tengah, seperti demam, otalgia, gangguan pendengaran, tinitus, ertigo dan

    kemerahan pada membran timpani. 0ahap berat meliputi semua kriteria tersebut, dengan

    tambahan ditandai dengan demam melebihi 3$,'D>, dan disertai dengan otalgia yang bersi*at

    sedang sampai berat.7

    2./ DIA0N#SIS BANDIN0

    1. Otitis eksterna

    2. Otitis media e*usi3. ksaserbasi akut otitis media kronik 

    +. %n*eksi saluran napas atas

    OMA dapat dibedakan dari otitis media dengan e*usi yang dapat menyerupai

    OMA. *usi telinga tengah (middle ear e**usion merupakan tanda yang ada pada

    OMA dan otitis media dengan e*usi. *usi telinga tengah dapat menimbulkan gangguan

     pendengaran dengan '-8' decibels hearing loss.

    19

  • 8/19/2019 Referat Otitia Media Rsau

    20/24

    2. TEAPI

    0erapi tergantung pada stadium penyakitnya

    1. "tadium oklusi

    0erapi ditujukan untuk membuka kembali tuba eustachius sehingga

    tekanan negatie di telinga tengah hilang dengan diberikan

    • Obat tetes hidung @>C e*edrin '.8E dalam larutan *isiologis

    (anakF12

    tahun atau @>C e*edrin 1 E dalam larutan *isiologis untuk anak di

    atas 12 tahun atau de#asa.

    • Mengobati sumber in*eksi lokal dengan antibiotika bila penyebabnya

    kuman.

    2. "tadium hiperemis (presupurasi

    • Antibiotic (golongan penisilin atau ampisilin selama 7 hari dengan

     pemberian %M pada a#alnya agar tidak terjadi mastoiditis

    terselubung, gangguan pendengaran sebagai gejala sisa, dan relaps.

    • Obat tetes hidung (decongestan

    • Analgesic : antipiretic

    3. "tadium supurasi• !iberikan dekongestan, antibiotika, analgetik:antipiretik.

    • asien harus dirujuk untuk dilakukan mirongotomi bila membrane

    timpani masih utuh sehingga gejala-gejala klinis cepat hilang dan

    rupture (per*orasi dapat dihindari.

    +. "tadium per*orasi

    • !iberikan obat cuci telinga perhidrol atau @2O3 3E selama 3-8 hari

    • Antibiotika yang adekuat sampai 3 minggu.

    • iasanya secret akan hilang dan per*orasi akan menutup sendiri dalam

    7-1' hari.8. "tadium resolusi

    • Antibiotika dapat dilanjutkan sampai 3 minggu bila tidak ada

     perbaikan membrane timpani, secret dan per*orasi1.

    engobatan pada anak-anak dengan kecenderungan mengalami otitis media akut

    dapat bersi*at medis atau pembedahan. enatalaksanaan medis berupa pemberian

    antibiotic dosis rendah dalam jangka #aktu hingga 3 bulan. Alternatie lain adalah

     pemasangan tuba entilasi untuk mengeluarkan secret terutama pada kasus-kasus

    yang membandel. eputusan untuk melakukan miringotomi umumnya berdasarkan

    20

  • 8/19/2019 Referat Otitia Media Rsau

    21/24

    kegagalan pro*ilaksis secara medis atau timbul reaksi alergi terhadap antimikroba

    yang la/im dipakai1

    Miringotomi merupakan tindakan insisi pada pars tensa membran timpani, agar terjadi

    draenase dari telinga tengah ke liang telinga luar sedangkan timpanosintesis merupakan

     pungsi pada membran timpani untuk mendapatkan sekret guna pemeriksaan mikrobiologi

    ( dengan semprit dan jarum khusus.

    Miringotomi merupakan tindakan pembedahan kecil yang dilakukan dengan syarat

    tindakan ini harus dilakukan secara A-ue ( dilihat langsung anak harus tenang dan dapat

    dikuasai, ( sehingga membran timpani dapat dilihat dengan baik. Cokasi miringotomi di

    kaudran posteroin*erior.

    omplikasi miringotomi yang mungkin dapat terjadi adalah, perdarahan akibat

    trauma pada liang telinga luar, dislokasi tulang pendengaran, trauma pada *enestrata

    rotundum, trauma pada ;. asialis, trauma pada bulbus jugulare.

    2.1 Pen+egahan

    encegahan dapat dilakukan dengan mengurangi *aktor resiko terutama pada anak-anak, bisa dengan beberapa seperti pencegahan terjadinya %"A pada bayi dan anak,

     pemberian A"% minimal & bulan, hindari memberi makanan atau minuman ketika anak 

     berbaring, hindari dari pajanan asap rokok, hindari memaksa keluarkan terlalu keras mucus,

     biasakan untuk tidak sering mengorek-ngorek liang telinga, lindungi telinga selama

     penerbangan atau saat berenang.

    2.11 Progno)i) %an &ompli&a)i

    rognosis otitis media akut adalah dubia ad bonam, biasanya gejala membaik dalam 2+ jam

    dan dapat sembuh dalam 3 hari dengan pengobatan yang adekuat, tetapi jika tidak diobati

    dengan benar. "ebelum ada antibiotik, otitis media akut dapat menimbulkan komplikasi yaitu

    abses subperiosteal sampai komplikasi yang berat yaitu meningitis dan abses otak. "ekarang

    setelah ada antibiotik semua komplikasi yang disebutkan merupakan komplikasi dari otitis

    media supurati* kronik.1

    21

  • 8/19/2019 Referat Otitia Media Rsau

    22/24

    BAB III

    ESIMPULAN

    22

  • 8/19/2019 Referat Otitia Media Rsau

    23/24

    OMA merupakan peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba

    eustachius,antrum mastoid, dan sel-sel mastoid kurang dari 3 minggu. enyebab utama

    terjadinya OMA ini adalah karena masuknya mikroba ke dalam telinga tengah yang

    seharusnya steril, dikarenakan oleh mekanisme pertahanan tubuh (seperti silia mukosa

    tuba eustachius, en/im dan antibody terganggu. uman penyebab utama pada OMA

    ialah bakteri piogenik, seperti "treptokokus hemolitikus, sta*ilokokus aeureus,

     pneumokokus. adang 4 kadang ditemukan juga @aemo*ilus in*luen/a. 5ejala klinik 

    otitis media akut tergantung pada stadium penyakit dan umur pasien. eluhan yang

     biasanya timbul adalah otalgia, otorea, pendengaran berkurang, rasa penuh di telinga,

    demam. OMA terdiri dari 8 satdium yaitu stadium oklusi tuba, stadium hiperemis atau

     pre supurasi, stadium supurasi, stadium per*orasi, stadium resolusi. 0erapi yang

    dilaksanakan pun sesuai dengan stadium penyakitnya. "ebelum adanya antibiotika,

    otitis media akut dapat menimbulkan komplikasi mulai dari mastoiditis, kolesteatom,

    abses subperiosteal sampai abses otak dan meningitis.

    !A0A9 )"0AA

    23

  • 8/19/2019 Referat Otitia Media Rsau

    24/24

    1. ro*. dr. "oepardi . A, dkk. 2'1'. uku ajar ilmu kesehatan 0@0. disi