referat tes bera
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Referat Tes BERA
1/31
REFERAT
PEMERIKSAAN BERA (BRAINSTEM EVOKED RESPONSE AUDIOMETRY) PADA GANGGUAN PENDENGARAN
Diajukan untuk memenuhi syarat kepaniteraan klinik i Ba!ian T"T#K$
RSUD Em%un! Fatimah K&ta Batam
Disusun oleh
Apriliana' S(Ke
Pembimbing
r( A)*an Manai' Sp(T"T#K$
SMF I$MU TE$INGA "IDUNG TENGG+R+K , KEPA$A $E"ER
FAKU$TAS KED+KTERAN UNI-ERSITAS MA$A"A.ATI
RSUD EMBUNG FATIMA"
K+TA BATAM
/012
-
8/17/2019 Referat Tes BERA
2/31
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan YME atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan referat dengan judul
“Pemeriksaan BERA (Brainstem Evoked Response Audiometry) pada Gangguan
Pendengaran”. Penyelesaian referat ini banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa
terima kasih yang tulus kepada:
! dr! "#$an Mandai, %p!T&T-'(!, selaku pembimbing 'epaniteraan 'linik
)agian T&T-'( *%+D Embung atimah atas ilmu, petunjuk, nasehat,
bimbingan dan masukannya dalam proses penulisan referat ini!
! %egenap staf Poliklinik T&T-'( *%+D Embung atimah 'ota )atam!
.! %eluruh pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian referat ini!
Penulis menyadari bah$a penulisan referat ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan!
Penulis berharap semoga referat ini dapat bermanfaat bagi pemba/a!
)atam, %eptember 01
Penulis
-
8/17/2019 Referat Tes BERA
3/31
DAFTAR ISI
"A$AMAN 3UDU$((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((ii
KATA PENGANTAR(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((ii
DAFTAR ISI((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((iii
DAFTAR TABE$((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((i4
DAFTAR GAMBAR((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((4
DAFTAR SINGKATAN((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((4i
BAB I PENDA"U$UAN(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((1
BAB II TIN3AUAN PUSTAKA((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((5
!! "natomi telinga!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!.
!! isiologi Pendengaran!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!2
!.! 3angguan pendengaran!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!4
!1! "udiologi!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!5
!6! Pemeriksaan )E*"!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!0
!2! "plikasi pemeriksaan )E*"!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!1
!7! %/reening pendengaran pada bayi baru lahir!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!7
!4! )E*" dalam pembedahan!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
BAB III((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((/5
SIMPU$AN((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((/5
DAFTAR PUSTAKA(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((/2
.
-
8/17/2019 Referat Tes BERA
4/31
DAFTAR TABE$
Ta%el /(1( Klasi6ikasi kehilan!an penen!aran( 7
1
-
8/17/2019 Referat Tes BERA
5/31
DAFTAR GAMBAR
Gam%ar /(1( Gam%aran umum skematis telin!a8 lian! penen!aran luar' r&n!!a
!enan! telin!a' %a!ian ari tulan! alam keaaan i%uka8 tampak epan( 5
Gam%ar /(/( Fisi&l&!i penen!aran 9
Gam%ar /(5( E4aluasi penen!aran , tes BERA 10
Gam%ar /(2( :&nt&h hasil pemeriksaan BERA i RS:M 3akarta8 Kesan
penen!aran 6un!si k&khlea telin!a n&rmal 11
Gam%ar /(;( Pem%a
6
-
8/17/2019 Referat Tes BERA
6/31
DAFTAR SINGKATAN
?"+ World Healt !rgani"ation
BERA Brainstem Evoked Response Audiometry
ERA Evoked Response Audiometry
ABR Auditory Brainstem Response
SP$ #ound Pressure $evel
B desi%le
n"$ normal Hearing $evel
MRI &agneti' Resonan'e maging
G:S Glasgo *oma #'ale
3:I" +e ,oint *ommittee on n-ant Hearing
AAP Ameri'an A'ademy o- Pediatri'
+AE !to A'usti' Emission
AABR Automated Auditory Brainstem Response
E:M+ Etra'orporeal &em%rane !ygenation
2
-
8/17/2019 Referat Tes BERA
7/31
BAB I
PENDA"U$UAN
3angguan pendengaran dapat dialami oleh semua orang baik de$asa
maupun anak 8 anak! Pre9alensi gangguan pendengaran diestimasikan oleh World
Healt !rgani"ation ;& populasi di seluruh dunia! %ebanyak .4 juta orang 5>= dari
populasi tersebut adalah orang de$asa dan sisanya anak 8 anak! Diperkirakansekitar sepertiga populasi orang de$asa yang berusia di atas 26 tahun mengalami
gangguan pendengaran! Pre9alensi gangguan pendengaran pada anak dan de$asa
berusia di atas 26 tahun paling banyak ditemukan di "sia %elatan, "sia Pasifik,
dan %ub-%ahara "frika!
Proses mendengar dia$ali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun
telinga dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang koklea!
3etaran tersebut menggetarkan membran timpani diteruskan ke telinga tengah
melalui rangkaian tulang pendengaran yang kemudian menggerakkan perilimfa
pada skala 9estibuli! 3etaran ini diteruskan melalui membrana *eissner yang
mendorong endolimfa dan menyebabkan terjadinya proses depolarisasi sel
rambut, kemudian dilanjutkan ke nukleus auditorius sampai ke korteks
pendengaran area .5 8 10= di lobus temporalis, sehingga proses mendengar
terjadi!
Terjadinya gangguan pada fisiologis telinga terutama telinga dalam
menyebabkan tuli sensorineural, yang terbagi atas tuli koklea dan tuli retrokoklea!
+ntuk dapat membedakan tuli koklea dengan tuli retrokoklea diperlukan
audiologi khusus, yang terdiri dari audiometri khusus, audiometri objektif,
pemeriksaan tuli anorganik, dan pemeriksaan audiometri anak! Pada audiometri
objektif, pasien tidak harus bereaksi, sehingga mudah digunakan pada pasien yang
tidak sadarkan diri sekalipun! Terdapat empat /ara pemeriksaan, salah satunya
yang paling sering digunakan adalah pemeriksaan )E*" Brainstem Evoked
Response Audiometry=!
-
8/17/2019 Referat Tes BERA
8/31
Pemeriksaan )E*" dikenal juga sebagai Evoked Response Audiometry
E*"= atau Auditory Brainstem Response ")*=, yaitu suatu pemeriksaan untuk
menilai fungsi pendengaran dan fungsi N!?@@@ dengan merekam potensial listrik
yang dikeluarkan oleh sel koklea selama menempuh perjalanan mulai telinga
dalam hingga inti 8 inti tertentu di batang otak! Pemeriksaan )E*" dalam bidang
ilmu audiologi dan neurologi sangat besar manfaatnya dan mempunyai nilai
obyektifitas yang tinggi bila dibandingkan dengan pemeriksaan audiologi
kon9ensional! Penggunaannya yang mudah, tidak in9asif, tidak memerlukan
ruang kedap suara khusus, sangat bermanfaat terutama pada keadaan tidak
memungkinkan dilakukan pemeriksaan pendengaran biasa, misalkan pada bayi,
anak dengan gangguan sifat dan tingkah laku, intelegensia rendah, /a/at ganda,
dan kesadaran menurun, menyebabkan pemeriksaan )E*" ini dapat digunakan
se/ara luas! Pada orang de$asa, dapat untuk memeriksa orang yang berpura 8
pura tuli malingering= atau ada ke/urigaan tuli saraf retrokoklea!,.
-
8/17/2019 Referat Tes BERA
9/31
BAB II
TIN3AUAN PUSTAKA
/(1( Anat&mi telin!a
%e/ara umum telinga terbagi atas telinga luar, telinga tengah dan telinga
dalam! Telinga luar sendiri terbagi atas daun telinga, liang telinga dan bagian
lateral dari membran timpani! Daun telinga di bentuk oleh tulang ra$an dan otot
serta ditutupi oleh kulit! 'e arah liang telinga lapisan tulang ra$an berbentuk
/orong menutupi hampir sepertiga lateral, dua pertiga lainnya liang telinga
dibentuk oleh tulang yang ditutupi kulit yang melekat erat dan berhubungan
dengan membran timpani! )entuk daun telinga dengan berbagai tonjolan dan
/ekungan serta bentuk liang telinga yang lurus dengan panjang sekitar ,6 /m,
akan menyebabkan terjadinya resonansi bunyi sebesar .600 !,1
Gam%ar /(1( Gam%aran umum skematis telin!a8 lian! penen!aran luar' r&n!!a
!enan! telin!a' %a!ian ari tulan! alam keaaan i%uka8 tampak epan(
Dikutip dari 6=!
Telinga tengah berbentuk seperti kubah dengan enam sisi! Telinga tengah
terbagi atas tiga bagian dari atas ke ba$ah, yaitu epitimpanum terletak di atas dari
batas atas membran timpani, mesotimpanum disebut juga ka9um timpani terletak
.
-
8/17/2019 Referat Tes BERA
10/31
medial dari membran timpani dan hipotimpanum terletak kaudal dari membran
timpani!
-
8/17/2019 Referat Tes BERA
11/31
dan terbuka ke 9estibulum! "mpulla kanalis superior dan lateral letaknya
bersebelahan pada masing-masing ujung anterolateralnya, sedangkan ampulla
kanalis posterior terletak diba$ah dekat lantai 9estibulum! +jung kanalis superior
dan inferior yang tidak mempunyai ampulla bertemu dan bersatu membentuk 'rus
'ommunis yang masuk 9estibulum pada dinding posterior bagian tengah! +jung
kanalis lateralis yang tidak memiliki ampulla masuk 9estibulum sedikit diba$ah
'rus 'ommunis!1
'analis lateralis kedua telinga terletak pada bidang yang hampir sama
yaitu bidang miring ke ba$ah dan belakang dengan sudut .0 derajat terhadap
bidang hori#ontal bila orang berdiri! 'analis lainnya letaknya tegak lurus terhadap
kanal ini sehingga kanalis superior sisi telinga kiri letaknya hampir sejajar dengan
posterior telinga kanan demikian pula dengan kanalis posterior telinga kiri sejajar
dengan kanalis superior telinga kanan! 'oklea membentuk tabung ulir yang
dilindungi oleh tulang dengan panjang sekitar .6 mm dan terbagi atas skala
9estibuli, skala media dan skala timpani! %kala timpani dan skala 9estibuli berisi
/airan perilimfa dengan konsentrasi ' A 1 mEBCl dan NaA .5 mEBCl! %kala media
berada dibagian tengah, dibatasi oleh membran reissner, membran basilaris,
lamina spiralis dan dinding lateral, berisi /airan endolimfa dengan konsentrasi ' A
11 mEBCl dan NaA . mEBCl! %kala media mempunyai potensial positif A 40 m9=
pada saat istirahat dan berkurang se/ara perlahan dari basal ke apeks!1
-
8/17/2019 Referat Tes BERA
12/31
erebelaris anteroinferior atau /abang dari "! )asilaris atau "! ?ertebralis! "rteri
ini masuk ke meatus akustikus internus dan terpisah menjadi "! ?estibularis
anterior dan "! 'ohlearis /ommunis yang ber/abang pula menjadi "! 'ohlearis
dan "! ?estibulokohlearis! "! ?estibularis anterior memperdarahi N! ?estibularis,
urtikulus dan sebagian duktus semisirkularis! "!?estibulokohlearis sampai di
mediolus daerah putaran basal kohlea terpisah menjadi /abang terminal
9estibularis dan /abang kohlear! abang 9estibular memperdarahi sakulus,
sebagian besar kanalis semisirkularis dan ujung basal kohlea! abang kohlear
memperdarahi ganglion spiralis, lamina spiralis ossea, limbus dan ligamen
spiralis! "! 'ohlearis berjalan mengitari N! "kustikus di kanalis akustikus
internus dan di dalam kohlea mengitari modiolus! ?ena dialirkan ke ?!(abirintin
yang diteruskan ke sinus petrosus inferior atau sinus sigmoideus! ?ena-9ena ke/il
mele$ati akuaduktus 9estibularis dan kohlearis ke sinus petrosus superior dan
inferior!1
N!?estibulokohlearis N!akustikus= yang dibentuk oleh bagian kohlear dan
9estibular, di dalam meatus akustikus internus bersatu pada sisi lateral akar
N!asialis dan masuk batang otak antara pons dan medula! %el-sel sensoris
9estibularis dipersarafi oleh N!'ohlearis dengan ganglion 9estibularis s/arpa=
terletak di dasar dari meatus akustikus internus! %el-sel sensoris pendengaran
dipersarafi N!'ohlearis dengan ganglion spiralis /orti terletak di modiolus!1
/(/( Fisi&l&!i Penen!aran
)eberapa organ yang berperan penting dalam proses pendengaran adalah
membran tektoria, sterosilia dan membran basilaris! @nteraksi ketiga struktur
penting tersebut sangat berperan dalam proses mendengar! Pada bagian apikal sel
rambut sangat kaku dan terdapat penahan yang kuat antara satu bundel dengan
bundel lainnya, sehingga bila mendapat stimulus akustik akan terjadi gerakan
yang kaku bersamaan! Pada bagian pun/ak stereosillia terdapat rantai pengikat
yang menghubungkan stereosilia yang tinggi dengan stereosilia yang lebih rendah,
sehingga pada saat terjadi defleksi gabungan stereosilia akan mendorong
gabungan-gabungan yang lain, sehingga akan menimbulkan regangan pada rantai
2
-
8/17/2019 Referat Tes BERA
13/31
yang menghubungkan stereosilia tersebut! 'eadaan tersebut akan mengakibatkan
terbukanya kanal ion pada membran sel, maka terjadilah depolarisasi! 3erakan
yang berla$anan arah akan mengakibatkan regangan pada rantai tersebut
berkurang dan kanal ion akan menutup! Terdapat perbedaan potensial antara intra
sel, perilimfa dan endolimfa yang menunjang terjadinya proses tersebut! Potensial
listrik koklea disebut koklea mikrofonik, berupa perubahan potensial listrik
endolimfa yang berfungsi sebagai pembangkit pembesaran gelombang energi
akustik dan sepenuhnya diproduksi oleh sel rambut luar!1,2
Gam%ar /(/( Fisi&l&!i penen!aran
Dikutip dari 7=!
Pola pergeseran membran basilaris membentuk gelombang berjalan
dengan amplitudo maksimum yang berbeda sesuai dengan besar frekuensi
stimulus yang diterima! 3erak gelombang membran basilaris yang timbul oleh
bunyi berfrekuensi tinggi 0 k= mempunyai pergeseran maksimum pada bagian basal koklea, sedangkan stimulus berfrekuensi rendah 6 k=
mempunyai pergeseran maksimum lebih ke arah apeks! 3elombang yang timbul
oleh bunyi berfrekuensi sangat tinggi tidak dapat men/apai bagian apeks,
sedangkan bunyi berfrekuensi sangat rendah dapat melalui bagian basal maupun
bagian apeks membran basilaris! %el rambut luar dapat meningkatkan atau
mempertajam pun/ak gelombang berjalan dengan meningkatkan gerakan
membran basilaris pada frekuensi tertentu! 'eadaan ini disebut sebagai 'o'lear
7
-
8/17/2019 Referat Tes BERA
14/31
ampli-ier !2
%kema proses mendengar dia$ali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh
telinga luar, lalu menggetarkan membran timpani dan diteruskan ke telinga tengah
melalui rangkaian tulang pendengaran yang akan mengamplifikasi getaran
tersebut melalui daya ungkit tulang pendengaran dan perkalian perbandingan luas
membran timpani dan tingkap lonjong! Energi getar yang telah diamplifikasikan
akan diteruskan ke telinga dalam dan di proyeksikan pada membran basilaris,
sehingga akan menimbulkan gerak relatif antara membran basilaris dan membran
tektoria! Proses ini merupakan rangsang mekanik yang menyebabkan terjadinya
defleksi stereosilia sel-sel rambut, sehingga kanal ion terbuka dan terjadi
pelepasan ion bermuatan listrik dari badan sel! 'eadaan ini menimbulkan proses
depolarisasi sel rambut, sehingga melepaskan neurotransmiter ke dalam sinapsis
yang akan menimbulkan potensial aksi pada saraf auditorius, lalu dilanjutkan ke
nukleus auditorius sampai ke korteks pendengaran!1,2
/(5( Gan!!uan penen!aran
3angguan pendengaran tuli= adalah ketidakmampuan se/ara parsial atau
total untuk mendengarkan suara pada salah satu atau kedua telinga! 3angguan
telinga luar dan telinga tengah dapat menyebabkan tuli konduktif, sedangkan
gangguan telinga dalam menyebabkan tuli sensorineural, yang terbagi atas tuli
koklea dan tuli retrokoklea! %umbatan tuba eusta/hius menyebabkan gangguan
telinga tengah dan akan terdapat tuli konduktif! 3angguan pada 9ena jugulare
berupa aneurisma akan menyebabkan telinga berbunyi sesuai dengan denyut
jantung!4
)erdasarkan letak kelainannya tuli dibagi atas tuli konduktif, tuli
sensorineural sensorineural dea-ness= serta tuli /ampur mied dea-ness=! Pada
tuli konduktif terdapat gangguan hantaran suara, disebabkan oleh kelainan atau
penyakit di telinga luar atau di telinga tengah! Pada tuli sensorineural perseptif=
kelainan terdapat pada koklea telinga dalam=, ner9us ?@@@ atau di pusat
pendengaran, sedangkan tuli /ampur, disebabkan oleh kombinasi tuli konduktif
dan tuli sensorineural!4,5
4
-
8/17/2019 Referat Tes BERA
15/31
Ta%el /(1( Klasi6ikasi kehilan!an penen!aran(
Dikutip dari 0=!
/(2( Aui&l&!i
"udiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk fungsi
pendengaran yang erat hubungannya dengan habilitasi dan rehabilitasinya!
"udiologi meliputi e9aluasi pendengaran dan rehabilitasi indi9idu dengan
masalah komunikasi sehubungan dengan gangguan pendengaran! *ehabilitasi
merupakan usaha untuk mengembalikan fungsi yang pernah dimiliki, sedangkan
habilitasi ialah usaha untuk memberikan fungsi yang seharusnya dimiliki!
Terdapat dua alasan untuk melakukan e9aluasi yaitu untuk diagnosis lokasi dan
jenis penyakit, dan untuk menilai dampak gangguan pendengaran terhadap proses
belajar, interaksi sosial dan pekerjaan! 'emampuan pasien untuk mendengar dapat
ditentukan dengan berbagai /ara mulai dari prosedur informal hingga pengukurantepat berstandar tinggi yang memerlukan peralatan khusus! Terdapat beberapa /ara
e9aluasi pendengaran, diantaranya yaitu uji penala, audiometri nada murni,
audiometri bi/ara, uji 8 uji khusus dan audiometri pediatrik!,5
"udiologi medik dibagi atas audiologi dasar dan audiologi khusus!
"udiologi dasar ialah pengetahuan mengenai nada murni, bising, gangguan
pendengaran, serta /ara pemeriksaannya! Pemeriksaan pendengaran dilakukan
dengan tes penala, tes berbisik, dan audiometri nada murni! %edangkan audiologi
5
-
8/17/2019 Referat Tes BERA
16/31
khusus diperlukan untuk membedakan tuli sensorineural koklea dengan
retrokoklea, audiometri obyektif, tes untuk tuli anorganik, audiologi anak, dan
audiologi industri!
/(;( Pemeriksaan BERA
Brainstem Evoke Response Audiometri )E*"= merupakan tes yang
penting untuk praktek klinis, yang dapat digunakan untuk mendiagnosis
perubahan ambang batas pendengaran yang dapat menentukan jenis gangguan
pendengaran, untuk mengidentifikasi perubahan sistem saraf pusat atau
retrokoklear, dan menilai kematangan sistem saraf pendengaran pada neonatus!
Pertama kali diuraikan oleh Fe$ett dan ;illiston pada tahun 57, )E*"
merupakan aplikasi yang paling umum digunakan untuk menilai respon yang
dibangkitkan oleh rangsangan suara!.,5
Gam%ar /(5( E4aluasi Penen!aran , Tes BERA
Dikutip dari =!
)erbagai kondisi yang dianjurkan untuk pemeriksaan )E*" antara lain
bayi baru lahir untuk mengantisipasi gangguan perkembangan bi/araCbahasa! Fika
ada anak yang mengalami gangguan atau lambat dalam berbi/ara, mungkin salah
satu sebabnya karena anak tersebut tidak mampu menerima rangsangan suara
karena adanya gangguan di telinga! )E*" juga dapat dimanfaatkan untuk
menentukan sumber gangguan pendengaran apakah di koklea atau retrokoklearis,
menge9aluasi %rainstem batang otak=, serta menentukan apakah gangguan
pendengaran disebabkan karena psikologis atau fisik! Pemeriksaan ini relatif
aman, tidak nyeri, dan tidak ada efek samping, sehingga bisa juga dimanfaatkan
0
-
8/17/2019 Referat Tes BERA
17/31
untuk s'reening medi'al 'e'k up!.
)E*" mengarah pada pembangkitan potensial yang ditimbulkan dengan
suara singkat atau nada khusus yang ditransmisikan dari transduser akustik
dengan menggunakan earphone atau headphone headset=! )entuk gelombang
yang ditimbulkan dari respon tersebut dinilai dengan menggunakan elektrode
permukaan yang biasanya diletakkan pada bagian 9erteG kulit kepala dan pada
lobus telinga! Pen/atatan rata-rata grafiknya diambil berdasarkan panjang
gelombangCamplitudo mi'rovoltage= dalam $aktu millise'ond =, mirip dengan
EE3! Pun/ak dari gelombang yang timbul ditandai dengan @-?@@! )entuk
gelombang tersebut normalnya mun/ul dalam periode $aktu 0 millise'ond
setelah rangsangan suara klik= pada intensitas tinggi 70-50 d) tingkat
pendengaran normalCnormal hearing le9el Hn&(I=!.,4
Gam%ar /(2( :&nt&h hasil pemeriksaan BERA i RS:M 3akarta8 Kesan
penen!aran 6un!si k&khlea telin!a n&rmal
Dikutip dari =!
Meskipun )E*" memberikan informasi mengenai fungsi dan sensiti9itas
-
8/17/2019 Referat Tes BERA
18/31
pendengaran, namun tidak dapat menjadi pengganti untuk e9aluasi pendengaran
formal, dan hasil yang didapat harus dapat dihubungkan dengan hasil audiometri
yang biasa digunakan, jika tersedia! )E*" biasanya menggunakan rangsangan
suara klik yang menghasilkan respon dari regio basilar koklea! %inyalnya berjalan
melalui jalur pendengaranCauditory patay dari kompleks inti koklear, proksimal
ke /olli/ulus inferior! 3elombang )E*" @ dan @@ berkaitan dengan potensial aksi
yang benar! 3elombang selanjutnya menggambarkan akti9itas postsinaptik pada
pusat auditori batang otak utama yang se/ara bersamaan menimbulkan bentuk
gelombang pun/ak dan palung! Pun/ak positif dari bentuk gelombang
menunjukkan akti9itas aferen kombinasi dan kemungkinan juga eferen= dari jalur
aGonal pada batang otak auditori!.,5
Di "meriksa %erikat, bentuk gelombang di plot dengan elektroda pada
9erteG dengan amplifier tegangan input positif!, sehingga menimbulkan
gelombang pun/ak pada @, @@@, dan ?! Di negara-negara lainnya, gelombangnya di
plot dengan tegangan negatif! *eaksi yang timbul sepanjang jaras-jaras saraf
pendengaran dapat dideteksi berdasarkan $aktu yang dibutuhkan satuan
milidetik= mulai dari saat pemberian impuls sampai menimbulkan reaksi dalam
bentuk gelombang! 3elombang yang terjadi ada 7 buah, namun yang penting
di/atat adalah gelombang @, @@@, dan ?!.,.
'omponen )entuk 3elombang.,5,.
Gel&m%an! I: respon gelombang )E*" @ merupakan gambaran yang luas dari
potensial aksi saraf auditori gabungan pada bagian distal dari ner9us /ranialis
N= ?@@@! *espon tersebut berasal dari akti9itas aferen dari serabut saraf N ?@@@
neuron urutan pertama= saat meninggalkan koklea dan masuk ke kanalis auditori
internal!
Gel&m%an! II: ditimbulkan oleh ner9us ?@@@ proksimal saat memasuki batang
otak!
Gel&m%an! III: mun/ul dari akti9itas saraf urutan kedua diluar N ?@@@= di
dalam atau di dekat nukleus koklearis! (iteratur menyatakan bah$a gelombang @@@
ditimbulkan pada bagian /audal dari pons auditori! Nukleus koklearis
-
8/17/2019 Referat Tes BERA
19/31
mengandung hampir 00!000 neuron, sebagian besar dipersarafi oleh sembilan
serabut saraf!
Gel&m%an! I-: sering memiliki pun/ak yang sama dengan gelombang ?,
diperkirakan mun/ul dari neuron urutan ketiga pontin yang kebanyakan terletak
pada kompleks oli9ari superior, tetapi kontribusi tambahan untuk terbentuknya
gelombang @? dapat datang dari nukleus koklearis dan nukleus dari lemniskus
lateral!
Gel&m%an! -: pembentukan gelombang ? merupakan akti9itas dari struktur
auditori anatomik multipel! 3elombang )E*" ? merupakan komponen yang
paling sering dianalisa pada aplikasi klinis )E*"! Meskipun terdapat beberapa
database mengenai hal yang tepat dalam pembentukan gelombang ?, yang berasal
dari sekitar /olli/ulus inferior! "kti9itas neuron urutan kedua mungkin se/ara
sekunder mempengaruhi beberapa hal dalam pembentukan gelombang ?!
olli/ulus inferior merupakan sebuah struktur yang kompleks, dengan lebih dari
55> akson dari regio auditori batang otak ba$ah mele$ati lemniskus lateral ke
/olli/ulus inferior!
Gel&m%an! -I an -II: 3elombang ?@ dan ?@@ berasal dari thalamus medial
geni'ulate %ody=, tetapi tempat pembentukan sebenarnya masih diragukan!
.
-
8/17/2019 Referat Tes BERA
20/31
Gam%ar /(;( Pem%a
-
8/17/2019 Referat Tes BERA
21/31
indikasi untuk perlu dilakukannya pemeriksaan M*@ pada /erebellopontine!.
3ejala klinis pada patologi ner9us delapan
3ejala klinis yang mun/ul dapat meliputi gejala 8 gejala diba$ah ini:.,5
! 'ehilangan pendengaran sensorineural asimetris atau unileteral
! 'ehilangan pendengaran frekuensi tinggi asimetris
.! Tinnitus unilateral
1! Tingkat mengenali kata-kata yang buruk se/ara unilateral atau bilateral yang
dibandingkan dengan derajat kehilangan pendengaran sensorineural
6! Merasakan adanya distorsi suara saat pendengaran perifer normal!
E9aluasi respon pendengaranCauditori batang otak
Pada patologi retro/o/hlear, banyak faktor 8 faktor yang dapat
mempengaruhi hasil pemeriksaan )E*", termasuk derajat kehilangan
pendengaran sensorineural, kehilangan pendengaran asimetris, batasan pengujian,
dan faktor-faktor pasien lainnya! Pengaruh ini dapat terjadi saat melakukan
pemeriksaan maupun saat menganalisa hasil pemeriksaan )E*"!.
Penemuan yang menandakan adanya patologi retro/o/hlear dapat meliputi
satu atau lebih dari tanda berikut ini:.
! Perbedaan latensi gelombang ? interaural absolut @T6= 8 memanjang
! @nter9al antar pun/ak gelombang @-? interaural - memanjang
.! (atensi absolut dari gelombang ? 8 memanjang dibandingkan dengan data
normatif
1! (atensi absolut dan latensi inter9al antar pun/ak gelombang @-@@@, @-?, @@@-?
8 memanjang dibandingkan dengan data normatif
6! Tidak adanya respon auditori batang otak pada telinga yang diperiksa!
%e/ara umum, pemeriksaan )E*" menujukkan sensiti9itas lebih dari 50>
dan spesifisitas mendekati 70-50>! %ensiti9itas untuk tumor ke/il tidak sebesar
nilai tersebut diatas! 'arena alasan tersebut, pasien-pasien yang asimptomatik
dengan hasil pemeriksaan )E*" normal sebaiknya menjalani audiogram dalam 2
bulan untuk memonitor perubahan yang terjadi terhadap sensiti9itas pendengaran
atau tinnitus! Pemeriksaan )E*" dapat diulangi jika terdapat indikasi! %ebagai
alternatif lain, M*@ yang diperkuat dengan gadolinium, sebagai patokan standar,
dapat digunakan untuk mengidentifikasi 9estibular s/h$annoma yang sangat ke/il
6
http://emedicine.medscape.com/article/882876-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/882876-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/882876-overview
-
8/17/2019 Referat Tes BERA
22/31
.-mm=!.
%ensiti9itas )E*" dalam mendiagnosa tumor N ?@@@ dengan ukuran
berdasarkan pada beberapa studi berikut ini:.,.
! Pada studi tahun 551 yang dilakukan oleh Dornhoffer, &elms, dan
&oehmann, sensiti9itasnya adalah 5.> untuk tumor yang berukuran lebih
ke/il dari /m!
! Pada tahun 557, Jappia, untuk tumor yang lebih ke/il dari /m, 54> untuk
tumor ukuran sedang , 8 /m, dan 00> untuk tumor yang berukuran
lebih dari /m! %ensiti9itas keseluruhannya adalah sebesar 56>!.! Pada studi tahun 556, handrasekhar, )ra/kmann, dan De9gan melaporkan
sensiti9itas sebesar 4.,> untuk tumor yang lebih ke/il dari /m dan
sensiti9itas sebesar 00> untuk tumor yang berukuran lebih dari . /m!
%ensiti9itas keseluruhannya adalah sebesar 5>!
1! Pada tahun 556, 3ordon dan ohen melaporkan sensiti9itas sebagai
berikut: 25> untuk tumor yang berukuran kurang dari 5 mm, 45> untuk
tumor berukuran 8 ,6 /m, 42> untuk tumor berukuran ,2 8 /m, dan
00> untuk tumor yang berkuran lebih dari /m!
6! Pada tahun 00 dilaporkan oleh %/hmidt, %ataloff, Ne$man, %piegel, dan
Myers, sensiti9itas sebesar 64> untuk tumor berukuran kurang dari /m,
51> untuk tumor berukuran , 8 ,6 /m, dan 00> untuk tumor yang
berukuran lebih dari ,6 /m! %ensiti9itas keseluruhannya adalah 50>!
2! Pada sebuah studi prospektif besar yang membandingkan )E*" dengan
M*@ yang diperkuat dengan bahan kontras patokan standar= pada .
pasien dengan kehilangan pendengaran sensorineural asimetris, ue9a
menemukan bah$a )E*" menghasilkan sensiti9itas dan spesifisitas sebesar
7> dan 71>, dalam menemukan penyebab lesi untuk kehilangan
pendengaran oral dan pendengaran asimetris termasuk 9estibular
s/h$annoma=! &asil pemeriksaan )E*" memiliki nilai prediktif positif
hanya sebesar .>, sedangkan nilai prediktif negatif adalah sebesar 52>!
Tujuh dari . kasus-kasus positif memiliki lesi lain yang tidak dapat
diidentifikasi oleh )E*" sebagai penyebab dari kehilangan pendengaran!
Meskipun pengukuran )E*" merupakan /ara tradisional, )E*" menurun
2
-
8/17/2019 Referat Tes BERA
23/31
sensiti9itasnya karena faktor ukuran tumor, studi yang sebelumnya dilakukan
telah menunjukkan bah$a dengan menggunakan pita )E*" baru yang mengukur
amplitudo, tumor yang sangat ke/il dapat dideteksi dengan lebih akurat! Teknik
baru ini, dikombinasikan dengan audiometri )E*" tradisional, mungkin segera
akan dapat memungkinkan untuk mendeteksi tumor yang sangat ke/il dengan
tingkat akurasi mendekati 00> dengan menggunakan audiometri )E*"!.
"plikasi lainnya dari )E*"
"plikasi lain dari )E*" terus dikembangkan! Penelitian yang baru-baru
ini dilakukan menunjukkan bah$a meskipun latensi gelombang )E*"
keseluruhan masih dalam batas normal pada pasien dengan tinnitus, pasien 8
pasien tersebut memiliki latensi yang lebih panjang dari pada pasien 8 pasien
kontrol tanpa tinnitus! &al tersebut menunjukkan bah$a )E*" dapat berguna
dalam memonitor dan memahami tinnitus! )E*" juga telah digunakan untuk
mengetahui prognostik pasien 8 pasien koma! Penelitian menemukan bah$a
pasien 8 pasien dengan Glasgo *oma #'ale 3%= . dan yang memiliki hasil
pemeriksaan )E*" se/ara signifikan abnormal memiliki kemungkinan kematian
yang lebih besar daripada yang memiliki hasil pemeriksaan )E*" normal!.,
/(9( S bayi dengan gangguan pendengaran
menetap mempunyai kelainan dari sejak usia neonatal 0-4 hari=! +e ,oint
*ommittee on n-ant Hearing F@&= di "merika dan Ameri'an A'ademy o-
Pediatri' ""P= merekomendasikan agar fungsi pendengaran dan ketulian pada
setiap bayi dapat dipastikan saat usia . bulan, dan bayi yang tuli mendapat
7
-
8/17/2019 Referat Tes BERA
24/31
penanganan yang sesuai mulai usia 2 bulan, sehingga diharapkan pada usia .
tahun mereka mempunyai pola bi/ara yang tidak jauh berbeda dengan anak- anak
yang pendengarannya normal!5
+ji )E*" dilakukan pada bayi yang memiliki atau lebih kriteria resiko
tinggi! %krining pendengaran uni9ersal telah direkomendasikan karena sekitar
60> dari bayi yang kemudian teridentifikasi mengalami kehilangan pendengaran
karena tidak dilakukan pengujian! %ebelumnya, rumah sakit di "merika %erikat
telah mengimplikasikan program skrining pendengaran pada bayi yang baru lahir!
Program teresbut dapat dijalankan karena adanya kombinasi dari kemajuan
teknologi dalam metode pengujian )E*" dan !to A'ousti' Emissions
-
8/17/2019 Referat Tes BERA
25/31
mempunyai faktor risiko untuk gangguan pendengaran! Dan selama itu juga orang
tua harus men/atat setiap gangguan kesehatan yang mungkin menyebabkan
ketulian seperti /ampak, gondongan parotitis=, kejang demam, epilepsi, trauma
kepala, keluar /airan dari telinga, pilek yang sering berulang serta penggunaan
obat-obatan!.
)eberapa uji /oba klinis telah menunjukkan pengujian Automated
Auditory Brainstem Response "")*= misalnya, "lgo- Plus= sebagai alat
skrining yang efektif dalam menge9aluasi pendengaran pada bayi yang baru lahir,
dengan sensiti9itas sebesar 00> dan spesifisitas sebesar 52-54>! %aat
digunakan sebagai ambang untuk menyaring pendengaran normal, setiap telinga
dapat die9aluasi se/ara terpisah, dengan intensitas rangsangan yang diberikan
sebesar .6-10 d) n&(! )E*" yang dirangsang oleh suara klik sangat
berhubungan dengan sensiti9itas pendengaran dalam kisaran frekuensi dari 000-
1000 ! Tes "")*s untuk melihat ada atau tidaknya gelombang ? pada tingkat
rangsangan yang ringan! Tidak dibutuhkan interpretasi oleh operator! "")* dapat
digunakan dalam kamar pera$atanCbangsal dan selama terapi oksigen tanpa
gangguan dari suara lingkungan!.
F@& telah merekomendasikan bah$a bayi yang memiliki paling kurang
dari indikator resiko berikut ini akan mengalami kehilangan pendengaran
progresif atau onset yang tertunda meskipun telah mele$ati skrining pendengaran,
sebaiknya mendapat monitor audiologik setiap 2 bulan sampai usia . tahun:.,.
! "danya kekha$atiran keluarga atau pihak yang mera$at mengenai
pendengaran, berbi/ara, bahasa, danCatau kelambatan berkembang
! *i$ayat keluarga adanya kehilangan pendengaran permanen pada masakanak-kanak
.! "danya %tigmata atau penemuan lainnya yang berkaitan dengan sindom
yang dikenal meliputi kehilangan pendengaran konduktif atau sensorineural
atau disfungsi tuba eusta/hius
1! @nfeksi post natal yang berkaitan dengan kehilangan pendengaran
sensorineural, termasuk meningitis bakterial
6! @nfeksi dalam uterus seperti /ytomegalo9irus, herpes, rubella, syphilis, dan
toGoplasmosis
2! @ndikator neonatal, khususnya hiperbilirubinemia pada kadar serum yang
5
http://emedicine.medscape.com/article/215702-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/968523-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/968523-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/229461-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/229969-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/215702-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/968523-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/229461-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/229969-overview
-
8/17/2019 Referat Tes BERA
26/31
membutuhkan transfusi penggantian, hipertensi pulmonal persisten pada
bayi yang berubungan dengan 9entilasi mekanik, kondisi-kondisi yang
membutuhkan penggunaan Etra'orporeal &em%rane !ygenation
EM
-
8/17/2019 Referat Tes BERA
27/31
hilang sama sekali postoperatif, meskipun ner9us auditori masih baik se/ara
anatomis!.,5
E9aluasi )E*".
! 3elombang @, yang ditimbulkan oleh ujung kokhlear N ?@@@, memberikan
informasi yang berharga mengenai aliran darah ke kokhlea! 'arena iskemia
merupakan penyebab kehilangan pendengaran yang berkaitan dengan
pembedahan, gelombang @ di monitor se/ara seksama untuk melihat adanya
perubahan pada latensi atau penurunan amplitudo!
! @nter9al pun/ak gelombang @-@@ dan @-@@@ dapat memberikan informasi distal
dan proksimal selama pembedahan N ?@@@!
.! 3elombang ? dan latensi inter9al pun/ak gelombang @-? dimonitor untuk
melihat adanya perubahan pada latensi dan amplitudo! (atensi gelombang @-
? memberikan informasi mengenai integritas N ?@@@ terhadap batang otak
auditori!
)atasan
Perubahan gelombang ? yang terjadi intraoperatif belum tentu
menunjukkan adanya perubahan dalam status pendengaran! Perubahan pada
latensi dapat disebabkan oleh tidak sinkronnya neuron atau faktor 8 faktor luar
lainnya! Dan juga, keterlambatan $aktu potensial terjadi antara kemun/ulan
aktual dari perburukan dan saat mun/ul perubahan pada gelombang ?! Pasien-
pasien dengan kehilangan pendengaran sensorineural yang telah ada sebelumnya
kemungkinan akan memiliki morfologi bentuk gelombang yang buruk dan tidak
ada respon gelombang @!.
Penggunaan )E*" intraoperatif .
! Memonitor fungsi kokhlear langsung pada kondisi pendengaran
! *eseksi tumor daerah erebellopontine pembedahan a/ousti/ neuroma=
.! Dekompresi ?as/ular pada neuralgia trigeminal
1! %eksi ner9us ?estibular untuk meredakan 9ertigo
6! Eksplorasi ner9us fa/ialis untuk dekompresi ner9us fa/ialis
2! Dekompresi Endolympati' sa' pada &eniere disease
7! Memonitor integritas batang otak
http://emedicine.medscape.com/article/856547-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/856547-overview
-
8/17/2019 Referat Tes BERA
28/31
4! *eseksi tumor batang otak
5! 'liping aneurisma batang otak atau reseksi malformasi arteri 9ena!
-
8/17/2019 Referat Tes BERA
29/31
BAB III
SIMPU$AN
! 3angguan pendengaran dapat dialami oleh semua orang baik de$asa
maupun anak 8 anak! Pre9alensi gangguan pendengaran paling banyak
ditemukan di "sia %elatan, "sia Pasifik, dan %ub-%ahara "frika!
! Proses mendengar dia$ali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun
telinga, yang kemudian diproses melalui telinga tengah dan telinga dalam,
sampai mengalami depolarisasi untuk diteruskan ke nukleus auditorius
sampai ke korteks pendengaran area .5 8 10= di lobus temporalis, sehingga
proses mendengar terjadi!
.! 3angguan pendengaran tuli= adalah ketidakmampuan se/ara parsial atau
total untuk mendengarkan suara pada salah satu atau kedua telinga!
)erdasarkan letak kelainannya tuli dibagi atas tuli konduktif, tuli
sensorineural sensorineural dea-ness= serta tuli /ampur mied dea-ness=!
1! Pemeriksaan )E*" merupakan suatu pemeriksaan untuk menilai fungsi
pendengaran dan fungsi N!?@@@ dengan merekam potensial listrik yang
dikeluarkan oleh sel koklea selama menempuh perjalanan mulai telinga
dalam hingga inti 8 inti tertentu di batang otak!
6! Pemeriksaan )E*" paling sering digunakan karena nilai obyektifitasnya
tinggi dibandingkan dengan /ara kon9ensional, penggunaannya mudah,
tidak in9asif, tidak memerlukan ruang kedap suara khusus, sangat
bermanfaat terutama pada keadaan yang tidak memungkinkan, misalkan
pada bayi, anak dengan gangguan sifat dan tingkah laku, intelegensia
rendah, /a/at ganda, dan kesadaran menurun, pada orang de$asa dapat
untuk memeriksa orang yang berpura 8 pura tuli malingering= atau ada
ke/urigaan tuli saraf retrokoklea!
.
-
8/17/2019 Referat Tes BERA
30/31
DAFTAR PUSTAKA
! ;&
Deafness! ;&< 3lobal Estimates on Pre9alen/e of &earing (oss 0!
Disitasi dari ttp344.o.int4p%d4dea-ness4WH!5GE5H$.pd- pada tanggal
4 %eptember 01 Pukul 01!17 ;@)!
! %oepardi E"!, @skandar N!, )ashiruddin F!, *estuti *D! 3angguan
Pendengaran dan 'elainan Telinga! )uku "jar @lmu 'esehatan Telinga
&idung Tenggorok 'epala L (eher! Fakarta: )alai Penerbit akultas
'edokteran +ni9ersitas @ndonesia, 0 2=:. 8 5!
.! ;alsha "! )E*" Brainstem Evoked Response Audiometry=! Dikutip dari
ttp344.s'ri%d.'om4do'46789:;664BERA2Brainstem2Evoked2Response2
Audiometry2tinnitus pada tanggal
. %eptember 01 Pukul 01!16 ;@)!
4! %usanto! *esiko 3angguan Pendengaran pada Neonatus &iperbilirubinemia
HTesisI! %emarang: ' +ni9ersitas Diponegoro, 00!
5! (assman M!, (e9ine %!, 3reenfield D3! "udiologi! )
-
8/17/2019 Referat Tes BERA
31/31
! Paulose! Hearing Evaluation in *ildren / BERA +est ! Dikutip dari
ttp344drpaulose.'om4p2'ontent4uploads4BERA;2899;88.?pg pada tanggal
1 %eptember 01 Pukul 06!1 ;@)!
! Tes )E*" dan ")*! Dikutip dari
ttp344my'utestson.%logspot.'om4:9;84974tes2%era2dan2dpoae.tml pada
tanggal 1 %eptember 01 Pukul 06!.2 ;@)!
.! Este9es M)N!, Dell "ringa "&)!, "rruda 3?!, Dell "ringa ")!, Nardi F!
Brainstem Evoked Response Audiometry in @ormal Hearing #u%?e'ts.
Bra"illian ,ournal o- !torinolaryngology, &ay 00576.=:10 8 6!
1! Edrea )! Perbandingan )E*" bayi dengan )E*" de$asa! Dikutip dari
ttp344%imaearing.'om4pemeriksaan2pendengaran2pada2%ayi2dan2anak4