religious/spiritual development across the life span

13
RELIGIOUS/SPIRITUAL DEVELOPMENT ACROSS THE LIFE SPAN

Upload: kalila

Post on 11-Feb-2016

91 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

RELIGIOUS/SPIRITUAL DEVELOPMENT ACROSS THE LIFE SPAN. RELIGIOUS/SPIRITUAL DEVELOPMENT. Human growth and development is a life-long process. Therefore, ongoing faith development and spiritual formation of adults is vital to the spiritual life - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: RELIGIOUS/SPIRITUAL  DEVELOPMENT ACROSS THE LIFE SPAN

RELIGIOUS/SPIRITUAL DEVELOPMENT ACROSS

THE LIFE SPAN

Page 2: RELIGIOUS/SPIRITUAL  DEVELOPMENT ACROSS THE LIFE SPAN

RELIGIOUS/SPIRITUAL DEVELOPMENT

Human growth and development is a life-long process. Therefore, ongoing faith development and spiritual formation of adults is vital to the spiritual life

Just as we spend time and energy on growing intellectually and professionally, it is also important to make our religious development an important aspect of our lives.

Page 3: RELIGIOUS/SPIRITUAL  DEVELOPMENT ACROSS THE LIFE SPAN

There are two factors that influence religiousity ;

1. Rasa ketergantungan (sense of depend)2. Instink keagamaan

Manusia dilahirkan ke dunia ini memiliki empat keinginan, yaitu : 1. keinginan untuk perlindungan, 2. keinginan untuk pengalaman baru,3. keinginan mendapat tanggapan, dan4. keinginan untuk dikenal.

Relasi diantara 4 kebutuhan tersebut menimbulkan rasa ketergantungan , dan terbentuklah rasa keagamaan pada anak

Page 4: RELIGIOUS/SPIRITUAL  DEVELOPMENT ACROSS THE LIFE SPAN

Ernest Harm defided religious/spiritual development into three stage:

1. The fairly tale stage (tingkat dongeng), 2. The realistic stage (Tingkat

kenyataan), 3. The individual stage (tingkat individu)

The Fairly Tale Stage Dimulai pada anak berusia 3-6 tahun. Konsep mengenai Tuhan lebih banyak dipengaruhi oleh fantasi dan emosi. Sehingga anak dalam menanggapi agama juga menggunakan konsep fantastis yang diliputi oleh dongeng- dongeng yang kurang masuk akal

Page 5: RELIGIOUS/SPIRITUAL  DEVELOPMENT ACROSS THE LIFE SPAN

The Realistic StageDimulai sejak anak masuk sekolah dasar hingga ke usia adolesense. Ide ke Tuhanan anak sudah mencerminkan konsep-konsep yang berdasarkan kepada kenyataan. Timbul melalui lembaga-lembaga keagamaan dan pengajaran agama dari orang dewasa lainnya

The Individual Stage Konsep ketuhanan yang konvensional dan konservatif dengan dipengaruhi sebagian kecil fantasi. Konsep ketuhanan yang lebih murni yang dinyatakan dalam pandangan yang bersifat personal (perorangan). Konsep ketuhanan yang bersifat humanistik. Agama telah menjadi etos humanis pada diri individu dalam menghayati ajaran agama.

Page 6: RELIGIOUS/SPIRITUAL  DEVELOPMENT ACROSS THE LIFE SPAN

Sifat-sifat keberagamaan pada anak1. Unreflektif2. Egosentris3. Anthromorphis4. Verbalis dan ritualis5. Imitatif6. Rasa heran.

Unreflektif (tidak mendalam)Penelitian Machion tentang sejumlah konsep ketuhanan pada diri anak, menunjukkan 73% mereka menganggap

Tuhan itu bersifat seperti manusia. Ajaran agama cenderung diterima begitu

saja tanpa kritik. Kebenaran tidak begitu mendalam

Page 7: RELIGIOUS/SPIRITUAL  DEVELOPMENT ACROSS THE LIFE SPAN

EgosentrisMemahami dan memandang agama dari sudut kepentingan pribadinya.

AnthromorphisKonsep ketuhanan digambarkan sebagai aspek-aspek kemanusiaan.

Vebalis dan ritualisKehidupan agama pada anak-anak sebagian besar tumbuh mula-mula secara verbal dan ritualis.

EgosentrisMemahami dan memandang agama dari sudut kepentingan pribadinya.

Page 8: RELIGIOUS/SPIRITUAL  DEVELOPMENT ACROSS THE LIFE SPAN

ImitatifTindak keagamaan pada anak pada dasarnya diperoleh dari meniru.

Rasa heranRasa heran dan kagum merupakan tanda dari sifat keagamaan terakhir pada anak, namun rasa heran dan kagum itu berbeda dengan orang dewasa. Rasa heran dan kagum merupakan konskuensi dari kebutuhan anak akan hal yang baru

Page 9: RELIGIOUS/SPIRITUAL  DEVELOPMENT ACROSS THE LIFE SPAN

PERKEMBANGAN KEBERAGAMAAN PADA REMAJA DAN DEWASA

Page 10: RELIGIOUS/SPIRITUAL  DEVELOPMENT ACROSS THE LIFE SPAN

Perkembangan agama pada remaja

Agama adalah omong kosong Mengingkari pentingnya agama Menolak kepercayaan-kepercayaan

terdahulu

Perkembangan pikiran dan mental, ide dan dasar keyakinan beragama yang diterima remaja dari masa kanak-kanaknya sudah tidak begitu menarik lagi bagi mereka.

Sifat kritis terhadap ajaran agama mulai timbul. Selain masalah agama mereka pun sudah tertarik pada masalah kebudayaan, sosial, ekonomi dan norma-nornma kehidupan lainnya.

Page 11: RELIGIOUS/SPIRITUAL  DEVELOPMENT ACROSS THE LIFE SPAN

Agama yang ajarannya bersifat lebih konservatif lebih banyak berpengaruh bagi para remaja untuk tetap taat pada ajaran agamanya.

Sebaliknya agama yang ajaranya kurang konservatif-dogmatis dan agak liberal akan mudah merangsang pengembangan pikiran dan mental para remaja sehingga mereka banyak meninggalkan ajaran agamanya

Page 12: RELIGIOUS/SPIRITUAL  DEVELOPMENT ACROSS THE LIFE SPAN

Perkembangan sosialKehidupan beragama mereka timbul konflik antara pertimbangan moral dan material.

Perkembangan moralPara remaja bertitik tolak dari rasa berdosa dan usaha untuk mencari proteksi.

Tipe moral yang terlihat pada para remaja mencakup: (a) self directive ‘taat terhadap agama’; (b) adaptive ‘mengikuti situasi lingkungan’; (c) submissive ‘keraguan terhadap ajaran agama’; (d) unadjusted ‘belum meyakini kebenaran ajaran agama’; (e) deviant ‘menolak dasar agama’.

Page 13: RELIGIOUS/SPIRITUAL  DEVELOPMENT ACROSS THE LIFE SPAN

Masa awal remaja (12-18 tahun)

Negative

Confused

Skeptic

Remaja Akhir

Return

Submit

Calm