resume bab 5 andre kurniawan - etika dan aspek hukum

3
Nama : Andre Kurniawan NPM : 1306412810 Bab V. Aspek – Aspek yang Terkandung Dalam Kontrak Konstruksi Tugas Etika Rangkuman Bab.V Aspek – Aspek yang Terkandung Dalam Kontrak Konstruksi Ada beberapa aspek yang terkandung dalam kontrak konstruksi seperti berikut : 1. Aspek Teknis Aspek teknis adalah aspek yang dominan dalam kontrak. Di dalam aspek teknis terdapat syarat umum kontrak, lampiran, syarat khusus kontrak, spesifikasi teknis, dan gambar kontrak. Dalam aspek teknis mencakup : 1. Ruang lingkup pekerjaan, batasan 2. Waktu pelaksanaan 3. Metode pelaksanaan 4. Jadwal pelaksanaan 5. Metode Pengukuran 2. Aspek Hukum Dokumen kontrak dapat dikategorikan ke dalam hukum Pasal 38 KUHPer di mana di dalamnya terdapat beberapa hal yang sering menimbulkan dampak hukum yang serius : 1. Pemberhentian pekerjaan sementara harus dicantumkan. 2. Pemutusan kontrak adalah pemberhentian pelaksanaan kontrak yang dilakukan salah satu pihak secara sepihak untuk membatalkan isi kontrak, sehingga dalam isi kontrak harus disebutkan dengan jelas hak pengguna dan penyedia jasa agar tidak menimbulkan konflik. 3. Ganti rugi keterlambatan. Jadwal yang tidak sesuai dengan seharusnya, di mana mengakibatkan pengunduran atau penundaan pekerjaan menimbulkan kerugian sehingga pihak yang dirugikan seharusnya mendapatkan ganti rugi. 4. Pembatasan waktu penyelesaian masalah yang diselesaikan dengan cara mufakat/musyawarah agar tidak menyebabkan pemborosan waktu yang tidak perlu. 5. Keadaan memaksa, adalah keadaan yang tidak diduga dan tidak diinginkan pengguna jasa maupun penyedia jasa. Dapat berupa kondisi inflasi, bencana alam, keadaan pemerintahan yang tidak stabil. 6. Hukum yang berlaku bagi kontrak tersebut. Dasar Hukum : PP No.29/2000 Pasal 23 ayat 6 berisi kontrak kerja harus tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia. 7. Bahasa kontrak yang berlaku. 3. Aspek Keuangan/Perbankan 1. Nilai / Harga Kontrak 2. Cara Pembayaran 3. Jaminan a. Oleh Penyedia Jasa : uang muka, pelaksanaan, perawatan atas cacat b. Oleh Pengguna Jasa : pembayaran Bentuk jaminan : 1. Garansi dan Standby Letter of Credit. Dalam hal ini bank bertindak sebagai penanggung, namun bank perlu menetapkan syarat minimum garansi bank yang harus dipenuhi.

Upload: andre-kurniawan-nainggolan

Post on 13-Sep-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Mata Kuliah : Etika dan Aspek HukumFakultas : Teknik Universitas Indonesia

TRANSCRIPT

  • Nama : Andre Kurniawan NPM : 1306412810

    Bab V. Aspek Aspek yang Terkandung Dalam Kontrak Konstruksi

    Tugas Etika Rangkuman Bab.V

    Aspek Aspek yang Terkandung Dalam Kontrak Konstruksi Ada beberapa aspek yang terkandung dalam kontrak konstruksi seperti berikut :

    1. Aspek Teknis

    Aspek teknis adalah aspek yang dominan dalam kontrak. Di dalam aspek teknis terdapat syarat

    umum kontrak, lampiran, syarat khusus kontrak, spesifikasi teknis, dan gambar kontrak.

    Dalam aspek teknis mencakup :

    1. Ruang lingkup pekerjaan, batasan

    2. Waktu pelaksanaan

    3. Metode pelaksanaan

    4. Jadwal pelaksanaan

    5. Metode Pengukuran

    2. Aspek Hukum

    Dokumen kontrak dapat dikategorikan ke dalam hukum Pasal 38 KUHPer di mana di dalamnya

    terdapat beberapa hal yang sering menimbulkan dampak hukum yang serius :

    1. Pemberhentian pekerjaan sementara harus dicantumkan.

    2. Pemutusan kontrak adalah pemberhentian pelaksanaan kontrak yang dilakukan salah satu

    pihak secara sepihak untuk membatalkan isi kontrak, sehingga dalam isi kontrak harus

    disebutkan dengan jelas hak pengguna dan penyedia jasa agar tidak menimbulkan konflik.

    3. Ganti rugi keterlambatan. Jadwal yang tidak sesuai dengan seharusnya, di mana

    mengakibatkan pengunduran atau penundaan pekerjaan menimbulkan kerugian sehingga

    pihak yang dirugikan seharusnya mendapatkan ganti rugi.

    4. Pembatasan waktu penyelesaian masalah yang diselesaikan dengan cara

    mufakat/musyawarah agar tidak menyebabkan pemborosan waktu yang tidak perlu.

    5. Keadaan memaksa, adalah keadaan yang tidak diduga dan tidak diinginkan pengguna jasa

    maupun penyedia jasa. Dapat berupa kondisi inflasi, bencana alam, keadaan pemerintahan

    yang tidak stabil.

    6. Hukum yang berlaku bagi kontrak tersebut.

    Dasar Hukum : PP No.29/2000 Pasal 23 ayat 6 berisi kontrak kerja harus tunduk pada hukum

    yang berlaku di Indonesia.

    7. Bahasa kontrak yang berlaku.

    3. Aspek Keuangan/Perbankan

    1. Nilai / Harga Kontrak

    2. Cara Pembayaran

    3. Jaminan

    a. Oleh Penyedia Jasa : uang muka, pelaksanaan, perawatan atas cacat

    b. Oleh Pengguna Jasa : pembayaran

    Bentuk jaminan :

    1. Garansi dan Standby Letter of Credit. Dalam hal ini bank bertindak sebagai penanggung,

    namun bank perlu menetapkan syarat minimum garansi bank yang harus dipenuhi.

  • Nama : Andre Kurniawan NPM : 1306412810

    Bab V. Aspek Aspek yang Terkandung Dalam Kontrak Konstruksi

    2. Surety Bond, diberikan oleh perusahaan asuransi yang dapat memberi kemudahan seperti

    memperluas jaminan penyedia jasa, membuat pasar jaminan yang kompetitif,

    menciptakan pola pikir asuransi dalam masyarakat.

    3. Letter of Comfort, Warranty, Indemnity

    Letter of Comfort, dapat diartikan pernyataan bahwa perusahaan mayoritas tidak akan

    melepas sahamnya pada debitur. tidak mengganti pengurusan debitur, dan debitur

    mampu melunasi hutang pada waktunya.

    Warranty, dapat diartikan sebagai pernyataan dari penyedia jasa bahwa hak,

    kualitas,dan kuantitas yang diberikan sah dan benar.

    Indemnity, dapat diartikan jaminan agar pihak ketiga melakukan sesuatu untuk orang

    yang dijaminkan dengan kondisi apabila pihak ketiga tidak bisa memenuhi jaminan

    tersebut, maka si penjamin akan mengganti kerugian pihak yang dijamin.

    Jaminan yang bersifat moral adalah

    1. Hipotik atas tanah

    2. Pengalihan piutang

    3. Penyerahan milik karena kepercayaan

    4. Aspek Perpajakan

    Berkaitan dengan nilai kontrak sebagai pendapatan dari penyedia jasa , baik Pajak

    Pertambahan Nilai (PPN) maupun Pajak Penghasilan (PPh).

    1. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

    Adalah Pajak yang dipungut dalam setiap tingkat jalur produksi, distribusi, pemasaran,

    dan manajemen menggunakan metode kredit pajak. Dasar hukum PPN yaitu Pasal 4c UU

    No.8/1983 dan Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-10/PJ/1995.

    2. Pajak Penghasilan (PPh)

    Jenis pajak yang dipungut pemerintah atas penghasilan yang dimiliki warga negaranya.

    Dasar hukum PPh yaitu Pasal 4 ayat 1 dan 2 UU No. 7/1983 sekarang UU No.17/2000.

    Pemerintah mengatur pengenaan PPh dari usaha jasa konstruksi agar lebih adil dan

    efektif dengan PP No.140/2000 dan Keputusan Menteri Keuangan No. 559/KMK.04/2000,

    sehingga emmbagi usaha jasa konstruksi menjadi :

    a. Penyedia jasa memenuhi kualifikasi usaha kecil

    Pemotongan yang berlaku bersifat final oleh pengguna jasa dengan cara penyedia

    jasa menyetor uang muka termin dan besarnya 2% dari jumlah bruto saat pelaksanaan

    konstruksi , 4 % dari bruto saat perencanaan konstruksi dan 4 % dari jumlah bruto

    saat pengawasan konstruksi.

    b. Penyedia jasa tidak memenuhi kualifikasi usaha kecil

    Pemotongan Pajak yang besarnya 4 % dari jumlah bruto saat perencanaan dan

    pengawasan konstruksi dan 2 % dari jumlah bruto imbalan jasa pelaksanaan

    konstruksi.

    5. Aspek Peransuransian

    Aspek asuransi dalam proyek konstruksi harus mencakup jaminan terhadap seluruh bagian

    proyek, termasuk pihak ketiga dengan masa pertangguhan selama periode proyek. Istilahnya

    CAR & TPL . Yang menerima hasil dari asuransi ini adalah pengguna jasa dan yang membayar

    premi adalah penyedia jasa. Unsur yang terdapat dalam asuransi ini adalah penyedia jasa,

    pengguna jasa, peristiwa tak terduga, dan kepentingan yang diasuransikan.

  • Nama : Andre Kurniawan NPM : 1306412810

    Bab V. Aspek Aspek yang Terkandung Dalam Kontrak Konstruksi

    Aspek hukum yang digunakan dalam peransuransian adalah :

    Pasal 246, 250, 251, 268, UU No.2/1992, Keppres No.55/1971, PP No.3/1992, dan Keputusan

    Menteri.

    Prinsip utama dalam asuransi adalah : kepentingan yang diasuransikan, jaminan, kepercayaan,

    dan itikad baik.

    6. Aspek Sosial Ekonomi

    Pembahasan mengenai tenaga kerja, bahan material, peralatan yang digunakan, peralatan

    yang dapat diperoleh dari dalam negri dan dampak lingkungan. Aspek Sosial dibuat dengan

    melihat pengaruh konstruksi terhadap lingkungan sosial, seperti kecemburuan sosial,

    keseimbangan sedangkan aspek ekonomi melihat pengaruh kontruksi terhadap ekonomi

    seperti kepada penghasilan masyarakat setempat, peningkatan pendapatan daerah, dll.

    7. Aspek Administrasi

    1. Keterangan para pihak yang terkait, seperti identitas perusahaan, sertifikat keahlian

    kerja bagi badan perseorangan, alamat dan lainnya. (UU No.18/1999 Pasal 22 Ayat 2 dan

    PP No.29 Pasal 23 ayat 1).

    2. Laporan kemajuan pekerjaan.

    3. Korespondensi untuk melancarkan informasi antar pihak untuk kepentingan dokumentasi.

    4. Penetapan nama/orang yang mewakili pengguna jasa di lapangan.