revisi tutor guide nyeri kepala 2010
DESCRIPTION
medical student tutorialTRANSCRIPT
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Nyeri kepala adalah keluhan yang sering dijumpai dalam praktek dokter. Nyeri kepala merupakan keluhan subyektif yang dapat disebabkan oleh berbagai sebab dan selain merupakan masalah medis, nyeri kepala juga menimbulkan dampak sosial dan ekonomi karena sering absen kerja. Secara garis besar nyeri kepala dibagi dalam nyeri kepala primer dan sekunder. Pada nyeri kepala primer nyeri kepala merupakan penyakit tersendiri, sedang pada nyeri kepala sekunder, disini nyeri kepala merupakan gejala dari penyakit lain seperti penyakit tumor, infeksi, metabolik, stroke dll
PRASYARAT YANG DIPERLUKAN
1. Fisiologi : mekanisme terjadinya nyeri kepala
2. Farmakologi: - obat-obat analgetik
- obat-obat golongan triptan dan ergot
- obat-obat profilaksis nyeri kepala
DAFTAR KEPUSTAKAAN :
Adam RD, Victor M. Principles of Neurology.Edisi ke-8. Companion, Hand Book, Mc Graw-Hill Inc Health Profession Division, 2005. h..144-167
Gilroy J. Basic Neurology. Third Edisi ke-3. New York: Mc Graw Hill, 2000 . h.123-148.
Samuels M. Manual of Neurologic Therapeutics. Edisi ke-7. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2004. h. 336-368.
Royden H . Neurology. Netters, International Student Edition, Icon Learning System, New Jersey: 2005.h. 170-186
Cephalalgi. An Int J of Headache. Blackwell Publishing, vol 24 supplI 2004.
Michael JA, David AG, Roger PS. Clinical Neurology. Edisi ke-6. New York: McGraw-Hill Companies Inc, 2005. h. 69-92.
Konsensus Nasional II. Diagnostik & Penatalaksaan Nyeri Kepala. Kelompok Studi Nyeri Kepala PERDOSSI, 2005.
Stephen DS, Richard BL, Donald JD. Wolff's Headache and Other Head Pain. Edisi ke-7. New York: Oxford University Press Inc, 2001.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah menyelesaikan topik nyeri kepala,mahasiswa harus mencapai kompetensi sebagai berikut :
1. Mengetahui definisi nyeri kepala
2. Menjelaskan patofisiologi dari nyeri kepala
3. Mengetahui klasifikasi nyeri kepala (Konsensus Nasional Nyeri Kepala Perdossi 2005)
4. Mengetahui tentang faktor-faktor pencetus nyeri kepala
5. Mengetahui kasus-kasus emergency nyeri kepala yang harus dirujuk (tumor, perdarahan intra serebral,perdarahan subarahnoid, meningitis, abses otak, dll)
6. Mengetahui indikasi pemeriksaan penunjang untuk nyeri kepala
7. Dapat membuat diagnosa nyeri kepala
8. Mengetahui pelaksanaan nyeri kepala, berupa pengobatan medikamentosa atau non medikamentosa
9. Mengetahui prognosa dari nyeri kepala
SKENARIO
Seorang wanita umur 30 tahun, karyawan swasta sudah sejak 4 bulan yang lalu sering mengalami nyeri kepala, nyeri kepala timbul lebih dari 15 hari per bulan. Nyeri kepala timbul kalau sedang banyak pikiran atau terlalu lama bekerja dengan komputer. Nyeri kepala biasanya berlangsung antara 30 menit sampai beberapa hari. Nyeri kepala tidak berdenyut, tapi seperti ditekan atau diikat dari kedua pelipis sampai belakang kepala disertai rasa nyeri pada otot leher dan bahu. Selama nyeri kepala dia masih bisa melakukan aktivitas rutin sehari-hari dan nyeri kepala tidak bertambah berat dengan aktivitas.Nyeri kepala tidak disertai nausea, vomitus, photophobia atau phonophobia. Sejak 5 hari yang lalu nyeri kepala timbul lagi, dia berobat ke Dokter dikantornya lalu dilakukan pemeriksaan : Laboratorium darah, Urin. Foto cervical, CT-Scan kepala, semua dikatakan masih dalam batas normal, oleh dokter diberi obat tapi keluhan masih ada. Lalu dirujuk ke bagian mata dan bagian THT dikatakan tidak ada kelainan. Akhirnya dia berobat ke Bagian saraf.
Pada pemeriksaan di bagian saraf : Kesadaran : komposmentis
Vital sign
: tensi 120/80, nadi 84x/menit, regular, ekual, isi cukup
suhu 37 oc
Status interna : dalam batas normal Status neurologiTest rangsang meningeal: tak ada kelainanSaraf otak I-XII
: baik
Motorik
: baik
Sensorik
: baik
Reflek fisiologis +/+ (Biseps, triseps,KPR,APR)
Reflek patologis -/-
Fungsi luhur baik
Nyeri tekan pada otot sternocleidomastoideus dan trapezius kiri dan kanan +/+Pada pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan
Laboratorium darah dan urin : normalFoto cervical
: normalCT-Scan kepala
: normal
PEMBAHASAN KASUS
Diagnosa banding :
1 Episodik Tension Type Headache dengan nyeri tekan otot perikranial2. Nyeri kepala servikogenik3. MigrenDIAGNOSA
Chronic Tension Type Headache dengan nyeri tekan otot perikranial Usul pemeriksaan : Lab dan Radiologi atas indikasi untuk menyingkirkan nyeri
kepala sekunder PENATALAKSANAAN :
1. Non farmakologis
Fisioterapi Psikoterapi
2. Farmakologis
Analgetik Obat pelemas otot Anti depresanPROGNOSIS
Ad vitam ad bonam
Ad fungsional ad bonam.
PEMBAHASAN TEORITIS
NYERI KEPALA
Keluhan sering dijumpai di praktek merupakan keluhan subyektif yang dapat disebabkan oleh berbagai sebab. Secara garis besar dibagi :
nyeri kepala primer
nyeri kepala sekunder
Nyeri kepala primer : nyeri kepala yang bukan merupakan gejala ikutan dari
penyakit lain merupakan penyakit tersendiri : Tension Type Headache
Migren
ClusterNyeri kepala sekunder : nyeri kepala yang timbul sebagai gejala ikutan dari
penyakit lain, seperti :
Infeksi
Tumor
Trauma
Kelainan metabolik
Stroke
Dll
DEFINISI NYERI KEPALA
Nyeri pada bagian atas kepala dari daerah orbita sampai daerah oksiput
PATOFISIOLOGI NYERI KEPALA PRIMER
Sampai saat ini masih belum jelas dan masih diperdebatkan antara lain
Teori sensitisasi nosiseptor miofasial perifer
Teori sensitisasi neuron-neuron ke 2 pada level kornudorsalis medula spinalis
Teori sensitisasi neuron supraspinal
Teori berkurangnya anti nosiseptif dari supraspinal
Teori hiper eksibilitas neuronal
CSD
Aktivasi perifer dan sentral N. trigeminal
Kerusakan periaquavital graymater (PNG)
Genetik
Aktivasi pada jaras simpatis dan parasimpatis kranial
Untuk mempelajari nyeri kepala membuat kita harus mengetahui struktur-struktur peka nyeri di kepala yang dibagi 3 bagian:
A. Struktur intra kranial
B. Struktur ekstra kranial
C. Saraf
STRUKTUR INTRA KRANIAL :
1. Arteri dari duramater (arteri meningea media)2. Arteri di basis kranii
3. Sinus venosus
4. Duramater di basis otak
STRUKTUR EKSTRA KRANIAL
1. Scalp, otot, tendon, fascia daerah kepala dan leher
2. Mukosa sinus, cavumnasi
3. Gigi geligi
4. Telinga luar dan telinga tengah
5. Tulang tengkorak terutama daerah supra orbita, temporal, oksipital bawah, rongga orbita dan isinya
6. Arteri ekstra kranial
SARAF
1. N trigeminus
2. N. Fasialis
3. N. Glossofaringeus
4. N. Vagus
5. Saraf spinal servikalis 1,2,3
Nyeri kepala bisa disebabkan oleh :
tekanan
traksi
pergeseran
proses kimiawi
inflamasi
terhadap nosiseptor pada struktur peka nyeri di kepala
Jika struktur peka nyeri yang terletak difosa anterior dan media dirangsang maka nyeri yang timbul terasa di wajah karena rasa nyeri ini ditransmisi oleh nervus trigeminus (N.V). Sedangkan perangsangan terhadap struktur peka nyeri difossa kranii posterior akan dirasakan di oksipital, sub oksipital dan servikal atas karena rasa nyeri ini ditransmisi oleh saraf spinal servikal atas.
Gambar transmisi nyeri (clinical neurology hal 71)
Tanda bahaya nyeri kepala harus dirujuk ke dokter spesialis saraf :
1. Nyeri kepala yang timbul mendadak, baru pertama kali dirasakan dan hebat
2. Nyeri kepala yang progresif, makin lama makin hebat
3. Nyeri kepala yang bertambah hebat, bila batuk atau mengedan
4. Nyeri kepala disertai :
- Panas
- Muntah proyektil
- Kaku kuduk
- Diplopia
- Hemiparese, hemihipestesi
- Kelumpuhan saraf otak
- Kejang
- Penurunan kesadaran
5. Nyeri kepala dengan awitan pertama pada umur lebih dari 50 tahun
SKALA INTENSITAS NYERI KEPALA
Derajat
0: tidak ada nyeri kepala
1: nyeri kepala ringan, dapat melakukan pekerjaan sehari-hari/aktivitas
normal
2: nyeri kepala sedang, aktivitas terganggu tetapi tidak sampai menghalangi
kegiatan aktivitas normal sehari-hari (tidak membutuhkan istirahat)
3: nyeri kepala berat, tidak dapat melakukan aktivitas normal sehari-hari
(memerlukan istirahat tidur, kalau perlu rawat inap di RS)TENSION TYPE HEADACHE (TTH)
DEFINISI
Nyeri kepala yang terasa seperti ditekan/diikat dari depan kepala sampai oksiput dan leher.
NAMA LAIN :
Muscle Contraction Headache
Psychomyogenic Headache
Ordinary Headache
(clinical neurology hal 91 figure 2-16)Gejala dari TTH :
1. nyeri seperti ditekan/diikat, tidak berdenyut
2. nyeri terasa bilateral
3. intensitas nyeri ringan
4. tidak ada mual, photophobia dan phonophobia, bisa ada salah satu (jarang)
INSIDENSI: Merupakan nyeri kepala tersering 90% dari nyeri kepala.
Perbandingan perempuan: laki-laki 1,4 : 1
UMUR: bisa timbul kapan saja tapi lebih sering pada remaja atau dewasa
muda
KLASIFIKASI DARI TTH MENURUT INTERNATIONAL HEADACHE SOCIETY (IHS)
EPISODIK TENSION TYPE HEADACHE
INFREQUENT: - Nyeri tekan perikranial
Tidak nyeri tekan perikranial
FREQUENT
: - Nyeri tekan perikranial
Tidak nyeri tekan perikranial
CHRONIC TENSION TYPE HEADACHE
Nyeri tekan perikranial
Tidak nyeri tekan perikranial
PROBABLE TENSION TYPE HEADACHEEPISODIK TENSION TYPE HEADACHE
Sedikitnya sudah ada 10 kali nyeri kepala yang memenuhi kriteria di bawah ini:
1. Nyeri kepala kurang dari 15 hari/bulan.
2. Berlangsung antara 30 menit hingga 7 hari.3. Sekurang-kurangnya memenuhi 2 kriteria di bawah ini:
a. nyeri kepala seperti ditekan/ diikat, tidak berdenyut.
b. intensitas ringan sampai sedang.
c. lokasi bilateral.
d. tidak bertambah berat bila melakukan aktifitas rutin sehari-hari.
4. Tidak ada mual atau muntah.
5. Tidak ada photophobia dan phonophobia, tapi kadang (jarang) bisa
ada salah satu.
6. Tidak didapat adanya sebab lain dari nyeri kepala.
Episodik Tension Type Headcache Infrequent bila nyeri kepala kurang
dari 1 hari/bulan Episodik Tension Type Headache Frequent bila nyeri kepala antara 1
hari sampai dengan 2x/minggu atau disabilitas > 3 hari
- Beta blocker: Atenolol : 50-150mg/hari
Metaprolol:100-200mg/hari
Propanolol: 40-240mg/hari
- Anti depresan trisiklik: Amitriptilin : 10-150mg/ tiap malam
Nortriptilin : 10-150mg/tiap malam
- Anti konvulsan: Na valproate : 500-1500mg/hari
Topiramate: dosis awal 25mg/hari dinaikkan bertahap
sampai dosis maintenance 200mg/hari.
- Calsium channel blocker: Flunarizine: 5-10mg/hari
- Antagonis serotonin: Pizotifen: 0.5mg/tiap malam
NYERI KEPALA KLASTER
KRITERIA DIAGNOSTIK
A. Sekurang-kurangnya terdapat 5 serangan nyeri kepala hebat di orbita, supra
orbita dan atau temporal yang unilateral, berlangsung 15-180 menit bila tidak
diobati.
B. Nyeri kepala setidaknya disertai satu dari tanda berikut:
1. Nyeri konjungtiva dan atau lakrimasi ipsilateral
2. Kongesti nasal dan atau rhinorrhea ipsilateral
3. Oedem palpebra ipsilateral
4. Dahi dan wajah berkeringat ipsilateral
5. Miosis atau ptosis ipsilateral
6. Kegelisahan atau agitasi
C. Frekwensi serangan
Dari satu kali tiap 2 hari sampai 8 kali /hari.
D. Tidak berkaitan dengan gangguan lain.
clinical neurology hal 91, figure 2-14
PENGOBATAN NYERI KEPALA KLASTER
1. Inhalasi O2 100% dengan masker muka ( 7 liter/menit ) selama 15 menit
2. Dihidroergotamin 0.5-1.5mg IV
3. Sumatripan inj sub cutan 6mg
4. Zolmitripan 5-10mg peroral
5. Ergotamin 1-2mg peroral
6. Indometasin per rektal
7. Ergotamin aerosol (1-3 inhalasi)
8. Gabapentin atau topiramat
TUTOR GUIDE
BLOK 17
NYERI KEPALA
DISUSUN OLEH :
dr. HARYONO, SpS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNEVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
1