rhr hipertensi2

Upload: jeihanalkhair

Post on 09-Jan-2016

235 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Filename: 7 penyakit dan abnormalitas plasenta dan cairan amnion

TRANSCRIPT

  • PENDAHULUANMenggambarkan ibu hamil dengan hipertensi dengan spektrum yang luas disertai dengan berbagai disfungsi organ.

    Masalah OBGIN : morbiditas dan mortalitas ibu tinggi disamping perdarahan dan infeksi.

    Penyebab 30-40% kematian perinatal

    Di beberapa RS di Indonesia : merupakan penyebab utama kematian maternal, telah menggeser perdarahan postpartum.

  • KLASIFIKASIHipertensi gestasionalHipertensi kronisSuperimposed preeklampsiaPreeklampsia ringan, preeklampsia berat dan eklampsia

    Batasan : HDK kenaikan TD diastolik >90 mmHg TD sistolik >140 mmHg dalam 2 kali pengukuran berjarak 4 jam Proteinuria : protein dalam urine > 0,3 gr/24 jam atau 1+.

  • PREEKLAMPSIA / EKLAMPSIAInsidens4-9 % pada wanita hamil : 3-7% nullipara, dan 0,8-5% multipara. Di Indonesia : 3-10%.

    PredisposisiPrimigravida, kehamilan ganda, DM, hipertensi essensial kronik, mola hidatidosa, hidrops fetalis, bayi besar, obesitasRiwayat pernah menderita PE atau eklampsia.

  • Penyebab Kontroversi : the desease of theories.

    PatofisiologiPerkembangan terakhir Imunitas GenetikPeny. pemb. darahTrofoblast Arteri spiralis tidak melebarAliran darah ke plasenta OtakGinjalParuHatiDICPJT / IUGR Radikal bebas Endothelial : disfungsi / damageGangguan fungsi organ

  • KLASIFIKASI Klasifikasi preeklampsia berdasarkan tingkat keparahan penyakit :

    KELAINANPE RINGANPE BERATTD diastolik< 90 mmHg 110 mmHgProteinuria1+persisten 2+Sakit kepala-+Gangguan penglihatan-+Nyeri perut bagian atas-+Oliguria-+Kejang (eklampsia)-+Kreatinin serum-meningkatTrombositopenia-+Peningkatan enzim hatiminimalnyataRestriksi pertumbuhan janin-+Edema pulmonum-+ .

  • PRE RINGANPENANGANANKehamialn
  • Awasi : kemungkinan menjadi PE berat, atau impending eklampsia.Kesehatan bayi : Gerak bayi, NST setiap minggu, USG, biofisik profil janin.Kehamilan > 37 minggu, pertimbangkan induksi persalinan.Diuretikum tidak diberikan kecuali jika ada : Edema paru, Gagal jantung kongestif, Edema anasarka.N-Acetyl Cystein 3 x 600 mg.Jika pasien koma perawatan di ICUKonsul ke bagian interna, Hematologi, Mata, Neurologi jika perlu.Jajaki kemungkinan Sindroma HELLP, gagal ginjal, edema paru, solusio plasenta, DIC, stroke, dll.

  • PRE BERATPengobatan Medisinal Tirah Baring, Oksigen, Kateter menetap

    IVFD :- Ringer, Ringer Laktat, Kolloid- Jumlah cairan 2000 ml/24 jam, berpedoman pada diuresis, insensible water loss dan CVP. Antihipertensi : jika TD diastol > 110 mmHg, atau sistol 180 mmHgNifedipin 10 mg sublingual, dapat diulang tiap jam, 2 jam atau 3 jam sesuai kebutuhan.Penurunan tekanan darah tidak boleh > 30% dalam 24 jamPemberian kortikosteroid : Dexametason 10 mg / 12 jam 2x pemberian atau 15 mg / 24 jam 1x pemberian

  • MgSO4 : - Loading dose : 4 gr MgSO4 20% IV (4-5 menit) 8 gr MgSO4 40% IM, 4 gr boka, 4 gr boki.-Maintenance dose : 4 gr MgSO4 40% IM setiap 4 jam.- Dapat juga diberikan IV sebagai berikut : 2 gr MgSO4 20% (10 cc) IV (4-5 menit) 2 gr / jam IVFD dalam larutan ringer lactat(12 gr MgSO4 40% dilarutkan dalam 500 cc diberikan 28-30 tetes / menit)Syarat pemberian MgSO4Tersedia antidotum MgSO4 : Kalsium Glukonas 10% IV perlahan.Refleks patella (+)Frekuensi pernafasan > 16 kali / menit.Produksi urin > 100 cc / 4 jam Pemberian MgSO4 20 gr tidak perlu mempertimbangkan diurese

  • Penanganan ObstetrikIbu stabil terminasi atau konservatif berdasarkan usia kehamilan dan keadaan janin.

    Konservatif :TD terkontrol < 160/110 mmHgOliguria respon dengan pemberian cairanTidak dijumpai nyeri epigastrikUsia kehamilan < 34 minggu

    Kalau terjadi Sindroma HELLP terminasi.Jika serviks matang, kontraindikasi obstetric (-) induksi persalinan dengan oksitosin drips dan amniotomi. Kala II dipercepat dengan EV / EF.

    SC dipertimbangkan : Skor pelvik < 5, 12 jam induksi, belum ada tanda persalinan pervaginam, Indikasi obstetrik.

  • EKLAMPSIAPengobatan MedisinalMgSO4 : Cara pemberian sama dengan PE berat.Kejang berulang diberikan MgSO4 20% 2 gr IV, sekurang-kurangnya 20 menit setelah pemberian terakhir. Kalau masih kejang : amobarbital 3-5 mg/ kg BB IV pelahan.

    IVFD : Ringer 1 L, kemudian disambung dalam 24 jam 2000 ml, berpedoman pada diuresis, insensible water loss dan CVP .

    Perawatan serangan kejang :Rawat di kamar tenang, sudip lidah, kepala direndahkan, lendir diisap.Fiksasi badan cukup longgar, pemberian oksigen, kateter menetap.

  • Pengobatan Obstetrik Kehamilan dengan eklampsia terminasi kehamilan.Terminasi : 4-8 jam setelah : Pemberian obat anti kejang.Setelah kejang terakhir.Setelah pemberian obat anti hipertensi Penderita mulai sadar Bila anak hidup pertimbangkan SC.Perawatan koma : hindari dekubitus dan makanan NGT.Kardiotonikum jika perlu, diuretikum & anti hipertensi = PE berat.Tidak ada respon terhadap penanganan konservatif SC.

  • Perawatan Pasca PersalinanBila persalinan terjadi pervaginam monitoring tanda vital.Lab. : periksa 1X24 jam pasca persalinan.Perbaikan biasanya terjadi setelah 24-48 jam pasca persalinan.

  • Komplikasi preeklamsi berat :Kematian ibu dan janin Komplikasi yang sering dijumpai :Pada IbuGangguan serebral.Kejang (eklamsia)Sindroma HELLPRuptura hepatisDICEdema pulmonumGagal ginjal akutKebutaan/Ablasio retinaSolusio plasentaKomaTrombosis venaPada JaninPertumbuhan janin terhambat.Partus prematurusEfek langsung dari hipertensiTindakan/intervensi meningkatPerdarahan serebralpneumothoraxSerebral palsy

  • Prognosis PE / Eklampsia Ditentukan oleh adanya :

    HELLP SindromeH : Hemolisis EL : Elevated Liver EnzymLP : Low Platelet

    Parameter LDH > 600 IU/LSGOT > 70 mg/dLBilirubin > 1,2 mg/dLTrombocyte < 100.000/mm3