rifky - asesmen fungsi sensori

17
Asesmen Fungsi Sensori

Upload: rifky-mubarak

Post on 13-Dec-2015

272 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Pemeriksaan Fungsi Sensori - Perdosri

TRANSCRIPT

Page 1: Rifky - Asesmen Fungsi Sensori

Asesmen Fungsi Sensori

Page 2: Rifky - Asesmen Fungsi Sensori

Definisi

• Asesmen fungsi sensori adalah pemeriksaan semua modalitas sensorik yaitu rasa raba, rasa posisi, suhu, tekan, nyeri, diskriminasi dua titik, stereognosis, kinesthesia, graphesthesia

Wirawan R.P., et al. Asesmen&Prosedur Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Jakarta:Perdosri;2012

Page 3: Rifky - Asesmen Fungsi Sensori

Tujuan

• Memeriksa semua fungsi modalitassensorik

• Menentukan dermatomal gangguan fungsi sensorik

Wirawan R.P., et al. Asesmen&Prosedur Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Jakarta:Perdosri;2012

Page 4: Rifky - Asesmen Fungsi Sensori

Jenis Prosedur

• Nottingham Sensory Assessment• Two-point discrimination test• Monofilament test

Wirawan R.P., et al. Asesmen&Prosedur Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Jakarta:Perdosri;2012

Page 5: Rifky - Asesmen Fungsi Sensori

Indikasi

• Semua gangguan sistem saraf pusat maupun perifer

Kontraindikasi : Tidak adaEfek samping / komplikasi : Tidak ada

Wirawan R.P., et al. Asesmen&Prosedur Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Jakarta:Perdosri;2012

Page 6: Rifky - Asesmen Fungsi Sensori

Peresepan

• Dilakukan pada pasien yang kooperatif• Pasien tidak memiliki gangguan fungsi luhur• Pasien tidak mengalami gangguan

pemahaman bahasa

Wirawan R.P., et al. Asesmen&Prosedur Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Jakarta:Perdosri;2012

Page 7: Rifky - Asesmen Fungsi Sensori

Prosedur

1. Persiapan peralatan sesuai dengan metoda asesmen yang dipakai

2. Persiapan Pasien– Menjelaskan kepada pasien tujuan pemeriksaan– Menjelaskan tahapan pemeriksaan– Menjelaskan efek samping dan komplikasi pemeriksaan

3. Pelaksanaan pemeriksaan4. Mendokumentasikan dan menyimpulkan hasil

pemeriksaan

Wirawan R.P., et al. Asesmen&Prosedur Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Jakarta:Perdosri;2012

Page 8: Rifky - Asesmen Fungsi Sensori

Nottingham Sensory Assessment

• Pemeriksaan sensasi taktil– Alat : Kapas, Neurotip,

Tabung kaca 2 buah, diisi air hangat dan air dingin, Penutup mata

• Jika penderita mempunyai masalah komunikasi, tes dimulai dari rasa raba ringan, tekanan dan nyeri. Selama pemeriksaan, mata pasien ditutup dengan penutup mata

• Rasa raba ringan : Sentuh kulit pasien dengan kapas

• Tekanan : Tekan kulit dengan jari telunjuk sehingga merubah kontur kulit

• Nyeri : Tusuk kulit dengan neurotip• Temperatur : Sentuh kulit dengan

tabung yang berisi air hangat dan dingin

Penilaian:• 0 Tidak bisa mengidentifikasi tes• 1 Mengidentifikasi tes tetap tumpul• 2 Normal• 9 Tidak bisa dites

Wirawan R.P., et al. Asesmen&Prosedur Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Jakarta:Perdosri;2012

Page 9: Rifky - Asesmen Fungsi Sensori

Pemeriksaan SensasiKinestetik / Proprioseptik

• Alat Penutup mata• Pemeriksaan semua aspek

gerakan yaitu arah gerakan dan posisi sendi.

• Untuk pemeriksaan anggota gerak atas posisi duduk, untuk pemeriksaan anggota gerak bawah posisi tidur telentang.

• Selama pemeriksaan mata pasien ditutup dengan penutup mata

• Penilaian:• 0 Absen, tidak

mengidentifikasi adanya gerakan

• 1 Mengidentifikasi gerakan tetapi tidak tahu arah gerakan yang salah

• 2 Penderita dapat mengenal arah yang diberi contoh tetapi tidak mengenal posisi baru

• 3 Normal• 9 Tidak dapat dites

Wirawan R.P., et al. Asesmen&Prosedur Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Jakarta:Perdosri;2012

Page 10: Rifky - Asesmen Fungsi Sensori

Pemeriksaan Stereognosis

• Alat : Penutup mata, koin, pensil , sisir, gelas, gunting

• Pemeriksaan :• Suatu obyek diletakkan

pada tangan penderita maksimal 30 detik. Penderita diminta untuk mengidentifikasi nama, bentuk, bahan material benda tersebut.

• Sisi tubuh yang sakit dites lebih dahulu

• Penilaian:• 0 Absen• 1 Beberapa gambaran

obyek disebutkan• 2 Langsung dapat

menyebutkan benda obyek

• 9 Tidak dapat dites

Wirawan R.P., et al. Asesmen&Prosedur Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Jakarta:Perdosri;2012

Page 11: Rifky - Asesmen Fungsi Sensori

Two-point Discrimination Test• Alat : Klik, tusuk gigi

(lancip), penggaris• Pemeriksaan:• Pemeriksa mengatur alat

periksa sehingga jarak kedua ujungnya antara 5mm, 10mm, 15mm, atau 20mm. Jangan beritahu jarak ini ke pasien.

• Pilih permukaan tubuh yang akan diuji, misalnya bagian belakang tangan, telapak tangan, lengan, siku, lutut, dan lainnya.

• Minta pasien menutup mata. Pemeriksa secara hati-hati dan mantap menempelkan kedua ujung runcing alat periksa ke kulit pasien, pastikan kedua ujung tersebut menyentuh kulit bersamaan.

• Tanyakan apakah pasien merasakan 1 titik atau 2 titik kontak. Ulangi tes pada beberapa tempat lain yang sudah ditentukan. Catat data periksa.

• Ubah jarak antara kedua ujung runcing alat periksa dan ulangi tes. Ubah terus jaraknya sampai menemukan jarak dimana pasien dapat membedakan antara 1 titik dengan 2 titik

Page 12: Rifky - Asesmen Fungsi Sensori

Wirawan R.P., et al. Asesmen&Prosedur Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Jakarta:Perdosri;2012

Page 13: Rifky - Asesmen Fungsi Sensori

Tes Monofilament

• Tes monofilamen dilakukan pada pasien diabetes mellitus serta pasien yang memiliki gangguan sensorik pada kaki. Ketidakmampuan mendeteksi monofilamen ini menandakan pasien kehilangan sensasi proteksi pada kaki. Hal ini merupakan faktor resiko utama untuk terjadinya ulkus diabetik/neuropatik pada kaki.

• Alat yang dibutuhkan:

• Semmes – Weinstein 5.07 (10 gram) monofilament

• Sarung tangan (jika perlu)

Wirawan R.P., et al. Asesmen&Prosedur Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Jakarta:Perdosri;2012

Page 14: Rifky - Asesmen Fungsi Sensori

Prosedur1. Posisikan pasien pada posisi

yang nyaman, minta pasien melepas sepatu serta kaos kaki/stocking.

2. Pakai sarung tangan jika terdapat luka terbuka atau discharge pada area yang akan diperiksa

3. Sentuhkan monofilament pada tangan/lengan pasien sehingga pasien mengerti rasa seperti apa yang akan dicari pada kaki.

4. Minta pasien menutup mata dan menyebutkan “ya” jika merasakan monofilamen pd kaki

5. Sentuhkan monofilamen pada 10 titik di setiap kaki seperti yang ditunjukkan pada diagram dibawah. Apabila terdapat ulkus, callus atau bekas luka pada kaki yang akan diperiksa, sentuhkan monofilament pada area di sekitar luka. Apabila kaki pasien sudah diamputasi, lakukan tes pada sebanyak mungkin titik yang tersisa

Page 15: Rifky - Asesmen Fungsi Sensori

Prosedur6. Pegang monofilamen

secara tegak lurus dengan permukaan kaki, dan sentuhkan dengan mantap ke kaki sampai monofilamen tertekuk, tahan selama 2 detik.

7. Ulangi tes sampai 3 kali pada area dimana pasien tidak dapat merasakan monofilamen saat disentuhkan.

8. Cuci tangan saat selesai

• Apabila keseluruhan area dapat di tes dan pasien dapat merasakan monofilamen pada seluruh area tersebut, maka nilainya adalah 10/10

• Apabila monofilamen tidak dapat dirasakan pada salah satu area kaki, hal ini menunjukkan adanya kehilangan sensasi protektif pada area tersebut.

• Catat jumlah hasil positif dan jumlah area yang diperiksa, mis. 6/9 yang artinya pasien merasakan monofilament pada 6 area dari hanya 9 area yang diperiksa karena ibu jari kaki kiri sudah diamputasi

Page 16: Rifky - Asesmen Fungsi Sensori

Wirawan R.P., et al. Asesmen&Prosedur Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Jakarta:Perdosri;2012

Page 17: Rifky - Asesmen Fungsi Sensori

• Wirawan R.P., Wahyuni L.K., et al. Asesmen dan Prosedur : Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Cet.1. Jakarta : PB Perdosri ; 2012.