ristianawati 2114 r0800 mikrotik

23
MAKALAH MIKROTIK DI SUSUN OLEH : RISTIANAWATI 21114R0800 Makalah MikroTik

Upload: ristianawati

Post on 18-Jul-2015

231 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ristianawati 2114 r0800 mikrotik

MAKALAH MIKROTIK

DI SUSUN OLEH :

RISTIANAWATI

21114R0800

Makalah MikroTik

Page 2: Ristianawati 2114 r0800 mikrotik

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan akan akses internet dewasa ini sangat tinggi sekali. Baik untuk

mencari informasi, artikel, pengetahuan terbaru atau bahkan hanya untuk chating.

Pembagian nomor untuk internet atau biasa disebut dalam dunia networking adalah IP

Address sudah sangat menipis atau sudah hampir habis. Satu IP Address perlu sekali

berhubungan dengan IP address lainnya yang berbeda class atau subnet, maka

diperlukanlah suatu proses system untuk menghubungkan IP Address itu, yaitu routing.

Routing akan membuat sebuah rantai jaringan saling terhubung dan bias

berkomunikasi dengan baik, dan informasi yang tersedia di satu IP Address akan

didapatkan di IP address yang lainnya. Device atau perangkat yang digunakan untuk

Page 3: Ristianawati 2114 r0800 mikrotik

proses routing biasa disebut router. Router terdiri dari hardware & software keduanya

harus terpasang dengan sejalan atau sinkron supaya bisa bekerja dengan baik. Router

bisa kita peroleh dengan cara memakai langsung tanpa harus install system dengan

menggunakan router broadband atau kita bisa menggunakan komputer untuk

membuat router dengan cara menginstall system operasi atau software untuk membuat

router dengan catatan hardware pun mendukung untuk proses routing.

Mikrotik adalah salah satu vendor baik hardware dan software yang menyediakan

fasilitas untuk membuat router. Salah satunya adalah Mikrotik Router OS, ini adalah

Operating system yang khusus digunakan untuk membuat sebuah router dengan cara

menginstallnya ke komputer. Fasilitas atau tools yang disediakan dalam Mikrotik Router

Os sangat lengkap untuk membangun sebuah router yang handal dan stabil.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah perkembangan MikroTik?

2. Apa itu MikroTik?

3. Apa saja jenis-jenis mikroTik?

4. Apa saja fitur-fitur mikroTik?

5. Apa saja kelebihan dan kekurangan mikroTik?

C. Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu untuk memberikan wawasan seputar

mikroTik, agar pembaca dapat memahami pentingnya mikroTik dalam kehidupan

sehari-hari.

D. Manfaat

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat, terutama bagi para pembaca

yang menyukai jaringan-jaringan internet, agar dapat lebih memahami mikroTik.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah

Dalam dunia router, mesin yang berfungsi mengarahkan alamat di Internet, Cisco

merupakan nama yang sudah tidak diragukan lagi. Tetapi di dunia lain, nama Mikrotik,

Page 4: Ristianawati 2114 r0800 mikrotik

yang berbentuk software, lumayan dikenal sebagai penyedia solusi murah untuk fungsi

router, bahkan dapat membuat router sendiri dari komputer rumahan.

Untuk negara berkembang, solusi Mikrotik sangat membantu ISP atau

perusahaan-perusahaan kecil yang ingin bergabung dengan Internet. Walaupun sudah

banyak tersedia perangkat router mini sejenis NAT, dalam beberapa kondisi

penggunaan komputer dan software Mikrotik merupakan solusi terbaik. Mikrotik adalah

perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia, bersebelahan dengan Rusia,

pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan Arnis Riekstins. John Trully adalah

orang Amerika yang berimigrasi ke Latvia dan berjumpa Arnis yang sarjana Fisika dan

Mekanik di sekitar tahun 1995.

Tahun 1996 John dan Arnis mulai me-routing dunia (visi Mikrotik adalah me-

routing seluruh dunia). Mulai dengan sistem Linux dan MS DOS yang dikombinasikan

dengan teknologi Wireless LAN (W-LAN) Aeronet berkecepatan 2Mbps di Molcova,

tetangga Latvia, baru kemudian melayani lima pelanggannya di Latvia. Ketika saya

menanyakan berapa jumlah pelanggan yang dilayaninya saat ini, Arnis menyebut antara

10 sampai 20 pelanggan saja, karena ambisi mereka adalah membuat satu peranti lunak

router yang handal dan disebarkan ke seluruh dunia. Ini agak kontradiksi dengan

informasi yang ada di web Mikrotik, bahwa mereka mempunyai 600 titik (pelanggan)

wireless dan terbesar di dunia. Padahal dengan wireless di Jogja dan Bandung saja,

kemungkinan besar mereka sudah kalah bersaing.

Prinsip dasar mereka bukan membuat Wireless ISP (WISP), tapi membuat

program router yang handal dan dapat dijalankan di seluruh dunia. Latvia hanya

merupakan “tempat eksperimen” John dan Arnis, karena saat ini mereka sudah

membantu negara-negara lain termasuk Srilanka yang melayani sekitar empat ratusan

pelanggannya.

Linux yang mereka gunakan pertama kali adalah Kernel 2.2 yang dikembangkan

secara bersama-sama dengan bantuan 5 – 15 orang staf R&D Mikrotik yang sekarang

menguasai dunia routing di negara-negara berkembang. Selain staf di lingkungan

Mikrotik, menurut Arnis, mereka merekrut juga tenaga-tenaga lepas dan pihak ketiga

yang dengan intensif mengembangkan Mikrotik secara maraton.

Ketika ditanya siapa saja pesaing Mikrotik, Arnis tersenyum dan enggan

mengatakannya. Sewaktu disimpulkan tidak ada pesaing, Arnis dengan sedikit tertawa

menyebut satu nama yang memang sudah lumayan terkenal sebagai produsen

perangkat keras khusus untuk teknologi W-LAN, yaitu Soekris dari Amerika. Tujuan

utama mereka berdua adalah membangun software untuk routing, sementara

kebutuhan akan perangkat keras juga terus berkembang, sehingga akhirnya mereka

membuat berbagai macam perangkat keras yang berhubungan dengan software yang

mereka kembangkan.

Page 5: Ristianawati 2114 r0800 mikrotik

Semangat Mikrotik ini agak berbeda dari kebanyakan perusahaan sejenis di

Amerika, karena mereka berkonsentrasi di pengembangan software lalu mencari solusi

di hardware-nya dengan mengajak pihak ketiga untuk berkolaborasi. Dan dapat melihat

ragam perangkat yang mereka tawarkan menjadi semakin banyak, mulai dari perangkat

yang bekerja di frekwensi 2,4GHz dan 5,8GHz sampai ke interface dan antena.

Keahlian Mikrotik sebetulnya di perangkat lunak routernya, karena terlihat

mereka berjualan perangkat W-LAN dengan antena omni yang sangat tidak dianjurkan

pemakaiannya di dunia W-LAN, karena sangat sensitif terhadap gangguan dan

interferensi. Walaupun punya tujuan yang sangat jelas, yaitu mendistribusikan sinyal ke

segala arah sehingga merupakan solusi murah.

Kepopuleran Mikrotik menyebar juga ke Indonesia. Pertama kali masuk tahun

2001 ke Jogja melalui Citraweb oleh Valens Riyadi dan kawan-kawan, lalu meluas

menjadi satu solusi murah untuk membangun ISP, terutama yang berbasis W-LAN.

Kebetulan sekali, Jogja merupakan salah satu kota di Indonesia yang populasi

pemakaian W-LAN-nya terbesar kalau dibandingkan luas daerahnya.

Keberhasilan Mikrotik me-routing dunia merupakan satu contoh, bahwa semua

mampu membantu calon pemakai Internet untuk masuk ke dunia maya, terutama

membantu membangun infrastrukturnya.

B. Pengertian

MikroTik Router OS™ adalah sistem operasi yang dapat digunakan untuk

menjadikan computer manjadi router network yang handal, mencakup berbagai

fitur yang dibuat untuk IP network dan jaringan wireless.

Mikrotik Router OS juga merupakan salah satu Distro Linux yang didesain

khusus untuk fungsi Routing System. Produk Mikrotik berupa Router Board yang

berbentuk seperti Hardware Router pada umumnya dan berupa Router OS yang di

instal ke sebuah PC. Kehandalan Mikrotik sudah terbukti dan tidak diragukan lagi, baik

dari segi keamanan atau proteksinya maupun kemudahan dalam mengunakannya.

Karena itulah hampir semua ISP bisa dipastikan mengenal dan mengunakan Mikrotik

dalam layanan kepada pelanggan maupun dalam melakukan Manajemen Networknya

serta Mikrotik mampu melejit sebagai Router masa depan yang sangat handal. Jadi

apapun ISP-nya, router dan band with manajemen mengunakan Mikrotik. Mikrotik

Router dapat menjadi pilihan bagi para pemula yang ingin memperdalam

ilmu networking.

C. Jenis MikroTik

1. MikroTik RouterOS

Merupakan versi MikroTik dalam bentuk perangkat lunak yang dapat diinstal

pada komputer rumahan (PC) melalui CD. File image MikroTik RouterOS dapat diunduh

Page 6: Ristianawati 2114 r0800 mikrotik

dari website resmi MikroTik, www.mikrotik.com. Namun file image ini merupakan

versi trial MikroTik yang hanya dapat digunakan dalam waktu 24 jam saja. Untuk dapat

menggunakannya secara full time, harus membeli lisensi Key dengan catatan satu lisensi

key hanya untuk satu harddisk.

2. Built In Hardware MikroTik

Merupakan MikroTik dalam bentuk perangkat keras yang khusus dikemas dalam

board router yang di dalamnya sudah terinstal MikroTik RouterOS. Untuk versi ini, lisensi

sudah termasuk dalam harga router board MikroTik. Contoh MikroTik dalam bentuk

perangkat keras adalah RouterBoard 433 2 Access Point Indoor.

D. Fitur MikroTik

1. Firewall Filter

Secara umum, firewall filtering dilakukan dengan cara mendefinisikan IP addres,

baik itu src-address maupun dst-address. Misalnya seperti komputer client di blok

dengan ip tertentu atau ketika melakukan blok terhadap web tertentu berdasarkan ip

web tersebut. Firewall tidak hanya digunakan untuk melakukan blok client agar tidak

dapat mengakses resource tertentu, namun juga digunakan untuk melindungi jaringan

local dari ancaman luar, misalnya virus atau serangan hacker. Biasanya serangan dari

internet ini dilakukan dari banyak IP sehingga akan sulit untuk melakukan perlindungan

hanya dengan berdasarkan IP. Sebenarnya ada banyak cara filtering selain berdasar IP

Addres, misalnya berdasar protocol dan port. Ada beberapa contoh implementasi

dengan memanfaatkan beberapa parameter di fitur firewall filter, diantaranya yaitu:

a. Protokol dan Port

Penggunaan port dan protocol ini biasa di kombinasikan dengan IP address.

Seperti misalnya seseorang menginginkan client tidak bisa browsing, namun masih bisa

FTP, maka bisa buat rule firewall yang melakukan blok di protocol TCP port 80. Ketika

diklik tanda drop down pada bagian protocol, maka akan muncul opsi protocol apa saja

yang akan difilter. Parameter ini akan dibutuhkan ketika ingin melakukan blok terhadap

aplikasi dimana aplikasi tersebut menggunakan protocol dan port yang spesifik.

b. Interface

Interface secara garis besar ada 2, yaitu input interface dan output interface. Dari

kedua input tersebut tersapat perbedaan interface, dimana trafick tersebut masuk ke

router, dan dari interface mana traffick tersebut keluar meninggalkan router.

c. Parameter P2P

Ada cara untuk melakukan filtering terhadap traffick P2P seperti torrent atau

edonkey yaitu dengan menentukan parameter P2P pada rule firewall filter. Klik bagian

drop down, akan muncul informasi program p2p yang dapat di filter oleh firewall

Page 7: Ristianawati 2114 r0800 mikrotik

d. Mangle

Mangle umumnya digunakan untuk menandai paket/koneksi, dalam bandwidth

management. Akan tetapi mangle juga digunakan untuk melakukan filtering. Firewall

filter tidak dapat melakukan penandaan pada paket atau koneksi, akan tetapi bisa

kombinasikan mangle dan firewall filter. Caranya yaitu pertama, tandai terlebih dahulu

paket atau koneksi dengan mangle, kemudian definisikan di firewall filter.

e. Connection State

Connection state memungkinkan pengguna untuk tidak menggunakan paket -

paket invalid lalu lalang didalam jaringan. Pengguna dapat melakukan filtering dengan

mendefinisikan parameter connection state. Paket invalid merupakan paket yang tidak

memiliki koneksi dan tidak berguna sehingga hanya akan membebani resource jaringan.

Pengguna juga dapat melakukan drop terhadap paket - paket ini dengan

mendefinisikan parameter connection state.

f. Address List.

Addres list merupakan fitur yang dapat melakukan filtering terhadap IP yang

tidak berurutan atau acak. Addres list dapat menerapkan grouping IP terhadap kondosi

tersebut. Langkah-langkah yang dapat dilakukan diantaranya:

Pertama, buat daftar ip di address list, lalu terapkan di filter ruler. Opsi untuk

menambahkan parameter "Address List" di firewall ada di tab Advanced. Ada 2 tipe

address list, "Src. Address List" dan "Dst. Address List. Src Address List adalah daftar

sumber ip yang melakukan koneksi, Dst Address List adalah ip tujuan yang hendak

diakses.

g. Layer 7 Protocol.

Layer 7 Protocol digunakan untuk menerapkan filtering pada layer 7

menggunakan firewall filter. Pengguna dapat menambahkan regexp di menu Layer 7

Protocol. Akan tetapi dalam penggunaannya regexp, akan membutuhkan recource CPU

yang lebih tinggi dari rule biasa.

h. Content.

Content merupakan string yang tertampil di halaman website. Dengan

menggunakan content, website yang memiliki string yang kida isikan di content akan

terfilter oleh firewall. Misal pengguna ingin block www.facebook.com maka cukup isi

parameter content dengan string “facebook” dan action drop, maka website facebook

baik HTTP maupun HTTPS tidak dapat diakses.

i. Mac address.

Mac addres digunakan untuk mengatasi tergantinya ip addres yang mungkin

diubah oleh user yang nakal. Mac addres dapat melakukan filtering untuk mengatasi hal

tersebut. Cara yang mudah untuk menggunakan fitur ini yaitu dengan mencatat

informasi mac address yang digunakan user tersebut, kemudian tambahkan parameter

Page 8: Ristianawati 2114 r0800 mikrotik

Src. Mac Address di rule firewall. Dengan demikian selama user tersebut masih

menggunakan device yang sama, dia tetap ter-filter walaupun berganti ip.

j. Time.

Fitur ini dapat digunakan untuk menentukan kapan rule firewall dijalankan.

Dengan menggunakan fitur ini maka pengguna tidak perlu membuat scheduler dan

script. Bukan hanya untuk menentukan jam saja, fitur ini juga bisa digunakan untuk

menentukan hari apa saja rule tersebut berjalan. Akan tetapi perlu diperhatikan dalam

membuat rule usahakan yang spesifik, agar bias berjalan secara optimal.

2. Pengaturan Waktu MikroTik

Pengaturan waktu (jam/tanggal/bulan/tahun) pada Router Mikrotik mutlak

diperlukan. Ketidak sesuaian waktu antara Router Mikrotik dengan keadaan nyata, akan

mengakibatkan rule tersebut tidak berjalan sesuai kebutuhan. Selain itu, pencatatan Log

pada Router juga terdapat informasi waktu kapan Log tersebut dibuat, sehingga akan

membingungkan pembacaan jika informasi waktu tidak sesuai dengan keadaan nyata.

Pengaturan waktu pada Router Mikrotik bisa dilakukan pada menu System >

Clock. By default waktu pada Router Mikrotik menunjukkan jam 00:00:00 tanggal

Jan/02/1970. Harus dilakukan penyesuaian waktu pada Router.

Pada RouterBoard, pengaturan manual pada System > Clock tersebut akan

kembali ke pengaturan default saat router reboot. Hardware RouterBoard tidak

dirancang untuk bisa melakukan penyimpanan waktu seperti hal nya sebuah Komputer.

Alternatif yang dapat digunakan bisa menggunakan service NTP (Network Time

Protocol) yang memungkinkan Router bisa melakukan sinkronisasi waktu terhadap

perangkat lain pada jaringan. Mikrotik bisa difungsikan sebagai NTP server maupun NTP

Client atau kedua nya secara bersamaan.

a. Mikrotik Sebagai NTP Client

Pada package system RouterOS Mikrotik sudah terdapat fitur SNTP (Simple

Network Time Protocol) Client yang bisa digunakan untuk memfungsikan Router

sebagai NTP Client. Saat menyala, Router akan otomatis melakukan sinkronisasi waktu

terhadap NTP Server yang ditunjuk sehingga pengaturan waktu akan tetap update.

b. Mikrotik Sebagai NTP Server

Fungsi NTP Server pada Mikrotik tidak terdapat pada package default RouterOS,

sehingga harus install manual package ntp.npk. Dengan fungsi NTP Server ini kita bisa memiliki

sebuah server didalam jaringan kita sehingga RouterBoard yang lain cukup mencari informasi

waktu pada jaringan lokal, tidak perlu menggunakan bandwidth untuk akses ke public NTP

server di internet.

NTP server dapat dibangun pada sebuah hardware yang bisa melakukan penyimpanan

waktu, misalnya PC Router. Pengguna dapat menentukan metode penyebaran informasi waktu,

bisa menggunakan Broadcast, Multicast atau Manycast.

3. Bandwith Test MikroTik

Page 9: Ristianawati 2114 r0800 mikrotik

Disamping fungsi utama manajemen jaringan, Router Mikrotik juga mempunyai tool

yang bisa digunakan untuk mengetahui seberapa besar traffic yang bisa dilewatkan pada

sebuah link atau jalur koneksi. Tool yang dimaksud adalah Btest Server dan Bandwidth Test.

Bisa diakses pada menu /tool.

MikroTik akan men-generate traffic yang kemudian akan dikirimkan ke perangkat lain

melalui sebuah jalur koneksi. Proses ini biasa disebut dengan Bandwidth test. Sebuah proses

Bandwidth test terdiri dari Bandwidth test server dan Bandwidth test client.

a. Btest Server (/tool btest server).

By default pada mikrotik sudah terdapat Bandwidth Test Server dan sudah bisa

digunakan. Sehingga cukup dengan konfigurasi default sudah bisa dilakukan bandwidth test

terhadap Router Mikrotik. Akan tetapi juga bisa melakukan pengaturan kebijakan pada

Bandwidth Test Server Mikrotik tersebut. Pengaturan ini bisa dilakukan pada menu tool btest

server. Terdapat beberapa parameter yang bisa digunakan.

b. Parameter Enabled (default : yes).

Parameter Enable digunakan untuk mengaktifkan bandwidth test server pada router. Jika

posisi enabled=no (disable) atau tidak dicentang (uncheck) maka tidak bisa dilakukan

bandwidth test terhadap router tersebut.

c. Authenticate (default:yes).

Sebagai pengatur pemberian autentikasi untuk Bandwidth test client.

Authenticate:yes (check), untuk bisa melakukan bandwidth test, Bandwidth Test Client harus

memasukkan username dan password sesuai dengan yang digunakan untuk melakukan remote

config Router Btest Server. Authenticate:no (uncheck), Bandwidth Test Client tidak perlu

memasukkan username dan password untuk melakukan bandwidth test.

d. Parameter Max session.

Digunakan untuk mengatur limitasi berapa Max session/koneksi bandwidth test yang

berlangsung bersamaan.

e. Tool Bandwidth Test (/tool Bandwidth Test).

Selain bisa sebagai bandwidth test server,Mikrotik juga bisa digunakan sebagai

Bandwidth test Client. Mikrotik sebagai Bandwidth test Client bisa dikonfigurasi pada

Page 10: Ristianawati 2114 r0800 mikrotik

menu /tool bandwidth test. Sebagai bandwidth test client juga bisa dilakukan pengaturan

dengan parameter-parameter yang ada.

f. Parameter Test To.

Digunakan untuk menunjuk alamat IP Router bandwidth test server.

g. Protocol.

Protocol yang akan digunakan dalam bandwidth test bias diubah dalam parameter

protocol (tcp/udp).

h. Direction

Digunakan untuk menentukan arah traffic. Terdapat 3 pilihan arah traffic yang akan

degenerate, yaitu:

upload (send)

download (receive)

upload dan download (both).

i. Local tx speed dan remote tx speed.

Digunakan untuk menentukan kecepatan transfer saat bandwidth test. Satuan bps (bit

per second).

j. Username dan password.

Username dan password harus disesuaikan dengan pengaturan Router Btestserver. Jika

pada Router Btest server parameter authenticate : yes maka masukkan username dan password

yg digunakan untuk remote router.

4. Fitur Logging MikroTik

Salah satu fitur pada Mikrotik yang simple dan mungkin juga terlupakan akan tetapi

memiliki fungsi yang cukup penting adalah fitur LOGGING.

RouterOS mampu melakukan pencatatan berbagai aktivitas sistem dan informasi status

router. Secara default RouterOS akan melakukan pencatatan semua aktifitas dan proses yang

terjadi di router dan menyimpan catatan (Log) tersebut pada RAM. Daftar catatan (Log) bisa

Page 11: Ristianawati 2114 r0800 mikrotik

dilihat pada menu /log. Log yang berada dalam menu /log ini akan hilang begitu kita restart

router karena log tersebut hanya disimpan pada RAM.

Dalam pemecahan masalah jaringan akan lebih efektif dengan sebelumnya menganalisa

log dari Router untuk mengetahui proses apa saja yang sudah terjadi. Sehingga akan lebih

mudah dalam memetakan masalah dan menentukan solusi. Selain disimpan pada memory

(RAM) router, log juga bisa disimpan dalam bentuk file pada storage Router, dikirim via email

atau ditampilkan pada perangkat syslog server tersendiri. Pengaturan ini bisa dilakukan pada

menu /system logging. Ada 2 Tab pada menu /system logging ,yaitu Tab Rules dan Tab

Action. Tab Action (/system logging action) digunakan untuk pengaturan metode

penyimpanan log. Terdapat 6 Tipe Action yang dapat digunakan:

1. Tipe Disk.

Dengan tipe ini log akan disimpan dalam bentuk teks file dan akan disimpan pada

storage system Router itu sendiri. Pengguna bisa melakukan pengaturan nama file log saat

disimpan pada parameter File Name. Bisa juga diatur berapa banyak baris log yang disimpan

dalam setiap file nya, bisa diset pada parameter Lines Per file. File log kemudian bisa di

download dari menu Files Router serta bisa di buka dengan text editor di PC.

2. Tipe Echo.

Dengan menggunakan tipe ini log dari Router akan ditampilkan pada New Terminal

(winbox) atau pada saat pengguna remote menggunakan CLI (direct console) .

3. Tipe email.

Log akan dikirimkan ke email yang sudah ditentukan. Agar bisa berfungsi maka

sebelumnya harus melakukan setting smtp server yang akan digunakan di menu /tool email .

Seberapa sering pengiriman email akan sama dengan seberapa sering Router update log.

4. Tipe Memory.

Log akan disimpan di dalam RAM Router dan bisa dilihat pada menu Log . Karena hanya

disimpan dalam RAM log ini akan terhapus / tidak bisa kita baca lagi setelah router reboot.

5. Tipe Remote.

Log akan dikirimkan ke perangkat lain yang menjalankan syslog server. Pengguna tinggal

menunjuk mesin yang menjalankan syslog server tersebut dengan mengisikan IP Address. Jika

action sudah dibuat langkah berikutnya pengguna harus membuat rules log.

Page 12: Ristianawati 2114 r0800 mikrotik

6. Tab Rules (/system logging rules)

Pada tab rule ini pengguna bisa melakukan pengaturan topic atau service apa saja yang

akan kita catat dalam log. Sehingga bisa mengamati sebuah proses atau service secara lebih

spesifik. Ada banyak service didalam router dan dalam sebuah rules yang dibuat, pengguna bisa

tentukan satu atau lebih topic yang akan dicatat dalam log.

5. Fitur Hotspot MikroTik.

Salah satu fitur MikroTik yang cukup menarik yaitu hotspot. Kebanyakan orang

menyebut jika terdapat akses internet yg di sebarkan via wireless di public area (cafe,mall,dsb)

itu adalah layanan Hotspot, Sedangkan sebenarnya Hotspot di Mikrotik adalah sebuah system

untuk memberikan fitur autentikasi pada user yang akan menggunakan jaringan. Jadi untuk bisa

akses ke jaringan, client diharuskan memasukkan username dan password pada login page

disediakan. Iniberarti Hotspot tidak hanya menunjuk ke jaringan wireless saja. Fitur Hotspot ini

bisa diterapkan di semua tipe interface jaringan seperti ethernet base.

Untuk membangun sistem authentikasi pada Hotspot, sebenarnya Hotspot merupakan

gabungan dari fungsi Proxy, Firewall, DNS, DHCP dan lain-lain. Selain authentikasi, Hotspot pada

Mikrotik juga mempunyai banyak fitur yang cukup menarik untuk diimplementasikan pada

jaringan, seperti diantaranya:

a. Limitasi.

Dengan menggunakan hotspot server, pengguna nanti bisa melakukan limitasi

berdasarkan berapa lama user akses jaringan (uptime), kecepatan akses (data rate), banyak data

yang sudah digunakan (quota based), bahkan kebijakan policy firewall. Limitasi ini bisa

diterapkan per user atau mungkin per group.

b. Plugin Play Connectivity.

Dengan menggunakan Hotspot Server pengguna bisa menggunakan sembarang IP

statik di perangkatnya atau DHCP, nanti secara otomatis Hotspot server akan melakukan one to

one nat agar client tersebut bisa akses ke jaringan pengguna.

c. Bypass.

Normalnya, semua koneksi dari berbagai perangkat yang ada dijaringan Hotspot akan

diblock sebelum melakukan login / autentikasi ke hotspot server. Tetapi tidak semua perangkat

bisa melakukan sistem autentikasi tersebut, misalnya : Printer server, IP Cam, VoIP server dan

sebagainya. Atau ada pengguna VIP yang memang istimewa tidak perlu melakukan login. Untuk

perangkat-perangkat yang ingin dibypass , tidak perlu melakukan login untuk akses ke jaringan,

pengguna bisa menggunakan fitur IP Binding.

d. Advertisement

Page 13: Ristianawati 2114 r0800 mikrotik

Dengan menggunakan fitur advertisement pada Hotspot server, pengguna bisa

menampilkan popup halaman sebuah web ke user dan popup-popup yang akan muncul bisa

diatur intervalnya.

e. Trial User.

Fungsi trial memungkinkan pengguna tidak perlu melakukan login sampai batas waktu

yang ditentukan. Setelah itu baru pengguna diwajibkan untuk melakukan login. Biasanya

dilapangan fungsi trial ini dikombinasikan dengan fungsi advertisement sebelumnya untuk

membuat ajang promosi didalam layanan jasa internet.

6. Perbedaan Mode Wireless

Salah satu media atau interface yang terdapat di dalam mikrotik dan digunakan untuk

menghubungkan perangkat network yang satu dengan yang lain diantaranya adalah wireless,

ada beberapa mode wireless yang digunakan sesuai dengan fungsinya, Apakah ingin di

fungsikan sebagai access point (pemancar) ataupun di fungsikan sebagai station (penerima),

perlu diketahui juga bahwa tidak semua mode wireless dapat digunakan didalam bridge

network karena tidak semua mode wireless support dengan L2 bridging terutama mode wireless

sebagai station (penerima).

1. Mode Alignment Only.

Mode Alignment only, biasa digunakan untuk membantu pada saat pointing dengan

indikator beeper /buzzer pada RouterBoard.

2. Mode AP-Bridge.

Mode AP-bridge digunakan sebagai Access point atau pemancar yang bisa melayani

banyak client atau disebut juga dengan PTMP (Point To Multi Point), mode ini bisa kita gunakan

untuk network yang sifatnya Routing ataupun Bridging. Untuk menggunakan mode AP-Bridge

ini perangkat Routerboard minimal harus memiliki lisensi level 4.

3. Mode Bridge.

Mode bridge digunakan sebagai Access point atau pemancar akan tetapi hanya bisa

melayani satu client atau disebut juga dengan PTP (Point To Point), mode ini juga bisa

digunakan untuk network yang sifatnya Routing ataupun Bridging. Untuk menggunakan mode

ini perangkat Routerboard minimal memiliki lisensi level 3.

Page 14: Ristianawati 2114 r0800 mikrotik

4. Mode Nstreme dual slave.

Pada dasarnya mekanisme kerja pada interface wireless adalah half duplex, akan tetapi

dengan menggunakan mode ini pengguna dapat mengaktifkan mekanisme kerja full duplex,

mode ini merupakan proprietary didalam wireless mikrotik, tentunya kita juga membutuhkan 2

wireless card dan 2 antenna pada masing-masing wireless router mikrotik

5. Mode Station.

Wireless dengan Mode station ini digunakan sebagai wireless client/ penerima pada

topologi PTP (Point To Point) atau PTMP (Point To Multi Point), wireless Mode station hanya bisa

digunakan untuk membentuk network yang sifatnya routing, sehingga mode ini merupakan

salah satu mode yang efektif dan efisian jika pada sisi wireless client/station tidak dibutuhkan

bridging.

6. Mode Station-Psudobridge.

Mode Station-Pseudobridge merupakan pengembangan dari Mode Station standar,

sama-sama menjadikan wireless sebagai penerima/client, perbedaannya adalah pada Mode

Station-Pseudobridge support untuk membuat network yang sifatnya Bridge Network, Di dalam

penggunaan mode ini terdapat konsekuensi dimana untuk bridging pada L2 tidak bisa dilakukan

secara penuh, dalam artian mac-address sebuah perangkat yang berada di bawah perangkat

wireless (PC end user) tidak terbaca pada sisi Access Point.

7. Mode Station-Bridge.

Mode Station-Bridge merupakan mode pada interface wireless yang berfungsi sebagai

penerima / client dan support untuk bridge network, perlu di ketahui bahwa untuk mode ini

hanya bisa digunakan apabila perangkat AP nya Mikrotik juga.

Page 15: Ristianawati 2114 r0800 mikrotik

8. Mode Station-Pesudobridge-Clone.

Mode Station-Pseudobridge-Clone hampir sama dengan Mode Station-Pseudobridge

yang membedakan adalah didalam mode ini bisa melakukan cloning mac-address, umumnya

pada sebuah link wireless, yang terbaca pada sisi Access point adalah mac-address dari interface

wireless client, tetapi jika menggunakan Mode Station-Pesudobridge-Clone yang terbaca adalah

mac-address dari perangkat yang terhubung ke station (end user), Secara default yang terbaca

adalah mac-address pada frame header yang pertama di teruskan, atau bisa ditentukan pada

“station-bridge-clone-mac”.

9. Mode Station-WDS.

Mode Station-WDS berfungsi sebagai penerima/client dari sebuah Access Point yang

mengaktifkan protocol WDS, Kekurangan protokol WDS adalah penurunan throughput wireless

hingga 50%, perlu diketahui bahwa antara vendor yang satu dengan vendor yang lain fungsi

WDS belum tentu compatible, begitu juga dengan WDS pada mikrotik.

10. Mode WDS-Slave.

Mode WDS-Slave ini berfungsi sebagai pemancar (Access Point) sekaligus sebagai

penerima (Station) atau disebut juga dengan repeater, Mode ini merupakan salah satu solusi

apabila ingin membangun sebuah repeater tetapi perangkat yang dimiliki hanya menggunakan

1 card wireless card.

7. Level Router OS

Page 16: Ristianawati 2114 r0800 mikrotik

Mikrotik RouterOS hadir dalam berbagai level. Tiap level memiliki kemampuannya

masing-masing, mulai dari level 3, hingga level 6. Level 3 digunakan untuk router berinterface

ethernet, level 4 untuk wireless client atau serial interface, level 5 untuk wireless AP, dan level 6

tidak mempunyai limitasi apapun.

Untuk aplikasi hotspot, bisa digunakan level 4 (200 user), level 5 (500 user) dan level 6

(unlimited user). Detail perbedaan masing-masing level dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Level number 1 (DEMO) 3 (ISP) 4 (WISP) 5

(WISPAP) 6

(Controller)

Wireless Client and

Bridge - - yes yes yes

Wireless AP - - - yes yes

Synchronous

interfaces - - yes yes yes

EoIP tunnels 1 unlimited unlimited unlimited unlimited

PPPoE tunnels 1 200 200 500 unlimited

PPTP tunnels 1 200 200 unlimited unlimited

L2TP tunnels 1 200 200 unlimited unlimited

VLAN interfaces 1 unlimited unlimited unlimited unlimited

P2P firewall rules 1 unlimited unlimited unlimited unlimited

NAT rules 1 unlimited unlimited unlimited unlimited

HotSpot active users 1 1 200 500 unlimited

RADIUS client - yes yes yes yes

Queues 1 unlimited unlimited unlimited unlimited

Web proxy - yes yes yes yes

Page 17: Ristianawati 2114 r0800 mikrotik

RIP, OSPF, BGP

protocols - yes yes yes yes

Upgrade configuration erased on

upgrade yes yes yes yes

8. Network Address Translation (NAT)

Penafsiran alamat jaringan (Network Address Translation) adalah suatu metode untuk

menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet menggunakan satu alamat IP.

Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas,

kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi

jaringan.

a. Alamat IP

Saat ini, protokol IP yang banyak digunakan adalah IP versi 4 (IPv4). Dengan panjang

alamat 4 byte berarti terdapat 2 pangkat 32 = 4.294.967.296 alamat IP yang tersedia. Jumlah ini

secara teoretis adalah jumlah komputer yang dapat langsung koneksi ke internet. Karena

keterbatasan inilah sebagian besar ISP (Internet Service Provider) hanya akan mengalokasikan

satu alamat untuk satu pengguna dan alamat ini bersifat dinamik, dalam arti alamat IP yang

diberikan akan berbeda setiap kali user melakukan koneksi ke internet.

Hal ini akan menyulitkan untuk bisnis golongan menengah ke bawah. Di satu sisi mereka

membutuhkan banyak komputer yang terkoneksi ke internet, akan tetapi di sisi lain hanya

tersedia satu alamat IP yang berarti hanya ada satu komputer yang bisa terkoneksi ke internet.

Hal ini bisa diatasi dengan metode NAT. Dengan NAT gateway yang dijalankan di salah satu

komputer, satu alamat IP tersebut dapat dibagi ke beberapa komputer yang lain dan mereka

bisa melakukan koneksi ke internet secara bersamaan.

b. Keamanan

Ketika suatu komputer terkoneksi ke internet, komputer tersebut tidak saja dapat

mengakses, misalnya ke server suatu situs tertentu, tetapi komputer tersebut juga sangat

mungkin untuk diakses oleh komputer lain yang juga terkoneksi ke internet. Jika

disalahgunakan, hal tersebut bisa sangat berbahaya. Data-data penting bisa saja dilihat atau

bahkan dicuri oleh orang yang tak bertanggungjawab.

NAT secara otomatis akan memberikan proteksi seperti halnya firewall dengan hanya

mengizinkan koneksi yang berasal dari dalam jaringan. Hal ini berarti tingkat keamanan suatu

jaringan akan meningkat, karena kemungkinan koneksi dari luar ke dalam jaringan menjadi

relatif sangat kecil.

Page 18: Ristianawati 2114 r0800 mikrotik

c. Administrasi Jaringan

Dengan NAT, suatu jaringan yang besar dapat dipecah-pecah menjadi jaringan yang

lebih kecil. Bagian-bagian kecil tersebut masing-masing memiliki satu alamat IP, sehingga dapat

menambahkan atau mengurangi jumlah komputer tanpa memengaruhi jaringan secara

keseluruhan. Selain itu, pada gateway NAT modern terdapat server DHCP yang dapat

mengkonfigurasi komputer klien secara otomatis. Hal ini sangat menguntungkan bagi

admin jaringan karena untuk mengubah konfigurasi jaringan, admin hanya perlu mengubah

pada komputer server dan perubahan ini akan terjadi pada semua komputer client. Selain itu

gateway NAT mampu membatasi akses ke internet, juga mampu mencatat semua traffic, dari

dan ke internet. Secara keseluruhan, dengan segala kelebihan gateway NAT tersebut, admin

jaringan akan sangat terbantu dalam melakukan tugas-tugasnya.

d. Jenis-jenis NAT

Page 19: Ristianawati 2114 r0800 mikrotik

9. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

Protokol Konfigurasi Hos Dinamik (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah

protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan

pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan

DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang

di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat

IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat

diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.

a. Cara Kerja

Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server,

maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.

DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat menyewakan

alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem

operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003,

atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.

DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang

memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem

operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows

XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini. DHCP server

umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang

disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini

untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu

penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk

memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya. DHCP Client akan mencoba untuk

Page 20: Ristianawati 2114 r0800 mikrotik

mendapatkan "penyewaan" alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah

berikut:

1. DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP

Server yang aktif.

2. DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server

kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.

3. DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat

yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.

4. DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan

paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan

konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien

selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah

memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.

Empat tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat. Untuk klien

yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server yang sama, hanya tahap 3 dan

tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat (address renewal), yang jelas lebih cepat

prosesnya.

Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika

dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam

sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat menjadi

masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server tersebut berbenturan, karena protokol IP tidak

mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama.

Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat

menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap dari waktu ke

waktu.

b. DHCP Scope

DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP client. Ini juga

dapat dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan menggunakan peralatan

konfigurasi DHCP server. Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu tertentu,

yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari. Informasi mengenai DHCP

Scope dan alamat IP yang telah disewakan kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam

DHCP server. Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang

Page 21: Ristianawati 2114 r0800 mikrotik

tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalam konfigurasi

DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope.

c. DHCP Lease

DHCP Lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada DHCP

client oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang

administrator dengan menggunakan beberapa peralatan konfigurasi (dalam Windows NT Server

dapat menggunakan DHCP Manager atau dalam Windows 2000 ke atas dapat

menggunakan Microsoft Management Console (MMC). DHCP Lease juga sering disebut sebagai

Reservation.

d. DHCP Options

DHCP Options adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP ke

DHCP client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP kepada server, server akan memberikan

paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP server juga dapat

dikonfigurasikan sedemikian rupa agar memberikan tambahan informasi kepada klien, yang

tentunya dapat dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options ini dapat diaplikasikan

kepada semua klien, DHCP Scope tertentu, atau kepada sebuah host tertentu dalam jaringan.

Dalam jaringan berbasis Windows NT, terdapat beberapa DHCP Option yang sering

digunakan, yang dapat disusun dalam tabel berikut.

Nomor DHCP Option Nama DHCP Option Apa yang dikonfigurasikannya

003 Router Mengonfigurasikan gateway baku

dalam konfigurasi alamat IP. Default

gateway merujuk kepada

alamat router.

006 DNS Servers Mengonfigurasikan alamat IP untuk

DNS server

015 DNS Domain Name Mengonfigurasikan alamat IP untuk

DNS server yang menjadi "induk" dari

DNS Server yang bersangkutan.

044 NetBIOS over

TCP/IP Name Server

Mengonfigurasikan alamat IP

dari WINS Server

Page 22: Ristianawati 2114 r0800 mikrotik

046 NetBIOS over

TCP/IP Node Type

Mengonfigurasikan cara yang

digunakan oleh klien untuk

melakukan resolusi nama NetBIOS.

047 NetBIOS over

TCP/IP Scope ha

Membatasi klien-klien NetBIOS agar

hanya dapat berkomunikasi dengan

klien lainnya yang memiliki alamat

DHCP Scope yang sama.

10. Network Bridge

Jembatan jaringan (Network bridge) adalah sebuah komponen jaringan yang digunakan

untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan. Jembatan jaringan

beroperasi di dalam lapisan data-link pada model OSI. Jembatan juga dapat digunakan untuk

menggabungkan dua buah media jaringan yang berbeda, seperti halnya antara media kabel

Unshielded Twisted-Pair (UTP) dengan kabel serat optik atau dua buah arsitektur jaringan yang

berbeda, seperti halnya antara Token Ring dan Ethernet.

Jembatan akan membuat sinyal yang ditransmisikan oleh pengirim tapi tidak melakukan

konversi terhadap protokol, sehingga agar dua segmen jaringan yang dikoneksikan ke jembatan

tersebut harus terdapat protokol jaringan yang sama (seperti halnya TCP/IP). Jembatan jaringan

juga kadang-kadang mendukung protokol Simple Network Management Protocol (SNMP), dan

beberapa di antaranya memiliki fitur diagnosis lainnya.

Terdapat tiga jenis jemabatan jaringan yang umum dijumpai:

Jembatan Lokal: sebuah Jembatan yang dapat menghubungkan segmen-segmen jaringan lokal.

Jembatan Putar: dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan ( link) antara LAN untuk

membuat sebuah Wide Area Network.

Jembatan Nirkabel: sebuah bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel

dan jaringan LAN nirkabel.

E. Kelebihan dan Kekurangan MikroTik

A. Kelebihan MikroTik :

Mikrotik memiliki sebuah Operating System yang disebut dengan RouterOs.

Mikrotik yang dibangun dengan Core LINUX, yang menyebabkan produk Router ini lebih murah

dibanding dengan router lainnya seperti Cisco. Dari segi pengoprasiannya Mikrotik tergolong

friendly dengan software winbox yang merupakan tempat setting administrator. RouterOS

Page 23: Ristianawati 2114 r0800 mikrotik

Mikrotik juga dapat mendeteksi berbagai macam ethernet card (LAN CARD) dari berbagai

vendor yang telah ada.

B. Kekurangan MikroTik:

Mikrotik mengeluarkan sertifikasi, namun sertifikasi tersebut masih kurang terkenal

dibandingkan dengan vendor router yang lain seperti cisco yang sudah diakui secara

international. Mungkin kurang maksimal untuk menangani jaringan sekala yang besar karena

dukungan hardwarenya yang kurang ampuh seperti Cisco.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

MikroTik merupakan salah satu vendor baik hardware dan software yang menyediakan

fasilitas untuk membuat router, yang salah satunya yaitu mikroTik Router OS. Peran mikroTik

dinilai sangat penting, karena dengan adanya mikroTik Router OS jumlah IP Address yang sudah

menipis dapat teratasi.

Hanya terdapat 2 mode pada SNTP Client, broadcast dan unicast. Untuk mode yang lain

(Multicast dan Manycast) bisa gunakan NTP Client dengan menginstall package ntp.npk.