rosella

9
Salah satu tumbuhan obat yang saat ini sangat populer dan banyak digunakan oleh masyarakat untuk mengobati berbagai penyakit secara traditional adalah bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L). Tanaman rosella adalah sejenis perdu yang mudah ditanam. Rosella memiliki khasiat sebagai digestif (melancarkan pencernaan), antikanker, antihipertensi, antidiabetes, antiplasmodik (antikejang), antibakterial, anthelmintik (anticacing), memperlambat pertumbuhan jamur atau parasit penyebab demam tinggi, sebagai antioksidan karena tanaman ini mengandung senyawa flavonoid khususnya jenis antosianin serta betakaroten, mematikan Mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit TBC (Mardiah et al., 2009). Tetapi khasiat untuk mengatasi saluran pernafasan bagian atas belum banyak. Uji fitokimia dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya komponen-komponen bioaktif yang terdapat pada sampel uji. Uji fitokimia meliputi uji alkaloid, uji steroid, uji flavonoid, uji saponin, uji fenol hidrokuinon, uji Molisch, uji Benedict, uji Biuret, dan uji Ninhidrin (Dwi, 2010). Dwi. 2010. Uji Fitokimia pada Buah Pedada (Sonneratia caseolaris) . (Online) (http://dwio08.student.ipb.ac.id/2010/06/19/uji-fitokimia- pada-buah-pedada-sonneratia-caseolaris/ diakses tanggal 22 Oktober 2011). Rosella merupakan anggota famili Malvaceae. Kelopak bunga rosella banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan minuman. Masyarakat lebih sering menggunakan kelopak bunga rosella sebagai minuman yang diseduh. Secara tradisional, kelopak bunga rosella digunakan sebagai obat herbal antihipertensi, antikanker, diuretik, peluruh batu ginjal, antikolesterol, antibakteri, dan sebagainya. Rosella mengandung protein, vitamin, mineral, dan komponen bioaktif seperti asam organik, phytosterol, polyphenol, antosianin dan flavonoid (Wulandari, 2010). Berbagai kandungan yang terdapat dalam tanaman rosella membuatnya popular sebagai tanaman obat tradisional. Kandungan vitamin dalam bunga rosella cukup lengkap dan diketahui kandungan vitamin C lebih banyak 3 kali dari anggur hitam, 9 kali jeruk dan 10 kali belimbing. Hasil penelitian

Upload: febrianti-rozanah

Post on 07-Jul-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

rosella, tanaman simplisia fitokimia

TRANSCRIPT

Page 1: Rosella

Salah satu tumbuhan obat yang saat ini sangat populer dan banyak digunakan oleh masyarakat untuk mengobati berbagai penyakit secara traditional adalah bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L). Tanaman rosella adalah sejenis perdu yang mudah ditanam. Rosella memiliki khasiat sebagai digestif (melancarkan pencernaan), antikanker, antihipertensi, antidiabetes, antiplasmodik (antikejang), antibakterial, anthelmintik (anticacing), memperlambat pertumbuhan jamur atau parasit penyebab demam tinggi, sebagai antioksidan karena tanaman ini mengandung senyawa flavonoid khususnya jenis antosianin serta betakaroten, mematikan Mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit TBC (Mardiah et al., 2009). Tetapi khasiat untuk mengatasi saluran pernafasan bagian atas belum banyak.

Uji fitokimia dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya komponen-komponen bioaktif yang terdapat pada sampel uji. Uji fitokimia meliputi uji alkaloid, uji steroid, uji flavonoid, uji saponin, uji fenol hidrokuinon, uji Molisch, uji Benedict, uji Biuret, dan uji Ninhidrin (Dwi, 2010). Dwi. 2010. Uji Fitokimia pada Buah Pedada (Sonneratia caseolaris). (Online) (http://dwio08.student.ipb.ac.id/2010/06/19/uji-fitokimia-pada-buah-pedada-sonneratia-caseolaris/ diakses tanggal 22 Oktober 2011).

Rosella merupakan anggota famili Malvaceae. Kelopak bunga rosella banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan minuman. Masyarakat lebih sering menggunakan kelopak bunga rosella sebagai minuman yangdiseduh. Secara tradisional, kelopak bunga rosella digunakan sebagai obat herbal antihipertensi, antikanker, diuretik, peluruh batu ginjal, antikolesterol, antibakteri, dan sebagainya. Rosella mengandung protein, vitamin, mineral, dan komponen bioaktif seperti asam organik, phytosterol, polyphenol, antosianin dan flavonoid (Wulandari, 2010).            Berbagai kandungan yang terdapat dalam tanaman rosella membuatnya popular sebagai tanaman obat tradisional. Kandungan vitamin dalam bunga rosella cukup lengkap dan diketahui kandungan vitamin C lebih banyak 3 kali dari anggur hitam, 9 kali jeruk dan 10 kali belimbing. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kandungan antioksidan rosella sebanyak 1,7 mmol/prolox, jumlah tersebut lebih tinggi dari kumis kucing (Wiyarsih, 2011).            Menurut Wiyarsih (2011), rasa asam dalam bunga rosella merupakan perpaduan jenis-jenis asam seperti asam askorbat, asam sitrat dan asam glikolik. Sedangkan bahan aktif yang banyak terdapat pada rosella yaitu peptin, antosianin dan flavonoid yang bermanfaat sebagai pencegah kanker, mengendalikan tekanan darah, melancarkan peredaran darah dan sebagainya. Secara umum komposisi kimia dari kelopak bunga rosella dapat dilihat pada tabel berikut.

KlasifikasiKingdom: Plantae (Tumbuhan)     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Page 2: Rosella

                     Sub Kelas: Dilleniidae                         Ordo: Malvales                             Famili: Malvaceae (suku kapas-kapasan)                                 Genus: Hibiscus                                     Spesies: Hibiscus sabdariffa L.Kedudukan Taksonomi dan Kandungan Gizi Rosella Masyarakat umumnya mengenal nama rosela dengan rosella atau roselle (Hisbiscus sabdariffa L.). Dari segi kesehatan, rosella mempunyai manfaat untuk pencegahan penyakit. Menurut penelitian, bunga rosella, terutama dari tanaman yang berkelopak bunga tebal (juicy), misalnya rosella merah, berguna untuk mencegah penyakit kanker dan radang, mengendalikan tekanan darah, melancarkan peredaran darah, dan melancarkan buang air besar (Adhon, 2007). Kelopak bunga rosella dapat diambil sebagai bahan minuman segar berupa sirup dan teh, serta selai, terutama dari rosella merah. Kelopak bunga tersebut mengandung vitamin C, vitamin A, dan asam amino. Asam amino yang diperlukan tubuh, 18 di antaranya terdapat dalam kelopak bunga rosella, termasuk arginin dan lignin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh. Selain itu, rosella juga mengandung protein dan kalsium (Adhon, 2007). Gambar bunga rosella ditunjukkan pada Gambar 2. Gambar 2. Bunga rosella (Sumber: Aditya, 2009) Ekstrak dari kuncup bunga rosella ternyata dapat berfungsi sebagai antispasmodik (penahan kekejangan), antihelmintik, dan antibakteria. Daun tumbuhan herbal ini juga bisa digunakan untuk merawat luka, penyakit kulit dan gigitan serangga (Adhon, 2007). Menurut Herbal (2007), kedudukan taksonomi rosella adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Division : Magnoliophyta Class : Magnoliopsida Order : Malvales Famili : Malvaceae Genus : Hibiscus Species : Hibiscus sabdariffa L. Tanaman herbal rosella (Hibiscus sabdariffa Linn.) yang mulanya berasal dari Afrika & Timur Tengah, memiliki khasiat utama sebagai antioksidan, pencegah pengapuran tulang, penuaan dini, memperlambat menopause dan mengurangi dampak negatif nikotin. Herbal rosella banyak mengandung kalsium, vitamin C, D, B-1, B-2, magnesium, omega-3, betakaroten, dan 18 asam amino essensial untuk tubuh, di antaranya adalah lisin dan arginin. Setiap 100 gram kelopak rosella segar mengandung 260-280 miligram vitamin C, vitamin B1, dan B2. Kandungan vitamin C yang ada, 3 kali lipat anggur hitam, 9 kali lipat dari jeruk sitrus, dan 10 kali lipat lebih besar dari buah belimbing (Herbal, 2007). Manfaat kelopak bunga rosella antara lain adalah dapat mengurangi kepekatan/kekentalan darah, membantu proses pencernaan, mencegah peradangan pada saluran kencing dan ginjal, menyaring racun pada tubuh, mencegah kekurangan vitamin C, melancarkan peredaran darah, melancarkan buang air besar, dan menurunkan kadar penyerapan alkohol (Adhon, 2007)

Morfologi Tanaman Pohon rosella merah tumbuh dari biji atau benih dengan ketinggian yang bisa mencapai 3 - 5 meter serta mengeluarkan bunga hampir sepanjang tahun. Bunga rosella berwarna cerah, kelopak bunga atau kaliksnya berwarna merah gelap dan lebih tebal jika dibandingkan dengan bunga sepatu. Bagian bunga rosella yang bisa diproses menjadi makanan ialah kelopak bunganya (kaliks) yang mempunyai rasa yang amat masam. Kelopak bunga ini bisa diproses menjadi berbagai jenis makanan seperti minuman, jelly, saos, serbuk (teh) atau manisan rosella. Daun muda rosella bisa juga dimakan sebagai ulam atau salad. Sementara xviii itu di Afrika, biji rosella dimakan karena dipercaya mengandung minyak

Page 3: Rosella

tertentu. Di Sudan, rosella diproses menjadi minuman tradisional yang dinamakan karkadeh dan merupakan minuman kebangsaan orang Sudan (Nnuke, 2008). Hibiscus sabdariffa L. merupakan tanaman semusim yang tumbuh tegak bercabang yang berbatang bulat dan berkayu. Daunnya tunggal, berbentuk bulat telur, pertulangan menjari dan letaknya berseling dan pinggiran daun bergerigi. Bunga rosella bertipe tunggal yaitu hanya terdapat satu kuntum bunga pada setiap tangkai bunga. Bunga ini mempunyai 8-11 helai kelopak yang berbulu dengan panjang 1 cm, pangkal saling berlekatan dan berwarna merah. Mahkota bunga rosella berwarna merah sampai kuning dengan warna lebih gelap dibagian tengahnya. Tangkai sari merupakan tempat melekatnya kumpulan benang sari berukuran pendek dan tebal. Putik berbentuk tabung dan berwarna kuning atau merah. Bunga rosella bersifat hermaprodit sehingga mampu menyerbukan sendiri (Maryani, 2005).

Maryani. 2005. Khasiat dan Manfaat Rosella. Agromedia Pustaka. Jakarta

 Taksonomi tanaman rosellaKingdom : PlantaeDivision : magnoliophytaClass : magnoliopsidaOrder : MalvalesFamili : MalvaceaeGenus : HibiscusSpesies : Hibiscus sabdariffa L.Morfologi tanaman rosella

anaman rosella ber!embang bia!  secara geneti" #dengan bi$i%& anaman rosella ber!embang bia! dengan bi$i' tanaman ini tumbuh di daerah yang beri!lim tropis dan sub tropis&

anamanini dapat tumbuh di semua $enis tanah' tetapi paling coco! pada tanah yang subur dangembur& umbuhan ini dapat tumbuh di daerah pantai  sampai daerah dengan !etinggian ())m di atas permu!aan laut& *osella mulai berbungan pada umur +,- bulan' dan dapat di penensetelah berumur .,/ bulan&0atang : tanaman rosella #Hibiscus sabdari""a 1% mempunyai batang bulat' tega!' ber!ayudan ber2arna merah& umbuh dari bi$i dengan !etinggian bisa mencapai -,. meter 3!ar : anaman rosella #Hibiscus sabdari""a 1% mempunyai a!ar tunggalDaun : tanaman rosella #Hibiscus sabdari""a 1% mempunyai daun tunggal berbentu! bulattelur' bertulang men$ari' u$ung tumpul' tepi bergerigi dan pang!al berle!u!' pan$ang daun /,4. cm dan lebar .,5 cm& ang!ai daun bulat ber2arna  hi$au dengan pan$ang 6,7 cm&0unga : anaman rosella #Hibiscus  sabdari""a 1% mempunyai bunga ber2arna cerah' !elopa! bunga atau !ali!snya ber2arna merah gelap dan lebih tebal $i!a dibanding!an dengan bungaraya atau sepatu& 0unganya !eluar dari !etia! daun dan merupa!an bunga tunggal' yang berarti pada setiap tang!ai hanya terdapat 4 #satu% bunga'bunga ini mempunyai 5,44 helai!elopa! bunga ini sering dianggap sebagai bunga oleh masyara!at& 0agian inilah yang seringdiman"aat!an sebagai bahan ma!anan dan minuman&0i$i :

anaman rosella #Hibiscus sabdari""a 1% mempunyai  bi$i berbentu! seperti gin$al hinggatriangular dengan sudut runcing' berbulu' pan$ang . mm dan lebar 6 mm

E. Kandungan dan Kegunaan Rosella yang memiliki kandungan antioksidan yang tinggi sangat direkomendasikan sebagai bahan untuk dikonsumsi. Semakin pekat warna merah pada kelopak bunga rosella, rasanya akan semakin asam dan kandungan antosianin (antioksidan) semakin tinggi. Antosianin disini berperan menjaga kerusakan sel akibat penyerapan sinar ultraviolet berlebih. Ia melindungi sel-sel tubuh dari perubahan akibat radikal bebas. Tetapi hati-hati sebab kadar antioksidan tersebut menjadi xxiii berkurang bila mengalami proses pemanasan dan pengeringan (misalnya dengan oven). Kadar antioksidan

Page 4: Rosella

rosella yang memiliki kandungan antioksidan paling tinggi jika dikonsumsi dalam bentuk kering. Antioksidan adalah molekul yang berkemampuan memperlambat ataupun mencegah oksidasi molekul lain. Kandungan antioksidan yang rendah dapat menyebabkan stres oksidatif dan merusak sel-sel tubuh. Oleh karena itu efek pengobatan rosella ini terhadap berbagai penyakit sebenarnya merupakan efek dari antioksidannya (Anonim, 2010). Kelopak bunga rosella dapat diambil sebagai bahan minuman segar berupa sirup, teh, selai dan jenis minuman lainnya, terutama dari tanaman yang berkelopak bunga tebal, yaitu rosella merah. Kelopak bunga tersebut mengandung vitamin C, vitamin A dan asam amino. Asam amino yang diperlukan tubuh, 18 diantaranya terdapat dalam kelopak bunga rosella, termasuk arginin dan lisin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh. Selain itu, rosella juga mengandung protein dan kalsium. Tumbuhan herba ini ternyata mampu berfungsi sebagai bahan antiseptik, penambah syahwat, agen astringen. Tanaman ini juga banyak digunakan dalam pengobatan tradisional seperti batuk, lesu, demam, tekanan perasaan, gusi berdarah (skurvi) dan mencegah penyakit hati. Bunga rosella banyak digunakan untuk pembuatan jus, saos, sirup dan juga sebagai bahan pewarna pada makanan (Wati, 2007). Khasiat yang terkandung didalamnya adalah: 1. Menurunkan asam urat 2. Menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh 3. Menghancurkan lemak 4. Melangsingkan tubuh 5. Mengurangi kecanduan merokok 6. Mencegah stroke dan hipertensi 7. Memperbaiki pencernaan 8. Menghilangkan wasir 9. Menurunkan kadar gula 10. Mencegah kanker, tumor, kista dan sejenisnya 11. Migrain xxiv 12. Mampu meningkatkan gairah sex dan tahan lama (dengan terapi rutin) (Fatmawati, 2010). Kadar antioksidan yang tinggi pada kelopak rosella dapat menghambat radikal bebas. Beberapa penyakit kronis yang banyak ditemui saat ini banyak disebabkan oleh paparan radikal bebas yang berlebihan. Diantaranya kerusakan ginjal, diabetes mellitus, jantung koroner, hingga kanker. Selain itu, radikal bebas juga dapat menyebabkan proses penuaan dini. Semakin pekat warna merah pada kelopak bunga rosella, rasanya akan semakin asam dan kandungan antosianin (sebagai antioksidan) semakin tinggi. Sayangnya kadar antioksidan tersebut menjadi berkurang bila mengalami proses pemanasan dan pengeringan (dengan oven). Kadar antioksidan tersebut berada pada tingkat tertinggi jika dikonsumsi dalam bentuk kering (Maria dan Ramli 2007)

Maria, dkk. 2007. Pemanfaatan Hasil Tanaman Hias Rosella sebagai Bahan Minuman. http://www.dppln.co.id/senior/edisi_44.pdf. Diakses pada tanggal 1 Februari 2010. lii

kandungan

Salah satu kandungan yang ada dalam kelopak rosella adalah flavonoid yaitu antosianin. Flavonoid adalah salah satu senyawa metabolitb sekunder yang biasanya ada di akar, batang, daun, kelopak, biji dan lain-lain. Antosianin adalah pigmen daun bunga yang berwarna merah sampai biru. Flavonoid yang ada sebagai metabolit sekunder mempunyai efek berbagai macam, seperti dapat bekerja sebagai inhibitor kuat pernafasan, sebagi antioksidan juga bermanfaat sebagai pengobatan gangguan fungsi hati dan mengurangi pembekuan darah (Robinson, 1991) Robinson, T., 1991, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, Penerbit ITB: Bandung.

Page 5: Rosella

Khasiat[sunting | sunting sumber]

Khasiat rosela antara lain untuk menurunkan asam urat, Hipertensi, Diabetes mellitus, memperbaiki metabolisme tubuh, melangsingkan Tubuh, menghambat sel kanker, mencegah sariawan dan panas dalam, menambah vitalitas, meredakan batuk, mencegah flu, antioksidan, antihipertensi, antikanker, antidepresi, antibiotik, aprodisiak, diuretik (peluruh kencing), sedatif, tonik, dan menurunkan absorpsi alkohol.

Pemanfaatan kelopak bunga Rosela sudah dikenal dan diteliti baik oleh pakar kesehatan modern maupun pakar kesehatan tradisional di berbagai negara di dunia. Kelopak bunga tersebut diketahui mengandung zat-zat penting yang diperlukan oleh tubuh, seperti vitamin C, vitamin A, protein esensial, kalsium, dan 18 jenis asam amino, termasukarginina dan legnin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh.

Secara tradisional, ekstrak kelopak rosela berkhasiat sebagai antibiotik, aprodisiak (meningkatkan gairah seksual), diuretik (melancarkan buang air kecil), pelarut, sedativ (penenang), dan tonik. Sebuah penelitian yang dilakukan ilmuwan Chung San Medical University di Taiwan, Chau-Jong Wang, konsumsi rosela digunakan sebagai salah satu cara baru untuk mengurangi risiko penyakit jantung. Flora ini terbukti secara klinis mampu mengurangi jumlah plak yang menempel pada dinding pembuluh darah. Tidak hanya itu, rosela juga memiliki potensi untuk mengurangi kadar kolesterol jahat yang disebut LDL dan lemak dalam tubuh. Hal ini menunjukkan bahwa rosela juga bermanfaat terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi (tekanan darah tinggi), membantu program diet bagi penderita kegemukan (obesitas), melancarkan peredaran darah, menurunkan demam umum, melancarkan dahak bagi batuk berdahak, dan dapat dimanfaatkan untuk melancarkan buang air besar.

Ditinjau menurut sudut pandang medis modern (kedokteran), mengonsumsi olahan kelopak bunga rosela secara teratur menunjukkan kesetaraan hasil dengan pengobatan modern (farmakologis) pada beberapa penyakit berikut ini:

Sebagai Terapi Hipertensi[sunting | sunting sumber]

Pemberian ekstrak kelopak rosela yang mengandung 9,6 miligram anthocyanin setiap hari selama 4 minggu, mampu menurunkan tekanan darah yang hampir sama dengan pemberian captopril 50 mg/hari. Rosela terstandar tersebut dibuat dari 10 gram kelopak kering dan 0,52 liter air (Herrera-Arellano, 2004). Terdapat penurunan tekanan darah sistolik sebesar 11,2 % dan tekanan diastolik sebesar 10,7% setelah diberi terapi teh rosela selama 12 hari pada 31 penderita hipertensi sedang (Haji Faraji, 1999).

Asam Urat dan Kesehatan Ginjal[sunting | sunting sumber]

Page 6: Rosella

Tingginya kadar asam urat, kalsium dan natrium dalam darah secara mekanisme normal tubuh akan dikurangi dengan membuang kelebihan unsur tersebut melalui ginjal. Jika kondisi demikian dibiarkan berlangsung lama akan memberatkan kerja ginjal sebagai penyaring darah dalam tubuh. Kondisi ini dapat memicu kesakitan pada ginjal. Dengan mengonsumsi rosela, ditemukan penurunan kreatinin, asam urat, sitrat, tartrat, kalsium, natrium, dan fosfat dalam urin pada 36 pria yang mengonsumsi jus rosela sebanyak 16-24 g/dl/hari (Kirdpon, 1994).

Khasiat Lebih jauh[sunting | sunting sumber]

Rosela diketahui memiliki kandungan senyawa fenolik yang berfungsi sebagai antioksidan sebanyak 23,10 mg dalam setiap gram bobot kering kelopak rosela. Sejumlahantioksidan yang dikandung rosela tersebut memiliki aktivitas 4 kali lebih tinggi dibanding bubuk kumis kucing. Penelitian yang dilakukan oleh Ir Didah Nur Faridah MSi, periset Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor, menunjukkan bahwa kandungan antioksidan yang dimiliki oleh kelopak rosela terdiri atas senyawa gossipetin, antosianin, dan glukosida hibiscin yang mampu memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit degeneratif (akibat proses penuaan) seperti jantung koroner, kanker, diabetes melitus, dan katarak.

Peneliti Faculty of Agriculture, Kagoshima University, De-Xing Hou menemukan adanya kandungan delphinidin 3-sambubioside dan cyanidin 3-sambubioside, antosianin pada rosela yang ampuh mengatasi kanker darah alias leukeimia. Cara kerjanya adalah dengan menghambat terjadinya kehilangan membran mitokondrial dan pelepasan sitokrom dari mitokondria ke sitosol. Jika molekul mengandung elektron seperti guanin DNA terserang, kesalahan replikasi DNA mudah terjadi. Kerusakan DNA memicu oksidasi LDL,kolesterol, dan lipid yang berujung pada penyakit ganas seperti kanker dan jantung koroner. Namun, antioksidan yang dikandung rosela meredam aksi radikal bebas yang menyerang molekul tubuh yang mengandung elektron. Secara singkat, adanya mekanisme tersebut menjelaskan bagaimana antioksidan yang terdapat dalam kelopak rosela menghambat pertumbuhan sel kanker dan kejadian penyakit jantung koroner.

Selain hal-hal yang dikemukakan di atas, rosela juga terbukti dapat menurunkan kadar trigliserida dan LDL-kolesterol dalam darah. Penelitian terhadap efek kerabat bunga sepatu itu terhadap kegemukan juga dilakukan oleh Sayago-Ayerdi SG dari Department of Nutrition, Universidad Complutense de Madrid, Spanyol. Menurut Sayago rosela mengandung 33,9% serat larut yang membantu meluruhkan lemak. Kendati demikian,kadar keasaman (pH) seduhan rosela mencapai 3,14 sehingga perlu diwaspadai reaksi lambung untuk pengidap maag, karena kemungkinan memiliki efek merugikan. https://id.wikipedia.org/wiki/Rosela