rpp k3+kd1

Upload: ar-robby

Post on 14-Oct-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN(RPP)

Sekolah

: SMKN 5 SurabayaMata pelajaran: Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Kelas/ Semester: X/ I (satu)Jumlah Pertemuan: 1 pertemuanStandar kompetensi: 7. Menerapkan Prosedur Keselamatan Dan Kesehatan Dan

Lingkungan Tempat Kerja

Kompetensi dasar: 7.1 Mendeskripsikan keselamatan dan Kesehatan KerjaWaktu

: 4 x 45 menitI. Indikator :Kognitif :

Produk

1. Menyebutkan fungsi K32. Menyebutkan undang undang K33. Menjelaskan bahaya pada area kerja dan tindakan pengontrolan yang tepatProses Melaksanakan diskusi kelompok untuk menggali berbagai macam sumber tentang K3 meliputi:1. Fungsi K32. Pengertian K33. Undang undang K34. Bahaya pada area kerja dan tindakan pengontrolan yang tepatPsikomotor :1. Menyusun ringkasan materi K3 dari berbagai sumber dengan penyampaian sederhana2. Mempresentasikan di depan kelas dengan sederhana dan jelas menggunakan papan tulis dan membandingkan hasil diskusi kelompok dengan kelompok lainAfektif :1. Mengembangkan perilaku berkarakter, meliputi:

a. Jujur

b. Peduli,

c. Tanggung jawab2. Mengembangkan keterampilan sosial, meliputi:

a. Bertanyab. Menyumbang ide atau pendapatc. Menjadi pendengar yang baikd. Berkomunikasi

II. Tujuan pembelajaran Kognitif 1. Produk:

a) Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa mampu menguasai pengertian dan undang - undang K3.b) Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa mampu mendeskripsikan fungsi K3.c) Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa mampu menjelaskan bahaya pada area kerja dan tindakan pengontrolan yang tepat.2. Proses:

a) Diberikan LKS serta bahan dari internet, siswa dapat mengumpulkan informasi tentang K3.b) Diberikan LKS serta bahan dari internet, siswa dapat mendefinisikan pengertian, undang undang, fungsi dari K3 serta bahaya pada area kerja dan tindakan pengontrolan yang tepat.Afektif 1. Perilaku Berkarakter.

Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa dinilai pengamat membuat kemajuan dalam menunjukkan perilaku berkarakter meliputi: kejujuran, peduli, dan tanggung jawab sesuai LP 4: Pengamatan Perilaku Berkarakter. 2. Keterampilan Sosial.

Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa dinilai pengamat membuat kemajuan dalam menunjukkan keterampilan sosial bertanya, menyumbang ide atau berpendapat, menjadi pendengar yang baik, berkomunikasi sesuai LP 5: Keterampilan Sosial.III. Materi Ajar 1. Pengertian K32. Undang undang K33. Bahaya pada area kerja dan tindakan pengontrolan yang tepatIV. Model Pembelajaran1. Model: Model pembelajaran langsung ( MPL )2. Metode: Presentasi, diskusi, pemberian tugas

V. Langkah-Langkah Kegiatan1. Pendahuluan : 10 menitKegiatanPenilaian oleh pengamat

1234

1. Memotivasi siswa dengan cara menceritakan tentang sebuah kecelakaan kerja. Kemudian guru menjelaskan pengertian dari bahan khususnya bahan teknik (Fase 1).2. Menyampaikan inti tujuan pembelajaran meliputi produk, proses, psikomotor, dan keterampilan sosial. (Fase 1)

B. Inti : 160 menitKegiatanPenilaian oleh pengamat

1234

1. Guru menjelaskan pengertian dari K3. Guru menggunakan media power point, siswa diajak untuk dapat menjadi pendengar yang baik, dan memberi kesempatan siswa untuk bertanya (Fase 2).2. Dalam seting kelompok, siswa melakukan kerja kelompok dengan bantuan LKS . Guru melakukan bimbingan kepada siswa dalam rangka mengerjakan LKS (Fase 3), sambil melakukan penekanan pentingnya menjadi pendengar yang baik, berpendapat, dan berkomunikasi. Bila ada siswa yang menunjukkan perilaku tidak peduli atau menunjukkan perilaku tidak bertanggung jawab segera diingatkan.

3. Guru menjelaskan materi tentang undang undang K3 dengan cara menggali informasi dari modul. Kemudian guru juga mengenalkan bahaya pada area kerja dan tindakan pengontrolan yang tepat. Guru menggunakan media power point, siswa diajak untuk dapat menjadi pendengar yang baik, dan memberi kesempatan siswa untuk bertanya (Fase 2)4. Dalam seting kelompok, siswa melakukan kerja kelompok dengan bantuan LKS . Guru melakukan bimbingan kepada siswa dalam rangka mengerjakan LKS (Fase 3), sambil melakukan penekanan pentingnya menjadi pendengar yang baik, berpendapat, dan berkomunikasi. Bila ada siswa yang menunjukkan perilaku tidak peduli atau menunjukkan perilaku tidak bertanggung jawab segera diingatkan.

5. Satu-dua kelompok diminta maju dan mengkomunikasikan pekerjaannya kepada kelas untuk memberi kemudahan guru melakukan evaluasi formatif dan memberi kesempatan siswa lain untuk menyumbang ide dan belajar menjadi pendengar yang baik, dan menekankan pentingnya kejujuran dalam mengkomunikasikan hasil kerja.

6. Guru mengecek hasil kerja masing-masing kelompok dan memberi arahan/umpan balik (Fase 4).7. Guru membimbing siswa melakukan latihan lanjutan dengan menggunakan LKS (Fase 5).

C. Penutup : 10 menitKegiatanPenilaian oleh pengamat

1234

2. Dengan melibatkan siswa menutup pelajaran disertai dengan pengambilan kesimpulan.

3. Memberi PR dengan beberapa soal mirip dengan LKS

VI. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian hasil belajar dilakukan secara tertulis dengan menggunakan:

1. LP 1. Produk

2. LP 2. Proses

3. LP 3. Psikomotorik

Penilaian afektif dilakukan pengamatan dengan menggunakan :4. LP 4: Format Pengamatan Keterampilan Karakter

5. LP 5: Format Pengamatan Keterampilan Sosial

VI. Sumber Pembelajaran

1. Modul Keselamatan Dan Kesehatan Kerja2. LKSMODULPengertian Keselamatan Kerja

Safe adalah aman atau selamat.Safety menurut kamus adalah mutu suatu keadaan aman atau kebebasan dari bahaya dan kecelakaan.Keselamatan kerja atau safety adalah suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman bebas dari kecelakaanKecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan atau tidak disengaja serta tiba-tiba dan menimbulkan kerugian, baik harta maupun jiwa manusia.Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja atau sedang melakukan pekerjaan disuatu tempat kerja.Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya.Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu sistem yang dirancang untuk menjamin keselamatan yang baik pada semua personil di tempat kerja agar tidak menderita luka maupun menyebabkan penyakit di tempat kerja dengan mematuhi/taat pada hukum dan aturan keselamatan dan kesehatan kerja tercermin pada perubahan sikap menuju keselamatan di tempat kerja.Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja

Dari pemahaman diatas sasaran keselamatan kerja adalah:

a) Mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

b)Mencegah timbulnya penyakit akibat suatu pekerjaan.

c) Mencegah/ mengurangi kematian.

d) Mencegah/mengurangi cacat tetap.

e) Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan

bangunan, alat-alat kerja, mesin-mesin, instalasi dan lain sebagainya.

f) Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan

menjamin kehidupan produktifnya.

g) Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan sumbersumber

produksi lainnya.

h) Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman sehingga

dapat menimbulkan kegembiraan semangat kerja.

i) Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi industri

serta pembangunan.Dari sasaran tersebut maka keselamatan kerja ditujukan bagi:

a) Manusia (pekerja dan masyarakat)

b)Benda (alat, mesin, bangunan dll)

c)Lingkungan (air, udara, cahaya, tanah, hewan dan tumbuhtumbuhan).

Syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja

Menurut Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 pasal 3 syaratsyarat keselamatan kerja ayat 1 bahwa dengan peraturan perundang-undangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk:

a) Mencegah dan mengurangi kecelakaan

b)Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran

c) Mencegah dan mengurang bahaya peledakan

d) Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu

kebakaran atau kejadian lain yang berbahaya

e) Memberi pertolongan pada kecelakaan

f) Memberi alat perlindungan diri kepada para pekerja

g) Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebar luasnya suhu,

kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca,

sinar atau radiasi, suara dan gelora.

h) Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik

fisik maupun psikis, keracunan, infeksi dan penularan.

i) Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.

j) Memelihara kebersihan, keselamatan dan ketertiban.

k) Memperoleh keserasian antara tenaga kerja dan alat kerja.

l) Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang-orang,

binatang, tanaman atau barang.

m) Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.

n) Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan

dan penyimpanan barang.

o) Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.

p) Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan

yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.Sasaran Undang-Undang

Undang-undang menyediakan kerangka kerja untuk meningkatkan standar keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dan mengurangi kecelakaan akibat kerja serta penyebaran penyakit. Sasaran undang-undang tersebut sebagai berikut.

Untuk menjaga kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan tiap orang

pada saat bekerja.

Untuk melindungi setiap orang saat bekerja terhadap risiko pada

keselamatan dan kesehatannya.

Untuk membantu menjaga keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja.

Untuk mengurangi tiap sumber yang berisiko pada kesehatan, keselamatan

dan kesejahteraan orang saat bekerja.

Untuk menyediakan kebutuhan pegawai dan perusahaan serta asosiasi yang mewakili pegawai dan perusahaan dalam merumuskan dan mewujudkan standar keselamatan dan kesehatan kerja.

Sasaran undang-undang sebaiknya diamati ketika diterjemahkan pada bagian lain dari undang-undang. Untuk hak-hak yang tidak utama bervariasi antar wilayah sesuai permohonan setiap pembuat undang-undang yang relevan dengan pemerintah pusat dan wilayah pemberlakukan undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja.Tugas dan Tanggung Jawab Perusahaan

Tugas dan tanggung jawab yang dipersyaratkan pada perusahaan sesuai undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja sebagai berikut.

1. Penyediaan dan perawatan pabrik dan sistem kerja (seperti; langkah kerja rutin dan frekuansi kerja).

2. Pengaturan sistem keamanan kerja dalam hubungan dengan tanaman dan zat kimia (seperti; toksik kimia, debu, dan serat).

3. Penyediaan lingkungan kerja yang aman (seperti; pengendalian tingkat suara dan getaran).

4. Penyediaan fasilitas kesejahteraan yang memadai (seperti; lokasi kebersiah diri, tempat menyimpan barang, tempat makan/kantin).

5. Penyediaan tempat yang memadai untuk informasi bahaya yang sesuai instruksi, latihan dan pengamatan para pegawai, yang dapat memberikan rasa keamanan kerja.

Tugas dan Tanggung Jawab Pegawai

Undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja, mengatur tanggung jawab pegawai antara lain:

1. Memiliki sikap yang semestinya untuk peduli pada dirinya atas keselamatan dan kesehatannya, serta untuk keselamatan dan kesehatan semua orang yang mungkin dapat terkenai dengan bertindak atau mengikuti atauran di tempat kerja.

2. Bekerja sama dengan perusahaannya dengan menghargai tindakan yang diambil oleh perusahaan untuk diikuti dengan beberapa syarat yang ditentukan dengan atau hukum yang berlaku.

3. Para pegawai tidak boleh dengan sengaja atau sembarangan mencapuri atau menyalahgunakan peralatan keselamatan yang telah disediakan, para pegawai tidak boleh dengan sengaja pengambil risiko terhadap keselamatan dan kesehatan pegawai lain.PENGENALAN BAHAYA PADA AREA KERJA

Bila ditinjau dari awal perkembangan usaha keselamatan kerja diperusahaan/industri, manusia menganggap bahwa kecelakaan terjadi karena musibah, namun sebenarnya setiap kecelakaan disebabkan oleh salah satu faktor sebagai berikut, baik secara sendirisendiri atau bersama-sama, yaitu:

1) Tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri (unsafe act)

a) Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan.

b) Tidak menggunakan pelindung diri yang disediakan.

c) Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang diwajibkan.

d) Berkelakar/bergurau dalam bekerja dan sebagainya.2) Keadaan tidak aman dari lingkungan kerja (unsafe condition)

a) Mesin-mesin yang rusak tidak diberi pengamanan, kontruksi kurang

aman, bising dan alat-alat kerja yang kurang baik dan rusak.

b) Lingkungan kerja yang tidak aman bagi manusia (becek atau licin,

ventilasi atau pertukaran udara , bising atau suara-suara keras, suhu

tempat kerja, tata ruang kerja/ kebersihan dan lain-lain).Apakah kecelakaan dapat dicegah?

Akhirnya timbul pertanyaan apakah kecelakaan yang merugikan itu dapat dicegah? Pada prinsipnya setiap kecelakaan dapat diusahakan untuk dicegah karena:

a) Setiap kecelakaan pasti ada sebabnya.

b)Bilamana sebab-sebab kecelakaan itu dapat kita hilangkan maka

kecelakaan dapat dicegah.Bagaimana kecelakaan dapat dicegah?

Pencegahan kecelakaan adalah suatu usaha untuk menghindarkan tindakan-tindakan yang tidak aman dari pekerja serta mengusahakan lingkungan kerja yang tidak mengandung factor-faktor yang membahayakan (unsafe condition).Sebab-sebab seseorang melakukan tindakan tidak aman

a) Karena tidak serius/disiplin.

b) Karena tidak mampu/tidak bisa.

c) Karena tidak mau.Bagaimana mengatasi lingkungan lingkungan yang tidak aman?

a) Dihilangkan, sumber-sumber bahaya atau keadaan tidak aman tersebut agar tidak lagi menimbulkan bahaya, misalnya alat-alat yang rusak diganti atau diperbaiki.

b) Dieleminir/diisolir, sumber bahaya masih tetap ada, tetapi diisolasi agar tidak lagi menimbulkan bahaya, misalnya bagian-bagian yang berputar pada mesin diberi tutup/pelindung atau menyediakan alat-alat keselamatan kerja.

c) Dikendalikan, sumber bahaya tidak aman dikendalikan secara teknis, misalnya memasang safety valve pada bejana-bejana tekanan tinggi, memasang alat-alat control dsb.

Untuk mengetahui adanya unsafe condition harus dilakukan pengawasan yang seksama terhadap lingkungan kerja.Rehabilitasi

Rehabilitasi ditujukan saat pemulihan, sedekat mungkin dengan tempat yang mungkin terjadinya luka terhadap kerja baik untuk secara psikis, psikologis, sosial, kejuruan, dan kondisi ekonomi yang dialami sebelum luka maupun selama menderita.

Semua fasilitas rehabilitasi dan asosisasi disediakan dana termasuk untuk tindakan rehabilitasi seperti, konseling psikoterapi, bimbingan bidang jurusan, pelatihan relaksasi, biro perjalanan, akomodasi, dan biaya kehadiran, pelatihan rehabilitasi peningkatan kecakapan kerja atau pelatihan untuk sesuatau yang lain seperti karir, tempat kerja, kendaraan dan modifikasi rumah, servis peralatan rumah tangga, dan petugas servis yang dipanggil.

Aturan kewenangan adalah untuk memberi fasilitas yang semestinya sesuai dengan ketentuan yang ada dan yang cepat untuk merehabilitasi pekerja yang terluka.

Soal!1. Jelaskan pengertian keselamatan dan kesehatan kerja!2. Sebutkan tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja?

3. Sebutkan sasaran undang undang K3?

4. Sebutkan tugas dan tanggungjawab perusahaan?

5. Sebutkan tugas dan tanggungjawab pegawai?

6. Sebutkan macam macam tindakan tidak aman bagi manusia dan lingkungan kerja?

7. Bagaimana cara mengatasi lingkungan yang tidak aman, sebutkan?

Kunci Modul1). Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu sistem yang dirancang untuk menjamin keselamatan yang baik pada semua personil di tempat kerja agar tidak menderita luka maupun menyebabkan penyakit di tempat kerja dengan mematuhi/taat pada hukum dan aturan keselamatan dan kesehatan kerja tercermin pada perubahan sikap menuju keselamatan di tempat kerja. (Skor 10)2). a. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

b.Mencegah timbulnya penyakit akibat suatu pekerjaan.

c. Mencegah/ mengurangi kematian.

d. Mencegah/mengurangi cacat tetap.

e. Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan

bangunan, alat-alat kerja, mesin-mesin, instalasi dan lain sebagainya.

f. Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan

menjamin kehidupan produktifnya.

g. Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan sumbersumber

produksi lainnya.

h. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman sehingga

dapat menimbulkan kegembiraan semangat kerja.

i. Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi industri

serta pembangunan. (skor 10)3). Untuk menjaga kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan tiap orang

pada saat bekerja.

Untuk melindungi setiap orang saat bekerja terhadap risiko pada

keselamatan dan kesehatannya.

Untuk membantu menjaga keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja.

Untuk mengurangi tiap sumber yang berisiko pada kesehatan, keselamatan

dan kesejahteraan orang saat bekerja.

Untuk menyediakan kebutuhan pegawai dan perusahaan serta asosiasi yang mewakili pegawai dan perusahaan dalam merumuskan dan mewujudkan standar keselamatan dan kesehatan kerja. (Skor 10)4). 1. Penyediaan dan perawatan pabrik dan sistem kerja (seperti; langkah kerja rutin dan frekuansi kerja).

2. Pengaturan sistem keamanan kerja dalam hubungan dengan tanaman dan zat kimia (seperti; toksik kimia, debu, dan serat).

3. Penyediaan lingkungan kerja yang aman (seperti; pengendalian tingkat suara dan getaran).

4. Penyediaan fasilitas kesejahteraan yang memadai (seperti; lokasi kebersiah diri, tempat menyimpan barang, tempat makan/kantin).

5. Penyediaan tempat yang memadai untuk informasi bahaya yang sesuai instruksi, latihan dan pengamatan para pegawai, yang dapat memberikan rasa keamanan kerja. (Skor 10)5). 1. Memiliki sikap yang semestinya untuk peduli pada dirinya atas keselamatan dan kesehatannya, serta untuk keselamatan dan kesehatan semua orang yang mungkin dapat terkenai dengan bertindak atau mengikuti atauran di tempat kerja.

2. Bekerja sama dengan perusahaannya dengan menghargai tindakan yang diambil oleh perusahaan untuk diikuti dengan beberapa syarat yang ditentukan dengan atau hukum yang berlaku.

3. Para pegawai tidak boleh dengan sengaja atau sembarangan mencapuri atau menyalahgunakan peralatan keselamatan yang telah disediakan, para pegawai tidak boleh dengan sengaja pengambil risiko terhadap keselamatan dan kesehatan pegawai lain. (Skor 10)6). 1. Tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri (unsafe act)

a. Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan.

b. Tidak menggunakan pelindung diri yang disediakan.

c. Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang diwajibkan.

d. Berkelakar/bergurau dalam bekerja dan sebagainya.

2. Keadaan tidak aman dari lingkungan kerja (unsafe condition)

a. Mesin-mesin yang rusak tidak diberi pengamanan, kontruksi kurang

aman, bising dan alat-alat kerja yang kurang baik dan rusak.

b. Lingkungan kerja yang tidak aman bagi manusia (becek atau licin,

ventilasi atau pertukaran udara , bising atau suara-suara keras, suhu

tempat kerja, tata ruang kerja/ kebersihan dan lain-lain). (Skor 20)7). a. Dihilangkan, sumber-sumber bahaya atau keadaan tidak aman tersebut agar tidak lagi menimbulkan bahaya, misalnya alat-alat yang rusak diganti atau diperbaiki.

b. Dieleminir/diisolir, sumber bahaya masih tetap ada, tetapi diisolasi agar tidak lagi menimbulkan bahaya, misalnya bagian-bagian yang berputar pada mesin diberi tutup/pelindung atau menyediakan alat-alat keselamatan kerja.

c. Dikendalikan, sumber bahaya tidak aman dikendalikan secara teknis, misalnya memasang safety valve pada bejana-bejana tekanan tinggi, memasang alat-alat control dsb. (Skor 30)

LP 4: Format Pengamatan Perilaku Berkarakter

Siswa:

Kelas:

Tanggal:

Petunjuk:

Untuk setiap perilaku berkarakter berikut ini, beri penilaian atas perilaku berkarakter siswa menggunakan skala berikut ini:

D: Memerlukan C: Menunjukkan B: Memuaskan A: Sangat

perbaikan

kemajuan

Baik

Format Pengamatan Perilaku Berkarakter

NORincian Tugas Kinerja (RTK)Memerlukan perbaikan (D)Menunjukkan kemajuan (C)Memuaskan (B)Sangat baik (A)

1Jujur

2Peduli

3Tanggung Jaab

4Tenggang Rasa

Surabaya, 2012

Pengamat

(.................................)LP 5: Format Pengamatan Keterampilan Sosial

Siswa:

Kelas:

Tanggal:

Petunjuk:

Untuk setiap perilaku berkarakter berikut ini, beri penilaian atas perilaku berkarakter siswa menggunakan skala berikut ini:

D: Memerlukan C: Menunjukkan B: Memuaskan A: Sangat

perbaikan

kemajuan

Baik

Format Pengamatan Perilaku Berkarakter

NORincian Tugas Kinerja (RTK)Memerlukan perbaikan (D)Menunjukkan kemajuan(C)Memuaskan (B)Sangat baik (A)

1Menyumbang ide/pendapat

2Menjadi pendengar yang baik

3Bertanya

4Berpendapat

Surabaya, 2012

Pengamat

(................................)