s1-2013-285564-cha

3
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kekhawatiran akan semakin langkanya ketersediaan sumber daya energi tidak terbarukan, mendorong untuk terus diadakannya penelitian bagaimana caranya melakukan konservasi energi. Batu bara merupakan bahan bakar yang tidak dapat diperbaharui, namun mempunyai manfaat yang besar salah satunya adalah sebagai sumber tenaga utama pada PLTU Paiton. Berdasarkan peraturan presiden RI nomor 5 tahun 2006 tentang kebijakan energi nasional, batu bara dijadikan energi (primer) mix yang optimal tahun 2025 dengan menyuplai lebih dari 33% kebutuhan energi nasional [1]. PLTU Paiton harus segera dapat memenuhi suplai energi yang besar, akibatnya bahan bakar yang digunakan semakin banyak. Agar dapat memiliki kinerja yang tinggi, setiap komponen-komponennya harus mempunyai efisiensi yang tinggi. Suatu proses penelitian diperlukan sebagai pembelajaran untuk dapat membuat desain suatu pembangkit yang lebih effisien. Ada berbagai upaya untuk memperbaiki efisiensi sebuah sistem yang memiliki siklus Rankine. Di antaranya air dipompa melebihi tekanan uap kritisnya (supercritical), menurunkan tekanan kondenser, pemanasan lanjut (superheating) pemanasan kembali uap ekstraksi turbin ( reheating), dan pemanasan air umpan sebelum masuk ke boiler (regenerative).

Upload: bima-cahya-nugraha

Post on 19-Jan-2016

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

rtrtr

TRANSCRIPT

Page 1: S1-2013-285564-cha

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Kekhawatiran akan semakin langkanya ketersediaan sumber daya energi tidak

terbarukan, mendorong untuk terus diadakannya penelitian bagaimana caranya

melakukan konservasi energi. Batu bara merupakan bahan bakar yang tidak dapat

diperbaharui, namun mempunyai manfaat yang besar salah satunya adalah sebagai

sumber tenaga utama pada PLTU Paiton.

Berdasarkan peraturan presiden RI nomor 5 tahun 2006 tentang kebijakan

energi nasional, batu bara dijadikan energi (primer) mix yang optimal tahun 2025

dengan menyuplai lebih dari 33% kebutuhan energi nasional [1]. PLTU Paiton harus

segera dapat memenuhi suplai energi yang besar, akibatnya bahan bakar yang

digunakan semakin banyak. Agar dapat memiliki kinerja yang tinggi, setiap

komponen-komponennya harus mempunyai efisiensi yang tinggi. Suatu proses

penelitian diperlukan sebagai pembelajaran untuk dapat membuat desain suatu

pembangkit yang lebih effisien.

Ada berbagai upaya untuk memperbaiki efisiensi sebuah sistem yang memiliki

siklus Rankine. Di antaranya air dipompa melebihi tekanan uap kritisnya

(supercritical), menurunkan tekanan kondenser, pemanasan lanjut (superheating)

pemanasan kembali uap ekstraksi turbin (reheating), dan pemanasan air umpan

sebelum masuk ke boiler (regenerative).

Page 2: S1-2013-285564-cha

2

I.2. Perumusan Masalah

1. Bagaimana pemodelan sistem termodinamika PLTU dengan sistem regeneratif

pada Cycle Tempo 5.0?

2. Bagaimana menganalisis sistem termodinamika PLTU berdasarkan hasil

simulasi pada Cycle Tempo 5.0?

3. Bagaimana pengaruh tekanan ekstraksi dari turbin tekanan rendah terhadap

perbaikan efisiensi PLTU?

I.3. Batasan Masalah

1. Penelitian ini berdasarkan data desain dan data operasi PLTU berkapasitas daya

400 MW dengan empat buah pemanas air umpan dari ekstraksi turbin tekanan

rendah sebagai sistem regeneratifnya.

2. Data desain dan data operasi yang digunakan ketika PLTU beroperasi pada

beban penuh.

3. Analisis termodinamika berdasarkan simulasi dari pemodelan PLTU pada

software Cycle Tempo 5.0 dengan asumsi-asumsi yang didefinisikan.

4. Analisis dan pembahasan difokuskan pada pengaruh tekanan ekstraksi turbin

tekanan rendah terhadap perbaikan efisiensi sistem PLTU.

I.4. Tujuan

1. Mendapatkan model Cycle Tempo 5.0 yang terverifikasi dengan data PLTU

Paiton unit 5 dan 6.

2. Mengetahui pengaruh ekstraksi turbin tekanan rendah terhadap efisiensi sistem

PLTU.

3. Mendapatkan tekanan ekstraksi turbin yang optimal.

Page 3: S1-2013-285564-cha

3

I.5. Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat memberi alternatif metode analisis

termodinamika sebuah pembangkit listrik pada titik-titik yang didesain secara

permanen atau tidak dapat diubah dalam keadaan proses berjalan. Sehingga pada

perancangan sistem pembangkit listrik yang baru didapatkan efisiensi sistem yang

lebih tinggi.