s3-ap-southeast-1.amazonaws.com · hotel di indonesia dengan jumlah kamar sebanyak 1.065 kamar....

206

Upload: vuongdat

Post on 02-Jul-2019

232 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

1

2

MENCIPTAKAN NILAIMELALUI REBRANDINGCreating Value Through Rebranding

Red Planet Indonesia (“RPI”) is a leading publicly-listed (“PSKT”) developer, owner, and operator of value hotels in Indonesia. RPI is a subsidiary of Red Planet Hotels Limited (www.redplanethotels.com), the largest value hotel chain in Asia with a portfolio of 25 properties spanning Indonesia, Thailand, the Philippines, and Japan. Red Planet Indonesia currently owns 7 hotels in Indonesia with a total of 1,065 rooms. RPI’s properties are located in Jakarta (Pasar Baru), Pekanbaru, Solo, Bekasi, Palembang, Makassar, and Surabaya.

In 2015 Red Planet rebranded its entire portfolio of hotels across Asia as a means to accelerate growth. During the year, Red Planet launched its new brand and logo on each hotel to represent a new identity. This decision was taken based on the best judgment to separate from the Tune brand based in Malaysia. By using its own name, the Company creates real value for its shareholders as its brand grows and becomes well-known across the region as high quality product as an affordable price.

Since the completion of this rebranding, the Company’s performance has seen a substantial improvement. These augers well for the future, as the Company no longer pays franchise fees, and benefits from being a brand owner itself. Consequently, Red Planet now represents a high level of brand uniformity not just in Indonesia, but across the region. Further, the new Red Planet brand’s adoption of technology is unique and unsurpassed in Asia, and as a result is able to outperform its industry peers in key areas, notably the generation of bookings from its own direct and non-commissionable distribution channels. This sets the Company apart from any other industry player, and creates the fundamentals for wider margins than any competitor.

Red Planet Indonesia (“RPI”) merupakan merupakan perusahaan publik (“PSKT”), pengembang, pemilik dan sekaligus operator hotel ekonomis di Indonesia. RPI adalah anak Perusahaan dari Red Planet Hotels Limited (www.redplanethotels.com), jaringan hotel ekonomis terbesar di Asia dengan portofolio sebanyak 25 properti yang tersebar di Indonesia, Thailand, Filipina dan Jepang. RPI saat ini memiliki 7 hotel di Indonesia dengan jumlah kamar sebanyak 1.065 kamar. Hotel-hotel RPI berada di Jakarta (Pasar Baru), Pekanbaru, Solo, Bekasi, Palembang, Makassar, dan Surabaya.

Pada tahun 2015 Red Planet meluncurkan merek baru untuk seluruh portofolio hotelnya di Asia dalam rangka mempercepat pertumbuhan. Selama tahun 2015, Red Planet meluncurkan merek dan logo baru di setiap hotel yang mencerminkan identitas baru. Memisahkan diri dari merek Tune (yang berpusat di Malaysia) merupakan keputusan terbaik. Dengan menggunakan nama sendiri, Perusahaan memberikan nilai yang berarti kepada para pemegang saham, yaitu merek yang terus berkembang dan produk berkualitas tinggi dengan harga terjangkau.

Sejak peluncuran merek baru, kinerja Perusahaan meningkat secara substansial. Hal ini merupakan modal untuk masa depan, dimana Perusahaan tidak perlu lagi membayar biaya franchise, dan menjadi pemilik mereknya sendiri. Red Planet saat ini sudah menjadi suatu Grup yang memiliki keseragaman merek tidak hanya di Indonesia, namun di seluruh kawasan Asia. Terlebih lagi, merek baru ini menggunakan teknologi unik dan tidak tertandingi di Asia, dan sebagai hasilnya Red Planet dapat bersaing dengan industri sejenis, terutama dalam hal cara yang tidak lagi dengan cara konvensional. Hal ini membuat Perusahaan berbeda dari pemain lainnya, dan mempunyai peluang marjin yang lebih besar dibandingkan kompetitor.

3

Red Planet’s business model is scalable and cost-efficient with a rooms-only model, sleek design, and industry-leading technology platform including free high-speed wifi at all hotels. The Company’s online dynamic pricing drives high occupancy and revenue, while the brand’s focus on quality, value, location, and cleanliness ensures that the hotels live up to customers’ expectations and exceeds their competitors in the Indonesian value hotel sector.

Technology is a key component of Red Planet and guests can make reservations through the Company’s website or booking app. In addition to being able to book, the Red Planet app also allows customers to chat with other guests or the front desk using “In-Stay Mode”, browse nearby attractions or events, and locate the nearest Red Planet Hotel. As part of its full corporate rebranding last year, Red Planet unveiled a loyalty programme – “Referred” – and an affiliate programme – “Remembered” – both of which have been highly successful in boosting customer loyalty and driving bookings through Red Planet’s own reservation channels.

As the owner of an increasing number of value hotels, Red Planet’s business continues to grow along with the expanding budget airline sector, which is stimulating the number of travelers in Indonesia and across the region, both domestic and foreign. The continuing need for travellers to stay in hotels with affordable prices but still maintaining high quality services, creates promising business opportunities for value hotel chains such as Red Planet.

In general, the ability of the Company to manage Red Planet hotels to address issues related to socio-economic changes globally as well as regionally, in addition to coping with regulatory changes and national policy, has been sound. As evidenced by improving Average Daily Rates (ADR), occupancy, and Revenue per Avaialble Room (RevPAR), the Company’s profitability is improving, such that the Company’s business was able to run smoothly throughout 2015, and beyond.

In the future, the Company will continue to improve performance through strategic priorities aimed at streamlining the organisation, enhancing the competence of human resources, developing its technology backbone further, and increasing its hotel portfolio. RPI will continue to expand its portfolio of hotels in Indonesia through both new builds and acquisitions. The Indonesian market is large and fast-growing and presents an enormous opportunity. Red Planet will continue striving to provide high quality hotels incorporating cutting-edge technology at an affordable price so that guests feel that they have made the right decision by staying with Red Planet.

Model bisnis Red Planet sangat efisien yaitu dengan model room only, desain ramping, dan menggunakan teknologi canggih termasuk wifi gratis dengan kecepatan tinggi di seluruh hotel. Perusahaan menggunakan pengaturan harga yang dinamis secara online, sistem ini terbukti meningkatkan tingkat hunian dan pendapatan, disamping tentunya dengan merek baru Perusahaan berfokus pada kualitas, nilai, lokasi dan kebersihan, sehingga memenuhi kebutuhan pelanggan dan melebihi kompetitor di sektor hotel ekonomis.

Teknologi merupakan komponen penting, dimana para tamu dapat membuat pemesanan melalui website Perusahaan atau aplikasi pemesanan. Selain dapat melakukan pemesanan, aplikasi Red Planet dapat digunakan pelanggan untuk chat dengan tamu lainnya maupun dengan resepsionis dengan menggunakan “In Stay Mode”, mendapatkan informasi mengenai atraksi menarik di sekitar hotel, dan mencari lokasi Hotel. Sebagai bagian dari peluncuran merek baru/rebranding, Red Planet meluncurkan program loyalitas – “Referred” – dan “Remembered” – dimana keduanya sangat berhasil dalam meningkatkan loyalitas pelanggan dan meningkatkan pemesanan kamar melalui sistem reservasi Red Planet.

Sebagai pemilik hotel ekonomis yang sedang berkembang, bisnis Red Planet terus bertumbuh seiring dengan meningkatnya jumlah maskapai penerbangan bujet yang pada akhirnya mendorong peningkatan angka wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Tingginya kebutuhan wisatawan akan hotel dengan harga terjangkau dan berkualitas tinggi, adalah merupakan peluang bisnis yang menjanjikan bagi hotel ekonomis seperti Red Planet.

Secara umum, Perusahaan sudah mampu mengelola hotel Red Planet dalam mengatasi perubahan sosial ekonomis global dan regional, diantaranya terkait dengan perubahan peraturan dan kebijakan nasional. Bisnis Perusahaan berjalan lancar sepanjang tahun 2015, hal ini dibuktikan dengan peningkatan Harga Rata-rata Harian (ADR), tingkat hunian, Pendapatan per Kamar yang Tersedia (RevPAR), dan profitabilitas.

Ke depan, Perusahaan akan terus meningkatkan kinerja melalui prioritas strategis yang diarahkan pada penataan organisasi, peningkatan kompetensi sumber daya manusia, membangun teknologi sebagai tulang punggung, dan menambah portofolio hotel. RPI akan terus meningkatkan portofolio hotelnya di Indonesia baik dengan cara membangun hotel baru maupun akuisisi. Pasar Indonesia yang luas dan tumbuh cepat merupakan kesempatan yang sangat besar. Red Planet akan terus berusaha menyediakan hotel berkualitas dengan teknologi terkini dan harga terjangkau sehingga tamu merasa bahwa keputusan mereka untuk menginap di Hotel Red Planet adalah keputusan tepat.

DAFTAR ISI 4

8Table Of Content

- Ikhtisar Keuangan | Financial Highlights 10- Ikhtisar Operasional | Operational Highlights 10- Ikhtisar Saham | Share Highlights 11- Peristiwa Penting | Significant Events 12- Penghargaan dan Sertifikasi | Awards and Certifications 14

4

17

Kinerja 2015 2015 Performance

Laporan Manajemen Management Report 080

MENCIPTAKAN NILAI MELALUI REBRANDING 2Creating Value Through Rebranding

- Laporan Dewan Komisaris | Board of Commissioners Report 18- Laporan Direksi | Board of Directors Report 22

40

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis

- Informasi Perusahaan | Corporate Information 28- Lembaga dan Profesi Penunjang | Supporting Institutions and Professionals 29- Riwayat Singkat perusahaan | Company in Brief 30- Visi, Misi dan Nilai perusahaan | Vision, Mission,and Core Values 31- Jejak Langkah Perusahaan | Company Milestone 32- Kronologis Pencatatan Saham Perusahaan | Shares Listing Chronological 34- Struktur dan Komposisi Pemegang Saham | Shareholders’ Structure and Composition 35 - Komposisi Pemegang Saham per 31 Desember 2015 Shareholders’ Composition as of 31 December 2015 36 - Anak Usaha PT Red Planet Indonesia Tbk | PT Red Planet Indonesia Tbk Subsidiaries 36- Aksi Korporasi | Corporate Actions 37- Suspensi Saham | Shares Suspension 37

- Segmen Operasi | Operational Segments 42- Tinjauan Operasional | Operational Review 44 - Sertifikasi Bintang | Star Certification 49- Fungsi Operasional | Operational Functions 50 - Sumber Daya Manusia | Human Resources 50 - Pengembangan Sumber Daya Manusia | Human Resources Development 55 - Teknologi Informasi | Information Technology 56- Tinjauan Keuangan | Financial Review 58 - Aspek Pemasaran | Marketing Aspect 66- Prospek Bisnis | Business Prospects 69

26

- Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan / Manajemen (E/MSOP) | Employee / Management Stock Option Programme (E/MSOP) 37- Struktur Organisasi | Organisational Structure 38- Struktur Korporasi | Corporate Structure 38- Status Anak Perusahaan | Subsidiaries Status 39

5

Profil PerusahaanCompany Profile

6

Daftar Isi | Table of Content

72

114Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Laporan Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility Report

- Struktur Tata Kelola Perusahaan | Structures of Good Corporate Governance 74 - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) | General Meeting of Shareholders (GMS) 74 - Dewan Komisaris | Board of Commissioners 76 - Profil Dewan Komisaris | The Board of Commissioners Profile 78 - Direksi | Board of Directors 82 - Profil Dewan Komisaris | The Board of Directors Profile 85- Komite Audit | Audit Committee 91- Sekretaris Korporat | Corporate Secretary 95- Audit Internal | Internal Audit 98- Audit Eksternal | External Audit 101- Sistem Pengendalian Internal | Internal Control System 102- Manajemen Resiko | Risk Management 103- Identifikasi dan Mitigasi Risiko | Risk Identification and Mitigation 103- Evaluasi atas Efektivitas Sistem Manajemen Risiko | Evaluation on Risk Management System Effectiveness 105- Ranah Hukum Material | Material Legal Aspect 106- Informasi Tentang Sanksi Administratif Terhadap Perusahaan | Information About Administrative Sanction Against The Company 107- Kode Etik dan Budaya Perusahaan | Code of Conduct and Corporate Culture 108- Etika dan Perilaku Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Perusahaan | Board of Commissioners, Board of Directors and Employees Ethics and Behaviour 110- Sistem Pelaporan Pelanggaran | Whistleblowing System 111- Keterbukaan Informasi | Information Disclosure 113

- Program CSR | CSR Programme 115- Praktek Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja | Practice of Employment, Occupational Health, and Safety 117- Pengembangan Sosial Kemasyarakatan | Community Social Development 119

7

121

120

132

Referensi Silang Laporan Tahunan PT Red Planet Indonesia Tbk dengan Peraturan OJK Cross Reference of PT Red Planet Indonesia Tbk Annual Report with Financial Services Authority (OJK) Regulations

Pernyataan Pertanggungjawaban Laporan Tahunan 2015 Accountability Statement of Annual Report 2015

Laporan Keuangan Financial Statements

8

Kinerja 2015 | 2015 Performance

9

KINE

RJA

2015

2015 Performance

10

Keterangan 2015 2014* 2013 Description

Jumlah Aset 513.922 544.167 30.772 Total AssetsJumlah Liabilitas 361.013 310.807 6.951 Total LiabilitiesJumlah Ekuitas 152.909 233.360 23.821 Total EquityModal Saham 676.546 676.521 41.000 Share Capital

Pendapatan 66.488 52.967 36.988 RevenuesBeban Langsung (17.919) (16.421) (14.452) Direct CostLaba Bruto 48.568 36.545 22.536 Gross ProfitLaba (Rugi) Usaha (50.953) (22.862) 1.111 Operating Income (Loss)Laba (Rugi) yang Dapat Diatribusikankepada Pemilik Entitas Induk dan Kepentin-gan Non Pengendali

(80.459) (39.656) 855 Income (Loss) Attributable to Owners of the Parent Entity and Non-Controlling Interests

Pendapatan Komprehensif Lain (17) 791 - Other Comprehensive IncomeLaba Komprehensif yang DapatDiatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk dan Kepentingan Non Pengendali

(80.476) (38.864) 855Comprehensive Income for the Year Attrib-utable to Owners of the Parent Entity and

Non-Controlling InterestsLaba per Saham Dasar (dalam jumlah rupiah penuh)

(59,46) (40,18) 10Basic Earnings per Share (in full rupiah

amount)

Laba (Rugi) terhadap Jumlah Aset -16% -7% 3% Return on Assets (RoA)Laba (Rugi) terhadap Jumlah Ekuitas -53% -17% 4% Return on Equity (RoE)Laba (Rugi) terhadap Pendapatan -121% -75% 2% Profit MarginRasio Lancar 0,21x 0,36x 2,45x Current RatioLiabilitas terhadap Ekuitas 2,36x 1,33x 0,29x Liabilities to EquityLiabilitas terhadap Jumlah Aset 0,70x 0,57x 0,23x Liabilities to Assets

IKHTISAR KEUANGANFinancial HighlightDalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain (in million Rupiah, unless stated otherwise)

Laporan Posisi Keuangan | Balance Sheet

Laporan Laba Rugi | Income Statement

Rasio | Ratios

Kinerja 2015 | 2015 Performance

Hotel Jumlah KamarTotal Rooms

Jumlah KamarTersedia

Total Available Room Night

Jumlah KamarTerjual

Total Rooms Sold

Jumlah LantaiNumber of

Stories

Bekasi 157 56.311 43.902 9

Jakarta (Pasar Baru) 166 58.311 51.384 8Makassar 144 38.000 23.936 11

Palembang* 147 53.300 43.909 11Pekanbaru* 139 49.574 30.479 8

Solo 153 55.728 34.798 10Surabaya 156 56.465 33.380 8

IKHTISAR OPERASIONALOperational Highlight

*Disajikan kembali | Restated

11

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4

Volume Transaksi

39.444 3.303 2.402 9.098 0 6.243.700 113.878.688 13.235.200Transaction

Volume

HargaTertinggi

875 985 1.075 1.045 700 700 745 855Highest

Price

HargaTerendah

620 650 810 740 700 481 500 705 Lowest Price

HargaPenutupan

860 960 1,045 895 700 494 710 830Closing

Price

Kapitalisasi Pasar (juta)

1.068.097 1.181.979 1.367.751 1.352.468 84.000 900.162 940.047 1.117.121Market Cap-

italization (mill)

Saham Beredar

(juta)1,353 1,353 1,353 1,353 120 1,353 1,353 1,353

Outstand-ing Shares

(mill)

IKHTISAR SAHAMStock Highlight

2015 2014

Pada tahun 2015, harga penutupan terendah saham Perusahaan adalah Rp700 yaitu pada tanggal 16 Maret dan harga penutupan tertinggi adalah Rp1075 pada tanggal 31 Juli. Pada akhir tahun, harga penutupan saham Perusahaan adalah Rp895.

In 2015, the lowest closing price for the Company was Rp700 on 16 March and the highest closing price was Rp1075 on 31 July. At the end of the year, the Company’s shares closed at Rp895.

1200

1000

800

600

400

200

0

12000000

10000000

8000000

6000000

4000000

2000000

0

2-Ja

n-14

2-Fe

b-14

2-M

ar-1

4

2-Ap

r-14

2-M

ay-1

4

2-Ju

n-14

2-Ju

l-14

2-Au

g-14

2-Se

p-14

2-O

ct-1

4

2-N

ov-1

4

2-De

c-14

2-Ja

n-15

2-Fe

b-15

2-M

ar-1

5

2-Ap

r-15

2-M

ay-1

5

2-Ju

n-15

2-Ju

l-15

2-A

ug-1

5

2-Se

p-15

2-O

ct-1

5

2-N

ov-1

5

2-De

c-15

Close Volume

12

PERISTIWA PENTINGSignificant Events

30 Januari 2015Sertifikasi bintang 2 hotel Red Planet Pasar Baru.

3 April 2015Rebranding: Perubahan logo perusahaan serta perubahan nama hotel dari hotel Tune menjadi hotel Red Planet.

3 Juni 2015Sertifikasi bintang 2 hotel Red Planet Bekasi.

10 Juni 2015Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun buku 2014.

28 Juli 2015Paparan Publik Tahunan dan Peluncuran Merek.

26 Agustus 2015Sertifikasi bintang 2 hotel Red Planet Solo.

21 September 2015Sertifikasi bintang 2 hotel Red Planet Surabaya.

26 November 2015Sertifikasi bintang 2 hotel Red Planet Makassar.

30 January 20152-star certification of Red Planet Hotel Pasar Baru.

3 April 2015Rebranding: Changed Company logo and name from Tune Hotels to Red Planet Hotels.

3 June 20152-star certification of Red Planet Hotel Bekasi.

10 June 2015Annual General Meeting of Shareholders for 2014 fiscal year.

28 July 2015Annual Public Expose and new brand launch.

26 August 20152-star certification of Red Planet Hotel Solo.

21 September 20152-star certification of Red Planet Hotel Surabaya.

26 November 20152-star certification of Red Planet Hotel Makassar.

Kinerja 2015 | 2015 Performance

13

15 Desember 2015Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa menyetujui penyesuaian Anggaran Dasar dengan Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 dan Peratuan OJK No. 33/POJK.04/2014 serta pengangkatan Bapak Simon Morris Gerovich dan Bapak Kern Miang Chan sebagai anggota Direksi Perseroan.

17 Desember 2015*Sertifikasi bintang 2 hotel Red Planet Pekanbaru.

22 Desember 2015*Sertifikasi Bintang 2 Red Planet Palembang.

*Sertifikasi Red Planet Pekanbaru dan Red Planet Palembang baru diterima

pada tanggal 4 Januari 2016

15 December 2015Extraordinary General Meeting of Shareholders approved the ammendement of the Company’s Articles of Association with OJK Regulation No. 32/POJK.04/2014 and OJK Regulation No. 33/POJK.04/2014 and appointment of Mr. Simon Morris Gerovich and Mr. Kern Miang Chan as new members of the Board of Directors.

17 December 2015* 2-star certification of Red Planet Hotel Pekanbaru.

22 Decemeber 2015*2-star certification of Red Planet Hotel Palembang.

*Certifications of Red Planet Pekanbaru and Red Planet Palembang were

issued on 4 January 2016

14

PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASIAwards & Certificastions

Kinerja 2015 | 2015 Performance

15

THE WORLD’S LARGEST TRAVEL SITE

Hotel

KlasifikasiBintang

StarClasification

TanggalSertifikasi

Date ofCertification

Luas Lantai (m2)Gross Floor Area

(Sqm)

LembagaSertifikasi

CertificationInstitution

Berlaku Hingga Date of Expire

Bekasi Bintang 2 | 2 Stars3 Juni 20153 June 2015

4.153 Graha Bina Nayaka3 Juni 2018

3 June 2018

Jakarta (Pasar Baru) Bintang 2 | 2 Stars30 Januari 201530 January 2015

4.501 Graha Bina Nayaka31 Januari 201831 January 2018

Makassar Bintang 2 | 2 Stars26 November 201526 November 2015

4.363 Graha Bina Nayaka27 November 2018 27 November 2018

Palembang* Bintang 2 | 2 Stars4 Januari 20164 January 2016

4.361 Graha Bina Nayaka5 Januari 2019 5 January 2019

Pekanbaru* Bintang 2 | 2 Stars4 January 20164 January 2016

3.931 Graha Bina Nayaka5 January 2019 5 January 2019

Solo Bintang 2 | 2 Stars26 Agustus 201526 August 2015

4.007 Graha Bina Nayaka27 Agustus 2018 27 August 2018

Surabaya Bintang 2 | 2 Stars21 September 2015 | 21

September 20154.337 Graha Bina Nayaka

22 September 2018 22 September 2018

*Proses Sertifikasi Bintang untuk Red Planet Pekanbaru dan Red Planet Palembang sudah dilaksanakan selama tahun 2015. Namun hasil audit sertifikasi baru

dikeluarkan pada bulan Januari 2016.

*Star Certifications process for Red Planet Pekanbaru and Red Planet Palembang had been accomplished on 2015. However, audit certification results is issued on

January 2016.

Bagan SertifikasiCertification Table

Penghargaan TripAdvisorTripAdvisor AwardsHotel Red Planet Pasar Baru (Jakarta) masuk dalam jajaran hotel terbaik yang direkomendasikan oleh TripAdvisor di ajang Travellers Choice Awrds. Para pemenang dipilih berdasarkan ulasan pengguna TripAdvisor dari seluruh dunia yang dikumpulkan dalam satu tahun. Sebagai situs perjalanan terbesar di dunia, TripAdvisor telah lama dinilai sebagai sumber opini dan rekomendasi yang dapat diandalkan di kalangan wisatawan.

Red Planet Hotel Pasar Baru (Jakarta) is awarded as the best hotel category recommended by TripAdvisor on Travellers Choice Awards. The winners were chosen based on TripAdvisor user reviews from all over the world that was collected in one year. As the world largest travel sites, TripAdvisor has long long been valued as a source of opinion and recommendation that can be relied on among the travelers.

16

Laporan Manajemen | Management Report

LAPORAN MANAJEMENManagement Report

17

LAPO

RAN

MANA

JEME

N

Management Report

18

LAPORAN DEWANKOMISARISThe Board of Commissioners Report

Laporan Manajemen | Management Report

Pemangku kepentingan dan Pemegang saham yang terhormat,Atas nama Dewan Komisaris PT Red Planet Indonesia Tbk, dengan bangga kami mempersembahkan Laporan Tahunan Perusahaan tahun 2015. Tahun ini, sekali lagi, merupakan tahun transformasi, dimana kami meluncurkan merek dan logo baru di setiap hotel dengan nama Red Planet serta meningkatkan dan memodifikasi tampilan kamar. Sangat jelas bahwa merek Red Planet lebih menarik bagi pelanggan dan mendukung tujuan Perusahaan dalam berekspansi dan membangun hotel-hotel baru.

Dear Stakeholders and Shareholders,

On behalf of the Board of Commissioners of PT Red Planet Indonesia Tbk, we are proud to present the Company’s Annual Report 2015. It was, again, another transformative year, one in which we launched a new brand and rebranded each hotel with our new logo, signage, and undertook hotel and room upgrades and modifications. It was clear that our own brand would better appeal to our customers and support the ongoing objectives of Red Planet as we continue to expand and build new hotels.

Kami meluncurkan merek dan logo baru di setiap hotel dengan nama Red Planet serta meningkatkan dan memodifikasi tampilan kamar Dengan merek baru, program loyalitas baru, dan aplikasi pemesanan berstandar internasional, kinerja portofolio hotel semakin meningkat Prioritas strategis jangka pendek Perusahaan adalah peningkatan pendapatan dari hotel-hotel yang ada, menjaga standar kualitas tertinggi agar tetap kompetitif, dan rencana pemasaran yang berkualitas. Untuk jangka menengah, prioritas strategis Perusahaan adalah pelatihan dan pelatihan ulang karyawan untuk memastikan kenyamanan tamu selama menginap, serta peningkatan kemampuan Perusahaan dalam bersaing melaui peningkatan mutu produk dan inovasi teknologi Prospek usaha dan rencana pengembangan usaha sebagaimana dituangkan dalam Rencana 5 tahun Perusahaan telah menunjukkan optimisme Direksi.

We launched a new brand and rebranded each hotel with our new logo, signage, and undertook hotel and room upgrades and modifications. With a new brand, a new loyalty programme, and a world-class booking app, the hotel portfolio has increasingly improved its performance Short-term strategic priorities must be raising revenue from existing hotels, maintaining the highest quality standards in order to remain competitive, and a strong marketing plan. For the medium term, the Company’s strategic priorities must be focused on continually training and re-training staff in order to ensure a pleasurable stay for each hotel’s guests, and expanding the Company’s ability to compete through product upgrading and technological innovation. The business prospects and future plans of the Company as stipulated in its 5-year Business Plan have been a testament of the cautious optimism of the Board of Directors.

KEYNOTE

Hapsoro Komisaris Utama | President Commissioner

19

Kinerja 2015Dewan Komisaris dengan bangga melaporkan bahwa kinerja Perusahaan telah meningkat pada tahun 2015. Dengan kinerja setahun penuh yang dikontribusikan oleh portofolio hotel ekonomis yang diakuisisi pada tahun 2014, pendapatan Perusahaan meningkat 26% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dengan pendapatan sebesar Rp66,49 miliar selama tahun 2015. Dengan pendapatan tersebut Perusahaan membukukan laba kotor sebessar Rp48,57 miliar, atau meningkat 33% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Selain itu, keseluruhan proses rebranding atas portofolio hotel kami dilaksanakan dengan cepat dan lancar, sehingga ketujuh hotel kami memiliki nama dan penampilan baru. Tanpa dibebani biaya franchise, Perusahaan dapat memberikan citra yang lebih baik kepada pelanggan, dan para tamu dapat menerima merek yang baru dengan baik.

Dengan merek baru, program loyalitas baru, dan aplikasi pemesanan berstandar internasional, kinerja portofolio hotel semakin meningkat, dan Dewan Komisaris yakin bahwa kinerja tahun 2015 mencerminkan masa depan yang baik.

Penilaian Terhadap Kinerja Direksi Dengan proses rebranding terhadap portofolio hotel Perusahaan, Direksi mencanangkan bahwa tahun 2015 merupakan tahun perubahan dan pembenahan, dengan tujuan melakukan penataan di segala bidang, termasuk operasional, strategi, pemasaran, dan sumber daya manusia. Dalam pengelolaan Perusahaan, Dewan Komisaris memandang bahwa Direksi telah menerapkan seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku, antara lain penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan dengan Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, dan Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

Di tahun yang baru saja kita lalui bersama, Direksi layak mendapatkan pujian dan ucapan terima kasih karena telah berhasil menjalankan tugas rebranding di seluruh portofolio hotel, termasuk trasformasi fisik di setiap hotel dan tugas-tugas dibelakang layar yang mencakup pembaruan alur kerja, sistem IT baru, dan pelatihan berkelanjutan, yang semuanya dilakukan tanpa mengganggu bisnis, dan yang lebih penting, tanpa menimbulkan ketidaknyamanan bagi para tamu.

Disamping keberhasilan dalam rebranding dan peningkatan tren bisnis, Dewan Komisaris menghimbau Direksi untuk tetap waspada terhadap persaingan sektor hotel ekonomis di Indonesia yang cukup kompetitif. Pada saat Perusahaan yakin terhadap kekuatan produknya, saluran distribusi, dan keunggulan IT, harus diingat bahwa pasar masih sangat sensitif terhadap harga, sehingga Direksi harus membuat rencana usaha yang mampu memasarkan produk Perusahaan tetapi tetap menjaga harga kamar agar tetap sesuai dengan kemampuan pasar. Selain itu, secara internal Dewan komisaris dengan spesifik meminta Direksi untuk fokus dalam mengevaluasi dan menganalisa kinerja Perusahaan secara keseluruhan, tidak hanya terhadap laba & rugi Perusahaan, tetapi juga terhadap proses internal, manajemen resiko dan pelatihan karyawan.

Performance 2015The Board of Commissioners is pleased to report that the Company’s performance has improved in 2015. With a full year of performance contributed by the portfolio of value hotels which it acquired in 2014, the Company’s revenue grew by 26% year-on-year to record total turnover of Rp66.49 in 2015. This translated into gross profit of Rp48.57, a growth of 33% over the previous year.

Moreover, the wholescale rebranding of our hotel portfolio was undertaken rapidly and smoothly, as our seven value hotels were rebranded to an entirely new look-and-feel. Without the distraction and costs related to having a franchisor, the Company is now better able to portray its own image to customers and, as a result, the new brand has resonated well with its guests.

With a new brand, a new loyalty programme, and a world-class booking app, the hotel portfolio has increasingly improved its performance, and the Board of Commissioners is confident that the trends of 2015 will translate into a strong future as well.

Assessment of the Board of Directors’ Performance Due to the total rebranding of the Company’s hotel portfolio, the Board of Directors designated 2015 as a year of change and reform, in which transformative measures were to be enacted across the board in branding, construction, marketing, strategy, and human resources. In terms of corporate management, the Board of Commissioners is of the opinion that the Board of Directors has fully implemented all the requirements of the relevant regulations, among others, the amendments of Company Article of Associations based on OJK Regulation No. 32/POJK.04/2014 regarding Planning and Implementation of General Meeting of Shareholders of Public Listed Company and OJK regulation No. 33/POJK.04/2014 regarding the Board of Directors and the Board of Commissioners of Public Listed Company.

As we just passed the year end, the Board of Directors deserves our praise and gratitude for having successfully managed the complex task of rebranding an entire hotel portfolio, including the physical transformation of each hotel and the behind-the scenes introduction of new workflows, new IT systems, and extensive re-training, all without any disruption to the business or, most importantly, without inconvenience to our valuable guests.

Despite a successful rebranding and a clearly improving business trend for the Company, the Board of Commissioners urges the Board of Directors to remain vigilant about competitive landscape of the Indonesian value hotel sector. Whilst the Company believes in the strength of its product, distribution channels, and IT advantages, the market is still price-sensitive and so the Board of Directors must plot out a business plan which markets the Company’s sector-leading product at the same time as pricing each room in line with what the market is able to bear. Further, internally, the Board of Commissioners has specifically requested the Board of Directors to focus on evaluating and analysing the Company’s overall performance, not just as far as the Company’s profit & loss account is concerned, but also in

Komisaris Utama | President Commissioner

20

Laporan Manajemen | Management Report

Perubahan Komposisi Anggota Dewan Komisaris Sampai dengan akhir tahun 2015, tidak ada perubahan susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan. Dewan Komisaris memandang bahwa susunan anggota Dewan Komisaris yang ada saat ini sudah memenuhi ketentuan yang ditetapkan dalam regulasi maupun perundang-undangan yang berlaku. Susunan anggota Dewan Komisaris yang ada saat ini juga di pandang cukup dalam mengawasi kinerja serta jalannya Perusahaan.

Peran Komite di bawah Dewan KomisarisDalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap usaha Perusahaan, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang berperan penting dalam memantau dan memastikan efektivitas sistem pengendalian internal, pengawasan dan evaluasi baik pada rencana dan implementasi audit. Untuk lebih meningkatkan kinerja Komite Audit, Dewan Komisaris juga telah memperbarui Komite Audit.

Selama tahun 2015, Komite Audit telah melakukan kontribusi besar terhadap pertumbuhan Perusahaan, terutama dalam memantau strategi, operasional dan kinerja Perusahaan. Dengan mempertimbangkan ukuran serta kemampuan Perusahaan, Dewan Komisaris saat ini memandang belum perlu mengangkat Komite Nominasi dan Remunerasi, sehingga peran Komite tersebut saat ini masih dipegang oleh Dewan Komisaris. Pada waktu yang tepat nanti, Dewan Komisaris akan menunjuk Komite yang diperlukan.

Implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik (“GCG”)Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan penilaian terhadap kinerja Direksi secara langsung melalui pertemuan berkala setiap bulan dengan Direksi maupun secara tidak langsung melalui evaluasi terhadap kinerja perusahan secara periodik. Dewan Komisaris juga telah memantau program dan kegiatan setiap Satuan Kerja dengan dibantu oleh Komite Audit, serta mengevaluasi pencapaian sasaran kinerja pada akhir tahun buku, dengan melihat dan mempertimbangkan hasil audit oleh auditor eksternal (KAP) dan pencapaian Key Performance Indicators (KPI) Direksi.

Prospek UsahaDewan Komisaris memandang bahwa di tahun 2015 persaingan usaha perhotelan semakin ketat. Pertumbuhan jumlah hotel yang cukup tinggi di Indonesia terutama hotel-hotel bujet menunjukkan tren meningkatnya permintaan pelanggan terhadap segmen hotel ekonomis. Dewan Komisaris berharap agar prioritas strategis jangka pendek Perusahaan diarahkan pada peningkatan pendapatan dari hotel-hotel yang ada, menjaga standar kualitas tertinggi agar tetap kompetitif, dan rencana pemasaran yang baik. Untuk jangka menengah, prioritas strategis Perusahaan harus diarahkan pada pelatihan dan pelatihan ulang karyawan untuk memastikan kenyamanan tamu selama menginap, serta peningkatan kemampuan Perusahaan dalam bersaing melalui peningkatan mutu produk dan inovasi teknologi.

Selanjutnya, kinerja Perusahaan di masa depan harus ditunjang oleh pertumbuhan portofolio hotelnya. Dalam hal ini, Perusahaan akan menambah hotel baru, terutama di Jakarta, dalam dua tahun yang akan datang. Peningkatan jumlah hotel dalam portofolio Perusahaan akan

terms of internal processes, risk management, and staff training. Changes in the Composition of Board of Commissioners As of the end of 2015, there has been no change in the structure of the Board of Commissioners. The Board of Commissioners believes that current Board of Commissioners members have complied with applicable rules and regulations. The current Board of Commissioners structure is deemed capable to supervise and oversee Company’s performance.

Role of Committees under the Board of CommissionersIn carrying out its oversight function in the business of the Company, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee, which plays a significant role in monitoring, and ensuring the effectiveness of, the Company’s internal control system, monitoring and evaluating plans, and implementing the audit. To further improve the performance of the Audit Committee, the Board has also updated the Audit Committee.

During 2015, the Audit Committee contributed greatly to the operational efficiency of the Company by monitoring the strategy, operations, and performance of the Company. Considering the Company’s size and strength, the Board of Commissioners sees it unnecessary to appoint Committees for Nomination and Remuneration at this time. Therefore, the role of these committees currently is still held by the Board of Commissioners. At the appropriate time, the Board of Commissioners shall appoint such additional Committees.

Implementation of Good Corporate Governance (“GCG”)The Board of Commissioners directly supervised and evaluated the Board of Directors’ performance through monthly meetings with the Board of Directors, and indirectly through periodic evaluation of the Company’s performance. The Board of Commissioners also monitored the programs and activities of every work unit, and evaluated the achievement of targets at the end of the year, by reviewing and considering the audit results from the external auditors and the Key Performance Indicators (KPI) score of the Board of Directors.

Business Outlook The Board of Commissioners is of the view that 2015 will bring tighter competition in the hospitality sector in Indonesia. The increasing number of new hotels, especially in the value hotel segment in Indonesia, is very significant but nevertheless shows an increasing trend of consumer demand in the value hotel segment. The Board of Commissioners expects that short-term strategic priorities must be raising revenue from existing hotels, maintaining the highest quality standards in order to remain competitive, and a strong marketing plan. For the medium term, the Company’s strategic priorities must be focused on continually training and re-training staff in order to ensure a pleasurable stay for each hotel’s guests, and expanding the Company’s ability to compete through product upgrading and technological innovation.

Further, the Company’s future performance shall be underpinned by a growth in its hotel portfolio. In this regard, the Company will be looking to add new hotels in, primarily, Jakarta over the coming two years. A greater number of hotels in the Company’s portfolio will

21

meningkatkan marjin, menciptakan skala ekonomis dan meningkatkan eksistensi mereknya di Indonesia.

Prospek usaha perhotelan di Indonesia cukup potensial. Meskipun di tahun 2015 ekonomi sempat mengalami perlambatan, namun industri pariwisata terus tumbuh. Wisatawan dari mancanegara yang mengunjungi negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia cenderung meningkat. Sementara itu turis domestik pun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Penguatan ekonomi dan kerjasama perdagangan di kawasan ASEAN membuat semakin banyak pebisnis kelas kecil dan menengah datang ke Indonesia. Hal ini membuat potensi bisnis di bidang perhotelan semakin terbuka. Belum lagi ditambah dengan semakin terjangkaunya tiket penerbangan, maka tidak diragukan lagi bahwa, Indonesia menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak diincar wisatawan untuk dikunjungi.

Secara spesifik, hotel ekonomis menjadi pilihan populer bagi turis muda yang sangat memperhatikan nilai, lokasi, kebersihan dan teknologi. Model bisnis Red Planet ideal untuk kelas menengah Indonesia, mulai dari pebisnis sampai dengan anak muda, tetapi, Perusahaan harus tetap waspada terhadap pertumbuhan para pesaing. Mungkin para pesaing tidak memiliki standar tinggi dan tidak memiliki teknologi canggih, tetapi Perusahan harus sadar bahwa konsumen Indonesia masih sensitif terhadap harga.

Penilaian Atas Rencana Bisnis 2016Prospek usaha dan rencana pengembangan usaha sebagaimana dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan selama 5 tahun menunjukkan optimisme Direksi. Dewan Komisaris menghimbau Direksi dan seluruh elemen Perusahaan untuk bekerja keras dalam melebarkan usaha dan meningkatkan kualitas Perusahaan lebih jauh lagi. Pengembangan usaha yang telah direncanakan harus dilaksanakan dengan mempertimbangkan kajian bisnis dan kajian risiko yang lebih mendalam, untuk menyelaraskannya dengan visi dan misi Perusahaan, dengan setiap tahapan dapat terukur dengan baik. Oleh karena itu, ekspansi yang terencana dan peningkatan kinerja berkelanjutan terhadap tujuh hotel yang ada, harus dilakukan dalam rangka mencapai tujuan Perusahaan.

Akhir kata, Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih atas dukungan dan perhatian yang telah diberikan oleh Pemegang Saham dan semua pemangku kepentingan kepada Perusahaan di tahun 2015. Ucapan terima kasih secara khusus juga disampaikan kepada seluruh karyawan Perusahaan yang telah bekerja keras bersama-sama dalam proses rebranding, yang telah berhasil dan semakin dikenal oleh para pelanggan. Dengan dukungan dan energi dari para karyawan, kami yakin PT Red Planet Indonesia Tbk kedepan akan semakin maju, mengembangkan portofolionya dalam mencapai visinya.

widen margins, create economies of scale, and build an even more visible brand presence in Indonesia.

The hotel sector in Indonesia has considerable potential and bright prospects. In 2015 Indonesia experienced an economic slowdown but the travel industry still grew. Foreign tourism arrivals to Southeast Asia, including Indonesia, increased. The number of domestic travelers also significantly increased. Stronger trading cooperation in ASEAN has made way for business travelers to come to Indonesia. This has opened new opportunities in the hotel sector to target SME business travelers. Affordable airline tickets also have helped put Indonesia on the list of popular tourism destinations.

Specifically, value hotels are increasingly becoming a popular choice for younger travelers who are primarily concerned about value, location, cleanliness, and technology. From business travelers to young people, Red Planet’s business model is ideal for targeting Indonesia’s rising middle class. Nevertheless, the Company needs to be aware of the growth of competitors. Whilst these competitors may not have the same high standards of product as Red Planet, nor a world-class IT system or loyalty programme, it is important to be aware that the Indonesian consumer is still very price-conscious.

Assessment of the 2016 Business Plan The business prospects and future plans of the Company as stipulated in its 5 year Business Plan have been a testament of the cautious optimism of the Board of Directors. The Board of Commissioners encourages the Board of Directors and everyone in the Company to continue to work on expanding the business and improving the Company further. Business development must continue to take place by considering the results of feasibility studies and thorough risk reviews so as to align the plan more with the Company’s vision and mission, and also so that progress can be judiciously measured. Therefore, careful and well-considered expansion of the Company’s portfolio, as well as a continued ramp-up in the performance of the Company’s existing seven value hotels shall create the means for the Company to fulfill its business plan objectives.

In closing, the Board of Commissioners would like to extend its gratitude for the support and attention given by all shareholders and stakeholders of the Company in 2015. A special note of gratitude must be registered here for all the hard-working staff of the Company who, together, navigated the Company through the rebranding exercise towards a wholly unique identity, one which has been so successful and immeasurably popular with our valued customers. With our staff’s continued energy and support, we are confident that PT Red Planet Indonesia Tbk will continue to improve, expand its portfolio, and progress towards its vision.

Atas nama Dewan Komisaris,On behalf of the Board of Commissioners,

HapsoroKomisaris Utama | President Commissioner

22

LAPORAN DIREKSIThe Board of Directors Report

Pemangku kepentingan dan pemegang saham yang terhormat,Menutup tahun 2015 ini, kita patut bersyukur karena di tengah tantangan situasi perekonomian global yang tidak menentu, Perusahaan masih membuktikan mampu berdiri dengan tegak. Melalui berbagai rintangan, kami belajar untuk memperkuat landasan usaha dengan keyakinan pada kemampuan untuk tetap bertumbuh.

Kita patut bersyukur karena tahun 2015 telah dilalui oleh Perusahan tanpa ada halangan yang berarti. Lesunya perekonomian global, telah mengakibatkan perlambatan ekonomi Indonesia yang tumbuh berkisar pada angka 4,7%, turun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai angka 5,17%. Namun tantangan makroekonomi ini tidak berdampak

Dear Stakeholders and Shareholders,

At the end of 2015, we are thankful that we have been able to weather the challenges of the unstable global economy, and emerged standing strong. Through the various challenges the Company faced, we learned how to strengthen our business base with the confidence to grow sustainably.

We are grateful that 2015 passed without any significant hindrances to the Company. The sluggish global economy and the weakening of commodity prices has led to a slowdown in Indonesia’s economic growth, which grew at approximately 4.7%, compared to the previous year’s figure of 5.17%. However, these macroeconomic challenges

Laporan Manajemen | Management Report

Tantangan makroekonomi tidak berdampak terhadap kinerja Perusahaan dan kami menutup tahun 2015 dengan pertumbuhan pendapatan, peningkatan marjin, dan pertumbuhan jumlah pelanggan. Pada bulan Maret 2015 Perusahaan memisahkan diri dari manajemen franchisor Tune Hotel dan melakukan rebranding terhadap tujuh hotel Perusahaan dengan merek “Red Planet” Merek baru memberi dampak positif bagi Perusahaan, dan di tahun 2015 Perusahaan menjual 261.788 kamar dengan nama baru, dengan pertumbuhan sebesar 39% dibandingkan tahun 2014. Red Planet juga meluncurkan program loyalitas kepada para tamu dengan nama Remembered Platform teknologi Red Planet memberikan dampak langsung terhadap kinerja operasional hotel. Sebagai warga korporat yang baik, Perusahaan juga berkomitmen untuk memberi nilai tambah bagi karyawan, mitra bisnis, komunitas, dan lingkungan.

Macroeconomic challenges did not affect the Company’s operating results and we closed 2015 by growing our revenues, expanding our margins, and growing our customer base. In March 2015, the Company split from its former franchisor, Tune Hotels, and rebranded all seven value hotel properties as “Red Planet” Revenues were positively affected by the rebranding, and in 2015 the Company sold a total of 261,788 room nights for its rebranded portfolio, a growth of 39% compared to 2014. Red Planet also launched a loyalty programme for its guests. The programme, called Remembered Red Planet’s technology platform has a direct impact on operating performance in the Company’s hotels. As a good corporate citizen, the Company is also committed to provide added value for its employees, business partners, communities, and environment.

KEYNOTE

Ng Suwito Direktur Utama | President Director

23

terhadap kinerja Perusahaan dan kami menutup tahun 2015 dengan pertumbuhan pendapatan, peningkatan marjin, dan pertumbuhan jumlah pelanggan. Pulihnya ekonomi Indonesia merupakan pertanda baik bagi usaha kami, dan meningkatnya daya beli konsumen akan meningkatkan pertumbuhan pendapatan.

Kinerja Perusahaan di Tahun 2015Berbagai pencapaian telah berhasil diraih oleh Perusahaan sepanjang tahun 2015. Hal yang terpenting, Perusahaan bertransformasi dari hotel franchisee menjadi pemilik merek – dan sekarang berdiri dengan bangga sebagai sebuah merek ternama di sektor hotel ekonomis Indonesia, memiliki dan mengoperasikan asetnya, dibandingkan dengan para pesaingnya yang hanya mengelola asset milik orang lain dengan imbalan sedikit.

Fokus kami di tahun yang baru saja dilalui adalah meningkatkan pendapatan, mengontrol biaya operasi, dan melakukan rebranding atas seluruh portofolio hotel kami.

Pada Bulan Maret 2015 Perusahaan memisahkan diri dari manajemen franchisor Tune Hotel dan melakukan rebranding terhadap tujuh hotelnya dengan nama “Red Planet”, sebagai bagian dari terciptanya kemandirian dan independensi merek hotel ekonomis pan-Asia. Dengan rebranding, selain meningkatkan kesadaran konsumen terhadao merek dan pengenalan merek baru, Perusahaan dapat melakukan efisiensi karena mengurangi biaya franchise yang sebelumnya dibayarkan kepada Tune.

Rebranding secara fisik di setiap hotel berlangsung dengan cepat, dan dilaksanakan tanpa mengganggu jalannya usaha atau kenyamanan tamu. Tanggapan pelanggan terhadap merek baru sangat positif, dan merek baru juga disambut baik oleh tamu dan para agen perjalanan, dan juga dihargai oleh media industri wisata.

Merek baru memberi dampak positif terhadap pendapatan, dan di tahun 2015 Perusahaan menjual 261.788 kamar dengan nama baru, dengan pertumbuhan sebesar 39% dibandingkan tahun 2014. Semua hotel mengalami pertumbuhan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tingkat hunian untuk ketujuh hotel meingkat menjadi 71,1% dari 61,8% pada tahun sebelumnya.

Secara keseluruhan, pendapatan tahun 2015 tumbuh sebesar 26% dibandingkan tahun sebelumnya, meningkat dari Rp52,97 miliar menjadi Rp66,49 miliar, sedangkan laba kotor tumbuh 33% dari Rp36,54 miliar menjadi Rp48,57 miliar dalam periode yang sama.

Inovasi teknologi sangat penting bagi pelanggan yang menjadi target Perusahaan – yaitu tamu usia muda, sadar teknologi, mereka memilih menginap di Red Planet karena mereka menginginkan fasilitas internet nirkabel yang cepat, nyaman dan simpel terutama saat melakukan pemesanan secara online.

Oleh karena itu, untuk menangkap peluang dari pelanggan “Millennial” ini, teknologi berbasis aplikasi diluncurkan oleh Red Planet hotel pada 15 September 2015. Tidak hanya untuk pemesanan kamar, namun aplikasi ini juga memiliki fitur In-Stay Mode yang dapat dimanfaatkan ketika menginap di Red Planet. Fitur ini memungkinkan tamu untuk

did not affect the Company’s operating results and we closed 2015 by growing our revenues, expanding our margins, and growing our customer base. A recovering Indonesian economy will bode well for our business and increased consumer spending will improve our revenue growth.

Company Performance During 2015 The Company accomplished a great deal in 2015. Most importantly, the Company transformed itself from a hotel franchisee to a brand owner – and now stands proudly as a leading brand in the Indonesian value hotel sector, owning and operating its own assets, in shaRpcontrast to the more challenging business model of its competitors which merely manage other owners’ assets for relatively little reward.

Growing the Company’s revenue, controlling operating costs, and rebranding our entire hotel portfolio were our main focus over the past year.

In March 2015, the Company split from its former franchisor, Tune Hotels, and rebranded all seven value hotel properties as “Red Planet” as part of the creation of a stand-alone and independent pan-Asian value hotel brand. In addition to improving customer awareness and the introduction of a sleek new brand, the rebranding is cost-efficient because it eliminates the franchise fees that the Company had formerly paid to Tune.

The physical rebranding of each hotel was rapid, and was undertaken without any disruption to the business or inconvenience caused to hotel guests. The customer feedback on the new brand was overwhelmingly positive, and the hotel portfolio’s new identity was warmly welcomed by guests and agents, as well as being praised by the travel industry media.

Revenues were positively affected by the rebranding, and in 2015 the Company sold a total of 261,788 room nights for its rebranded portfolio, a growth of 39% compared to 2014. All value hotels in the portfolio recorded year-on-year growth. Occupancy for all seven value hotels grew to 71.1% from 61.8% in the previous year.

Overall, revenue in 2015 grew 26% compared to the previous year, increasing from Rp52.97 billion to Rp66.49 billion, whilst gross profit grew 33% from Rp36.54 billion to Rp48.57 billion in the same period.

Technological innovation is increasingly important for the customer groups which the Company is targeting – the young, technology-aware guests choosing to stay at Red Planet properties demand not only fast and uninterrupted wireless internet, but also simplicity and convenience when it comes to booking rooms online.

Therefore, in order to cater to this growing “Millennial” customer base, a mobile application was launched by Red Planet on 15 September 2015. Not only can it be used for room reservations, but the app also features an In-Stay Mode which can be utilised while staying at Red Planet. This feature allows guests to chat online with the hotel staff or other guests. In addition, guests can also easily locate, and get

Direktur Utama | President Director

24

berbincang secara online dengan staf hotel. Selain itu, para tamu juga dapat dengan mudah mencari dan mendapatkan petunjuk mengenai atraksi wisata setempat, memperoleh informasi acara dan kegiatan di kota tempat tujuan, serta menelepon antar kamar dan resepsionis selama berada di hotel.

Red Planet juga meluncurkan program loyalitas kepada para tamunya. Program tersebut, diberi nama Remembered, sangat unik bagi sektor hotel ekonomis di Indonesia, dan dibuat untuk menciptakan loyalitas pelanggan. Pada akhir tahun 2015, sudah ada 19.000 pelanggan di Indonesia bergabung menjadi anggota. Program loyalitas ini menjadi dasar strategi Perusahaan untuk menjadi hotel pilihan pelanggan di dalam industri hotel ekonomis Indonesia pada tahun-tahun mendatang.

Di bulan yang sama juga diluncurkan program Referred yang mendorong anggotanya untuk mempromosikan Red Planet kepada keluarga, teman, rekan kerja dan jaringan sosial melalui link Referred pribadi, di mana mereka akan mendapat komisi berupa uang tunai untuk setiap pemesanan yang sudah terkonfirmasi. Program ini berlaku juga untuk organisasi, asosiasi dan situs manapun yang berminat untuk berpatisipasi.

Platform teknologi di Red Planet memberikan dampak langsung dalam meningkatkan kinerja hotel Perusahaan. Hasilnya, tingkat rata-rata hunian Red Planet di berbagai kota di Indonesia mencapai angka di atas 70% selama tahun 2015, sedangkan di Jakarta bahkan berada pada angka 80%. Hal ini merupakan indikasi positif bagi kelangsungan bisnis Perusahaan dan menjadi dasar untuk terus bertumbuh di masa depan.

Perubahan Komposisi DireksiPada tahun 2015, komposisi Direksi adalah sebagai berikut:

Bapak Ng Suwito (Direktur Utama)Bapak Mark Michael Reinecke (Direktur)Bapak Dyakso Lokesworo (Direktur)Bapak Rivolinggo Pamudji (Direktur Independen)

Sesuai dengan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 15 Desember 2015, komposisi Direksi mengalami perubahan dengan menunjuk 2 anggota Direksi baru, susunan pengurus Perusahaan bertambah dengan mengangkat 2 (dua) Direksi baru yaitu Bapak Simon Morris Gerovich sebagai Direktur dan Bapak Kern Miang Chan sebagai Direktur Indopenden sehingga susunan Direksi untuk periode 2014 – 2017 adalah sebagi berikut:

Bapak Ng Suwito (Direktur Utama)Bapak Mark Michael Reinecke (Direktur)Bapak Dyakso Lokesworo (Direktur)Bapak Simon Morris Gerovich (Direktur)Bapak Rivolinggo Pamudji (Direktur Independen)Bapak Kern Miang Chan (Direktur Independen)

Penambahan 2 anggota Direksi dipandang perlu seiring dengan rencana Perusahaan untuk mengembangkan usaha Red Planet dan portofolionya di Indonesia.

directions to, local attractions, obtain information about events and activities in the destination city, and use the app to call between the room and the receptionist while in the hotel.

Red Planet also launched a loyalty programme for its guests. The programme, called Remembered, is totally unique in the Indonesian value hotel sector, and serves to create customer loyalty. By the end of 2015, just under 19,000 customers in Indonesia were members. This loyalty programme forms the basis of the Company’s strategy to become the preferred choice in the Indonesian value hotel industry over the coming years.

In the same month, the Company also launched a Referred programme that encourages its members to promote Red Planet to family, friends, co-workers, and social networks through a personal Referred link, where they will get a commission in cash for each reservation that has been confirmed. This programme also applies to organisations, associations and any site interested in participating.

Red Planet’s technology platform has a direct impact on operating performance in the Company’s hotels. As a result, the average occupancy at Red Planet’s hotels in various cities in Indonesia averaged over 70% in 2015, while in Jakarta, occupancy averaged well in excess of 80%. Customer acceptance is a positive indicator for the sustainability of the company’s business and will become the foundation for continued growth in the future.

Changes in the Composition Board of DirectorsIn 2015, the composition of the Board of Directors was as follows:

Mr. Ng Suwito (President Director)Mr. Mark Michael Reinecke (Director)Mr. Dyakso Lokesworo (Director)Mr. Rivolinggo Pamudji (Independent Director)

In accordance with the resolutions of the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 15 December 2015, the composition of the Board of Directors was changed by appointing 2 new members to the Board of Directors, Mr. Simon Morris Gerovich as a Director and Mr. Kern Miang Chan as an Indpendent Director. Hence, the composition of the Board of Directors for the period 2014 – 2017 is as follows:

Mr. Ng Suwito (President Director)Mr. Mark Michael Reinecke (Director)Mr. Dyakso Lokesworo (Director)Mr. Simon Morris Gerovich (Director)Mr. Rivolinggo Pamudji (Independent Director)Mr. Kern Miang Chan (Independent Director)

The appointment of 2 new Directors to the Board is necessary to continue developing Red Planet’s business and portfolio in Indonesia.

Laporan Manajemen | Management Report

25

Implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG)Sebagai perusahaan publik, dalam implementasi langkah strategis Perusahaan tidak lepas dari prinsip-prinsip tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance/ GCG). Perusahaan berkomitmen penuh untuk menerapkan standar tertinggi penerapan prinsip GCG baik pada perusahaan induk maupun anak usaha tanpa terkecuali. Memahami pentingnya pelaksanaan GCG, maka Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan telah menjadikan GCG sebagai bagian dari pengelolaan Perusahaan melalui penerapan suatu sistem yang mencerminkan prinsip-prinsip keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan kewajaran.

Menghadapi Tantangan Kedepan Perubahan ekonomi, finansial dan kekuatan pasar merupakan tantangan bagi setiap usaha, tidak terkecuali bagi Red Planet Indonesia. Namun, investasi Perusahaan dalam industri hotel ekonomis di Indonesia menciptakan prospek usaha yang kuat bagi Perusahaan. Selain berupaya meningkatkan tingkat hunian dan harga kamar di tahun mendatang, menambah jumlah hotel baru, Perusahaan juga berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan, sumber daya manusia, sistem informasi, produk dan teknologi.

Sebagai warga korporat yang baik, Perusahaan juga bertekad untuk memberikan nilai tambah kepada karyawan, mitra bisnis, komunitas, dan lingkungan. Seluruh karyawan dan jajaran manajemen Perusahaan yakin akan dapat memberikan kontribusi yang lebih kepada seluruh pemangku kepentingan.

Segenap jajaran manajemen dan Direksi juga mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris yang telah memberikan arahan, bimbingan dan masukan serta kepercayaan sehingga Perusahaan dapat memberikan kinerja terbaik di setiap tahunnya.

Penghargaan sedalam-dalamnya juga kami berikan bagi seluruh jajaran karyawan PT Red Planet Indonesia Tbk karena telah memberikan kerja keras, prestasi dan pengabdian di dalam masing-masing bidang, tahun 2015 merupakan tahun yang luar biasa bagi Perusahaan dalam semua hal. Kedepan, kami yakin dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan, kami dapat membangun Perusahaan untuk lebih maju lagi.

Implementation of Good Corporate Governance (GCG)As a public company, the implementation of the Company’s strategy cannot be separated from the principles of good corporate governance (GCG). The Company is fully committed to applying the highest standards in implementing GCG, both in the parent company and its subsidiaries without exception. Understanding the importance of the implementation of GCG, the Board of Commissioners and the Board of Directors have entrenched GCG in the Company’s management through the introduction of a system that reflects the principles of transprancy, accountability, responsibility, independence, and fairness.

Moving Towards the Future Navigating constantly shifting economic, financial, and market forces is a constant challenge for every business, and Red Planet Indonesia is no different in this regard. However, the Company’s investment in the growing value hotel industry in Indonesia creates a resilient and robust business outlook for the Company. Whilst the Company looks forward to growing its occupancy and room rate over the coming year, in addition to adding new hotels, the Company is also intending to improve service quality, quality of human resources, information systems, products, and technology.

As a good corporate citizen, the Company is also committed to provide added value for its employees, business partners, communities, and environment. All of the Company’s employees and management believe they can contribute more to our stakeholders.

The Board of Directors and management would like to thank the Board of Commissioners, who have provided direction, guidance, input, and trust so that the Company is able to put forward the best performance each year.

We would also like to extend our deepest appreciation to all employees of PT Red Planet Indonesia Tbk for their hard work, achievements, dedication, and teamwork in their respective fields – 2015 was a tremendous year for the Company in all respects. In the future, we believe that with the support from all of our stakeholders, we will be able to continue to expand and develop our business further.

Atas nama Direksi, On behalf of the Board of Directors,

Ng SuwitoDirektur Utama | President Director

26

Profil Perusahaan | Company Profile

27

PROF

IL

PERU

SAHA

AN

Company Profile

28

Nama PerusahaanCompany Name

PT Red Planet Indonesia Tbk.

Kegiatan UsahaBusiness Activity

Bidang PerhotelanHotel Sector

KepemilikanOwnership

Red Planet Holdings (Indonesia) Limited: 65,82%PT Crio Indonesia: 26,92%Umum | Public: 7,26%

Tanggal PendirianDate of Establishment

Didirikan dengan nama PT Mustika Manggilingan pada tanggal 10 April 1989, lalu perusahaan mengubah nama nya menjadi PT Pusako Tarinka pada tanggal 3 Februari 1990, dan berubah namanya menjadi PT Red Planet Indonesia Tbk., pada tanggal 22 Mei 2014. Established as PT Mustika Manggilingan on 10 April 1989, the Company changed its name to PT Pusako Tarinka on 3 February 1990 and further changed its name to PT Red Planet Indonesia Tbk. on 22 May 2014.

Dasar Hukum PendirianLegal Basis of Establishment

Akta Notaris Yudo Paripurno, SH No.93 tanggal 10 April 1989Notarial Deed of Yudo Paripurno, SH No. 93 as of 10 April 1989

Modal DasarAuthorised Capital

Rp1.391.000.000.000

Jumlah KaryawanTotal Employees

384 orang 384 people

JaringanNetwork

Perusahaan memiliki dan mengoperasikan delapan hotel di Jakarta, Bekasi, Makassar, Palembang, Pekanbaru, Solo, Surabaya dan Bukittinggi.The Company owns and operates eight hotels located in Jakarta, Bekasi, Makassar, Palembang, Pekanbaru, Solo, Surabaya, and Bukittinggi.

Alamat PerusahaanCompany Address

Gedung Sona TopasJl. Jenderal Sudirman Kav. 26, Lt. 15AJakarta SelatanTelepon | Phone: (62) 21 2949 8800Faksimili | Facsimile: (62) 21 2949 8889E-mail: [email protected]: www.redplanetindonesia.com

INFORMASI PERUSAHAANCorporate Information

Profil Perusahaan | Company Profile

29

LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANGSupporting Institutions and Professionals

Regulator Otoritas Jasa Keuangan (Securities Exchange Commission) Gedung Soemitro DjojohadikusumoJalan Lapangan Banteng Timur 2-4 Jakarta 10710

Biaya / Fees: Rp228.991.450Periode / Period: 2015 dan kurang bayar 2014 / 2015 and rest of 2014 payment

Pencatatan Efek (Share Listing Services)PT Bursa Efek IndonesiaIndonesia Stock Exchange Building, Tower I, 6th Floor Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190

Biaya / Fees: Rp275.000.000Periode pencatatan / listing period: 2015

Kantor Akuntan Publik (Public Accounting Firm)Kanaka, Puradiredja, SuhartonoThe Royal PalaceJL. Prof. Dr. Soepomo No.178A - C29 Jakarta 12810

Biaya / Fees: Rp1.508.602.700Periode Penugasan / Assignment Period: 2015

Penyimpanan Surat Berharga (Securities Depository)PT Kustodian Sentral Efek IndonesiaGedung Bursa Efek Indonesia Tower 1 Lt.5 Jl. Jend. Sudirman kav. 52-53, Jakarta 12190

Biaya / Fees: Rp11.000.000Tahun Sekuritas / Security Year: 2015

Notaris (Notary)Ashoya Ratam, SH, MKnJl. Suryo No 54 Kebayoran BaruJakarta Selatan 12190

Tutrie RamadhaniRuko Concordia SRC 26, Kota WisataJl Anternatif Cibubur – Cileungsi km 6Kabupaten Bogor

Jumlah Biaya Notaris / Total Notary Fees: Rp273.735.915Periode Penugasan / Assignment Period: 2015

Biro Administrasi Efek (Share Registrar)PT Raya Saham RegistraGedung Plaza Sentral 2nd FloorJl. Jend Sudirman Kav. 47-48Jakarta 12930

Biaya / Fees: Rp145.200.000Periode Penugasan / Assignment Period: 2015

Konsultan Hukum (Legal Consultant) Makes & PartnersMenara Batavia 7th FloorJl. KH Mas Mansyur Kav. 126Jakarta 10220

Biaya / Fees: Rp81.400.000Periode Penugasan / Assignment Period: 2015

30

RIWAYAT SINGKATPERUSAHAANCompany in Brief

PT Red Planet Indonesia Tbk. (“Perusahaan”) dahulu bernama PT Pusako Tarinka Tbk didirikan dengan nama PT Mustika Manggilingan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968, yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 8 tahun 1983, berdasarkan akta No. 39 tanggal 10 April 1989 yang dibuat dihadapan Notaris Yudo Paripurno, SH. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-10971.HT.01.01.Th.89 pada tanggal 5 Desember 1989. Perusahaan mengubah namanya menjadi PT Pusako Tarinka berdasarkan Akta dari Notaris yang sama No. 72 tanggal 3 Februari 1990. Akta pendirian dan perubahannya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-1227.HT.01.04.th.90 tanggal 6 Maret 1990. Berdasarkan Akta Notaris Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., No. 99 tanggal 22 Mei 2014, Perusahaan mengubah namanya menjadi PT Red Planet Indonesia Tbk. Akta ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-03126.40.20.2014 tanggal 23 Mei 2014.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta Notaris Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., No. 87 tanggal 26 Agustus 2014, sehubungan dengan peningkatan modal dasar Perusahaan yang disahkan berdasarkan keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-07101.40.20.2014 pada tanggal 27 Agustus 2014

Kantor Perusahaan berada di Gedung Sona Topas lantai 15A, Jl. Jenderal Sudirman Kav.26, Jakarta Selatan 12920.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang perhotelan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan sebagai berikut: menjalankan usaha dalam bidang perhotelan dengan menyediakan segala fasilitas di antaranya bar, restoran, tempat pertemuan dan sarana-sarana lain yang dapat menunjang kemajuan usaha tersebut.

Perusahaan saat ini memiliki dan mengoperasikan delapan hotel di Indonesia dan berkomitmen untuk terus mengembangkan proyek-proyek baru. Komitmen tersebut sejalan dengan tujuan Perusahaan untuk memposisikan dirinya sebagai pemimpin di sektor hotel ekonomis yang sedang berkembang pesat di Indonesia.

PT Red Planet Indonesia Tbk. (“Company”) formerly PT Pusako Tarinka Tbk. was established as PT Mustika Manggilingan in the framework of Domestic Investment Laws No. 6, 1968, that had changed to Laws No. 8, 1983, based on deed No. 39 on 10 April 1989 made to a Notary Yudo Paripurno, SH and approved by Minister of Justice stated on Letter No. C2-10971.HT.01.01.Th.89 on 5 December 1989. The Company changed its name to PT Pusako Tarinka based on notarial deeds No 72 of the same Notary on 3 February 1990. The deed of establishment and the conversion was approved by the Minister of Justice as stated on Letter No. C2-1227.HT.01.04.th.90 on 6 March 1990. Based on Aryanti Artisari, S.H.,M.Kn., notarial deeds No. 99 on 22 May 2014, the Company changed its name to PT Red Planet Indonesia Tbk. This notarial deed was approved by Minister of Law and Human Right stated on Letter No. AHU-03126.40.20.2014 dated on 23 May 2014.

The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notary Aryanti Artisari, S.H., M.Kn. Notarial Deed No. 87 on 26 August 2014, in regards to the increase of authorised capital of the Company based on Minister of Legal and Human Right Decree Number AHU-07101.40.20.2014 on 27 August 2014.

The Company office is located in Sona Topas Building 15A floor, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 26, Jakarta Selatan 12920.

In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company’s business operations focus on the hotel sector. In order to achieve its objectives, the Company’s scope of activities may additionally include the operation of a bar, restaurant, conference, or meeting facilities to support its business development.

The company currently owns and operates eight hotels in Indonesia and is committed to continue to develop new projects. This commitment is in line with the objectives of the Company to position itself as the leading player in the rapidly growing value hotel sector in Indonesia.

31

Untuk secara cepat membangun dengan skala besar dan menjadi perusahaan hotel ekonomis yang terbesar di Indonesia sehingga memungkinkan para pemegang saham mendapatkan keuntungan dari pesatnya pertumbuhan industri wisata dan penigkatan jumlah masyarakat kelas menengah.

Tetap Sederhana dan Melakukan Secara TepatKami berupaya agar mengerjakan pekerjaan secara sederhana. Kemudian kami fokus pada apa yang kami lakukan, secara tepat, dari awal.

Pragmatis, Positif, dan ProfesionalSelalu mencari hal positif dalam segala situasi dan memperlakukan rekan kerja secara positif dan profesional. Di atas segalanya, selalu mengambil pendekatan yang paling praktis terhadap semua yang kami kerjakan.

Menghormati, Mempertimbangkan, dan BerbagiKami memperlakukan rekan kerja dan mitra kami sebagaimana kami ingin diperlakukan. Dengan memahami bahwa masalah rekan kerja kita adalah juga masalah kami, kami bisa memahami permasalahan dengan lebih baik dan memecahkan masalah tersebut bersama.

Belajar dari KesalahanKami mengerti bahwa kesalahan tidak dapat dielakkan (meskipun tidak diinginkan) dan kami menganggap bahwa kesalahan adalah kesempatan besar untuk memahami kesalahan yang telah terjadi dan mengambil pelajaran secara keseluruhan. Mengakui kesalahan sangat disarankan dan menyalahkan orang lain sangat tidak disarankan.

Untuk menjembatani sesama wisatawan yang berpikiran ekonomis, dengan menggabungkan pengalaman menginap yang nyaman, bersih, berkualitas tinggi dan konsisten dengan harga yang kompetitif, dan dilayani oleh orang-orang yang ramah, positif dan profesional.

Visi

Nilai Pokok

Misi

VISI, MISI DAN NILAI PERUSAHAAN

VISION, MISSION AND CORE VALUES

To rapidly build scale and become the largest value hotel company in Indonesia allowing shareholders to benefit from the country’s rapidly growing travel industry and expanding middle class.

Keep it Simple and Do it ProperlyWe take the effort to keep what we do simple. We then focus on doing what we do, properly, first time.

Pragmatic, Positive, and ProfessionalAlways seeing the positive in a situation and treating colleagues in a positive and professional manner. Above all, always taking the most practical approach to everything we do.

Respect, Consideration, and SharingWe treat our colleagues and partners as we would want to be treated ourselves. By understanding that any one of our colleagues’ problems is also our own, we can better understand them, share them, and solve them together.

Learning from Our MistakesWe understand that mistakes are inevitable (albeit undesirable) and we treat them as great opportunities to understand what has gone wrong and learn from them as a whole. Admitting to a mistake is encouraged, blaming people is absolutely discouraged.

To achieve a value connection with economy-minded travelers, by combining a comfortable, clean, high-quality, and consistent lodging experience with a highly competitive price, staffed by friendly, positive, and professional people.

Vision

Core Values

Mission

32

Profil Perusahaan | Company Profile

10 AprilPT Mustika Manggilingan didirikan

3 Februari Perusahaan merubah namanya menjadi PT Pusako Tarinka

19 SeptemberPerusahaan mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Surabaya

10 AprilPT Mustika Manggilingan was established

3 FebruaryThe Company changes its name to PT Pusako Tarinka

19 SeptemberThe Company lists its shares on the Surabaya Stock Exchange through an initial public offering

JEJAK LANGKAHPERUSAHAANCompany Milestones

1989

1990

1995

18 MaretPembukaan Red Planet Hotel Pekanbaru (RPH Pekanbaru)

27 FebruariPembukaan Red Planet Hotel Palembang (RPH Palembang)

18 MarchOpening of Red Planet Hotel Pekanbaru (RPH Pekanbaru)

27 FebruaryOpening of Red Planet Hotel Palembang (RPH Palembang)

2012

2013

2014

12 JuliPembukaan Red Planet Hotel Pasar Baru (RPH Pasar Baru)

12 JulyOpening of Red Planet Hotel Pasar Baru (RPH Pasar Baru)

31 AgustusPembukaan Red Planet Hotels Solo (RPH Solo)

31 AugustOpening of Red Planet Hotels Solo (RPH Solo)

19 DesemberPembukaan Red Planet Hotel Bekasi (RPH Bekasi)

19 DecemberOpening of Red Planet Hotel Bekasi (RPH Bekasi)

1 MaretPembukaan Red Planet Hotel Makassar (RPH Makassar)

1 MarchOpening ofRed Planet Hotel Makassar (RPH Makassar)

19 MeiRapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST&LB) – Para pemegang saham Perusahaan menyetujui penerbitan hak pemesanan efek terlebih dahulu (HMETD) dengan cara menerbitkan 1.271.000.000 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp500,- per lembar saham; Menerbitkan Waran sebanyak-banyaknya 28.700.000 Waran Seri I secara cuma-cuma dan; pengambilalihan atas seluruh modal disetor pada PT Red Planet Hotels Indonesia, PT Red Planet Hotel Pekanbaru, PT Red Planet Hotels Tangerang, PT Red Planet Hotel Makasar, PT Red Planet Hotel Surabaya, PT Red Planet Hotel Palembang, PT Solusi Bintang Cemerlang, PT Planet Merah

19 MayAnnual and Extraordinary General Meeting of Shareholders (A/EGMS) – shareholders of the Company approved a Pre-Emptive Rights (“HMETD”) comprising the issuance of 1,271,000,000 Ordinary Shares with nominal par value of Rp500,- per share; issuing 28,700,000 warrants through Warrant I Series, in the ratio of 620 new rights shares pursuant to HMETD to 14 Warrants I Series at no charge and; the acquisition of the entire paid-up capital of PT Red Planet Hotels Indonesia, PT Red Planet Hotel Pekanbaru, PT Red Planet Hotels Tangerang, PT Red Planet Hotel Makassar, PT Red Planet Hotel Surabaya, PT Red Planet Hotel Palembang, PT Solusi Bintang

33

Cemerlang, PT Planet Merah Delapan, PT Planet Merah Sembilan, PT Planet Merah Sepuluh, PT Red Planet Hotel Bekasi, PT Red Planet Hotels Solo, PT Red Planet Hotel Depok. The Company’s shareholders also voted to change the Company’s name to PT Red Planet Indonesia Tbk.

2 JuliPembukaan Red Planet Hotel Surabaya (RPH Surabaya)

2 JulyOpening of Red Planet Hotel Surabaya (RPH Surabaya)

26 AgustusRUPSLB menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perusahaan yaitu untuk: meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan; perubahan pasal 4 ayat 2; menegaskan kembali susunan pemegang saham Perusahaan, dan; peningkatan modal dasar Perusahaan.

26 AugustEGMS approves the amendment of the Company’s Articles of Association as follows: to increase the Company’s issued and paid-up capital; to amend article 4 paragraph 2; to reaffirm the composition of shareholders; and to increase the Company’s authorised capital.

Delapan, PT Planet Merah Sembilan, PT Planet Merah Sepuluh, PT Red Planet Hotel Bekasi, PT Red Planet Hotels Solo, PT Red Planet Hotel Depok, yang semula dimiliki oleh RPHI dan PTCR. Para pemegang saham Perusahaan menyetujui perubahan nama Perusahaan menjadi PT Red Planet Indonesia Tbk.

2015

3 AprilPeluncuran Merek Baru yaitu Red Planet Perusahaan melakukan rebranding menjadi hotel Red Planet untuk mengkokohkan diri menjadi pemimpin yang inovatif di Segmen Hotel Ekonomis di Indonesia.

3 AprilNew Brand Launching of Red PlanetThe Company rebrands to Red Planet Hotels to reinforce its leadership in Indonesia’s value hotel segment.

10 JuniRapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dengan mata acara persetujuan laporan Tahunan dan Laporan Keuangan tahun buku 2014 serta persetujuan atas laporan pertanggungjawaban realisasi penggunaan dana hasil Penwaran Umum Terbatas I.

10 June Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) with the agenda of the ratification and approval of the Annual Report and Financial Statement 2014 and approval of the report of the realisation of Limited Public Offering I.

15 Desember Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa (RUPSLB) menyetujui pengangkatan anggota Direksi baru yaitu Bapak Simon Morris Gerovich sebagai Direktur dan Bapak Kern Miang Chan sebagai Direktur Independen. RUPSLB juga menyetujui Penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan Peraturan OJK No 32/POJK.04/2014 dan Peratuan OJK No 33/POJK.04/2014.

15 December Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) approved appointment of new members of the Board of Directors: Mr. Simon Morris Gerovich as a Director and Mr. Kern Miang Chan as Independent Director. EGMS also approved the amendment of Company Article of Association with OJK Regulation No 32/POJK.04/2014 and OJK Regulation No 33/POJK.04/2014.

34

Profil Perusahaan | Company Profile

KRONOLOGIS PENCATATANSAHAMShare Listing Chronology

Jumlah saham Perusahaan yang ditawarkan pada saat Penawaran Umum Perdana Saham pada tahun 1995 di Bursa Efek Surabaya adalah sejumlah 40.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp500. Pada tahun 2014 Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I). Mengingat jumlah saham yang ditawarkan dalam PUT I adalah sebanyak 1.271.000.000 lembar saham, maka jumlah saham Perusahaan setelah PUT I pada tanggal 4 Juni 2014 sampai dengan akhir tahun 2014 adalah 1.353.041.500 lembar saham. Pada akhir tahun 2015, jumlah saham Perusahaan adalah 1.353.092.800 lembar saham.

The number of shares in the 1995 Intial Public Offering on the Surabaya Stock Exchange was 40,000,000 shares with a nominal value of Rp500 per share. On 2014 the Company was excercised Limited Public Offering I (PUT I). As the number of shares offered in PUT I is 1,271,000,000 shares, therefore the number of shares after PUT I on 4 June 2014 until the end of 2014 was 1,353,041,500 shares. At the end of 2015, the number of Company shares outstanding are 1,353,092,800 shares.

35

Struktur Pemegang Saham per 31 Desember 2015Shareholder Structure as of 31 December 2015

STRUKTUR DAN KOMPOSISIPEMEGANG SAHAM

Shareholders’ Structure and Composition

Red Planet Hotels Limited(Cayman Islands Entity)

Red Planet Holdings(Indonesia) Limited (Hong Kong Entity

PT Crio Indonesia(Suwito: 99,99% & Lisbon 0,01%

PT Red Planet Indonesia Tbk.

Anak Usaha PerseroanSubsidiaries1. PT Red Planet Hotels Indonesia2. PT Red Planet Hotel Bekasi3. PT Red Planet Hotel Makasar4. PT Red Planet Hotel Palembang5. PT Red Planet Hotel Pekanbaru6. PT Red Planet Hotel Bekasi Solo7. PT Red Planet Hotel Surabaya 8. PT Red Planet Hotel Bekasi9. PT Red Planet Hotels Tangerang 10. PT Planet Merah Depok10. PT Planet Merah Delapan10. PT Planet Merah Sembilan10. PT Planet Merah Sepuluh13. PT Solusi Bintang Cemerlang

Publik

100%

65,82% 26,92% 7,26%

36

Profil Perusahaan | Company Profile

Komposisi Pemegang Saham per 31 Desember 2015Shareholder Composition as of 31 December 2015

Anak Usaha PT Red Planet Indonesia TbkPT Red Planet Indonesia Tbk Subsidiaries

No. PerusahaanCompany

ManajemenDirector

KepemilikanOwnership

1 PT. Red Planet Hotels Indonesia Nancy Nataleo Andri Prakasa

PT Red Planet Indonesia Tbk: 99,98%PT Crio: 0,02%

2 PT. Red Planet Hotel Bekasi Nancy Nataleo Andri Prakasa

PT Red Planet Indonesia Tbk: 99,98%PT Crio: 0,02%

3 PT. Red Planet Hotel Makassar Nancy Nataleo Andri Prakasa

PT Red Planet Indonesia Tbk: 99,98%PT Crio: 0,02%

4 PT. Red Planet Hotel Palembang Nancy Nataleo Andri Prakasa

PT Red Planet Indonesia Tbk: 99,98%PT Crio: 0,02%

5 PT. Red Planet Hotel Pekanbaru Nancy Nataleo Andri Prakasa

PT Red Planet Indonesia Tbk: 99,98%PT Crio: 0,02%

6 PT. Red Planet Hotels Solo Nancy Nataleo Andri Prakasa

PT Red Planet Indonesia Tbk: 99,98%PT Crio: 0,02%

7 PT. Red Planet Hotel Surabaya Nancy Nataleo Andri Prakasa

PT Red Planet Indonesia Tbk: 99,98%PT Crio: 0,02%

8 PT. Red Planet Hotels Tangerang Nancy Nataleo Andri Prakasa

PT Red Planet Indonesia Tbk: 99,98%PT Crio: 0,02%

9 PT. Planet Merah Depok Nancy Nataleo Andri Prakasa

PT Red Planet Indonesia Tbk: 99,98%PT Crio: 0,02%

10 PT. Planet Merah Delapan Nancy Nataleo Andri Prakasa

PT Red Planet Indonesia Tbk: 99,98%PT Crio: 0,02%

11 PT. Planet Merah Sembilan Nancy Nataleo Andri Prakasa

PT Red Planet Indonesia Tbk: 99,98%PT Crio: 0,02%

12 PT. Planet Merah Sepuluh Nancy Nataleo Andri Prakasa

PT Red Planet Indonesia Tbk: 99,98%PT Crio: 0,02%

13 PT. Solusi Bintang Cemerlang Nancy Nataleo Andri Prakasa

PT Red Planet Indonesia Tbk: 99,98%PT Crio: 0,02%

Keterangan Lembar SahamNumber of Shares

% KepemilikanOwnership Description

Pemegang saham dengan kepemilikan lebih dari 5% - Red Planet Holdings (Indonesia) Limited – Pengendali - PT Crio Indonesia – Utama

890.593.170

364.278.730

65,82%

26,92%

Shareholders owned more than 5%

- Red Planet Holdings (Indonesia) Limited – Controlling - PT Crio Indonesia - Majority

Anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang mempunyai kepemilikan dalam Perusahaan - Hapsoro, Komisaris Utama 20.320.000 1,50%

Board of Directors and Board of Commissioners who hold Company shares- Hapsoro, President Commissioner

Pemegang saham masyarakat dengankepemilikan kurang dari 5% - Nasroel Chas- BPJS Ketenagakerjaan- BPJS Kesehatan- Harry Harmain Diah- Masyarakat

20.000.00012.757.7003.100.0001.680.000

40.363.200

1,48%0,94%0,23%0,12%2,99%

Public shareholders owning less than 5% of shares - Nasroel Chas- BPJS Ketenagakerjaan- BPJS Kesehatan- Harry Harmain Diah- Public

Jumlah 1.353.092.800 100,00% Total

37

Selama tahun 2015, Perusahaan tidak pernah melaksanakan pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), dividen saham, saham bonus dan penurunan nilai nominal saham.

Selama tahun 2015 perdagangan saham perusahaan tidak pernah dihentikan sementara.

Perusahaan belum menerapkan program kepemilikan saham oleh karyawan dan / atau manajemen.

Throughout 2015, the Company did not implement any stock splits, reverse stocks, share dividends, bonus shares, or reduction in the nominal value of shares.

In 2015, the Company’s shares were not suspended from trading for any period of time.

The Company has not yet implemented any employee / management stock option programme.

AKSI KORPORASICorporate Action

SUSPENSI SAHAMShares Suspension

PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEHKARYAWAN/MANAJEMEN (E/MSOP)

Employee / Management Stock Option Program (E/MSOP)

38

Profil Perusahaan | Company Profile

Direktur UtamaPresident Director

Direktur PerencanaanPlanning Director

Direktur IndependenIndependent Director

Direktur InvestasiInvestment Director

Direktur IndependenIndependent Director

Direktur Pengembangan UsahaBusiness Development Director

Chief Operating OfficerKepala Divisi Operasi

Dept. Penjualan & PemasaranSales & Marketing Dept.

Manajer PendapatanRevenue Manager

Hotel Manager Pasar Baru

Hotel Manager Palembang

Mjr Akunt.Korporat & PelaporanCorporate Acctg & Reporting Mgr

Mjr Konten OnlineOnline Content Mgr

Hotel Manager Pekanbaru

Hotel Manager Makassar

Manajer ITIT Manager

Mjr Ops Keuangan & PajakOps Finance & Tax Mgr

Manajer PenjualanSales Manager

Hotel Manager Solo

Hotel Manager Surabaya

Manajer SDMHRD Manager

Hotel Manager Bekasi

Manajer ProyekProject Manager

Manajer ReservasiReservation Manager

Chief Financial Officer & Corporate SecretaryKepala Divisi Keuangan & Sekretaris Korporat

Dept. AkuisisiAcquisition Dept

Dept. Hubungan InvestorInvestor Relations Dept.

Dept. HukumLegal Dept.

STRUKTUR ORGANISASIOrganizational Structure

Ng Suwito

Dyakso Lokesworo Rivolinggo PamudjiMark Reinecke Kern Miang ChanSimon Morris Gerovich

Louis Poisson

Binariyanti Sembiring

Gabriel Gunawan

Mira Permatasari Decky Martin

Heriyanto Kwee

Tubagus Indrayana

Chris Willy Arifin Achmad

David Sutanto

Daniel Kurnia

Julian Kurnianto

Restu Kristianti Vera Moeljadi

Indra Lesmana

Rio Iskandar

Noviar Rasyidi

Anton Mardiyanto

Nancy Nataleo

Donan Aditria Iqbal Prastowo Andri Prakasa

STRUKTUR KORPORASICorporate Structure

PT Red Planet Hotels

Indonesia

PT Planet Merah

Delapan

PT Red Planet Hotel

Makasar

PT Red Planet Hotel Bekasi

PT Red Planet Hotel Pekan-

baru

PT Planet Merah Sem-

bilan

PT Red Planet Hotel

Surabaya

PT Red PlanetHotels Solo

PT Red Planet Indonesia Tbk.

PT Red Planet Hotels

Tangerang

PT Planet Merah

Sepuluh

PT Red Planet Hotel Palembang

PT Planet Merah Depok

PT Solusi Bintang

Cemerlang

BOD

3rd

Line

1st

Line

2nd

Line

39

PerusahaanCompany

KepemilikanOwnership

Lini BisnisLine of Business

Status OperasionalOperational Status

AlamatAddress

PT Red Planet Hotels Indonesia 99,98%Akomodasi

AccomodationBeroperasi

Active

Sona Topas 15th A Floor, Jl. Jend Sudirman Kav. 26 Jakarta Selatan

PT Red Planet Hotel Pekanbaru 99,98%Akomodasi

AccomodationBeroperasi

Active

Menara BCA Grand Indonesia Lt. 50, Jl. MH Thamrin No. 1, Kel. Menteng, Kec. Menteng Jakarta Pusat

PT Red Planet Hotels Tangerang 99,98%Akomodasi

AccomodationBelum beroperasi

Inactive

Sona Topas 15th A Floor, Jl. Jend Sudirman Kav. 26 Jakarta Selatan

PT Red Planet Hotel Makassar 99,98%Akomodasi

AccomodationBeroperasi

Active

Sona Topas 15th A Floor, Jl. Jend Sudirman Kav. 26 Jakarta Selatan

PT Red Planet Hotel Surabaya 99,98%Akomodasi

AccomodationBeroperasi

Active

Sona Topas 15th A Floor, Jl. Jend Sudirman Kav. 26 Jakarta Selatan

PT Red Planet Hotel Palembang 99,98%Akomodasi

AccomodationBeroperasi

Active

Sona Topas 15th A Floor, Jl. Jend Sudirman Kav. 26 Jakarta Selatan

PT Solusi Bintang Cemerlang 99,95%Akomodasi

AccomodationBelum beroperasi

Inactive

Sona Topas 15th A Floor, Jl. Jend Sudirman Kav. 26 Jakarta Selatan

PT Planet Merah Delapan 99,60%Akomodasi

AccomodationBelum beroperasi

Inactive

Sona Topas 15th A Floor, Jl. Jend Sudirman Kav. 26 Jakarta Selatan

PT Planet Merah Sembilan 99,60%Akomodasi

AccomodationBelum beroperasi

Inactive

Sona Topas 15th A Floor, Jl. Jend Sudirman Kav. 26 Jakarta Selatan

PT Planet Merah Sepuluh 99,60%Akomodasi

AccomodationBelum beroperasi

Inactive

Sona Topas 15th A Floor, Jl. Jend Sudirman Kav. 26 Jakarta Selatan

PT Red Planet Hotel Bekasi 99,98%Akomodasi

AccomodationBeroperasi

Active

Sona Topas 15th A Floor, Jl. Jend Sudirman Kav. 26 Jakarta Selatan

PT Red Planet Hotels Solo 99,98%Akomodasi

AccomodationBeroperasi

Active

Sona Topas 15th A Floor, Jl. Jend Sudirman Kav. 26 Jakarta Selatan

PT Planet Merah Depok 99,98%Akomodasi

AccomodationBelum beroperasi

Inactive

Sona Topas 15th A Floor, Jl. Jend Sudirman Kav. 26 Jakarta Selatan

STATUS ANAK PERUSAHAANSubsidiaries Status

40

Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion and Analysis

41

ANAL

ISIS

DAN

PEMB

AHAS

AN

MANA

JEME

N

Management Discussion And Analysis

42

Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion and Analysis

Perusahaan memiliki satu segmen operasi yaitu perhotelan dengan konsentrasi pada sektor hotel ekonomis Rata-rata tingkat hunian hotel di luar Jakarta berada pada kisaran 70% sedangkan di Jakarta mencapai 90% dan di Bekasi mendekati angka 80%. Tingkat hunian kamar yang rata-rata mencapai 90% menyebabkan harga kamar di Red Planet Pasar Baru terdongkrak naik sehingga menghasilkan ADR tertinggi dalam tahun 2015. Sepanjang tahun 2015, RevPAR tertinggi dihasilkan oleh Red Planet Pasar Baru, diikuti oleh Red Planet Palembang. Pertumbuhan RevPAR tertinggi berasal dari Red Planet Makassar. Seluruh hotel Red Planet di Indonesia mendapat klasifikasi sebagai hotel bintang 2. Perusahaan mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 26%, dari Rp52,97 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp66,49 miliar pada tahun 2015.

The Company has only one operation segment, which is Hospitality that concentrated on value hotel sector. The average hotel occupancy rate outside Jakarta stood in the range of 70% while in Jakarta it reached 90% and in Bekasi it approached 80%. The level of occupancy reached 90% on average and consequently caused the room price at Red Planet Pasar Baru to increase and generate the highest Average Daily Rate (ADR) in 2015. Throughout 2015, the highest RevPAR was achieved by Red Planet Pasar Baru, followed by Red Planet Palembang. The highest growth in Rev PAR came from Red Planet Makassar. The entire Red Planet portfolio of hotels in Indonesia have been classified as 2-star hotels. The Company recorded 26% revenue growth from Rp52.97 billion in 2014 to Rp66.49 billion in 2015.

KEYNOTE

SEGMEN OPERASIOperational Segment

PT Red Planet Indonesia Tbk saat ini memiliki dan mengoperasikan tujuh hotel Red Planet dan satu Hotel Pusako di Indonesia, dengan rencana pengembangan proyek untuk melipat-gandakan portofolionya sampai tahun 2020, baik dengan cara pembangunan dari awal (green field builds) maupun melalui akuisisi. Perusahaan hanya memiliki satu segmen operasi yaitu Perhotelan dengan konsentrasi pada sektor hotel ekonomis.

Tujuh hotel Red Planet milik Perusahaan adalah sebagai berikut:

PT Red Planet Indonesia Tbk currently owns and operates seven Red Planet Hotels and one Pusako Hotel across Indonesia, with a pipeline of project plans to at least double its portfolio by 2020 through both green field builds and acquisitions. The Company has only one operations segment, which is Hospitality, with a particular concentration on the value hotel sector.

The Company’s seven Red Planet hotels are as follows:

43

Red Planet Pekanbaru Red Planet Makassar

Red Planet Solo Red Planet Palembang

Red Planet Pasar Baru, Jakarta Red Planet Surabaya

Red Planet Bekasi

44

Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion and Analysis

TINJAUAN OPERASIONALOperational Review

Berharap pada lebih banyak kunjungan wisatawan internasional. Tingkat hunian rata-rata di Indonesia akan meningkat beberapa tahun kedepan yang dipengaruhi oleh kondisi pasar yang baru seperti Tiongkok. Saat ini, ada sekitar 100 juta wisatawan dari Tiongkok ke seluruh dunia setiap tahunnya. Indonesia diuntungkan dengan tren ini dan berpotensi untuk dikunjungi oleh jutaan wisatawan baru dari Tiongkok di masa mendatang. Banyak wisatawan Tiongkok adalah kelas menengah yang akan mencari akomodasi segmen hotel ekonomis, hal ini merupakan peluang bagi Red Planet. Selain itu, kompetisi antar maskapai bujet Indonesia menciptakan harga tiket yang terjangkau bagi pelanggan domestik, dan karenanya dapat dibayangkan jumlah peningkatan wisatawan domestik Indonesia, baik untuk tujuan wisata maupun bisnis.

Teknologi dan media social akan terus tumbuh dan menjadi hal yang penting untuk tetap terhubung dengan pelanggan. Pelanggan saat ini mencari Perusahaan yang sesuai dengan gaya hidup mereka. Dengan demikian, teknologi harus menyesuaikan dengan gaya hidup mereka. Untuk ini Perusahaan telah meciptakan aplikasi pemesanan terbaik berstandar internasional untuk iPhones dan Android. Sejak aplikasi tersebut diluncurkan pada tahun 2015, kami melihat bahwa pelanggan Indonesia merespon baik terhadap aplikasi tersebut, dan hal ini adalah sangat menggembirakan. Selain itu, pelanggan sangat mengapresiasi program loyalitas Perusahaan, yang merupakan program unik dibandingkan program hotel ekonomis lainnya. Integrasi media sosial merupakan fokus utama melalui pemasaran , peningkatan brand awareness, dan platform teknologi. Perusahaan akan menggunakan media sosial untuk terhubung dengan para pelanggan, membangun loyalitas dan mengarahkan pemesanan melalui platform Perusahaan. Di Indonesia, tahun 2015 merupakan tahun pertama dimana akses online melalui perangkat telepon genggam lebih besar dibandingkan akses melalui komputer atau laptop. Red Planet akan terus berupaya untuk memanfaatkan aplikasi telepon genggam/media sosial untuk terhubung dengan pelanggan dan meningkatkan kegiatan pemasaran.

Pemasaran berbasis konten akan menggantikan periklanan tradisional. Periklanan tradisional akan ditinggalkan karena para profesional dalam pemasaran hotel mulai beralih kepada konten pemasaran yang lebih efektif. Media iklan berbayar menjadi tidak popular, dan Perusahaan akan terus menciptakan konten baru untuk menjaga agar pelanggan tetap terhubung dengan Perusahaan melalui media online.

Fokus pada pemesanan melalui platform Red Planet. Salah satu hal penting adalah mencari cara untuk mengarahkan pemesanan langsung ke hotel. Melihat kecenderungan wisatawan untuk bertransaksi secara online, maka website Perusahaan menjadi kunci penting untuk memperoleh pemesanan kamar. Hotel-hotel di Indonesia mengeluarkan banyak biaya untuk komisi OTA (Online Travel Agent), karena kurangnya kemampuan mereka untuk menarik pelanggan

Expectation of more international visitors. Average rates and occupancy levels in Indonesia are likely to increase over the next few years, spurred by new source markets such as China. China is now exceeding 100 million out-bound leisure travellers every year. Indonesia is poised to gain from this trend and will see millions of new visitors from China arrive in the future. Many Chinese tourists are middle class and will be looking for accommodation in the value hotel segment, boosting Red Planet’s appeal to the Chinese demographic. In addition, competition amongst Indonesia’s budget airlines is creating environment of affordable air tickets for domestic customers, and so it is envisaged that there will also be substantial growth in domestic Indonesian travellers, both for leisure as well as business purposes.

Technology and social media will continue to grow in importance to connect with customers. Customers are now looking for ways in which companies are able to be relevant to their lifestyles. As such, it is important for our technology to suit such changing lifestyles. In this regard, the Company has developed a globally best-in-class booking app for iPhones and Android. Since the app’s launch in 2015, the acceptance by Indonesian customers has been very encouraging. Further, customers have appreciated the Company’s loyalty programme, which is also unique amongst all Indonesian value hotel owners and operators. Social media integration is also a major focus of Red Planet through its marketing and brand awareness campaigns and technology platform. The Company intends to use social media channels to connect with customers, build brand loyalty, and drive bookings through its own platform. In Indonesia, 2015 will mark the first year in which online access is greater from mobile devices than from desktops or laptops. Red Planet will continue to explore ways to use emerging social/mobile applications to connect with customers and promote marketing campaigns.

Content marketing will replace traditional advertising. Traditional advertising is rapidly losing value as hotel marketing professionals begin to take advantage of effective content marketing. Traditional paid media advertising will become less common and companies will need to create and share content while engaging customers to interact with the Company through online channels.

Main focus on bookings through Red Planet’s platform. Finding ways of encouraging direct bookings is critical. Considering travellers are increasingly taking their transactions online, the Company’s own website needs to become the most important avenue for bookings. Indonesian hotels spend a significant amount on OTA (Online Travel Agents) commissions, as they lack the ability to channel customers to their own websites. In this regard, Red Planet stands out as an

45

melalui website mereka sendiri. Atas dasar tersebut, Red Planet terus berupaya membangun aplikasi pemesanan terbaik, konten yang fresh, update promosi yang konsisten dan media yang terbaik untuk menarik perhatian tamu. Sebagai hasilnya, biaya komisi atas jasa pemesanan melalui OTA menjadi berkurang, dan selanjutnya hal ini akan meningkatkan marjin operasional.

Peran Penilaian Online. Penilaian online sangat penting bagi industri yang volume transaksi pemesanan secara online-nya meningkat. Pelanggan dapat melakukan penelitian terhadap suatu hotel dari segi reputasi, kualitas dan pengalaman menginap dengan membaca pendapat yang disampaikan oleh pelanggan lain melalui berbagai situs seperti TripAdvisor, Four Square, atau situs OTA. Foto aktual yang di unggah oleh tamu yang pernah menginap di suatu hotel juga memainkan peranan penting dalam menentukan apakah pelanggan akan memesan kamar pada suatu hotel atau memilih hotel lainnya. Dalam hal ini, Red Planet mendapat nilai yang baik dalam penilaian secara online, dan menerima lebih banyak penilaian dibandingkan dengan kompetitornya – banyaknya penilaian yang diterima merupakan hal penting bagi calon pelanggan dalam mempercayai suatu penilaian.

integrated plaform with a globally best-in-class booking app, a unique loyalty programme, and a website which contains fresh content, consistent updates of promotions, and rich media the guests. As a result, the proportion of commissionable bookings from OTAs is declining, which supports growth in operating margins.

The Role of Online Reviews. The role of online reviews is critically important for an industry in which an increasing volume of customer research and bookings are going online. Customers are able to extensively research any hotel’s reputation, quality, and stay experience through reading reviews posted by customers on a wide variety of of sites such as Trip Advisor, Four Square, or the review sites of OTAs. Actual photos posted by a hotel’s previous guests also play an important role in determining whether a customer is inclined to make a booking at that hotel or to choose a different hotel. In this regard, Red Planet scores well in online reviews, and receives more reviews than its competitors – the volume of reviews is a key point in whether potential customers trust the reviews.

Reputasi Manajemen. Banyak pihak mengantisipasi bahwa reputasi manajemen akan turut membentuk industri hotel di tahun-tahun mendatang. Mengingat adanya jutaan penilaian/review yang ditulis setiap hari di sejumlah platform yang berbeda, internet memiliki kekuatan dalam mempengaruhi proses pengambilan keputusan seseorang dan mampu mengatur reputasi bisnis yang selanjutnya menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu bisnis.

Reputation Management. There is much anticipation that reputation management will begin to shape the hotel industry in upcoming years. Considering there are millions of reviews written each day across a plethora of different platforms, the internet has the power of influencing one’s decision making process and being able to manage a business’ reputation will determine success or failure.

46

Analisa dan pembahasan Manajemen | Management Discussion and Analysis

Perkembangan Bisnis dan Tingkat Hunian Red Planet Indonesia telah memiliki dan mengoperasikan delapan hotel, di mana tujuh diantaranya merupakan Hotel Red Planet. Sesuai dengan rencana strategis manajemen, Perusahaan berkomitmen untuk memperluas bisnis dengan mengembangkan dua hingga tiga hotel baru setiap tahunnya. Dalam tahun 2016 Red Planet berencana membangun tiga hotel di lokasi strategis di jantung Kota Jakarta. Dua diantaranya akan memperoleh prioritas pembangunan terlebih dahulu. Jakarta menjadi skala prioritas pembukaan hotel baru dengan pertimbangan bahwa sebagai Ibu Kota Negara, Jakarta menjadi pusat bisnis dan juga mempunyai daya tarik wisata. Kondisi ini mendatangkan keuntungan tersendiri bagi Red Planet dan manajemen Perusahaan yakin bahwa pembangunan hotel baru di Jakarta akan meningkatkan kinerja Perusahaan. Perusahaan yakin bahwa prospek di masa mendatang cukup menjanjikan terutama jika dilihat dari tingkat hunian Red Planet Jakarta pada tahun 2015 yang rata-rata mencapai angka 90%.

Perusahaan menggunakan tingkat hunian untuk mengukur jumlah permintaan di sebuah hotel tertentu atau sekelompok hotel pada periode tertentu. Ukuran tingkat hunian merepresentasikan jumlah kamar terjual, dibagi dengan jumlah kamar tersedia pada suatu hotel. Tingkat hunian juga membantu Perusahaan menentukan tingkat optimal rata-rata harga kamar hotel per hari (ADR) yang dapat dicapai seiring dengan peningkatan atau penurunan permintaan kamar hotel.

Sepanjang tahun 2015 tingkat hunian di seluruh hotel Perusahaan menunjukkan angka yang cukup menggembirakan. Dari tujuh hotel

Business Development and Occupancy Rate Red Planet Indonesia owns and operates eight hotels, seven of which are branded as Red Planet. In accordance with management’s strategic plan, the Company is committed to expand its business by developing two to three new hotels every year. In 2016, Red Planet plans to acquire three hotel development sites in strategic locations in the heart of Jakarta. Two of them will receive the first priority of development. Jakarta became the priority for the opening of new hotels on the basis that, as the capital city of Indonesia, Jakarta is a business center and also has tourist attractions. These conditions are advantageous for Red Planet and the Company’s management team is confident that hotels in Jakarta shall continue to perform strongly. The Company believes future prospects are quite promising, especially when viewed from the current Red Planet Jakarta occupancy rate which, on average, reached 90% in 2015.

The Company uses the occupancy rate to measure the performance of a particular hotel or group of hotels in a given period. The measure of occupancy represents the total number of rooms sold, divided by the total number of rooms available at any hotel. The occupancy rate also helps the Company to determine the optimal level of the average daily rate (ADR), which can be achieved in line with the increase or decrease in demand for hotel rooms.

Throughout 2015, occupancy rates in all of the Company’s value hotels showed quite encouraging figures. Of the seven value hotels operated,

47

ekonomis yang dioperasikan, total jumlah kamar yang dimiliki Red Planet adalah 1.062 kamar. Rata-rata tingkat hunian hotel di luar Jakarta berada pada kisaran 70% sedangkan di Jakarta mencapai 90% dan di Bekasi mendekati angka 80%.

Rata-rata Harga Kamar Hotel Per Hari (ADR)Angka rata-rata harga kamar per hari (ADR) diperoleh dari pendapatan kamar hotel dibagi dengan jumlah kamar yang terjual. Tren ADR menunjukkan kekuatan harga, dinamika pelanggan dan musim. ADR menjadi ukuran kinerja yang biasa digunakan dalam industri perhotelan, dan Perusahaan menggunakan ADR untuk menilai tingkat harga yang mampu diperoleh Perusahaan pada periode tertentu.

Harga kamar hotel ditentukan dan dibentuk oleh pasar, dimana pergerakan pasar akan menentukan tingkat hunian. Misalnya, saat musim libur anak sekolah pada bulan Juni Juli maka tingkat hunian akan tinggi, demikian juga saat musim liburan akhir tahun pada bulan Desember. Hal ini akan berpengaruh pada naiknya harga kamar hotel.

Pada tahun 2015, ADR tertinggi dicapai oleh Red Planet Pasar Baru. Sebagai sentra bisnis sekaligus perbelanjaan di pusat Jakarta, kawasan Pasar Baru senantiasa ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara. Tingkat hunian kamar yang rata-rata mencapai 90% menyebabkan harga kamar di Red Planet Pasar Baru terdongkrak naik sehingga menghasilkan ADR tertinggi selama tahun 2015.

Daya tarik pariwisata turut membentuk pasar sehingga otomatis berpengaruh positif pula terhadap ADR. Ini terjadi pada Red Planet Solo dan Surabaya. Untuk Surabaya, selain dekat dengan destinasi wisata juga sebagai metropolitan kedua terbesar setelah Jakarta, sehingga sekaligus menjadi pusat bisnis.

ADR untuk Red Planet Palembang, Makassar dan Pekanbaru meningkat di tahun 2015 karena Red Planet mampu meraih pangsa pasar dan menjadi populer yang disebabkan oleh tingginya standar dan kemudahan dalam pemesanan kamar.

Pendapatan dan Profitabilitas Pendapatan Per Kamar Hotel (RevPAR)Dalam industri perhotelan, salah satu indikator pendapatan Perusahaan adalah angka RevPAR atau Revenue Per Available Room. Angka RevPAR diperoleh dari hasil perkalian tarif kamar rata-rata dengan rata-rata tingkat hunian harian (dikurangi jumlah kamar yang sedang direnovasi dan kamar gratis).

RevPAR tidak termasuk pendapatan di luar penjualan kamar, yang terdiri dari penjualan makanan dan minuman, parkir, merchandise, dan lain-lain. Perusahaan menggunakan RevPAR untuk mengidentifikasi tren tertentu dan mengukur kemampuan hotel untuk menghasilkan pendapatan. Dengan demikian, RevPAR dapat digunakan untuk membandingkan hotel yang berbeda dan untuk mengevaluasi kinerja hotel dari tahun ke tahun.

Perubahan RevPAR yang didorong oleh perubahan tingkat hunian lebih memiliki implikasi terhadap tingkat pendapatan dan profitabilitas daripada perubahan RevPAR yang di dorong oleh tarif kamar rata-rata. Sebagai contoh, jika tingkat hunian meningkat, maka

the total number of rooms owned by Red Planet is 1,062 rooms. The average hotel occupancy rate outside Jakarta stood in the range of 70% while in Jakarta it reached 90% and in Bekasi it approached 80%.

Average Daily Rate (ADR)Average Daily Rate (ADR) represents total revenue from hotel rooms, divided by the total number of rooms sold. The ADR trend shows a hotel’s pricing power, customer dynamics, and any seasonality effects. ADR is a performance measure commonly used in hotel industry, and the Company uses ADR to assess the room rate that the Company can expect to charge in a given period.

Hotel room prices are determined and shaped by the market, in which market movements will determine occupancy level. For example, during school holiday seasons in June and July, the occupancy level will be high, as well as at year end holiday season in December. This will drive the price of the hotel rooms up.

In 2015, the highest ADR was achieved by Red Planet Pasar Baru. As a business center as well as shopping center at the heart of Jakarta, the Pasar Baru area is always full of domestic and foreign tourists. The level of occupancy reached 90% on average and consequently caused the room price at Red Planet Pasar Baru to increase and generate the highest Average Daily Rate (ADR) in 2015.

The magnet of tourism also shapes the market and had a positive impact on ADR for Red Planet Solo and Surabaya. For Surabaya, in addition to its proximity to tourism destinations, it is also the second biggest metropolis after Jakarta, hence it is an important centre of business.

The ADRs of Red Planet Palembang, Makassar, and Pekanbaru also ramped up in 2015 as Red Planet gained market share and became popular due to high standards and ease of booking.

Renenues and ProfitabilityRevenue Per Available Room (RevPAR)In the hospitality industry, one important performance indicator is the Revenue Per Available Room (RevPAR). RevPAR is obtained by multiplying the average daily rate by the average daily occupancy of available rooms (deducting rooms under renovation or complimentary rooms).

RevPAR excludes non-room revenues, which consist of revenues generated from food and beverage, parking, merchandise, and others. The Company uses RevPAR to identify certain trends and it is a pure measure of a hotel’s ability to generate revenue. As such, RevPAR may be used to compare different hotels and to evaluate hotel performance year-on-year.

RevPAR changes driven by changes in occupancy have more implications to revenue levels and profitability than RevPAR changesdriven by average room rates. For example, whilst increases in occupancy lead to increases in room revenues, additional variable

48

Analisa dan pembahasan Manajemen | Management Discussion and Analysis

pendapatan meningkat dan biaya operasional variabel (seperti beban biaya pelayanan housekeeping, utilitas, dan perlengkapan kamar) juga meningkat. Sebaliknya, peningkatan tarif kamar rata-rata biasanya memiliki dampak yang lebih besar terhadap marjin dan profitabilitas dimana biaya yang bersifat variabel tidak terpengaruh.

Sepanjang tahun 2015, RevPAR tertinggi dihasilkan oleh Red Planet Pasar Baru, diikuti oleh Red Planet Palembang. Pertumbuhan RevPAR tertinggi berasal dari Red Planet Makassar.

Profitabilitas Perusahaan Laba Perusahaan dapat dilihat dari ADR (Average Daily Rate) dan RevPAR (Revenue Per Available Room). Jika dilihat dari ADR dan RevPAR, profitabilitas Perusahaan tergolong baik sehingga bisnis dapat terus berjalan dengan lancar di sepanjang tahun 2015.

operating costs (such as housekeeping, services, utilities, and room amenity costs) also increase. In contrast, increases in average room rates typically have a greater impact on margins and profitability as variable costs remain unaffected.

Throughout 2015, the highest RevPAR was achieved by Red Planet Pasar Baru, followed by Red Planet Palembang. The highest growth in RevPAR came from Red Planet Makassar.

Company ProfitabilityThe Company’s profit metrics can be assessed by ADR (Average Daily Rate) and RevPAR (Revenue Per Available Room). Viewed from ADR and RevPAR number, the Company’s profitability was quite good so its business can run smoothly throughout 2015.

49

Sertifikasi BintangStar CertificationSelama tahun 2015, Perusahaan terus berupaya meningkatkan standar pelayanan terhadap para tamu melalui Sertikasi Usaha Hotel. Sertifikasi Usaha Hotel adalah proses pemberian sertifikat kepada usaha hotel untuk mendukung peningkatan mutu produk, pelayanan dan pengelolaan usaha hotel melalui penilaian kesesuaian standar usaha hotel. Dari proses tersebut, ditentukan kriteria penilaian penggolongan kelas hotel bintang satu, dua, tiga, empat, dan bintang lima. Dalam proses sertifikasi ini, Perusahaan melibatkan Auditor Independen yaitu Lembaga Sertifikasi Usaha Pariwisata Graha Bina Nayaka.

Lembaga Sertifikasi Usaha Bidang Pariwisata yang selanjutnya disebut LSU Bidang Pariwisata adalah lembaga mandiri yang berwenang melakukan sertifikasi usaha di bidang pariwisata sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sertifikasi bintang ini adalah suatu kewajiban sesuai dengan peraturan Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif RI no PM.53/HM.001/MPEK/2013. Tujuannya adalah agar dapat mempengaruhi pertumbuhan investasi akomodasi demi menjaga kualitas, fasilitas dan pelayanan guna bersinergi dalam strategi kampanye pariwista yang sedang dicanangkan oleh pemerintah.

Dalam sertifikasi ini, seluruh hotel Red Planet di Indonesia mendapat klasifikasi sebagai hotel bintang 2. Sertifikasi ini berlaku selama 3 tahun.

Adapun proses audit yang dilakukan yaitu:1. Auditor melakukan inspeksi ke hotel;2. Auditor melaksanakan Audit sesuai jadwal yang telah

ditentukan; 3. Setelah selesai audit, Auditor menyerahkan dokumen-dokumen

ke sekretariat untuk di cek kembali;4. Dokumen diserahkan kepada Komite Keputusan Sertifikasi untuk

pengambilan keputusan sertifikasi;5. Hasil keputusan Komite Sertifikasi ditentukan oleh bagian

sertifikasi untuk dibuatkan sertifikat;6. Penerbitan Sertifikat.

Penilaian standar usaha hotel mencakup:1. Persyaratan Dasar: a. Tanda Daftar Usaha Bidang Pariwisata b. Kelaikan Fungsi Bangunan Gedung c. Keterangan Laik Sehat d. Kelaikan fungsi Air2. Kriteria Mutlak: a. Aspek Produk b. Aspek Pelayanan c. Aspek Pengelolaan 3. Kriteria Tidak Mutlak

Sama seperti pada Kriteria Mutlak namun berbeda unsur penilaian. Unsur penilaian pada kriteria tidak mutlak terletak pada fasilitas yang dimiliki hotel seperti sarana olah raga, kolam renang, restoran, ruang rapat, dll.

During 2015, the Company continued to improve the standard of service to guests through Hotel Business Certification. Hotel Business Certification is the process of granting certificates to hotel businesses to support the improvement of product quality, service and hotel business management through standard conformity assessment of hotel businesses. As part of the process, assessment criteria will be carried out to classify the hotel into one, two, three, four, and five star categories. In the certification process, the Company uses an Independent Auditor, Nayaka Bina Graha Institute of Tourism Business Certification.

Tourism Business Certification Institute, hereinafter referred as LSU in Tourism Sector is an independent institution that is authorised to conduct business certifications in the field of tourism in accordance with the provisions of the law and legislation.

This star certification is mandatory based on the Ministry of Tourism & Creative Economy RI no PM.53/HM.001/MPEK/2013. The objective is to influence the growth of investment in accommodation in order to maintain quality and service to the tourism campaign strategy that is being formulated by the government.

In this certification, the entire Red Planet portfolio of hotels in Indonesia have been classified as 2-star hotels. The certification is valid for 3 years.

The auditing process was conducted as follows:1. Auditors inspected the hotels;2. Auditors carry out audits according to the schedule that has been

determined;3. After completion of the audit, the auditors submit the documents

to a secretariat to be review;4. Documents handed to Certification Decision Committee for

taking decision of certification;5. Resolution decided by Certification Committee and determined

by certification department for certificate issuing;6. Issuance of Certificates.

Standard assessment of hotel business include:1. Basic Requirements: a. Tourism Business Registry b. Certificate of Building Functions Worthiness c. Certificate of Healthy Hotel Worthiness d. Certificate of Water Quality Worthiness2. Absolute criteria: a. Products Aspects b. Service Aspects c. Management Aspects 3. Not Absolute Criteria

The same with the Absolute Criteria but different in elements of the assessment. Elements of the assessment in Not Absolute Criteria lies in facilities owned by the hotel such as sports facilities, swimming pool, restaurant, meeting rooms, etc.

50

Sumber Daya ManusiaHuman Resources

FUNGSI OPERASIONALOperational Function

Sebagai sebuah industri yang bergerak di bidang jasa perhotelan yang mengutamakan keramahtamahan, Perusahaan berupaya untuk memberikan penghargaan kepada karyawan dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk terus berkembang dan mengasah potensi diri. Secara berkala, Perusahaan melakukan pelatihan untuk meningkatkan keahlian karyawan. Menjaga semangat kerja karyawan dilakukan tak hanya dengan pemberian benefit dan gaji yang menarik namun juga memberikan kenyamanan dalam bekerja dan memberikan kesempatan berkarir.

Hingga 31 Desember 2015, Perusahaan memiliki karyawan sebanyak 384 orang dengan rincian sebagai berikut:

As an industry engaged in hotel services that prioritises hospitality, the Company seeks to reward employees by giving them the opportunity to continue to develop and hone their potential. Regularly, the Company provides training to improve employees’ skills. Maintaining employees’ morale is done not only by providing attractive benefits and salaries but also by providing a comfortable work environment and advancement in terms of career opportunities.

As of December 31, 2015, the Company had a total of 384 employees. The details are as follows:

55

Komposisi karyawan berdasarkan status:Employees’ composition based on status:

Komposisi karyawan berdasarkan jenis kelamin:Employees’ composition based on gender:

400

300

200

100

0

250

200

150

100

50

0

207 304 318229177 80 92181

2015 20152014 2014

TetapPermanent

PriaMale

Tidak Tetap (Kontrak)Non Permanent (Contract)

WanitaFemale

Analisa dan pembahasan Manajemen | Management Discussion and Analysis

51

Jumlah karyawan baru berdasarkan program perekrutan:Number of recruits based on recruitment program:

Komposisi karyawan berdasarkan tingkat perputaran:Employees’ composition based on turnover:

100

80

60

40

20

0

100

80

60

40

20

0

2015

2015

2014

2014

Karyawan BaruNew Recruitment

Mengundurkan DiriResign

Perekrutan Calon KaryawanRecruitment of Prospective Employees

PensiunRetirement

23

23 5548 1 67

50

52

No. KeteranganDescription 2015 2014

1 > 50 tahun> 50 years old

34 6

2 46 - 50 tahun46 - 50 years old

43 31

3 41 - 45 tahun41 - 45 years old

48 39

4 36 - 40 tahun36 - 40 years old

61 110

5 31 - 35 tahun31 - 35 years old

49 87

6 26 - 30 tahun26 - 30 years old

83 80

7 < 25 tahun< 25 years old

66 57

JumlahTotal

384 410

2015 2014

> 50 tahun> 50 years old

31 - 35 tahun31 - 35 years old

46 - 50 tahun46 - 50 years old

26 - 30 tahun26 - 30 years old

41 - 45 tahun41 - 45 years old

< 25 tahun< 25 years old

36 - 40 tahun36 - 40 years old

Komposisi karyawan berdasarkan usia:Employees’ composition based on age:

9% 1%

11%

8%

12%

9%

16%

27%

13% 21%

22%

20%

17%14%

Analisa dan pembahasan Manajemen | Management Discussion and Analysis

53

No. KeteranganDescription 2015 2014

1 DoktoratDoctorate

- -

2 Pasca SarjanaPost Graduate

3 4

3 SarjanaBachelor

49 58

4 Diploma 3Diploma 3

52 45

5 Diploma 2Diploma 2

2 12

6 Diploma 1Diploma 1

32 50

7 SLTA/SLTPSenior/High School

246 222

JumlahTotal

384 410

2015 2014

DoktoratDoctorate

Diploma 2Diploma 2

Pasca SarjanaPost Graduate

Diploma 1Diploma 1

SarjanaBachelor

SLTA/SLTPSenior/High School

Diploma 3Diploma 3

Komposisi karyawan berdasarkan tingkat pendidikan:Employees’ composition based on educational level:

1% 1%13% 14%

13% 11%

1%3%

8%

12%64% 59%

54

No. KeteranganDescription 2015 2014

1 Manajemen PuncakTop Management

2 3

2 Manajemen MadyaMiddle Management

4 10

3 Managemen Lini PertamaFirst Line Management

19 31

4 PegawaiEmployee

182 190

5 Non-PegawaiNon-Employee

177 181

JumlahTotal

384 410

2015 2014

Manajemen PuncakTop Management

Non-PegawaiNon-Employee

Manajemen MadyaMiddle Management

Managemen Lini PertamaFirst Line Management

PegawaiEmployee

Komposisi karyawan berdasarkan posisi:Employees’ composition based on position:

1% 2%5% 8%

47% 45%46% 44%

1% 1%

Analisa dan pembahasan Manajemen | Management Discussion and Analysis

55

Materi Pendidikan/Pelatihan

Education/Training Subject

TanggalDate

KeteranganDescription

PenyelenggaraOrganiser/Trainer

LokasiLocation

New Brand Training 11 JuneDelivering our new brand to

customersHead of Training & Development Pasar Baru

Sales Technique 29-30 OctoberHow to dealing with clients, pric-

ing, team workHead of Training & Development Regional Office

Technology Training 20 November RPH Platform Head of Training & Development Regional Office

Hotel Manager Training 17-20 November All Hotel Managers & Senior Staff Head of Training & Development Pasar Baru

Leadership Training 22-23 November All Supervisors Head of Training & Development Pasar Baru

Customer Service Nov 17–18 Seeing Service in a New Way Group Head of Training & Development Pekanbaru

Customer Service Dec 7–8 Seeing Service in a New Way Group Head of Training & Development Solo

Customer Service Dec 13–14 Seeing Service in a New Way Group Head of Training & Development Surabaya

Customer Service Dec 15–16 Seeing Service in a New Way Group Head of Training & Development Makassar

Leadership Dec 10-12Managing & Leading in a

Customer focused environmentGroup Head of Training & Development

All Managerial Level

Pelatihan yang Diselenggarakan di Tahun 2015Training Conducted During 2015

Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources DevelopmentRed Planet memperkuat kinerja sumber daya manusia dengan memberikan pendidikan dan pelatihan terhadap kebijakan perusahaan kepada seluruh karyawan.

Strategi ini mampu menciptakan keunggulan kompetitif pada sumber daya manusia sebagai modal insani, meningkatkan rasa percaya diri serta meningkatkan kemampuan karyawan dalam berkarya guna memberikan layanan terbaik kepada pelanggan. Secara keseluruhan tingkat pengunduran diri karyawan sangat rendah.

Perusahaan juga memberikan perhatian penuh pada kesetaraan pemberian kesempatan pengembangan diri bagi seluruh karyawan tanpa membedakan jenis kelamin, agama, ras dan latar belakang ekonomi.

Pada tahun 2015, total anggaran yang telah dialokasikan untuk pelatihan dan pengembangan diluar biaya pelatihan internal ataupun biaya akomodasi karyawan selama sesi pelatihan, adalah sebesar Rp220.000.000, meningkat sebesar 10% dari Rp200.000.000 yang merupakan anggaran di tahun sebelumnya. Namun pada akhir tahun 2015, Perusahaan hanya menghabiskan dana sebesar Rp167.743.312 dalam berbagai program pelatihan. Perusahaan berkomitmen untuk terus menambah anggaran pelatihan dan pengembangan keahlian, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara konsisten dan berkelanjutan. Pelatihan yang telah diselenggarakan selama tahun 2015 dan realisasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut:

Red Planet recognises the importance of its human resource department and continues to provide comprehensive and effective education and training on the Company’s policies to all of its employees.

This strategy created a competitive advantage in human resources by improving employee retention and enhancing the ability of Red Planet’s employees to provide the best service to customers. Overall staff turnover in the Company remains very low.

The company provides equal self-development opportunities for all employees regardless of sex, religion, race, or economic background.

In 2015, the total budget allocated for training and development, not including the cost of the Company’s in-house training staff or the cost of accommodating staff for training sessions, was Rp220,000,000, an increase of 10% from the previous year of Rp200,000,000. However, at the end of 2015, the Company has spent only Rp167,743,312, in a variety of training programmes. The Company is committed to continuously increase the budget of training and skills development, to improve the quality of human resources in a consistent and sustainable way. The training organised during 2015 and the realisation of the budget can be seen in the following table:

56

Hotel Biaya | Expenses (IDR)Red Planet Pasar Baru 1.896.800

Red Planet Pekanbaru 23.980.000

Red Planet Makassar 19.350.000

Red Planet Surabaya 13.532.112

Red Planet Palembang 20.125.000

Red Planet Bekasi 2.901.400

Red Planet Solo 8.365.000

Jakarta Office 77.593.000

Grand Total 167.743.312

Biaya Pelatihan Tahun 2014Training Expenses in 2014

Platform teknologi Perusahaan membuat tugas tugas harian dapat diotomatisasi. Sistem manajemen properti Perusahaan membantu memonitor kondisi setiap hotel secara umum termasuk keamanan dan kenyamanan. Dengan menggunakan sistem yield management, manajemen dapat segera beraksi terhadap hal yang bersifat mendesak serta melakukan segala langkah yang dianggap perlu. Selama tahun 2015, Red Planet terus mengembangkan sistem teknologinya sebagai bagian dari pelayanan terhadap tamu. Teknologi baru yang terus dikembangkan dan ditingkatkan saat ini antara lain: 1. Red Planet Mobile App

o Aplikasi pemesanan kami yang dapat di unduh langsung melalui smart phone dan perangkat pelanggan (android & IOS) o In Stay Mode

online chat dengan staff Perusahaan bahkan sebelum tamu tiba di hotel

sebagai in house phone untuk menelpon resepsionis maupun antar kamar, sepanjang tamu terkoneksi dengan wi-fi kami

tempat menarik yang ada di sekitar hotelClick-through pada Google Maps dapat digunakan

untuk memandu tamu menuju lokasi hotel 2. Hi Speed WiFi

Kami telah meningkatkan kecepatan internet menjadi 15 Mbps pada setiap hotel untuk menjamin ketersediaan hi-speed internet bagi para tamu

The Company’s technology platform is fully automated daily routine tasks. The Company’s property management system helps to monitor each hotel’s general condition, safety, and security. By utilising property and yield management systems, hotel management can react to any immediate issues and take necessary action. During 2015, Red Planet developed its technology system as part of its services to the guests. The newly adopted technology platform includes:

1. Red Planet Mobile App o Our very own booking channel that can be downloaded directly

to customer’s smart phone and devices (Android & IOS) o In Stay Mode

arrives at the hotel

front desk or room to room when customer is connected to our wi-fi

surrounding area of the hotel

hotel2. High Speed WiFi

We have upgraded our Internet bandwidth to 15 Mbps in each property to guarantee high-speed internet for the guests

Teknologi InformasiInformation Technology

57

3. Proteksi Infrastruktur Kami melindungi investasi IT dengan menggunakan jaminan garansi hardware dan software

4. IT Security Enhancement Firewall canggih and antivirus terbaru di seluruh hotel untuk menjamin keamanan internet bagi para tamu

5. Pelayanan Pelanggan o PhotoMe: Sebuah mesin selfie yang akan mengambil foto tamu dengan latar belakang yang ‘keren’o PrinterOn: Layanan printing yang membantu tamu dalam mencetak dokumen rahasia dengan kualitas baiko Internet Corner: Fasilitas Mac yang tersedia 24 jam di setiap hotel diperuntukkan bagi tamu yang ingin berseluncur internet dengan menggunakan Mac

Kami percaya bahwa komunikasi merupakan faktor penting bagi Red Planet, dan koneksi internet berkecepatan tinggi di hotel kami adalah hal yang penting bagi para tamu baik untuk keperluan bisnis dan/atau hiburan mereka. Oleh karena itu, kami selalu meningkatkan teknologi untuk menjaga kepuasan tamu.

3. Infrastructure Protection We already protected our IT investment with extended hardware and software warranties

4. IT Security Enhancement Advance Firewall and updated antivirus in all properties to guarantee safe internet for the guests

5. Customer Serviceso PhotoMe: A selfie machine that will take guest’s photo with cool default backgroundo PrinterOn: Printing service that will allow the guest to print confidential documents with high qualityo Internet Corner: Dedicated Macs that stand by 24 hours in every hotel for the guest who want/need to browse the internet using a Mac

We believe that communication is an essential factor for Red Planet, and the high-speed internet connection of the Company’s hotels is essential to in-house guests for their business and/or leisure purposes. Therefore, we keep upgrading our technology in order to support our guest satisfaction.

58

TINJAUAN KEUANGANFinancial Review

Perusahaan mengakuisisi portofolio hotel Red Planet pada Mei 2014. Red Planet saat ini mengoperasikan tujuh hotel yang dibuka pada tahun 2012 (Pasar Baru), 2013 (Pekanbaru, Solo, Bekasi), dan 2014 (Palembang, Makassar, Surabaya). Karena hotel-hotel Red Planet relatif baru dibangun dan baru dibuka dalam tahun-tahun terakhir ini, maka penyusutan atas aktiva tetap Perusahaan masih berjalan, dan Perusahaan masih mempunyai pinjaman bank untuk keperluan pembangunan hotel.

Walaupun operasional hotel tetap terjaga dengan baik, dan pendapatan tumbuh secara signifikan baik per tahun maupun per kuartal. Tetapi karena bisnis hotel kami dapat dikatakan masih dalam tahap pengembangan, maka beban penyusutan atas bangunan hotel dan beban bunga masih berdampak secara signifikan terhadap Neraca dan Rugi Laba konsolidasian.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 maka Perusahaan mengalami rugi bersih sebesar Rp80,46 miliar, secara signifikan menurun 103% dari tahun sebelumnya yang memperoleh rugi bersih sebesar Rp39,66 miliar. Rugi bersih di tahun ini terutama karena beban penyusutan tujuh hotel Red Planet, sebesar Rp33,59 miliar dan beban utilitas sebesar Rp13,32 miliar, beberapa beban one-off untuk jasa professional, serta peningkatan beban operasi untuk setahun penuh di tahun 2015, sehubungan dengan akusisi portofolio hotel Red Planet di bulan Mei 2014.

Jumlah aset pada tahun 2015 menurun sebesar 5%, terutama karena penurunan aset tetap akibat penjualan tanah dan penambahan akumulasi penyusutan sebesar 5%. Aset tetap terdiri dari tanah, bangunan hotel, mesin, dan peralatan dari tujuh hotel Red Planet dengan jumlah Nilai Buku Bersih sebesar Rp460,77 miliar per 31 Desember 2015.

Pembahasan rinci tentang analisa kinerja keuangan Perusahaan per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut.

The Company acquired the Red Planet hotels portfolio in May 2014. Red Planet currently operates seven hotels, which were opened in 2012 (Pasar Baru), 2013 (Pekanbaru, Solo, Bekasi), and 2014 (Palembang, Makassar, Surabaya). Because the hotels are relatively newly built and were recently opened, the Company’ fixed assets are still being depreciated and the Company also has outstanding bank loans used to finance the hotel construction.

Whilst the Company’s hotel operations are ramping up well, with significant year-on-year and quarter-on-quarter growth, the nature of the hotel development business is such that new hotels’ depreciation and interest charges impact the consolidated Balance Sheet and Profit & Loss Statement.

Based on the consolidated financial statements of the year ended 31 December 2015, the Company posted a net loss of Rp80.46 billion, representing a significant decrease (103%) from the previous year’s result which recorded a net loss of Rp39.66 billion. The current year’s net loss is mainly due to the depreciation of the seven Red Planet hotels, amounting to Rp33.59 billion, utilities expenses amounting to Rp13.32 billion, some one-off professional fees, as well as a full year of increased operating expenses related to the creation of a focused and scalable value hotel investment platform.

Total assets in 2015 decreased by 5% due to a decrease in fixed assets through a land sale and accumulated depreciation consisting of land, hotel buildings, machinery, and equipment of the seven Red Planet Hotels, with total Net Book Value amounting to Rp460.77 billion as of 31 December 2015.

A detailed discussion and analysis of the Company’s financial performance as of 31 December 2015 follows.

Analisa dan pembahasan Manajemen | Management Discussion and Analysis

59

Perusahaan mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 26%, dari Rp52,97 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp66,49 miliar pada tahun 2015. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah penjualan kamar selama tahun 2015.

Beban LangsungSejalan dengan kenaikan pendapatan pada tahun 2015, Perusahaan mencatat kenaikan 9% pada beban langsung, dari Rp16,42 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp17,92 miliar pada tahun 2015.

Beban UsahaBeban usaha mencapai Rp99,52 miliar, dibandingkan dengan akhir tahun 2014 yang sebesar Rp59,41 miliar, menunjukkan peningkatan sebesar 68%. Peningkatan ini terutama juga disebabkan oleh beban usaha tambahan karena penyusutan tujuh hotel Red Planet selama tahun 2015, serta biaya yang terkait dengan ekspansi Perusahaan dalam rangka mencapai skala ekonomisnya.

Peningkatan signifikan terdapat dalam: beban penyusutan (meningkat sebesar Rp15,52 miliar atau 86%), gaji dan tunjangan (meningkat sebesar Rp5,24 miliar atau 25%), utilitas (meningkat sebesar Rp6,30 miliar atau 90%), beban jasa profesional (meningkat sebesar Rp5,10 miliar atau 161%), pajak & lisensi (meningkat sebesar Rp4,47 miliar atau 2.367%). Meningkatnya beban pajak & lisensi disebabkan oleh meningkatnya jumlah pendapatan serta jumlah lisensi yang diperbaharui.

Beban Pajak PendapatanPerusahaan tidak membukukan beban pajak pendapatan di tahun 2015 karena masih dalam posisi rugi.

The Company recorded 26% revenue growth from Rp52.97 billion in 2014 to Rp66.49 billion in 2015. This increase is attributed by room sales increased during 2015.

Direct CostsRelated to the increase in revenue in 2015, the Company recorded a 9% increase in direct costs, from Rp16.42 billion in 2014 to Rp17.92 billion in 2015.

Operating ExpensesOperating expenses for the year were Rp99.52 billion, compared to 2014 which amounted to Rp59.41 billion, representing an increase of 68%. This increase is primarily due to the additional operating expenses due to the depreciation of seven Red Planet hotels in 2015 as well as expenses related to the expansion of the Company to be able to create a scalable value hotel platform.

Significant increases were incurred in: depreciation expenses (increased by Rp15.52 billion or 86%), salary and benefits (increased by Rp5.24 billion or 25%), utilities (increased by Rp6.30 billion or 90%), professional fees (increased by Rp5.10 billion or 161%), and taxes & licenses (increased by Rp4.47 billion or 2,367%). Significant increases for taxes & licenses are attributed to the overall increase in revenues as well as the number of renewal licenses, respectively.

Income Tax ExpensesThe Company did not record any income tax expenses in 2015 as it is still in a loss position.

PendapatanRevenue

BebanExpenses

60

Pada tahun 2015, Perusahaan mencatat Laba Kotor sebesar Rp48,57 miliar, yang merupakan peningkatan 33% dari tahun 2014. Hal ini terutama berasal dari peningkatan pendapatan (pertumbuhan sebesar 26%) dan peningkatan efisiensi.

Di sisi lain, Perusahaan mencatat rugi operasi sebesar Rp50,95 miliar, dibandingkan dengan rugi operasi tahun 2014 sebesar Rp22,86 miliar. Kerugian tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan beban usaha seperti yang dibahas dalam bagian beban usaha diatas.

Jumlah aset pada tahun 2015 sedikit menurun (6%) karena penurunan pada aset tidak lancar (6%), yang disebabkan oleh penjualan tanah dan penambahan akumulasi penyusutan. Aset tidak lancar sebagian besar terdiri dari asset tetap yang terdiri dari tanah, bangunan hotel, mesin, dan peralatan dari tujuh hotel Red Planet yang diakuisisi di Mei 2014 dengan jumlah Nilai Buku Bersih per 31 Desember 2015 sebesar Rp460,77 miliar.

Aset LancarAset lancar mencapai Rp43,20 miliar pada tahun 2015, mengalami penurunan sebesar 10% dari 2014 (Rp47,96 miliar). Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan piutang usaha dari Rp11,60 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp10,12 miliar pada tahun 2015, dan penurunan kas yang dibatasi penggunaannya menjadi Rp12,26 miliar pada tahun 2015.

Piutang usaha pihak ketiga juga menurun sebesar 13% dari Rp11,60 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp10,12 miliar pada tahun 2015. Penurunan ini disebabkan oleh lancarnya pembayaran dari pihak ketiga.

Biaya dibayar di muka meningkat secara signifikan dari Rp1,55 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp4,45 miliar pada tahun 2015, terutama disebabkan oleh peningkatan beban asuransi. Sedangkan uang muka meningkat sebesar 349% menjadi Rp5,16 miliar pada tahun 2015.

Aset Tidak LancarAset tidak lancar pada tahun 2015 sebesar Rp470,72 miliar, merupakan penurunan 5% dibandingkan dengan tahun 2014 sejumlah Rp496,20 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh penjualan tanah dan penambahan akumulasi penyusutan terhadap hotel Red Planet Perusahaan.

In 2015, the Company recorded Gross Profit amounting to Rp48.57 billion, which represents a 33% increase from 2014. This is mainly derived from the increase in revenues (26% growth) and efficiency improvements.

On the other hand, the Company had an operating loss amounting to Rp50.95 billion, compared with an operating loss in 2014 amounting to Rp22.86 billion. The loss is mainly attributed to an increase in operating expenses as discussed in the operating expenses section above.

Total assets in 2015 slightly decreased (6%) due to a decrease of non-current assets (6%), represented by the sale of a land plot and an increase of accumulated depreciation. Non-current assets mainly represent fixed assets which consist of land, hotel buildings, machinery, and equipment of seven Red Planet hotels acquired in May 2014, with total Net Book Value as at 31 December 2015 amounting to Rp460.77 billion.

Current AssetsCurrent assets were Rp43.20 billion in 2015, representing a 10% decrease from 2014 (Rp47.96 billion). This is mainly due to a decrease in trade receivables from Rp11.60 billion in 2014 to Rp10.12 billion in 2015, and a decrease in restricted cash of Rp12.26 billion in 2015.

The third party trade receivables also decreased by 13%, from Rp11.60 billion in 2014 to Rp10.12 billion in 2015. The decrease was due to payments from third parties.

Prepaid expenses increased significantly, from Rp1.55 billion in 2014 to Rp4.45 billion in 2015, mainly due to increases in insurance expenses. Advances also 349% increased to Rp5.16 billion in 2015.

Non-Current AssetsNon-current assets as of 2015 totalled Rp470.72 billion, representing a 5% decrease compared to 2014 (Rp496.20 billion). This is mainly because the sale of land and an increase of accumulated depreciation of the Company’s Red Planet hotels.

LabaIncome

AsetAssets

Analisa dan pembahasan Manajemen | Management Discussion and Analysis

61

Jumlah kewajiban pada tahun 2015 meningkat (16%), terutama karena hutang jangka pendek pada pihak berelasi untuk kepentingan operasional.

Liabilitas Jangka PendekLiabilitas jangka pendek sebesar Rp207,66 miliar pada tahun 2015, merupakan peningkatan sebesar 57% dari tahun 2014 (Rp132,49 miliar). Akun ini terutama terdiri dari bagian lancar dari pinjaman pihak ketiga sebesar Rp21,52 miliar dan pinjaman terhadap pihak berelasi sebagaimana disebutkan diatas.

Liabilitas Jangka PanjangLiabilitas jangka panjang di tahun 2015 sebesar Rp153,35 miliar, merupakan penurunan sebesar 14% dibandingkan dengan tahun 2014 (Rp178,31 miliar). Akun ini terutama terdiri dari bagian jangka panjang dari pinjaman bank sebesar Rp149,41 miliar

Ekuitas mengalami penurunan sebesar 34% menjadi sebesar Rp152,91 miliar pada tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp233,36 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh kerugian yang dialami oleh perusahaan selama tahun 2014 dan 2015.

Total liabilities in 2015 increased (16%) primarily due to short term loans to related parties for operational purposes.

Current LiabilitiesCurrent liabilities were Rp207.66 billion in 2015, representing a 57% increase from 2014 (Rp132.49 billion). This mainly consisted of the current portion of loans from third parties amounting to Rp21.52 billion and loans from related parties as above mentioned.

Non-Current LiabilitiesNon-current liabilities in 2015 totaled Rp153.35 billion, representing a 14% decrease compared with 2014 (Rp178.31 billion). This is primarily due to the long term portion of bank loans amounting to Rp149.41 billion.

Equity decreased by 34%, amounting to Rp152.91 billion in 2015 compared to 2014’s figure of Rp233.36 billion. The decrease was primarily due to the posting of net losses for 2014 and 2015.

LiabilitasLiabilities

EkuitasEquity

62

Arus Kas dari Aktivitas OperasiArus kas dari aktivitas operasi pada tahun 2015 sebesar negatif Rp50,06 miliar, merupakan penurunan sebesar 164% dari 2014 yang sebesar negatif Rp18,97 miliar. Hal ini disebabkan oleh peningkatan pembayaran kepada pemasok sebesar 127%, peningkatan pembayaran kepada karyawan sebesar 35%, dan pembayaran bunga pinjaman bank sebesar 76%.

Arus Kas dari Aktivitas InvestasiArus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi pada tahun 2015 sebesar Rp650,33 miliar atau meningkat dari negatif Rp653,96 miliar pada tahun 2014. Tingginya kas bersih dari aktivitas investasi pada tahun 2014 disebabkan oleh akuisisi portofolio hotel Red Planet di Mei 2014.

Arus Kas dari Aktivitas PendanaanArus kas dari aktivitas pendanaan pada tahun 2015 sebesar Rp49,08 miliar, terdiri dari penambahan utang pihak berelasi, penerimaan pinjaman pihak ketiga, dan pelaksanaan waran.

Rasio solvabilitas mengukur kemampuan Perusahaan untuk memenuhi pembayaran pada saat kewajiban jatuh tempo. Rasio ini mencerminkan kemampuan Perusahaan untuk membayar liabilitas jangka pendek dan jangka panjang yang mengandung beban bunga. Salah satu pengukuran solvabilitas adalah melalui rasio liabilitas terhadap ekuitas. Rasio liabilitas terhadap ekuitas Perusahaan pada 31 Desember 2015 tercatat sebesar 2,36x, yang terdiri dari pinjaman bank untuk pembangunan hotel.

Kolektibilitas Perusahaan pada akhir 2015 relatif stabil dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Ekuitas Perusahaan mengalami pertumbuhan selama tahun 2015 dan telah mendanai 30% aset Perusahaan. Manajemen selalu berkomitmen untuk menjaga struktur modal yang kuat, dengan menjaga keseimbangan ekuitas dan hutang sesuai dengan jalannya usaha, akuisisi, strategi, dan tentu saja keadaan makro ekonomi.

Sehubungan dengan kebijakan manajemen terhadap struktur modal pada tahun 2015, maka struktur permodalan Perusahaan terdiri dari 70% pembiayaan bersumber dari hutang dan 30% pembiayaan bersumber dari ekuitas.

Cash Flows from Operating ActivitiesCash flow from operating activities in 2015 was negative Rp50.06 billion, representing a 164% decrease from 2014 (negative Rp18.97 billion). This was due to a 127% increase in payments to vendors, 35% increase in payments to employees, and 76% increase in bank loan interest payments.

Cash Flows from Investment ActivitiesThe net cash flow used for investment activities in 2015 amounted to Rp650.33 billion or an increase from negative Rp653.96 billion in 2014. The higher net cash from investment activities in 2014 was due to the acquisition of the Red Planet hotel portfolio in May 2014.

Cash Flows from Financing ActivitiesThe cash flow from financing activities in 2015 amounted to Rp49.08 billion, consisting of additional loan from related parties, loan from third parties and warrant exercise.

The solvency ratio measures the Company’s ability to meet payments at the time obligations are due. This ratio reflects the ability of the Company to repay short and long term interest-bearing loan obligations. One of the solvency metrics is the debt to equity ratio. The debt to equity ratio of the Company as of 31 December 2015 stood at 2.36x, comprising outstanding bank loans for hotel construction.

In terms of collectability, the collection period of the Company by the end of 2015 was relatively stable.

The Company’s equity has grown in 2014 and has funded 30% of the Company’s assets. The Company’s management is committed to maintaining a robust capital structure, with a balance of equity and debt befitting the Company’s business trajectory, acquisition strategy, and of course macroeconomic circumstances.

In accordance with management policies on the capital structure in 2015, the capital structure of the Company funds’ assets using debt for 70% and equity for 30% of the total.

Arus KasCash Flow

Solvabilitas dan KolektibilitasSolvability and Collectability

Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen terhadap Struktur Modal Capital Structure and Management Policy on Capital Structure

Analisa dan pembahasan Manajemen | Management Discussion and Analysis

63

Per tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan tidak memiliki ikatan material atas investasi barang modal.

Tidak ada hal-hal atau kejadian penting yang mempunyai pengaruh signifikan atau memerlukan pengungkapan yang terjadi setelah 31 Desember 2015 sampai dengan Laporan Tahunan ini diterbitkan.

Disajikan dalam Rupiah penuhStruktur Modal

Presented in full amount of RupiahCapital Structure

*disajikan kembali | restated

Selama tahun 2014 dan 2015 Perusahaan tidak membagikan dividen karena belum membukukan laba bersih.

Keseluruhan dana hasil PUT I sebesar Rp635.500.000.000 setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi PUT I seluruhnya akan digunakan untuk:1. Sebesar Rp615.790.521.854 akan digunakan untuk pembayaran

atas harga pengambilalihan saham-saham dan piutang pemegang saham dalam perusahaan-perusahaan target yang akan dibayarkan kepada RPHI, PTCR dan NG Suwito sesuai dengan kepemilikan mereka masing-masig dalam perusahaan-perusahaan target. Sedangkan bedasarkan Pengikatan Jual Beli Saham (PJBS), NG Suwito telah setuju bahwa pembayaran yang dilakukan oleh perseroan atas saham-saham yang dimilki NG Suwito pada perusahaan-perusahaan target akan dibayarkan kepada PTCR.

2. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan di masa depan termasuk untuk gaji; sewa; dan utilitas.

Perseroan melaporkan secara berkala setiap 3 (tiga) bulan realisasi penggunaan dana hasil PUT I dan pelaksanaan Waran Seri I ini kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sesuai dengan Peraturan Nomor X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum. Selain itu Perseroan juga mempertanggungjawabkan secara berkala setiap tahun realisasi penggunaan dana hasil PUT I dan pelaksanaan Waran Seri I ini kepada para pemegang saham dalam RUPS.

As of 31 December 2015, the Company has no significant commitments for capital goods investment.

There were no significant matters or events that had a significant impact or required disclosures which occured after 31 December 2015.

During 2014 and 2015, the Company did not distribute a dividend due to the fact that it has not recorded a net profit.

The overall proceeds of Limited Public Offering I (LPO I) amounting to Rp635,500,000,000 after deducting issuance costs shall be allocated according to the following:1. Rp615,790,521,854 will be used for the payment of share

acquisitions and shareholders’ receivables in the target companies which will be paid to RPHI, PTCR and NG Suwito in accordance with their respective shares in the target companies. Pursuant to the binding sale and purchase agreement (PJBS), NG Suwito has agreed that payments made by the company for NG Suwito’s shares in target companies shall be paid to PTCR.

2. The balance will be allocated for the Company’s working capital in the future, including employee salaries; leases; and utilities.

The Company reports the realisation of LPO I proceeds and the subscription and conversion of Warrants I Series periodically every 3 (three) months to the Otoritas Jasa Keuangan (Securities Exchange Commission; “OJK”) in accordance with Regulation No.X.K.4 Attachment of Decision of the Chairman of Bapepam-LK No.Kep-27/PM/2003 dated 17 July 2003 on the Dislosure Report of Realised Utilisation of Proceeds from Public Offering. In addition, the Company also be required to report the realised utilisation of LPO I proceeds and subscription and conversion of Warrants I Series to shareholders at the AGM.

Ikatan Material atas Investasi Barang Modal Significant Ties for Capital Goods Investment

Peristiwa Penting Setelah Tanggal Neraca Subsequent Events

Kebijakan DividenDividend Policy

Realisasi Penggunaan Dana Hasil IPORealisation of IPO Proceeds

Keterangan 2015 2014* DescriptionJumlah Liabilitas 361.013.158.902 310.806.724.275 Total Liabilities

Jumlah Ekuitas 152.909.109.532 233.359.860.768 Total Equity

Jumlah Aset 513.922.268.434 544.166.585.043 Total Assets

64

Laporan realisasi penggunaan dana hasil PUT I dan implementasi Waran Seri I per 30 September 2015 (laporan terakhir) adalah sebagai berikut:

Dalam menjalankan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana yang didefinisikan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 (Revisi 2011) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Sepanjang 2015, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi antara lain:

Report of the realisation of LPO I proceeds and the subscription and conversion of Warrants I Series as of 30 September 2015 (the last report) is as follows:

(dalam jutaan rupiah | in million rupiah)

In the ordinary course of business, the Company conducts transactions with related parties as defined in Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 7 (Revised 2011) on “Related Party Disclosures”. During 2015, the Company conducted transactions with related parties as follows:

No Jenis Penawaran Umum

Type Of Public Offering

Tanggal Efektif

Effective Date

Nilai Realisasi Dari Penawaran Umum

Value Of Realization From Public Offering

Rencana Penggunaan DanaBerdasarkan Prospektus

Plan Of Utilization Of Proceeds Based On Prospectus

Realisasi Penggunaan Dana Menurut Prospektus

Realization Of Utilization Of Proceeds Based On Prospectus

Jumlah Hasil Penawaran

Umum

Total Obtain From Public

Offering

Biaya Penawaran

Umum

Cost Of Public

Offering

Hasil Bersih

Net Obtain

Pembayaran Atas Harga

Pengambila-lihan Saham Dan Piutang Pemegang

Saham Pada 13 Hotel

Payment For The Price Of The Acquisi-tion Of The Share And

Shareholder Receivable

On 13 Hotels

Modal Kerja

Seubungan Dengan Beban

Gaji, Sewa, Utilitas

Working Capital In Related To

Salaries, Wages And

Utilities

Jumlah

Total

Pembayaran Atas Harga

Pengambila-lihan Saham Dan Piutang Pemegang

Saham Pada 13 Hotel

Payment For The Price Of The Acquisi-tion Of The Share And

Shareholder Receivable

On 13 Hotels

Modal Kerja Sehubungan

Dengan Beban Gaji, Sewa,

Utilitas

Working Cap-ital In Related

To Salaries, Wages and

Utilities

Modal Kerja Se-hubungan

Dengan Beban

Gaji, Sewa, Utilitas

Working Capital In Related To

Salaries, Wages and

Utilities

Modal Kerja Se-hubungan

Dengan Beban Utilitas

Working Capital In Related To

Utilities

Jumlah

Total

Sisa Dana Hasil Pena-waran Umum

Remain-ing Of Fund From Public

Offering

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Penawaran Umum Dengan Hak Memesan Efek Terlebih dahulu

Public Offering With Pre-Emptive Right

04 Juni 2014 635,500.00 5,133.43 630,366.57 615,790.52 14,576.05 630,790.57 615,790.52 6,252.35 768.93 7,554.77 630,366.57 -

Informasti Material yang mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Berelasi Information of Significant Transaction which Contains Conflict of Interest and/or Transaction with Related Parties

Pihak Berelasi | Counter Party Sifat Relasi | Nature of Relationship Jenis Transaksi | Nature of Transaction

Red Planet Hotels (Caymans) LimitedAsosiasi

AssociateUtang lain-lainOther Payable

Red Planet Holdings (Indonesia) LimitedPemegang Saham

ShareholdersUtang lain-lainOther Payable

PT Crio IndonesiaPemegang Saham

ShareholdersPiutang lain-lainOther Receivable

Red Planet Hotels PhilipinnesAsosiasi

AssociatePiutang lain-lainOther Receivable

Red Planet Hotels (Thailand) LimitedAsosiasi

AssociateUtang lain-lainOther Payable

Red Planet Hotels (Thailand) Limited ThreeAsosiasi

AssociateUtang lain-lainOther Payable

Red Planet Hotels (Thailand) Limited FourAsosiasi

AssociateUtang lain-lainOther Payable

Komisaris dan DireksiThe Board of Commissioner and the Board

of Directors

Karyawan KunciKey Management Personnel

RemunerasiRemuneration

Analisa dan pembahasan Manajemen | Management Discussion and Analysis

Penawaran Umum Terbatas I | Limited Public Offering I

65

Selama tahun 2015 Perusahaan tidak melakukan kegiatan ekspansi, divestasi, akuisisi dan restrukturisasi

Selama tahun 2015 tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berdampak signifikan serta tidak terdapat ketidakpatuhan terhadap peraturan yang relevan terhadap Perusahaan.

Berikut adalah interpretasi standard baru yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang akan dimulai pada tanggal 1 Januari 2015, namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan Perusahaan:

PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan”PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri”PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan Kerja”PSAK No. 46 (revisi 2014) “Pajak Penghasilan”PSAK No. 48 (revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset”PSAK No. 50 (revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian”PSAK No. 55 (revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”PSAK No. 60 (revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”PSAK 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian”PSAK 66 “Pengaturan Bersama”PSAK 67 “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”PSAK 68 “Pengukuran Nilai Wajar”PSAK No. 102 “Akuntansi Murabahah”ISAK 26 (revisi 2014) “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”

During 2015, the Company did not conduct any expansion, divestment, acquisition, or restructuring.

Throughout 2015 there were no changes in laws or regulations that had a significant impact and there was no event of non-compliance with the relevant regulations of the Company.

The following are the new accounting standards required to be adopted starting 1 January 2015 with no material impact on the Company’s financial statements:

SFAS No. 1 (revised 2013) “Presentation of financial statements”SFAS No. 4 (revised 2013) “Separate financial statements”SFAS No. 15 (revised 2013) “Investment in associates and joint ventures”SFAS No. 24 (revised 2013) “Employee benefits”SFAS No. 46 (revised 2014) “Income Tax”SFAS No. 48 (revised 2014) “Impairment of Asset”SFAS No. 50 (revised 2014) “Financial Instrument: Presentation”SFAS No. 55 (revised 2014) “Financial Instrument: Recognition and Measurement”SFAS No. 60 (revised 2014) “Financial Instrument: Disclosure”SFAS No. 65 “Consolidated financial statements”SFAS No. 66 “Joint arrangements”SFAS No. 67 “Disclosure of interests in other entities”SFAS No. 68 “Fair value measurement”SFAS No. 102 “Accounting for Murabahah”ISFAS 26 (revised 2014) “Reassessment of Embedded Derivative”

Informasi Material mengenai Ekspansi, Divestasi, Akuisisi, dan RestrukturisasiSignificant Information on Expansion, Divestment, Acquisition and Restructuring

Dampak Perubahan Peraturan Perundang-undanganSignificant Impact of Changes in Regulation

Dampak Perubahan Kebijakan Akuntansi Impact of Changes in Accounting Policy

66

Analisa dan pembahasan Manajemen | Management Discussion and Analysis

Tumbuhnya industri pariwisata di Indonesia menjadikan pasar industri perhotelan mempunyai peluang yang cukup menjanjikan. Jumlah kunjungan wisatawan asing maupun domestik semakin meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015, secara kumulatif, selama periode Januari-Oktober 2015 jumlah turis asing yang berwisata ke Indonesia mencapai 8 juta orang, tumbuh 3,38 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 7,75 juta orang.

Rata-rata tingkat hunian di seluruh Indonesia naik, hal ini merupakan tren yang positif, Perusahaan harus tetap kompetitif dan menarik bagi pelanggan agar tetap memiliki posisi kuat di pasar.

Perusahaan menangkap peluang ini untuk membangun dan memperluas usaha. Pada tanggal 3 April 2015 Red Planet Hotels Limited mengakhiri perjanjian franchise dengan Tune Hotels.com (BVI) Limited, dan sejak saat itu mengelola sendiri bisnis hotel ekonomis dengan menggunakan nama Red Planet.

Melalui riset mendalam selama enam bulan yang melibatkan survei terhadap ribuan tamu, akhirnya Perusahaan meluncurkan merek dan logo baru Red Planet. Tampilan logo yang atraktif, modern dan hangat, merefleksikan komitmen terhadap core value untuk tetap bersikap sederhana dan melakukan segala sesuatu dengan benar.

Perusahaan yakin bahwa saat ini adalah momentum yang tepat untuk tampil sebagai pemimpin pasar dalam sektor hotel ekonomis di Indonesia. Karenanya, Perusahaan menciptakan produk dan merek yang secara akurat mendefinisikan kebutuhan pelanggan dan menangkap peluang pasar yang besar di Indonesia.

Maka dibangunlah Red Planet sebagai hotel ekonomis yang modern, atraktif dan berbasis teknologi terkini yang tersebar di berbagai lokasi strategis di Indonesia.

Perusahaan berkomitmen untuk selalu mengutamakan tingkat kepuasan konsumen, dengan cara meningkatkan sarana teknologi aplikasi internet untuk memudahkan tamu melakukan pemesanan hingga merasakan kemudahan berkomunikasi dengan staf hotel selama menginap melalui fitur In-Stay Mode.

Selain itu seluruh kamar Red Planet dilengkapi dengan Wi-Fi berkecepatan tinggi, power shower dan tempat tidur berkualitas dengan seprei yang lembut dan bersih. Fasilitas lain yang tersedia adalah AC, kotak deposit, pengering rambut, kipas angin dan televisi layar datar.

Dari sisi harga, Red Planet sebagai jaringan hotel tergolong cukup kompetitif dibandingkan dengan hotel ekonomis lainnya dalam kategori bintang dua. Perusahaan mengimplementasikan teknologi i-Rates dengan tujuan untuk mengoptimalkan pendapatan. Harga kamar sudah mencakup keseluruhan (all inclusive), tanpa ada biaya tambahan lainnya.

The growing tourism industry in Indonesia has created a promising opportunity in the hospitality industry. The number of foreign and domestic travellers has been increasing year on year. Data from the Central Statistics Agency (BPS) in 2015 show that cumulatively, over the period of January to October 2015, the number of foreign tourists who visited Indonesia has reached 8 million people, up 3.38 percent compared to the same period last year of 7.75 million people.

Consequently, occupancy rates grew across Indonesia, and whilst this is a positive trend, the Company needs to remain competitive and attractive to customers in order to maintain its strong market position.

Accordingly, the Company seized these opportunities to develop and expand business. On 3 April 2015 Red Planet Hotels Limited terminated the franchise agreement with Tune Hotels.com (BVI) Limited, and now fully manages its own business of value hotels under its new brand, Red Planet Hotels.

Through six months of extensive research that involved a survey of thousands of guests, the Company unveiled its new brand, Red Planet Hotels. The sleek and modern logo reflects the brand’s commitment to its core values of keeping it simple and doing it properly.

The Company believes this is the right moment to emerge as the market leader in value hotels sector in Indonesia. Therefore, the Company creates products and brands that accurately define the needs of consumers and capture a large market opportunity in Indonesia.

Red Planet sees its value hotel offering as modern and attractive, using the latest technology across various strategic locations in Indonesia.

It is the Company’s commitment to always prioritise customer satisfaction levels. Improved technology helps facilitate guests to make reservations and makes it easier for guests to communicate with the hotel staff during the stay through the In-Stay Mode feature.

In addition, all Red Planet rooms are equipped with high-speed Wi-Fi, power showers, and quality beds with soft and clean sheets. Other available facilities are air conditioning, a safety deposit box, a hair dryer, a fan, and a flat-screen television.

Price-wise, Red Planet is quite competitive compared to other value hotels in the two-star hotel category. The Company implements I-Rates software with the aim of optimising revenue by analysing demand. The room price includes is all inclusive with no hidden costs.

Aspek PemasaranMarketing Aspect

67

Dari sisi strategi pertumbuhan pasar, Perusahaan mempunyai target untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar, dengan membuka lebih banyak hotel di daerah padat, pusat aktivitas bisnis, atau dekat daerah wisata. Dengan demikian, Perusahaan akan lebih fokus untuk membuka hotel-hotel baru di Jakarta dan daerah sekitarnya.

Data di lapangan menunjukkan, Jakarta masih kekurangan hotel ekonomis. Perusahaan telah memetakan beberapa lokasi potensial untuk pembangunan hotel-hotel baru yang meliputi Ancol, Kelapa Gading, Wahid Hasyim, Pluit, Blok-M, Tendean, Simatupang, Tebet, Dukuh Atas, dan Tanah Abang.

Dalam hal penetrasi pasar, Perusahaan terutama bertujuan untuk memperkuat brand image Red Planet, yang sebagaian besar didukung oleh aktivitas pemasaran, promosi dan penjualan.

Saat ini Perusahaan dituntut bekerja secara sistematis berdasarkan konsep yang diterapkan dalam penyusunan strategi dan rencana pemasaran yang sesuai dengan harapan pelanggan sehingga dapat meningkatkan pendapatan Perusahaan secara maksimal. Hal ini diperlukan agar Perusahaan mampu memberikan pelayanan kepada pelanggan secara optimal dan meningkatkan pendapatan sehingga dapat memenuhi semua kebutuhan biaya operasional serta membiayai sendiri semua kegiatan dengan efektif dan efisien.

Strategi dan rencana marketing merupakan proses evaluasi yang dilakukan secara komprehensif, sistematis, independen dan periodik, sehingga keberadaan sebuah Perusahaan dapat diterima oleh pasar serta memiliki brand image yang kuat di benak pelanggan. Berdasarkan hal ini, manajemen dapat menyusun program pemasaran yang efektif dan efisien.

Salah satu program pemasaran yang dijalankan oleh Perusahaan adalah menggunakan media digital sebagai alat komunikasi pemasaran, baik melalui website, media sosial, dan aplikasi yang dapat diunduh melalui App Store dan Google Play.

Program pemasaran lainnya adalah Referred yang merupakan loyalty program bagi pelanggan untuk merekomendasikan Red Planet kepada orang-orang terdekat mereka. Disamping itu Red Planet melakukan join promo dengan kartu kredit dan debit dari berbagai bank seperti CIMB Niaga, Mandiri, BNI dan BCA dalam bentuk diskon yang diberikan langsung apabila tamu membayar menggunakan kartu kredit dan debit dari bank tersebut. Sebagai tambahan, Red Planet juga mengadakan kerja sama dengan online travel agent seperti Traveloka dan Trip Advisor, yang semakin membuka peluang bagi Red Planet dalam menjangkau konsumen, tak hanya di seluruh penjuru Nusantara namun juga dunia.

In terms of market growth strategy, the Company is targeting a bigger market share by opening more hotels in densely populated areas, centres of business activity, and near tourist areas. Thus, the Company will focus its efforts to open new hotels in Jakarta and surrounding areas.

Jakarta still lacks quality value hotel offerings. The Company has mapped several potential sites for the construction of new hotels, including Ancol, Kelapa Gading, Wahid Hasyim, Pluit, Blok-M, Tendean, Simatupang, Tebet, Dukuh Atas, and Tanah Abang.

In terms of market penetration, the Company mainly aims to strengthen Red Planet’s brand image, which will be supported by marketing activities, promotions, and sales.

Currently the Company is required to work systematically based on key concepts applied in the preparation process of Marketing Strategy and Marketing Plan so that strategies and programmes are carried out in accordance with customer expectations in order to increase the Company’s revenue potential to maximum. This is necessary so that the Company is able to provide optimal service to customers, while increasing revenue so that it can meet all operational cost needs and fund all forms of activities effectively and efficiently.

A Marketing Strategy and Marketing Plan is an evaluation process conducted in a comprehensive, systematic, independent, and periodic way, so that the existence of a company can be accepted by the market and has a strong brand image in the customer’s mind. Based on this Marketing Strategy and Marketing Plan, the management can put together a marketing programme that is effective and efficient.

One of the marketing programmes conducted by the Company is the use of digital media as a marketing communication tool, through websites, social media, and an app that can be downloaded through the App Store and Google Play.

Other marketing programmes are Referred which is a loyalty programme for customers to recommend Red Planet to the people closest to them. Besides that, Red Planet applies joint promotion of credit cards and debit cards from several banks such as CIMB Niaga, Mandiri, BNI and BCA by giving discounts to the guests if the payment is settled by using credit card and debit card from the bank mentioned. In addition, there is also a cooperation programme with online travel agents such Traveloka and Trip Advisor which are increasingly opening the opportunity for Red Planet to reach consumers, not only throughout the archipelago but also the world.

68

Analisa dan pembahasan Manajemen | Management Discussion and Analysis

Aktivitas Penjualan dan PemasaranSebagai sebuah merek baru, Red Planet perlu membangun kesadaran merek (brand awareness) di kalangan wisatawan maupun pebisnis. Brand awareness ini penting, agar nama Red Planet melekat di benak mereka sehingga menjadi pilihan utama saat mereka memerlukan hotel untuk menginap. Selanjutnya jika brand awareness telah terbangun, dibutuhkan strategi komunikasi pemasaran berkelanjutan sehingga dapat tercipta brand image atau citra merek yang baik mengenai Red Planet di mata konsumen. Upaya membangun merek ini dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan melalui berbagai aktivitas periklanan maupun kehumasan.

Aktivitas periklanan yang dilakukan diantaranya melalui iklan cetak di majalah, iklan yang ditayangkan di radio serta iklan untuk publikasi kegiatan CSR.

Sedangkan aktivitas kehumasan mencakup lokakarya, sales call, customer gathering dan event khusus.

Selain itu Red Planet juga menggunakan media digital yang mencakup website, media sosial serta aplikasi yang dapat diunduh pada gawai.

Dengan strategi komunikasi pemasaran yang terintegrasi, proses pembangunan merek Red Planet dapat berlangsung dengan baik sehingga diharapkan mampu memberikan hasil yang signifikan bagi kelancaran bisnis Perusahaan.

Sales and Marketing ActivityAs a new brand, Red Planet needs to build brand awareness among tourists and business travellers. Brand awareness is important, so that the name Red Planet stays in their minds and becomes their main choice for hotels. Furthermore, if brand awareness has been built, it takes a sustainable marketing communication strategy so as to create a good brand image of Red Planet in the eyes of consumers. These brand-building efforts have been carried out consistently and continuously through various advertising and public relations activities.

Advertising activities conducted include print ads in magazines, ads aired on radio, as well as advertising for the publication of CSR activities.

Public relations activities include workshops, sales calls, customer gatherings, and special events.

Digital media include websites, social media, as well as applications that can be downloaded to devices are also used.

With an integrated marketing communications strategy, Red Planet’s brand building process will be carried out smoothly and is expected to yield significant results for the company.

No. AktivitasActivity

LokasiLocation

KeteranganDescription

1. Sales Mission Jakarta February

2. MG Table Top Jakarta March

3. GATF Jakarta September

4. Mandira Table Top Semarang March and August

5. Mandira Table Top Surabaya February

6. Indonesia Tourism & Hotel Fair (ITHF) Semarang March

7. MG Table Top Bandung January

8. MG Table Top Jogjakarta May

9. MG Table Top Palembang November

10. I C M I T M Surabaya April

11. ICMITM Padang June, November and December

12. Mandira Table Top Makassar September

13. Jakarta Tourism Expo Medan September

14. MATTA Fair Kuala Lumpur September

15. ITB ASIA Singapore October

Aktivitas Penjualan dan Pemasaran di Tahun 2015 Sales and Marketing Activities in 2015

69

PROSPEK BISNISBusiness Prospects

Segmen hotel ekonomis di Indonesia memiliki prospek yang cerah. Indonesia, tidak hanya ekonominya yang terkadang mengalami penurunan namun mengalami pertumbuhan yang cukup, yang memiliki kinerja lebih baik dibandingkan negara-negara di kawasan yang sama, tetapi juga memiliki demogradi pelanggan yang positif. Jumlah wisatawan domestik, baik untuk keperluan bisnis maupun wisata terus meningkat – sama halnya dengan jumlah wisatawan internasional yang datang ke Indonesia. Kecenderungan ini didorong oleh pertumbuhan maskapai bujet di Indonesia dan di kawasan. Harga tiket yang murah membuat wisatawan dengan dana terbatas dapat mengalokasikan anggarannya untuk melakukan perjalanan lebih banyak. Konsumen dengan anggaran terbatas ini bukan merupakan pengguna hotel mewah berbintang, melainkan, mereka mencari produk yang berkualitas dengan harga terjangkau. Dengan pertumbuhan industri tersebut, permintaan terhadap hotel ekonomis terus meningkat. Sebagai pemilik dan pengelola hotel ekonomis di Indonesia, Red Planet mendapat keuntungan dari meningkatnya permintaan tersebut.

Berbeda dengan kompetitornya, Red Planet memiliki hotel sendiri, hal ini merupakan kunci perbedaan antara Red Planet dan grup hotel ekonomis lainnya di Indonesia. Dengan demikian Red Planet mendapat keuntungan dari semua arus kas dari setiap hotel, dan menikmati marjin yang tinggi. Sebaliknya, kompetitor Red Planet mempercepat pertumbuhan portofolio hotelnya dengan cara kontrak manajemen. Strategi ini membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah banyak , yang selanjutnya menghabiskan lebih banyak waktu dan biaya untuk mengelola hotel-hotel yang lokasinya berjauhan dengan keuntungan yang relatif kecil. Selain itu, strategi pertumbuhan usaha dengan mengandalkan manajemen kontrak seperti ini, memiliki resiko gagal bayar, atau setidaknya pembayaran yang terlambat. Red Planet tidak memilik resiko tersebut, karena Red Planet memiliki kontrol penuh atas setiap hotelnya. Selain itu, Red Planet juga dapat menjaga standar pelayanan di setiap hotel, dan mengeluarkan biaya investasi untuk meningkatkan mutu dan renovasi tanpa tergantung kepada negosiasi dengan masing-masing pemilik hotel.

Selain itu, kompetitor tidak memiliki nilai tambah unik yang dapat ditawarkan kepada pemilik hotel –distribusi kamar mereka terbatas pada penjualan kamar tersedia ke agen perjalanan. Sebaliknya Red Planet, memiliki sistem IT terbaik yang dapat mengatur harga secara dinamis setiap saat, tanpa bergantung kepada agen perjalanan online, dengan menggunakan aplikasi pemesanan dan program loyalitas yang dimiliki oleh Perusahaan.

Indonesia’s value hotels segment has bright prospects. Not only is Indonesia’s economy, apart from occasional downturns, growing at a moderately fast pace, out performing its regional peers, but the country also has positive customer demographics. The volume of domestic travellers, both business and leisure, is rising – as are the numbers of international travellers to Indonesia. This trend is being stimulated by the continued growth of budget airlines in Indonesia, and in fact in the region as well. Cheap air tickets enable price-conscious travellers to stretch their budgets to undertake more trips. These price-conscious consumers are also unlikely to avail of mid-and-upper star hotels. Rather, they seek a straight-forward product, with quality at a reasonable price. With such industry growth, the demand for value hotels continues to rise. As a leading owner and operator of value hotels in Indonesia, Red Planet stands to benefit greatly from rising demand.

In sharp contrast to its competitors, Red Planet owns its hotels, and this is the key differentiating point between Red Planet and other value hotel chains in Indonesia. Red Planet therefore benefits from the entire cashflows of each hotel, and enjoys the high margins which are generated. Its competitors, on the other hand, seek to rapidly grow their portfolios through management contracts and fees. This strategy therefore requires a large workforce who spend time and money to manage the far-flung hotel portfolios for relatively little return. Further, a strategy of growing through the signing of management contracts exposes such hotel chains to the risk of fee non-payment, or at least fee payment delays. Red Planet is not exposed to these risks, as each hotel is within its full control. Further, Red Planet is able to clearly maintain brand standards in each hotel, and deploy capital for upgrading and renovation without having to rely on negotiations with individual hotel owners.

Aditionally, Red Planet’s competitors do not posess any particularly unique value propositions to offer to hotel owners – invariably, their room distribution capability is limited to listing rooms inventory with various online travel agents. Red Planet, on the other hand, has a unique and globally best-in-class proprietary IT system which determines dynamic pricing around the clock and drives business away from online travel agents towards the Company’s own booking platform through the development of an app and loyalty programme.

70

Analisa dan pembahasan Manajemen | Management Discussion and Analysis

Sementara Perusahaan telah memiliki teknologi dengan merek baru yang kuat ddan sarana yang unik, secara keseluruhan bisnis hotel ekonomis di Indonesia tetap menarik:

Tingkat hunian yang tinggi dan modal awal / investasi untuk mendirikan hotel bujet cukup rendah dibanding modal untuk mendirikan hotel berbintang. Biaya rata-rata, pembangun hotel budget kisaran Rp80 - 100 miliar sudah termasuk tanah.Dengan biaya investasi yang rendah ini, maka perhitungan balik modal akan lebih cepat ketimbang berinvestasi di bisnis hotel berbintang.Indonesia memiliki banyak lokasi, terutama di Jakarta dan daerah sekitar, yang sangat ideal bagi pengembangan hotel ekonomis.

Dengan pertimbangan ini, Perusahaan akan terus membangun hotel ekonomis di tahun-tahun mendatang, dan memfokuskan pembangunan di Jakarta. Dengan kondisi sosial-ekonomi yang mantap, industri yang dinamis, merek serta platform IT yang unik, Perusahaan akan megalami pertumbuhan yang kuat di tahun 2016.

Pada awal tahun 2015, Perusahaan mentargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 25% dari jumlah pendapatan di tahun 2014. Adapun realisasi pertumbuhan pendapatan selama tahun 2015 adalah 26%. Target laba bersih, tahun ini masih negatif disebabkan oleh beban overhead sehubungan dengan beban yang timbul dalam rangka membangun skala ekonomis Perusahaan dan juga beban penyusutan atas hotel-hotel yang baru dibangun. Kinerja di masa mendatang akan ditandai dengan pertumbuhan pendapatan yang berasal dari hotel-hotel baru dan hotel yang sudah ada, disamping meningkatkan efisiensi biaya dalam rangka meningkatkan marjin operasional.

Perusahaan membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 26% dibandingkan tahun 2014. Hal ini berkat penerapan strategi pemasaran, reaksi positif pelanggan terhadap proses rebranding, serta kondisi pasar yang menguntungkan Perusahaanjuga mentargetkan pertumbuhan pendapatan yang cukup tinggi pada tahun 2016, yaitu sebesar 15% dari pendapatan tahun 2015. Selain peningkatan pedapatan pada tahun mendatang, kami juga mentargetkan peningkatan marjin yang sebagian besar berasal dari penurunan beban komisi yang diberikan kepada agen perjalanan online, sehubungan dengan beralihnya pelanggan Perusahaan dari agen/ pihak ketiga ke sarana distribusi online milik Perusahaan.

Whilst the Company has joined technology with a new, strong brand to create a unique platform, the overall value hotel business in Indonesia remains an attractive sector:

Occupancy is high and capital / investment to set up a budget hotel is quite low compared to the capital to set up a five-star hotel. The average cost to build a budget hotel ranges from 80-100 billion rupiah including land.The low investment costs make the return on investment quicker than investing in a five-star hotel business. Indonesia has many locations, especially in urban areas and in Jakarta itself, which are ideal for the development of value hotels.

With this in mind, the Company intends to continue building value hotels over the coming years, and concentrating development in, mainly, Jakarta. With firm socio-economic and industry dynamics, and a truly unique brand and IT platform, the Company is poised for strong growth in 2016.

At the beginning of 2015, the Company targeted revenue growth of 25% from 2014 revenues. As of the end of 2015, the year-on-year revenue growth achieved was 26%. Whilst the Company still experienced a net loss for the year due to overhead costs related to the creation of a scalable and fast-growing value hotel platform as well as depreciation of newly built hotels, future performance will be marked by revenue growth from new hotels as well as continued growth from existing hotels, as well as greater cost efficiencies, which will widen operating margins considerably.

The Company posted revenue growth of 26% in 2015 over 2014. The growth was achieved through marketing strategy implementation, positive consumer reaction to the Company’s rebranding exercise, and beneficial market conditions. The Company is projecting another strong year of revenue growth in 2016, and expects to post at least 15% revenue growth on 2015. Whilst revenues will rise in the year ahead, margins are also expected to widen, driven primarily by a fall in online travel agent commissions as the Company’s customers continue to migrate away from third-party agents towards the Company’s own online distribution platform.

Perbandingan antara Target / Proyeksi pada awal Tahun Buku dengan Hasil yang Dicapai (Realisasi)Comparison between Target / Projection at the beginning of Fiscal Year and Realisation

Target / Proyeksi yang Ingin Dicapai Perusahaan Untuk Tahun 2016Target / Projection to be Achieved by the Company for 2016

71

72

Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance

73

TATA

KEL

OLA

PERU

SAHA

AN

Good CorporateGovernance

74

STRUKTUR TATA KELOLAPERUSAHAANStructures of Good Corporate Governance (GCG)

Salah satu faktor keberhasilan utama dalam pelaksanaan GCG adalah adanya keberadaan struktur yang jelas dan berjalan dengan baik. Struktur GCG di PT Red Planet Indonesia Tbk. dijelaskan di bawah ini.

One of the key success factors in GCG implementation is the existence of a clear and functioning structure. The GCG structure in PT Red Planet Indonesia Tbk. is as described below.

Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan forum bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk melaporkan hasil kinerja Perusahaan kepada para pemegang saham. Dalam RUPS, keputusan dapat dibuat berdasarkan rekomendasi dari Dewan Komisaris dan Direksi termasuk perubahan anggaran dasar, pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris, serta hal-hal lain sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam anggaran dasar Perusahaan.

Perusahaan mengadakan RUPS Tahunan paling lambat enam bulan setelah tahun fiskal berakhir dan dapat menyelenggarakan RUPS Luar Biasa dimana perlu. Pada tahun 2015, Perusahaan mengadakan satu kali RUPS Tahunan dan satu kali RUPS Luar Biasa:

10 JuniRUPS Tahunan dengan agenda dan hasil sebagai berikut: 1.

The General Meeting of Shareholders (GMS) is a forum for the Board of Commissioners and the Board of Directors to report the Company’s progress and financial performance to its shareholders. At the GMS, resolutions may be sought based on the recommendations of the Board of Commissioners and the Board of Directors, including changes in the Articles of Association, appointment and dismissal of members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners, as well as other matters in accordance with the provisions established in the Company’s Articles of Association.

The Company holds its Annual GMS, at the latest, six months after its fiscal year ends, and may hold an Extraordinary GMS anytime. In 2015, the Company held one Annual GMS and one Extraordinary GMS:

10 June Annual GMS with agenda and result as follows: 1.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) General Meeting of Shareholders (GMS)

a). Menyetujui dan menerima dengan baik Laporan Tahunan Direksi Perseroan mengenai keadaan dan jalannya Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama Tahun Buku 2014 sekaligus pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014;

b). Menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untukt Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono, dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material, serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan atas segala tindakan pengawasan dan pengurusan yang mereka lakukan dalam Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (acquit et de charge), sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan tahun 2014;

a). The ratification and approval of the Annual Report of Board of Directors concerning the course of the business for the fiscal year that ended on 31 December 2014 including Supervision Report of the Board of Commissioners for the year ended on 31 December 2014, and to give a full exemption and release of responsibility (acquit et de Charge) to all members of the Board of Directors and the Board of Commissioners for the Company management and supervision that has been done for the year ended on 31 December 2014;

b). The ratification and approval of the Company’s Financial Statement for the fiscal year that ended on 31 December 2014 that audited by Independent Public Accountant Kanaka Puradiredja, Suhartono with the opinion of present fairly in all material respects, and to give a full exemption and release of responsibility to all members of the Board of Directors and the Board of Commissioners for the Company management and supervision that has been done for the year ended on 31 December 2014 (acquit et de Charge) as far as the measure is reflected in the Company Annual Report and Financial Stetement year ended 2014;

75

15 DesemberRUPS Tahunan dengan agenda dan hasil sebagai berikut: 1. Dalam agenda pertama dari Rapat: Menyetujui perubahan

dan penyusunan kembali seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik;

2. Dalam agenda kedua dari Rapat: Menyetujui untuk mengangkat Bapak SIMON MORRIS GEROVICH sebagai Direktur Perseroan dan Bapak KERN MIANG CHAN sebagai Direktur Independen Perseroan yang baru untuk periode masa jabatan sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tahun 2017;

3. Dalam agenda ketiga dari Rapat: Menyetujui untuk memberi kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan hal-hal yang diputuskan dalam mata acara kesatu dan kedua Rapat, termasuk tetapi tidak terbatas untuk membuat atau meminta dibuatkan segala akta-akta, surat-surat maupun dokumen-dokumen yang diperlukan, hadir dihadapan pihak/pejabat yang berwenang termasuk notaris, mengajukan permohonan kepada pihak/pejabat yang berwenang untuk memperoleh persetujuan atau melaporkan hal tersebut kepada pihak/pejabat yang berwenang serta mendaftarkannya dalam daftar perusahaan sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundangan yang berlaku.

15 DecemberAnnual GMS with agenda and result as follows: 1. On the first EGMS Agenda: Approved the amendments of

the Company’s Articles of Association so as to comply with OJK Regulations No. 32/POJK.04/2014 regarding Plan and Implementation of General Meeting of Shareholders for Public Listed Company and OJK Regulations No. 33/POJK.04/2014 regarding Board of Directors and Board of Commissioners of Public Listed Company;

2. On the second EGMS Agenda: Approved to appoint Mr. SIMON MORRIS GEROVICH as Company Director and Mr. KERN MIANG CHAN as Independent Director for the period term of office from this EGMS to the Annual General Meeting of Shareholders that held on 2017;

2. Menyetujui hasil pelaporan pertanggungjawaban realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) tanggal 2 Juni 2014;

3. Menyetujui untuk memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik Independen yang akan melakukan audit atas buku-buku Perseroan untuk tahun buku yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, dan untuk menetapkan jumlah honorarium serta persyaratan lain dengan penunjukannya.

2. Approval of the Report of the Realization of Limited Public Offering I (PUT I) proceeds on June 2, 2014;

3. Granting authority to the company’s Board of Directors to appoint Independent Public Accountant that will audit the the Company’s Financial Statement for the fiscal year ended on 31 December 2015, and to determine the fees and other requirements.

3. On the third EGMS Agenda: Granted authority to the Company’s Board of Directors with the substitution right to carry out all the action required pertaining to matters that were decided in the first agenda to the third, including but not limited to make or to ask for deeds, letters or documents needed, presenting in front of parties / officials including notary, to submit a request to parties / officials who are authorized to obtain approval or report the matter to parties / officials who are authorized and enrolled in the company registry as referred to the way of prevailing legislation.

76

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta Anggaran Dasar Perusahaan, Dewan Komisaris mengawasi manajemen Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan pendapat dan rekomendasi kepada Direksi jika dianggap perlu. Fungsi pemantauan oleh Dewan Komisaris diharapkan untuk memastikan pelaksanaan yang efektif dari prinsip-prinsip GCG dalam kegiatan setiap perusahaan di semua tingkatan organisasi.

Komposisi Dewan KomisarisDewan Komisaris terdiri dari 1 Komisaris Utama, 1 Komisaris dan 2 Komisaris Independen. Ketentuan keanggotaan dan jumlah Komisaris Independen telah sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

Susunan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:

Kegiatan Dewan Komisaris Pada tahun 2015, beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

Tugas dan Tanggung JawabTugas dan tanggung Dewan Komisaris tertuang dengan lengkap pada Anggaran Dasar Perusahaan, antara lain mencakup:

1. Memberikan penilaian dan opini kepada RUPS terkait tujuan strategi dan rencana bisnis Perusahaan, anggaran tahunan, laporan keuangan berkala dan lainnya oleh Direksi.

2. Memberikan pandangan akan kinerja dan aktivitas Perusahaan terhadap rencana bisnis dan anggaran tahunan, serta menyajikan ulasan dan opini kepada RUPS.

3. Memantau perkembangan Perusahaan dan, dalam hal penurunan kinerja, mengajukan tindakan pencegahan dan temuan laporan kepada RUPS pada waktu yang tepat.

4. Melakukan tugas pengawasan lainnya yang ditetapkan oleh RUPS.5. Menyajikan laporan Dewan Komisaris dalam RUPS Tahunan dan,

jika diperlukan, menyelenggarakan RUPS Luar Biasa.

In accordance with Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies, as well as pursuant to the Company’s Articles of Association, the Board of Commissioners shall oversee the Company’s management as conducted by the Board of Directors, as well as provide opinions and recommendations to the Board of Directors if deemed necessary. Monitoring functions by the Board of Commissioners are expected to ensure the effective implementation of GCG principles in every Company activity at all levels of the organisation.

Composition of the Board of Commissioners The Board of Commissioners consists of the President Commissioner, one Commissioner and two Independent Commissioners. The provision of membership and the number of Independent Commissioners is in accordance with Regulation of Financial Service Authority Number 33/POJK.04/2014 concerning Directors and Commissioners of Public Company.

The structure of Company Board of Commissioners is as follows:

The Board of Commissioners Activities In 2015, several activities conducted by the Board of Commissioners were as follows:

Duties and Responsibilities The duties and responsibilities of the Board of Commissioners are comprehensively set out in the Company’s Articles of Association:

1. Providing assessments and opinions to the GMS with regards to the Company’s strategic goals and business plans, annual budgets, periodical financial and other reports by the Board of Directors.

2. roviding oversight of the performance and activities of the Company against the business plan and annual budget, as well as presenting their review and opinion to the GMS.

3. Monitoring the progress of the Company and, in the case of deteriorating performance, proposing counter measures and reporting findings to the GMS at the earliest opportune time.

4. Undertaking other supervisory duties set out by the GMS.5. Presenting the Board of Commissioners’ report in the Annual GMS

and, when required, undertaking an Extraordinary GMS.

Dewan KomisarisThe Board of Commissioners

Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance

Nama | Name Jabatan | Position

HapsoroKomisaris Utama

President Commissioner

Timothy John HansingKomisaris

Commissioner

Suganto GunawanKomisaris Independen

Independent Commissioner

Mayjen TNI (Purn) Adang Ruchiatna PuradiredjaKomisaris Independen

Independent Commissioner

77

Remunerasi Dewan KomisarisJumlah remunerasi Dewan Komisaris ditentukan dalam RUPS Tahunan tahun 2015 yang kemudian ditentukan dalam rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi. Hal ini dilakukan karena sampai dengan Desember 2015, Perusahaan belum memiliki Komite Remunerasi dan Nominasi. Besarnya remunerasi Dewan Komisaris selama tahun 2015 adalah Rp2.016.000.000.

Rapat Dewan Komisaris Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, rapat Dewan Komisaris diadakan minimal enam kali setahun. Selama 2015, Dewan Komisaris telah mengadakan rapat gabungan dengan Direksi sebanyak 3 (tiga) kali sebagaimana dijelaskan pada Rapat Direksi dan 6 (enam) kali Rapat Dewan Komisaris dengan frekuensi dan kehadiran sebagai berikut:

1. Melakukan 6 (enam) rapat Dewan Komisaris, 3 (tiga) diantaranya dihadiri oleh Direksi dan Komite Audit.

2. Menyetujui rencana strategis Perusahaan tahun 2016. 3. Menyusun remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris

Remuneration of the Board of Commissioners The total remuneration of the Board of Commissioners is determined based on AGMS 2015 and decided on by a joint meeting of Board of Commissioners and Board of Directors. The remuneration decision was taken in that manner because as of the end of December 2015 the Company did not have either a Remuneration or a Nomination Committee. The remuneration of the Board of Commissioners during 2015 was Rp2,016,000,000.

The Board of Commissioners’ Meeting In accordance with the Company’s Articles of Association, the meeting of the Board of Commissioners is held at least six times a year. During 2015, the Board of Commissioners held 3 (three) joint meetings with the Board of Directors and 6 (six) meetings with frequency and attendance as follows:

1. Conducting 6 (six) Board of Commissioners’ meetings, 3 (three) of which was attended by the Board of Directors and the Audit Committee.

2. Approving the Company’s strategic plan for 2016. 3. Formulized remunerations of Board of Directors and Board of

Commissioners.

Nama Name

Posisi Position

Frekuensi RapatMeeting Frequency

PersentasePercentage

Rapat Komisaris

BOC Meeting(A)

Rapat GabunganBOD BOC

Joint Meeting (B)

Jumlah Kehadiran

Total Attendance

(A)

Jumlah Kehadiran

Total Attendance

(B)

HapsoroKomisaris Utama

President Commissioner6 3 100% 100%

Timothy John HansingKomisaris

Commissioner5 3 83% 100%

Suganto GunawanKomisaris Independen

Independent Commissioner6 3 100% 100%

Mayjen TNI (Purn) Adang Ruchiatna Puradiredja

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

5 3 83% 100%

Jumlah Rapat Dewan Komisaris termasuk Rapat Gabungan dengan Direksi

Total Meeting of Board of Commissioners including Joint Meeting with BOD

6 Kali Rapat6 Times

100%

Rapat Dewan Komisaris – Frekuensi dan KehadiranThe Board of Commissioners’ Meetings - Frequency and Attendance

78

DEWAN KOMISARIS

Komisaris UtamaPresident Commissioner

KomisarisCommissioner

Hapsoro Timothy John Hansing

Warga negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1971. Beliau menyelesaikan pendidikan SMA di Jakarta pada tahun 1986. Beliau diangkat menjadi Komisaris Utama pada 19 Mei 2014. sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS Tahunan dengan akta No. 18 yang dibuat oleh Rini Yulianti, SH Notaris di Jakarta. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Direktur di PT Pink Sport Indonesia sejak 2005, Komisaris Utama PT Triguna Internusa Pratama sejak tahun 2007, Direktur Utama PT Odira Energy Buana sejak 2007, Komisaris PT Odira Energy Persada sejak 2007, Komisaris PT Prima Utama Mandiri sejak tahun 2008, Direktur PT Vetira Prima Perkasa sejak tahun 2009, Komisaris Utama PT Rukun Rahardja Tbk sejak 2010, dan Komisaris PT Meteor Mitra Mandiri sejak tahun 2011.

Warganegara Inggris, lahir pada tahun 1967. Mengenyam pendidikan di University of East Anglia, UK (HCIMA part B); Niagara College of Applied Arts and Technology, Canada (Diploma Bisnis, Administrasi Hotel dan Restoran); High Peak College, Buxton, UK (BTEC Hotel, Katering dan Operasi Institusional Diploma). Menjabat sebagai Komisaris PT Red Planet Indonesia Tbk sejak 19 Mei 2014 sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS Tahunan dengan akta No. 18 yang dibuat oleh Rini Yulianti, SH Notaris di Jakarta. Sejak tahun 2010 menjabat sebagai CEO sekaligus merupakan salah satu pendiri Red Planet Hotels Ltd. Jabatan sebelumnya adalah sebagai Senior Vice President Acquisition Kingdom Hotel Investments (2002 – 2010), Senior Vice President Corporate Development Movenpick Hotels and Resorts (1999 – 2002), Direktur Real Estate & Hospitality Services Group Middle East & Africa Arthur Andersen (1996 – 1999), Konsultan Senior Pannell Kerr Forster Associates London (1993 – 1996), pada periode tahun 1989 - 1993 pernah menduduki beberapa jabatan operasional di Whitbread Hotel Group, Thistle Hotels, Canadian Pacific and Forte.

Indonesian citizen, born in Jakarta in 1971. He graduated from High School in Jakarta in 1986. He was appointed as President Commissioner of PT Red Planet Indonesia Tbk on 19 May 2014 as stated on minutes Annual GMS with notarial deed No. 18 made by Rini Yulianti, SH Notary in Jakarta. Currently, he also serves as Director of PT Pink Sport Indonesia (since 2005), President Commissioner of PT Triguna Internusa Pratama (since 2007), President Director of PT Odira Energy Buana (since 2007), Commissioner of PT Odira Energy Persada (since 2007), Commissioner of PT Prima Utama Mandiri (since 2008), Director of PT Vetira Prima Perkasa (since 2009), President Commissioner of PT Rukun Rahardja Tbk (since 2010), and Commissioner of PT Meteor Mitra Mandiri (since 2011).

British citizen, born in 1967. He graduated from the University of East Anglia, UK, and obtained HCIMA part B; Diploma in Business, Hotel and Restaurant Administration from the Niagara College of Applied Arts and Technology, Canada and a BTEC National Diploma in Hotel, Catering and Institutional Operations from High Peak College, Buxton, UK. He was appointed as Commissioner of PT Red Planet Indonesia Tbk on 19 May 2014 2014 as stated on minutes Annual GMS with notarial deed No. 18 made by Rini Yulianti, SH Notary in Jakarta. He is the CEO of Red Planet Hotels Ltd., which he co-founded in 2010. Previously, he served as Senior Vice President Acquisitions at Kingdom Hotel Investments (2002-2010), Senior Vice President Corporate Development at Movenpick Hotels and Resorts (1999-2002), Director – Real Estate & Hospitality Services Group at Arthur Andersen (1996-1999), Senior Consultant at Pannell Kerr Forster Associates London (1993-1996), and held various operational roles at Whitbread Hotel Group, Thistle Hotels, Canadian Pacific and Forte (1989-1993).

Laporan Manajemen | Management Report

The Board of Commissioners Profile

PROF

IL

79

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Suganto Gunawan Mayjen TNI (Purn) Adang Ruchiatna Puradiredja

Warga negara Indonesia, lahir di Jambi pada 1971. Beliau meraih gelar sarjana manajemen pemasaran pada tahun 1993 dari Northern Arizona University di Arizona USA dan gelar magister manajemen internasional dari American Graduate School of International Management, Thunderbird Campus Arizona USA pada tahun 1995. Menjabat sebagai Komisaris PT Red Planet Indonesia Tbk sejak 19 Mei 2014 sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS Tahunan dengan akta No. 18 yang dibuat oleh Rini Yulianti, SH Notaris di Jakarta. Jabatan sebelumnya adalah sebagai Senior Vice President, Corporate Finance PT Kim Eng Securities (2011-2014), Associate Director Corporate Finance PT Semesta Indovest (2007-2011), General Manager Keuangan dan Administrasi PT Asia Electric Industries (2004-2007).

Warga negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1942. Berlatar belakang pendidikan Pasca Sarjana bidang hukum di Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta, Indonesia. Menjabat sebagai Komisaris PT Red Planet Indonesia Tbk sejak tahun 19 Mei 2014 sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS Tahunan dengan akta No. 18 yang dibuat oleh Rini Yulianti, SH Notaris di Jakarta. Menjabat sebagai anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 2009 - 2014. Menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kementrian Sosial pada tahun 1998. Menjabat sebagai Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat (Danpusterad) Jakarta pada tahun 1995. Menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Udayana Bali pada tahun 1994. Menjabat sebagai Panglima Divisi Infanteri 1 Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangdivif 1 Kostrad) Jakarta pada tahun 1993. Menjabat sebagai Komandan Militer Regional Komando Resort Militer (Danrem) Samarinda (1990-1992). Menjabat sebagai Komandan Distrik Militer (Dandim) daerah Padang (1982-1983).

Beliau juga menjabat sebagai Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) untuk wilayah Bali pada tahun 1994, Ketua Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PERTINA) untuk wilayah Kalimantan Timur pada tahun 1992, Penasehat Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) untuk wilayah Kalimantan Timur pada tahun 1991, Penasehat Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) untuk wilayah Kalimantan Timur pada tahun 1991, Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) untuk wilayah Kalimantan Timur pada tahun 1991.

Indonesian citizen, born in Jambi in 1971. He obtained his bachelor degree in marketing management in 1993 from Northern Arizona University and masters degree from the American Graduate School of International Management, Thunderbird Campus Arizona, USA, in 1995. He was appointed as Commissioner of PT Red Planet Indonesia Tbk on 19 May 2014 2014 as stated on minutes Annual GMS with notarial deed No. 18 made by Rini Yulianti, SH Notary in Jakarta. Previously, he served as Senior Vice President, Corporate Finance, at PT Kim Eng Securities (2011-2014), Associate Director Corporate Finance of PT Semesta Indovest (2007-2011), and General Manager Finance & Administration of PT Asia Electric Industries (2004-2007).

Indonesian citizen, born in Jakarta in 1942. He obtained his Master’s Degree in Law from the University of Gajah Mada (UGM), Yogyakarta, Indonesia. He was appointed as Commissioner of PT Red Planet Indonesia Tbk on 19 May 2014 as stated on minutes Annual GMS with notarial deed No. 18 made by Rini Yulianti, SH Notary in Jakarta. He also served as a Commission VIII member of the House of Representatives of the Republic of Indonesia in the period 2009-2014. Previously, he served as Inspector General of the Ministry of Social Affairs in 1998, Chief of Jakarta Army Central Territory (Danpusterad) in 1995, Chief of Udayana Provincial Military Commander (Pangdam) Bali in 1994, Chief of Infantry Division of Army Strategy Command (Pangdivif 1 Kostrad) in 1993, Samarinda Regional Military Commander (Danrem) (1990-1992), Padang District Military Commander (Dandim) (1982-1983).

He has also served as Chairperson of the Indonesian Veterans Legion (LVRI), Bali Chapter in 1994, Chairperson of Indonesian Amateur Boxing Association (PERTINA) East Kalimantan Chapter in 1992, Advisor of Indonesian Amateur Athletics Association (PASI), East Kalimantan Chapter in 1991, Advisor of Indonesia National Sports Council (KONI), East Kalimantan Chapter in 1991, and Chairperson of Indonesian Veterans Legion (LVRI), East Kalimantan Chapter in 1991.

80

KomisarisCommissioner

Timothy John Hansing

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Mayjen TNI (Purn) Adang Ruchiatna Puradiredja

81

Komisaris UtamaPresident Commissioner

Hapsoro

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Suganto Gunawan

82

Direksi berfungsi sebagai organ yang bertindak sepenuhnya dalam mengelola Perusahaan. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab untuk tugas-tugas masing-masing dan peran dengan koordinasi manajemen dan kepemimpinan di bawah Direktur Utama. Direktur Utama dan Direktur lain secara kolektif berhak bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perusahaan.

StrukturHingga 31 Desember 2015, Direksi terdiri dari seorang Direktur Utama, tiga Direktur dan dua Direktur Independen dengan komposisi sebagai berikut:

The Board of Directors serves as the internal organ which acts fully in managing the Company. Each member of the Board of Directors is responsible for respective tasks and roles with the coordination of management and leadership under the President Director. The President Director and another director are collectively entitled to act for and on behalf of the Board of Directors and represent the Company.

Structure As of 31 December 2015, the Board of Directors consists of one President Director, three Directors, and two Independent Directors with the composition as follows:

DireksiThe Board of Directors

Nama | Name Jabatan | Position

Ng SuwitoDirektur Utama

President Director

Mark Michael ReineckeDirekturDirector

Dyakso LokesworoDirekturDirector

Simon Morris GerovichDirekturDirector

Rivolinggo PamudjiDirektur IndependenIndependent Director

Kern Miang Chan Direktur IndependenIndependent Director

Rapat Direksi Sesuai dengan Anggaran Dasar, rapat Direksi dapat dilakukan kapanpun minimal 1 (satu) kali dalam sebulan. Selama 2015, Direksi telah mengadakan 3 (tiga) rapat gabungan dengan Dewan Komisaris pada:

Tugas dan Kewajiban DireksiTugas dan tanggung jawab Direksi secara komprehensif dinyatakan dalam anggaran dasar Perusahaan sebagai berikut:

1. Menentukan kebijakan yang berkaitan dengan tata kelola dan manajemen Perusahaan.

2. Menetapkan tujuan Perusahaan, strategi dan rencana anggaran secara berkala; dan mengukur kinerja terhadap tujuan, strategi dan rencana.

3. Menentukan kebijakan ketenagakerjaan, termasuk kebijakan pengangkatan dan pemutusan kerja, gaji, pensiun dan tunjangan lainnya.

4. Mewakili Perusahaan dalam semua kegiatan dengan pihak internal maupun eksternal.

5. Melakukan manajemen Perusahaan dan lainnya, dengan mematuhi anggaran dasar sesuai dengan arahan Dewan Komisaris.

The Board of Directors’ Meeting In accordance with the Articles of Association, the meeting of the Board of Directors can be held anytime but at a minimum of 1 (once) a month. During 2015, the Board of Directors held 3 (three) joint meeting with the Board of Commissioners on:

Duties and Responsibilities of the Board of Directors The duties and responsibilities of the Board of Directors are comprehensively stated in the Company’s Articles of Association as follows: 1. Determining policies with respect to the governance and

management of the Company.2. Setting Company objectives, strategies, and budgetary plans

periodically; and measuring performance against the objectives, strategies, and plans.

3. Determining Company policies on employment, including policies on hiring and terminating, salaries, pensions, and other benefits.

4. Representing the Company in all activities with internal as well as external parties.

5. Undertaking the management of the Company by complying with the Articles of Association and the Board of Commissioners’ directives.

Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance

83

Penilaian KinerjaKinerja Direksi dievaluasi oleh Dewan Komisaris dan Rapat Umum Pemegang Saham. Pada tahun 2015, Dewan Komisaris telah mempertimbangkan bahwa Direksi telah menerapkan strategi sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan. Setiap tindakan yang diambil oleh Direksi untuk kepentingan Perusahaan telah disetujui dan disahkan oleh RUPS.

Remunerasi DireksiJumlah Remunerasi Direksi ditetapkan dalam RUPS Tahunan yang kemudian ditentukan berdasarkan rapat Dewan Komisaris atas dasar performa dan kemampuan Perusahaan. Pada tahun 2015, besarnya remunerasi untuk anggota Direksi adalah Rp3.192.000.000. Penetapan Remunerasi oleh Dewan Komisaris dilakukan karena Perusahaan belum memiliki Komite Remunerasi dan Nominasi.

Performance AssessmentThe performance of the Board of Directors is evaluated by the Board of Commissioners and General Meeting of Shareholders. In 2015, the Board of Commissioners agreed that the Board of Directors has implemented strategy in accordance with the Company’s Work Plan and Budget. Any actions taken by the Board of Directors in the interest of the Company was approved and ratified by the GMS.

Remuneration of the Board of DirectorsBoard of Directors remuneration was approved by the AGMS and determined in a Board of Commissioners meeting based on performance and the Company’s financial capability. In 2015, remuneration of the Board of Directors was Rp3,192,000,000. The remuneration decision was taken in that manner because as of the end of December 2015 the Company did not have either a Remuneration or a Nomination Committee.

15 Juni 2015 dengan agenda membahas kegiatan Audit Internal, anggaran pendapatan dan pembiayaan Perusahaan, rencana investasi, perpajakan dan kegiatan pemasaran.15 Oktober 2015 dengan agenda membahas penyesuaian anggaran dasar perusahaan dengan Peraturan OJK No 32/POJK.04/2014 dan Peratuan OJK No 33/POJK.04/201426 Oktober 2015 dengan agenda membahas Remunerasi Dewan Komisaris, Pajak, Revaluasi Aset dan laporan Audit.

15 June 2015 with the agenda of discussing the Internal Audit, Company budgeting on revenues and financing, investment plan, tax and marketing activities.15 October 2015 with agenda of discussing amendment of company article of association with OJK Regulations No 32/POJK.04/2014 dan Peratuan OJK No 33/POJK.04/201426 October 2015 with the agenda of discussing Board of Commissioners Remuneration, Tax, Asset Revaluation and Audit.

Nama Name

Posisi Position

Frekuensi RapatMeeting Frequency

PersentasePercentage

Rapat Komisaris

BOD Meeting(A)

Rapat GabunganBOD BOC

Joint Meeting (B)

Jumlah Kehadiran

Total Attendance

(A)

Jumlah Kehadiran

Total Attendance

(B)

SuwitoDirektur Utama

President Director12 3 100% 100%

Mark Michael ReineckeDirekturDirector

12 3 100% 100%

Dyakso LokesworoDirekturDirector

12 3 100% 100%

Simon Morris Gerovich*DirekturDirector

1 0 8% 8%

Rivolinggo PamudjiDirektur IndependenIndependent Director

12 3 100% 100%

Kern Miang Chan* Direktur IndependenIndependent Director

1 0 8% 8%

Jumlah Rapat Direksi termasuk Rapat Gabungan dengan Dewan Komisaris

Total Meeting of Board of Directors including Joint Meeting with BOC

12 Kali Rapat12 Times

100%

Rapat Direksi – Frekuensi dan KehadiranThe Board of Directors’ Meetings - Frequency and Attendance

* Simon Morris Gerovich dan Kern Miang Chan hanya mengikuti 1 (satu) kali rapat selama tahun 2015 karena baru diangkat menjadi Direksi pada tanggal 15 Desember 2015.

* Simon Morris Gerovich and Kern Miang Chan only participate 1 (once) meeting during 2015 because just recently appointed as Board of director on 15 December 2015.

84

Tugas dan Tanggung Jawab masing-masing Direksi

Ng SuwitoDirektur Utama

Kebijakan keberlanjutan usahaKepatuhan Pengembangan karir dan kesejahteraan karyawan

Mark Micheal Reinecke Direktur Investasi

Strategi keuangan Strategi investasi modal

Dyakso LokesworoDirektur Perencanaan

Pengelolaan aset

Simon Morris Gerovich Direktur Pengembangan Usaha

Performa OperasiPerforma Penjualan & PemasaranPerforma Standar Pelayanan

Rivolinggo PamudjiDirektur Independen – Tata Kelola

Kontrol dan pengawasan tata kelola

Kern Miang Chan Direktur Independen – Audit

Kontrol dan pengawasan audit

Duties and Responsibilities of each Director

Ng SuwitoPresident Director

Sustainability of business policy Compliance Employee carreer development and welfare

Mark Micheal Reinecke Investment Director

Financial strategyCapital investment strategy

Dyakso LokesworoPlanning Director

Asset management

Simon Morris Gerovich Business Development Director

Operation performance Sales & Marketing performanceService Quality performance

Rivolinggo PamudjiIndependent Director – Good Corporate Governance

Control and supervision of good corporate governance

Kern Miang Chan Indepenent Director – Audit

Control and supervision of audit

85

Direktur UtamaPresident Director

DirekturDirector

Ng Suwito Mark Michael Reinecke

Warga negara Indonesia, lahir di Medan pada tahun 1970. Mengenyam pendidikan di University of Missouri, Kansas City, Amerika Serikat pada tahun 1993 dengan gelar Bachelor of Science in Accounting, serta lulus pada tahun 1994 dengan gelar MBA Finance di tempat yang sama. Menduduki jabatan sebagai Presiden Direktur sejak 19 Mei 2014 sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS Tahunan dengan akta No. 18 yang dibuat oleh Rini Yulianti, SH Notaris di Jakarta, sebelumnya pada tahun 2013 pernah menjabat sebagai Direktur tidak ter-afiliasi di PT Pusako Tarinka Tbk. Tahun 2010-2013 menjabat sebagai Komisaris Utama PT Red Planet Hotel Indonesia. Jabatan lainnya antara lain sejak tahun 2007 menjabat sebagai pendiri dan CEO Republik Capital Management Limited Hong Kong, COO untuk Greater Asia dari CBRE Limited Hong Kong (2000-2006), Direktur Keuangan CBRE Limited Hong Kong (1998-1999), Manajer Keuangan CBRE/KOLL Asia Pacific Limited Newport Beach Amerika Serikat dan Jakarta (1995-1997).

Warga negara Jerman, lahir pada tahun 1968. Menyelesaikan pendidikan di London School of Economics di London dengan gelar LLB (Bachelor of Laws) untuk Hukum Umum pada tahun 1990. Menjabat sebagai Direktur sejak 19 Mei 2014 sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS Tahunan dengan akta No. 18 yang dibuat oleh Rini Yulianti, SH Notaris di Jakarta. Saat ini, beliau menjabat sebagai Senior Vice President Red Planet Hotels Limited sejak tahun 2010. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Chief Executive Officer dan Chief Investment Officer di Evolution Capital Public Company Limited di Bangkok - Thailand sejak tahun 2007; Founding Partner and Director BRAC EPL Investments Limited, Dhaka – Bangladesh.

Sebelumnya beliau juga menjabat sebagai Founding Partner and Director di Kudu Company Limited, Bangkok (2002-2007); Managing Director di Indosuez W. I. Carr Securities, Bangkok – Thailand (2000-2001); Partner, Senior Vice President and Head of Sales di Asset Plus Securities, Bangkok (1996-2000); Sales, Trading & Dealing di Baring Securities, Bangkok – Thailand (1992-1996); jabatan operasional untuk wilayah Asia Tenggara di Baring Securities, London (1990-1992); dan di J.M. Sassoon & Co., Singapura (1989).

Indonesian citizen, born in Medan in 1970. He received a Bachelor of Science in Accounting from University of Missouri, Kansas City (USA) in 1993 and later an MBA in Finance from the same university in 1994. He was appointed as President Director of PT Red Planet Indonesia Tbk on 19 May 2014, as stated on minutes Annual GMS with notarial deed No. 18 made by Rini Yulianti, SH Notary in Jakarta and previously served as Non-affiliated Director of PT Pusako Tarinka Tbk in 2013 before becoming President Director. In addition, he served as President Commissioner of PT Red Planet Indonesia from 2010 to 2013. Currently, he also serves as Founder and CEO of Republik Capital Management Limited, Hong Kong, a role he has held since January 2007. Previously, he served as COO of Greater Asia, CBRE Limited, Hong Kong (2000-2006); Finance Director of CBRE Limited, Hong Kong (1998-1999); Finance Manager of CBRE/KOLL Asia Pacific Limited, Newport Beach – USA and Jakarta – Indonesia (1995-1997).

German citizen, born in 1968. He received an LLB (Bachelor of Laws) of Common Law from the London School of Economics (UK) in 1990. He was appointed as Director of PT Red Planet Indonesia Tbk on 19 May 2014 as stated on minutes Annual GMS with notarial deed No. 18 made by Rini Yulianti, SH Notary in Jakarta. Currently, he serves as Senior Vice President of Red Planet Hotels Limited, a role he has held since 2010. He previously served as Chief Executive Officer and Chief Investment Officer of Evolution Capital Public Company Limited in Bangkok and was a Founding Partner and Director of BRAC EPL Invesments Limited in Bangladesh.

Previously, he also served as Founding Partner and Director of Kudu Company Limited, Bangkok (2002-2007); Managing Director of Indosuez W.I. Carr Securities, Bangkok (2000-2001); Senior Vice President and Head of Sales at Asset Plus Securities, Bangkok (1996-2000); Sales, Trading, & Dealing at Baring Securities (1992-1996); and in operational roles on the South East Asian Desk at Baring Securities (1990-1992) and at J.M. Sassoon & Co., Singapore (1989).

DIREKSIThe Board of Directors Profile

PROF

IL

DirekturDirector

DirekturDirector

Dyakso Lokesworo Simon Morris Gerovich

Warga negara Indonesia, lahir di Jayapura pada tahun 1965. Meraih gelar Master of Business Administration dari National University San Diego Amerika Serikat pada tahun 1996 dan gelar Bachelor of Economic dari Universitas Pancasila Jakarta pada tahun 1990. Menjabat sebagai Direktur sejak 19 Mei 2014 sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS Tahunan dengan akta No. 18 yang dibuat oleh Rini Yulianti, SH Notaris di Jakarta. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Panen Arta Leasing sejak tahun 2008; Komisaris PT Taman Puri Indah sejak tahun 2008; Presiden Direktur PT Multiperkasa Teguh sejak tahun 2003. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Pusako Tarinka Tbk. (1997-2014); Direktur PT Panen Arta Leasing (2002-2008); Presiden Direktur PT Geliti Utama (1997-2002).

Warga negara Australia, lahir pada tahun 1997. Beliau menjabat sebagai Direktur sejak 15 Desember 2015 sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS Luar Biasa dengan akta No. 12 yang dibuat oleh Ashoya Ratam, SH MKn Notaris di Jakarta. Beliau adalah Pimpinan dari Perusahaan Red Planet Hotels Limited, yang berpusat di Bangkok, Thailand, dan juga menjabat sebagai Direktur pada anak-anak perusahaan Red Planet di Jepang dan Filipina. Simon sebelumnya adalah Equity Derivatives Trader pada Goldman Sachs di Tokyo pada tahun 2000 – 2005, dan setelah itu mendirikan Evolution Capital PCL, sebuah perusahaan investasi private equity di Thailand. Simon memiliki gelar BA, cum laude, untuk jurusan Matematika Terapan dari Harvard University pada tahun 2000. Beliau dibesarkan dan bekerja di Asia, termasuk HongKong, Tiongkok, Jepang dan Thailand. Beliau mahir berbahasa Tiongkok dan Jepang.

Indonesian citizen, born in Jayapura in 1965. He attained a Master of Business Administration from National Unversity, San Diego – USA in 1996 and Bachelor of Economics from University of Pancasila, Jakarta in 1990. He was appointed as Director of PT Red Planet Indonesia Tbk on 19 May 2014. Currently, he also serves as President Director of PT Panen Arta Leasing, a role he has held since 2008, Commissioner of PT Taman Puri Indah (since 2008), and President Director of PT Multiperkasa Teguh (since 2003). Previously, he served as President Director of PT Pusako Tarinka Tbk (1997-2014), Director of PT Panen Arta Leasing (2002-2008), Presiden Director of PT Geliti Utama (1997-2002).

Australian citizen, born in 1977. He was appointed as Director of PT Red Planet Indonesia Tbk on 15 December 2015 as stated on minutes Annual GMS with notarial deed No. 12 made by Ashoya Ratam, SH Mkn Notary in Jakarta. He is the Chairman of Red Planet Hotels Limited, based in Bangkok, Thailand, and also serves as a director of its subsidiaries in Japan and the Philippines. Simon was previously an Equity Derivatives Trader at Goldman Sachs in Tokyo from 2000 – 2005, and after that founded Evolution Capital PCL, a listed private equity investor in Thailand. Simon graduated with a BA, cum laude, in Applied Mathematics from Harvard University in 2000. He has grown up and worked exclusively in Asia, including Hong Kong, China, Japan, and Thailand. He is a fluent Chinese and Japanese speaker.

86

Laporan Manajemen | Management Report

Direktur IndependenIndependent Director

Direktur IndependenIndependent Director

Rivolinggo Pamudji Kern Miang Chan

Warga negara Indonesia, lahir di Sukabumi pada 1972. Mengenyam pendidikan di Universitas Indonesia di jurusan Psikologi, lulus pada tahun 1997 selanjutnya lulus dari IPMI Business School Jakarta dan meraih Gelar MM Business Management pada tahun 2005. Menjabat sebagai Direktur sejak 19 Mei 2014 sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS Tahunan dengan akta No. 18 yang dibuat oleh Rini Yulianti, SH Notaris di Jakarta. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Graha Multi International sejak tahun 2011, Direktur Operasional PT Deyon Resources sejak tahun 2009. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Direktur Operasional PT Accolades Lakhsmi Resort (2011-2014), Managing Director PT Wendy Citrarasa (2006-2011), Konsultan & Fasilitator Senior Teknologi Organisasi di AndrewTani & Co (2004-2006), Senior Manager HR Organisation Effectiveness di PT Bank Mandiri, Tbk. (2003-2004), HR Assistant Manager di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (IBRA-BPPN) (1999-2003), HR Officer di Prasetio Utomo – Arthur Andersen (1998-1999).

Warga negara Singapura. Menjabat sebagai Direktur Incependen PT Red Planet Indonesia Tbk sejak 15 Desember 2015 sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS Luar Biasa dengan akta No. 12 yang dibuat oleh Ashoya Ratam, SH MKn Notaris di Jakarta. Beliau tinggal di Singapura dengan cakupan usaha di berbagai indutri, termasuk galangan kapal, komoditas, dan pelayanan logistic lepas pantai di beberapa negara seperti di Uni-Emirat Arab, Tiongkok, dan Indonesia. Beliau merupakan lulusan dari National University of Singapore dengan gelar BA di bidang ekonomi, sebelum meraih MBA dari Brunel University di Inggris. Beliau memulai karir nya di Fraser & Neave sebuah Perusahaan publik Singapura, sebelum bergabung dengan Bank OCBC.

Indonesian citizen, born in Sukabumi in 1972. He graduated from University of Indonesia majoring in Psychology in 1997 and later graduated from IPMI Business School Jakarta and attained a MM in Business Management in 2005. He was appointed as Director of PT Red Planet Indonesia Tbk on 19 May 2014 as stated on minutes Annual GMS with notarial deed No. 18 made by Rini Yulianti, SH Notary in Jakarta. Currently, he also serves as President Director of PT Graha Multi International (since 2011) and Operational Director of PT Deyon Resources (since 2009). Previously, he served as Operational Director of PT Accolades Lakhsmi Resort (2011-2014), Managing Director of PT Wendy Citrarasa (2006-2011), Organisation Technology Senior Consultant & Senior Facilitator at Andrew Tani & Co. (2004-2006), Senior Manager HR Organisation Effectiveness of PT Bank Mandiri Tbk (2003-2004), HR Assistant Manager of Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA-BPPN) (1999-2003), and HR Officer at Prasetio Utomo – Arthur Andersen (1998-1999).

Singaporean citizen, born in 1960. He was appointed as Independent Director of PT Red Planet Indonesia Tbk on 15 December 2015 as stated on minutes Annual GMS with notarial deed No. 12 made by Ashoya Ratam, SH Mkn Notary in Jakarta. He is based in Singapore with businesses spanning several industries, including ship-building, commodities, and off-shore marine logistics, in a variety of countries, notably in the United Arab Emirates, China, and Indonesia. He graduated from the National University of Singapore with a BA in economics before gaining an MBA from Brunel University in the United Kingdom. He started his career with Singapore-listed Fraser & Neave, before joining OCBC Bank.

87

88

DirekturDirector

Dyakso Lokesworo

Direktur IndependenIndependent Director

Kern Miang Chan

Direktur UtamaPresident Director

Ng Suwito

89

DirekturDirector

Simon Morris Gerovich

Direktur IndependenIndependent Director

Rivolinggo Pamudji

DirekturDirector

Mark Michael Reinecke

90

Keputusan RUPS Tahun Sebelumnya dan Realisasinya di Tahun Berjalan

Selama tahun 2015, tugas dan tanggung jawab Direksi anatara lain termasuk melaksanakan hasil keputusan RUPS tahun buku 2014 yang di amanatkan untuk tahun 2015. Pelaksanaan atas hasil keputusan tersebut adalah sebagai berikut:

Menetapkan biaya audit untuk Kantor Akuntan Publik “Kanaka Puradiredja, Suhartono” (member of Nexia International) untuk mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan tahun buku 2015Melaksanakan proses administratif terkait dengan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan dalam rangka penyesuaian Peraturan OJK No 32/POJK.04/2014 dan Peratuan OJK No 33/POJK.04/2014.

GMS Resolutions of Previous Year and Realisation in Current Year

In 2015, the duties and responsibilities of the Board of Directors among others include the realisation of the resolutions of GMS in 2014 that are mandated for 2015. The realisations of those resolutions are as follows:

Stipulated the audit fee of Public Accounting Firm “Kanaka Puradiredja, Suhartono” (member of Nexia International) for the audit of the Company’s 2015 financial statement Implemented the administrative processes associated with changes in the Company’s Articles of Association based on OJK Regulation No 32/POJK.04/2014 and OJK Regulation No 33/POJK.04/2014

91

Profil

Ketua Komite Audit – Suganto Gunawan Profil Suganto Gunawan sebagai Ketua Komite Audit dapat dilihat di Profil Dewan Komisaris.

Anggota Komite Audit – Herwan NgBapak Herwan memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun sebagai akuntan, auditor, keuangan, pajak, perbendaharaan dan manajemen resiko. Beliau saat ini adalah Direktur Keuangan sebuah perusahaan tambang multinasional yang bertanggung jawab terhadap seluruh aspek keuangan. Beliau juga merupakan anggota dari Advisory Committee untuk CPA Australia, Kantor representative Indonesia dan CMA Australia, Kantor Cabang Indonesia. Disamping anggota Komite Audit PT Red Planet Indonesia Tbk, beliau juga anggota Komite Audit dua perusahaan publik lainnya di Indonesia. Beliau merupakan sarjana ekonomi dari universitas Tarumanegara dan meraih gelar

Profile

Chairman of Audit Committee – Suganto Gunawan The profile of Suganto Gunawan as the Chairman of Audit Committee can be seen in the Board of Commissioners’ profile.

Audit Committee Member – Herwan NgMr. Herwan has more than 20 years combined experienced in accounting, auditing, finance, tax, treasury and risk management. He is currently the Finance Director of a multinational mining company, where he oversees all strategic finance functions. He also serves as the member of the Advisory Committee for both CPA Australia, Indonesia Representative Office, and CMA Australia, Indonesia Branch Office. In addition to his role as audit committee member of Red Planet Indonesia Tbk, he is also member of the audit committee in two other listed companies in Indonesia. He holds a Bachelor’s degree in economics from Tarumanegara University and a Master’s

Komite Audit adalah komite independen yang dibentuk oleh Dewan Komisaris dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Fungsi utamanya adalah untuk membantu Dewan Komisaris dalam memenuhi tanggung jawab pengawasan untuk proses pelaporan keuangan, sistem pengendalian internal, proses audit, dan proses untuk memantau kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan kode etik.

StrukturSusunan Komite Audit PT Red Planet Indonesia Tbk. telah memenuhi peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 tahun 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Komite Audit. Sesuai dengan peraturan tersebut, komposisi Komite Audit sampai dengan tanggal 31 Juli 2015 adalah sebagai berikut:

Adapun susunan Komite Audit per tanggal 31 Desember 2015 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 066/LGL/RPI/VIII/2015 adalah sebagai berikut:

The Audit Committee is an independent committee established by the Board of Commissioners and which reports to the Board of Commissioners. Its primary function is to assist the Board of Commissioners in fulfilling its oversight responsibilities for the financial reporting process, internal control systems, audit process, and the Company’s process to monitor compliance with the laws and regulations and the code of conduct.

Structure The composition of the Audit Committee of PT Red Planet Indonesia Tbk. has complied with the regulation of Bapepam-LK No. IX.I.5 year 2012 on the Establishment and Implementation Guidelines of the Audit Committee. In accordance with the regulation, the composition of the Audit Committee up to 31 July 2015 was as follows:

The Committee Audit structure as of 31 December 2015 according to the Decree of the Board of Commissioners No. 066/LGL/RPI/VIII/2015 is as follows:

Nama | Name Jabatan | Position

Suganto GunawanKetua

Chairman

Berliana PurbaAnggotaMember

DjaenudinAnggotaMember

Nama | Name Jabatan | Position

Suganto GunawanKetua

Chairman

Herwan NgAnggotaMember

Jemmy KurnadiAnggotaMember

KOMITE AUDITAudit Commitee

92

magister pada administrasi bisnis dari Edinburgh Business School. Beliau juga memiliki kualifikasi professional dalam bidang akuntansi (CA dan CPA Indonesia, CMA dan CPA Australia, CertIFR), audit (CIA), perbendaharaan (CTP), manajemen project (PMP) dan manajemen resiko (ERMCP). Beliau diangkat sebagai anggota Komite Audit pada 1 Agustus 2015 sampai dengan berakhirnya masa jabatan Anggota Dewan Komisaris yang diangkat pada RUPS Tahunan pada tanggal 19 Mei 2014, sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 066/LGL/RPI/VIII/2015.

Anggota Komite Audit – Jemmy KurnadiBapak Kurnadi saat ini menjabat sebagai Principal di PT AGiO Consult Indonesia. Sebelumnya menjabat di PT Sulawesi Cahaya Mineral sebagai Head of Finance and Corporate Service. Selain itu beliau juga pernah bekerja dibeberapa perusahaan lainnya seperti PT Vale Indonesia Tbk (2011-2012), PT Transocean Indonesia (2008-2011) dan KAP Haryanto Sahari & rekan /PwC Indonesia (2003-2008). Menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Ekonomi, jurusan Akuntansi Universitas Atmajaya dan S2 di Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung jurusan Administrasi Bisnis. Memegang sertifikasi Certified Public Accountant (CPA Indonesia) dan Chartered Accountant (CA Indonesia). Beliau diangkat sebagai anggota Komite Audit pada 1 Agustus 2015 sampai dengan berakhirnya masa jabatan Anggota Dewan Komisaris yang diangkat pada RUPS Tahunan pada tanggal 19 Mei 2014, sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 066/LGL/RPI/VIII/2015.

Anggota Komite Audit – Berliana PurbaBeliau diangkat sebagai anggota Komite Audit pada 15 September 2014 sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 01/IX/SKBOC/RPI/14 dan diberhentikan dengan hormat pada 1 Agustus 2015 sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris SK.No.065/LGL/RPI/VIII/2015. Beliau lulus dari jurusan akuntansi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dengan pengalaman sebagai auditor dari BPKP Sumatera Utara, Irian Jaya, Pusat dan DKI.

Anggota komite Audit – Drs. DjaenudinBeliau diangkat sebagai anggota Komite Audit pada 15 September 2014 sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 01/IX/SKBOC/RPI/14 dan diberhentikan dengan hormat pada 1 Agustus 2015 sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris SK.No.065/LGL/RPI/VIII/2015. Beliau meraih gelar sarjana Akuntansi dari Institut Ilmu Keuangan (IIK) dan memiliki lebih dari 30 tahun pengalaman audit internal dan eksternal di berbagai perusahaan.

degree in business administration from Edinburgh Business School. He has completed professional qualifications in accounting (CA and CPA Indonesia, CMA and CPA Australia, CertIFR), auditing (CIA), treasury (CTP), project management (PMP), and risk management (ERMCP). He was appointed as a member of the Audit Committee on 1 August 2015 until the end of length of service of the Board of Commissioners appointed by the AGMS of 19 May 2014, according to the Decree of the Board of Commissioners No. 066/LGL/RPI/VIII/2015.

Audit Committee Member – Jemmy KurnadiMr. Kurnadi is currently serving as Principal of PT AGiO Consult Indonesia. Previously, he served in PT Sulawesi Cahaya Mineral as Head of Finance and Corporate Services. He also has worked in various companies such as PT Vale Indonesia Tbk (2011-2012), PT Transocean Indonesia (2008-2011), and KAP Haryanto Sahari & Rekan/PwC Indonesia (2003-2008). He completed his Bachelor’s degree in Accounting at the Faculty of Economics, University of Atmajaya, and post graduate degree in Business Administration at the School of Business and Management Institut Teknologi Bandung. He is also a Certified Public Accountant (CPA Indonesia) and Chartered Accountant (CA Indonesia). He was appointed as a member of the Audit Committee on 1 August 2015 until the end of length of service of the Board of Commissioners appointed by the AGMS of 19 May 2014, according to the Decree of the Board of Commissioners No. 066/LGL/RPI/VIII/2015.

Audit Committee Member – Berliana PurbaShe was appointed as a member of Audit Committee on 15 September 2014 according to the decree of the Board of Commissioners No. 01/IX/SKBOC/RPI/14 and honorably discharged on 1 August 2015 according to the decree of the Board of Commissioners SK.No.065/LGL/RPI/VIII/2015. He graduated as an Accounting major from State Accounting College (STAN) with the experience as auditor from BPKP Sumatera Utara, Irian Jaya, Pusat, and DKI.

Audit Committee Member – Drs. DjaenudinHe was appointed as a member of Audit Committee on 15 September 2014 according to the decree of the Board of Commissioners No. 01/IX/SKBOC/RPI/14 and honorably discharged on 1 August 2015 according to the decree of the Board of Commissioners SK.No.065/LGL/RPI/VIII/2015. He obtained his Bachelor’s degree in Accounting from the Institute of Finance (IIK) and has more than 30 years of experience as internal and external auditor in several companies.

Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance

93

Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Komite AuditSesuai dengan Peraturan Bapepam / OJK Nomor IX1.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 bahwa pengangkatan dan pemberhentian Anggota Komite Audit telah dilaporkan ke OJK dengan nomor surat 230/RPI-OJK-CS/VIII/2015 pada tanggal 10 Agustus 2015 dan dilaporkan ke BEI dengan nomor surat 442/RPI-CS/VIII/2015 pada tanggal yang sama.

Piagam Komite Audit Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Audit mengacu pada Piagam Komite Audit atau pedoman kerja yang mendefinisikan dengan jelas peran, tanggung jawab, dan lingkup pekerjaan dalam melaksanakan tugas secara transparan, kompeten, objektif dan independen. Piagam Komite Audit dibentuk dan disahkan oleh Dewan Komisaris pada tanggal 15 Oktober 2014. Masa tugas Komite Audit diatur dalam Piagam Komite Audit yang telah diperbarui sesuai dengan peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 tahun 2012 yaitu sampai dengan berakhirnya masa tugas Dewan Komisaris.

Tugas dan Tanggung JawabKomite Audit memberikan pendapat profesional dan independen kepada Dewan Komisaris terkait dengan laporan dan hal-hal lain yang disampaikan oleh Direksi. Berdasarkan Piagam Komite Audit, Komite Audit memiliki peran dan tanggung jawab antara lain:1. Mengkaji informasi keuangan Perusahaan seperti laporan

keuangan, proyeksi, dan laporan lain yang berkaitan dengan informasi keuangan Perusahaan.

2. Mengkaji kepatuhan Perusahaan dengan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan kegiatan Perusahaan.

3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Auditor Eksternal berdasarkan independensi, ruang lingkup audit dan biaya untuk selanjutnya diinformasikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.

4. Mengkaji pelaksanaan audit Auditor Internal dan Direksi atas tindak lanjut temuan Auditor Internal.

5. Mengawasi kegiatan manajemen risiko yang dilaksanakan oleh Direksi.

6. Mengawasi keluhan terkait proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perusahaan.

7. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perusahaan.

Frekuensi RapatMenurut Piagam, Komite Audit mengadakan pertemuan rutin, minimal sama dengan frekuensi rapat Dewan Komisaris. Pada tahun 2015, Komite Audit telah melakukan 4 (empat) kali pertemuan dengan agenda sebagai berikut:1. Pada 15 Juni 2015 Audit Internal, anggaran pendapatan dan

pembiayaan Perusahaan, rencana investasi, perpajakan dan kegiatan pemasaran Perusahaan;

2. Pada 24 Agustus 2015 dengan agenda membahas kinerja usaha dan keuangan, resiko usaha, kepatuhan dan hal-hal terkait akuntansi;

3. Pada 15 Oktober 2015 dengan agenda membahas posisi keuangan Perusahaan, kebijakan akuntansi dan sistem whisleblower;

4. Pada 26 Oktober 2015 dengaan agenda membahas keringanan pajak pada revaluasi asset dan pelaksanaan laporan keuangan yang di audit.

Appointment and Dismissal of Audit Committee Member Based on Bapepam / OJK Regulations Number IX1.5 regarding the Formation and the Guidelines of Work of Audit Committee, Attached Chairman Decision of Bapepam LK Kep-643/BL/2012 on 7 December 2012, hereby stated that appointment and dismissal of Audit Committee Member had been reported to OJK with Company letter number 230/RPI-OJK-CS/VIII/2015 on 10 August 2015 and reported to IDX with the Company letter 442/RPI-CS/VIII/2015 at the same date.

Audit Committee CharterIn performing its duties and responsibilities, the Audit Committee refers to the Audit Committee Charter or working guidelines that clearly define the roles, responsibilities, and the scope of works in carrying out its duties in a transparent, competent, objective and independent manner. The Audit Committee Charter was established and ratified by the Board of Commissioners on 15 October 2014. The term of duty of Audit Committee is written on the Audit Committee Charter that has been updated in accordance with the regulation of Bapepam-LK No. IX.I.5 year 2012 is until the end of term of Board of Commissioners.

Duties and ResponsibilitiesThe Audit Committee provides professional and independent opinions to the Board of Commissioners related to reports and other matters presented by the Board of Directors. Based on the Audit Committee Charter, the Audit Committee has roles and responsibilities including: 1. Reviewing the Company’s financial information such as financial

statements, projections, and other reports related to the Company’s financial information.

2. Reviewing the Company’s compliance with the laws and regulations related to the Company’s activities.

3. Providing recommendations to the Board of Commissioners on the appointment of External Auditors based on independence, audit scope and fee for further informed to the Annual General Meeting of Shareholders.

4. Reviewing the audit implementation of Internal Auditors and the Director’s follow up on Internal Auditors’ findings.

5. Overseeing risk management activities implemented by the Directors.

6. Oversee complaints related to the Company’s accounting process and financial reporting.

7. Maintaining the confidentiality of the Company’s documents, data, and information.

Meeting FrequencyAccording to its Charter, the Audit Committee shall hold regular meetings, at a minimum equal to the frequency of the Board of Commissioners’ meetings. In 2015, the Audit Committee conducted 4 (four) meetings with the following agenda:1. On 15 June 2015 with the agenda of discussing Internal Audit,

Company budgeting on revenues and financing, investment plan, tax and marketing activities;

2. On 24 August 2015 with the agenda of discussing business and financial performance, business risk, compliance and accounting issues;

3. On 15 October 2015 with the agenda of discussing Company financial position, accounting policies, and whisleblower system.

4. On 26 October 2015 with the agenda of discussing tax relief on asset revaluation and audited financial report

94

Tingkat kehadiran anggota Komite Audit dijelaskan pada daftar kehadiran Komite Audit selama periode berjalan adalah sebagai berikut:

Laporan Komite Audit Selama 2015, Komite Audit telah melakukan berbagai kegiatan untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan kegiatan dan operasi perusahaan. Laporan singkat tentang kegiatan Komite Audit selama 2015 adalah sebagai berikut:

1. Mengkaji laporan keuangan tahunan 20142. Mengkaji hasil audit dan isu-isu manajemen yang signifikan di

tahun 20153. Mendiskusikan rekomendasi auditor eksternal dengan manajemen4. Mengkaji dan memastikan kualitas dan independensi auditor

eksternal termasuk kepatuhan terhadap peraturan OJK5. Mengkaji transaksi dengan pihak berelasi di tahun 20156. Mengkaji peningkatan self-assessment GCG7. Merekomendasikan penunjukkan auditor eksternal8. Menunjuk anggota baru Komite Audit9. Mendiskusikan rekomendasi unit audit internal 10. Mengkaji dan membahas akuntansi hal-hal penting terkait

pelaporan keuangan dan akuntansi11. Mengkaji dan membahas hal-hal penting terkait audit internal dan

tata kelola perusahaan

The attendance of the members of the Audit Committee expressed on the list of the meeting attendance of the Audit Committee during the period is as follows:

Audit Committee ReportDuring 2015, the Audit Committee conducted a variety of activities to assist the Board of Commissioners in carrying out the functions of supervision of the activities and operations of the Company. A brief report of the activities of the Audit Committee during 2015 is as follows:1. Reviewed the annual financial report of 20142. Reviewed audit results and significant management issues for

2015 3. Discussed external auditor recommendations with management4. Reviewed and ensured the quality and independence of the

external auditors including compliance with OJK regulations5. Reviewed recurring transactions with affiliated parties for 20156. Reviewed the GCG self-assessment improvements7. Recommended the appointment of external auditor8. Appointed new members of the Audit Committee9. Discussed internal audit unit recommendations 10. Reviewed and discussed key accounting and financial reporting

matters 11. Reviewed and discussed the key internal audit and corporate

governance matter

Nama Name

Posisi Position

Frekuensi RapatMeeting Frequency

Jumlah RapatTotal Meeting

JumlahKehadiran

TotalAttendance

Suganto GunawanKetua

Chairman4 3

Herwan NgAnggotaMember

4 3

Jemmy KurnadiAnggotaMember

4 3

Berliana PurbaAnggotaMember

4 1

DjaenudinAnggotaMember

4 1

Rapat Komit Audit – Frekuensi dan KehadiranThe Audit Committees’ Meetings - Frequency and Attendance

* Berliana Purba dan Djaenudin hanya mengikuti 1 (satu) kali rapat Komite Audit yaitu pada tanggal 14 Januari 2015 karena diberhentikan dengan hormat pada 1 Agustus

2015 sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris SK.No.065/LGL/RPI/VIII/2015.

* Berliana Purba dan Djaenudin only attend 1 (once) Audit Committee meeting on 14 January 2015 because honorably discharded on 1 August 2015 according to according

to the decree of the Board of Commissioners SK.No.065/LGL/RPI/VIII/2015.

Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance

Dengan mempertimbangkan ukuran serta kemampuan Perusahaan, selama tahun 2015 Dewan komisaris memandang belum perlu membentuk Komite Remunerasi & Nominasi. Selama kekosongan Komite Remunerasi & Nominasi, seluruh perannya diambil-alih oleh Dewan Komisaris.

In considering the Company’s size, during 2015 the Board of Commissioners deemed it unnecessary to appoint Committees for Nomination and Remmuneration, and such roles are therefore held by the Board of Commissioners.

Komite Remunerasi dan Nominasi Nomination & Remuneration Committee

95

Sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, Sekretaris Perusahaan diangkat oleh Perusahaan dan mengemban peran menjembatani komunikasi antara Perusahaan dan masyarakat serta menjaga keterbukaan informasi. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan bertanggung jawab untuk memastikan Perusahaan telah memenuhi prinsip-prinsip GCG dan semua aturan dan ketentuan yang berlaku setiap saat.

Atas dasar tersebut, maka berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama No. 217/ RPI-PD/XII/2014 Perusahaan memutuskan untuk menunjuk Nancy Nataleo sebagai Sekretaris Perusahaan, berlaku efektif sejak tanggal 15 Desember 2014 sampai dengan batas waktu yang ditentukan kemudian.

Profil Sekretaris Perusahaan – Nancy NataleoWarga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1969. Beliau menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan PT Red Planet Indonesia Tbk. (sejak Desember 2014). Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Chief Financial Officer Perusahaan. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur & CFO pada Perusahaan Portofolio Ancora Capital (2013-2014); Country Director & Controller ECOLAB & NALCO Indonesia (2010-2013); General Manager Finance & Accounting di EMTEK Tbk (2009-2010); Group CFO, ISS Group di Indonesia (2008-2009); Country Controller, ECOLAB Indonesia (2006-2008); dan Auditor di PricewaterhouseCoopers Jakarta (1992-2005). Beliau adalah Chartered Accountant dan menerima gelar sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Indonesia pada tahun 1993.

Tugas dan FungsiSekretaris Perusahaan memiliki tugas dan fungsi yang meliputi:

Memastikan bahwa Perusahaan dikelola sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku serta Anggaran Dasar Perusahaan; Memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan;Menyampaikan semua informasi yang berkaitan dengan kondisi Perusahaan yang dibutuhkan oleh OJK dan pemangku kepentingan lainnya;Membangun hubungan yang baik dengan pihak lain dalam rangka meningkatkan citra dan bisnis Perusahaan;Mengelola administrasi dan kesekretariatan Perusahaan;Memberikan informasi kepada publik;Mengorganisir dan menjaga dokumen Perusahaan, termasuk dokumen-dokumen yang berkaitan dengan RUPS, daftar pemegang saham dan peran lainnya yang dapat menimbulkan konflik kepentingan dalam Perusahaan;Memberikan saran dan pertimbangan kepada Direksi untuk masalah yang berkaitan dengan peraturan yang berlaku yang mengatur usaha Perseroan dan pasar modal; danMenyampaikan semua informasi yang relevan kepada Direksi secara berkala dan kepada Dewan Komisaris sesuai permintaan.

In accordance with Regulation of Bapepam-LK Number IX.I.4 on the Establishment of Corporate Secretary, the Corporate Secretary is appointed by the Company and assumes roles of bridging the communication between the Company and the public as well as maintaining information disclosure. The Corporate Secretary reports directly to the President Director and is responsible for ensuring the Company has complied with the principles of GCG and all the prevailing rules and regulations at all times.

Pursuant to that Regulation, based on the President Director Decision No. 217/RPI-PD/XII/2014, the Company appointed Nancy Nataleo as the Corporate Secretary on 15 December 2014.

Corporate Secretary Profile – Nancy Nataleo Indonesian citizen, born in 1969. She serves as Corporate Secretary of PT Red Planet Indonesia Tbk. (since December 2014). Currently, she also serves as Chief Financial Officer for the Company. Previously, she served as Director & CFO at a Portfolio Company of Ancora Capital (2013-2014); Country Director & Controller ECOLAB & NALCO Indonesia (2010-2013); General Manager Finance & Accounting, EMTEK Tbk (2009-2010); Group CFO, ISS Group in Indonesia (2008-2009); Country Controller, ECOLAB Indonesia (2006-2008); and Auditor at PricewaterhouseCoopers Jakarta (1992-2005). She is a Chartered Accountant and received her Bachelor’s degree in Accounting from University of Indonesia in 1993.

Duties and Responsibilities The Corporate Secretary’s duties and responsibilities include:

Ensuring that the Company is managed in accordance with the prevailing laws and regulations as well as the Company’s Articles of Association;Ensuring adherence to the laws and regulations; Communicating all information related to the Company’s conditions required by OJK and other stakeholders; Establishing a good relationship with other parties in order to enhance the Company’s corporate image and business;Managing the Company’s administration and secretarial matters;Providing information to the public;Organising and keeping the Company’s documents, including documents related to the GMS, the list of shareholders and other roles which may create a conflict of interest within the Company; Providing advices and considerations to the BOD for issues related to the applicable regulations that govern the Company’s business and the capital market; andConveying all relevant information to the BOD on regular basis and to the BOC upon request.

SEKRETARIS KORPORATCorporate Secretary

96

Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance

Kegiatan Sekretaris Perusahaan Tahun 2015 | Corporate Secretary Activities 2015

Kegiatan | Activity Pelaksanaan | Total Count Periode | Period Tanggal | Date

Laporan KeuanganFinancial Statement

4 kali4 times

1st Quarter 20151st Half 2015

3rd Quarter 2015FY 2015

29 April 201531 July 2015

29 October 201521 March 2016

Laporan Tahunan Annual Report

SekaliOnce

TahunanAnnually

30 April 2015

Tanggal Pemberitahuan RUPST Notification date for Subsequent AGMS

SekaliOnce

TahunanAnnually

24 April 2015

Tanggal Pengumuman RUPST Announcement date for AGMS

SekaliOnce

TahunanAnnually

4 May 2015

Tanggal Undangan RUPSTInvitation date for AGMS

SekaliOnce

TahunanAnnually

19 May 2015

Laporan keputusan RUPSTReport of Resolutions of AGMS

SekaliOnce

TahunanAnnually

11 June 2015

Tanggal Pemberitahuan RUPSLB Notification date for Subsequent EGMS

SekaliOnce

InsidentilIncidental

29 October 2015

Tanggal Pengumuman RUPSLB Announcement date for EGMS

SekaliOnce

InsidentilIncidental

6 November 2015

Tanggal Undangan RUPSLBInvitation date for EGMS

SekaliOnce

InsidentilIncidental

23 November 2015

Laporan Keputusan RUPSLBReport of Resolutions of EGMS

SekaliOnce

InsidentilIncidental

17 December 2015

Rapat | MeetingsRapat Anggota Direksi

Board of Directors Meetings12 kali

12 timesBulananMonthly

Sepanjang 2015Throughout 2015

Rapat Gabungan Direksi dan Dewan KomisarisJoint Meetings of Board of Directors and

Board of Commissioners

3 kali3 times

Sekali dalam 4 (empat) bulanOnce in a 4 (four) months

Sepanjang 2015Throughout 2015

Rapat Komite AuditAudit Committee Meetings

4 kali4 times

InsidentilIncidental

Sepanjang 2015Throughout 2015

Aksi Korporasi | Corporate ActionRUPS Tahunan

Annual GMSSekaliOnce

TahunanAnnually

10 June 2015

RUPS Luar BiasaExtraordinary GMS

SekaliOnce

InsidentilIncidental

15 December 2015

Paparan PublikPublic Expose

SekaliOnce

TahunanAnnually

28 July 2015

Pelaporan | ReportingPenyampaian Dokumentasi Pengungkapan

informasi kepada OJK, BEI dan instansi terkait Submission of information Disclosure Docu-

mentation to OJK, IDX and related authorities

266 kali266 times

InsidentilIncidental

Sepanjang 2015Throughout 2015

Hubungan Investor | Investor RelationsTelekonferensiTeleconference

23 kali23 times

InsidentilIncidental

Sepanjang 2015Throughout 2015

Kunjungan PerusahaanCompany visit

12 kali12 times

InsidentilIncidental

Sepanjang 2015Throughout 2015

97

Program dan Implementasi Sepanjang 2015, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan berbagai fungsi sebagai berikut:1. Melaksanakan sejumlah kegiatan untuk berbagi informasi

Perusahaan secara terbuka, termasuk laporan keterbukaan informasi dari RUPS, laporan keuangan berkala, laporan tahunan, paparan publik, laporan pendaftaran saham, laporan insidentil terkait dengan rencana pengembangan baru, serta memberikan informasi yang diperlukan informasi kepada pemegang saham.

2. Membina hubungan baik dan komunikasi dengan media, antara lain, melalui pertemuan, konferensi pers, distribusi siaran pers, dan wawancara.

3. Mencatat risalah rapat Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit

4. Mengatur rapat Perusahaan, antara lain RUPS, Dewan Komisaris, Direksi, Komite Eksekutif, Komite Audit, dan paparan publik.

Programmes and Implementation Throughout 2015, the Corporate Secretary of the Company has effectively implemented its various functions as follows:1. Carrying out a number of activities to share the Company’s

information openly, including a report of information disclosure of GMS, periodical financial report, annual report, public expose, share registration report, incidental report related to new development plan, as well as to deliver necessary information to the shareholders.

2. Fostering good relationships and communication with the media, among others, through gatherings, press conferences, press release distribution, and interviews.

3. Taking minutes of meetings for the Board of Commissioners, the Board of Directors, and Audit Committee.

4. Coordinating the Company’s meetings, among others the GMS, the Board of Commissioners, the Board of Directors, Executive Committee, Audit Committee and public expose.

98

Pembentukan Unit Audit Internal merupakan perwujudan dari komitmen Perusahaan untuk mematuhi peraturan OJK dan sejalan dengan implementasi GCG. Kepala Unit Audit Internal saat ini dijabat oleh Hendro Susilo yang efektif menjabat sejak 1 Juli 2015. Beliau memiliki latar belakang pendidikan Sarjana Akuntansi dan banyak mengikuti pelatihan dan sertifikasi perpajakan. Beliau telah mendalami dunia akuntansi selama 20 tahun.

Kualifikasi dan Sertifikasi Unit Audit InternalSaat ini Audit Internal Perusahaan belum memiliki sertifikasi dalam bidang Audit Internal. Untuk meningkatkan kompetensi auditor internal dalam memantau perkembangan usaha Perusahaan, Unit Audit Internal senantiasa melakukan beberapa perkembangan sebagai berikut:1. Mendaftarkan auditor dari Unit Audit Internal dalam pelatihan,

seminar, dan lokakarya yang relevan dengan ruang lingkup usaha Perusahaan; dan

2. Mendaftarkan auditor dari Unit Audit Internal dalam pelatihan bersertifikat, baik domestik maupun internasional.

Struktur Dan Kedudukan Unit Audit InternalBerdasarkan Keputusan Bapepam-LK No. 496/BL/2008 Peraturan No.IX.1.7, Satuan Pengawasan Internal dikepalai oleh seorang Kepala Satuan Pengawasan Internal yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris. Hal ini juga tertuang dalam Piagam Audit Internal Perusahaan. Jumlah personil Audit Internal disesuaikan dengan kebutuhan unit kerja yang diaudit serta kemampuan Perusahaan.

Tugas dan Tanggung JawabUnit Audit Internal bekerja untuk membantu manajemen agar melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka secara efektif:1. Menyiapkan dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan.2. Menilai dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal

dan sistem manajemen risiko yang sesuai dengan kebijakan Perusahaan.

3. Melaksanakan audit dan menilai efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, teknologi informasi, pemasaran dan kegiatan lain.

4. Memberikan rekomendasi perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diaudit pada semua tingkatan manajemen.

5. Menyiapkan laporan audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris.

6. Memantau, menganalisa, dan melaporkan kemajuan dari tindak lanjut rekomendasi.

7. Berkoordinasi dan bekerja sama dengan Komite Audit.8. Mengembangkan program untuk mengevaluasi mutu kegiatan

Audit Internal.9. Melakukan audit khusus, jika diperlukan.

The formation of Internal Audit Unit is an embodiment of Company’s commitment to comply with the OJK regulations and in line with the implementation of GCG practices. The head of Internal Audit Unit is currently Hendro Susilo who has effectively served since 1 Juli 2015. He has a Bachelor of Accounting Degree and attended many tax training and certification. He has 20 years’ experience as an Accountant.

Qualification and Certification of Internal Audit UnitCurrently, the Company Internal Audit Unit has no certification related to Internal Audit. To improve competence of the Internal Auditor in monitoring the development of the Company’s business, the Internal Audit Unit continues to conduct developments as follows:1. Enrolling auditors of Internal Audit Unit in training, seminars, and

workshops relevant to the business scope of the Company; and2. Enrolling auditors of Internal Audit Unit in certified sustainable

learning, both domestically and internationally.

Internal Audit Unit Structure Based on the Decree of Bapepam-LK No.496/BL/2008 Regulation No. 1X1.7, the Internal Audit Unit is headed by the Head of Internal Audit, appointed and dismissed by the President Director upon the approval of the Board of Commissioners. This is further detailed in the Company Internal Audit Charter. The number of Internal Audit personnel is not only adjusted to the number of work units to be audited but also based on the Company’s financial ability.

Duties and ResponsibilitiesThe Internal Audit Unit works to help each management member to effectively conduct their duties and responsibilities:1. Preparing and performing the annual Internal Audit plan.2. Assessing and evaluating the implementation of internal control

and risk management system in accordance with the Company’s policy.

3. Performing audit and assessing the efficiency and effectiveness in finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology, and other activites.

4. Providing corrective recommendations and objective information on the audited activities at all management levels.

5. Preparing the audit report and delivering the report to the President Director and the Board of Commissioners.

6. Monitoring, analysing, and reporting the progress of recommendation follow-ups.

7. Coordinating and cooperating with the Audit Committee.8. Developing programmes for evaluating the quality of Internal

Audit activities.9. Performing special audit, if needed.

Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance

AUDIT INTERNALInternal Audit

99

Piagam Audit Internal Sesuai dengan Peraturan No. IX.I.7 Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor Kep-496/BL/2008, tanggal 28 November 2008, tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Internal Audit, Perusahaan memiliki Piagam Audit Internal yang disahkan oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris pada 15 Oktober 2014.

Secara umum, Piagam Audit menguraikan tujuan Unit Audit Internal, struktur organisasi dan posisi, tugas dan tanggung jawab, wewenang, standar etika, dan prosedur standar Unit Audit Internal.

Unit Audit Internal selalu bekerja untuk memastikan bahwa sistem pengendalian internal dilaksanakan secara efektif dan efisien sesuai dengan Piagam Audit Internal Perusahaan.

Pelaksanaan TugasAudit KinerjaPemeriksaan Kinerja bertujuan untuk memastikan tercapainya peningkatan nilai perusahaan. Ruang lingkup pemeriksaan meliputi penyebab tidak tercapainya target operasi, efisiensi dan pemasaran. Pemeriksaan dilakukan dengan skala prioritas pada kegiatan yang berkaitan dengan kebijakan manajemen dan strategi Perusahaan dalam mengantisipasi perubahan situasi usaha.

Audit ProsedurPemeriksaan Sistem dan Prosedur bertujuan untuk memastikan seluruh kegiatan berjalan secara efektif dan efisien. Ruang lingkup pemeriksaan meliputi ketaatan terhadap tata cara dan tata laksana kegiatan yang telah dibakukan (Standard Operating Procedures) serta kepatuhan terhadap ketentuan dan pelaksanaan pelyanan terhadap tamu.

Audit Persediaan dan PengadaanPemeriksaan Persediaan dan Pengadaan bertujuan untuk memastikan nilai ekonomis dari persediaan dan pengadaan barang maupun jasa. Ruang lingkup pemeriksaan meliputi pengelolaan persediaan barang, serta proses pengadaan jasa professional seperti agensi, biro hukum dan event organizer dengan mengacu pada ketepatan kualitas dan harga.

Audit Keuangan & Kas KecilPemeriksaan Keuangan bertujuan untuk memastikan efektivitas pengelolaan keuangan Perusahaan. Ruang lingkup pemeriksaan meliputi kesesuaian Laporan Keuangan dengan bukti dan data pendukung serta ketaatannya terhadap Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan sistem administrasi keuangan yang berlaku di Perusahaan, termasuk didalamnya adalah pemeriksaan Petty Cash. Pemeriksaan petty cash dilakukan dengan mencocokkan laporan petty cash dengan jumlah pemasukkan dan pengeluaran uang. Setiap pemasukan dan pengeluaran petty cash harus dicatat sesuai dengan tata laksana kegiatan yang telah dibakukan serta dilengkapi dengan bukti pembayaran yang dilampirkan. Hasil pemeriksaan petty cash cukup memadai namun membutuhkan beberapa perbaikan.

Internal Audit CharterIn accordance with Regulation No. IX.I.7 Decree of Chairman of Bapepam-LK No. Kep-496/BL/2008, dated 28 November 2008, regarding Establishment and Guidelines for Internal Audit Charter, the Company has an Internal Audit Charter enacted by the Board of Directors and endorsed by the Board of Commissioners on 15 October 2014.

In general, the Audit Charter elaborates the purpose of the Internal Audit Unit, organisation structure and position, duties and responsibilities, authority, ethical standards, and Internal Audit Unit manual.

The Internal Audit Unit always works to ensure that the internal control systems are implemented effectively and efficiently with the control procedures implemented in accordance with the Internal Audit Charter of the Company.

Programmes and ImplementationPerformance AuditPerformance audit aims to ensure the achievement of an increase in the value of the company. The scope of the audit covers the causes of unaccomplished targets of operation, efficiency and marketing. The audit is conducted with priority on activities related to the Company’s management policies and strategies to anticipate changes in the business situation.

Audit ProceduresSystems and Procedures Audit is intended to ensure that all activities run effectively and efficiently. The scope of the audit includes the compliance to the procedures and good governance activities that have been standardised (Standard Operating Procedures) and compliance with the provisions and service implementation towards guests.

Inventory and Procurement AuditInventory and Procurement audit aims to ensure the economic value of the inventory and procurement of goods and services. The scope of the audit includes inventory management, and the procurement process of professional services such as agencies, law firms and event organiser with reference to the precision of quality and price.

Financial Audit & Petty CashFinancial audit aims to ensure the effectiveness of the financial management of the Company. The scope of audit includes the conformity of Financial Statements with the evidence and supporting data as well as its complience to the Regulation of Financial Accounting Standards (PSAK) and financial administrative systems applied in the Company, including the audit of petty cash. Audit of petty cash is done by matching petty cash reports to the number of intake and expenditure of money. Each intake and expenditure of petty cash must be recorded in accordance with the governance of activities that have been standardised and are equipped with attached proof of payment. The result of petty cash audit was adequate but there is scope for further improvement.

100

Audit KhususPemeriksaan Khusus bertujuan untuk mencegah agar kejadian serupa tidak terulang kembali, atau untuk melengkapi data dan informasi yang diperlukan lebih lanjut dalam proses hukum. Ruang lingkup pemeriksaan meliputi kasus-kasus khusus yang terindikasi penyimpangan (fraud), atas permintaan Direktur Utama atau Dewan Komisaris. Kegiatan-kegiatan di atas dilaksanakan secara independen dengan produk akhir berupa rekomendasi atau saran perbaikan, yang disampaikan kepada Direktur Utama.

Pelaksanaan fungsi – fungsi tersebut merupakan penjabaran dari misi satuan kerja Audit Internal, yaitu memastikan terlaksananya kebijakan, program kerja, sistem, dan prosedur Perusahaan pada seluruh kegiatan dalam menunjang tercapainya tujuan Perusahaan.

Unit Audit Internal melakukan pertemuan secara berkala dan insidentil dengan Direksi dan Komite Audit mengenai laporan atas efektivitas sistem pengendalian internal. Unit Audit Internal bertanggung jawab untuk menjaga standar dan kecukupan ruang lingkup pemeriksaan, hasil, efektivitas proses audit, serta memastikan bahwa Unit tersebut memiliki sumber daya yang memadai untuk menjaga independensinya.

Selama 2015, kegiatan Audit Internal menyimpulkan tidak ada temuan audit yang signifikan. Hasil audit telah dilaporkan kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit kepada Direksi untuk penilaian lebih lanjut.

Special AuditsSpecial Audit aims to prevent similar incidents from happening again, or to supplement the data and information required further in legal proceedings. The scope of the audit includes the examination of specific cases that indicate fraud, by the request of the President Director or the Board of Commissioners. The above activities are conducted independently, with the end product in the form of recommendations or suggestions for improvement, which is submitted to the President Director.

Implementation of these functions are the extension of the mission of the Internal Audit Unit, which are ensuring the implementation of company’s policies, work programmes, systems, and procedures in all activities to support the achievement of Company’s goals.

Internal Audit Unit undertakes regular and incidental meetings with the Board of Directors and the Audit Committee regarding the report on the effectiveness of internal control systems. The Internal Audit Unit is responsible for maintaining the standards and adequacy of the audit’s scope, the results, the effectiveness of the auditing process, and ensuring that the unit has adequate resources to maintain its independence.

During 2015, the activities of the Internal Audit concluded that there were no significant audit findings. The auditing results have been reported to the Board of commissioner through the Audit Committee for the Board of Directors for further assessment.

Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance

101

Auditor eksternal ditunjuk berdasarkan rekomendasi dari Komite Audit dan keputusan RUPS Tahunan untuk melakukan audit keuangan dalam memberikan pendapat yang independen dan objektif tentang kewajaran dan kepatuhan laporan keuangan perusahaan terhadap Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. Sejak audit tahun buku 2013, Perseroan telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono (anggota Nexia International) sebagai auditor independen untuk mengaudit laporan keuangan PT Red Planet Indonesia Tbk. Tahun 2015 adalah tahun ketiga bagi auditor independen tersebut untuk mengaudit laporan keuangan tahunan Perusahaan (sebelumnya PT Pusako Tarinka Tbk.). Hasil audit untuk tahun fiskal 2015 menyatakan bahwa laporan keuangan Perusahaan disajikan secara wajar tanpa pengecualian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

The external auditor is appointed based on recommendations from the Audit Committee and the resolutions of the Annual GMS to conduct financial audits and providing an independent and objective opinion about the fairness and compliance of the Company’s financial statements to the Financial Accounting Standards of Indonesia, as well as to prevailing regulations. Since the 2013 fiscal year audit, the Company has appointed the Public Accounting Firm of Kanaka Puradiredja, Suhartono (a member firm of Nexia International) as an independent auditor to audit the financial report of PT Red Planet Indonesia Tbk. The year 2015 is the third year for the appointed independent auditor to audit the annual financial statements of the Company (previously PT Pusako Tarinka Tbk.). The audit results for fiscal year 2015 stated that the Company’s financial statements are fairly stated based on accounting principles generally accepted in Indonesia.

AUDIT EKSTERNALExternal Audit

102

SISTEM PENGENDALIANINTERNALInternal Control System

Pengendalian dan KepatuhanAktivitas-aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur untuk memastikan bahwa petunjuk yang dibuat oleh manajemen sudah dilaksanakan. Perusahaan memiliki mekanisme review dari pejabat tinggi atau manajer senior untuk mengawasi pencapaian suatu unit/satuan kerja terhadap rencana yang telah ditetapkan. Mekanisme review oleh manajemen dalam bentuk Evaluasi Unjuk Kerja Bersama yang merupakan hasil review manajer atas pekerjaan bawahannya.

Sesuai kebijakan akuntansi Perseroan, transaksi yang diakui hanyalah transaksi yang valid sesuai ketentuan manajemen, dan yang dilakukan oleh personel yang memiliki kewenangan serta telah memenuhi prosedur otorisasi.

Penilaian dan Efektivitas Mencari indikasi praktik tindak pidana korupsi di seluruh aspek operasional Perseroan seperti: pengadaan barang/jasa, pemeliharaan, penjualan dan pengelolaan/pencatatan transaksi keuangan, yang mewakili, terus menjadi fokus pelaksanaan kegiatan Sistem Pengendalian Internal dari tahun ke tahun.

Apabila Unit Audit Internal menerima laporan atau menemukan indikasi, tuduhan atau sangkaan tindak pidana korupsi pada diri salah satu karyawan Perseroan, di tingkatan manapun, maka tuduhan atau sangkaan itu akan diproses sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam hal ini Unit Audit Internal akan bekerjasama dengan Deprtemen Hukum Perusahaan dengan menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah selama proses pemeriksaan.

Control and ComplianceControl activities are policies and procedures to ensure that the instructions made by management are implemented. The Company has a review mechanism from senior managers to oversee the achievement of a unit / work unit to a predetermined plan. Review mechanism by the management is in the form of Joint Performance Evaluation which is the result of a manager’s review of their subordinate’s job.

In accordance with the Company’s accounting policies, transactions are only recognised if they are valid according to management’s rules, and carried out by personnel who have the authority and have fulfilled the appropriate authorisation procedures.

Assessment and Effectiveness Searching for indications of corrupt practices in all aspects of the Company’s operations such as: procurement of goods / services, maintenance, sales and management / financial transactions recording, continue to be the focus of the Internal Control System activity implementation from year to year.

If the Internal Audit Unit received reports or find indications, allegations, or suspicion of corruption in one of the employees of the Company, at any level, the accusation or suspicion will be processed according to the law. In this case the Internal Audit Unit will work together with the Company’s Legal Department in upholding the presumption of innocence during the investigation process.

Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance

103

MANAJEMEN RISIKORisk Management

Setiap bidang usaha memiliki risiko tersendiri sesuai dengan karakteristik perusahaan tersebut. Manajemen risiko penting untuk mengelola ketidakpastian akibat ancaman-ancaman tertentu. Meskipun hotel ekonomis seperti Red Planet memiliki prospek bisnis yang cukup menjanjikan, namun tidak terlepas dari berbagai risiko yang harus diantisipasi dan dikelola dengan baik.

Every business has its own risks in accordance with the characteristics of the company. Risk management becomes critical to manage uncertainty due to specific threats. Despite having promising business prospect, value hotels like Red Planet are not immune to various risks which should be anticipated and managed properly.

Identifikasi dan Mitigasi RisikoRisk Identification and Mitigation

Beberapa risiko untuk diantisipasi di tahun 2015 adalah risiko pasar, mata uang asing, risiko harga komoditas, risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko lingkungan. Risiko tersebut lebih lanjut diuraikan sebagai berikut:

Risiko PasarRisiko pasar merupakan risiko akibat melemahnya permintaan akibat kondisi tertentu. Untuk industri perhotelan seperti Red Planet, risiko pasar dapat terjadi karena turunnya jumlah wisatawan asing secara signifikan akibat adanya kejadian luar biasa di Indonesia seperti terorisme, bencana alam dan kondisi luar biasa lainnya yang menyebabkan pihak yang berwenang di beberapa negara melarang warganya berkunjung ke Indonesia.

Red Planet mengelola risiko pasar ini dengan lebih menggiatkan potensi wisatawan domestik sehingga tingkat hunian kamar dapat dijaga agar tetap stabil.

Risiko Nilai Tukar Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Eksposur Perusahaan yang terpengaruh risiko nilai tukar terutama terkait dengan dengan transaksi operasional Perusahaan.

Risiko Tingkat Suku Bunga Perusahaan dan entitas anak terekspos dengan risiko tingkat bunga. Per 31 Desember 2015, Perusahaan dan entitas anak mempunyai outstanding pinjaman sebesar Rp179.566.339.710 dengan tingkat suku bunga sebesar 12,5%.

Risiko KreditRisiko kredit adalah risiko bahwa Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lain akibat gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya.

Among possible risks to be anticipated in 2015 are market risk, foreign currency, commodity price risk, credit risk, liquidity risk, and environmental risk. The risks are further described as follows:

Market RiskMarket risk is the risk of weak demand due to certain conditions. For hospitality industry player like the Red Planet, market risk can occur due to significant decline in the number of foreign tourists because of extraordinary events in Indonesia such as terrorism, natural disasters and other extraordinary conditions that led to travel ban from authority of some countries, preventing its citizens from visiting Indonesia.

Red Planet manage the market risk by intensifying the domestic tourist’s potential so that the room occupancy rates can be kept stable.

Foreign Exchange RiskForeign exchange rate risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Company exposures to the foreign exchange risk relates primarily to operational transaction.

Interest Rate Risk The Company and its subsidiaries are exposed by interest rate risk. As of December 31, 2015 and 2014, the Company and its subsidiaries have an outstanding bank loans of Rp179,566,399,710 with bears an interest rate of 12.5%.

Credit Risk Credit risk is the risk that the Company will incur a loss arising from the customers or counterparties which fail to fulfill their contractual obligations.

104

Risiko LikuiditasRisiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Perusahaan tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya.

Risiko LingkunganRisiko lingkungan dikelola oleh Perusahaan dengan dengan melaksanakan kewajiban Upaya Kelola Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) di setiap properti Red Planet. Perusahaan memastikan semua risiko lingkungan diatasi dengan baik, antara lain dengan melakukan perawatan teratur pada filter udara, filter air, pemisahan sampah kering dengan sampah basah, memastikan ketersediaan selang hydrant dan sprinkle untuk antisipasi bahaya kebakaran dan masih banyak lagi.

Pada prinsipnya, Perusahaan senantiasa berkomitmen untuk menjalankan bisnis sesuai dengan standar lingkungan yang berlaku. Hal ini dapat tercermin dari pengecekan secara berkala yang dilakukan dinas terkait pada Perusahaan, mulai dari Dinas Pertamanan, Dina Tata Kota, Dinas Kebersihan serta Dinas Pemadam Kebakaran.

Liquidity Risk Liquidity risk is a risk arising when the cash flows position of the Company is not enough to cover the liabilities which become due.

Environmental Risk Environmental risks are managed by the Company by implementing its obligations on Environmental Management Effort (UKL) and Environmental Monitoring Effort (UPL) in each Red Planet property. The Company makes sure all the environmental risks are adequately addressed, among others, by doing regular maintenance on the air filter, water filter, separating dry and wet waste, ensuring the availability of the hydrant hose and sprinkler to anticipate the danger of fire, and more.

In principle, the Company is always committed to conduct business in accordance with applicable environmental standards. This is reflected in the periodic checks performed on the Company by relevant agencies, ranging from the Parks Department, City Planning Department, the Sanitation Department and the Fire Department.

Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance

105

Berdasarkan evaluasi, sistem manajemen risiko Perusahaan di tahun 2015 terhitung efektif. Pertimbangan ini didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut:

Risiko PasarRisiko pasar akibat menurunnya jumlah pengunjung diantisipasi dengan efisiensi biaya serta diversifikasi pelanggan baik asing maupun domestic, dengan tujuan wisata ataupun bisnis.

Risiko Nilai Tukar Transaksi utama Perusahaan dilakukan dalam mata uang Rupiah, demikian juga dengan pembukuannya.

Risiko Tingkat Suku Bunga Risiko tingkat suku bunga dapat diantisipasi dengan baik oleh manajemen.

Risiko KreditPerusahaan mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.

Risiko LikuiditasDalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.

Risiko LingkunganSepanjang tahun 2015 Perusahaan belum pernah mendapatkan teguran dari berbagai dinas pemerintah terkait permasalahan lingkungan. Hal ini membuktikan bahwa pengelolaan risiko lingkungan telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Based on evaluation, the Company’s risk management system in 2015 was considered effective. The judgment is based on these assessments:

Market RiskMarket risk due to the declining number of visitors was managed by ensuring very low operating costs as well as creating a very diversified customer base, both foreign and domestic, and also both leisure and business.

Foreign Exchange Risk Most of the Company’s transactions are denominated in Rupiah Indonesia, similar with its recording currency.

Interest Rate Risk Interest rate risk can be anticipated by the management.

Credit RiskThe Company manages and controls the credit risk by parties, setting internal policies on verifications and authorizations of credit, and regularly monitoring the collectability of receivables to reduce the exposure to bad debts.

Liquidity RiskIn managing the liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash deemed adequate to finance the Company operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluates the projected and actual cash flows and continuously assesses conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources.

Environmental RisksThroughout 2015, the Company never received a reprimand from the various government departments related to environmental problems. This proves that environmental risk management has been going well and in accordance with applicable regulations.

EVALUASI ATAS SISTEMMANAJEMEN RISIKO

Evaluation on Risk Management System Effectiveness

106

Kedudukan dan Fungsi dari unit kerja Hukum dalam perusahaan sangat penting, dan mengawasi seluruh permasalahan hukum di Perusahaan, hubungan kontrak dengan pihak ke tiga, dan perlindungan asset dan kepentingan Perusahaan.

Fungsi unit hukum saat ini termasuk menangani dokumen perijinan, perpanjangan, pemutusan dan pembaruan kontrak, lisensi usaha, lisensi operasi dari setiap property, hubungan dengan pemda setempat seperti dinas tenaga kerja, PMK, Badan Lingkungan Hidup, Badan Koordinasi Penanaman Modal, satpol PP, mengontrol pembayaran retribusi tahunan pada perijinan tertentu seperti HO (undang-undang gangguan) serta bergbagai pelaporan periodik seperti UKL dan UPL. Disamping itu, unit kerja hukum juga menangani proses Litigasi dan non Litigasi.

Non LitigasiSelama tahun 2015, ada beberapa kasus yang masih dalam tahap mediasi (non litigasi). Kasus-kasus tersebut sebagian besar mengenai hukum tenaga kerja dan perkara dengan sebuah pihak terkait dengan kurangnya pemenuhan kewajiban kontrak.

LitigasiSebagaimana telah diungkapkan pada laporan tahunan tahun 2014 dimana Perusahaan memiliki kasus hukum dengan kontraktor di Pekanbaru. Saat ini kasus tersebut sudah diselesaikan di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).

Perusahaan memiliki satu kasus hukum dengan kontraktor di Pasar Baru yang sudah masuk proses sidang di BANI. Kasus-kasus hukum tersebut tidak memberikan pengaruh kepada kelanjutan usaha Perusahaan.

The position and function of the Legal unit within the Company is very important, and oversees all legal matters within the Company, its contractual relationship with third parties, and the protection of the Company’s assets and interests.

The unit’s current fuctions include permitting and licensing of every property; extending, terminating and renewingl contracts; maintain relations with local government statutory bodies such as human resources bureau, fire station bureau, environmental bureau, Capital Investment Coordination board, police, annual retribution payment controls on HO (nuisance permit); and overseeing periodic reports such as UKL and UPL (environment). In addition, the Legal unit also handles any litigation arising in addition to other non-litigation legal processes.

Non LitigationThroughout 2015, several matters arose requiring mediation (non litigation). These cases largely concerned labour law and a dispute with a party regarding lack of fulfillment of contractual obligations.

LitigationAs mentioned in the Company’s 2014 Annual Report, the Company has an ongoing legal case with the contractor of Red Planet Pekanbaru. Currently, the case is proceeding under the auspices of the Indonesia National Arbitration Institute (BANI).

Further, the Company has a dispute with the contractor of Red Planet Pasar Baru and this case is also proceeding under the auspices of BANI. These legal cases are clearly defined and do not in any way threaten the sustainability of the Company’s business.

RANAH HUKUM MATERIALMaterial Legal Aspect

Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance

107

Selama tahun 2015 tidak ada sanksi ataupun kasus hukum yang dihadapi oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi, dan tidak ada sanksi administratif yang dikenakan oleh otoritas pasar modal atau otoritas lainnya kepada Perusahaan, Dewan Komisaris, dan Direksi.

Throughout 2015 there were no sanctions nor litigation involving the members of the Board of Commissioners and Directors. In addition, there was no administrative sanction imposed by the capital market authority or other authorities regulating the Company, the Board of Commissioners, and the Board of Directors.

INFORMASI TENTANG SANKSI ADMINISTRATIF TERHADAP PERUSAHAAN

Information About Administrative Sanction Against the Company

108

Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance

Kode EtikKode etik Perusahaan merupakan seperangkat nilai-nilai, perilaku moral dan kebiasaan atas dasar tidak ada prinsip-prinsip diskriminasi seperti jenis kelamin, ras, agama. Kode etik ini yang harus dimiliki oleh semua karyawan dan tercermin dalam sikap dan profesionalisme yang memberikan nilai tambah kepada Perusahaan dan pemangku kepentingan.

Kode etik bagi karyawan disusun dan disetujui oleh manajemen Perusahaan dan terdiri dari:

Karyawan harus menjalankan bisnis dengan jujur dan profesional, dengan integritas tertinggi dalam kaitannya dengan sesama karyawan, tamu, pemasok, kontraktor dan setiap orang lain yang memiliki hubungan dengan mereka.Karyawan merepresentasikan Perusahaan setiap saat dan diharapkan untuk bertindak profesional. Karyawan harus menjunjung nilai-nilai filosofi Perusahaan yang meliputi respek terhadap orang lain jujur dan memenuhi integritas. Karyawan tidak boleh melakukan tindakan apapun yang merugikan Perusahaan atau maksud dan tujuannya. Karyawan tidak boleh terlibat dalam situasi di mana terdapat konflik kepentingan. Konflik kepentingan terjadi dalam situasi di mana seseorang dalam membuat keputusan resmi mendapatkan keuntungan pribadi dari keputusan tersebut. Jika konflik semacam itu terjadi, karyawan harus segera melaporkannya kepada Manajer SDM. Karyawan harus selalu memiliki semangat kerja sama, kejujuran, dan profesionalisme. Setiap karyawan harus sepenuhnya bekerjasama dalam investigasi atau penyelidikan yang dilakukan oleh atau atas nama Perusahaan. Selama masa kerja, Karyawan mungkin berhubungan dengan informasi yang bersifat rahasia. Karyawan tidak boleh mengungkapkan, menyebarkan atau menggunakan informasi rahasia tersebut selain dari yang diperlukan dalam kegiatan pekerjaan. Segala pelanggaran kode etik ini dan/atau nilai-nilai dan aturan Perusahaan, dapat mengakibatkan tindakan pendisiplinan, termasuk pemutusan hubungan kerja. Jika pelanggaran tersebut melibatkan pelanggaran undang-undang, Perusahaan dapat menghubungi pihak penegak hukum.

Code of ConductThe Company’s work ethics is the set of values, moral conduct, and habits on the basis of the principle of no discrimination, whether on the basis of gender, race, or religion, and which should be possessed by all employees and reflected in a form of attitude and professionalism that produces added-value to the Company and its stakeholders.

The code of conduct for employees compiled and approved by the Company’s management and consists of the following:

Employees must conduct all of their business in an honest and professional manner, with the highest integrity in relation to fellow employees, guests, suppliers, contractors, and any other parties having dealings with them. Employees represent the Company at all times and are expected to act in a highly professional manner. Respect, honesty, integrity, and fairness are at the core of the Company’s philosophy and employees must uphold these values in support of the Company at all times. Employees must not conduct themselves in any way that is detrimental to the Company, or its goals and objectives. At no time should an employee be involved in any situation where there is a conflict of interest. A conflict of interest occurs in a situation in which someone who has to make a decision in an official capacity stands to profit personally from the decision. If such a conflict exists, the employee must notify the HR Manager immediately. At all times, the employee must conduct themselves in a spirit of cooperation, truthfulness, honesty, and professionalism. Every employee is expected to fully cooperate in any investigation or inquiry conducted by, or on behalf of, the Company. During their employment, employees may work and/or be exposed to confidential and/or proprietary information. The employees must never disclose, reveal or use such confidential or proprietary information other than as required in the normal course of the employee’s employment. Any violation of this code of conduct and/or Company’s values and rules, may result in disciplinary action, including termination. If such violation involves an infraction of a law, the appropriate law enforcement authorities may be contacted.

KODE ETIK DAN BUDAYA PERUSAHAANCode of Conduct and Corporate Culture

109

Budaya PerusahaanNilai-nilai inti Perusahaan menjadi landasan dari budaya Perusahaan, dan kami percaya dan menjalani nilai-nilai pokok tersebut.1. Tetap sederhana dan lakukan secara tepat

Kami berupaya untuk mengerjakan sesuatu secara sederhana. Kemudian kami fokus pada yang kami lakukan, secara tepat dari awal.

2. Pragmatis, positif, dan profesional Selalu melihat sisi positif dalam segala situasi dan memperlakukan rekan kerja secara positif dan profesional. Selalu mengambil pendekatan yang paling praktis dalam melakukan pekerjaan.

3. Menaruh respek, penuh pertimbangan dan berbagi Kami memperlakukan rekan kerja dan mitra kami sebagaimana kami ingin diperlakukan. Dengan memahami bahwa masalah rekan kerja adalah juga masalah bersama, kami dapat memahami permasalahan dengan lebih baik dan memecahkan masalah tersebut bersama.

4. Belajar dari Kesalahan Kami mengerti bahwa kesalahan tidak dapat dielakkan (meskipun tidak diinginkan) dan kami menganggap bahwa kesalahan adalah kesempatan besar untuk memahami kesalahan yang telah terjadi dan mengambil pelajaran secara keseluruhan. Mengakui kesalahan sangat disarankan dan menyalahkan orang lain sangat tidak disarankan.

Sosialisasi dan Implementasi Berbagai program yang terkait dengan sosialisasi dan penegakan kode etik dan budaya perusahaan telah dilaksanakan melalui manajemen kepatuhan, program pelatihan, dan khususnya dengan mendistribusikan “The Red Planet Way” - Buku Manual Karyawan. Kode etik dan budaya perusahaan harus diikuti oleh semua pihak termasuk Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan. Pada dasarnya, kode etik merupakan pedoman dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari Perusahaan selain mewujudkan penerapan Prinsip GCG.

Untuk menerapkan kode etik, Perusahaan harus mengikuti dan mematuhi undang-undang dan peraturan yang terkait dengan bisnis dan menjaga integritas tertinggi Perusahaan dalam interaksi dengan para pemangku kepentingan.

Perusahaan berkomitmen untuk menyediakan kesempatan kerja yang setara bagi seluruh karyawan dan pelamar. Komitmen ini didasarkan pada prinsip Perusahaan untuk menghormati martabat dan harga diri semua orang. Perusahaan akan merekrut, mempekerjakan, melatih dan mempromosikan karyawan tanpa memandang ras, jenis kelamin, warna kulit, usia, agama, status perkawinan, dan preferensi seksual. Pemutusan hubungan kerja dilakukan dengan cara non-diskriminatif. Alasan untuk pemutusan hubungan kerja harus tidak terkait dengan ras, jenis kelamin, warna, umur, agama, status perkawinan, dan preferensi seksual. Semua karyawan harus memiliki akses yang sama untuk prosedur pengaduan atas dugaan diskriminasi.

Corporate CultureThe Company’s Core Values serve as the foundation of our corporate culture and we truly believe in and strive to live by our Core Values.1. Keep it simple and do it properly

We take the effort to keep what we do simple. We then focus on doing what we do, properly, first time.

2. Pragmatic, positive, and professional Always seeing the positive in a situation and treating others in a positive and professional manner and, above all, always taking the most practical approach to everything we do.

3. Respect, consideration and sharing We treat our colleagues and partners as we would want to be treated ourselves. By understanding that any one of our colleagues’ problems is also our own, we can better understand them, share them, and solve them together.

4. Learning from Our Mistakes We understand that mistakes are inevitable (albeit undesirable) and we treat them as great opportunities to understand what has gone wrong and learn from them as a whole. Admitting to a mistake is encouraged, blaming people is absolutely discouraged.

Socialisation and Implementation Various programmes related to the socialisation and enforcement of the code of ethics and corporate culture have been implemented through compliance management, training programmes, and particularly by distributing “The Red Planet Way” - Employee Handbook. Our code of conduct and corporate culture should be followed by all, including the Board of Commissioners, the Board of Directors, and employees. In essence, the code of conduct serves as a guideline in carrying out the Company’s daily activities while also embodying the implementation of GCG Principles.

To implement the code of conduct, the Company should follow and comply with the business-related laws and regulations and maintain the Company’s highest integrity and relationship in its interaction with the stakeholders.

The Company is committed to providing equal employment opportunity to all employees and applicants. This commitment is based on the Company’s corporate principle to respect the dignity and worth of all individuals. The Company will recruit, hire, train, and promote employees without regard to race, sex, skin color, age, religion, marital status, and sexual preference. The termination of employees shall be conducted in a non-discriminatory manner. Reasons for terminations shall be unrelated to race, sex, color, age, religion, marital status, and sexual preference. All employees shall have equal and ready access to appropriate Company grievance procedures for the redress of alleged discrimination.

110

ETIKA DAN PERILAKU DEWAN KOMISARIS, DIREKSI DAN KARYAWAN PERUSAHAANEthics and Behaviour of the Board of Commissioners, the Board of Directors, and Employees

Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance

Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola (GCG) secara menyeluruh dan konsisten dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab. Etika dan Perilaku PT Red Planet indonesia Tbk berisi persyaratan yang harus dilaksanakan sebagai implementasi terjemahan prinsip GCG adalah Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung Jawab, Kemandirian, dan Keadilan.

Hal ini bertujuan tidak hanya untuk memastikan kepatuhan terhadap semua peraturan perusahaan dan perundang-undangan terkait, namun memberikan panduan bagi Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan untuk melakukan interaksi dengan pemangku kepentingan berdasarkan pada nilai-nilai moral yang merupakan bagian dari budaya perusahaan. Dengan demikian, etika bisnis dan etika kerja yang dijalankan merupakan bagian dari budaya perusahaan.

The Board of Commissioners, the Board of Directors and Employees are committed to apply principles of Good Corporate Governance and consistancy to conducting duty and responsibility.

The ethics and behaviour of PT Red Planet Indonesia Tbk are underlined by the requirement to apply certain GCG principles, which are: Transparancy, Accountability, Responsibility, Independence, and Justice.

It is aimed not only to comply to all Company rules and applied regulations, but also as a guide to the Board of Commissioners, Board of Directors, and Employees to interact with stakeholders based on moral values that are part of Corporate Culture. Thus, business conduct and work conduct become a part of Company Culture as well.

111

SISTEM PELAPORANPELANGGARAN

Whistleblowing System

Sesuai dengan komitmen Perusahaan, bisnis dijalankan dengan mengutamakan transparansi, akuntabilitas serta sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku. Dalam rangka mendukung ketiga hal tersebut di atas, Perusahaan memiliki sistem dan mekanisme pelaporan. Diharapkan dengan adanya sistem pelaporan Perusahaan dapat berjalan dengan baik dan tercipta situasi kerja yang kondusif, bersih dan bertanggung jawab.

Dalam pelaksanaannya sistem pelaporan dikelola oleh Departemen Sumber Daya Manusia (HRD), dengan tujuan untuk memastikan setiap pelanggaran yang ditemukan, dapat ditindaklanjuti tanpa mengganggu jalannya bisnis dan reputasi Perusahaan serta menciptakan iklim transparansi.

Ruang lingkup pelaporan yang dimaksud meliputi:1. Penyimpangan dari peraturan dan perundangan yang berlaku2. Penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan di luar

Perusahaan 3. Pemerasan4. Perbuatan curang5. Benturan kepentingan6. Gratifikasi

Mekanisme PelaporanDi tahun 2015 Perusahaan mengupayakan untuk membentuk mekanisme pelaporan yang memberikan ruang bagi seluruh elemen Perusahaan untuk terlibat aktif dalam memberikan laporan ketika mengetahui adanya indikasi penyimpangan di Perusahaan.

Mekanisme pelaporan dilakukan melalui Departemen Sumber Daya Manusia (HRD) dengan menerapkan dua prinsip dasar, yakni dilakukan dengan itikad baik, bukan karena kepentingan pribadi dan manfaat pelaporan haruslah untuk kepentingan bersama.

Alur dari mekanisme pelaporan adalah sebagai berikut:Untuk membuat pelaporan, pelapor dapat menyampaikan melalui surat tertulis yang ditujukan kepada HRD dalam amplop tertutup. HRD akan mencatat dan menuangkan laporan dalam format standar.Pelaporan yang disampaikan tanpa identitas tetap diproses, akan tetapi dengan melihat terlebih dahulu bukti-bukti yang diajukan dan adanya kemungkinan untuk melakukan konfirmasi pelaporan.HRD kemudian menyerahkan laporan pengaduan kepada pihak pengelola pelaporan.

The Company is commited to run the business by promoting transparency, accountability, and in accordance with the provisions of existing law. To support the three things mentioned above, the Company has systems and reporting mechanisms. Through the reporting system, the Company can work well and create a conducive, clean, and responsible work environment.

The implementation of the reporting system is managed by the Human Resources Department (HRD), in order to ensure that, if a violation is found, it does not disrupt the business or reputation of the Company, but still creates a climate of transparency.

The scope of reporting may include:1. Diversion of rules and existing regulations2. Manipulation of job position for other interests beside the

Company3. Extortion 4. Deception5. Conflicts of interest 6. Gratuities

Reporting MechanismIn 2015, the Company sought to establish reporting mechanisms that provided scope for all elements of the Company to be actively involved in reporting any forms of irregularities in the Company.

The reporting mechanism is done through the Human Resources Department (HRD) by applying two basic principles, which are fulfilled in good faith, not for personal interests, and the benefits of reporting should be for the common good.

Chronology of the reporting mechanism is as follows:To make a report, the whistleblower may deliver a written letter addressed to HRD in a sealed envelope.HRD will record and compile reports in a standard fromat. Reports submitted without a fixed identity are processed, but on the basis of examining evidence filed and determining the possibility of confirming the report.HRD then submits a report to the party who manages reporting complaints.

112

Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance

Pihak yang Mengelola Pelaporan Penanggung jawab tindak lanjut pelaporan adalah:

Direktur Utama jika terlapor adalah karyawan perusahaan selain DireksiDirektur utama, jika terlapor adalah anggota Dewan Komisaris Dewan Komisaris jika terlapor adalah Direksi

Penanganan Pelaporan dan Hasil PelaporanDirektur Utama atau Dewan Komisaris melakukan investigasi atas indikasi awal selama 14 hari kerja dan membuat ringkasannya. Berdasarkan hasil tersebut, Direktur Utama atau Dewan Komisaris memutuskan tindak lanjut untuk menghentikan atau meneruskan prosesnya. Laporan hasil investigasi diselesaikan dalam waktu selambatnya 90 hari kerja sejak keputusan untuk melakukan investigasi.

Perlindungan untuk PelaporPerusahaan memberikan apresiasi setinggi-tingginya bagi pelapor yang telah memiliki itikad baik untuk memberikan pengaduan. Oleh karena itu, Perusahaan menjamin perlindungan pelapor dengan menjaga kerahasiaan identitas pelapor serta menjamin pelapor dari segala bentuk ancaman, intimidasi, hukuman, atau tindakan yang tidak menyenangkan dari pihak manapun.

Apabila kasus yang dilaporkan tidak dapat diselesaikan secara internal oleh Perusahaan dan harus sampai ke pengadilan, maka pelapor akan didampingi oleh kuasa hukum yang disediakan oleh Perusahaan.

Komitmen Perusahaan untuk menjalankan bisnis dengan transparan, jujur dan adil menjadi landasan bagi Perusahaan untuk mendorong seluruh karyawan turut berperan aktif dalam penegakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik sesuai nilai-nilai moral dan etika.

Parties Managing ReportingUndertaking follow-up reporting are:

The President Director, if the reported party are employees of the Company except the Board of DirectorsThe President Director, if the reported party is a member of the Board of CommissionersThe Board of Commissioners if the reported party is a member of the Board of Directors

Report Handling and Reporting ResultsThe President Director or the Board of Commissioners investigates the initial indication for 14 working days and creates a summary. Based on these results, the President Director or the Board of Commissioners decide the follow-up and whether to stop or continue the process. The results of investigations shall be completed, at the latest, 90 working days after the decision to conduct an investigation.

Protection for WhistleblowerThe Company delivers the highest appreciation for the whistleblower who has had the good faith to provide the complaint. Therefore, the Company ensures the protection of the whistleblower by maintaining confidentiality of the identity of the whistleblower and protects the whistleblower from all forms of threats, intimidation, punishment, or unwelcome conduct of any party.

If the reported cases cannot be solved internally by the Company and are subject to law, legal counsel provided by the Company will accompany the whistleblower.

The Company’s commitment to conduct business with transparency, honesty, and fairness is the basis for the Company to encourage all employees take an active role in upholding the principles of good corporate governance that represent moral values and ethics.

113

KETERBUKAAN INFORMASIInformation Disclosure

Sesuai dengan prinsip-prinsip GCG, terutama dalam aspek transparansi, Perusahaan memberikan akses informasi yang mudah bagi pemegang saham, karyawan, konsumen, masyarakat umum, dan pemerintah. Perusahaan terus memberikan informasi terbaru yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh pemangku kepentingan melalui website resmi perusahaan www.redplanetindonesia.com yang berisi informasi dan/atau kontak sekretaris perusahaan/ hubungan investor di [email protected].

Selain itu, Perusahaan juga menyajikan informasi penting yang dapat digunakan oleh para pemangku kepentingan untuk menganalisa kinerja Perusahaan seperti posisi keuangan, kondisi, dan prospek usaha tersedia dalam laporan tahunan dan laporan keuangan serta siaran pers dan pengungkapan informasi lainnya. Informasi terus diperbarui secara berkala agar masyarakat selalu menerima informasi terbaru.

Perusahaan secara berkala menyelenggarakan paparan publik dan pada tahun 2015 diadakan pada tanggal 28 Juli, membahas kinerja Perseroan di tahun 2015, prospek masa depan serta peluncuran merek dan logo baru hotel Red Planet. Sehubungan dengan keperluan komunikasi karyawan, Perusahaan menyediakan media internal, yaitu intranet dan buletin. Hal ini merupakan komitmen Perusahaan untuk menyebarkan informasi untuk memenuhi kebutuhan para pemangku kepentingan dalam mendapatkan informasi tentang Perusahaan. Komitmen ini juga mencerminkan prinsip-prinsip GCG, khususnya dalam hal transparansi dan akuntabilitas.

In accordance with the GCG principles, especially in the aspect of transparency, the Company allows easy access to information for the shareholders, employees, consumers, general public, and government. The Company continues to provide the latest information that can be accessed easily and quickly by the stakeholders through the Company’s official corporate website www.redplanetindonesia.com which contains information, or through the Company’s corporate secretary/investor relations contact at [email protected].

In addition, the Company also presents important information that can be used by stakeholders to analyse the Company’s performance, such as financial position, conditions, and prospects which are available in the annual reports and financial statements as well as press releases and other information disclosures. The information continues to be updated regularly so that the public will always receive the latest information.

The Company regularly conducts public exposes and in 2015 it was held on 28 July, which discussed the Company’s performance in 2015, future prospects, and the new logo & brand launch. As for employee communication purposes, the Company provides internal media, namely intranet and bulletins. It is the Company’s commitment to disseminate information to meet the needs of its stakeholders to get information about the Company. This commitment also demonstrates the principles of GCG, particularly in terms of transparency and accountability.

114

LAPORAN TANGGUNG JAWABSOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility Report

Sebagai warga korporasi yang bertanggung jawab, Perusahaan tidak hanya berkomitmen pada kinerja usaha yang mementingkan profit. Seiring dengan pertumbuhan berkelanjutan, Perusahaan juga memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan lingkungan serta kepada pemangku kepentingan lainnya.

Penciptaan hubungan yang harmonis dan sinergis dengan masyarakat dan lingkungan sekitar memungkinkan Perusahaan untuk membangun citra tata kelola yang baik melalui partisipasi dalam bentuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR). Realisasi anggaran CSR di tahun 2015 adalah sebesar Rp25.000.000 secara keseluruhan, sementara itu Perusahaan terus meneyelesaikan rencana program CSR dengan anggaran yang lebih besar di tahun 2016.

As a responsible corporate citizen, the Company is committed to conducting its business whilst not being solely profit-oriented. Along with its quest for sustainable growth, the Company seeks to provide positive contributions to its local communities and environment as well as to other stakeholders.

The creation of a harmonic and synergistic relationship with the community and surrounding environment allows the Company to create an image of a good corporate citizen through active participation in the form of Corporate Social Responsibility (CSR). The realisation of CSR budget in 2015 amounted to Rp25,000,000 in total, whilst the Company continued to construct programmes with a larger budget in 2016.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility

115

PROGRAM CSRCSR Programme

Kanker payudara merupakan penyakit yang banyak mengakibatkan kematian. Untuk wanita Indonesia kanker payudara menduduki peringkat pertama terbanyak setelah kanker rahim dan pada umumnya ditemukan sudah pada stadium lanjut. Sebenarnya peluang pasien kanker payudara bisa mencapai kesembuhan 98% apabila terdeteksi dini dan diobati secara medis.

Guna menurunkan angka kejadian kanker payudara stadium lanjut dan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap kanker, maka YKPI (Yayasan Kanker Payudara Indonesia) bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk instansi swasta berupaya memberikan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya dan cara deteksi dini kanker payudara.

Sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial perusahaan untuk berkontribusi kepada kesejahteraan masyarakat, Red Planet turut serta dan mendukung upaya YKPI untuk memberikan edukasi kepada masyarakat seputar penyakit kanker payudara.

Program YKPI yang diberi nama Pita Pink mengusung slogan “Saling Jaga, Saling Peduli” mempunyai kerangka kerja rehabilitatif, kuratif dan promotif preventif dengan visi “Menuju Indonesia Bebas Kanker Payudara Stadium Lanjut”.

Breast cancer is a disease that often results in death. Amongst Indonesian women, breast cancer ranked most common after cervical cancer and is generally found at an already advanced stage. Actually chances of breast cancer patients to be cured can reach 98% if detected early and treated medically.

In order to reduce the incidence of advanced breast cancer and increase the community awareness and knowledge about cancer, YKPI (Indonesia Breast Cancer Foundation) in cooperation with various parties, including private agencies, are working to provide counseling and education to the community about the dangers of breast cancer and how to detect breast cancer early.

As a form of corporate concern and social responsibility to contribute to public welfare, Red Planet participated and supported YKPI’s effort to educate the public about breast cancer.

YKPI’s programmeme, named Pink Ribbon, using the slogan of “Take care of each other, Care for one another” has a rehabilitative, curative, and preventive framework with the vision “Towards an Indonesia Free of Advanced Breast Cancer”.

116

Pada Bulan Oktober 2015 yang merupakan Bulan Peduli Kanker Payudara Internasional (Breast Cancer Awareness) YKPI turut memperingatinya dengan menyelenggakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kualitas kesehatan perempuan Indonesia khususnya terhadap pencegahan dini kanker payudara.

Red Planet turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut dengan menyediakan kotak donasi di seluruh hotel Red Planet di Indonesia, di mana para karyawan dan tamu dapat ikut serta menggalang dana. Kemudian dana yang terkumpul dikalikan dua dengan penambahan jumlah dari Perusahaan dan selanjutnya total dana tersebut disumbangkan melalui YKPI untuk kepentingan edukasi terkait kanker payudara.

Rangkaian acara Bulan Peduli Kanker Payudara Internasional oleh YKPI yang diketuai oleh Ibu Linda Agum Gumelar diakhiri dengan kegiatan Go Run and Walk for supporting Breast Cancer Awareness yang dilaksanakan pada tanggal 1 November 2015 bertempat di FX Sudirman, diikuti oleh 2000 peserta. Dalam kegiatan ini YKPI bekerja sama dengan Red Planet dan perusahaan swasta lain menyelenggarakan kegiatan Fun Run & Fun Walk guna meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kanker payudara sekaligus mengajak masyarakat berolahraga yang baik bagi kesehatan fisik maupun mental.

Melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam bulan peduli kanker payudara internasional ini diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat akan pentingnya kesadaran akan bahaya kanker payudara melalui deteksi dini dan juga pentingnya dukungan dari keluarga dan sahabat pasien untuk menghadapi kanker payudara.

In October 2015, the International Breast Cancer Awareness Month, YKPI held various activities to improve the quality of Indonesian women’s health, especially through early prevention of breast cancer.

Red Planet participated in such activity by providing donation boxes throughout the Red Planet hotel in Indonesia, where employees and guests could participate in raising funds. The collected funds were then doubled by the Company and subsequently the total funds were donated through YKPI for the benefit of breast cancer-related education.

The series of events for the International Breast Cancer Awareness Month by YKPI, chaired by Ms. Linda Gumelar, ended with the Go Run and Walk for supporting Breast Cancer Awareness which was held on 1 November 2015 at FX Sudirman, followed by 2,000 participants. Through this activity YKPI in cooperation with Red Planet and other private companies conducted Fun Run & Fun Walk to raise public awarenessof, and concern for, breast cancer as well as invited people to exercise which is beneficial for physical and mental health.

Through various activities carried out in the international breast cancer awareness month, Red Planet hoped that public concern of the dangers of breast cancer and the awarness to undertake early detection increases. Support from family and friends of patients was no less important for dealing with breast cancer.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility

117

PRAKTEK KETENAGAKERJAAN, KESEHATANDAN KESELAMATAN KERJA

Practice of Employment, Occupational Health, and Safety

Manajemen HSE senantiasa menjadi prioritas utama Perusahaan yang memandang karyawan sebagai mitra strategis yang berharga bagi Perusahaan, selain juga senantiasa mengutamakan keamanan dan keselamatan pelanggan/tamu. Di setiap aspek perencanaan dan implementasi kegiatan operasional, semua aktivitas kerja diarahkan untuk mematuhi program pengendalian risiko secara komprehensif untuk melindungi keselamatan karyawan dan pelanggan/ tamu. Oleh karena itu, Perusahaan telah mengimplementasikan inisiatif HSE yang akan memastikan bahwa hotel kami nyaman dan aman. Perusahaan telah menyediakan fasilitas dan sarana penting lainnya untuk membantu dalam mengelola kesehatan dan keselamatan kerja dimana perlu. Selanjutnya, Perusahaan menelaah kebijakan tersebut secara teratur dan memperbaharuinya dimana perlu, serta melaksanakan pelatihan yang relevan dan seminar untuk kemampuan. Dalam praktiknya, Perusahaan juga menerapkan perlakuan kesetaraan gender dan kesempatan kerja serta pelatihan.

The management of HSE has always been a main priority of the Company which regards the employees as strategic partners that are valuable for the Company, in addition to always prioritising customers’ security and safety. In every aspect of planning and executing operational activity, all working activities will be directed to comply with the programme of risk control which will be done comprehensively and diligently to protect the employees’ and customers’ safety. Thus, the Company has implemented the HSE initiative that will ensure that the Company’s hotels are comfortable and safe. The Company has provided facilities as well as other necessary means to help in managing occupational health and safety as deemed to be necessary. Further, the Company regularly examines its policies in this regard and updates them as required, as well as conducting relevant training and skill enhancement workshops. In doing so, the Company applies treatment gender equality and equal employment opportunities.

118

TempatVenue

Perlengkapan KeselamatanSafety Attributes

Jumlah Perlengkapan KeselamatanTotal Amount of Safety Attributes

Kantor PusatHead Office

Pemadam KebakaranFire Extinguisher

1 (satu) buah1 (one) pcs

PPPKFirst Aid Toolkits

1 (satu) set1 (one) set

Lampu DaruratEmergency Lamp

3 (tiga) buah3 (three) pcs

RPH Pasar BaruPemadam Kebakaran

Fire Extinguisher24 (dua puluh empat) buah

24 (twenty-four) pcs

PPPKFirst Aid Toolkits

1 (satu) set1 (one) set

Lampu DaruratEmergency Lamp

72 (tujuh puluh dua) buah72 (seventy-two) pcs

Informasi Prosedur EvakuasiEvacuation Procedure Information

disediakan di setiap ruanganprovided in every room

RPH PekanbaruPemadam Kebakaran

Fire Extinguisher33 (tiga puluh tiga) buah

33 (thirty-three) pcs

PPPKFirst Aid Toolkits

1 (satu) set1 (one) set

Lampu DaruratEmergency Lamp

24 (dua puluh empat) buah24 (twenty-four) pcs

Informasi Prosedur EvakuasiEvacuation Procedure Information

disediakan di setiap ruanganprovided in every room

RPH SoloPemadam Kebakaran

Fire Estinguisher30 (tiga puluh) buah

30 (thirty) pcs

PPPKFirst Aid Toolkits

1 (satu) set1 (one) set

Lampu DaruratEmergency Lamp

30 (tiga puluh) buah30 (thirty) pcs

Informasi Prosedur EvakuasiEvacuation Procedure Information

disediakan di setiap ruanganprovided in every room

RPH BekasiPemadam Kebakaran

Fire Extinguisher27 (dua puluh tujuh) buah

27 (twenty-seven) pcs

PPPKFirst Aid Toolkits

1 (satu) set1 (one) set

Lampu DaruratEmergency Lamp

27 (dua puluh tujuh) buah27 (twenty-seven) pcs

Informasi Prosedur EvakuasiEvacuation Procedure Information

disediakan di setiap ruanganprovided in every room

RPH MakassarPemadam Kebakaran

Fire Extinguisher33 (tiga puluh tiga) buah

33 (thirty-three) pcs

PPPKFirst Aid Toolkits

1 (satu) set1 (one) set

Lampu DaruratEmergency Lamp

33 (tiga puluh tiga) buah33 (thirty-three) pcs

Informasi Prosedur EvakuasiEvacuation Procedure Information

disediakan di setiap ruanganprovided in every room

Daftar Perlengkapan KeselamatanList of Safety Attributes

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility

119

TempatVenue

Perlengkapan KeselamatanSafety Attributes

Jumlah Perlengkapan KeselamatanTotal Amount of Safety Attributes

RPH SurabayaPemadam Kebakaran

Fire Extinguisher33 (dua puluh empat) buah

33 (twenty-four) pcs

PPPKFirst Aid Toolkits

1 (satu) set1 (one) set

Lampu DaruratEmergency Lamp

33 (tujuh puluh dua) buah33 (seventy-two) pcs

Informasi Prosedur EvakuasiEvacuation Procedure Information

disediakan di setiap ruanganprovided in every room

RPH PalembangPemadam Kebakaran

Fire Extinguisher33 (tiga puluh tiga) buah

33 (thirty-three) pcs

PPPKFirst Aid Toolkits

1 (satu) set1 (one) set

Lampu DaruratEmergency Lamp

33 (dua puluh empat) buah33 (twenty-four) pcs

Informasi Prosedur EvakuasiEvacuation Procedure Information

disediakan di setiap ruanganprovided in every room

PENGEMBANGAN SOSIALKEMASYARAKATAN (PKBL)

Community Social Development

Red Planet memahami pentingnya berperan dalam meningkatkan kesejahteraan komunitas masyarakat di sekitar wilayah operasi Perusahaan. Perusahaan secara berkala memonitor program pengembangan sosial kemasyarakatan yang bermanfaat dan berencana untuk melaksanakan program tersebut pada saat keuangan dan sumber daya Perusahaan memungkinkan.

Red Planet understands the importance of improving the well-being of the communities into which the Company is integrated. The Company continually monitors worthwhile community social development programmes and plans to implement such programmes when Company finances and resources allow.

120

121

Bagian Section

Uraian Referensi Regulasi Bapepam-LK / OJK No.X.K.6Cross Reference Bapepam-LK / OJK Regulation No.X.K.6 Details

HalamanPage

2.b.1

Ikhtisar data keuangan penting disajikan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun, yang memuat paling kurang:Key financial highlights are presented comparatively for 3 (three) financial years or since the company started its business if it has been established for less than 3 (three) years, including at least the following:

10

apendapatan;revenue;

10

blaba bruto;gross income;

10

claba (rugi);net income (loss);

10

djumlah laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali;income attributable to the owners of the company and noncontrolling shareholders;

10

etotal laba (rugi) komprehensif;total comprehensive income (loss);

10

fjumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali;total comprehensive income (loss) attributable to owners of the company and noncontrolling shareholders;

10

glaba (rugi) per saham;earnings per share;

10

hjumlah aset;total assets;

10

ijumlah liabilitas;total liabilities;

10

jjumlah ekuitas;total equity;

10

krasio laba (rugi) terhadap jumlah aset;return on assets;

10

lrasio laba (rugi) terhadap ekuitas;return on equity;

10

mrasio laba (rugi) terhadap pendapatan;income margin;

10

nrasio lancar;current ratio;

10

orasio liabilitas terhadap ekuitas;total liabilities to equity ratio;

10

prasio liabilitas terhadap jumlah aset; dantotal liabilities to total assets;

10

qinformasi dan rasio keuangan lainnya yang relevan dengan perusahaan dan jenis industrinya.other information and financial ratios relevant with the company and the industry.

10, 12 - 13

REFERENSI SILANG LAPORAN TAHUNAN PT RED PLANETINDONESIA TBK DENGAN PERATURAN OJK

Cross Reference of PT Red Planet Indonesia Tbk Annual Report with Financial Services Authority (OJK) Regulations

122

Bagian Section

Uraian Referensi Regulasi Bapepam-LK / OJK No.X.K.6Cross Reference Bapepam-LK / OJK Regulation No.X.K.6 Details

HalamanPage

2.b.2

Laporan tahunan wajib memuat informasi mengenai saham yang diterbitkan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada), paling kurang meliputi:The annual report must contain information on the shares listed for each quarter within the last 2 (two) financial years (if available), including at least the following:

11

ajumlah saham yang beredar;total number of shares outstanding;

11

bkapitalisasi pasar;market capitalization;

11

charga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; danhighest, lowest, and closing prices; and

11

dvolume perdagangan.trading volume.

11

2.b.3

Dalam hal terjadi aksi korporasi, seperti pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai nominal saham, maka informasi harga saham sebagaimana dimaksud dalam angka 2), wajib ditambahkan penjelasan antara lain mengenai:In the event that any corporate action takes place, such as stock split, reverse stock, issuance of dividend shares, issuance of bonus shares, and reduction in the par value of the shares, the share price information as mentioned in no. 2 must include information on, among others, the following:

37

atanggal pelaksanaan aksi korporasi;date of corporate action

N/A

brasio stock split, reverse stock, dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai saham;stock split ratio, reverse stock ratio, dividend shares, bonus shares, and reduction in shares par value;

N/A

cjumlah saham beredar sebelum dan sesudah aksi korporasi; dantotal number of shares outstanding before and after the corporate action; and

N/A

dharga saham sebelum dan sesudah aksi korporasi.share price before and after the corporate action.

N/A

2.b.4

Dalam hal perdagangan saham perusahaan dihentikan sementara (suspension) dalam tahun buku, maka laporan tahunan wajib memuat penjelasan mengenai alasan penghentian sementara tersebut.In the event that the company’s shares have been suspended at any point within the financial year, the annual report must contain an explanation as to the reason for the suspension.

37

2.b.5

Dalam hal penghentian sementara sebagaimana dimaksud dalam angka 4) masih berlangsung hingga tanggal penerbitan laporan tahunan, maka Emiten atau Perusahaan Publik wajib menjelaskan pula tindakan-tindakan yang dilakukan perusahaan untuk menyelesaikan masalah tersebut.In the event that the company’s shares are presently suspended as mentioned in no. 4 as at the date of the publication of the annual report, the company must provide the actions that have been taken to address the issue.

N/A

2.c

Laporan Dewan KomisarisLaporan Dewan Komisaris paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut:Report of the Board of CommissionersThe report of the board of commissioners must contain at least the following:

18 - 21

1penilaian terhadap kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan;the assessment of the directors’ performance in managing the company;

2pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi; danthe view on the company’s business prospect as prepared by the board of directors; and

3perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada).changes in the composition of the board of commissioners (if any).

2.d

Laporan DireksiLaporan Direksi paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut:Report of the Board of DirectorsThe report of the board of directors must contain at least the following:

22 - 25

1

kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan;the company’s performance, consisting among others of strategic policy, comparison between the results achieved and the targets, and the challenges faced by the company;

Referensi Silang Laporan Tahunan PT Red Planet Indonesia Tbk dengan Peraturan OJKCross Reference of PT Red Planet Indonesia Tbk Annual Report with Financial Services Authority (OJK) Regulations

123

Bagian Section

Uraian Referensi Regulasi Bapepam-LK / OJK No.X.K.6Cross Reference Bapepam-LK / OJK Regulation No.X.K.6 Details

HalamanPage

2gambaran tentang prospek usaha;overview of the company’s business prospect;

3penerapan tata kelola perusahaan; danimplementation of corporate governance; and

4perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya (jika ada).changes in the composition of the board of directors and the reason for the change (if any).

2.e

Profil PerusahaanProfil perusahaan paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut:Company ProfileThe company profile section must contain at least the following:

26 - 39

1

nama, alamat, nomor telepon, nomor faksimile, alamat surat eletronik (e-mail), dan laman (website) perusahaan dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan, yang memungkinkan masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai perusahaan;the company’s name and address, including among others information on the name and address, postal code, phone number and/or facsimile number,email, and website;

28

2riwayat singkat perusahaan;the company’s brief history;

30, 32 - 33

3kegiatan usaha perusahaan menurut Anggaran Dasar terakhir, serta jenis produk dan/atau jasa yang dihasilkan;the company’s business activities as per the most recent Articles of Association, as well as the type of products and/or services provided;

10, 28, 42 - 43

4

struktur organisasi perusahaan dalam bentuk bagan, paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Direksi, disertai dengan nama dan jabatan;the company’s organizational structure in chart, detailing at least one level under the board of directors, com-plete with the names and positions;

38

5visi dan misi perusahaan;the company’s vision and mission;

31

6profil Dewan Komisaris, meliputi:the profiles of the members of the board of commissioners, including:

76 - 81

anama;name;

b

riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama kali pada Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS;employment history and the legal basis of initial appointment in the company as stipulated in the deed of the decision of the general meeting of shareholders;

criwayat pendidikan;educational background;

d

penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); danbrief description on the training programs taken to improve their competence throughout the financial year (if any); and

e

pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, serta pe-megang saham (jika ada).disclosure on the affiliation with members of the board of directors and other members of the board of com-missioners and the shareholders (if any).

7profil Direksi, meliputi:the profiles of the members of the board of directors, including:

82 - 89

anama dan uraian singkat tentang tugas dan fungsi yang dilaksanakan;name and brief description on the duties and functions of each;

b

riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama kali pada Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS;employment history and the legal basis of initial appointment in the company as stipulated in the deed of the decision of the general meeting of shareholders;

criwayat pendidikan;educational background;

124

Bagian Section

Uraian Referensi Regulasi Bapepam-LK / OJK No.X.K.6Cross Reference Bapepam-LK / OJK Regulation No.X.K.6 Details

HalamanPage

d

penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); danbrief description on the training programs taken to improve their competence throughout the financial year (if any); and

epengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya dan pemegang saham (jika ada); disclosure on the affiliation with other members of the board of directors and the shareholders (if any).

8

dalam hal terdapat perubahan susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang terjadi setelah tahun buku be-rakhir sampai dengan batas waktu penyampaian laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf a, maka susunan yang dicantumkan dalam laporan tahunan adalah susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang terakhir dan sebelumnya; in the event that there is a change to the composition of the board of commissioners and/or the board of di-rectors taking place after the financial year has ended up to the date of the submission of the annual report as mentioned in 1(a), the compositions of the board of commissioners and the board of directors prior to and after the changes take place must be presented;

79 - 89

9

jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan kompetensinya dalam periode pelaporan, misalnya, aspek pen-didikan dan pelatihan karyawan yang telah dilakukan;number of employees and description on their competence development within the reporting period, among others their education and training conducted;

50 - 56

10uraian tentang nama pemegang saham dan persentase kepemilikannya pada akhir tahun buku yang terdiri dari:description on the names of shareholders and their percentage of ownership at the end of the financial year, consisting of:

36

apemegang saham yang memiliki 5% (lima per seratus) atau lebih saham Emiten atau Perusahaan Publik;shareholders with ownership of more than 5% (five per cent) or more in the company;

bKomisaris dan Direktur yang memiliki saham Emiten atau Perusahaan Publik;commissioners and directors that own the company’s shares; and

ckelompok pemegang saham masyarakat, yaitu kelompok pemegang saham yang masing-masing memiliki kurang dari 5% (lima perseratus) saham Emiten atau Perusahaan Publik;public shareholders, i.e. those who each hold less than 5% (five per cent) of the company’s shares;

11

informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Emiten atau Perusahaan Publik, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu, yang disajikan dalam bentuk skema atau diagram;information on the ultimate and controlling shareholders of the company, both directly and indirectly, up to the individual shareholders, presented in the form of a chart or diagram;

35

12

nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura bersama dimana Emiten atau Perusahaan Publik memiliki pengendalian bersama entitas, beserta persentase kepemilikan saham, bidang usaha, dan status opera-si perusahaan tersebut (jika ada). Untuk entitas anak, agar ditambahkan informasi mengenai alamat;names of subsidiaries and associated companies, joint ventures of which the company retains a joint controlling power, as well as the percentage of shares held, the business,

36, 39

13

kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama Bursa Efek dimana saham perusahaan dicatatkan (jika ada);the chronology of share listing and the changes in the number of shares outstanding from the time of the listing to the end of the financial year as well as the name of the stock exchange on which the company’s shares are listed (if any);

34

14kronologis pencatatan Efek lainnya dan peringkat Efek (jika ada);the chronology of listing of other securities and their ratings (if any);

N/A

15nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek (jika ada);name and address of ratings agency (if any);

N/A

16

nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal. Terhadap profesi penunjang pasar modal yang memberikan jasa secara berkala kepada Emiten atau Perusahaan Publik, wajib diungkapkan informasi men-genai jasa yang diberikan, fee, dan periode penugasan yang telah dilakukan; dannames and addresses of capital market supporting institutions and professions. For the institutions and profes-sions that periodically provide service to the company, the information on the service rendered, the fee for such service, and the assignment period of the service, must be provided; and

29

17penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional (jika ada).awards and certifications received by the company, both nationally and internationally (if any).

14 - 15, 49

Referensi Silang Laporan Tahunan PT Red Planet Indonesia Tbk dengan Peraturan OJKCross Reference of PT Red Planet Indonesia Tbk Annual Report with Financial Services Authority (OJK) Regulations

125

Bagian Section

Uraian Referensi Regulasi Bapepam-LK / OJK No.X.K.6Cross Reference Bapepam-LK / OJK Regulation No.X.K.6 Details

HalamanPage

2.f

Analisis dan Pembahasan Manajemen Laporan tahunan wajib memuat uraian yang membahas dan menganalisis laporan keuangan dan informasi pent-ing lainnya dengan penekanan pada perubahan-perubahan material yang terjadi dalam periode pelaporan, yaitu paling kurang mencakup:Management Analysis and Discussion The annual report must contain a discussion and analysis on the financial statements of the company as well as other material information with emphasis on material changes occurring during the reporting period, including at least:

40 - 71

1

tinjauan operasi per segmen operasi sesuai dengan jenis industri Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain mengenai:operational review for each segment of operations in line with the company’s business, containing, among others:

42 - 48

aproduksi, yang meliputi proses, kapasitas, dan perkembangannya;production, including process, capacity, and expansion;

bpenjualan/pendapatan usaha; dansales/revenue; and

cprofitabilitas.profitability.

2

analisis kinerja keuangan komprehensif yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir, penjelasan tentang penyebab adanya perubahan dan dampak perubahan tersebut, antara lain mengenai:a comprehensive analysis on the financial statements that includes the comparison between the financial performance in the last 2 (two) financial years, and the explanation for the causes of the changes as well as the impact of such changes, including among others:

58 - 62

aaset lancar, aset tidak lancar, dan total aset;current assets, noncurrent assets, and total assets;

bliabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas;current liabilities, noncurrent liabilities, and total liabilities;

cekuitas;equity;

dpendapatan, beban, laba (rugi), pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif; sertarevenue, expenses, profit (loss), other comprehensive income, and total comprehensive income; and

earus kas.cash flow.

3kemampuan membayar utang dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan;the company’s solvency and liquidity to service its debts by providing the relevant ratios;

62

4tingkat kolektibilitas piutang perusahaan dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan;the company’s collectibility by providing the relevant ratios;

62

5struktur permodalan dan kebijakan manajemen atas struktur permodalan tersebut;the company’s capital structure and the management’s policy for the capital structure;

62 - 63

6

bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal dengan penjelasan tentang tujuan dari ikatan tersebut, sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut, mata uang yang men-jadi denominasi, dan langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait;description on material commitments for capital goods, along with the explanation on the purpose of such commitments, the source of funding to fulfill such commitments, the currencies in which the commitments are denominated, and the measures taken by the company to mitigate its risks arising from its foreign exchange position related to such commitments;

63

7informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan;material facts and information after the date of the audit of financial statements;

63

126

Bagian Section

Uraian Referensi Regulasi Bapepam-LK / OJK No.X.K.6Cross Reference Bapepam-LK / OJK Regulation No.X.K.6 Details

HalamanPage

8

prospek usaha dari perusahaan dikaitkan dengan kondisi industri, ekonomi secara umum dan pasar internasion-al serta dapat disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya;the company’s business prospect related to the conditions in the industry, general economy, and international markets, which may be supported with quantitative data from reputable and reliable sources;

69 - 71

9

perbandingan antara target/proyeksi pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan;comparison between the targets/forecasts at the beginning of the financial year and the results achieved, per-taining to revenue, income, capital structure, and other aspects considered material for the company;

70

10

10. target/proyeksi yang ingin dicapai perusahaan paling lama untuk satu tahun mendatang, mengenai pendap-atan, laba, struktur modal, kebijakan dividen, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan;targets/projections for the next one financial year, pertaining to revenue, income, capital structure, dividend policy, and other aspects considered material for the company;

70

11aspek pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain: strategi pemasaran dan pangsa pasar;marketing of the company’s products and services, among others marketing strategy and market share;

66 - 68

12

kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen (kas per saham dan atau non kas) dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir;dividend policy and date and amount of dividends (cash per share or non-cash) and the amount of dividend declared or distributed per year for the last 2 (two) financial years;

63

13realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum:realization of utilization of public offering proceeds;

63 - 64

a

dalam hal selama tahun buku, Emiten memiliki kewajiban menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana, maka wajib diungkapkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum secara kumulatif sampai dengan akhir tahun buku; danin the event that during the financial year the company has the obligation to report its realization of utilization of proceeds, the cumulative realized amount of utilization of public offering proceeds up to the end of the financial year must also be provided; and

b

dalam hal terdapat perubahan penggunaan dana sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor X.K.4, maka Emiten wajib menjelaskan perubahan tersebut;in the event that there is a change to the proceeds utilization plan, as stipulated in the Rule No. X.K.4, the company must provide an explanation on such change;

14

informasi material, antara lain mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/modal, transaksi yang mengandung benturan kepentingan dan sifat transaksi dengan Pihak Afiliasi yang memuat uraian mengenai:material information, among others as regards investment, expansion, divestment, merger/acquisition, debt/capital restructuring, transactions with conflict of interest and the nature of transactions with related parties, providing descriptions on:

64 - 65

atanggal, nilai, dan objek transaksi;date, value, and object of the transaction;

bnama pihak yang bertransaksi;names of the parties involved in the transaction;

csifat hubungan afiliasi (jika ada);nature of the affiliation (if any);

dpenjelasan mengenai kewajaran transaksi; danfairness of the transaction; and

epemenuhan ketentuan terkait.adherence to pertinent regulations.

15

perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada); danchanges in the laws and regulations that significantly affect the company and the impacts on its financial state-ments (if any); and

65

16perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada). changes in the accounting policy, reasons for such changes, and the impacts on the financial statements (if any).

Referensi Silang Laporan Tahunan PT Red Planet Indonesia Tbk dengan Peraturan OJKCross Reference of PT Red Planet Indonesia Tbk Annual Report with Financial Services Authority (OJK) Regulations

127

Bagian Section

Uraian Referensi Regulasi Bapepam-LK / OJK No.X.K.6Cross Reference Bapepam-LK / OJK Regulation No.X.K.6 Details

HalamanPage

2.g

Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)Tata kelola perusahaan memuat uraian singkat, yang paling kurang meliputi hal-hal sebagai berikut:Corporate GovernanceThe corporate governance section must include brief description on at least the following:

72 - 119

1Dewan Komisaris, mencakup antara lain:board of commissioners, including among others:

78 - 81

auraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris;description on the execution of the duties of the board of commissioners;

b

pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Dewan Komisaris dikaitkan den-gan kinerja perusahaan;disclosure on the procedures of determination, basis for determination, and amount of remuneration for mem-bers of the board of commissioners, and whether it is related to the company’s performance;

c

pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Dewan Komisaris, termasuk rapat gabungan dengan Direksi, dan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat tersebut;disclosure on the company’s policy and its implementation regarding the meetings of the board of commis-sioners, including joint meetings with the board directors, and the attendance of members of the board of commissioners in these meetings;

2Direksi, mencakup antara lain:board of directors, including among others:

82 - 90

aruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi; description on the duties and responsibilities of each member of the board of directors;

b

pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Direksi, serta hubungan antara remunerasi dengan kinerja perusahaan;disclosure on the procedures of determination, basis for determination, and amount of remuneration for mem-bers of the board of directors and whether it is related to the company’s performance;

c

pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Direksi, termasuk rapat gabungan dengan Dewan Komisaris, dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam rapat tersebut;disclosure on the company’s policy and its implementation regarding the meetings of the board of directors, including joint meetings with the board of commissioners and the attendance of members of the board of directors in these meetings;

d

keputusan RUPS tahun sebelumnya dan realisasinya pada tahun buku, serta alasan dalam hal terdapat keputu-san yang belum direalisasikan; dandecisions of the last year’s general meeting of shareholders and their realization in the financial year, along with the reasons should there be any decisions that have not been realized; and

epengungkapan kebijakan perusahaan tentang penilaian terhadap kinerja anggota Direksi (jika ada);disclosure on the company’s policy on the performance evaluation of the members of the board of directors (if any).

3komite audit, mencakup antara lain:audit committee, including among others:

91 - 94

anama;names of members;

briwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukan;employment history and legal basis of appointment;

criwayat pendidikan;educational background;

dperiode jabatan anggota Komite Audit;term of office;

epengungkapan independensi Komite Audit;disclosure on the independence on the audit committee members;

f

pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Komite Audit dan tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat tersebut;disclosure on the company’s policy and its implementation regarding the meetings of the audit committee and the attendance of members of the audit committee in these meetings;

128

Bagian Section

Uraian Referensi Regulasi Bapepam-LK / OJK No.X.K.6Cross Reference Bapepam-LK / OJK Regulation No.X.K.6 Details

HalamanPage

g

uraian singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun buku sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam (charter) Komite Audit;brief description on the audit committee’s activities in the financial year as stipulated in the audit committee charter;

4

komite lain yang dimiliki Emiten atau Perusahaan Publik dalam rangka mendukung fungsi dan tugas Direksi dan/atau Dewan Komisaris, seperti komite nominasi dan remunerasi, yang mencakup antara lain:other committees in the company that have been established to assist the board of directors and/or the board of commissioners, such as the nomination and remuneration committee, including among others:

101

anama;names of members;

briwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukan;employment history and legal basis of appointment;

criwayat pendidikan;educational background;

dperiode jabatan anggota komite;term of office;

epengungkapan kebijakan perusahaan mengenai independensi komite;disclosure on the independence on the committee members;

furaian tugas dan tanggung jawab;description on the duties and responsibilities;

g

pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat komite dan tingkat kehad-iran anggota komite dalam rapat tersebut; dandisclosure on the company’s policy and its implementation regarding the meetings of these committees and the attendance of members of these committees in these meetings; and

huraian pelaksanaan kegiatan komite pada tahun buku;description on the committees’ activities in the financial year;

5uraian tugas dan fungsi sekretaris perusahaan:description on the duties and functions of the corporate secretary, including:

95 - 97

anama;name;

briwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukan;employment history and legal basis of appointment;

criwayat pendidikan;educational background;

dperiode jabatan;term of office;

euraian singkat pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan pada tahun buku;brief description on the execution of duties of the corporate secretary within the financial year;

6uraian mengenai unit audit internal meliputi:description on internal audit, including:

88 - 100

anama;name;

briwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukan;employment history and legal basis of appointment;

ckualifikasi atau sertifikasi sebagai profesi audit internal (jika ada);qualifications and certifications related to the internal audit profession (if any);

dstruktur dan kedudukan unit audit internal;structure and position of the internal audit;

etugas dan tanggung jawab unit audit internal sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam (charter) unit audit internal; danduties and responsibilities of the internal audit as stipulated in the internal audit charter; and

Referensi Silang Laporan Tahunan PT Red Planet Indonesia Tbk dengan Peraturan OJKCross Reference of PT Red Planet Indonesia Tbk Annual Report with Financial Services Authority (OJK) Regulations

129

Bagian Section

Uraian Referensi Regulasi Bapepam-LK / OJK No.X.K.6Cross Reference Bapepam-LK / OJK Regulation No.X.K.6 Details

HalamanPage

furaian singkat pelaksanaan tugas unit audit internal pada tahun buku;brief description on the execution of duties of the internal audit within the financial year;

7uraian mengenai sistem pengendalian interen (internal control) yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai:description on internal control system implemented in the company, including at least the following:

102

apengendalian keuangan dan operasional, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan lainnya; danoperational and financial control, and compliance with pertinent regulations; and

breviu atas efektivitas sistem pengendalian interen;review on the effectiveness of the internal control system;

8sistem manajemen risiko yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai:risk management system implemented in the company, including at least the following:

103 - 105

agambaran umum mengenai sistem manajemen risiko perusahaan;overview of the company’s risk management system;

bjenis risiko dan cara pengelolaannya;risk categories and risk mitigation measures;

creviu atas efektivitas sistem manajemen risiko perusahaan;review on the effectiveness of the company’s risk management system;

9

perkara penting yang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, entitas anak, anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang sedang menjabat, antara lain meliputi:litigations involving the company, its subsidiaries, and the current members of the board of directors and the board of commissioners, including among others:

106

apokok perkara/ gugatan;case material;

bstatus penyelesaian perkara/ gugatan; dancase status;

cpengaruhnya terhadap kondisi perusahaan.impact on the company’s condition;

10

informasi tentang sanksi administratif yang dikenakan kepada Emiten atau Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya pada tahun buku terakhir (jika ada);information on administrative sanctions received by the company, members of the board of commissioners and the board of directors, from capital market or other authorities by the end of the financial year (if any);

107

11informasi mengenai kode etik dan budaya perusahaan (jika ada) meliputi:information on the company’s code of conduct and corporate culture (if any), including:

108 - 110

apokok-pokok kode etik;elements within the code of conducts;

bpokok-pokok budaya perusahaan (corporate culture);elements within the corporate culture;

cbentuk sosialisasi kode etik dan upaya penegakannya; dandissemination and enforcement of the said code of conduct; and

dpengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan perusahaan;disclosure on whether the code of conduct applies to the board of commissioners, the board of directors, and all employees;

12

uraian mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain jumlah, jangka waktu, persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak, serta harga exercise (jika ada); dandescription on employee/management share ownership program conducted by the company, containing infor-mation among others on the amount, validity period, requirements for eligibility, and exercise price (if any); and

37

13

uraian mengenai sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system) di Emiten atau Perusahaan Publik yang dapat merugikan perusahaan maupun pemangku kepentingan (jika ada), antara lain meliputi:description on the company’s whistleblowing system for issues that may inflict losses to the company and/or its shareholders (if any), including among others:

111 - 112

130

Bagian Section

Uraian Referensi Regulasi Bapepam-LK / OJK No.X.K.6Cross Reference Bapepam-LK / OJK Regulation No.X.K.6 Details

HalamanPage

acara penyampaian laporan pelanggaran;whistleblowing mechanism;

bperlindungan bagi pelapor;protection for whistleblowers;

cpenanganan pengaduan;handling of the report of wrongdoing;

dpihak yang mengelola pengaduan; danparty handling the report of wrongdoing; and

ehasil dari penanganan pengaduan.results of the handling of the report of wrongdoing.

2.hTanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility)Corporate Social Responsibility

114 - 119

1

Bahasan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan meliputi kebijakan, jenis program, dan biaya yang dikelu-arkan, antara lain terkait aspek:Description on corporate social responsibility, including the policy, programs, and expenditures, for among others the following aspects:

a

lingkungan hidup, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki, dan lain-lain;environment, such as the use of environmentally-friendly and renewable/recyclable materials and energy, the company’s waste management system, environmental certifications, etc.;

115

b

praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat perpindahan (turnover) karyawan, tingkat kecelakaan kerja, pelatihan, dan lain-lain;practices related to labor and occupational health and safety, such as gender equality for work, occupational safety facilities, turnover rate, occupational incident rate, employee training, etc.;

117 - 119

c

pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain; dansocial and community development, such as the utilization of local workforce, community empowerment in the company’s operational areas, development of social facilities and infrastructure, other donations, etc.;

119

d

tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain.product responsibility, such as consumer health and safety, product information, facility, number of customer complaints and the resolution thereof, etc.

117 - 119

2

Emiten atau Perusahaan Publik dapat mengungkapkan informasi sebagaimana dimaksud dalam angka 1) pada laporan tahunan atau laporan tersendiri yang disampaikan bersamaan dengan laporan tahunan kepada Bapepam dan LK, seperti laporan keberlanjutan (sustainability report) atau laporan tanggung jawab sosial peru-sahaan (corporate social responsibility report).The company may disclose the information as mentioned in no. 1 above in the annual report or in a separate report that is submitted concurrently with the annual report to the Bapepam-LK, such as in the form of a sus-tainability report or a corporate social responsibility report.

N/A

2.i

Laporan Keuangan Tahunan yang Telah DiauditLaporan Keuangan Tahunan yang dimuat dalam laporan tahunan wajib disusun sesuai dengan Standar Akun-tansi Keuangan di Indonesia yang telah diaudit oleh Akuntan. Laporan keuangan dimaksud wajib memuat pernyataan mengenai pertanggungjawaban atas Laporan Keuangan sebagaimana diatur pada Peraturan Nomor VIII.G.11 atau Peraturan Nomor X.E.1.Audited Financial StatementsThe audited financial statements incorporated into the annual report must be prepared in accordance with the Financial Accounting Standards in Indonesia as audited by the accounting firm. The financial statements must include a statement on the responsibility on the financial statements as stipulated in the Rule No. VIII.G.11 or Rule No. X.E.1.

132

2.jTanda Tangan Anggota Direksi dan Anggota Dewan KomisarisSignatures of the Members of the Board of Directors and the Board of Commissioners

131

Referensi Silang Laporan Tahunan PT Red Planet Indonesia Tbk dengan Peraturan OJKCross Reference of PT Red Planet Indonesia Tbk Annual Report with Financial Services Authority (OJK) Regulations

131

Bagian Section

Uraian Referensi Regulasi Bapepam-LK / OJK No.X.K.6Cross Reference Bapepam-LK / OJK Regulation No.X.K.6 Details

HalamanPage

1

Laporan tahunan wajib ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang men-jabat.The annual report must be signed by all members of the board of commissioners and the board of directors that are currently in office.

2

Tanda tangan sebagaimana dimaksud dalam angka 1) dibubuhkan pada lembaran tersendiri dalam laporan tahunan dimana dalam lembaran dimaksud wajib mencantumkan pernyataan bahwa anggota Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan, sesuai dengan Formulir Nomor X.K.6-1 Lampiran Peraturan ini.The signature as mentioned in no. 1 above must be provided on a separate sheet within the annual report, on which sheet the statement that the members of the board of commissioners and the board of directors are fully responsible for the truthfulness of the contents of the annual report, in accordance with the Form No. X.K.6-1 Attachment to this Rule, must be provided.

3

Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, maka yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan.In the event that there is any member of the board of directors or the board of commissioners that does not sign the annual report, the said member must mention the reason in writing in a separate letter attached to the annual report.

4

Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan dan tidak memberi alasan secara tertulis, maka anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang menandatangani lapo-ran tahunan wajib menyatakan secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan.In the event that there is any member of the board of directors or the board of commissioners that does not sign the annual report and does not mention the reason in writing, then other members of the board of directors and the board of commissioners that sign the annual report must provide the reason in writing in a separate letter attached to the annual report.

132

LAPO

RAN

KEUA

NGAN

FinancialStatements

Laporan KeuanganFinancial Statements