sap anemia.doc

5
SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan : Anemia Sasaran : Pasien dan keluarga serta pengunjung yang ada di Ruang Hemodialisa Tempat : Ruang Hemodialisa Hari/Tanggal : Jumat, 2 Oktober 2015 Pukul : 10.00-selesai Waktu : 45 menit Pengajar : Mahasiswa profesi Keperawatan A. Latar Belakang Ginjal menjalankan fungsi yang vital sebagai pengatur volume dan komposisi kimia darah (dan lingkungan dalam tubuh) dengan mengekskresikan zat terlarut dan air secara selektif. Fungsi vital ginjal dicapai dengan filtrasi plasma darah melalui glomerolus diikuti dengan reabsorbsi sejumlah zat terlarut dan air dalam jumlah sesuai di sepanjang tubulus ginjal (Sudoyo, dkk; 2007). Kelebihan zat terlarut dan air akan diekskresikan keluar tubuh dalam urine melalui sistem pengumpul urine. Gagal ginjal kronik (GGK) adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif dan cukup lanjut. Gejala gagal ginjal kronik yaitu kurang nafsu makan, mual, dan muntah, pembengkakan tangan, kaki, wajah, dan sekitar mata, letih, lemas, dan lesu. Laju filtrasi flomerulus akan menurun dengan progresif seiring dengan rusaknya nefron (Schmidt dkk, 2009). Hubungan antara gagal ginjal kronik dengan anemia sudah diketahui sejak awal abad 19. Anemia pada penyakit ginjal kronik muncul ketika klirens kreatinin turun kira-kira 40 ml/mnt/1,73m2 dari permukaan tubuh. Anemia akan lebih berat

Upload: maulana-rahmat-hidayatullah

Post on 07-Dec-2015

151 views

Category:

Documents


40 download

TRANSCRIPT

Page 1: SAP ANEMIA.doc

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Anemia

Sasaran : Pasien dan keluarga serta pengunjung yang ada di Ruang Hemodialisa

Tempat : Ruang Hemodialisa

Hari/Tanggal : Jumat, 2 Oktober 2015

Pukul : 10.00-selesai

Waktu : 45 menit

Pengajar : Mahasiswa profesi Keperawatan

A. Latar Belakang

Ginjal menjalankan fungsi yang vital sebagai pengatur volume dan komposisi

kimia darah (dan lingkungan dalam tubuh) dengan mengekskresikan zat terlarut dan

air secara selektif. Fungsi vital ginjal dicapai dengan filtrasi plasma darah melalui

glomerolus diikuti dengan reabsorbsi sejumlah zat terlarut dan air dalam jumlah sesuai

di sepanjang tubulus ginjal (Sudoyo, dkk; 2007). Kelebihan zat terlarut dan air akan

diekskresikan keluar tubuh dalam urine melalui sistem pengumpul urine. Gagal ginjal

kronik (GGK) adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan penurunan fungsi ginjal

yang bersifat menahun, berlangsung progresif dan cukup lanjut. Gejala gagal ginjal

kronik yaitu kurang nafsu makan, mual, dan muntah, pembengkakan tangan, kaki,

wajah, dan sekitar mata, letih, lemas, dan lesu. Laju filtrasi flomerulus akan menurun

dengan progresif seiring dengan rusaknya nefron (Schmidt dkk, 2009).

Hubungan antara gagal ginjal kronik dengan anemia sudah diketahui sejak awal

abad 19. Anemia pada penyakit ginjal kronik muncul ketika klirens kreatinin turun kira-

kira 40 ml/mnt/1,73m2 dari permukaan tubuh. Anemia akan lebih berat apabila fungsi

ginjal menjadi lebih buruk lagi, tetapi apabila penyakit ginjal telah mencapai stadium

akhir, anemia relative akan menetap. Anemia pada Gagal Ginjal Kronis terutama

diakibatkan oleh berkurangnya produksi Eritropoietin. Eritropoetin merupakan hormon

yang dapat merangsang sumsum tulang untuk memproduksi sel darah merah. Anemia

yang terjadi pada gagal ginjal kronis biasanya jenis normokrom normositer dan non

regeneratif. Anemia merupakan kendala yang cukup besar bagi upaya

mempertahankan kualitas hidup pasien GGK. Anemia yang terjadi dapat mengganggu

sejumlah aktifitas fisiologis sehingga dapat meningkatkan angka morbiditas dan

mortalitas (Baldy, 2002; Perhimpunan Nefrologi Indonesia, 2001).

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang Hubungan antara gagal ginjal

kronik dengan anemia dan kurangnya upaya dalam mencegah penyakit ini merupakan

alasan utama Anemia pada pasien Hemodialisa tidak ditanani dengan benar. Oleh

Page 2: SAP ANEMIA.doc

karena itu, berdasarkan penjelasan di atas dapat dilihat pentingnya untuk

meningkatkan pengetahuan masyarakat akan penyakit anemia dan cara

mengatasinya.

B. Tujuan Instruksional

Umum

Pada akhir proses penyuluhan, peserta dapat mengetahui tentang penyakit

Anemia

Khusus

Setelah diberikan penyuluhan peserta dapat:

1. Menyebutkan pengertian, faktor risiko, tanda dan gejala klinis penyakit

anemia

2. Mengetahui cara pencegahan penyakit anemia

3. Mengetahui komplikasi penyakit anemia

C. Sub Pokok Bahasan

1. Pengertian penyakit anemia

2. Faktor risiko penyakit anemia

3. Tanda dan gejala klinis penyakit anemia

4. Pencegahan penyakit anemia

5. Komplikasi penyakit anemia

D. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu

(menit)

Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta

1 5 Pembukaan:

Membuka kegiatan

dengan mengucapkan

salam

Meperkenalkan diri

Menjelaskan tujuan dari

penyuluhan

Menyebutkan materi yang

akan diberikan

Menjawab salam

Mendengarkan

Memperhatikan

Memperhatikan

2 20 Pelaksanaan:

Menjelaskan pengertian

penyakit anemia

Menyebutkan faktor risiko

penyakit anemia

Menyebutkan tanda dan

Mendengarkan dan

memperhatikan

Page 3: SAP ANEMIA.doc

gejala klinis penyakit

anemia

Menyebutkan cara

pencegahan penyakit

anemia

Menjelaskan komplikasi

dari penyakit anemia

4 20 Penutup:

Memberikan kesempatan

peserta untuk bertanya

Menanyakan pada peserta

tentang materi yang telah

diberikan, dan

reinforcement kepada

peserta penyuluhan yang

dapat menjawab

pertanyaan

Mengucapkan terimakasih

atas peran serta peserta

Mengucapkan salam

penutup

Mengajukan

pertanyaan

Menjawab

pertanyaan

Mendengarkan

Menjawab salam

E. Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab

F. Media :

- Power Point

- Leaflet

G. Evaluasi

1. Evaluasi struktur

Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat

penyuluhan

Persiapan sebelum penyuluhan

Pembagian tugas untuk materi penyuluhan

Kesiapan penyuluh termasuk kesiapan modul dan media yang akan

digunakan

2. Evaluasi proses

Page 4: SAP ANEMIA.doc

Peserta memperhatikan selama kegiatan penyuluhan dilakukan

Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan

Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.

3. Evaluasi Hasil

Kriteria penilaian yang digunakan adalah jumlah peserta yang aktif berpendapat

atau yang mampu menjawab pertanyaan dengan tepat, dibagi dengan jumlah

seluruh peserta yang hadir dalam penyuluhan, kemudian hasilnya dikalikan

100%. Sehingga kriteria hasil yang diharapkan:

a. Pre : 80% dari keseluruhan jumlah peserta yang hadir mampu memberikan

pendapat mengenai penyakit anemia sesuai dengan kemampuan masing-

masing peserta

b. Post : 90% dari keseluruhan jumlah peserta yang hadir mampu memberikan

jawaban yang tepat saat diberikan pertanyaan oleh perawat

H. Materi (Terlampir)