sasaran belaja1 sa

11
7/23/2019 SASARAN BELAJA1 sa http://slidepdf.com/reader/full/sasaran-belaja1-sa 1/11 SASARAN BELAJAR LI. 1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Femur dan Coxae LO. 1. 1. Makroskopik LO. 1. 2. Mikroskopik LO. 1. 3. Kinesiologi LI. 2. Memahami dan Menjelaskan Fraktur LO. 2. 1. e!nisi LO. 2. 2. "tiologi LO. 2. 3. Klasi!kasi LO. 2. #. $ato!siologi LO. 2. %. Mani&estasi Klinis LO. 2. '. iagnosis LO. 2. (. )atalaksana LO. 2. *. Komplikasi LO. 2. +. $rognosis 1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Femur dan Coxae 1.1 Makroskopik Femur  ,-umer/ -ootta0 Coxae

Upload: fitri-annisah

Post on 19-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SASARAN BELAJA1 sa

7/23/2019 SASARAN BELAJA1 sa

http://slidepdf.com/reader/full/sasaran-belaja1-sa 1/11

SASARAN BELAJAR

LI. 1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Femur dan CoxaeLO. 1. 1. MakroskopikLO. 1. 2. MikroskopikLO. 1. 3. Kinesiologi

LI. 2. Memahami dan Menjelaskan Fraktur

LO. 2. 1. e!nisiLO. 2. 2. "tiologiLO. 2. 3. Klasi!kasiLO. 2. #. $ato!siologiLO. 2. %. Mani&estasi KlinisLO. 2. '. iagnosisLO. 2. (. )atalaksanaLO. 2. *. KomplikasiLO. 2. +. $rognosis

1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Femur dan Coxae

1.1 Makroskopik Femur

 

,-umer/ -ootta0

Coxae

Page 2: SASARAN BELAJA1 sa

7/23/2019 SASARAN BELAJA1 sa

http://slidepdf.com/reader/full/sasaran-belaja1-sa 2/11

,-umer/ liniall oriented anatom0

Melalui eolusi 4 perkemanganna tulang &emur mengalami pemengkokan,sudut inklinasi0 dan terpuntir ,rotasi medial dan torsi sehingga lutut dansemua sendi di seelah in&eriorna 5eksi ke posterior0 untuk mengakomodasiposisi tegak kita dan memungkinkan pola erjalan dengan dua kaki danerlari. -udut inklanasi pelekatan adutor dan rotator pada trohanter

maor merupakan pengungkitan ertamah6 penempatan superior adutor6dan orientasi olik &emur dan paha. 7ersama dengan sudut torsi6 gerakanrotatori olik pada artiulation oxae diuah menjadi gerakan 5eksi8ekstensidan aduksi8adduksi ,masing8maing pada idang sagittal dan oronal0 sertarotasi.

-udut inklinasi diantara sumu panjang ollum &emoris dan orpus &emorisitu ereda8eda sesuai dengan usia6 jenis kelamin6 dan perkemangan&emur. -udutna pun dapat eruah sesuai dengan patologisna. 7ila sudutinklinasi ertamah diseut oxa alra ila ertamah menjadi oxa alga.Coxa alra mengakiatkan sedikit pemendekan ekstremitas dan mematasiaduksi pasi&.,Keith L. Moore6 29130

1. Mikroskopi )ulang de:asa dan ang sedang erkemang mengandung # jenis sel

ereda. ;aitu /• !steopro"enitor  adalah sel induk pluripotent tidak erdi&erensiasi

ang erasal dari jaringan ikat mesenkim. -el ini terletak di lapisandalam jar ikat periosteum dan di lapisan endosteum dalam melapisirongga sumsum6 osteon ,haers0 dan kanalis. Fungsi utama kedualapisan ini untuk menutrisi tulang dan memerikan suplai agi osteolastaru untuk pertumuhan. an kemudian erdi&erensiasi menjadiosteolast ang menekresi serat kolagen dan matriks tulang.

• !steo#last  terdapat pada permukaan tulang ang er&ungsimenintesis6 mengekskresi6 dan mengendapkan osteoid komponentulang aru. Osteoid tidak mengandung mineral namun6 osteoid segeramengalami mineralisasi menjadi tulang.

• !steosit  adalah entuk matur osteolast dan merupakan sel utama

tulang. -el ini erukuran leih keil dari osteolast. Osteositterperangkap dalam matriks tulang ang diproduksi oleh osteolast.

Lokasina erada di a:ah launa dan sangat dekat dengan pemuluhdarah. Karena matriks tulang sudah mengalami mineralisasi6 nutrientdan metaolit tidak dapat eas erdi&usi menuju osteosit. Karena itu6tulang sangat asular dan memiliki sstem saluran khusus atau kanalhalus ang diseut kanalikuli ang ermuara kedalam osteon. Kanalikulimengandung airan ekstraseluler ang memudahkan masing masingosteosit erhuungan dengan ang lainna dan material dipemuluhdarah. Ini ertujuan untuk mementuk huungan kompleks dengansekitar pemuluh darah di osteon dan terjadi pertukaran ang e!sien.Kanalikuli menjaga osteosit tetap hidup dan osteosit sealikna . jikaosteosit mati6 matriks tulang disekitarna direasorsi oleh osteoklas.

• !steoklas  adalah sel multinukleus esar ang terdapat di sepanjang

permukaan tulang tempat terjadina resorpsi6 remodeling dan peraikantulang. Osteoklas erasal dari penatuan sel sel progenitor homeopetikatau darah di sumsum tulang. Fungsi utamana aitu reasorpsi tulangselama remodeling.osteoklas sering terdapat didalam lekuk dangkal

pada matriks tulang ang diseut launa ho:ship. "n<im lisosom angdikeluarkan oleh osteoklas mengikis ekungan ini

,=itor $. "roshenko6 29190

 )erdapat dua maam proses penulangan/1. $enulangan intramemranosa > desmal ,tanpa dimulai dengan pementukan

tulang ra:an02. $enulangan intrakartilaginosa > endokondral ,dimulai dengan pementukan

tulang ra:an0

Page 3: SASARAN BELAJA1 sa

7/23/2019 SASARAN BELAJA1 sa

http://slidepdf.com/reader/full/sasaran-belaja1-sa 3/11

a. ?ona Istirahat / terdapat di lempeng epi!sis6terdiri atas sel tulang ra:anprimiti& ang tumuh kesegala arah

. ?ona proli&erasi / terletak di meta!sis6terdiri atas kondrosit angmemelah6dan menghasilkan sel erentuk gepeng atau lonjong angtersusun erderet8deret longitudinal seperti tumpukan uang logam6sejajardengan sumu panjang model tulang ra:an.

. ?ona maturasi dan hipertro! kondrosit / ukuran kondrosit eserta lakunanaertamah esar

d. ?ona klasi!kasi / terjadi endapan kalsium &os&at didalam matriks tulang

ta:an.Matriks menjadi aso!l dan kondrosit anak ang mati ,perlekatan<at kapur6nutrisi kurang0

e. ?ona degenerasi / kondrosit erdegenerasi6anak g peah6lakuna kosongdan saling erhuungan satu dnegan ang lainna.aerah matriks anghanur diisi oleh sel osteoprogenitor

&. ?ona penulangan ,osi!kasi0 / sel progenitor ang mengisi lakuna ang telahkosong eruah menjadi osteolas6ang mulai mensekresi matrikstulang6sehingga terentuklah alok8alok tulang. ,dihanurkan olehosteoklas0$roses $en%em#uhan Fraktur $rimer

$enemuhan ara ini terjadi internal remodelling ang meliputi upaa

langsung oleh korteks untuk memangun kemali dirina ketika kontinuitas

terganggu. Agar &raktur menjadi menatu6 tulang pada salah satu sisi

korteks harus menatu dengan tulang pada sisi lainna ,kontak langsung0

untuk memangun kontinuitas mekanis.

 )idak ada huungan dengan pementukan kalus. )erjadi internal

remodelling dari haversian system dan penatuan tepi &ragmen &raktur dari

tulang ang patah

Ada 3persaratan untuk remodeling @aersian pada tempat &raktur adalah/

1. $elaksanaan reduksi ang tepat

2. Fiksasi ang stail

3. "ksistensi supla darah ang ukup

$enggunaan plate kompresi dinamis dalam model osteotomi telah

diperlihatkan meneakan penemuhan tulang primer. emodeling

haersian akti& terlihat pada sekitar minggu ke empat !ksasi.

$roses $en%em#uhan Fraktur Sekunder.

$enemuhan sekunder meliputi respon dalam periostium dan jaringan8

 jaringan lunak eksternal. $roses penemuhan &raktur ini seara garis esar

diedakan atas % &ase6 akni &ase hematom ,in5amasi06 &ase proli&erasi6 &ase

kalus6 osi!kasi dan remodelling.

,7ukle6 .6 299#6 7uk:ater B. A.6 et al629990.

1. Fase In5amasi/

 )ahap in5amasi erlangsung eerapa hari dan hilang dengan

erkurangna pemengkakan dan neri. )erjadi perdarahan dalam

 jaringan ang idera dan pementukan hematoma di tempat patah

tulang. jung &ragmen tulang mengalami deitalisasi karena terputusna

pasokan darah terjadi hipoksia dan in5amasi ang menginduksi ekpresi

gen dan mempromosikan pemelahan sel dan migrasi menuju tempat

&raktur untuk memulai penemuhan. $roduksi atau pelepasan dari

&aktor pertumuhan spesi!k6 -itokin6 dapat memuat kondisi mikro ang

sesuai untuk /

,10 Menstimulasi pementukan periosteal osteoblast dan osi!kasi intra

memran pada tempat &raktur6

,20 Menstimulasi pemelahan sel dan migrasi menuju tempat &raktur6

dan

Page 4: SASARAN BELAJA1 sa

7/23/2019 SASARAN BELAJA1 sa

http://slidepdf.com/reader/full/sasaran-belaja1-sa 4/11

,30 Menstimulasi kondrosit untuk erdi&erensiasi pada kalus lunak

dengan osi!kasi endokondral ang mengiringina. ,Kaiser 1++'0.

7erkumpulna darah pada &ase hematom a:alna diduga akiat roekan

pemuluh darah lokal ang ter&okus pada suatu tempat tertentu. Damun

pada perkemangan selanjutna hematom ukan hana diseakan

oleh roekan pemuluh darah tetapi juga erperan &aktor8 &aktorin5amasi ang menimulkan kondisi pemengkakan lokal. Eaktu

terjadina proses ini dimulai saat &raktur terjadi sampai 2 3 minggu.

2. Fase proli&erasi

Kira8kira % hari hematom akan mengalami organisasi6 terentuk enang8

enang !rin dalam jendalan darah6 mementuk jaringan untuk

reaskularisasi6 dan inasi fbroblast dan osteoblast . Fibroblast dan

osteoblast ,erkemang dari osteosit6 sel endotel6 dan sel periosteum0

akan menghasilkan kolagen dan proteoglikan seagai matriks kolagen

pada patahan tulang. )erentuk jaringan ikat !rous dan tulang ra:an

,osteoid0. ari periosteum6 tampak pertumuhan melingkar. Kalus

tulang ra:an terseut dirangsang oleh gerakan mikro minimal pada

tempat patah tulang. )etapi gerakan ang erleihan akan merusak

struktur kalus. )ulang ang sedang akti& tumuh menunjukkan potensial

elektronegati&. $ada &ase ini dimulai pada minggu ke 2 3 setelah

terjadina &raktur dan erakhir pada minggu ke # *.

3. Fase $ementukan Kalus

Merupakan &ase lanjutan dari &ase hematom dan proli&erasi mulai

terentuk jaringan tulang akni jaringan tulang kondrosit ang mulai

tumuh atau umumna diseut seagai jaringan tulang ra:an.

-eenarna tulang ra:an ini masih diagi lagi menjadi tulang lamellar 

dan wovenbone. $ertumuhan jaringan erlanjut dan lingkaran tulang

ra:an tumuh menapai sisi lain sampai elah sudah terhuungkan.

Fragmen patahan tulang digaungkan dengan jaringan !rous6 tulang

ra:an6 dan tulang serat matur. 7entuk kalus dan olume

diutuhkanuntuk menghuungkan e&ek seara langsung erhuungan

dengan jumlah kerusakan dan pergeseran tulang. $erlu :aktu tiga

sampai empat minggu agar &ragmen tulang tergaung dalam tulang

ra:an atau jaringan !rous. -eara klinis &ragmen tulang tidak isa lagi

digerakkan. egulasi dari pementukan kalus selama masa peraikan

&raktur dimediasi oleh ekspresi dari &aktor8&aktor pertumuhan. -alah

satu &aktor ang paling dominan dari sekian anak &aktor pertumuhan

adalah Transorming Growth Factor-Beta 1 (TGF-B1) ang menunjukkan

keterliatanna dalam pengaturan diGerensiasi dari osteoblast dan

produksi matriks ekstra seluler. Faktor lain aitu/ =ascular Endothelial

Growth Factor (EGF) ang erperan penting pada proses angiogenesis

selama penemuhan &raktur. ,hen6et6al6299#0.

$usat dari kalus lunak adalah kartilogenous ang kemudian ersama

osteolast akan erdi&erensiasi mementuk suatu jaringan rantai

osteosit6 hal ini menandakan adana sel tulang serta kemampuan

mengantisipasi tekanan mekanis. ,uin6" 61+++0

$roses epatna pementukan kalus lunak ang kemudian erlanjut

sampai &ase remodelling adalah masa kritis untuk keerhasilan

penemuhan &raktur. ,Ford6B.L6et al629930.

 Benis8jenis kalus/

ikenal eerapa jenis kalus sesuai dengan letak kalus terseut erada

terentuk kalus primer seagai akiat adana &raktur terjadi dalam

:aktu 2 minggu Bridging (sot) callus terjadi ila tepi8tepi tulang ang

&raktur tidak ersamung. !edullary (hard) "allus akan melengkapi

bridging callus seara perlahan8lahan. Kalus eksternal erada paling luar

daerah &raktur di a:ah #eriosteum #eriosteal callus terentuk di antara

periosteum dan tulang ang &raktur. $nterragmentary callus merupakan

kalus ang terentuk dan mengisi elah &raktur di antara tulang ang

&raktur. !edullary callus terentuk di dalam medulla tulang di sekitar

daerah &raktur. ,Miller6 29990

#. -tadium Konsolidasi

engan akti!tas osteo%last dan osteoblast ang terus menerus6 tulang

ang immature ,woven bone0 diuah menjadi mature (lamellar bone0.

Keadaan tulang ini menjadi leih kuat sehingga osteo%last dapat

menemus jaringan deris pada daerah &raktur dan diikuti osteoblast 

ang akan mengisi elah di antara &ragmen dengan tulang ang aru.

$roses ini erjalan perlahan8lahan selama eerapa ulan seelum

tulang ukup kuat untuk menerima ean ang normal.

%. -tadium &emodelling.

Page 5: SASARAN BELAJA1 sa

7/23/2019 SASARAN BELAJA1 sa

http://slidepdf.com/reader/full/sasaran-belaja1-sa 5/11

Fraktur telah dihuungkan dengan seluung tulang ang kuat dengan

entuk ang ereda dengan tulang normal. alam :aktu erulan8

ulan ahkan ertahun8tahun terjadi proses pementukan dan

penerapan tulang ang terus menerus lamella ang teal akan

terentuk pada sisi dengan tekanan ang tinggi. ongga medulla akan

terentuk kemali dan diameter tulang kemali pada ukuran semula.

Akhirna tulang akan kemali mendekati entuk semulana6 terutama

pada anak8anak. $ada keadaan ini tulang telah semuh seara klinis dan

radiologi.

1.& 'inesiolo"iHerak sendi /

Fleksi / M. Illiopsoas6 M. $etinus6 M. retus &emoris6 M. addutor longus6 M.addutor reis6 M. addutor magnus pars anterior tensor &asia lata

"kstensi / M. gluteus maximus6 M. semitendinosis6 M. semimemranosus6 M.ieps &emoris aput longum6 M.adutor magnus pars posterior

Aduksi / M. gluteus medius6 M. gluteus minimus6 M. piri&ormis6 M. -artorius6M. tensor &asiae latae

Adduksi / M. addutor magnus6 M. addutor longus6 M. addutor reis6 M.grailis6 M. petineus6 M. oturator externus6 M. uadratus &emoris

otasi Medialis / M. gluteus medius6 M. gluteus minimus6 M. tensor &asiaelatae6 M. addutor magnus ,pars posterior0

otasi lateralis / M. piri&ormis6 M. oturator internus6 Mm gamelli6 M. oturatorexternus6 M. uadratus &emoris6 M. gluteus maximus6 dan Mmm addutors

,-amsir6 291#0

.1 (e)nisiFraktur adalah pemeahan ,patahna0 suatu agian terutama tulang.engan kata lain terjadi patah atau kerusakan pada tulang. -edangkan

menurur r. Ban )amaong &raktur ialah terputusna keutuhan tulang6umumna akiat trauma.

. Etiolo"i"tiologi &raktur ang dimaksud adalah peristi:a ang dapat meneakanterjadina &raktur diantarana peristi:a trauma,kekerasan0 dan peristi:apatologis

Menurut $rie dan Eilson ,299'0 ada 3 aitu/

1 Cidera atau enturan2 Fraktur patologik/ Fraktur patologik terjadi pada daerah8daerah tulang

ang telah menjadi lemah oleh karena tumor6 kanker dan osteoporosis.3 Fraktur ean/ Fraktur aan atau &raktur kelelahan terjadi pada orang8

orang ang aru saja menamah tingkat aktiitas mereka6 seperti aru

di terima dalam angkatan ersenjata atau orang8 orang ang aru

mulai latihan lari.

$eristi*a +rauma ,kekerasan-

1. Kekerasan langsung

Kekerasan langsung dapat meneakan tulang patah pada titikterjadina kekerasan itu6 misalna tulang kaki terentur umper moil6maka tulang akan patah tepat di tempat terjadina enturan. $atahtulang demikian sering ersi&at teruka6 dengan garis patah melintangatau miring.

2. Kekerasan tidak langsung

Kekerasan tidak langsung meneakan patah tulang di tempat ang jauh dari tempat terjadina kekerasan. ;ang patah iasana adalahagian ang paling lemah dalam hantaran ektor kekerasan. Contohpatah tulang karena kekerasan tidak langsung adalah ila seorang jatuhdari ketinggian dengan tumit kaki terleih dahulu. ;ang patah selain

tulang tumit6 terjadi pula patah tulang pada tiia dan kemungkinan pulapatah tulang paha dan tulang elakang. emikian pula ila jatuh dengantelapak tangan seagai penangga6 dapat meneakan patah padapergelangan tangan dan tulang lengan a:ah.

3. Kekerasan akiat tarikan otot

Page 6: SASARAN BELAJA1 sa

7/23/2019 SASARAN BELAJA1 sa

http://slidepdf.com/reader/full/sasaran-belaja1-sa 6/11

Kekerasan tarikan otot dapat meneakan dislokasi dan patah tulang.$atah tulang akiat tarikan otot iasana jarang terjadi. Contohnapatah tulang akiat tarikan otot adalah patah tulang patella danolekranom6 karena otot triseps dan iseps mendadak erkontraksi.

$eristi*a $atolo"is

1. Kelelahan atau stres &raktur

Fraktur ini terjadi pada orang ang ang melakukan aktiitas erulang ulang pada suatu daerah tulang atau menamah tingkat aktiitas angleih erat dari iasana. )ulang akan mengalami peruahan strukturalakiat pengulangan tekanan pada tempat ang sama6 atau peningkatanean seara tia tia pada suatu daerah tulang maka akan terjadiretak tulang.

2. Kelemahan )ulang

Fraktur dapat terjadi oleh tekanan ang normal karena lemahna suatutulang akiat penakit in&eksi6 penakit metaolisme tulang misalnaosteoporosis6 dan tumor pada tulang. -edikit saja tekanan pada daerah

tulang ang rapuh maka akan terjadi &raktur.

.& 'lasi)kasi

  Berdasarkan siat raktur ,luka %an" ditim#ulkan-.1. Faktur )ertutup ,Closed06 ila tidak terdapat huungan antara

&ragmen tulang dengan dunia luar6 diseut juga &raktur ersih

,karena kulit masih utuh0 tanpa komplikasi.. Fraktur )eruka ,Open>Compound06 merupakan &raktur dengan luka

pada kulit ,integritas kulit rusak dan ujung tulang menonjol sampai

menemus kulit0 atau memran mukosa sampai ke patahan tulang.

Fraktur teruka digradasi menjadi/ Hrade I / luka ersih dengan panjang kurang dari 1 m.

Hrade II / luka leih luas tanpa kerusakan jaringan lunak ang

ekstensi&. Hrade III / sangat terkontaminasi6 dan mengalami kerusakan

 jaringan lunak "kstensi&.

• Berdasarkan komplit atau ketidak klomplitan raktur.1. Fraktur Komplit6 ila garis patah melalui seluruh penampang tulang

atau melalui kedua korteks tulang seperti terlihat pada &oto.2. Fraktur Inkomplit6 ila garis patah tidak melalui seluruh penampang

tulang seperti/

@air Line Fraktur ,patah retidak ramut0

7ukle atau )orus Fraktur6 ila terjadi lipatan dari satu korteks

dengan kompresi tulang spongiosa di a:ahna. Hreen -tik Fraktur6 mengenai satu korteks dengan angulasi

korteks lainna ang terjadi pada tulang panjang.

  Berdasarkan #entuk "aris patah dan hu#un"ann%a den"an

mekanisme trauma.

10 Fraktur )ransersal/ &raktur ang arahna melintang pada tulangdan merupakan akiat trauma angulasi atau langsung.20 Fraktur Olik/ &raktur ang arah garis patahna mementuk sudut

terhadap sumu tulang dan meruakan akiat trauma angulasi juga.30 Fraktur -piral/ &raktur ang arah garis patahna erentuk spiral

ang diseakan trauma rotasi.#0 Fraktur Kompresi/ &raktur ang terjadi karena trauma aksial 5eksi

ang mendorong tulang ke arah permukaan lain.%0 Fraktur Aulsi/ &raktur ang diakiatkan karena trauma tarikan atau

traksi otot pada insersina pada tulang.

• Berdasarkan jumlah "aris patah.1. Fraktur Komuniti&/ &raktur dimana garis patah leih dari satu dan

saling erhuungan.2. Fraktur -egmental/ &raktur dimana garis patah leih dari satu tapi

tidak erhuungan.

3. Fraktur Multiple/ &raktur dimana garis patah leih dari satu tapitidak pada tulang ang sama.

• Berdasarkan per"eseran ra"men tulan".

1. Fraktur ndisplaed ,tidak ergeser0/ garis patah lengkap ttetapikedua &ragmen tidak ergeser dan periosteum masih utuh.

2. Fraktur isplaed ,ergeser0/ terjadi pergeseran &ragmen tulangang juga diseut lokasi &ragmen6 teragi atas/

Page 7: SASARAN BELAJA1 sa

7/23/2019 SASARAN BELAJA1 sa

http://slidepdf.com/reader/full/sasaran-belaja1-sa 7/11

islokasi ad longitudinam um ontrationum ,pergeseran

searah sumu dan oerlapping0. islokasi ad axim ,pergeseran ang mementuk sudut0.

islokasi ad latus ,pergeseran dimana kedua &ragmen saling

menjauh0.

• Berdasarkan posisi rakur

-eatang tulang teragi menjadi tiga agian /1. 1>3 proksimal2. 1>3 medial3. 1>3 distal

Fraktur emur.a. 'lasi)kasi menurut /arden

•  )ingkat I / &raktur impaksi ang tidak total

•  )ingkat II / &raktur total tetapi tidak ergeser

•  )ingakt III / &raktur total isertai dengan sedikit pergesekan

•  )ingkat I= / &raktur disertai dengan pergeseran ang heat

#. 'lasi)kasi menurut $au*elKlasi!kasi ini erdasarkan atas sudut inklinasi leher &emur

•  )ipe I / &raktur dengan garis &raktur 39 derajat

•  )ipe II / &raktur dengan garis &raktur %9 derajat

•  )ipe III / &raktur dengan garis &raktur (9 derajat

.0 $ato)siolo"iFraktur diagi menjadi &raktur teruka dan &raktur tertutup. )ertutup ila

tidak terdapat huungan antara &ragmen tulang dengan dunia luar.

-edangkan &raktur teruka ila terdapat huungan antara &ragmen tulang

dengan dunia luar oleh karena perlukaan di kulit. -e:aktu tulang patah

perdarahan iasana terjadi di sekitar tempat patah ke dalam jaringan lunak

sekitar tulang terseut6 jaringan lunak juga iasana mengalami kerusakan.

eaksi perdarahan iasana timul heat setelah &raktur. -el8 sel darah

putih dan sel anast erakumulasi meneakan peningkatan aliran darah

ketempat terseut aktiitas osteolast terangsang dan terentuk tulang

aru umatur ang diseut allus. 7ekuan !rin direasorsidan sel8 sel

tulang aru mengalami remodeling untuk mementuk tulang sejati.

Insu!siensi pemuluh darah atau penekanan seraut sara& ang erkaitan

dengan pemengkakan ang tidak di tangani dapat menurunkan asupan

darah ke ekstrimitas dan mengakiatkan kerusakan sara& peri&er. 7ila tidak

terkontrol pemengkakan akan mengakiatkan peningkatan tekanan

 jaringan6 oklusi darah total dan erakiat anoreksia mengakiatkan

rusakna seraut sara& maupun jaringan otot. Komplikasi ini di namakan

sindrom ompartment.

 )rauma pada tulang dapat meneakan keteratasan gerak dan ketidak

seimangan6 &raktur terjadi dapat erupa &raktur teruka dan &raktur

tertutup. Fraktur tertutup tidak disertai kerusakan jaringan lunak seperti

tendon6 otot6 ligament dan pemuluh darah ,-melt<er dan 7are6 29910.

$asien ang harus imoilisasi setelah patah tulang akan menderitakomplikasi antara lain / neri6 iritasi kulit karena penekanan6 hilangnakekuatan otot. Kurang pera:atan diri dapat terjadi ila seagian tuuh di

imoilisasi6 mengakiatkan erkurangnan kemampuan pra:atan diri,Carpenito6 299(0.

eduksi teruka dan !ksasi interna ,OIF0 &ragmen8 &ragmen tulang dipertahankan dengan pen6 sekrup6 plat6 paku. Damun pemedahanmeningkatkan kemungkinan terjadina in&eksi. $emedahan itu sendirimerupakan trauma pada jaringan lunak dan struktur ang seluruhna tidakmengalami edera mungkin akan terpotong atau mengalami kerusakanselama tindakan operasi ,$rie dan Eilson6 299'0.

. Maniestasi 'linis

Menurut -melt<er 4 7are ,299206 mani&estasi klinis &raktur adalah neri6

hilangna &ungsi6 de&ormitas6 pemendekan ektremitas6 krepitus6

pemengkakan lokal6 dan peruahan :arna ang dijelaskan seara rini

seagai erikut/

1. Deri terus menerus dan ertamah eratna sampai &ragmen tulang

diimoilisasi. -pasme otot ang menertai &raktur merupakan entuk

idai alamiah ang diranang untuk meminimalkan gerakan antar

&ragmen tulang.

Page 8: SASARAN BELAJA1 sa

7/23/2019 SASARAN BELAJA1 sa

http://slidepdf.com/reader/full/sasaran-belaja1-sa 8/11

2. -etelah terjadi &raktur6 agian8agian tidak dapat digunakan dan

enderung ergerak seara alamiah ,gerakan luar iasa0. $ergeseran

&ragmen pada &raktur lengan dan tungkai meneakan de&ormitas

,terlihat maupun teraa0 ektremitas ang isa diketahui dengan

memandingkanna dengan ektremitas normal. "kstremitas tidak dapat

er&ungsi dengan aik karena &ungsi normal otot tergantung pada

integritasna tulang tempat melekatna otot.

3. $ada &raktur panjang6 terjadi pemendekan tulang ang seenarna

karena kontraksi otot ang melekat di atas dan a:ah tempat &raktur.

Fragmen sering saling melengkapi satu sama lain sampai 26% sampai %

m ,1 sampai 2 ini0.

#. -aat ekstremitas diperiksa dengan tangan6 teraa adana derik tulang

dinamakan krepitus ang teraa akiat gesekan antara &ragmen satu

dengan lainna. ji krepitus dapat mengakiatkan kerusakan jaringan

lunak ang leih erat.

%. $emengkakan dan peruahan :arna lokal pada kulit terjadi seagai

akiat trauma dan perdarahan ang mengikuti &raktur. )anda ini iasa

terjadi setelah eerapa jam atau hari setelah edera.

 )idak semua tanda dan gejala terseut terdapat pada setiap &raktur.

Keanakan justru tidak ada pada &raktur linear atau !sur atau &raktur

impaksi ,permukaan patahan saling terdesak satu sama lain0. iagnosis

&raktur ergantung pada gejala6 tanda !sik6 dan pemeriksaan sinar8x pasien.

7iasana pasien mengeluhkan mengalami edera pada daerah terseut.

.2. (ia"nosis(ia"nosis raktur1. Anamnesis

Keluhan utama erupa/

a. )rauma6 :aktu terjadina trauma6 ara terjadina trauma6 lokasitrauma.. Deri6 lokasi neri6 si&at neri6 intensitas neri6 re&erred pain.. Kekakuan sendid. $emangkakane. e&ormitas&. Ketidakstailan sendig. Kelemahan ototh. Hangguan sensiilitas

i. @ilangna &ungsi j. Balan pinang

2. $emeriksaan !sika. Inspeksi ,look0

• Kulit6 meliputi :arna kulit6 tanda peradangan dan tekstur kulit

•  Baringan lunak6 pemuluh darah6 sara&6 otot6 tendo6 ligamen6

 jaringanlemak6 &asia6 kelenjar lim&e.•  )ulang dan sendi

• -inus dan jaringan parut. $alpasi ,&eel0

• -uhu kulit6 denutan arteri

•  Baringan lunak6 mengetahui adana spasme otot6 atro! otot

• Deri tekan6

•  )ulang6 perhatikan entuk6 permukaan6 ketealan6 penonjolan dari

tulang

• $engukuran anggota gerak

• $enilaian de&ormitas. $ergerakan ,moe0

• "aluasi gerakan sendi seara akti& dan pasi&6 apakah

gerakanmenimulkan sakit dan disertai krepitasi

• -tailitas sendi

• OM6 aduksi6 adduksi6 ekstensi6 5eksi6 rotasi eksterna6 rotasiinterna6 pronasi6 supinasi6 5eksi lateral6 dorso5eksi6 plantar 5eksi6

inersi6eersi.

3. $enunjang ilakukan pemeriksaan rontgen6 apaila &raktur pada

tulang panjang dilakukan posisi A$ dan lateral. Fraktur tulang

naiular posisi A$6 lateral6dan oliue.

(ia"nosis raktur kolum emur

• Anamnesis / pada penderita didapatkan ri:aat trauma ataupun edera

dengan keluhan agian dari tungkai tidak dapat digerakkan

• $emeriksaan !sik /

8 Look / $emengkakan6 memar dan de&ormitas ,penonjolan ang

anormal6 angulasi6 rotasi6 pemendekan0 mungkin terlihat jelas6

tetapi hal ang penting adalah apakah kulit itu utuhJ kalau kulitroek dan luka memiliki huungan dengan &raktur6 edera teruka

8 Feel / )erdapat neri tekan setempat6 tetapi perlu juga memeriksa

agian distal dari &raktur untuk merasakan nadi dan untuk menguji

sensasi. Cedera pemuluh darah adalah keadaan darurat ang

memerlukan pemedahan

Page 9: SASARAN BELAJA1 sa

7/23/2019 SASARAN BELAJA1 sa

http://slidepdf.com/reader/full/sasaran-belaja1-sa 9/11

8 Moement /Krepitus dan gerakan anormal dapat ditemukan6 tetapi

leih penting untuk menanakan apakah pasien dapat

menggerakan sendi sendi diagian distal edera.

.3 +atalaksana

Menurut Mansjoer ,29990 dan Muttain ,299*0 konsep dasar ang harusdipertimangkan pada :aktu menangani &raktur aitu / rekognisi6 reduksi6

retensi6 dan rehailitasi.

1. ekognisi ,$engenalan 0i:aat keelakaan6 derajat keparahan6 harus jelas untuk menentukan

diagnosa dan tindakan selanjutna. Contoh6 pada tempat &raktur tungkai

akan terasa neri sekali dan engkak. Kelainan entuk ang nata dapat

menentukan diskontinuitas integritas rangka.

2. eduksi ,manipulasi> reposisi0eduksi adalah usaha dan tindakan untuk memanipulasi &ragmen

&ragmen tulang ang patah sedapat mungkin kemali lagi seperti letak

asalna. paa untuk memanipulasi &ragmen tulang sehingga kemali

seperti semula seara optimal. eduksi &raktur dapat dilakukan dengan

reduksi tertutup6 traksi6 atau reduksi teruka. eduksi &raktur dilakukan

sesegera mungkin untuk menegah jaringan lunak kehilangan

elastisitasna akiat in!ltrasi karena edema dan perdarahan. $ada

keanakan kasus6 reduksi &raktur menjadi semakin sulit ila edera

sudah mulai mengalami penemuhan ,Mansjoer6 29920.

3. etensi ,Immoilisasi0paa ang dilakukan untuk menahan &ragmen tulang sehingga kemali

seperti semula seara optimal. -etelah &raktur direduksi6 &ragmen tulang

harus diimoilisasi6 atau di pertahankan dalam posisi kesejajaran ang

enar sampai terjadi penatuan. Imoilisasi dapat dilakukan dengan

!ksasi eksterna atau interna. Metode !ksasi eksterna meliputi

pemalutan6 gips6 idai6 traksi kontinu6 pin6 dan teknik gips6 atau !ksator

eksterna. Implan logam dapat di gunakan untuk !ksasi intrerna ang

rperan seagai idai interna untuk mengimoilisasi &raktur. Fiksasi

eksterna adalah alat ang diletakkan diluar kulit untuk menstailisasikan

&ragmen tulang dengan memasukkan dua atau tiga pin metal

perkutaneus menemus tulang pada agian proksimal dan distal dari

tempat &raktur dan pin terseut dihuungkan satu sama lain dengan

menggunakan eksternal ars. )eknik ini terutama atau keanakan

digunakan untuk &raktur pada tulang tiia6 tetapi juga dapat dilakukan

pada tulang &emur6 humerus dan pelis ,Mansjoer6 29990.

Hamar 3 / $emasangan O"F pada tiia dan !ula -umer /

:::.google.om

$rinsip dasar dari teknik ini adalah dengan menggunakan pin ang

diletakkan pada agian proksimal dan distal terhadap daerah atau <ona

trauma6 kemudian pin8pin terseut dihuungkan satu sama lain dengan

rangka luar atau eksternal &rame atau rigid ars ang er&ungsi untuk

menstailisasikan &raktur. Alat ini dapat digunakan seagai temporar

treatment untuk trauma muskuloskeletal atau seagai de!nitietreatment erdasarkan lokasi dan tipe trauma ang terjadi pada tulang

dan jaringan lunak ,Muttain6 299*0.

#. ehailitasiMengemalikan akti!tas &ungsional semaksimal mungkin untuk

menghindari atropi atau kontraktur. 7ila keadaan mmeungkinkan6 harus

segera dimulai melakukan latihan8latihan untuk mempertahankan

kekuatan anggota tuuh dan moilisasi ,Mansjoer6 29990.

+4N(A'AN $EMBE(A5AN

1. OIF ,O$"D "C)IOD AD ID)"DAL FIA)IOD0

8 Insisi dilakukan pada tempat ang mengalami idera dan diteruskan

sepanjang idang anatomik menuju tempat ang mengalami &raktur

8 Fraktur diperiksa dan diteliti

Page 10: SASARAN BELAJA1 sa

7/23/2019 SASARAN BELAJA1 sa

http://slidepdf.com/reader/full/sasaran-belaja1-sa 10/11

8 Fragmen ang telah mati dilakukan irigasi dari luka

8 Fraktur di reposisi agar mendapatkan posisi ang normal kemali

8 -aesudah reduksi &ragmen8&ragmen tulang dipertahankan dengan alat

ortopedik erupaJ pin6 sekrup6 plate6 dan paku

Keuntungan/

8 eduksi akurat

8 -tailitas reduksi tinggi

8 $emeriksaan struktu neuroaskuler

8 7erkurangna keutuhan alat imoilisasi eksternal

8 $enatuan sendi ang erdekatan dengan tulang ang patah menjadi

leih epat

8 a:at inap leih singkat

8 apat leih epat kemali ke pola kehidupan normal

Kerugian

8 Kemungkinan terjadi in&eksi

8 Osteomielitis

2. "K-)"DAL FIK-A-I

8 Metode alternati& manajemen &raktur dengan !ksasi eksternal6 iasana

pada ekstrimitas dan tidak untuk &raktur lama

8 $ost eksternal !ksasi6 dianjurkan penggunaan gips.

8 -etelah reduksi6 dilakukan insisi perkutan untuk implantasi pen ke

tulang

8 Luang keil diuat dari pen metal mele:ati tulang dan dikuatkan

penna.

8 $era:atan 182 kali sehari seara khusus6 antara lain/

Oseasi letak pen dan area

Oserasi kemerahan6 asah dan remes

Oserasi status neuroaskuler distal &raktur

RA(4!L!/4

adiologis untuk lokasi &raktur harus menurut rule o& t:o6 terdiri dari /1 ua gamaran6 anteroposterior ,A$0 dan lateral2 Memuat dua sendi di proksimal dan distal &raktur3 Memuat gamaran &oto dua ekstremitas6 aitu ekstremitas ang

edera dan ang tidak terkena edera ,pada anak0 J dan dua kali6 aituseelum tindakan dan sesudah tindakan.

• 7one sans6 )omogram6 atau MI -ans

• Arteriogram / dilakukan ila ada kerusakan askuler.

• CC) kalau anak kerusakan otot.

• arah rutin6 &aktor pemekuan darah6 golongan darah6 ross8test6

dan urinalisa.

Page 11: SASARAN BELAJA1 sa

7/23/2019 SASARAN BELAJA1 sa

http://slidepdf.com/reader/full/sasaran-belaja1-sa 11/11

.6 'omplikasi

Komplikasi &raktur menurut -melt<er dan 7are ,29910 dan $rie ,299%0antara lain/

1. Komplikasi a:al &raktur antara lain/ sok6 sindrom emoli lemak6 sindromkompartement6 kerusakan arteri6 in&eksi6 aaskuler nekrosis.

a. -ok-ok hipoolemik atau traumati6 akiat perdarahan ,anak kehilangandarah eksternal maupun ang tidak kelihatan ang ias meneakanpenurunan oksigenasi0 dan kehilangan airan ekstrasel ke jaringan ang rusak6 dapat terjadi pada &raktur ekstrimitas6 thoraks6pelis dan ertera.

. -indrom emoli lemak$ada saat terjadi &raktur gloula lemak dapat masuk kedalam pemuluhdarah karena tekanan sumsum tulang leih tinggi dari tekanan kapiler ataukarena katekolamin ang di lepaskan oleh reaksi stress pasien akanmemoilisasi asam lemak dan memudahkan terjadina gloula lemak padaaliran darah.

. -indroma KompartementMerupakan masalah ang terjadi saat per&usi jaringan dalam otot kurang

dari ang diutuhkan untuk kehidupan jaringan. Ini isa diseakan karenapenurunan ukuran kompartement otot karena &asia ang memungkus ototterlalu ketat6 penggunaan gis atau alutan ang menjerat ataupunpeningkatan isi kompatement otot karena edema atau perdarahansehuungan dengan eragai masalah ,misalna / iskemi6dan ideraremuk0.

d. Kerusakan Arteri$eahna arteri karena trauma ias ditandai denagan tidak ada nadi6 C)menurun6 sanosis agian distal6 hematoma ang lear6 dan dingin padaekstrimitas ang disakan oleh tindakan emergensi splinting6 peruahanposisi pada ang sakit6 tindakan reduksi6 dan pemedahan. 1+

e. In&eksi-istem pertahanan tuuh rusak ila ada trauma pada jaringan. $ada traumaorthopedi in&eksi dimulai pada kulit ,super!ial0 dan masuk ke dalam. Ini

iasana terjadi pada kasus &raktur teruka6 tapi ias juga karenapenggunaan ahan lain dalam pemedahan seperti pin dan plat.

&. Aaskuler nekrosisAaskuler nekrosis ,A=D0 terjadi karena aliran darah ke tulang rusak atauterganggu ang ias meneakan nekrosis tulang dan di a:ali denganadana =olkmans Ishemia .

2. Komplikasi dalam :aktu lama atau lanjut &raktur antara lain/ mal union6delaed union6 dan non union.

a. MalunionMalunion dalam suatu keadaan dimana tulang ang patah telah semuhdalam posisi ang tidak seharusna. Malunion merupakan penemuhantulang ditandai dengan meningkatna tingkat kekuatan dan peruahanentuk ,de&ormitas0. Malunion dilakukan dengan pemedahan danreimoilisasi ang aik.

. elaed nionelaed union adalah proses penemuhan ang terus erjalan dengankeepatan ang leih lamat dari keadaan normal. elaed unionmerupakankegagalan &raktur erkonsolidasi sesuai dengan :aktu angdiutuhkan tulang untuk menamung. Ini diseakan karena penurunansuplai darah ke tulang.

. DonunionDonunion merupakan kegagalan &raktur erkonsolidasi dan memproduksisamungan ang lengkap6 kuat6 dan stail setelah '8+ ulan. Donunion ditandai dengan adana pergerakan ang erleih pada sisi &raktur angmementuk sendi palsu atau pseuardoarthrosis. Ini juga diseakan karenaaliran darah ang kurang.

 

.7 $ro"nosis

$enderita &raktur ollum &emoris tanpa komplikasi ila mendapat tindakan!sioterapi sejak dini dan tepat maka kapasitas !sik dan kemampuun&ungsional akan kemali normal ,aik0. )etapi isa menimulkan keadaanang uruk dari penemuhan apaila terjadi komplikasi ang menertaidan umumna usia lanjut.