sediaan dan investasi jangka pendek

19
Bahan Lepas untuk Matrikulasi Program MAKSI FEB UGM Akuntansi Keuangan Sediaan dan Investasi Jangka Pendek Suwardjono Fakultas Ekonomika dan Busines Universitas Gadjah Mada Bahan-bahan ini bersifat melengkapi bukan mengganti bahan utama dari buku teks wajib. Tanpa membaca buku teks, peserta tidak akan memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang utuh dan mendalam tentang materi yang dicakupi dalam mata kuliah ini. Maret 2015

Upload: kunto75

Post on 18-Dec-2015

23 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Sediaan Dan Investasi Jangka Pendek

TRANSCRIPT

  • Bahan Lepas Akuntansi Keuangan Maksi 0

    Suwardjono2014 Sumber: Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengantarKuliahAp2\BLSediaan

    Bahan Lepas

    untuk

    Matrikulasi Program MAKSI FEB UGM

    Akuntansi Keuangan

    Sediaan dan Investasi Jangka Pendek

    SuwardjonoFakultas Ekonomika dan Busines

    Universitas Gadjah Mada

    Bahan-bahan ini bersifat melengkapi bukan mengganti bahan utama dari buku teks wajib.

    Tanpa membaca buku teks, peserta tidak akan memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang utuh dan mendalam tentang materi yang dicakupi

    dalam mata kuliah ini.

    Maret 2015

  • Bahan Lepas Akuntansi Keuangan Maksi 1

    Suwardjono2014 Sumber: Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengantarKuliahAp2\BLSediaan

    SEDIAAN dan INVESTASI JANGKA PENDEK

    Sediaan

    Pengertian Sediaan adalah barang-barang atau bahan-bahan yang diperoleh untuk di-jual kembali, dipergunakan untuk membantu kelancaran operasi, ataudiproses menjadi barang jadi yang siap dijual kembali. Ditinjau dari segi ne-raca sediaan adalah barang-barang atau bahan-bahan yang masih tersisapada tanggal neraca atau akan segera dijual, digunakan (dikonsumsi) ataudiproses dalam perioda normal perusahaan. Pada umumnya perioda normalini adalah satu tahun. Pembahasan sediaan biasanya dibahas bersamaandengan topik perusahaan perdagangan (accounting for merchandising).

    Masalah Akuntansi sediaan membahas berbagai masalah yang menyangkut sediaanyaitu:

    a. Masalah cara mencatat sediaan dan penentuan kos dalam pembukuanpada saat pemerolehan (inventory acquisition).

    b. Masalah penetuan besarnya sediaan pada akhir perioda sekaliguspenentuan kos sediaan yang keluar atau dipakai (inventory costing).

    c. Masalah penentuan jumlah rupiah yang selayaknya dicantumkan dalamneraca mengingat kedudukan sediaan sebagai aset lancar (inventoryvaluation).

    Jenis Jenis sediaan dalam suatu perusahaan akan nampak dalam akun Sediaanyang digunakan oleh perusahaan. Jenis sediaan yang ada dalam perusahaanjuga tergantung pada jenis perusahaan. Nama-nama akun yang ada dan yangbiasanya digunakan dalam tiap jenis perusahaan adalah:

    Perusahaan jasa

    Sediaan bahan pembantu/sediaan bahan habis pakai (inventory of supplies)

    Yang dicatat dalam akun ini adalah bahan-bahan seperti kertas folio,karbon, isi staple, tinta, buku kuitansi dan sebagainya tergantung je-nis jasa yang diberikan. akun pasangannya yaitu untuk mencatatbagian sediaan yang menjadi biaya adalah:

    Pemakaian Bahan Pembantu Bahan Pembantu Terpakai Biaya Bahan Pembantu Supplies Used Supplies Expense

    Perusahaan perdagangan

    Sediaan bahan pembantu (inventory of supplies) seperti pada peru-sahaan jasa.

    Sediaan barang dagangan (inventory of merchandise).

    Akun ini khusus untuk mencatat barang dagangan yang merupakanusaha pokok perusahaan dan akun pasangannya:

    Kos barang terjual (cost of goods sold)

  • Bahan Lepas Akuntansi Keuangan Maksi 2

    Suwardjono2014 Sumber: Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengantarKuliahAp2\BLSediaan

    Perusahaan pemanufakturan

    Sediaan bahan pembantu/bahan habis pakai (inventory of supplies).

    Akun ini mungkin dipecah menjadi:

    a. Sediaan Bahan Pembantu Kantorb. Sediaan Bahan Pembantu Penjualanc. Sediaan Bahan Pembantu Pabrik (factory supplies).

    Sediaan bahan penolong/bahan tak langsung (inventory of indirect materials).

    Tercakup disini adalah bahan yang berhubungan dengan pembuatanproduk tetapi bukan bahan utama. Akun pasangannya, yaitu untukmencatat jumlah rupiah yang akan menjadi biaya, adalah:

    Pemakaian Bahan Penolong Pemakaian Bahan Tak Langsung Indirect Materials Used

    Sediaan barang jadi (inventory of finished goods).

    Akun ini mempunyai fungsi yang sama dengan Sediaan Barang Da-gangan dalam perusahaan dagang dan akun pasangannya adalah kosbarang terjual.

    Sediaan barang dalam proses (inventory of works in process).

    Tercakup disini adalah nilai barang yang belum selesai diproduksipada tanggal neraca. Bila sudah selesai maka nilai barang dalamproses dipindahkan ke sediaan barang jadi.

    Sediaan bahan baku (inventory of raw materials).

    Tercakup disini adalah bahan utama yang diolah menjadi produk ja-di. Pemakaian bahan baku dapat dimasukkan langsung ke akun Se-diaan Barang Dalam proses atau (bila ada) ke akun Pemakaian BahanBaku.

    Catatan:

    a. Beberapa perusahaan ada yang memperlakukan sediaan bahan pem-bantu kantor atau bahan pembantu penjualan sebagai aset yaitu biayadibayar di muka atau prabayaran (prepaid expense).

    b. Akun Sediaan Barang Dagangan dan Sediaan Bahan Baku dalam perusa-haan tertentu mungkin hanya timbul pada akhir tahun/perioda saja olehkarena pembelian barang dagangan atau bahan baku ditampung duludalam akun Pembelian.

    Pentingnya Penentuan Kos Sediaan Yang Tepat

    Ketepatan dalam penentuan besarnya sediaan adalah sangat penting meng-ingat ketidaktepatan atau kesalahan dalam menentukan nilai sediaan ber-pengaruh terhadap neraca maupun dalam laporan laba-rugi untuk tahun/perioda tertentu. Hal ini terjadi karena masalah sediaan yag diperoleh dalamsuatu perioda menjadi dua komponen pada akhir tahun, yaitu:

    Jumlah rupiah barang yang keluar atau terjual yang menjadi kos barang terjual dan masuk dalam laporan laba-rugi.

  • Bahan Lepas Akuntansi Keuangan Maksi 3

    Suwardjono2014 Sumber: Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengantarKuliahAp2\BLSediaan

    Jumlah rupiah barang yang belum terjual yang menjadi sediaan barang dagangan (akhir) yang masuk dalam neraca sebagai aktiva lancar.

    Pengaruh kesalahan penentu jumlah rupiah sediaan terhadap laba bersihdapat diikhtisarkan sebagai berikut:

    1. Bila sediaan akhir lebih rendah dari yang seharusnya, laba perioda yangbersangkutan menjadi lebih rendah.

    2. Bila sediaan akhir lebih tinggi dari yang seharusnya, laba bersih periodayang bersngkutan menjadi lebih tinggi.

    3. Bila sediaan awal lebih rendah dari yang seharusnya, laba bersih peri-oda yang bersangkutan menjadi lebih tinggi.

    4. Bila sediaan awal lebih tinggi dari yang seharusnya, laba bersih periodayang bersangkutan menjadi lebih rendah.

    Adapun pengaruh kesalahan dalam penentuan sediaan dapat ditunjuk-kan dalam contoh laporan laba-rugi singkat berikut:

    Kos Sediaan Dasar pencatatan sediaan adalah kos (cost). Kos sediaan adalah semua pen-geluaran baik langsung maupun tidak langsung yang bersangkutan denganproses memperoleh barang sampai barang tersebut siap dijual atau di-gunakan. Secara teoretis yang merupakan elemen kos sediaan adalah:

    jumlah rupiah per faktur pengeluaran untuk pengangkutan bongkar muat, asuransi dalam perjalanan komisi agen pembelian pengeluaran lain-lain

    yang diperhitungkan sampai barang siap dijual atau digunakan. Dalam prak-tik, pengeluaran yang tidak cukup berarti untuk dijadikan sebagai bagiandari kos sediaan akan diperlakukan sebagai biaya perioda bersangkutan. Wa-laupun merupakan elemen kos sediaan, elemen tersebut tidak harus di-gabungkan dalam satu akun sediaan tetapi dalam hal tertentu suatu elemenkos sediaan, seperti kos pengangkutan pembelian misalnya, dicatat dalamakun tersendiri untuk kepentingan analisis.

    Potongan tunai pembelian (purchase discount), keringanan harga (pur-chase allowance) dan kembalian/return pembelian (purchase returns) meru-pakan pengurangan terhadap kos sediaan. Harga yang diperhitungkansebagai elemen kos adalah jumlah yang difakturkan/ditagih yaitu jumlah set-elah potongan harga (trade discount).

    2012 2013

    Benar Salah Salah Benar

    PenjualanKos barang terjual:Sediaan, awalPembelian*Barang tersedia dijualSediaan, akhir Kos barang terjualLaba kotor penjualanBiaya operasiLaba operasi

    Rp100.000

    Rp 25.00045.000

    Rp 70.00030.000

    Rp 40.000Rp 60.000

    40.000Rp 20.000

    Rp100.000

    Rp 25.00045.000

    Rp 70.00020.000

    Rp 50.000Rp 50.000

    40.000Rp 10.000

    Rp100.000

    Rp 20.00060.000

    Rp 80.00040.000

    Rp 40.000Rp 50.000

    40.000Rp 20.000

    Rp100.000

    Rp 30.00060.000

    Rp 90.00040.000

    Rp 50.000Rp 50.000

    40.000Rp 10.000

    *Untuk perusahaan pemanufakturan berupa kos barang manufakturan.

  • Bahan Lepas Akuntansi Keuangan Maksi 4

    Suwardjono2014 Sumber: Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengantarKuliahAp2\BLSediaan

    Yang Termasuk Sediaan

    Ditinjau dari tempatnya secara fisis, pengertian sediaan tidak terbatas padasediaan yang terdapat di gudang perusahaan. Yang dimasukkan dan dihi-tung sebagai sediaan akhir suatu perioda adalah barang sediaan yang menja-di milik atau dianggap telah menjadi milik perusahaan. Dalam hal ini, adabeberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menghitung secara fisis sediaanpada akhir perioda yaitu:

    a. Barang Dalam Perjalanan (Goods in Transit)

    Barang yang baru dibeli dan masih dalam perjalanan dianggap menjadimilik pembeli dan karenanya masuk sebagai sediaan bila syarat pembe-liannya adalah free on board (F.O.B.) shipping point artinya hak milikberpindah pada saat barang telah keluar dari gudang penjual dandiangkut oleh perusahaan pengangkutan. Bila digunakan syarat F.O.B.destination hak milik baru berpindah tangan setelah barang masukgudang pembeli dan oleh karena itu barang dalam perjalanan tidak ter-masuk dalam sediaan.

    b. Barang Titipan/Konsignamen (Consignment)

    Bagi pihak penitip atau pengkonsigna (consignor), barang titipan yangbelum terjual masih merupakan bagian dari sediaan sedangkan bagiyang dititipi atau terkonsigna (consignee) barang tersebut tidak termasukdalam sediaan.

    Sistem Pencata-tan Sediaan

    Telah disebutkan bahwa sebenarnya masalah sediaan adalah memecah kese-luruhan sediaan yang telah diperoleh menjadi dua komponen yaitu barangterjual dan sediaan akhir.

    Sediaan bertambah karena pembelian atau produksi selesai dan dipin-dah ke gudang barang jadi. Di lain pihak, sediaan akan berkurang karena ter-jadinya penjualan atau keluarnya barang dari perusahaan. Dalam hubunganini terdapat dua pendekatan untuk menentukan dua komponen di atas yaitu:

    1. Pada saat terjadi penjualan yang menyebabkan berkurangnya sediaan,besarnya kos pengurangan sediaan ini tidak dicatat. Dengan kata lain,kos barang terjual tidak dicatat pada saat penjualan. Akibatnya, kosbarang terjual tidak akan diketahui setiap saat. Kos barang terjual barudapat ditentukan setelah sediaan akhir barang yang masih tersisa digudang dihitung kuantitasnya dan ditentukan kosnya. Akuntansi sedi-aan yang menggunakan pendekatan ini disebut dengan sistem sediaanfisis (physical inventory system) atau sistem sediaan periodik (periodikinventory system).

    2. Pada saat terjadinya penjualan, besarnya kos pengurangan sediaan yangmerupakan kos barang terjual dicatat pada saat itu pula sehingga secaraautomatis kos sediaan pada setiap saat dapat diketahui termasuk kossediaan pada akhir perioda. Tentu saja jumlah rupiah sediaan akhir iniharus diuji dengan membandingkannya dengan jumlah rupiah berdasar-kan perhitungan fisis. Sistem sediaan dengan pendekatan ini disebutdengan sistem sediaan kontinus atau perpetual (continuous/perpetualinventory system). Disebut demikian karena kos sediaan secara terus-menerus diikuti alirannya dalam catatan pembukuan perusahaan.Sistem ini sering disebut pula dengan sistem sediaan buku (book inven-tory system).

    Asumsi Aliran Kos

    Mengalirnya sediaan barang dari saat masuk ke perusahaan sampai keluarperusahaan menentukan sediaan mana yang diharapkan keluar (dipakaiatau terjual) dan mana yang masih tersisa di gudang (menjadi sediaan

  • Bahan Lepas Akuntansi Keuangan Maksi 5

    Suwardjono2014 Sumber: Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengantarKuliahAp2\BLSediaan

    akhir). Untuk barang-barang yang sifatnya homogen dan tahan lama (misal-nya beras, minyak tanah, dan makanan kalengan), aliran fisis tidak selalumengikuti secara tepat aliran penggunaan. Oleh karena itu, untuk menentu-kan kos sediaan akhir diperlukan asumsi mengenai aliran fisis barang dalamoperasi perusahaan. Asumsi ini menghasilkan beberapa metoda penentuankos sediaan dan barang terjual yaitu:

    Identifikasi khusus Masuk pertama keluar pertama/first-in first-out (MPKP/FIFO) Masuk terakhir keluar pertama/last -in first-out (MTKP/LIFO) Rata-rata berbobot/bobotan (weighted average).

    Sistem Sediaan Fisis

    Disebut sistem sediaan fisis karena untuk menentukan kos sediaan harus di-lakukan perhitungan fisis. Disebut juga sistem sediaan periodik karena kossediaan hanya dapat diketahui secara periodik, biasanya tiap akhir periodaakuntansi. Laporan keuangan baru dapat disusun setelah diketahui kos sedi-aan akhir dan kos barang terjual. Bekerjanya sistem dapat digambarkan se-bagai berikut (untuk sediaan barang dagangan):

    1. Akun Sediaan Barang hanya digunakan untuk mencatat sediaan awaldan sediaan akhir suatu perioda.

    2. Penambahan sediaan karena pembelian tidak dicatat langsung ke akunSediaan Barang Dagangan tetapi dicatat dalam akun terpisah yaitu Pem-belian. Akun Pembelian merupakan akun nominal dan diasumsi bahwabarang yang dibeli akan habis terjual selama perioda bersangkutan seh-ingga pembelian akan dianggap langsung menjadi kos barang terjual.Kos yang dicatat dalam akun Pembelian adalah jumlah rupiah per fakturyang ditagih.

    3. Elemen-elemen yang mempengaruhi kos sediaan dicatat dalam akunyang terpisah pula yaitu:

    a. Kos Pengangkutan Pembelian yang akan menambah kos barangb. Potongan Pembelian yang akan mengurangi kos barangc. Kembalian Pembelian yang akan mengurangi kos barang

    4. Bila terjadi penjualan, pengurangan barang yang tersedia dijual tidakdicatat. Yang dicatat hanyalah penjualannya itu sendiri yang menyebab-kan bertambahnya pendapatan (revenue). Jurnal untuk mencatat tran-saksi penjualan adalah:

    K a s/Piutang Usaha................................................ 135.000Penjualan ........................................................ 135.000

    5. Pada akhir perioda dilakukan perhitungan fisis sediaan yang masih ter-sisa dan ditentukan kosnya dengan metoda tertentu berdasarkan asumsialiran kos.

    6. Atas dasar data yang ada, kos barang terjual ditentukan besarnya denganperhitungan sebagai berikut:

    *Pembelian bersih diperoleh dengan menambahkan kos pengangkutan pembelian dan mengurangkan potongan dan kembalian pembelian terhadap pembelian.

    7. Membuat jurnal penyesuaian untuk mencatat kos sediaan akhir dalam

    Sediaan barang dagangan (awal)................... Rp150.000Pembelian bersih*........................................... 191.250Barang tersedia dijual ..................................... Rp341.250Sediaan barang dagangan (akhir) .................. 51.750Kos barang terjual ........................................... Rp289.500

  • Bahan Lepas Akuntansi Keuangan Maksi 6

    Suwardjono2014 Sumber: Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengantarKuliahAp2\BLSediaan

    akun Sediaan Barang Dagangan. Dalam penyesuaian ini ditimbulkanakun Kos Barang Terjual yang berfungsi untuk menutup akun-akun yangberhubungan dengan sediaan barang dagangan.

    Contoh 1 Untuk memberi gambaran mengenai penyesuaian sediaan akhir tahun,berikut ini diberikan contoh dengan angka. Misalnya pada 31 Desember1998 daftar saldo PT Mandiri yang berkaitan dengan sediaan barang menun-jukkan data sebagai berikut:

    Sediaan Barang Dagangan ............................ 20.000Pembelian ..................................................... 110.000Potongan Pembelian ..................................... 15.000Kembalian Pembelian ..................................... 7.000Kos Pengangkutan Pembelian ...................... 12.000

    Setelah diadakan perhitungan fisis, sediaan barang yang masih ada digudang adalah Rp30.000. Dari daftar saldo di atas dapat disimpulkan bahwasediaan dalam daftar saldo di atas adalah sediaan awal karena selama perio-da tersebut akun Sediaan Barang Dagangan tidak berubah. Jurnal penyesua-ian akhir perioda yang harus dibuat adalah sebagai berikut:

    a. Kos Barang Terjual .................................................. 20.000Sediaan Barang Dagangan ............................ 20.000

    b. Kos Barang Terjual .................................................. 110.000Pembelian ....................................................... 110.000

    c. Potongan Pembelian............................................... 15.000Kos Barang Terjual .......................................... 15.000

    d. Kembalian Pembelian ............................................. 7.000Kos Barang Terjual .......................................... 7.000

    e. Kos Barang Terjual .................................................. 12.000Kos Pengangkutan Pembelian ...................... 12.000

    f. Sediaan Barang Dagangan ................................... 30.000Kos Barang Terjual .......................................... 30.000

    Penentuan KosSediaan Akhir

    Dalam contoh di atas, bagaimanakah kos sediaan akhir sebesar Rp30.000ditentukan? Kasus PT Gamawan berikut memberi ilustrasi bagaimana me-nentukan kos sediaan akhir.

    Contoh 2 Misalnya data sediaan, pembelian, dan penjualan PT Gamawan pada bulanJanuari 1998 adalah sebagi berikut:

    Sediaan dan pembelian:

    Penjualan:

    Bila tidak ada barang yang hilang, tentunya sediaan akhir barang dagan-gan yang masih ada di gudang adalah 300 unit (1.875 unit 1.575 unit).Dengan sistem sediaan fisis, sediaan akhir dapat ditentukan kosnya denganmelekatkan kos pada sediaan atas dasar asumsi aliran yang dipilih.

    Jan 1:3:8:

    11:14:

    SediaanPembelianPembelianPembelianPembelian

    750 unit300 unit375 unit300 unit150 unit

    1.875 unit

    @@@@@

    Rp 200 =180 =160 =170 =175 =

    Rp150.00054.00060.00051.00026.250

    Rp341.250

    Jan 5:10:30:

    PenjualanPenjualanPenjualan

    450 unit675 unit450 unit

    1.575 unit

    @@@

    Rp 300 =300 =300 =

    Rp135.000202.500135.000

    Rp472.500

  • Bahan Lepas Akuntansi Keuangan Maksi 7

    Suwardjono2014 Sumber: Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengantarKuliahAp2\BLSediaan

    Metoda MPKP

    Dengan metoda ini dianggap bahwa barang yang masuk lebih dahulu diang-gap keluar lebih dahulu dalam penjualan sehingga sediaan yang ada terdiriatas pembelian-pembelian terakhir. Dari data di atas, sediaan 300 unit diang-gap terdiri atas unit-unit yang paling akhir dibeli dan dihitung sebagaiberikut:

    Metoda MTKP

    Dengan metoda ini dianggap bahwa barang-barang yang paling akhir dibeliadalah yang lebih dahulu dijual sehingga sediaan yang tersisa terdiri atasbarang-barang yang paling dahulu dibeli. Aliran barang yang sesungguhnyatentu saja tidak harus sejalan dengan asumsi ini. Dengan metoda ini sediaan300 unit dihitung sebagai berikut:

    300 unit dari sediaan 1 Januari @ Rp200 = Rp60.000

    Metoda Rata-rata Berbobot

    Dengan metoda ini dianggap bahwa sediaan akhir terdiri atas campuran ber-bagai barang yang telah dibeli tetapi tidak diidentifikasi secara khusus seh-ingga tiap unit dianggap mempunyai kos rata-rata dari seluruh sediaan yangtersedia dijual. Sediaan akhir dihitung sebagai berikut:

    Kos rata-rata per unit = = Rp182

    Atas dasar kos per unit tersebut, kos 300 unit sediaan akhir adalah:

    300 x Rp162 = Rp54.600

    Metoda Identifikasi Khusus

    Dengan metoda ini harus diketahui terdiri atas pembelian mana saja sediaanyang masih tersisa di gudang. Oleh karena itu, setiap unit barang harusdiberi tanda pengenal khusus untuk mempermudah penelusuran kos. Misal-nya, dari data di atas diketahui bahwa 300 unit barang yang masih tersisa digudang terdiri atas:

    Sediaan 300 unit dapat ditentukan sebagai berikut::

    Sistem Sediaan Perpetual

    Disebut perpetual (terus menerus) oleh karena aliran barang diikuti secaraterus menerus dalam pembukuan perusahaan, sehingga setiap saat dapatdiketahui besarnya kos barang terjual dan sediaan akhir. Perbedaan pokok

    150 unit150 unit300 unit

    dari pembelian 14 Januari @ Rp175 dari pembelian 11 Januari @ 170

    ==

    Rp25.25025.500

    Rp51.750

    Rp341.2501.875

    ------------------------------

    25 unit65 unit

    150 unit60 unit

    dari sediaan awal dari pembelian 3 Januari dari pembelian 11 Januari dari pembelian 14 Januari

    25 unit @ Rp20065 unit @ 100

    150 unit @ 17060 unit @ 175

    300 unit

    ====

    Rp 5.0006.500

    25.50010.500

    Rp47.500

  • Bahan Lepas Akuntansi Keuangan Maksi 8

    Suwardjono2014 Sumber: Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengantarKuliahAp2\BLSediaan

    dengan sistem sediaan fisis adalah dalam hal bahwa setiap terjadi penjua-lan, keluarnya barang dari sediaan harus ditentukan kosnya dan dicatat/dip-indahkan langsung ke akun Kos Barang Terjual. Bekerjanya sistem ini dapatdijelaskan sebagai berikut:

    1. Akun Sediaan Barang Dagangan digunakan untuk mencatat seluruhperubahan sediaan sebesar kos sediaan termasuk pengeluaran-pengelua-ran yang dapat dimasukkan sebagai elemen kos.

    2. Pembelian langsung dimasukkan dalam akun Sediaan Barang Dagangansehingga tidak ada akun Pembelian maupun Kos Pengangkutan Pembe-lian. Dalam kos per unit sediaan sudah termasuk kos pengangkutan danelemen kos lainnya.

    3. Secara teoretis potongan dan kembalian pembelian harus diperhitung-kan dalam kos sediaan (mengurangi kos). Akan tetapi, hal tersebut men-imbulkan kesulitan karena pada saat dibeli, jumlah potongan dankembalian belum pasti atau belum terjadi. Karena alasan kepraktisan,potongan dan kembalian pembelian sering dianggap sebagai pos penda-patan lain-lain.

    4. Bila terjadi penjualan, dua kegiatan yang berlangsung bersamaan yaitu:masuknya pendapatan sebagai pendapatan dan keluarnya barangsebagai kos barang terjual dicatat sekaligus:

    a. Masuknya pendapatan:

    Kas/Piutang Usaha.................................................. xxxxxPenjualan ........................................................ xxxxx

    b. Keluarnya barang/sediaan (terjadinya biaya):

    Kos Barang Terjual .................................................. xxxxxSediaan Barang Dagangan ............................ xxxxx

    Jumlah rupiah yang dicatat adalah sebesar kos sediaan yang keluaryang dihitung berdasarkan asumsi aliran kos yang dipilih (MPKP, MTKP,atau rata-rata berbobot). Dengan cara ini maka kos sediaan setiap saatdapat diketahui tanpa harus menghitung secara fisis sediaan yang ter-sisa di gudang. Namun demikian, diperlukan alat bantu berupa kartusediaan (inventory card) untuk melaksanakan hal ini.

    Lihat contoh dalam buku-buku akuntansi! (misalnya WKK hlm. 283-285)

    5. Bila perlu pada akhir perioda dapat dilakukan perhitungan fisis bukanuntuk tujuan penentuan sediaan akhir tetapi untuk tujuan menguji apa-kah pencatatan sediaan telah dilakukan secara teliti atau apakah terjadipencurian sediaan. Bila catatan benar, banyaknya unit sediaan fisisharus sama dengan banyaknya unit sediaan menurut catatan. Olehkarena itu, sistem sediaan perpetual lebih unggul dibandingkan dengansistem sediaan fisis dalam hal sebagai alat untuk pengendalian sediaan.Bila terjadi selisih, perlu dilakukan penyesuaian untuk membawa cata-tan ke keadaan yang sebenarnya.

    6. Kos barang terjual secara automatis akan ditemukan jumlah rupiahnya.Walaupun tidak ada akun Pembelian, dalam laporan laba-rugi kosbarang terjual tetap dapat dirinci sebagaimana dalam sistem sediaanfisis.

    7. Tidak diperlukan jurnal penyesuaian akhir perioda, kecuali bila terjadiselisih antara keadaan fisis dengan catatan pembukuan.

  • Bahan Lepas Akuntansi Keuangan Maksi 9

    Suwardjono2014 Sumber: Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengantarKuliahAp2\BLSediaan

    Contoh 3 Mengambil data dari PT Gamawan dalam Contoh 2, berikut diberikan ilus-trasi penentuan kos sediaan dengan sistem sediaan perpetual.

    Metoda MPKP

    Kartu Sediaan untuk menentukan kos barang terjual dijajikan berikut ini:

    Dari kartu sediaan di atas dapat dilihat bahwa pada setiap transaksiakan selalu dapat diketahui aliran kos sediaan sehingga kos barang terjualserta kos dan komposisi sediaan dapat segera diketahui. Jurnal untuk tiaptransaksi penjualan dapat ditunjukkan sebagai berikut:

    Jan 5 a) Kas/ Piutang Usaha................................................. 135.000Penjualan ........................................................ 135.000

    b) Kos Barang Terjual .................................................. 95.000Sediaan Barang Dagangan ............................ 95.000

    Jan 10 a) Kas/Piutang Usaha.................................................. 202.500Penjualan ........................................................ 202.500

    b) Kos barang terjual ................................................... 126.000Sediaan Barang Dagangan ............................ 126.000

    Jan 30 a) Kas/Piutang Usaha.................................................. 135.000Penjualan ........................................................ 135.000

    b) Kos barang terjual ................................................... 73.500Sediaan Barang Dagangan ............................ 73.500

    Kartu Sediaan

    TanggalMasuk (Pembelian) Keluar (Penjualan) Saldo (Sediaan)

    Unit Kos/unit Kos total Unit Kos/unit Kos total Unit Kos/unit Kos total

    Jan 13

    5

    8

    10

    11

    14

    30

    300

    375

    300

    150

    180

    160

    170

    175

    54.000

    60.000

    51.000

    26.250

    450

    300300

    75675

    300150450

    200

    200180160

    160170

    90.000

    60.00054.00012.000

    126.000

    48.00025.50073.500

    750300

    1.050300300600300300375975

    300300300600300300150750150150300

    200180

    200180

    200180160

    160160170

    160170175

    170175

    150.00054.000

    204.00060.00054.000

    114.00060.00054.00060.000

    174.000

    48.00048.00051.00099.00048.00051.00026.250

    125.25025.50026.25051.750

    Nama barang: Mie superKode barang: MSP201Metoda sediaan: MPKP

    Unit: BungkusLokasi sediaan: Gudang A, Slot 5Kuantitas minimum: 50 bungkus

    Catatan: Cara di atas hanyalah salah satu contoh. Walaupun jelas, contoh ini sebenarnya kurangefisien karena terjadi pengulangan pencatatan untuk menentukan status setelah terjadi transaksipembelian pada kolom Saldo (Pembelian). Cobalah untuk membuatnya lebih efisien!

  • Bahan Lepas Akuntansi Keuangan Maksi 10

    Suwardjono2014 Sumber: Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengantarKuliahAp2\BLSediaan

    Metoda MTKP

    Kartu Sediaan untuk menentukan kos barang terjual dijajikan berikut ini:

    Bunyi jurnal untuk mencatat transaksi penjualan adalah sama denganjurnal untuk metoda MPKP. Yang berbeda hanyalah jumlah rupiah untuktransaksi b yang harus diisi seseuai dengan angka yang diperoleh dari kartusediaan. Perhatikan cara menghitung kos barang terjual dalam kolom Keluar(Penjualan) pada kartu di atas.

    Metoda Rata-rata

    Dalam sistem perpetual, metoda ini disebut dengan rata-rata bergerak(moving average). Dengan metoda ini, harus dihitung kos rata-rata sediaantiap hari untuk dijadikan dasar dalam menghitung kos barang yang keluar.Kartu Sediaan dengan menggunakan metoda rata-rata bergerak disajikan dihalaman berikut.

    Kos SediaanTaksiran

    Adakalanya suatu perusahaan mengadakan taksiran terhadap kos sediaanakhir karena alasan sebagai berikut:

    Perusahaan menggunakan sistem sediaan fisis dan harus membuat laporan bulanan untuk kepentingan intern padahal untuk mengada-kan perhitungan fisis tidak memungkinkan karena tidak praktis dan mahal di samping mungkin memakan waktu.

    Terjadi suatu musibah yang berakibat rusak atau hilangnya sediaan dan perlu ditaksir nilainya untuk dasar penentuan santunan asur-ansi.

    Catatan-catatan mengenai sediaan sebagian ada yang tidak lengkap atau hilang/rusak bersamaan dengan terjadinya suatu musibah.

    Kartu Sediaan

    TanggalMasuk (Pembelian) Keluar (Penjualan) Saldo (Sediaan)

    Unit Kos/unit Kos total Unit Kos/unit Kos total Unit Kos/unit Kos total

    Jan 13

    5

    8

    10

    1114

    30

    300

    375

    300150

    180

    160

    170175

    54.000

    60.000

    51.00026.250

    300150450

    375300675

    150300450

    180200

    160200

    175170

    54.00030.00084.000

    60.00060.000

    120.000

    26.25051.00077.250

    750300

    1.050

    600375975

    300300150750

    300

    200180

    200160

    200170175

    200

    150.00054.000

    204.000

    120.00060.000

    180.000

    60.00051.00026.250

    137.250

    60.000

    Nama barang: Mie superKode barang: MSP201Metoda sediaan: MTKP

    Unit: BungkusLokasi sediaan: Gudang A, Slot 5Kuantitas minimum: 50 bungkus

    Catatan: Cara ini lebih efisien dibandingkan dengan cara sebelumnya (metoda MPKP) karenatidak perlu ada pengulangan pencatatan saldo sebelumnya.

  • Bahan Lepas Akuntansi Keuangan Maksi 11

    Suwardjono2014 Sumber: Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengantarKuliahAp2\BLSediaan

    Metoda untuk menaksir nilai sediaan yang sering digunakan adalah:

    1. Metoda laba kotor (gross profit method)2. Metoda harga eceran (retail price method)

    Pada prinsipnya metoda taksiran memanfaatkan adanya hubungan tertentuantara unsur-unsur atau pos-pos dalam penentuan laba kotor, yaitu:

    Penjualan Kos barang terjual Barang tersedia dijual Laba kotor Sediaan akhir.

    Hubungan antarpos tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:

    Penjualan kos barang terjual = laba kotorPenjualan laba kotor = kos barang terjualBarang tersedia dijual sediaan akhir = kos barang terjualBarang tersedia dijual kos barang terjual = sediaan akhir

    Karena ada hubungan seperti di atas, tiap pos dapat dinyatakan dalampersentase pos yang lain, misalnya:

    Persentase laba kotor terhadap penjualanPersentase laba kotor terhadap kos barang terjualPersentase kos barang terjual terhadap penjualanPersentase penjualan terhadap kos barang terjual

    Dalam menghadapi masalah taksiran sediaan, haruslah selalu diingatsusunan laporan laba-rugi sampai didapatkannya laba kotor penjualan yangsebenarnya membentuk hubungan di atas. Juga di dalam metoda taksiran di-anggap bahwa persentase laba kotor baik terhadap kos barang terjual atau-pun penjualan adalah rata-rata sama atau konstan untuk tiap tahun.

    Kartu Sediaan

    TanggalMasuk (Pembelian) Keluar (Penjualan) Saldo (Sediaan)

    Unit Kos/unit Kos total Unit Kos/unit Kos total Unit Kos/unit Kos total

    Jan 13

    58

    101114

    30

    300

    375

    300150

    100,00

    160,00

    170,00175,00

    54.000

    60.000

    51.00026.250

    450

    675

    450

    194,29

    181,10

    175,44

    87.430

    122.243

    78.948

    750300

    1.050600375975300300150750300

    200,00180,00194,29194,29160,00181,10181,10170,00175,00175,44175,44

    150.00054.000

    204.000116.570

    60.000176.570

    54.32751.00026.250

    131.57752.629

    Nama barang: Mie superKode barang: MSP201Metoda sediaan: Rata-rata berbobot

    Unit: BungkusLokasi sediaan: Gudang A, Slot 5Kuantitas minimum: 50 bungkus

  • Bahan Lepas Akuntansi Keuangan Maksi 12

    Suwardjono2014 Sumber: Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengantarKuliahAp2\BLSediaan

    Metoda Laba Kotor

    Metoda ini memanfaatkan hubungan antara laba kotor dengan penjualanyang disebut ratio laba kotor (gross profit ratio) atau persen laba kotor(profit margin).

    Gross profit ratio =

    Atau dalam persen:

    Profit Margin =

    Contoh 4 Penggunaan metoda ini digambarkan dengan contoh berikut. Selama bulanJanuari 2014 kegiatan usaha PT Megah menghasilkan data sebagai berikut:

    Dari data di atas, dapat ditentukan gross profit ratio atas dasar tahun2013 yaitu:

    Bila dinyatakan dalam persen terhadap penjualan, profit margin adalah:

    Sediaan akhir dapat ditaksir dengan langkah sebagai berikut:

    Kadang-kadang laba kotor dinyatakan dalam persentase terhadap kosbarang terjual. Misalnya saja dalam contoh di atas, diketahui bahwa dalamtahun 1998 dan sebelumnya laba kotor rata-rata adalah 60% dari kos (barangterjual). Dengan data ini dapat ditentukan bahwa penjualan yang terjadi ad-alah 100% dari kos sehingga kos barang terjual dapat dihitung sebagaiberikut:

    Laba kotorPenjualan--------------------------

    Laba kotorPenjualan---------------------------- 100%

    Januari 2014 Tahun 2013

    PenjualanPembelianSediaan (awal)Laba kotor

    Rp200.000135.000

    34.000

    Rp2.200.000

    660.000

    1.

    2.

    3.

    Laba kotor

    Kos barang terjual

    Sediaan (akhir)

    = Persentase laba kotor Penjualan= 30% Rp200.000= Rp60.000

    = Penjualan Laba kotor= Rp200.000 Rp60.000= Rp140.000

    = Barang tersedia dijual Kos barang terjual= (Rp34.000 + Rp135.000) Rp140.000= Rp29.000

    Sediaan (akhir) = Barang tersedia dijualKos barang terjual= (Rp34.000 + Rp135.000) Rp125.000= Rp44.000

    Laba kotorPenjualan------------------------------ 660.000

    2.200.000---------------------------- 0,30= =

    Laba kotorPenjualan------------------------------ 100% 660.000

    2.200.000---------------------------- 100% 30%= =

    Kos barang terjual 100160---------- Rp200.000 Rp125.000= =

  • Bahan Lepas Akuntansi Keuangan Maksi 13

    Suwardjono2014 Sumber: Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengantarKuliahAp2\BLSediaan

    Metoda Harga Eceran

    Metoda ini hampir sama dengan metoda laba kotor dan banyak digunakanoleh toko-toko pengecer yang biasanya telah menetapkan harga jual ecerandan menandai harga jual (price tag) pada tiap jenis barang yang dijual. Den-gan demikian, akan lebih mudah bagi toko tersebut untuk menghitung sedi-aan yang ada dalam harga jualnya daripada harus menelusur kos tiap jenissediaan ke faktur pembeliannya.

    Bila sediaan dalam harga eceran telah diketaui, tinggallah sekarang me-nentukan perbandingan antara kos dengan harga eceran (harga jual). Bilaperbandingan ini diketahui, kos sediaan dapat dihitung. Perbandingan kosdengan harga jual dihitung dengan membandingkan kos barang tersedia di-jual dengan harga jual eceran barang tersedia dijual tersebut.

    Di dalam praktik, harga eceran dapat berubah-ubah sehingga menim-bulkan kesulitan dalam menentukan harga jual eceran mana yang dipakaiuntuk menghitung total harga jual eceran barang tersedia dijual. Oleh karenaitu, biasanya harga jual eceran disesuaikan dengan kenaikan dan penurunanharga jual (mark-up dan mark-down) yang pernah terjadi.

    Contoh 5 Berikut ini diberikan contoh menghitung sediaan akhir dengan metoda har-ga eceran tanpa memperhatikan adanya kenaikan atau penurunan hargajual. Misalnya diketahui data sediaan PT Makmura pada kuartal pertama1999 sebabai berikut:

    Penjualan selama perioda selalu dapat diketahui dari catatan penjualan.Akan tetapi, kos barang terjual belum tentu dicatat sehingga sediaan akhirtidak segera dapat ditentukan. Dengan data di atas, perbandingan kos den-gan harga eceran adalah Rp 319.500/Rp450.000 = 71%. Bila sediaan akhirdalam harga jual diketahui (Rp250.000), kos sediaan akhir taksiran dapatditentukan = 71% Rp250.000 = Rp 177.500. Dapat juga sediaan akhir di-hitung setelah menentukan kos barang terjual taksiran yang sama dengan71% Rp200.000 = Rp142.000 sehingga sediaan akhir = Rp319.500 Rp142.000 = Rp177.500.

    Penilaian Sediaan Penilaian sediaan menyangkut masalah dengan nilai berapakah sediaanyang telah dihitung kosnya akan dicantumkan dalam neraca. Nilai sediaanadalah jumlah rupiah sediaan pada tanggal neraca seandainya perusahaanmembeli barang yang sama pada tanggal neraca tersebut. Mungkin sekali kossediaan tidak lagi menunjukkan nilai atau manfaat yang sebenarnya. Nilaisediaan dapat lebih tinggi atau lebih rendah daripada kos. Masalahnya jum-lah rupiah manakah yang akan digunakan untuk pelaporan dalam neraca.Dalam hal ini ada tiga metoda penilaian yaitu:

    Kos/cost Pasar (harga pasar)/market Kos atau pasar yang lebih rendah (KAPYLR)/cost or market which-

    ever is lower (COMWIL) Kos atau nilai terrealisasi bersih yang lebih rendah (lower of cost or

    net realizable value)

    Contoh 6 Berikut ini adalah tabel untuk menentukan nilai sediaan yang akan dican-tumkan dalam neraca PT Perdana. Data diperoleh dari catatan perusahaan

    Kos Harga eceran

    Sediaan (awal)Pembelian (neto)Barang tersedia dijualPenjualanSediaan (akhir)

    Rp200.000119.500

    Rp319.500??

    Rp300.000150.000

    Rp450.000200.000

    Rp250.000

  • Bahan Lepas Akuntansi Keuangan Maksi 14

    Suwardjono2014 Sumber: Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengantarKuliahAp2\BLSediaan

    dan sumber-sumber lain. Perusahaan menggunakan metoda KAPYLR untuktiap jenis barang. Jumlah rupiah dalam tabel adalah dalam ribuan.

    KAPYLR dapat diterapkan terhadap:

    1. Tiap jenis barang /sediaan2. Tiap kelompok sediaan3. Keseluruhan sediaan.

    Contoh 7 Contoh penerapan metoda kos atau pasar yang lebih rendah secara individu-al (per jenis sediaan), per kelompok sediaan, atau per keseluruhan sediaanadalah sebagai berikut:

    Untuk tiap jenis dan kelompok barang, ternyata pasar lebih rendah dari-pada kos sedangkan untuk total barang kos lebih rendah daripada pasar.Dalam penerapannya, perusahaan harus konsisten dalam penilaian sediaan.

    Kos atau nilai terrealisasi bersih yang lebih rendah (lower of cost or netrealizable value) adalah penilaian menurut standar akuntansi internasional(International Financial Reporting Standards/IFRS). Hal ini akan dijelaskandan dicontohkan di kelas.

    LATIHAN

    Latihan SD 1 Berikut ini adalah data transaksi pembelian dan penjualan PT Kerinci sela-ma bulan Agustus 2013.

    Sediaan dan pembelian

    Augustus 1 Sediaan barang ......................... 250 unit @ Rp4003 Pembelian barang.................... 1000 unit @ Rp380

    10 Pembelian barang ................... 1500 unit @ Rp42013 Pembelian barang ..................... 750 unit @ Rp40018 Pembelian barang ..................... 250 unit @ Rp425

    Penjualan

    Agustus 2 Penjualan barang ........................ 50 unit @ Rp7507 Penjualan barang ...................... 800 unit @ Rp800

    Barang Kos PasarBatas

    atasBatas

    bawahNilai

    sediaan

    ABCDE

    Rp100100100100100

    Rp110909540

    105

    Rp150100

    808095

    Rp12070565680

    Rp10090805695

    Kelompok/

    Jenis Kos PasarKos atau pasar yang lebih rendah

    Jenis Kelompok Total

    I A B C

    II X Y Z

    Total

    Rp 8.00015.000

    9.000Rp 32.000Rp 30.000

    40.00020.000

    Rp 95.000Rp127.000

    (kos)

    Rp 7.50016.000

    8.000Rp 31.500Rp 34.000

    43.00019.000

    Rp 96.000Rp127.500

    (pasar)

    Rp 7.50015.000

    8.000

    34.00043.00019.000

    Rp122.500(pasar)

    Rp 31.500

    95.000Rp126.500

    (pasar)Rp127.000

    (kos)

  • Bahan Lepas Akuntansi Keuangan Maksi 15

    Suwardjono2014 Sumber: Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengantarKuliahAp2\BLSediaan

    12 Penjualan barang ...................... 600 unit @ Rp77517 Penjualan barang ...................... 400 unit @ Rp78029 Penjualan barang ...................... 500 unit @ Rp740

    Diminta:

    a. Menentukan unit yang tersisa di gudang pada 31 Agustus seandainyatidak ada barang yang hilang.

    b. Menentukan kos sediaan 1 Agustus dengan metoda sediaan fisis bilaperusahaan menggunakan asumsi MPKP, MTKP, dan rata-rata berbobot.

    c. Membuat kartu sediaan dengan pendekatan MPKP, MTKP, dan rata-rataberbobot seandainya perusahaan menggunakan metoda sediaan perpe-tual. Kerjakan dengan Excel dengan penampilan yang profesional(seperti dicontohkan sebelumnya di halaman 9-11).

    Latihan SD 2 Data yang bersangkutan dengan sediaan barang Toko Andika tahun 2013menunjukkan:

    ........................................................................ unit kosSediaan 1 Januari ................................................... 125 Rp4.500Pembelian sampai 31 Maret ................................... 675 4.800

    Pengeluaran untuk pengangkutan pembelian sebesar Rp117.500. Peru-sahaan menjual barang dengan harga eceran rata-rata Rp7.000 per unit.Buku penjualan menunjukkan penjualan untuk tahun 1999 sampai 31 Maretsebesar Rp4.592.000.

    Diminta:

    a. Menentukan kos taksiran sediaan 31 Maret dengan metoda harga eceran.b. Menentukan kos taksiran sediaan 31 Maret dengan motoda laba kotor

    bila diketahui bahwa laba kotor rata-rata adalah 25% dari kos.

    Latihan SD 3 Kerjakan P12-2A, P12-3A dari WKK.

    *****

  • Bahan Lepas Akuntansi Keuangan Maksi 16

    Suwardjono2014 Sumber: Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengantarKuliahAp2\BLSediaan

    Investasi Jangka Pendek

    Investasi adalah pemerolehan sumber ekonomik yang tidak dimaksudkanuntuk digunakan dalam kegiatan normal penciptaan pendapatan. Investasijangka panjang melibatkan penanaman jangka panjang biasanya untuk tu-juan menguasai perusahaan lain atau memperoleh pendapatan jangka pan-jang. Investasi jangka pendek (temporary investment) merupakan investasiyang tujuannya memanfaatkan kas yang menganggur sementara sehingga tu-juan investasi adalah untuk dijual kembali sewaktu-waktu kas dibutuhkan.Dalam neraca, pos ini sering disebut dengan surat-surat berharga atau in-vestasi jangka pendek.

    Karakteristik (1) Terdapat pasar untuk dapat segera menjual investasi(2) Manajemen bertujuan untuk memanfaatkan kas yang menganggur

    Jenis Sekuritas ekuitas (equity securities): saham Sekuritas utang (debt securities): obligasi perusahaan atau pemerin-

    tah Surat berharga jangka pendek (short-term paper): wesel tagih, com-

    mercial papers Beberapa instrumen keuangan (financial instruments) yang diatur

    dalam IFRS. Yang masuk dalam kategori instrumen jangka pendek adalah yang disebut financial asset or liabilities at fair value through current profit and loss.

    Kos pemerolehan Investasi jangka pendek dicatat sebesar kos. Kos investasi terdiri atas semuapengeluaran untuk memperoleh investasi tersebut yang meliputi pengelua-ran-pengeluaran untuk harga sekuritas, komisi pialang, dan pendaftaran pin-dah tangan. Bunga atau dividen yang menjadi hak investasi tidak termasukdalam kos investasi. Jurnal standar untuk mencatat investasi adalah:

    Surat-surat Berharga............................................... xxxxKas .................................................................. xxxxx

    Investasi Jangka PendekObligasi

    Bagi penerbit, obligasi merupakan utang obligasi. Bagi pembeli/pemegang,obligasi merupakan investasi (jangka pendek atau panjang). Sebagai investa-si jangka pendek, informasi yang diperlukan untuk pencatatan adalah

    1. Tanggal pembayaran bunga2. Tanggal jatuh tempo3. Tingkat bunga4. Nominal obligasi5. Tanggal pembelian obligasi

    Obligasi dapat dijual di atas atau di bawah harga nominal tergantung tingkatbunga umum.

    (Penentuan harga efektif akan dijelaskan di kelas)

    Harga yang disepakati pada saat transaksi jual beli obligasi disebut denganharga efektif dan bunganya disebut dengan bunga efektif.

    Masalah Pencatatan untuk transaksi:Pada saat pembelianSelama investasi dipegangPada saat penjualanPada saat jatuh tempoPenilaian pada tanggal neraca

  • Bahan Lepas Akuntansi Keuangan Maksi 17

    Suwardjono2014 Sumber: Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengantarKuliahAp2\BLSediaan

    Pembelian

    Dalam pembelian obligasi, harus diperhatikan:

    Kurs efektif Premium atau diskonto obligasi Bunga berjalan Pengeluaran lain dalam rangka pemerolehan

    Premium terjadi bila harga kurs di atas 100. Diskonto terjadi bila harga kursdi bawah 100. Bunga berjalan adalah bunga yang diperhitungkan dari tang-gal pembayaran bunga terakhir sampai dengan tanggal transaksi pembelian.Bunga berjalan bukan merupakan elemen kos.

    Contoh 1 PT ABC membeli 100 lembar obligasi dengan nonminal Rp10.000/lbr de-ngan kurs 106.75. Ongkos pembelian Rp2.500 ditambah bunga berjalan. Ob-ligasi berlaku dari 1 April 1995 sampai dengan 1 April 2005. Bunga obligasi6% (per tahun) dibayar tiap 1 April dan 1 Oktober. PT ABC membeli obligasitersebut pada tanggal 1 Agustus 1997.

    Jurnal yang harus dibuat PT ABC

    Lihat WKK, hlm. 583-586 atau buku lain yang relevan!(Kerjakan sebelum dijelaskan di kelas.)

    Penjualan

    Yang harus diperhatikan:

    1. Berapakah kurs jual 2. Apakah ada biaya penjualan3. Berapa kos obligasi4. Apakah ada bunga berjalan yang menjadi hak pemegang sebelum-nya

    Contoh 2 PT ABC menjual 60 lembar obligasinyapada tanggal 1 Juli 1998 dengan kurs106.

    Lihat WKK, hlm. 583-586 atau buku lain yang relevan!(Kerjakan sebelum dijelaskan di kelas.)

    Pembelian Secara Paket (Lumpsum)

    Kalau surat berharga dibeli secara borongan, kos pemerolehan perlu dialoka-si ke tiap jenis investasi misalnya ke investasi jangka pendek saham biasadan saham prioritas. Cara memecah kos:

    1. Metode harga pasar relatif (relative market value method)

    Bahwa kos investasi dialokasi ke jenis investasi berdasarkanperbandingan harga pasar (kursnya) seandainya surat berhar-ga dibeli secara terpisah. Syarat: masing-masing jenis harusdiketahui kursnya.

    2. Kalau yang diketahui kursnya hanya beberapa saja makakos akan dialokasi berdasarkan jenis yang diketahui kursnyadengan memakai harga kurs, sedang yang tidak diketahuikursnya dihitung sebagai selilsih kos dan jumlah rupiah jenisyang diketahui kursnya.

  • Bahan Lepas Akuntansi Keuangan Maksi 18

    Suwardjono2014 Sumber: Naskah buku Akuntansi Pengantar 2 PengantarKuliahAp2\BLSediaan

    Contoh 3 Di bursa ditawarkan surat-surat berharga paketan yang terdiri atas:

    10 lembar saham biasa PT Mandiri kurs 120, nominal Rp25.000 5 lembar saham prioritas PT Mandiri kurs 150 nominal Rp25.000 5 lembar obligasi PT Mandiri kurs 80 nominal Rp25.000

    Satu paket tersebut ditawarkan dengan harga Rp528.750 (bunga berjalan ob-ligasi diabaikan). PT ABC membeli 10 paket. Berapakah kos investasi sahambiasa, prioritas, dan obligasi?

    Lihat WKK, hlm. 583-586 atau buku lain yang relevan!(Kerjakan sebelum dijelaskan di kelas.)

    Contoh 4 Satu paket surat berharga ditawarkan di bursa terdiri atas:

    10 lembar saham biasa nominal Rp10.000, kurs 125.10 lembar saham prioritas nominal Rp10.000, kurs 90.

    Paket tersebut ditawarkan dengan harga Rp172.000. Berapakah kos masing-masing jenis surat berharga untuk satu paket?

    Lihat WKK, hlm. 583-586 atau buku lain yang relevan!(Kerjakan sebelum dijelaskan di kelas.)

    Investasi Jangka PendekSaham

    Akuntansi untuk investasi jangka pendek dalam saham sama dengan akun-tansi untuk obligasi kecuali bahwa dalam saham tidak terdapat bunga ber-jalan. Akan tetapi, ada kemungkinan saham mengandung hak dividen. Bilatransaksi jual-beli saham terjadi setelah pengumuman dividen, pada umum-nya saham dijual-belikan tanpa hak dividen (ex-right). Pendapatan yang di-harapkan dari investasi jangka pendek dalam saham adalah untung selisihkurs.

    ***swd***