selayang pandang jatinangor
DESCRIPTION
Kumpulan informasi mengenai Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.TRANSCRIPT
JatinangorSelayangPandang
Fakultas Ilmu Komunikasi UnpadMahasiswa Jurnalistik 2011
JatiNangor
Fakultas Ilmu Komunikasi UnpadMahasiswa Jurnalistik 2011
Selayang Pandang Jatinangor - ii
Jatinangor merupakan sebuah daerah yang terletak di sebelah timur Kota Bandung, Merupakan satu dari 26
Kecamatan yang ada di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Dulu daerah ini dikenal dengan nama
Kecamatan Cikeruh, namun sejak tahun 2000 nama itu diubah karena dianggap tidak familiar.
Dahulunya Jatinangor merupakan sebuah daerah perkebunan karet, namun sering berjalannya waktu daerah ini
berkembang menjadi kawasan yang lebih maju. Kemajuan tersebut diawali dengan dibangunnya institusi-institusi pendidikan
yang berdampak pada berkembangnya sektor perekonomian, pembangunan wilayah, serta pariswisata. Seiring dengan
perkembangan tersebut, penduduk Jatinangor pun didominasi oleh pendatang dari berbagai daerah. Hal itu menyebabkan
Jatinangor mengalami perkembangan fisik yang pesat, banyak lahan pertanian di Jatinangor yang berubah fungsi menjadi
tempat kos untuk mahasiswa ataupun tempat perbelanjaan.
Sebagaimana daerah lain di kawasan Bandung, iklim yang berkembang di Jatinangor adalah iklim tropis
pegunungan. Hal itu menyebabkan suasana sejuk masih terasa di wilayah Jatinangor karena daerah ini berada di antara
Gunung Geulis dan Gunung Manglayang. Kedua Gunung tersebut juga menjadi objek wisata yang ditawarkan oleh
Jatinangor. Gunung Geulis menjadi titik tertinggi di Jatinangor dengan ketinggian 1.281 meter diatas permukaan laut
sedangkan titik terendah di kecamatan ini terletak di daerah Desa Cintamulya setinggi 675 meter di atas permukaan laut.
Jatinangor yang sudah berkembang ini, tumbuh melalui proses sejarah yang panjang. Sejarah Jatinangor ini selalu
menarik untuk dibahas. Terbukti masih adanya peninggalan sejarah yang menarik minat wisatawan atau pun warga
pendatang salah satunya adalah peninggalan sejarah yang paling terkenal yaitu Jembatan Cincin. Jembatan ini menyimpan
banyak mitos terkait dengan zaman penjajahan Belanda karena dulunya jembatan tersebut digunakan sebagai jembatan rel
kereta yang menghubungkan jalur kereta dari arah Tanjungsari ke Rancaekek.
Jatinangor memiliki lokasi yang strategis, karena berada di dekat pintu tol Cileunyi dan berada di jalur mudik. Hal itu
menyebabkan akses menuju Jatinangor tidak sulit. Tentunya ini menjadi nilai plus dari daerah Jatiangor.
Buku ini menyuguhkan berbagai informasi mengenai Jatinangor mulai dari sejarah perkembangannya, tempat wisata
yang menarik untuk dikunjungi, seni budaya yang selalu menarik perhatian wisatawan, serta berbagai macam kuliner yang
siap memanjakan lidah para wisatawan dan informasi lainnya. Sehingga buku ini akan menjadi panduan menarik bagi
siapapun yang ingin mengenal keeksotisan Jatinangor.
Pengantar
Selayang Pandang Jatinangor - iii
Daftar Isi
Selayang Pandang Jatinangor - iv
Pengantar iii
Etimologi Kata Jatinangor dan 1Seni Budaya
Sejarah 3
Pemerintah 4
Pembagian Wilayah 5
Administratif 6
Keadaan Geografis 8
Keadaan Alam 10
Tempat Sejarah 11
Tempat Wisata 14
Perekonomian 15
Karakter Demografis 17
Kuliner 18
Penginapan 22
Cara Menuju Jatinangor 23
Selayang Pandang Jatinangor - 1
Seni BudayaEtimologi
atinangor berasal dari kata “jati” yang maksudnya adalah pohon jati dan “ngora” yang berarti muda. Menurut masyarakat, di kawasan perkebunan karet yang ada, J
terdapat pohon jati bercabang dua. Pohon jati itu tetap terlihat muda meski sudah lama ada sebelum adanya perkebunan karet itu. Dalam bahasa Sunda muncul istilah “jatina ngora” yang artinya jatinya muda. Lalu secara sengaja atau tidak, dalam pelafalannya lama-kelamaan menjadi “jatinangor”.
Jatinangor berasal dari nama genus flora dari benua Amerika yang kemudian diberi nama lokal: jatinangor.
Nama Jatinangor sebagai nama kecamatan baru dipakai sejak tahun 2000-an. Sebelumnya, kecamatan ini bernama Cikeruh. Nama Jatinangor sendiri adalah nama blok perkebunan di kaki Gunung Manglayang yang kemudian dijadikan kompleks kampus sejumlah perguruan tinggi di sana.
Dari Topografische Kaart Blaad L.XXV tahun 1908 dan Blaad H.XXV tahun 1909 yang diterbitkan oleh Topografische Dienst van Nederlands Oost Indie, telah dijumpai nama Jatinangor di tempat yang sekarang juga bernama Jatinangor.
Ketika itu, daerah Jatinangor termasuk ke dalamAfdeeling Soemedang, District Tandjoengsari (EYD : Tanjungsari). Nama Cikeruh sendiri diambil dari sungai (Ci Keruh) yang melintasi kecamatan tersebut. Pada Peta Rupabumi Digital Indonesia No. 1209-301
Edisi I tahun 2001 Lembar Cicalengka yang diterbitkan oleh BAKOSURTANALmasih dijumpai nama Kecamatan Cikeruh untuk daerah yang saat ini dikenal sebagai Kecamatan Jatinangor. Pada beberapa dokumen resmi dan setengah resmi saat ini, masih digunakan nama Kecamatan Cikeruh.
Aesenian Sunda merupakan salah satu
unsur kebudayaan bangsa Indonesia Ky a n g h a r u s d i l e s t a r i k a n
keberadaannya. Seiring dengan berjalannya
waktu dan masuknya budaya asing ke dalam
masyarakat Sunda, kesenian Sunda pun
berangsur-angsur mulai tergeserkan oleh
kebudayaan asing. Sangat miris bila kita
melihat realitas yang terjadi diparuh abad 21
ini, kesenian yang menjadi identitas suatu
daerah dipandang sebagai hal yang
kampungan dibandingkan dengan budaya
asing yang dipandang lebih bernilai. Dalam era
globalisasi ini pengaruh budaya asing terutama
dari barat- datang ke negeri kita secara
bergelombang, dengan modal besar, dengan
kemasan yang menawan, melalui teknologi
yang serba canggih dan didukung penuh oleh
berbagai pihak termasuk pemerintah.
Dalam situasi seperti ini, seni budaya
tradisional di berbagai pelosok negeri yang
mengandung berbagai nilai luhur kepribadian
bangsa dan berfungsi sebagai identitas dan
peneguh jati diri bangsa terdesak, terlindas,
terabaikan, sehingga satu demi satu musnah.
Jatinangor sebagai bagian tak
terpisahkan dari wilayah Republik Indonesia
tidak dapat terlepas dari keadaan seperti ini.
Dalam kedudukannya sebagai kawasan
pendidikan dan pintu gerbang barat
Kabupaten Sumedang, alih-alih menjadi
areal benteng budaya dan penanda
identitas Sumedang yang konon kota
budaya malah mengalami kemerosotan
budaya yang paling parah di Kabupaten
Sumedang
Beragam seni tradisional yang
dahulu hidup subur di Jatinangor, satu
demi satu musnah. Keadaannya sekarang
sudah sangat memprihatinkan, bagai
kerakap tumbuh di batu, hidup segan mati
tak mau, dan diyakini jika tidak segera
dilakukan upaya pemeliharaan akan
segera pula musnah. Keadaan seperti itu
tentu saja tidak boleh hanya dihadapi
dengan sikap berdiam diri, berkeluh-
kesah, berpidato, marah-marah atau
ditangisi saja, melainkan harus dijawab
dengan langkah-langkah nyata, betapa
pun kecilnya.
.
Selayang Pandang Jatinangor - 2
akta bahwa generasi muda sekarang ini
kurang berminat terhadap budayanya Fsendiri dan dinilai sudah terasuki budaya
asing janganlah terlalu cepat divonis tidak setia
terhadap budaya sendiri. Pemerintah dan setiap
orangtua harus secara jujur menelisik diri sendiri
akan adanya kemungkinan kelengahan dan
kekeliruan dalam strategi kebudayaan. Mereka
generasi pewaris kebudayaan itu- tidak boleh
dan tidak akan bisa hanya diomeli dan
dipersalahkan saja. Mereka mengabaikan seni
tradisi luhur warisan leluhur belum tentu karena
kacang lupa akan kulitnya, melainkan mungkin
saja karena mereka sejak lahir tidak pernah
memperoleh kesempatan untuk berkenalan dan
bergaul dengan seni-seni tradisi itu --di rumah
tidak, di lingkungan tidak, di sekolah pun tidak.
Sebaliknya, sejak lahir mata dan telinga mereka
disuguhi bahkan dijejali dengan berbagai jenis
seni yang datang dari luar, tanpa saringan, tanpa
batu timbangan, apalagi per lawanan.
Berlakulah peribahasa tidak kenal maka tak
sayang.
Badan Pelestari Budaya Sunda di Jatinangor
SANGGAR MOTEKAR
Tari Cikeruhan
Gotong Domba
Bangreng
Rengkong
Selayang Pandang Jatinangor - 3
Sejarahatinangor berada di Kabupaten Sumedang,
Jawa Barat. Kecamatan Jatinangor ini masih Jbernama Cikeruh sampai pada tahun 2000-
an akhirnya berganti nama menjadi Jatinangor.
Jatinangor adalah nama blok perkebunan di kaki
Gunung Malayang yang akhirnya menjadi
komplek kampus sejumlah perguruan tinggi.
Sesuai yang kita tahu di beberapa daerah
seperti di pulau Jawa, banyak daerah yang
menggunakan awalan “Ci” seperti Cirebon,
Citarum, dan lain-lain. Cikeruh adalah nama
sungai yang melintasi kecamatan tersebut.Ketika
zaman Belanda, Jatinangor termasuk ke dalam
Afdeeling Soemedang, District Tandjoengsari.
Mungkin yang dimaksud saat itu adalah semacam
Kabupaten dan Kecamatan pada zaman
sekarang.
Jatinangor dikenal sebagai salah satu
kawasan pendidikan di Jawa Barat. Ini tidak
terlepas dari dampak pembangunan langsung
terhadap kampus-kampus yang ada di Jatinangor,
seperti Universitas Padjadjaran (Unpad), Institut
Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Institut
Koperasi Indonesia (Ikopin), dan Institut Teknologi
Bandung (ITB).
Jatinangor memiliki objek bersejarah
yang berumur cukup tua, yakni Menara Loji yang
terletak di sekitar Kampus Universitas Widyatama
(Unwim), dan Jembatan Cincin yang terletak di
daerah sekitar Cikuda. Menara Loji dibangun
sekitar tahun 1800-an. Sedangkan Jembatan
Cincin adalah sebuah proyek rel kereta api yang
dibuat oleh perusahaan rel kereta api Belanda
yang bernama Staat Spoorwagen Verenidge
Spoorwegbedrijf pada tahun 1918.
Menara Loji
Jembatan Cincin
Selayang Pandang Jatinangor - 4
Jatinangor merupakan sebuah kecamatan yang berada dalam wilayah Kabupaten Sumedang, provinsi Jawa Barat. Pemimpin tertinggi kecamatan ini adalah camat. Camat Jatinangor saat ini yaitu Nandang Suparman, S.Sos..
Pusat pemerintahan kecamatan Jatinangor terletak pada Kantor Kecamatan Jatinangor yang terletak di Jl. Raya Jatinangor No. 222, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
Pemerintahan Kecamatan Jatinangor melayani berbagai macam kebutuhan masyarakat Jatinangor, disamping mengurus masalah administrasi, kependudukan, dan tata pemerintahan Jatinangor.
Visi Kecamatan Jatinangor yakni “Mewujudkan Jatinangor sebagai kawasan perkotaan yang berbasis pendidikan tinggi dan simpul ekonomi terpadu sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan dan kesejahteraan masyarakat ”.
Untuk mewujudkan visi Kecamatan Jatinangor, misi-misi yang tercantum antara lain:?Mewujudkan kualitas manajemen pemerintahan kecamatan dan desa yang semakin baik.?Mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas, produktif, dan berdaya saing.?Mewujudkan peningkatan perekonomi rakyat yang semakin kokoh.?Meningkatkan tata kelola sarana dan prasarana wilayah serta manajemen bencana yang baik.
Strategi yang dilakukan untuk mewujudkan visi dan misi Kecamatan Jatinangor, yakni: meningkatkan kualitas kelembagaan pemerintahan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana wilayah.
Pemerintahan JatinangorPada kecamatan ini, terdapat dua belas
wilayah desa, yakni: CikeruhHegarmanahCibeusi, CipacingSayangMekargalihCintamulyaJatimuktiCisempurJatirokeCilelesCilayung
Berikut struktur pemerintahan Jatinangor:Camat : Nandang Suparman, S.Sos.Kasi Yanum : Drs. Iwan Hermawan
Pelaksana : Drs. Asep EpendiSekcam : A. Beni Triyadie, S.Sos.Kasi Sosial : Titih Ratih Irawati, BSCKasi PMD : Mirsana Ishendaru, MPKasubag Umum : Drs. Yuli HandakaKasubag Tramtib : Odat Dadang RosadiKasubag Keuangan : Hj. Ani Sulastri, SIP
Pelaksana : Tati Hendayati, BAKasi Tapem : Yaswin Syamsurizal, S.H.
Pelaksana : Agus Sobarna, S.Sos. Asep Dermawan
Kasubag Program : Toha, S.H., M.SiPelaksana : Nurzaman Satiarasadi
Hj. Dedeh Winarti Ade Sudrajat Teti Kisnawati, S.E. Singgih Susilowati Elis L. Tampubolon Moch. Yudi Wibara, SIP Ade Lilis Solehati, S.Pd
Sekdes : Dadang Sobirin Ade Rahmat
Pelaksana : Ade Hadian
Pembagian Wilayah
Selayang Pandang Jatinangor - 5
Selayang Pandang Jatinangor - 6
Keuyeup. atinangor adalah sebuah kawasan di
Saat ini Jatinangor dikenal sebagai salah sebelah timur Kota Bandung, J satu kawasan Pendidikan di Jawa Barat. Pencitraan merupakan satu dari 26 Kecamatan
ini merupakan dampak langsung pembangunan yang ada di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa
kampus beberapa institusi perguruan tinggi di Barat, Indonesia. Sebelumnya bernama Kecamatan
kecamatan ini. Perguruan tinggi yang saat ini Cikeruh namun sejak tahun 2000 berganti nama
memiliki kampus di Jatinangor yaitu : menjadi Kecamatan Jatinangor dengan alasan
1. Universitas Padjadjaran (Unpad) di Desa nama tersebut terasa lebih familiar dan lebih
Hegarmanah dan Desa Cikeruh. popular dikenal khalayak ramai.
2. Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Wilayah Jatinangor memiliki luas 26,20
2 di Desa Cibeusi. Sebelumnya bernama Km dengan karakteristik wilayah perkotaan hampir
Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri 80% dari keseluruhan 12 Desa, meliputi 4 Desa
(STPDN). kawasan agraris (Cileles, Cilayung, Jatiroke,
3. Institus Koperasi Indonesia (Ikopin) di Desa Jatimukti) , 4 Desa kawasan pendidikan
Cibeusi. (Hegarmanah, Cikeruh, Sayang, Cibeusi) dan 4
4. Universitas Winaya Mukti (Unwim) di Desa Desa kawasan industri (Cisempur, Cintamulya,
Sayang. Cipacing, Mekargalih).
5. Akademi Manajemen Informatika dan
Komputer (AMIK) Al-Ma'soem di Desa
Cipacing
Sedangkan perusaahan /industri skala
besar, yaitu :
1. Kahatex Industri (terletak di Desa Cintamulya
dan Cisempur)
2. Polypin Canggih (terletak di Desa Cipacing)
3. Insan Sandang (terletak di Desa Mekargalih)
4. Wiska (terletak di Desa Cipacing) Sebagaimana daerah lain di kawasan
Seiring dengan hadirnya bangunan kampus Cekungan Bandung iklim yang berkembang di
dan pabri tersebut, Jatinangor juga mengalami Jatinangor adalah iklim tropis pegunungan. Titik
perkembangan fisik yang pesat. Sebagaimana terendah di kecamatan ini terletak di daerah Desa
halnya yang menimpa lahan pertanian lain di Pulau Cintamulya setinggi 675 m di atas permukaan laut,
Jawa, banyak lahan pertanian di Jatinangor yang sedangkan titik tertingginya terletak di puncak
berubah fungsi menjadi rumah sewa untuk Gunung Geulis setinggi 1.281 m di atas permukaan
mahasiswa ataupun tempat perbelanjaan. Salah laut. Sungai-sungai penting di Jatinangor meliputi Ci
satu yang terkenal saat ini yaitu pusat perbelanjaan Keruh, Ci Beusi, Ci Caringin, Ci Leles, dan Ci
AdministratifJatinangor
satu yang terkenal saat ini yaitu pusat perbelanjaan Kepadatan penduduk di Kecamatan
Jatinangor Town Square (JATOS) dan Plaza Jatinangor adalah 3.384 orang per Km². jumlah
Pajajaran. penduduk usia kerja pada tahun 2006 sebanyak
Beberapa objek penting yang ada di 50.380 orang yang terdiri dari laki-laki 25.350
Jatinangor antara lain meliputi objek bersejarah orang dan perempuan 25.030 orang. Dari
dan objek pariwisata. Objek bersejarah tersebut penduduk usia ker ja tersebut, terdapat
berupa menara jam di kampus Unwim dan pengangguaran terbuka 1.671 orang dan 2.825
jembatan Cikuda yang saat ini lebih dikenal dengan orang pengangguran tertutup.
sebutan jembatan cincin. Dulu jembatan tersebut Mata pencaharian penduduk di Kecamatan
digunakan sebagai jembatan rel kereta yang Jatinangor kebanyakan penduduk bekerja di
menghubungkan jalur kereta dari arah Tanjungsari Sektor Pertanian (8,5 %), Perdagangan (11,2 %),
ke Rancaekek. Karyawan/Buruh (36,2 %), PNS, POLRI, TNI (7,3%),
Laju Pertumbuhan Penduduk Kecamatan dan Wiraswasta (36,8%). Sedangkan kerukunan
Jatinangor termasuk tinggi secara relatif yaitu beragama berlangsung stabil, dengan komposisi
sebesar 2,04% per tahun (tahun 2007), bila penduduk berdasarkan agama yang dianut adalah
dibandingkan dengan angka laju pertumbuhan sebagai berikut : 97,3 % memeluk Agama Islam,
penduduk kabupaten sebesar 1,9. Hal ini 0,86% memeluk agama Katholik, 1,3 memeluk
menunjukan bahwa bukan saja tingkat kelahiran agama Kristen Protestan, 0,25% memeluk agama
bayi masih tinggi tapi juga, sebagai kawasan Hindu dan 0,2% memeluk agama Budha.
pendidikan dan industri, Kecamatan Jatinangor
sangat menarik bagi pendatang, baik dari lokal
maupun nasional. Sedangkan perbandingan jumlah
penduduk laki-laki terhadap 100 orang penduduk
wanita (sex Ratio) sebesar 1,03.
Selayang Pandang Jatinangor - 7
Selayang Pandang Jatinangor - 8
o antara lain Gunung Geulis dan Gunung atinangor terletak pada koordinat 107 45'
o o o Manglayang.8,5” – 107 48' 11,0” BT dan 6 53' 43,3” – 6 J Jatinangor diapit oleh dua buah gunung yaitu 57' 41,0” LS. Wilayah Jatinangor memiliki
gunung manglayang dan gunung geulis. Gunung luas + 26,20 Km2 dengan jarak antar batas
geulis memiliki ketinggian 1281 mdpl. Gunung wilayah dari utara-selatan 5 Km dan dari arah
manglayang memiliki ketinggian 1821 mdpl. Barat-Timur 7 Km.
Jatinangor berada di lembahan di antara kedua karakteristik wilayah perkotaan hampir 80% dari
gunung tersebut. Ini yang membuat jatinangor keseluruhan 12 Desa, meliputi 4 Desa kawasan
masuk ke dalam wilayah cekungan bandung.agraris (Cileles, Cilayung, Jatiroke, Jatimukti), 4
Geomorfologi daerah Jatinangor meliputi tiga Desa kawasan pendidikan (Hegarmanah, Cikeruh,
satuan geomorfologi, yaitu :Sayang, Cibeusi) dan 4 Desa kawasan industri
1. Satuan geomorfologi pedataran volkanik, (Cisempur, Cintamulya, Cipacing, Mekargalih).
di bagian selatan.Dilihat dari penggunaan lahannya, sebagian besar
2. Satuan geomorfologi perbukitan volkanik w i l a y a h m e r u p a k a n L a h a n
landai, di bagian utara.permukiman/pekarangan yang luasnya mencapai
3 . S a t u a n 1.217 Ha (54,1%),
geomorfologi s e d a n g k a n l u a s
p e r b u k i t a n penggunaan lahan
volkanik terjal, l a i n n ya a d a l a h
di bagian timur.berupa tegal/kebun
G e o l o g i d a e r a h 615 Ha (27,3%),
Jatinangor terdiri dari kolam 14 Ha, Hutan
tiga satuan batuan Rakyat 273 Ha, Hutan
(Silitonga, 1972), yaitu :Negara 130 Ha dan
1. S a t u a n penggunaan lainnya
hasil gunung 125,15 Ha.
a p i m u d a . Tit ik terendah di
Berumur Kuarter, didominasi oleh batuan kecamatan ini terletak di daerah Desa Cintamulya
volkaniklastik, tersebar di bagian utara setinggi 675 m di atas permukaan laut, sedangkan
dan tengah daerah Jatinangor. Satuan ini titik tertingginya terletak di puncak Gunung Geulis
tersingkap baik di aliran Ci Keruh.setinggi 1.218 m di atas permukaan laut. Sungai-
2. Satuan lava gunung api muda. Berumur sungai penting di Jatinangor meliputi Cikeruh,
Kuarter, didominasi oleh lava, merupakan Cibeusi, Cicaringin, Cileles, dan Cikeuyeup. Seperti
batuan utama pembentuk Gunung Geulis.halnya Bandung, Jatinangor juga dilingkupi gunung,
Kondisi Geografis Jatinangor
Selayang Pandang Jatinangor - 9
Gambar 1. Model Hidrogeologi
3. Satuan endapan danau. Berumur Kuarter, harian 78,3 %. tipe curah hujan C berdasarkan
didominasi oleh batuan sedimen yang Schmidt dan Fergusson (1951, dengan rata-rata
merupakan sisa endapan Danau Bandung, curah hujan 2179 mm per tahun.
tersebar di bagian baratdaya daerah Orbitasi ke Ibu Kota Kabupaten Sumedang
Jatinangor. sepanjang 21,5 Km dengan jarak tempuh 1 Jam
Hidrogeologi daerah Jatinangor meliputi tiga Perjalanan dengan kendaraan darat.
daerah akuifer, yaitu : Kecamatan Jatinangor berada di Wilayah Bagian
1. Akuifer produktif sedang, berupa akuifer Timur Kabupaten Sumedang dengan Batas-batas
dengan aliran melalui ruang antar butir, Wilayah Aministratif Pemerintahan sebagai
di bagian selatan. berikut :
2. Akuifer produktif sedang, berupa akuifer Sebelah Utara : Kecamatan Sukasari dan
dengan aliran melalui celahan dan ruang Kecamatan Tanjungsari
antar butir, di bagian utara.
3. Airtanah langka atau tidak berarti,
berupa akuifer bercelah atau sarang
dengan produktivitas kecil atau daerah
airtanah langka, di bagian timur.
Iklim yang berkembang di Jatinangor merupakan
iklim tropis pegunungan. Suhu rata-rata harian
sebesar 23'C - 28' C. Kelembaban rata-rata Sebelah Timur : Kecamatan Tanjungsari dan
Kecamatan Cimanggung
Sebelah Selatan : Kecamatan Rancaekek Kab.
Bandung
Sebelah Barat : Kecamatan Cileunyi Kabupaten
Bandung
Selayang Pandang Jatinangor - 10
Keadaaan AlamKecamatan Jatinangor memiliki iklim tropis
pegunungan. Titik terendah terletak di Desa
Cintamulya setinggi 675m di atas permukaan laut,
sedangkan titik terendahnya terletak di puncak
Gunung Geulis dengan tinggi 1.281m di atas
permukaan laut. Ada beberapa sungai yang mengalir
di kecamatan Jatinangor, yakni Sungai Ci Keruh, Ci
Caringin, Ci Beusi, Ci Leles, Ci Keuyeup.
Keadaan alam Jatinangor
Jatinangor merupakan satu dari 26 Kecamatan
yang ada di Kabupaten Sumedang. Tepatnya terletak
di sebelah timur kota Bandung. Kawasan beriklim
tropis pegunungan ini memiliki luas + 26,20 Km2
dengan karakteristik wilayah perkotaan hampir 80%
dari keseluruhan 12 Desa. Terdiri dari empat Desa
kawasan agraris (Cileles, Cilayung, Jatiroke, Jatimukti),
empat Desa kawasan pendidikan (Hegarmanah,
Cikeruh, Sayang, Cibeusi), dan empat Desa kawasan
industri (Cisempur, Cintamulya, Cipacing, Mekargalih).
Ada berbagai sungai di wilayah ini, yakni Ci Keruh, Ci
Beusi, Ci Caringin, Ci Leles, dan Ci Keuyeup. Titik
terendah terletak di daerah Desa Cintamulya setinggi
675 m di atas permukaan laut, sedangkan titik
tertingginya terletak di puncak Gunung Geulis setinggi
1.281 m di atas permukaan laut.
Seiring berjalannya waktu, Jatinangor
mengalami perkembangan pesat. Perkembangan
pesat tersebut paling terlihat yaitu pada
pembangunan fisik di Jatinangor. Seperti yang kita
tahu, Jatinangor kini sangat padat dengan berbagai
bangunan, seperti temapt tinggal mahasiswa (kost-
kostan, rumah sewa), apartment, mini market, warung
makan, dan hotel. Hal itu merupakan dampak langsung
dari didirikannya berbagai perguruan tinggi besar di
Jatinangor, yakni Universitas Padjadjaran (Unpad),
Institut Koperasi Indonesia (IKOPIN), Institut Pendidikan
Dalam Negeri (IPDN), dan Institut Teknologi Bandung
(ITB).
Padatnya bangunan-bangunan di Jatinangor
mengakibatkan sanitasi air dan sampah di wilayah ini
mengkhawatirkan. Semakin lama air bersih dirasa
semakin berkurang, hal ini dikarenakan berkurangnya
daerah resapan karena hampir sebagian daerah
permukiman mahasiswa telah tertutup oleh beton dan
sejenisnya. Kualitas air bergantung pada berkurangnya
debit air tanah bersih dan letak sumur yang terlalu
dekat dengan pembuangan limbah manusia (septictank).
Udara di Jatinangor sudah tidak sesehat dulu.
Udaranya kini sudah tercampur oleh knalpot kendaraan
yang semakin bertambah setiap harinya, bahan bakar
gas dari dapur warung-warung makan, dan
pembakaran sampah domestik. Hal ini menyebabkan
polusi udara, sehingga udara di Jatinangor tidak lagi
100% alami.
Walaupun begitu, pemandangan indah masih
bisa kita lihat di Jatinangor. Berada di daerah
pegunungan dengan kontur tanah yang berbukit-bukit,
pegunungan dan bukit-bukit kecil menjadi
pemandangan indah yang bisa kita jumpai tiap harinya.
Ada tiga geomorfologi daerah Jatinangor, yaitu:
?Satuan geomorfologi pedaratan vulkanik (daerah
selatan).
?Satuan geomorfologi perbukitan vulkanik landai
(daerah utara).
?Satuan geomorfologi perbukitan vulkanik terjal
(daerah timur).
Geologi daerah Jatinangor terdiri dari tiga
satuan batuan (Silitonga, 1972), yaitu :
?Satuan hasil gunungapi muda. Berumur Kuarter,
didominasi oleh batuan volkaniklastik, tersebar di
bagian utara dan tengah daerah Jatinangor. Satuan ini
tersingkap baik di aliran Ci Keruh.
?Satuan lava gunungapi muda. Berumur Kuarter,
didominasi oleh lava, merupakan batuan utama pem-
bentuk Gunung Geulis.
?Satuan endapan danau. Berumur Kuarter, didominasi
oleh batuan sedimen yang merupakan sisa endapan
Danau Bandung, tersebar di bagian baratdaya daerah
Jatinangor.
Hidrogeologi daerah Jatinangor meliputi tiga
daerah akuifer, yaitu :
?Akuifer produktif sedang, berupa akuifer dengan
aliran melalui ruang antar butir, di bagian selatan.
?Akuifer produktif sedang, berupa akuifer dengan
aliran melalui celahan dan ruang antar butir, di bagian
utara.
?Airtanah langka atau tidak berarti, berupa akuifer
bercelah atau sarang dengan produktivitas kecil atau
daerah airtanah langka, di bagian timur.
Selayang Pandang Jatinangor - 11
atinangor? M u n g k i n nama i tu Jh a n y a
diketahui oleh s e g e l i n t i r m a s ya r a k a t . Jatinangor juga diketahui oleh s e g e l i n t i r
masyarakat hanyalah sebuah kawasan pendidikan. Kawasan yang berisi beberapa universitas dan dihuni oleh masyarakat dari berbagai daerah. Tapi ternyata, Jatinangor dulu termasuk wilayah perkebunan karet dan teh di Indonesia. Cultuur Ondernemingen van Maatschapij Baud merupakan perusahaan perkebunan karet ternama milik Baron Braud, pria berkebangsaan Jerman bersama perusahaan swasta milik Belanda. Pada tahun 1841, perkebunan ini didirikan-terbentang luas sekitar 962 hektar dari tanah Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN-dulu STPDN) hingga Gunung Manglayang, Sumedang.Karena potensinya dalam menghasilkan karet dan teh akhirnya pada masa penjajahan belanda, dibangunlah sebuah jembatan. Jembatan ini pada awalnya dibangun oleh Staat Spoorwagen Verenidge Spoorwegbedrijf, sebuah perusahaan kereta api milik Belanda pada tahun 1918. Pada saat itu, jembatan ini berfungsi sebagai salah satu jalur kereta api yang menghubungkan daerah Rancaekek dan Tanjungsari. Pada masa itu, kereta ini menjadi penunjang lancarnya perkebunan karet di Jawa Barat.“Jembatan Cincin mulai dibangun sejak tahun 1918, hingga 1942 sudah tidak ada lagi kereta yang lewat,” ujar Mulyana, salah satu “tetua” yang sudah hampir sembilan puluh tahun tinggal di dekat jembatan cincin. Yang menjadi catatan penting ialah, tanah di Jembatan ini bukanlah milik Belanda, melainkan diklaim secara paksa karena pada saat itu, Indonesia masih daerah jajahan Belanda. Warga setempat pada waktu itu tidak bisa berbuat banyak karena takut akan dibunuh. Ia juga menambahkan, akhirnya, pembangunan Jembatan Cincin diperbolehkan oleh warga sekitar, dengan syarat, tidak mengganggu komplek pemakaman yang ada di bawahnya. Setelah mencapai kesepakatan, Jembatan Cincin pun dibangun.Setiap harinya, suasana di sekitar jembatan itu selalu hiruk-pikuk sejak pagi buta. Deru mesin kereta yang bergesekan dengan relnya seringkali menyiratkan makna mendalam, yakni pedihnya sistem kerja rodi yang dilakukan kolonial Belanda kepada penduduk pribumi di tanah Kerajaan Sumedang Larang.
Lama-kelamaan jembatan cincin juga berfungsi sebagai transportasi masyarakat, baik masyarakat Indonesia maupun Belanda. Kereta api tersebut menjadi transportasi masyarakat dari tanjungsari ke rancaekek dan sebaliknya. Rutinitas itu berjalan terus sampai kemudian pada Perang Dunia II tentara Jepang mengangkut besi-besi rel untuk dilebur menjadi persenjataan perang. Saat bangsa Jepang datang dan mulai menduduki Indonesia pada 1942, Jembatan Cincin pun diambil alih. Tiang dan besi tua yang menjadi rel di jembatan ini dibongkar dan dibawa paksa oleh orang Jepang. “Mungkin karena menurut Jepang sudah tidak terpakai lagi, maka seluruh besi yang ada di ambil sama mereka,” tambah Mulyana. Semenjak itulah, kegiatan “per-kereta api-an” di Jembatan Cincin terhenti.Keadaan saat iniSaat ini jembatan tersebut masih berdiri kokoh, Namun sudah terlihat tidak terawat. Semenjak diberhentikannya kegiatan jalur kereta api di jembatan itu, jembatan berfungsi sebagai penghubung daerah cikuda dengan wilayah universitas padjadjaran (Unpad). Jembatan cincin, digunakan untuk jalan pintas kebanyakan mahasiswa Unpad yang tinggal di daerah cikuda, Cisaladah dan sekitarnya.selain sebagai tempat nongkrong, dan penyambung jalan desa, jembatan cincin juga sering digunakan untuk rapling.
Tempat Bersejarah
Selayang Pandang Jatinangor - 12
Pusat Studi Bahasa JepangSelain dua tempat bersejarah di Jatinangor yang memang sudah cukup terkenal sebelumnya. Ternyata ada satu tempat besejarah di Jatinangor lainnya yang menjadi tempat beresejarah di Jatinangor. Tempat tersebut adalah Pusat Studi Bahasa Jepang. Tempat ini terletak di kawasan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jatinangor yang digunakan oleh mahasiswa Sastra Jepang untuk proses perkuliahan. Namun ada beberapa tempat disana yang hanya digunakan untuk kegiatan tertentu saja.
Pusat Studi Bahasa Jepang atau yang biasa disebut PSBJ didirikan pada tahun 1987. Bangunan ini merupakan hibah dari Jepang kepada Unpad sebagai perguruan tinggi di Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan bahasa Jepang. PSBJ ini dibangun beraksitektur Jepang. Pada saat pembangunannya pun semua pekerja serta alat dan bahan material untuk bangunan ini di datangkan khusus dari Jepang. Sampai ke hal-hal yang detail pada bangunan ini pun di datangkan dari Jepang. Bangunan ini merupakan bangunan pertama yang berciri khas Jepang yang ada di Indonesia. Oleh sebab itu bangunan ini merupakan bangunan yang bersejarah.
Salah satu tempat yang menarik perhatian di PSBJ adalah Washitu. Washitu ini merupakan rumah khas Jepang. Di halaman rumahnya terdapat taman pasir dan batu khas rumah Jepang pada umumnya. Washitu di PSBJ ini sendiri tidak sembarang di buka dan kita juga tidak bisa sembarang masuk. Washitu ini dibuka pada waktu-waktu tertentu, agar Washitu btersebut terawat. Karena di dalam Washitu tersebut lengkap berisi hal-hal khas Jepang dan semua barang-barang yang ada disana didatangkan langsung dari Jepang. Oleh karena itu dari pihak jurusan juga tidak sembarangn memberikan izin pemakaian bangunan tersebut, dan hanya acara-acara tertentu yang bisa menggunakan Washitu tersebut.
Namun, tidak banyak orang yang mengetahui bahwa PSBJ ini merupakan salah satu tempat
yang bersejarah di Jatinangor. Bahkan uuntuk mahasiswa sastra Jepang sendiri tidak menyadari bahwa bangunan tersebut merupakan tempat bersejarah di Jatinangor. tetapi tentunya ada beberapa orang yang memang mengetahui bangunan ini merupakan bangunan bersejarah di Jatinangor. Bukan hanya Jembatan dan Menara Loji saja yang menjadi tempat sejarah di Jatinangor, tetapi ada PSBJ yang merupakan tempat bersejarah di Jatinangor.
Selayang Pandang Jatinangor - 13
Dalam perjalanan memasuki kampus Universitas Padjadjaran (Unpad) Jatinangor, mahasiswa yang menggunakan kendaraan pribadi melewati jalan menanjak yang berawal dari pangkalan bis DAMRI hingga pintu masuk Unpad sebelah Utara. Dalam perjalanan tersebut, para mahasiswa melewati kampus ITB, dulu Universitas Winaya Mukti (Unwim), pintu masuk lapangan golf Bandung Giri Gahana, serta jalan menuju Bumi Perkemahan Kiara Payung. Umumnya, mereka melewati jalan itu tanpa memperhatikan sisi jalan. Tanpa disadari, ternyata di kawasan itu terdapat sebuah situs bersejarah. Di sisi kiri jalan, tepatnya dalam kawasan milik Unwim (sekarang ITB), terdapat sebuah menara berwarna putih bergaya neo gothic. Pada menara tua dan tidak terurus itu, terdapat tumbuhan liar yang memenuhi. Berbagai coretan pun mengotori tembok putihnya. Kebanyakan orang yang melewati tidak mengetahui apa pun mengenai menara ini, bahkan menyadari keberadaannya pun tidak. Sulit untuk mengetahui nama pasti menara ini. Ada yang menyebutnya Menara Jam. Beberapa pihak menyebutnya sebagai Menara Baron Baud, sesuai dengan nama pemiliknya. Akan tetapi, masyarakat sekitar menamai bangunan putih itu, Menara Loji. Pada masa penjajahan, Jatinangor adalah areal perkebunan pohon karet. Menara Loji memiliki dua fungsi utama. Pertama, untuk mengawasi para penyadap karet yang ia pekerjakan. Kedua, sebagai penanda waktu kerja para penyadap karet. Pada pukul 05.00, lonceng dibunyikan, tanda bagi pekerja untuk mulai menyadap karet. Lonceng kembali berbunyi pada pukul 10.00, sudah saatnya bagi pekerja untuk mengambil mangkuk-mangkuk yang telah terisi getah karet. Terakhir, lonceng dibunyikan lagi pada pukul 14.00, para pekerja diperbolehkan pulang. Memasuki masa kemerdekaan Indonesia, tanah perkebunan karet Jatinangor dinasionalisasikan, dan menjadi milik Pemerintah Daerah (Pemda) Sumedang. Sayangnya, Pemda tidak melakukan penjagaan yang baik terhadap situs ini. Pada tahun 1980, lonceng Menara Loji dicuri. Pada tahun 1990, area perkebunan dialih fungsikan menjadi kawasan pendidikan dengan dibangunnya
empat perguruan tinggi, yakni IPDN Institut Pendidikan Dalam Negeri , Ikopin (Institut Koperasi Indonesia), Unpad, dan Unwim. Menara Loji masih tetap berdiri kuat dan sayangnya tidak banyak orang mengetahui keberadaan menara itu. Memang jujur saja menara itu terlihat biasa, tapi ternyata Sejarahlah yang membuatnya luar biasa
()Sejarah
MenaraLOJI
Tempat Wisata
Selayang Pandang Jatinangor - 14
Jatos berkelompok.
Jatinangor Town Square atau penduduk sekitar lebih Bandung GiriGahana (BGG) Golf & Resort
mengenalnya dengan nama Jatos. Jatos merupakan mal Bandung GiriGahana (BGG) dibangunpadatahun 1986,
yang menjadi idola masyarakat Jatinangor dan awalnya BGG dibangunhanyalapanganuntukbermain
sekitarnya karena Jatos menjadi mal satu-satunya yang golf kemudiandilanjutkanolehpembangunan resort
berada di Jatinangor. Di Jatos pengunjung bisa membeli a t a u p e n g i n a p a n . S u a s a n a y a n g
berbagai keperluan sandang dengan harga yang s e j u k d a n a s r i m e n j a d i k e l e b i h a n B G G
terjangkau di beberapa toko-toko pakaian. Letak Jatos d a n c o c o k d i p a k a i u n t u k m e l e p a s p e n a t d i s e l a -
yang berada di kawasan pendidikan juga memfasilitasi selakesibukansehari-hari.BGG terletak di Jl. Raya
mahasiswa dengan toko buku yang menjual berbagai Jatinangor,dekatdengangerbangbelakangUniversitasPa
buku dan keperluan kuliah. Setelah lelah berbelanja djadjaran (Unpad). Letaknya yang tidakjauhdarikota
pengunjung bisa mengisi perut di foodcourt dan melepas Bandung bisaditempuhdenganwaktusatu jam. Fasilitas
penat di berbagai tempat hiburan seperti bioskop, yang ditawarkan BGG adalahsaranaolahraga golf,
karaoke, billiard, dan tempat bermain anak. Jatos h o t e l , ko l am re nang , o u t bo u nd , dan s pa .
termasuk mal yang sudah terbilang lengkap fasilitasnya. Untuksaranaolahraga golf dimulaidenganharga
Seperti mal yang ada di besar di kota-kota lainnya, Jatos Rp150.000 hingga Rp500.000. Untuk hotel dan resort
selalu dipenuhi oleh pengunjung. hargaperkamarberkisarantara Rp800.000 hingga
R p 2 . 0 0 0 . 0 0 0 Bumi Perkemahan Kiara Payung
untukwaktusewasatuhari.FasilitaskolamrenangdibukauntuBumi Perkemahan Kiara Payung adalah tempat wisata
yang sebenarnya terletak di daerah Kiara Payung, kumumdenganharga Rp25.000 (weekday) dan Rp40.000 Kecamatan Tanjung Sari, Sumedang walaupun lebih
(weekend).Sarana outbound bisadinikmatidenganharga sering dianggap berada di Kecamatan Jatinangor. Bumi
R p 1 8 5 . 0 0 0 p e r o r a n g . F a s i l i t a s s p a Perkemahan (Buper) Kiara Payung terletak di ketinggian
900 Meter Diatas Permukaan Laut (mdpl). untukrelaksasidimulaidenganharga Rp100.000 hingga
Sebelum masuk ke daerah Kiara Payung terdapat Rp350.000.Lapangan Golf Bandung Giri Gahana di sebelah kiri dan
Gerbang Universitas di sebelah kanan agak di depan.
Nama Kiara Payung berasal dari bahasa Sunda, kiara
berarti pohon dan payung berarti bernaung. Selain
sering digunakan untuk kegiatan pramuka, seperti
Jambore Nasional pada tahun 2006, Buper Kiara Payung
juga digunakan kegiatan umum seperti pelatihan dan
pariwisata.
Tarif yang dikenakan kepada pengunjung datang adalah
sebesar Rp 5.000/orang. Untuk penggunaan fasilitas lain
seperti gedung, ruang kelas, dan aula dikenakan biaya
tambahan yang bisa dikonsultasikan di kantor sekretariat
Buper Kiara Payung. Fasilitas lainnya adalah sarana
outbound yang bisa dinikmati secara perorangan dan
Selayang Pandang Jatinangor - 15
areal tanah berkurang dan daya serap pun awasan Jatinangor merupakan
berkurang.kawasan pendidikan dengan K Selain itu pohon-pohon perindang yang beberapa institusi pendidikan
membuat teduh wilayah itu semakin jarang dan besar, seperti Universitas Padjadjaran (Unpad),
kurang diganti dengan beton-beton rumah, Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Koperasi
sehingga suasa di luar rumah semakin panas.Indonesia (Ikopin), Institut Pemerintahan Dalam
Jatinangor merupakan kecamatan terbesar Negeri (IPDN). Oleh karena itu, Jatinangor memiliki
di Kabupaten Sumedang. Secara kasat mata, kita potensi ekonomi yang baik dan strategis. Mayoritas
bisa melihat bahwa perekonomian penduduk p ro f e s i pe nduduk Ja t i na ngo r ada la h
Jatinangor meningkat dengan adanya Perguruan wiraswastawan, meliputi warung/kios dan toko. Kita
Tinggi, namun pada kenyataannya hal ini belum dapat dengan mudah menemukan berbagai macam
tentu benar. Memang banyak penduduk yang usaha yang bersangkutan dengan mahasiswa,
seperti usaha laundry kiloan, layanan fotokopi, kos-
kosan, warung makan, jasa travel, digital printing
dan warung internet.
Namun sayangnya, potensi yang besar ini
tidak sepenuhnya dimanfaatkan oleh warga pribumi
Jatinangor. Investor dan pengusaha pendatang
yang melihat potensi ini segera melakukan banyak
perubahan di Jatinangor. Hotel-hotel mulai banyak membuka 'lapak' di sekeliling Perguruan Tinggi di
dibangun di sekitar Jatinangor, jalan-jalan diaspal Jatinangor. Lihat saja pedagang kaki lima, tenda
untuk mempermudah akses jalan. Namun akibatnya, warung nasi, rumah makan, laundry, fotokopian, kos-
kosan dan segala jenis usaha yang tumbuh di sana,
mulai dari sekitar kawasan perguruan tinggi,
sampai masuk gang-gang sempit di setiap desa
yang kita datangi.
Lalu kenapa bisa tidak meningkat? Tidak
meningkat karena yang tumbuh dan 'menguasai'
perekonomian ini bukan penduduk asli Jatinangor,
tetapi mayoritas adalah masyarakat pendatang
yang punya uang berlebih untuk diinvestasikan
menjadi sebuah usaha yang akan menyerap untung
besar. Penduduk asli tetap ada yang membuka
usaha, tetapi itu adalah sebagian kecil dan orang-
orang yg punya modal lebih. Warga yang lain
PerekonomianJatinangor
Berbagai macam pedagang di kawasan Unpad
Clean Wash Ciseke, salah satu usaha laundry kiloan
Selayang Pandang Jatinangor - 16
usaha, tetapi itu adalah sebagian kecil dan orang- provinsi saat ini? Apakah mereka tidak peduli
orang yg punya modal lebih. Warga yang lain dengan kesejahteraan masyarakat Jatinangor?
hanya menjadi penonton yang tidak merasa kan Kemajuan pesat yang terjadi di Jatinangor saat ini
dampak apa-apa. belum bisa dinikmati oleh masyarakat pribumi.
Warga asli Jatinangor saat ini bermukim di Masyarakat asli Jatinangor sendiri hidup jauh dari
daerah perbukitan seperti di Cileleng, Tanjungsari, kesejahteraan. Tanah yang dulu mereka tempati
dan sebagainya. Warga asli Jatinangor sebagian sekarang telah dikuasai oleh warga di luar
bekerja sebagai cleaning service di Universitas Jatinangor sendiri.
Padjadjaran. Hal ini tentu sangat disayangkan
mengingat banyak sekali potensi di bumi Jatinangor
yang seharusnya dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat setempat. Seperti bisnis makanan dan
sebagainya. Namun, hal ini terhalang dengan
adanya café dan tempat-tempat makan yang juga
didominasi oleh pendatang yang bukan warga asli
Jatinangor. Warung-warung kecil milik warga
setempat juga tertutupi oleh adanya mini market
yang berdiri setiap jarak seratus meter di kawasan
Jatiangor ini. Bahkan beberapa tahun terakhir ini
Jatinangor sudah mempunyai Mall sendiri yang
bernama Jatinangor Town Square (Jatos).
Pertanyaan besarnya adalah dimana
peran pemerintah setempat maupun pemerintah
KondisiDemografisKecamatanJatinangorantara
lain jumlah penduduk berdasarkan hasil Pendataan
KeluargaTahun 2008 adalah sebanyak 87.974 jiwa, yang
terdiridari 44.151 orang laki-laki, 43.821 orang
perempuandan 20.525kepala keluarga (KK). Laju
pertumbuhan penduduk kecamatan Jatinangor termasuk
tinggi secara relatif yaitu sebesar 2,04% per tahun (tahun
2007), bila dibandingkan dengan angka laju pertumbuhan
penduduk kabupaten sebesar 1,9.
Hal ini menunjukkan bahwa bukan saja tingkat
kelahiran bayi masih tinggi tapi juga, sebagai kawasan
pendidikan dan industri, Kecamatan Jatinangor sangat
menarik bagi pendatang, baik dari lokal maupun nasional.
Sedangkan perbandingan jumlah penduduk laki-laki
terhadap 100 orang penduduk wanita (sex ratio) sebesar agama Kristen Protestan, 0.25% memeluk agama Hindu,
1,03. Kepadatan penduduk di Kecamatan Jatinangor 0.2% memeluk agama Buddha.
adalah 3.384 orang per km2. Jumlah penduduk usia kerja Pegawai Kecamatan Jatinangor
pada tahun 2006 sebanyak 50.380 orang yang terdiri berjumlah 36 orang yang terdiri dari 25 orang PNS dan 11
dari laki-laki 25.350 orang dan perempuan 25.030 orang. orang Tenaga Sukarelawan (Sukwan), dengan golongan
Dari penduduk usia kerja tersebut, terdapat pengangguran kepangkatan yaitu golongan IV 1 orang, golongan III 18
terbuka 1.671 orang dan 2825 orang pengangguran orang, dan golongan II 4 orang dan golongan I 1 orang.
tertutup.
Mata pencaharian penduduk di
Kecamatan jatinangor kebanyakan penduduk bekerja di
sektor pertanian (8,5%), perdagangan (11,2%), karyawan
/ buruh (36,2%), PNS, POLRI, TNI (7,3%) dan Wiraswasta
(36,8%). Sedangkan kerukunan beragama langsung stabil,
dengan komposisi penduduk berdasarkan agama yang
dianut adalah sebagai berikut: 97,3% memeluk agama
Islam, 0,86% memelluk agama Katolik, 1,3% memeluk
Selayang Pandang Jatinangor - 17
Demografis Jatinangor
Selayang Pandang Jatinangor - 18
Kuliner
Selayang Pandang Jatinangor - 19
Selayang Pandang Jatinangor - 20
Selayang Pandang Jatinangor - 21
Penginapan di JatinangorHotel Citra papan 1 Jatinangor
H o t e l C i t r a Papan 1 Jatinangor adalah salah satu pe-nginapan yang dapat menjadi referensi bagi pengunjung Jatinangor yang membutuhkan pe-ng inapan dengan harga terjangkau. Hotel in i berada tepat
samping jalan raya Jatinangor sehingga mempermudah akses pengungjung yang tidak membawa kendaraan. Berlokasi di Jl Jatinangor KM 21 Sumedang, hotel ini menyediakan 22 kamar dengan fasilitas tempat tidur, kamar mandi di dalam, bahkan televisi. Harga tarif kamar berbeda-beda tergantung pada fasilitas yang dipilih pengunjung. Untuk kamar dengan televisi didalam nya memiliki tarif Rp 150 ribu per malam, sementara kamar tanpa televise dihargai Rp 120 ribu per malam. Menurut Arif Rahma (21) karyawan Hotel Citra Papan 1 Jatinangor, hotel ini telah berdiri kurang lebih selama 15 tahun, dan setiap hari nya kamar yang disewa mencapai 6 hingga 7 kamar.
Wisma Caringin
Wisma Caringin yang berlokasi di Jl Raya Jatinangor No 122 Sumedang ini telah berdiri sejak tahun 1983. Wisma yang terdiri dari 50 kamar ini sering digunakan sebagai t empa t s em i na r g u r u - g u r u a t a u dosen-dosen uni-versitas yang ter-letak di daerah Ja t i na ngo r dan sekitarnya. Sadiqin (71) salah seorang karyawan yang telah
bekerja di Wisma Caringin selama 34 tahun ini mengakui bahwa telah terjadi penurunan jumlah tamu di Wisma Caringin akibat semakin banyak nya wisma dan hotel yang dibangun di Jatinangor. “Kalau ada pelatihan atau seminar guru atau dosen wisma sering penuh, tetapi kalau tidak ya paling hanya satu dua kamar yang terisi,” ungkap Sadiqin. Mengenai fasilitas yang disediakan oleh wisma ini antara lain kamar tidur dengan kamar mandi didalam kamar, sementara televisi (TV) tersedia diluar kamar. Harga kamar dengan empat tempat tidur (bed) adalah Rp 200 ribu, sementara kamar dengan dua tempat tidur (double bed) adalah Rp 150 ribu.
Hotel Puri Khatulistiwa
Jl. Raya Jatinangor, KM 20 Bandung 45363Telp : (022) 7791000, 7797060Fax : (022) 7791444e-mail : [email protected]
Fasilitas :
?Puri Restaurant (24 jam)?Garden Café?Khatulistiwa Convention Hall?Karaoke?Fitness Facilities?Swimming Pool?Hot Spot Area?Spacious Parking Area
Tipe kamar dan harga :
Standard Rp 440.000,- Superior Rp 575.000,- Deluxe Rp 750.000,- Suite Rp2.000.000,- Tersedia total 60 kamarHarga belum termasuk pajak
Hotel Jatinangor
Jl. Raya Jatinangor No.13 – 15, Jatinangor 45363, IndonesiaTelp : (62) (022) 7795784 – 85 Fax : (022) 7795785
Fasilitas :
?Hot & cold water?AC & telepon?Televisi nasional & internasional telkomvision?Included breakfast?Laundry?Meeting room?Garden restaurant
Bandung Giri Gahana : Golf & Resort
Jl. Raya Jatinangor, KM 20 Bandung 45363, Jawa Barat, IndonesiaTelp : 62-22-7798401Fax : 62-22-7798135, 7798412e-mail : [email protected] : Golf Court, Swimming pool, Outbound areaChildren’s playground, Tennis court, Table tennis, Mountain bike, Fitness centre, Buggy tour, Billiard table, Green spa.
www.purikhatulistiwahotel.com
Selayang Pandang Jatinangor - 22
Trayek Jatinangor
Bus Primajasa
Tangerang Selatan – Jatinangor Travel Umbara Travel 75000 untuk mahasiswa, 80000 untuk umum.
Bandung Tarif angkot : 1500- Jalan sedikit ke arah Luar Jawa2000, Tarif Bus : 5000 Stasiun Bandung Baru Jalur Laut
Jalan kaki ke arah Jl. (Utara) Naik angkot ? Dari Pelabuhan Abdurahman Saleh Bila ? Dari Bandara Caringin- Sadang Serang Merak (Banten)sudah melihat rel kereta Soekarno-Hatta, Jakarta (warna biru muda strip api kemudian Naik bus Primajasa kuning) Turun setelah Naik bus Primajasa menyebrang Naik angkot jurusan Bandara Lampu Merah jurusan Merak-Cijerah- Sederhana Soetta—Terminal Garuda/perempatan Leuwipanjang Dari (warna hijau strip merah)/ Leuwipanjang Naik bus Rajawali Naik bus Damri Terminal Leuwipanjang Caringin- Sadang Serang Damri jurusan Elang- jurusan Elang-Jatinangornaik bus Damri jurusan (warna biru muda strip Jatinangor dari halte di Tarif: Angkot: Rp. 2500- Elang—Jatinangor dari kuning) Turun di lampu depan terminal Rp. 3000, Waktu Tempuh halte di sebrang terminal.merah Angkot: 30 menit- 1 jam. Garuda/perempatan Jalur Darat Bus : Rp 5000, Jalur UdaraRajawali Naik Damri ? Dari Stasiun Waktu Tempuh : 1jam 15 ? Dari Bandara jurusan Elang-Jatinangor Bandung menit-1 jam 30 menitHussein Sastranegara ,
Selayang Pandang Jatinangor - 23
Kota Depok
? Rute bus Jatinangor – DepokNaik angkot no.112 dari Terminal Depok sampai Pasar Rebo, naik Primajasa Garut – Lebak Bulus/Tasik – Lebak Bulus dari Pasar Rebo turun di Cileunyi.? Rute travel Cipaganti dari Margonda turun di Bandung.
Trayek Pool Jam operasi Tujuan Harga
Tasik – Bekasi (AC) Terminal Bekasi 05.00 – 21.00 Cileunyi 28000
Tasik – Bekasi (nonAC) Terminal Bekasi 05.00 – 21.00 Cileunyi 26000 Garut – Bekasi (nonAC) Terminal Bekasi 05.00 – 21.00 Cileunyi 26000
Lebak Bulus – Garut Terminal Lebak Bulus
04.00 – 02.00 Cileunyi 26000
Lebak Bulus –
Tasikmalaya
Terminal Lebak
Bulus
04.00 – 02.00 Cileunyi 26000
Jakarta – Garut Terminal Cililitan 04.00 – 02.00 Cileunyi 26000
Jakarta – Tasikmalaya Terminal Cililitan 04.00 – 02.00 Cileunyi 26000
Selayang Pandang Jatinangor - 24
Berikut ini beberapa rute kendaraan umum menuju Kampus Unpad Jatinangor:
Dari Terminal Bis Leuwi Panjang:Bis Damri Elang- Jatinangor (Ekonomi/Non AC)Rute: Rajawali-Garuda-Sudirman-Soekarno Hatta-Terminal Bis Leuwi Panjang-Soekarno Hatta-Cibiru-Cinunuk-Cileunyi- JatinangorTarif: Rp 2.000Bis Damri Elang-Jatinangor (via Tol)Rute: Rajawali-Garuda-Sudirman-Soekarno Hatta- Terminal Bis Leuwi Panjang-Soekarno Hatta-Mohammad Toha-Tol Purbaleunyi-Cileunyi-JatinangorTarif: Rp 3.500Dari Terminal Bis Cicaheum:Bis Bandung-Kuningan, Bandung-Cirebon, Bandung-IndramayuRute: Terminal Cicaheum-Jend. AH. Nasution-Ujungberung-Cibiru-Cinunuk-Cileunyi-Jatinangor-Sumedang-Kuningan/IndramayuTarif: Rp 3.000Angkutan Kota (Angkot): Cicaheum-CileunyiRute: Terminal Cicaheum- Jend. AH. Nasution-Ujung Berung-Cibiru-Cinunuk-Terminal Cileunyi, dilanjutkan dengan Angkot Jurusan Cileunyi-Sumedang, turun di depan Kampus Unpad.Tarif: Rp 5.000 + Rp 2.000 = Rp 7.000Dari Kampus Unpad Jl. Dipati Ukur:Bis Damri Dipati Ukur- Jatinangor (Via tol)Rute: Dipati Ukur- Supratman- Laswi- Pelajar Pejuang-BKR-Mohammad Toha- Tol Purbaleunyi- Cileunyi- JatinangorTarif : Rp 4.500 (AC), Rp 3.500 (Ekonomi/Non AC)Dari Terminal Angkot Kebon Kelapa:Bis Damri Kebon Kelapa – Tanjung SariRute: Kebon Kelapa-Pungkur-Moh. Ramdan-Karapitan-Lauk Mas-Buah Batu-Banteng-Gajah-Buah Batu-By Pass Sukarno Hatta-Cibiru-Cileunyi–JatinangorTarif: Rp 5.000 (AC), Rp 2.000 (Ekonomi/Non AC)Dari Stasiun Kereta Api Kebon Kawung:Angkutan Kota (angkot) St.Hall – Gedebage turun di By Pass (Jl. Soekarno Hatta). Lanjutkan dengan naik Bis Damri Kebon Kelapa-Tanjung Sari atau Bis Damri Elang-Jatinangor turun di Jatinangor. Atau, naik angkot Elang-Cicadas hingga ke Jln. Elang, lanjutkan dengan Bis Damri Elang-Jatinangor.Dari Bandara Husein Sastranegara:Tidak ada angkutan umum langsung kecuali taksi untuk keluar dari bandara. Bila tidak menggunakan taksi, kita dapat berjalan kaki terlebih dahulu hingga pertigaan jalan menuju bandara dan Jalan Lintas Husein. Dari pertigaan tersebut, anda dapat menggunakan angkot lintas Husein (berwarna biru
muda) hingga ke pertigaan Jalan Pajajaran (Patung/Gerbang). Dari Jalan Pajajaran, anda bisa naik angkot Elang-Cicadas (di seberang patung) hingga ke Jalan Elang, dilanjutkan dengan menggunakan bis Damri Elang-Jatinangor.Alternatif lain, dari Jalan Pajajaran, naik angkot Ciroyom-Ciburial atau angkot Ciburial-Cicaheum hingga Jalan Dipati Ukur, dilanjutkan dengan menggunakan Bis Damri Dipati Ukur-Jatinangor.Dari Pintu Tol Cileunyi:Angkot Cileunyi-Sumedang, turun di depan gerbang lama Unpad.Tarif: Rp 2.500,-Dari Cimahi:Bis Explore Cimahi-JatinangorRute: Cimahi – Baros – Akses Tol Baros – Tol Purbaleunyi – Cileunyi – Raya Jatinangor – JatinangorTarif: Rp 8.000,-Bis Damri beroperasi pukul 5.00-18.00 WIB. Perum Damri menyelenggarakan karcis berlangganan (karcis abodemen) Rp 1.000/lembar. Dapat digunakan pada trayek Ekonomi mana saja.Untuk angkot di Bandung, beberapa trayek beroperasi 24 jam. Sementara di Jatinangor, hanya trayek angkot dengan jurusan Cileunyi-Sumedang yang beroperasi 24 jam. Namun, di beberapa wilayah, ojek juga beroperasi selama 24 jam.Setelah tiba di Kampus Unpad Jatinangor, anda bisa naik angkot gratis yang disediakan oleh Unpad, biasanya angkot tersebut mangkal di gerbang Unpad. Selain itu ada pula ojek yang mangkal di beberapa tempat di sekitar Unpad, antara lain, di pangkalan Damri, gerbang samping Unpad dan di beberapa fakultas.
Trayek Unpad Jatinangor