seminar - dosen ikip siliwangi | web dosen ikip siliwangi · qs.al-maidah ayat 8 ... adalah surat...
TRANSCRIPT
SEMINAR
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
RATNI PURWASIH,MPD
ISLAM
DAN
DEMOKRASI
PRESENT
Islam Dan Demokrasi Kata “demokrasi” yang dalam bahasa
Inggris “democracy” berasal dari kata
Yunani yaitu “demos” = rakyat, dan
“kratos” = pemerintahan.
Secara etimologi yang berasal dari bahasa
Yunani Demokrasi = “Pemerintahan oleh
Rakyat”
Menurut Lincoln demokrasi adalah sebuah
pemerintahan yang bersumber dari rakyat,
oleh rakyat, untuk rakyat.
Dalam Islam, tatanan pemerintahan
tidak bersumber dari manusia, akan
tetapi bersumber dari Allah swt yang
tertuang dalam Al-Qur’an dan As-Sunah
Demokrasi dalam Islam terlebih dahulu
muncul jauh sebelum demokrasi dari
Yunani tercetus dan dikenal dengan
istilah “syura”.
2 perbedaan pendapat mengenai demokrasi
1. golongan yang menolak tentang
penerapan demokrasi, alasan mereka
adalah Al-Qur’an
surat Yusuf ayat 40
2 perbedaan pendapat mengenai demokrasi
1. golongan yang menolak tentang penerapan
demokrasi, alasan mereka adalah Al-Qur’an
surat Yusuf ayat 40
2. golongan yang mendukung demokrasi,
alasan mereka adalah bahwa karena dalam
demokrasi tercermin nilai-nilai agama
seperti musyawarah.
Menurut Islam sendiri kekuasaan tertinggi berada di tangan Allah swt
Yang ada dalam Islam adalah syura yang tidak luntur dari nilai dan dasar Islam
yang tiadak dikombinasikan dengan nilai politik dan disemangati oleh nilai-nilai
syariah dan kemasyarakatan
Ciri Sistem Demokrasi dalam Pandangan Islam
Berada di bawah payung agama Islam
Rakyat diberi kebebasan untuk menyuarakan aspirasinya yang tentunya sesuai dengan nilai-nilai
Islam
Pengambilan keputusan senantiasa dilakukan dengan musyawarah
Suara mayoritas tidak bersifat mutlak meskipun tetap menjadi pertimbangan utama dalam musyawarah
Musyawarah hanya berlaku pada persoalan ijtihadi; manusia hanya boleh membahas mengenai masalah
yang bersifat teknis
Produk hukum dan kebijakan yang diambil tidak boleh keluar dari nilai-nilai agama Islam
Contohnya dalam kehidupan nyata?
Ciri Sistem Demokrasi dalam Pandangan Islam
Hukum dan kebijakan tersebut harus dipatuhi oleh semua warga
Ciri Sistem Demokrasi dalam Pandangan Islam
Dr. Yusuf Al-Qardhawi
Salim Ali al-Bahnasawi
Pandangan
Ulama
tentang
Demokrasi
Dr. Yusuf Al-Qardhawi
Terdapat usaha dari setiap rakyat untuk meluruskan
penguasa yang tiran
Dalam proses pemilihan melibatkan banyak orang untuk memilih kandidat yang berhak memimpin
mereka
?
Dr. Yusuf Al-Qardhawi
Penetapan kebijakan berdasarkan suara
mayoritas
Terdapat pemilihan umum >> termasuk ke dalam jenis
pemberian saksi
?
Adanya kebebasan pers dan mengeluarkan
pendapat
Substansi demokrasi sejalan dengan Islam
Salim Ali Al-Bahnasawi
sisi negatif = bertentangan
dengan Islam sisi baik = tidak bertentangan
dengan Islam
Demokrasi mengandung dua sisi
adanya kedaulatan rakyat selama tidak bertentangan
dengan Islam
penggunaan hak legislatif secara bebas yang bisa mengarah pada sikap
menghalalkan segala cara
sistem demokrasi dalam Islam terlebih dahulu ada dan dikenal dengan istilah “syura” yang tentunya lebih jelas
Teknik penerapannya tidak jauh berbeda
Baik syura maupun demokrasi umumnya adalah musyawarah dalam sebuah pengambilan keputusan
Prinsip syura dari segi hukum Islam dibenarkan jika hanya dalam hal-hal yang ma’ruf
Kebenaran tidak di ukur dengan jumlah yang menyuarakannya
Prinsip-prinsip Demokrasi dalam Islam
QS. As-Syura:38 dan Ali Imran:159
Syura suatu prinsip tentang cara
pengambilan keputusan yang secara eksplisit
ditegaskan dalam al-Qur’an.
Prinsip-prinsip Demokrasi dalam Islam
QS. As-Syura:38 dan Ali Imran:159
Syura suatu prinsip tentang cara
pengambilan keputusan yang secara eksplisit
ditegaskan dalam al-Qur’an.
Prinsip-prinsip Demokrasi dalam Islam
QS. As-Syura:38 dan Ali Imran:159
Syura suatu prinsip tentang cara
pengambilan keputusan yang secara eksplisit
ditegaskan dalam al-Qur’an.
Dalam praktik kehidupan umat Islam, lembaga yang
paling dikenal sebagai pelaksana syura adalah ahl halli wa-l‘aqdi pada zaman khulafaurrasyidin. Lembaga ini
lebih menyerupai tim formatur yang bertugas memilih
kepala negara atau khalifah.
• Al-‘adalah adalah keadilan, artinya dalam menegakkan hukum
termasuk rekrutmen dalam berbagai jabatan pemerintahan harus
dilakukan secara adil dan bijaksana, tidak boleh kolusi dan nepotis.
• Arti pentingnya penegakan keadilan dalam sebuah pemerintahan ini
ditegaskan oleh Allah SWT dalam beberapa ayat-Nya, antara lain :
QS. an-Nahl ayat 90
QS.Al-Maidah ayat 8
QS.An-Nisa’ ayat 58
• Al-‘adalah adalah keadilan, artinya dalam menegakkan hukum
termasuk rekrutmen dalam berbagai jabatan pemerintahan harus
dilakukan secara adil dan bijaksana, tidak boleh kolusi dan nepotis.
• Arti pentingnya penegakan keadilan dalam sebuah pemerintahan ini
ditegaskan oleh Allah SWT dalam beberapa ayat-Nya, antara lain :
QS. an-Nahl ayat 90
QS.Al-Maidah ayat 8
QS.An-Nisa’ ayat 58
• Betapa prinsip keadilan dalam sebuah negara sangat
diperlukan, sehingga ada ungkapan yang “ekstrim”
berbunyi: “Negara yang berkeadilan akan lestari kendati ia
negara kafir, sebaliknya negara yang zalim akan hancur
meski ia negara (yang mengatasnamakan) Islam”.
Al-Musawah adalah kesejajaran, artinya tidak ada pihak yang
merasa lebih tinggi dari yang lain sehingga dapat memaksakan
kehendaknya. Penguasa tidak bisa memaksakan kehendaknya
terhadap rakyat, berlaku otoriter dan eksploitatif. Kesejajaran ini
penting dalam suatu pemerintahan demi menghindari dari hegemoni
penguasa atas rakyat.
Diantara dalil al-Qur’an yang sering digunakan dalam hal ini
adalah surat al-Hujurat:13.
• Al-Amanah adalah sikap pemenuhan kepercayaan yang
diberikan seseorang kepada orang lain. Oleh sebab itu
kepercayaan atau amanah tersebut harus dijaga dengan
baik.
• Persoalan amanah ini terkait dengan sikap adil seperti
ditegaskan Allah SWT dalam Surat an-Nisa’ ayat 58.
• Al-Masuliyyah adalah tanggung jawab.
• Al-Hurriyyah adalah kebebasan, artinya bahwa setiap
orang, setiap warga masyarakat diberi hak dan
kebebasan untuk mengeksperesikan pendapatnya.
Sepanjang hal itu dilakukan dengan cara yang bijak dan
memperhatikan al-akhlaq al-karimah dan dalam rangka
al-amr bi-„l-ma‟ruf wa an-nahy „an al-„munkar, maka tidak
ada alasan bagi penguasa untuk mencegahnya.
Persamaan dan Perbedaan Antara
Islam dan Demokrasi • Persamaan yang mempertemukan Islam dan demokrasi,
diantaranya adalah :
1. Demokrasi diartikan sebagai sistem yang diikuti asas
pemisahan kekuasaan, itu pun sudah ada di dalam Islam.
2. Demokrasi seperti definisi Abraham Lincoln : dari rakyat dan
untuk rakyat pengertian itu pun ada di dalam sistem negara
Islam dengan pengecualian bahwa rakyat harus memahami
Islam secara komprehensif.
3. Demokrasi adalah adanya dasar-dasar politik atau sosial
tertentu
4. Mengutamakan persamaan hak dan kewajiban dalam
berbagai bidang kehidupan.
5. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama.
6. Mengutamakan persamaan derajat dan kedudukan.
Perbedaan Islam dan Demokrasi
1. Demokrasi yang sudah populer di Barat, definisi bangsa atau
umat dibatasi batas wilayah, iklim, darah, suku-bangsa,
bahasa dan adat-adat yang mengkristal. Akan tetapi menurut
Islam, umat tidak terikat batas wilayah atau batasan lainnya.
Ikatan yang hakiki di dalam Islam adalah ikatan akidah,
pemikiran dan perasaan. Siapa pun yang mengikuti Islam, ia
masuk salah satu negara Islam terlepas dari jenis, warna kulit,
negara, bahasa atau batasan lain. Dengan demikian,
pandangan Islam sangat manusiawi dan bersifat
internasional.
2. Tujuan-tujuan demokrasi Barat adalah tujuan-tujuan
yang bersifat duniawi dan material. Jadi, demokrasi
ditujukan hanya untuk kesejahteraan umat (rakyat) atau
bangsa dengan upaya pemenuhan kebutuhan dunia
yang ditempuh melalui pembangunan, peningkatan
kekayaan. Adapun demokrasi Islam selain mencakup
pemenuhan kebutuhan duniawi (materi) mempunyai
tujuan spiritual yang lebih utama dan fundamental.
2. Tujuan-tujuan demokrasi Barat adalah tujuan-tujuan
yang bersifat duniawi dan material. Jadi, demokrasi
ditujukan hanya untuk kesejahteraan umat (rakyat) atau
bangsa dengan upaya pemenuhan kebutuhan dunia
yang ditempuh melalui pembangunan, peningkatan
kekayaan. Adapun demokrasi Islam selain mencakup
pemenuhan kebutuhan duniawi (materi) mempunyai
tujuan spiritual yang lebih utama dan fundamental.
3. Kedaulatan umat (rakyat) menurut demokrasi Barat
adalah sebuah kemutlakan. Jadi, rakyat adalah
pemegang kekuasaan tertinggi tanpa peduli kebodohan,
kezaliman atau kemaksiatannya. Namun dalam Islam,
kedaulatan rakyat tidak mutlak, melainkan terikat
dengan ketentuan-ketentuan syariat sehingga rakyat
tidak dapat bertindak melebihi batasan-batasan syariat,
Al-Quran dan as-Sunnah tanpa mendapat
sanksiDemokrasi bersifat tidak menentu (inkonsistensi)
semua tergantung rakyat, sedangkan dalam Islam,
syura berlandaskan nilai-nilai agama sifatnya tetap
(konsisten) dan mutlak.