seminar kemlompok anak kelompok ii

Upload: edwardi-bin-mohd-daud

Post on 02-Mar-2016

31 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IIILAPORAN KASUSA. IDENTITAS KLIENTanggal pengkajian: 4 Maret 2014Inisial: By. NTempat /Tanggal Lahir: Tanjungpinang 4 Maret 2014Alamat: SenggarangNama Ayah: Tn. DPendidikan Ayah: SMPPekerjaan Ayah: SwastaNama Ibu: Ny. NPendidikan Ibu: SDPekerjaan Ibu: IRTAgama: IslamSuku Bangsa : MelayuDiagnosa Medis: NKB-SMK BBLRB. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANGSaat masuk Rumah sakit: Bayi lahir Sc, tidak menangis dan Hipotermi.Keluhan Saat Pengkajian: SianosisC. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN1. Masa prenatal:2. Masa Intra Natal: Klien lahir secara Sc atas indikasi ketuban pecah dini, dan tidak menangis.3. Masa Post Natal: Tidak ada usaha nafas, Apgar score 4/6, dan ada keluar urin serta BAB.D. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALUKlien tidak pernah sakit dan di rawat di rumah sakit sebelumnya dank lien belum pernah mendapatkan imunisasi.

E. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGAKlien berasal dari keluarga kurang mampu. Ibu klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keluarga.Genogram

F. RIWAYAT PERKEMBANGANBerdasarkan perhitungan Ballard Score, berat bayi 1600 gram sesuai dengan umur kehamilan yaitu 28-34 minggu. Penilaian maturnitas neuromuscular pada Ballard Score ditemukan hasil 6 dan penilaian maturnitas fisik 11. Sehingga didapatkan hasil perhitungan Ballard Score 17 sesuai dengan tingkat maturitas 30-31 minggu.

MATURITAS FISIKNO.`PEMERIKSAANHASILSCORE

1.KulitMerah halus, tampak gambaran vena1

2.Lanugo Banyak 1

3.Permukaan PlantarGaris kaki hanya di anterior2

4.Payudara Sedikit perceptible0

5.Mata/telingaSedikit melengkung, lunak, recoil lambat1

6.Genital (wanita)Klitoris menonjol, labia minora membesar1

7. Total 6

MATURITAS NEUROMUSKULAR

G. PEMERIKSAAN FISIKKeadaan Umum: Menangis lemah, aktif, membuka mata spontanTingkat Kesadaran : Compos Mentis, Glascow scale: Respon motorik : aktif Respon verbal : menangis lemah Respon mata : spontanTTV: Suhu : 36,4OC,Nadi: 145 x/menitRR: 59 x/menitBB: 1600 g.PB: 36 cmLK: 26 cmBentuk Kepala: Bulat

Intagument :Warna kemerahan, kulit tampak tipis, tampak gambaran vena, turgor kulit baik, tidak ada ikterik, rash, peteki, dan tanda lahir.

Kepala:Inspeksi: Bulat, rambut halusPalpasi: Sutura teraba, belum menyatu, kepala lembek.

Mata:Ukuran/Bentuk: SimetrisKelopak mata: Edema, tidak ada petosisBola mata: SimetrisPupil: IsokorAlis mata: Simetris, tidak ada kelainan, tipis

Telinga:Ukuran: SimetrisKelainan Auditoria ada, tidak ada sumbatan

Hidung:Bentuk : NormalLetak: SimetrisKepatenan : Paten

Mulut:Letak: Dibawah Cavum NasiPalatum: Tidak ada kelainanDagu: Tidak ada kelainanSaliva: Tidak ada kelainan

Leher:Inspeksi: Tidak ada lesi dan pembengkakan.Palpasi: Tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid

DadaParu: Inspeksi: Adanya retraksi Dinding dada Auskultasi : Bunyi Vesikuler kemudian tidak ada suara tambahan

Jantung: Tidak ada bunyi jantung tambahan

Abdoment : Tampak Buncit dan bising usus 10x/ menit

Sistem reproduksi:Jenis kelamin : perempuan, klitoris menonjolPunggung : terdapat lanugo

Extremitas :Inspeksi warna kemerahan tidak ada kelainan, terdapat lanugoPalpasi tidak terdapat pembengkakan, Jumlah jari : LengkapPergerakan sendi : Tidak ada kelainan

Pemeriksaan ReflekMenghisap/ Sucking & Rooting relfek : bayi tidak mampu menghisapMenelan / Swollowing reflex : tampak adanya gerakan menelanReflex glabellar : bayi tampak berkedipMenggenggam / gracep reflex : bayi mampu menggegamBabinski relfek : tampak respon positif

H. INFORMASI PENUNJANGTerapi Medis1. O2 liter/ menit (Nasol Kanal)2. IVFD D10 % 90 cc/24 jam3. Ceftriaxone 2x 100 mg (IV)

I. ANALISA DATANOSYMPTOM(Data subyektif & Obyektif)Etiologi(Penyebab)Problem(Masalah)

1

2

3

4DS : keluarga mengatakan bayi lahir usia 7 bulanDO : Berat badan lahir 1600 g Reflek isap tidak ada Menangis lama

DS: - ayahnya mengatakan mendapatkan informasi dari dokter bayinya belum mampu terpengaruh lingkungan luar sebelum berat badan diatas 2000 gram.DO : Suhu 36,4oc RR 59 x/menit Nadi 151 x/menit Jaringan lemak belum terbentuk sempurna BB lahir 1600 g Kulit terlihat tipisDS : -DO: BB lahir 1600 g Neonatus Kurang Bulan Kulit tipisDS : -DO: RR 59 x/menit Adanya retraksi dada Bayi menagis lemahKetidak mampuan menghisap, Imaturitas

Imaturitas, pengaruh lingkungan

Imaturitas system imun

Imaturitas Sistem pernapasanGangguan pemenuhan nutris : kurang dari kebutuhan tubuh

Hipotermia (in efektif) termoregulator

Resiko Infeksi

Pola nafas tidak efektif

J. DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Hipotermia (inefektif termoregulasi) berhubungan dengan imaturitas, pengaruh lingkungan.2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imaturitas organ pernafasan3. Gangguan pemenuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan menghisap, imaturitas4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan imaturitas system imun

45

INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama Klien:By. NRuangan / No. Bed: Anggrek / Kamar BayiUmur: 0 HariDiagnosa Medis:NKB-SMK BBLRTGLDIAGNOSA KEPERAWATAN(DS & DO)TUJUAN(HASIL YANGDIHARAPKAN &KRITERIA EVALUASI)INTERVENSI TINDAKANKEPERAWATANRASIONAL TINDAKANTANDATANGAN& NAMA JELAS

Meliputi : Tindakan Observatif, Tindakan Keperawatan Mandiri, Pendidikan Kolaborasi, atau Pelaksanaan Program Dokter

04/032014

Hipotermia b/d imaturitas, pengaruh lingkungan d/d

DS : Ayahnya mengatakan DO : Suhu : 36,4OC RR : 59 x/ menit Nadi : 151 x/menit Jaringan lemak belum terbentuk sempurna BB lahir : 1600 gr. Kulit terlihat tipisSetelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan suhu tubuh bayi stabil. Dengna kriteria hasil : Suhu tubuh dalam rentang normal (36,5 37,5oC) Tubuh teraba hangat Atur suhu incubator Monitor suhu tubuh klien Minimalkan kehilangan panas dengan menghindarkan penyebab hilangnya panas Selimuti pasien dengan bedong Suhu incubator mempengaruhi suhu bayi Mengetahui perkembangan termoregulasi Menjaga kestabilan suhu bayi Menjaga bayi agar selalu hangat

INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama Klien:By. NRuangan / No. Bed: Anggrek / Kamar BayiUmur: 0 HariDiagnosa Medis:NKB-SMK BBLRTGLDIAGNOSA KEPERAWATAN(DS & DO)TUJUAN(HASIL YANGDIHARAPKAN &KRITERIA EVALUASI)INTERVENSI TINDAKANKEPERAWATANRASIONAL TINDAKANTANDATANGAN& NAMA JELAS

Meliputi : Tindakan Observatif, Tindakan Keperawatan Mandiri, Pendidikan Kolaborasi, atau Pelaksanaan Program Dokter

04/032014

Pola nafas tidak efektif b/d imaturitas aliran pernafasan

DS : -DO : RR : 59 x/menit Bayi retraksi Bayi menangis lemah

Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan pola nafas efektif. Dengan kriteria hasil : RR : 40 50 x/menit Tidak ada retraksi dada Bayi tidak sianosis SpO2 88 100% Monitor TTV dan SpO2 Awasi adanya sianosis dan retraksi dada Awasi/ inspeksi pergerakan dada dan perut saat bernapas Lakukan rangsangan tactile saat bayi henti nafas Jalankan advice pemberian O2 liter x/menit Menentukan tindakan selanjutnya Retraksi dada menunjukan bayi kekurangan O2 Bayi dapat henti nafas tiba tiba Rangsangan langsung penting untuk menjaga napas bayi Pemberian O2 dapat memenuhi kebutuhan O2 tubuh

INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama Klien:By. NRuangan / No. Bed: Anggrek / Kamar BayiUmur: 0 HariDiagnosa Medis:NKB-SMK BBLRTGLDIAGNOSA KEPERAWATAN(DS & DO)TUJUAN(HASIL YANGDIHARAPKAN &KRITERIA EVALUASI)INTERVENSI TINDAKANKEPERAWATANRASIONAL TINDAKANTANDATANGAN& NAMA JELAS

Meliputi : Tindakan Observatif, Tindakan Keperawatan Mandiri, Pendidikan Kolaborasi, atau Pelaksanaan Program Dokter

04/032014

Gangguan pemenuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidak mampuan menghisap, imaturitas

DS : Keluarga mengatakan bayi lahir usia 7 bulanDO : BB lahir 1600 gr Reflek isap lemah Menangis lemah

Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan nutrisi klien stabil. Dengan kriteria hasil : Terjadi peningkatan berat badan Bayi dapat menyerap susu Kaji maturitas reflek berkenaan dengan pemberian nutrisi Timbang berat badan secara berkala Beri ASI PASI Lanjutkan advice pemberian ASI 10 x 5cc Kolaborasi: Pasang OGT Lanjutkan advice pemberian IVFD D10% 80cc/4 jam Melihat kemampuan mendapat nutrisi Mengetahui status nutrisi dan untuk menentukan intervensi selanjutnya Untuk memenuhi / mencukupi status nutrisi Untuk mencukupi kebutuhan nutrisi Memudahkan pemberian nutrisi Untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi

INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama Klien:By. NRuangan / No. Bed: Anggrek / Kamar BayiUmur: 0 HariDiagnosa Medis:NKB-SMK BBLRTGLDIAGNOSA KEPERAWATAN(DS & DO)TUJUAN(HASIL YANGDIHARAPKAN &KRITERIA EVALUASI)INTERVENSI TINDAKANKEPERAWATANRASIONAL TINDAKANTANDATANGAN& NAMA JELAS

Meliputi : Tindakan Observatif, Tindakan Keperawatan Mandiri, Pendidikan Kolaborasi, atau Pelaksanaan Program Dokter

04/032014

Resiko infeksi b/d imaturitas sistem imun

DS : -DO : BB lahir 1600 gr Neonatus 9 bulan Kulit tampak tipisSetelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan diharapkan tidak terjadi infeksi. Dengan kriteria hasil : Tidak ada tanda infeksi Bayi tidak hipertermi Kaji tanda-tanda infeksi Kaji tanda-tanda Vital Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi Bersihkan incubator secara berkala

Untuk mengetahui status kesehatan klien dan menentukan intervensi selanjutnya Untuk mengetahui status kesehatan klien dan menentukan intervensi selanjutnya Menjauhkan sumber infeksi Mencegah terjadinya infeksi akibat microorganisme

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATANNama Klien:By. NRuangan / No. Bed: Anggrek / Kamar BayiUmur: 0 HariDiagnosa Medis:NKB-SMK BBLRNOHARI/TGLJAMDIAGNOSAKEPERAWATANIMPLEMENTASI(RESPON KLIEN / DS DO)EVALUASI(SOAP)

1

Rabu05-03-201408:00

08:10

09:00

10:00

11:00

12:00

13:00

14:00Hipotermi b/d imaturitas, pengaruh lingkungan Melakukan observasi suhuS : 36,7OC Menyelimuti pasien dengan bedongR: Kulit klien teraba hangat Melakukan observasi suhu S : 37,1OC Melakukan observasi suhu S : 36,8OC Melakukan observasi suhu S : 36,9OC Melakukan observasi suhu S : 37.1OC Melakukan observasi suhu S : 36,7OC Melakukan observasi suhu S : 37,1OC S : -O : Suhu tubuh klien 37,1OC Tubuh teraba hangatA : Masalah Hipertermi belum teratasiditandai dengan masih menggunakan incubatorP : Intervensi dilanjutkan Atur suhu incubator Monitor suhu tubuh klien Minimalkan kehilangan panas dengan menghindarkan penyebab hilangnya panas Selimuti pasien dengan bedong

2Rabu05-03-201408:00

09:00

10:00

11:00

12:00

12:40

12:45

13:00

14:00

Pola nafas tidak efektif b/d imaturitas organ pernafasan Melakukan observasi TTV S : 36,7OC N: 142 x/menitRR: 58 x/menit SpO2 : 100% Melakukan observasi TTV S : 37,1OC N: 159 x/menitRR: 58 x/menit SpO2 : 98% Melakukan observasi TTV S : 36,8OC N: 138 x/menitRR: 65 x/menit SpO2 : 100% Melakukan observasi TTV S : 36,9OC N: 150 x/menitRR: 60 x/menit SpO2 : 99% Melakukan observasi TTV S : 37.1OC N: 158 x/menitRR: 58 x/menit SpO2 : 100% Mengawasi adanya sianosisR: Klien tanpak sianosis Pelaksanaan program dokter: memberikan O2 liter/menitR: Sianosis perlahan menghilang Melakukan observasi TTV S : 36,7OC N: 145 x/menitRR: 61 x/menit SpO2 : 100% Melakukan observasi TTV S : 37,1OC N: 143 x/menitRR: 51 x/menit SpO2 : 99%

S : -O : RR: 51 x/menit SpO2: 99% Klien tampak tidak sianosisA : Pola nafas masih belum efektif ditandaibayi sesekali sianosisP : Intervensi dilanjutkan Monitor TTV dan saturasi oksigen sesering mungkin Awasi adanya sianosis dan retraksi dada Pelaksanaan program dokter: pertahankan terapi O2 liter/menit

3Rabu05-03-201410:04

11.12

11:30

12:10Gangguan pemenuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidak mampuan menghisap, imaturitas Mengkaji maturitas reflek berkenaan dengan pemberian nutrisiR: Reflek menghisap lemah Menimbang berat badan klienR: Berat badan klien 1600 gr Pelaksanaan program dokter: memasang OGTR: OGT terpasang dengan baik, tes feeding dapat dilakukan Pelaksanaan program dokter: memberikan terapi IVFD D10% 80cc/4 jamS : -O : Reflek menghisap klien lemah Klien terpasang OGT Berat badan klien 1600 grA : Pemenuhan nutrisi masih mengalami gangguan ditandai dengan belum terjadi peningkatan berat badanP : Intervensi dilanjutkan Kaji maturitas reflek berkenaan dengan pemberian nutrisi Timbang berat badan secara berkala Berikan ASI-PASI Pelaksanaan program dokter: berikan ASI 10 x 5 cc per OGT

4Rabu05-03-201409:20

09:30

12:00

13:10Resiko infeksi b/d imaturitas sistem imun

Mengkaji tanda-tanda infeksi R: Tidak tampak tanda-tanda infeksi Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi Mengkaji tanda-tanda VitalS : 37.1OC N: 158 x/menitRR: 58 x/menit SpO2 : 100% Membersihkan incubator secara berkalaR: incubator bersihS : -O : Tidak tampak tanda-tanda infeksi TTV dalam rentang normalS : 37,1OC N: 143 x/menitRR: 51 x/menit SpO2 : 99% Berat badan klien 1600 grA : Resiko infeksi belum terjadi ditandai dengan tidak ada tanda-tanda infeksiP : Intervensi dilanjutkan Kaji tanda-tanda infeksi Kaji tanda-tanda vital Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi Bersihkan incubator secara berkala

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATANNama Klien:By. NRuangan / No. Bed: Anggrek / Kamar BayiUmur: 1 HariDiagnosa Medis:NKB-SMK BBLRNOHARI/TGLJAMDIAGNOSAKEPERAWATANIMPLEMENTASI(RESPON KLIEN / DS DO)EVALUASI(SOAP)

1

Kamis06-03-201408:00

09:00

10:00

11:00

12:00

13:00

14:00

14.02Hipotermi b/d imaturitas, pengaruh lingkungan Melakukan observasi suhuS : 36,6OC Melakukan observasi suhu S : 36,9OC Melakukan observasi suhu S : 36,6OC Melakukan observasi suhu S : 37,3OC Melakukan observasi suhu S : 36,8OC Melakukan observasi suhuS : 36,9OC Melakukan observasi suhuS : 36,4OC Menyelimuti pasien dengan bedongR: Kulit klien teraba hangat

S : -O : Suhu tubuh klien 36,4OC Tubuh teraba hangatA : Masalah Hiportermi belum teratasiditandai dengan masih menggunakan incubatorP : Intervensi dilanjutkan Atur suhu incubator Monitor suhu tubuh klien Minimalkan kehilangan panas dengan menghindarkan penyebab hilangnya panas Selimuti pasien dengan bedong

2Kamis06-03-201408:00

09:00

09:06

10:00

11:00

12:00

13:00

14:00

Pola nafas tidak efektif b/d imaturitas organ pernafasan Melakukan observasi TTV S : 36,6OC N: 148 x/menitRR: 65 x/menit SpO2 : 100% Melakukan observasi TTV S : 36,9OC N: 154 x/menitRR: 66 x/menit SpO2 : 98% Mengawasi adanya sianosisR: Klien tanpak tidak sianosis Melakukan observasi TTV S : 36,6OC N: 150 x/menitRR: 63 x/menit SpO2 : 94% Melakukan observasi TTV S : 37,3OC N: 142 x/menitRR: 62 x/menit SpO2 : 99% Melakukan observasi TTV S : 36,8OC N: 145 x/menitRR: 62 x/menit SpO2 : 100% Melakukan observasi TTV S : 36,9OC N: 165 x/menitRR: 60 x/menit SpO2 : 100% Melakukan observasi TTV S : 36,4OC N: 151 x/menitRR: 59 x/menit SpO2 : 97%

S : -O : RR: 59 x/menit SpO2: 97% Klien tampak tidak sianosisA : Pola nafas masih belum efektif ditandaipeningkatan RRP : Intervensi dilanjutkan Monitor TTV dan saturasi oksigen sesering mungkin Awasi adanya sianosis dan retraksi dada Pelaksanaan program dokter: pertahankan terapi O2 liter/menit

3Kamis06-03-201408:30

09:00

09:45

11:30

12:10

14:00Gangguan pemenuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidak mampuan menghisap, imaturitas Mengkaji maturitas reflek berkenaan dengan pemberian nutrisiR: Reflek menghisap lemah Memberikan PASI melalui OGT 5 ccR: Bayi tidak muntah, residu 2 cc Menimbang berat badan klienR: Berat badan klien 1500 gr Memberikan PASI melalui OGT 5 ccR: Bayi tidak muntah, residu 3,7 cc Pelaksanaan program dokter: memberikan terapi IVFD D10% 80cc/4 jam Memberikan PASI melalui OGT 5 ccR: Bayi tidak muntah, residu 2,8 ccS : -O : Reflek menghisap klien lemah Klien terpasang OGT Berat badan klien 1500 gr Klien menghabiskan 15 cc PASI/7 jamA : Pemenuhan nutrisi masih mengalami gangguan ditandai dengan belum terjadi peningkatan berat badanP : Intervensi dilanjutkan Kaji maturitas reflek berkenaan dengan pemberian nutrisi Timbang berat badan secara berkala Berikan ASI-PASI Pelaksanaan program dokter: berikan ASI 10 x 5 cc per OGT

4Kamis06-03-201407:30

07:50

09:20

09:30

12:00

Resiko infeksi b/d imaturitas sistem imun

Membersihkan bayi di dalam incubatorR: Bayi tampak bersih Membersihkan incubator secara berkalaR: incubator bersih Mengkaji tanda-tanda infeksi R: Tidak tampak tanda-tanda infeksi Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi Mengkaji tanda-tanda VitalS : 36,8OC N: 145 x/menitRR: 62 x/menit SpO2 : 100%

S : -O : Tidak tampak tanda-tanda infeksi TTV dalam rentang normalS : 36,4OC N: 151 x/menitRR: 59 x/menit SpO2 : 97% Berat badan klien 1500 grA : Resiko infeksi belum terjadi ditandai dengan tidak ada tanda-tanda infeksiP : Intervensi dilanjutkan Kaji tanda-tanda infeksi Kaji tanda-tanda vital Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi Bersihkan incubator secara berkala

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATANNama Klien:By. NRuangan / No. Bed: Anggrek / Kamar BayiUmur: 2 HariDiagnosa Medis:NKB-SMK BBLRNOHARI/TGLJAMDIAGNOSAKEPERAWATANIMPLEMENTASI(RESPON KLIEN / DS DO)EVALUASI(SOAP)

1

Jumat07-03-201422:00

23:00

24:00

01:00

02:00

03:00

04:00

05:00

05:10

06:00

Hipotermi b/d imaturitas, pengaruh lingkungan Melakukan observasi suhu S : 37,1OC Melakukan observasi suhu S : 37,2OC Melakukan observasi suhu S : 37,3OC Melakukan observasi suhu S : 36,7OC Melakukan observasi suhuS : 36,8OC Melakukan observasi suhuS : 36,6OC Melakukan observasi suhuS : 36,4OC Melakukan observasi suhuS : 36,3OC Menyelimuti pasien dengan bedongR: Kulit klien teraba hangat Melakukan observasi suhuS : 36,5OC S : -O : Suhu tubuh klien 36,5OC Tubuh teraba hangatA : Masalah Hiportermi belum teratasiditandai dengan masih menggunakan incubatorP : Intervensi dilanjutkan Atur suhu incubator Monitor suhu tubuh klien Minimalkan kehilangan panas dengan menghindarkan penyebab hilangnya panas Selimuti pasien dengan bedong

2Jumat 07-03-201422:00

23:00

23:30

24:00

01:00

02:00

03:00

04:00

05:00

06:00Pola nafas tidak efektif b/d imaturitas organ pernafasan Melakukan observasi TTV S : 37,1OC N: 165 x/menitRR: 48 x/menit SpO2 : 99% Melakukan observasi TTV S : 37,2OC N: 146 x/menitRR: 47 x/menit SpO2 : 100% Mengawasi adanya sianosisR: Klien tanpak tidak sianosis Melakukan observasi TTV S : 37,3OC N: 134 x/menitRR: 56 x/menit SpO2 : 100% Melakukan observasi TTV S : 36,7OC N: 155 x/menitRR: 54 x/menit SpO2 : 98% Melakukan observasi TTV S : 36,8OC N: 152 x/menitRR: 60 x/menit SpO2 : 100%Tampak ada retraksi dada Melakukan observasi TTV S : 36,6OC N: 134 x/menitRR: 56 x/menit SpO2 : 100% Melakukan observasi TTV S : 36,4OC N: 146 x/menitRR: 52 x/menit SpO2 : 100% Melakukan observasi TTV S : 36,3OC N: 140 x/menitRR: 58 x/menit SpO2 : 100% Melakukan observasi TTV S : 36,5OC N: 158 x/menitRR: 54 x/menit SpO2 : 100%S : -O : RR: 54 x/menit SpO2: 100% Klien tampak tidak sianosisA : Pola nafas masih belum efektif ditandaiAdanya retraksi dadaP : Intervensi dilanjutkan Monitor TTV dan saturasi oksigen sesering mungkin Awasi adanya sianosis dan retraksi dada Pelaksanaan program dokter: pertahankan terapi O2 liter/menit

3Kamis06-03-201421:30

22:00

00:30

01:10

03:00

05:30

06:15Gangguan pemenuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidak mampuan menghisap, imaturitas Mengkaji maturitas reflek berkenaan dengan pemberian nutrisiR: Reflek menghisap lemah Memberikan PASI melalui OGT 3 ccR: Bayi tidak muntah, residu 0,9 cc Memberikan PASI melalui OGT 7 ccR: Bayi tidak muntah, residu 0,2 cc Pelaksanaan program dokter: memberikan terapi IVFD D10% 80cc/4 jam Memberikan PASI melalui OGT 7 ccR: Bayi tidak muntah, residu 4,8 cc Memberikan PASI melalui OGT 7 ccR: Bayi tidak muntah, residu 1,1 cc Menimbang berat badan bayiR: Berat badan bayi 1400 grS : -O : Reflek menghisap klien lemah Klien terpasang OGT Berat badan klien 1400 gr Klien menghabiskan 24 cc PASI/9 jamA : Pemenuhan nutrisi masih mengalami gangguan ditandai dengan belum terjadi peningkatan berat badanP : Intervensi dilanjutkan Kaji maturitas reflek berkenaan dengan pemberian nutrisi Timbang berat badan secara berkala Berikan ASI-PASI Pelaksanaan program dokter: berikan ASI per OGT

4Jumat07-03-201406:00

06:30

06:45

06:80

07:00

Resiko infeksi b/d imaturitas sistem imun

Mengkaji tanda-tanda VitalS : 36,5OC N: 158 x/menit RR: 54 x/menit SpO2 : 100% Membersihkan bayi di dalam incubatorR: Bayi tampak bersih Membersihkan incubator secara berkalaR: incubator bersih Mengkaji tanda-tanda infeksi R: Tidak tampak tanda-tanda infeksi Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi

S : -O : Tidak tampak tanda-tanda infeksi TTV dalam rentang normalS : 36,5OC N: 158 x/menitRR: 54 x/menit SpO2 : 100% Berat badan klien 1500 grA : Resiko infeksi belum terjadi ditandai dengan tidak ada tanda-tanda infeksiP : Intervensi dilanjutkan Kaji tanda-tanda infeksi Kaji tanda-tanda vital Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi Bersihkan incubator secara berkala

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATANNama Klien:By. NRuangan / No. Bed: Anggrek / Kamar BayiUmur: 3 HariDiagnosa Medis:NKB-SMK BBLRNOHARI/TGLJAMDIAGNOSAKEPERAWATANIMPLEMENTASI(RESPON KLIEN / DS DO)EVALUASI(SOAP)

1

Sabtu08-03-201415:00

16:00

17:00

17:22

18:00

19:00

20:00

21:00

Hipotermi b/d imaturitas, pengaruh lingkungan Melakukan observasi suhuS : 36,8OC Melakukan observasi suhu S : 36,7OC Melakukan observasi suhu S : 36,4OC Menyelimuti pasien dengan bedongR: Kulit klien teraba hangat Melakukan observasi suhu S : 36,5OC Melakukan observasi suhu S : 36,6OC Melakukan observasi suhuS : 36,8OC Melakukan observasi suhuS : 36,8OC

S : -O : Suhu tubuh klien 36,8OC Tubuh teraba hangatA : Masalah Hiportermi belum teratasiditandai dengan masih menggunakan incubatorP : Intervensi dilanjutkan Atur suhu incubator Monitor suhu tubuh klien Minimalkan kehilangan panas dengan menghindarkan penyebab hilangnya panas Selimuti pasien dengan bedong

2Sabtu08-03-201415:00

15:15

16:00

17:00

18:00

19:00

20:00

21:00

Pola nafas tidak efektif b/d imaturitas organ pernafasan Melakukan observasi TTV S : 36,8OC N: 134 x/menitRR: 50 x/menit SpO2 : 96% Pelaksanaan program dokter: Mempertahankan terapi O2 liter/menit Melakukan observasi TTV S : 36,7OC N: 132 x/menitRR: 48 x/menit SpO2 : 100% Mengawasi adanya sianosisR: Klien tanpak tidak sianosis Melakukan observasi TTV S : 36,4OC N: 133 x/menitRR: 52 x/menit SpO2 : 100% Melakukan observasi TTV S : 36,5OC N: 126 x/menitRR: 50 x/menit SpO2 : 100% Melakukan observasi TTV S : 36,6OC N: 125 x/menitRR: 54 x/menit SpO2 : 100% Melakukan observasi TTV S : 36,8OC N: 148 x/menitRR: 52 x/menit SpO2 : 100% Melakukan observasi TTV S : 36,8OC N: 131 x/menitRR: 50 x/menit SpO2 : 100%

S : -O : RR: 50 x/menit SpO2: 100% Klien tampak tidak sianosisA : Pola nafas masih belum efektif ditandaiDengan masih terpasang oksigenP : Intervensi dilanjutkan Monitor TTV dan saturasi oksigen sesering mungkin Awasi adanya sianosis dan retraksi dada Pelaksanaan program dokter: pertahankan terapi O2 liter/menit

3Sabtu08-03-201415:10

16:00

16:35

18:00

19:20

21:00Gangguan pemenuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidak mampuan menghisap, imaturitas Mengkaji maturitas reflek berkenaan dengan pemberian nutrisiR: Reflek menghisap lemah Memberikan PASI melalui OGT 7,5 ccR: Bayi tidak muntah, residu 2 cc Menimbang berat badan klienR: Berat badan klien 1400 gr Memberikan PASI melalui OGT 7,5 ccR: Bayi tidak muntah, residu 1,2 cc Pelaksanaan program dokter: memberikan terapi IVFD D10% 80cc/4 jam Memberikan PASI melalui OGT 7,5 ccR: Bayi tidak muntah, residu 1,5 ccS : -O : Reflek menghisap klien lemah Klien terpasang OGT Berat badan klien 1400 gr Klien menghabiskan 22,5 cc PASI/7 jamA : Pemenuhan nutrisi masih mengalami gangguan ditandai dengan belum terjadi peningkatan berat badanP : Intervensi dilanjutkan Kaji maturitas reflek berkenaan dengan pemberian nutrisi Timbang berat badan secara berkala Berikan ASI-PASI Pelaksanaan program dokter: berikan ASI per OGT

4Sabtu06-03-201416:10

16:30

16:50

17:07

19:00

Resiko infeksi b/d imaturitas sistem imun

Membersihkan bayi di dalam incubatorR: Bayi tampak bersih Membersihkan incubator secara berkalaR: incubator bersih Mengkaji tanda-tanda infeksi R: Tidak tampak tanda-tanda infeksi Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi Mengkaji tanda-tanda VitalS : 36,6OC N: 125 x/menitRR: 54 x/menit SpO2 : 100%

S : -O : Tidak tampak tanda-tanda infeksi TTV dalam rentang normalS : 36,8OC N: 131 x/menitRR: 50 x/menit SpO2 : 100% Berat badan klien 1400 grA : Resiko infeksi belum terjadi ditandai dengan tidak ada tanda-tanda infeksiP : Intervensi dilanjutkan Kaji tanda-tanda infeksi Kaji tanda-tanda vital Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi Bersihkan incubator secara berkala