seminar nasional agroindustri bogor, 9 november 2020...lingkup kegiatan agrin : 1. penelitian dan...

31
Anas M Fauzi Ketua Asosiasi Agroindustri Indonesia Seminar Nasional Agroindustri Bogor, 9 November 2020

Upload: others

Post on 17-Feb-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Anas M FauziKetua Asosiasi Agroindustri Indonesia

    Seminar Nasional Agroindustri

    Bogor, 9 November 2020

  • 1• Tentang AGRIN

    2• Peluang dan Tantangan Agroindustri

    3• Peran Organisasi Profesi

    4• Kegiatan AGRIN & FOPI

  • 1• Tentang AGRIN

    2• Peluang dan Tantangan Agroindustri

    3• Peran Organisasi Profesi

    4• Kegiatan AGRIN & FOPI

  • http://agrin.or.id

    AGRIN

  • Lingkup Kegiatan AGRIN :1. Penelitian dan pengembangan agroindustri2. Pengembangan SDM di bidang agroindustri3. Pengembangan sistem informasi agroindustri4. Pengembangan kelembagaan dan jaringan kerjasama, investasi, dan

    pemasaran produk agroindustri5. Pengembangan kajian, pengumpulan dan penyediaan data, dan

    konsultasi untuk pengembangan agroindustri

  • 1• Tentang AGRIN

    2• Peluang dan Tantangan Agroindustri

    3• Peran Organisasi Profesi

    4• Kegiatan AGRIN & FOPI

  • BAHAN

    BAKUPRODUK

    ?

    ?

    ?

    ? ?

    ?

    Basic concerns of agroindustrial enterprises:

    (1) efficiency, (2) quality, (3) convenience, (4) innovation

  • a. Industri Pengolahan

    Ikan dan Hasil Laut

    b. Industri Bahan

    Penyegar.

    c. Industri Pengolahan

    Minyak Nabati.

    d. Industri Pengolahan

    Buah-Buahan dan

    Sayuran.

    e. Industri Tepung.

    f. Industri gula berbasis

    tebu.

    a. Industri Oleofood.

    b. Industri Oleokimia.

    c. Industri Kemurgi.

    d. Industri Pakan.

    e. Industri Barang dari

    Kayu.

    f. Industri Pulp dan

    Kertas.

    Industri

    Furnitur

    dan

    Barang

    Lainnya

    dari Kayu

    PP No 14/2015

    Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN)

  • Konig et al (2013)

    Faktor penting

    yang menjamin

    sukses dan

    keberlanjutan

    agroindustri

  • FAO (2020)

  • 1• Tentang AGRIN

    2• Peluang dan Tantangan Agroindustri

    3• Peran Organisasi Profesi

    4• Kegiatan AGRIN & FOPI

  • Lembaga penunjang adalah lembaga-lembaga yang kegiatannya membentuk iklim atau kondisi lingkungan,

    dukungan, dan batasan yang mempengaruhi perkembanganperguruan tinggi, lembaga litbang, dan badan usaha.

    UNSUR KELEMBAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

    • Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia,• Dewan Riset Nasional, dan Dewan Riset Daerah; • Organisasi profesi;• Lembaga yang terkait dengan standardisasi seperti (Badan

    Standardisasi) Nasional ,lembaga pengujian standar; • lembaga yang menangani HKI (kantor paten dan sentra HKI)• Lembaga pengawasan di bidang Iptek (Badan Pengawas Tenaga

    Nuklir;• Lembaga jasa konsultasi di bidang Iptek;• Lembaga yang mewakili kepentingan konsumen; penyedia

    informasi ilmu pengetahuan dan teknologi; lembaga keuanganyang mendanai kegiatan iptek; lembaga lain yang sejenis

    PERGURUAN TINGGI

    LEMBAGA LITBANG

    BADAN USAHA

    LEMBAGA PENUNJANG

    ORPROF SEBAGAI LEMBAGA PENUNJANG IPTEK

    Dikti (2019)

  • Knowledge sharing- Information Exchange

    PeningkatanKompetensi/Profesionalitas

    Perluasan networking

    Science based political power

    Patriotic intellectual forum

    Strategic PartnerPemerintah & Industri

    Dikti (2019)

    PERAN ORGANISASI PROFESI

  • Pelatihan & Sertifikasi Kompetensi

    Konsultansi/Pendampingan Industri

    Inovasi (produk, teknologi, manajemen, dll.)

    Standarisasi & Pengujian

    PERAN ORGANISASI PROFESI

    pada PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI

  • Dewan kehormatan kode etik dibentukoleh organisasi profesi untuk:- menegakkan etika pelaksanaan

    kegiatan profesi- Menilai pelanggaran profesi yang

    dapat merugikan masyarakat ataukehidupan profesionalisme di lingkungannya.

    Untuk menjamin tanggung jawab danakuntabilitas profesionalisme, organisasiprofesi wajib– menentukan standar, persyaratan, dan

    sertifikasi keahlian, kode etik profesi

    Ketentuan ini dimaksudkan untuk memberikan landasan hukum bagi organisasi profesi untukmelaksanakan fungsi pengawasan di bidang profesi yang diperlukan untuk menjaminperlindungan masyarakat atas penyimpangan pelaksanaan profesi

    Setiap organisasi profesi wajibmembentuk dewan kehormatan kode etik

    KEWAJIBAN ORGANISASI PROFESI

    Dikti (2019)

  • PERAN ORPROF DALAM SERTIFIKASI KOMPETENSI

    UNDANG-UNDANG N0.12 TAHUN 2012

    PENDIDIKAN TINGGI

    Pasal 44

    (1) Sertifikat kompetensi merupakan pengakuan kompetensi atas

    prestasi lulusan yang sesuai dengan keahlian dalam cabang ilmunya

    dan/atau memiliki prestasi di luar program studinya.

    (2) Sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan

    oleh Perguruan Tinggi bekerja sama dengan organisasi profesi,

    lembaga pelatihan, atau lembaga sertifikasi yang terakreditasi

    kepada lulusan yang lulus uji kompetensi.

    (3) Sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat

    digunakan sebagai syarat untuk memperoleh pekerjaan tertentu.

  • PERAN ORPROF DALAM SERTIFIKASI KOMPETENSI

    ❖ Pengembangan LSP untuk melakukan sertifikasi kompetensikerja pada sektor/profesi tertentu sesuai dengan ruanglingkup BNSP

    ❖ Menyusun dan mengembangkan skema sertifikasi

    ❖ Membuat perangkat asesmen dan uji kompetensi

    ❖ Menyediakan dan memelihara kinerja tenaga penguji(asesor)

    ❖ Melaksanakan surveilen sertifikasi

    ❖ Menetapkan persyaratan tes uji kompetensi

  • Pemerintah

    Kawasan SainsTeknologi

    PerguruanTinggi

    Industri

    Lemlitbang

    Source of Innovation

    Orprof

    Human ware

    Software

    Hardware

    SDM berbasisprofesi

    SDM berbasisprofesi

    SDM berbasisprofesi

    SDM berbasisprofesi

    ▪ Penguatankelembagaan LSP▪ Sertifikasi

    kompetensi profesi▪ Standar, persyaratan,

    dan sertifikasikeahlian, kode etik profesi

    BNSP

    LSP

    Dikti (2019)

    DUKUNGAN ORPROF pada STP

  • PP41/2015 : Pembangunan Sumberdaya IndustriSertifikasi Kompetensi

    Pasal 13

    1) Sertifikasi Kompetensi dimaksudkan untuk memastikan kualitas Tenaga

    Kerja Industri sesuai kebutuhan dan persyaratan kerja.

    2) Sertifikasi Kompetensi bagi Tenaga Kerja Industri dilaksanakan untuk

    mewujudkan kesesuaian antara sistem pengupahan dengan produktivitas

    kerja guna memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi Tenaga Kerja

    Industri.

    3) Sertifikasi Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan

    melalui uji kompetensi oleh LSP yang telah memperoleh lisensi dari Badan

    Nasional Sertifikasi Profesi.

    4) Pembentukan LSP sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan oleh

    asosiasi profesi, asosiasi Industri, pelaku usaha Industri, lembaga pendidikan,

    dan/atau lembaga pelatihan sesuai ketentuan peraturan perundang-

    undangan.

  • [email protected]

  • ▪ Cognitive flexibility → complex multiple ideas all at once?.

    ▪ Digital literacy and computational thinking→ digital skills to match also increases.

    ▪ Judgement and decision-making → deal with the subjective side of data analytics.

    ▪ Emotional and social intelligence → remain uniquely human capabilities.

    ▪ Creative and innovative mindset→ creativity skills and maintain an innovative mindset.

    https://www.topuniversities.com/student-info/careers-

    advice/future-skills-youll-need-your-career-2030

    Future Skills

    You’ll Need

    in Your

    Career By

    2030

  • Konsultan Industri

    Pasal 15

    (1) Konsultan Industri merupakan tenaga ahli yang berperan untuk membantu,

    memberi saran, dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi Perusahaan

    Industri dan/atau Perusahaan Kawasan Industri.

    (2) Konsultan Industri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

    a. konsultan Industri nasional; dan

    b. konsultan Industri asing.

    (3) Konsultan Industri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit harus

    memenuhi kualifikasi:

    a. memiliki keterampilan teknis, administratif, dan manajerial sesuai dengan

    SKKNI di bidang Industri; dan

    b. memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan SKKNI di bidang konsultan.

    PP41/2015 : Pembangunan Sumberdaya Industri

  • 1• Tentang AGRIN

    2• Peluang dan Tantangan Agroindustri

    3• Peran Organisasi Profesi

    4• Kegiatan AGRIN & FOPI

  • o Publikasi Jurnal Teknologi Industri Pertanian (Kerjasama dengan Dept TIN IPB)o Konferensi Nasional Inovasi dan Technopreneurship (KNIT) o 1st, 2nd, and 3rd International Conference on Adaptive and Intelligent Agroindustri

    (ICAIA) o Workshop Daya Saing Lulusan Program Studi Teknologi Industri Pertaniano AGRIN Talk Series : Tantangan dan Peluang Sumber Daya Agroindustri di Era 4.0 o Pertemuan Fasilitasi Organisasi Profesi oleh Kemenristekdiktio Persiapan pembentukan LSPo Seminar Nasional Agroindustri 2018 : Inovasi Agroindustri menghadapi Era

    Industri 4.0 o Seminar Nasional Organisasi Profesi IPTEK dan Konferensi Nasional Forum

    Komunikasi Organisasi Profesi Ipteko Sarasehan Asosisasi Agroindustri Indonesia : Kelembagaan dan Arah

    Pengembangan Organisasi Profesio Diseminasi Inovasio Webinar “Kesiapan Profesi Insinyur di Industri Pangan: Merespon UU Keinsinyuran”o Webinar “System Dinamics : Konsep dan Aplikasi pada Agroindustri” o Webinar “Pengembangan Produk Turunan Kelapa Sawit untuk UKM”o Seminar Nasional Agroindustri 2020 : Modernisasi Agroindustri untuk

    Peningkatan Nilai Tambah di era VUCA

    KEGIATAN AGRIN

  • PERAN AGRIN

    ▪ Fasilitator penyusunan SKKNI profesi di bidangAgroindustri

    ▪ Fasilitator Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) di bidangAgroindustri

    ▪ Pelopor pembangunan kompetensi SDM Agroindustri▪ Pemberi masukan strategis ke Regulator/ Pemerintah

    dalam pengambilan kebijakan pengembangan SDM berbasis kompetensi bidang Agroindustri

  • UU No 11/2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuandan Teknologi (UU Sisnas Iptek)Pasal 50 (4): Organisasi Profesi IPTEK memiliki peran pentingdalam menjamin akuntabilitas profesi SDM IPTEK.

    Forum KomunikasiOrganisasi

    Profesi IPTEK (FOPI)

    ORGANISASI PROFESI

    ➔ Organisasi Profesi IPTEK berperan penting untuk menciptakan iklim dalammembangun SDM unggul, kompetitif & profesional

  • • Terdiri dari 70 organisasi profesi yang mendukungperguruan tinggi

    • Konferensi Nasional I Forum Komunikasi Organisasi ProfesiIPTEK (FOPI) 30 Oktober 2018

    • Konferensi Nasional II Forum Komunikasi Organisasi ProfesiIPTEK (FOPI) 30 Oktober 2019

    FORKOM ORGANISASI PROFESI IPTEK (FOPI)

  • TUJUAN

    VISI

    MISI

    ▪ Meningkatkan peran organisasi profesi sebagai strategic partner pemerintah

    ▪ Membangun wadah knowledge sharing bagi anggota forum

    Menjadikan Organisasi Profesi IPTEK sebagai mitra strategis pemerintah dalammencari solusi permasalahan bangsa

    ▪ Membangun sinergi antar organisasi profesi dalam merespon issue strategisnasional

    ▪ Melaksanakan knowledge sharing antar organisasi profesi IPTEK

    ▪ Mengembangkan kerjasama dan networking antar ORPROF IPTEK untukmelaksanakan forum ilmiah

    FORKOM ORGANISASI PROFESI IPTEK (FOPI)

    Dikti (2019)

  • Kepakaran/ Profesinalitas

    Diseminasi

    Kolaborasi Advokasi

    ORPROF

    KESIMPULAN