siano koba lam in

12
A. DATA ZAT AKTIF Zat Aktif B 12 Gambar Daftar obat Bebas Sinonim Sianokobalamin atau Coα-[α-(5,6- Dimethylbenzimidazolyl)]-Coβ-cyanocobamide Rumus molekul C 63 H 88 CoN 14 O 14 P Berat molekul 1355,4 Organoleptis : Bentuk : Hablur atau serbuk hablur Warna : Merah tua Bau : Tidak berbau Kelarutan Agak sukar larut dalam air dan dalam etanol, praktis tidak larut dalam kloroform, dalam eter, dan dalam aseton pH 4-5,5 Khasiat Vitamin Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya, dalam dosis tunggal atau wadah dosis ganda Dosis DL anak 1xp : Dosis awal 15 mg ; Dosis pemeliharaan 15 mg

Upload: nadya

Post on 18-Dec-2015

223 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

bahan kuliah

TRANSCRIPT

A. DATA ZAT AKTIFZat AktifB12

Gambar

Daftar obatBebas

SinonimSianokobalamin atau Co-[-(5,6-Dimethylbenzimidazolyl)]-Co-cyanocobamide

Rumus molekulC63H88CoN14O14P

Berat molekul1355,4

Organoleptis :Bentuk : Hablur atau serbuk hablur

Warna : Merah tua

Bau : Tidak berbau

KelarutanAgak sukar larut dalam air dan dalam etanol, praktis tidak larut dalam kloroform, dalam eter, dan dalam aseton

pH4-5,5

KhasiatVitamin

PenyimpananDalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya, dalam dosis tunggal atau wadah dosis ganda

DosisDL anak 1xp : Dosis awal 15 mg ; Dosis pemeliharaan 15 mg

DL dewasa 1xp : Dosis awal 1 mg

StabilitasBentuk anhidrat sangat higroskopis, Stabil dalam larutan yang mengandung tiamin hidroklorida, cyanocobalamin dan vitamin B kompleks lainnya. Fotolisis cyanocobalamin dipercepat oleh nikotinamid dan di inhibisi oleh antioksidan etil hidrokafein dan tiouria.

Jenis sterilisasiCara A (pemanasan secara basah; autoklaf pada suhu 115-116C selama 30 menit dengan uap air panas)

B. FORMULA STANDARKomposisi

:

Tiap ml mengandung :

Cyanocobalaminum

1 mg

Aqua pro injection hingga

1 mlCatatan

:

1. Pada pembuatan ditambahkan asam asetat atau asam klorida encer secukupnya hingga pH lebih kurang 4,5

2. Ditambahkan natrium klorida secukupnya

3. Dapat ditambah fenilraksa (II) nitrat 0,001% b/v atau benzyl alcohol 1% b/v

4. Disterilkan dengan cara sterilisasi A,B, atau C

5. Sediaan berkekuatan lain: 500 g

(Formularium Nasional)

(Vol 6 - Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations Sterile Products)

C. TAK TERSATUKAN ZAT AKTIF (OTT)

Dalam agen pengoksidasi dan agen pereduksi dengan garam logam berat (kompleks ion-dekstran)

Inkompatibel dengan 10 mg Warfarin Sodium dalam 100ml Injeks Dextrose

Aktivitas berkurang jika dtambahkan Vitamin C, Dextrose, Phytomenadion.

Fotolisis vitamin B12 dipercepat dengan Nikotinamide dan dihambat oleh Antioksidan Ethylhydrocaffeate

Metformin mengurangi absorpsi Vitamin B12

Mengalami dekomposisi perlahan dalam larutan alkali dan larutan asam kuat.

D. USUL PENYEMPURNAAN SEDIAAN1. Zat aktif tidak stabil karena cahaya maka dari itu disimpan dalam wadah berwarna gelap2. Untuk pembuatan injeksi harus dipenuhi persyaratan sterilisasi dan dipilih teknik sterilisasi sesuai dengan sifat zat aktif . Menurut USP cara sterilisasi injeksi vitamin B12 dengan sterilisasi cara A. 3. Alat-alat yang digunakan (tahan panas) disterilisasi dengan sterilisasi dengan cara D (pemanasan secara kering; oven pada suhu 1500 C selama 1 jam dengan udara panas)4. Stabilitas zat aktif berada pada rentang 4,5 7 Diberikan dapar atau pengatur pH yang cocok dengan menggunakan dapar asetat5. Ditambahkan zat pengisotonis yaitu NaCl dan dibuat dalam jumlah volume sediaan kurang dari 1 ml6. Kelarutan vitamin B12 dalam air dapat ditingkatkan dengan menggunakan air panas7. Pencampuran dilakukan dengan menghindari paparan O2 atau CO2 dari udara karena Vitamin B12 mudah teroksidasi8. Zat aktif yang akan dibuat sediaan injeksi memiliki interval pH yang sempit yaitu berkisar 4,0-5,5 oleh karena itu kami menambahkan dapar asam asetat yang dikombinasikan dengan natrium asetatE. ALAT DAN CARA STERILISASI

NAMA ALATCARA STERILISASIWAKTU

Spatel logamOven 170C30 menit

Batang pengaduk gelasOven 170C30 menit

KrusentangOven 170C30 menit

Kaca arlojiOven 170C30 menit

Gelas ukurAutoklaf 115 C30 menit

Pipet tetes tanpa karetAutoklaf 115 C30 menit

Karet pipetRebus30 menit

KapasAutoklaf 115 C30 menit

Jarum suntikAutoklaf 115 C30 menit

Beker glassOven 170C30 menit

ErlenmeyerOven 170C30 menit

AmpulOven 170C30 menit

VialOven 170C30 menit

F. FORMULA AKHIRR/Vitamin B12

1%

NaCl

qs

Asam asetat

qs

Natrium asetat

qs

API

ad 1 ml

G. PERHITUNGAN BAHAN

Perhitungan Dapar

Diketahui :pH stabilitas sediaan= 5,0

pKa CH3COOH= 4,76Persamaan Henderson-Hasselbach untuk Buffer

pH= pKa + log

5 = 4,76 + log

log = 0,24

= - 0,6197

[asam] = 0,076 [garam]Persamaan Koppel-Spiro-Van Slyke untuk Kapasitas Dapar

Ka

= antilog (-pKa) = antilog (-4,76) = 1,7378 x 10-5[H3O+] = antilog (-pH) = antilog (-6) = 1 . 10-6

= 2.3 C

0,01= 2.3 C

= 2.3 C

= 2.3 C (6,55 x 10-2)

C = 0,066 mol/L

C = [garam] + [asam]

0,066 = 0,076 [garam] + [garam]

= 0,061 [garam]

Asam = 0,076 x 0.061= 4,636 x 10-3

Komposisi dapar = CH3COOH + NaCOOHBM CH3COOH = 60BM NaCOOH

= 82Konsentrasi komposisi dapar per ml

[NaCOOH] = [CH3COOH] = 0,061 mol/l

= 0,061 x 60= 3,66 gram/l

CH3COOH

= 3,66 mg/ml

[NaCOOH] = [CH3COOH] = 4,636 x 10-3 mol/l

= 4,636 x 10-3 x 82= 0,380 g/l NaCOOH

= 0,380 mg/ml

Perhitungan Tonisitas

Cyanocobalamin adalah non elektrolit Liso = 1,9

Isotonis dengan NaCl

E = 17 Liso BM

E = 17 . 1,9

1355,35

E = 0.0238

Vitamin B12 1mg E = 0,0238

Cyanocobalamin 1 mg = 0.001 g x 0.0238 = 0.0238.10-3

Kekurangan NaCl

= 0.9 % x 1 ml 0.0238 .10-3

= 8.9762.10-3 mg

= 0.0089 gram = 0.9 mg NaCl

Vial

Volume total = (n+2) v + (2.3)

= (3+2) (1,1) + 6

= 5,6 + 6

= 11.6 ml 20 ml

Penimbangan Bahan

- Cyanocobalamin = 1 mg x 20 mg = 20 mg

- NaCl = 8.9 x 20 mg = 17,8 mg

Ad aquadest 20 ml.

H. LANGKAH PEMBUATAN

1. Menimbang zat aktif kemudian memasukkannya kedalam gelas piala, membilas kaca arloji dengan cairan steril sebanyak 2 kali

2. Membagi larutan steril menjadi 2 bagian, 1 bagian untuk melarutkan dan mencuci wadah dan 1 bagian lagi untuk mencapai add 25 ml

3. Membuat larutan dapar dari asam asetat dan natrium asetat dengan aquadest fisiologis steril

4. Menuangkan sejumlah cairan steril untuk melarutkan zat aktif dan pengawet

5. Menuangkan sejumlah cairan steril untuk membasahi kertas saring lipat yang akan digunakan

6. Menuangkan larutan zat aktif, antimikroba dan dapar kedalam gelas ukur kemudian mencatat volume larutan serta mengaduk dengan air bilasan sampai tepat 1 ml

7. Memindahkan corong ke erlenmeyer lain yang bersih dan kering

8. Menyaring larutan melalui corong kedalam erlenmeyer

9. Larutan sisa yang digunakan untuk membilas gelas piala dan menampung dalam gelas ukur kemudian disaring kedalam erlenmeyer yang berisi filtrat larutan 1 ml

10. Mengisi larutan kedalam wadah/ampul dengan menggunakan spuit

11. Menutup ampul dengan alumunium foil12. Mensterilkan sediaan dengan autoklaf selama 30 menit pada suhu 121oC

Atau1 Disiapkan alat dan bahan yang digunakan

2 Api (Air Pro Injeksi) disiapkan ; aquadest di didihkan, setelah dipanaskan selama 30 menit, untuk Api bebas O2 : Dipanaskan ditambahkan 10 menit kemudian di dinginkan (dilakukan di white area)

3 Ditimbang Vitamin B12 dengan kaca arloji bersih menggunakan neraca analitik, (dilakukan pada grey area)

4 Mengumpulkan bahan yang ditimbang dan alat alat yang diperlukan selama pembuatan ke dalam keranjang, untuk kemudian di pindahkan ke white area melalui passbox

5 Keranjang perlengkapan diambil dari grey area ke white area melalui passbox

6 Ambil API secukupnya.

7 Vitamin B12 dilarutkan pada kaca arloji, lalu dimasukkan ke dalam gelas piala. Kaca arloji kemudian dibilas dua kali dengan sedikit API.

8 Kemudian NaCl dilarutkan dengan API dimasukkan ke dalam gelas piala. Kaca arloji kemudian dibilas dua kali dengan sedikit API.

9 Larutan zat dituangkan ke dalam gelas ukur, catat volume larutan. Adkan dengan air bilasan sampai tepat 15 ml.

10 Basahi kertas saring lipat yang akan digunakan dengan menggunakan API di atas erlenmeyer kosong.

11 Pindahkan corong beserta kertas saring ke erlenmeyer lain yang bersih dan kering.

12 Saring larutan dalam gelas ukur melalui corong ke dalam Erlenmeyer yang telah disiapkan.

13 Periksa pH dan karena pH belum sesuai maka dilakukan adjust pH dengan HCl 0,1 M dan NaOH 0,1 M sampai diperoleh pH 5 (rentang 4.5 5.5).

14 Sisa 5 ml digunakan untuk membilas gelas piala berulang kali, ditampung dalam gelas ukur kemudian disaring ke dalam Erlenmeyer yang berisi filtrate larutan 15 ml. Homogenkan.

15 Isikan larutan sebanayak @ 1,1 ml ke dalam wadah dengan menggunakan spuit.

16 Tutup ampul dengan alumunium voil.

17 Disiapkan gelas beker glass kecil, ampul dimasukkan ke dalam gelas beker.

18 Disterilisasi dengan autoklaf pada temperatur 115 116 oC selama 30 menit, pada praktikum dispensasi disterilisasi dengan autoklaf selama 10 menit.

I. ETIKET

Etiket

> Brosur

Netto : 1 ml

Cyanoco Injeksi

Untuk Injeksi Intramuskular

Tiap ml mengandung

Sianokobalamin1 mg

Simpan pada suhu ruang dan terlindung dari cahaya

Harus dengan Resep Dokter

Reg : DKL 10910200000 A1

Batch : 2009FT

MFG : 04 2012

ED : 04 2015

Phenol Pharmaceutical

Jakarta-Indonesia

Cyanoco Injeksi

Komposisi

Tiap ml mengandung

Sianokobalamin..1 mg

Indikasi

Anemia pernisiosa, defisiensi vitamin B12, mencegah anemia primer keadaan malabsorbsi.

Efek samping

Reaksi alergi akibat kobalt, Itching, urticaria, hipokalemia, thrombosis pembuluh darah dan diare.

Dosis dan aturan pakai

Anemia pernisiosa : IM 1000 mcg/hr selama 2 minggu, anak : 30-50 mcg/hr selama 2 minggu lebih, dewasa : 100 mcg/hr selama 6-7 hari.

Defisiensi vitamin B12 : IM, SC anak : 0,2 mcg/kg selama 2 hr diikuti 1000 mcg/hr selama 2-7 hr diikuti 100 mcg/minggu selama sebulan. Dewasa IM: 100 mcg/hr selama 5-10 hr, diikuti 100-200 mcg/hr sebulan hingga kekurangannya telah tercukupi .

Kontraindikasi

Hipersensitivitas terhadap sianokobalamin atau kobalt, pasien dengan hereditas atropi system saraf.

Simpan pada suhu ruang dan terlindung dari cahaya

Harus dengan Resep Dokter

Reg : DKL 10910200000 A1

Batch : 2009FT

MFG : 09 2012

ED : 09 2015

Phenol Pharmaceutical

Jakarta-Indonesia