sirkulasi dan parkir

12
SIRKULASI DAN PARKIR A. SIRKULASI Elemen perancangan kota sirkulasi menurut Shirvani (1985:26) merupakan salah satu alat paling bermanfaat untuk membangun lingkungan kota. Sirkulasi dapat membentuk, mengarahkan dan mengontrol pola aktivitas dan pengembangan kota, ketika sistem transportasi jalan umum, pedestrian ways dan sistem transit menghubungkan dan memusatkan pergerakan. Pertambahan kendaraan terutama kendaraan pribadi terjadi sanat cepat, yang merupakan salah satu pemicu terjadinya kemacetan. Kemacetan terjadi salah satunya akibat percepatan pertambahan kendaraan yang tidak diimbangi pertumbuhan infrastruktur jalan raya. Selain itu beberapa faktor kemacetan lalu lintas diantaranya adalah adanya pasar tumpah, PKL, pulau jalan, traffic light, parkir, atau angkutan umum yang berhenti seenakanya Menurut Shirvani ada tiga prinsip utama dalam menangani sirkulasi yaitu: 1. Jalan seharusnya didesain menjadi ruang terbuka yang memiliki pemandangan baik antara lain: a. Bersih dan elemen landscape yang menarik b. Persyaratan ketinggian dan garis sempadan bangunan yang berdekatan dengan jalan. c. Pengaturan parkir di pinggir jalan dan tanaman yang berfungsi sebagai penyekat jalan.

Upload: chikatm

Post on 11-Jul-2016

607 views

Category:

Documents


74 download

DESCRIPTION

Lingkungan Visual

TRANSCRIPT

SIRKULASI DAN PARKIR

A. SIRKULASIElemen perancangan kota sirkulasi menurut Shirvani (1985:26)

merupakan salah satu alat paling bermanfaat untuk membangun lingkungan

kota. Sirkulasi dapat membentuk, mengarahkan dan mengontrol pola aktivitas

dan pengembangan kota, ketika sistem transportasi jalan umum, pedestrian

ways dan sistem transit menghubungkan dan memusatkan pergerakan.

Pertambahan kendaraan terutama kendaraan pribadi terjadi sanat cepat,

yang merupakan salah satu pemicu terjadinya kemacetan. Kemacetan terjadi

salah satunya akibat percepatan pertambahan kendaraan yang tidak diimbangi

pertumbuhan infrastruktur jalan raya. Selain itu beberapa faktor kemacetan lalu

lintas diantaranya adalah adanya pasar tumpah, PKL, pulau jalan, traffic light,

parkir, atau angkutan umum yang berhenti seenakanya

Menurut Shirvani ada tiga prinsip utama dalam menangani sirkulasi yaitu:

1. Jalan seharusnya didesain menjadi ruang terbuka yang memiliki

pemandangan baik antara lain:

a. Bersih dan elemen landscape yang menarik

b. Persyaratan ketinggian dan garis sempadan bangunan yang

berdekatan dengan jalan.

c. Pengaturan parkir di pinggir jalan dan tanaman yang berfungsi

sebagai penyekat jalan.

d. Meningkatkan lingkungan alami yang terlihat dari jalan

2. Jalan harus dapat memberi petunjuk orientasi bagi para pengendara dan

dapat menciptakan lingkungan yang dapat dibaca yaitu:

a. Menciptakan bentuk landscape untuk meningkatkan kualitas

lingkungan kawasan sepanjang jalan tersebut

b. Mendirikan perabot jalan yang berfungsi pada siang dan malam

hari dengan hiasan lampu yang mendukung suasana jalan

c. Perencanaan umum jalan dengan pemandangan kota (visitas) dan

beberapa visual menarik yang dapat berperan sebagai tetenger

(landmark)

d. Pembedaan susunan dan jalan-jalan penting dengan memberikan

perabot jalan (streetscaping), trotoar, maju mundurnya batas

bangunan (setback), penggunaan lahan yang cocok dan

sebagainya

3. Beberapa kecenderungan tujuan dalam perencanaan transportasi

meliputi:

a. Meningkatkan mobilitas di Kawasan Pusat Bisnis (Central

Business Districs)

b. Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi

c. Mendorong penggunaan transportasi umum

d. Meningkatkan kemudahan pencapaian ke Kawasan pusat Bisnis

Foto-foto hasil survey:

Sumber: Survey lapangan, 2013

Pasar Baru Trade Center sebagai kawasan pusat perdagangan yang diikuti oleh

pertumbuhan kepadatan pedagang kaki lima menimbulkan konflik keruangan khususnya

perebutan area parkir di pinggir jalan (on street parking) menyebabkan makin padatnya

penggunaan area parkir pinggir jalan maupun sirkulasi kendaraaan

Sumber: Survey lapangan, 2013

Jalur pejalan kaki memiliki fungsi sebagai ruang sirkulasi pejalan kaki yang terpisah

dengan sirkulasi kendaraan yang diperlukan untuk keselamatan. Seringkali ruang

sirkulasi pejalan kaki digunakan sebagai tempat parkir atau tempat berjualan kaki lima.

Sumber: Survey lapangan, 2013

Aktivitas pedagang kaki lima dan tempat parkir sembarangan menghambat

sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki

B. PARKIR

Menurut Shirvani (1985:24), elemen parkir mempunyai dua efek langsung

terhadap kualitas lingkungan, yaitu:

1. Menghidupkan aktivitas komersial (dimana faktor parkir sangat

penting)

2. Mem

3. pertajam benturan visual terhadap bentuk fisik kota

Menurut Shirvani (1985: 25-26) beberapa cara dalam mengendalikan parkir yaitu:

1. Struktur tempat parkir tidak boleh menganggu aktivitas di sekitarnya.

Mendukung kegiatan street level dan menambah kualitas visual

lingkungan, akan lebih baik lagi jika pembangunannya diiringi dengan

penegakan peraturan parkir yang resmi sebagai bagian perencanaan.

2. Pendekatan program penggunaan berganda dalam arti

memaksimalkan penggunaan tempat parkir dengan pelaku dan waktu

yang berbeda secara simultan

3. Tempat parkir khusus, dimana suatu perusahan atau instansi yang

memiliki sejumlah besar karyawan dengan kendaraannya,

membutuhkan area parkir tersendiri yang memadai

4. Tempat parkir di kawasan pinggir kota yang dibangun oleh swasta

atau pemerintah

Foto- foto hasil survey:

Sumber: Survey Lapangan, 2013

Pola parkiran di kawasan perbelanjaaan Bandung Indah Plaza memiliki pola parkir

secara tegak lurus

Sumber: Survey Lapangan, 2013

Pola parkiran di Gramedia memiliki pola parkir secara tegak lurus hal ini akan

memeberikan kesan rapih selain itu parkir secata tegak lurus dan berhadapan ini,

memudahkan pengendara untuk memasukkan dan mengeluarkan kendaraan

Sumber: Survey Lapangan, 2013

Parkiran atas unisba memakai sitem pola parkir secara tegak lurus

Sumber: Survey Lapangan, 2013

Tempat parkir mobil di Dago Plaza (Dapla) memiliki fasilitas Ladies Parking (Parkir khusus pengendara wanita). Ladies parkir dalam gedung memiliki ciri khas diantaranya

tempat parkir yang memojok dan relatif tempat yang lebih luas

Sumber: Survey Lapangan, 2013

Tempat parkir motor di Dago Plaza (Dapla) tidak begitu rapih terlihat berantakan, tetapi menggunakan pola parkir tegak lurus

Sumber: Survey Lapangan, 2013

Tempat parkir motor di BEC memilikipola parkir tegak lurus dan paralel. Hal ini dikarenakan tempat yang terbatas untuk lahan parkir

Sumber: Survey Lapangan, 2013

Parkir secara parelel adalah parkir sejajar dalam sebuah baris. Parkir pola ini masih digunakan di daerah Braga, hal ini memudahkan pengendara untuk

megeluarkan dan memasukan mobil

Sumber: Survey Lapangan, 2013

Parkir secara paralel adalah cara paling umum untuk parkir mobil di pinggir jalan

DAFTAR ISI

http://stud5.wordpress.com/2012/07/18/sirkulasi-dan-parkir-circulation-

and-parking/

http://www.google.com/url?

sa=t&rct=j&q=PENGARUH+PARKIR+DAN+ACTIVITY+SUPPORT+TERH

ADAP+SIRKULASI+DI+JL.+MT.

+HARYONO&source=web&cd=2&cad=rja&ved=0CDkQFjAB&url=http