sistem corona treatment untuk bopp film

Upload: romadhoni-hasta

Post on 17-Jul-2015

533 views

Category:

Documents


61 download

TRANSCRIPT

Sistem Corona Treatment untuk BOPP Film pada PT Polidayaguna Perkasa

HASTA NURULLITA L2F 008 130Seminar Kerja Praktek 2011

2Hasta Nurullita (L2F 008 130)

PT Polidayaguna Perkasa BOPP Film Why Corona

Bergerak di bidang industri pengemasan atau pembungkus, yaitu B.O.P.P film dengan merek dagang BOPLENE Ds. Gedanganak, Kec. Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia

Bi-axially Oriented Polypropylene Plastik kemasan pada industri makanan dan minuman, farmasi, rokok, deterjen, shampo, garmen, kosmetik.

Treatment

Kualitas dari Adhesivitas Printing, pelapisan pernis, pewarnaan pada material.

3Hasta Nurullita (L2F 008 130)

Tujuan Batasan Masalah

Mengetahui corona discharge sebagai dasar aplikasi corona treatment Menganalisis prinsip kerja dan bagian-bagian dari sistem corona treatment.

Prinsip kerja sistem corona treatment untuk BOPP Film yang ada pada PT Polidayaguna Perkasa Tidak membahas rangkaian elektronika dan kontrol secara mendetail Tidak dibahas secara mendalam mengenai proses kimia Hanya membahas sistem corona treatment, tidak membahas corona discharge dan aplikasi lainnnya secara mendetail. Menganalisa peningkatan kualitas level-dyne corona treatment Tidak membahas perhitungan mengenai corona treatment secara mendetail

4Hasta Nurullita (L2F 008 130)

5Hasta Nurullita (L2F 008 130)

Tegangan tinggi Ozon

Ionisasi

6Hasta Nurullita (L2F 008 130)

Electric Discharge

Corona Discharge

7Hasta Nurullita (L2F 008 130)

Dengan meningkatnya tegangan permukaan maka film akan lebih mudah diapikasikan

8Hasta Nurullita (L2F 008 130)

Sistem unit korona SOFTAL yang digunakan di PT. Polidayaguna Perkasa terdiri dari tiga bagian utama, yaitu: 1) Corona generator atau High Frekuensi Generator (HFG) 2) High-voltage transformer 3) Corona station atau discharge unit

Parameter-parameter dari Corona Treatment, yaitu: 1) Air-gap (Celah Udara) 2) Elektroda 3) Dielectric Cladding pada Discharge Roller9Hasta Nurullita (L2F 008 130)

Ketika tegangan diterapkan untuk elektroda, efek discharge dimulai pada celah udara antara film dan elektroda, yang menyebabkan aktivasi film. Fenomena yang dihasilkan adalah shocking ionization, dalam arti untuk beberapa ion, yang selalu ada di udara, yang dipercepat oleh medan listrik yang diterapkan dan tumbukan beberapa molekul netral yang menyebabkan ionisasi. Pada perputarannya, partikel bermuatan baru sehingga terbentuk dengan mengionisasi molekul lain, dan seterusnya. Jadi kita dapat mengatakan bahwa ada gerakan dari partikel terionisasi di bawah pengaruh suatu medan listrik. Dengan meningkatnya medan listrik, sehingga kecepatan dari pergerakan juga meningkat, dan begitu juga dengan energi kinetik, dari partikel terionisasi. Ketika energi dari medan listrik cukup tinggi, fenomena tersebut banjiran elektron (avalanches) naik sampai ke titik yang menyebabkan kerusakan dielektrik di udara. Celah udara antara elektroda dan film menjadi konduktor sebagai konsekuensi dari ionisasi karena lintasan arus. Sebagai hasilnya, kita akan melihat corona discharge yang berwarna biru10 Hasta Nurullita (L2F 008 130)

Level treatment tergantung material yang digunakan, level dyne yang dibutuhkan, dan kecepatan mesin dan luas sisi yang ditreatment. Perhitungan Corona Dosis Berikut merupakan data-data yang diambil dari unit corona treatment pada Bulan Oktober 2011: Daya dari 2 unit HFG = 26,5kW x 2 unit = 53 kW Surface tension = 42 dyne/cm Speed line = 175 meter/minutes Lebar Film = 5.5 meter Maka dari data tersebut diperoleh corona dosis sebesar :

11Hasta Nurullita (L2F 008 130)

1) Surface TensionSurface tension harus ditingkatkan sampai 46 dyne/cm, yaitu dengan cara pemberian rating daya yang lebih tinggi dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Sehingga penurunan surface tension tidak begitu rendah, yaitu dari 46 dyne/cm hingga mencapai 40 dyne/cm. Periode penyimpanan produksi di gudang pun dapat lebih lama dan cacat produksi dapat diminimalisir.Rata-rata NSP Surface Tension (dyne/cm) After Winder After Aging 42 38

2) Sistem Elektroda Pengembangan elektroda, tujuannya untuk mendapatkan discharge yang seragam, menghindarkan single spark yang panjang dan pendinginan permukaan material pada waktu yang sama. Hasilnya pada elektroda dengan konsep baru secara komplit, elektroda multi-blade MM 12Hasta Nurullita (L2F 008 130)

Kesimpulan Pre-treatment sebelum dilakukakan printing, laminasi atau pelapisan material dibutuhkan sebagai solusi untuk optimasi pembasahan dan adhesi yaitu dengan menggunakan alat corona treatment. Unit corona treatment terdiri dari generator dengan frekuensi operasi biasanya antara 15 dan 40 kHz, transformator step-up, dan unit discharge atau corona station. Level treatment tergantung material yang digunakan, level dyne yang dibutuhkan, dan kecepatan mesin dan luas sisi yang di-treatment. Di PT. Polidayaguna Perkasa surface tension harus ditingkatkan sampai 46 dyn/cm, yaitu dengan cara pemberian rating daya yang lebih tinggi. Sehingga penurunan surface tension tidak begitu rendah, yaitu dari 46 dyn/cm hingga mencapai 40 dyn/cm. Periode penyimpanan produksi di gudang pun dapat lebih lama dan cacat produksi dapat diminimalisir.

Saran

Perlu dilakukan penelitian khusus dan mendetail mengenai perbaikan surface tension untuk meningkatkan kualitas corona treatment. Perlu adanya perawatan lebih rutin terhadap unit corona treatment yang ada di PT. Polidayaguna Perkasa agar pengoperasian lebih maksimal.13Hasta Nurullita (L2F 008 130)

14 Hasta Nurullita (L2F 008 130)