skdn
DESCRIPTION
aTRANSCRIPT
Tugas Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Tabel SKDN Kelurahan Pejaten Barat I
Kecamatan Pasar Minggu Tahun 2012
Januari
Febru
ari
Maret
April Mei JuniJuli
Agustu
s
Septem
ber
Oktober
November
Desember
0
100
200
300
400
500
600
700
800
SKDN
Disusun oleh:
Columbus Hutabarat (030.05.101)
Adimas Guntur (030.06.007)
George Tirto Dihatmo (030.06.101)
Data Penimbangan
A. Jenis Data
1. Jumlah balita (S) yang ada di wilayah kelurahan pejaten barat 1
2. Jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (K)
3. Jumlah balita yang datang ditimbang (D) pada bulan penimbangan
4. Jumlah balita yang naik berat badannya (N) pada bulan penimbangan
B. Sumber Data
Data diperoleh dari hasil pemantauan pertumbuhan balita setiap bulan di Puskesmas
Kelurahan Pejaten Barat 1
C. Periode Waktu
Setiap bulan dikumpulkan di Puskesmas Kelurahan Pejaten Barat 1
D. Pengolahan
Dalam Pengolahan penghitungan N dan D harus benar. Misalnya seorang anak
setelah ditimbang mengalami kenaikan berat badan 0,1 kg, ketika data berat badan
tersebut dipindahkan ke KMS ternyata tidak naik mengikuti pita warna, pada contoh ini
anak tidak dikelompokkan sebagai balita yang mengalami kenaikan BB (lihat buku
pemantauan pertumbuhan).
Data SKDN dihitung dalam bentuk jumlah misalnya S,K,D,N atau dalam bentuk
proporsi misalnya N/D, D/S, K/S dan BGM/D untuk masing – masing Posyandu.
Biasanya setelah melakukan kegiatan di Posyandu atau di pos penimbangan
petugas kesehatan dan kader Posyandu (petugas sukarela) melakukan analisis SKDN.
Analisisnya terdiri dari,
1. Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Penimbangan Balita
Yaitu jumlah balita yang ditimbang dibagi dengan jumlah balita yang ada di wilayah
kerja Posyandu atau dengan menggunakan rumus (D/S x 100%), hasilnya minimal
harus mencapai 80% , apabila dibawah 80% maka dikatakan partisipasi masyarakat
untuk kegiatan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan berat badan sangatlah
rendah. Hal ini akan berakibat pada balita tidak akan terpantau oleh petugas
kesehatan ataupun kader Posyandu dan memungkinkan balita ini tidak diketahui
pertumbuhan berat badannya atau pola pertumbuhan berat badannya. Di Puskesmas
Kelurahan Pejaten Barat 1 partisipasi masyarakat rendah dimana hasil bulan Mei,
Juni, Juli yaitu 61,55% , 46,14% dan 56,8%.
2. Tingkat Liputan Program
Yaitu jumlah balita yang mempunyai KMS dibagi dengan jumlah seluruh balita yang
ada di wilayah Posyandu atau dengan menggunakan rumus (K/S x 100%). Hasil yang
didapat harus 100%. Alasannya balita – balita yang telah mempunyai KMS telah
mempunyai alat instrument untuk memantau berat badannya dan data pelayanan
kesehatan lainnya. Apabila tidak digunakan atau tidak dapat KMS maka pada
dasarnya program POSYANDU tersebut mempunyai liputan yang sangat rendah atau
bisa juga dikatakan balita yang seharusnya mempunyai KMS karena memang mereka
(Balita) masih dalam fase pertumbuhan ini telah kehilangan kesempatan untuk
mendapat pelayanan sebagaimana yang terdapat dalam KMS tersebut. Cakupan
program di wilayah Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu tidak seluruhnya mencapai
mencapai 100% yaitu pada bulan mei (99,7%), juni (100%), dan juli (100%).
3. Keberhasilan Program
Adalah (N/D x 100%) yaitu jumlah balita yang naik berat badannya dibandingkan
dengan jumlah seluruh balita yang ditimbang. Sebaiknya semua balita yang
ditimbang harus mengalami peningkatan berat badannya. Keberhasilan program di
Puskesmas Kelurahan Pejaten Barat 1 terjadi penurunan yang drastis pada bulan Juli
(38,6%) dibandingkan dengan bulan Mei(53%) dan juni (38,6 %).
4. Efektifitas Program
Adalah (D/K X 100%) yaitu jumlah balita yang ditimbang dibandingkan balita yang
terdaftar di KMS. Efektifitas program pada ketiga bulan yaitu Mei (61,6%), Juni
(46,1%), dan Juli (56,8%). Paling rendah pada bulan juni, dan meningkat pada bulan-
bulan berikutnya.
E. Penyajian
1. Pemyajian dalam bentuk grafik/balok
2. Di tingkat Posyandu pada grafik/balok SKDN