skripsi - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32894/1/jiptummpp-gdl-rizkinurhi-44504-1... · ii...

21
SKRIPSI RIZKI NURHIDAYAH WAHYUDA STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK GOLONGAN SEFALOSPORIN PADA PASIEN SIROSIS HATI DENGAN SPONTANEUS BACTERIAL PERITONITIS (SBP) (Penelitian di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016

Upload: vodien

Post on 07-Apr-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

SKRIPSI

RIZKI NURHIDAYAH WAHYUDA

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK

GOLONGAN SEFALOSPORIN PADA PASIEN

SIROSIS HATI DENGAN SPONTANEUS

BACTERIAL PERITONITIS (SBP) (Penelitian di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

ii

Lembar Pengesahan

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK GOLONGAN

SEFALOSPORIN PADA PASIEN SIROSIS HATI DENGAN

SPONTANEUS BACTERIAL PERITONITIS (SBP)

(Penelitian di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan)

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program

Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

2016

Oleh:

RIZKI NURHIDAYAH WAHYUDA

NIM: 201210410311133

Disetujui Oleh:

Pembimbing I

Drs. Didik Hasmono, M.S., Apt

NIP. 195809111986011001

Pembimbing II Pembimbing III

Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc., Apt Imanda Dyah R., S.Farm., Apt

NIP. 11413110522 NRP. 4411624

iii

Lembar Pengujian

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK GOLONGAN

SEFALOSPORIN PADA PASIEN SIROSIS HATI DENGAN

SPONTANEUS BACTERIAL PERITONITIS (SBP)

(Penelitian di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan)

SKRIPSI

Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji

Pada tanggal 14 Mei 2016

Oleh:

RIZKI NURHIDAYAH WAHYUDA

NIM : 201210410311133

Tim Penguji:

Penguji I

Drs. Didik Hasmono, M.S., Apt

NIP. 195809111986011001

Penguji II Penguji III

Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc., Apt Imanda Dyah R., S.Farm., Apt

NIP. 1143110522 NRP. 4411624

Penguji IV Penguji V

Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt, Sp.FRS Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS

NIP UMM. 144.0609.0449 NIP UMM. 114.07040450

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullahiwabarokatuh

Alhamdulilah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan

semesta alam karena berkat rahmat dan ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK GOLONGAN

SEFALOSPORIN PADA PASIEN SIROSIS HATI DENGAN SPONTANEUS

BACTERIAL PERITONITIS (SBP) (Penelitian Dilakukan di Rumah Sakit

Muhammadiyah Lamongan). Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat untuk

mencapai gelar Sarjana Farmasi pada program studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak

terlepas dari peranan pembimbing dan bantuan seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan

segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Allah SWT, Tuhan semesta alam yang selalu memberikan rahmat,hidayah, serta

nikmat kepada hambanya-Nya, serta Rasullullah SAW yang sudah menuntun

kepada rahmat Islam yaitu tujuan akhir manusia.

2. Bapak Yoyok Bekti P, M.Kep., Sp. Kom., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc., Apt., selaku Ketua Program Studi

Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu dr.Hj. Umi Aliyah, MARS selaku Direktur Rumah Sakit Muhammadiyah

Lamongan beserta jajarannya khususnya bagian farmasi klinik dan seluruh staff

pegawai bagian rekam medik Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan yang

telah memberikan kesempatan pada penulis untuk melakukan penelitian ini.

4. Bapak Drs. Didik Hasmono, M.S., Apt., selaku dosen pembimbing 1, Ibu Nailis

Syifa’, S.Farm., M.Sc., Apt, selaku dosen pembimbing II, Ibu Imanda Dyah

Rahmadani, S.Farm., Apt., selaku dosen pembimbing III, yang saya kagumi dan

selalu sabar. Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp. FRS selaku dosen

penguji I, dan Ibu Prof. Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp. FRS., selaku penguji II

v

terimakasih atas kesabaran dan waktunya untuk membimbing dan memberi

saran, pengarahan, dan dukungan kepada penulis selama penyusunan skripsi.

5. Ibu Sendi Lia Yunita, S.Farm., Apt selaku dosen wali beserta semua dosen

Program Studi Farmasi UMM, terimakasih untuk ilmu yang diberikan,

kesempatan serta bantuannya selama penulis menempuh pendidikan

6. Kedua orang tua tercinta, ibunda Sri Wahyuning Widayat, A.md. Keb., dan

ayahanda Darsa, S.Sos., Msi., dan adikku yang tersayang Kartika Amelia

Permata Sari dan Ilham Fatahillah Ar rasyd, dan keluarga besar yang sangat

saya cintai untuk doa dan motivasinya yang tiada henti menjadi penenang bagi

penulis.

7. Sahabat dan teman yang terbaik Arini, Amel, Hasanah, Icha, Anita, Fatimah,

Ninin, Rahayu, Dini, teman-teman Telo’s (Dita, Novan, Imah, Yuni, Abdi,

Tyok, Pak dhe, Mas Ido) dan teman-teman farmasi UMM 2012 terima kasih

atas perhatian, doa, motivasi selama ini.

8. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya dikarenakan keterbatasan,

penulis mohon maaf dan terimakasih yang sebesar-besarnya. Semua

keberhasilan ini tak luput dari bantuan dan doa yang telah diberikan.

Penulis tidak mampu membalas jasa yang telah diberikan. Semoga Allah SWT

membalas amal kebaikan semua pihak. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi

ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik

yang membangun untuk memperbaiki kekurangan yang ada. Semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat dan kontribusi dalam dunia farmasi dan dunia ilmu pengetahuan

pada umumnya, serta berguna bagi penelitian selanjutnya.

Wassalamu’alaikumwarahmatullahhiwabarakatuh

Malang, 30 April 2016

Penyusun,

Rizki Nurhidayah Wahyuda

vi

RINGKASAN

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK GOLONGAN SEFALOSPORIN PADA

PASIEN SIROSIS HATI DENGAN SPONTANEUS BACTERIAL

PERITONITIS (SBP)

(Penelitian di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan)

Sirosis hati merupakan keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir

fibrosis hepatik yang berlangsung progresif ditandai dengan distorsi dari struktur hepar

dan pembentukan nodulus regeneratif. Sirosis hati meningkatkan angka morbiditas dan

mortalitas di negara-negara maju. Keseluruhan mortalitas sirosis di dunia diperkirakan

1.030.000 penduduk per tahun. Sirosis hati merupakan penyebab keempat mortalitas

di Eropa Tengah, 170.000 penduduk per tahun di Eropa, dan 33.539 penduduk per

tahun di Amerika. Di Indonesia, sirosis hati banyak dihubungkan dengan infeksi virus

hepatitis B dan C karena penyalahgunaan alkohol lebih jarang terjadi dibandingkan

negara-negara barat. Sekitar 57%, pasien sirosis hati terinfeksi hepatitis B atau C.South

East Asia Regional Office (SEARO) tahun 2011 melaporkan sekitar 5,6 juta orang di

Asia Tenggara adalah pembawa hepatitis B, sedangkan sekitar 480 000 orang pembawa

hepatitis C.

Manifestasi klinik dari sirosis hati antara lain meliputi hipertensi portal, asites,

spontaneous bacterial peritonitis (SBP), varises esofagus, dan ensefalopati hepatik.

Spontaneous bacterial peritonitis (SBP) merupakan komplikasi infeksi pada pasien

dengan asites yang disebabkan oleh sirosis hati. Organisme yang paling sering terlibat

dalam infeksi ini adalah Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, dan organisme

enterik Gram-negatif lainnya. Spontaneous bacterial peritonitis (SBP) lebih dari 95%

terjadi akibat translokasi bakteri. Translokasi bakteri dan endotoksin yang dihasilkan

memicu produksi mediator inflamasi seperti sitokin dan vasodilator (nitrat oksida), hal

tersebut mengakibatkan perubahan aliran darah maupun keseimbangan cairan

tubuh/elektrolit yang berlebihan. Penatalaksanaan terapi SBP yaitu pemberian terapi

albumin dan terapi antibiotik. Pemberian terapi albumin digunakan untuk

mempertahankan tekanan osmotik koloid. Berdasarkan European Association for the

Study of Liver (EASL) pemberian antibiotik empiris harus segera diberikan setelah

diagnosis SBP karena organisme penyebab paling umum dari SBP adalah Bakteri

aerob gram-negatif, seperti E. Coli. Sefalosporin generasi ketiga sebagai terapi

antibiotik pertama pada SBP. Bakteri gram positif termasuk Streptococcus vidirans,

Staphococcus aureus, dan entercoccus sp juga merupakan penyebab spontaneous

bacterial peritonitis (SBP). Sefalosporin generasi pertama efektif terhadap sebagian

besar bakteri Staphococcus aureus dan Staphococcus termasuk S.pyogenes, S.viridans

dan S.pneumonia. Sefalosporin generasi keempat aktif terhadap bakteri gram positif

dan gram negatif.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunan pola

penggunaan antibiotik sefalosprin pada pasien sirosis hati dengan SBP di Instalasi

Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan terkait dosis, rute , frekuensi dan

lama pemberian.

vii

Penelitian ini merupakan penelitian observasional. Rancangan penelitian ini

bersifat deskriptif yaitu berupa studi retrospektif. Kriteria inklusi meliputi Pasien

dengan diagnosa sirosis hati dengan spontaneus bacterial peritonitis (SBP) dengan

atau tanpa infeksi lain yang menyertainya dan mendapatkan terapi antibiotik golongan

sefalosporin di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan disertai

dengan data Rekam Medik Kesehatan (RMK) mulai periode 1 Januari 2015 - 31

Desember 2015. Hasil penelitian ini didapatkan 24 data RMK sebagai sampel dan data

yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 22 pasien yaitu pasien laki-laki (64%) dan

pasien perempuan (36%). Pada penelitian didapatkan kelompok usia terbanyak

mengidap sirosis hati dengan SBP adalah 41-50 tahun. Faktor resiko penyakit yang

mempengaruhi terjadinya sirosis hati adalah hepatitis B sebanyak 6 pasien (75%) dan

hepatitis C sebanyak 2 pasien (25%). Penggunaan sefalosporin tunggal sebanyak 19

pasien (86 %) dan kombinasi dua sefalosporin sebanyak 3 pasien (14%). Penggunaan

sefalosporin tunggal yang paling banyak digunakan digunakan yaitu cefotaxime (3x1

gram) IV sebanyak 12 pasien (63 %). Penggunaan kombinasi dua sefalosporin yang

digunakan yaitu ceftriaxone 2x1 gram (IV) + Ciprofloxacin 2x500mg (PO) sebanyak

1 pasien (33%), cefotaxime 3x1 gram (IV) + Levoflocacin 1x1 gram (IV) sebanyak 1

pasien (33%) dan Ceftriaxone 2x1 (IV) + Metronodazole 3x500 mg (PO) sebanyak 1

pasien (33%). Penggunaan dosis, rute, frekuensi serta lama pemberian antibiotik

golongan sefalosporin yang diberikan sudah sesuai berdasarkan beberapa guideline

yang ada.

viii

x

DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... ii

LEMBAR PENGUJIAN........................................................................................iii

KATA PENGANTAR............................................................................................iv

RINGKASAN..........................................................................................................vi

ABSTRACT..........................................................................................................viii

ABSTRAK..............................................................................................................ix

DAFTAR ISI ...........................................................................................................x

DAFTAR TABEL.................................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xvi

DAFTAR SINGKATAN ....................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. …….1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 4

1.3.1 Tujuan Umum .......................................................................................... 4

1.3.2 Tujuan Khusus ......................................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 4

1.4.1 Bagi Peneliti ............................................................................................ 4

1.4.2 Bagi Rumah Sakit .................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 6

2.1 Hati ................................................................................................................. 6

2.1.1 Anatomi dan Struktur Hati ...................................................................... 6

ix

xi

2.1.2 Sirkulasi Hati ........................................................................................... 7

2.1.3 Fungsi Hati .............................................................................................. 7

2.2 Sirosis Hati ................................................................................................... 10

2.2.1 Definisi Sirosis Hati .............................................................................. 10

2.2.2 Epidemiologi Sirosis Hati...................................................................... 10

2.2.3 Etiologi Sirosis Hati .............................................................................. 11

2.2.4 Patofisiologi Sirosis Hati ....................................................................... 11

2.2.5 Manifestasi Klinis Sirosis Hati .............................................................. 12

2.2.6 Data Klinis dan Data Laboratorium Sirosis Hati ................................... 16

2.2.7 Penatalaksanaan Sirosis Hati ................................................................. 19

2.3 Spontaneous bacterial peritonitis (SBP) ...................................................... 23

2.3.1 Definisi Spontaneus Bacterial Peritonitis (SBP) .................................. 23

2.3.2 Epidemiologi Spontaneus Bacterial Peritonitis (SBP) ......................... 24

2.3.3 Etiologi Spontaneus Bacterial Peritonitis (SBP) .................................. 24

2.3.4 Patofisologi Spontaneus Bacterial Peritonitis (SBP) ............................ 24

2.3.5 Penatalaksanaan Spontaneus Bacterial Peritonitis (SBP) ..................... 25

2.4 Tinjauan tentang Obat .................................................................................. 28

2.4.1 Sefalosporin ........................................................................................... 28

2.4.2 Mekanisme Kerja Sefalosporin ............................................................. 29

2.4.3 Mekanisme Resistensi Sefalosporin ...................................................... 31

2.4.4 Farmakodinamik dan Farmakokinetik Sefalosporin ............................. 31

2.4.5 Interaksi Sefalosporin ............................................................................ 33

2.4.6 Kontraindikasi Sefalosporin .................................................................. 33

2.4.7 Efek Samping Sefalosporin ................................................................... 33

x

xii

x

2.4.8 Penggunaan Teraupetik Sefalosporin pada SBP ................................... 33

2.4.9 Sediaan Sefalosporin yang Beredar di Indonesia .................................. 36

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................. 38

3.1 Kerangka Konseptual ................................................................................... 38

3.2 Kerangka Operasional .................................................................................. 41

BAB IV METODE PENELITIAN ..................................................................... 42

4.1 Rancangan Penelitian ................................................................................... 42

4.2 Populasi dan Sampel .................................................................................... 42

4.2.1 Populasi ................................................................................................. 42

4.2.2 Sampel ................................................................................................... 42

4.3 Bahan Penelitian. .......................................................................................... 42

4.3.1 Kriteria Data Inklusi .............................................................................. 42

4.3.2 Kriteria Data Eksklusi ........................................................................... 43

4.4 Instrumen Penelitian ..................................................................................... 43

4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 43

4.6 Definisi Operasional Penelitian .................................................................... 43

4.7 Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 44

4.8 Analisis Data ................................................................................................ 45

BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................................ 46

5.1 Demografi Pasein ......................................................................................... 47

5.1.1 Jenis Kelamin ........................................................................................ 47

5.1.2 Usia ........................................................................................................ 47

5.1.3 Status Pasien .......................................................................................... 48

5.2 Faktor Resiko Terdiagnosis Sirosis Hati dengan SBP ................................ 49

xi

xiii

x

5.3 Pola Terapi Selain Antibiotik Pada Pasien Sirosis Hati .............................. 49

5.3 Pengunaan Antibiotik Golongan Sefalosporin ............................................ 50

5.3.1 Pola Penggunaan Terapi Antibiotik Golongan Sefalosporin ............... 50

5.3.2 Pola Penggunaan Terapi Antibiotik Tunggal ....................................... 50

5.3.3 Pola Penggunaan Terapi Antibiotik Kombinasi Dua ........................... 51

5.3.4 Pola Penggunaan Switch Antibiotik ..................................................... 51

5.3.5 Lama Penggunaan Terapi Antibiotik .................................................. 52

5.4 Lama Rawat Inap Pasien Sirosis Hati dengan SBP ..................................... 52

5.5 Kondisi Pulang dan Status KRS .................................................................. 53

5.6 Profil Pasien SBP dengan Kondisi KRS Meninggal ................................... 53

BAB VI PEMBAHASAN .................................................................................... 55

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 64

7.1 Kesimpulan .................................................................................................. 64

7.2 Saran ............................................................................................................ 64

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 66

xii

xiv

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Sebab-Sebab Sirosis dan atau Penyakit Hati Kronik ...................................... 11

II.2 Penyebab Asites .............................................................................................. 14

II.3 Diagnosa Sindrom Hepatorenal ...................................................................... 16

II.4 Obat-obat Vasoaktif ........................................................................................ 20

II.5 Klasifikasi Sefalosporin .................................................................................. 29

II.6 Parameter Farmakokinetik Sefalosporin ......................................................... 32

II.7 Pemberian Antibiotika pada Spontaneus Bacterial Peritonitis (SBP)……...35

II.8 Obat-obat Sefalosporin pada Spontaneus Bacterial Peritonitis (SBP)……...35

II.9 Sediaan Sefalosporin yang Beredar di Indonesia............................................ 36

V.1 Jenis Kelamin Pasien SBP .............................................................................. 47

V.2 Usia Pasien SBP .............................................................................................. 47

V.3 Status Pasien SBP ........................................................................................... 48

V.4 Faktor Resiko Pasien Terdiagnosis Sirosis Hati dengan SBP ........................ 49

V.5 Pola Terapi Selain Antibiotik Pada Pasien Sirosis Hati .................................. 49

V.6 Pola Penggunaan Terapi Antibiotik Golongan Sefalosporin .......................... 50

V.7 Pola Penggunaan Terapi Antibiotik Tunggal .................................................. 50

V.8 Pola Penggunaan Terapi Antibiotik Kombinasi Dua ...................................... 50

V.9 Pola Penggunaan Switch Antibiotik ................................................................ 51

V.10 Lama Penggunaan Terapi Antibiotik ............................................................ 52

V.11 Lama Rawat Inap Pasien Sirosis Hati dengan SBP ...................................... 52

V.12 Kondisi Pulang dan Status KRS .................................................................... 53

V.13 Profil Pasien Sirosis Hati dengan SBP dengan Kondisi KRS Meninggal .... 54

xiii

xv

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Anatomi dan Struktur Hati ................................................................................. 6

2.2 Sirosis Hati ....................................................................................................... 10

2.3 Patofisiologi Sirosis Hati ................................................................................. 12

2.4 Asites . .............................................................................................................. 14

2.5 Penatalaksanaan Hipertensi Portal dan Varices Esofagus ............................. 19

2.6 Struktur Sefalosporin ....................................................................................... 28

2.7 Mekanisme Sefalosporin. ................................................................................. 29

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ...................................................................... 40

3.2 Kerangka Operasional Penelitian ..................................................................... 41

5.1 Skema Inklusi dan Eksklusi Penelitian Pasien Sirosis Hati dengan SBP ........ 46

xiv

xvi

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Daftar Riwayat Hidup ......................................................................................... 71

2 Surat Pernyataan ................................................................................................. 72

3 Keteranagan Kelaikan Etik ................................................................................. 73

4 Daftar Nilai Normal Data Klinik dan Data Laboratorium .................................. 74

5 LPD Pasien Sirosis di Instalasi Rawat Inap RS. Muhammadiyah Lamongan .... 75

6 Tabel Data Induk ............................................................................................... 124

xv

xvi

x

DAFTAR SINGKATAN

AASLD : American Association for the Study Liver Diasease

AAT : Aspartate Aminotransferase

ADH : Antidiuretik Hormone

AF : Ascitic Fluid

AKI : Acute Kidney Injury

ALT : Alanin Aminotransferase

AST : Aspartat Aminotransferase

BT : Bactrial Translocation

DM : Diabetes Meilitus

DNA : Deoxyribose Nucleic Acid

EASL : European Association for the Study of Liver

GGT : Gamma Glutamin Transamin

Hb : Hemoglobin

HBV : Hepatitis B virion

Hct : Hematokrit

HCV : Hepatitis C virion

HDL : High Density Lipoprotein

HRS : Hepatorenal Syndrome

HT : Hipertensi

HVPG : Hepatic Venous Pressure Gradient

IM : Intra Muskular

ISO : Informasi Sediaan Obat

IV : Intra Vena

JKN : Jaminan Kesehatan Nasional

K : Kalium

xvi

xviii

x

LDL : Low Density Lipoprotein

LED : Laju Endap Darah

LOLA : L-Ornithine L-Aspartate

Na : Natrium

OAINS : Obat Anti Inflamasi Non Steroid

PAG : Phosphate Activated Glutaminase

PBP : Penisilin Binding Protein

PMN : Polymorphonuclear

RR : Respiratory Rate

SBP : Spontaneus Bacterial Peritonitis

SEARO : South East Asia Regional Office

SGOT : Serum Glutamic Oxaloacetic Transminase

SGPT : Serum Glutamic Piruvic Transminase

SH : Sirosis Hati

SHR : Sindrom Hepatorenal

TD : Tekanan Darah

WBC : White Blood Cell

WHO : World Health Organization

xvii

66

DAFTAR PUSTAKA

Alaniz, C., and Regal, R., 2009. Spontaneus Bacterial Peritonitis Review of

Treatment Options. World Journal of Gastroenterology.Vol.34.No.4

Ali, A., Farid, S., Amin, M., Kassem, M., Al-Garem, N. 2014. Clinical Study on the

Therapeutic Role of Midodrine in Non azotemic Cirrhotic Patients with

Tense Ascites: A Double-Blind, Placebo-Controlled, Randomized Trial. Hepato-Gastroenterology. Vol 61,pp :1915-1924.

Badawy, A.A., Zaher, T.I., Sharaf, S.M., Emara, M.H., Shaheen, N.E., Aly, T.F., 2013.

Effect of alternative antibiotics in treatment of cefotaxime Resistant

Spontaneus bacterial peritonitis. World Journal of Gasteoentrerology. Vol.19,

issue 8.

Barreales, M., Fernandez, M.. 2011. Spontaneous bacterial peritonitis. REV ESP

ENFERM DIG. Volume : 103, pp : 255-264

Baradero, M., Dayrit, M.W., Siswadi, Y., 2008. Klien Gangguan Hati : Seri Asuhan

Keperawatan.Dalam : M. Ester (Ed.)Jakarta: EGC; Hal 2.

Bari., K dan Tsao., G.G. 2012. Treatment of portal hypertension.World J

Gastroenterology . Vol : 18(11), pp : 1166-1175

Bendtsen, F., Gronbaek, H., Hansen, B.J., Aagaard, J.2012. Treatment of ascites

and spontaneous bacterial peritonitis.Dan Med J.Volume : 59.

Betty., Gahart,Adrienne R. Nazareno. 2016. Intravenous Medications: A

Handbook for Nurses and Health Professionals. Amerika: Elsevier Health

Sciences.

Bibi, S., Ahmed, W., Arif, E., Khan, F., and Alam, S.E., 2015. Clinical, Laboratory

and Bacterial Profile of Spontaneous Bacterial Peritonitis in Chronic Liver.

World Journal of Gastroenterology. Vol. 25 No. 2, pp. 95-99.

Biecker,E. 2011. Diagnosa and Ascites in liver cirrhosis. World Journal of

Gastroenterology. Vol 17, pp. 10-19.

Bruns T, Stallmach A. 2014. Spontaneous and secondary bacterial peritonitis in

cirrhotic patients with ascites.http://europepmc.org/abstract/MED/22144140.

(Diakses tanggal 16 desember 2015).Cleve Clin J Med. Vol : 78 pp.597-605.

xviii

Brunton, L., Chabner, B and Knollman, B. 2008. Goodman & Gillman’s The

Pharmacological basic of Therapeutic. Edisi ke-11, New York : McGraw-

Hill,pp. 692-700.

Corwin, Elizabeth J.2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC; hal 646-679.

Dipiro, J.T.,Schwinghammer, T.L., Hamilton,C.W., 2008. Pharmacotherapy

Handbook. New York; McGraw-Hill.

Dipiro, J.T.,Schwinghammer, T.L., Hamilton,C.W., 2012. Pharmacotherapy

Handbook. New York; McGraw-Hill.

Deck, H.D., Winston, L.G., 2015b. Beta-Lactam & Other Cell Wall- & Membrane-

Active Antibiotics. In: B.G. Katzung, A.J. Trevor, (Eds.). Basic & Clinical

Pharmacology Ed. 13th, New York: McGraw-Hill Co., pp. 1034-1060.

DEPKES., 2007.Pharmaceutical Care untuk Penyakit Hati. Jakarta : Ditjen Bina

Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI.

Deming, P., Newnham, M.S., and Bobo, K.S. 2010. Complications of chornic liver

disease. Gastroenterologi and Nutrition. Vol.70.

Emiliana W. 2013. Sirosis Hepatis Child Pugh Class C dengan Komplikasi Asites

Grade III dan Hiponatremia. Medula., Vol. 1 No. 5,pp : 51-57.

Emmanuel, a., Inns, Stephen., 2014. Gastroenterologi dan Hepatologi. Jakarta :

Erlangga.hal. 153-164.

European Association for the study of the liver,2010.EASL Clinical Practice

Guidelines on the Management of Ascites, Spontaneous bacterial

peritonitis, and Hepatorenal syndrome in cirrhosis. EASL journal of

hepatology. Vol.53, pp 397-417.

Godong,Brigitta.2013.Patofisiologi dan Diagnosis Asites pada Anak .J Indon Med

Assoc, Vol. 63. No.1.

ISO, 2013. Informasi Spesialite Obat Indonesia, Vol. 49, Jakarta: PT. ISFI

Penerbitan, pp. 139-145.

Katzung, Bertem G., 2007. Farmakologi Dasar Dan Klinik. Edisi ke-8, Jakarta

:Salenba Medika, hal.271-231.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Strategi Nasional Pengendalian TB

Di Indonesia. http ;//www.tbindonesia.or.id/2012/04/09/ buku-pedoman-

nasional-tb. Diakses tanggal 25 Desember 2016.

67

xix

Koulaouzidis, Bhat, Karagiannidis, et al.2007. Spontaneous bacterial peritonitis.

Postgrad Med J. Volume : 83, pp : 379–383.

Longo. 2013. Horrison’s Manual of Medicine. Edisi Delapan Belas. United States of

America, hal. 261-275.

Maradiya,J.2010.Pharmacokinetics of ceftriaxone. International Journal of Medical

Science and Public Health . Volume : 10. Issue 5.

McEvory, G.K., 2008. AHFS Drug Information Book 1. United States of America:

America Society of Health System Pharmacist.

McNally.,Peter.2012.Liver Secret. World Journal of Gastroenterology. Vol 20, pp.

256-260.

McPhee, S., Ganong, W., 2006. Pathophysiology of Disease-An Introduction to

Clinical Medicine. San Francisco, California : The McGraw-Hill Companies.

Moore., C,Thiel., D. 2013. Cirrhotic ascites review: Pathophysiology, diagnosis and

Management. World J Hepatol. Volume : 5, pp: 251-263.

Mubin.,H. 2001. Ilmu Penyakit Dalam.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. Hal.324-

326.

North-Lewis, Penny. 2008. Drug and the Liver 1 th Edition. London. Pharmaceutical

Press.

Nurjanah S., 2006. Sirosis Hati., Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta Pusat.

Nurrachmah, Elly., dan Angriani, Rida. 2011. Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi.

Singapura : Elsevier, hal. 192-197

Patasik, YZ., Waleleng, BJ., Wantania. F.,, 2015. Profil Pasien Sirosis Hati yang

dirawat Inap di RSUP PROF.DR.R. KANDOU MANADO Periode Agustus

2014 - Agustus 2014. e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1.

Perazzo JC, Tallis S, Delfante A, Souto PA, Lemberg A, Eizayaga FX, et al. 2012.

Hepatic encephalopathy: An approach to its multiple pathophysiological

features. World J Hepatol. Vol :4(3), pp : 50- 65.

Petri, W.A., 2006. Antibiotic. In:Brunton, L., Chabner, B and Knollman, B. Goodman

& Gillman’s The Pharmacological basic of Therapeutic. Edisi ke-11, New

York : McGraw-Hill, Chapter 43-45.

68

xx

Price,Sylvia A dan Wilson, Lorraine M. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-

Proses Penyakit. Edisi ke-1.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran hal.472-505.

Purohit., P,Malek., S,Desai., L,Sadadia, M. 2014. A study of bacteriological profile of

ascitic fluid in suspected clinical cases of spontaneous bacterial peritonitis.

International Journal of Medical Science and Public Health . Vol. 4.Issue 4.

Putz, R., Pabst, R., 2000. Sobotta Atlas Anatomi Manusia, Jilid dua. Dalam : YJ.

Suyono (Ed.).Jakarta : EGC, Hal : 142.

Ribeiro, T.C., Cebli, J.M., Kondo, M. 2008. Spontaneus Bacterial Pertitonitis: How

to dealwith this life-threatening cirrhosis. Volume 4, pp :919-925.

Riggio O, Ridola L, Pasquale C. 2010. Hepatic encephalopathy therapy: An

overview.World J Gastrointest Pharmacol Ther.;Vol : 1, pp : 54-63.

Saadi, T., Khours. S.,Veitsman, E., Baruch, Y.,Pasteur, A. 2013. Spontaneous

bacterial peritonitis with a very high leukocyte count in ascitic fluid caused

by Haemophilus influenza. International Journal of General Medicine, Volume

: 6,pp : 689–69.

Silbernagl, S dan lang, F., 2006. Teks dan Atlas Berwarna Patofisiologi. Setiawan,

I., Mochtar., I., (penerjemah) ., Resmisari, T., Liena., (Editor).Jakarta : EGC.

Hal : 171-175.

Soekardjo, B., Hardjono, S., dan Sondakh, R., 2008. Hubunagan Struktur Aktivitas

Obat Antibiotika. In : Siswandono, dan Soekardjo,H. Kimia Medisinal. Edisi

ke-2. Surabaya:Airlangga University press, hal. 110-153.

Sudoyo.,Aru W. Ilmu Penyakit Dalam. Edisi lima. Jakarta Pusat : Ilmu Penyakit

Dalam, hal. 668-681.

Sweetman, Sean C.,2009. Martindale The Complete Drug Reference 36 Edition

London: Pharmacetical Press,pp.237-238.

Tasnif, S.K., Dhiman, R.K., 2011. Prevention and Management of Bacterial

Infection in Cirrhosis. Int.J.Hepatol.,Vol.2011,p.1-7., 2011. Hepatitis V Virus

Infection Among Different Sex and Age Groups in Pakistani Punjab. Virol.J., .

1-5.

Tasnif, Y., O dan Hebert, M., F. 2011. Komplikasi Penyakit Hati Stadium

Akhir.Penerjemah :Lyrawati.

69

xxi

Tsochatzis, E., Bosch, J., Burroughs, A., 28 Januari 2014. Liver Cirrhosis.

http://dx.doi.org/10.1016/ S0140-6736(14)60121-5. Diakses tanggal 10 Oktober

2015.

Wakim FJ. 2011. Hepatic encephalopathy: suspect it early in patients with

cirrhosis.

Walker, R., dan Whittlesea, C. 2012. Clinical Pharmacy and Therapeutics. Edisi ke-

5. China : Elsevier,pp : 238-254

Wecker, L., Crespo, L.M., Dunaway, G., Faingold, C., Watts, S., 2010. Bacterial Cell

Wall Synthesis Inhibitors. Brody’s Human Pharmacology:

Molecular to Clinical Ed. 5th, Philadelphia: Mosby Inc., pp.528-542.

Wells, B.g., Dg, Dipiro, J.T.,Schwinghammer, T.L., Hamilton,C.W., 2012.

Pharmacotherapy Handbook. New York; McGraw-Hill,p.185-190.

Widjaja, F.F ., Kaaejadi, T., 2011. Pencegahan Pendarahan Berulang pada Pasien

Sirosis Hati. http://www.budilukmanto.org/index.php/sirosis-hepatis/41-

sirosis-hepatis/250-pencegahan-pendarahan, diakses tanggal 5 Desember 2015.

70