skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh
TRANSCRIPT
PERKATAAN DAN PERBUATAN RASULULLAH SAW
DALAM PERSPEKTIF MULTIPLE INTELLIGENCES
Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh: Nurul Izzah
NIM. 10311012
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL- QUR`AN (IIQ) JAKARTA
2015 M/1436 H
PERKATAAN DAN PERBUATAN RASULULLAH SAW
MULTIPLE INTELLIGENCES
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
QUR`AN (IIQ) JAKARTA
PERKATAAN DAN PERBUATAN RASULULLAH SAW
DALAM PERSPEKTIF MULTIPLE INTELLIGENCES
Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh: Nurul Izzah
NIM. 10311012
Pembimbing
DR. H. Rachmat Mulyono, M.Si, Psi
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL- QUR`AN (IIQ) JAKARTA
2015 M/1436 H
PERKATAAN DAN PERBUATAN RASULULLAH SAW
MULTIPLE INTELLIGENCES
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
QUR`AN (IIQ) JAKARTA
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Perkataan dan Perbuatan Rasulullah
SAW dalam Perspektif Multiple Intelligences” yang disusun
oleh Nurul Izzah dengan Nomor Induk Mahasiswa 10311012
telah melalui proses bimbingan dengan baik dan disetujui
untuk diujikan ke sidang munaqasyah.
Jakarta, 5 Agustus 2015
Pembimbing
DR.H. Rachmat Mulyono, M.Si, Psi
PERKATAAN DAN PERBUATAN RASULULLAH SAW
DALAM PERSPEKTIF MULTIPLE INTELLIGENCES
Skripsi ini Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh:
Nurul Izzah
NIM. 10311012
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA
2015 M/1436 H
PERKATAAN DAN PERBUATAN RASULULLAH SAW
DALAM PERSPEKTIF MULTIPLE INTELLIGENCES
Skripsi ini Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh:
Nurul Izzah
NIM. 10311012
Pembimbing
DR. H. Rachmat Mulyono, M.Si, Psi
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA
2015 M/1436 H
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Perkataan dan Perbuatan Rasulullah
SAW dalam Perspektif Multiple Intelligences” yang disusun
oleh Nurul Izzah dengan Nomor Induk Mahasiswa 10311012
telah melalui proses bimbingan dengan baik dan disetujui
untuk diujikan ke sidang munaqasyah.
Jakarta, 5 Agustus 2015
Pembimbing
DR.H. Rachmat Mulyono, M.Si, Psi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masa depan adalah masa yang penuh dengan
tantangan, dimana teknologi semakin canggih dan
didominasi oleh negara Barat yang menganut paham non
Muslim, perlu kiranya kita sebagai umat Muslim peka
terhadap kehidupan saat ini. Abad ke-21 ini merupakan
abad kompetitif. Indonesia sebagai satu kesatuan bangsa
dan tanah air akan terus menghadapi kompetisi yang
ketat di dunia internasional dalam banyak hal yang
menyangkut kebutuhan hidup manusia. Untuk itu, bangsa
ini secara internal perlu mempersiapkan diri menjadi
bangsa yang cerdas, kokoh, kokoh akidahnya, kuat
fisiknya dalam segala bidang kehidupan. Mayoritas
bangsa ini adalah Muslim, maka tentu menjadi tanggung
jawab kaum Muslim pulalah untuk meneguhkan
kedudukan dan kemampuan umat sehingga umat Islam
dapat secepatnya maju, tidak kalah dengan yang lain.
Sebagai bangsa Indonesia tentu kita sangat
mengharapkan negara ini bisa menjadi negara yang maju
tidak hanya sebatas negara yang berkembang. Bangsa
Indonesia telah berjuang dalam mencapai kemerdekaaan,
2
walaupun bangsa ini telah merdeka akan tetapi kita dapat
mengatakan bahwa di tengah banyaknya keberhasilan
yang telah tercapai ternyata masih kita temukan
kekurangan-kekurangan yang menggambarkan masih
jauhnya hasil yang dicapai dari cita-cita bangsa ini yaitu:
1. Pembangunan yang Tidak Merata Bila kita pernah mengunjungi daerah
pedalaman di luar jawa, maka kita akan merasakan bagaimana kurangnya sarana dan prasarana yang memadai di daerah tersebut.
2. Tingginya Nilai Korupsi Indonesia terkenal sebagai negara yang tinggi nilai korupsinya.
3. Pungutan Liar yang Merajalela. Pungutan liar atau juga terkenal dengan istilah pungli semakin merajalela. Kita bisa menemukan kasus ini dimana-mana, mulai dari bagian bea cukai hingga pembuatan KTP.
4. Biaya Produksi yang Tinggi. Walaupun Indonesia terkenal memiliki biaya tenaga kerja yang murah, namun hal ini tidak didukung dengan efisiensi biaya produksi. Banyak faktor yang menyebabkan tingginya biaya produksi. Mulai dari harga bahan baku lokal yang tinggi, hingga besarnya biaya yang harus dikeluarkan pengusaha untuk berbagai urusan. Hal inilah yang menyebabkan produk buatan Indonesia tidak bisa bersaing dengan produk dari negara lain.
5. Nilai Impor Yang Tinggi.
3
Contoh konkrit mengenai hal ini adalah masih dilakukannya import beras dari Vietnam padahal Indonesia terkenal sebagai negara dengan swasembada beras.
6. Angka Kriminalitas yang Tinggi Tidak bisa dipungkiri bahwa angka kriminalitas di Indonesia tergolong tinggi terlebih di kota - kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dll. Perampokan, pemerkosaan, pembunuhan.
7. Kebijakan Pemerintah yang Sering Rancu. Ada banyak kebijakan pemerintah yang dinilai rancu dan tidak sesuai dengan kondisi yang terjadi di lapangan sehingga pada akhirnya kebijakan tersebut menjadi tidak berguna padahal untuk membuat dan merumuskan suatu kebijakan diperlukan biaya yang tidak sedikit.
8. Tingginya Jumlah Pegawai Pemerintah yang Tidak Disiplin.
9. Biaya Pendidikan dan Kesehatan yang Tinggi Masih ingat slogan: orang miskin dilarang sakit? fenomena seperti itu masih sering terjadi di masyarakat. Biaya pendidikan juga saat ini semakin tidak terjangkau oleh masyarakat miskin.1
Negara Indonesia adalah negara yang kaya akan
Sumber Daya Alamnya oleh karenanya, hal ini akan
menunjang bila beriringan dengan kualitas Sumber Daya
Manusianya. Jika bangsa Indonesia ingin berkiprah
dalam percaturan global,menjadi negara yang maju
1 http://carapedia.com/kelemahan_indonesia_info3662.html, diakses
pada tanggal 26 Mei 2014.
4
maka, langkah pertama yang harus dilakukan adalah
menata Sumber Daya Manusia terutama menyangkut
aspek emosional, spiritual, kreativitas,moral, dan aspek
intelektual. Hal ini dapat diupayakan melalui sistem
pendidikan yang berkualitas, baik secara informal,
formal, maupun non-formal, mulai dari pendidikan dasar
sampai pendidikan tinggi.
Pembentukan Sumber Daya Manusia merupakan
dasar, fungsi dan tujuan di dalam pendidikan nasional
sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Bab 2 Pasal 3 yang
berbunyi:
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi Marusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.2
Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk
membangun dan meningkatkan Sumber Daya Manusia.
2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab 2 Pasal 3
5
Sumber daya manusia yang unggul tentu akan
menghasilkan aset-aset bangsa Indonesia yang unggul
yang nantinya akan memajukan negara Indonesia menuju
era globalisasi yang penuh tantangan, sehingga disadari
bahwa pendidikan merupakan sesuatu yang fundamental
bagi setiap individu.
Dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke-3 yang
berbunyi: “… melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial,…”.3 Mencerdaskan kehidupan bangsa
merupakan salah satu janji kemerdekaan, janji yang harus
terlunaskan untuk anak-anak bangsa Indonesia.
Pada hakikatnya setiap anak yang dilahirkan di
dunia ini adalah istimewa “ Every child is special”.
Setiap anak yang lahir di dunia memiliki kecerdasan,
keterampilan yang unik, kemampuan dan impian. Setiap
anak cepat atau lambat mereka semua akan belajar,
namun dengan kecepatannya masing-masing. Sebagian
3 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pembukaan (Preambule)
6
anak-anak yang dilahirkan di dunia ini ada yang
membawa pisau kecerdasan yang tajam, dan ada
sebagian dilahirkan dengan pisau yang kurang tajam. Jika
yang belum tajam itu diasah, maka akan menjadi pisau
yang tajam. Sebaliknya, jika yang sudah tajam itu
dibiarkan, maka pisau itu akan berkarat dan tumpul.
“Kecerdasan memang diturunkan secara hereditas
yang disebut sebagai aspek nature, tetapi stimulasi dan
masukan yang diperoleh dari lingkungan, yang disebut
aspek nurture, juga sangat menentukan kecerdasan apa
yang akan berkembang pada diri anak nantinya”.4
Sebagai umat Islam tentu mengetahui sosok yang
paling nyata seorang manusia pilihan yang menjadi
parameter keislaman yang dapat memberikan inspirasi
dan referensi abadi dalam kehidupan ini, dialah
Rasulullah Muhammad SAW.
Rasulullah SAW adalah seorang nabi yang diutus
sebagai rahmat bagi seluruh alam, beliau adalah sosok
manusia yang sempurna, Ilmu yang diajarkan Rasulullah
SAW merupakan ilmu keselamatan, ilmu yang sangat
4 Bunda Lucy, Mendidik Sesuai dengan Minat dan Bakat Anak (Painting Your Children’s Future),(Jakarta: PT Tangga Pustaka, 2009), Cet. Pertama, h. 5
7
bermanfaat dan sangat dibutuhkan, yang mengantarkan
kita pada kebahagian dunia dan akhirat, sebab ilmu
tersebut adalah cahaya yang yang telah diturunkan Allah
SWT dari langit untuk menerangi hamba-hamba-Nya.
Kecerdasan Rasulullah SAW untuk ukuran
manusia tak ada yang bisa menandinginya. Kecerdasan
beliau telah jauh menembus ke alam maknawi sedangkan
kebanyakan manusia pada umumnya, hanya berputar
sampai pada tataran ilmu lahiriah saja, yang terkadang
lebih banyak kelirunya dari pada benarnya. Kecerdasan
Rasulullah SAW adalah kecerdasan yang murni dari
“Sang Maha Guru” Allah SWT. Kecerdasan beliau
merupakan hikmah dan anugerah langsung dari “Sang
Pemilik Kecerdasan” Allah SWT. Kecerdasan yang
dimiliki Rasulullah SAW tak perlu diragukan lagi,
langkah hidup dan biografi beliau layak menjadi metode
kehidupan dan parameter amal perbuatan seseorang
karena Allah SWT telah memerintahkan kepada kita
untuk megikuti sirah beliau.
Allah SWT berfirman:
8
ô‰s)©9 tβ%x. öΝä3s9 ’Îû ÉΑθß™u‘ «! $# îοuθ ó™é& ×π uΖ|¡ym yϑÏj9 tβ% x.
(#θ ã_ö� tƒ ©!$# tΠöθ u‹ ø9$#uρ t� ÅzFψ$# t� x.sŒuρ ©! $# #Z�� ÏVx. ∩⊄⊇∪
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat
dan Dia banyak menyebut Allah”. (QS. Al-Ahzab
[33]:21).5
Dari pengertian ayat tersebut Allah SWT
menerangkan bahwasanya Rasulullah SAW merupakan
panutan yang sempurna yaitu sebagai suri tauladan untuk
umat manusia. Akan tetapi saat ini maraknya umat Islam
mengidolakan orang lain dalam panutan mencari
keteguhan hidup yang lebih baik, mulai dari kalangan
artis lokal, artis mancanegara, para ilmuan non muslim
sekalipun, hingga melupakan Rasulullah SAW sebagai
pembawa risalah ke bumi ini. Hal ini sangatlah miris,
mengapa umat Islam sendiri tidak menjadikan Rasulullah
SAW sebagai idola untuk menuntun hidupnya di masa
kelak ?
5 Departemen Agama RI, AL-Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta: Cahaya Qur’an: 2008), h. 420
9
Sebagai umat Islam, sudah sepatutnya kita
menempatkan Rasulullah SAW sebagai idola sepanjang
masa. Tidakkah kita malu sebagai umat Islam yang tidak
menempatkan Rasulullah sebagai idola dalam hidup ini ?
bahkan banyak cedekiawan non muslim yang tidak
memeluk agama Islam justru menyanjung Nabi
Muhammad layaknya idola yang dikaguminya dan sering
menjadikan inspirasi dalam hidupnya saat ini. Salah
satunya seorang penulis barat Michael H. Hart, bahkan
dia menempatkan Rasulullah menjadi sosok yang paling
berpengaruh dalam sejarah dan pekembangan peradapan
dunia. Michael H. Hart di dalam bukunya 100 Orang
Paling Berpengaruh di Dunia Sepanjang Sejarah
mengatakan: “Saya memilih Muhammad Saw. sebagai
tokoh teratas dalam daftar paling berpengaruh di dunia
mungkin mengejutkan sejumlah pembaca dan
dipertanyakan oleh yang lain. Namun, dialah satu-
satunya orang dalam sejarah yang sangat berhasil, baik
dalam hal keagamaan maupun sekuler”.6
6 Michael H. Hart, 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia Sepanjang Sejarah,terj Ken Ndaru dan M. Nurul Islam, ( Jakarta: Hikmah(PT Mizan Publika), 2009 ), Cet Ke-2, h.1
10
Dari banyaknya teori kecerdasan dalam dunia
pendidikan, salah satunya adalah multiple intelligences
yaitu teori kecerdasan yang dimunculkan oleh Dr.
Howard Gardner. Penulis sangat tertarik dengan teori ini
sebab ada tiga paradigma mendasar yang telah di ubah
oleh Gardner sebagaimana yang dikemukakan Munif
Chatib didalam bukunya Sekolahnya Manusia: Sekolah
Berbasis Multiple Intelligences di Indonesia yaitu :
1. Kecerdasan tidak di batasi tes formal yaitu kecerdasan seseorang tidak mungkin dibatasi oleh indikator-indikator yang ada dalam achievement test (tes formal). Sebab setelah diteliti, ternyata kecerdasan seseorang itu selalu berkembang (dinamis), tidak statis. Menurut Gardner, kecerdasan dapat dilihat dari kebiasaan seseorang. Padahal, kebiasaan adalah perilaku yang diulang-ulang.
2. Kecerdasan itu multidimensi yaitu kecerdasan seseorang dapat dilihat dari banyak dimensi, tidak hanya kecerdasan verbal (berbahasa) atau kecerdasan logika. Gardner sepertinya sengaja tidak memberikan label tertentu pada makna kecerdasan seperti yang dilakukan oleh para penemu teori kecerdasan lain, misalnya Alferd Binet dengan IQ, Emotional Daniel Goleman, dan Adversity Quotient oleh Paul Scholtz. Namun, Gardner menggunakan istilah “multiple” sehingga memungkinkan ranah kecerdasan tersebut terus berkembang.
11
3. Kecerdasan, proses discovering ability yaitu multiple intelligences punya metode discovering ability, artinya proses menemukan kemampuan seseorang. Metode ini meyakini bahwa setiap orang pasti memiliki kecenderungan jenis kecerdasan tertentu. Kecenderungan tersebut harus ditemukan melalui pencarian kecerdasan. Multiple Intelligences menyarankan kepada kita untuk mempromosikan kemampuan atau kelebihan seorang anak dan mengubur ketidakmampuan atau kelemahan anak. Proses menemukan inilah yang menjadi sumber kecerdasan seorang anak.7
Dalam skripsi ini penulis mencoba membuktikan
bahwasanya teori tersebut sudah ada pada diri Rasulullah
SAW yang mana, sosok Rasulullah SAW merupakan
sosok yang lebih dari sekedar teori yang mampu
memberikan contoh suri tauladan yang baik dan nyata
bagi umatnya.
Dengan demikian, maka menarik perhatian penulis
untuk mengetahui lebih jauh kecerdasan-kecerdasan
Rasulullah SAW yang diajukan dalam bentuk skripsi
dengan judul “Perkataan dan Perbuatan Rasulullah SAW
dalam Perspektif Multiple Intelligences”.
7 Munif Chatib, Sekolahnya Manusia: Sekolah Berbasis Multiple
Intelligences di Indonesia, (Bandung : Kaifa,2009), Cet Ke-1, h. 70-78
12 B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan permasalahan yang disajikan pada
latar belakang masalah di atas, maka penulis
mengidentifikasikan sebagai berikut:
1. Membentuk Sumber Daya Manusia yang
berkualitas
2. Menjadikan Rasulullah SAW sebagai idola
sepanjang masa
3. Perkataan dan perbuatan Rasulullah SAW dalam
perspektif multiple intelligences Multiple
intelligences dalam perspektif Dr. Howard
Gardner.
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Agar penelitian lebih terarah maka penulis
membatasi penelitian ini khusus pada analisis: Perkataan
dan perbuatan Rasulullah SAW dalam perspektif multiple
intelligences.
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka
masalahnya dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apa saja
perkataan dan perbuatan Rasulullah SAW dalam
perspektif multiple intelligences ?”.
13 D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka
dapat diketahui bahwa penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kecerdasan-kecerdasan beliau melalui
perkataan dan perbuatan Rasulullah SAW dalam
perspektif multiple intelligences.
E. Kegunaan Penelitian
1. Secara teoritis
a. Menambah khasanah ilmu agama Islam dan ilmu
pendidikan agama Islam khususnya mengenai
kecerdasan.
b. Penelitian ini di harapkan dapat memberi
masukan atau dapat dijadikan sebagai bahan
kajian lebih lanjut untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan pendidikan, bidang ilmu agama
Islam, ilmu pendidikan, tafsir dan hadis
khususnya mengenai kecerdasan.
2. Secara praktis
a. Memberikan kontribusi pemikiran khususnya bagi
para guru Pendidikan Agama Islam atau
pengelola pendidikan lainnya dalam memberikan
cerita-cerita mengenai kecerdasan Rasulullah
14
SAW kepada peserta didik, agar dapat
menumbuhkan rasa cinta peserta didik kepada
baginda Rasulullah SAW.
b. Mengungkap masalah-masalah yang timbul dalam
lapangan pendidikan dan masyarakat serta
memberikan solusinya sehubungan dengan
masalah kecerdasan.
F. Tinjauan Pustaka
Berpijak pada judul, rumusan masalah dan tujuan
yang hendak dicapai dalam penulisan skripsi ini, maka
penulis mengacu pada sumber data yang memiliki
relevansi dengan penelitian ini. Diantaranya yaitu:
1. Skripsi yang ditulis oleh Nazimah, Fakultas
Tarbiyah mahasiswi Institut Ilmu Al Qur’an
(IIQ) Jakarta tahun 2012 yang berjudul
“Penerapan Kepribadian Rasulullah SAW pada
Remaja Awal Usia (12/13-17/18) dalam
Keluarga”. Dalam skripsi Nazimah membahas
mengenai penerapan kepribadian Rasulullah
SAW pada remaja awal dalam keluarga dan
peran orang tua dalam menerapkan
kepribadian Rasulullah SAW pada remaja awal
15
dalam keluarga. Nazimah berkesimpulan
bahwasanya menerapkan akhlak-akhlak
Rasulullah SAW pada dasarnya bergantung
pada proses pembelajaran, pengesahan, dan
pelatihan yang dilakukan sepanjang hayat dan
orang tua sangat berpengaruh dalam penerapan
akhlak-akhlak Rasulullah SAW. Walaupun
dalam skripsi nazimah membahas mengenai
Rasulullah SAW, namun lebih khusus dalam
penerapan kepribadian pada remaja awal usia
(12/13-17/18) dalam keluarga, sedangkan
penulis membahas kecerdasan-kecerdasan
Rasulullah SAW melalui perkataan dan
perbuatan beliau yang di kemas dalam
perspektif multiple intelligences.
2. Skripsi yang ditulis oleh Nasih Lianasari,
Fakultas Tarbiyah mahasiswi Institut Ilmu Al
Qur’an (IIQ) Jakarta tahun 2008 yang berjudul
“Nilai-Nilai Pendidikan dalam Kehidupan
Poligami Rasulullah SAW”. Dalam skripsi
Nasih membahas latar belakang, tujuan
Rasulullah melakukan poligami dan nilai-nilai
pendidikan yang dapat diambil dari praktek
16
poligami Rasulullah SAW. Nasih
berkesimpulan bahwasanya poligami yang
dilakukan oleh Rasulullah SAW bukanlah
berdasarkan hasrat duniawi melainkan banyak
faktor yang melatar belakanginya, seperti
tujuan dakwah, penetapan syariat dan tujuan
kemanusiaan. Walaupun dalam skripsi Nasih
membahas mengenai Rasulullah SAW, namun
lebih khusus pada nilai-nilai pendidikan beliau
dalam berpoligami, sedangkan penulis
membahas kecerdasan Rasulullah SAW yang
di kemas dalam perspektif multiple
intelligences.
3. Skripsi yang ditulis oleh Yuli Rahmawati,
Fakultas Tarbiyah mahasiswi Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2008
yang berjudul “Penerapan Metode
Pembelajaran Berbasis Multiple Intellegences
Untuk Meningkatkan Prestasi Pendidikan
Agama Islam Siswa SMP N I Kalibawang
Kulon Progo”. Walaupun dalam skripsi ini
juga membahas Multiple Intellegences, namun
Yuli lebih menitikberatkan pada penerapan
17
Metode Pembelajaran Berbasis Multiple
Intellegences dalam meningkatkan keaktifan
siswa dalam pembelajaran dan meningkatkan
prestasi PAI, sedangkan penulis lebih
menitikberatkan kecerdasan Rasulullah SAW
di kemas dalam perspektif multiple
intelligences.
G. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan proposal skripsi ini
berpedoman pada buku “ Pedoman Penulisan Skripsi,
Tesis dan Desertasi (Edisi Revisi)” yang diterbitkan oleh
Institut Ilmu Alquran (IIQ) cetakan kedua tahun 2011.
Dalam penulisan skripsi ini penulis membagi
pembahasan menjadi 5 bab, dengan sistematika sebagai
berikut :
BAB I Pendahuluan : yang Mencakup Latar
Belakang Masalah, Identifikasi Masalah,
Pembatasan dan Perumusan Masalah,
Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,
Tinjauan Pustaka dan Sistematika
Penulisan.
18
BAB II. Kajian Teori : yaitu Pengertian
Perkataan Rasulullah SAW, Pengertian
Perbuatan Rasulullah SAW, Pengertian
Multiple Inteligences, Kriteria dan
Macam-Macam Multiple Inteligences,
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Inteligensi.
BAB III. Metodologi penelitian : Tempat dan
Waktu Penelitian, Jenis dan Pendekatan
Penelitian, Metode Pengumpulan Data
dan Metode Analisis Data.
BAB IV. Hasil : Perkataan dan Perbuatan
Rasulullah SAW dalam perspektif
Multiple Intelligences yaitu Perkataan
dan Perbuatan Rasulullah SAW dalam
Linguistic Intelligence, Logical-
Mathematical Intelligence, Spatial
Intelligence, Kinesthetic Intelligence,
Musical Intelligence, Interpersonal
Intelligence, Intrapersonal Intelligence,
Naturalist Intelligence, Exsistensialist
Intelligence.
19
BAB V. Penutup : yang berisi Kesimpulan dan
Saran-Saran.
Daftar Pustaka
Lampiran
174
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,
maka penulis menyimpulkan, sebagai berikut:
1. Perkataan Rasulullah SAW dalam Perspektif Multiple
Intelligences
a. Perkataan Rasulullah SAW dalam Linguistic
Intelligence yaitu Rasulullah seorang orator atau
pendakwah serta beliau menunjukkan kebolehan
bersyair dalam Islam yang tentunya syair-syair
yang mengandung hikmah.
b. Perkataan Rasulullah SAW dalam Musical
Intelligence yaitu mukjizat beliau yang memiliki
suara yang indah, beliau memerintahkan kepada
umatnya agar memperindah suara dalam
melantunkan ayat-ayat suci al-Qur’an.
c. Perkataan Rasulullah SAW dalam Logical-
Mathematical Intelligence yaitu Rasulullah SAW
merupakan seorang ilmuwan dan pedagang yang
sukses dan handal.
175
d. Perkataan Rasulullah SAW dalam Visual/Spatial
Intelligence yaitu Rasulullah membangun dan
merancang kota Madinah menjadi tonggak
pembangunan peradaban Islam, beliau juga
membangun pasar yang menjadi kekuatan
ekonomi masyarakat Madinah. Selain itu, hal ini
juga terlihat dalam hadis-hadis beliau mengenai
kebolehan menggambar dalam Islam dan di dalam
sebuah riwayat bahwasanya Rasulullah SAW
pernah menvisualisasikan gambaran kehidupan
manusia dan ajalnya dengan membuat suatu garis
persegi empat kepada para sahabat, hal ini
merupakan bukti kecerdasan beliau dalam
visual/spasial.
e. Perkataan Rasulullah SAW dalam Bodily-
Kinesthetic Intelligence yaitu sejak kecil ketika
berumur 8 tahun beliau telah mengembala
kambing selain itu, beliau juga membolehkan
beberapa macam perlombaan atau hiburan,
dimana perlombaan tersebut menjadi sarana
olahraga dalam latihan mengolah tubuh yaitu
bermain memanah, bermain anggar.
176
f. Perkataan Rasulullah SAW dalam Interpersonal
Intelligence yaitu beliau menganjurkan kita untuk
selalu berlaku baik kepada sesama manusia
dengan mencintai seperti mencintai diri sendiri
yaitu disyariatkannya adab dalam berinteraksi
dengan sesama manusia misalnya anjuran untuk
berbakti kepada orangtua, berbuat baik terhadap
tetangga, memuliakan tetangga dan sebagainya
g. Perkataan Rasulullah SAW dalam Intrapersonal
Intelligence yaitu beliau sangat mampu
mengendalikan atau menguasai diri beliau dalam
menahan dan mengendalikan sifat amarah.
h. Perkataan Rasulullah SAW dalam Naturalist
Intelligence yaitu beliau telah banyak
menyampaikan berbagai ajaran-ajaran penting
kepada kita mengenai ramah lingkungan, beliau
sangat menyayangi binatang, serta menggalakan
untuk melestarikan lingkungan dengan bercocok
tanam.
i. Perkataan Rasulullah SAW dalam Exsistensialist
Intelligence yaitu beliau sebagai pembawa risalah,
pemimpin agama dari Allah SWT, maka beliau
177
adalah seseorang yang paling mengetahui
eksistensialis kehidupan ini.
2. Perbuatan Rasulullah SAW dalam Perspektif Multiple
Intelligences
a. Perbuatan Rasulullah SAW dalam Linguistic
Intelligence yaitu dalam berbicara beliau selalu
berbicara jelas dan tegas sehingga orang yang
mendengarnya mudah memahami, selain itu
beliau juga adalah sosok yang sangat menjaga
perkataannya dalam berkomunikasi kepada lawan
bicaranya sehingga orang yang diajak bicara tidak
mudah tersinggung terhadap apa yang beliau
ucapkan.
b. Perbuatan Rasulullah SAW dalam Musical
Intelligence yaitu Selain beliau memiliki suara
yang merdu, kebolehan bernyanyi nasyid dan
menabuh rebana telah menambah ranah
karakteristik kecerdasan musikalitas dari segi
perbuatan Rasulullah SAW
c. Perbuatan Rasulullah SAW dalam Logical-
Mathematical Intelligence yaitu beliau memiliki
strategi militer yang hebat dalam ekspedisi
178
peperangan, serta beliau adalah seorang pedagang
profesional yang sukses dan handal.
d. Perbuatan Rasulullah SAW dalam Visual/Spatial
Intelligence yaitu Rasulullah SAW membolehkan
seseorang berimajinasi dalam menggambar atau
melukis yaitu menggambar sesuatu yang tidak
bernyawa.
e. Perbuatan Rasulullah SAW dalam Bodily-
Kinesthetic Intelligence yaitu beliau
mensyariatkan beberapa permainan dan hiburan
dalam bentuk latihan mengolah tubuh yaitu
perlombaan lari cepat, berpacu kuda, dan
memanah.
f. Perbuatan Rasulullah SAW dalam Interpersonal
Intelligence yaitu beliau senantiasa memelihara
ikatan persahabatan, hal itu terbukti dari perilaku
beliau yang senantiasa menghadiahkan sebagian
hartanya kepada teman dekat khadijah.
g. Perbuatan Rasulullah SAW dalam Intrapersonal
Intelligence yaitu beliau adalah sosok yang sangat
pandai dalam mengendalikan diri, beliau tidak
pernah marah karena urusan pribadi, kecuali jika
kesucian atau kehormatan Allah dilanggar.
179
h. Perbuatan Rasulullah SAW dalam Naturalist
Intelligence yaitu beliau senantiasa mengajarkan
kepada kita untuk memperlakukan binatang
dengan baik.
i. Perbuatan Rasulullah SAW dalam Exsistensialist
Intelligence yaitu beliau seorang filosof
sebagaimana akhlak beliau adalah Al Quran.
B. Saran
1. Sebagai umat Islam hendaknya menjadikan Rasulullah
Muhammad SAW menjadi idola sepanjang masa,
sebagaimana Allah SWT menjadikan beliau sebagai
panutan yang sempurna yaitu sebagai suri tauladan
yang baik sepanjang masa.
2. Hendaknya para pendidik terbiasa memberikan cerita-
cerita mengenai perjalanan hidup para nabi utamanya
perjalanan hidup Rasulullah Muhammad SAW, agar
menumbuhkan rasa cinta peserta didik kepada baginda
Rasulullah SAW yang memiliki berbagai kecerdasan.
3. Bagi para orang tua sebaiknya menanamkan nilai-nilai
pendidikan agama pada anak, baik itu ketika masih di
dalam kandungan maupun ketika lahir. Sebagaimana
kita telah mengetahui, bahwa kecerdasan itu
180
diturunkan secara hereditas dan lingkungan atau
nurture yang nantinya sangat menentukan kecerdasan
yang berkembang pada diri anak. Nilai-nilai
pendidikan tersebut dapat di pelajari dengan merujuk
pada berbagai kecerdasan yang di miliki Rasulullah
SAW.
181
DAFTAR PUSTAKA
Abd al-Salam ‘Allusy, Abû Abdullah bin, Ibanah Al-Ahkam
Syarah Bulugh Al-Maram (Jilid Keempat), Kuala
Lumpur: Al-Hidayah Publication, 2010.
Al Asqalani, Ibnu Hajar, Fathul Bâri syarah: Shahih Bukhari
Juz 5, Kairo:Darul Ar-Royan,1986.
Al Asqalani, Ibnu Hajar, Fathul Baari syarah: Shahih Bukhari
1, Jakarta: Pustaka Azzam, 2002.
Al Asqalani, Ibnu Hajar, Fathul Baari syarah: Shahih Bukhari
29, Jakarta: Pustaka Azzam, 2011
Al Asqalani, Ibnu Hajar, Fathul Baari syarah: Shahih Bukhari
3, Jakarta: Pustaka Azzam, 2003.
Al Asqalany, Ibnu Hajar, Fathul Baary Syarh Shahih al
Bukhari, Beirut: Daar al Ma’rifah, 1379 H
Al Bukhari, Muhammad Bin Ismail, bin Ibrahim bin Bardizbah
al-Ja’fi, Abi Abdullah, Shahih Bukhârî, Kairo:
Maktabah Taufiqiyah,2008.
Al Husaini Al Hanafi Ad Damsyiqi, Ibnu Hamzah, Asbabul
Wurud 3: Latar Belakang Historis Timbulnya Hadist-
Hadist Rasul, Jakarta: Kalam Mulia,1996.
Al-Bukhari, Muhammad Bin Ismail, Abu Abdullah,
Eksiklopedia Hadits Shahih Al-Bukhari 2, terj. Dr.
Subhan Abdullah, Idris, Imam Ghazali, Jakarta:
Almahira, 2012.
182
An Nawawi, Imam, Terjemah Syarah Shahih Muslim, Jakarta:
Mustaqiim, 2002.
Armstrong, Thomas, Seven Kinds Of Smart: Menemukan dan
Meningkatkan Kecerdasan Anda Berdasarkan Teori
Multiple Intelligence, terj. Hermaya, Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2002
Asad bin asy-Syaibânî, bin Hanbal bin Halâl bin, Ahmad bin
Muhamad, Musnad al-Imam Ahmad bin Hanbal: Juz 4,
Beirut: Muassasah Ar-Risaalah, 2000.
At-Tirmidzi, Imam Muhammad bin 'Isa, Sunan at - Tirmidzi ,
Riyadh: Maktabah al-Ma’arif, 2008.
bin Abdul Hamid, Abdullah, Kepribadian dan Gaya Hidup
Muhammad SAW, Bogor: Jaya Mulia Pustaka,
2014.
Chatib, Munif, Sekolahnya Manusia: Sekolah Berbasis
Multiple Intelligences di Indonesia, Bandung :
Kaifa, 2009.
Daqiqil ‘Ied, Ibnu, Syarhul Arba’iina Hadiitsan An-
Nawawiyah , Yogyakarta: Media Hidayah, 2005.
Departemen Agama RI, AL-Qur’an dan Terjemahannya,
Jakarta: Cahaya Qur’an: 2008.
Departemen Pendidikan Nasional “Kamus Besar Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa”, Jakarta: PT Gramedia
Pustaka, 2008.
Djaali, Psikologi Pendidikan, Jakarta:Bumi Aksara, 2009
183
Efendi,Agus, Revolusi Kecerdasan Abad 21: Kritik MI, EI,
SQ, AQ dan Successful Intelligence Atas IQ,
Bandung:Alfabeta, 2005
Fatonah, Siti “Menumbuhkan Kecerdasan Majemuk (Multiple
Intelligence) Anak dengan Mengenal Gaya Belajarnya
Dalam Pembelajaran IPA SD”, dalam Jurnal Abstrakai-
Bidayah, Vol. 1 No. 2, Desember 2009
Gardner, Howard Frames of Mind: The Theory Of Multiple
Intelligences, New York: Basic Books, 2011.
Gardner,Howar, Multiple Intelligences: Memaksimalkan
Potensi dan Kecerdasan Individu Dari Masa Kanak-
Kanak Hingga Dewasa, Jakarta: Daras Books,
2013.
Gunawan, Adi W., Genius Learning Strategy: Petunjuk Praktis
untuk Menerapkan Accelerated Learning, Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2006.
H. Hart, Michael, 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia
Sepanjang Sejarah,terj Ken Ndaru dan M. Nurul
Islam, Jakarta: Hikmah PT Mizan Publika, 2009.
Hamzah Uno, Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran,
Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010.
Herdiansyah , Haris. Metodelogi Penelitian Kualitatif Untuk
Ilmu - Ilmu Sosial, Jakarta: Salemba Humanika,
2010.
184
http://carapedia.com/kelemahan_indonesia_info3662.html,
diakses pada tanggal 26 Mei 2014.
http://www.lidwa.com/app/, di akses pada tanggal 11 Juni
2014.
Husain Muslim bin al-Hajjaj al Qusyairi an Naisaburi, Imam
Abûl, Shahih Muslim, Riyadh: Dar Thayyibah
Linnasyri Wattauzi’, 2006.
Jasmine, Julia, Panduan Praktis Mengajar Berbasis Multiple
Intelligences, Bandung: Nuansa, 2007.
John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-
Indonesia, Jakarta: PT Gramedia Pustaka utama, 2005.
Kartono , Karini, Pengantar Metodologi Riset Sosial, Bandung:
Bandar Maju, 1996.
Lucy, Bunda, Mendidik Sesuai dengan Minat dan Bakat Anak
(Painting Your Children’s Future), Jakarta: PT Tangga
Pustaka, 2009.
M. Echols, John dan Shadily, Hassan Kamus Inggris-
Indonesia, Jakarta: PT Gramedia Pustaka utama, 2005.
Matsna,Moh, Pendidikan Agama Islam al-Qur'an Hadis Kelas
X MA, Semarang: PT. Karya Toha Putra, 2009.
Moleong, Lexy. J., Metode Penelitan Kualitatif, Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya,2001.
Mudasir, Ilmu Hadis, Bandung: Pustaka Setia, 2007.
185
Muhammad bin Ismâ'îl al Bukhârî, Abû Abdillâh, Shahih
Bukhârî, Jilid 2, Beirut: Dar Al-Kotob Al Ilmiyah, 2009.
Muhammad bin Ismâ'îl al Bukhârî, Abû Abdillâh, Shahih
Bukhârî, Jilid 4, Beirut: Dar Al-Kotob Al Ilmiyah,
2009.
Muhammad bin Ismâ'îl al Bukhârî, Abû Abdillâh, Shahih
Bukhârî, Jilid 3, Beirut: Dar Al-Kotob Al Ilmiyah,
2009.
Muhammad bin Ismâ'îl al Bukhârî, Abû Abdillâh, Shahih
Bukhârî, Jilid 1, Beirut: Dar Al-Kotob Al Ilmiyah,
2009.
Muhammad bin Yazid bin Majah Al-Qozwini, Abû Abdulloh,
Sunan Ibnu Majah, Beirut : Daru Ihya'il Kutub Al-
Arobiyah, 1987.
Muhammad Yusuf, “Matahari Terbit Dari Barat,”
http://manfaatputih. blogspot..com/2013/08/matahari-
terbit-dari-barat.html, diakses tanggal 4 Juni 2015
Muslim Bin Al-Hajjaj Al-Qusyairi An-Naisaburi, Ensiklopedia
Hadits Shahih Muslim 2, Jakarta: Almahira, 2012.
Musrofi,Muhammad, Melejitkan Potensi Otak, (Yogyakarta:
Pustaka Insan Madani, 2008.
Qaradhawi, Yusuf, Halal dan Haram, terj. Tim Penerbit Jabal,
Bandung: Jabal, 2013,
186
Ratnawati,Sintha, Mencetak Anak Cerdas dan Kreatif, Jakarta:
Penerbit Buku Kompas, 2001.
Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah 14, Bandung: PT. Al-Ma’arif,
1993
Shihab, M. Quraish, Membaca Sirah Nabi Muhammad Saw
dalam Sorotan al- Qur’an dan Hadits-Hadits Shahih,
Jakarta: Lentera Hati, 2011.
Shihab, Quraish, Tafsir al-Misbah; Pesan, Kesan dan
Keserasian Al-Qur’an, Vol.XIV, Jakarta: Lentera
Hati, 2002.
Shihab,Quraish, Wawasan al-Qur’an: Tafsir Tematik Atas
Pebagai Persoalan Umat, Bandung: Mizan, 1996.
Suarca,Kadek, dkk., Kecerdasan Majemuk Pada Anak, dalam
jurnal Sari Pediatri, Vol. 7, No. 2, September 2005.
Subagyo, P. Joko, Metode Penelitian: Dalam Konsep dan
Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta,1991.
Sujanto, Agus, Psikologi Umum, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Sulaiman Bin Al-Asy As-Sajistani, Abu^ Dawud, Sunan Abi
Dawud, Juz 3, Beirut: Dar Ibnu Hazmi, 1997
Suparno, Paul, Teori Inteligensi Ganda dan Aplikasinya di
Sekolah: Cara Menerapkan Teori Multiple Intelligences
Howard Gardner, Yogyakarta: Kanisius, 2007.
Surakhmad,Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah : Dasar,
Metode dan Teknik, Bandung : Tarsito, 1990.
187
Syafii Antonio, Muhamad dan Tim TAZKIA, Ensiklopedia
Ladership dan Manajemen Muhammad SAW “The
Super Leader Super Manager”: Kepemimpinan dan
Strategi Militer (Military Leadership and Strategy),
Jakarta: TAZKIA, 2010.
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Pembukaan (Preambule)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab 2 Pasal 3
Uno Hamzah B., dan Kuadrat Umar, Masri, Mengelola
Kecerdasan Dalam Pembelajaran: Sebuah Konsep
Pembelajaran Berbasis Kecerdasan, Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2009.
Uno, Hamzah, Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran,
Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010.
Yahya Bin Syaraf Nawawi, Muhyiddin, Hadits Arba'in
Nawawiyah, Maktab Dakwah dan Bimbingan Jaliyat
Rabwah,2007.