skripsi - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/40686/1/pendahuluan.pdfkarena otot jantung kehilangan...

23
i SKRIPSI FITRI ARINDA STUDI PENGGUNAAN ISOSORBID DINITRAT PADA PASIEN INFARK MIOKARD AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP (Penelitian Dilakukan di Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2018

Upload: others

Post on 31-Dec-2019

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/40686/1/PENDAHULUAN.pdfkarena otot jantung kehilangan suplai oksigen. Penyebab IMA yang paling sering adalah oklusi lengkap atau hampir

i

SKRIPSI

FITRI ARINDA

STUDI PENGGUNAAN ISOSORBID DINITRAT PADA PASIEN INFARK MIOKARD AKUT DI

INSTALASI RAWAT INAP (Penelitian Dilakukan di Rumah Sakit Islam

Aisyiyah Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2018

Page 2: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/40686/1/PENDAHULUAN.pdfkarena otot jantung kehilangan suplai oksigen. Penyebab IMA yang paling sering adalah oklusi lengkap atau hampir

ii

Page 3: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/40686/1/PENDAHULUAN.pdfkarena otot jantung kehilangan suplai oksigen. Penyebab IMA yang paling sering adalah oklusi lengkap atau hampir

iii

Page 4: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/40686/1/PENDAHULUAN.pdfkarena otot jantung kehilangan suplai oksigen. Penyebab IMA yang paling sering adalah oklusi lengkap atau hampir

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohim

Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarakatuh

Puji syukur tercurahkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam karena

berkat rahmat serta ridhoNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

”STUDI PENGGUNAAN ISOSORBID DINITRAT PADA PASIEN

INFARK MIOKARD AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP (Penelitian

Dilakukan di Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang)”

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi

pada program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam

penyusunan skripsi ini penulis tidak lepas dari peran penting pembimbing dan

bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati,

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT, Tuhan semesta alam yanng memberikan rahmat, nikmat dan

hidayahNya kepada umatnya, Rosulullah SAW, yang sudah menuntun kita

menuju jalan yang lurus.

2. Bapak Faqih Ruhyanudin, M.Kep., Sp.Kep.KMB. selaku Dekan Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Direktur Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang beserta jajarannya yang telah

memberikan kesempatan pada penulis untuk melakukan penelitian di

Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang.

4. Bapak Drs. Didik Hasmono, Apt., Ms. selaku dosen pembimbing I, ibu Dra.

Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS. selaku dosen pembimbing II yang telah

memberi pengarahan dan motivasi sampai terselesaikan skripsi ini.

5. Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS. selaku dosen penguji I dan

ibu Dra. Uswatun Chasanah., M.Kes., Apt. selaku penguji II yang telah

memberikan banyak saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Staf pegawai Rekam Medik Kesehatan Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang

yang telah banyak membantu dalam proses pengambilan data skripsi.

Page 5: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/40686/1/PENDAHULUAN.pdfkarena otot jantung kehilangan suplai oksigen. Penyebab IMA yang paling sering adalah oklusi lengkap atau hampir

v

7. Kedua orangtua ku tercinta, Bapak Drs. M. Tamrin dan Ibu Wahidah yang

selalu memberikan motivasi, doa, pengorbanan, serta kerja kerasnya demi

keberhasilan dan kesuksesan putrinya. Serta Adikku Ridho Ramdhani dan

M. Raghil Tamrin yang turut serta memberikan semangat dan doa.

8. Rekan seperjuangan skripsi Jean, Tamara, Anita, Syafitri, Lely dan Nayd

atas kerja sama dan motivasinya.

9. Sahabatku sekaligus teman kos Nicky Anastasia Funay yang telah

memberikan semangat dan motivasi selama pengerjaan skripsi.

10. Sahabat-sahabatku Jean, Qardina, Tamara, Anita, devis dan Alfira yang

telah menemani selama 4 tahun perkuliahan dan selalu memberikan

semangat.

11. Sahabat-sahabatku “JMKI 2014” Qardina, Retno, Kukuh, Ariandi dan

Amwalu yang sudah menjadi sahabat-sahabat baik selama 4 tahun ini.

12. Sahabatku di Sumbawa Nurfaizi Rahman yang selalu memberikan

semangat, motivasi dan doa demi kelancaran mengerjakan skripsi.

13. Teman-teman farmasi 2014 “OCTOPHAR”, khususnya farmasi C

“FARMASI KECE” terima kasih atas 4 tahun yang kita lewati bersama di

dalam menuntut ilmu dalam suka dan cita.

14. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf

dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilan dalam

penyelesaian skripsi ini tidak luput dari bantuan dan doa kalian semua.

Semoga amalan kalian mendapat imbalan Allah SWT. Penulis juga

menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kebaikan

skripsi ini, semoga hasil penulisan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca

dan penelitian selanjutnya, aamiinn.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarakatuh

Malang, 14 Juli 2018

Penyusun

Page 6: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/40686/1/PENDAHULUAN.pdfkarena otot jantung kehilangan suplai oksigen. Penyebab IMA yang paling sering adalah oklusi lengkap atau hampir

vi

(Fitri Arinda)

RINGKASAN

STUDI PENGGUNAAN ISOSORBID DINITRAT PADA PASIEN INFARK MIOKARD AKUT DI INSTALASI RAWAT

INAP

(Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang)

Infark miokard akut adalah keadaan yang mengancam kehidupan dengan tanda khas terbentuknya jaringan nekrosis otot yang permanen yang disebabkan karena otot jantung kehilangan suplai oksigen. Penyebab IMA yang paling sering adalah oklusi lengkap atau hampir lengkap pada arteri koroner, biasanya dapat dipicu oleh ruptur plak aterosklerosis yang rentan dan juga diikuti oleh pembentukan trombus. Pada infark miokard akut, suplai oksigen dalam darah menuju jantung tidak mencukupi, untuk itu diperlukan adanya pemberian vasodilator yang kuat. ISDN termasuk salah satu vasodilator yang dapat memperbaiki keseimbangan antara aliran darah dan oksigen menuju ke jantung, dan kerja jantung tersebut dapat dikurangi dengan melebarkan arteri dan vena. Isosorbid Dinitrat merupakan obat golongan nitrat yang dapat digunakan untuk pengobatan angina, penyakit arteri koroner dan gagal jantung kongesif. Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2012 menunjukkan 17,5 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit kardiovaskular atau 31% dari 56,5 juta kematian diseluruh dunia. Lebih dari ¾ kematian akibat penyakit kardiovaskular. Dari seluruh kematian akibat penyakit kardiovaskular 7,4 juta (42,3%) di antaranya disebabkan oleh PJK. Pada infark miokard akut, suplai oksigen dalam darah menuju jantung tidak mencukupi, untuk itu diperlukan adanya pemberian vasodilator yang kuat. ISDN termasuk salah satu vasodilator yang dapat memperbaiki keseimbangan antara aliran darah dan oksigen menuju ke jantung, dan kerja jantung tersebut dapat dikurangi dengan melebarkan arteri dan vena

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan obat isosorbid dinitrat terkait jenis sediaan, dosis, bentuk sediaan, interval pemberian, lama pemberian, frekuensi, dan rute pemberian ada pasien infark miokard akut.

Penelitian ini dilakukan dengan metode retrospektif dan bersifat observasional, yaitu dengan pencatatan dan tidak memberikan perlakuan kepada sampel. Rancangan penelitian ini dilakukan secara deskriptif dengan kriteria inklusi adalah pasien IMA di Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang dengan data Rekam Medik Kesehatan (RMK) lengkap dengan terapi isosorbid dinitrat dan obat lain yang menyertai dalam periode 1 Januari 2017 – 31 Desember 2017.

Hasil dari penelitian ini diperoleh sampel sebanyak 74 data RMK yang memenuhi kriteria inklusi dari total populasi sebanyak 107 pasien. Data demografi pasien terkait jenis kelamin menunjukkan bahwa pasien laki-laki yang didiagnosa IMA lebih besar laki-laki (78%) dari pada pasien perempuan (22%). Pada demografi usia menunjukkan bahwa pasien dengan diagnosa IMA yang terbanyak adalah pasien dengan rentang usia 41–60 tahun sebesar 59%. Berdasarkan distribusi klasifikasi pada pasien Infark Miokard Akut di Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang, pasien dengan klasifikasi NSTEMI memiliki persentase lebih tinggi yaitu 51,35 % dibandingkan pasien dengan klasifikasi

Page 7: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/40686/1/PENDAHULUAN.pdfkarena otot jantung kehilangan suplai oksigen. Penyebab IMA yang paling sering adalah oklusi lengkap atau hampir

vii

STEMI yaitu 48,65%. Pasien yang dirawat inap dengan diagnosa IMA kebanyakan pasien dengan status BPJS (80%).

Penggunaan terapi Isosorbid dinitrat di Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2017 diberikan tunggal dan kombinasi. Pola penggunaan Isosorbid dinitrat tunggal pada 99 pasien (93 %), sedangkan terapi kombinasi pada 8 pasien (7%). ISDN tunggal paling banyak diberikan adalah (3x5mg) PO pada 42 pasien (43 %), sedangkan kombinasi ISDN (5mg/jam) IV + ISDN (3x5mg) Sublingual pada 2 pasien (25%). Penggunaan ISDN dengan pergantian (Switching) paling banyak adalah ISDN (1mg/jam) IV ISDN (3x5mg) PO pada 5 pasien (19%).

Page 8: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/40686/1/PENDAHULUAN.pdfkarena otot jantung kehilangan suplai oksigen. Penyebab IMA yang paling sering adalah oklusi lengkap atau hampir

viii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................. i

Lembar Pengesahan ......................................................................................... ii

Lembar Pengujian ........................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv

RINGKASAN .................................................................................................. vi

ABSTRAK ..................................................................................................... viii

ABSTRACT ..................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

DAFTAR SINGKATAN ............................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1. Latar Belakangi ............................................................................................ 2

1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3

1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 3

1.3.1. Tujuan Umum ................................................................................. 3

1.3.2. Tujuan Khusus ................................................................................ 3

1.4. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 4

1.4.1. Bagi Peneliti .................................................................................... 4

1.4.2. Bagi Rumah Sakit ........................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 5

2.1 Anatomi Jantung ........................................................................................... 5

2.1.1 Bentuk dan Ukuran Jantung ................................................................ 6

2.1.2 Otot Jantung ........................................................................................ 7

2.1.3 Ruang-Ruang Jantung ......................................................................... 8

2.2 Infark Miokard Akut ..................................................................................... 9

2.2.1 Definisi Infark Miokard Akut ............................................................. 9

Page 9: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/40686/1/PENDAHULUAN.pdfkarena otot jantung kehilangan suplai oksigen. Penyebab IMA yang paling sering adalah oklusi lengkap atau hampir

ix

2.2.2 Epidemiologi Infark Miokard Akut .................................................. 10

2.2.3 Etiologi Infark Miokard Akut ........................................................... 11

2.2.4 Patofisiologi Infark Miokard Akut .................................................... 12

2.2.5 Faktor Resiko Infark Miokard Akut.................................................. 15

2.2.6 Manifestasi Klinik Infark Miokard Akut .......................................... 17

2.2.7 Klasifikasi Infark Miokard Akut ....................................................... 18

2.2.8 Diagnosa Infark Miokard Akut ......................................................... 23

2.3 Komplikasi Infark Miokard Akut................................................................ 28

2.3.1 Nyeri Dada ........................................................................................ 28

2.3.2 Disfungsi Ventrikular ........................................................................ 29

2.3.3 Gangguan Hemodinamik .................................................................. 29

2.3.4 Syok Kardiogenik ............................................................................. 29

2.3.5 Infark Ventrikel Kanan. .................................................................... 29

2.3.6 Aritmia Paska STEMI ....................................................................... 30

2.4 Penatalaksanaan Terapi Infark Miokard Akut ............................................ 30

2.4.1 Terapi Non-Farmakologi................................................................... 30

2.4.2 Terapi Farmakologi ........................................................................... 30

2.5 Penggunaan Isosorbid Dinitrat pada Terapi Infark Miokard Akut ............. 40

2.5.1 Struktur Kimia................................................................................... 41

2.5.2 Farmakokinetika................................................................................ 42

2.5.3 Farmakodinamika ............................................................................. 42

2.5.4 Mekanisme Kerja Isosorbid Dinitrat ................................................. 42

2.5.5 Dosis Isosorbid Dinitrat .................................................................... 43

2.5.6 Interaksi Obat Isosorbid Dinitrat....................................................... 44

2.5.7 Efek Samping Isosorbid Dinitrat....................................................... 44

2.5.8 Sediaan Isosorbid Dinitrat di Indonesia ............................................ 45

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ........................................................ 46

BAB IV METODE PENELITIAN ................................................................ 48

4.1 Rancangan Penelitian .................................................................................. 48

4.2 Populasi dan Sampel ................................................................................... 48

4.3 Kriteria Data ................................................................................................ 48

4.3.1 Kriteria Data Inklusi.......................................................................... 48

Page 10: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/40686/1/PENDAHULUAN.pdfkarena otot jantung kehilangan suplai oksigen. Penyebab IMA yang paling sering adalah oklusi lengkap atau hampir

x

4.4 Bahan Penelitian.......................................................................................... 48

4.5 Instrumen Penelitian ................................................................................... 48

4.6 Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 49

4.7 Definisi Operasional ................................................................................... 49

4.8 Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 50

4.9 Analisis Data ............................................................................................... 51

BAB V HASIL PENELITIAN ....................................................................... 52

5.1 Data Demografi Pasien ............................................................................... 53

5.1.1 Jenis Kelamin ..................................................................................... 53

5.1.2 Usia ..................................................................................................... 53

5.1.3 Status Pasien ....................................................................................... 54

5.2 Faktor Resiko Pada Pasien Infark Miokard Akut ....................................... 54

5.3 Klasifikasi Pasien Infark Miokard Akut di RSI Aisyiyah Malang ............. 55

5.4 Diagnosa Selain IMA pada Pasien Infark Miokard Akut ........................... 56

5.5 Terapi Selain ISDN pada Pasien Infark Miokard Akut .............................. 56

5.6 Pola Penggunaan ISDN pada Pasien Infark Miokard Akut ........................ 57

5.6.1 Pola Penggunaan Terapi ISDN ........................................................... 57

5.6.2 Pola Penggunaan ISDN Tunggal dan Kombinasi pada Pasien IMA .. 57

5.6.3 Pola Pergantian (Switch) ISDN pada Pasien Infark Miokard Akut .... 59

5.7 Lama Penggunaan ISDN pada Pasien IMA ................................................ 61

5.8 Lama Masuk Rumah Sakit (MRS) .............................................................. 62

5.9 Kondisi Keluar Rumah Sakit (KRS) ........................................................... 62

BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................ 63

BAB VII PENUTUP ........................................................................................ 77

7.1 Kesimpulan ................................................................................................. 77

7.2 Saran ............................................................................................................ 77

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 78

Lampiran ........................................................................................................ 85

Page 11: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/40686/1/PENDAHULUAN.pdfkarena otot jantung kehilangan suplai oksigen. Penyebab IMA yang paling sering adalah oklusi lengkap atau hampir

xi

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Jenis dan Dosis Nitrat untuk Terapi IMA (PERKI, 2015) .................. 35 Tabel II.2 Jenis dan Dosis Antikoagulan untuk IMA (PERKI, 2015) ............................. 36 Tabel II.3 Obat Golongan Antiplatelet (PERKI, 2015) ....................................... 37 Tabel II.4 Karakteristik Golongan Fibrinolitik (White, 2009) ............................. 37 Tabel II.5 Obat Golongan Beta Blocker (Setiawati dan Sulistia Gan, 2007) ....... 39 Tabel II.6 Jenis dan dosis penghambat kanal kalsium untuk terapi IMA (PERKI, 2015) .............................................................................................. 40 Tabel II.7 Obat Golongan ACE Inhibitor (Spinler and Denus, 2008). ................ 40 Tabel II.8 Sediaan Isosorbid Dinitrat (MIMS Ed. 18) ......................................... 45 Tabel V.1 Jenis Kelamin Pasien Infark Miokard Akut ......................................... 53 Tabel V.2 Usia Pasien Infark Miokard Akut ......................................................... 53 Tabel V.3 Status Pasien Infark Miokard Akut ...................................................... 54 Tabel V.4 Faktor Resiko Pada Pasien Infark Miokard Akut ................................. 55 Tabel V.5 Klasifikasi Pasien Infark Miokard Akut ............................................... 55 Tabel V.6 Diagnosa Selain IMA pada Pasien IMA .............................................. 56 Tabel V.7 Terapi Selain ISDN pada Pasien IMA ................................................. 56 Tabel V.8 Pola Terapi ISDN Pada Pasien IMA .................................................... 57 Tabel V.9 Pola Penggunaan ISDN Tunggal dan Kombinasi pada Pasien IMA .... 58 Tabel V.10 Pola Perpindahan (Switching) Tunggal – Tunggal Terapi ISDN Pada Pasien IMA .................................................................................................... 59 Tabel V.11 Pola Perpindahan (Switching) Kombinasi – Tunggal Terapi ISDN Pada Pasien IMA .................................................................................................... 60 Tabel V.12 Pola Perpindahan (Switching) ISDN Tunggal – Vasodilator Lain Pada Pasien IMA .................................................................................................... 61 Tabel V.13 Lama Penggunaan ISDN pada Pasien IMA ....................................... 61 Tabel V.14 Lama MRS Pasien Infark Miokard Akut............................................ 62 Tabel V.15 Kondisi KRS ....................................................................................... 62

Page 12: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/40686/1/PENDAHULUAN.pdfkarena otot jantung kehilangan suplai oksigen. Penyebab IMA yang paling sering adalah oklusi lengkap atau hampir

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Anatomi Jantung Bagian Dalam (Tortora, 2014) ........... 5 Gambar 2.2 Pandangan Inferior Bagian Melintang dari Rongga Toraks Menunjukkan Jantung di Mediastinum (Tortora, 2014) .................................... 6 Gambar 2.3 Pandangan Anterior Jantung di Rongga Toraks (Tortora, 2014) . 7 Gambar 2.4 Perubahan ECG pada IMA (Aaronson, 2011) ............................ 10 Gambar 2.5 Perjalanan Proses Aterosklerosis (Depkes, 2008) ...................... 12 Gambar 2.6 Patofisiologi Infark Miokard Akut (Aaronson et al., 2012) ....... 14 Gambar 2.7 Klasifikasi IMA berdasarkan Perubahan EKG (Dipiro et al., 2016) ......................................................................................... 19 Gambar 2.8 Oklusi Arteriol Intramiokardial (Grech, 2011) ........................... 20 Gambar 2.9 Perubahan EKG NSTEMI (Dipiro et al., 2016) ......................... 20 Gambar 2.10 Histologi dari Plak Atheromatosa yang Pecah dan Trombus Oklusif (Grech, 2011) ...................................................................................... 21 Gambar 2.11 Perubaha EKG terkait STEMI (Alldredge, 2011) .................... 23 Gambar 2.12 Biomarker Jantung pada IMA (Boersma et al., 2003) .............. 27 Gambar 2.13 Algoritma Terapi Infark Miokard Akut STEMI (Dipiro et al., 2016) ......................................................................................... 31 Gambar 2.14 Algoritma Terapi Infark Miokard Akut NSTEMI (Dipiro et al., 2016) .......................................................................................... 32 Gambar 2.15 Rumus Struktur Isosorbid Dinitrat (Pubchem, 2016) ............... 41 Gambar 2.16 Mekanisme Kerja Nitrat (Katzung, 2015) ................................ 43 Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Studi Penggunaan Isosorbid Dinitrat Pada Pasien Infark Miokard Akut ..................................................................... 46 Gambar 3.2 Kerangka Konseptual Studi Penggunaan Isosorbid Dinitrat Pada Pasien Infark Miokard Akut ..................................................................... 47 Gambar 5.1 Skema Kriteria Inklusi Penelitian pada Pasien Infark Miokard Akut .................................................................................................... 52 Gambar 5.2 Persentase Kondisi KRS .............................................................. 61

Page 13: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/40686/1/PENDAHULUAN.pdfkarena otot jantung kehilangan suplai oksigen. Penyebab IMA yang paling sering adalah oklusi lengkap atau hampir

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup .................................................................. 85 Lampiran 2 Surat Pernyataan ......................................................................... 86 Lampiran 3 Kode Etik Penelitian ................................................................... 87 Lampiran 4 Surat Balasan Penelitian .............................................................. 88 Lampiran 5 Surat Tugas .................................................................................. 89 Lampiran 6 Daftar Nilai Normal Data Klinik dan Data Laboratorium Infark Miokard Akut ........................................................................................ 90 Lampiran 7 Lembar Pengumpulan Data Pasien Infark Miokard Akut RSI Aisyiyah Malang ............................................................................................... 93 Lampiran 8 Tabel Data Induk Pasien IMA di RSUD Kab. Kediri .............. 333

Page 14: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/40686/1/PENDAHULUAN.pdfkarena otot jantung kehilangan suplai oksigen. Penyebab IMA yang paling sering adalah oklusi lengkap atau hampir

xiv

DAFTAR SINGKATAN

ACEI : Angiotensin Converting Enzym Inhibitor

AHA : American Heart Association

ARB : Angiotensin Reseptor Blocker

ATP : Adhenosin Tri Phosphate

AV : Atrioventricular

β-blocker : Beta-blocker

BUN : Blood Urea Nitrogen

BNP : B-type Natriuretic Peptide

Ca2+ : Calsium

CAD : Coronary Artery Disease

CABG : Coronary Artery Bypass Grafting

CHF : Congestive Heart Failure

Cl- : Chlorida

CrCl : Creatinine Clearance

cGMP : Cyclic Guanosine Monophosphate

CK-MB : Creatine Kinase-Muscle Brain

CVD : Cardiovascular Disease

DAPT : Dual Antiplatelet Therapy

DM : Diabetes Melitus

ECG : Echocardiographic

EKG : Electrocardiogram

ESC : European Society of Cardiology

H+ : Hidrogen

H2O : dihiidrogen monoksida

Hb : Hemoglobin

Page 15: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/40686/1/PENDAHULUAN.pdfkarena otot jantung kehilangan suplai oksigen. Penyebab IMA yang paling sering adalah oklusi lengkap atau hampir

xv

HCT : Hematokrit

HDL : High-density lipoprotein

HF : Heart Failure

HR : Heart Rate

IMA : Infark Miokard Akut

K+ : Kalium

Kemenkes RI : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

KgBB : Kilogram Berat Badan

KRS : Keluar Rumah Sakit

LDL : Low Density Lipoprotein

LED : Laju Endap Darah

LPD : Lembar Pengumpul Data

LV : Left Ventricle

MCH : Mean Cospucular Hemoglobin

MCHC : Mean Cospucular Hemoglobin Concentration

MCV : Mean Cospucular Volume

µg : Mikrogram

Mg2+ : Magnesium

mL : Mililiter

MI : Myocardial infarction

MRI : Magnetic Resonance Imaging

MRS : Masuk Rumah Sakit

Na : Natrium

NO : Nitrit Oksida

NSTEMI : Non ST-Elevation Myocardial Infarction

O2 : Oksigen

PCI : Percutaneous Coronary Intervention

PG : Prostaglandin

Page 16: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/40686/1/PENDAHULUAN.pdfkarena otot jantung kehilangan suplai oksigen. Penyebab IMA yang paling sering adalah oklusi lengkap atau hampir

xvi

PJK : Penyakit Jantung Koroner

PO : Per Oral

RAAS : Renin Angiotensin Aldosterone System

RBC : Red Blood Cell

RMK : Rekam Medik Kesehatan

RR : Respiratory Rate

SC : Subcutaneus

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah

STEMI : ST- Elevation Myocardial Infraction

TAPT : Triple Antiplatelet Therapy

WBC : White Blood Cell

WHO : World Health Organization

Page 17: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/40686/1/PENDAHULUAN.pdfkarena otot jantung kehilangan suplai oksigen. Penyebab IMA yang paling sering adalah oklusi lengkap atau hampir

78

DAFTAR PUSTAKA

Aaronson, I. Philip. and Ward, P.T. Jeremy., 2010. At a Glance Sistem Kardiovaskuler. Jakarta : EGC.

Ahmed, E., et al. 2013. Mortality Trends in Patients Hospitalized with the Initial Acute Myocardial Infarction in aMiddle Eastern Country over 20 Years. Cardiology Research and practice, 2014, 357-358.

Allen, L. V., 2002, The Art science, and Technology of Pharmaceutical Compoudin, American Pharmaceutical Association, Washington D. C.

Anderson, el al. 2012. Guidelines for the Management of Patients With Unstable Angina/Non–ST-Elevation Myocardial Infarction. diakses pada tanggal 5 Juli 2018

Anthony S. Fauci, 2008. Harrison’s Internal Medicine, 17th Edition, USA : McGraw – Hill

Antman et al., 2013. ACC/AHA Guidelines for the Management of Patients with ST-Elevation Myocardial Infarction—Executive Summary. Diakses dari http://circ.ahajournals.org/content/110/5/588.full.pdf.

Antman EM, Selwyn AP, Braunwald E, Loscalzo J. 2008. Ischemic Heart Disease. In : Harrison’s principle of internal medicine 17th edition.

USA : The McGraw-Hill Companies.

Asih, Niluh Gede Yasmin, 2011. Keperawatan Medikal Bedah : Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Banerjee, A.K. and Kumar, S. 2011. Guidelines for Management of Acute Myocardial Infarction. Supplement to japi, 59, 37-40.

Benefits Julio C.B. Ferreira, PhD and Daria Mochly-Rosen. 2012. Nitroglycerin

Use in Myocardial Infarction Patients: Risks and Benefits, (online), 76(1): 15–21. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/), diakses 20 Oktober 2017

BINFAR, 2006. Pharmaceutical Care Untuk Pasien Penyakit Jantung Koroner: Fokus Sindrom Koroner Akut. Jakarta: Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik

Black, Joyce M & Hawks, Jane Hokanson. (2014). Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Singapore: Elsevier.

Brown CT., 2006. Penyakit Aterosklerotik Koroner. In: Price S., Anderson W., & Lorraine, McCarty. ed. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Vol. 1. Edisi 6 . Jakarta: EGC

Page 18: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/40686/1/PENDAHULUAN.pdfkarena otot jantung kehilangan suplai oksigen. Penyebab IMA yang paling sering adalah oklusi lengkap atau hampir

79

Brown, H., Shirlee, J.S., Barbara, K., and Glenora, E., 2009, Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Budihusodo, Unggul. 2014. Karsinoma Hati. In: A.W., Sudoyo, B., Setiyohadi, I., Alwi, M., Simadibrata, S., Setiati (eds).Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Interna Publishing, Jakarta, 3040-46.

Carbajal, E., Deedwania, P. 2003. Congestive Heart Failure. Di dalam Current Diagnosis and Treatment in Cardiology. Second Edition. Ed: Crawford, M. McGraw-Hill,

Cardiovascular Disease Risk Factor: [cited 2015 Sep 18]. Available from: http://www.world-heart-federation.org/fileadmin/ user_upload/documents/Fact_sheets/2012/PressBackgrounderApril2012RiskFactors pdf

Cassar, A., Holmes D.R., Rihal, C.S., Gersh., B.J. 2009. Chronic Coronary Artery Disease: Diagnosis and Management. Mayo Clinic Proceedings, 84(12), pp. 1130-1146.

Crawford H. Michael. 2009. Current Diagnosis and Treatment in Cardiology Edition 2. Arizona : McGraw Hill companies Access medicine.

Davey Patrick. 2006. At a Glance Medicine. Alih bahasa : Anissa Racmalia.

Jakarta : Erlangga

Departemen Kesehatan RI. 2017. Penyakit Jantung Penyebab Kematian Tertinggi, Kemenkes Ingatkan CERDIK . Jakarta: Depkes RI.

Dipiro Joseph T., Robert L. Talbert, Gary R. Matzke, Barbara G. Wells, and L. Michael Posey, 2008, Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach, Seventh Edition, The McGraw-hill Companies, United States of America.

Dipiro Joseph T., Robert L. Talbert, Gary R. Matzke, Barbara G. Wells, and L. Michael Posey, 2016, Pharmacoteraphy Principle and Practice , Fourth Edition, The McGraw-hill Companies, United States of America.

Ditjen Yanmedik. 2003. Statistik rumah sakit di Indonesia. Seri 3. Morbiditas/mortalitas. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Firdaus, Isman. 2011. Pharmacoinvasive Strategy in Acute STEMI. Jurnal kardiologi Indonesia, Vol. 34 No. 4, hal 266–271.

Firman, D., 2010, Intervensi Koroner Perkutan Primer, Jurnal Kardiologi Indonesia, 31: 112-117.

George J et al. 2013. Safety of Nitrate Withdrawal in Angina-Free and Hemodynamically Stable Patients With Coronary Artery Disease. (online),https://www.ncbi.nlm.nih.gov, diakses 20 Oktober 2017

Page 19: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/40686/1/PENDAHULUAN.pdfkarena otot jantung kehilangan suplai oksigen. Penyebab IMA yang paling sering adalah oklusi lengkap atau hampir

80

Gersh, B.J., Opie, L.H., and White, H.D., 2009. Antitrombotic Agents: Platelet Inhibitors, Anticoagulants, and Fibrynolytics. In: L.H. Opie and B.J. Gersh (Eds.). Drugs for the Heart, Ed. 7th, USA: Elsevier Inc.

Ghani L, Mihardja LK, Delima. Faktor risiko dominan penderita stroke di Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan. 2016; 44(1): 49-58

Goodman, Gilman. 2008. Manual of Pharmacology and Therapeutics. USA. The Mc Graw Hill

Gould, B. E. dan Ruthanna, D. 2011. Pathophysiology for The Health Professions Fourth Edition. United States of America : Elsevier Inc. Chapter 1 Introduction of Pathophysiology

Grech, E.D. 2011. ABC Of Interventional Cardiology Second Edition. BMJ Publishing Group Ltd, London.

Greene, R.J. dan Harris, N.D. 2008, Pathology and Therapeutics for Pharmacists: A basic for clinical pharmacy practice, 3th Edition, by

Cambridge University Press.

Gunawan, S.G. (Ed.), dkk., 2007, Farmakologi dan Terapi, Edisi 5, Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI, Jakarta.

Harun, S., 2000. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I edisi 3. Jakarta : FKUI

Harms, R.W., et al. 2014. Heart Attack, Risk Factor. MayoClinic. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-attack/basics/riskfactors/ con-20019520. Diakses 5 Juli 2018.

Hochman JS, Ohman EM. Cardiogenic Shock. The AHA Clinical Series.

Wiley-Blackwell. Januari 2009 Huxley RR, Woodward M. Cigarette smoking as a risk factor for coronary

heart disease in women compared with men: a systematic review and meta-analysis of prospective cohort studies. The Lancet. 2011; 378(9799):1297-1305.

Jagadeesh G, Balakumar P, Maung K. 2015. Phatophysiology and Pharmacotherapy of Cardiovaskular Disease. New York : Springer International Publishing Switzerland

Jushuf, I.H.A., Ah-see, K.W., Allison, S.P., Badminton, M.N., Baglin, T.P., Barnes, P.R.J., Bateman, D.N., et al. 2015. British National Formulary 57., BMJ Group & RPS Publishing., Chap. 2, pp.109-110.

Kasron. 2012. Kelainan dan Penyakit Jantung (Pencegahan serta Pengobatannya). Yogyakarta : Nuha Medika

Page 20: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/40686/1/PENDAHULUAN.pdfkarena otot jantung kehilangan suplai oksigen. Penyebab IMA yang paling sering adalah oklusi lengkap atau hampir

81

Kasuari. 2002. Asuhan Keperawatan Sistem Pencernaan dan Kardiovaskuler Dengan Pendekatan Patofisiology, Magelang, Poltekes Semarang PSIK Magelang

Katzung BG, Masters SB, Trevor AJ. 2012. Farmakologi dasar dan klinik. Edisi ke-12. Jakarta: EGC.

Koda-Kimble, M.A., et al. 2009. Koda-Kimble and Young's Applied Therapeutics: The Clinical Use of Drugs. Myocardial Infarction. Lippincott Williams & Wilkins.

Lacy, C.F., et al. 2007. Fondaparinux Monograph. Drug Information Hndbook

A Comprehensive resource for All Clinicians and Heathcare Professinals. Lexi-Comp Inc.

Lazenby, BR. 2011. Handbook Of Patophysiologi Fourth Edition. Wolters

Kluwer Health, China.

Leach R. 2014. Critical care at a glance Ed.3. USA : John Wiley & Sons Ltd

Lewis, at al, Medical Surgical Nursing: Assesment and Management of Clinical Problems. Seven Edution. volume 2. Mosby Elsevier;2011

Libby, P., 2008, The Pathogenesis, Prevention, and Treatment of Atherosclerosis, Harrison’s Principles of Internal Medicine, Edisi 17:1501-1510.

Lilly L.S., 2011, Pathophysiology of Heart Disease: Acute Coronary Syndrome fifth edition, Lippicont Williams & Wilkins, Philadelphia.

M. Black. 2014. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Salemba Medika

Mark H. Beers, MD, Andrew J. Fletcher, MB, Chir, Thomas V.Jones, MD, MPHand friends et al, 2004. The Merck Manual of Medical Information, 2

nded. USA

McRobbie, D. 2012. Coronary Heart Disease. In: Walker, R., Whittlesea, C (Eds.). Clinical Pharmacy and Therapeutics. Ed. 5th,. Elsevier., pp. 312- 332.

Michael H. 2002. Current Diagnosis & Treatment in Cardiology 2nd Ed. Crawford by McGraw-Hill/Appleton & Lange

Mozaffarian D. 2015. Incidence of myocardial infarction by age, sex, and race. American Heart Association.Di akses pada tanggal 30 juli 2018

Muchid, A., et al., 2006. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Hipertensi. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Departemen Kesehatan. Jakarta.

Page 21: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/40686/1/PENDAHULUAN.pdfkarena otot jantung kehilangan suplai oksigen. Penyebab IMA yang paling sering adalah oklusi lengkap atau hampir

82

Mycek Mary J., Harvey Richard A., Champe Pamela P. 2001. Farmakologi : Ulasan Bergambar. Edisi 2. Jakarta: Widya Medika.

Myrtha Risalina., Perubahan Gambaran EKG pada Sindrom Koroner Akut (SKA).RS Anak Astrini, Kaliancar, Selogiri, Wonogiri, Jawa Tengah. CDK 188 /vol. 38 no. 7 / November 2011

National Diabetes Education Program (NDEP). The Link Between Diabetes and Cardiovascular disease [Cited 2012 Oct 31 Oct) . Available from http://indep.nih.gov/media/CVD FactSheet pdf

O’Gara, P.T., Kushner, F.G., Ascheim, D.D., Casey, D.E., Chung, M.K., de Lemos, J.A., et al. 2013. Guideline for the Management of ST-Elevation Myocardial Infarction., Circ. J., Vol. 127, pp. e389-e400.

Ogbru, O. 2009. Isosorbide Dinitrate (Isordil Titradose, Dilatrate-SR, Isochron). MedicineNet. Diakses 13 Oktober 2017.

PERKI. 2015. Pedoman Tatalaksana Penyakit Kardiovaskuler Di Indonesia. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia.

Phendari RS et al. 2013 A Study On the Drug Utilization Trends in the Cardiovascular Emergencies in A Tertiary Care Hospital. (online), https://www.ncbi.nlm.nih.gov, diakses 20 Oktober 2017

Pubchem. (2005). diakses pada tanggal 24 Juni 2005 dari. https://pubchem.

ncbinlm.nih.gov/compound/

Ramrakha,P. 2006. Oxford Handbook of Cardiology: Coronary Artery Disease. 1st ed. USA: Oxford University Press

Ren X, Lenneman A. Cardiogenic Shock. Medscape Reference. May 2013. Available from www.emedicine.medscape.com

Riset Kesehatan Dasar(Riskesdas). (2013). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2013.Diakses: 19 Oktober 2017, dari http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%20 2013.pdf.

Syaifuddin. 2009. Anatomi Tubuh Manusia Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.

Santoso, M., Setiawan, T., 2005, Penyakit Jantung Koroner, Cermin Dunia Kedokteran, 147:6-9 cit. Farissa, I.P., 2012, Komplikasi Pada Pasien

Infark Miokard Akut ST- Elevasi (STEMI) yang Mendapat Maupun Tidak

Mendapat Terapi Reperfusi Studi di RSUP Dr. Kariadi Semarang, Laporan Penelitian, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro,Semarang.

Page 22: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/40686/1/PENDAHULUAN.pdfkarena otot jantung kehilangan suplai oksigen. Penyebab IMA yang paling sering adalah oklusi lengkap atau hampir

83

Setiawati, A., Suyatna, F.D., dan Gan, Sulistia. 2007. Farmakologi Dan Terapi. Jakarta:Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI.

Shroff, Gautam R., dan Charles A. Herzog. 2013. Acute Myocardial Infarction in Patients with Chronic Kidney Disease: How Are the Most Vulnerable Patients Doing?. Kidney International, Vol. 84 No.2, p.230–33.

Smilowitz, N.R., N. Gupta, Y. Guo, R. Mauricio, dan S. Bangalore. 2016. Management and Outcomes of Acute Myocardial Infarction in Patients with Chronic Kidney Disease. International Journal of Cardiology, Vol. 227, p. 1–7.

Spinler, S.A. dan Denus, S.D., 2008. Acute Coronary Syndrome, dalam: Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., Posey, L.M. (Eds.), Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach. McGraw-Hill Medical, New York,

Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, dkk. 2010 Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II edisi V. Jakarta: Interna Publishing.

Suzanne, C. Smeltzer, 2001. Keperawatan medikal bedah, edisi 8. Jakarta :

EGC

Sweetman, S.C., 2009, Martindale The Complete Drug Reference, Thirty Sixth Edition, Pharmaceutical Press, New York

Syamsudin. 2011. Buku Ajar Farmakoterapi Kardiovaskular Dan Renal. Jakarta: Penerbit Salemba Medika

Tierney, Lawrence M, dkk. 2002. Diagnosis dan Terapi Kedokteran (Penyakit Dalam). Dialih bahasakan oleh Abdul Gofir, dkk. Jakarta : Salemba Medika.

Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja, 2007, Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya, Edisi Keenam. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo

Tjay, T.H., dan Rahardja, K. 2010. Obat-Obat Penting, Elex Media Komputindo, Jakarta.

Tortora, G.J., and Bryan, D., 2014. Principles of Anatomy and Physiology. 14th ed. USA: John Wiley & Sons, Inc

Udjianti WJ. 2011. Keperawatan Kardiovaskular. Jakarta : Salemba Medika

Unverzagt S, Buerke M, de Waha A, Haerting J, Pietzner D, Seyfarth M, Thiele H, Werdan K, Zeymer U, Prondzinsky R. Intra‐aortic balloon pump counterpulsation (IABP) for myocardial infarction complicated by cardiogenic shock. Cochrane Database of Systematic Reviews 2015, Issue

Page 23: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/40686/1/PENDAHULUAN.pdfkarena otot jantung kehilangan suplai oksigen. Penyebab IMA yang paling sering adalah oklusi lengkap atau hampir

84

3. Art. No.: CD007398. DOI: 10.1002/14651858.CD007398.pub3. Link to Cochrane Library. [PubMed]

Weber M, Schiffrin EL, White WB, MD, Mann S, Lindholm LH, Kenerson JG et

al (2016). Clinical Practice Guidelines for the Management of Hypertension in the Community: A Statement by Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 75 the American Society of Hypertension and the International Society of Hypertension. ASH Paper

White SC. Pharoah MJ. Oral Radiology Principles and Interpretation. 6 th ed.,

St. Louis: Sauders Elsevier., 2009: 265-76.

Wibowo & Daniel S. 2015. Anatomi Klinis Esensial. Jakarta : Buku kedokteran EGC

Zdanowicz MM. 2003. Esencials of Pathophysiology. New York : CRC Press