skripsi upaya peningkatan kemampuan menulis ......skripsi upaya peningkatan kemampuan menulis siswa...
TRANSCRIPT
SKRIPSI
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS
SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN GAMBAR
SERI BAGI SISWA KELAS III SDN 3 TEMPURAN
LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Oleh:
Tri Yunita Sari
NPM.13105945
Jurusan: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah (PGMI)
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) METRO
1439 H / 2018 M
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA PADA MATA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN
GAMBAR SERI BAGI SISWA KELAS III SDN 3 TEMPURAN LAMPUNG
TENGAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
TRI YUNITA SARI
NPM.13105945
Pembimbing I : Sudirin, M. Pd
Pembimbing II : Suhendi, M. Pd
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Fakultas: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) METRO
1439 H / 2018 M
ABSTRAK
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA PADA MATA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN
GAMBAR SERI BAGI SISWA KELAS III SDN 3
TEMPURAN LAMPUNG TENGAH
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Oleh:
TRI YUNITA SARI
Dalam upaya mewujudkan peningkatan menulis siwa, maka guru
diharapkan mampu memilih dan menerapkan media pembelajaran yang dapat
menyampaikan tujuan pembelajaran dengan baik kepada siswa. Rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah apakah penerapan media gambar seri dapat
meningkatkan kemampuan menulis paragraf sederhana pada mata pelajaran
bahasa Indonesia siswa kelas III SD Negeri 03 Tempuran Lampung Tengah
Tahun Pelajaran 2017/2018?. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan
mendeskripsikan hasil belajar berupa kemampuan menulis paragraf sederhana
dengan menggunakan media gambar seri pada pembelajaran Bahasa Indonesia
kelas III SD Negeri 3 Tempuran.
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Data yang
diperoleh dari data kualitatif dan data kuantitatif. Teknik pengumpulan data
melalui observasi peserta didik untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar
peserta didik, tes untuk mengetahui hasil belajar peserta didik dan dokumentasi.
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dan
kuantitatif.
Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa setelah media gambar seri
diterapkan kemampuan menulis siswa mengalami peningkatan, hal ini dapat
dilihat dari rata-rata kegiatan belajar siswa pada siklus I sebesar 63,1% dan siklus
II 82%. Mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 18,9%.
Kemampuan menulis siswa mengalami peningkatan setelah menerapkan media
gambar seri dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan
ketuntasan belajar siswa pada siklus I sebesar 68,2 % dan siklus II sebesar
84,21%. Mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 20%. Dari
analisis data dapat dipahami bahwa penerapan media gambar seri dapat
meningkatkan kemampuan menulis paragraf sederhana pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia.
Kata Kunci : Kemampuan Menulis, Pelajaran Bahasa Indonesia, Gambar Seri
MOTTO
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
Menciptakan (1) Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah (2) Bacalah dan Tuhanmulah yang Maha
pemurah. (3) Yang mengajar (manusia) dengan perantara
kalam. (4) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya. (5)”1
(QS. Al – Alaq : 1-5)
“bersyukur cara menikmati hidup yang telah di berikan Tuhan
secara gratis”
(Penulis)
1 Departemen Agama RI, Al-Quran Dan Terjemahannya, (Jakarta: Syamil, tt), h, 479
PERSEMBAHAN
Bismillaahirrohmaanirrohiim, puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat
ridho dan rahmat serta nikmat-Nya dapat kupersembahkan karya ini kepada:
1. Ayahanda Seman dan Ibunda Mutmainnah yang tercinta, terima kasih atas
cinta dan kasih sayang yang tanpa balas, motivasi yang diberikan dan untaian
doa untuk keberhasilan ananda.
2. Kakak – kakak ku tercinta (Widy Astuti,Sarpani, Marsudi, Maryana) yang
selalu memberikan nasehat, semangat dan Adikku tersayang (Ari Yoga
Saputra, Dhela, Dhita), yang selalu berbagi keceriaan selama ini.
3. Bapak Sudirin, M.Pd dan Bapak Suhendi, M.Pd selaku pembimbing I dan II
pada penelitian ini yang selalu memberikan masukan, saran serta dukungan
dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Seluruh dosen khususnya dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
(PGMI) yang telah mengajarkan banyak hal selama proses pembelajaran di
kelas.
5. Ibu Supinah, S.Pd.SD selaku kepala sekolah SD Negeri 03 Tempuran,
Lampung Tengah yang telah memberikan izin untuk melakukan riset, dan Ibu
Sri Hermilah, S.Pd.SD selaku Wali Kelas III yang telah banyak membantu
peneliti untuk menyelesaikan riset hingga selesai.
6. Teman-temanku seperjuangan angkatan 2013 khususnya PGMI baik kelas A,
B, maupun C yang selalu memberikan senyum dan dorongan semangat dari
awal perkuliahan sampai penyelesaian skripsi ini.
7. Sahabat – Sahabat PMII yang sangat luar biasa , sekaligus penyemangat dan
teman seperjuangan yang menyenangkan untuk saling berbagi pengalaman
baik susah maupun senang serta membanggakan.
8. Almamaterku tercinta Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro
kebanggaanku.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT beserta rahmad dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu bagian dari persyaratan untuk
menyelesaikan pendidikan program Strata Satu (S1) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Metro guna memperoleh gelar S.Pd.
Ucapan banyak terima kasih kepada Prof. Dr. Enizar, M.Ag, selaku
Rektor IAIN Metro, Dr. Akla, M.Pd selaku Dekan FTIK , Ibu Nurul Afifah,
M.Pd.I selaku Ketua Jurusan PGMI, Bapak Sudirin, M.Pd dan bapak Suhendi,
M.Pd selaku dosen pembimbing I dan II yang telah bersedia memberi bimbingan,
saran dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini. Ibu Supinah, S.Pd selaku
Kepala Sekolah SD Negeri 3 Tempuran dan Ibu Sri Hermilah, S.Pd.SD selaku
guru kelas III yang telah memberikan waktu dan fasilitas dalam menyelesaikan
skripsi penulis. Tuatul Imah, Icha dan Hikmah Yuni Astuti,, terima kasih atas
waktu dan keikhlasannya selama proses penelitian ini. Seluruh pihak yang tidak
dapat peneliti sebutkan namanya, terima kasih atas doa dan dukungan yang
diberikan.
Demikian skripsi penulis susun, kritik dan saran selalu diharapkan oleh
penulis demi perbaikan penulisan skripsi ini.
Metro, Desember 2017
Penulis
Tri Yunita Sari
NPM. 13105945
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................................. i
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... iv
HALAMAN ABSTRAK .............................................................................................. v
HALAMAN ORISINILITAS PENELITIAN ........................................................... vi
HALAMAN MOTTO ................................................................................................ vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... viii
HALAMAN KATA PENGANTAR ........................................................................... ix
DAFTAR ISI................................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiv
DAFTAR GRAFIK .................................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Indentifikasi Masalah ................................................................... 7
C. Batasan Masalah .......................................................................... 8
D. Rumusan Masalah ........................................................................ 8
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 8
F. Penelitian yang Relevan ............................................................ 10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Konsep Teori Kemampuan Menulis Paragraf Sederhana........... 13
1. Pengertian Kemampuan Menulis ....................................... 13
2. Teori Menulis ..................................................................... 14
3. Tahapan Pembelajaran Menulis Anak ................................. 16
4. Menulis Paragraf Sederhana ................................................ 21
a. Pengertian Paragraf .......................................................... 21
b. Ciri – Ciri Paragraf .......................................................... 22
c. Fungsi dan Syarat Pembentukan Paragraf ....................... 23
d. Struktur Paragraf ............................................................. 23
e. Jemis – Jenis Paragraf ...................................................... 24
f. Langkah – Langkah Menulis Paragraf ............................. 25
B. Konsep Teori Penggunaan Media Gambar Seri ......................... 26
1. Pengertian Media Pembelajaran .......................................... 26
2. Pengertian Gambar Seri ....................................................... 27
3. Hakikat Media Gambar Seri ................................................ 31
4. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar Seri ................. 32
5. Cara Pemerolehan Gambar untuk Media Gambar Seri ....... 33
6. Alasan Pemilihan Media Gambar Seri ................................ 35
7. Langkah Pembelajaran dengan Menggunakan Media
Gambar Seri ......................................................................... 35
C. Konsep Teori Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ......................... 37
1. Pengertian pembelajaran bahasa Indonesia di SD ............... 37
2. Kurikulum Pembelajaran Bahasa Indonesia di
Kelas III SD ......................................................................... 39
3. Tujuan Pelajara Bahasa Indonesia ....................................... 40
4. Ruang Lingkup Pelajaran Bahasa Indonesia ....................... 41
5. Silabus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 3 ................ 41
6. Materi Menulis Paragraf .................................................... 42
D. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 44
BAB III METODE PENELITIAN
A. Variabel dan Definisi Operasional Variabel ........................................ 45
1. Variabel Bebas .................................................................... 46
2. Variabel Terikat ................................................................... 47 B. Setting Penelitian ................................................................................. 48
C. Subjek Penelitian .................................................................................. 48
D. Prosedur Penelitian............................................................................... 49
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 54
F. Instrumen Penelitian............................................................................. 56
G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 61
H. Indikator Keberhasilan ......................................................................... 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ................................................................. 64
1. Profil SD Negeri 3 Tempuran Lampung Tengah ................. 64
2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah ............................................. 64
3. Keadaan Guru dan Siswa SDN 3 Tempuran ........................ 65
4. Keadaan Sarana dan Prasarana SDN 3 Tempuran .............. 67
5. Struktur Organisasi SDN 3 Tempuran ................................. 68
6. Denah Lokasi SDN 3 Tempuran Lam-Teng ........................ 69 B. Deskripsi Hasil Penelitian ..................................................................... 70
1. Pelaksanaan Siklus I ............................................................. 70
2. Pelaksanaan Siklus II ............................................................ 90 C. Pembahasan ........................................................................................ 105
1. Analisis data Hasil Observasi Penggunaan Media
Gambar Seri Siklus I dan II ................................................ 107
2. Analisis Data Aktivitas Siswa Siklus I dan II .................... 109
3. Analisis Data Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II .............. 114
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 119
B. Saran ................................................................................................... 120
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Hasil MID semester mata pelajaran Bahasa Indonesia TP 2017/2018 .... 5
2. Indikator pembelajaran Bahasa Indonesia .............................................. 47
3. Kisi – kisi lembar observasi kegiatan belajar siswa ............................... 57
4. Kisi – kisi lembar observasi aktivitas siswa ............................................ 58
5. Kisi – kisi soal ranah kognitif siklus I .................................................... 60
6. Kisi – kisi soal ranah kognitif siklus II ................................................... 60
7. Data guru dan pegawai ............................................................................ 66
8. Data siswa ............................................................................................... 67
9. Keadaan sarana fisik ............................................................................... 68
10. Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan mengunakan media
gambar seri siklus I ................................................................................. 81
11. Hasil observasi aktivitas siswa siklus I ................................................... 85
12. Data hasil belajar siswa siklus I .............................................................. 88
13. Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan dengan mengunakan
media gambar seri Siklus II .................................................................... 98
14. Hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus II ..................................... 100
15. Data hasil belajar siswa siklus II ............................................................ 103
16. Presentase Proses Pembelajaran dengan mengunakan media gambar
seri siklus I dan Silkus II ........................................................................ 107
17. Rata-rata presentase aktivitas belajar siswa pada siklus I dan II ........... 110
18. Perbandingan hasil pretest dan postest siklus I dan II ........................... 114
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Tahapan dalam PTK yang dikembangkan oleh Suharsimi Arikunto ..... 50
2. Strusktur Organisasi SD Negeri 03 Tempuran Lampung Tengah .......... 68
3. Denah Lokasi SD Negeri 03 Tempuran Lampung Tengah ..................... 69
4. Gambar kegiatan memulai pembelajaran siklus I .................................. 73
5. Gambar kegiatan apersepsi siklus I ......................................................... 74
6. Gambar kegiatan guru menjelaskan materi ............................................ 75
7. Gambar antusias siswa dalam pembelajaran ........................................... 76
8. Apersepsi pertemuan kedua .................................................................... 78
9. Pembagian kelas dalam proses pembelajaran ......................................... 79
DAFTAR GRAFIK
Halaman
1. Observasi kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media gambar
seri siklus I ..............................................................................................83
2. Presentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ............................................ 86
3. Hasil Belajar Siswa Siklus I .................................................................... 88
4. Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan menggunakan media
gambar seri Siklus II ............................................................................... 99
5. Hasil observasi aktivitas belajar siklus II ............................................... 101
6. Hasil belajar siswa siklus II .................................................................... 104
7. Data rata – rata aktivitas belajar siswa pada siklus I & II ...................... 109
8. Perbandingan tingkat ketuntasan hasil pretest postest siklus I & II ....... 115
9. Tingkat ketuntasan hasil belajar siswa siklus I ke siklus II .................... 115
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Nilai MID Semester Ganjil Kelas III Tahun Pelajaran 2017/2018 ............. 122
2. Silabus ......................................................................................................... 123
3. RPP ............................................................................................................ 125
4. Kisi - Kisi Soal Siklus I ............................................................................... 142
5. Soal Tes Siklus I .......................................................................................... 143
6. Kisi - Kisi Soal Siklus II .............................................................................. 146
7. Soal Tes Siklus II ......................................................................................... 147
8. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ................................................ 151
9. Data Hasil Belajar Siklus I ........................................................................... 159
10. Data Hasil Belajar Siklus II ......................................................................... 160
11. Lembar Aktivitas Mengajar Guru Siklus I ................................................... 163
12. Lembar Aktivitas Mengajar Guru Siklus II ................................................. 164
13. Surat Izin Pra Survey ................................................................................... 171
14. Surat Keterangan Survei .............................................................................. 172
15. Surat Bimbingan Sikripsi ............................................................................. 173
16. Surat Tugas .................................................................................................. 174
17. Surat Izin Research ...................................................................................... 175
18. Surat Keterangan Penelitian ......................................................................... 176
19. Kartu Konsultasi Bimbingan Skripsi ........................................................... 177
20. Foto Penelitian Tindakan Kelas ................................................................... 188
21. Daftar Riwayat Hidup .................................................................................. 193
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengajaran bahasa Indonesia selalu diberikan dalam tiap jenjang
pendidikan, dimulai dari tingkatan pendidikan usia dini hingga peguruan
tinggi, dan diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk
berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara
lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya
kesastraan manusia Indonesia.
Mata pelajaran bahasa Indonesia berorientasi pada hakikat pengajaran
bahasa, bahwa belajar bahasa adalah belajar komunikasi. Oleh karena itu,
pengajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk membina kemampuan siswa
yaitu berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun
tertulis.
Hal tersebut sesui dengan Depdiknas pada kurikulum KTSP, (2006)
Menyatakan bahwa kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia untuk
bidang studi bahasa terdiri atas empat aspek, yaitu keterampilan
membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. Aspek-aspek tersebut
saling berkaitan dan dilaksanakan secara terpadu dengan porsi
pengajaran yang seimbang dibandingkan dengan keterampilan bahasa
lain.2
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan
2 Permendiknas_Nomor 22_Tahun_2006 tentang Kurikulum KTSP.
2
untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan
orang lain. Keterampilan menulis sebagai salah satu dari empat keterampilan
berbahasa mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia. Dengan
menulis, seseorang tepat mengungkapkan pikiran atau gagasan untuk
mencapai maksud dan tujuan.
Allah SWT memerintahkan kepada kita dalam kehidupan ini untuk
membaca, berpikir dan menulis sebagaimana tertuang dalam Al-Quran surat
Al-alaq yang berbunyi:
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan (1)
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (2) Bacalah dan
Tuhanmulah yang Maha pemurah. (3) Yang mengajar (manusia)
dengan perantara kalam. (4) Dia mengajar kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya. (5)3
Demikianlah Al-Quran menjelaskan kepada kita bagaimana
pentingnya untuk selalu belajar baik itu membaca , berfikir dan menulis
karena hal itu sangat penting dalam mendalami keilmuan.
Menulis merupakan tuntutan penting bagi peserta didik. Dengan
menulis memudahkan siswa untuk berpikir kreatif dan aktif, serta mampu
memberikan reaksi positif terhadap perkembangan di lingkungan sekitar yang
3 Departemen Agama RI, Al-Quran Dan Terjemahannya, (Jakarta: Syamil, tt), h, 479
3
selalu dinamis. Melalui kegiatan menulis, siswa dapat melatih kemampuan
mengorganisasikan dan menjernihkan berbagai konsep atau ide, dengan
menulis siswa dapat memunculkan ide baru, dan dengan menulis siswa dapat
terbantu untuk menyerap dan memproses informasi dan membantu untuk
berpikir aktif. Dengan pemunculan ide baru dalam menulis, siswa dapat
mengekspresikan perasaan dalam sebuah paragraf yang akan dapat dijadikan
sebuah karangan.
Depdiknas menyatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran menulis di
kelas dua dan tiga didasarkan pada kompetensi sebagaimana tertuang
dalam kurikulum KTSP 2006 sebagai berikut:
1. Menulis permulaan melalui kegiatan melengkapi cerita dan dikte.
Menulis kalimat sederhana yang didektekan guru dengan
menggunakan huruf tegak bersambung dan memperhatikan
penggunaan huruf capital dan tanda titik. (untuk kelas dua)
2. Menulis mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam
bentuk paragraf dan puisi. Menyusun paragraph berdasarkan bahan
yang tersedia dengan memperhatikan penggunaan ejaan. (untuk
kelas tiga).4
Tujuan pengajaran menulis di sekolah salah satunya adalah
mentradisikan menulis di kalangan pelajar. Menulis digunakan untuk
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tulis. Keterampilan menulis
tidak datang dengan sendirinya, sehingga perlu berlatih dan praktik menulis
secara teratur serta bersungguh-sungguh. Dalam hubungannya dengan
kemampuan berbahasa, kegiatan menulis makin mempertajam kepekaan
terhadap kesalahan-kesalahan baik ejaan, struktur maupun tentang pemilihan
4 Permendiknas_Nomor 22_Tahun_2006 tentang Kurikulum KTSP.
4
kosa kata.
Dilihat dari aspek menulis, tujuan pengajaran bahasa Indonesia adalah
agar siswa mampu menuangkan pengalaman dan gagasan, mampu
mengumpulkan perasaan secara tertulis dan jelas, mampu pula
menuliskan informasi sesuai dengan pokok bahasan (konteks) dan
keadaan (situasi). Keterampilan menulis merupakan suatu proses
pengembangan yang menuntut pengalaman, waktu, kesempatan,
memerlukan cara berpikir yang teratur, dan mengungkapkannya dalam
bentuk tulisan.5
Berhasil tidaknya pengajaran bahasa Indonesia berkaitan dengan
komponen menulis ditentukan beberapa faktor di antaranya adalah faktor
siswa, dan faktor guru dalam pengajaran yang digunakan. Menulis merupakan
komponen bahasa yang paling kompleks sebab menulis melibatkan aspek
pengolahan gagasan, penataan kalimat, pengembangan paragraf.
pengembangan model karangan serta logika.6 Pelatihan menulis menuntut
peran yang cukup besar bagi guru bahasa Indonesia. Namun, kebanyakan guru
bahasa belum begitu menyadari pentingnya pembinaan pelatihan menulis
narasi tersebut sehingga kebanyakan siswa mempunyai kemampuan menulis
rendah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa kelas III di SDN 03
Tempuran Lampung Tengah sebagian besar menyampaiakan bahwa belajar
Bahasa Indonesia itu membosankan, karena hanya belajar membaca dan
menulis dengan hanya mendengarkan guru berbicara.
5 Iskandarwassid, Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, ( Bandung: Rosdakarya,
2013), h.248 6 Ibid., h.250
5
Upaya peningkatan keterampilan menulis paragraf sebenarnya sudah
banyak dilakukan oleh guru tetapi hasil yang diperoleh kurang memuaskan,
karena pengajaran yang disampaikan oleh guru masih berjalan satu arah,
artinya hanya guru yang aktif di dalam kelas. Padahal, dalam proses belajar
mengajar siswa diharuskan lebih aktif selama proses belajar mengajar.
Selain itu perlu adanya media pembelajaran yang efektif agar proses
pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan indikator
pencapaiannya. Dalam hal ini penulis akan menyampaikan penggunaan
gambar seri sebagai alternatif media untuk membantu proses pembelajaran.
Sebagaimana diungkapkan oleh Azhar dalam bukunya
mengungkapkan gambar Seri adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), yang
berupa tiruan tiruan benda, orang atau pandangan yang dihasilkan
pada permukaan yang rata dengan adanya rangkaian yang berturut-
turut baik itu cerita, buku, peristiwa, dan sebagainya.7
Berdasarkan prasurvei kedua yang dilaksanakan pada tanggal 6
Oktober 2017 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas III SD
Negeri 03 Tempuran, diperoleh data hasil belajar siswa yang belum tuntas
atau nilai dibawah KKM Mencapai 47,36 % atau 10 siswa dari 19 siswa.
Hasil belajar siswa di SD Negeri 03 Tempuran belum seluruhnya mencapai
KKM.
7 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h.27
6
Tabel.1
Hasil MID Semester Bahasa Indonesia kelas III
SD Negeri 03 Tempuran
Tahun Pelajaran 2017/2018
No Nilai Kriteria Jumlah siswa Persentase
1. ≥ 70 Tuntas 9 47,36%
2. < 70 Belum Tuntas 10 52,64%
19 100 %
Dari hasil pengamatan peneliti, pembelajaran di dalam kelas tidak
terlepas dari suatu masalah seperti halnya malasnya siswa dalam menulis
paragraf karena pengajaran yang dilakukan guru hanya berorientasi pada teori
dan pengetahuan sehingga siswa kurang berminat dan merasa kesulitan dalam
menulis paragraf .
Usaha untuk meningkatkan keterampilan menulis paragraf sederhana
diperlukan suatu media pengajaran yang efektif dan efisien. Selama ini,
metode ceramah dan penugasan ternyata belum mampu mencapai hasil yang
optimal. Hal ini bukan berarti bahwa metode ceramah tidak baik, melainkan
pada suatu saat siswa akan menjadi bosan apabila hanya guru sendiri yang
berbicara, sedangkan mereka duduk diam mendengarkan.
Melihat kondisi demikian, peneliti tergerak mengadakan penelitian
untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa kelas 3 SD Negeri 03
Tempuran tahun ajaran 2016/2017. Peneliti menerapkan media gambar seri
pada pengajaran menulis paragraf sederhana. Melalui media ini, dalam
7
kegiatan siswa diminta mengamati gambar yang ada dipapan tulis kemudian
siswa mendiskusikan gambar dengan guru dan pada akhirnya siswa diminta
menceritakan secara tertulis.
Dengan menggunakan pemilihan media gambar seri ini diarapkan
dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis paragraf sederhana dan
melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Sehingga
siswa lebih mudah dalam menentukan ide atau gagasan pokok dalam menulis
sebuah karya atau tulisan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasi
beberapa masalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan wawancara bersama dengan guru dan siswa, siswa kurang
berminat untuk mengikuti pelajaran bahasa Indonesia, karena kebanyakan
siswa menganggap bahwa pelajaran bahasa Indonesia adalah pelajaran
yang membosankan.
2. Siswa kurang latihan menulis, karena siswa merasa bosan dan merasa sulit
untuk menuangkan idenya kedalam bentuk tulisan.
3. Siswa bingung untuk memulai menulis, karena sebagian besar siswa
kurang mahir merangkai kata-kata menjadi kalimat, kalimat menjadi
paragraf, pemilihan diksi, tanda baca, serta kurangnya penguasan
keterampilan berbahasa.
4. Kurangnya penerapan media didalam proses pembelajaran.
8
5. Rendahnya hasil belajar bahasa Indonesia, siswa kelas III Tahun Pelajaran
2017/2018.
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan dapat dikaji lebih mendalam
maka diperlukan pembatasan masalah. Dalam penelitian ini pembatasan
masalahnya sebagai berikut:
1. Media pembelajaran yang diterapkan adalah media gambar seri.
2. Peningkatan kemampuan menulis paragraf sederhana siswa kelas III di SD
Negeri 03 Tempuran.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut diatas, maka
dapat dirumuskan masalah penelitiannya adalah :
1. Apakah penerapan media gambar seri dapat meningkatkan kemampuan
menulis paragraf sederhana pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa
kelas III SD Negeri 03 Tempuran Lampung Tengah Tahun Pelajaran
2017/2018 ?
2. Bagaimanakah penerapan media gambar seri untuk meningkatkan
kemampuan menulis paragraf sederhana bagi siswa kelas III SD Negeri
03 Tempuran Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2017/2018 ?
9
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Searah dengan rumusan masalah yang diajukan, penelitian ini
memiliki tujuan dan manfaat diantaranya :
1. Tujuan Penelitian
Untuk meningkatkan kemampuan menulis paragraf sederhana dengan
penggunaan media gambar seri bagi siswa kelas III SD Negeri 03
Tempuran pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi:
a. Siswa
Melalui penerapan media gambar seri diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam menulis paragraf sederhana sehingga dapat
mempermudah menuangkan ide kedalam bentuk tulisan,
b. Guru
Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam pelajaran
menulis paragraf dengan menggunakan media gambar seri dan dipakai
sebagai alternatif guru untuk menigkatkan mutu pengajaran menulis
dan profesionalisme guru semakin meningkat.
10
c. Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat mendorong pihak sekolah untuk
meningkatkan kualitas serta mutu sekolah, dan sebagai bahan
informasi bahwa penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan
kemampuan menulis paragraf pada mata pelajaran bahasa Indonesia
siswa SD Negeri 03 Tempuran.
d. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan, pengalaman serta wawasan tentang
penelitian tindakan kelas, sehingga nantinya ketika menjadi seorang
guru sudah mampu menjalankan tugas dan kewajibannya dengan
profesional.
F. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan digunakan untuk menjelaskan posisi (State Of
Art), perbedaan atau memperkuat hasil penelitian tersebut dengan
penelitian yang telah ada.pengkajian terhadap hasil penelitian orang lain
yang relevan, lebih berfungsi sebagai pembanding dari kesimpulan
berpikir kita sebagai peneliti.8
Beberapa hasil penelitian terdahulu yang terdapat kaitannya dengan
penelitian ini adalah :
1. Ahmad Mu’alim Fatah Zen dalam Peningkatan Keterampilan Menulis
Karangan Narasi Dengan Media Menggunakan Media Gambar Seri Pada
Siswa Kelas VI SD Negeri 03 Klareyan Kecamatan Petarukan Kabupaten
8Zuhairi, et.al., Pedoman Penulisan karya Ilmiah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), h. 46.
11
Pemalang Tahun Ajaran 2008/2009. Penelitian ini menggunakan disain
penelitian tindakan kelas dengan dua siklus yang terdiri atas perencanaan,
tindakan, obsevasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah
keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas III SD Negeri 03
Klareyan Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang. Variabel penelitian
ini adalah keterampilan menulis karangan narasi dan media gambar seri.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut (1) media gambar
terbukti dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa
kelas III SD Negeri 03 Klareyan kecamatan petarukan kabupaten
pemalang. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil tes prasiklus yang
memperoleh nilai 52,4, skor rata-rata siklus I 68,5, dan skor rata-rata
siklus II 83,4, (2) berdasarkan analisis data kualitatif dapat diketahui
bahwa siswa merasa senang menulis karangan narasi dengan
menggunakan media gambar seri. Hal ini disebabkan siswa lebih mudah
menuangkan ide dalam bentuk tulisan. Perbedaan penelitian ini dari
penelitian terdahulu yaitu dalam penelitian terdahulu variabel terikatnya
adalah peningkatan keterampilan menulis karangan narasi dan
persamaannya dalam proses pembelajaran menggunakan media gambar
seri.9
9 Ahmad Mu’alim Fatah Zen, “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Dengan
Media Menggunakan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 03 Klareyan Kecamatan
Petarukan Kabupaten Pemalang Tahun Ajaran 2008/2009”,dalam
http://jurnal.fbs.unnes.ac.id/index.php/pgsdsolo, diunduh pada 24 Oktober 2016.
12
2. Kotto, dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Bebas
Melalui Metode SQ3R Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V
SD Negeri 1 Nampirejo Kecamatan Batanghari Lampung Timur Tahun
Pelajaran 2013/2014.10
Berkesimpulan bahwa siswa kelas V SD Negeri 1
Nampirejo Kecamatan Batanghari Lampung Timur mengalami
peningkatan dalam menulis karangan bebas pada mata pelajaran bahasa
Indonesia melalui metode SQ3R. Perbedaannya peneliti tidak
menggunakan metode SQ3R tetapi menggunakan media gambar seri
sedangkan persamaanya yaitu variable terikat atau yang diteliti sama
yaitu kemampuan menulis pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
10
Kotto dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Bebas Melalui Metode
SQ3R Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD Negeri 1 Nampirejo Kecamatan
Batanghari Lampung Timur Tahun Pelajaran 2013/2014”.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Teori Kemampuan Menulis Paragraf Sederhana
1. Pengertian Kemampuan Menulis
Aktifitas menulis merupakan suatu bentuk manifestasi kemampuan
dan keterampilan berbahasa paling akhir dikuasi oleh siswa setelah
kemampuan mendengarkan, berbicara dan membaca, siswa harus mampu
mengkombinasikan kosa kata dengan baik dengan bahasa yang runtun hingga
mudah untuk dimengerti maksud dari tulisan tersebut. Dalam menulis semua
unsur keterampilan berbahasa harus dikonsentrasikan secara penuh agar
mendapat hasil yang benar-benar baik.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, menulis adalah membuat
huruf (angka dan sebagainya) dengan pena (pensil, kapur, dan sebagainya),
anak-anak sedang belajar, melahirkan pikiran atau perasaan (seperti
mengarang, membuat surat).11
Seperti yang diungkapkan oleh Alek Achmad mengemukakan bahwa
menulis merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau
11
Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h.1098
14
informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara, biasa dilakukan
pada kertas dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil.12
Kemampuan menulis merupakan perwujudan bentuk komunikasi
secara tidak langsung, tidak langsung bertatap muka dengan orang lain,
sehingga kemampuan menulis merupakan keterampilan yang sangat
kompleks, siswa tidak hanya menuangkan ide, tetapi siswa juga dituntut
untuk menuangkan gagasan, konsep, perasaan dan kemauan.
2. Teori Menulis
Dalam menulis semua unsur keterampilan berbahasa harus
dikonsentrasikan secara penuh agar mendapat hasil yang benar-benar baik
Henry Guntur Tarigan mengemukakan bahwa menulis dapat diartikan
sebagai kegiatan menuangkan ide/gagasan dengan menggunakan bahasa tulis
sebagai media penyampai.13
Mohammad dalam Darmiyati menyatakan
bahwa menulis itu diibaratkan seperti mengendarai sepeda motor yang harus
menjaga keseimbangan, artinya menulis itu bisa dianggap mudah apabila
seseorang sering berlatih menulis dan bisa dianggap sukar bila seorang baru
berlatih menulis hingga tidak tahu harus memulai dari apa.14
Selanjutnya
Slamet menyatakan bahwa menulis merupakan keseluruhan rangkaian
12
Achmad,Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta:Prenada Media Grup, 2011),
h. 106 13
Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung : Angkasa, 2008), h.
15 14
Darmiyati, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas Rendah, (Jakarta : Dikjen Dikti,
1999), h 11
15
kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui
bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.15
. Menulis juga memiliki
beberapa pengertian yaitu proses mengabadikan bahasa dengan tanda-tanda
grafis, representasi dari kegiatan ekspresi bahasa, dan kegiatan melahirkan
pikiran perasaan dengan tulisan.16
Dari definisi diatas menulis merupakan suatu kegiatan membuat huruf
yang kemudian dirangkai menjadi kata – kata, yang dikembangkan menjadi
sebuah kalimat dan membentuk sebuah paragraf yang mengandung makna
dan juga terdapat informasi dalam bentuk tulisan. Sehingga orang yang
membacanya mengetahui maksud dari tulisan tersebut.
Alek dalam Achmad menjelaskan tentang hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam menulis sebagai berikut :
a. Persiapan , yaitu membuat kerangka tulisan; menemukan idiom
yang menarik; dan menemukan kata kunci. b. Menulis, yaitu mengingatkan diri agar tetap logis; membaca
kembali setelah menyelesaikan dalam satu paragraf ; percaya diri
akan apa yang ditulis. c. Editing , yaitu memperhatikan kesalahan kata, tanda baca dan
tanda hubung; memperhatikan hubungan antar paragraf, membaca
secara keseluruhan.17
Tulisan yang baik adalah tulisan yang dapat menyampaikan pesan
secara baik dengan pembaca yang ditujukan oleh tulisan itu. Sebagaimana
15
Slamet, Dasar –dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia, (Surakarta : UNS Press, 2008),
h. 17 16
Burhan Nurgiyanto, Penilaian Pengajaran Bahasa dan Sastra, (Yogyakarta: BPFE, 2001),
h. 292 17
Achmad,Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. , h. 107
16
Morris melalui Tarigan menyampaikan bahwa tulisan yang baik merupakan
komunikasi pikiran dan perasaan yang efektif dan tepat guna.18
Sebagaimana Tarigan menyimpulkan dalam bukunya terdapat empat
ciri tulisan yang baik sebagai berikut:
a. Jelas , pembaca dapat membaca teks dengan cara tetap dan
menangkap maknanya yang dikatakan oleh penulis
b. Kesatuan dan organisasi, pembaca dapat mengikutinya dengan
mudah karena bagian-bagiannya saling berhubungan dan runtut.
c. Ekonomis, kata atau bahasanya tidak berlebihan sehingga waktu
yang digunakan tidak terbuang percuma.
d. Pemakaian bahasa dapat diterima, penulis menggunakan bahasa
yang baik dan benar sehingga mudah diterima.19
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan
menulis adalah suatu kemampuan seseorang untuk mengungkapkan gagasan,
pikiran, pengetahuan, dan pengalaman-pengalaman hidupnya melalui bahasa
tulis yang jelas sehingga pembaca mengerti apa yang dimaksud oleh penulis.
3. Tahapan Pembelajaran Menulis Anak
Dalam pembelajaran khususnya belajar menulis, anak tidak secara
langsung mampu menciptakan sebuah tulisan yang baku seperti paragraf
yang baku. Tetapi ada proses tahapan dalam belajar menulis bagi siswa itu
sendiri.
Kurniasih mengungkapkan salah satu aspek perkembangan anakyaitu
perkembangan motorik, yang melatih koordinasi gerakan yang melibatkan
bagian-bagian tubuh. Motorik tersebut dibedakan menjadi dua yaitu motorik
18
Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. , h . 20 19
Ibid,
17
kasar dan motorik halus untuk motorik kasar menekankan pada koordinasi
tubuh yang menekankan pada gerakan otot-otot besar sedangkan motorik
halus menekankan pada koordinasi otot tangan atau kelenturan tangan yang
bersifat keterampilan.
Perkembangan motorik halus juga dapat membantu anak dalam belajar
menulis, karena kemampuan menulis menuntut keterampilan motorik halus
yang melibatkan koordinasi jari.
Adapun tahap perkembangan menulis anak seperti yang diungkapkan
oleh Buncil diantaranya sebagai berikut :
a. Inexperienced Writer yaitu Tahapan menggunakan gambar, tulisan
scribble (coretan/ sketsa) ataupun bentuk lain seperti huruf, dan
sebagainya. Contoh, tulisan anak yang bentuknya baru mirip huruf.
b. Prewiter yaitu Tahapan mencontoh huruf, kata ataupun kalimat
pendek. Anak juga mulai menggunakan huruf-huruf yang
dikenalnya dalam menamakan suatu benda, dan menulis kata-kata
yang pernah dipelajari (pernah terekam dalam memori). Contoh,
tulisan satu kata.
c. Developing Writer yaitu Anak paham bahwa kata-kata yang mereka
ucapkan dapat dituliskan pula; mengerti bahwa kata-kata biasanya
mewakili bunyi-bunyi tertentu. Juga mulai muncul huruf-huruf lain
yang menunjukkan pemahamannya tentang hubungan bunyi
maupun simbol, dan mulai menulis kata demi kata namun spasi
antara kata biasanya belum muncul. Di tahap ini, anak dapat
membaca tulisannya sendiri. Contoh, tulisan dua tiga kata tanpa
spasi.
d. Beginning Writer yaitu Anak dapat menulis kata demi kata, menulis
dengan bimbingan orang dewasa, mulai menggunakan spasi untuk
memisahkan satu kata dengan kata lain, serta mulai menunjukkan
pemahaman tulisan di buku, majalah dan lainnya. Contoh, tulisan 3
kata dengan spasi.
e. Experienced Writer yaitu Di tahap ini, tumbuh kepercayaan diri
anak. Dia mulai bisa menulis mandiri, menggunakan
rancangan/pola/gambaran dari lingkungan sekitarnya sehingga
menjadi kata yang bermakna, memahami penggunaan spasi, dapat
18
menuliskan ide sederhana tapi cukup komplet, dan bisa mengeja
kata-kata yang cukup sulit.
f. Exceptional Writer yaitu Anak menunjukkan antusiasme yang
tinggi. Dia lebih senang untuk menulis mandiri, menulis kalimat
yang panjang, sudah terlatih menggunakan spasi antarkata, dan lain-
lain. Contoh, tulisan anak SD awal, dimana tekanan tulisan sudah
cukup mantap, dan bisa membuat kalimat.20
Umumnya, kemampuan menulis anak TK (prasekolah) yang mendapat
stimulasi baik, berada pada tahapan 3-4. Ketika anak usia TK sudah mencapai
kemampuan seperti experience (tahap e) ataupun exceptional writer (tahap f),
ini adalah bonus.
Sebagai pendidik, orangtua/guru tidak bisa mengharapkan semua anak
usia prasekolah mencapai keterampilan seperti ini. Dengan stimulasi yang
baik dan berkesinambungan, diharapkan pada usia SD, anak semakin terampil
dan antusias dalam menulis mandiri.
Hal ini seiring dengan peningkatan anak SD pada jenjang pendidikan
kelas rendah 1-3 dengan pengajaran menulis di mulai dari huruf lepas,
dengan langka-langkah sebagai berikut:
1). Menulis huruf.
2). Merangkaikan huruf menjadi suku kata.
3). Merangkaikan suku kata menjadi kata.
4). Menyusun kata menjadi kalimat.21
Jadi, pembelajaran menulis yang akan penulis tekankan adalah
pembelajaran menulis tentang menulis paragraf sederhana sesuai dengan
tahapan perkembangan menulis pada kemampuan siswa SD kelas 3, yakni
20 Buncil, Tahap-tahap Perkembangan Anak dalam Menulis, (wordpress, 2010), h.61
21
Tarigan, Perkembangan Tulisan Siswa Sekolah Dasar, (Bandung: Angkasa, Departemen
Pendidikan Nasional,1982)
19
kemampuannya dalam menyusun kata menjadi sebuah kalimat kemudian
menjadi paragraf.
Siswa sekolah dasar yang telah berada di kelas 3 sampai kelas 6 tentu
saja dipandang sudah melewati masa menulis permulaan dan sudah meguasai
keterampilan membaca dan menulis permulaan. Sejalan dengan hal di atas,
maka diprediksikan tulisan anak pun sudah dapat memasuki tahap menulis
lanjut. Tulisan yang dihasilkan oleh anak sudah mampu menyampaikan pesan
pada suatu khalayak pembacanya.
Oleh karena itu, perkembangan tulisan anak ini akan dibedakan
memjadi dua kelompok, yakni kelas 3, dan kelas 4, 5, dan kelas 6. Adapun
dasar pengelompokannya menggunakan proses menulis yang terdiri dari tiga
tahap, yakni: Pra-menulis, menulis, dan kaji ulang tulisan.
Sebagaimana Farris dalam Usman mengidentifikasi perkembangan
tulisan anak kelas 3 sekolah dasar berdasarkan tiga tahapan di atas
sebagai berikut:
a. Tahap Pramenulis
1) siswa akan membicarakan atau mendiskusikan ide atau
gagasan yang akan ditulisnya dengan orang lain, atau teman-
temannya.
2) ide atau gagasan yang disampaikan lebih terfokus pada
pemecahan masalah.
3) terfokus pada suatau jalan pikiran.
b. Tahap Menulis
1) Memilih hal-hal atau topik-topik yang paling berkesan pada
dirinya sendiri.
2) Pemaparan secara sekuensial.
3) Belum memiliki refleksi/nalar.
c. Tahap Kaji Ulang Tulisan
1) Belum mampu melakukan koreksi secara sendiri.
20
2) Takut akan membuat atau melakukan koreksi sendiri.22
Sementara itu untuk siswa kelas 4, 5 dan 6, perkembangan tulisan
siswa adalah sebagai berikut :
a. Tahap Pramenulis
1) Telah mampu memfokuskan pada suatu topik dengan berbagai
pandangan
2) Mampu berpikir pada hal-hal yang abstrak, istilah-istilah, dan contoh
yang tidak hadir/dihadirkan.
3) Mampu bertanya pada dirinya sendiri
b. Tahap Menulis
1) Menuliskan masalah, ide, gagasan atau pesan dari berbagai sudut
pandang, cara atau mood.
2) Sudah mampu mempertimbangkan khalayak pembacanya.
3) Mampu mengwali penceritaan dari berbagai bagian tulisan.
4) Mampu menunjukan rasa empati.
5) Mampu mempertimbangkan bagian-bagian untuk tulisan yang baik.
6) Mampu membaca, menulis, dan mengedit tulisan.
c. Tahap Kaji Ulang Tuiisan
1) Mampu mengedit tulisan sendiri.
22 Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran. ,h.52
21
2) Mampu mengoreksi dan menghubungkan tulisan dengan unsure
mekanis, berbagai kaidah.
3) Mampu menyadari keberadaan pembantu kaidah.23
Berdasarkan pembagian tahap kemampuan menulis tersebut maka
siswa kelas 3 dirasa telah mampu untuk membuat sebuah tulisan berupa
kalimat yang sederhana dengan latihan dan pembelajaran yang diberikan oleh
guru secara kreatif dengan menggunakan media sebagai upaya untuk
meningkatkan kemampuannya dalam menulis.
4. Menulis Paragraf Sederhana
a. Pengertian Paragraf
Dalam menuangkan ide atau gagasan yang disampaikan melalui
tulisan, sebuah pesan tersebut secara runtut tersusun dalam sekelompok
kalimat yang terdiri dari beberapa kata yang jumlahnya tidak sama.
Membuat sebuah tulisan memerlukan paragraf, kita mengenal paragraf
yaitu tulisan yang menjorok kedalam yang pembuatannya memerlukan
beberapa hal, karena harus terdapat ketrpaduan dan kesepadanan isi
paragraf.
Selanjutnya Finoza dalam Sudirin berpendapat bahwa paragraf
adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat.24
23 Ibid,
22
Achmad dalam bukunya menyatakan beberapa pengertian
paragraf yaitu : (1) paragraf adalah karangan mini, (2) paragraf adalah
satuan bahasa tulis yang terdiri dari beberapa kalimat yang tersusun
secara runtut, (3) paragraf merupakan bagian dari suatu karangan yang
berisi informasi, (4) paragraf yang terdiri atas satu kalimat berarti tidak
menunjukkan ketuntasan.25
Dengan demikian paragraf (alinea) adalah
serangkaian kalimat yang saling bertalian untuk membentuk sebuah
gagasan atau ide, yang dalam hierarki kebahasaan paragraf merupakan
satuan yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat dapat disebut dengan
wacana mini.26
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa paragraf merupakan komponen kebahasaan yang tersusun dari
beberapa kalimat yang efektif dan runtun sehingga menciptakan sebuah
ide atau gagasan yang disampaikan secara tertulis.
b. Ciri-ciri Paragraf
Untuk mempermudah membuat suatu paragraf, maka siswa juga
harus memahami ciri-ciri dari paragraf agar mudah dicermati sesuai pesan
yang ingin disampaikan.
Paragraf memiliki beberapa ciri-ciri sebagaimana diungkapkan
oleh Achmad dalam bukunya yaitu :
24
Sudirin, Bahasa Indonesia Buku Ajar Mahasiswa, (Stain Jurai Siwo metro, 2013), h.60 25
Achmad,Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. , h. 208 26
Sri Hapsari W et.al., Bahasa Indonesia Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah, (Jakarta:
Raja Grafindo Persada,2013), h. 138
23
1) Kalimat bertakuk (menjorok) ke dalam.
2) Paragraf menggunakan pikiran utama (gagasan utama) yang
dinyatakan dalam kalimat topik.
3) Setiap paragraf menggunakan sebuah kalimat topic dan
selebihnya merupakan kalimat pengembang yang berfungsi
menjelaskan, menguraikan, atau menerangkan pikiran utama.
4) Paragraf menggunakan pikiran penjelas (gagasan penjelas)
yang dinyatakan dalam kalimat penjelas.27
Dengan mengetahui ciri-ciri paragraf tersebut, pemahaman
tentang penulisan paragraf lebih mudah tersampaikan dan bagi pemula
akan membantu mempermudah untuk membedakan antara komponen
bahasa yang satu dan yang lainnya.
c. Fungsi dan Syarat Pembentukan Paragraf
Paragraf di buat oleh pengarang tentunya memiliki beberapa
fungsi yang akan memudahkan pengarang tersebut membuat tulisan.
Adapun fungsi pembentukan paragraf sebagai berikut :
1) Menampung bagian kecil gagasan utama karangan
2) Memudahkan pemahaman jalan pikiran penulis dengan cara
memisahkan pikiran utama yang satu dari yang lainnya
3) Penulis melahirkan pikiran secara sistematis
4) Pembaca mudah mengikuti dan memahami alur pikiran penulis
5) Membentuk penggalan-penggalan pikiran penulis
6) Sebagai tanda pikiran baru dimulai.28
27
Achmad,Bahasa Indonesia. , h. 208 28
Sudirin, Bahasa Indonesia . , h. 61
24
Membuat paragraf terdapat syarat-syarat pembentukan paragraf,
agar mempermuah penulis dalam menuangkan ide dan gagasannya dalam
penulisan paragraf diantaranya:
1) Kesatuan (dalam satu paragraf hanya berisi satu pikiran utama
2) Kepaduan (hubungan antar kalimat dalam satu paragraf berkaitan)
3) Pengembangan (sebuah kalimat utama dalam sebuah paragraf)
4) Menggunakan bahasa yang baik dan benar.29
d. Struktur Paragraf
Sebelum membuat paragraf sebaiknya menyusun struktur atau
kerangka paragraf. Karena dengan menyusun kerangka paragraf maka
akan mempermudah penulis dalam membentuk sebuah paragraf.
Penyusunan paragraf meliputi : (1) menentukan tema, (2) menentukan ide
pokok dengan menuangkan kalimat yang menjadi ide dasar paragraf, (3)
memberikan detail pendukung untuk mendukung gagasan utama, (4)
menuliskan kalimat penjelas untuk mendukung ide pokok.
e. Jenis-jenis Paragraf
Paragraf dapat dibagi berdasarkan isi dan letak kalimat utamanya.
Berikut adalah jenis-jenis paragraf berdasarkan isi :
1) Narasi, yaitu paragraf yang menceritakan atau mengisahkan suatu
kejadian atau peristiwa bentuk ini mementingkan urutan kejadian, dan
tokoh.
29
Ibid,
25
2) Deskripsi, adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek
sehingga pembaca seakan bisa melihat,mendengar, atau merasa objek
yang digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan bisa berupa orang,
benda, atau tempat.
3) Eksposisi, adalah paragraf yang menginformasikan suatu teori,
teknik, kiat, atau petunjuk sehingga orang yang membacanya akan
bertambah wawasannya.
4) Argumentasi, adalah paragraf yang mengemukakan suatu pendapat
beserta alasannya.
Jenis-jenis paragraf berdasarkan letak kalimatnya yaitu :
1) Paragraf deduktif, paragraf yang dimulai dengan mengemukakan
persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-
kalimat penjelas.
2) Paragraf induktif, paragraf yang dimulai dengan mengemukakan
penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik.
3) Paragraf campuran, adalah paragraf yang dimulai dengan
mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti
kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topik. Kalimat
topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal
paragraf
26
f. Langkah – langkah Menulis Paragraf
Menulis paragraf bukanlah pembelajaran yang mudah untuk
dilakukan pada siswa tingkat dasar, oleh karena itu perlu adanya
serangkaian pembelajaran yang mendukung dan perangkat pembelajaran
yang menarik agar siswa mampu meningkatkan pembelajarannya dalam
menulis paragraf.
Berdasarkan pada tujuan pembelajaran keterampilan menulis yang
diungkapakan oleh Burhan dalam bukunya langkah dalam menulis
paragraf yaitu:
1) Menyalin satuan-satuan bahasa yang sederhana.
2) Menulis satuan bahasa yang sederhana.
3) Menulis pernyataan dan pertanyaan yang sederhana.
4) Menulis paragraf pendek.30
Dengan demikian terdapat beberapa langkah mudah yang dapat
dilakukan sebagai upaya dalam menulis paragraf. Dan untuk
mempermudah dalam penulisan atau membuat suatu paragraf perlu
adanya pembelajaran yang efektif dan menarik, serta media yang
mendukung sebagai kelancaran dalam proses pembelajaran.
Oleh karena itu Penulis berupaya untuk melakukan sebuah
penelitian yaitu penggunaan media gambar seri dalam upaya peningkatan
kemampuan menulis.
30
Burhan Nurgiyanto, Penilaian Pengajaran. , h.292
27
B. Konsep Teori Penggunaan Media Gambar Seri
1. Pengertian Media Pembelajaran
Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi.
Kegiatan belajar mengajar dikelas merupakan suatu dunia komunikasi
tersendiri dimana guru atau dosesn dan siswa/mahasiswanya bertukar pikiran
untuk mengembangkan ide dan pengertian. Dalam berkomunikasi sering
timbul dan terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga komunikasi
tersebut tidak efektif dan efesien. Salah satu usaha untuk mengatasi hal
tersebut adalah penggunaan media dalam pembelajaran.
“Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak
dari medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar”.31
Media
dapat diartikan sebagai “sesuatu yang berisi menyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audiens (siswa) sehingga
mendorong terjadinya proses belajar dalam dirinya”.32
Media diartikan sebagai “segala bentuk dan saluran yang digunakan
untuk menyalurkan pesan atau informasi”.33
Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang
31
Syaiful Bahri dan Aswan Zein, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:Rineka Cipta, 2006), h.
120 32
Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h.11 33
Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan, Problema, Solusi dan Reformasi Pendidikan
Indonesia,( Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 113
28
perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk
mencapai tujuan belajar.
Secara umum dapat dikatakan media mempunyai kegunaan, antara
lain:
a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas.
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra.
c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid
dengan sumber belajar.
d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya.
e. Memberi rangsangan yang sama, memperamakan pengalaman dan
menimbulkan persepsi yang sama.
f. Proses pembelajaran mengandung lima kompones komunikasi,
guru (komunikator), bahan pembelajaran.34
2. Pengertian Gambar Seri
Adapun gambar dapat didefinisikan sebagai “representasi visual” dari
orang, tempat atau benda yang diwujudkan diatas kanvas, kertas atau bahan
lain, baik dengan cara lukisan, gambar atau foto.35
Gambar seri diambil dari kata gambar dan seri. Menurut Kamus
Bahasa Indonesia gambar adalah tiruan benda, orang, atau pandangan yang
dihasilkan pada permukaan yang rata. Sedangkan seri adalah rangkaian yang
berturut-turut baik itu cerita, buku, peristiwa, dan sebagainya.36
Sebagaimana diungkapkan oleh Azhar dalam bukunya
mengungkapkan gambar Seri adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), yang
berupa tiruan tiruan benda, orang atau pandangan yang dihasilkan
34 Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, . h. 14
35 Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan, . h 113
36 Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h 292,928
29
pada permukaan yang rata dengan adanya rangkaian yang berturut-
turut baik itu cerita, buku, peristiwa, dan sebagainya.37
Dengan demikian gambar seri merupakan serangkaian gambar yang
terpisah antara satu dengan yang lain tetapi memiliki satu-kesatuan urutan
cerita. Gambar seri akan sulit dipahami ketika berdiri sendiri-sendiri dan
belum diurutkan. Gambar seri akan memiliki makna setelah diurutkan
berdasarkan pola-pola tertentu atau sesuai dengan urutan sebuah cerita.
Gambar seri digunakan sebagai media dalam meningkatkan kemampuan
menulis paragraf.
Penggunaan media gambar dalam proses belajar mengajar dikatakan
menyalurkan pesan, karena ketidakjelasan konsep atau materi yang diajarkan
dapat dibantu dengan media gamabar sebagai perantara. Gambar atau foto
merupakan salah satu media pengajaran yang dikenal didalam setiap kegiatan
pembelajaran yang diproyeksikan melalui kegiatan pengamatan oleh alat
indera.
Baugh dalam Suliman mengemukakan tentang perbandingan peranan
tiap alat indera kita. Semua pengalaman belajar yang dimiliki
seseorang dapat dipresentasikan yaitu : 90 % diperoleh melalui indera
lihat, 5 % melalui indera dengar, dan 5 % melalui indera lain.
Pengalaman belajar manusia sebanyak 75 % diperoleh melalui indera
lihat, 15% melalui indera dengar dan selebihnya indera lain.38
37
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h.27 38
Akip Efendi,”Hakikat Keterampilan Menulis”, dalam http://akipeffendy.blogspot.com di
unduh pada 26 Desember 2016
30
Bertolak dari yang dikemukakan oleh para ahli di atas mengenai
pengalaman belajar lebih banyak diperoleh melalui indera lihat, maka dalam
proses belajar mengajar diupayakan penggunaan media visual sebagai alat
bantu penyampaian materi pelajaran.
Dalam kriteria pemilihan media disinggung bahwa media digunakan
harus sesuai dengan taraf berfikir anak didik, adapun kriteria pemilihan
media gambar adalah sebagai berikut :
a. Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Masalah tujuan pembelajaran
merupakan komponen utama yang harus diperhatikan dalam memilih
media.
b. Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam
memilih media.
c. Kondisi audiens (siswa) dari segi subjek belajar menjadi perhatian serius
bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak.
d. Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan
disampaikan kepada audiens (siswa) secara tepat.
e. Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang
dengan hasil yang akan dicapai.
Mencermati uraian di atas, dapat dipahami bahwa dalam pelajaran
menulis di SD penggunaan media gambar seri dirasakan sangat tepat untuk
membantu siswa dalam kemampuan menulis. Kriteria tersebut merupakan
31
prinsip dasar dalam pemilihan suatu media gambar dalam hal ini yaitu media
gambar seri sebagai alat bantu pembelajaran.
Dengan melihat gambar, siswa dapat menarik isi kesimpulan dari
gambar tersebut, kemudian dapat menguraikan dalam bentuk tulisan. Oleh
sebab itu berkaitan dengan penggunaan media gambar, Purwanto dan Alim
mengemukakan bahwa “penggunaan media gambar untuk melatih anak
menentukan pokok pikiran yang mungkin akan menjadi sebuah karangan
dalam bentuk paragraf-paragraf.39
Dalam hal ini Tarigan juga
mengemukakan bahwa mengarang melalui gambar seri berarti melatih dan
mempertajam daya imajinasi siswa.40
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media
dalam pembelajaran khususnya media gambar seri akan sangat membantu
mempercepat pemahaman atau pengertian dari murid sebagai peserta didik
khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi menulis
paragraf.
3. Hakekat Media Gambar Seri
Ditinjau dari semantiknya, gambar seri berasal dari gambar dan seri,
gambar berarti tiruan barang yang berupa orang, binatang, tumbuh-tumbuhan,
dan sebagainya. Sedangkan seri berarti rangkaian cerita yang berturut-turut.
39
Purwanto, Alim, Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, (Jakarta:
Rosda Jaya Putra,1997), h. 63 40
Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai, . h.210
32
Jadi gambar seri berarti gambar turut-turut. media gambar seri disebut juga
flow chart atau gambar susun.
Menurut Soeparno media ini terbuat dari kertas manila berukuran lebar
yang berisi beberapa gambar. Gambar tersebut berhubungan satu sama
lainnya sehingga merupakan rangkaian cerita/ peristiwa. Setiap gambar diberi
nomor urut sesuai dengan urutan-urutan ceritanya.41
Penampilan media gambar seri tentang serangkaian peristiwa yang
berturut-turut dapat diperindah dengan menggunakan alat bantu lain seperti
proyektor, dan dimodifikasi dengan menggunakan software tertentu sehingga
penyajiannya lebih menarik. Bentuk item diusahakan agar anak memperoleh
tanggapan yang tepat tentang obyek dalam gambar, misalnya gambar dalam
majalah, surat kabar, dan sebagainya.42
Gambar seri dapat memenuhi fungsinya sebagai media pembelajaran
untuk memotivasi dan membantu siswa menafsirkan dan mengingat isi
pelajaran khususnya bahasa Indonesia yang terkandung dalam rangkaian
gambar tersebut.
4. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar Seri
Media gambar atau media grafis terdiri atas gambar, bagan diagram,
grafik, poster, media dan komik. Diantara media grafis gambar adalah media
yang umum dipakai.Untuk lebih lanjutnya terdapat kelebihan dan juga
41
Soeparno, Media Komunikasi Pendidikan,(Jakarta: Intan Pariwara, 1998), h.18 42
Basyiruddin Usman, Asnawir, Media Pembelajaran. , h. 49
33
kekurangan dalam model pembelajaran tipe ini seperti halnya yang
dikemukakan oleh Imas Kurniasih dalam Soeparno yaitu:
a. Kelebiahan
1) Dapat menerjemahkan ide-ide abstrak kedalam bentuk yang lebih
nyata.
2) Banyak tersedia dalam buku-buku, majalah, koran, katalog, atau
kalender.
3) Gambar sangat mudah dipakai karena tidak membutuhkan
peralatan.
4) Gambar tidak relatif mahal.
5) Dapat digunakan semua tingkat pengajaran dan bidang studi.43
b. Kekurangan
1) Kadang-kadang terlalu kecil untuk dipertunjukan di kelas yang
besar.
2) Gambar mati adalah gambar dua dimensi. Untuk menujukan
dimensi yang ketiga (kedalam benda), harus di gunakan satu seri
gambar dari objek yang sama tetapi dari sisi yang berbeda.
3) Tidak dapat menujukan gerak.
4) Anak tidak selalu “membaca” (menginterprestasikan) gambar.44
Berdasarkan uraian di atas dapat di pahami bahwa dalam pembelajaran
media gambar seri terdapat beberapa kelebihan dan juga kelemahan agar
lebih memepermudah dalam memahami situasi ketika proses pembelajaran
berlangsung.
Adapun manfaat yang diperoleh dari media gambar seri dalam
hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar adalah sebagai berikut:
a. Mudah dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar, karena
praktis tanpa memerlukan perlengkapan apa-apa.
43
Soeparno, Media Komunikasi. , h. 22 44
Ibid.
34
b. Harganya relatif lebih murah dari pada jenis-jenis media
pengajaran lainnya, dan cara memperolehnya mudah tanpa
memerlukan biaya, dengan memanfaatkan majalah, surat kabar dan
bahan-bahan grafis lainnya.
c. Gambar dapat dipergunakan dalam banyak hal, untuk berbagai
jenjang pengajaran dan berbagai disiplin ilmu. Mulai dari TK
hingga Perguruan Tinggi.
d. Dapat menerjemahkan konsep atau gagasan yang abstrak menjadi
lebih realistik.45
5. Cara Pemerolehan Gambar untuk Media Gambar Seri
Dizaman yang serba canggih ini banyak peralatan yang dapat
digunakan untuk memperoleh gambar cetakan. Dengan demikian guru akan
memperoleh kemudahan dalam mendapatkan gambar-gambar yang
diperlukan. Adapun peralatan yang dimaksud banyak ragamnya. Banyaknya
biaya yang diperlukan juga bervariasi, ada yang murah dan ada yang mahal,
ada sederhana dan tradisional dan ada pula yang mutahir. Pemilihan media
yang akan digunakan tergantung banyak faktor, termasuk diantaranya adalah
dana yang disediakan oleh tiap-tiap sekolah.
Sebagaimana Soeparno mengungkapkan pemerolehan gambar pada
media gambar seri dapat dilakukan dengan menggambar sendiri, mencari
gambar pada media cetak, dengan hasil pemotretan, dan aplikasi.46
Menggambar sendiri, cara ini dapat dilakukan apabila guru bahasa
yang bersangkutan memang memiliki bakat dan kemampuan dibidang
45 Nana Sudjana, Ahmad Rivai,Media Pengajaran,(Bandung: Sinar Baru Bandung, 1990),
h.71 46
Soeparno, Media Komunikasi. , h. 10
35
menggambar, atau setidak-tidaknya bisa membuat gambar yang dapat
dipahami maksudnya oleh siswa. Selain merupakan cara yang paling
sederhana untuk mengadakan gambar seri, mengambar sendiri pun
membutuhkan biaya yang relatif cukup murah. Dengan peralatan yang cukup
sederhana sudah tercipta sebuah media yang baik. Keuntungan yang lain
adalah bahwa gambar yang dibuat dapat disesuaikan dengan tema yang akan
dibahas dalam pengajaran menulis.
Mencari gambar pada media cetak, apabila guru yang bersangkutan
ternyata tidak memiliki keahlian menggambar, maka masih ada cara lain
untuk memperoleh gambar yaitu dengan cara mencari referensi dari media
cetak, misalnya majalah, koran, brosur, dan artikel-artikel yang didalamnya
terdapat gambar-gambar. Cara pemerolehan gambar ini sangat mudah, yaitu
tema yang akan diajarkan disiapkan lebih dahulu. Kemudian gambar yang
sesuai dengan tema diambil dengan cara mengguntingnya.
Media gambar seri hendaknya ditujukan untuk tujuan-tujuan penajaran
yang spesifik, yaitu dengan cara memilih gambar tertentu yang akan
mendukung penjelasan inti pelajaran atau pokok-pokok pelajaran. Tujuan
khusus tersebut yang mengarahkan minat siswa kepada pokok-pokok
pelajaran. Bila tujuan instruksional yang ingin dicapai adalah kemampuan
siswa dalam menulis atau membuat suatu paragraf sederhana, maka gambar-
gambar yang harus disediakan adalah serangkaian gambar berupa suatu
kegiatan atau peristiwa yang memperhatikan urutan – urutannya agar siswa
36
mampu menguraikan makna dan menuangkan ide dalam gambar tersebut.
6. Alasan Pemilihan Media Gambar Seri
Alasan Penulis memilih media gambar seri yaitu karena dengan
menggunakan media ini siswa akan mengembangkan daya imajinasinya dalam
menghayati gambar-gambar yang tersusun , karena sebelum menuangkan ide
dan gagasannya dalam sebuah paragraf siswa ikut merasakan alur gambar
yang tersedia.
Media ini dapat menarik siswa dalam mendalami gambar tersebut,
siswa akan turut merasakan runtutan peristiwa sebagaimana yang tersajikan
dalam gambar tersebut. Media ini menuntut keaktifan siswa untuk mencari
sumber, data-data atau referensi yang dibutuhkan sebelum siswa menuangkan
ide gagasannya dalam sebuah paragraf. Selain itu dalam pembelajaran yang
lebih mendalam siswa juga akan termotivasi untuk menciptakan sebuah
ilustrasi atau menciptakan gambar sendiri sesuai dengan peristiwa yang
diinginkan.
7. Langkah Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Gambar Seri
Dalam proses pembelajaran media gambar seri siswa diberikan
kesempatan untuk berfikir secara nalar dan kreatif dalam menuangkan ide dan
gagasannya. Adapun langkah – langkah pembelajaran dengan menggunakan
media gambar seri menurut Basyiruddin Usman dan Asnawir dalam model
pembelajaran contoh dari kasus adalah sebagai berikut :
37
a. Langkah Pertama : Persiapan
Guru mempersiapkan gambar – gambar yang disesuaikan
dengan tujuan pembelajaran, penentuan tema dan topik paragraf yang
akan di buat oleh siswa.
b. Langkah Kedua : Publishing
Selanjutnya guru menempelkan gambar di papan tulis atau
ditayangkan melalui OHP (Proyektor).
c. Langkah Ketiga : Analisa Gambar
Kemudian guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan
kepada siswa untuk memperhatikan atau menganalisis gambar yang di
tampilakan, dan menuliskan hasil analisanya secara individu atau
kelompok untuk dicatat dalam ketrtas.
d. Langkah Keempat : Berbagi
Melalui diskusi bersama, siswa diberi kesempatan untuk
meyampaikan hasil analisanya secara bergiliran.
e. Langkah Kelima : Penyampaian Tujuan dan Penugasan
Mulai dari komentar atau diskusi siswa, guru memulai
menjelaskan materi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Selanjutnya guru meminta siswa membuat paragrafnya.47
Berdasarkan pendapat diatas, maka langkah – langkah Pembelajaran
dengan menggunakan media gambar seri menurut penulis adalah sebagai
berikut :
a. Guru memberikan pemahaman terlebih dahulu tentang menulis paragraf
sederhana.
b. Guru memberikan contoh gambar dalam ukuran besar yang kemudian di
tempel di papan tulis.
c. Guru mengajak siswa untuk memperhatikan gambar tersebut secara
bersama – sama dan dengan seksama
47 Basyiruddin Usman, Asnawir,Media Pembelajaran., h. 52
38
d. Guru menunjuk siswa secara bergiliran untuk menyampaikan apa saja
yang siswa lihat dalam gambar tersebut.
e. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencatat hasil
analisanya dalam buku tulis.
f. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk aktif dalam merangkai
kata – kata dan mendiskusikannya dengan siswa lain.
g. Guru mengajarkan siswa untuk membuat kata – kata berdasarkan gambar
yang dilihatnya yang kemudian di satukan menjadi sebuah kalimat.
h. Siswa secara bersama – sama menyusun kalimat tersebut sehingga
menjadi sebuah paragraf berdasarkan gambar yang ada.
i. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
hasil pemecahan masalah yang telah mereka diskusikan.
C. Konsep Teori Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
1. Pengertian pembelajaran bahasa Indonesia di SD
Pada dasarnya bahasa adalah alat yang digunakan oleh lebih dari satu
orang untuk berkomunikasi. Bahasa juga bisa dijadikan sebuah lambang pada
suatu negara untuk di akui oleh negara yang lainnya.
Sebagai alat komunikasi, bahasa dipakai untuk menghubungkan
perbedaan, persamaan serta berbagai peradaban dari zaman dahulu hingga
39
sekarang. Bahasa timbul dari kesewenang-wenangan suatu kelompok
masyarakat dimana mereka menyetujui akan bahasa yang timbul tersebut.48
Ada dua macam bahasa, yaitu bahasa lisan adalah bahasa yang kita
ucapkan dengan mulut atau lisan dan tulisan yaitu bahasa yang ditulis pada
sebuah media, seperti kertas, batu, dan lainnya. Kebanyakan masyarakat lebih
sering menggunakan bahasa lisan, karena sebagian dari mereka ada yang
tidak bisa membaca dan menulis.
Menurut Oka yang dikutip dalam buku karangan Masnur Muslich,
Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang wajib yang diberikan
dari jenjang sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Hal itu
karena Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional sekaligus bahasa
negara di Indonesia.49
Berdasarkan pengertian di atas cukup jelas bahwa bahasa Indonesia
adalah pelajaran yang sangat penting bagi peserta didik mulai dari sekolah
dasar hingga perguruan tinggi bahkan tidak hanya itu, sekolah non formal
dan masyarakat di luar pendidikan pun harus bisa berbahasa Indonesia karena
melihat fungsi bahasa Indonesia itu sendiri.
Bahasa memiliki dua fungsi, yang terbagi ke dalam fungsi umum dan
fungsi khusus, fungsi umum terdiri dari sebagai alat untuk mengungkapkan
48 Aunurahman,Belajar Dan Pembelajaran,(Bandung: Alfabeta, 2012), h. 29
49 Masnur Muslich, Melaksanakan PTK itu Mudah, (Jakarta : Bumi Aksara , 2011), h.108
40
perasaan atau mengekspresikan diri, sebagai alat komunikasi, sebagai alat
berintegrasi dan beradaptasi sosial, serta sebagai alat kontrol sosial. 50
Adapun fungsi khusunya adalah mengadakan hubungan dalam
pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni sastra, mempelajari bahasa-bahasa
kuno, dan mengeksploitasi iptek.51
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, sebagaimana
diungkapkan oleh Mulyanto bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
lambang kebanggaan nasional, lambang identitas nasional, alat
pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang
sosial budaya dan bahasanya, dan alat perhubungan antar budaya dan
daerah.52
Dalam pelajaran bahasa Indonesia di SD, guru mengupayakan
membentuk kompetensi siswa mendengarkan atau menyimak, berbicara,
mambaca dan menulis sebagai 4 aspek bahasa yang saling berkaitan. Dalam
praktek pembelajaran, guru mengutamkan pada salah satu aspek saja,
sedangkan ketiga aspek yang lainnya sebagai pembelajaran terpadu. Menulis
merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa
tulis. Hasil dari proses kreatif ini biasa disebut dengan istilah karangan atau
tulisan.
50
Sudirin, Bahasa Indonesia, . h. 19 51
Ibid 52
Mulyanto Widodo, Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia, (Bandar Lampung: Universitas
Lampung), h. 6-7
41
2. Kurikulum Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas III SD
Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia
dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tertulis, serta
menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.
Selanjutnya, Standar Kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia
merupakan kualifikasi kemampuan minimal siswa yang menggambarkan
penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap
bahasa dan sastra indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi
peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional,
dan global.
Dengan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diharapkan:
a. Siswa dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan,
kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan
terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri.
b. Guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan
kompetensi bahasa siswa dengan menyediakan berbagai kegiatan
berbahasa dan sumber belajar.
c. Guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar
kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah
dan kemampuan siswanya.
d. Orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan
program kebahasaan dan kesastraan disekolah.
e. Sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan
kesastraan sesuai dengan keadaan siswa dan sumber belajar yang
tersedia.
42
f. Daerah dapat menentukan bahan dan sumber belajar kebahasaan dan
kesastraan sesuai dengan kondisi dan kekhasan daerah dengan tetap
memperhatikan kepentingan nasional.53
3. Tujuan Pelajaran Bahasa Indonesia
Secara rinci dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa SD memiliki
kemampuan sebagai berikut:
a. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang
berlaku, baik secara lisan maupun tulis.
b. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa pemersatu dan bahasa negara.
c. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan
tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.
d. Menggunakan bahasa Indonesia untuk menigkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
e. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperluas budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan berbahasa.
f. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah
budaya dan intelektual manusia Indonesia.54
4. Ruang Lingkup Pelajaran Bahasa Indonesia
Ruang lingkup pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen
kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek
sebagai berikut:
a. Keterampilan menyimak/mendengarkan
b. Keterampilan berbicara
c. Keterampilan membaca
d. Keterampilan menulis. 55
53
Depdiknas,Kurikulum 2007 Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia,(Jakarta: Dirjen Disdasmen Depdiknas)
54
Ibid,
43
5. Silabus pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III SD Negeri 03
Tempuran
Silabus merupakan suatu rancangan pembelajaran yang berisi rencana
bahan ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu, sebagai
hasil dari seleksi, pengelompokan, pengurutan dan penyajian materi
kurikulum yang dipertimbangkan berdasarkan ciri dan kebutuhan daerah
setempat.
Silabus dalam penelitian tindakan kelas ini, maka peneliti mengambil
materi tentang “Menulis Paragraf” pada kelas III tahun pelajaran 2017/2018.
6. Materi Menulis Paragraf
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil materi sebagai bahan ajar
guna melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan media
gambar seri, yaitu tentang “Menulis Paragraf”
Menulis
Kamu diajak untuk menyusun paragraf dengan memperhatikan
penggunaan ejaan.
Menulis karangan itu sangat mudah. Apakah kamu pernah mencoba
membuat karangan ? karangan terdiri atas paragraf-paragraf. Dalam
paragraf itu sendiri, terdiri atas kalimat-kalimat yang terpadu.
1. Kalimat
Kalima adalah susunan dari beberapa kata yang menimbulkan
arti. Dalam wujud lisan, kalimat diiringi alunan titinada, dijeda
dan di akhiri oleh intonasi selesai. Dalam wujud tulisan, kalimat
55Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Keterampilan Berbahasa,(Bandung:
Angkasa,2008, h.1
44
dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.),
tanda tanya (?), tanda seru (!). contoh:
Rini berangkat ke sekolah naik sepeda.
Rini berangkat ke sekolah naik apa ?
Cepat berangkakt !
2. Tanda Baca
a. Tanda titik (.)
Tanda titik (.) digunakan untuk mengakhiri kalimat.
Contoh: Rio pergi bermain
b. Tanda koma (,)
Tanda koma (,) digunakan untuk memisahkan unsur dari suatu
perincian, memisahkan nama orang dari gelar akademik yang
mengiringinya, memisahkan anak kalimat yang mendahului
induk kalimat, dan mengapit keterangan tambahan.
Contoh: Ibu pergi ke pasar membeli terong, kacang, dan ayam.
c. Huruf kapital
Huruf kapital digunakan untuk mengawali kalimat, nama kota,
hal-hal keagamaan, nama bangsa, suku dan bahasa.
Contoh: rini dan Rio pergi ke Bandung. Mereka mengunjungi
Rima, teman lamanya.
3. Kalimat Sederhana
Berdasarkan kelngkapannya, kalimat dibedakan menjadi dua
yaitu :
a. Kalimat sempurna
Kalimat sempurna adalah kalimat yang memiliki unsur pokok
subjek dan predika
Contoh: Rini bermain sepeda.
S P O
Andi rajin belajar
S P O
b. Kalimat tak Sempurna
Kalimat tak sempurna adalah kalimat yang tidak lengkap unsur
pokoknya.
Contoh: Rini selalu rajin.
Pergi!
45
4. Paragraf
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, paragraf adalah
bagian bab dalam suatu karangan yang mengandung satu ide
pokok dan dimulai penulisannya dengan garis baru atau alinea.
Contoh :
Asyiknya Bermain Layang-layang
Setiap pulang sekolah, aku selalu bermain layang-layang. Aku
bermain dengan teman-teman. Aku dan teman-teman biasanya
bermain layang-layang dilapangan dekat sawah. Aku sangat
senang bermain layang-layang. Layang-layang dapat diadu.
Anak-anak berlarian dan berebut layang-layang yang putus.56
MENYUSUN PARAGRAF Paragraf adalah bagian bab di dalam suatu karangan yang
biasanya mengandung satu ide pokok. Penulisannya dimulai dengan
garis baru. Antara paragraf yang satu dengan yang lainnya harus saling
berhubungan. Isi paragraf tidak bolah melompat-lompat. Dengan
demikian, bacaan akan mudah dibaca. Setiap paragraf memiliki
pikiran pokok. Pikiran pokok adalah ide atau gagasan utama dalam
sebuah paragraf atau karangan.
Perhatikanlah contoh paragraf di bawah ini! Aku dibelikan celengan berbentuk ayam jago oleh ayah. Setiap hari
aku mengisi celengan itu dengan sisa uang jajanku. Semakin hari
celenganku semakin berat. Kadang-kadang aku membawanya ketika
aku pergi tidur. Aku suka mengelus-ngelus celengan itu. Aku sangat
berterima kasih kepada ayah karena membelikanku benda yang
bermanfaat.
Pikiran pokok paragraf di atas adalah: Aku dibelikan celengen
berbentuk ayam jago oleh ayah.
Ayo Berlatih: Buatlah tiga buah paragraf berdasarkan bahan berikut ini! Bahan
berikut merupakan pokok pikiran untuk setiap paragraf.
1. Paman pergi ke bengkel.
2. Bibi pergi ke pasar.
3. Bibi dan Paman pulang ke rumah.
56
Umri Nur Aini, Indriyani, Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Kelas III,(Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008), h. 9-11
46
Menyusun paragraf dapat melatih kemampuan menulis
karangan. Semakin baik menyusun paragraf, karangan mu akan
semakin bagus dan mudah dibaca.57
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa hipotesis penelitiannya
adalah “Penggunaan Media Gambar Seri Dapat Meningkatkan Kemampuan
Menulis Paragraf Sederhana Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Bagi Siswa
Kelas III SD Negeri 03 Tempuran Tahun Pelajaran 2016/2017”
57
Yeti Nurhayati, Aku Bisa Bahasa Indonesia,(Jakarta: PT Leuser Cipta Pustaka, Departemen
Pendidikan Nasional, 2009), h. 39-40
45
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Variabel merupakan suatu pengamatan yang dilakukan oleh peneliti
guna mendapatkan suatu informasi dari apa yang diteliti sehingga peneliti
mampu mengambil suatu kesimpulan berdasarkan informasi penelitian yang
didapatnya.
Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya.58
Menurut Sumardi Suryabrata variabel adalah suatu definisi yang
didasarkan pada sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati
(diobservasi).59
Menurut Kidder menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas
(qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan dari hasil
penelitian tersebut.60
Definisi operasional variabel adalah suatu definisi mengenai variabel
yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut
58
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D,
(Bandung:Alfabeta, 2011), h. 61. 59
Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta:PT RajaGrafindo Persada, 2008)
h. 29. 60
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung :
Alfabeta,2009) h.61.
46
yang dapat diamati.61
Berdasarkan pemaparan diatas dapat dipahami bahwa definisi
oprasional variabel adalah penjabaran lebih lanjut terhadap suatu objek
penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga dapat
diperoleh informasi mengenai sesuatu yang dijadikan objek penelitian
tersebut. Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti sebagai objek
tindakan yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Adapun penjelasannnya
adalah sebagai berikut:
1. Variabel Terikat (Dependent)
Variabel terikat adalah variabel yang menjadi akibat atau yang
dipengaruhi.62
Berdasarkan pengertian tersebut variabel terikat dalam
penelitian ini adalah peningkatan kemampuan menulis paragraf sederhana
mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya kelas III SD N 3 Tempuran
Lampung Tengah, yang diperoleh dari hasil pembelajaran yang diberikan
guru setelah selesai mempelajari suatu kompetensi dasar atau materi
pokok bahasa Indonesia dengan indikator keberhasilan belajar materi
pembelajaran.
Kemampuan menulis paragraf bagi siswa kelas tiga berupa
kemampuannya untuk membuat suatu kalimat dan menyusunnya menjadi
sebuah paragraf dengan teliti dan dapat di ukur dengan nilai sesuai kriteria
aspek penulisan yang telah ditentukan hingga mencapai ketuntasan
minimum.
61
Saifudin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2010), h. 74
.
62
Ibid.,
47
Tabel 2
Indikator Pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III
No Indikator Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas III
1 Membuat kalimat sesuai gambar ilustrasi
2 Mengurutkan gambar dan membuat paragraf
3 Memahami dan menulis kalimat dengan menggunakan ejaan
yang benar
4 Menyusun kalimat puisi secara berurutan
5 Menulis amanat puisi yang telah di tulis siswa
2. Variabel Bebas (Independent)
Variabel bebas merupakan suatu variabel yang variasinya dapat
mempengaruhi atau yang terjadi sebab timbulnya variabel lainnya (terikat).63
Menurut Muh Kasiran variabel bebas yaitu variabel yang menjadi sebab atau
yang mempengaruhi variabel terikat.64
Berdasarkan pengertian tersebut variabel bebas dalam penelitian ini
adalah penggunaan Media Gambar Seri sebagai upaya untuk mencapai tujuan
pembelajaran yaitu sebagai salah satu penunjang keberhasilan siswa dalam
menulis paragraf sederhana pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas III.
Dengan karakteristik media gambar seri yaitu dapat menyampaiakan
pesan atau ide tertentu, memberi kesan kuat dan menarik perhatian,
63
Sugiyono, Metode Penelitian . , h. 68 64
Muh, Kasiran, Metodologi Penelitian kualitatif-kuantitatif, (Malang: UIN-Maliki),h. 254.
48
merangsang orang yang melihat untuk mengungkapkan tentang objek – objek
dalam gambar, dan ilustrasi sedikit sehingga mudah di pahami.
Adapun indikator media gambar seri sebagai berikut :
a. Media gambar seri dapat membantu guru dalam menyampaikan
pelajaran dan membantu siswa dalam belajar.
b. Media gambar seri dapat membantu siswa mengekspresikan nalar
kritisnya melalui daya ingat dan imajinasi dalam membuat suatu
kalimat.
c. Kronologis atau urutan kejadian peristiwa pada media gambar seri dapat
medmudahkan siswa untuk menuangkan idenya dalam kegiatan
bercerita.
d. Dengan media gambar seri secara bertahap siswa akan mampu membuat
sebuah paragraf dengan menyampaikan ide dan gagasan – gagasan dari
dalam diri siswa.
B. Setting Lokasi Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 3 Tempuran,
Jl. Proklamator No.13a Tempuran 12b Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung
Tengah.
49
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 3 Tempuran tahun
pelajaran 2017/2018 dengan jumlah siswa sebanyak 19 orang siswa. Terdiri dari
13 orang siswa laki-laki dan 6 orang siswa perempuan.
Dengan berbagai macam latar belakang, penelitian ini dilaksanakan
secara kolaboratif antara peneliti dengan guru kelas terkhusus pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini termasuk ke dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Kunandar dalam bukunya yang berjudul Langkah Mudah Penelitian Tindakan
Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru mendefinisikan PTK atau
(Classroom Action Research) sebagai penelitian tindakan yang dilakukan dengan
tujuan untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaaran di kelas. Tujuan utama
PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan
meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan pengembangan profesinya.65
Menurut Wina Sanjaya, PTK adalah proses berfikir yang sistematik.
Dengan demikian pelaksanaannya harus dirancang sedemikian rupa agar hasilnya
bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.66
Dari pendapat diatas penulis dapat kembangkan bahwa PTK merupakan
penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri secara terencana
dengan tujuan untuk memperbaiki mutu pembelajaran dan meningkatkan kinerja
guru.
65
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi
Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h.45. 66
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2009), h.63.
50
Pada penelitian tindakan kelas ini direncanakan 2 siklus, tiap siklusnya
terdiri dari 3 kali pertemuan. Penelitian ini mengaplikasikan model yang
dikembangkan oleh Suharsimi Arikunto yang tiap siklusnya terdiri dari empat
kegiatan yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Adapun model yang dikembangkan oleh Suharsimi Arikunto tertera pada
gambar 3.1 berikut : 67
Gambar 1
Penelitian tindakan kelas oleh Suharsimi Arikunto
”Model yang dikembangkan oleh Suharsimi Arikunto”
67
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Rineka Cipta), h.16.
Perencanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan Refleksi
SIKLUS II
Pengamatan
Pelaksanaan Refleksi
?
51
Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa penelitian ini dilakukan dalam
dua siklus dengan tahapan sebagai berikut :
Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Sebelum Peneliti melakukan tindakan terlebih dahulu Peneliti
merencanakan suatu hal yang akan dilakukan setelah mengetahui masalah
yang ada, maka Penulis merancang seluruh pembelajaran, yaitu dengan
menyusun desain pembelajaran, menyusun RPP, dan silabus, membuat
jadwal pertemuan, dan instrument.
Adapun tahap-tahap dalam perencanaan tindakan ini adalah sebagai
berikut :
1) Guru peneliti menetapkan satu kali pertemuan dengan waktu 70 menit.
Menetapkan materi yang akan disajikan yaitu menulis paragraf
sederhana.
2) Guru peneliti bersama mitra membuat scenario dan perangkat
pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan media gambar seri.
3) Guru membuat instrument penelitian berupa lembar pengamatan
kegiatan siswa dan lembar pengamatan kegiatan siswa dan lembar
pengamatan kegiatan guru.
4) Guru membuat perangkat evaluasi
52
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Kegiatan Pendahuluan
a) Guru memberi salam dan berdo’a sebelum memulai pelajaran
b) Apersepsi dan motivasi, guru menanyakan materi yang dipelajari
minggu lalu dan membahas materi yang akan dipelajari
c) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2) Kegiatan Inti
Eksplorasi
a) Guru meminta siswa untuk membuka buku pada halaman yang
sedang dipelajari.
b) Guru menjelaskan materi tentang menulis dan melengkapi paragraf
sederhana
c) Guru menempelkan contoh gambar seri di papan tulis dan meminta
siswa untuk mengamati gambar tersebut
d) Dengan gambar seri tersebut siswa mengidentifikasikan unsur-unsur
peristiwa yang terjadi
Elaborasi
a) Guru memberikan selembaran kertas yang berisi runtutan gambar
berupa gambar seri dengan tema tertentu kepada masing-masing
siswa.
53
b) Guru meminta siswa untuk menulis paragraf sesuai gambar yang
telah diidentifikasi oleh siswa dengan menggunakan kalimat yang
efektif.
c) Guru meminta beberapa siswa untuk menyampaikan hasil
paragrafnya di depan kelas, dan siswa yang lain menyimak
Konfirmasi
a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
b) Guru bersama siswa mengevaluasi hasil kerja siswa.
3) Penutup
Dalam kegiatan penutup:
a) Guru memberikan kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari.
b) Guru memberikan evaluasi berupa tugas individu.
c) Salam penutup.
c. Pengamatan (Observasi)
Tahap ini adalah mengamati hasil atau dampak dari tindakan-tindakan
siswa dalam belajar menulis paragraf sederhana menggunakan media gambar
seri.
Observasi dapat diartikan sebagai alat pengumpul data yang dilakukan
dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang
terjadi.68
Dalam observasi ini diungkap segala peristiwa yang berhubungan
68
Cholid Narbuko, Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta:Bumi Aksara), h. 70
54
dengan pengajaran maupun respons terhadap media pengajaran yang
digunakan, yaitu gambar seri. Pengamatan hasil belajar dapat diamati melalui
daftar nilai tugas post tes pada akhir siklus siswa kelas III SDN 3 Tempuran
Lampung Tengah. Tujuan dari pengamatan ini adalah untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam menulis paragraf sederhana.
d. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan menganalisis, mengevaluasi, membuat
perbaikan berdasarkan pengamatan dan catatan lapangan. Refleksi bertujuan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan tingkat kegagalan dalam
pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri. Apabila sudah
mencapai target yang diinginkan maka siklus tindakan dapat berhenti, tetapi
jika belum maka siklus tindakan dilanjutkan ke siklus II dengan
memperbaiki tindakan.
Siklus II
Pelaksanaan siklus II berdasarkan hasil dari refleksi siklus I. Oleh
karenanya hasil observasi dijadikan bahan untuk refleksi dan hasil refleksi pada
siklus I akan dijadikan acuan perbaikan pembelajaran pada siklus II. Apabila
proses pembelajaran siklus I kurang memuaskan dimana antusias dan hasil
belajar masih kurang optimal maka siklus II harus dilaksanakan untuk
memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus.
55
E. Teknik Pengumpulan Data
Data adalah informasi tentang sebuah gejala yang harus dicatat, lebih
tepatnya data tentu saja merupakan “rasion d’entre” seluruh proses pencatatan.69
Jenis data yang dikumpulkan adalah data kualitatif dan kuantitaif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu :
1. Tes
Tes instrumen pengumpulan data digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa dalam ranah kognitif, atau tingkat penguasaan materi
pembelajaran.
Menurut Nana Sudjana, Tes sebagai alat penelitian adalah
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat
jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes
tulisan) atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan). Tes umumnya
digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar kognitif berkenaan
dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan
pengajaran.70
Tes dilakukan diawal siklus (pre test) guna mengetahui kemampuan
awal siswa dan diakhir siklus (post test) guna mengetahui peningkatan
kemampuan menulis siswa setelah diterapkannya media gambar seri dengan
standar hasil belajar sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu ≥ 70.
69 Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis, (Yogyakarta: Teras), h. 79
70 Nana Sujana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya), h.35
56
2. Observasi
“Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian”.71
Observasi
atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur
tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat
diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya atau situasi buatan. Observasi ini
di gunakan untuk mengetahui tingkah laku dan aktivitas siswa selama
pengajaran berlangsung,
Dengan kata lain, observasi dapat mengukur atau menilai proses
belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan kelompok siswa
dan partisipasi siswa dalam metode yang diterapkan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari sumber tertulis atau dokumen-dokumen baik berupa buku-
buku, majalah, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan
sebagainya.72
Dalam penelitian ini, dokumentasi menjadi hal penting utuk
menunjang dalam mendapatkan informasi tentang data sejarah berdirinya
SDN 3 Tempuran, lokasi, keadaan guru dan siswa serta saat berlangsungnya
proses pembelajaran.
Dokumentasi foto yang digunakan sebagai laporan yang berupa
71
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 158 72
Edi Kusnadi, Metodologi Penelitian Aplikasi Praktis,(Jakarta : Ramayana Press, 2005), h.
119.
57
gambar aktivitas siswa selama mengikuti pengajaran.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan peneliti
dalam mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian. Instrumen
penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian tindakan
kelas ini yaitu instrumen tes dan nontes. Instrumen tes digunakan mengungkap
tingkat kemampuan menulis paragraf sederhana siswa. Sedangkan nontes
(lembar observasi, wawancara, dokumentasi, dan foto) digunakan untuk
mengungkap perubahan tingkah laku siswa selama pengajaran menulis paragraf
sederhana. Suharsimi Arikunto mengemukakan bahwa instrumen penelitian
adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan menjadi
mudah.73
Adapun Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Kisi-kisi lembar observasi kegiatan pembelajaran
1) Kisi-kisi lembar observasi kegiatan guru
Lembar observasi kegiatan guru merupakan pedoman bagi peneliti
untuk mengamati hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran.
Dalam hal ini observer akan dinilai oleh wali kelas dengan cara
73
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Model Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), h. 101.
58
memberikan skor berdasarkan pengamatan. Kegiatan ini dilakukan untuk
mengetahui peningkatan kemampuan mengajar peneliti dalam
menerapkan media gambar seri.
Tabel 3
Tabel Kisi-kisi Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran
Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas III SDN 3 Tempuran
dengan Penerapan Media Gambar Seri
No Aspek yang dinilai Skor
1. Kegiatan Awal
1.Mengondisikan siswa untuk belajar
2.Memberikan apersepsi untuk menggali pengetahuan
awal siswa
3. Memberikan motivasi
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai indikator
2. Kegiatan Inti
5.Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi (tujuan) yang ingin di capai dengan
menggunakan penerapan media pembelajaran gambar
seri
6. Melaksanakanakan pembelajaran secara runtut
7. Menguasai kelas
8. Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu
yang direncanakan.
9. Penguasaan materi pelajaran
10.Menggunakan media yang efektif dan efisien
11.Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
12.Menunjukkan sikap terbuka dan respon siswa
13.Memantau proses belajar siswa
3. Kegiatan Penutup
14. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman
dengan melibatkan siswa
15. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman
dengan melibatkan siswa
. 16..Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan
arahan, atau kegiatan atau tugas sebagai bagian
pengayaan.
Jumlah Skor
Nilai rata-rata
Predikat
59
Observer memberikan skor sesuai dengan kemampuan yang ditampilkan guru.
Adapun kriteria penskoran sebagai berikut :
80 – 100 (sangat baik)
70 – 79 (baik)
60 – 69 (cukup)
50 – 59 (kurang)74
Selanjutnya nilai dihitung dengan rumus:75
Skor Nilai = (X = ∑ x : n)
2) Kisi – kisi Lembar Observasi aktivitas siswa
Tabel 4
Tabel Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Kegiatan
Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas III SDN 3
Tempuran dengan Menggunakan Media Gambar Seri
No. Nama Siswa
Aktivitas yang
dinilai J
um
lah
Sk
or
Nil
ai
Pre
dik
at
1 2 3 4 5
1.
2.
Jumlah
Presentase
Berilah tanda Check list (√) jika siswa yang bersangkutan aktif.
a) Indikator penilaian sebagai berikut :
1. Memperhatikan guru saat menerangkan.
2. Dapat menjawab atau bertanya kepada guru dengan rasa percaya diri
74
Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung : Rosdakarya, 2013), h.151 75
Zainal Asril, Micro Teaching, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012), h. 25.
60
3. Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh
guru.
4. Berdiskusi dalam kelompok
5. Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
b) P % = (Presentase ketuntasan siswa)
P = F x 100%
N
Keterangan :
P = Presentase
F = Jumlah
N = Jumlah Siswa
c) Skor
5 = Memuaskan 3 = Baik 1 = Kurang
4 = Sangat Baik 2 = Cukup
b. Kisi-kisi lembar tes hasil belajar
Dalam penelitian ini digunakan tes untuk memperoleh data hasil
belajar siswa. Tes ini menggunakan butir soal atau instrumen untuk mengukur
hasil belajar siswa berdasarkan indikator dan kompetensi dasar yang
diterapkan. Adapun kisi-kisi soal dapat dilihat pada tabel 5 berikut:
61
Tabel 5
Kisi-kisi Soal pada Ranah Kognitif
Siklus I
Standar Kompetensi : Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi
dalam bentuk paragraf dan puisi
Kompetensi Dasar : Menyusun paragraf berbagai topik sederhana dengan
memperhatikan penggunaan ejaan
NO Indikator Ranah Soal
No
Tingkat Kesukaran
Mudah Sedang Sukar
1 Mengemukakan
kalimat sesuai isi
gambar ilustrasi
C2 1, 8
2 Menulis kalimat
dengan
menggunkan
ejaan yang benar
C3 2,10
C3 3,6
3 Mengurutkan
gambar dan
membuat
paragrafnya
C1 4,9
C1 5,7
Jumlah
10 2 4 4
62
Tabel 6
Kisi-kisi Soal pada Ranah Kognitif
Siklus II
Standar Kompetensi : Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi
dalam bentuk paragraf dan puisi
Kompetensi Dasar : Menulis Puisi Berdasarkan Gambar dengan Pilihan
Kata yang Menarik
NO Indikator Ranah Soal
No
Tingkat Kesukaran
Mudah Sedang Sukar
1 Menyusun
kalimat puisi
secara berurutan
C3 1,9
2 Menulis amanat
puisi yang sudah
ditulis oleh siswa
C1 2,6
C1 3,7
3 Mengubah puisi
yang sudah
ditulis ke dalam
bentuk prosa
C5 4,10
C5 5,8
Jumlah
10 2 5 3
c. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan peneliti untuk memperoleh data tentang standar
kompetensi, kompetensi dasar, silabus yang digunakan dalam pembelajaran,
jumlah guru dan karyawan, jumlah peserta didik, profil sekolah, denah lokasi
serta data sarana dan prasarana sekolah.
63
G. Teknik Analisis Data
1. Data Kuantitatif
Analisis data kuantitatif dilakukan untuk menguji perbedaan dari hasil
postes dan penelitian. Analisis data ini dihitung dengan menggunakan rumus
statistik berikut ini :
a. Untuk menghitung nilai rata-rata, digunakan rumus :
Keterangan:
X = Nilai rata-rata kelas
∑ x = Jumlah nilai tes siswa
N = Jumlah siswa yang mengikuti tes
b. Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar, dapat diperoleh dengan
rumus:
Keterangan :
P = Presentase
= nilai rata-rata kelas
n = jumlah peserta didik yang mengikuti tes
∑X = jumlah nilai tes peserta didik
2. Data kualitatif
Analisis kualitatif ini dilakukan untuk memperoleh data dari proses
pembelajaran melalui observasi. Hasil observasi ini dicatat secara rinci yang
akan dilaporkan dalam bentuk presentasi peningkatan kemampuan belajar
64
siswa dalam hal menulis paragraf sederhana. Untuk menghitung presentase
digunakan rumus :76
P =
x 100%
Keterangan :
P = persentase
f = jumlah siswa yang meningkat
N = jumlah siswa
H. Indikator Keberhasilan
Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila pada setiap siklus
dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan terjadi perubahan yang
ditunjukkan dengan adanya peningkatan kemampuan menulis paragraf sederhana
dengan indikator kenaikan nilai tes. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini
adalah jika lebih dari 75% siswa mendapatkan nilai nilai lebih dari atau sama
dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh SDN 3
Tempuran. Adapun Kriteria ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh
SDN 3 Tempuran dalam mata pelajaran bahasa Indonesia kelas III yaitu jika
siswa mendapatkan nilai ≥ 70.
76
Anas Sudijono, Pengantar Statistik., h. 43.
65
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Profil SD Negeri 3 Tempuran
Sekolah Dasar Negeri 3 Tempuran terletak di Jalan Proklamator
No.13a Tempuran 12b Lampung Tengah. Didirikan pada tahun 1982.
Sekolah tersebut dibangun di atas tanah milik desa Tempuran, yang
dihibahkan untuk Sekolah Dasar Negeri 3 Tempuran. Lokasi sekolah berada
di area pemukiman penduduk, berbatasan dengan pemakaman umum di
sebelah barat, jalan desa di sebelah timur, jalan desa di sebelah utara dan
pemakaman umum di sebelah selatan. Kondisi lingkungan cukup hening dan
nyaman, kondisi udara cukup segar, sehingga proses pembelajaran dapat
berlangsung baik dan kondusif.
2. Visi dan Misi SD Negeri 3 Tempuran
SD Negeri 3 Tempuran memiliki visi yaitu “Terselenggaranya
pendidikan dasar yang bermutu dan berkualitas berdasarkan iman dan taqwa
serta mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa”. Adapun
misinya adalah (1) menciptakan lingkungan sekolah yang aman, rapi, bersih
dan nyaman, (2) menanamkan keyakinan, kejujuran, akidah dan pengamalan
agama, (3) mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan, (4)
mengembangkan pengetahuan dibidang IPTEK, bahasa, olah raga dan seni
66
budaya, (5) melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif, dan
menyenangkan, (6) mengoptimalkan penerapan program sekolah secara
efektif dalam setiap kegiatan yang berpotensi pada semangat keunggulan.
3. Keadaan guru dan siswa SD Negeri 3 Tempuran
SD Negeri 3 Tempuran dibawah pimpinan Ibu Supinah, S.Pd.SD
selaku kepala sekolah. Sekolah ini memiliki 10 orang guru tetap berstatus
PNS, 1 orang operator sekolah berstatus honorer dan 1 orang penjaga
sekolah berstatus PNS. Guru-guru dalam sekolah tersebut memiliki
kualifikasi pendidikan mulai dari Strata Satu (S1) sebanyak 9 orang dan
Diploma tiga (D3) sebanyak 1 orang. Sedangkan banyaknya siswa pada
tahun pelajaran 2017/2018 yaitu 108 orang terdiri dari 58 orang laki-laki
dan 44 orang perempuan yang tersebar ke dalam 6 rombongan belajar yang
masing-masing memiliki 1 kelas. Data guru dan siswa dapat dilihat pada
tabel berikut.
67
Tabel 7
Data Guru dan Pegawai
SD Negeri 3 Tempuran TP. 2017/2018
No. Nama Jabatan Keterangan
1 Supinah, S.Pd, SD
NIP. 196111281982023007
Kepala
Sekolah PNS
2 Sugiman, S.Pd
NIP. 195607011979101001 Guru Kelas PNS
3 Susiyati, S.Pd.I
NIP. 196005031982032005 Guru Agama PNS
4 Y. Susilowati, S.Pd.SD
NIP. 196010311982032004 Guru Kelas PNS
5 Sri Hermilah, S.Pd.SD
NIP. 196204071983032008 Guru Kelas PNS
6 Ervina Eviliana, S.Pd.SD
NIP.198609112014102001 Guru Kelas PNS
7 Sringatin, S.Pd.SD
NIP. 196206131987052001 Guru Kelas PNS
8 MP. Sunarti, S.Pd.SD
NIP. 196310191983032003 Guru Kelas PNS
9 Sunarto, A.Ma.Pd.
NIP. 196410121988081001
Guru
Penjaskes PNS
10 Dewi Ruwi Astuti, S.Pd.SD
NIP.196604241998032002 Guru Kelas PNS
11 Darmadi
NIP.195907231987031004
Penjaga
Sekolah PNS
12 Melyana, S.Pd.SD Operator Honorer
Sumber: Dokumentasi SD Negeri 3 Tempuran Tahun Pelajaran
2017/2018.
68
Tabel 8
Data Siswa SD Negeri 3 Tempuran
TP. 2017/2018
No Kelas Jumlah Siswa
Wali Kelas L P Total
1 I 7 6 13 Sringatin, S.Pd.SD
2 II 12 6 18
Ervina Eviliana, S.Pd.SD
3 III 13 6 19
Sri Hermilah, S.Pd.SD
4 IV 5 9 14
Y. Susilowati. S.Pd.SD
5 V 11 7 18
MP. Sunarti, S.Pd.SD
6 VI 12 9 21
Dewi Ruwi Astuti, S.Pd.SD
Jumlah 58 44 102
Sumber: Dokumentasi SD Negeri 3 Tempuran Tahun Pelajaran
2017/2018
4. Keadaan Sarana Fisik SD Negeri 3 Tempuran
Sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar, sekolah dasar SDN 3
Tempuran memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang dewan
guru, 1 ruang UKS, 1 toilet guru, 2 toilet siswa, area parkir guru dan kantin.
Kondisi masing-masing ruang dalam keadaan baik dan dapat difungsikan.
Keadaan sarana fisik SD Negeri 3 Tempuran dapat dilihat pada tabel berikut.
69
Tabel 9
Keadaan Sarana Fisik
SD Negeri 3 Tempuran Lampung Tengah
No Sarana dan Prasarana Jumlah Keadaan
1 Ruang Kelas 6 Baik
2 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
3 Ruang Dewan Guru 1 Baik
4 Ruang UKS 1 Baik
5 Toilet Guru 1 Baik
6 Toilet Siswa 2 Baik
7 Kantin 1 Baik
Sumber: Dokumentasi SD Negeri 3 Tempuran Tahun Pelajaran
2017/2018.
5. Struktur Organisasi SD Negeri 3 Tempuran
Gambar 2
Struktur Organisasi
SD Negeri 3 Tempuran Lampung Tengah
Kepala Sekolah
Supinah, S.Pd .SD
Komite Sekolah
Suratno
Bendahara Sekolah
Sunarto, A.Ma.Pd
Bendahara BOS
Dewi Ruwiastuti, S.Pd.SD
Guru
Kelas I
Guru
Kelas VI
Guru
Kelas IV
Guru
Kelas III
Guru
Kelas V
Unit UKS
Ervina Eviliana,
Guru Penjaskes
Sunarto, A.Ma.Pd
Guru Agama
Susiyati,S.Pd.I
MASYARAKAT
Pelatih Pramuka
Dewi Ruwi Astuti, S.Pd.SD
Operator Sekolah
Melyana, A.Ma.Pd
SISWA Penjaga Sekolah
Darmadi
Guru
Kelas II
70
Sumber: Dokumentasi SD Negeri 3 Tempuran Tahun Pelajaran 2017/2018
6. Denah Lokasi SDN 3 Tempuran Lampung Tengah
Gambar 3
Denah Lokasi
SDN 3 Tempuran Lampung Tengah
U
T B
S
Lapangan
Upacara
Gerbang
Lapangan
voly
Kelas
III
Kelas
II
Per
um
ahan
sekola
h
Kelas
VI
Kelas
V
Ruang
Guru
Kantin
Sekolah
Parkir
Guru
Kelas
IV
Kelas
I
WC
Siswa
Ruang
KepSek
Dapur
WC
Guru
UKS
70
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 3 Tempuran yang beralamat di
Jalan Proklamator No.13a Tempuran 12b Lampung Tengah. Sebagai objek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Tempuran. Jumlah seluruh siswa
kelas III adalah 19 orang yang terdiri dari 13 orang putra dan 6 orang putri.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober dan November 2017.
Penelitian tindakan ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan pelaksanaan penggunaan
media gambar seri, untuk mengetahui kemampuan menulis paragraf sederhana
siswa dalam ranah kognitif pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III di SD
Negeri 3 Tempuran lampung tengah.
Suatu pokok bahasan atau sub pokok bahasan dianggap tuntas secara
individu jika telah mencapai nilai KKM yaitu ≥ 70 dan tuntas secara klasikal
jika 75% dari jumlah siswa mendapat nilai ≥ 70. Berikut hasil penelitian yang
dilaksanakan pada SD Negeri 3 Tempuran, Lampung Tengah :
1. Pelaksanaan Siklus I
Pembelajaran siklus I dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan, proses
pembelajaran menggunakan penerapan media gambar seri. Selanjutnya untuk
mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran setelah dilakukan tindakan
pembelajaran dengan penggunaan media gambar seri pada akhir pertemuan
siklus diberikan tes (posttest). Adapun tahapan pelaksanaan pada siklus I
adalah perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.
71
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan pada siklus I dimulai dengan menentukan waktu
pelaksanaan dan rencana kegiatan. Adapun hal-hal yang dilakukan dalam
perencanaan sebagai berikut:
1) Menetapkan kelas penelitian, adapun kelas yang dijadikan sebagai
objek penelitian adalah siswa kelas III dengan jumlah 19 orang siswa.
2) Melakukan diskusi dengan kolabolator mengenai pembelajaran yang
akan diterapkan yaitu dengan penerapan media gambar seri.
3) Menentukan pokok bahasan dengan melakukan analisis melalui silabus
untuk mengetahui standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan
diajarkan. Kompetensi dasar pada pertemuan ini adalah menyusun
paragraf berbagai topik sederhana dengan memperhatikan penggunaan
ejaan. Materi pokok pada pembelajaran ini adalah menceritakan
peristiwa (paragraf).
4) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I
menggunakan media gambar seri.
5) Menyiapkan media gambar sebagai penunjang keberhasilan proses
belajar.
6) Menyiapkan alat evaluasi berupa soal yang akan diteskan pada awal
siklus (pretest) dan diakhir siklus (posttest) serta Lembar kerja Siswa
(LKS).
72
7) Membuat alat pengumpul data yaitu lembar observasi kegiatan
pembelajaran kegiatan guru dan lembar observasi aktivitas siswa.
b. Pelaksanaan
(1) Pertemuan 1
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 31
Oktober 2017. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar dan
dibantu dengan 1 orang guru yang bertugas sebagai pengamat
(observer) dan 1 orang teman sejawat dalam mengambil dokumentasi.
Kompetensi dasar pembelajaran pada pertemuan ini adalah menyusun
paragraf berbagai topik sederhana dengan memperhatikan penggunaan
ejaan. Materi pokok pada pembelajaran ini adalah menceritakan
peristiwa.
a) Kegiatan Awal
Kegiatan pembelajaran diawali dengan guru memasuki
kelas, membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dilanjutkan
dengan berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas. Guru mengecek
kehadiran siswa. Dari 19 siswa hadir semua , dilanjutkan dengan
mengondisikan kesiapan siswa untuk belajar dengan merapikan
pakaian dan tempat duduk. Sebelum memulai pembelajaran guru
meminta waktu untuk berkenalan dengan siswa. Kegiatan
dilanjutkan dengan membagikan soal (pretest) untuk mengetahui
kemampuan awal siswa.
73
Gambar 4
Saat Guru Memulai Pelajaran
Kegiatan dilanjutkan dengan guru melakukan apersepsi
untuk menggali pengetahuan siswa dengan memperlihatkan
contoh gambar dan meminta siswa yang berani angkat tangan
untuk menyebutkan peristiwa dalam gambar berupa banjir
bandang yang terjadi di suatu daerah. Beberapa siswa berani
mengangkat tangan diantaranya Naufal, Risky Maulana dan
Joseph Damar Fildantis.
Selanjutnya guru meminta siswa untuk membaca bacaan
pada kertas yang terdapat gambar peristiwa tersebut. Setelah siswa
selesai membaca guru mengajukan pertanyaan “Siapa yang tahu
bacaan yang di baca oleh Alga di sebut dengan apa ? ternyata
sebagian siswa masih ragu-ragu, jawaban siswa diantaranya
adalah “bencana alam, peristiwa banjir dan ada juga yang
menjawab kalimat namun belum sempurna.
74
Gambar 5
Kegiatan Apersepsi
Dari apersepsi tersebut dapat diketahui bahwa respon siswa pada
pertemuan pertama masih sangat rendah.
Guru melanjutkan kegiatan dengan memberi motivasi
kepada siswa menyanyikan lagu “Padamu Negeri”. Kemudian
guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.
b) Kegiatan Inti
(1) Eksplorasi
Kegiatan inti pada pertemuan I terbagi menjadi dua
kegiatan. Pada kegiatan pertama guru menjelaskan materi dan
kegiatan kedua siswa diminta untuk membuat contoh
kalimat.. Guru memulai pembelajaran dengan menjelaskan
tentang pengertian kata,kalimat dan paragraf (struktur
paragraf atau bagian – bagian dari paragraf).
75
Gambar 6
Saat Guru Menulis Materi Pembelajaran
Setelah itu guru menjelaskan prosedur pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan gambar seri. Sebelum
melaksanakan pembelajaran tersebut guru dan siswa membuat
kesepakatan saat pembelajaran berlangsung yaitu siswa tidak
boleh ribut apabila ada siswa yang melanggar kesepakatan
tersebut maka akan diberikan sanksi sesuai kesepakatan
bersama misalnya memungut sampah atau membersihkan
kelas hal ini dilakukan agar siswa merasa bertanggung jawab
dan dapat melaksanakan pembelajaran yang efektif dan
memperoleh hasil optimal.
(2) Elaboras
Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok.
Yang terdiri dari 2 sampai 3 orang (satu bangku yaitu satu
kelompok), selanjutnya setiap kelompok berdiskusi mengenai
76
soal atau masalah mengenai materi yang diajarkan. Guru
memberikan contoh gambar sesuai dengan materi yang di
ajarkan dan meminta siswa dari masing-masing kelompok
untuk mengamati gambar tersebut. Setelah itu masing – masing
kelompok diminta untuk membuat kalimat sesuai dengan
gambar. Setelah selesai mengerjakan, guru menunjuk salah
satu perwakilan kelompok untuk membacakan hasil
diskusinya. Siswa mengerjakan LKS, Selanjutnya melakukan
tanya jawab tentang materi.
Gambar 7
Antusias Siwa Dalam Mengikuti Proses
Pembelajaran
(3) Konfirmasi
Pada proses konfirmasi guru bertanya jawab dengan
siswa tentang apa yang belum siswa pahami dari materi yang
telah dipelajari dan guru meluruskan pemahaman siswa yang
masih keliru tentang materi yang telah dipelajari.
77
c) Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru mengajak siswa mereview materi
yang telah guru sampaikan. Sebelum menutup kegiatan
pembelajaran, guru meminta siswa untuk rajin mengulang materi
yang telah dipelajari dan membaca materi yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya. Selanjutnya guru mengajak siswa
untuk bertepuk tangan sebagai wujud apresiasi terhadap hasil kerja
mereka.
(4) Pertemuan II
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 01
November 2017. Peneliti masih bertindak sebagai pengajar . Tahapan
pada siklus II juga dimulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan refleksi. Adapun proses pelaksanaanya sebagai berikut :
a) Kegiatan Awal
Kegiatan pembelajaran diawali dengan guru masuk ke
dalam kelas, membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
kepada siswa dan dengan berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas.
Guru mengecek kehadiran siswa. Dari 19 siswa
Guru melakukan apersepsi untuk menggali pengetahuan
siswa dengan memberikan pertanyaan tentang pengertian kalimat.
Beberapa siswa pada pertemuan II siklus I ini mampu menjawab
78
dengan benar. Mereka sudah mulai berani untuk mengangkat
tangan dan menjawab pertanyaan guru.
Guru melanjutkan dengan memberikan motivasi dengan
mengajak siswa untuk menyebutkan contoh kalimat yaitu
makanan 4 sehat lima sempurna.
Gambar 8
Siswa Di Beri Apersepsi Dan Motivasi
b) Kegiatan Inti
(1) Persiapan
Kegiatan inti pada pertemuan II terbagi menjadi dua
kegiatan. Pada kegiatan pertama guru menjelaskan lanjutan
materi mengenai menyusun paragraf berbagai topik sederhana
dengan memperhatikan penggunaan ejaan menggunakan
media gambar seri. Selanjutnya guru memulai dengan
menjelaskan materi tentang penggunaan tanda baca yang
79
benar dalam membuat suatu paragraf. Kemudian memberikan
contoh paragraf sesuai dengan gambar yang di berikan kepada
siswa.
(2) Pelaksanaan/tindakan
Guru membagi siswa kedalam 6 kelompok, tiap
kelompok terdiri dari 3 – 4 orang. Kemudian guru
memberikan penjelasan berkaitan dengan penyelesaian
masalah tentang materi yang telah di jelaskan. Setelah itu
guru membagikan soal yang sama di masing-masing
kelompok, siswa mengerjakan dengan seksama. Guru dan
siswa mengoreksi jawaban tersebut. Begitupun soal
selanjutnya dan berakhir jika soal telah dijawab semua oleh
siswa. Siswa mengerjakan LKS, Selanjutnya melakukan
tanya jawab tentang materi.
Gambar 9.
Saat Pembagian Kelompok Dan Mengerjakan Soal
80
(3) Penutup/evaluasi
Guru menambahkan informasi untuk memperdalam
pemahaman siswa dan bersama siswa merefleksikan hasil
pembelajaran berkaitan paragraf dengan menggunakan
gambar seri. Setelah itu masing-masing kelompok
menyampaikan hasil kesimpulannya.
c) Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru memberikan tes diakhir
pembelajaran (posttest) untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan siswa setelah melalui proses pembelajaran
menggunakan media gambar seri.
Sebelum mengakhiri kegiatan guru mengajak siswa untuk
bertepuk tangan sebagai wujud apresiasi terhadap hasil kerja
mereka. Guru mengajak siswa mereview materi yang telah guru
sampaikan. Sebelum menutup kegiatan pembelajaran, guru
81
meminta siswa untuk mengulang materi yang telah dipelajari dan
mempelajari materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya.
c. Observasi
Observasi atau pengamatan dilaksanakna pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Beberapa hal yang diamati saat kegiatan
pembelajaran siklus 1 diantaranya kegiatan guru dan aktivitas siswa saat
pembelajaran menggunakan media gambar seri.
1) Kegiatan Pembelajaran Guru Menggunakan Media Gambar Seri
Kegiatan pembelajaran diamati dengan menggunakan lembar
observasi. Observasi tersebut dilakukan pada pertemuan I dan
pertemuan II siklus I saat pembelajaran menggunakan media gambar
seri berlangsung. Berdasarkan lembar obersvasi tersebut dapat
diketahui bahwa guru telah menerapkan langkah-langkah pembelajaran
diantaranya kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup yang
harus dilakukan guru selama proses pembelajaran menggunakan media
gambar seri berlangsung. Hasil observasi guru dalam kegiatan
pembelajaran menggunakan gambar seri dapat dilihat pada tabel 10.
82
Tabel 10
Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran
dengan Penerapan Media Gambar Seri Siklus 1
No
Aspek yang diamati
Skor
Pertemuan
Skor
Rata-
rata
Kriteria
I II
Kegiatan Awal
1. Mengkondisikan siswa 70 75 73 Baik
2. Melakukan kegiatan apersepsi 65 69 67 Cukup
3. Memberikan motivasi 68 70 69 Cukup
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran 70 72 71 Baik
Kegiatan Inti
5.
Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan kompetensi (tujuan) yang
ingin di capai dengan menggunakan
penerapan media gambar seri
70 72 71 Baik
6. Melaksanakan pembelajaran secara
runtut 65 72 68 Cukup
7. Menguasai kelas 70 69 69 Cukup
8 Melaksanakan pembelajaran sesuai
alokasi waktu yang direncanakan 65 75 70 Cukup
9. Penguasaan materi pelajaran 70 70 70 Cukup
10. Menggunakan media yang efektif dan
efisien 70 72 71 Baik
11. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
media 70 75 73 Baik
12. Menunjukkan sikap terbuka dan
respon siswa 70 75 73 Baik
13. Memantau proses belajar siswa 70 72 71 Baik
14 Melakukan tanya jawab pada siswa 70 72 71 Baik
Kegiatan Penutup
15. Melakukan refleksi atau membuat
rangkuman dengan melibatkan siswa 70 70 70 Cukup
16
Melaksanakan tindak lanjut dengan
memberikan arahan, atau kegiatan atau
tugas sebagai bagian remidi/pengayaan.
70 72 71 Baik
83
Jumlah 1103 1155 1128
Skor Nilai = (X=∑x:n) 68,9 72,1 70,5
Keterangan:
Skor Maksimal = 100
Sangat Baik = 81 – 100
Baik = 71 – 80
Cukup = 61 – 70
Kurang = 50 – 60
Adapun data hasil observasi kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan media gambar seri Siklus I dalam bentuk grafik adalah
sebagai berikut :
Grafik 1
Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan
Penerapan Media Gambar Seri Siklus I
Skor nilai dari pertemuan pertama yaitu 68,9, pada pertemuan
kedua yakni 72,1 sehingga diperoleh rata-rata 70,5 Aspek-aspek yang
mendapatkan kriteria kurang baik diantaranya belum maksimalnya
guru dalam memberikan apersepsi kepada siswa, pelaksanaan
pebelajaran secara runtut, kurang dilibatkannya siswa dalam proses
pembelajaran serta proses pembelajaran yang belum sesuai dengan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Pertemuan 1 70 68 68 70 70 65 70 65 70 70 70 70 70 70 70 70
Pertemuan 2 75 69 70 72 72 72 69 75 70 72 75 75 72 72 70 72
65 70 75 80 85 90 95
100
84
alokasi waktu yang ditentukan. Keempat aspek tersebut merupakan
suatu kelemahan yang terjadi pada siklus I yang tentunya dapat
dijadikan kajian untuk refleksi dan revisi yang akan dilakukan pada
siklus II.
2) Hasil Belajar Siswa pada Ranah Afektif
Selain kegiatan yang dilakukan guru, sikap siswa selama
proses pembelajaran menggunakan penerapan media gambar seri juga
turut diamati melalui lembar penilaian performansi siswa.
Siswa cukup tenang selama proses pembelajaran. Hanya saja
guru perlu mengulang kembali pelajaran yang sebelumnya telah
dipelajari untuk mengingatkan siswa tentang menulis paragraf yang
meliputi struktur paragraf dan penulisan kalimat dengan menggunakan
ejaan yang benar. Hal ini terbukti dari sikap siswa yang masih diam
pada waktu guru memberikan pertanyaan. Sehingga butuh waktu yang
cukup lama untuk menjelaskan kembali tentang materi sebelumnya.
Pada saat kegiatan inti pembagian kelompok cukup
lancar,karena kelompok berdasarkan teman sebangku. Ketika siswa di
minta untuk menganalisa gambar masih ada beberapa siswa yang tidak
focus dengan kelompoknya, dan masih berjalan jalan kekelompok lain.
Diskusi kelompok pada setiap pertemuan berjalan dengan
lancar, setiap kelompok terlihat antusias mengerjakan tugas yang ada
pada lembar kegiatan, tetapi ada kelompok yang anggota kelompoknya
85
masih kurang aktif berdiskusi karena anggota kelompok yang lain
mendominasi diskusi sehingga terlihat siswa tersebut tidak berani
mengungkapkan pendapatnya, dan hal tersebut terjadi hingga
pertemuan II berakhir. Pada saat presentasi hasil kerja per kelompok
siswa yang menjadi pendengar masih ada yang mengobrol dengan
anggota kelompoknya sehingga tidak memperhatikan kelompok yang
sedang presentasi.
Sikap siswa selama kegiatan pembelajaran siklus I diamati
menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan oleh observer
yang berkerjasama dengan guru kelas III SD Negeri 3 Tempuran.
Data presentase hasil observasi sikap siswa (afektiv) selama kegiatan
pembelajaran pada siklus I dapat dilihat pada tabel 11 berikut:
Tabel 11
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
No Aspek yang diamati Siklus I Rata-
rata Pertemuan 1 Pertemuan 2
1 Siswa memperhatikan guru saat
menerangkan 68% 78% 73%
2 Siswa dapat menjawab atau
bertanya kepada guru dengan rasa
percaya diri
52% 63% 57,5%
3 Siswa bertanggung jawab dalam
melaksanakan tugas yang
diberikan oleh guru
63% 68% 65,5%
4 Siswa berdiskusi dalam kelompok 58% 63% 60%
5 Siswa mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas 47% 68% 57,5%
Jumlah 267% 336% 313,5%
Rata-rata 54% 67% 62,7%
86
Grafik 2
Persentase Aktivitas Siswa Siklus I
Berdasarkan tabel di atas beberapa aspek aktivitas siswa
dari setiap pertemuan mengalami peningkatan. Aspek sikap yang
diamati diantaranya yang pertama siswa memperhatikan guru saat
menerangkan pada pertemuan pertama yaitu 68% dan pada
pertemuan kedua yaitu 78% sehingga diperoleh rata-rata 73%.
Aspek sikap kedua yaitu Siswa dapat menjawab atau
bertanya kepada guru menunjukan presentase yang cukup rendah
yaitu 52% dan pada pertemuan kedua mengalami kenaikan angka
meski tidak begitu signifikan yaitu 63% sehingga diperoleh rata-
rata 57,5%.
Aspek sikap ketiga yaitu siswa bertanggung jawab dalam
melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru presentasenya yaitu
68%
78% 73%
52%
63% 58%
63% 68% 66%
58% 63% 60%
47%
68%
58%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata-rata
Kegiatan 1
Kegiatan 2
Kegiatan 3
Kegiatan 4
Kegiatan 5
87
pada pertemuan pertama yaitu 63% dan pada pertemuan kedua
68% sehingga memperoleh rata-rata 65,5%.
Aspek sikap keempat yaitu Siswa berdiskusi dalam
kelompok, presentasenya yaitu pada pertemuan pertama sangat
rendah yaitu 58% dan pada pertemuan kedua yaitu 63% sehingga
diperoleh rata-rata 60%.
Aspek sikap kelima yaitu Siswa mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas, presentasenya yaitu pada pertemuan
pertama yaitu 47% dan pada pertemuan kedua yaitu 68% sehingga
diperoleh rata-rata 57,5%.
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa rata-rata
keseluruhan aspek sikap yang diamati dari setiap pertemuan
meningkat. Pertemuan pertama ke pertemuan kedua meningkat
sebesar 13.4%. Presentase rata-rata keseluruhan dari seluruh sikap
siswa pada siklus I yaitu 62.7% atau 63%. Hal tersebut yang
manjadi dasar perlunya diadakan perbaikan guna mendapatkan
hasil sesuai dengan yang diharapkan.
3) Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus I
Hasil belajar ranah kognitif terkait penggunaan media gambar
seri pada pelajaran Bahasa Indonesia kelas III SD Negeri 3 Tempuran
tentang menulis paragraf bertujuan untuk mengetahui tingkat
88
keberhasilannya dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan.
Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel 12
Data Hasil Belajar Siswa Kelas III SD Negeri 3 Tempuran
Pada Siklus I
Grafik 3.
Hasil Belajar Siswa Siklus I
Keterangan:
RTT : Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa
T : Banyaknya Siswa yang mencapai KKM
BT :Banyaknya Siswa yang belum mencapai KKM
Dari Tabel 12 dan grafik 3 terlihat bahwa setelah pelaksanaan
pembelajaran selama 1 siklus dengan 2 kali pertemuan, siswa yang
tuntas dalam kegiatan pretest berjumlah 42,1% atau sebanyak 8 siswa,
dan pada kegiatan postest berjumlah 68,4% atau sebanyak 13 siswa.,
No Indikator Nilai test
Pretest Postest
1 Rata-rata 53 67
2 Skor tertinggi 80 100
3 Skor terendah 10 50
4 Tingkat ketuntasan 42,1% 68,2%
67% 68%
26%
0%
20%
40%
60%
80%
RTT T BT
Siklus I
89
siswa yang belum tuntas secara keseluruhan 31,5% Jadi, siswa
mengalami peningkatan 26,3% selama proses belajar siklus I. Karena
belum tuntas maka diadakan siklus II
4) Refleksi
Pada tahap refleksi, bahwa pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar pada siklus I ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu
adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya.
a) Ada beberapa siswa yang sering mengganggu temannya ketika
proses pembelajaran berlangsung sehingga membuat kelas
menjadi kurang kondusif.
b) Masih ada beberapa siswa yang kurang mengoptimalkan ketepatan
dan keefisienan waktu yang tersedia terhadap tugas yang diberikan
guru.
c) Belum maksimalnya siswa dalam menganalisa gambar sehingga
siswa belum bisa membuat paragraf sesuai dengan gambar
d) Masih ada siswa yang tidak berani ketika menjawab pertanyaan,
malu karena takut salah ketika menjawab.
e) Belum maksimalnya siswa dalam mengembangkan kalimat
menjadi sebuah paragraf dan penggunaan ejaannya.
Tindakan yang akan dilakukan pada siklus II adalah:
a) Guru harus memberi teguran atau bertindak tegas kepada siswa
yang mengganggu temannya sehingga tidak mengulanginya lagi.
90
b) Guru harus memberi pemahaman kepada siswa bahwa disiplin
akan waktu itu sangat penting dalam setiap melakukan
kegiatan/pekerjaan.
c) Guru harus memberi pengawasan dan perhatian lebih kepada siswa
yang masih mengobrol saat pembelajaran berlangsung.
d) Guru harus lebih terampil dalam memotivasi siswa, merangsang
siswa agar berani untuk bertanya, menjawab pertanyaan maupun
mengungkapkan pendapat baik itu menggunakan reward berupa
hadiah atau pujian sehingga siswa akan lebih bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran.
e) Guru harus memberikan pemahaman terkai struktur paragraf dan
penggunaan kalimat
2. Siklus II
Berdasarkan refleksi terhadap pelaksanaan siklus I, maka diadakan
perencanaan yang lebih baik terhadap pelaksanaan siklus II tentunya
dengan harapan bahwa pelaksanaan siklus II indikator keberhasilan
pembelajaran tercapai. Pada siklus II ini tahapan proses pembelajaran
masih sama yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
1) Tahap perencanaan
Pada tahap ini peneliti merencanakan penerapan media
gambar seri dalam proses pembelajaran dan setiap siklus terdiri dari 2
91
kali pertemuan. Adapun hal-hal yang dilakukan dalam perencanaan
sebagai berikut:
a) Menetapkan kelas penelitian, adapun kelas yang dijadikan sebagai
objek penelitian adalah siswa kelas III dengan jumlah 19 orang
siswa.
b) Menentukan pokok bahasan. Materi pelajaran yang akan dibahas
dalam penelitian ini adalah “Membuat Karangan Puisi.”
c) Menyiapkan media pembelajaran sebagai penunjang keberhasilan
proses belajar.
d) Mempersiapkan sumber belajar seperti buku pelajaran Bahasa
Indonesia SD Kelas III dan LKS yang relevan.
e) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disesuaikan
dengan penerapan pembelajaran menggunakan media gambar seri.
f) Membuat alat pengumpul data yaitu lembar observasi kegiatan
pembelajaran (kegiatan guru dan siswa).
2) Tahap kegiatan dan pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II
dilaksanakan 2 kali pertemuan (tatap muka) yaitu pertemuan pertama
pada tanggal, 07 Novemver 2017. Dalam hal ini peneliti bertindak
sebagai pengajar dan dibantu dengan 1 orang guru yang bertugas
sebagai pengamat (observer). Adapun proses belajar mengajar
mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada
92
siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak
terulang lagi pada siklus II. Adapun langkah-langkah kegiatan
pembelajaran mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran seperti
pada siklus I. Langkah-langkah kegiatan pertemuan pertama yaitu
sebagai berikut:
a) Kegiatan awal
(1) Guru memulai dengan salam, menyapa siswa dan berdo’a.
(2) Mengisi daftar hadir siswa, dari 19 siswa 1 yang tidak hadir
yaitu Azzah Azzahra. Selanjutnya guru melakukan apersepsi
dengan memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi
yang akan diajarkan untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan siswa tentang materi yang akan diajarkan. Adapun
pertanyaan yang guru berikan yaitu:
Terlebih dahulu guru membacakan contoh puisi di depan kelas
yaiu puisi yang berjudul “Guruku” setelah selesai membaca
kemudian memberikan pertanyaan kepada siswa yaitu :
(a) siapa yang tau bacaan yang baru saja ibu sampaikan
bacaan apa ?
(b) puisi tentang apa ?
Pada pertemuan pertama di Siklus ke II ini antusias siswa untuk
menjawab pertanyaan meningkat, banyak siswa yang
mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan
93
dan siswa yang biasanya tidak berani untuk mengangkat tangan
pun ikut berpartisipasi untuk menjawab pertanyaan, sehingga
guru memberi kesempatan lebih kepada siswa yang tadinya
kurang percaya diri atau jarang mengangkat tangan untuk mau
menjawab pertanyaan.
(3) Memberikan motivasi dengan memberikan permainan “tebak
Gizi seimbang” kepada siswa, siswa harus menyebutkan
makanan empat sehat lima sempurna secara cepat dan
berurutan hal ini untuk menarik perhatian siswa dan melatih
konsentasi siswa sebelum masuk dalam materi pelajaran,
(4) menyampaikan tujuan dari pembelajaran.
b) Kegiatan inti
(1) Guru menjelaskan materi tentang menulis puisi yang terdiri
dari kalimat dan menjadi paragraf.
(2) Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok yang
terdiri dari 3 – 4 siswa sehingga ada 6 kelompok, karena siswa
sudah memahami model pembelajaran ini maka siswa langsung
membentuk kelompok berdasarkan nomor urut berhitungnya..
(3) Kemudian guru memberikan gambar di masing – masing
kelompok.
(4) Guru meminta tiap kelompok untuk menuliskan puisi
berdasarkan gambar yang telah di bagikan, kemudian
94
menuliskan banyakya kalimat dan paragraf dalam puisi
tersebut.
(5) Kemudian guru meminta perwakilan dari masing – masing
kelompok untuk membacakan puisinya di depan kelas .
(6) Proses konfirmasi, guru bertanya jawab dengan siswa tentang
apa yang belum siswa pahami tentang materi yang telah
disampaikan
c) Kegiatan akhir
(1) Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan
tentang materi yang telah dibahas.
(2) Sebelum menutup pelajaran, guru memberikan tugas kepada
siswa sebagai PR dan mengucapkan salam.
Selanjutnya pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 8
November 2017 yang dibantu dengan 1 orang guru yang sama sebagai
observer. Adapun proses pelaksanaannya yaitu sebagai berikut:
a) Kegiatan awal
(1) Guru memulai dengan salam, menyapa siswa dan berdo’a.
(2) Mengisi daftar hadir siswa, melakukan apersepsi dengan
memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi yang
akan diajarkan, adapun pertanyaan tersebut yaitu:
(a) Apa yang di sebut dengan puisi?
(b) Pembaca puisi di sebut dengan apa ?
95
Pada pertemuan kedua pada siklus II ini banyak siswa yang
lebih percaya diri dan memiliki keberanian untuk mengangkat
tangan menjawab pertanyaan yang diberikan guru.
(3) Setelah guru mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa
tentang materi yang akan dipelajari guru memberikan motivasi
dengan permainan “ibu berkata” kepada siswa dimana setiap
siswa diminta untuk melakukan gerakan jika diawal perintah
ada kata-kata ibu berkata, hal ini untuk menarik perhatian
siswa dan melatih konsentasi siswa sebelum masuk dalam
materi pelajaran,
(4) menyampaikan tujuan dari pembelajaran.
b) Kegiatan inti
(1) Guru menjelaskan materi tentang makna puisi.
(2) Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok, setiap
kelompok terdiri dari 4 siswa sehingga terdapat 6 kelompok,
berdasarkan perhitungan secara berurutan..
(3) Kemudian guru membagikan gambar yang di dalamnya
terdapat puisi
(4) Masing – masing kelompok diminta untuk menguraikan puisi
dalam bentuk cerita dan di tulis dalam bentuk paragraf.
(5) Kemudian guru meminta perwakilan dari masing – masing
kelompok untuk membacakan hasil diskusinya
96
(6) Guru bersama – sama dengan siswa membahas tentang
permasalahan yang diberikan
(7) Proses konfirmasi, guru bertanya jawab dengan siswa tentang
apa yang belum siswa pahami tentang materi yang telah
disampaikan
c) Kegiatan akhir
(1) Setiap siswa harus mengetahui jawaban dari pertanyaan yang
telah ia dapatkan, guru bersama-sama dengan siswa membuat
kesimpulan tentang materi yang telah dibahas.
(2) Sebelum menutup pelajaran, guru memberikan tugas kepada
siswa sebagai PR, dan mengucapkan salam.
3) Observasi
Proses pengamatan (observasi) pada siklus II ini dilaksanakan
bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Ada beberapa hal
yang diamati dari kegiatan pembelajaran, diantaranya yaitu:
a) Hasil observasi kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
media gambar seri Siklus I
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer
dari 2 kali kegiatan belajar mengajar atau tatap muka, pengelolaan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang menerapkan media
gambar seri dengan tujuan mengukur sejauh mana kemampuan
guru dalam menggunakan pembelajaran dengan menggunakan
97
media gambar seri. Pengamatan dilakukan menggunakan lembar
observasi yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 13 berikut:
Tabel 13
Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan
Menggunakan Media Gambar Seri Siklus II
No
Aspek yang diamati
Skor
Pertemuan Skor
Rata-
rata
Kriteria
I II
Kegiatan Awal
1. Mengkondisikan siswa 75 82 79 Baik
2. Melakukan kegiatan
apersepsi 75 85 80 Baik
3. Memberikan motivasi 78 80 79 Baik
4. Menyampaikan tujuan
pembelajaran 75 82 79 Baik
Kegiatan Inti
5.
Melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan kompetensi
(tujuan) yang ingin di capai
dengan menggunakan
penerapan media gambar
seri
75 85 80 Baik
6. Melaksanakan pembelajaran
secara runtut 75 85 80 Baik
7. Menguasai kelas 80 85 83 Sangat
Baik
8
Melaksanakan pembelajaran
sesuai alokasi waktu yang
direncanakan
75 80 77 Baik
9. Penguasaan materi pelajaran 75 80 77 Baik
10. Menggunakan media yang
efektif dan efisien 78 82 80 Baik
11. Melibatkan siswa dalam
pemanfaatan media 78 85 82
Sangat
Baik
12. Menunjukkan sikap terbuka
dan respon siswa 78 85 82
Sangat
Baik
98
13. Memantau proses belajar
siswa 75 80 77 Baik
14 Melakukan tanya jawab
pada siswa 75 80 77 Baik
Kegiatan Penutup
15.
Melakukan refleksi atau
membuat rangkuman
dengan melibatkan siswa
72 80 76 Baik
16
Melaksanakan tindak lanjut
dengan memberikan arahan,
atau kegiatan atau tugas
sebagai bagian
remidi/pengayaan.
75 85 80 Baik
Jumlah 1214 1321 1268
Skor Nilai = (X=∑x:n) 75,8 82,5 80
Keterangan:
Skor Maksimal = 100
Sangat Baik = 81 – 100
Baik = 71 – 80
Cukup = 61 – 70
Kurang = 50 – 60
Adapun data hasil observasi kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan media gambar seri Siklus II dalam bentuk grafik 4
adalah sebagai berikut:
Grafik 4.
Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan menggunakan
Media Gambar Seri Siklus II
75 75 78
75 75 75
80
75 75 78 78 78
75 75 72
75
60
65
70
75
80
85
90
95
100
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Pertemuan 1 Pertemuan 2
99
Skor nilai siklus II pada pertemuan pertama yaitu 75,8 pada
pertemuan kedua yakni 82,5 sehingga diperoleh rata-rata 80.
Aspek-aspek yang mendapatkan kriteria kurang baik pada siklus I
telah mengalami peningkatan pada siklus II, seperti pada aspek
memotivasi siswa, memberikan pertanyaan yang dapat merangsang
siswa dalam pembelajaran, menyampaikan tujuan pembelajaran,
membuat kesimpulan pada akhir pembelajaran dan pengelolaan
waktu. Kelima aspek tersebut yang mendapat penilaian kurang
baik pada siklus I dan telah mendapat penilaian yang baik pada
siklus II.
b) Obsevasi aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran
Aktivitas belajar siswa dalam materi pembelajaran siklus
II diamati menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan
oleh observer yang berkerjasama dengan guru kelas III SD Negeri
03 Tempuran. Presentase aktivitas belajar siswa dari tiap
pertemuan dapat dilihat pada tabel 14 dan grafik 5 berikut:
Tabel 14
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II
No Aspek yang diamati Siklus II Rata-
rata Pertemuan 1 Pertemuan 2
1 Siswa
memperhatikan guru
saat menerangkan
78% 100% 89%
2 Siswa dapat
menjawab atau 63% 79% 71%
100
bertanya kepada guru
dengan rasa percaya
diri
3 Siswa bertanggung
jawab dalam
melaksanakan tugas
yang diberikan oleh
guru
79% 89% 84%
4 Siswa berdiskusi
dalam kelompok 73% 84% 79%
5 Siswa
mempresentasikan
hasil diskusi di depan
kelas
84% 89% 87%
Jumlah 377% 441% 410%
Rata-rata 75,4% 88,2% 82%
Grafik 5.
Persentase Aktivitas Siswa Siklus II
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa beberapa aspek
aktivitas siswa yang diamati dari setiap pertemuan mengalami
peningkatan. Aspek sikap yang diamati diantaranya yang pertama
siswa memperhatikan guru saat menerangkan pada pertemuan pertama
78%
100% 89%
63%
79% 71%
79%
89% 84%
73%
84% 79%
84% 89% 87%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata-rata
Aktivitas 1
Aktivitas 2
Aktivitas 3
Aktivitas 4
Aktivitas 5
101
yaitu 78% dan pada pertemuan kedua yaitu 100% sehingga diperoleh
rata-rata 89%.
Aktivitas kedua yaitu Siswa dapat menjawab atau bertanya
kepada guru dengan rasa percaya diri menunjukan presentase yang
cukup rendah yaitu 63% dan pada pertemuan kedua mengalami
kenaikan angka yaitu 79% sehingga diperoleh rata-rata 71%.
Aspek sikap ketiga yaitu Siswa bertanggung jawab dalam
melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru presentasenya yaitu
pada pertemuan pertama yaitu 79% dan pada pertemuan kedua 89%
sehingga memperoleh rata-rata 84%.
Aspek sikap keempat yaitu Siswa berdiskusi dalam kelompok,
presentasenya yaitu pada pertemuan pertama sangat rendah yaitu 73%
dan pada pertemuan kedua yaitu 84% sehingga diperoleh rata-rata
79%.
Aspek sikap kelima yaitu Siswa mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas, presentasenya yaitu pada pertemuan pertama
yaitu 84% dan pada pertemuan kedua yaitu 89% sehingga diperoleh
rata-rata 87%.
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa rata-rata
keseluruhan aspek aktivitas yang diamati dari setiap pertemuan
meningkat. Pertemuan pertama ke pertemuan kedua meningkat sebesar
13.%. Presentase rata-rata keseluruhan dari seluruh sikap siswa pada
102
siklus II yaitu 82% . Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil yang
didapat sesuai dengan yang diharapkan.
4) Hasil Belajar Siklus II
Berikut ini hasil belajar terkait penggunaan media gambar seri
mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III SD Negeri 03 Tempuran
tentang materi membuat karangan puisi, bertujuan untuk mengetahui
tingkat keberhasilannya dalam proses belajar mengajar yang telah
dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai
berikut:
Tabel 15
Data Hasil Belajar Siswa Kelas III SD Negeri 03 Tempuran
Pada Siklus II
No Indikator Nilai test
Pretest Postest
1 Rata-rata 65 80
2 Skor tertinggi 90 100
3 Skor terendah 30 30
4 Tingkat ketuntasan 63,15% 84,21%
Grafik 6.
Hasil Belajar Siklus II
80% 84%
16%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
RTT T BT
Siklus II
103
Keterangan:
RTT : Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa
T : Banyaknya Siswa yang mencapai KKM
BT :Banyaknya Siswa yang belum mencapai KKM
Dari Tabel 18 terlihat bahwa setelah pelaksanaan pembelajaran
selama siklus II dengan 2 kali pertemuan, siswa yang tuntas dalam
kegiatan pretes berjumlah 63% atau 12 siswa, pada kegiatan postes
berjumlah 84% atau 16 siswa dan siswa yang belum tuntas secara
keseluruhan berjumlah 16% atau 3 siswa.
Dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai ≥70 yang
masuk dalam kategori tuntas belajar sebanyak 84%. Pencapaian
ketuntasan belajar siswa pada siklus II ini tidak lepas dari besarnya
kenaikan aktivitas siswa.
5) Refleksi II
Pada tahapan refleksi ini bahwa proses pembelajaran siklus II,
guru telah menerapkan media gambar seri dalam proses pembelajaran
dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas dan hasil belajar siswa
dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan
baik. Oleh karenanya, maka tidak diperlukan diadakan revisi terlalu
banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya
adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada
dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar
selanjutnya penerapan pembelajaran dengan menggunakan media
104
gambar seri dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai.
C. Pembahasan
Sebelum dilaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan
menggunakan Media gambar seri pada siswa kelas III SD Negeri 03
Tempuran, siswa menganggap bahwa mata pelajaran Bahasa Indonesia
khusunya paragraf sulit dipahami karna siswa kesulitan dalam membuat
kalimat sehingga cenderung membosankan, karena siswa tidak terlibat aktif
dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari beberapa respon dan
reaksi dari siswa itu sendiri yang bermalas-malasan untuk mengikuti proses
pembelajaran yang berakibat pada kurang pahamnya siswa terhadap materi
dan hasil belajar siswa banyak yang belum mencapai KKM.
Setelah dilaksanakan model pembelajaran dengan menggunakan media
gambar seri siswa mulai menyukai kegiatan menulis paragraf mata pelajaran
Bahasa Indonesia, karena dengan adanya gambar – gambar tersebut siswa
dapt membuat sebuah kalimat dengan menganalisa gambar. Hal ini dapat
dilihat dari beberapa aktivitas siswa yang semula kurang memperhatikan,
malu untuk bertanya dan kurang percaya diri untuk mengeluarkan pendapat
menjadi sebaliknya. Ternyata membuat sebuah paragraf sederhana pada
pelajaran Bahasa Indonesia tidak membosankan karena dalam pembelajaran
ini siswa berperan aktif, siswa dapat belajar sambil bermain dan menganalisa
gambar. Aktivitas inilah yang membuat siswa tidak jenuh karena siswa tidak
105
hanya duduk, diam dan mendengarkan saja kemudian pulang, namun justru
siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran dengan menggunakan gambar seri menekankan pada
aktivitas dan interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa, maupun siswa
dengan siswa lainnya. Pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri
melatih siswa dalam mengembangkan kemampuannya dalam berimajinasi
untuk mengembangkan sebuah gambar dan menguraikannya dalam bentuk
kalimat,, berani dalam bertanya maupun mengungkapkan pendapat serta agar
siswa lebih memahami pembelajaran yang telah diberikan dengan keberanian
yang telah siswa miliki.
1. Analisis Data Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan
Menggunakan Media Gambar Seri Siklus I Dan II
Berdasarkan analisis data observasi proses pembelajaran
menggunakan media gambar seri yang dilakukan pada siklus I dan siklus II di
SD Negeri 03 Tempuran Tahun Pelajaran 2017/2018, adapun data
peningakatan kegiatan pembelajaran menggunakan media gambar seri dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
106
Tabel 16
Presentase Proses Pembelajaran dengan menggunakan Media
Gambar Seri Siklus I dan Silkus II
No
Aspek yang diamati Siklus Rata-
Rata
Peningkat
an I II
Kegiatan Awal
1. Mengkondisikan siswa 72,5 79 76 6,5%
2. Melakukan kegiatan apersepsi 70 77 73,5 7%
3. Memberikan motivasi 73 75 74 2%
4. Menyampaikan tujuan
pembelajaran 72,5 77 75 4,5%
Kegiatan Inti
5.
Melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan kompetensi (tujuan)
yang ingin di capai dengan
menggunakan penerapan media
gambar seri
72,5 79 76 6,5%
6. Melaksanakan pembelajaran
secara runtut 70 77 73,5 7%
7. Menguasai kelas 75 80 78 5%
8
Melaksanakan pembelajaran
sesuai alokasi waktu yang
direncanakan
70 75 72 5%
9. Penguasaan materi pelajaran 72,5 76 74 3,5%
10. Menggunakan media yang efektif
dan efisien 74 79 76,5 5%
11. Melibatkan siswa dalam
pemanfaatan media 74 80 77 6%
12. Menunjukkan sikap terbuka dan
respon siswa 74 80 77 6%
13. Memantau proses belajar siswa 72,5 76 74 3,5%
14 Melakukan tanya jawab pada
siswa 72,5 76 74 3,5%
Kegiatan Penutup
1
5.
Melakukan refleksi atau membuat
rangkuman dengan melibatkan 71 75 73 4%
107
siswa
1
6
Melaksanakan tindak lanjut dengan
memberikan arahan, atau kegiatan
atau tugas sebagai bagian
remidi/pengayaan.
73 79 76 6%
Jumlah 1159 1240 119,5 81%
Rata – Rata 73% 78% 75% 5,6%
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hampir keseluruhan dari
aspek yang diamati dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan,
namun ada kegiatan yang paling sedikit mengalami peningkatan yaitu pada
aspek ketiga guru memberikan motivasi kepada siswa hal itu dikarenakan
performa guru yang menurun atau kondisi siswa yang mungkin lelah saat
mengikuti proses pembelajaran. Peningkatan yang terjadi pada siklus I dan
siklus II mengalami peningkatan yaitu 5,6 % dengan demikian peniliti yang
bertindak sebagai subjek dalam penerapan pembelajaran dengan
menggunakan media gambar seri telah berupaya semaksimal mungkin dalam
proses pembelajaran.
2. Analisis Data Aktivitas Siswa Siklus I dan II
Dari hasil penelitian dapat diperoleh data rata-rata presentase aktivitas
belajar siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri
mengalami peningkatan pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada grafik 7
berikut:
108
Grafik 7
Data Rata-Rata Presentase Aktivitas Belajar Siswa
Pada Siklus I dan Siklus II
Selanjutnya data rata-rata aktivitas belajar peserta didik pada siklus
I dan siklus II dengan menggunakan media gambar seri dapat dilihat pada
tabel 17 berikut:
Tabel 17
Data Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I dan Siklus II
No Aspek yang diamati Siklus
Peningkatan Siklus I Siklus II
1 Siswa
memperhatikan guru
saat menerangkan
73% 89% 16%
2 Siswa dapat
menjawab atau
bertanya kepada guru
dengan rasa percaya
diri
57,5% 71% 13,5%
3 Siswa bertanggung
jawab dalam
melaksanakan tugas
yang diberikan oleh
guru
66% 84% 18%
73%
58%
66% 60% 59%
83%
71%
84% 79%
87%
16% 14% 18% 19%
28%
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
100,00%
Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5
Siklus I
Siklus II
Peningkatan
109
4 Siswa berdiskusi
dalam kelompok 60% 79% 19%
5 Siswa
mempresentasikan
hasil diskusi di depan
kelas
59% 87% 28%
Jumlah 315,5% 410% 94,5%
Rata-rata 63,1% 82% 18,9%
Secara visual terlihat dari tabel dan grafik di atas, dapat diketahui bahwa:
a. Siswa memperhatikan guru saat menerangkan
Siswa memperhatikan guru saat menerangkan dari pertemuan ke
pertemuan berikutnya mengalami peningkatan. Pada siklus I yaitu 73%,
pada siklus II aktivitas siswa dalam memperhatikan penjelasan guru yaitu
89% dan mengalami peningkatan sebesar 16%. Jadi untuk indikator
siswa memperhatikan guru saat menerangkan, target yang diinginkan
telah tercapai yaitu rata-rata aktivitas siswa meningkat dari siklus I hingga
siklus II, Hal tersebut terwujud karena guru dalam menjelaskan materi
perhatian guru tertuju keseluruh siswa dan memisahkan siswa yang biasa
ribut sekaligus menyuruh mereka duduk di bangku paling depan
sehingga seluruh siswa merasa diawasi dan diperhatikan dari awal siklus I
hingga akhir siklus II, siswa juga berantusias dalam mengikuti
pembelajaran menggunakan media gambar seri ini karena siswa masih
merasa asing dengan model pembelajaran yang sedang mereka lakukan
sehingga muncul rasa ingin tahu pada siswa.
110
b. Siswa dapat menjawab atau bertanya pada guru dengan rasa percaya diri
Pada siklus I kegiatan siswa untuk bertanya dan mengeluarkan
pendapat masih belum terwujud dengan baik, siswa masih belum terbiasa
dengan kerja kelompok sehingga pada siklus I kegiatan ini belum berjalan
dengan baik. Pada siklus II siswa mulai berani aktif bertanya dan
mengeluarkan pendapat sehingga mengalami peningkatan dari pertemuan
ke pertemuan berikutnya dengan ditunjukkannya bahwa setiap kelompok
terjadi kegiatan saling bertanya, menjawab serta siswa tidak ragu dan takut
untuk bertanya kepada guru tentang hal-hal terkait materi yang menurut
mereka baru dan mereka belum paham tentang materi yang disampaikan.
Hal ini ditunjukkan pada siklus I dan II untuk indikator bertanya
dan mengeluarkan pendapat mengalami peningkatan sebesar 13,5% yakni
pada siklus I yaitu 57,5 % dan pada siklus II yaitu 75%. Jadi untuk
indikator bertanya dan mengeluarkan pendapat target yang diinginkan
telah tercapai yaitu rata-rata aktivitas siswa meningkat pada siklus I
hingga siklus II, hal tersebut disebabkan karena siswa mulai membangun
percaya diri dengan kemampuan yang mereka miliki dan berani bertanya
tentang hal- hal yang menurut mereka baru dan belum mereka pahami.
c. Siswa bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh
guru
Pada siklus I pada kegiatan ini siswa masih ada beberapa yang
malas untuk mencatat materi yang diberikan dan siswa juga masih
111
bingung ketika guru memberikan tugas untuk membuat pertanyaan
sehingga guru harus memberikan contoh-contoh terlebih dahulu agar
siswa mengerti dan memberikan motivasi kepada siswa agar siswa berani
untuk membuat pertanyaan tanpa takut akan salah. Peningkatan aktivitas
ini ditunjukkan bahwa pada siklus I dan siklus II untuk indikator Siswa
bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru
mengalami peningkatan sebesar 18% yakni diperoleh hasil pada siklus I
yaitu 66% dan pada siklus 84%. Hal tersebut disebabkan karena siswa
dapat lebih mudah memahami materi pelajaran yang disampaikan guru
dengan mencatat dan membuat pertanyaan sesuai materi yang telah
disampaikan, selain itu siswa juga terbiasa dengan mencatat materi yang
telah dipelajari.
d. Siswa berdiskusi dalam kelompok
Pada aktivitas siswa berdiskusi dalam kelompok, siklus I rata-rata
persentase adalah 60% dan pada siklus II adalah 79%. Pada aspek ini
terjadi peningkatan sebesar 19%. Peningkatan ini terjadi karena siswa
mulai menyadari pentingnya fokus dalam berdiskusi kelompok untuk
memecahkan masalah dalam pembelajaran paragraf.
e. Siswa mempresentasikan hasil diskusi
Para siswa ketika mempresentasikan hasil diskusi mengalami
peningkatan dari pertemuan ke pertemuan berikutnya dengan
ditunjukkannya bahwa setiap individu aktif dan antusias dalam
112
memperhatikan hasil diskusi juga siswa yang mempresentasikan dalam
mengikuti proses belajar mengajar.
Hal ini ditunjukkan pula pada siklus I dan II untuk indikator siswa
mempresentasikan hasil diskusi dengan pembelajaran menggunakan
media gambar seri mengalami peningkatan sebesar 28% yakni pada siklus
I yaitu 59 % dan pada siklus II yaitu 87%. Jadi untuk indikator siswa
mempresentasikan hasil diskusi dengan pembelajaran menggunakan
media gambar seri target yang diinginkan telah tercapai yaitu rata-rata
aktivitas siswa meningkat pada siklus I hingga siklus II, hal tersebut
disebabkan karena siswa antusias, semangat dan merasa senang mengikuti
kegiatan belajar dengan adanya media gambar seri.
3. Analisis Data Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data hasil belajar siswa
kelas III SD Negeri 03 Tempuran Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan
menggunakan media gambar seri pada pembelajaran Bahasa Indonesia
pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 18 berikut ini :
Tabel 18
Perbandingan Hasil Pretes Postest Siklus I dan Siklus II
No Indikator
Nilai Test
Siklus I Siklus II
Pretest Postest Pretest Postest
1 Jumlah 1050 1280 1240 1520
2 Rata-rata 55,26 67,36 65,26 80
113
3 Nilai Tertinggi 80 100 90 100
4 Nilai Terendah 10 50 30 30
5 PresentaseKetuntasan 42,1% 68,2% 63,15% 84,21%
Untuk lebih jelas melihat perbandingan tingkat ketuntasan hasil
pretest dan postest siklus I dan siklus II dapat dilihat pada grafik 8 dan
tingkat ketuntasan hasil belajar siswa siklus I dan siklus II dapat dilihat
pada grafik 8 berikut ini:
Grafik 8
Perbandingan Tingkat Ketuntasan Hasil
Pretest Postest Siklus I dan Siklus II
Grafik 9.
Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ke Siklus II
55%
65% 67%
80%
68%
84%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Siklus I Siklus II
Pretest
Postest
Tingkat Ketuntasan
68%
84%
20%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Ketuntasan Hasil Belajar
Siklus I
Siklus II
Peningkatan
114
Berdasarkan penelitian siklus I, terlihat hasil pretest rata-rata
55,26 dengan tingkat ketuntasan 42,1% dan hasil postest dengan rata-rata
67,36 dengan tingkat ketuntasan 68,2% sehingga mengalami peningkatan
sebesar 26,1% dari prestest dan postest. Pada siklus II pretest rata-rata
65,26 dengan tingkat ketuntasan 53,15% dan hasil postest dengan rata-rata
80 dengan tingkat ketuntasan 84,21% sehingga mengalami peningkatan
hasil belajar sebesar 31,06% dari pretest ke postest. Pada grafik 7 dan
grafik 8 dapat diketahui bahwa hasil postest pada siklus II lebih baik
dibandingkan dengan siklus I pada siklus I presentase ketuntasan postest
adalah 68,2% dan pada siklus II adalah 84,2% dri data tersebut dapat
diketahui terjadi peningkatan sebesar 20%. Tentunya ini merupakan hasil
yang sangat baik, meskipun belum mencapai tingkat maksimal, namun
hasil penelitian ini telah mencapai prosentase ketuntasan yang telah
ditentukan peneliti sebelumnya yaitu 75%.
Peningkatan ini terjadi karena terlaksananya pembelajaran pada
siklus II lebih baik jika dibandingkan dengan siklus I. Meningkatnya hasil
belajar siswa dari siklus I ke siklus II disebabkan karena prosedur
penggunaan model pembelajaran cooperative type snowball throwing
benar-benar diupayakan dan diterapkan dengan baik, dimana siswa aktif
dan senang dalam proses pembelajaran sehingga mampu memahami apa
yang dikerjakan.
115
Berdasarkan hasil pengamatan penerapan pembelajaran
menggunakan model pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri
pada pelajaran Bahasa Indonesia, menunjukan bahwa kedua hipotesis dalam
penelitian ini yaitu:
a. Pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri dapat
meningkatkan kemampuan menulis paragraf sederhana pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas III SD Negeri 03 Tempuran
Tahun Ajaran 2017/2018.
b. Penerapan media gambar seri dapat meningkatkan hasil belajar berupa
kemampuan menulis paragraf sederhana mata pelajaran Bahasa Indonesia
pada siswa kelas III SD Negeri 03 Tempuran Tahun Ajaran 2017/2018.
Kedua hipotesis tersebut telah teruji berdasarkan analisis data yang
menunjukan peningkatan ketuntasan belajar dari siklus I ke siklus II.
Berdasarkan identifikasi peningkatan hasil belajar tersebut, dapat
dikemukakan bahwa penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan
kemampuan menulis paragraf sederhana dan aktivitas hasil siswa
dikarenakan beberapa hal berikut:
1) Pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri menerapkan
sebuah kerja kelompok yang dilakukan oleh siswa.
2) Pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri dapat
mengatasi rendahnya daya serap yang dimiliki siswa karena antar
116
siswa saling bertukar informasi untuk menganalisa gambar dan
mengungkapkan serta menguraikannya dalam bentuk paragraf.
3) Pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri dapat
meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran, hal ini didorong
dengan langkah-langkah pembelajaran dengan media gambar seri
dimana siswa harus melakukan interaksi yang intens dengan siswa
lain karena harus meguraiakan gambar – gambar dalam bentuk
kalimat dan saling bertukar pendapat sehingga siswa lebih menguasai
pembelajaran terkait paragraf.
4) Pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri menempatkan
guru sebagai fasilitator yang bertugas memberi bimbingan serta
motivasi kepada siswa, sehingga siswa dapat lebih kritis terhadap
pelajaran yang telah disampaikan oleh guru.
Dari pemaparan diatas dapat dikemukakan bahwa pembelajaran
dengan menggunakan media gambar seri dapat meningkatkan kemampuan
menulis paragraf pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas III
SD Negeri 03 Tempuran tahun pelajaran 2017/2018.
117
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Penerapan media gambar seri dalam proses pembelajaran dapat
meningkatkan proses pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III SD Negeri
3 Tempuran Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2017/2018, dilihat dari
rata-rata presentase proses pembelajaran pada siklus I sebesar 73% dan
pada siklus II sebesar 78% atau mengalami peningkatan sebesar 5,6%.
2. Penerapan media gambar seri dalam proses pembelajaran dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa, dilihat dari rata-rata persentase sikap
belajar siswa pada siklus I sebesar 63,1% dan siklus II 82% atau
mengalami peningkatan sebesar 18,9%.
3. Penerapan media gambar seri dalam proses pembelajaran dapat
meningkatkan kemampuan menulis paragraf sederhana dalam proses
pembelajaran Bahasa Indonesia, hasil belajar siswa dengan presentase
siswa yang tuntas belajar pada siklus I sebesar 68,2% dan siklus II sebesar
84,2% atau mengalami peningkatan sebesar 20%.
118
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini penulis ingin
menyampaikan saran-saran sebagai berikut :
1. Untuk Guru
Diharapkan penerapan media gambar seri dapat dijadikan pilihan
media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar khususnya bagi guru
Bahasa Indonesia dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis
paragraf sederhana dengan alasan:
a) Siswa dapat lebih berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran di
kelas aman, nyaman dan menyenangkan.
b) Siswa dapat menumbuhkan rasa saling bertukar pendapat dalam
diskusi.
c) Setiap siswa harus dapat menjelaskan penyelesaian soal yang telah
diberikan guru berdasarkan kemampuannya menganalisa gambar.
Adapun yang harus diperhatikan adalah proses pembelajaran yang
banyak menggunakan media gambar sehingga guru dituntut untuk bisa
lebih kreatif menyiapkan berbagai macam gambar sesuai dengan materi
yang akan disampaikan,
2. Untuk Sekolah
Agar pihak sekolah lebih memberikan motivasi dan mendukung
fasilitas yang diperlukan kepada guru-guru untuk menerapkan berbagai
media pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran.
119
DAFTAR PUSTAKA
Achmad. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:Prenada Media
Grup, 2011
Akip Efendi,”Hakikat Keterampilan Menulis”, dalam
http://akipeffendy.blogspot.com di unduh pada 26 Desember 2016
Anas Sudijono. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2001
Aunurahman. Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, 2012
Azhar Arsyad. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011
Basyiruddin Usman dan Asnawir. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers,
2002
Burhan Nurgiyanto. Penilaian Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta:
BPFE, 2001
Darmiyati. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas Rendah. Jakarta :
Dikjen Dikti, 1999
Departemen Agama RI. Al-quran dan Terjemahannya. Bandung:
Diponegoro,2005
Depdiknas. Kurikulum 2007 Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Dirjen Disdasmen Depdiknas
Edi Kusnadi, Metodologi Penelitian Aplikasi Praktis,Jakarta: Ramayana Press,
2005
Hamzah B. Uno. Profesi Kependidikan, Problema, Solusi dan Reformasi
Pendidikan Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara, 2011
Henry Guntur Tarigan. Menulis Sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa,2008
http://jurnal.fbs.unnes.ac.id/index.php/pgsdsolo, di unduh pada 24 Oktober 2016
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdsolo, diunduh pada 24 Oktober 2016.
http://lib.unnes.ac.id/9076/1/10174.pdfpdf, diunduh pada 25 Oktober 2016.
http://repository.uinjkt.ac.id, diunduh pada 25 Oktober 2016.
120
http://sindikker.dikti.go.id/dok/UU/UU20-2003-Sisdiknas.pdf, diunduh pada 20
Oktober 2016.
http://www.aidsindonesia.or.id/uploads/20130729141205.Permendiknas_No_22_
Th_2006.pdf diunduh pada 20 Oktober 2016.
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar.Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:
Rosdakarya, 2013
Kunandar. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan
Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers, 2013
Margono. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta,2010
Masnur Muslich, Melaksanakan PTK itu Mudah. Jakarta : Bumi Aksara , 2011
Muh Kasiram. Metodologi Penelitian kualitatif-kuantitatif . Malang:UIN-Maliki,
2011
Mulyanto Widodo. Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia. Bandar Lampung:
Universitas Lampung
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Bandung, 1990
Ngalim Purwanto. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,2000
Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Kurikulum KTSP.
Poerwadarminta. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2002
Purwanto dan Alim. Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.
Jakarta: Rosda Jaya Putra,1997
Slamet. Dasar –dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta : UNS Press,
2008
Soeparno. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Intan Pariwara, 1998
Sri Hapsari W et.al. Bahasa Indonesia Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah.
Jakarta: Raja Grafindo Persada,2013
Sudirin. Bahasa Indonesia Buku Ajar Mahasiswa. Metro: Stain Jurai Siwo Metro,
2013
Sugihartono, Psikologi Pendidikan ,Jakarta: Rineka Cipta,2010
Suharsimi Arikunto. Penelitian Tindakan Kelas edisi revisi cetakan ke-4. Jakarta:
Bumi Aksara,2008
121
Suwarjo. Pembelajaran Kooperatif dalam Apresiasi Prosa Fiksi. Malang: Surya
Pena Gemilang, 2008
Syaiful Bahri dan Aswan Zein. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta,
2006
Tarigan. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa,
2008
Umri Nur Aini, Indriyani, Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Kelas III.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana, 2006
Yeti Nurhayati. Aku Bisa Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Leuser Cipta Pustaka,
Departemen Pendidikan Nasional, 2009
Zuhairi,et.al., Pedoman Penulisan karya Ilmiah, Jakarta: Rajawali Pers, 2016
Zuleha. Pembelajaran Bahasa Indonesia Apresiasi Sastra di Sekolah
Dasar.Bandung: Rosdakarya, 2012
122
LAMPIRAN-LAMPIRAN
123
123
SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SDN 03 TEMPURAN
Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA
Kelas/Program : III
Semester : 1 (Satu)
Alokasi Waktu : 24 x 30 menit
Standar Kompetensi : 4. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk paragraf dan puisi
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
dan
Uraian
Materi
Nilai Budaya
Dan Karakter
Bangsa
Kewirau-
Sahaan/Eko
nomi
Kreatif
Gagasan
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Alokas
i
Waktu
Sumber/
Bahan/
Alat Jenis
Tagihan
Bentuk
Instru
men
Contoh
Instrum
en
4.1 Menyusun
paragraf
berbagai topik
sederhana
dengan
memperhatika
n penggunaan
ejaan (huruf
besar, tanda
titik,tanda
koma, dll)
Mencerit
akan
Peristiwa
Rasa ingin
tahu ,
Mandiri,
Kreatif,
Kerja keras,
Disiplin,
Demokratis,
Tanggung-
jawab ,
Menghargai
Prestasi
Berorient
asi tugas
dan hasil
Percaya
diri
Keorisinil
an
Membuat
kalimat
sesuai
gambar
ilustrasi
Mengekspos
isi tentang
menyusun
paragraf
dengan
berbagai
topik
Mengingat
Siswa dapat
membuat
kalimat
sesuai isi
gambar
ilustrasi
Siswa dapat
mengurutka
n gambar
dan
membuat
paragrafnya
Siswa dapat
Tugas
Individu
Lapora
n buku
pekerja
an
rumah
Latihan
dari
guru
4 jp
Sumber:
Bina
Bahasa
Indonesia
3A
124
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
dan
Uraian
Materi
Nilai Budaya
Dan Karakter
Bangsa
Kewirau-
Sahaan/Eko
nomi
Kreatif
Gagasan
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Alokas
i
Waktu
Sumber/
Bahan/
Alat Jenis
Tagihan
Bentuk
Instru
men
Contoh
Instrum
en
kembali
konsep
tentang
menulis
paragraf dan
memperhati
kan
penggunaan
ejaan .
memahami
dan menulis
kalimat
dengan
menggunaa
n ejaan
yang benar.
Alat:
kertas
karton
berwarna
dan
gambar
berurutan
4.2
Menulis Puisi
Berdasarkan
Gambar
dengan Pilihan
Kata yang
Menarik
Membuat
Karangan
Puisi
Rasa ingin
tahu ,
Mandiri,
Kreatif,
Kerja keras,
Disiplin,
Demokratis,
Tanggung-
jawab,
Menghargai
Prestasi
Berorientas
i tugas dan
hasil
Percaya
diri
Keorisinila
n
Memberikan
catatan
deduktif-
deskriptif
tentang
membuat
puisi anak
Mengekspos
siisi amanat
tentang puisi
anak
Membuat
puisi anak
yang
menarik
dengan
Menyusun
kalimat
puisi secara
berurutan
Menulis
amanat
puisi yang
sudah
ditulis oleh
siswa
Mengubah
puisi yang
sudah
ditulis ke
dalam
bentuk
Tugas
Individu
Lapora
n buku
evaluas
i atau
pekerja
an
rumah
Latihan
dari
guru
4 jp Sumber:
Buku
Bahasa
Indonesia
3A
Alat:
kertas
karton
warna –
warni dan
gambar
seri
125
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
dan
Uraian
Materi
Nilai Budaya
Dan Karakter
Bangsa
Kewirau-
Sahaan/Eko
nomi
Kreatif
Gagasan
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Alokas
i
Waktu
Sumber/
Bahan/
Alat Jenis
Tagihan
Bentuk
Instru
men
Contoh
Instrum
en
berbagai
tema(persah
abatan,
kepatuhan,
dll)
prosa
Mengetahui,
Kepala SD N 3 Tempuran
Supinah, S.Pd.SD
NIP.19611128 198202 3 007
Tempuran, Juli 2017
Guru Mapel Bahasa Indonesia
Sri Hermilah, S.Pd.SD
NIP.19620407 198303 2 008
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
143
144
143
SOAL PRE TEST & POST TEST
SIKLUS I
NAMA : _________________________
NO : _________________________
Jawablah pertanyan – pertanyaan dibawah ini dengan jelas dan tepat !
1. Apakah yang dimaksud dengan kalimat ?
a. Susunan dari beberapa kata yang menimbulkan arti
b. Kumpulan dari beberapa gambar
c. Kata – kata indah
d. Susunan cerita bergambar
2. Adi selalu rajin ........
Agar menjadi kalimat sempurna harus ditambah dengan kata . . .
a. Bermain
b. Marah
c. Belajar
d. Bercanda
3. Kalimat perintah harus menggunakan tanda baca . . .
a. Seru (!)
b. Titik (.)
c. Koma (,)
d. Tanya (?)
4. Kalimat yang tepat berdasarkan gambar dibawah ini adalah . . .
a. Bermain disekolah sangat menyenangkan.
b. Dino mendapatkan piala penghargaan juara kelas di
sekolahnya.
c. Anak pintar pasti naik kelas.
d. Angga berangkat ke Sekolah setiap hari.
5. Bu Asti adalah guru IPS baru. Bu Asti baru mulai mengajar kemarin. Bu
Asti menggantikan pak Hendri. Kini pak Hendri mengajar di Aceh.
Ada berapakah jumlah kalimat dalam paragraf di atas ?
1. 5 c. 2
2. 4 d. 3
6. Penggunaan huruf kapital yang tepat terdapat pada kalimat . . .
a. Amelia membeli boneka di mal sun city
b. Amelia membeli boneka di Mal sun City
c. Amelia membeli boneka di mal Sun City
d. Amelia membeli boneka di mal sun City
144
7. Perhatikan gambar dan kalimat di samping ini .
1) Setelah tong sampah itu penuh baru di bawa
ke pembuangan sampah.
2) Anak-anak sedang membersihkan halaman.
3) Mereka bekerja secara bergotong-royong.
4) Sampah-sampah itu mereka kumpulkan dalam
tong sampah
5) Mereka mengambil sampah yang berserakan
dari halaman sekolah
urutan kalimat yang benar sesuai dengan gambar di samping adalah..
a. 2 – 3 – 5 – 4 – 1 c. 4 - 2 – 5 – 1 - 2
b. 3 – 5 – 1 – 2 – 4 d. 1 – 2 – 3 – 4 – 5
8. kalimat yang sesuai dengan gambar di bawah ini adalah . . .
a. pengendaranya harus mengayuh kendaraan
b. kendaraan di samping tidak ramah lingkungn
c. kendaraan di samping menggunakan bensin
d. tidak di perbolehkan menggunakan
kendaraan di samping karena berbahaya
9. Judul yang sesuai dengan gambar di bawah ini adalah. . .
a. Berlibur bersama
b. Kecelakaan sepeda motor
c. Pantai yang indah
d. bersepeda menyenangkan
10. Penulisan kalimat yang paling tepat adalah ...
a. Mengapa kamu tidak mau berangkat ke sekolah!
b. Tolong tuliskan nomor telepon rumahmu Dina?
c. Ibunya berasal dari suku Jawa.
d. Doni sampai di rumah pada pukul 1420.
145
SOAL PRE TEST & POST TEST
SIKLUS II
NAMA : _________________________
NO : _________________________
Jawablah pertanyan – pertanyaan dibawah ini dengan tepat !
1. Perhatikan kalimat di bawah ini ! kalimat yang sesuai dengan gambar
adalah. . .
a. Di Indonesia banyak sekali terdapat hutan yang di penuhi dengan
pohon – pohon.
b. Tetapi manusia sering berbuat kekacauuan dengan menebangi pohon
secara liar.
c. Oleh karena itu hutan kini menjadi gundul dan tidak dapat menampung
air.
d. Sehingga banyak sekali terjadi peristiwa banjir akibat penebangan
hutan.
2. Kuacungkan ... sihir
Kuucapkan kata-kata
Kukendalikan semuanya
Kata untuk melengkapi puisi di atas adalah .... a. Sayap
b. Ranting
c. Tongkat
d. Kucing
3. Rangkaian kata yang indah disebut dengan . . .
a. Puisi c. Paragraf
b. Sajak d. Pantun
4. Cara membuat paragraf adalah . . .
a. Paragraf harus sesuai dengan gambar
b. Paragraf harus terdiri dari 2 atau 3 kalimat
c. Hanya mengutip punya teman
d. Terdiri dari 1 kata
5. Perhatikan kalimat berikut:
Bentukku bulat
Aku terbuat dari karet dan kulit
Di lapangan aku dipukul dengan tangan
Aku dapat melewati net
Aku adalah ....
a. Batu c. Bola
b. Kayu d. Kertas
146
6. Kubuka jendela
Kuhirup udara
Kutatap sang surya
Ia menyambut dengan sinar hangatnya
Puisi di atas menggambarkan suasana pada waktu ... hari.
a. pagi c. sore
b. siang d. Malam
7. Bacalah puisi di bawah ini. Amanat puisi yang tepat adalah
Wahai sahabat
Untuk slamanya
Kita percaya
Tebarkan arah jangan pernah lelah
Untukmu sahabat
a. Mencari sahabat harus yang kaya
b. Tidak perlu punya sahabat
c. Kita harus membenci sahabat
d. Bersahabatlah dengan semua orang
8. Berdasarkan puisi pada nomor 7 amanat dalam puisi tersebut adalah
a. Semangat
b. Tegang
c. Sunyi
d. Gembira
9. Urutkan kalimat berikut ini menjadi puisi berdasarkan gambar.
1) Engkau berikan kehidupan
2) Engkau ciptakan Matahari
3) Tuhanku
4) Engkau ciptakan lautan
Urutan yang benar adalah . . .
a. 1 – 2 – 3 – 4
b. 3 – 2 – 1 – 4
c. 4 – 3 – 2 – 1
d. 1 – 4 – 3 – 2
10. Aku ada di laut
Aku selalu bergulung-gulung menuju pantai
Makin kencang angin bertiup
Makin besar dan tinggilah aku
Kata Aku dalam puisi di atas adalah ....
a. ikan c. ombak
b. nelayan d. perahu
143
Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran
Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas III SDN 3 Tempuran
dengan menggunakan Media Gambar Seri
Siklus I Pertemuan 1
No. Nama Siswa
Aktivitas yang dinilai Jumlah
Skor
Kriteria
1 2 3 4 5
1. Ade Huda Barakah √ √ √ 3 Baik
2. Agis Artika Sari √ 1 Kurang
3. Albien Fausta √ √ √ √ 4 Sangat
Baik
4. Alga Dwintara √ √ 2 Cukup
5. Azzah Azzahra √ √ √ √ 4 Sangat
Baik
6. Baim Rizki Zainal √ √ 2 Cukup
7. Bima Randi Pratama √ 1 Kurang
8. Dwi Abi Putra
Maulana
√ √ 2 Cukup
9. Irfan Jovandi √ √ √ 3 Baik
10. Joseph Damar
Fildantis
√ √ √ 3 Baik
11. Meydita Chairuninsa √ √ √ 3 Baik
12. Meidina Salamah √ √ √ √ 4 Sangat
Baik
13. Mozza Choirunisa √ √ √ √ 4 Sangat
Baik
14. M Raihan Saputra √ √ 2 Cukup
15. Naufal Khairy √ √ √ 3 Baik
16. Olivia Mega Utari √ √ √ √ 3 Baik
17. Risky Maulana Satria √ √ √ 3 Baik
18. Royan Abdillah √ √ 2 Cukup
19. Verza Vedi Organtara √ √ √ √ 4 Sangat
144
Baik
Jumlah 13 10 12 12 9
Presentase 68,42 52,63 63,15 63,15 47,36
Berilah tanda Check list (√) jika siswa yang bersangkutan aktif.
d) Indikator penilaian sebagai berikut :
6. Memperhatikan guru saat menerangkan.
7. Dapat menjawab atau bertanya kepada guru dengan rasa percaya
diri
8. Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh
guru.
9. Berdiskusi dalam kelompok
10. Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
e) P % = (Presentase ketuntasan siswa)
P = F x 100%
N
Keterangan :
P = Presentase
F = Jumlah
N = Jumlah Siswa
f) Skor
5 = Memuaskan 3 = Baik 1 = Kurang
4 = Sangat Baik 2 = Cukup
Tempuran, 31
Oktober 2017
Mengetahui
Wali Kelas III Observer
Sri Hermilah, S.Pd.SD Tri Yunita Sari
NIP.19620407 198303 2 008 NPM.13105945
145
146
Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran
Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas III SDN 3 Tempuran
dengan menggunakan Media Gambar Seri
Siklus I Pertemuan 2
No. Nama Siswa
Aktivitas yang dinilai Jumlah
Skor
Kriteria
1 2 3 4 5
1. Ade Huda Barakah √ √ √ √ 4 Sangat
Baik
2. Agis Artika Sari √ 1 Kurang
3. Albien Fausta √ √ √ √ 4 Sangat
Baik
4. Alga Dwintara √ √ √ 3 Baik
5. Azzah Azzahra √ √ √ √ 4 Sangat
Baik
6. Baim Rizki Zainal √ √ √ 3 Baik
7. Bima Randi Pratama √ √ 2 Cukup
8. Dwi Abi Putra
Maulana
√ √ √ 3 Baik
9. Irfan Jovandi √ √ √ √ 4 Sangat
Baik
10. Joseph Damar
Fildantis
√ √ √ 3 Baik
11. Meydita Chairuninsa √ √ √ √ 4 Sangat
Baik
12. Meidina Salamah √ √ √ √ √ 5 Memuas
kan
13. Mozza Choirunisa - - - - - -
14. M Raihan Saputra √ √ √ 3 Baik
15. Naufal Khairy √ √ √ √ 4 Sangat
Baik
16. Olivia Mega Utari √ √ √ 3 Baik
17. Risky Maulana Satria √ √ √ √ √ 5 Memuas
kan
147
18. Royan Abdillah √ √ √ √ √ 5 Memuas
kan
19. Verza Vedi Organtara √ √ √ √ 4 Sangat
Baik
Jumlah 15 12 13 11 13
Presentase 78,94 63,15 68,42 59 68,42
Berilah tanda Check list (√) jika siswa yang bersangkutan aktif.
g) Indikator penilaian sebagai berikut :
11. Memperhatikan guru saat menerangkan.
12. Dapat menjawab atau bertanya kepada guru dengan rasa percaya
diri
13. Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh
guru.
14. Berdiskusi dalam kelompok
15. Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
h) P % = (Presentase ketuntasan siswa)
P = F x 100%
N
Keterangan :
P = Presentase
F = Jumlah
N = Jumlah Siswa
i) Skor
5 = Memuaskan 3 = Baik 1 = Kurang
4 = Sangat Baik 2 = Cukup
Tempuran, 1
November 2017
Mengetahui
Wali Kelas III Observer
Sri Hermilah, S.Pd.SD Tri Yunita Sari
NIP.19620407 198303 2 008 NPM.13105945
148
149
Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran
Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas III SDN 3 Tempuran
dengan menggunakan Media Gambar Seri
Siklus II Pertemuan 1
No. Nama Siswa
Aktivitas yang dinilai Jumlah
Skor
Kriteria
1 2 3 4 5
1. Ade Huda Barakah √ √ √ √ 4 Sangat
Baik
2. Agis Artika Sari √ 1 Kurang
3. Albien Fausta √ √ √ √ 4 Sangat
Baik
4. Alga Dwintara √ √ √ √ 4 Baik
5. Azzah Azzahra - - - - - - -
6. Baim Rizki Zainal √ √ √ √ 4 Sangat
Baik
7. Bima Randi Pratama √ √ 2 Cukup
8. Dwi Abi Putra
Maulana
√ √ 2 Cukup
9. Irfan Jovandi √ √ √ 3 Baik
10. Joseph Damar
Fildantis
√ √ √ √ √ 5 Memuas
kan
11. Meydita Chairuninsa √ √ √ √ 4 Sangat
Baik
12. Meidina Salamah √ √ √ √ √ 5 Memuas
kan
13. Mozza Choirunisa √ √ √ 3 Baik
14. M Raihan Saputra √ √ √ √ 4 Sangat
Baik
15. Naufal Khairy √ √ √ 3 Baik
16. Olivia Mega Utari √ √ √ 3 Baik
17. Risky Maulana Satria √ √ √ √ 4 Sangat
Baik
18. Royan Abdillah √ √ √ 3 Baik
150
19. Verza Vedi Organtara √ √ √ 3 Baik
Jumlah 15 12 15 14 16
Presentase 78,94 63,15 78.94 73 84,2
Berilah tanda Check list (√) jika siswa yang bersangkutan aktif.
j) Indikator penilaian sebagai berikut :
16. Memperhatikan guru saat menerangkan.
17. Dapat menjawab atau bertanya kepada guru dengan rasa percaya
diri
18. Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh
guru.
19. Berdiskusi dalam kelompok
20. Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
k) P % = (Presentase ketuntasan siswa)
P = F x 100%
N
Keterangan :
P = Presentase
F = Jumlah
N = Jumlah Siswa
l) Skor
5 = Memuaskan 3 = Baik 1 = Kurang
4 = Sangat Baik 2 = Cukup
Tempuran,7 November 2017
Mengetahui
Wali Kelas III Observer
Sri Hermilah, S.Pd.SD Tri Yunita Sari
NIP.19620407 198303 2 008 NPM.13105945
151
152
Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran
Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas III SDN 3 Tempuran
dengan menggunakan Media Gambar Seri
Siklus II Pertemuan 2
No. Nama Siswa
Aktivitas yang dinilai Jumlah
Skor
Kriteria
1 2 3 4 5
1. Ade Huda Barakah √ √ √ √ 4 Sangat
Baik
2. Agis Artika Sari √ √ Cukup
3. Albien Fausta √ √ √ √ √ 5 Memuas
kan
4. Alga Dwintara √ √ √ √ √ 5 Memuas
kan
5. Azzah Azzahra √ √ √ √ 4 Sangat
Baik
6. Baim Rizki Zainal √ √ √ √ √ 5 Memuas
kan
7. Bima Randi Pratama √ √ √ 3 Baik
8. Dwi Abi Putra
Maulana
√ √ √ 3 Baik
9. Irfan Jovandi √ √ √ √ √ 5 Sangat
Baik
10. Joseph Damar
Fildantis
√ √ √ √ √ 5 Memuas
kan
11. Meydita Chairuninsa √ √ √ √ 4 Sangat
Baik
12. Meidina Salamah √ √ √ √ √ 5 Memuas
kan
13. Mozza Choirunisa √ √ √ √ √ 5 Memuas
kan
14. M Raihan Saputra √ √ √ √ 4 Sangat
Baik
15. Naufal Khairy √ √ √ √ 4 Sangat
Baik
16. Olivia Mega Utari √ √ √ 3 Baik
153
17. Risky Maulana Satria √ √ √ √ 4 Sangat
Baik
18. Royan Abdillah √ √ √ 3 Baik
19. Verza Vedi Organtara √ √ √ √ 4 Sangat
Baik
Jumlah 19 15 17 16 17
Presentase 100 78,94 89,47 84 89,47
Berilah tanda Check list (√) jika siswa yang bersangkutan aktif.
m) Indikator penilaian sebagai berikut :
21. Memperhatikan guru saat menerangkan.
22. Dapat menjawab atau bertanya kepada guru dengan rasa percaya
diri
23. Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh
guru.
24. Berdiskusi dalam kelompok
25. Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
n) P % = (Presentase ketuntasan siswa)
P = F x 100%
N
Keterangan :
P = Presentase
F = Jumlah
N = Jumlah Siswa
o) Skor
5 = Memuaskan 3 = Baik 1 = Kurang
4 = Sangat Baik 2 = Cukup
154
Tempuran, 8 November 2017
Mengetahui
Wali Kelas III Observer
Sri Hermilah, S.Pd.SD Tri Yunita Sari
NIP.19620407 198303 2 008 NPM.13105945
155
156
DAFTAR HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS I
Nama Sekolah : SD Negeri 03 Tempuran
Kelas : III (Tiga)
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
No Nama Siswa Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) ≥ 70
Keterangan Pretest T TT Posttest T TT
1. Ade Huda
Barakah 70 T - 80 T - TUNTAS
2. Agis Artika Sari 10 - TT 50 - TT TIDAK
TUNTAS
3. Albien Fausta 70 T - 90 T - TUNTAS
4. Alga Dwintara 50 - TT 70 T - TUNTAS
5. Azzah Azzahra 70 T 90 T - TUNTAS
6. Baim Rizki Zainal 60 - TT 70 T - TUNTAS
7. Bima Rendi
Pratama 30 - TT 50 - TT
TIDAK
TUNTAS
8. Dwi Abi Putra
Maulana 50 - TT 80 T - TUNTAS
9. Irfan Jovandi 40 - TT 60 - TT TIDAK
TUNTAS
10. Joseph Damar F 80 T - 80 T - TUNTAS
11. Meydita
Chairuninsa 60 - TT 70 T - TUNTAS
12. Meidina Salamah 80 T - 100 T - TUNTAS
13. Mozza Choirunisa 60 - TT - - TT TIDAK
TUNTAS
14. M Raihan Saputra 70 T - 70 T - TUNTAS
15. Naufal Khairi 70 T - 70 T - TUNTAS
16. Olivia Mega Utari 40 - TT 70 T - TUNTAS
17. Risky Maulana
Satria 70 T - 70 T - TUNTAS
18. Royan Abdillah 20 - TT 50 - TT TIDAK
TUNTAS
19. Verza Vedi
Organtara 50 - TT 70 T - TUNTAS
Jumlah 1020 8 11 1290 13 6
Rata-rata 53,68 67,89
Persentase (%) 42,10
%
57,89
%
68,42
%
31,57
%
Keterangan:
Pretest
1. Jumlah : 1020
2. Rata-rata : 53,68
3. Tuntas KKM : 8 siswa/42,10%
4. Tidak Tuntas KKM : 11siswa/57,89%
5. Nilai Tertinggi : 80
6. Nilai Terendah : 10
Posttest
1. Jumlah : 1290
2. Rata-rata : 67,89
3. Tuntas KKM : 13 siswa/ 68,42%
4. Tidak Tuntas KKM : 7 siswa/ 31,57%
5. Nilai Tertinggi : 100
6. Nilai Terendah : 50
157
DAFTAR HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS II
Nama Sekolah : SD Negeri 03 Tempuran
Kelas : III (Tiga)
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
No Nama Siswa Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) ≥ 70
Keterangan Pretest T TT Posttest T TT
1. Ade Huda
Barakah 80 T - 90 T - TUNTAS
2. Agis Artika Sari 30 - TT 30 - TT TIDAK
TUNTAS
3. Albien Fausta 80 T - 100 T - TUNTAS
4. Alga Dwintara 50 - TT 90 T - TUNTAS
5. Azzah Azzahra - - TT 80 T - TUNTAS
6. Baim Rizki Zainal 50 - TT 70 T - TUNTAS
7. Bima Rendi
Pratama 60 - TT 60 - TT
TIDAK
TUNTAS
8. Dwi Abi Putra
Maulana 70 T - 90 T - TUNTAS
9. Irfan Jovandi 70 T - 60 - TT TIDAK
TUNTAS
10. Joseph Damar F 70 T - 90 T - TUNTAS
11. Meydita
Chairuninsa 80 T - 80 T - TUNTAS
12. Meidina Salamah 70 T - 100 T - TUNTAS
13. Mozza Choirunisa 50 - TT 80 T - TUNTAS
14. M Raihan Saputra 60 - TT 80 T - TUNTAS
15. Naufal Khairi 80 T - 90 T - TUNTAS
16. Olivia Mega Utari 70 T - 80 T - TUNTAS
17. Risky Maulana
Satria 90 T - 90 T - TUNTAS
18. Royan Abdillah 60 - TT 70 T - TUNTAS
19. Verza Vedi
Organtara 90 T - 90 T - TUNTAS
Jumlah 1180 10 9 1520 16 3
Rata-rata 62,10 80
Persentase (%) 52,63
%
47,36
%
84,21
%
15,78
%
Keterangan:
Pretest
1. Jumlah : 1180
2. Rata-rata : 62,10
3. Tuntas KKM : 10 siswa/52,63%
4. Tidak Tuntas KKM : 9 siswa/47,36%
5. Nilai Tertinggi : 90
6. Nilai Terendah : 30
Posttest
1. Jumlah : 1520
2. Rata-rata : 80
3. Tuntas KKM : 16 siswa/ 84,21%
4. Tidak Tuntas KKM : 3 siswa/ 15,78%
5. Nilai Tertinggi : 100
6. Nilai Terendah : 30
158
159
160
161
162
163
164
165
166
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
143
Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran Dengan Menggunakan
Media Gambar Seri
A. Suasana Kegiatan Pembelajaran Siswa
Gambar 1. Antusias Siswa dalam kegiatan Apersepsi
Gambar 2. Siswa Mengerjakan Soal Pretest
144
Gambar 3. Penyampaian Materi Pembelajaran
Gambar 4. Pembagian Kelompok
145
Gambar 5. Siswa Mengerjakan Soal dengan media gambar seri
Gambar 6. Siswa Mengerjakan Soal Berkelompok
146
Gambar 7. Siswa Mengerjakan Soal Berkelompok
Gambar 8. Siswa Mengerjakan Soal Berkelompok
147
Gambar 9. Guru bersama dengan Siswa mengoreksi bersama hasil kerja kelompok
Gambar 10. Guru Membagikan Postest dan LKS
148
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Ratna Daya, pada tanggal 26
Maret 1995, sebagai anak ketiga dari empat
bersaudara, dari pasangan Bapak Seman dan Ibu
Mutmainnah. Pendidikan Penulis dimulai dari TK
Darma Wanita Pertiwi Bangun Jaya Tulang Bawang
diselesaikan tahun 2001. Penulis melanjutkan
pendidikan ke SD Negeri 3 Ratna Daya Lampung Timur diselesaikan tahun 2007.
Penulis melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 1 Rumbia Lampung Tengah
diselesaikan tahun 2010. Penulis melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 1
Rumbia Lampung Tengah diselesaikan tahun 2013. Kemudian penulis
melanjutkan pendidikan S1 ke Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Jurai Siwo Metro yang saat ini beralih menjadi Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Metro pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyyah (PGMI) 2013/2014.