span kolonial belanda
DESCRIPTION
STOVIA,NIAS, AULA BARAT AULA TIMUR ITBTRANSCRIPT
ARSITEKTUR KOLONIAL
BANGUNAN PENDIDIKAN
Insafiaty Nurafiah ( I0214047 )Hasna Jamilah ( I0214045 )
Berlintan ( I02140
Arsitektur kolonial adalahsebutan singkat untuk langgamarsitektur yang berkembang selama masa pendudukan Belanda di tanah air yang hadir melalui karya arsitek Belanda dan diperuntukkan bagi bangsa Belanda yang tinggal diIndonesia. Pada masa tersebut para arsitek Belanda banyak membawa serta pengaruh-pengaruh langgam arsitektur yang saat itu sedang berkembang di benua Eropa, dan meninggalkan jejak aneka konsep dengan keistimewaan tersendiri baik dari wujud maupun nilai sejarahnya.Arsitektur kolonial juga menyimpan sebuah tantangan untuk dipahami secara lebih dalam baik konsep maupun gaya bangunannya.
Ciri-ciri arsitektur Kolonial
• Memiliki gang beratap yang mengelilingi ruang-ruang pada bagian luarnya sebagai penghubung dan isolasi panas dan sinar matahari• Atap besar dengan kemiringan yang tajam, kadang-
kadang terdiri 2lapis dengan celah-celah untuk mengalirkan panas/udara• plafond tinggi untuk menghindari panas dalam ruangan• dinding dipenuhi jendela berukuran besar;• ukuran jendela dan pintu besar dan tinggi.
STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen)Sekolah Pendidikan Dokter pada Masa Kolonial Hindia Belanda
Rumah Sakit Militer RSPAD Gatot Subroto
Tampilan depan RSPAD Gatot SubrotoGerbang masuk Rimah Sakit Militer
Kampus A UnairNIAS(Nederlandsch Indische Artsen School) Jl. Kedungdoro 38 Surabaya Tempat Pendidikan dokter pertama SURABAYA
• dibangun pada tahun 1921-1922 oleh Wiemans seorang arsitek dari Burgerlijke Openhari Werken (BOW/ Dinas Pembangunan Umum Pemerintah Kolonial Belanda).
AULA BARATAULA TIMURITBArsitek : Henry Maclaine PontPemilik: Konsorsium, kemudian diserahkan kepada pemerintah dan sekarang menjadi milik Depdikbud RIDirancang: Tahun 1918 di Utrecht, BelandaDibangun: Mulai 1919 hingga 1920