strategi dakwah nahdlatul ulama dalam...

97
STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM MEMBENTENGI WARGA NAHDLIYIN DARI ALIRAN ISLAM RADIKAL (Studi Kasus Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Semarang Periode 2001-2006 ) SKRIPSI Untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S. Sos.I) Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Disusun oleh: AWALUDIN 11 01056 FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2008

Upload: duongnga

Post on 12-Mar-2019

246 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM

MEMBENTENGI WARGA NAHDLIYIN DARI ALIRAN

ISLAM RADIKAL

(Studi Kasus Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Semarang

Periode 2001-2006 )

SKRIPSI

Untuk memenuhi persyaratan

mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S. Sos.I)

Jurusan Manajemen Dakwah (MD)

Disusun oleh:

AWALUDIN 11 01056

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2008

Page 2: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

ii

NOTA PEMBIMBING

Lamp : 5 (eksemplar)

Hal : Persetujuan Naskah

Usulan Skripsi

Kepada

Yth. Bapak Dekan Fakultas Da’wah

IAIN Walisongo Semarang

Assalamualaikum Wr. Wb.

Setelah membaca, mengadakan koreksi dan perbaikan sebagaimana

mestinya, maka kami menyatakan bahwa skripsi saudara/i :

Nama : AWALUDIN

NIM : 11 01056

Jurusan : DA’WAH /MD

Judul Skripsi : STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA

DALAM MEMBENTENGI WARGA NAHDLIYIN

DARI ALIRAN ISLAM RADIKAL (Studi Kasus

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Semarang

Periode 2001-2006 )

Dengan ini telah saya setujui dan mohon agar segera diujikan. Demikian

atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, 12 Maret 2007

Pembimbing,

Bidang Substansi Materi, Bidang Metodologi & Tatatulis,

Drs. H. Anasom, M.Hum Drs. M. Mudhofi. M.Ag NIP. 150 267 748 NIP. 150 289 444

Page 3: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

iii

SKRIPSI

STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM MEMBENTENGI

WARGA NAHDLIYIN DARI ALIRAN ISLAM RADIKAL (Studi Kasus

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Semarang Periode 2001-2006 )

Disusun oleh

AWALUDIN

11 01056

telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

pada tanggal: 25 April 2007

dan dinyatakan telah lulus memenuhi sarat

Susunan Dewan Penguji

Ketua Dewan Penguji/ Dekan/Pembantu Dekan, Anggota Penguji, Drs. Ali Murtadho M.Pd Drs. HM. Aminudin Sanwar.MM NIP. 150 277 618 NIP. 150 170 349 Sekretaris Dewan Penguji/ Pembimbing,

Drs. H. Anasom, M.Hum Saerozi, S.Ag, M.Pd NIP. 150 267 748 NIP. 150 289 732

Page 4: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

iv

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya

sendiri dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk

memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi di lembaga pendidikan

lainnya. Pengetahuan yang diperoleh maupun yang belum atau tidak diterbitkan,

sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan daftarpustaka.

Semarang, Agustus 2007

TTD

(Awaludin) NIM : 1101056

Page 5: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persmbahkan kepada :

Bapak (H. Nasrun) dan Ibu (Hj. Indarsih) Sebagai tanda terimakasih atas

do`a, kasih sayang, pengorbanan, dan semangat yang telah diberikan.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan anugerah yang tiada tara atas

jasa dan pengorbanan yang telah diberikan.

Adikku (Ema Sulistia) yang telah memberi motivasi dan mendoakan

penulis, semoga bahagia dan sukses selalu.

Page 6: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

vi

MOTTO

وإذا قيل لهم ال تفسدوا في األرض قالوا إنما نحن مصلحون

"Dan bila dikatakan kepada mereka:" Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan." {Al-baqarah: 11}

أال إنهم هم المفسدون ولـكن ال يشعرون

Ketahuilah sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadarinya. {Al-baqarah: 12}

Page 7: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

vii

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Strategi Dakwah PCNU Kota Semarang Dalam Membentengi Warga Nahdliyin Dari Aliran Islam Radikal (Studi Kasus PCNU Kota Semarang Periode 2001-2006)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertama, pandangan PCNU kota Semarang mengenai Islam radikal. Kedua, bagaimana strategi dakwah PCNU Kota Semarang dalam membentengi diri dari aliran Islam radikal.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang membahas tentang strategi dakwah Nahdlatul Ulama dalam membentengi warga nahdliyin dari alirani Islam radikal (staidi kasus PCNU kota Semarang). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini berusaha mendeskripsikan strategi dakwah NU dalam membentengi warga nahdliyin dari alirani Islam radikal (studi kasus PCNU Kota Semarang).

Adapun hasil dari penelitian ini adalah pertama, PCNU Kota Semarang memaknai Islam radikal sebagai aliran atau paham yang hendak mewujudkan konsep syariat dalam kehidupan sehari-hari dengan berorientasi pada penegakan dan pengamalan "Islam yang murni", serta menghendaki perubahan drastis dengan menghalalkan segala cara yang dapat mengakibatkan pada aksi kekerasan. Kedua, Dalam rangka merespon ancaman dari aliran Islam radikal, PCNU Kota Semarang memiliki strategi dalam mengantisipasi ancaman tersebut melalui tiga aspek. Yaitu dari aspek akidah yang dilakukan dengan meyakinkan pemahaman ahli sunnah wal jama'ah yang sebenar-benarnya. Kemudian dari aspek syariat yakni membiasakan ibadah dengan menggunakan madzhab Syafi'i dan tidak melenceng dari madzhab tersebut. Terahir dari aspek tasawuf yakni dengan membentengi diri melalui ajaran tarekat yang ada di bawah naungan NU. Strategi ini dilakukan dengan menggunakan media dakwah, pengembangan ekonomi dan pendidikan baik dalam bentuk formal maupun nonformal.

Page 8: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

viii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,

segala puji bagi-Nya Tuhan semesta alam, atas segala nikmat dan karunia

kemuadahan serta petunjuk-Nya yang diberikan kepada penulis, Sholawat beserta

salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, yang telah

membimbing umat Nya kepada jalan kebenaran.

Skripsi yang berjudul "Strategi Dakwah Nahdlatul Ulama Dalam

Membentengi Warga Nahdliyin Dari Aliran Islam Radikal (Stadi Kasus PCNU

Kota Semarang)" ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh

derajat Sarjana Sosial Islam (S. Sos. I) Jurusan Manajemen Dakwah pada Fakultas

Dakwah IAIN Walisonga Semarang.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu

penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan peran dan bantuannya, khususnya kepada yang terhormat :

1. Drs. H. M. Zain Yusuf, selaku Dekan Fakultas Dakwah AIN WalisoIngo

Semarang

2. Drs. H. Anasom. M.Hum. Selaku dosen pembimbing I, di tengah aktivitas

dan kesibukan beliau senantiasa memberikan bimbingan dan arahan

kepada penulis dalam penelitian ini.

3. Drs. M. Mudhofi, M. Ag, Selaku dosen pembimbing II yang dengan

segala kesabaran dan kelapangan hati senantiasa memberikan arahan dan

bimbingan kepada penulis di tengah aktivitas dan kesibukan beliau.

Page 9: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

ix

4. Segenap pengurus PCNU Kota Semarang yang telah berkenan membantu

dan memberikan informasi yang penulis perlukan dalam menyusun

penelitian ini.

5. Bapak dan ibu, adikku serta keluarga besarku yang secara langsung

maupun tidak langsung telah membantu, baik moril maupun materiil

dalam menyusun skripsi ini.

6. Segenap dosen Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang atas

trnsformasi ilmu yang telah diberikan. Semoga dapat bermanfaat bagi

agama, nusa dan bangsa.

7. Segenap pegawai perpustakaan Fakultas Dakwah dan IAIN Walisonga

Semarang atas pelayanan yang telah diberikan.

8. Sahabat-sahabatku, semoga persaudaraan ini untuk selamanya.

Semoga amal mereka mendapat anugerah lebih dari Allah SWT. Akhirnya

penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena masih

minimnya cakrawala pengetahuan penulis. Oleh karena itu, saran dan kritik yang

konstruktif sangat penulis harapkan demi perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini

dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca yang

budiman.

Semarang, 05 Juli 2007

Penulis

Page 10: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ATAU PENGESAHAN.................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………… iii

HALAMAN PERNYATAAN........................................................................... iv

PERSEMBAHAN............................................................................................. v

MOTTO............................................................................................................. vi

ABSTRAK......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR....................................................................................... viii

DAFTAR ISI..................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 5

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 5

1.4 Tinjauan Pustaka .................................................................... 6

1.5 Kerangka Teori ........................................................................ 8

1.6 Metode Penelitian …................................................................ 10

1.6.1. Jenis, dan Spesifikasi Penelitian................................... 10

1.6.2. Sumber dan Jenis Data................................................. 11

1.6.3. Teknik Pengumpulan Data........................................... 11

1.6.4. Teknik Analisis Data..................................................... 12

1.7 Sistematika Penulisan Skripsi ................................................. 13

BAB II GAMBARAN UMUM PCNU KOTA SEMARANG

Page 11: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

xi

2.1 Sejarah Berdirinya PCNU Kota Semarang........................... 16

2.2 Struktur Organisasi PCNU Kota Semarang......................... 20

2.3 Program Kerja PCNU Kota Semarang Dalam

Membentengi Warga Nahdliyin Dari IslamRadikal........... 23

BAB III STRATEGI DAKWAH DAN ISLAM RADIKAL

3.1 Tinjauan Umum Tentang Dakwah........................................ 26

3.1.1. Pengertian Dakwah....................................................... 26

3.1.2. Unsur-unsur dakwah.................................................... 28

3.2 Strategi Dakwah...................................................................... 32

3.3 Gambaran Umum Islam Radikal dan Penganut

Paham Tersebut....................................................................... 35

3.3.1. Definisi Islam Radikal................................................. 35

3.3.2. Munculnya Paham Islam Radikal.............................. 40

3.3.3. Islam Radikal di Indonesia…………………………. 43

3.3.4. Gambaran Islam Radikal di Semarang……………… 48

BAB IV STRATEGI DAKWAH PCNU KOTA SEMARANG

DALAM MEMBENTENGI WARGA NAHDLIYIN

DARI PAHAM ISLAM RADIKAL

4.2. Pandangan PCNU Kota Semarang terhadap Paham

Islam Radikal.. .................................................................... 53

4.3. Strategi Dakwah PCNU Kota Semarang Dalam

Membentengi warga Nahdliyin Dari Paham

Islam Radikal....................................................................... 63

BAB V ANALISIS STRATEGI DAKWAH PCNU KOTA SEMARANG

DALAM MEMBENTENGI WARGA NAHDLIYIN DARI

ALIRAN ISLAM RADIKAL

5.1 Pandangan PCNU Kota Semarang terhadap Paham

Islam Radikal.......................................................................... 65

5.2 Strategi Dakwah PCNU Kota Semarang Dalam

Membentengi warga Nahdliyin Dari Paham Islam

Radikal.....................................................................................70

Page 12: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

xii

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan ............................................................................ 79

6.2 Saran-saran ………………………………………………… 79

6.3 Penutup ……………………………………………………… 80

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat selalu mengalami

perubahan. Perubahan itu terjadi sebagai respon dari perkembangan yang

terjadi di masyarakat. Perubahan dalam masyarakat saat ini sudah menjadi

keniscayaan yang patut dimaklumi. Konsekuensi logis dari kenyataan ini

ialah bahwa satu segi kehidupan organisasional yang amat penting untuk

selalu mendapat perhatian pimpinan puncak suatu organisasi adalah

menyesuaikan kemampuan organisasi yang dipimpinnya dalam menghadapi

perubahan-perubahan yang pasti selalu terjadi (Siagian, 1994:7). Untuk

organisasi perlu memakai pembinaan dan menentukan strategi dalam

menjalankan aktivitas agar organisasi tersebut mampu menyesuaikan diri.

Strategi berasal dari kata Yunani strategos yang berarti jenderal. Oleh

karena itu, kata strategi secara harfiah berarti “Seni para Jenderal” (Steiner &

Miner, 1988 :18). Secara khusus strategi lebih menekankan pada penempatan

sasaran dan memastikan implementasi secara tepat. Artinya, ketika organisasi

memiliki strategi dalam menjalankan aktivitasnya, maka secara tidak langsung

organisasi tersebut tengah menempatkan sasaran dan memastikan

implementasi kebijakan yang akan dilakukan.

Siagian dalam bukunya “Analisis Serta Perumusan Kebijakan dan

Strategi Organisasi” merumuskan delapan langkah yang menjadi keharusan

dalam membentuk suatu kebijakan, yaitu :

Page 14: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

2

1. Merumuskan tujuan yang hendak dicapai

2. Menetapkan berbagai sasaran

3. Menetapkan berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mencapai

sasaran.

4. Mengembangkan sistem dan mekanisme kerja yang tepat

5. Mengalokasikan sumber dana, daya, peralatan serta tenaga manusia

6. Memonitor hasil yang dicapai

7. Melakukan berbagai perubahan organisasional apabila diperlukan,

8. Menata hubungan antar manusia dalam organisasi sedemikian rupa agar

mereka dapat bergerak sebagai suatu kesatuan yang bulat.

Beberapa kegiatan itu harus menjadi perhatian dalam

menyelenggarakan kegiatan lain serta dalam merumuskan kebijakan dan

strategi organisasi (Siagian, 1994 : 7). Uraian yang dikemukakan Siagian

adalah keharusan yang dilakukan setiap organisasi untuk saat ini.

Era reformasi merupakan era perubahan yang ditandai dengan

munculnya kebebasan berbagai aspek seperti, kebebasan mengeluarkan

pendapat, berargumen, bahkan sampai pada kebebasan berkelompok. Hal ini

tampak sejak lengsernya Orde Baru dari panggung kekuasaan, masa transisi di

Indonesia dimulai dengan perubahan sosio-politik yang amat menentukan bagi

masa depan bangsa (Zadda, 2002 : 1). Perubahan ini membawa dampak pada

kebijakan seluruh elemen, baik yang bersifat institusional maupun individual.

Di antara kebijakan yang banyak menaruh perhatian adalah persoalan

demokratisasi dan hak asasi manusia.

Page 15: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

3

Dalam beberapa tahun terakhir ini, selain demokratisasi dan hak-hak

azasi manusia (HAM), diskursus yang muncul ke permukaan politik domestik

maupun internasional, khususnya yang berkaitan dengan persoalan religio-

politik, adalah mengenai "kebangkitan" Islam politik, yang terkadang ditandai

dengan merebaknya fenomena "radikalisme" Islam. Dalam sejumlah literatur,

istilah Islam politik, radikalisme atau neo-fundamentalis memiliki tafsiran

yang sulit untuk dibedakan satu sama lain. Istilah radikalisme umumnya

dipakai untuk merujuk pada gerakan-gerakan Islam politik yang berkonotasi

negatif seperti "ekstrem, militan, dan in-toleran" serta "anti-Barat/Amerika".

Bahkan sejak 11 September 2001, istilah radikalisme dan fundamentalisme

dicampur-adukkan dengan terorisme. Radikalisme tidak datang tanpa sebab

dan tidak muncul secara kebetulan, melainkan memiliki sebab-sebab dan

faktor yang mendorongnya muncul (Qardawi, 2004: 59).

Dalam panggung politik domestik, bangkitnya gerakan-gerakan

radikalisme keagamaan ditandai dengan maraknya aksi-aksi yang melibatkan

massa yang dimotori berbagai kelompok Islam "garis keras", yang umumnya

memiliki persamaan dalam satu hal, yaitu menghendaki penerapan syariat

(hukum) Islam di bumi Nusantara. Gerakan-gerakan ini muncul terkait erat

dengan berbagai persoalan, seperti tidak adanya proses penegakan hukum

secara adil dan sungguh-sungguh, serta ketidakadilan di sektor sosial,

ekonomi, maupun politik (Sumtaki, 2003: 7).

Kondisi yang demikian telah menjadi pemicu dan berujung pada sikap

anarkis. Sikap apatis terhadap komunitas non-seiman menjadikan sikap

Page 16: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

4

toleransi di Indonesia tidak bisa berjalan lurus. Hal ini yang kemudian

menjadikan Islam di Indonesia mendapat image negatif oleh masyarakat luar.

Image negatif yang dilekatkan pada komunitas Islam ini berbuntut pada

munculnya kekhawatiran terhadap kelembagaan Islam.

Ahmad Khoirul Umam (2003: 8) menyebutkan bahwa

MENKOPOLKAM pada waktu itu (Susilo Bambang Yudoyono) telah

mengatakan ada sekitar enambelas pesantren di Jawa Tengah yang dijadikan

sasaran pengkaderan Jamaah Islamiah, organisasi yang selama ini dituduh

sebagai dalang sejumlah aksi kekerasan dan terorisme di Indonesia (sekedar

informasi Susilo Bambang Yudoyono merupakan MENKOPOLKAM pada

masa pemerintahan Megawati). Hal ini merupakan kecurigaan yang mendalam

terhadap kelembagaan Islam, karena pesantren selalu diidentikkan dengan

sarang teroris. Realitas tersebut memberikan inspirasi bagi ormas Islam untuk

membentengi diri agar tidak terpengaruh dengan aliran yang bergaris keras,

radikal dan anarkis tersebut.

Nahdlatul Ulama, organisasi yang didirikan K.H. Hasyim Asy’ari ini

memiliki masa yang begitu banyak. Ormas ini mencakup kalangan masyarakat

awam, sehingga lebih merakyat dan dengan mudah diterima oleh masyarakat.

Wajar jika jumlah mereka lebih banyak dibanding ormas-ormas yang lain.

Yang menjadi permasalahan adalah ketika pemahaman radikal, garis keras

dan anarki masuk dan meresap dalam pola pikir mereka. Akankah kesan

teroris dialamatkan pada komunitas Nahdlatul Ulama di Indonesia?.

Page 17: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

5

Untuk mengantisipasi aliran radikalisme, Nahdlatul Ulama tentunya

memasang strategi guna mengantisipasi masuknya pemahaman radikal yang

nanti akan merusak ideologi anggotanya. Metode dakwah untuk membentengi

diri agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam mengartikan makna jihad, Islam

kaffah dan lain sebagainya dituangkan dalam agenda tertentu. Hal ini menarik

untuk diteliti, selain untuk mendeskripsikan juga sebagai acuan atau patokan

bagi ormas atau lembaga lain yang tengah menata diri untuk mengantisipasi

masuknya aliran tersebut. Maka dari itu penulis ingin menelaah bagaimana

strategi dakwah yang diterapkan Nahdlatul Ulama dalam membentengi diri

dari aliran Islam radikal. Penelitian ini penulis kemas dengan judul: ”Strategi

Dakwah Nahdlatul Ulama dalam Membentengi Warga Nahdliyin dari

Aliran Islam Radikal (Studi Kasus PCNU Kota Semarang Periode 2001-

2006)

1.2.Rumusan Masalah

Untuk menghindari luasnya permasalahan yang diteliti, maka penulis

kerucutkan rumusan permasalahan menjadi :

1. Bagaimana pandangan PCNU Kota Semarang mengenai Islam radikal?

2. Bagaimana strategi dakwah PCNU Kota Semarang dalam membentengi

warga Nahdliyin dari aliran Islam radikal?

1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian

Ada beberapa tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, yaitu :

1. Untuk mengetahui pandangan PCNU Kota Semarang mengenai Islam

radikal

Page 18: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

6

2. Untuk mengetahui bagaimana strategi dakwah PCNU dalam membentengi

warga Nahdliyin dari aliran Islam radikal.

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini di antaranya :

1. Secara teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

tentang strategi dakwah, khususnya strategi dakwah dalam membentengi

warga nahdliyin dari aliran Islam garis keras atau aliran radikal.

2. Secara praktis

Dengan adanya strategi dakwah yang baik, maka umat Islam

khususnya warga nahdliyin dapat terhindar dari aliran yang bergaris keras,

radikal dan anarkis, disamping itu, strategi dakwah yang diterapkan oleh

PCNU Kota Semarang dapat ditiru dan dikembangkan oleh ormas Islam

lainnya, sehingga image negatif umat Islam di Indonesia dapat dihilangkan,

karena sesungguhnya Islam adalah rahmat bagi seluruh alam.

1.4. Tinjauan Pustaka

Pada bagian ini akan disebutkan beberapa penelitian sebelumnya yang

ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Semua itu untuk

menunjukkan bahwa masalah yang akan diteliti bukanlah sama sekali belum

pernah ditulis, diteliti atau disinggung orang sebelumnya. Kegunaannya

adalah untuk mengetahui apakah hanya merupakan bentuk pengulangan.

1. Skripsi yang berjudul ”Aplikasi Manajemen Organisasi dan Pengaruhnya

Terhadap Gerakan Dakwah di Kalangan Remaja Nahdlatul Ulama (Studi

Kasus di Kecamatan Batu Jepara) oleh Ismawati (tidak dipublikasikan,

Page 19: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

7

skripsi, Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang, 2000). Pembahasan

di dalamnya menjelaskan bahwa manajemen sangat penting dalam suatu

organisasi, tanpa adanya manajemen dengan baik, maka suatu organisasi

tidak akan berkembang, bahkan sulit untuk mencapai tujuan yang dicapai.

Penjelasan yang diulas dalam skripsi tersebut menggunakan pendekatan

sosial dengan obyek penelitian masyarakat di Kecamatan Batu Jepara.

Realitas dakwah yang ada di masyarakat Kecamatan Batu Jepara

dideskripsikan untuk menentukan tingkat efisiensi dan efektifitasnya

2. Skripsi yang berjudul ”Aplikasi Manajemen Dalam Pelaksanaan Dakwah

Oleh Fatayat Nahdlatul Ulama di Kabupaten Pati” . Penelitian ini

dilakukan oleh Siti Marhumah (tidak dipublikasikan, skripsi Fakultas

Dakwah, IAIN Walisongo Semarang,1996). Fokus dalam skripsi ini

adalah bagaimana aplikasi sistem manajemen pada organisasi Fatayat

Nahdlatul Ulama di Kabupaten Pati bagi kepentingan dakwah Islam.

Pendekatan yang digunakan sama seperti skripsi yang ada di atas, yaitu

dengan menggambarkan sebuah fenomena sosial yang terjadi di

masyarakat Pati yang kemudian dianalisis untuk menemukan efektifitas

dan efisiensi dakwah.

3. Skripsi yang berjudul ” Strategi Dakwah Lembaga Nahdlatul Ulama

(LDNU) Kota Semarang Dalam Mengembangkan Islam di Kota

Semarang” , disusun oleh Siti Nur Farida (tidak dipublikaikan, skripsi,

fakultas Dakwah IAIN Walisonggo Semarang). Dari skripsi tersebut,

dirumuskan bahwa proses dakwah Islam yang aktifitasnya meliputi

Page 20: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

8

segenap kehidupan akan dapat berjalan dengan efektif dan efisien apabila

dalam penyelenggaraannya mempergunakan strategi dakwah, sehingga

dapat menghasilkan tujuan yang cermat dan komperehensif.

Berdasarkan keterangan di atas, penelitian yang telah disebutkan

berbeda dengan penelitian yang peneliti susun. Perbedaannya menyangkut

perumusan masalah dan metode. Perumusan masalah dari skripsi ini

sebagaimana telah disebutkan sebelumnya yaitu bagaimana pandangan PCNU

Kota Semarang mengenai Islam radikal? Bagaimana strategi dakwah PCNU

Kota Semarang dalam membentengi warga Nahdliyin dari aliran Islam

radikal? Metode penelitiannya menggunakan kualitatif deskriptif.

1.5.Kerangka Teoritik

1.5.1.Pengertian Strategi

Sebelum memahami hakikat strategi, terlebih dahulu perlu

dipahami arti strategi yang sesungguhnya. Seperti yang dijelaskan di

atas bahwa strategi berasal dari bahasa Yunani yang berbunyi strategos

dengan arti jenderal. Secara khusus, strategi adalah ‘penempaan’ misi

perusahaan, penetapan sasaran organisasi dengan mengingat kekuatan

eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk

mencapai sasaran dan memastikan implementasinya secara tepat,

sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan tercapai (Steiner &

Miner, 1988 : 18).

Dewasa ini strategi diartikan sebagai istilah yang lazim untuk

apa yang biasa disebut kebijakan, tetapi tidak terdapat kesepakatan

Page 21: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

9

tentang hal itu (Steiner & Miner, 1988 : 18). Artinya strategi merupakan

kebijakan yang digunakan untuk mensiasati perubahan, perkembangan

yang terjadi di masyarakat.

Definisi klasik tentang strategi yang semula berasal dari

kalangan militer mengatakan bahwa strategi adalah cara yang terbaik

untuk mempergunakan dana, daya dan peralatan yang tersedia untuk

memenangkan suatu pertempuran (Siagian, 1994 : 7). Pada intinya,

strategi merupakan kebijakan yang berfungsi untuk mensiasati

perubahan dalam meraih tujuan.

Seiring berjalannya waktu strategi yang biasa dilekatkan pada

lingkup mengalami perluasan makna. Istilah tersebut juga digunakan

pada lingkup perusahaan dan juga organisasi. Strategi tidak hanya

diperlukan institusi militer, melainkan semua institusi, karena strategi

sangat dibutuhkan agar segala tujuan tercapai dengan mudah.

1.5.2.Klasifikasi Strategi

Meskipun istilah strategi digunakan hampir di setiap bidang,

tetapi bukan berarti inti di dalamnya sama. Dengan kata lain, strategi

bidang militer berbeda dengan strategi yang dilekatkan dengan

perusahaan bahkan juga berbeda dengan strategi yang dilekatkan dengan

organisasi. Berawal dari situ strategi dibedakan menjadi beragam jenis.

Pertama klasifikasi berdasarkan ruang lingkup. Artinya strategi

dapat diartikan secara luas, Beberapa penulis mengacu hal ini sebagai

Page 22: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

10

strategi utama (grand strategy) atau strategi akar atau strategi dapat

dirumuskan secara lebih sempit seperti strategi program.

Kedua strategi yang dihubungkan dengan tingkat organisasi. Di

dalam sebuah perusahan yang terdiri atas divisi-divisi dan staf. Ketiga

strategi yang diklasifikasikan berdasarkan apakah strategi tersebut

berkaitan dengan sumber material ataupun tidak. Dengan kata lain

strategi ada yang menggunakan fisik ada juga yang non fisik. Dalam

sebuah organisasi strategi yang digunakan secara keseluruhan tidak

berhubungan dengan fisik, melainkan program kerja. Berbeda halnya

dengan strategi dalam lingkup militer yang secara keseluruhan

menggunakan fisik yaitu berhubungan langsung dengan peralatan

perang. Keempat strategi diklasifikasikan sebagai tujuan, yaitu strategi

yang disusun untuk mewujudkan satu tujuan tertentu.

Keempat klasifikasi di atas bisa dijadikan parameter untuk

menentukan istilah strategi yang akan dipergunakan. (Steiner & Miner,

1988 : 18).

1.6. Metode Penelitian

1.6.1.Jenis, dan Spesifikasi penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yaitu

penelitian tanpa menggunakan angka-angka statistik (Margono, 2002 :

61). Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan strategi

dakwah. Spesifikasi penelitian menggunakan analisis kualitatif

deskriptif.

Page 23: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

11

1.6.2. Sumber dan Jenis Data

Berbicara soal data, maka data yang dimaksud dalam

penelitian adalah subyek dari mana data diperoleh. (Arikunto, 1998 :

114) yang terdiri dari dua sumber data yaitu:

1. Sumber data primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh

peneliti dari sumber pertamanya. (Suryabrata, 1998 : 84). Dalam

aplikasinya, sumber data primer berupa data tentang strategi

dakwah PCNU Kota Semarang dalam membentengi warga

Nahdliyin dari aliran Islam radikal, baik yang berupa data tertulis,

dokumen, buletin maupun yang penulis peroleh secara langsung

dari subjek yang diteliti.

2. Sumber data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak lain,

tidak langsung diperoleh dari obyek penelitiannya (Azwar, 1997 :

91). Dalam hal ini sumber–sumber yang relevan dengan topik

yang dibahas yaitu berupa buku, majalah, surat kabar, artikel serta

dokumen dalam situs-situs internet.

1.6.3.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

a. Metode wawancara.

Metode wawancara yaitu suatu pengumpulan data dengan

tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematis dan

berlandaskan kepada tujuan penelitian (Hadi, 1991: 192). Metode

Page 24: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

12

ini digunakan untuk memperoleh informasi yang akurat dari

informan di antaranya: para pengurus (PCNU Kota Semarang).

b. Metode Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh

melalui dokumen-dokumen (Usman, 2000 : 73). Dokumentasi

digunakan untuk mengumpulkan data yang telah ada, baik berupa

buku-buku induk, arsip, AD/ART lembaga dan lain sebagainya.

Dalam hal ini penulis menggunakan dokumen yang penting guna

mengetahui data operasional lembaga yang telah disusun sehingga

data yang penulis kumpulkan menjadi jelas dan terarah.

1.6.4.Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul maka perlu dianalisis untuk

mendapatkan kesimpulan data penelitian ini. Dalam analisis data ini

penulis menggunakan analisis kualitatif deskriptif dengan penjelasan

sebagai berikut:

a. Analisis kualitatif. Analisis data kualitatif adalah upaya yang

dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan

data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensintesiskan, mencari dan menemukan apa yang penting dengan

apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan

kepada orang lain (Moleong, 2004: 248). Analisis kualitatif

dimaksudkan untuk menggambarkan strategi dakwah yang di

Page 25: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

13

terapkan PCNU Kota Semarang dalam membentengi warga

nahdliyin dari aliran Islam radikal.

b. Analisis deskriptif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk

membuat gambaran (deskripsi) tentang suatu fenomena sosial

kemudian dicari saling hubungannya.

1.7.Sistematika Penulisan Skripsi

Dalam membahas permasalahan yang menjadi topik penelitian ini,

akan dibahas menurut sistematika sebagai berikut:

a. Bagian awal, berisikan: Halaman sampul, halaman judul, halaman

persetujuan atau pengesahan, halaman pernyataan, abstraksi, kata

pengantar daftar isi, daftar lampiran.

b. Bagian utama, berisi lima bab yang setiap bab memiliki sub bab sendiri,

rinciannya sebagai berikut:

BAB I : Berisikan pendahuluan, yaitu mengungkap segala

sesuatu yang mengarah pada pembahasan, yakni: berisi

tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teoritik, metodologi

penelitian yang meliputi jenis dan pendekatan penelitian,

definisi operasional, sumber data, teknik pengumpulan data

dan teknik analisis data. Sedangkan bagian akhir dari

pendahuluan ini ialah sistematika penulisan skripsi.

BAB II : Merupakan gambaran umum lokasi penelitian. Pembahasan

dalam bab ini meliputi sejarah berdirinya PCNU Kota

Page 26: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

14

Semarang, struktur organisasi, dan program kerja PCNU

Kota Semarang dalam membentengi warga Nahdliyin dari

alran Islam radikal.

BAB III : Dalam bab fokus penelitian akan membahas tentang strategi

dakwah dan Islam radikal, pembahasan tentang strategi

dakwah meliputi tinjauan umum tentang dakwah

pembahasannya meliputi pengertian dakwah, unsur-unsur

dan strategi dakwah. Pembahasan tentang Islam radikal

meliputi gambaran umum Islam radikal, realitas Islam

radikal menurut PCNU Kota Semarang dan strategi dakwah

yang diterapkan Nahdlatul Ulama dalam mengantisipasi

masuknya paham Islam radikal. Gambaran umum Islam

radikal pembahasannya meliputi definisi Islam radikal,

munculnya Islam radikal dan Islam radikal di Indonesia.

BAB IV : Merupakan pembahasan tentang strategi dakwah PCNU kota

semarang dalam membentengi warga nahdliyin

dari paham Islam radikal yang meliputi gambaran Islam

Radikal di Semarang (pandangan PCNU Kota Semarang

terhadap paham Islam radikal, strategi dakwah PCNU Kota

Semarang dalam membentengi warga nahdliyin dari paham

Islam Radikal.

BAB V Berisi Analisis strategi dakwah PCNU Kota Semarang

dalam membentengi warga nahdliyin dari aliran Islam

Page 27: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

15

radikal yang meliputi pandangan PCNU Kota Semarang

terhadap paham Islam Radikal, strategi dakwah PCNU Kota

Semarang dalam, membentengi warga Nahdliyin dari paham

Islam Radikal.

BAB VI : Bab penutup. Dalam bab ini penulis berusaha menyimpulkan

hasil-hasil penelitian yang diperoleh dari analisa dalam bab

empat, kemudian dirangkai dengan saran dan kritik serta

rekomendasi terhadap PCNU Kota Semarang.

Page 28: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

16

BAB II

GAMBARAN UMUM PCNU KOTA SEMARANG

2.1. Sejarah Berdirinya Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Semarang

Sejarah berdirinya Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota

Semarang sebagai sebuah organisasi keagamaan yang mengelola manajemen

kelembagaan di tingkat cabang di wilayah Kota Semarang tidak lepas dari

keberadaan organisasi Nahdlatul Ulama itu sendiri. Nahdlatul Ulama berdiri

tahun 1926 yang didirikan oleh para ulama pengasuh pesantren yang

sekaligus mereka adalah pencetak kader-kader Islam yang paling awal.

(wawancara dengan Abdul Kholiq pada tanggal 10 desember 2006).

Berawal dari keterbelakangan, baik secara mental, maupun ekonomi

yang dialami bangsa Indonesia, akibat penjajahan maupun akibat

kungkungan tradisi, menggugah kesadaran kaum terpelajar untuk

memperjuangkan martabat bangsa Indonesia. Perjuangan ini ditempuh

melalui jalan pendidikan, organisasi sosial kebangsaan dan sosial

keagamaan. Tujuannya adalah untuk memajukan kehidupan ummat seperti

antara lain Budi Utomo dan Syarikat Islam yang kemudian disusul

Muhammadiyah.

Peristiwa-peristiwa ini membangkitkan obsesi sejumlah pelajar

Indonesia yang menuntut pelajaran di Makkah untuk memajukan kaum

muslimin dengan mendirikan sebuah organisasi pendidikan dan dakwah

pada tahun 1916 yang diberi nama Nahdlatul-Watan (Kebangkitan tanah air)

Page 29: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

17

yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan (pengajaran) formal berupa

sekolah (madrasah) dan kursus-kursus praktis kepemimpinan. Selanjutnya

tahun 1918 berdiri organisasi lain yaitu taswirul-afkar (representasi gagasan-

gagasan) di Surabaya yang bergerak dalam kegiatan yang sama dengan

pendahulunya tetapi lebih menekankan aspek sosialnya. (Haidar, 1998 : 41-

42).

Pada tahun 1922 sampai 1926 para aktivis muslim dari berbagai

organisasi dan perhimpunan mengadakan serangkaian kongres bersama

(Kongres Al-Islam) dan menjelang kongres ke empat, Agustus 1925 datang

undangan untuk menghadiri kongres Makkah, guna memberi dukungan

kepada Raja Ibnu Saud yang hendak menerapkan asas tunggal yakni mazhab

Wahabi di Mekah, serta hendak menghancurkan semua peninggalan sejarah

Islam maupun pra-Islam, yang selama ini banyak diziarahi karena dianggap

bid`ah. Gagasan kaum Wahabi tersebut mendapat sambutan hangat dari

kaum modernis di Indonesia. Sebaliknya kalangan tradisionalis Indonesia

menghendaki agar utusan Indonesia ke konggres Makkah meminta jaminan

dari Ibnu Sa`ud bahwa dia akan menghormati mazhab-mazhab fiqh ortodok

dan membolehkan berbagai praktek keagamaan tradisional

Kaum pembaharu tidak bersedia meminta kepada Sa`ud agar

melindungi praktek-praktek tradisional yang tidak mereka setujui tersebut.,

kemudian Kongres Al-Islam kelima diadakan untuk memilih siapa yang

akan menjadi utusan ke Makkah. Pada saat itu, kaum tradisionalis tidak

mendapat kesempatan. (Bruinessen, 1994 : 30-33)

Page 30: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

18

Didorong oleh minatnya yang gigih untuk menciptakan kebebasan

bermadzhab serta peduli terhadap pelestarian warisan peradaban, akhirnya

para ulama tradisionalis membentuk komite Hijaz, artinya panitia aksi untuk

menanggulangi masalah Hijaz tersebut,

Seiring berjalannya waktu para ulama pengasuh pesantren bersepakat

meningkatkan komite Hijaz menjadi suatu organisasi (perkumpulan,

jam’iyyah) yang permanent. Dari situ diharapkan terus hidup dan berjuang

sepanjang zaman. Komite Hijaz yang dibentuk sebelum Januari 1926

diketuai Hasan Gipo dan wakil Saleh Jami, Sekertaris Moehamad Shadiq

dan wakil Abdul Halim, penasehat K.H. Abdul Wahab, K.H. Musjhoeri dan

K.H. Kholil. Mereka ini mempersiapkan pertemuan komite Hijaz 31 Januari

1926. Pertemuan ini selanjutnya dijadikan hari lahir NU, sebab dalam

pertemuan tersebut diputuskan mengirim delegasi ke Makkah, lalu timbul

masalah atas nama organisasi apa delegasi itu dikirim. KH Mas Alwi

mengusulkan nama Nahdlatul Ulama mengambil nama organisasi

pendahulunya Nahdlatul Watan. Usul itu disepakati sidang maka komite

Hijaz dibubarkan.(Haidar, 1998 : 59).

Untuk menegaskan prinsip dasar organisasi ini, maka KH. Hasyim

Asy'ari kemudian menulis, sebagai pembukaan Anggaran Dasar NU, sebuah

risalah berbahasa Arab. Dalam risalah ini ia mengutip beberapa ayat Al-

Qur`an yang menyerukan umat Islam bersatu dan ditutup dengan pernyataan

bahwa pembentukan sebuah organisasi untuk membela Islam merupakan

Page 31: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

19

konsekuensi logis dan perlu dari perintah-perintah Ilahi tersebut. Risalah ini

dikenal dengan Muqaddimah Qanun Asasi (Bruinessen, 1994 : 37)

Nahdlatul Ulama berdiri sebagai Jam’iyah Diniyah Islamiyah

(Organisasi Agama Islam) beraqidah/berasas Islam menganut faham

Ahlusunnah wal Jamaah dan menganut salah satu dari madzhab empat :

Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali. (AD ART Nahdlatul Ulama 2004-

2009: Bab II Aqidah/ Asas). Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,

Nahdlatul Ulama berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan

Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin

oleh Hikmat Kebijaksanan dalam Permusyawaratan/Pewakilan dan Keadilan

Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

NU mengalami perkembangan yang sangat cepat. Seiring

berjalannya waktu, NU mulai menyusun strategi untuk pengembangan sayap

kepengurusan dengan tujuan agar mampu menjangkau komunitas muslim

yang berada di daerah. Pelaksanaan Kongres I Nahdlatul Ulama di Surabaya

memberikan kontribusi mengenai pembentukan badan-badan otonom daerah

di seluruh Indonesia. Hal inilah yang mendorong lahirnya Pengurus Cabang

Nahdlatul Ulama (PCNU) di seluruh Indonesia

Berdirinya PCNU Kota Semarang dapat dikatakan hampir bersamaan

waktunya dengan berdirinya Nahdlatul Ulama di surabaya 1926 M oleh KH

Hsyim Asy'ari. Hal ini dimungkinkan karena salah satu pelopor pendirinya

adalah KH. Ridwan yang berasal dari Semarang.

Page 32: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

20

PCNU Kota Semarang didirikan oleh KH. Abdullah, KH. Ridwan,

dan KH. Showam, pada tanggal 24 April 1926. Selain sebagai pendiri

mereka bertiga menjabat juga sebagai pengurus pertama PCNU Kota

Semarang. Mereka dilantik di alun-alun Kota Semarang oleh K.H. Wahab

Hasbullah. Sejak saat itu keberadaan Nahdlatul Ulama di tengah-tengah

masyarakat khususnya Kota Semarang semakin kuat dan mampu berperan

dalam melindungi masyarakat luas (wawancara dengan Abdul Kholiq pada

tanggal 10 Desember 2006).

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) merupakan lembaga

otonom di daerah tingkat II Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia, yaitu

lembaga yang membawahi beberapa lembaga di bawahnya yang berfungsi

sebagai sentral kegiatan NU di tingkat Kabupaten atau Kota yang bertugas

mengatur dan memanage roda organisasi di cabang agar berjalan dengan

terarah dan dinamis (wawancara dengan Abdul Kholiq pada tanggal 10

Desember 2006).

2.2. Struktur Organisasi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota

Semarang Periode Tahun 2001- 2006

Menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga tahun

2004-2009 bab VI pasal 9, struktur dan perangkat organisasi NU terdiri

dari Pengurus Besar, Pengurus Wilayah, Pengurus Cabang,/Pengurus

Cabang Istimewa, Pengurus Majelis Wakil Cabang dan Pengurus

Page 33: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

21

Ranting. PCNU Kota semarang berada pada tingkatan tiga yaitu

Pengurus Cabang.

Untuk menjalankan roda organisasi agar dapat berjalan dengan

efektif dan efisien, maka diperlukan struktur organisasi agar dapat

diketahui wilayah kerja masing-masing unit di dalam penyelenggaraan

dakwahnya. Dengan struktur organisasi, maka dapat diketahui tugas dan

wenang masing-masing.

Berikut ini penulis paparkan personalia pengurus PCNU Kota

Semarang periode Tahun 2001-2006 berdasarkan SK PB.NU nomor :

233 / A.II.04.d/ 09 / 2001 sebagai berikut :

Mustasyar :

1. KH. Shodiq Hamzah

2. KH. Tasmat Abdurrahman

3. KH. Ahmad Abdullah

4. KH. DR. (Hc) Moh Rifa’i

5. KH.M. Siradj Chudlari

Syuriyah

Rais : Drs. KH. Ahmad Hadlor Ihsan

Wakil Rais :

1. Drs. H. M Hamdani Yusuf

2. KH. M. Yususf Masykuri, Lc

3. Drs Ahmad Bisri

4. KH. Mahfud Ustman

Page 34: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

22

Katib : KH. Rohibin Hamdani

Wakil Katib :

1. DR. H. Abdul Muhayya, MA

2. Muadhim, Sag

A’wan :

1. KH. Saikhun

2. KH. Hasbullah

3. KH. Drs Baidlowi Somad

4. KH.A. Thohir Husnan

5. KH. Mahrus Abdul Latif

Tanfidziyah

Ketua : Drs. H. Ahmad Busyairi Harits

Wakil Ketua :

1. H. Kabul Supriyadi, SH, M.Hum

2. Drs. A. Muhtarom

3. Drs. HM.Faizin Musthofa

4. Drs. Anasom

Sekretaris : Abdul Kholiq

Wakil Sekretaris :

1. Moh Sya’roni, SH

2. Ir Hammad Maksum

Bendahara : H.Asy’ari

Page 35: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

23

Wakil Bendahara : H. Ja’fal Harianto Zubair, SH

(Dokumentasi PCNU kota Semarang “ Struktur Organisasi “ periode

tahun 2001 – 2006).

2.3. Program Kerja PCNU Kota Semarang Dalam Membentengi Warga

Nahdlyin Dari Islam Radikal

Program kerja PCNU kota Semarang dalam membentengi

warga nahdliyin dari Islam radikal adalah sebagai berikut :

1. Seminar

program pokok

a. Peningkatan pemahaman tentang motivasi gerakan Islam radikal

dalam ruang lingkup mikro maupun makro

b. Islam dan Pluralisme keberagamaan dalam kajian teologis.

c. Pemahaman Islam secara integral komprehensif

Tujuan

a. Memperkuat idiologi Ahlus Sunnah wal Jama'ah pada masyarakat

Nahdliyin

b.Agar masyarakat Nahdliyin tidak mudah terpengaruh dengan

idiologi non Ahlus Sunnah wal Jama'ah

Pogram kegiatan

a. Diklat pelatih Ahlus Sunnah wal Jama'ah

b. Diklat kader Ahlus Sunnah wal Jama'ah

Page 36: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

24

c. Lailatul Ijtima` : kajian Ahlus Sunnah wal Jama'ah secara rutin

setiap satu bulan sekali, di tingkat PC, MWC dan PR NU.

d. Publikasi hasil kajian Ahlus Sunnah wal Jama'ah dalam bentuk

bulletin

2. Pengajian

Program pokok

Peningkatan kualitas keagamaan

Tujuan

Membentengi masyarakat Nahdliyin dari pengaruh paham Islam non

Ahlus Sunnah wal Jama'ah

Pogram kegiatan

a. Survey inventarisasi masjid-masjid NU

b. Memakmurkan dan memberdayakan Masjid-Masjid warga NU

c. Pelatihan ke-ta'mir-an Masjid

3. Bidang kaderisasi

Program pokok

Pendirian komisariat IPNU-IPPNU di sekolah atau madrasah

Tujuan

Untuk meningkatkan kualitas dan militansi kader NU diberbagai

tingkatan

Program kegiatan

a. Pelatihan kader NU secara intensif

Page 37: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

25

b. Pendirian komisariat IPNU-IPPNU di sekolah atau madrasah NU

dan pondok pesantren. (Dokumentasi PCNU Kota Semarang)

Page 38: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

26

BAB III

STRATEGI DAKWAH DAN ISLAM RADIKAL

3.1.Tinjauan Umum tentang Dakwah

3.1.1.Pengertian Dakwah

Secara terminologi, kata dakwah berbentuk sebagai “isim

masdhar” (Syukir, 1983 : 1), yang berasal dari bahasa Arab da'â ( ا ( دع

yad'û ( دعو .yang artinya seruan, ajakan, panggilan ,(دعوة ) da'watan ( ي

Kemudian kata da’watan yang artinya panggilan atau undangan atau

ajakan (Tasmara, 1997 : 31). Dengan kata lain dakwah memiliki makna

persuasif yaitu ajakan atau himbauan.

Secara konseptual, banyak pendapat tentang definisi dakwah,

antara lain: menurut Ya'qub (1973: 9), dakwah adalah mengajak umat

manusia dengan hikmah kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah

dan RasulNya. Menurut Anshari (1993: 11) dakwah adalah semua

aktifitas manusia muslim di dalam usaha merubah situasi dari yang

buruk pada situasi yang sesuai dengan ketentuan Allah SWT dengan

disertai kesadaran dan tanggung jawab baik terhadap dirinya sendiri,

orang lain, dan terhadap Allah SWT. Menurut Umar (1985: 1) dakwah

adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana menuju pada jalan

yang benar sesuai dengan perintah Tuhan, untuk kemaslahatan dan

kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat.

Page 39: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

27

Definisi lainnya dikemukakan Umary (1980: 52) dakwah adalah

mengajak orang kepada kebenaran, mengerjakan perintah, menjauhi

larangan agar memperoleh kebahagiaan di masa sekarang dan yang akan

datang. Menurut Sanusi (tth: 11) dakwah adalah usaha-usaha perbaikan

dan pembangunan masyarakat, memperbaiki kerusakan-kerusakan,

melenyapkan kebatilan, kemaksiatan dan ketidak wajaran dalam

masyarakat. Dengan demikian, dakwah berarti memperjuangkan yang

ma'ruf atas yang munkar, memenangkan yang hak atas yang batil.

Esensi dakwah adalah terletak pada ajakan, dorongan (motivasi),

rangsangan serta bimbingan terhadap orang lain untuk menerima ajaran

agama dengan penuh kesadaran untuk keuntungan pribadinya sendiri,

bukan kepentingan juru dakwah/juru penerang (Arifin, 2000: 6).

Dalam pengertian yang integralistik, dakwah merupakan suatu

proses yang berkesinambungan yang ditangani oleh para pengemban

dakwah untuk mengubah sasaran dakwah agar bersedia masuk ke jalan

Allah, dan secara bertahap menuju perikehidupan yang Islami

(Hafidhuddin, 2000: 77). Dakwah adalah setiap usaha rekonstruksi

masyarakat yang masih mengandung unsur-unsur jahili agar menjadi

masyarakat yang Islami (Rais, 1999: 25). Oleh karena itu Zahrah (1994:

32) menegaskan bahwa dakwah Islamiah itu diawali dengan amar

ma'ruf dan nahi munkar, maka tidak ada penafsiran logis lain lagi

mengenai makna amar ma'ruf kecuali mengesakan Allah secara

sempurna, yakni mengesakan pada zat sifat-Nya. Lebih jauh dari itu,

Page 40: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

28

pada hakikatnya dakwah Islam merupakan aktualisasi imani (teologis)

yang dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia beriman

dalam bidang kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur untuk

mempengaruhi cara merasa, berpikir, bersikap dan bertindak manusia

pada dataran kenyataan individual dan sosio kultural dalam rangka

mengusahakan terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi kehidupan

dengan menggunakan cara tertentu (Achmad, 1983: 2).

Dari beberapa pengertian tersebut, dapat diambil kesimpulan,

dakwah adalah suatu usaha atau proses untuk mengajak umat manusia

ke jalan Allah, memperbaiki situasi yang lebih baik dalam rangka

mencapai tujuan tertentu, yakni hidup bahagia sejahtera di dunia

maupun di akhirat.

3.1.2.Unsur-unsur Dakwah

Konsep dakwah itu sendiri memiliki unsur-unsur yang tidak dapat

ditinggalkan. Unsur-unsur dakwah adalah komponen-komponen yang selalu

ada dalam setiap kegiatan dakwah, yang tiap-tiap unsur saling

mempengaruhi antar satu dengan yang lain. Dengan kata lain unsur-unsur

dakwah merupakan sinergitas yang saling terkait untuk mewujudkan tujuan

dakwah tersebut.

Unsur-unsur tersebut adalah :

1. Dai (subyek dakwah)

Yang dimaksud dai adalah orang yang melaksanakan dakwah

baik lisan maupun tulisan ataupun perbuatan dan baik secara individu,

Page 41: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

29

kelompok atau berbentuk organisasi atau lembaga (Aziz, 2004 : 76).

Oleh karena itu terdapat syarat-syarat psikologis yang sangat kompleks

bagi pelaksana yang sekaligus menjadi penentu dan pengendali sasaran

dakwah. Salah satu syarat yang paling penting bagi seorang dai adalah

masalah moral atau akhlak, budi pekerti (Aziz, 2004 : 77).

2. Mad’u (obyek dakwah)

Unsur dakwah yang kedua adalah mad’u yaitu manusia yang

menjadi sasaran dakwah atau manusia penerima dakwah, baik secara

individu maupun sebagai kelompok, baik manusia yang beragama Islam

maupun tidak atau dengan kata lain manusia secara keseluruhan.

Ada beberapa bentuk sasaran dakwah ditinjau dari segi

psikologisnya, yaitu :

a. Sasaran dakwah yang menyangkut kelompok masyarakat di lihat dari

segi sosiologis berupa masyarakat terasing, pedesaan, perkotaan,

kota kecil, serta masyarakat di daerah marjinal dari kota besar.

b. Sasaran dakwah di lihat dari struktur kelembagaan, ada golongan

priyayi abangan dan santri, terutama pada masyarakat jawa.

c. Sasaran dakwah di lihat dari tingkatan usia, ada golongan anak-anak,

remaja dan golongan orang tua.

d. Sasaran dakwah di lihat dari segi profesi, ada golongan petani,

pedagang, seniman, buruh, pegawai negeri.

e. Sasaran dakwah di lihat dari segi tingkatan sosial ekonomis, ada

golongan kaya, menengah dan miskin.

Page 42: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

30

f. Sasaran dakwah di lihat dari segi jenis kelamin, ada golongan pria

dan wanita.

g. Sasaran dakwah di lihat dari segi khusus ada masyarakat tunasusila,

tunawisma, tunakarya, narapidana dan sebagainya (Aziz, 2004 : 91)

3. Materi Dakwah

Unsur lain selalu ada dalam proses dakwah adalah materi

dakwah: materi dakwah adalah masalah isi pesan atau materi yang

disampaikan da'i pada mad’u. materi-materi yang disampaikan dalam

dakwah tentu saja tidak leas dari dua unsur utama ajaran Islam, al-Qur'an

dan sunnah Rasul SAW atau hadits Nabi. Tekanan utama materi dakwah

tidak lepas dari aqidah, syari’ah dan akhlak. Dari bidang akidah meliputi

keimanan atau kepercayaan kepada Allah, tauhid. Dari bidang syari’ah

meliputi ibadah, muamalah, hukum perdata, hukum pidana. Dan dari

bidang akhlak meliputi akhlak terhadap khalik, akhlak terhadap makhluk

(Aziz, 2004 : 94-95 ).

4. Metode Dakwah

Metode dakwah adalah jalan atau cara yang dipakai juru dakwah

untuk menyampaikan ajaran materi dakwah (Islam). Dalam

menyampaikan suatu pesan dakwah, metode sangatlah penting

peranannya, suatu pesan walaupun baik, tetapi disampaikan lewat

metode yang tidak benar, pesan bisa saja ditolak oleh si penerima pesan.

Page 43: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

31

Pedoman dasar atau prinsip penggunaan metode dakwah Islam

sudah termaktub dalam al-Qur'an .Prinsip-prinsip dakwah ini disebutkan

dalam surat an-Nahl ayat 125 sebagai berikut:

أح م بالتي هيادلهجة ونسعظة الحوالمة وبالحكم كببيل رإلى س عاد نسدينتهبالم لمأع وهبيله ون سل عن ضبم لمأع وه كب١٢٥( إن ر(

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.

Dalam ayat ini, metode dakwah ada tiga, yaitu: bil hikmah,

mau’izatul hasanah dan mujadalah billati hiya ahsan (Aziz, 2004 : 123)

5. Media Dakwah

Media dakwah yaitu peralatan yang dipergunakan untuk

menyampaikan materi dakwah kepada mad’u (Bachtiar, 1997 : 35) . Di

era sekarang dakwah akan lebih efektif jika menggunakan media yang

berkembang selama ini, khususnya dalam bidang komunikasi. Dakwah

seperti ini bisa melalui televisi, radio, surat kabar dan berbagai macam

media yang lain. Kelebihan dari pemakaian media ini adalah mudahnya

menjangkau khalayak di berbagai tempat, sehingga lebih efektif. Para

mubaligh, aktivis dan umat Islam pada umumnya selain tetap harus

melakukan dakwah bil lisan (ceramah, tabligh dan khotbah) dapat pula

harus mampu memanfaatkan media massa untuk melakukan dakwah bil

Page 44: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

32

qalam (melalui pena atau tulisan) di media cetak, melalui rubrik kolom,

opini yang umumnya terdapat di surat kabar harian, mingguan, tabloid,

majalah-majalah atau buletin internal masjid .

Pada dasarnya dakwah tidak hanya melalui lisan, tulisan ataupun

sejenisnya. Dakwah pada era sekarang telah tersusun rapi dalam sbuah

institusi dan jam’iyyah. Metode dan media dakwah ini dirasa memiliki

efisiensi dan efektifitas yang relatif bagus. Berbagai lembaga dakwah

dan organisasi kemasyarakatan Islam yang memiliki tujuan mengajak

manusia ke arah yang lebih baik bisa dikategorikan sebagai media

dakwah.

3.2. Strategi Dakwah

Seperti yang telah dibahas dalam bab sebelumnya strategi merupakan

istilah yang sering diidentikkan dengan “taktik” yang secara bahasa dapat

diartikan sebagai respon dari sebuah organisasi terhadap tantangan yang ada.

Sementara itu, secara konseptual strategi dapat dipahami sebagai suatu garis

besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.

Strategi juga dapat dipahami sebagai segala cara dan daya untuk menghadapi

sasaran tertentu dalam kondisi tertentu agar memperoleh hasil yang di

harapkan secara maksimal. Dengan demikian, strategi dakwah dapat diartikan

sebagai proses menentukan cara dan daya upaya untuk menghadapi sasaran

dakwah dalam situasi dan kondisi tertentu guna mencapai tujuan dakwah

secara optimal. (Pimay, 2005 : 50). Dengan kata lain strategi dakwah adalah

Page 45: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

33

siasat, taktik atau manuver yang ditempuh dalam rangka mencapai tujuan

dakwah.

Strategi dakwah Islam sebaiknya dirancang untuk lebih memberikan

tekanan pada usaha-usaha pemberdayaan umat, baik pemberdayaan ekonomi,

politik, budaya maupun pendidikan. Karena itu menurut Syukir strategi

dakwah yang baik harus memperhatikan beberapa azas sebagai berikut :

1. Azas filosofis: azas ini terutama membicarakan masalah yang erat

hubungannya dengan tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam proses atau

dalam aktifitas dakwah.

2. Azas kemampuan dan keahlian Da`i (achievement and professional).

3. Azas sosiologis: azas ini membahas masalah-masalah yang berkaitan

dengan situasi dan kondisi sasaran dakwah. Misalnya politik pemerintahan

setempat, mayoritas agama di daerah setempat, filosofis sasaran dakwah.

Sosiokultural sasaran dakwah dan sebagainya.

4. Azas psychologis: azas ini membahas masalah-masalah yang erat

kaitannya dengan hubungannya dengan kejiwaan manusia. Seorang Da`i

adalah manusia, begitupun sasaran dakwahnya yang memiliki karakter

(kejiwaan) yang unik yakni berbeda satu sama lainnya. Apalagi masalah

agama, yang merupakan masalah idiologi atau kepercayaan tak luput dari

masalah-masalah psychologis sebagai azas (dasar) dakwahnya.

5. Azas efektifitas dan Efisiensi: azas ini maksudnya adalah di dalam

aktifitas dakwah harus berusaha menseimbangkan antara biaya, tenaga dan

waktu maupun tenaga yang dikeluarkan dengan pencapaian hasilnya,

Page 46: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

34

bahkan kalau bisa waktu, biaya dan tenaga sedikit dapat memperoleh hasil

yang semaksimal mungkin. Dengan kata lain ekonomis biaya, tenaga dan

waktu tapi dapat mencapai hasil yang semaksimal mungkin atau setidak-

tidaknya seimbang antara keduanya. (Syukir, 1983 : 32-33)

Berkaitan dengan perubahan masyarakat di era globalisasi, maka perlu

dikembangkan strategi dakwah Islam sebagai berikut. Pertama, meletakkan

pardigma tauhid dalam dakwah. Pada dasarnya dakwah merupakan usaha

menyampaikan risalah tauhid yang memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan

yang universal (egaliter, keadilan, dan kemerdekaan). Dakwah berusaha

mengembangkan fitrah dan kehanifan manusia agar mampu memahami

hakekat hidup yang berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya. Dengan

mengembangkan potensi atau fitrah dan kehanifan manusia, maka dakwah

tidak lain merupakan suatu proses memanusiakan manusia dalam proses

transformasi sosio-kultural yang membentuk ekosistem kehidupan. Karena itu,

tauhid merupakan kekuatan paradigmatis dalam teologi dakwah yang akan

memperkuat strategi dakwah. (Pimay, 205 : 52)

Kedua, perubahan masyarakat berimplikasi pada perubahan

paradigmatik pemahaman agama. Dakwah sebagai gerakan transformasi sosial

sering dihadapkan pada kendala-kendala kemapanan keberagamaan seolah-

olah sudah merupakaan standar keagamaan yang final sebagaimana agama

Allah. Pemahaman agama yang terlalu eksetoris dalam memahami gejala-

gejala kehidupan dapat menghambat pemecahan masalah sosial yang dihadapi

oleh para juru dakwah itu sendiri. Oleh karena itu, diperlukan pemikiran

Page 47: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

35

inovatif yang dapat mengubah kemapanan pemahaman agama dari

pemahaman yang tertutup menuju pemahaman keagamaan yang terbuka.

Ketiga, strategi yang imperatif dalam dakwah. Dakwah Islam

berorientasi pada upaya amar ma`ruf dan nahi munkar. Dakwah tidak

dipahami secara sempit sebagai kegiatan yang identik dengan pengajian umum

atau memberikan ceramah di atas podium, lebih dari itu esensi dakwah adalah

segala bentuk kegiatan yang mengandung unsur amar ma`ruf dan nahi

munkar. (Pimay, 205 : 52)

3.3.Gambaran Umum Islam Radikal dan Penganut Paham Tersebut

3.3.1.Definisi Islam Radikal

Islam radikal merupakan komunitas yang disorot oleh semua

kalangan baik muslim maupun non muslim. Aktivitas dan gerakan yang

mereka lakukan pada umunya menimbulkan pro dan kontra. Tindakan

kekerasan yang dikemas dalam konsep jihad merupakan ciri khas dari

gerakan mereka. Dari mana dan landasan apa yang mereka gunakan,

maka perlu dipahami definisi dan siapa penganut paham tersebut.

Realitas semacam ini menjadikan Islam di Indonesia terpetakan

menjadi dua yaitu Islam kanan dan Islam kiri. Komunitas radikal disebut

sebagai Islam kanan. Karena dinilai lurus dari akidah syariat yang

sebenarnya. Meskipun begitu image negatif kerap dilekatkan pada

komunitas radikal tersebut. Penjelasan secara eksplisit perlu diketahui

sebelum memberikan penilaian kepada komunitas tersebut.

Page 48: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

36

Secara terminologi definisi radikal sulit dirumuskan. Namun

bukan berarti radikal tidak bisa dimaknai secara keseluruhan. Radikal

sering dikaitkan dengan teroris. Bahkan sudah menjadi icon bahwa

penganut paham Islam radikal adalah mereka komunitas teroris. Meski

hampir semua pemuka Islam jelas menolak adanya pengkaitan antara

Islam dengan terorisme (Asfar, 2003 : 57). Karena Islam merupakan

agama rahmatan lil’alamin. Selain itu Islam masuk ke Indonesia

dilandasi dengan perdamaian dan akulturasi budaya. Sehingga wajar jika

pemuka Islam menolak pengkaitan tersebut (Islam dan teroris).

Para pelaku Islam garis keras yang dikaitkan dengan teroris

seperti kelompok Hammas juga menolak dirinya dikatakan sebagai

kelompok teroris (Asfar, 2003: 57). Karena mereka memiliki prinsip

bahwa apa yang mereka lakukan adalah jihad untuk meluruskan ajaran

Islam yang sesungguhnya. Meskipun tindakan mereka sering

menyimpang dari ajaran Islam yang sebenarnya. Lepas dari pelekatan

simbol tersebut, ada beberapa kelompok yang menggunakan segala cara

untuk mencapai tujuannya, seperti pengeboman, aksi anarkis dan

beberapa cara lainnya yang bertolak belakang dengan ajaran Islam.

Tujuan utama yang ada dalam diri organisasi tersebut adalah penerapan

Islam secara kaffah. Realitas ini yang kemudian menjadikan Islam

diidentikkan sebagai pelaku teroris.

Sampai saat ini belum ada kesepakatan di antara penganut Islam

tentang istilah yang tepat untuk menggambarkan gerakan radikal. Istilah

Page 49: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

37

yang paling umum adalah ”fundamentalisme” (Zadda, 2002:13).

Sedangkan fundamentalisme sendiri, memiliki definisi sebagai upaya

pelaksanaan Islam secara menyeluruh (kaffah). Pemahaman inilah yang

dimiliki oleh mereka para komunitas yang ingin mengaplikasikan Islam

dari segala aspek ke dalam kehidupan nyata. Esensi yang terkandung

dalam istilah fundamentalis ini yang kemudian dikenal dengan

radikalisme. Beberapa tokoh melekatkan Islam radikal pada komunitas

tertentu. Seperti Azumardi Azra, menggunakan istilah kelompok Islam

garis keras atau Islam radikal dengan menyebut kelompok-kelompok

Sarekat Islam (SI) lokal (Zadda, 2002 :18).

Lain halnya dengan Horace M. Kallen yang dikutip Khamami

bahwa radikalisasi ditandai kecenderungan umum yaitu :

Pertama, radikalisasi merupakan respon terhadap kondisi yang

sedang berlangsung. Biasanya respon tersebut muncul dalam bentuk

evaluasi, penolakan atau bahkan perlawanan. Masalah-masalah yang

ditolak dapat berupa asumsi, ide, lembaga atau nilai-nilai yang dapat

dipandang bertanggung jawab terhadap keberlangsungan kondisi yang

sedang ditolak.

Kedua, radikalisasi tidak berhenti pada upaya penolakan,

melainkan terus berupaya mengganti tatanan tersebut dengan suatu

bentuk tatanan lain. Ciri ini menunjukkan bahwa radikalisasi terkandung

suatu program atau pandangan dunia (world view) tersendiri. Kaum

Page 50: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

38

radikalis berupaya kuat untuk menjadikan tatanan tersebut sebagai ganti

dari tatanan yang sudah ada.

Ketiga, kuatnya keyakinan kaum radikalis akan kebenaran

program atau ideologi yang mereka bawa. Sikap ini pada saat yang sama

dibarengi dengan penafian kebenaran dengan sistem lain yang akan

diganti. Dalam gerakan sosial, keyakinan tentang kebenaran program

atau fislosofi sering dikombinasikan dengan cara-cara pencapaian yang

mengatasnamakan nilai-nilai ideal seperti kerakyatan atau kemanusiaan.

Akan tetapi, kuatnya keyakinan ini dapat mengakibatkan munculnya

sikap emosional yang menjurus pada kekerasan (Zadda, 2002 : 16-17)

Dari uraian yang dikemukakan Horace, penganut Islam radikal

bisa diidentifikasi. Melalui tiga ciri yang dipaparkan Horace, bisa dilihat

siapa dan bagaimana komunitas radikal yang sebenarnya.

Buku yang mengulas Gerakan Salafi Radikal di Indonesia

(Jamhari & Jajang, 2004: 19) mengatakan bahwa gerakan Islam garis

keras, dari sudut teologis, diinspirasikan oleh pemahaman agama yang

cenderung tekstual. Pendekatan ini sering juga disebut sebagai

pendekatan skripturalis. Pendekatan ini juga mereka gunakan untuk

melihat sejarah Islam pada zaman dahulu yaitu di mana Islam

mengalami zaman keemasan. Realitas ini yang kemudian dijadikan

sebagai sebuah teks yang harus diwujudkan secara apa adanya di era

sekarang. Dalam buku tersebut juga disebutkan beberapa organisasi yang

bisa dikelompokkan sebagai komunitas militan, yaitu MMI (Majelis

Page 51: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

39

Mujahidin Indonesia), FPI (Front Pembela Islam), dan FKAWJ (Forum

Komunikasi Ahli Sunnah Wal Jama’ah).

Kallen juga memberikan ciri-ciri para penganut Islam radikal

dalam empat hal yaitu

Pertama, mereka memperjuangkan Islam secara kaffah

(totalistik); syariat Islam sebagai hukum negara, Islam sebagai dasar

negara, sekaligus Islam sebagai sistem politik sehingga bukan demokrasi

yang menjadi sistem politik nasional. Kedua, mereka mendasarkan

praktek keagamaannya pada orientasi masa lalu (salafy). Ketiga, mereka

sangat memusuhi Barat dengan segala produk peradabannya, seperti

sekularisasi dan modernisasi. Keempat, perlawanannya dengan gerakan

liberalisme Islam yang tengah berkembang di kalangan Muslim

Indonesia.(zada, 2002 : 19)

Ciri-ciri seperti disebutkan Kallen, merupakan indikator-

indikator yang bisa dijadikan parameter untuk menunjuk komunitas

Islam radikal.

Indikator-indikator yang diungkapkan Kallen merupakan

parameter dalam mengidentifikasi paham Islam radikal yang

dimaksudkan. Secara sederhana Islam radikal adalah kelompok yang

mempunyai keyakinan ideologis tinggi dan fanatik yang mereka

perjuangkan untuk menggantikan tatanan nilai dan sistem yang sedang

berlangsung (Jamhari, & Jajang, 2004 : 2). Sikap fanatisme yang

menjadikan komunitas ini menghalalkan segala cara dan bersikap

Page 52: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

40

anarkis dalam mengimplementasikan nilai-nilai syariah dalam

kehidupan. Sedangkan komunitas Islam radikal yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah komunitas yang memiliki idealisme tersebut dengan

motivasi utama yaitu implementasi Islam secara kaffah (totalitas).

3.3.2.Munculnya Paham Islam Radikal

Satu peristiwa yang sering dijadikan momen radikalisme di

kalangan Islam adalah Revolusi Islam Iran pada 1979 (Asfar,2003 : 58).

Pada peristiwa tersebut Islam berhasil menjadikan syariat sebagai simbol

untuk menggulingkan pemerintahan yang sedang berkuasa, Syah Reza

Pahlevi. Peristiwa ini juga menjadi tonggak berdirinya negara Islam

(Asfar, 2003: 58). Namun jauh sebelumnya yaitu pada masa kehancuran

Negara Islam I timur tengah, telah muncul aliran wahabisme yang

memiliki konsep untuk mengaplikasikan konsep syariat pada semua

aspek, termasuk di antaranya idiologi Negara. Mereka berasumsi bahwa

syariat Islam merupakan satu-satunya konsep yang baik untuk dijadikan

landasan sebuah Negara.

Dengan berdirinya Negara Islam, secara otomatis syariat menjadi

dasar negara, sistem perpolitikan juga berdasarkan syariat Islam.

Artinya, semua peraturan yang meliputi segala aspek yang diberlakukan

di negara tersebut secara keseluruhan berdasar atas Islam. Sehingga

penerapan Islam secara kaffah dapat tercapai dengan sendirinya. Berawal

dari peristiwa tersebut, kaum muslimin mencoba memperjuangkan

Page 53: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

41

syariat Islam untuk diterapkan ke seluruh penjuru dunia. Dari sini-lah

kemudian muncul paham Islam radikal.

Muhamad Asfar dalam bukunya Islam Lunak Islam Radikal

mengutarakan adanya faktor yang mengakibatkan munculnya paham

Islam radikal, yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar. Faktor dari

dalam ini lebih banyak berkaitan dengan penafsiran konsep jihad yang

dipahami oleh sebagian penganut Islam (Asfar,2003 : 62). Penafsiran

jihad yang selalu diidentikkan dengan perang menjadikan Islam

memandang dunia ini dalam dua kategori. Pertama yaitu negara non

muslim yang sepatutnya diperangi, dan negara-negara yang harus

ditundukkan. Pada ekspansi pendudukan ini yang tak jarang disertai

dengan senjata, bom dan teror terhadap perpolitikan suatu negara. Hal

ini dikarenakan implementasi yang salah tentang jihad selalu

diidentikkan dengan perang suci.

Sedangkan faktor luar ini bisa dalam bentuk reaksi terhadap

modernisasi yang dilakukan barat terhadap dunia Islam (Asfar, 2003 :

67). Penolakan terhadap modernisasi biasa ditampakkan dengan

penolakan penggunaan produk-produk negara yang mayoritas

penduduknya beragama non muslim, seperti Amerika, Inggris dan Israel.

Namun perkembangan terakhir, radikalisme didorong kondisi sosial

ekonomi internasional yang dianggap tidak adil bagi kaum muslimin.

Realitas ini kemudian memunculkan reaksi menolak ketidakadilan

ekonomi yang cenderung dikuasai negara-negara non muslim.

Page 54: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

42

Dua faktor tersebut memperjelas siapa penganut Islam radikal

dan bagaimana awal mula muncul pemahaman radikal dalam Islam. Dari

uraian di atas juga bisa ditarik kesimpulan bahwa pemahaman radikal

muncul sebagai akibat pemahaman jihad yang kemudian menimbulkan

defiasi makna, dan penolakan atas modernisasi yang dinilai tidak sesuai

dengan pengalaman keagamaan (salafy).

Salafy sendiri memiliki arti dari bahasa Arab salaf yang artinya

lalu atau klasik (Turmudi & Sihbudi, 2005 : 14). Akan tetapi salafi yang

dimaksud di sini dilihat dari makna secara terminologi yaitu penisbatan

terhadap orang-orang yang mempraktekkan Islam sebagaimana

dianjurkan atau dipraktekkan olah Nabi (Turmudi & Sihbudi, 2005 :

154) Para penganut ajaran ini biasa ditandai dengan apa yang mereka

kenakan dan perilaku mereka sehari-hari. Asumsi yang ada pada benak

mereka adalah melakukan sunnah Rasul seperti memakai jubah, cadar

dan lain sebagainya.

Gerakan salaf di Indonesia muncul pada tahun 1990-an, yakni

ketika mulai banyak pelajar Indonesia yang dari Timur Tengah kembali

ke tanah air, yang bukan saja mempunyai pengetahuan Islam yang

memadai tetapi juga mempunyai concern melaksanakan Islam ‘secara

benar’(Jamhari,& Jajang , 2004 : 17). Dari sinilah paham Islam radikal

mulai muncul dan masuk ke Indonesia.

Page 55: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

43

3.3.3.Islam Radikal di Indonesia

Pada masa Orde Baru di mana partai politik hanya diikuti tiga

kelompok yaitu PPP, Golkar dan PDI, menjadikan kebebasan berpolitik

sedikit terhambat. Di samping itu, posisi partai politik Islam semasa

pemerintahan Orde Baru tidak mendapatkan ruang untuk menyuarakan

secara bebas aspirasi mereka. Walaupun disediakan sebuah partai untuk

menampung aspirasi politik Islam, tetapi mereka tidak dapat

menyuarakannya sesuai dengan aspirasi mereka. (Jamhari & Jajang,

2004 : 36). Runtuhnya rezim Orde Baru yang memberikan kebebasan

setiap orang untuk berkumpul dan mengeluarkan pendapat,

memunculkan suasana lain.

Kebebasan berorganisasi dan mengeluarkan pendapat diberikan

secara mutlak kepada masyarakat. Kondisi semacam ini memberi angin

segar kepada mereka komunitas yang sebelumnya hanya mampu

bergerak di bawah tanah, seperti halnya komunitas Islam garis keras.

Berbagai kelembagaan muncul dengan nama dan dasar atau asas masing-

masing. Berbeda dengan masa Orde Baru dimana setiap kelembagaan

harus berasas pancasila atau yang kerapkali disebut asas tunggal.

Runtuhnya masa kepemimpinan otoriter yang menjadikan

perubahan peta perpolitikan berubah dengan cepat. Hal itu terlihat dari

beramai-ramainya orang mendirikan partai politik sebagai kendaraan

untuk dalam kekuasaan (Jamhari & Jajang, 2004 : 37). Pada pemilu

tahun 1999 terdapat lebih dari 150 partai yang mendaftarkan diri, tetapi

Page 56: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

44

hanya 48 partai yang berhak menjadi kontestan dalam pemilihan umum

secara resmi. Ideologi maupun program yang diusung oleh partai-partai

juga sangat beragam; dari isu agama hingga isu kemiskinan dan isu

rakyat kecil-wong cilik (Jamhari & Jajang, 2004 : 37). Hal ini dipicu

dengan penghapusan asas tunggal yang diterapkan pada masa Orde

Baru.

Partai-partai Islam muncul dengan asas dan tujuan yang berbeda.

Dengan kata lain politik Islam mulai mewarnai kehidupan di Indonesia.

Pada konteks semacam ini politik Islam bisa dilihat dari berbagai macam

ukuran dan pada intinya ada dua dimensi dari orientasi politik Islam

yakni orientasi nilai-nilai politik simbolik Islam dan orientasi atas politik

Islam sebagai tuntutan legal spesifik (Jamhari, & Jajang , 2004 : 213).

Dua dimensi ini mampu memetakan antara partai politik Islam

yang secara prinsip benar-benar menginginkan sebuah konsep

kenegaraan yang lebih baik dan partai politik Islam yang hanya

mengambil keuntungan untuk mencapai posisi puncak dalam

pemerintahan. Semisal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang

mengusung penerapan syariat Islam di Indonesia, ternyata mampu

meraih suara yang cukup signifikan dibanding pemilu sebelumnya.

Meskipun PKS dalam hal ini nota bene komunitas yang ingin

mewujudkan Islam kaffah, namun partai ini mampu menarik simpati

masyarakat dengan perilaku yang di terapkannya.

Page 57: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

45

Persoalan muncul ketika sebuah kelembagaan atau institusi

mengusung nilai-nilail ke-Islam-an kaffah dengan sarana yang

mengundang respon negatif masyarakat. Semisal dengan adanya

tindakan anarki kepada komunitas yang dinilai tidak Islami. Tindakan-

tindakan yang secara sepihak oleh komunitas tersebut dianggap sebagai

tindakan positif, justru memunculkan image negatif dimata masyarakat.

Satu contoh sebagaimana diketahui bersama teror bom dalam bentuk

peledakan bom sebagaimana terjadi di Bali, (Marpaung & Al Araf 2003

: 37), kemudian pengrusakan terhadap kafe-kafe dan diskotik di

beberapa daerah.

Timbulnya salah pengertian tentang Islam oleh sebagian kaum

muslim, termasuk mempersepsikan Islam dengan kekerasan atau

terorisme, sejak dulu kala sampai sekarang tidak saja dipengaruhi oleh

pemahaman dan pemikiran positivistik (legal formal). Suatu metode

pemikiran yang melihat persoalan interaksi sosial kompleks hanya

dilihat dari segi tekstual, halal, haram, hak, dan kewajiban.

Konsekuensional dari model pemikiran ini adalah menjadikan sebagian

umat Islam tidak mampu membedakan antara mana yang merupakan

esensi ajaran Islam, dan mana pula yang tergolong budaya lokal atau

Arab. (Thontowi, 2004 : 15)

Sampai saat ini dakwah pelaksanaan Islam secara kaffah atau

fundamental masih berlangsung dan terus berlangsung. Bahkan proses

pendakwahan diusung masing-masing organisasi yang berbeda nama

Page 58: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

46

seperti Hizbut Tahrir, DDI (Dewan Dakwah Islamiyah) dan beberapa

ormas Islam yang memiliki pemahaman Islam radikal. Fenomena

kelompok garis keras yang mengusung isu-isu agama-pelaksanaan

syariat Islam pemberantasan maksiat dan semacamya dapat diartikan

sebagai strategi politik untuk meraih dukungan masa (Jamhari & Jajang,

2004 : 38). Realitas di atas merupkan gambaran pergerakan komunitas

Islam radikal dari aspek keorganisasian atau kelembagaan.

Radikalisasi tidak hanya berkutik pada lingkungan politik

melainkan melebar pada lingkungan pendidikan. Banyak pesantren-

pesantren yang tengah terkontaminasi ajaran-ajaran Islam garis keras.

Semisal Pondok pesantren yang berada di kawasan Ngruki (Al

Mukmin). Pesantren adalah lembaga yang mengajarkan pendidikan

keagamaan secara menyeluruh. Dengan kata lain, pesantren lebih

mengkhususkan pendidikan agama Islam sebagai materi pokoknya.

Walaupun demikian lembaga ini membuka diri untuk mengadopsi sistem

pembelajaran mutakhir melalui penambahan pelajaran, khususnya yang

berkaitan dengan ilmu-ilmu pengetahuan non agama (Turmudzi &

Sihbudi, 2005 : 131). Masyarakat muslim pada umumnya tertarik dengan

pola pendidikan pesantren. Setidaknya peningkatan iman dan pendidikan

ahlaq terdapat di dalamnya.

Tidak bisa dipungkiri bahwa penanaman sikap tawadlu’ kepada

kiai sangat diterapkan dalam kelembagaan tersebut. Realita semacam ini,

tanpa disadari menumbuhkan sikap militansi yang kuat. Kondisi yang

Page 59: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

47

semacam ini merupakan sasaran empuk bagi penganut Islam radikal

untuk berdakwah dalam menyebarkan ajarannya. Semisal Pondok

Pesantren Al Mukmin Ngruki. Lembaga ini didirikan oleh orang-orang

yang kritis terhadap kebijakan-kebijakan yang dianggap tidak sesuai

dengan syari’at Islam. Dengan proses yang berkelanjutan lembaga ini

mampu membentuk wadah yang semula madrasah menjadi tempat

pengkaderan generasi muda muslim (Turmudzi & Sihabudi, 2005 : 134)

KH.Wahyudin salah satu wakil pemimpin pesantren Al Mukmin

menyatakan bahwa:

“Syariat Islam bukan salah satu, tapi satu-satunya yang dapat menyejahterakan umat, karena Islam sendiri mengatur dunia dan akhirat. Dalam pandangan kami tugas kepemimpinan Islam itu adalah menyejahterakan umat di dunia dan akhirat. Tentu pemahaman seperti ini perlu disosialisasikan dan perlu diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara”(Turmudzi & Sihbudi, 2005 : 135)

Ungkapan yang dikutip dalam buku Islam dan Radikalisme di

Indonesia tersirat bahwa para ulama di pesantren al Mukmin memiliki

pemahaman bahwa penerapan konsep syariat dirasa mampu

mensejahterakan masyarakat dunia pada umumnya dan masyarakat

muslim pada khususnya. Oleh karena itu, mereka bertekad untuk

memperjuangkan penerapan syariat Islam baik dari segi politik budaya

maupun segi yang lainnya.

Konsep pesantren yang militan dan patuh pada kiai menjadikan

mereka para ulama dengan mudah mendoktrin ajaran-ajaran atau

perilaku yang pada intinya pemberlakuan konsep syariat atau mencapai

Page 60: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

48

Islam kaffah (menyeluruh). Ajaran-ajaran tersebut pada umumnya

dikemas dalam konsep jihad yang selalu diidentikan dengan peperangan

dan kekerasan.

Meskipun begitu, Islam radikal sangat dimungkinkan tidak bisa

berkembang secara pesat di Indonesia. Hal ini dikarenakan kultur bangsa

Indonesia yang lebih memandang konsep perdamaian dalam beragama.

Dengan kata lain, Islam radikal di Indonesia hanya berkembang pada

komunitas tertentu, dan pada waktu tertentu bahkan selalu mengalami

pertentangan oleh masyarakat Indonesia.

3.3.4. Gambaran Islam Radikal di Semarang

Fenomena mobilisasi Islam radikal di Semarang sekarang bisa

jadi terinspirasi oleh gerakan para tokoh, di samping secara kebetulan

banyak dari tokoh-tokoh tadi yang sudah kembali ke Semarang setelah

reformasi. Para tokoh ini kembali menyuarakan formalisasi syariat

Islam. Perlu dicatat adalah bahwa tokoh-tokoh Masyumi seperti

Mohammad Natsir juga ikut memberi inspirasi terhadap mereka. Natsir,

menurut salah seorang pengurus pesantren Ngruki, adalah orang yang

memberikan gagasan awal untuk mendirikan pesantren Ngruki.

Ketokohannya dan konsistensinya dalam memperjuangkan formalisasi

syariat Islam melalui struktur kenegaraan dengan mengedepankan cara-

cara yang demokratis, telah membuatnya menjadi tokoh yang dirujuk

oleh kelompok yang menghendaki masuknya syariat Islam dalam

perundang-undangan nasional.

Page 61: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

49

Lepas dari pengaruh tokoh di atas dalam memberikan inspirasi,

apa yang nampaknya paling mendorong hadirnya gerakan Islam radikal

di Semarang adalah munculnya beberapa kejadian yang dianggap

merugikan posisi Islam. Dengan kata lain, ada beberapa faktor yang

membuat gerakan Islam radikal di Semarang muncul.

(http://swaramuslim.net/printerfriendly.php?id=2331_0_1_0_C, diakses

tanggal 1 Februari 2008).

Konflik Ambon tahun 1999 merupakan faktor pendorong

munculnya gerakan-gerakan ini karena dalam konflik tersebut

pemerintah dianggap membiarkan terjadinya pembantaian umat Islam

oleh kalangan Kristiani di Ambon. Konflik Ambon yang menyebabkan

terbantainya umat Islam, telah mengusik rasa persaudaraan Islam

masyarakat Semarang. Karena Umat Islam itu bagaikan satu tubuh yang

bilamana satu bagian dari tubuh itu sakit maka akan sakitlah anggota

tubuh lainnya. Pembantaian di Ambon itu dianggap juga sebagai

pembantaian terhadap umat Islam secara keseluruhan. Setidaknya

demikianlah yang dirasakan oleh para tokoh dan pemuda Islam di

Semarang. Dalam konteks ini, gerakan-gerakan Islam yang muncul

dengan mengusung bendera Islam itu bertujuan untuk membantu dan

meminimalkan ketertindasan saudaranya di Ambon. Para elit gerakan ini

siap tampil membela kepentingan Islam meskipun harus berhadapan

dengan negara.

Page 62: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

50

Selain itu, munculnya gerakan-gerakan Islam radikal ini

sebenarnya dipicu oleh apatisnya aparat pemerintah dalam menegakkan

aturan yang berlaku. Termasuk dalam hal ini adalah tidak berfungsinya

partai politik dalam membawa aspirasi mereka. Kondisi sosial

masyarakat Semarang yang penuh dengan kemaksiatan seperti hadirnya

tempat-tempat prostitusi dan beredarnya minuman keras secara bebas,

tidak mendapat perhatian para politisi sehingga umat Islam di sini

merasa tersinggung.

http://swaramuslim.net/printerfriendly.php?id=2331_0_1_0_C, diakses

tanggal 1 Februari 2008).

Perlu dicatat bahwa di samping masalah-masalah yang terjadi di

dalam negeri, apa yang ikut mendorong munculnya gerakan Islam

radikal adalah adanya kejadian-kejadian internasional. Tidak bisa

dipungkiri bahwa aspek internasional juga telah meningkatkan intensitas

gerakan-gerakan radikal dalam melakukan aksinya, termasuk yang

berlingkup lokal seperti di Semarang ini. Kejadian World Trade Centre

pada 11 September 2001 yang menguatkan dugaan buruk Amerika

mengenai adanya gerakan Islam radikal di Asia Tenggara dan diduga

memiliki hubungan dengan Osama Bin Laden, telah memunculkan

reaksi keras di kalangan tokoh Islam Semarang karena mereka sama

sekali tidak terlibat dalam tragedi tersebut dan tidak melakukan kontak

dengan gerakan radikal Osama.

Page 63: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

51

Dari sini bisa dikatakan bahwa apa yang mendorong munculnya

gerakan Islam radikal di Semarang adalah banyak faktor, mulai dari

adanya kaitan historis, di mana gerakan serupa pernah muncul di zaman

Orde Baru, apatisnya aparat negara dalam memberantas kemaksiatan,

sampai pada faktor internasional, seperti tuduhan pihak Amerika yang

menyamakan Islam dengan terorisme. Faktor-faktor ini hadir secara

bersamaan, dan mendorong kalangan Islam di Semarang, termasuk

kalangan mudanya untuk meresponnya.

(http://swaramuslim.net/printerfriendly.php?id=2331_0_1_0_C, diakses

tanggal 1 Februari 2008).

Realitas menunjukkan bahwa ada kelompok-kelompok di dalam

Islam yang menggunakan simbol Islam di dalam mencapai tujuannya,

termasuk melalui cara-cara radikal. Untuk memahami munculnya

gerakan-gerakan radikal di kalangan Islam, yaitu faktor dari dalam Islam

dan faktor dari luar Islam. faktor dari dalam ini lebih banyak berkaitan

dengan penafsiran konsep jihad yang dipahami oleh sebagian penganut

Islam. Penganut gerakan-gerakan Islam radikal umumnya didorong oleh

pemahaman mereka tentang konsep jihad yang dimaknai sebagai perang

terhadap lawan non muslim. Mereka selalu melihat dunia ini dalam dua

kaca mata (negeri non muslim atau perang) dan negeri Islam.

(http://swaramuslim.net/printerfriendly.php?id=2331_0_1_0_C, diakses

tanggal 1 Februari 2008).

Page 64: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

52

Implementasi konsep jihad lebih banyak dipahami sebagai

perang suci. Jihad dipahami sebagai kewajiban setiap muslim

menegakkan kalimat Allah di muka bumi ini melalui kekuatan dan

perang. Akibatnya, banyak kaum muslimin yang rela sebagai martir

untuk melakukan perang atas nama agama. Kelompok ini merujuk ayat-

ayat al-Qur'an yang membenarkan tindakan jihad dalam pengertian

perang suci, melawan kezaliman, sebagaimana yang pernah disebut oleh

Imam Samudra, pelaku Bom Bali, bahwa ada 28 ayat al-Qur'an yang

memerintahkan umat Islam untuk berjihad, sebagai dasar untuk

membunuh musuh.

Cara memahami dan menafsirkan teks-teks agama dari sebagian

besar pesantren-pesantren di Indonesia boleh dikatakan bersifat moderat.

Hal ini, paling tidak, terlihat dari cara pandang NU dan Muhammadiyah,

dua organisasi yang memiliki pesantren-pesantren terbesar di Indonesia.

Keduanya, misalnya, tidak berniat memperjuangkan negara Islam di

Indonesia. Konteks Indonesia yang plural dan konteks kekinian,

merupakan dua hal penting yang menjadi pertimbangan mengapa negara

Islam bukan menjadi perjuangan utama NU dan Muhammadiyah.

(http://swaramuslim.net/printerfriendly.php?id=2331_0_1_0_C, diakses

tanggal 1 Februari 2008).

Page 65: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

53

BAB IV

STRATEGI DAKWAH PCNU KOTA SEMARANG DALAM

MEMBENTENGI WARGA NAHDLIYIN DARI ALIRAN ISLAM

RADIKAL

4.1. Pandangan PCNU Kota Semarang terhadap Paham Islam Radikal

Secara terminologi definisi radikal sulit dirumuskan. Namun bukan

berarti radikal tidak bisa dimaknai secara keseluruhan. Radikal sering

dikaitkan dengan teroris. Bahkan sudah menjadi icon bahwa penganut paham

Islam radikal adalah mereka komunitas teroris. Meski hampir semua pemuka

Islam jelas menolak adanya pengkaitan antara Islam dengan terorisme (Asfar,

2003 : 57).

Dalam perspektif oganisatoris, pandangan Pengurus Cabang Nahdlatul

Ulama (PCNU) Kota Semarang mengenai Islam radikal sebagai berikut :

PCNU Kota Semarang mengidentifikasi pola pergerakan Islam radikal

yang dalam perkembangannya di Kota Semarang belum mencapai pada level

kasus. Namun demikian karakteristik yang dapat dibaca sebagai berikut:

Pertama, Islam radikal cenderung menggunakan interpretasi tekstual. Dalam

menafsirkan ajaran Islam khususnya teks al-Qur'an dan hadits hanya sebatas

pemahaman yang kaku tanpa memperdulikan konteks ayat. Dalam

menafsirkan al-Qur'an tidak berusaha membedah asbab al-nuzul, historical

approach juga menafikan keberadaan tafsir yang sudah bersifat standar

misalnya mengabaikan tafsir al-Maragi, tafsir Ibnu Kasir dan lain-lain.

Page 66: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

54

Demikian pula dalam memahami hadits menafikan asbab al-wurud apalagi

persoalan tahrij. Sehingga kualitas dan otentisitasnya menjadi terabaikan.

Pemahaman seperti ini bukan saja keliru melainkan terjadi pendistorsian

ajaran Islam.

Kedua, Islam radikal cenderung keras dan revolusioner. Konotasi

keras bukan sebagai pelabelan tanpa alasan, namun hal itu akibat dari

perbuatannya yang merusak sendi-sendi kemanusiaan. Mereka bertindak tanpa

menseleksi pihak mana yang salah. Kenyataan menunjukkan mereka

menggunakan cara membumi hanguskan orang-orang yang tidak bersalah.

Semua agama tidak ada yang memberi simpati terhadap tindakan biadab.

Demikian pula aksi revolusioner telah menghilangkan aspek-aspek sunatullah

yang segalanya seharusnya bertahap. Namun kenyataan tindakannya ingin

merubah dalam waktu singkat.

Ketiga, Islam radikal terobsesi ingin meletakkan syari'at Islam sebagai

ajaran yang final tanpa bisa ditawar lagi. Mereka sangat mendahulukan arti

sebuah simbol ke Islaman. Mereka menginginkan dengan paksa agar dalam

konstitusi negara dicantumkan asas atau dasar syari'at Islam tanpa melihat

pihak minoritas non muslim. Mereka tidak menyadari bahwa kitab fikih pun

masih mengandung khilafiah yang ketika dalam implementasinya bisa terjadi

tarik menarik, klaim mazhab yang paling benar dan pendapat yang paling

baik. Persoalan ini disederhanakan dengan mengatakan penegakan syari'at

Islam bisa menyelamatkan umat manusia. Mereka menganggap bahwa agama

Islam serba lengkap dan semua persoalan kenegaraan dan masyarakat serta

Page 67: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

55

persoalan kepemimpinan sudah ada aturannya secara rinci dalam al-Qur'an

dan hadits. Mereka melihat tidak ada alasan bagi orang yang menolak

penegakan syari'at Islam. Hukum hudud, diat, jarimah, qisas merupakan

sistem hukuman yang paling terbaik sedangkan hukum di luar kerangka itu

sebagai kekafiran yang tak termaafkan.

Keempat, Islam radikal menghendaki pelaksanaan ajaran Islam secara

kaaffah. Mereka menginginkan Islam berlaku dalam kehidupan negara dan

bangsa secara utuh sesuai dengan originalitasnya ajaran Islam. mereka

meniadakan arti dan peran penting ijtihad dan mereka mematikan nilai-nilai

akal manusia.

Kelima, Islam radikal sangat membenci dan menolak semua produk

yang lahir dan dikembangkan dari Barat. Mereka menganggap seluruh budaya

dan perkembangan peradaban Barat telah menjerumuskan manusia dalam

penderitaan. Mereka menilai tidak ada satu pun produk Barat yang boleh

diadopsi atau diterima apalagi dikembangkan. Mereka menganggap peradaban

Islam jauh lebih tinggi dan umat Islam tinggal melanjutkan saja zaman

keemasan Islam

Keenam, Islam radikal anti toleransi dan cenderung fanatik. Mereka

tidak bisa menerima perbedaan agama, penghormatan terhadap agama lain

dianggap sebagai penyimpangan dari akidah. Islam radikal tidak bersedia

interaksi atau berhubungan muamalah dengan umat lain yang non Islam.

Klaim kebenaran dan penyudutan terhadap agama menjadi wajah aslinya

Islam radikal.

Page 68: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

56

Ketujuh, Islam radikal menghalakan segala cara. Untuk bisa

mewujudkan cita-citanya, Islam radikal tanpa segan-segan merampok

kekayaan orang lain guna membiayai operasinya. Mereka menghalalkan cara-

cara perampokan demi perjuangan.

Kedelapan, Islam radikal selalu mengkaitkan perjuangannya dengan

konsep jihad. Bagi Islam radikal, jihad adalah perang fisik yaitu memerangi

orang kafir atau orang Islam yang tidak sepaham dengannya walaupun pihak

lawan tidak melakukan agresi. Bagi Islam radikal yang tidak sepaham

dengannya dianggap telah melakukan agresi terselubung, karena itu Islam

radikal membenarkan offensive dalam situasi dan kondisi apa pun

(Dokumentasi PCNU Kota Semarang periode tahun 2001-2006 “Deskripsi

Islam Radikal”).

Menurut Drs. HM. Hamdani Yusuf sebagai Wakil Rais (wawancara

Tanggal 24 Juli 2007), secara sederhana yang dimaksud dengan kelompok

"Islam radikal" adalah kelompok yang mempunyai keyakinan ideologis tinggi

dan fanatik yang mereka perjuangkan, untuk menggantikan tatanan nilai dan

sistem yang sedang berlangsung. Dalam kegiatannya mereka seringkali

menggunakan aksi-aksi yang keras, bahkan tidak menutup kemungkinan kasar

terhadap kegiatan kelompok lain yang dinilai bertentangan dengan keyakinan

mereka. Secara sosio-kultural dan sosio-religious, kelompok radikal ini

mempunyai ikatan kelompok yang kuat dan menampilkan ciri-ciri penampilan

diri dan ritual mereka yang khas. Kelompok "Islam radikal" seringkali

Page 69: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

57

bergerak secara bergerilya, walaupun banyak juga yang bergerak secara

terang-terangan.

Menurut Drs. HM. Hamdani Yusuf, harus dicatat pula bahwa

terkadang sebuah kelompok memiliki perbedaan karakteristik dengan

kelompok yang lain walau keduanya memiliki tujuan yang sama. Sebagai

contoh, karakteristik ideologis dan derajat puritanitas yang diadopsi oleh FPI

tentu berbeda dengan Darul Arqam, tapi keduanya bertemu dalam tujuan yang

sama yakni menegakkan syariat Islam di Indonesia.

Karena itu menurut Drs. HM. Hamdani Yusuf, perlu ditegaskan sejak

awal bahwa keragaman dan kompleksitas gerakan-gerakan seperti ini tetap

diakui sesuai dengan kenyataan sosialnya masing-masing. Dengan kata lain,

suatu kelompok dapat dianggap sebagai "Islam radikal" jika kelompok itu

memiliki semua, atau paling tidak, tiga karakteristik. Hal ini diharapkan

mampu memberikan gambaran yang unik tapi utuh, serta kuat secara

konseptual dan metodologis atas gerakan yang disebut sebagai "Islam radikal"

ini.

Menurut KH Shodiq Hamzah sebagai Mustasyar (wawancara Tanggal

25 Juli 2007), berbicara Islam radikal, maka pertanyaan penting yang

mengemuka adalah apa warna ideologi yang khas dari sebuah gerakan "Islam

radikal"? Harus dicermati bahwa dalam beberapa literatur, istilah-istilah yang

digunakan untuk menggambarkan sebuah fenomena kontemporer

"fundamentalisme" dalam Islam tidaklah seragam. Karena itu, istilah "Islam

radikal" seringkali dipakai secara overlapping dengan istilah "Islam

Page 70: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

58

fundamentalis" atau 'Islam revivalis'. John L. Esposito, sebagai misalnya,

lebih suka menggunakan istilah 'Islam revivalis untuk menunjuk gerakan

Islam kontemporer itu.

Menurut KH Shodiq Hamzah, secara umum, meminjam terminologi

Esposito, dapat diidentifikasi beberapa landasan ideologis yang dijumpai

dalam gerakan-gerakan tersebut, yakni pertama, kelompok-kelompok ini

berpendapat bahwa Islam adalah sebuah pandangan hidup yang komprehensif

dan bersifat total. Dengan demikian, Islam itu tidak bisa dipisahkan dari

kehidupan politik, hukum, dan masyarakat.

Kedua, mereka seringkali menganggap bahwa ideologi masyarakat

Barat yang sekular dan cenderung materialistis harus ditolak. Mereka juga

meyakini bahwa masyarakat Muslim telah gagal membangun masyarakat

beragama yang ideal karena telah berpaling dari jalan lurus' sesuai dengan

ajaran Islam dengan mengikuti cara pandang Barat yang sekular dan

materialistis tersebut.

Ketiga, mereka cenderung mengajak pengikutnya untuk kembali

kepada Islam sebagai sebuah usaha untuk perubahan sosial. Perubahan ini

hanya mungkin dilakukan dengan mengikuti sepenuhnya ajaran-ajaran Islam

yang otentik seperti Al-Qur'an dan Sunnah.

Keempat, menurut KH Shodiq Hamzah karena ideologi masyarakat

Barat harus ditolak, maka secara otomatis peraturan-peraturan sosial yang

lahir dari tradisi Barat, yang banyak berkembang pada masyarakat Muslim

sebagai sebuah warisan kolonialisme, juga harus ditolak. Sebagai gantinya,

Page 71: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

59

masyarakat Muslim harus menegakkan hukum Islam sebagai satu-satunya

sumber hukum yang diterima.

Kelima, menurut KH Shodiq Hamzah meskipun banyak yang

menganggap kelompok-kelompok ini terlalu mengagung-agungkan kejayaan

Islam di masa lalu yang tercermin pada sikap puritan dalam upaya

pemberlakuan sistem sosial dan hukum yang sesuai dengan masa Nabi

Muhammad dan dengan jelas menolak ideologi masyarakat Barat, tapi pada

kesempatan yang sama, kelompok-kelompok ini sebenarnya tidak menolak

modernisasi. Setidaknya mereka tidak menolak modernisasi, seperti juga

halnya mereka tidak menolak sains dan teknologi, sejauh hal-hal ini tidak

bertentangan dengan standar ortodoksi keagamaan yang telah mereka anggap

mapan dan merusak sesuatu yang mereka anggap sebagai kebenaran yang

sudah final. Terlebih lagi, jika memungkinkan, hal-hal itu dapat

disubordinasikan ke dalam nilai-nilai dan ajaran-ajaran Islam. Untuk itu,

kelompok ini secara umum, sebagaimana layaknya kelompok masyarakat lain

yang merupakan bagian dari masyarakat yang hidup di dunia modern,

sesungguhnya hanya menentang penyimpangan-penyimpangan abad modern.

Terkadang, justru banyak contoh yang dapat menunjukkan bagaimana

kelompok-kelompok ini menggunakan sains dan teknologi sebagai alat atau

"senjata" untuk memperkuat basis sosial masyarakat Islam sekaligus melawan

Barat itu sendiri. Ilustrasi menarik yang dapat dikemukakan di sini adalah

bagaimana dalam sosialisasi gagasan dan demonstrasi-demonstrasi yang

dilakukan oleh beberapa gerakan Islam tersebut, penggunaan alat-alat

Page 72: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

60

komunikasi modern seperti telepon seluler dan internet bukan merupakan hal

yang tabu dalam mendukung keberhasilan aksi mereka.

Keenam, mereka berkeyakinan bahwa upaya-upaya Islamisasi pada

masyarakat Muslim tidak akan berhasil tanpa menekankan aspek

pengorganisasian ataupun pembentukan sebuah kelompok yang kuat.

Meskipun terkadang berskala kecil, kelompok yang dibangun biasanya secara

ideologis berkarakter kuat, dengan mengandalkan sebagian anggota kelompok

yang lebih terdidik dan terlatih. Dengan cara seperti inilah, mereka dapat

meyakinkan para pengikutnya untuk menjalankan tugas suci keagamaan

dalam rangka menegakkan hukum Islam.

Menurut KH. DR. (Hc) Moh Rifa’i sebagai Mustasyar (wawancara

Tanggal 25 Juli 2007) melihat berbagai gejala yang lebih kontemporer, apa

yang diperlihatkan para aktivis gerakan-gerakan aliran Islam radikal terkadang

melampaui beberapa landasan ideologis. Setidaknya terdapat beberapa

karakteristik yang dapat didentifikasi mengapa sebuah. kelompok layak

disebut sebagai "Islam radikal"

Pertama, mereka masih sering menunjukkan mentalitas "perang Salib".

Dalam 'konteks sekarang, hegemoni dunia Barat, khususnya Amerika Serikat,

terhadap bangsa-bangsa lain sering dianggap sebagai salah satu bentuk

"penjajahan baru". Sementara itu, ide-ide mengenai adanya konspirasi dunia

Barat, termasuk di dalamnya gerakan Zionisme Yahudi, yang menentang

Islam dan dunia-Islam tetap berkembang dalam kelompok ini.

Page 73: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

61

Kedua, menurut KH. DR. (Hc) Moh Rifa’i, penegakan hukum Islam

yang juga kerap diupayakan dengan keras oleh kalangan revivalis dan

fundamentalis Muslim tidak lagi dianggap sebagai sebuah jalan alternatif

melainkan sudah menjadi suatu keharusan. Dengan kata lain, tidak ada lagi

jalan yang sah di dalam membentuk sebuah komunitas Muslim yang benar-

benar tunduk kepada Tuhan melainkan dengan jalan menjadikan Islam

sebagai landasan bagi segalanya termasuk di dalamnya kehidupan agama,

sosial dan politik.

Ketiga, menurut KH. DR. (Hc) Moh Rifa’i, terdapat sebuah

kecenderungan untuk melakukan perlawanan terhadap pemerintah berikut

sistem-sistemnya yang mapan tapi dianggap tidak sah, khususnya karena

kurangnya perhatian terhadap masalah penyakit sosial masyarakat yang

mereka identifikasi sebagai maksiat dan kemungkaran. Karena itu, sebagian di

antara kelompok ini tidak lagi mempercayai lembaga-lembaga hukum

pemerintah guna menanggulangi hal tersebut, Mereka percaya bahwa mereka

mampu menanggulangi dan memerangi penyakit sosial itu sendiri dan tentu

saja dengan cara-cara mereka sendiri tanpa mengindahkan ruang publik yang

menjadi milik masyarakat luas. Dalam konteks Indonesia dewasa ini, hal ini

dengan jelas terlihat pada gerakan Front Pembela Islam (FPI).

Keempat, semangat untuk menegakkan agama sebagai lambang

supremasi kebenaran ajaran Tuhan di dunia dengan jalan jihad dengan

sendirinya mendapatkan tempat yang sangat terhormat. Bahkan, melakukan

jihad dengan segenap aspeknya melawan kebatilan, kemunkaran dan musuh-

Page 74: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

62

musuh yang membenci Islam yang mereka yakini merupakan sebuah tugas

keagamaan yang suci. Bahkan, terdapat kesan yang kuat bahwa jihad lebih

dimaknai sebagai sebuah usaha fisik untuk memerangi musuh-musuh Islam.

Kelima, menurut KH. DR. (Hc) Moh Rifa’i, dengan pengalaman

menyaksikan hubungan antara Islam dan Yahudi dalam persengketaan antara

kelompok Muslim dan Yahudi di kawasan Palestina yang kian hari semakin

memburuk, dan masalah pertentangan dan pertikaian antara Islam dan Kristen

yang masih kuat di beberapa kawasan, termasuk di Indonesia, serta isu klasik

kristenisasi, hubungan antara Islam dan Kristen ini secara signifikan

mempengaruhi persepsi kelompok-kelompok 'Islam radikal'. Dalam konteks

ini, kaum Yahudi dan Kristen tidak lagi layak dianggap sebagai kelompok

yang di dalam al-Qur'an disebut sebagai 'Ahli Kitab' melainkan sudah jatuh

sebagai kaum 'kafir' karena sejarah kedua agama tersebut identik dengan

kolonialisme Barat dan zionisme. Kedua pemeluk agama ini secara umum

dianggap sebagai memiliki kesatuan tujuan dalam melakukan konspirasi

melawan Islam dan Dunia Islam.

Menurut H. Tasmat Abdurrahman sebagai Mustasyar (wawancara

Tanggal 26 Juli 2007), bangkitnya gerakan Islam di Indonesia yang lebih

berkarakter radikal mengagendakan perjuangan yang amat kuat terhadap

perbaikan masyarakat, bangsa dan negara baik secara ekonomi, sosial dan

politik yang dibingkai dalam semangat Islam yang formalistik. Secara politik,

biasanya mereka mengeluarkan isu-isu politik yang tidak asing lagi bagi iklim

politik di Indonesia. Isu-isu negara Islam, syariat Islam, dan kepemimpinan

Page 75: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

63

perempuan diangkat ke permukaan. Inilah yang menjadi perdebatan krusial

tentang relasi Islam dan negara di tengah arus transisi.

4.2.Strategi Dakwah PCNU Kota Semarang Dalam Membentengi warga

Nahdliyin Dari Paham Islam Radikal

Dalam perspektif organisatoris, strategi dakwah PCNU Kota Semarang

dalam membentengi warga Nahdliyin dari paham Islam radikal sebagai

berikut:

1. Seminar

program pokok

a. Peningkatan pemahaman tentang motivasi gerakan Islam radikal dalam

ruang lingkup mikro maupun makro

b. Islam dan Pluralisme keberagamaan dalam kajian teologis.

c. Pemahaman Islam secara integral komprehensif

Tujuan

a. Memperkuat idiologi Ahlus Sunnah wal Jama'ah pada masyarakat

Nahdliyin

b. Agar masyarakat Nahdliyin tidak mudah terpengaruh dengan idiologi

non Ahlus Sunnah wal Jama'ah

Pogram kegiatan

a. Diklat pelatih Ahlus Sunnah wal Jama'ah

b. Diklat kader Ahlus Sunnah wal Jama'ah

c. Lailatul Ijtima` : kajian Ahlus Sunnah wal Jama'ah secara rutin setiap

satu bulan sekali, di tingkat PC, MWC dan PR NU.

Page 76: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

64

d. Publikasi hasil kajian Ahlus Sunnah wal Jama'ah dalam bentuk bulletin

2. Pengajian

Program pokok

Peningkatan kualitas keagamaan

Tujuan

Membentengi masyarakat Nahdliyin dari pengaruh paham Islam non

Ahlus Sunnah wal Jama'ah

Pogram kegiatan

a. Survey inventarisasi masjid-masjid NU

b. Memakmurkan dan memberdayakan Masjid-Masjid warga NU

c. Pelatihan ke-ta'mir-an Masjid

3. Bidang kaderisasi

Program pokok

Pendirian komisariat IPNU-IPPNU di sekolah atau madrasah

Tujuan

Untuk meningkatkan kualitas dan militansi kader NU diberbagai tingkatan

Program kegiatan

a. Pelatihan kader NU secara intensif

b. Pendirian komisariat IPNU-IPPNU di sekolah atau madrasah NU dan

pondok pesantren. (Dokumentasi PCNU Kota Semarang)

Page 77: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

65

BAB V

ANALISIS STRATEGI DAKWAH PCNU KOTA SEMARANG DALAM

MEMBENTENGI WARGA NAHDLIYIN DARI ALIRAN ISLAM

RADIKAL

5.1.Pandangan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Semarang terhadap

Paham Islam Radikal

Untuk menganalisis apa yang telah diungkapkan dalam bab tiga skripsi

ini, maka peneliti hendak menganalisis pandangan PCNU Kota Semarang

terhadap paham Islam radikal. Untuk itu analisis meliputi dua hal yaitu

menganalisis gambaran Islam radikal di Kota Semarang dan pandangan

PCNU Kota Semarang perspektif organisatoris.

Sebagaimana telah diutarakan dalam bab tiga, bahwa pada intinya

Islam radikal di Kota Semarang dan pandangan PCNU Kota Semarang

terhadap Islam radikal sebagai berikut:

(a) Islam radikal cenderung menggunakan interpretasi tekstual.

(b) Islam radikal cenderung keras dan revolusioner.

(c) Islam radikal terobsesi ingin meletakkan syari'at Islam sebagai ajaran yang

final tanpa bisa ditawar lagi.

(d) Islam radikal menghendaki pelaksanaan ajaran Islam secara kaaffah.

(e) Islam radikal sangat membenci dan menolak semua produk yang lahir dan

dikembangkan dari Barat.

(f) Islam radikal anti toleransi dan cenderung fanatik.

Page 78: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

66

(g) Islam radikal menghalakan segala cara.

(h) Islam radikal selalu mengkaitkan perjuangannya dengan konsep jihad.

Dalam perspektif oganisatoris, pandangan Pengurus Cabang Nahdlatul

Ulama (PCNU) Kota Semarang mengenai Islam radikal sebagai berikut :

(a) Pada intinya gerakan Islam radikal di lapangan sangat betentangan dengan

nilai-nilai kemanusiaan.

(b) Islam radikal adalah aliran atau paham yang hendak mewujudkan konsep

syariat dalam kehidupan sehari-hari.

(c) Islam radikal merupakan komunitas yang memiliki tujuan untuk

memurnikan ajaran Islam.

(d) Indonesia merupakan negara yang mayoritas beragama Islam, tetapi tidak

berangkat dari sebuah agama.

(e) Islam radikal sebagai kelompok yang berorientasi pada penegakan dan

pengamalan “Islam yang murni”.

(f) Islam radikal hanya bertumpu pada tekstualitas hadits.

(g) Mendefinisikan radikalisme adalah suatu paham atau aliran yang

menghendaki perubahan secara drastis dengan menghalalkan segala cara

termasuk dengan menggunakan kekerasan.

(h) Secara sederhana gerakan Islam radikal adalah suatu gerakan pada dataran

praktis yang dapat mengakibatkan pada aksi kekerasan.

Dari pemaparan di atas, amatlah jelas bahwa ada sebagian kecil

kelompok Islam radikal yang membolehkan penggunaan kekerasan dalam

melaksanakan amar ma`ruf nahi munkar, akan tetapi pemikiran dan

Page 79: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

67

pemahaman tersebut tidaklah tepat, bahkan bertentangan dengan asas-asas,

nilai-nilai universal, dan norma-norma hukum baik menurut sumber Alqur`an

maupun hadist. Hal ini timbul bukan saja ditentukan oleh pemahaman mereka

yang masih sempit mengenai Islam semata, melainkan juga karena dipicu oleh

tatanan dunia yang tidak adil. Mempersepsikan syariah Islam dengan sangsi

hukum pidana (qishash, potong tangan, dan hukum rajam) dan doktrin yang

memaknai jihad sebagai perang membuktikan keyakinan dan pemikiran yang

keliru mendapatkan penolakan dari kaum Muslimin dunia.

Penolakan terhadap pemikiran kelompok Islam radikal yang meyakini

penggunaan kekerasan sebagai upaya bela diri atas nama Islam sama sekali

tidak mendapatkan pembenaran hukum oleh karena bertentangan dengan cara-

cara dan metode yang berlaku pada masyarakat umum. Bahkan menodai

kesucian ajaran Islam. Memang benar bahwa ajaran Islam mengakui

penerapan hukum pidana Islam dengan sistem hukum lain, termasuk

peperangan sebagai jihad diperbolehkan. Namun, tidaklah semudah dengan

apa yang diklaimkan kelompok radikal.

Bentuk-bentuk usaha dakwah yang mengarah pada tegaknya amar

ma`ruf nahi munkar menjadi tidak Islami, bilamana kekerasan digunakan

sebagai alat atau senjata untuk melaksanakannya. Usaha yang dimaksudkan

untuk mencegah kemaksiatan dengan menggunakan cara-cara kekerasan

adalah kurang tepat sebab ketidakadilan, permusuhan, dan balas dendam akan

merajalela dimana-mana. Nabi mengingatkan, agar umat Islam menggauli

manusia dengan etika, moralitas dan akhlak yang baik dan terpuji. Hal ini

Page 80: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

68

menjelaskan islam tidak membenarkan penggunaan kebebasan berpendapat

secara tidak terkendali. Esensi tolong menolong penuh derngan nilai takwa

dan takut kepada Allah perlu ditegakkan. Begitu prinsip amar ma`ruf nahi

munkar harus terhindar dari reaksi negatif pihak yang diingatkan

Timbulnya salah pengertian tentang Islam oleh sebagian kaum

muslim, termasuk mempersepsikan Islam dengan kekerasan atau terorisme

salah satunya dipengaruhi oleh suatu metode pemikiran yang melihat

persoalan hanya dari segi tekstual, halal, haram, hak, dan kewajiban.

Konsekuensi dari model pemikiran ini adalah menjadikan sebagian umat

Islam tidak mampu membedakan antara mana yang merupakan esensi ajaran

Islam, dan mana pula yang tergolong budaya lokal atau Arab.

Pada dasarnya pemahaman terhadap Islam radikal yang sebenaanrya

adalah positif karena motivasi komunitas ini untuk kembali kepada kemurnian

ajaran Islam. Namun makna positif ini menjadi negatif karena dalam

pelaksanaannya sering menggunakan tindakan kekerasan. Hal ini dikarenakan

unsur radikal itu mempunyai dua makna. Yaitu radikalisme dalam artian

perbaikan dan pembaharuan dan radikalisme dengan inti ekstrim yang

melampaui batas dan berlebihan. Sehingga makna asosiatif yang ditangkap

adalah makna yang negatif belaka.

Padahal, makna posisitf dari radikalisme adalah spirit perubahan

menuju yang lebih baik. Dalam istilah agama disebut ishlah (perbaikan) atau

tajdid (pembaharuan). Dengan begitu radikalisme bukan sinonimnya

ektrimitas, kekerasan. Dalam istilah bahasa Arab disebut Ghuluu (melampaui

Page 81: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

69

batas) dan Ifrath (keterlaluan). Hal inilah yang di tolak oleh NU karena tidak

sesuai denga ajaran Islam.

PCNU Kota Semarang mengusung perubahan dalam maknanya yang

positif. Dengan demikian gambaran hakikat Islam itu tentu perlu diperjelas.

Artinya hakikat Islam itu adalah menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan,

objektivitas, dan perdamaian. Dan disamping itu Islam juga menginginkan

umatnya menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Pada akhirnya radikalisme harus dipandang dalam pandangan yang

positif yaitu ke unsur perubahan secara ishlah (perbaikan) atau tajdid

(pembaharuan). Dengan demikian unsur pemahaman yang ekstrem dari

pengertian radikalisme itu harus ditolak misalnya Ghuluu dan Ifrat karena

tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Dengan memperhatikan keterangan dan pandangan PC NU Kota

Semarang maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Islam radikal adalah

aliran atau paham yang hendak mewujudkan konsep syariat dalam kehidupan

sehari-hari dengan berorientasi pada penegakan dan pengamalan "Islam yang

murni", serta menghendaki perubahan drastis dengan menghalalkan segala

cara yang dapat mengakibatkan pada aksi kekerasan.

Meskipun begitu, NU juga memandang aspek positif yang ada pada

komunitas radikal tersebut. Semisal, motivasi komunitas ini untuk

menegakkan dan mengajak manusia untuk kembali kepada kemurnian ajaran

Islam yang sebenarnya.

Page 82: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

70

Sedangkan aspek negatif dari komunitas radikal muncul disebabkan

kesalahan komunitas ini dalam menggunakan metode penafsiran Al-Qur'an

tidak secara menyeluruh. Mereka hanya sering menafsirkan secara harfiah dan

tidak melihat pada aspek lain. Seperti penghalalan penggunaan kekerasan

dalam berdakwah menurut persepsi mereka yang didasarkan pada ayat Al-

Qur'an. Hal ini menunjukkan tidak adanya check and balance yang dilakukan

komunitas radikal. Mereka kerapkali menjadikan komunitas ini berperilaku

over dosis dengan main hakim sendiri. Hal ini berdampak pada munculnya

image negatif terhadap Islam. Realitas semacam ini juga memunculkan

pemaknaan Islam dimana pada intinya berarti sebuah perdamaian menjadi arti

peperangan.

Nahdhlatul Ulama jelas memandang realitas ini sebagai deviasi yang

harus dijauhkan dari ajaran Islam. Oleh karena itu, NU memiliki respon

tersendiri untuk mengantisipasi paham atau aliran tersebut masuk ke

organisasi NU. Atas dasar itu NU telah menempuh suatu strategi dakwah yaitu

menanamkan konsep akidah, syari'ah, akhlak, toleransi beragama, dan konsep

jihad secara benar.

5.2.Strategi Dakwah PCNU Kota Semarang dalam Membentengi Warga

Nahdlyin dari Aliran Islam Radikal

PCNU Kota Semarang menyadari bahwa meskipun gerakan Islam

radikal di Kota Semarang masih dalam level yang bisa diawasi, namun PCNU

Page 83: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

71

Kota Semarang telah membuat strategi dakwah dalam membentengi warga

Nahdliyin dari aliran Islam radikal.

Strategi dakwah yang dikembangkan sebagaimana telah diungkap

dalam bab tiga yaitu pada intinya ditanamkan pada warga Nahdliyin lima hal

yaitu (1) menanamkan akidah pada warga Nahdliyin secara benar; (2)

menanamkan syari'ah secara tepat; (3) menanamkan pendidikan akhlak al-

karimah; (4) menanamkan konsep toleransi dalam beragama; (5) memberikan

penerangan tetang konsep jihad yang sesuai dengan al-Qur'an dan hadits.

Apabila dihubungkan dengan strategi dakwah yang menjadi konsep

ilmu dakwah, maka strategi dakwah PCNU Kota Semarang relevan dan

sesuai dengan konsep ilmu dakwah.

Menurut analisis peneliti, menanamkan tauhid secara benar pada

warga Nahdliyin dapat dijadikan landasan utama untuk menangkal ajaran

Islam radikal. Dalam konteks tauhid bahwa Allah bersifat rahman dan rahim,

maka apabila pengertian ini ditafsirkan secara luas maka akan memperluas

pandangan warga Nahdliyin. Kesan yang muncul bahwa kekerasan bukan

bagian dari konsep ajaran Islam. Dengan sendirinya warga Nahdliyin tidak

akan menerima paham Islam radikal yang bertumpu pada kekerasan.

Demikian pula penanaman akhlak al-karimah akan menjadikan warga

Nahdliyin tahu perihal bagaimana sikapnya dalam berhubungan dengan

sesama manusia yaitu saling menyayangi dan mengasihi dan bukan saling

membunuh seperti tindakan Islam radikal. Konsep Islam mengandung

Page 84: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

72

kelembutan dan memaafkan manakala orang lain meminta maaf dan Islam

tidak membenarkan membunuh orang yang tidak bersalah apalagi satu agama.

Dalam akhlak tercakup pengertian terciptanya keterpaduan antara

kehendak Khaliq (Tuhan) dengan perilaku (makhluk) manusia. Atau dengan

kata lain, tata perilaku seseorang terhadap orang lain dan lingkungan baru

mengandung nilai akhlak yang hakiki manakala tindakan atau perilaku

tersebut didasarkan kepada Tuhan.

Pada dasarnya akhlak atau moral merupakan elemen ketiga dari ajaran

Islam sebagai materi dakwah, setelah akidah dan syari’ah. Kalau akidah

menyangkut permasalahan yang harus diimani dan diyakini oleh manusia

sebagai suatu yang hakiki, syari’ah mengenai berbagai ketentuan berbuat

dalam menata hubungan baik dengan Allah dan sesama makhluk. Sementara

akhlak menyangkut berbagai masalah kehidupan yang berkaitan dengan

ketentuan dan ukuran baik dan buruk atau benar salahnya suatu perbuatan.

Perbuatan itu dapat berupa perbuatan lahir dan dapat juga perbuatan batin.

Dalam hubungannya dengan syari'ah bahwa konsep Islam mengenai

jihad jangan diartikan secara sempit yaitu perang secara fisik yang

mengakibatkan kematian, kecuali pihak musuh menyerang secara fisik dan

terbuka. Dari sini peneliti sependapat dengan strategi dakwah PCNU Kota

Semarang yang memberikan penerangan tentang konsep jihad yang benar.

Pentingnya ajaran jihad antara lain disebutkan dalam al-Qur'an sebagai

berikut:

Page 85: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

73

سروا بالله ونآم ون الذينمنؤا المموا إنداهجوا وابتري لم وله ثم: احلجرات(بأموالهم وأنفسهم في سبيل الله أولئك هم الصادقون

15( Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang

yang percaya kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar. (QS. al-Hujurat: 15).

Dewasa ini istilah jihad hampir-hampir telah menimbulkan persepsi

yang mengandung unsur pejorative. Ini disebabkan karena istilah tersebut

dipakai dalam kaitannya dengan berbagai peristiwa kerusuhan sosial pada

1970-an di Indonesia yang disebut sebagai gerakan "komando jihad". Tidak

diketahui secara persis, apakah nama itu dipakai oleh kelompok yang

bersangkutan, ataukah hanya penamaan dari luar yang merupakan bagian dari

rekayasa politik militer. Apabila hal pertama yang benar, maka pemakaian itu

berarti mereduksi, bahkan mendegrasi pengertian jihad. Sedangkan hal kedua

telah menimbulkan ketakutan masyarakat luas untuk memakai istilah itu

(Raharjo, 2002: 507).

Strategi dakwah PCNU Kota Semarang yang menanamkan toleransi

beragama, maka menurut peneliti bahwa strategi ini sangat baik yaitu untuk

menghindari perpecahan dan perang agama. Dengan strategi ini menjadikan

warga Nahdliyin dapat menghargai dan menghormati agama lain sehingga

tidak akan ada niatan untuk membunuh atau membuat orang-orang non

muslim menderita. Dari sini akan membuat sulit masuknya paham Islam

radikal yang menghalalkan darah non muslim.

Page 86: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

74

Dengan demikian toleransi merupakan kemampuan untuk

menghormati sifat dasar, keyakinan dan perilaku yang dimiliki oleh orang

lain. Dalam literatur agama (Islam), toleransi disebut sebagai tasamuh yaitu

sifat atau sikap menghargai, membiarkan, atau membolehkan pendirian

(pandangan) orang lain yang bertentangan dengan pandangan kita.

Toleransi sangat penting karena dengan toleransi kedamaian dan

kerukunan hidup beragama bisa berjalan seiring dan seirama dalam

mensejahterakan umat manusia.

Dalam suatu hadis ditegaskan:

اوصيكم بتفوى اهللا : ي اهللا عنه قال رسول اهللا ص م عن ايب هريرة رض ومبن معكم من المسلمني خريا اغزواباسم اهللا ىف سبيل اهللا من كفر با

يــا اهللا التغــدروا والتغلــواوال تقتلواوليــداوالامرأة وال كــبريا فانوالمنعزالبصومعته وال تقربواخنال والتقطعوا شـجرا وال ـدموابيتا

)رواه البخارى(

Artinya: Dari Abu Hurairah ra. Bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “aku wasiatkan kepada kamu sekalian agar kamu selalu bertakwa kepada Allah dan berlaku baik terhadap setiap muslim. Perangilah dengan nama Allah di jalan Allah setiap orang yang ingkar kepada Allah. Jangan kamu berkhianat, jangan kanu berlaku kejam, dan jangan kamu bunuh anak kecil, kaum wanita maupun orang tua bangka. Jangan kamu bunuh orang yang mengasingkan dirinya dalam kuilnya dan jangan kamu rusak pohon kurma, pohon-pohon lainnya dan jangan kamu hancurkan rumah”. (H.R. al-Bukhari) (Bukhari, 1990: 235)

Dalam sejarah Islam dijelaskan, pada waktu suatu delegasi orang-

orang Nasrani dan Najran datang mengunjungi Rasulullah saw, maka beliau

membuka jubahnya dan membentangkannya di atas lantai untuk tempat duduk

tamunya itu, sehingga utusan-utusan tersebut kagum terhadap penerimaan

Page 87: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

75

beliau yang begitu hormat. Seperti diketahui, utusan-utusan itu akhirnya

memeluk agama Islam bahkan menarik pula kaum mereka masuk agama

Islam. Jika pada suatu ketika beliau mengalami kesempitan dan memerlukan

uang, maka biasanya beliau meminjam kepada orang-orang yang beragama

Nasrani atau Yahudi, walaupun Sahabat-sahabat beliau yang akrab senantiasa

siap-sedia meringankan kesulitan itu. Sengaja beliau meminjam kepada orang-

orang yang berlainan agama untuk memberikan contoh yang bersifat

pendidikan (edukatif) mempraktekkan sikap dan sifat toleransi itu. (M.

Nasution, 1980: 122-123).

Lawan dari kata toleransi adalah fanatik. Dalam Webster's New

American Dictionary, Fanatic: one who is exaggeratedly zealous for a belief

or cause (seorang fanatik: orang yang secara berlebih-lebihan akan suatu

kepercayaan atau penyebab), Fanaticism: exaggerated, unreasoning zeal

(fanatisme: yang dilebih-lebihkan, semangat omong kosong) (Teall, A.M. and

Taylor, 1958: 347). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, fanatisme berarti

keyakinan (kepercayaan) yang terlalu kuat terhadap ajaran (politik, agama dan

sebagainya) (KBBI, 2002: 313). Dengan singkat, Partanto dan al-Barry (1994:

169) mengartikan fanatisme sebagai kekolotan.

Pengertian fanatik tidak selalu buruk, sebab ada pula fanatik yang baik

yaitu sepanjang diartikan sebagai kekuatan pendirian dalam memegang akidah

dan ketaatan dalam menjalankan agama. Fanatik memiliki arti negatif apabila

pengertiannya berhubungan dengan sikap orang yang mengklaim paling benar

Page 88: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

76

dan agama orang lain berada dalam posisi yang salah serta sikap bermusuhan

dan keinginan menghapuskan keberadaan agama lain

Islam sebagaimana agama besar lainnya memberikan kemungkinan

untuk terjadinya perbedaan penafsiran. Akan tetapi dengan munculnya sikap

yang lebih moderat terhadap nilai-nilai modernitas yang pada gilirannya akan

memberikan wajah Islam yang seharusnya yaitu, toleran, moderat, dan liberal.

Oleh karena itu, dengan makin tercerahkannya umat Islam maka makin sempit

kemungkinan munculnya gerakan-gerakan ekstrimis

Untuk itu dakwah Islam dalam aktifitas hidup terus dilaksanakan oleh

PCNU kota Semarang dengan mengedepankan prinsip tawasuth (moderat)

’itidal (keadilan) tasamuh (toleran) dan tawazun (berimbang). Dakwah di

arahkan untuk menegakkan dan mensyi`arkan ajaran Islam Ahlssunah Wal

Jamaah (ASWAJA) di tengah-tengah kehidupan umat manusia, serta untuk

membangun kehidupan masyarakat yang diridhai Allah SWT. Karena itu

dakwah Islam yang telah diupayakan PCNU Kota Semarang merupakan usaha

menguatkan paham ASWAJA dari ancaman Islam garis keras atau radikal.

Atas dasar itu, PCNU kota Semarang selaku da`i (subyek dakwah)

sangat memperhatikan azss-azas yang menentukan sebuah stertegi dakwah

yang baik. Strategi dakwah artinya sebagai metode, siasat, taktik atau

manuver yang dipergunakan dalam aktivitas (kegiatan) dakwah. Azas-azas

tersebut meliputi azas filosofis, azas kemampuan dan keahlian da`i, azas

sosiologis, azas psikologis, azas efektifitas dan efisiensi. (Syukir 1983 : 32)

Page 89: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

77

Asas-asas tersebut mampu menentukan efisiensi dan efektifitas strategi

yang diterapkan. PCNU kota Semarang tengah memperhatikan asas tersebut

dalam menyelesaikan setiap persoalan umat. Dikatakan pada bab sebelumnya

bahwa ada tiga gerakan yang oleh NU mendapat perhatian tersendiri. Yaitu

paham liberal, paham wahabisme atau yang biasa dikenal dengan paham

radikal dan penafsiran ajaran ahli sunnah wal jama'ah yang setengah-

setengah. Maka oleh NU diterapkan strategi untuk menguatkan pondasi kader

dan anggota dari tiga aspek. Ketiga aspek tersebut yakni akidah dengan

pemahaman ahli sunnah wal jama'ah secara konsisten, kemudian secara

syariat dengan penerapan madzhab syafi'i yang sebenar-benarnya dan

tasawwuf dengan pola pergerakan tarekat yang berada di bawah naungan NU.

Ketiga aspek di atas bisa dikatakan sebagai strategi karena sifatnya

yang bertahan atas segala ancaman dari pihak luar. Hal ini dapat dikatakan

sebagai sebuah strategi karena mengandung respon atas ancaman dari pihak

luar dengan menggunakan taktik agar tercapai tujuannya.

Tiga gerakan yang tengah dihadapi NU merupakan ancaman bagi

organisasi NU. Karena itu PCNU Kota Semarang merasa perlu untuk

mengantisipasi ancaman tersebut melalui tiga aspek di atas. NU merasa

mampu mengatasi persoalan-persoalan yang mengancam idealisme organisasi,

termasuk di antaranya paham radikalisme. Maka dari itu, strategi yang

diterapkan oleh NU bila ditarik dari segi efisiensi dan efektifitas, akan

ditemukan satu rumusan mendekati sempurna.

Page 90: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

78

Kesempurnaan ini dilihat dari aspek hasil yang ada saat ini, dimana

pengaruh gerakan-gerakan itu tidak muncul dalam kubu NU. Sebaliknya,

masa NU mampu menjadi penyeimbang ketika kelompok yang dianggap

melenceng tengah melakukan aksinya. Setidaknya NU mampu menjadi

parameter Islam yang baik.

Metode atau strategi yang digunakan NU bila dirunut pada asas

filosofis, maka dihasilkan satu ke-sinkron-an antara tujuan dari strategi dan

visi misi NU yang sebenarnya. Kemudian bila dilihat dari asas sosiologis dan

kemampuan, NU memiliki titik temu di mana kultur NU yang sebagian besar

pesantren dan tokoh NU yang merupakan kiai memiliki potensi untuk

berdakwah dalam Islam. Dengan begitu, kebijakan yang disusun guna

mengantisipasi ancaman yang datang merupakan kompetensi yang dimiliki

oleh NU selaku basis masa pesantren dan tokoh kiai.

Asas yang lain yaitu psikologis dan efektifitas, semakin menambah

kejelasan bahwa strategi NU dalam berdakwah makin mendekati

kesempurnaan. Setidaknya ada pola pemikiran kejiwaan dalam pesantren yang

sudah tertanam sehingga kejanggalan akan tereliminir. Sedangkan dari

efektifitas, jelas sekali NU memiliki aspek tersebut. Dari ruang lingkup

regenerasi meliputi kaum santri yang sudah terkondisi dengan doktrin kiai dan

sistem pesantren, semakin memudahkan NU dalam berdakwah untuk

mengantisipasi ancaman dan gangguan sekaligus meningkatkan kualitas masa.

Berangkat dari situ, bisa digarisbawahi bahwa sistem dan strategi dakwah NU

hampir mendekati sempurna.

Page 91: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

79

Page 92: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

79

BAB VI

PENUTUP

6.1.Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan dari bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. PCNU Kota Semarang memaknai Islam radikal sebagai aliran atau paham

yang hendak mewujudkan konsep syariat dalam kehidupan sehari-hari dengan

berorientasi pada penegakan dan pengamalan “Islam yang murni”, serta

menghendaki perubahan drastis dengan menghalalkan segala cara yang dapat

mengakibatkan pada aksi kekerasan.

2. Dalam rangka merespon ancaman dari aliran Islam radikal, PCNU Kota

Semarang memiliki strategi dalam mengantisipasi ancaman tersebut melalui

tiga aspek. Pertama, dari aspek akidah yang dilakukan dengan meyakinkan

pemahaman ahli sunnah wal jama'ah yang sebenar-benarnya. Kedua, dari

aspek syariat yakni membiasakan ibadah dengan menggunakan madzhab

Syafi'i dan tidak melenceng dari madzhab tersebut. Ketiga, dari aspek tasawuf

yakni dengan membentengi diri melalui ajaran tarekat yang ada di bawah

naungan NU. Strategi ini dilakukan dengan menggunakan media dakwah,

pengembangan ekonomi dan pendidikan baik dalam bentuk formal maupun

nonformal.

6.2.Saran-Saran

NU yang sejak awal berdiri diberi mandat untuk mengurusi umat,

sudah sepantasnya kembali diorientasikan ke kerja-kerja sosial, seperti dakwah,

pendidikan, dan ekonomi. Sedangkan persoalan politik diserahkan kepada

Page 93: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

80

pelaku politik. Jika organisasi NU akan tetap eksis memberikan kontribusi ke

umat, maka orientasinya ditata untuk mengurusi persoalan umat.

Dalam banyak kasus, godaan politik di zaman sekarang sungguh besar

akibat desentralisasi sistem pemerintahan, yang memberikan peluang kepada

ormas- ormas keagamaan ikut bermain dalam arena pilkada. Karena lumbung

suara ada pada ormas keagamaan, mau tidak mau NU harus berani menepis

rayuan-rayuan politik. Bukankah kegelisahan-kegelisahan sudah mulai muncul

di kalangan elite NU tentang beralihnya aset-aset NU ke kelompok lain, tidak

terawatnya kader andal sehingga banyak kader NU lompat pagar. Biasanya

kader NU lompat pagar ke tetangga (Muhammadiyah), kini melompat jauh,

menjadi kader PKS, Hizbut Tahrir, FPI, dan organisasi Islam lainnya dan terlalu

berlebihan dalam melakukan manuver politik. Maka, ini saatnya, jika NU hanya

mengurusi persoalan umat saja, bukan mengurusi persoalan politik praktis.

6.3.Penutup

Akhirnya, penulis mengucapkan syukur Alhamdullilah atas rahmat dan

anugerah yang diberikan Allah SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini, sebagai hasil dari penelitian dan pengkajian yang penulis

lakukan.

Dari paparan secara keseluruhan penulis sadar masih banyak

kekurangan dan masukan yang harus diterima agar tercipta hasil karya yang

sempurna. Maka dari itu penulis masih memerlukan masukan yang berupa kritik

dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan skripsi ini. Hal ini kembali pada

kapasitas penulis yang masih dalam tahapan belajar

Page 94: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

81

Semoga apa yang penulis sampaikan dapat memberikan manfaat bagi

penulis sendiri pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya,. Amin ya

Robbal’alamin.

Page 95: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad, 1983, Peneluitian Kependidikan Prosedur Dan Strategi, Bandung, Angkasa, Cet. Ketiga.

Arifin, 1997, Psikologi Dakwah, Jakarta, Bumi Aksara. Arikunto Suharsimi, Dr, 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

Jakarta, Rinika Cipta. Asfar, Muhammad Ed, 2003, Islam Lunak Islam Radikal Pesantren, Terorisme

Dan Bom Bali, Surabaya, Jp Pres. Aziz Ali Muhammad, ,2000, Ilmu Dakwah ,Jakarta, Prenada Media. Azwar, Saifudin, 1997, Metodologi Penelitian, Yogyakarta, Pustaka Pelajar. Bachtiar, Wardi, 1997, Metodologi Penelitian Dakwah, Jakarta, Logos. Bruinessen, Van, Martin, 1994, NU, Yogyakarta, Pustaka Pelajar. Bukhari, Imam. 1990. Sahih al-Bukhari, Beirut: Dar al-Fikr.

Depdiknas, 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Farida, Siti Nur, 2000, Strategi Dakwah Lembaga NU (LDNU) Kota Semarang Dalam Mengembangkan Islam Dikota Semarang,(Tidak Dipullikasikan, Skripsi, Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang)

Hadi, Sutrisno. 1991. Metodologi Research, Jilid 2.Yogyakarta: Andi Offset. Haidar, M, Ali, 1998, Nahdlatul Ulma dan Islam Di Indonesia, Jakarta, Gramedia

Pustaka Utama Ismawati, 2000, Aplikasi Manajemen Organisasi Dan Pengaruhnya Terhadap

Gerak Dakwah Dikalangan Remaja NU (Studi Kasus Dikecamatan Batu Jepara), (Tidak Dipublikasikan, Skripsi ,Fakultas Dakkwah IAIN Walisongo Semarang)

Jamhari dan Jajang Jahroni,. Ed, 2004, Gerakan Salafi Radikal Di Indonesia,

Jakarta , PT Raja Grafindo Persada.

Page 96: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

Marhumah, Siti, 1996, Aplikasi Manajemen Dalam Pelaksanaan Dakwah Oleh Fatayat NU Di Kabupaten Pati, (Tidak Dipuiblikasikan, Skripsai, Fakultas Dakwah, IAIN Walisongo Semarang)

Marpaung, Rusdi Dan Al Araf, 2003, Terorisme Definisi Aksi dan Regulasi,

Jakarta Imparsial. Moleong, Lexi. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Rosda

Karya.

Nasution, M. Yunan. tt. Pegangan Hidup bagian Jilid 3, Solo: Ramadhani.

Nawawi, Hadari dan Martin Mimi, 1993, Penelitian Terapan, Yogyakarta, Gajahmada University Press.

Partanto, Pius A. dan M. Dahlan al-Barry. 1994. Kamus Ilmiah Populer,

Surabaya: Arkola.

Pimay, Awaludin, 2005, Paradigma Dakwah Humanis, Strategi Dan Mrtode Dakwah Prof KH. Saifudin Zuhri, Rasail, Semarang.

Qardawi, Yusuf. 2004. Islam Radikal: Analisis Terhadap Radikalisme dalam

Berislam dan Upaya Pemecahannya, Solo: Era Intermedia. Rahardjo, M. Dawam. 2002. Ensiklopedi Al-Qur'an: Tafsir Sosial Berdasarkan

Konsep-Konsep Kunci, Jakarta: Paramadina.

Sanwar, M. Aminudin, 1985, Pengantar Studi Ilmu Dakwah, Semarang: Fakultas Dakwah IAIN Walisongo.

Singarimun, Masri, 1989, Metodologi Penelitian Survey, Jakarta, LP3ES. Sumtaki, Edy, et al. 2003. Syari’at Urgensi dan Konsekuensinya Islam: Sebuah

Bunga Rampai, Jakarta: Komunitas NISITA. Suryabrata, Sumardi, Metodologi penelitian, 1992, Jakarta, Rajawali Pers (Cet.

VVII). Syamsul, Asep dan M. Romli, SIIP, 2003, Jurnalistik Dakwah Visi Dan Misi

Dakwah Bil Qalam, Bandung, PT Remaja Rosdakarya. Syukir, Asmuni, 1983, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya, Al Ikhlas Tasmara, Toto, 1997, Komunikasi Dakwah, Jakarta, Gaya Media Pratama. Teall, A.M Edward N.., and C. Ralph Taylor A.M. (Editor), 1958. Webster's New

American Dictionary, New York: Book.

Page 97: STRATEGI DAKWAH NAHDLATUL ULAMA DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Setiap organisasi yang berada pada suatu tempat ... kata strategi secara

Tontowi, Jawahir, 2004, Islam Neo imperalialisme dan Terorisme, Yogyakarta, UII Press.

Turmudzi, Endang dan Riza Sihabudi, Ed, 2005, Islam Dan Radikalisme Di

Indonesia, Jakarta LIPPI Press. Umam, Ahmad Khoirul, 2003. Pesantren Mencetak Kader-Kader Teroris?,

Majalah Justisia. Edisi 24 th. XI 2003. Umar, Toha Yahya,1985, Ilmu Dakwah, Jakarta, Widjaja. Usman, Husaini dan Purnomo Setiadi Akbar, 2000, Metodologi Penelitian Sosial,

Jakarta, Bumi Aksara. Zadda, Khamami, 2002, Islam Radikal: Pergulatan Ormas-Ormas Islam Garis

Keras di Indonesia, Jakarta, Teraju.