sumber : bps kabupaten temanggung tahun 2013, data diolah
TRANSCRIPT
RPJMD Kab. Temanggung Tahun 2013-2018 I I | 56
Tabel 2.41.Perhitungan Indeks Gini Kabupaten Temanggung
Tahun 2012
Kelompok Jumlah Rata-rata % Kumulatif Jumlah % Kumulatif Xk-Xk-1 Yk+Yk-1 (Xk-Xk-1)*Pengeluaran Penduduk Pengeluaran Penduduk Pengeluaran Pengeluaran (Yk+Yk-1)
(Rp/Kapita/Bln) (Xk) (Yk)
< 100.000 196 85.524 0,000268 16.762.704 0,000055 0,000268 0,000055 0,00000001
100.000-149.999 28.857 135.747 0,039759 3.917.251.179 0,012829 0,039491 0,012883 0,00050877
150.000-199.999 94.334 178.615 0,168857 16.849.467.410 0,067774 0,129097 0,080602 0,01040554
200.000-299.999 226.421 241.494 0,478717 54.679.312.974 0,246080 0,309860 0,313853 0,09725068
300.000-499.999 214.188 382.020 0,771836 81.824.099.760 0,512903 0,293119 0,758983 0,22247245
500.000-749.999 90.400 605.968 0,895550 54.779.507.200 0,691536 0,123714 1,204439 0,14900554
750.000-999.999 32.648 858.115 0,940229 28.015.738.520 0,782894 0,044679 1,474430 0,06587638
>= 1.000.000 43.676 1.524.356 1,000000 66.577.772.656 1,000000 0,059771 1,782894 0,10656567
730.720 306.659.912.403 0,65208505
Indeks Gini 0,347914
Sumber : BPS Kabupaten Temanggung Tahun 2013, data diolah
Indeks Gini Kabupaten Temanggung tahun 2012
nilainya 0,35 semakin mengecil dibandingkan dengan
indeks gini tahun 2011 yang nilainya 0,38 atau dengan
kata lain ketimpangannya semakin mengecil. Sesuai
kriteria UNDP Kabupaten Temanggung ketimpangannya
termasuk sedang karena nilainya di antara 0,3 dan 0,5.
Namun angka tersebut di atas juga menunjukkan bahwa
masih perlu adanya upaya peningkatan pemerataan hasil
pembangunan khususnya pemerataan distribusi
pendapatan masyarakat.
h.Jumlah Rumah Tangga Miskin
Indikator yang lain untuk melihat tingkat
kesejahteraan ekonomi adalah dengan melihat data rumah
tangga menurut status kesejahteraan. Menurut Basis data
Terpadu untuk Program perlindungan Sosial yang
dikeluarkan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan (TNP2K;2011), jumlah rumah tangga menurut
status kesejahteraan dapat dilihat pada tabel 2.42.
RPJMD Kab. Temanggung Tahun 2013-2018 I I | 57
Tabel 2.42.Rumah Tangga Menurut Kecamatan dan
Status Kesejahteraan Di Kabupaten TemanggungTahun 2011
NoKecamatan
Jumlah Rumah Tangga (PPLS Tahun 2011)
Desil 1 Desil 2 Desil 31 Parakan 1.292 1.323 1.4462 Kledung 463 684 8433 Bansari 459 656 6924 Bulu 1.408 1.564 1.5695 Temanggung 964 1.245 1.7626 Tlogomulyo 552 715 7937 Tembarak 698 925 1.1088 Selopampang 486 613 8359 Kranggan 575 1.051 1.264
10 Pringsurat 630 1.038 1.27011 Kaloran 1.766 1.808 1.41012 Kandangan 1.760 1.600 1.31013 Kedu 1.116 1.441 1.52914 Ngadirejo 2.918 1.969 1.59015 Jumo 1.109 1.082 84216 Gemawang 1.272 1.309 89917 Candiroto 982 1.198 1.27718 Bejen 1.170 866 70019 Tretep 560 672 71620 Wonoboyo 776 814 717
Jumlah 20.956 22.573 22.572Sumber : BPS Kabupaten Temanggung Tahun 2011
Basis Data Terpadu dibangun dari hasil Pendataan
Program Perlindungan Sosial Tahun 2011 yang dilaksanakan
oleh BPS. Pendataan dilakukan terhadap sekitar 40% rumah
tangga di seluruh Indonesia yang paling rendah status
ekonominya. Identifikasi awal dilakukan melalui pemetaan
kemiskinan dengan memanfaatkan hasil Sensus penduduk
tahun 2010, Survey Sosial Ekonomi Tahun 2010 dan Potensi
Desa.
Adapun perkembangan penanganan rumah tangga
miskin berdasarkan data tahun 2008 dapat dilihat pada tabel
2.43.
RPJMD Kab. Temanggung Tahun 2013-2018 I I | 58
Tabel 2.43.Rekapitulasi Perkembangan Tahun 2008-2013
Penanganan Rumah Tangga Miskin PPLSKabupaten Temanggung
Data Tahun 2008
Tahun JumlahRTM
Sangat Miskin(%)
Miskin(%)
HampirMiskin
(%)Tidak Miskin
(%)Rencana
RPJMD (%)Realisasi
RPJMD (%)
2008 61.672 n.a n.a n.a n.a n.a 33,372009 59.336 n.a n.a n.a 2,336 31,37 32,112010 59.336 3,162 25,662 11,54 18,966 28,37 21,852011 40.370 3,162 21,902 11,54 3,760 25,37 19,812012 36.610 2,230 22,691 8,525 3,164 22,37 18,102013 33.446 2.230 22.691 6.991 1.534 19,37 17,27
Sumber : Bapermades dan Bappeda Kabupaten Temanggung.
Sedangkan Data Rumah Tangga Miskin Kabupaten
Temanggung by name by address merupakan hasil pendataan
PPLS tahun 2008 oleh BPS berdasarkan 14 indikator
kemiskinan sebagai berikut :
1) Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2 per
orang.
2) Lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu
murahan.
3) Jenis dinding tempat tinggal terbuat dari
bumbu/rumbia/kayu berkualitas rendah/tembok tanpa
diplester.
4) Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-sama
dengan rumah tangga lain.
5) Penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.
6) Sumber air minum berasal dari/sumur/mata air tidak
terlindung/sungai/air hujan.
7) Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu
bakar/arang/minyak tanah.
8) Hanya mengonsumsi daging/susu/ayam satu kali dalam
seminggu.
RPJMD Kab. Temanggung Tahun 2013-2018 I I | 59
9) Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun,
bagi setiap anggota Rumah Tangga.
10) Hanya sanggup makan sebanyak satu/dua kali dalam
sehari.
11) Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di
puskesmas/poliklinik.
12) Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah petani
dengan luas lahan 0,5 Ha, buruh tani, nelayan, buruh
bangunan, buruh perkebunan, atau pekerja lainnya.
13) Kepala rumah tangga belum pernah sekolah atau tidak
tamat SD.
14) Tidak memiliki tabungan/barang yang mudah dijual
dengan nilai minimal Rp. 600.000,- seperti sepeda motor
(kredit/non kredit), emas, ternak, kapal motor, atau
barang modal lainnya.
Dari pendataan by name by address tersebut
diketahui bahwa di Kabupaten Temanggung terdapat 184.807
rumah tangga dan di antaranya terdapat 61.672 rumah
tangga miskin (33,37%). Angka ini dijadikan dasar dalam
menetapkan target penurunan penanganan kemiskinan
selama periode RPJMD tahun 2008 - 2013 sebesar 14%,
sehingga angka kemiskinan diharapkan tinggal menjadi
19,37% pada tahun 2013.
Dari target penurunan angka kemiskinan menjadi
19,37%, telah terlampaui targetnya sebesar 2,10% Sehingga
angka kemiskinan di Tahun 2013 tinggal menjadi 17,27 %.
RPJMD Kab. Temanggung Tahun 2013-2018 I I | 60
Kebijakan penanganan kemiskinan (pro poor policy)
yang dilaksanakan merupakan perpaduan antara kebijakan
pembangunan yang berpihak kepada kaum miskin (pro poor
development) dan pertumbuhan ekonomi yang berpihak
kepada orang miskin (pro poor growth). Untuk itu strategi
yang dilaksanakan adalah mengintegrasikan antara “strategi
langsung”, yaitu berbasis pada bantuan dan perlindungan
sosial yang diarahkan untuk mengeliminasi tipologi RTM
(seperti kondisi rumah melalui pemugaran rumah,
plesterisasi, jambanisasi/MCK, air bersih dan lain-lain) dan
“strategi tidak langsung”, yaitu berbasis pada pemberdayaan
masyarakat dan pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan
kecil.
Upaya yang telah dilakukan dalam mengintegrasikan
dan mensinergikan kedua strategi tersebut dilaksanakan
dengan mempertimbangkan skala prioritas pada desa-desa
yang memiliki jumlah RTM di atas 45%, kemudian desa-desa
dengan RTM antara 30-45%, dan selanjutnya desa-desa
dengan RTM kurang dari 30% pada tahap berikutnya.
Berdasarkan strategi dimaksud, maka target angka
penurunan RTM 2008 - 2013 sebesar 14% (25.873 RTM) dari
33,37% (61.672 RTM) terhadap 184.812 rumah tangga
sampai dengan akhir tahun 2013 mengalami penurunan
dengan rincian sebagai berikut:
a. Tahun 2009 target penurunan 3.696 RTM (2,00%) turun
2.336 RTM (1,26%) atau menjadi 59.336 RTM (32,11%)
dari target 31,3 %.
RPJMD Kab. Temanggung Tahun 2013-2018 I I | 61
b. Tahun 2010 target penurunan 5.544 RTM (3,00%) turun
18.966 RTM (10,26%) atau menjadi 40.370 RTM (21,85%)
dari target 28,3%.
c. Tahun 2011 target penurunan 5.544 RTM (3,00%) turun
3.760 RTM (2,03%) atau menjadi 36.610 RTM (19,81%)
dari target 25,37%.
d. Tahun 2012 target penurunan 5.544 RTM (3,00%) turun
3.734 RTM (2,02%) atau menjadi 32.876 RTM (17,79%)
dari target 22,37%.
e. Tahun 2013 target penurunan 5.544 RTM (3,00%) turun
4.636 RTM (2,50%) atau menjadi 28.240 RTM (17,27%)
dari target 19,37%.
2.2.2. Fokus Kesejahteraan Masyarakat
Fokus Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten
Temanggung dapat dilihat dari beberapa sisi, yaitu pendidikan,
kesehatan, dan ketenagakerjaan. Urusan Pendidikan meliputi
angka melek huruf, angka rata-rata lama sekolah, angka
partisipasi kasar, angka pendidikan yang ditamatkan, dan
angka partisipasi murni. Urusan Kesehatan meliputi angka
kematian bayi, angka usia harapan hidup, dan persentase balita
gizi buruk. Ketenagakerjaan meliputi rasio penduduk yang
bekerja. Secara jelas digambarkan dalam uraian berikut ini.
a. Urusan Pendidikan
1) Angka Melek Huruf
Angka melek huruf merupakan tolok ukur capaian
kinerja pendidikan dalam skala makro yang mendasarkan
pada kemampuan membaca dan menulis penduduk yang