syarat warisan

8/18/2019 Syarat warisan

1/11

1

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar BelakangHukum kewarisan sering dikenal dengan istilah faraidh. Hal ini karena dalam Islam,

bagian-bagian warisan yang menjadi hak ahli waris telah ditentukan dalam Al Qur’an.

Hukum kewarisan dalam Islam mendapat perhatian besar, karena pembagian warisan sering

menimbulkan akibat-akibat yang tidak menguntungkan.1

Di dalam bahasa Arab berpindahnya sesuatu dari seseorang kepada orang lain atau

dari suatu kaum kepada kaum lain disebut Al-miirats. !edangkan makna Al-miirats

menurut istilah yang dikenal para ulama ialah berpindahnya hak kepemilikan dari orang

yang meninggal kepada ahli warisnya yang masih hidup, baik yang ditinggalkan itu berupa

harta "uang#, tanah atau apa saja yang berupa hak milik legal menurut syari’i.

$engertian hukum kewarisan menurut $asal 1%1 huru& a 'ompilasi Hukum Islam

adalah hukum yang mengatur tentang pemindahan hak pemilikan harta peninggalan

"tirkah) pewaris, menentukan siapa-siapa yang berhak menjadi ahli waris dan berapa

bagiannya masing-masing. Dalam konteks yang lebih umum, warisan dapat diartikan

sebagai perpindahan hak kebendaan dari orang yang meninggal dunia kepada ahli warisnya

yang masih hidup

(ewaris berarti menggantikan tempat dari seseorang yang meninggal dalam

hubungan hukum harta kekayannya. Hubungan-hubungan hukum yang lain, misalnya

hubungan hukum dalam hukum keluarga.) Dalam redaksi yang lain, Hasby Ash-!hiddie*y

mengemukakan, hukum kewarisan adalah hukum yang mengatur siapa-siapa orang yang

mewarisi dan tidak mewarisi, bagian penerimaan setiap ahli waris dan +ara-+ara

pembagiannya. erbeda dengan dua de&inisi di atas, irjono $rodjodikoro menjelaskan,

warisan adalah soal apa dan bagaimana berbagai hak-hak dan kewajiban-kewajiban tentang

1Ahmad o&i* , Hukum Islam di Indonesia, "/akarta0 aja ra&indo$ersada, 1223#, hal.)33.

(uhammad Ali Ash-!habuni, Pembagian Waris Menurut Islam, "/akarta0 ema Insani $ress, 1223#,

hal.)).3 !oetojo $rawirohamidjojo, Hukum Waris Kodifikasi, ( !urabaya Airlangga 4ni5ersity $ress,

663#, hal.).

1


2/11

kekayaan seseorang pada waktu ia meninggal akan beralih kepada orang lain yang masih

hidup.7

(enurut !yamsul ijal Hamid bahwa pengertian warisan adalah berpindahnya hak

dan kewajiban atas segala sesuatu baik harta maupun tanggungan dari orang yang telah

meninggal dunia kepada keluarganya yang masih hidup.3 arisan itu menyalurkan pikiran

dan perhatian orang ke arah suatu kejadian penting dalam suatu masyarakat tertentu, yaitu

ada seorang anggota dari masyarakat itu meninggal dunia. 8 4ntuk itu, melihat hukum

kewarisan Islam diperlukan wawasan kesejarahan, paling tidak sistem sosial dan sistem

hukum yang melingkupi ketika Islam itu diturunkan.%

II. PermasalahanAdapun permasalahan yang diangkat dalam makalah ini adalah0

1. agaimana sejarah perkembangan waris dalam Islam9

. agaimana rukun dan syarat pewarisan dalam Islam9

). agaimana sebab-sebab menerima warisan dalam Islam9

7. agaimana jenis-jenis harta warisan dalam Islam9

4Ahmad o&i*, Op!it , hal. ))35!yamsul ijal Hamid, "uku Pintar Agama Islam, "ogor0 :ahaya !alam, 611#, hal.)88.6irjono $rodjodikoro, Hukum Warisan di Indonesia,"andung0 !umur,1221#, hal.117Ahmad o&i*, Op!it , hal. )3;


3/11

)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan Waris dalam Islam

!ebelum datangnya islam, manusia telah saling mewarisi dengan +ara-+ara mereka,

pada masa pra islam setidaknya dapat disimpulkan bahwa masyarakat arab telah saling

mewarisi dengan dua system utama 0 system keturunan dan system sebab. ;angsa Arab

pada


4/11

7

mendapat sepertiga+ *ika #ang meninggal itu mempun#ai beberapa saudara, Maka ibun#a

mendapat seperenam (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi $asiat

#ang ia buat atau (dan) sesudah diba#ar hutangn#a (.entang) orang tuamu dan anak-

anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka #ang lebih dekat (ban#ak)

manfaatn#a bagimu ini adalah ketetapan dari Allah /esungguhn#a Allah Maha

mengetahui lagi Maha "i*aksana@.

Hukum waris sebelum islam sangat dipengaruhi oleh system so+ial yang dianut oleh

masyarakat yang ada. (asyarakat jahiliyah, degan pola masyarakatnya yang ber+orak

kesukuan "tribalism# memiliki kebiasaan berpindah-pindah "nomaden#, suka berperang dan

merampas jarahan. !ebagian lagi dari mereka bermata pen+aharian dagang. :iri-+iri

tersebut tampaknya sudah menjadi kultur atau budaya yang mapan. 'arena itu budayatersebut ikut membentuk nilai-nilai, system hukum dan sistem sosial yang berlaku.

'ekuatan &isik lalu menjadi ukuran baku didalam system hukum warisan yang

diberlakunya.16

Adapun dasar-dasar pewarisan sebelum masuknya Islam pada jaman 0ahili#ah

adalah0

1. $ertalian kerabat

. /anji prasetia

). $engangakatan anak

$ada masa awal islam , kekuatan kaum muslimin masih sangat lemah, lantaran

jumlah mereka sedikit. 4ntuk menghadapi kaum musyrikin *uraisy yang sangat kuat,

rasulullah !A. (eminta bantuan penduduk diluar kota mekkah yang sepaham dan

simpatik terhadap perjuangannya dalam memberantas kemusyrikan.

!etelah menerima perintah dari Allah !=, ?abi (uhammad saw bersama-bersama

sejumlah sahabat besar meninggalkan kota (ekkah menuju (adinah. Dikota yang baru ini

asulullah dan para pengikutnya disambut dengan gembira oleh oraang-orang (adinah

dengan ditempatkan dirumah-rumah mereka, di+ukupi segala keperluan hariannya,

dilindungi jiwanya dari pengejaran kaum mus#rikin urais# dan dibantu dalam

menghadapi musuh-musuh yang menyerangnya. 4ntuk memperteguh dan mengabadikan

10=eungku (.Hasbi ash-!hiddie*y, ih Ma$aris, " !emarang0 $ustaka isky $utra,611#, Hal.


5/11

3

ikatan persaudaraan kaum muhajirin dan kaum anshar, asulullah menjdikan ikatan

persaudaraan tersebut sebagai salah satu sebab untuk saling mewarisi satu sama lain.

(isalnya apabila seorang muhajir tersebut tidak mempunyai wali "ahli waris# yang ikut

hijrah , maka harta peninggalannya diwarisi oleh walinya yang ikut hijrah. !edangkan ahli

warisnya yang enggan hijrah ke (adinah tidak berhak mewarisi hartanya sedikitpun. Akan

tetapi seorang muhajir tersebut tidak mempunyai wali yang ikut hijrah, maka harta

peninggalannya dapat diwarisi oleh saudaranya dari kaum anshar yang menjadi wali karena

ikatan persaudaraan.

Adapun sebab-sebab yang memungkinkan seseorang mendapatkan harta warisan

pada masa awal islam adalah011

1. Adanya pertalian kerabat. Adanya pengangkatan anak

). Adanya hijrah "dari mekkah ke (adinah#

7. Ikatan persaudaraan "al-muakhah# antara kaum muhajirin dan kaum anshar. yaitu orang-

orang yang memberikan pertolongan kepada kaum muhajirin dari (ekkah di madinah.1

B. Rkn dan S!arat Pe"arisan dalam Islam

#. Rkn $e"arisan dalam Islam

ukun waris dalam hukum kewarisan Islam terbagi ) "tiga# ma+am yaitu01)

a. Mu$aris yaitu orang yang diwarisi harta peninggalannya atau orang yang mewariskan

hartanya. !yaratnya adalah muwaris harus benar-benar telah meninggal dunia. (enurut

Al o&i*, Al-Mu$arrits adalah orang yang meninggal dunia baik mati hakiki "yaitu

kematian seseorang yang dapat diketahui tanpa harus melalui pembuktian, bahwa

seseorang telah meninggal dunia# maupun mati hukmi "yaitu kematian seseorang se+ara

yuridis ditetapkan melalui keputusan hakim dinyatakan telah meninggal dunia. Ini bisa

terjadi dalam kasus seseorang yang dinyatakan hilang tanpa diketahui dimana dan

bagaimana keadaannya, setelah dilakukan upaya-upaya tertentu. (elalui keputusan

11!uparman 4sman,dkk, ih Ma$aris (Hukum ke$arisan islam), "/akarta0aya (edia pratama,

66#, hal 7-312Ahmad a&i*, ih Ma$aris "/akarta0 aja ra&indo $ersada, 661#, hal.113(uhammad Ali As-!ahbuni, Hukum Waris 1alam /#ariat Islam, "andung0 Diponegoro, 1223#,

hal. 72


6/11

8

hakim, orang tersebut dinyatakan meninggal dunia#. Dan mati ta*diri "yaitu perkiraan

seseorang telah meninggal dunia. (isalnya seseorang yang diketahui ikut berperang#.17

'ematian muwaris itu, menurut ulama dibedakan menjadi ) jenis yaitu0

1# (ati hai# "mati sejati#

(ati hai# "mati sejati# adalah matinya muwaris yang diyakini tanpa membutuhkan

keputusan hakim dikarenakan kematian tersebut disaksikan oleh orang banyak

dengan pan+a indera dan dapat dibuktikan dengan alat bukti yang jelas dan nyata

# (ati hukm# "mati menurut hakim atau yuridis#

(ati hukm# "mati menurut hakim atau yuridis# adalah suatu kematian yang

dinyatakan atas dasar keputusan hakim karena adanya beberapa pertimbangan. (aka

dengan putusan hakim se+ara yuridis muwaris dinyatakan meninggal meskipunterdapat kemungkinan muwaris masih hidup. (enurut (alikiyyah dan Hambaliyah

apabila lama meninggalkan tempat itu berlangsung selama 7 tahun sudah dinyatakan

mati. (enurut pendapat ulama lain, terserah kepada ijtihad hakim dalam melakukan

pertimbangan dari berbagai ma+am segi kemungkinannya.

)# (ati .adir# "mati menurut dugaan#

(ati .adir# "mati menurut dugaan# adalah sebuah kematian "muwaris# berdasarkan

dugaan keras, misalkan dugaan seorang ibu hamil yang dipukul perutnya atau dipaksa

meminum ra+un. 'etika bayinya lahir dalam keadaan mati, maka dengan dugaan

keras kematian itu diakibatkan oleh pemukulan terhadap ibunya.

=anpa ada kepastian bahwa pewaris meninggal dunia, warisan tidak boleh dibagi-

bagikan kepada ahli waris.13

b. Hidupnya ahli waris

Hidupnya ahli waris harus jelas pada saat pewaris meninggal dunia. Ahli waris

merupakan pengganti untuk menguasai warisan yang ditinggalkan oleh pewaris.

$erpindahan hak tersebut diperoleh melalui jalan kewarisan. leh karena itu, sesudah

pewaris meninggal dunia, ahli warisnya harus benar-benar hidup.18

14Ahmad o&i*, ih Ma$aris, Op!it , hal. 7.15A.a+hmad udiono, Pembaharuan Hukum Ke$arisan Islam di Indonesia, "$=.:itraAditya akti,

andung, 1222#, hal.16.16Ahmad o&i*, ih Ma$aris, Op !it, hal ;


7/11

%

+. (engetahui status kewarisan

Agar seseorang dapat mewarisi harta orang meninggal dunia, haruslah jelas hubungan

antara keduanya. (isalnya, hubungan suami-isteri, hubungan orangtua-anak dan

hubungan saudara, baik sekandung, sebapak maupun seibu.1%

%. S!arat $e"arisan dalam Islam

!yarat pewarisan dalam Islam adalah01;

a. (eninggalnya seseorang "pewaris# baik se+ara hakiki hukumnya "misalnya dianggap

telah meninggal# maupun se+ara ta*diri.

b. Adanya ahli waris yang hidup se+ara hakiki pada waktu pewaris meninggal dunia.

+. !eluruh ahli waris diketahui se+ara pasti baik bagian masing-masing

&. Sebab'Sebab Menerima Warisan dalam Islam

!ebab menurut etimologi adalah sesuatu yang menyampaikan kepada sesuatu yang

lain baik sesuatu tersebut bisa diraba seperti tali. !edangkan menurut terminologi adalah

hal yang mengharuskan keberadaan hal yang lain, sehingga hal yang lain itu menjadikan

hal yang lain tidak ada se+ara substansial.

!eseorang berhak mendapatkan sejumlah harta warisan apabila terdapat salah satu

sebab di bawah ini yaitu012

1. 'ekeluargaan

!eseorang dapat memperoleh harta warisan "menjadi ahli waris# disebabkan adanya

hubungan nasab atau hubungan darahBkekeluargaan dengan si mayit yang termasuk

dalam klasi&ikasi seperti ibu, bapak, kakek dan sebagainya.6

. $erkawinan

!eseorang dapat memperoleh harta warisan "menjadi ahli waris# disebabkan adanya

hubungan perkawinan antara si mayit dengan seseorang tersebut karena termasuk

klasi&ikasi suami atau istri si mayit.1

17Cainuddin Ali, Pelaksanaan Hukum Waris 1i Indonesia,"/akarta0 !inar ra&ika, 66;#, hal.7818Abdul ho&ur Anshori, Hukum Ke$arisan Islam di Indonesia, "ogyakarta0 Ekonisia, 663#, hal.

7-3.19Ali $arman, Ke$arisan 1alam Al-2ur an‟ , "/akarta0 aja ra&indo $ersada, 1223#, hal. 8.20!uhrawardi '. Fubis dan 'omis !imanjuntak, Hukum Waris Islam, "/akarta0 66;#, hal. 3321 Ibid


8/11

;

). 'arena memerdekakan budak

!eseorang dapat memperoleh harta warisan "menjadi ahli waris# disebabkan seseorang

itu memerdekakan si mayit dari perbudakan

7. Hubungan Islam orang yang meninggal dunia apabila tidak mempunyai ahli waris, maka

harta peninggalannya diserahkan ke baitul mal untuk umat Islam dengan jalan pusaka

.

D. (enis'(enis Harta Warisan dalam Islam

Di dalam perspekti& Islam, harta warisan merupakan jumlah total harta bawaan dan

harta bersama setelah dikurangi untuk keperluan pewaris selama sakit, biaya pengurusan

jena


9/11

2

!edangkan menurut (uhammad Ali Ash-!habuni harta jenis-jenis harta warisan

adalah sesuatu yang berbentuk benda "harta benda# dan hak-hak kebendaan serta hak-hak

yang bukan hak kebendaan.8 (aka dapat diuraikan, bahwa0%

1. enda dan si&at-si&at yang mempunyai nilai kebendaan. Adapun yang termasuk dalam

kategori ini adalah benda bergerak, benda tidak bergerak, piutang-piutang "juga

termasuk di#ah $a*ibahi, denda wajib, uang pengganti ishash#

. Hak-hak kebendaan. Adapun yang termasuk dalam kategori hak-hak kebendaan adalah

sumber air minum, irigasi pertanian dan perkebunan dan lain-lain

). Hak-hak yang bukan kebendaan. Adapun yang termasuk dalam kategori hak-hak yang

bukan kebendaan adalah seperti hak khi#ar , hak s#uf5ah "hak beli yang diutamakan bagi

salah seorang anggota syarikat atau hak tetangga atas tanah perkarangan dan lain-lain#

BAB III

PENU)UP

A. *esim$lan

26!uhrawardi '. Fubis dan 'omis !imanjuntak, Op!it, hal. 3627 Ibid


10/11

16

1. !ejarah perkembangan waris dalam Islam tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan

pada masa 0ahili#ah dala arti kata sebelum dan sesudah masuknya Islam. !ebelum

masuknya Islam, pewarisan itu didasarkan atas pertalian kerabat, janji prasetia dan

pengangakatan anak. !edangkan sejak kehadiran Islam, pewarisan itu didasarkan atas

adanya pertalian kerabat, adanya pengangkatan anak, adanya hijrah "dari mekkah ke

(adinah# dan Ikatan persaudaraan "al-muakhah#

. ukun dan syarat pewarisan dalam Islam masing terdiri dari ) "tiga# jenis. ukun

pewarisan dalam Islam adalah mu$aris, hidupnya ahli waris dan mengetahui status

kewarisan. !edangkan syarat pewarisan adalah meninggalnya seseorang "pewaris#,

adanya ahli waris yang hidup dan seluruh ahli waris diketahui.

). !ebab-sebab menerima warisan dalam Islam adalah karena kekeluargaan, perkawinan,membesakan budak dan adanya hubungan Islam

7. /enis-jenis harta warisan dalam Islam terdiri dari kebendaan, hak-hak kebendaan dan

hak-hak yang bukan kebendaan.

DA+)AR PUS)A*A

Ahmad o&i* Hukum Islam di Indonesia /akarta0 aja ra&indo$ersada. 1223.

Ali, Cainuddin. Pelaksanaan Hukum Waris 1i Indonesia /akarta0 !inar ra&ika. 66;

16


11/11

11

Anshori, Abdul a&ur. Hukum Ke$arisan Islam di Indonesia0 3ksistensi dan Adaptibilitas.

ogyakarta0 Gakultas Ekonomi 4II. 66

Anshori, Abdul ho&ur. Hukum Ke$arisan Islam di Indonesia ogyakarta0 Ekonisia. 663

Ash-!habuni, (uhammad Ali. Pembagian Waris Menurut Islam. /akarta0 ema Insani

$ress. 1223

Hukum Waris 1alam /#ariat Islam andung0 Diponegoro.

1223

udiono, A.a+hmad. Pembaharuan Hukum Ke$arisan Islam di Indonesia $=.:itraAditya

akti. andung. 1222

Hamid, !yamsul ijal. "uku Pintar Agama Islam ogor0 :ahaya !alam. 611

Hasbi ash-!hiddie*y, =eungku (. ih Ma$aris. !emarang0 $ustaka isky $utra.611

Fubis, !uhrawardi '. dan 'omis !imanjuntak. Hukum Waris Islam. /akarta0 66;

(uhibbudin, (oh. Hukum Ke$arisan Islam. /akarta0 !inar ra&ika. 662

$arman, Ali. Ke$arisan 1alam Al-2ur an‟ . /akarta0 aja ra&indo $ersada. 1223

$rawirohamidjojo, . !oetojo. Hukum Waris Kodifikasi !urabaya Airlangga 4ni5ersity

$ress. 663

$rodjodikoro, irjono. Hukum Warisan di Indonesia.andung0 !umur.1221

a&i*, Ahmad. ih Ma$aris. /akarta0 aja ra&indo $ersada. 661

!u&yan, (uhammad !uhaili. ih Ma$aris Praktis. andung 0 :ita $usaka (edia perintis.

61

!yari&uddin, Amir. Pelaksanaan Hukum Ke$arisan Islam dalam 4ingkungan Adat

Minangkabau. /akarta0 $=. unung Agung. 12;7

4sman, !uparman.dkk. ih Ma$aris (Hukum ke$arisan islam). /akarta0aya (edia

$ratama. 66

syarat warisan

Documents