taksonomi verterata
DESCRIPTION
PPT Biawak varanus salvatorTRANSCRIPT
-
TAKSONOMI VERTERATA
PERDAGANGAN BIAWAK
(Varanus salvator) DI BEBERAPA
DAERAH DI SIDOARJO
-
Anggota Kelompok 3 :
1. Nur Diana Maulida (12030204001)
2. Rizky Pauziah Martliati (12030204036)
3. Astri Yulianti (12030204037)
4. Nuril Hidayati (12030204044)
-
Judul Artikel
PERDAGANGAN BIAWAK
(Varanus salvator) DI BEBERAPA
DAERAH DI SIDOARJO
-
Pengantar
Metode Penelitian
Hasil & Pembahasan
Simpulan
-
Pengantar
Keanekaragaman biawak
Status konservasi
Banyaknya pemburuan dan perdagangan i
Jika terus dilakukan
Mampu mengubah status konservasi Varonus salvator
menjadi terancam punah
-
Rumusan Masalah
Bagaimanakah status konservasi Varanus sarvator, distribusi perdagangannnya, dan penyebab eksploitasi Varanus sarvator di daerah Sidoarjo ?
Tujuan
untuk mengetahui status konservasi Varanus sarvator, distribusi perdagangannnya, dan penyebab eksploitasi Varanus sarvator di daerah Sidoarjo
-
Metode Penelitian
1. Metode : metode deskriptif observasional
2. Pelaksanaan : tanggal 28 Oktober sampai 8
Desember 2014 (4 kali survei)
3. Peralatan : alat tulis dan kamera
-
Langkah-langkah penelitian
1. Diawali dengan menentukan tempat penelitian dan objek penelitian.
2. Menyusun jadwal kegiatan survei.
3. Melakukan survei ke pedagang biawak (Varanus salvator) berdasarkan jadwal yang telah disusun.
4. Menggabungkan antara hasil survei yang diperoleh dengan hasil studi pustaka.
5. Mengambil hasil sampel olahan untuk didentifikasi aroma, warna, dan rasa. Informasi yang telah terkumpul kemudian disusun dalam bentuk artikel.
-
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub filum : Vertebrata
Super kelas : Tetrapoda
Kelas : Sauropsida
Ordo : Squamata
Super famili : Varanoidea
Famili : Varanidae
Genus : Varanus
Spesies : Varanus salvator
-
Hasil
Status Konservasi
No. Observasi pada Hasil
1. IUCN Resiko rendah
2. Cites Tidak segera terancam punah (Appendix II)
3. PP no 7 tahun 1999 Tidak termasuk hewan yang dilindungi
Lokasi Perdagangan
No Lokasi Banyaknya penjualan per hari
1 Gedangan 100 tusuk (di buat sate)
2 Di depan Alun-alun Sidoarjo 25 mika (tergantung pasokan daging mentah)
3 Pasar Tumpah Taman Pinang 30 mika (tergantung pasokan daging mentah)
-
Pembahasan
Situs website resmi yang sudah diakui secara
internasional IUCN, CITES, dan PP No.7 tahun 1999
menyatakan bahwa Biawak air tawar (Varanus
salvator) merupakan spesies liar yang
keberadaannya masih belum dilindungi secara
internasional.
-
Perburuan dan perdagangan Varanus salvator di
daerah Sidoarjo semakin meningkat dari tahun
ketahun, banyaknya permintaan konsumen daging
biawak menyebabkan tingginya perburuan Varanus
salvator
biawak (Varanus salvator) yang beredar di daerah
Sidoarjo disuplai dari berbagai daerah. Apabila
jumlah pasokan tidak mencukupi permintaan, para
pedagang tersebut akan turun tangan langsung
untuk memburu biawak (Varanus salvator).
-
Eksploitasi besar-besaran daging biawak (Varanus
salvator) dikarenakan sebagian besar orang
percaya terhadap penggunaan obat alami.
Kegunaan dari minyak biawak (Varanus salvator)
sama seperti dagingnya, yaitu untuk mengobati
gatal-gatal, hanya saja cara penggunaannya yang
berbeda.
Bukan hanya daging dan minyak biawak (Varanus
salvator) saja yang dimanfaatkan, para pengrajin
tas kulit juga banyak memburu biawak (Varanus
salvator) untuk diambil kulitnya.
-
Simpulan
1. Status konservasi biawak (Varanus salvator) menurut IUCN termasuk dalam resiko rendah, menurut CITES masuk ke dalam kategori Appendix II (tidak segera terancam punah), dan dalam PP No. 7 Tahun 1999 tidak termasuk ke dalam daftar hewan yang dilindungi.
2. Distribusi perdagangan biawak (Varanus salvator) di daerah Sidoarjo yaitu di daerah Gedangan, di depan Alun-alun Sidoarjo, dan di Pasar Tumpah Taman Pinang.
3. Penyebab eksploitasi biawak (Varanus salvator) di daerah Sidoarjo dikarenakan daging dan minyaknya dipercaya dapat mengobati penyakit gatal-gatal serta kulit biawak yang banyak diburu oleh pengrajin tas karena memiliki nilai jual yang tinggi.
-
Lampiran