tear fil

22
TEAR FILM Oleh: Siti Annisa Nurfathia, S.Ked Pembimbing: dr. Kuswaya Waslan, SpM KEPANITRAAN KLINIK SENIOR UNIVERSITAS JAMBI 2014

Upload: nisasuka

Post on 25-Nov-2015

30 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

TEAR FILM PPT

TRANSCRIPT

TEAR FILMOleh: Siti Annisa Nurfathia, S.KedPembimbing: dr. Kuswaya Waslan, SpM

KEPANITRAAN KLINIK SENIORUNIVERSITAS JAMBI2014

PendahuluanStruktur aksesori mata sistem lakrimalis atau aparatus lakrimalis menghasilkan air mata membasahi & mengkilapkan permukaan kornea, menghambat pertumbuhan mo, & memberikan nutrisi kornea.Air mata lapisan tipis 7-10 m, melapisi permukaan kornea & kongjungtiva kelainan pada komposisi normal dari air mata terganggunya fungsi timbulah keluhan.Tinjauan PustakaAir Mata merupakan komposisi dari kelenjar sekresi lakrimalis mayor& minor, sel-sel goblet & kelenjar meibom. Normal lapisan tipis 7-10 m melapisi permukaan kornea dan kongjungtiva

FungsiMembuat kornea menjadi permukaan optik yang licin dengan meniadikan ketidakteraturan minimal di permukaan epitel.Membasahi dan melindungi permukaan epitel kornea dan konjungitva yang lembut.Menghambat pertumbuhan mikroorganisme dengan pembilasan mekanik dan efek antimikroba.Menyediakan kornea berbagai substansi nutrien yang diperlukan.

Lapisan Air MataLapisan superfisial Film lipid monomolekular berasal dari kelenjar meibom.2.Lapisan akueosa tengah dihasilkan kelenjar lakrimal mayor dan minor, mengandung substansi larut air (garam dan protein) mengandung o2, elektrolit & protein (growth factors) sumber nutrisi & menyediakan lingkungan yang cocok u/ epitel permukaan.3.Lapisan musinosa dalam terdiri glikoprotein & melapisi sel-sel epitel kornea & konjungtiva surfaktan membasahi epitel kornea & mempertahankan kejernihan penglihatan & kekuatan refraksi.Volume Air Mata 7 2 L di setiap mata mengandung :Gama globulin IgA, IgG, IgE.Lysosim.Glukosa 2,5 mg / deciliter.Urea 0,04 mg / deciliter.Elektrolit : K+, Na+, Cl-.pH : 7,357.Osmolaritas : 295-300 m osmol/l.

Disfungsi Air MataAbnormalitas kuantitas maupun kualitas terjadi akibat :

Perubahan jumlah air mata & komposisi air mataDefisiensi aqueous, difisiensi musin atau sebaliknya kelebihan aqueous dan musin dan /atau abnormalitas lipid (disfungsi kelenjar meibom) keratoconjunctivitis sicca, blefaritis & orang yg pakai lensa kontak.

Penyebaran air mata yang tidak merataPermukaan kornea/ limbus tidak rata (inflamasi, jaringan parut, perubahan distropi), penggunaan lensa kontak tidak benar, gangguan kongenital kelopak mata akibat, disfungsi kelopak mata neurogenik, atau disfungsi mekanisme berkedip.Sistem Lakrimalis

Sistem Lakrimalis

mencakup struktur-struktur yang terlibat dalam produksi dan drainase air mata, terbagi atas:Sistem sekresi lakrimal, yang terdiri atas kelenjar lakrimal dan kelenjar lakrimal aksesori yang menghasilkan berbagai unsur pembentuk cairan air mata, yang disebarkan di atas permukaan mata oleh kedipan mata).Sistem ekskresi lakrimal, yang mengalirkan sekret ke dalam hidung, terdiri dari pungtum lakrimalis, kanalikuli lakrimalis, sakus lakrimalis, dan duktus nasolakrimalis.Fisiologi Sistem Lakrimalis dan Air Mataair mata dihasilkan 1,2 l/ menit mengedip membasahi kornea & konjungtiva diratakan oleh palpebra . M. orbicularis okuli menekan ampula & orbikularis pre-tarsal mengencang mencegah air mata keluarmasuk ke pungtum sebagian karena hisapan kapiler air mata mengarah ke kanalikuli memendekkan kanalikuli horizontal & menimbulkan tekanan negatif pada sakus menarik air mata ke dalam sakus masuk ke duktus nasolakrimalis pengaruh gaya berat & elastisitas jaringan ke dalam meatus inferior hidung Air mata tidak meleleh melalui hidung karena banyaknya pembuluh darah dan adanya pernafasan membuat air mata menguap.

Pemeriksaan Sistem Lakrimalis dan Air MataFungsi sekresi :Uji Schrimer IDengan penerangan redup menyelipkan kertas filter whatman no.41 pd forniks konjutiva bulbi bawah & ujung lainnya menggantung. gangguan sekresi bila >5menit basah 10mm berarti hipersekresi.Uji Schrimer IISama dg uji schrimer I tetapi dg anastesi lokal & merangsang hidung 2menit. Normalnya kertas filter akan basah 15mm setelah 5menit, jika tidak reflek sekresi gagal. Fungsi ekskresi :Uji Anelanastesi topikal dilatasi pungtum lakrimal penyemprotan garam fisiologik Bila ada cairan ke tenggorokan pasien : fungsi ekresi lakrimal baik, bila tidak tdpt penyubatan duktus nasolakrimalis.Kelainan Air MataKeratokonjungtivitis Sika (Sindroma Mata Kering)

DefinisiSekumpulan gejala akibat meningkatnya osmolaritas tear film atau merupakan suatu keadaan keringnya permukaan kornea dan konjungtiva.EtiologiDefisiensi komponen lemak air mata.Defisiensi kelnjar air mata.Defisiensi komponen musin.Akibat penguapan yang berlebihanKarena parut kornea atau hilangnya mikrovili kornea.PatofisiologiFaktor-faktor penyebab perubahan air mata yang film air mata menjadi tidak stabil bintik kering pada kornea dan konjungtiva, pembentukan filamen, hilangnya sel goblet konjungtiva, pembesaran abnormal sel epitel non goblet Peningkatan stratifikasi sel dan peningkatan keratinisasi Dry eye.Penegakan DiagnosisAnamnesisSensasi tergores (scratchy)/ berpasir (benda asing).Gejala umum lainnya: gatal, sekresi mukus berlebih, ketidakmampuan menghasilkan air mata, sensasi terbakar, fotosensitivitas, kemerahan, sakit, dan sulit menggerakkan palpebra.Pemeriksaan FisikDg slit lamp terputusnya air mata di tepian palpebra inferior. Benang-benang mukus kental kekuningan pd forniks konjungtiva inferior. Pd konjungtiva bulbaris tidak tampak kilauan normal, menebal, edema & hiperemis

3. Pemeriksaan Lanjutan

Uji SchirmerTear film break up timeMemperkirakan kandungan musin dlm air mata dg meletakkan secarik kertas berfluoresen pd konjungtiva bulbi & meminta pasien berkedip. Dg bantuan filter cobalt pd slit lamp, pasien diminta tidak berkedip. sampai munculnya bintik kering pd lapisan berfluorosein, normalnya lebih dari 15 detik.Uji Ferning MataMeneliti mukus konjungtiva dg mengeringkan kerokan konjungtiva di atas kaca objekSitologi ImpresiMenghitung densitas sel goblet di permukaan konuungtiva.Pemulasan Fluorescein, Pemulasan Rose Bengal & Lissamine GreenPenilaian kadar lisozim air mata, Osmolalitas air mata & Laktoferin

Terapi1. Edukasi2. Air mata buatan3. Antibiotik4. Vitamin A topikal5. Tindakan bedahKomplikasiPada awal penyakit dpt terjadi gangguan penglihatan.Pada tahap lanjut dpt terjadi ulkus kornea, penipisan kornea, perforasi & Infeksi sekunder bakteri menurunkan penglihatan.Kelainan Sekresi Sistem LakrimalAlacrimaTiadanya air mata sejak lahir terjadi pada sindroma Riley-Day (disautonomia familial) dan dysplasia anhidrotikektodermal.

DakrioadenitisProses inflamasi kelenjar air mata pars sekretorik. Disebabkan oleh Viral (Mumps penyebab tersering), Bacterial, Fungal (jarang) dan penyakit sistemik.Gejala pd akut didptkan pembesaran kelenjar air mata di dalam palpebra superior, sangat nyeri & diikuti oleh kemosis, konjungtival injeksi , mukopurulen sekret, lymphadenopati (submandibular), pembengkakkan 1/3 lateral atas kelopak mata (S- shape ), ptosis, & pergerakan bola mata yang terbatas. Pd kronik tidak terdapat gejala peradangan akut, pembesaran kelenjar dpt digerakan, tanda-tanda ocular minimal, ptosis, & sindroma mata kering.Penatalaksanaan dg pemberian antibiotika local & sistemik, analgetika dan antipiretika. Bila terjadi abses dapat dilakukan insisi.

Kelainan Ekskresi Sistem LakrimalDakriosistitisInfeksi pd kantong air mata, o/ adanya blokade pada saluran yg mengalirkan air mata dari kantong air mata ke hidung (obstruksi nasolakrimal). Dakriosistitis akut disebabkan o/ Haemophylus influenza (anak-anak), Staphylococcus aureus (dewasa) pada kronik disebbkan o/ Staphylococcus.Terbagi atas akut, kronik dan kongenital. Gejala utama dakriosistitis mata berair & kotoran mata berlebih. Akut di daerah sakus lakrimalis terdapat gejala radang, sakit, bengkak , nyeri tekan, sekret purulen serta pembengkakan kelenjar pre aurikuler, submandibuler & demam. Kronik keluar air mata berlebih. Pemeriksaan kelopak mata yaitu inspeksi & palpasi adakah cairan bercampur nanah, Tes Anel, Dilataso Punctum, Probing & Pemeriksaan dakriosisitogafi.Penatalaksanaan dg pemberian antibiotik topikal & sistemik yang tepat selama 10-14 hari, kompres air hangat dan massase di bawah area kantus, pemberian analgesic, bila perlu serta insisi dan drainase pada abses. Koreksi dengan pembedahan dapat dipertimbangkan berupa dacryocystorhinostomy.Kanalikulitis

Infeksi yang terjadi di kanalikulus sering pd usia >50 tahun dg penyebab utama Actinomyces israelii.Terjadi stenosis dari kanalikulus karena dakriolit batu yg terbentuk dari air mata & debris sisa epitel. Keluhan biasanya epifora , pengeluaran sekret serous/ mukopurulen & biasanya unilateral.Terapi dilakukan dg mengeluarkan benda asing (sekret) & antibiotik. Dakriolit kecil dikeluarkan dg cotton buds yg ditekan pada punctum lakrimalis . Jika batu banyak & susah dikeluarkan dilakukan tindakan kanalikulotomi.

PenutupTerjadi gangguan air mata perubahan jumlah dan komposisi tear film defisiensi aqueous, difisiensi musin/ sebaliknya kelebihan, penyebaran air mata tidak merata bersamaan dg permukaan kornea atau limbus yang tidak rata (inflamasi, jaringan parut, perubahan distropi).Sindroma mata kering meningkatnya osmolaritas tear film keringnya permukaan kornea dan konjungtiva komplikasi hilangnya pengelihatan diterapi segera dg pemberian airmata, antibiotik dan vitamin A topikal/ pembedahan bila diperlukan.

THANK You