tegangan power supply teregulasi menggunakan regulator variabel lm 317
TRANSCRIPT
Eksperimen Fisika Lanjut
Tegangan Power Supply Teregulasi
Menggunakan Regulator Variabel LM 317
Oleh
Elfi Yuliza 73194
Mairizwan 84147
Sri Ramadela P 73180
Dosen Pembimbing
Drs. Hufri, M.Si
Harman Amir, M.Si
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2009
“ Tegangan Power Supply Teregulasi Menggunakan Regulator Variabel LM 317 ”
1. Tujuan :
a. Untuk menghasilkan tegangan keluaran power supply yang stabil dan
bervariasi
b. Menentukan tegangan minimum keluaran dari LM 317
c. Menentukan tegangan maksimumkeluaran dari LM 317
2. Alat dan Bahan
a. Transformator
b. Kapasitor
c. Resistor
d. Dioda
e. Potensiometer
f. LM 317
g. Multimeter
h. Project board
i. Osiloscop
j. kabel penghubung
3. Gambar
4. Dasar Teori
Rangkaian penyearah sudah cukup bagus jika tegangan ripple-nya kecil, namun ada
masalah stabilitas. Jika tegangan PLN naik/turun , maka tegangan outputnya juga akan naik
turun. Seperti rangkaian penyearah, jika arus semakin besar ternyata tegangan DC keluarnya
juga ikut turun. Untuk beberapa aplikasi perubahan tegangan ini cukup mengganggu,
sehingga diperlukan komponen aktif yang dapat meregulasi tegangan keluaran ini menjadi
stabil.
Untuk meregulasi tegangan keluaran tersebut, diperlukan sebuah regulator. Regulator
adalah suatu piranti untuk meminimalkan efek perubahan dalam parameter rangkaian dan
variable- variable pada tegangan keluaran, regulasi merupakan upaya untuk membuat catu
daya tidak berubah bila ditarik arus beban dalam batas-batas tertentu.
Pada eksperimen ini regulator yang digunakan memakai IC LM 317, yang bekerja pada
tegangan maksimum 25 volt,sedangkan tegangan keluaran pada rangkaian power supply
teregulasi antara 1,2-30 Volt, arus keluaran mencapai 1,5 A.
LM 317 mempunyai sifat-sifat antara lain :
keluaran dapat distel sampai serendah 1,5 Volt
Ditanggung arus keluaran sebesar 1.5 A
Peregulasian saluran Lumrahnya 0,01 %
Peregulasian beban lumrahnya 0,1 %
Pencegah kebakaran intern, 100 % secara listrik
Tidak perlu menumpukkan banyak tegangan
Kemasan transistor standar dengan 3 kawat
Penolakan kerut 80 dB
Analisis Rangkaian
Analisis rangkaian, rangkaian terdiri dari beberapa analisis antara lain:
1. Analisis pada penyearah gelombang penuh system jembatan
Rangkaian penyearah gelombang penuh system jembatan terdiri dari transformator
step down, empat buah dioda penyearah membentuk suatu system jembatan , tahanan
dan kapasitor keluaran. Pada keluaran dari penyearah dapat dipasang sebuah LED
sebagai indikator. Rangkaian dari penyearah gelombang penuh system jembatan
dengan polaritas tunggal dan polaritas ganda dapat diperhatikan gambar
Dalam keadaan tanpa filter, tegangan keluaran dari penyearah gelombang penuh
system jembatan dengan polaritas ganda:
VDC =± 2(Vp−2 VD)
π
Bila pada keluaran dari penyearah ini dipasang kapasitor, maka akan dihasilkan
tegangan riak. Untuk penyearah gelombang penuh dengan polaritas tunggal, tegangan
keluaran DC dan tegangan riak masing-masing dapat ditulis dalam bentuk:
VDC =±(Vp−12
Vrpp)
Vrpp=±Vp
2 fRC
Tegangan keluran DC dan tegangan riak tergantung kepada tegangan puncak dari
sumber dan nilai komponen yang diberikan.
2. Dari keluaran rangkaian penyearah gelombang penuh merupakan tegangan yang tidak
teregulasi,sedangkan untuk meregulasikannya digunakan sebuah IC LM 317 yang
mempunyai fungsi meregulasi tegangan keluaran dan tegangan keluaran dari regulator
LM 317 juga dapat divariasikan dengan menambahkan potensiometer yang berfungsi
mengatur tegangan keluran mulai dari 1,2 volt sampai 30 volt.
Dari rangkaian dapat kita hitung tegangan keluaran teregulasi
Vo=VR1 + VR2
Vo= I1 R1+ I2 R2
Dari hukum arus kirchoff berlaku hubungan:
I1 + I adj = I2
Vo = I1 R1 + (I1 + Iadj ) R2
Vo = I1 (R1 + R2) + Iadj R2
Arus pada tahanan R1
I1 = Vref / R1
Vo = (R1 + R2 ) Vref / R1 + Iadj R2
Vo = (1+R2 / R1) Vref + Iadj R2
5. Prosedur Kerja
Pembuatan perangkat power supply teregulasi
1. Siapkan semua peralatan dan komponen yang diperlukan
2. Rakit komponen seperti gambar
3. Beriakan tegangan PLN (220 V) pada masukan pada transformator
4. Amati tegangan keluaran sebelum teregulasi pada osiloskop
5. Amati tegangan keluaran setelah teregulasi
6. Variasikan tahanan R2 (potensiometer) yang disunakan dan ukur tegangan
keluaran untuk setiap variasi tahanan R2
7. Masukkan data hasil pengukuran pada table.
6. Tabel Data
Tabel 1, Dengan variasi R2
No R1 (Ω) R2(Ω) Iadj (μA) Vref (V) Vo ukur(V)
Vo hitung (V)
1 220 5000 100 1.24 29.8 29.92 220 4500 100 1.24 26.2 27.053 220 4000 100 1.24 24.3 24.184 220 3500 100 1.24 21.4 21.315 220 3000 100 1.24 18.5 18.456 220 2500 100 1.24 15.6 15.587 220 2000 100 1.24 12.7 12.718 220 1500 100 1.24 9.8 9.849 220 1000 100 1.24 7 6.9710 220 500 100 1.24 4.2 4.111 220 0 100 1.24 1.2 1.24
Tabel 2, Variasi Tahanan Beban
No Vo (Volt) Rb(Beban) Vob
1 510 Ohm10 KOhm100 KOhm
2 1510 Ohm10 KOhm100 KOhm
3 2510 Ohm10 KOhm100 KOhm
7. Pengolahan Data
Diketahui:
R1=220 Ω
Iadj = 100 μA
Vref = 1.24 V
Ditanya: Vo hitung = ..........................?
penyelesaian
Vo hitung = (1 +R 2R 1
) Vref + Iadj R2
Persentase kesalahan = [(Vo hitung-Vo ukur):Vo hitung]*100%
R2 = 5000 Ω
Vo ukur = 29.8 V
Vo hitung = (1 + 5000 Ω220 Ω
) 1.24 + 100 .10-6 A .5000 Ω
= 29.4 V + 0.5 V
= 29.9 V
% kesalahan = [(29.9V-29.8V) / 29.9V]*100%
= 0.33%
R2 = 4500 Ω
Vo ukur =26.2V
Vo hitung = (1 + 4500 Ω220 Ω
) 1.24 + 100 .10-6 A .4500 Ω
= 26.6 V + 0.45V
= 27.05 V
% kesalahan =[(27.05-26.2)V / 27.05V]*100%
= 3.1 %
R2 = 4000 Ω
Vo ukur =24.3 V
Vo hitung = (1 + 4000 Ω220 Ω
) 1.24 + 100 .10-6 A .4000 Ω
= 23.78 V + 0.4V
= 24.18 V
% kesalahan =[(24.18-24.3)V / 24.18V]*100%
= 0.49 %
R2 = 3500 Ω
Vo ukur =21.4 V
Vo hitung = (1 + 3500 Ω220 Ω
) 1.24 + 100 .10-6 A .3500 Ω
= 20.96 V + 0.35V
= 21.31 V
% kesalahan =[(21.31-21.4)V / 21.31V]*100%
= 0.4%
R2 = 3000 Ω
Vo ukur =18.5 V
Vo hitung = (1 + 3000 Ω220 Ω
) 1.24 + 100 .10-6 A .3000 Ω
= 18.15 V + 0.3V
= 18.45 V
% kesalahan =[(18.45 - 18.5)V / 18.45V]*100%
= 0.27%
R2 = 2500 Ω
Vo ukur =15.6 V
Vo hitung = (1 + 2500 Ω220 Ω
) 1.24 + 100 .10-6 A .2500 Ω
= 15.33 V + 0.25V
=15.58 V
% kesalahan =[(15.58 - 15.6)V / 15.58V]*100%
= 0.13%
R2 = 2000 Ω
Vo ukur =12.7 V
Vo hitung = (1 + 2000 Ω220 Ω
) 1.24 + 100 .10-6 A .2000 Ω
= 12.51 V + 0.2 V
= 12.71 V
% kesalahan =[(12.71 – 12.7 )V / 12.71 V]*100%
= 0.07%
R2 = 1500 Ω
Vo ukur =9.8 V
Vo hitung = (1 + 1500 Ω220 Ω
) 1.24 + 100 .10-6 A .1500 Ω
= 9.69 V + 0.15V
= 9.84 V
% kesalahan =[(9.84 – 9.8)V / 9.84 V]*100%
= 0.4%
R2 = 1000 Ω
Vo ukur =7 V
Vo hitung = (1 + 1000 Ω220 Ω
) 1.24 + 100 .10-6 A .1000 Ω
= 6.87 V + 0.1V
= 6.97 V
% kesalahan =[(6.97 - 7)V / 6.97 V]*100%
= 0.43 %
R2 = 500 Ω
Vo ukur =4.2 V
Vo hitung = (1 + 500 Ω220 Ω
) 1.24 + 100 .10-6 A .500 Ω
= 4.05 V + 0.05V
= 4.1 V
% kesalahan =[(4.1 - 4.2)V / 4.1 V]*100%
= 2.4%
R2 = 0 Ω
Vo ukur =1.2 V
Vo hitung = (1 + 0Ω
220 Ω ) 1.24 + 100 .10-6 A .0 Ω
= 1.24 V + 0
= 1.24 V
% kesalahan =[(1.24 – 1.2)V / 1.24 V]*100%
= 3.2%
8. Grafik
a. Grafik Hubungan Tegangan Keluran Terhadap Variasi R2
0 1000 2000 3000 4000 5000 60000
5
10
15
20
25
30
35
f(x) = 0.00567090909090909 x + 1.34090909090909R² = 0.999301589323428
Grafik Hubungan Tahanan R2 dengan tegangan keluaran Vo
Tahanan R2 (Ω)
Tega
nagn
kel
uara
n (V
)
b. Grafik Hubungan Tegangan Keluaran Terhadap Beban Yang digunakan
Interpretasi Grafik
Berdasarkan grafik hubungan tegangan keluaran terhadap variasi R2 didapat
persamaan garisnya untuk pengukuran Vo = 0.005 R2+1.340 dan untuk pengukuran
Vo = 0.005 R2+1.238. Berdasarkan pada kedua persamaan ini terlihat hubungan
bahwa tegangan keluaran berbanding lurus dengan R2, semakin besar tahanan R2 ,
maka tegangan keluaran akan semakin besar juga dan sebaliknya makin kecil R2 maka
tegangan keluarannya juga akan semakin kecil. Berdasarkan grafik tersebut juga
didapat koefisien regresi untuk pengukuran R=0.99 dan untuk perhitungan R=1. Hal
ini menunjukan keakuratan data yang didapat dimana keakuratan data sangat baik jika
koefisien regresinya mendekati satu. Hal ini berarti data yang didapat dari pengukuran
sudah akurat.
9. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil diantaranya:
a. Dihasilkan tegangan keluaran power supplay yang stabil dan bervariasi
menggunakan regulator variable LM 317
b. Tegangan minimum keluaran dari LM 317 didapat apabila tahanan R2 diatur
minimum (0Ω). Tegangan minimum keluaran yang didapat adalah 1.2 V untuk
pengukuran dan 1.24 untuk perhitungan.
c. Tegangan maksimum keluaran dari LM 317 didapat apabila tahanan R2 diatur
maksimum (5000 Ω). Tegangan maksimum keluaran yang didapat adalah
29.8 V untuk pengukuran dan 29.9 V untuk perhitungan.
d. Adapun kesalahan yang terjadi disebabkan antara lain yaitu:
1) Kesalahan kalibrasi alat ukur
2) Kesalahan titik nol alat ukur
3) Kesalahan paralaks
4) Keterampilan praktikan
5) Kesalahan perhitungan
10. Daftar Pustaka
Sutrisno. Elektronika Lanjutan : Teori dan penerapan. Institut Tekhnologi Bandung,
Bandung
Sutrisno Elektronika teori dan Penerapannya. Jilid 1. Tekhnologi Bandung, Bandung
Sutrisno Elektronika teori dan Penerapannya. Jilid 2. Tekhnologi Bandung, Bandung
Wasito S.1997. Data Sheet Book 1 Data IC Linier, TTL dan CMOS, PT Eleks Media
Komputindo. Jakarta