teknik sinyal encoding, deteksi error dan automatic repeat requet

Upload: vaio

Post on 06-Jul-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Teknik Sinyal Encoding, Deteksi Error Dan Automatic Repeat Requet

    1/11

    undefined

    undefined

    Teknik Sinyal Encoding, Pendeteksi Error

    dan Automatic repeat request Posted by Muhammad Fadly Masrun

     Nonreturn to Zero-Level (NRZ-L):yaitu suatu kode dimana tegangan negatif diakai untuk 

    me!akili suatu binary dan tegangan ositif diakai untuk me!akili binary lainnya"

    # $ua tegangan yang berbeda antara bit % dan bit &

    # 'egangan konstan selama interval bit# 'idak ada transisi yaitu tegangan no return to ero

    ontoh:

    # Lebih sering* tegangan negatif untuk satu hasil dan tegangan ositif untuk yang lain

     Nonreturn to Zero +nverted (NRZ+):yaitu suatu kode dimana suatu transisi (lo! ke high atau high

    ke lo!) ada a!al suatu bit time akan dikenal sebagai binary ,&, untuk bit time tersebut tidak ada

    transisi berarti binary ,%," .ehingga NRZ+ meruakan salah satu /ontoh dari differensialen/oding"

    # Nonreturn to Zero +nverted (NRZ+) dalam kesatuan# Pulsa tegangan konstan untuk durasi bit# $ata dikodekan 0 diter1emahkan sebagai kehadiran(ada) atau ketiadaan sinyal transisi saat

     ermulaan bit time

    # 'ransisi (dari rendah ke tinggi atau tinggi ke rendah) meruakan biner &# 'idak ada transisi untuk biner %

    # .ebagai /ontoh en/oding differential Lebih lan1ut kilk 

    2euntungan differensial en/oding :

    # lebih kebal noise

    # tidak diengaruhi oleh level tegangan"

    2elemahan dari NRZ-L mauun NRZ+ :

    # keterbatasan dalam komonen d/ dan kemamuan syn/hronisasi yang buruk 

    http://muhammadfadlymasrun.blogspot.com/2011/01/teknik-sinyal-encoding-pendeteksi-error.htmlhttp://muhammadfadlymasrun.blogspot.com/2011/01/teknik-sinyal-encoding-pendeteksi-error.htmlhttp://muhammadfadlymasrun.blogspot.com/2011/01/teknik-sinyal-encoding-pendeteksi-error.html#commentshttp://muhammadfadlymasrun.blogspot.com/2011/01/teknik-sinyal-encoding-pendeteksi-error.html#commentshttp://muhammadfadlymasrun.blogspot.com/2011/01/teknik-sinyal-encoding-pendeteksi-error.htmlhttp://muhammadfadlymasrun.blogspot.com/2011/01/teknik-sinyal-encoding-pendeteksi-error.html

  • 8/18/2019 Teknik Sinyal Encoding, Deteksi Error Dan Automatic Repeat Requet

    2/11

     

    3iolar !ith 4-Zeros .ubstitution (34Z.) yaitu suatu kode dimana :

    # 1ika ter1adi oktaf dari semua nol dan ulsa tegangan terakhir yang mendahului oktaf ini adalah

     ositif* maka 4 nol dari oktaf tersebut di-en/ode sebagai %%%5 -%- 5

    # 1ika ter1adi oktaf dari semua nol dan ulsa tegangan terakhir yang mendahului oktaf ini adalah

    negatif* maka 4 nol dari oktaf tersebut di-en/ode sebagai %%%-5%5 -"

    # Penggantian 3iolar 6ith 4 Zeros

    # $idasarkan ada biolar-7M+

    # 8ika o/tet ada semua ero dan ulsa terakhir tegangan yang terdahulu adalah en/ode ositif 

    sebagai %%%5-%-5# 8ika o/tet ada semua ero dan ulsa terakhir tegangan yang terdahulu adalah en/ode negatif 

    sebagai %%%-5%5-# 2arena dua elanggaran ada kode 7M+

    # 'idak mungkin untuk ter1adi seerti hasil noise

    # Re/eiver mendeteksi dan mener1emahkan seerti o/ted ada semua ero

    # Penggunaan ./rambling untuk menggantikan rangkaian yang menghasilkan tegangan konstan"

    # Rangkaian Filling

    # 9arus /uku menghasilkan transisi untuk sinkronisasi

    # 9arus daat diakui oleh re/eiver dan digantikan dengan yang asli

    # Pan1ang sama dengan yang asli

    # 'idak ada komonen d/

    # 'idak ada rangkaian an1ang ada saluran sinyal level ero

  • 8/18/2019 Teknik Sinyal Encoding, Deteksi Error Dan Automatic Repeat Requet

    3/11

    # 'idak ada enurunan ada ke/eatan data

    # 2emamuan endeteksian error 

    9igh-density biolar- eros (9$3): yaitu suatu kode dimana menggantikan stringstring dari ;nol dengan rangkaian yang mengandung satu atau dua ulsa atau disebut kode violation* 1ika

    violation terakhir ositive maka violation ini asti negative dan sebaliknya"

    # 2eadatan tinggi 3iolar Zeros

    # $idasarkan ada biolar-7Mntikan dengan satu atau dua ulsa

    2edua kode ini berdasarkan ada enggunaan 7M+ en/oding dan /o/ok untuk transmisi dengan data ratetinggi"

    Pendeteksi ber1umlah gan1il atau

    gena* 1ika aket data ber1umlah gena maka bit arity akan teta % sedangkan 1ika 1umlah =&>

    gan1il maka bit arity akan men1adi & sehingga 1umlah bit men1adi gena" Proses enghitunganini menggunakan ?@R gate" Antuk lebih 1elasnya daat dilihat ada /ontoh diba!ah ini"

    3erikut ini adalah /ontoh enge/ekan error ada transmisi menggunakan metode even arity :

    7 ingin mentransmisikan data :&%%&

  • 8/18/2019 Teknik Sinyal Encoding, Deteksi Error Dan Automatic Repeat Requet

    4/11

    7 menghitung* untuk mendaatkan bit arity :&B%B%B& C %

    7 menambahkan bit aritas ada aket data :&%%&%

    3 menerima data :&%%&%

    3 menghitung arity :&B%B%B& C %

    3 melaorkan bah!a data yang diterima valid Dharaan yang diterima 3 benar* yakni even arityE"

    7 ingin mentransmisikan data : &%%&

    7 menghitung* untuk mendaatkan bit arity : &B%B%B& C %

    7 menambahkan bit aritas ada aket data : &%%&%

    3 menerima data : &&%&%

    3 menghitung arity : &B&B%B&B% C &

    3 melaorkan adanya error ada transmisi* setelah mendaatkan data yang ditidak sesai haraan

    yakni

     even arity

    - odd arity

    metode ini biasa diergunakan dalam transmisi data se/ara syn/hronous* ada metode ini

    sebelum aket data dikirim* setia aket data di /ek aakah 1umlah =&> ber1umlah gan1il atau

    gena* 1ika aket data ber1umlah gena maka bit arity akan men1adi & sehingga 1umlah bit =&>men1adi gan1il sedangkan 1ika 1umlah =&> sudah gan1il maka bit arity akan teta men1adi %"

    3erikut ini adalah /ontoh enge/ekan error ada transmisi menggunakan metode even arity :

    7 ingin mengirimkan aket data : &%%&

    7 menghitung* untuk mendaatkan bit arity : (&B%B%B&) C &

    7 menambahkan bit arity : &%%&&

    3 menerima data : &%%&&

    3 menghitung arity bit : &B%B%B&B& C &

    3 melaorkan bah!a data yang diterima valid Dharaan yang diterima 3 benar* yakni even

     arityE"

    7 ingin mengirimkan aket data : &%%&

  • 8/18/2019 Teknik Sinyal Encoding, Deteksi Error Dan Automatic Repeat Requet

    5/11

    7 menghitung nilai even arity : &B%B%B& C %

    7 menambahkan bit arity : &%%&%

    3 menerima : &%%&&

    3 menghitung bit arity : &B%B%B&B& C &

    3 melaorkan adanya error ada transmisi* setelah mendaatkan data yang ditidak sesai haraanyakni

    even arity

    2elebihan dari metode arity /he/k:

    # G .ederhana dalam analisis dan enggunaan ada system

    # G Mudah direalisasikan dalam bentuk rangkaian0hard!are

    2ekurangan dari metode arity /he/k:

    # G 2urang handal dalam mengatasi deteksi dan erbaikan error"

    # G 2emungkinan kesalahan yang ter1adi besar* yaitu H%I

    # G 9anya daat mendeteksi error dalam 1umlah bit terbatas : &- bit errors"

    3erikut ini /ontoh kesalahan yang dilakukan oleh metode arity /he/k 

    7 ingin mengirimkan data : &%%&

    7 menghitung nilai aritas gena : &B%B%B& C %

    7 mengirimkan : &%%&%

    3 menerima : &&%&&

    3 menghitung semua aritas : &B&B%B&B& C %

    3 melaorkan transmisi data benar* !alauun sebenarnya data terima salah

     

    y/li/al Redundan/y he/k (R)

    $igunakan engiriman berke/eatan tinggi* sehingga erlu rangkaian elektronik yang sukar"

  • 8/18/2019 Teknik Sinyal Encoding, Deteksi Error Dan Automatic Repeat Requet

    6/11

    R daat di1elaskan dengan memberikan sebuah blok k bit dari se1umlah bit atau esan yang

    ditransmisikan se/ara umum ada urutan n bit yang dikenal sebagai sebuah Frame /he/k 

    seJuen/e (F.)" 8adi hasil dari frame adalah k5n bit" Pada enerima membagi frame yang masuk dengan 1umlah n 1ika tidak ada sisa berarti tidak ada error (kesalahan)"

    ara R mengatasi masalah overhead dan disebut engu1ian berorientasi bit* karena dasar  emeriksaan kemungkinan kesalahan adalah bit atau karakter dan menggunakan rumus

    matematika yang khusus"

    Metode ini ada rinsinya menggunakan embagian bilangan biner dengan R /he/ker dan embagian biner dengan R generator"

    $alam gambar berikut di1elaskan rinsi R se/ara umum"

    .e/ara rinsi untuk embagian biner R he/ker daat di1elaskan melalui gambar berikut :

    .edangkan untuk embagian biner dengan R generator* daat di1elaskan dengan gambar 

    sebagai berikut :

  • 8/18/2019 Teknik Sinyal Encoding, Deteksi Error Dan Automatic Repeat Requet

    7/11

    Pada R Kenerator embagi binernya berua olynomial* yang daat direresentasikansebagai

     berikut :

    .ifat dari olynomial adalah :&" 'idak daat dibagi dengan

    " $aat dibagi dengan 5 &

    7da ; ma/am standar olynomial* yaitu :

    7utomati/ reeat reJuest (7R)

  • 8/18/2019 Teknik Sinyal Encoding, Deteksi Error Dan Automatic Repeat Requet

    8/11

    .to-and-6ait 7R didasarkan atas teknik  flo! /ontrol sto-and-!ait yang telah diuraikan ada

     osting sebelumnya" .tasiun sour/e mentransmisikan sebuah frame tunggal dan kemudian harus

    menunggu balasan berua a/kno!ledgement (72)" 'idak ada frame yang dikirim samai

     1a!aban dari stasiun tu1uan tiba di stasiun sumber"7da dua 1enis kesalahan yang daat ter1adi" Pertama* frame yang tiba di tu1uan bisa mengalami

    kerusakan" Re/eiver mendeteksi kerusakan tersebut dengan menggunakan teknik endeteksian

    kesalahan yang berkaitan dengan embuangan frame lebih a!al" Antuk menghitungkemungkinan ini* stasiun sumber dilengkai dengan sebuah en/atat !aktu" .etelah frame

    ditransmisikan0stasiun sumber menunggu balasan" 3ila tidak ada balasan yang diterima samai!aktu yang ditentukan en/atat habis* maka akan dikirimkan frame yang sama" erhatikan bah!a metode ini mengharuskan transmitter memertahankan tiruan frame yang ditransmisikan

    samai balasan diterima oleh frame tersebut"

    8enis kesalahan yang kedua adalah kerusakan ada balasan" 7mati situasi berikut" .tasiun 7mengirim* sebuah frame" Frame ini diterima dengan baik oleh stasiun 3* yang meresonnya

    dengan memberi balasan (72)" 72 mengalami kerusakan saat singgah dan tidak diakui oleh

    7* yang karenanya keluar dari 1alur !aktu dan kembali mengirim frame yang sama" $ulikat

    frame ini tiba dan diterima oleh 3" $engan begitu 3 menerima dua dulikat frame yang samaseolah-olah keduanya terisah" Antuk mengatasi roblem ini* frame bergantian diberi label %

    atau &* dan balasan ositifnya dalam bentuk 72 % dan 72 &" .esuai dengan aturan 1endela

     enggeseran* 72 % membalas enerimaan frame bernomor & dan menun1ukkan bah!a re/eiver sia untuk frame bemomor %"

    Kambar dalam osting ini memberi /ontoh enggunaan sto-and-!ait 7R* menun1ukkan

    transmisi deretan frame dari sumber 7 menu1u tu1uan 3" Kambar tersebut 1uga menun1ukkankedua 1enis kesalahan yang baru sa1a digambarkan" Frame ketiga yang ditransmisikan oleh 7

    hilang atau rusak dan karenanya tidak ada 72 yang dikembalikan oleh 3" 7 mengalami time

    out dan kembali mentransn-dsikan frame yang sama" .aat 3 menerima dua frame dalam sebuah

     barisan dengan label yang sama* 3 membuang frame kedua namun mengirimkan 72% kembahke masing-masing stasiun"

    2elebihan sto-and-!ait 7R adalah kesederhanaannya" .edang kekurangannya* dibahas di

     bagian flo! /ontrol* karena sto-and-!ait 7R ini meruakan mekanisme yang tidak efisien"

    @leh karena itu teknik kontrol arus sliding !indo!  daat diadatasikan agar dieroleh engunaan 1alur yang lebih efisien lagi dalam konteks ini* kadang-kadang disebut 1uga dengan

    7R yang kontinyu"Ko-3a/k-N 7R

    3entuk engkontrolan kesalahan didasarkan atas teknik kontrol arus sliding !indo! yang biasa

    disebut 1uga dengan Ko-ba/k-N 7R" $alam metode ini* stasiun bisa mengirim deretan frameyang diurutkan berdasarkan suatu modulo bilangan" 8umlah frame balasan yang ada ditentukan

    oleh ukuran 1endela* menggunakan teknik kontrol arus 1endela enggeseran" 3ila tidak ter1adi

    http://teknik-informatika.com/stop-and-wait-arq/http://teknik-informatika.com/flow-control/http://teknik-informatika.com/stop-and-wait-flow-control/http://teknik-informatika.com/stop-and-wait-arq/http://teknik-informatika.com/flow-control/http://teknik-informatika.com/stop-and-wait-arq/http://teknik-informatika.com/sliding-window-flow-control/http://teknik-informatika.com/sliding-window-flow-control/http://teknik-informatika.com/go-back-n-arq/http://teknik-informatika.com/stop-and-wait-arq/http://teknik-informatika.com/flow-control/http://teknik-informatika.com/stop-and-wait-flow-control/http://teknik-informatika.com/stop-and-wait-arq/http://teknik-informatika.com/flow-control/http://teknik-informatika.com/stop-and-wait-arq/http://teknik-informatika.com/sliding-window-flow-control/http://teknik-informatika.com/sliding-window-flow-control/http://teknik-informatika.com/go-back-n-arq/

  • 8/18/2019 Teknik Sinyal Encoding, Deteksi Error Dan Automatic Repeat Requet

    9/11

    suatu" kesalahan* stasiun tu1uan akan membalas (RR C Re/eive Ready* atau iggyba/ked

    7/kno!ledgement) frame yang datang seerti biasa" 3ila stasiun tu1uan mendeteksi suatu

    kesalahan ada sebuah frame* stasiunt tu1uan mengirim balasan negatif (R

  • 8/18/2019 Teknik Sinyal Encoding, Deteksi Error Dan Automatic Repeat Requet

    10/11

    (a) Ko-3a/k-N 7R (b) .ele/tive re1e/t 7R

    K7M37R: Protokol sliding !indo! 7R

    Kambar di osting ini adalah /ontoh aliran frame untuk go-ba/k N 7R" 2arena adanya

     enundaan erambatan ada 1alur* dari saat itu di mana balasan (baik ositif mauun negatif) tibakembali di stasiun engiriman* sedikitnya telah dikirim satu frame tambahan di luar frame yang

    sedang dibalas" $alam /ontoh ini* frame ; mengalami kerusakan" Frame H dan diterima tidak sesuai yang dierintahkan dan dibuang oleh 3" .aat frame H tiba* 3 segera mengirim R

  • 8/18/2019 Teknik Sinyal Encoding, Deteksi Error Dan Automatic Repeat Requet

    11/11

    serta harus memuat logika untuk diselikan kembali frame tersebut ada urutan yang teat"

    .elain itu* transrrdtter 1uga memerlukan logika yang lebih komleks agar mamu mengirimkan

    frame diluar urutan" 2arena komlikasi sema/am itu*  sele/tive-re1e/t 7R tidak terlalu banyak diergunakan dibanding go-ba/k N 7R"

    3atas ukuran 1endela lebih terbatas untuk sele/tive-re1e/t dariada go-ba/k-N" 7mati kasus

    ukuran nomor urut -bit untuk sele/tive re1e/t" $engan ukuran 1endela sebesar tu1uh* +alu amatiskenario berikut:

    &" .tasiun 7 mengirim frame % melalui menu1u stasiun 3

    " .tasiun 3 menerima ketu1uh frame dan membalasnya se/ara komulatif dengan RRQ"

    " karena adanya derau besar* RRQ menghilang"

    ;" 6aktu habis dan mentransmisikan frame % kembali"

    H" 3 mema1ukan 1endela enerimanya agar menerima frame Q* %* &* * * ;* dan H" 8adidiasumsikan bah!a frame Q sudah hilang dan berarti ula ini meruakan frame % yang

     baru diterimanya"

    (a) Ko-3a/k-N 7R (b) .ele/tive re1e/t 7R

    K7M37R: Protokol sliding !indo! 7RMasalah ada skenario tersebut* adalah adanya tumang tindih antara 1endela engiriman dan

     enerimaan" Antuk mengatasinya* ukuran 1endela maksimum harus tidak boleh lebih dari

    searuh 1arak nomor urutan" Pada skenario sebelumnya* seandainya keemat frame tak terbalas belum diselesaikan* maka tidak akan ter1adi keka/auan" Amumnya* untuk bidang bernomor urut

    k-bit* yang meneyediakan 1arak urutan nomor sebesar

    * ukuran maksimum 1endela dibatasisamai k-&"

    http://teknik-informatika.com/selective-reject-arq/http://teknik-informatika.com/go-back-n-arq/http://teknik-informatika.com/selective-reject-arq/http://teknik-informatika.com/go-back-n-arq/