tekuk baja

6
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum dan Latar Belakang Pembangunan terhadap gedung – gedung bertingkat pada umumnya sangat membutuhkan penanganan yang serius, terutama pada konstruksi yang terbuat dari beton, baja atau keduanya. Metode konvensional konstruksi beton bertulang (lihat gambar 1.1) masih mendominasi perencanaan gedung dewasa ini, namun sesuai dengan perkembangan jaman dan tuntutan arsitektur yang menghendaki ruangan yang luas maka metode konvensional ini tidak lagi ekonomis karena panjang bentang yang terbatas. Untuk mengatasi hal ini, maka banyak digunakan struktur beton prategang dan struktur komposit. Pelaksanaan struktur beton prategang membutuhkan peralatan yang cukup canggih seperti pengankeran jack, dan penarikan tendon. Dengan kata lain struktur beton prategang membutuhkan investasi modal yang cukup besar, alternatif lain yaitu struktur komposit. Struktur gedung dengan kolom komposit sudah banyak digunakan di luar negeri. Untuk bangunan gedung bertingkat sangat tinggi terutama gedung pencakar langit. Keuntungan pemakaian kolom komposit adalah kolom tersebut mempunyai kapasitas menahan beban yang besar dengan penampang yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan kolom beton bertulang konvensional. Keunggulan lain ialah ketahanan terhadap api dan korosi yang lebih baik dibandingkan kolom baja biasa dan juga efek penguatan dalam melawan tekuk.

Upload: eva-novitaa-tobing

Post on 04-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

pendahuluan baja

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Umum dan Latar Belakang

Pembangunan terhadap gedung – gedung bertingkat pada umumnya sangat

membutuhkan penanganan yang serius, terutama pada konstruksi yang terbuat

dari beton, baja atau keduanya.

Metode konvensional konstruksi beton bertulang (lihat gambar 1.1) masih

mendominasi perencanaan gedung dewasa ini, namun sesuai dengan

perkembangan jaman dan tuntutan arsitektur yang menghendaki ruangan yang

luas maka metode konvensional ini tidak lagi ekonomis karena panjang bentang

yang terbatas. Untuk mengatasi hal ini, maka banyak digunakan struktur beton

prategang dan struktur komposit.

Pelaksanaan struktur beton prategang membutuhkan peralatan yang cukup

canggih seperti pengankeran jack, dan penarikan tendon. Dengan kata lain

struktur beton prategang membutuhkan investasi modal yang cukup besar,

alternatif lain yaitu struktur komposit.

Struktur gedung dengan kolom komposit sudah banyak digunakan di luar

negeri. Untuk bangunan gedung bertingkat sangat tinggi terutama gedung

pencakar langit. Keuntungan pemakaian kolom komposit adalah kolom tersebut

mempunyai kapasitas menahan beban yang besar dengan penampang yang relatif

lebih kecil dibandingkan dengan kolom beton bertulang konvensional.

Keunggulan lain ialah ketahanan terhadap api dan korosi yang lebih baik

dibandingkan kolom baja biasa dan juga efek penguatan dalam melawan tekuk.

Sengkang

Beton

Spiral

Beton

Beton

Pipa Baja

Batang tulanganKonvensional

Profil Baja

Beton

a. Kolom dengan pengikat lateral b. Kolom yang menggunakanspiral sebagai pengikat

c. Struktur kolom komposit

Kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas utamanya

menyangga beban tekan aksial dan menempati posisi penting didalam struktur

bangunan. Kegagalan kolom akan berakibat langsung pada runtuhnya komponen

struktur lain yang berhubungan dengan kolom tersebut, atau bahkan keruntuhan

komponen tekan tidak diawali dengan peringatan yang jelas, bersifat mendadak.

Oleh karena itu, dalam merencanakan struktur kolom harus memperhitungkan

secara cermat dengan memberikan cadangan kekuatan lebih tinggi daripada untuk

komponen struktur lainnya.

Secara garis besar ada beberapa jenis kolom beton bertulang seperti yang

terlihat pada gambar 1.1.

Gambar 1.1 Jenis – jenis kolom

Jenis kolom beton bertulang seperti pada gambar 1.1 yaitu :

1. Kolom yang pengikat lateral

Kolom ini merupakan kolom beton yang ditulangi dengan batang tulangan

pokok memanjang, yang pada jarak tertentu diikat dengan pengikat

sengkang ke arah lateral, sedemikian rupa sehingga penulangan

keseluruhan membentuk kerangka seperti pada gambar 1.1.a

2. Kolom yang menggunakan spiral sebagai pengikat

Bentuknya sama dengan yang pertama hanya saja sebagai pengikat

tulangan pokok memanjang adalah tulangan spiral yang dililitkan keliling

membentuk heliks menerus disepanjang kolom seperti pada gambar 1.1.b

3. Struktur kolom komposit

Merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah

memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan atau tanpa diberi

batang tulangan pokok memanjang, seperti tampak pada gambar 1.1.c

Keistimewaan yang nyata dari konstruksi komposit adalah suatu struktur

yang lebih kaku dan lebih kuat di bandingkan dengan balok dan plat yang sama

tetapi tidak bekerja sebagai komposit.

Aksi komposit terjadi apabila dua batang struktural penumpu beban seperti

lantai beton dan balok baja penyanggahnya dihubungkan secara menyeluruh dan

mengalami defleksi sebagai satu kesatuan.

Aksi komposit dapat terjadi apabila anggapan – anggapan berikut ini dapat

dipenuhi atau mendekati keadaan sebenarnya antara lain :

a. Lantai beton dengan balok profil baja dihubungkan dengan penghubung

geser.

b. Gaya geser pada penghubung geser adalah sebanding dengan beban pada

penghubung geser.

c. Distribusi tegangan adalah linier di setiap penampang.

d. Lantai beton dan balok baja tidak terpisah secara vertikal di bagian

manapun sepanjang bentang

1.2. Maksud dan Tujuan

Adapun penulisan ini adalah untuk membahas mengenai perhitungan

beban dan tegangan kritis pada kolom komposit. Analisa pembebanan kritis

kolom terhadap panjang bentang dan penampang baja profil IWF terhadap

perletakan jepit – bebas, jepit – jepit, sendi – sendi, jepit – sendi akan dibahas

dalam penulisan ini.

Tujuannya adalah untuk mengetahui perbedaan besar pembebanan dan

tegangan kritis terhadap jenis perletakan yang ditinjau yaitu jepit – bebas, jepit –

jepit, sendi – sendi, jepit – sendi.

1.3. Permasalahan

Suatu beban yang bekerja pada kolom ditambah bebannya secara

berangsur – angsur, maka akan mengakibatkan kolom mengalami lenturan lateral

dan kemudian mengalami keruntuhan akibat terjadi lenturan tersebut, dan beban

yang mengakibatkan terjadinya lenturan lateral pada kolom tersebut pada kolom

tersebut disebut beban kritis dan merupakan beban maksimum yang masih dapat

ditahan kolom dengan aman.

Adapun permasalahan yang ditinjau dalam penulisan ini adalah :

1. Untuk mengetahui berapa besar pembebanan dan tegangan kritis

terhadap jenis perletakan yang ditinjau ?

2. Untuk mengetahui perbedaan beban dan tegangan kritis yang terjadi

pada setiap perubahan panjang kolom ?

3. Untuk mengetahui dan membandingkan besarnya beban dan tegangan

kritis pada kolom komposit Profil Baja WF – beton dengan komposit

Profil Baja siku – siku sama kaki tersusun – beton?

1.4. Pembatasan Masalah

Agar masalah yang dibahas dalam penulisan ini mengarah kepada tujuan

yang relevan dengan judulnya, dan juga karena keterbatasan literatur, serta untuk

mempermudah perhitungan tetapi hasilnya masih mendekati kebenaran, maka

perlu diadakan pembatasan masalah sebagai berikut :

1. Baja yang dipakai adalah baja profil WF dan siku – siku sama kaki ;

2. Beban yang diperhitungkan hanya gaya aksial tekan vertikal pada

kolom ;

3. Pengaruh akibat momen tidak diperhitungkan ;

4. Untuk tinjauan kolom yang hanya akibat gaya aksial tekan, pemakaian

shear connector tidak digunakan / diperhitungkan ;

5. Analisa kolom dianalisa tanpa adanya tulangan longitudinal dan

sengkang.

1.5. Metodelogi

Dalam penulisan ini metode yang digunakan adalah studi literatur, adapun

sumbernya adalah buku – buku yang berhubungan dengan analisa yang akan

dibahas.

1.6. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan garis – garis besar penulisan ini, maka dapat diuraikan

sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN, terdiri dari Latar Belakang, Maksud dan Tujuan,

Permasalahan, Batasan Masalah, Metodelogi, dan Sistematika Peulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA, terdiri dari Penjelasan Umum Mengenai

komposit Baja Beton, dan Kolom Komposit

BAB III : KERANGKA TEORITIS, terdiri dari penjelasan umum, panjang

umum, panjang efektif, kolom komposit dan tekuk Euler

BAB IV : ANALISA PERHITUNGAN, terdiri dari perhitungan profil baja wide

flange, perhitungan profil baja siku – siku sama kaki dan analisa

pembahasan

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN, terdiri dari Kesimpulan dan Saran