terapi oksigen

34
Raisa Janet Ariestha I 111 09 041 Terapi Oksigen

Upload: raisa-ariestha

Post on 18-Oct-2015

26 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Terapi Oksigen

Raisa Janet AriesthaI 111 09 041Terapi Oksigen Oksigen (O2) merupakan salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme. Terapi oksigen penggunaan oksigen sebagai bahan farmakologis utama dalam jumlah, cara, dan durasi tertentu demi meringankan gejala penyakit dasar, meningkatkan kualitas hidup, atau berkaitan dengan prognosis yang lebih baik bilamana terapi tersebut diberikan.Terapi OksigenIndikasi utama : hipoksemia keadaan di mana PaO2 di dalam darah arteri 90%. Terapi oksigen dapat diberikan sebagai bentuk suplemen atau terapi. Suplemen oksigen suatu keadaan akut yang memerlukan oksigen kurang dari 30 hari, seperti pada pneumonia atau eksaserbasi/serangan asma. Terapi bila pasien memerlukan terapi oksigen 30 hingga 90 hari (short term oxygen therapy) atau lebih dari 90 hari (long term oxygen therapy).TujuanDilakukan dengan cara : Pemeriksaan fisik dan Gejala/tanda Klinis Adanya perbaikan/resolusi dari gejala dan tanda hipoksemia, seperti takipneu, sianosis, dan sesak napas. Ditemukan pula perbaikan-perbaikan pada beban kerja kardiopulmoner yang sebelumnya berat, seperti penurunan denyut nadi, perbaikan pada tekanan darah, serta berkurangnya aritmia. Evaluasi dan Pemantauan2. Pemeriksaan penunjang Analisis gas darah arteri (AGDA) ditemukan perubahan klinis berupa peningkatan tekanan parsial oksigen.

Evaluasi dan Pemantauan2Sampai saat ini, belum diketahui ambang konsentrasi dan waktu paparan untuk menimbulkan toksisitas FiO2 (konsentrasi O2 dalam gas inspirasi).Tergantung : dosis dan lama pemberian oksigen, & faktor toleransi masing-masing pasien.

Efek SampingKlasifikasi dan manifestasi klinik pada toksisitas oksigen: Toksisitas sistem saraf pusat Bert effect - Twitching otot-otot perioral dan otot-otot kecil pada tangan - Vasokonstriksi perifer yang berat akibat hiperoksia dan twitching diafragma - Vertigo, mual, perilaku yang terganggu, clumsiness, dan kejang (biasanya tonik-klonik). - Faktor yang memengaruhi : peningkatan pCO2, stress, kelelahan, dingin, defisiensi selenium, zink, dan magnesiumEfek Samping2b. Toksisitas sistem respirasi Konsentrasi dan lamanya pemberian oksigen dapat merusak epitel pulmoner, dan menginaktivasi surfactant dapat timbul edema intra alveolar dan penebalan interstisial fibrosis atelektasis pulmoner. Toksisitas pada sistem respirasi dapat dibagi menjadi: 1. Trakeobronkitis2. Absoprtion atelectasis3. Kerusakan jaringan paru akut4. Kerusakan jaringan paru kronik

Efek Samping3c. Toksisitas pada sistem mata Terjadi konstriksi reversibel pada area perifer dari penglihatan, miopi yang progresif tetapi reversibel, dan pembentukan katarak yang lambat dapat muncul. Efek terhadap mata dapat lebih kuat jika mata itu sendiri terpajan dengan oksigen dengan konsentrasi dan tekanan yang tinggiEfek Samping4d.Toksisitas pada sistem ginjal: kerusakan pada sel tubulare.Toksisitas pada sistem hematologi: morfologi sel darah merah yang abnormal dan hemolisisf. Kardiovaskular: kerusakan miosit

Efek Samping5Efek samping lain yang dapat muncul akibat terapi oksigen: a. Hiperkarbia pada Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) b. Retinopathy of prematurity c. Risiko terjadi kebakaran d. Pada penggunaan kanul hidung: iritasi mukosa hidung, kongesti nasal, epistaksis, dan alergi

Efek Samping6Bds perbedaan konsentrasi oksigen yang disuplai dan yang masuk ke dalam paru, terbagi atas 2:1. Low-flow (variable performance) devices Memberikan konsentrasi oksigen yang lebih sedikit daripada yang dihirup oleh pasien, serta bervariasi menurut gas yang keluar dari alat dan pola pernapasan pasien. Yang tergolong low-flow devices, antara lain kanula hidung dan sungkup oksigen. 2. High-flow (fixed perfomance) devices Konsentrasi oksigen yang masuk bersifat stabil dan sesuai dengan yang dihirup oleh pasien. Termasuk dalam golongan ini antara lain sungkup venturi dan continuous positive airway pressure (CPAP). Metode Pemberian 1. Kanula hidung Kanula hidung adalah suatu pipa plastik lunak dengan dua ujung buntu yang dimasukan kurang lebih 1 cm, masuk kedalam tiap nares.Kanula hidung ditujukan untuk pasien tanpa hiperkapnia yang memerlukan oksigen suplementasi hingga 40%. Kanula dihubungkan dengan pipa yang dihubungkan ke humidifier dengan kecepatan antara 2-6 L/menit, dengan FiO2 0,28-0,4. Pengunaan pelembab pada kanula hidung ini diperlukan pada kecepatan diatas 2 L/menit dikarenakan cepatnya aliran oksigen hingga dapat mengiritasi permukaan kulit dan mukosa saluran pernapasan.Low FlowKanula Nasal

2. Masker Pada pemberian oksigen dengan kecepatan lebih tinggi dari 6L/menit dipergunakan masker. Masker adalah perangkat dari plastik tingan yang pemakaiannya menutupi mulut dan hidung. Terdapat beberapa macam masker yaitu: Masker sederhana (simple mask)Masker rebreathing dan non rebreathingLow FlowMasker tipe simple ini memberikan FiO2 sebesar 31-61% dengan kecepatan 5-12 L/menit. Penggunaan masker tipe simple ini juga berguna untuk pasien dengan obstruksi pada saluran napas hidung dan bernapas lewat mulut walaupun sulit digunakan untuk makan.

Masker sederhana (simple mask) Simple Mask

Masker nonrebreathingMemiliki reservoirMemiliki katupMemiliki FiO2 50-70%Memiliki reservoirTidak memiliki katupMemiliki FiO2 40-60%Masker rebreathingMasker rebreathing dan masker nonrebreathing

Fungsi katup : U/ memastikan udara yang masuk pada saat inspirasi adalah udara oksigen, sementara udara ekspirasi dapat keluar melalui lubang samping antara katup dan reservoir. Pada masker rebreathing, udara inspirasi dan ekspirasi tercampur karena tidak adanya katup. Masker nonrebreathing dapat dijadikan masker rebreathing dengan melepas katup antara masker dan reservoir.Masker rebreathing dan masker nonrebreathing Masker venturi Dapat meningkatkan FiO2 sampai 24%-50% dengan cara mencampur udara ruangan dengan O2FiO2 dapat diatur dengan tepat sesuai dengan yang dikehendaki.Konsentrasi rendah: 24%, 26%, 28%, 31%.Konsentrasi tinggi: 35%, 40%, 50%.High FlowMasker Venturi

2. Tekanan saluran pernapasan positif terus menerus (Continous Positive Airway Pressure/CPAP) Continous Positive Airway Pressure (CPAP) merupakan pemberian tekanan positif untuk seluruh siklus respirasi (inspirasi dan ekspirasi) pada saat bernapas secara spontan.Sistem CPAP dengan regulator digunakan melalui sebuah flow meter menuju masker dan diakhiri dengan sebuah alat yang dapat mengukur tekanan antara 2,5 -20 cmH2O. CPAP merupakan terapi tambahan untuk terapi oksigen konvensional dan ventilasi terkontrol. Penggunaannya dapat mengurangi kerja untuk bernapas, mengeliminasi atau mengurangi hipoksia dan mencegah atelektasis. Pada edema pulmoner, CPAP dapat meningkatkan kardiak output, walaupun pada orang normal pemberian CPAP dapat mengurangi performa kardiak.High FlowCPAP

Silinder Memiliki bentuk yang besar dengan ukuran 240-622 liter, dengan lama pemberian 2-5,5 jam bila digunakan dengan kecepatan 2 L/menit. Pengunaannya sering pada pasien yang berbaring, tidak banyak bergerak. Alat penghasil oksigen

2. Sistem oksigen cair (portable) Pada sistem oksigen cair ini, lebih ringan daripada silinder sehingga dapat dibawa dengan mudah. Dapat digunakan selama 7 hari dengan kecepatan 2 L/menit walaupun dengan harga yang mahal tetapi dapat diisi ulang. Alat penghasil oksigen2

3. Konsentrator Alat ini bekerja dengan mengambil udara dari ruangan dan memiliki sistem filtrasi partikel besar, bakteri, dan gas non O2. Pengunaannya menggunakan listrik sehingga tidak dapat dibawa dan tidak perlu adanya pengisian ulang. Alat penghasil oksigen3

Terimakasih