tesis hubungan stimulasi pijat bayi terhadap...

91
1 TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP PERTUMBUHAN USIA 6-12 BULAN DI PUSKESMAS PATINGALLOANG MAKASSAR 2017 (THE RELATIONSHIP OF STIMULATION INFANT MASSAGE ON INFAT GROWTH AGE 6-12 MOUNTH PATTINGALLOANG MAKASSAR 2017) YUSDA SEMAN MY P4400213050 PROGRAM MAGISTER KEBIDANAN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

Upload: others

Post on 20-Jan-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

1

TESIS

HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP

PERTUMBUHAN USIA 6-12 BULAN DI PUSKESMAS

PATINGALLOANG MAKASSAR 2017

(THE RELATIONSHIP OF STIMULATION INFANT MASSAGE ON INFAT

GROWTH AGE 6-12 MOUNTH PATTINGALLOANG MAKASSAR 2017)

YUSDA SEMAN MY

P4400213050

PROGRAM MAGISTER KEBIDANAN

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 2: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

2

TESIS

HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP PERTUMBUHAN

USIA 6-12 BULAN DI PUSKESMAS PATINGALLOANG

MAKASSAR 2017

Program Studi

Magister Kebidanan

Disusun dan diajukan oleh

YUSDA SEMAN MY

Page 3: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

3

Page 4: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

4

Page 5: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

5

Page 6: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

6

Page 7: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

7

Page 8: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

8

Page 9: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

9

Page 10: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

10

Page 11: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sentuhan merupakan salah satu jenis stimulasi. Hal ini dikemukakan

oleh Widyastuti dan Widyani (2008) dimana jenis-jenis stimulasi dapat berupa

stimulasi visual, pendengaran, kinetik dan sentuhan.Stimulasi sentuhan yang

selama ini diberikan masyarakat kepada anaknya adalah dengan sentuhan

atau pijat. Dewasa ini, para ahli telah dapat membuktikan secara ilmiah

tentang apa yang telah lama dikenal manusia, yaitu terapi sentuh dan pijat

pada bayi mempunyai banyak manfaat terhadap perubahan fisiologis bayi

apalagi dilakukan sendiri oleh ibu bayi/orang tua. Ibu adalah orang tua paling

dekat dengan bayi, dimana pijatan ibu kepada bayinya adalah sapuan lembut

pengikat jalinan kasih sayang. Kulit ibu adalah kulit yang paling awal dikenali

oleh bayi (Aminati, 2013).

Pengaruh positif pijat atau sentuhan pada proses tumbuh kembang

bayi dan anak telah lama dikenal oleh manusia. Pijat bayi bisa dimulai

setelah bayi dilahirkan, pada saat itu bayi yang masih merah ini tidak boleh

dipijat seperti pada balita. Sentuhan dan pijatan pada bayi dilakukan dengan

pelan dan lembut sehingga bayi merasa nyaman dan membuat nafsu makan

menjadi besar (Gatot, 2005).

Page 12: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

12

Masa bayi merupakan tahapan dimana pertumbuhan dan

perkembangan yang sangat cepat, dimulai dari bayi itu lahir hingga nanti

berusia satu tahun. Usia perkembangan bayi terbagi menjadi dua yaitu,

neonatus dari lahir hingga berusia 28 hari dan bayi dari 29 hari hingga 12

bulan (World Health Organization, 2013; Depkes, 2009). Sedangkan menurut

Roesli (2013) yang dikatakan bayi adalah anak dengan usia 0 sampai 12

bulan. Masa bayi dianggap sebagai periode kritis dalam perkembangan

kepribadian karena merupakan periode di mana dasar-dasar dari awal

kehidupannya (Yusuf, 2006).

Masa bayi dikatakan sebagai golden age atau masa keemasan

karena pada masa ini perkembangan otak berlangsung. Otak bayi

mempunyai sifat plastisitas yaitu kemampuan susunan syaraf untuk

menyesuaikan diri terhadap perubahan atau kerusakan yang disebabkan

oleh faktor eksternal dan internal, penyesuaian kemampuan syaraf untuk

regenerasi (Zero to Three, 2012). Bayi-bayi memiliki kesempatan untuk

tumbuh dan berkembang dengan optimal pada masa keemasan diawal

kehidupan mereka (Potter & Perry, 2005). Apapun informasi yang diberikan

akan berdampak bagi si anak di kemudian hari (US Department of Health and

Human Service, 2009).

Beberapa faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan

perkembangan bayi diantaranya adalah keturunan dan lingkungan. Faktor

keturunan (genetik) ini berhubungan dengan gen yang diberikan dari seorang

Page 13: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

13

ayah dan ibu kepada anaknya. Faktor lingkungan (environment) terdiri dari

lingkungan biologis, fisik, sosial dan psikologis. Pertumbuhan dan

perkembangan merupakan hasil interaksi dari dua faktor tersebut yang

mempengaruhi kualitas proses pertumbuhan dan perkembangan seorang

anak (Chamidah, 2009). Faktor lain yang dapat mempengaruhi

perkembangan yaitu nilai Appearance, Pulse, Grimace, Activity, Respiratio

(APGAR) ketika lahir, dan pemberian Air Susu Ibu ( ASI) Ekslusif (Primadi &

Alam, 2009). Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang

berkesinambungan, bersifat kontinu dan pertumbuhan merupakan bagian

dari proses perkembangan (Wong, 2009; Potter & Perry, 2005). Pertumbuhan

yang meliputi perubahan tinggi badan, berat badan, gigi, struktur tulang, dan

karakteristik seksual. Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif. Sedangkan

perkembangan seperti perkembangan motorik, sensorik, kognitif dan

psikososial bersifat kualitatif (Potter & Perry, 2005).

Sentuhan dan pijatan yang diberikan ibu adalah bentuk komunikasi

yang dapat membangun kedekatan ibu dengan bayi dengan menggabungkan

kontak mata, senyuman, ekspresi wajah. Jika stimulasi sering diberikan,maka

hubungan kasih sayang ibu dan bayi secara timbal balik akan semakin kuat

(Dewi,2010). Jumlah bayi di Indonesia 4.372.600 jiwa dari 21.805.008 balita

atau 20,05% (Kementerian Kesehatan RI, 2011). Menurut data dari Dinas

Kesehatan Sulawesi Selatan Pada tahun 2013, cakupan pelayanan

kesehatan bayi di Kota Makassar yaitu sebesar 96,67 %. Di Puskesmas

Page 14: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

14

Patingalloang pada tahun 2013 sampai September 2014 tercatat bayi dari

378 balita yang ada (Puskesmas Patingalloang, 2014). Sebagian besar ibu

yang telah melahirkan tidak tahu manfaat dan cara memijat bayinya.

Penyebabnya karena tidak tahu manfaat dan cara melakukannya, dan juga

takut terjadi masalah dengan bayinya jika salah memijat (Jenny, 2006).

Manfaat dari pijat bayi mekanisme dasarnya (fisiologi), yang terjadi

antara lain karena Beta endorphin mempengaruhi mekanisme pertumbuhan,

aktivitas nervus vagus mempengaruhi mekanisme penyerapan makanan,

aktivitas nervus vagus meningkatkan volume ASI, produksi serotonin

meningkatkan daya tahan tubuh dan pemijatan dapat mengubah gelombang

pada otak (Roesli, 2013). Penelitian terkait dengan pijat bayi antara lain,

penelitian oleh Jin Jing et al (2007) mendapatkan hasil bahwa pada bayi yang

diberikan perlakuan pijat bayi dan latihan gerak, pertumbuhan dan

perkembangan lebih cepat dibandingkan dengan bayi yang tidak diberikan

pijat dan latihan gerak.

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 900/MENKES/SK/VI/ 2002

tentang registrasi dan praktek bidan menyebutkan bahwa bidan berwenang

memantau tumbuh kembang bayi melalui deteksi dini dan stimulasi tumbuh

kembang. Salah satu bentuk stimulasi yang selama ini dilakukan masyarakat

adalah dengan pijat bayi (Prasetyo 2009).

Menurut Roesli (2001) pijat bayi adalah terapi sentuh tertua yang

dikenal manusia yang paling populer. Pijat bayi telah lama dilakukan hampir

Page 15: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

15

di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, dan diwariskan secara turun

temurun. Sentuhan dan pijat pada bayi setelah kelahiran dapat memberikan

jaminan adanya kontak tubuh berkelanjutan yang dapat mempertahankan

perasaan aman pada bayi. Laporan tertua tentang seni pijat untuk

pengobatan tercatat di Papyrus Ebers, yaitu catatan kedokteran zaman mesir

kuno, Ayur-Veda buku kedokteran tertua di India (sekitar 1800 sebelum

Masehi) yang menuliskan tentang pijat, diet dan olahraga sebagai cara

penyembuhan utama masa itu. Sekitar 5000 tahun yang lalu para dokter di

Cina dari Dinasti Tang juga meyakini bahwa pijat adalah salah satu 4 teknik

pengobatan penting (Roesli, 2001).

Menurut Sari (2004) dalam Prasetyo (2009) di Indonesia pelaksanaan

pijat bayi di masyarakat desa masih banyak dilakukan oleh dukun bayi.

Selama ini pemijatan tidak hanya dilakukan bila bayi sehat, tetapi juga pada

bayi sakit atau rewel dan sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah

lahir. Pijat bayi merupakan usaha yang positif untuk memperoleh kondisi

optimal pada masa bayi tersebut karena merangsang semua kerja sistem

sensorik dan motorik. Manfaat dari pijat bayi adalah dapat meningkatkan

berat badan, meningkatkan pertumbuhan, meningkatkan daya tahan tubuh,

meningkatkan konsentrasi, membuat bayi tidur lebih lelap, membina ikatan

kasih sayang antara ibu dan anak, dan meningkatkan produksi ASI.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, para

pakar telah membuktikan bahwa terapi sentuh dan pijat menghasilkan

Page 16: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

16

perubahan psikologi yang menguntungkan berupa peningkatan pertumbuhan,

peningkatan daya tahan tubuh, dan kecerdasan emosi yang lebih baik

(Roesli, 2001 ). Ilmu kesehatan modern telah membuktikan secara ilmiah

bahwa terapi sentuh dan pijat pada bayi mempunyai banyak manfaat

terutama bila dilakukan sendiri oleh orang tua bayi.

Didapatkan hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Inal dan Yildiz

(2012) bahwa bayi sehat lahir cukup bulan yang mendapatkan tindakan pijat

bayi perkembangan mental – motor lebih signifikan dibandingkan dengan

kelompok yang tidak mendapatkan tindakan. Sedangkan penelitian yang

dilakukan oleh Merineherta (2009) mendapatkan hasil ada pengaruh pijat

bayi terhadap peningkatan berat badan bayi usia 3-6 bulan, yaitu terdapat

perbedaan peningkatan yang signifikan pada bayi yang dilakukan pemijatan

jauh lebih baik dari pada bayi yang tidak dilakukan pemijatan. Dari

keseluruhan penelitian yang ada, menyimpulkan bahwa pijat bayi merupakan

salah satu cara membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak

serta sebagai bounding attachment antara ibu dan anak (Moszkowski &

Stack, 2007).

Fenomena yang terjadi di masyarakat saat ini masih banyak di

temukannya anak-anak yang mengalami keterlambatan pada pertumbuhan

dan perkembangan-nya (Widodo & Herawati, 2008). Fenomena ini terjadi

karena banyak orang tua yang kurang memahami akan pentingnya proses

serta tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada anak mereka. Kondisi

Page 17: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

17

ini dapat dilihat, seperti seorang ibu yang tidak mengajak bayinya berbicara

ketika sedang melakukan perawatan ataupun tidak memberikan latihan-

latihan gerak pada kaki dan tangan bayi. Sehingga mereka kurang

memberikan dan melakukan stimulasi sejak dini pada anak mereka (Hurlock,

2002).

Keterlambatan perkembangan anak dirasakan oleh orang tua ketika

seharusnya anak usia 2 – 3 tahun yang seharusnya sudah mulai berbicara,

namun hingga saat usia anak semakin bertambah melebihi dari usia untuk

seorang anak dapat berbicara, hingga waktunya terlewati anak belum dapat

berbicara seperti anak–anak lainnya, orang tua baru merasakan

kekhawatiran dan menyadari bahwa anaknya mengalami keterlambatan pada

pertumbuhan & perkembangannya (Widodo & Herawati, 2008; Hurlock,

2002).

Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas, peneliti sangat

tertarik untuk melakukan penelitian lebih dalam dan lanjut terkait mengenai

Pengaruh stimulasi pijat bayi terhadap tumbuh kembang bayi di Puskesmas

Patingalloang Makassar.

1.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penuis merumuskan

masalah penelitian “ Bagaimana hubungan Stimulasi Pijat Bayi Terhadap

Page 18: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

18

pertumbuhan Bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar

Tahun 2017? ”

1.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah, maka

penelitian ini bertujuan untuk menjawab masalah-masalah yang ada,

diantaranya untuk:

1.2.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui adanya hubungan pijat bayi terhadap pertumbuhan

bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun

2017.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi karakteristik bayi bayi berdasarkan usia bayi.

2. Mengidentifikasi pertumbuhan bayi saat awal penelitian sebelum

diberikan tindakan dan pemantauan selanjutnya.

3. Mengidentifikasi pertumbuhan bayi sesudah diberikan perlakuan

pijat

1.3 Manfaat Penelitian

1.3.1 Bagi Institusi Akademik

Diharapkan hasil penelitian ini mampu memberikan informasi ilmiah

mengenai pengaruh pijat bayi terhadap pertumbuhan bayi dan

dapat menjadi masukan untuk memperluas wawasan mahasiswa.

Page 19: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

19

1.3.2 Bagi Peneliti

Diharapkan peneliti dapat menambah pengalaman dan wawasan

serta dapat menerapkan ilmu yang di peroleh Universitas

Hasanuddin program Pasca Sarjana Magister Kebidanan

1.3.3 Bagi Masyarakat

Sebagai masukan untuk menambah pengetahuan masyarakat

tentang manfaat pemijatan pada bayi.

Page 20: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

20

BAB II

TINJUAN PUSTAKA

A. Pijat Bayi

1. Pengertian Pijat Bayi

Sentuhan adalah hal yang paling mendasar bagi kehidupan dalam

kehidupan manusia semenjak dilahirkan. Pada awal bulan–bulan pertama

kehidupan bayi sentuhan lebih sering digunakan (Cheng, Volk & Marini,

2011). Sentuhan merupakan bagian dalam dari perawatan pada bayi

untuk membantu dalam kematangan dari fisik bayi dan hubungan emosi

antara orang tua dan bayi (Underdown, Barlow & Stewart-Brown, 2010).

Sentuhan adalah suatu bentuk dari stimulus bagi bayi yang

merupakan bagian dari pengalaman awal dalam beberapa tahun pertama

kehidupan yang akan membantuya dalam pertumbuhan dan

perkembangan selanjutnya (NYU Langone Medical Center, 2010).

Sentuhan pada bayi dapat berupa sentuhan aktif atau pasif.

Sentuhan pasif dapat dilakukan saat orang tua melakukan perawatan

seperti mengganti popok, kangoro mother care, memberikan susu dan

berupa sentuhan minimal lainnya. Sentuhan pasif atau metodologis

berupa pemijatan yang dilakukan oleh orang tua pada bayinya sebagai

cara menstimulasi rangsangan yang diberikan yang biasa disebut baby

massage atau pijat bayi (Leonard, 2008).

Page 21: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

21

Pijat bayi merupakan cara memberikan stimulasi berupa sentuhan

dengan cara pemijatan (Lee HK, 2006). Pijat bayi merupakan praktek

yang sudah ada sejak dahulu di sebagian besar belahan dunia, seperti

Asia, Afrika, Amerika dan Eropa yang dilakukan secara tradisional dan

diturunkan secara turun-temurun pada generasi berikutnya. Pada awal

abad ke-20 banyak folk practices seperti pijat bayi yang terlewatkan

dalam kemajuan ilmu pengetahuan. Namun sekarang ini, banyak peneliti

modern yang melakukan penelitian kembali terhadap folk practices yang

digabungkan dengan kaidah-kaidah ilmu yang ada sekarang (Lappin &

Kretschmer, 2005). Pijat bayi adalah salah satu “folk practices” yang saat

ini sangat banyak dieksplorasi oleh para ilmuan, dokter, ahli fisiologi,

spesialis perkembangan anak dan para pendidik kesehatan yang ada

(Schafidi et al dalam Lappin & Kretschmer, 2005).

Pijat bayi telah menjadi bagian dalam perawatan umum sehari-hari

yang dilakukan oleh orang tua ataupun pengasuh bayi. Selain sebagai

bagian dari perawatan umum sehari-hari pijat bayi juga merupakan cara

sederhana dalam berkomunikasi antara orang tua dan bayi yang

menciptakan kontak mata langsung sehingga menjadikan rasa hubungan

fisik dan emosional yang kuat antar keduanya karena dapat

mencerminkan perasaan masing–masing (Gurol & Polat, 2012; Cheng,

Volk & Marini, 2011; Underdown, Barlow & Stewart-Brown, 2010).

Page 22: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

22

Pijat bayi dilakukan dengan cara sederhana yang mudah untuk

dipelajari dan dilakukanya, hanya memerlukan sedikit perlengkapan dan

kita tidak perlu mengeluarkan uang lebih kecuali waktu yang kita

butuhkan. Pijat bayi dapat dilakukan sendiri di rumah saat luang oleh

orang tua, pengasuh bayi, maupun kakek dan nenek si bayi (Moszkowski

& Stack, 2007; Heath & Bainbridge, 2004).

Pijat bayi adalah terapi sentuh tertua dan terpopuler yang dikenal

manuasia. Pijat bayi telah lama dilakukan hampir seluruh dunia termasuk

di indonesia dan diwariskan secara turun temurun. Yang disebut bayi

adalah anak yang berumur 0 – 12 bulan.

Dari beberapa pengertian diatas, penulis menyimpulkan pijat bayi

adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh orang tua ataupun pengasuh

bayi sebagai tindakan menstimulasi bayi dan otot-ototnya untuk lebih

berkembang dengan cara sentuhan dan pijatan-pijatan lembut pada tubuh

bayi.

2. Manfaat Pijat Bayi

Pijat bayi memberikan manfaat sebagai salah satu cara untuk

meningkatkan relaksasi (Field, Diego, Medina, Delgado & Hernandez,

2011). Dari berbagai literature review yang ada, pijat bayi dapat

membantu pertam-bahan panjang badan dan berat badan bayi serta

memberikan manfaat stimulasi untuk kematangan motorik kasar, motorik

halus, sosial adaptif dan meningkatkan kuantitas tidur seorang bayi (Inal&

Page 23: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

23

Yildiz, 2012; Jin Jing et al, 2007). Pada penelitian yang dilakukan Nuryanti

(2012) pijat bayi dapat memberikan manfaat menurunkan angka frekuensi

sakit pada bayi usia 1-3 bulan.

Menurut Lorenz, Moyse dan Surguy (2005) manfaat dari pijat bayi

antara lain:

a. Physical health

Para peneliti menemukan bahwa pijat dapat memiliki dampak

yang baik pada kenaikan berat badan bayi premature. Pada bayi yang

sehat dan cukup bulan saat lahir ketika diberikan pijatan, tidurnya

lebih nyenyak dan jatuh tertidur lebih cepat. Bayi yang nyenyak

tidurnya dapat membantu bayi senantiasa sehat.

b. Psychological development

Perkembangan psikologis, terutama kognitif dapat ditingkatkan

dengan stimulus yang diberikan saat pijat bayi dilakukan. Para peneliti

menyimpulkan bahwa respon bayi meningkat melalui pijat bayi

dibandingkan dengan kelompok yang tidak diberikan pijat bayi.

c. Benefit for parents

Ibu yang melakukan pemijatan pada bayi mereka lebih banyak

merasakan kesenangan pada diri mereka saat melakukannya,

mereka juga merasakan psikologis mereka lebih baik dibandingkan

mereka yang tidak melakukan pemijatan. Ayah juga merasakan

Page 24: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

24

hubungan kedekatan mereka dengan bayi mereka jauh lebih kuat

dibandingkan dengan yang tidak melakukan pemijatan.

d. Developing parenting skills

Para orang tua yang berpartisipasi dalam kelompok pijat bayi

mereka dapat saling bertukar informasi pengalaman mereka saat

melakukan perawatan pada bayi terutama bagi orangtua baru dapat

memberikan tambahan wawasan orang tua dalam melakukan

perawatan pada bayinya.

Manfaat pijat bayi bagi ibu yaitu, menjadikan ibu semakin dekat

hubungan batinnya dengan sang anak, membuat ibu merasa rileks dan

merasakan stresnya berkurang, ibu lebih memiliki waktu yang banyak

untuk berkomunikasi dengan bayinya dan dapat memperbanyak produksi

ASI (Air Susu Ibu). Sedangkan manfaat pijat bayi bagi bayi itu sendiri

seperti, bayi akan merasakan kenyamanan setelah mendapatkan pijat

bayi sehingga dapat tidur lebih nyaman, bayi menjadi tidak mudah stres,

pencernaannya tidak mudah terganggu, membantu perkembangan mental

bayi, dan meningkatkan kekuatan otot serta sirkulasi darah pada bayi

(Suririnah, 2009).

Pijat bayi memberikan begitu banyak manfaat untuk bayi dan

orangtua. Pemberian pijat bayi sedini mungkin akan memberikan manfaat

yang lebih banyak untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi (Subakti &

Rizki, 2008). Setelah orangtua mengetahui manfaat dari pijat bayi adahal

Page 25: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

25

yang harus diperhatikan oleh orangtua untuk melakukan pijat bayi, seperti

waktu dan semua persiapan untuk melakukan pemijatan pada bayi

(Suririnah, 2009).

3. Hal yang Diperhatikan Ketika Pemberian Pijat Bayi

Pada bayi usia 0 – 1 bulan disarankan hanya diberi gerakan

usapan halus dan sebelum tali pusat lepas sebaiknya tidak dipijat

didaerah perut. Bayi dengan usia 1 – 3 bulan sudah dapat diberikan

gerakan pijat, namun pijatan halus dengan tekanan ringan. Setelah bayi

berusia 3 bulan ke atas bayi sudah dapat diberikan pijat bayi dengan

tekanan yang lebih (Roesli, 2013).

Pijat bayi dapat dilakukan pada pagi hari saat orangtua serta bayi

akan memulai hari baru dan pada sore hari ataupun malam hari sebelum

bayi tidur dengan pemberian pijatan akan membuat bayi merasa rileks

dan nyaman sehingga dapat tidur dengan nyenyak. Selain itu menurut

Roesli (2013) ada hal – hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan

pemijatan, seperti:

a) Bayi tidak baru saja selesai makan ataupun dalam kondisi lapar.

b) Tangan pemijat bersih, tidak berkuku panjang dan menggunakan

perhiasan.

c) Ruangan untuk saat melakukan pemijatan tidaklah harus khusus

cukup diupayakan ruangan hangat tidak terlalu dingin dan sirkulasi

udara berjalan dengan lancar.

Page 26: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

26

d) Siapkan waktu kurang lebih 15 menit untuk orang tua ataupun

pengasuh bayi untuk memberikan pijatan pada bayi. Orang tua

ataupun pengasuh harus dalam kondisi yang sehat dan nyaman tidak

dalam kondisi yang stres ketika melakukan pemijatan, karena akan

berdampak juga pada bayi yang diberikan pijatan.

e) Baringkan bayi pada permukaan yang rata, lembut dan bersih.

f) Siapkan handuk bayi, popok dan baju ganti untuk bayi.

Selama melakukan pemijatan orang tua melakukan kontak mata

dengan bayi dengan penuh kasih sayang, bernyanyilah ataupun memutarkan

lagu–lagu yang tenang dan lembut untuk menciptakan suasanan yang

nyaman untuk orang tua dan bayi. Pemijatan dapatdilakukan menggunakan

baby lotion atau minyak kelapa yang lembut untuk bayi. Tidak disarankan

untuk pemberian pijatan setelah bayi selesai makan, membangunkan bayi

yang tertidur khusus untuk pijat, memijat saat kondisi bayi sedang tidak sehat

dan memaksakan pemberian pijatan pada bayi saat bayi tidak mau dipijat

(Roesli, 2013).

4. Cara Pijat Bayi

Pijat bayi mempunyai banyak keuntungan, antara lain mengurangi

kebiasaan menangis, menaikkan berat badan, membuat bayi mudah tidur,

Page 27: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

27

melatih eye contact dengan Ibu, mengurangi level stres hormon bayi, juga

membantu bayi untuk buang air besar.

Pilih waktu pemi jatan saat Anda santai dan tidak tergesa-gesa dan

tidak akan terputus di tengah jalan. Jangan memijat bayi sebelum atau

setelah makan, atau ketika bayi sakit . Jangan membangunkan bayi

untuk dipijat.

Siapkan perlengkapan pijat seperti minyak untuk memijat dari baby oil,

minyak telon atau minyak nabati lainnya, alas, popok bersih dan

pakaian ganti. Minyak aroma terapi untuk orang dewasa mungkin tidak

cocok untuk bayi.

Lepas gelang, cincin dan potong kuku-kuku jari Anda yang panjang

agar tidak menyakiti kulit bayi Anda yang lembut tanpa sengaja.

Gelar alas atau handuk lembut di atas permukaan yang datar dan

lepas kan pakai an bayi. Anda juga dapat meletakkan bayi di

pangkuan Anda. Letakkan bayi dengan posisi telentang saat Anda

memijat bagian depan bayi Anda, lalu tengkurap saat memijat bagian

belakang.

Gosokkan hanya sekitar setengah sendok teh minyak pada telapak

tangan Anda untuk memudahkan pijatan tangan Anda meluncur di

tubuh bayi. Anda dapat menambahkan lebih banyak minyak di tubuh

bayi kemudian sesuai kebutuhan.

Page 28: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

28

Pijat bayi dengan lembut namun tegas dengan telapak tangan atau

jari. Pijatlah dengan ringan secara melingkar di dada dan perut, pijat

kedua bahu, turun ke bawah di lengan dan kaki lalu kembali ke atas

pada bagian punggung. Bayi baru lahir dapat menikmati hanya dua

sampai lima menit pijatan, sementara bayi berusia lebih dari dua bulan

dapat menikmati lebih lama.

Jangan terlalu banyak memberikan tekanan pada tubuh bayi yang

rapuh dan hindari daerah tulang belakang.

Tenangkan bayi agar tidak bergerak saat dipijat dengan berbicara atau

bernyanyi.

Kontak mata dengan bayi membuatnya merasa mendapatkan

perhatian penuh dari Anda.

Berhenti memijat secara mendadak dapat membuat bayi waspada.

Oleh karena itu, berhati-hatilah dengan pelan-pelan

dan lembut saat akan menghentikan pijatan.

Janganmenggunakan minyak di kepala atau wajah. Jaga agar mi nyak

tidak terkena jemari bayi karena mereka cenderung menempatkan jari

di mulut atau mata, sehingga dapat menyebabkan iritasi.

Selubungi bayi dengan handuk bersih dan hangat setelah dipijat dan

peluklah dia.

Hindari ruam, luka atau daerah di mana bayi mendapat suntikan

vaksinasinya ataumungkin karena sakit.

Page 29: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

29

Anda dapat terus memijat bayi Anda sampai dia berusia tiga atau

empat tahun, karena manfaat pi jat yang baik sangat banyak.

5. Patofisiologi pijat bayi

Sentuhan dan pandangan mata orang tua dan bayi mampu

mengalirkan kekuatan jalinan kasih sayang diantara keduanya yang

merupakan dasar komunikasi untuk memupuk cinta secara timbale balik,

mengurangi kecemasan, meningkatkan kemampuan fisik serta rasa percaya

diri. Adapun patofisiologi bayi berdasarkan Manfaat Pijat Bayi adalah :

a. Membuat Bayi Semakin Tenang

Umumnya bayi yang mendapatkan pijatan secara teratur akan lebih

rileks dan tenang. Dengan sirkulasi darah dan oksigen yang lancar dan

otomatis membuat imunitas tubuh bayi lebih baik. Bukan hanya secara

fisik, pijat bayi juga sangat mempengaruhi emosional, karena aktivitas

pijat akan menjalin bonding antara anak dan orang tua. Unsur utama pijat

bayi adalah sentuhan (touch), bukan tekanan (pressure). Oleh sebab itu

selain oleh trapis spesialis, pijat bayi sangat baik dilakukan oleh ibu dan

ayah. (Putri, Alissa: 2009)

b. Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi

Berdasarkan penelitian T. Field & Scafidi dari universitas Miami,

AS. Terapi pijat memberikan efek positif secara fisik, antara lain kenaikan

Page 30: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

30

berat badan bayi dan peningkatan produksi air susu ibu (ASI). Telah

diamati perubahan berat badan 20 bayi premature setelah mendapat

pijatan secara teratur. Bayi mengalami kenaikan berat badan 20 - 47%

per hari setelah dipijat 3 x 15 menit selama 10 hari. Sedangkan, bayi

berusia 1 – 3 bulan yang dipijat 15 menit dua kali seminggu selama enam

minggu mengalami kenaikan berat badan lebih tinggi dari kelompok bayi

yang tidak dipijat.

Ini disebabkan bayi yang dipijat mengalami peningkatan kadar

enzim penyerapan dan insulin sehingga penyerapan terhadap sari

makanan pun menjadi lebih baik. Alhasil bayi menjadi cepat lapar dank

arena itu lebih sering menyusu sehingga meningkatkan produksi ASI.

(Putri, Alissa: 2009)

c. Meningkatkan efektivitas istirahat (Tidur) bayi

Bayi yang otot-ototnya distimulus atau pemijatan aman dan

nyaman dan mengantuk. Kebanyakan bayi tidur dengan yang lama

begitu pemijatan usai dilakukan kepadanya. Selain lama, bayi Nampak

tertidur lelap dan tidak rewel seperti sebelumnya. Hal ini menunjukkan

bahwa bayi merasa tenang setelah dipijat. Ibu-ibu selalu merasa senang

bila melihat bayinya tertidur lelap. Kebanyakan untuk alasan inilah

mereka lakukan pemijatan bayi.

Namun, dalam situasi lain dimana tidur lelap bayi ini terjadi

berbagai kemungkinan. Pertama, bayi tertidur bukan karena nyaman

Page 31: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

31

dipijat tetapi sebaliknya, ia marasa kehabisan energy setelah “melawan”

perlakuan pemijatan yang sebenarnya tidak diinginkan. Biasanya hal ini

terjadi karena pemijatan dilakukan dengan paksaan. Kedua, tidur bayi

yang terlalu lama dan sulit dibangunkan dapat mengganggu jadwal

pemberian ASI. Pemberian ASI tetap harus cukup dan tidak boleh

terlambat (Anggraini dan Subakti:2009).

d. Meningkatkan konsentrasi bayi

Pemijatan dapat memperlancar peredaran darah yang mengalir

keseluruh tubuh manusia, termasuk keotaknya, terutama untuk

memperlancar sirkulasi dan peredaran oksigen. Ketika suplai oksigen

untuk bayi tidak lancar maka fungsi otak untuk berfikir dan konsentrasi

akan terganggu. Semakin baik aliran darah ke otak, semakin

berkecukupan kebutuhan oksigen ke otak secara cukup membuat

konsentrasi dan kesiagaan bayi semakin membaik.

Pemijitan juga mengefektifkan istirahat (tidur) bayi. Ketika bayi

istirahat atau tidur dengan efektif maka saat bangun akan menjadi bugar.

Kebugaran ini juga menjadi faktor yang mendukung konsentrasi dan

kerja otak si bayi (Putri,Alisa : 2009).

e. Meningkatkan daya tahan tubuh

Meningkatkan aktifitas neurotransmitter serotonin ini akan

meningkatkan kapasitas sel reseptor yang mengikat glucocorticoid

(adrenalin). Proses ini menyebabkan terjadinya penurun kadar hormogen

Page 32: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

32

adrenalin (Hormon stres), dan selanjutnya akan meningkatkan daya

tahan tubuh (Putri,Alissa : 2009).

6. Tekhnik Pijatan

a. Kaki

Gambar 2. 1 Pijat bagian kaki

bagian ini merupakan bagian yang terbaik untuk memulai pijatan, karena

merupakan bagian yang paling tidak sensitif diantara bagian tubuh bayi

yang lain. Colek sedikit minyak, mulai pijat dengan kedua tangan Anda

secara perlahan, mulai dari daerah paha, terus ke bawah. Buatlah pijatan

secara bergantian antara tangan kanan dan kiri Anda. Gerakan pijatan

harus selembut mungkin, meniru gerakan memerah susu. Pindah ke kaki

yang sebelahnya lagi danlakukan pijatan yang sama.

Page 33: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

33

b. Telapak Kaki

Gambar 2. 2 Pijat telapak kaki

Ambil salah satu telapak kakinya dan secara lembut putarlah beberapa

kali ke arah kiri, lalu ulangi lagi ke arah kanan. Setalah itu, pijat lah

punggung telapak kakinya mulai dari arah mata kaki ke arah jari-jari kaki.

Pindah ke telapak kaki satunya dan ulangi seperti itu.

c. Tumit

Gambar 2.3 Pijat Tumit

Gunakan ibu jari Anda untuk memijat dengan membentuk lingkaran pada

tumit bayi Anda

Page 34: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

34

d. Jari Kaki

Gambar 2. 4 Pijat jari kaki

Bagian ini adalah penutup dari pijatan bagian kaki bayi. Peganglah jari

mungilnya satu per satu menggunakan ibu jari dan telunjuk Anda,

kemudian secara lembut tariklah searah dengan jarinya sehi ngga jari-jari

Anda terlepas di ujung jari kaki bayi. Lakukan untuk kesepuluh jari

kakinya.

e. Memijat bagian perut bayi

Gambar 2.5 Pijat bagian perut

Page 35: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

35

Pijat perut bayi dari atas ke arah bawah. Lakukan pijatan di mulai dari

bagian kiri atas kemudian ke bawah, lalu geser pijatan kesebelah kanan.

Memijat perut bayi ,mampu membantu dalam menyingkirkan gas dan juga

masalah pencernaan pada bayi seperti sembelit.

f. Pijat bagian punggung bayi

Gambar 2.6 Pijat bagian punggung

Pijat merupakan aktivitas yang baik untuk bayi karena akan membuat

mereka rileks untuk tidur dengan nyenyak. Jadi, pijat bagian belakang

bayi dengan gerakan maju mundur di sepanjang punggungnya mulai dari

bagian pantat hingga leher bayi dan buat gerakan pijat secara melingkar.

g. Pijat bagian dada

Gambar 2.7 Pijat bagian dada

Page 36: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

36

Buat gerakan ke atas hingga ke bawah leher kemudian ke samping kiri-

kanan di bagian atas tulang selangka dengan membentuk gambar

jantung, setelah itu kembali lagi ke ulu hati. Gerakan diagonal di bagian

dada bayi (membentuk huruf X) dari arah kiri ke kanan.

h. Lengan

Gambar 2.8 Pijat bagian lengan

Ambil salah satu lengannya dan lakukan gerakan seperti yang Anda

lakukan terhadap kakinya – gerakan seperti memerah susu, mulai dari

ketiaknya, terus hingga ke pergelangan tangan. Kemudian pegang

telapak tangannya, dan putar-putar secara perlahan beberapa kali, ke

arah kanan dan kiri. Pindah ke lengan satunya lagi dan lakukan hal yang

sama. (Red.Newsletter Tradkom)

Page 37: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

37

i. Pijat bagian muka

Gambar 2. 9 Pijat bagian muka

Letakkan ibu jari diantara alis mata si bayi. Pijat dengan ibu jari secara

lembut pada alus dan juga di bagian atas kelopak mata bayi. Pijat mulai

dari pertengahan alis turun ke bagian bawah melalui bagian samping

lipatan hidungnya.

B. Pertumbuhan Bayi

1. Bayi

1. Pengertian Bayi

Allvanialista I, (2013), mengatakan bahwa tahapan

pertumbuhan pada masa bayi dibagi menjadi masa neonatus dengan

usia 0-28 hari dan masa pasca neonatus dengan usia 29 hari-12

bulan. Masa bayi merupakan bulan pertama kehidupan kritis karena

bayi akan mengalami adaptasi terhadap lingkungan, perubahan

sirkulasi darah, serta mulai berfungsinya organ-organ tubuh, dan pada

Page 38: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

38

pasca neonatus bayi akan mengalami pertumbuhan yang sangat

cepat.

Depkes RI (2010), Bayi adalah seorang makhluk hidup yang

belum lama lahir. Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai

umur 1 tahun, namun tidak ada batasan yang pasti.Pada masa ini

manusia sangat lucu dan menggemaskan tetapi juga rentan terhadap

kematian.Kematian bayi dibagi menjadi dua, kematian neonatal

(kematian di 27 hari pertama hidup), dan post-natal (setelah 27 hari).

2) Tahapan Bayi

Menurut Soetjiningsih (2014), bayi adalah usia 0 bulan hingga

1 tahun, dengan pembagian sebagai berikut:

1) Masa neonatal, yaitu usia (0 – 28 hari) masa neonatal dini, yaitu

usia (0 – 7 hari) dan masa neonatal lanjut, yaitu usia 8 – 28 hari.

2) Masa pasca neonatal, yaitu usia 29 hari – 1 tahun.

2. Pertumbuhan

a. Pengertian Tumbuh

Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam

ukuran, besar, jumlah, atau dimensi tingkat sel, organ, maupun

individu.Pertumbuhan.(Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3).

Pengertian Secara Etimologis dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia, pertumbuhan berasal dari kata tumbuhyang berarti tambah

Page 39: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

39

besar atau sempurna. Pengertian Secara TermitologisPertumbuhan

adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses

pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada

anak yang sehat dalam perjalanan waktutertentu. (jurnal pertumbuhan

dan perkembangan nomor, 1 mei 2013: 1-6)

Menurut Soetjiningsih (2014), pertumbuhan (growth) adalah

perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu bertambahnya jumlah,

ukuran, dimensi pada tingkat sel, organ, maupun individu.

Gambar 2.10 :Pertumbuhan pada anak

(Jurnal pertumbuhan dan perkembangan, 2013)

Tabel 2. Daftar penambahan berat badan

No Umur Berat Badan

1 Bayi baru lahir Rata – rata antara 300 gr s/d 350 gr

2 Minggu I Berat badan turun s/d 10% dari berat

badan lahir (merupakan keadaan

Page 40: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

40

fisiologi)

3 Akhir minggu I s/d hari

ke 10 – 14

Berat badan sepertri berat badan lahir

4 Triwulan I Kenaikan berat badan 150 – 250 gr/

minggu

5 Triwulan II Kenaikan berat badan 500 – 600 gr/

bulan

6 Triwulan III Kenaikan berat badan 300 – 450 gr/

bulan

7 Triwulan IV Kenaikan berat badan 250 – 350 gr/

bulan

8 5 bulan 2 x berat badan lahir

9 1 tahun 3 x berat badan lahir

10 2 – 2,5 tahun 4 x berat badan lahir

(Sumber : Setiawan, 2014)

Page 41: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

41

Tabel 2. Pertumbuhan selama masa bayi usia 0- 9bulan

Usia

(bulan)

Fisik

1 Penambahan BB 150 – 210 gram setiap minggu selamam 6

pertama, penambahan BB

2 Refleks merangkak hilang

3 Refleks primitif menghilng

4 Mulai merangkak

5 Memulai tanda pertumbuhan gigi dab BB laahir menjadi dua

kali lipat

6 Penambahan BB 90 -150 gram setiap minggu selama 6 bulan

berikutrnya dan penambahan TB 1,25 cm setiap bulan selama

6 bulan berikutnya

Sumber : Soedjinigsih, 2014

3. Penilaian Pertumbuhan Pada bayi

a. Penilaian Tumbuh

Menurut Setiawan (2012), terdapat beberapa cara yang

dapat digunakan untuk mendeteksi tumbuh kembang anak,

diantaranya dengan pengukuran antropometri, pemeriksaan fisik,

pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiologi.

Page 42: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

42

1) Pengukuran antropometri

Pengukuran antropometri ini meliputi pengukuran berat

badan, tinggi badan (panjang badan), lingkar kepala dan lingkar

lengan atas. Dalam pengukuran antropometri terdapat 2 cara

dalam pengukuran, yaitu pengukuran berdasarkan usia dan

pengukuran tidak berdasarkan usia.Pengukuran berdasarkan

usia misalnya berat badan berdasarkan usia, tinggi badan

berdasarkan usia, dan lain-lain. Pengukuran tidak berdasarkan

berdasarkan usia misalnya pengukuran berat badan

berdasarkan tinggi badan, lingkar lengan atas berdasarkan

tinggi badan, dan lain-lain.

2) Pengukuran Berat Badan

Pengukuran berat badan digunakan untuk menilai

peningkatan atau penuruan semua jaringan yang ada pada

tubuh, misalnya tulang, otot, lemak, organ tubuh dan cairan

tubuh sehingga dapat diketahui status keadaan gizi atau

tumbuh kembang anak.Penilaian berat badan berdasarkan

tinggi badan menurut WHO yaitumenggunakan Z-skor untuk

meneliti dan memantau pertumbuhan.

1. 1 SD unit (1 Z-skor) kurang lebih sama dengan 11 % dari

medan BB/U

2. 1 SD unit (1 Z-skor) kira – kira 10 % dari median BB/TB

Page 43: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

43

3. 1 SD unit (1 Z-skor) kira – kira 5 % dari median TB/U

Pengukuran berat badan menggunakan alat ukur timbangan bayi

Alat ini digunakan baik untuk mengukur berat badan bayi,

3) Pengukuran Tinggi Badan

Pengukuran ini digunakan untuk menilai status

perbaikan gizi.Pengukuran ini dapat dilakukan dengan sangat

mudah dalam menilai gangguan pertumbuhan dan

perkembangan anak (Setiawan (2012).

Nama pengukur panjang badan adalah panjang bayi

kayu dengan merek onemed yang sudah terstandar yang

digunakan di puskesmas.

1. Cara mengukur dengan posisi berbaring

a) Sebaiknya dilakukan oleh 2 orang

b) Bayi dibaringkan terelentang pada alas yang datar

c) Kepala bayi menempel pada pembatas angka nol

d) Petugas 1 : kedua tangan memegang kepala bayi agar tetap

menempel pada pembatas angka nol (pembatas kepala)

e) Petugas 2 : tangan kiri menekan lutut bayi agar lurus, tangan

kanan menekan batas kaki ke telapak kaki agar memyentuh

Rumus perhitungan Z-Skor adalah :

Z – Skor = Nilai Individu Subyek – Nilai Median Buku Rujukan

Nilai Simpang Buku Rujukan

Page 44: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

44

ujung pembatas yang menunjukkan angka dalam satuan

centimeter.

f) Petugas 2 membaca angka di tepi di luar pengukur.

(http://onemedhealthcare.com)

Gambar 2.12. Pengukur Panjang badan

4) Pengukuran Lingkar Kepala

Pengukuran lingkar kepala ini digunakan sebagai salah

satu parameter untuk menilai pertumbuhan otak.Dengan

penilaian ini, dapat dideteksi secara dini apabila terjadi

pertumbuhan otak mengecil yang abnormal (mikrosefali) yang

dapat mengakibatkan adanya retardasi mental atau

pertumbuhan otak membesar (makrosafali) kelainan ini disebut

yang abnormal (volume kepala meningkat) yang dapat

disebabkan oleh penyumbatan pada aliran cairan

Page 45: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

45

serebrospinalis. Penilaian ini dapat dilakukan dengan cara

menggunakan kurva lingkar (Setiawan (2012).

Pengukuran lingkar kepala paling bermanfaat pada 6

bulan pertama sampai 2 tahun, karena pada periode inilah

pertumbuhan otak berlangsung dengan pesat. Namun lingkar

kepala yang abnormal baik kecil mauun besar bisa disebabkan

oleh faktor genetic (keturunan) dan bawaan bayi. pada 6 bulan

pertama kehidupan lingkar kepala berkisar antara 34 – 44 cm,

sedangkan pada umur 1 tahun seitar 47 cm, 2 tahun 49 cm dn

dewasa 54 cm.

Intpretasi hasil lingkar kepala dalam (cm) dapat berupa :

1. < 34 cm : Mikrosefali

2. 34 -44 cm : Normal

3. > 44 cm : Makrosefali

Tujuan untuk menilai pertumbuhan anak melalui perkembangan

lingkar kepala.

1. Alat :

a) Grafik ligkar kepala menurut NCHS

b) Kertas milieter

c) Tinta berwarna /spidol

Page 46: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

46

d) Meteran

2. Cara pengukuran

a) Tentukan usia anak

b) Lingkarkan pita pengukur pada daerah glabella (frontalis)

atau supra orbita bagian anterior menuju oksiput pada

bagian posterior

c) Masukan hasil pengukuran lingkar kepala berdasarkan

usia ke dalam grafik.

Gambar 2.13. Lingkar kepala bayi

5) Pengukuran Lingkar Lengan Atas

Penilaian ini digunakan untuk menilai jaringan lemak

dan otot, namun penilaian ini tidak banyak berpengaruh pada

keadaan jaringan tubuh apabila di bandingkan dengan berat

badan.Pengkuran lingkar lengan atas ini mudah, murah, alat

bisa dibuat sendiri dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Alat yang

Page 47: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

47

digunakan biasanya adalah pita ikur elastis,. Penggunaan

lingkar lengan atas lebh tepat untuk mengidentifikasi anak

dengan gangguan gizi/ pertumbuhan fisik yang berat.

Interpretasi hasil lingkar lengan atas (LLA) dalam (cm) dapat

berupa :

1. <12,5 cm : gizi buruk

2. 12,5 – 13,5 cm : gizi kurang

3. > 13 ,5 cm : gizi baik

4. Bila umur tidak diketahui, maka status gizi dinilai dengan

indeks LLA/TB :<75% = gizi buruk, 75 – 80% = gizi kurang,

80 – 85 = borderline, dan >85% = gizi baik (normal).

Tujuan Untuk menilai pertubuhan anak melalui pengukuran

lingkar lengan atas

1. Alat

a) Buku rujukan NCHS

b) Kertas millimeter

c) Tinta warna/spidol

d) Meteran

2. Cara pengukuran

a) Tentukan usia anak

b) Tentukan lokasi lengan yang diukur.

Page 48: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

48

c) Pengukuran dilakukan pada lengan bagian kiri, yaitu

pertengahan pangkal lengan dan siku.

d) Pemilihan lengan kiri tersebut dengan pertimbangan

bahwa aktivitas lengan kiri lebih pasif dibandingkan

dengan lengan kanan sehingga ukurannya lebih stabil.

e) Hindari penekanan pada lengan yang diukur saat

pengukuran.

f) Tentukan besar lingkar lengan sesuai dengan angka yang

tertera pada pita pengukur

g) Catat hasil pada KMS

Page 49: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

49

D. Kerangka Konseptual

Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi konsep-konsep

serta variabel-variabel yang akan diukur (diteliti) (Notoadmodjo, 2010).

Keterangan :

: Varabel independen

: variabel dependen

Gambar 8. Kerangka konseptual penelitian’’

F. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah “ada hubungan pijat bayi terhadap

pertumbuhan bayi di Puskesmas Patingalloang Makassar”.

Variabel independen

Pijat bayi

Variabel dependen

Pertumbuhan bayi

Variabel Perancu:

Lingkungan

Gizi

Page 50: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

50

E. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

1. Pijat bayi adalah suatu bentuk dari stimulus bagi bayi yang dilakukan

secara teratur , pengalaman awal dalam beberapa tahun pertama

kehidupan yang akan membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan

selanjutnya.

Kriteria objektif :

a. Tepat : Apabila bayi diberi pijat bayi sesuai protap

b. Tidak tepat : Apabila bayi diberikan pijat bayi tidak sesuai protap

Alat ukur : Obsevasi

Skala : Ordinal

2. Pertumbuhan adalah bertambahnya perubahan fisik pada bayi yang dapat

dilihat dari hasil pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan

lingkar lengan atas.

Hasil ukur Berat badan dan panjang badan

a. Gemuk : >SD

b. Normal : - 2 SD s/d - 2 SD

c. Kurus : < - 2 SD s/d – 3 SD

d. Kurus sekali : < - SD

Hasil ukur lingkar kepala

a. < 34 cm : Mikrosefali

b. 34 -44 cm : Normal

c. > 44 cm : Makrosefali

Page 51: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

51

Hasil ukur lingkar lengan atas

a. <12,5 cm : gizi buruk

b. 12,5 – 13,5 cm : gizi kurang

c. > 13 ,5 cm : gizi baik

Alat Ukur : Timbangan bayi, pengukur panjang badan, Meteran,

dan pita lila

Skala : Rasio

Page 52: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

52

BAB III

METODE PENELITAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk

menjawab rumusan masalah, pertanyaan penelitian dan mengantisipasi

kesulitan-kesulitan yang akan timbul selama proses penelitian

berlangsung(notoatmojo, 2010). Penelitian ini merupakan penelitian

kuantitatif dengan desain quasi eksperiment, yaitu memberikan perlakuan

atau intervensi pada kelompok eksperimen dan kemudian efek perlakuan

tersebut diukur dan dianalisa(polit & hungler, 2009.) Pendekatan penelitian ini

dengan non randomzed pre and post test with control grup design.

Dogunakan untuk mengetahui hubungan dari pijat bayi terhadap

pertumbuhan bayi sebelum diberi perlakuan (pre) dan sesudah diberi

perlakuan (post) selama 30 hari pada kelompok kontrol dan kelompok

intervensi yang kemudian akan dilihat hasil pengaruh dari perlakuan yang

didapatkan kedua kelompok tersebut.

Rancangan penelitian ini digambarkan sebagai berikut :

Bagan. Bentuk Rancangan Penelitian

Q2 – Q2 = X1 Q4 – Q3 = X2 Q2 – Q4 = X3

Intervensi

pijat bayi Q2 Q1

Q4 Q3

Page 53: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

53

Keterangan :

Q1 : Kelompok bayi saat awal penelitian pada kelompok intervensi

Q2 : Kelompok bayi saat akhir penelitian pada kelompok intervensi

Q3 : Kelompok bayi saat awal penelitian pada kelompok kontrol

Q4 : Kelompok bayi saat akhir penelitian pada kelompok kontrol

X1 : Perubahan pertumbuhan bayi dari awal penelitian hingga akhir

penelitian pada kelompok intervensi

X2 : Perubahan pertumbuhan bayi dari awal penelitian hingga akhir

penelitian pada kelompok kontrol

X3 : Perbedaan pertumbuhan pada akhir penelitian antara kelompok

intervensi dan kelompok kontrol.

Setelah data dikumpulkan maka data tersebut akan dianalisa

untuk mengetahui pengaruh yang ada antara variabel pemijatan

dengan variabel berat badan. Sehingga dalam pengambilan keputusan

yaitu jika nilai p > 0,05,maka H0 diterima dan jika P ≤ 0,05, maka H0

ditolak ( Sarwono, 2006 ).

Pengolahan data pertama dengan menggunakan uji statistik

Kolmogorv Smirnov test untuk mengetahui distribusi data tersebut,

kemudian langkah berikutnya digunakan paired t-test untuk

mengetahui pengaruh antarvariabel pada tiap kelompok dan terakhir

untuk mengetahui variabel antara kelompok perlakuan dengan

kelompok kontrol.

Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik

parametrik karena datanya interval dan ratio. Satu variabel,

hipotesisnya bersifat deskriptif, maka teknik analisis statistiknya ialah :

Page 54: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

54

t-test satu sampel(Sarwono, 2006). Uji t-test digunakan untuk

membandingkan rata-rata 2 populasi dengandata yang berskala

interval.

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 30 hari pada 26 Mei – 26 Juni 2017 di

Puskesmas Patingalloang Makassar. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena

peneliti melihat pada puskesmas tersebut terdapat pelayanan khusus untuk

pijat bayi dan keadaan pada pola asuh dan perawatan serta pemberian

stimulasi pada anak masih perlu perhatian yang diberikan orang tua kepada

anaknya. Dan orang tua masih ada yang mengerti berbagai cara

menstimulasi anaknya. Banyak pada ibu-ibu yang kurang mengetahui betapa

pentingnya stimulasi yang harus diberikan kepada anaknya selama masa-

masa pertumbuhan awal anak. Sehingga banyak anak yang mengalami

keterlambatan untuk berjalan dan berbicara.

C. Populasi Dan Teknik Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian (Arikunto, 2002).

Menurut Nursalam (2008) populasi merupakan sekumpulan subjek dalam

satu wilayah generalisasi yang memiliki jumlah dan telah memenuhi kriteia

dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi yang

datang berkunjung di Puskesmas Patingalloang Makassar.

Page 55: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

55

2. Sampel

Sampul adalah bagian dari jumlah populasi yang terjangkau/ memiliki

karakteristik pada populasi dan kemudian diambil sebagai subjek

penelitian dengan proses Sampling (Santoso, 2009). Sampel merupakan

bagian dari populasi yang dipilih dengan sampling tertentu untuk bisa

memenuhi atau mewakili populasi. Pada penelitian ini sampelnya adalah

bayi yang berumur 6 – 12 bulan pada tanggal 26 Mei – 26 Juni 2017 yang

memenuhi kriteria inklusi sebanyak 24 bayi.

Sampling adalah pengambilan sampel penelitian dengan cara atau

teknik – teknik tertentu, sehingga sampel tersebut sedapat mungkin

mewakili populasinya. Penelitian ini menggunakan sampling non-

probability dengan metode purposive sampling yaitu teknik penetapan

sampel dengan cara memilih sampel di antara populasi sehingga sesuai

dengan yang dikehendaki peneliti, sehingga sampel tersebut dapat

mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya.

Dengan demikian peneliti mengambil sampel dari seluruh bayi yang

berkunjung di puskesmas patingalloang yang berusia 6 – 12 bulan. Untuk

menghindari kesalahan pada pemilihan sampel dan hasil penelitian sesuai

dengan tujuan penelitian, Peneliti menentukan kriteria inklusi dan esklusi

sebagai berikut :

a. Kriteria inklusi

1) Bayi yang berumur 6 – 12 bulan

Page 56: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

56

2) Bayi lahir dengan cukup bulan

3) Orang tua dan keluarga bersedia mengukuti proses penelitian dari

awal hingga akhir penelitian

a. Kriteria eksklusi

1) Ibu dan bayi yang sakit yang memerlukan perawatan yang

mmengakibatkan penurunan berat badan.

2) Bayi dengan kelahiran berat badan lahir rendah

3) Bayi dengan kelainan kongenital yang mempengaruhi pertumbuhan

dan perkembangan

4) Orang tua bayi tidak setuju jika bayinya dijadikan sampel.

D. Instrumen Pengumpulan Data

1. Instrument Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan sebagai cara

untuk pengumpulan dan pengukuran data (Gulo, 2010). Penelitian ini

menggunakan lembar identitas bayi, meteran, timbangan dengan

gram(gr) yang sudah dikalibrasi. Meteran centimeter sebagai alat

pengukuran panjang bayi. Timbangan bayi yang sudah dikalibrasi

sebagai alat pengukuran berat badan bayi (Setiawan, 2010).

Page 57: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

57

2. Alur penelitian

Gambar . Alur penelitian

E. Pengolahan data dan analisis Data

1. Pengolahan data

a. Editing

Tahap ini merupakan tahap awal untuk memperbaiki atau

menyeleksi data yang sudah terkumpul, tujuannnya adalah

mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada di dalam kuesioner

Alur Penelitian

Populasi : Seluruh bayi yang datang berkunjung ke puskesmas

Sampel : teknik total sampling

Pengukuran I, dan II BB, PB, LK, LLA

Pertumbuhan

Data

Analisis data

Penyajian Data

Kesimpulan dan

Saran

Page 58: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

58

b. Coding

Dilakukan dengan memberi kode pada seluruh jawaban bayi

untuk memudahkan proses tabulasi data.

c. Entry

Data yang sudah diseleksi dimasukkan ke dalam komputer

untuk dilakukan pengolahan lebih lanjut dengan menggunakan

program SPPS

d. Cleaning

Data yang sudah diperoleh seluruhnya dikumpulkan untuk

dilakukan pembersihan data yaitu mengecek data dan data yang

benar saja yang diambil sehingga tidak terdapat data yang meragukan

atau salah.

e. Tabulating

Tabulating adalah pekerjaan membuat tabel.Jawaban –

jawaban yang telah diberi kode kemudian dimasukkan ke dalam tabel.

2. Analisis data

Analisis data pada penelitian ini terdiri dari :

a) Analisa deskriptif (univariat)

Yaitu untuk menjelaskan karakteristik tiap variabel yang digunakan

dalam penelitian ini dalam bentuk tabel distribusi frekuensi tentang

Bayi diberi Pijat sesuai dan tidak sesuai protap dan pertumbuhan.

Page 59: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

59

b) Analisa analitik (bivariate)

Yaitu menggunakan uji Paired Samples T Test, dengan tingkat

kemaknaan yaitu α = 0,05 untuk mengetahui perbedaan bayi yng

mendapat pijat dan bayi tidak mendapat pijat pada tumbuh kembang

bayi. Data diolah dengan menggunakan program komputer.

F. Etika Penelitian

Penelitian yang dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip

etik.Prinsip etik bertujuan untuk melindungi subjek penelitian. Hak – hak bayi

dilindungi dengan baik oleh peneliti dengan pertimbangan :

1. Right to self determination

Bayi mempunyai hak otonomi untuk berpartisipasi atau tidak dalam

penelitian.Setelah mendapatkan penjelasan dari peneliti yang berisi

prosedur penelitian, manfaat dan risikonya, bayi diberikan kesempatan

untuk memberikan persetujuan atau menolak berpartisipasi dalam

penelitian.Bayi dapat mengundurkan diri dari penelitian tanpa

konsekuensi apapun.

2. Right to privacy and dignity

Peneliti melindungi privasi dan martabat bayi. Selama penelitian

kerahasiaan akan tetap dijaga dengan baik oleh peneliti.

3. Right to anonymity and confidentiality

Page 60: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

60

Data penelitian yang berasal dari bayi tidak disertai dengan

identitas bayi, tetapi cukup dengan kode bayi.Data yang diperoleh dari

hasil penelitian setiap bayi hanya diketahui oleh peneliti dan bayi yang

bersangkutan.Selama pengolahan data, analisis dan publikasi dari hasil

penelitian tidak dicantumkan identitas bayi.

4. Right to fair treatment

Semua bayi mendapatkan intervensi yang sama pada saat

pengumpulan data penelitian.

5. Right to protection from discomfort and harm

Kenyamanan bayi dan risiko perlakuan yang diberikan selama

penelitian tetap dipertimbangkan dalam penelitian ini.Kenyamanan bayi

baik fisik, psikologis, dan sosial tetap dipertahankan.

BAB IV

Page 61: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

61

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pengambilan data dilakukan di Puskesmas Pattingalloang tanggal 15

Mei – 15 Juni 2017 dengan jumlah bayi sebanyak 24 bayi. Pengumpulan

data dilakukan dengan data yang diperoleh dari KMS bayi yang ada d

Puskesmas Patingalloang. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis

mengunakan program SPSS. Selanjutnya, data hasil penelitian ditampilkan

dalam bentuk table disertai dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Analisis Univariat

Analisis univariat pada penelitian ini Yaitu untuk menjelaskan karakteristik

tiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi tentang Bayi diberi Pijat sesuai dan tidak sesuai

protap dan pertumbuhan. Dari table 4.1 dapat dilihat, yaitu :

A. Usia Bayi

Page 62: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

62

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Usia Bayi di Puskesmas Patingalloang

No Usia (Bulan)

BB(gram) Normal

PB(cm) Normal

LK(cm) Normal

LLA(cm) Normal

F (n=24)

Persentase (%)

1 6 6000 –

7000

52,5 –

66,0 43 14,75 5 20,8

2 7 6500 –

7500

54,0 –

67,5 43,5 14,75 2 8,3

3 8 6800 –

8200

55,5 –

69,0 44 14,75 4 16,6

4 9 7300 –

8500

56,5 –

70,5 44,5 15,10 2 8,3

5 10 7600 –

9000

57,5 –

72,0 45 15,10 3 12,5

6 11 8000 –

9500

58,5 –

73,5 45,5 15,10 5 20,8

7 12 8200 –

9700

60,0 –

74,5 46 16,00 3 12,5

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa usia bayi dimulai 6 –

12 bulan dengan frekuensi tertinggi pada 6 bulan sebanyak 5

orang (20,8%), bayi usia 7 bulan sebanyak 2 orang (8,3%), bayi

usia 8 bulan sebanyak 4 orang (16,6%), bayi usia 9 bulan

sebanyak 2 orang (8,3%), bayi usia 10 bulan sebanyak 3 orang

(12,5%), bayi usia 11 bulan sebanyak 5 orang (20,8%), bayi usia 7

bulan sebanyak 3 orang (12,5%).

B. Berat Badan

Page 63: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

63

Tabel 4.2 Berat Badan Bayi pada kelas intervensi dan kontrol di

Puskesmas Patingalloang

Kelompok Usia

(Bulan) BB Pre (gram)

BB Post (gram)

BB(gram) Normal

Selisih BB Pre & BB

Post

Intervensi (bayi diberi pijat

sesuai protap)

6 10 12 11 11 6 9 7 8

10 8 6

6600 7600 8500 8000 8100 6300 7300 6500 6800 7600 6900 6000

7000 8100 8900 8500 8500 6500 7650 6900 7200 8000 7300 6450

6000-7000 7600-9000 8200-9700 8000-9500 8000-9500 6000-7000 7300-8500 6500-7500 6800-8200 7600-9000 6800-8200 6000-7000

300 500 400 500 400 200 350 400 400 400 400 450

Kontrol (Bayi tidak

sesuai Protap)

6 6 7 8 8 9

10 11 11 11 12 12

6000 6500 6600 7000 7200 8000 7300 7800 8500 9000 9000 9200

6200 6750 7000 7300 7600 8300 7650 8200 8800 9250 9300 9400

6000-7000 6000-7000 6500-7500 6800-8200 6800-8200 7300-8500 7600-9000 8000-9500 8000-9500 8000-9500 8200-9700 8200-9700

200 250 400 300 400 300 350 400 300 250 300 200

C. Panjang Badan

Page 64: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

64

Tabel 4.3 Panjang Badan Bayi pada kelas intervensi dan kontrol di

Puskesmas Patingalloang

Kelompok Usia

(Bulan) PB Pre

(cm) PB Post

(cm) PB(cm) Normal

Selisih PB Pre & PB

Post

Intervensi (bayi diberi pijat

sesuai protap)

6 10 12 11 11 6 9 7 8

10 8 6

50 55 65 60 60 49 57 56 54

58,5 53 48

52 57

67,5 63 63 51 59 59 56 60 56 51

52,5-66 57,5-72 60-74,5

58,5-73,5 58,5-73,5 52,5-66

56,5-70,5 54-67,5 55,5-69 57,5-72 55,5-69 52,5-66

2 2

2,5 3 3 2 2 3 2

1,5 3 3

Kontrol (Bayi tidak

sesuai Protap)

6 6 7 8 8 9

10 11 11 11 12 12

48 49 54 57 58 57 59 60 61

60,5 70 73

51 51

57,5 58 60 58

60,5 62,5 63 62 72 76

52,5-66 52,5-66 54-67,5 55,5-69 55,5-69

56,5-70,5 57,5-72

58,5-73,5 58,5-73,5 58,5-73,5 60-74,5 60-74,5

3 2

3,5 1 2 1

1,5 2,5 2 2 2 3

D. Lingkar Kepala

Page 65: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

65

Tabel 4.4 Lingkar Kepala Bayi pada kelas intervensi dan kontrol di

Puskesmas Patingalloang

Kelompok Usia

(Bulan) LK Pre (cm)

LK Post (cm)

LK(cm) Normal

Selisih LK Pre & LK

Post

Intervensi (bayi diberi pijat

sesuai protap)

6 10 12 11 11 6 9 7 8

10 8 6

40 44 45 42 43

44,5 42 43

43,5 44 45 43

40 44

45,5 42,5 43

44,5 42

43,5 44

44,5 45,5 43

+ 0,5 cm tiap bulan

0 0

0,5 0,5 0 0 0

0,5 0,5 0,5 0,5 0

Kontrol (Bayi tidak

sesuai Protap)

6 6 7 8 8 9

10 11 11 11 12 12

43 40 43 44 44 44 44 45 43 43 45 45

43 40 43 44 44

44,5 44 45 43 43 45 45

+ 0,5 cm tiap bulan

0 0 0 0 0

0,5 0 0 0 0 0 0

E. Lingkar Lengan Atas

Page 66: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

66

Tabel 4.5 Lingkar Lengan Atas Bayi pada kelas intervensi dan kontrol di

Puskesmas Patingalloang

Kelompok Usia

(Bulan) LLA Pre

(cm) LLA Post

(cm) LLA(cm) Normal

Selisih LLA Pre & LLA Post

Intervensi (bayi diberi pijat

sesuai protap)

6 10 12 11 11 6 9 7 8

10 8 6

14,5 15 16 15 15

14,6 15

14,7 14,5 15

14,5 14,4

14,5 16

16,5 15,2 16

14,6 15

14,7 14,5 15,2 14,8 14,4

14,75 15,10 16,00 15,10 15,10 14,75 15,10 14,75 14,75 15,10 14,75 14,75

0 1

0,5 0,2 1 0 0 0 0

0,2 0,3 0

Kontrol (Bayi tidak

sesuai Protap)

6 6 7 8 8 9

10 11 11 11 12 12

14,5 14

14,5 14

14,2 15 15 14 15 15

15,7 16

14,5 14

14,5 14

14,2 15 15 14 15 15

15,7 16

14,75 14,75 14,75 14,75 14,75 14,75 15,10 15,10 15,10 15,10 16,00 16,00

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat ini digunakan untuk mengetahui perbandingan antara

variabel independent dengan variabel dependent, hubungan pijat bayi

terhadap pertumbuhan usia 6 - 12 bulan di puskesmas pattingalloang.

Pengujian kebenaran hipotesis dilakukan dengan melakukan

Page 67: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

67

penghitungan rata-rata nilai pada pertumbuhan (berat badan, panjang

badan, Lingkar Kepala dan Lingkar lengan atas) serta perbedaan antara

kedua kelompok tersebut setelah intervensi dilakukan. Untuk

penghitungan statistik hubungan pijat bayi terhadap pertumbuhan bayi

dilakukan menggunakan chi-square (X2) untuk melihat hubungannya,

sedangkan penghitungan statistik perbandingan mean hasil pertumbuhan

berat badan, panjang badan, lingkar kepala dan lingkar lengan atas pada

kelompok yang berbeda menggunakan uji Paried Samples t-test. Uji

Paried Samples t-test dilakukan untuk mendapatkan nilai t, Pada kedua

uji statistik penghitungan tersebut dilakukan dengan tingkat kemaknaan

95% (α 0,05).

Setelah data dikumpulkan maka data tersebut akan dianalisa untuk

mengetahui pengaruh yang ada antara variabel pemijatan dengan

variabel berat badan. Sehingga dalam pengambilan keputusan yaitu jika

nilai p > 0,05,maka H0 diterima dan jika P ≤ 0,05, maka H0 ditolak (

Sarwono, 2006 ).

1) Analisis Hubungan Pijat Bayi Terhadap Pertumbuhan Bayi

Antara Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol

a. Hubungan Pijat Bayi Terhadap Pertumbuhan Berat Badan

Bayi

Page 68: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

68

Analisis hubungan pijat bayi terhadap pertumbuhan berat badan

bayi antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dapat

dilihatpada tabel berikut ini.

Tabel 4.6 Hubungan pertumbuhan Berat Badan Bayi Antara Kelompok

Intervensi dan Kelompok Kontrol di Puskesmas Patingalloang 2017

Kelompok N Mean Std..Dev t df Sig

Intervensi (bayi diberi pijat sesuai

protap)

12 391,67 82,11

2,370 11 0.02 Kontrol (Bayi tidak sesuai

Protap) 12 304,16 72,16

Dari tabel 4.6 diatas didapatkan hasil melalui penghitungan

statistik dengan Paried Sampels t-test untuk perbandingan berat

badan bayi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol

dilakukan untuk melihat nilai t hitung dan hasilnya menunjukkan nilai

t hitung = 2,370. t hitung digunakan dalam pencarian nilai hubungan

suatu perlakuan.

Hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh nilai Mean

kelompok kontrol sebesar 304,16 sedang pada kelompok intervensi

diperoleh Mean sebesar 391,67. Hal ini berarti bahwa rata-rata

subjek yang berada dalam kelompok intervensi (kelompok yang

diberi pijat sesuai protap) mengalami peningkatan lebih tinggi,

Page 69: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

69

sementara pada rata-rata subjek yang berada dalam kelompok

kontrol lebih rendah.

Hasil analisis diperoleh nilai t hitung sebesar 2,370. Untuk

mengetahui apakah niali t hitung tersebut signifikan dengan selang

kepercayaan 95 % atau 0.05 harus dibandingkan dengan nilai pada

t tabel. Dan untuk melihat t tabel harus didasarkan pada (dk) atau

degree of freedom (df) yang besarnya adalah n-1, dalam kasus ini

berarti 12-1 = 11. Setelah dikonsultasikan pada tabel nilai t (dapat

diperoleh dibuku-buku metode penelitian) dengan df 11 dan selang

kepercayaan 95% diperoleh nilai t tabel sebesar 1,105.

Dengan demikian hasil analisis diperoleh nilai t hitung 2,370 > 1,105

yang berarti ada pengaruh yang signifikan pijat bayi terhadap berat

badan bayi.

Dari hasil uji Paired Sampel t-Test diatas pada kelompok

kontrol sebanyak 24 bayi didapatkan nilai P = 0,020 > (α 0,05).

b. Hubungan Pijat Bayi Terhadap Pertumbuhan Panjang Badan Bayi

Analisis hubungan pijat bayi terhadap pertumbuhan panjang badan

bayi antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dapat dilihat

pada tabel berikut ini.

Page 70: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

70

Tabel 4.7 Pertumbuhan Panjang Badan Bayi Antara Kelompok

Intervensi dengan Kelompok Kontrol

Kelompok N Mean Std..Dev t df Sig

Intervensi (bayi diberi pijat sesuai

protap)

12 2,4167 0,55732

1.134 11 0.028 Kontrol (Bayi tidak sesuai

Protap) 12 2,1250 0,77239

Dari tabel 4.7 diatas didapatkan hasil melalui penghitungan

statistik dengan Paried Sampels t-test untuk perbandingan berat

badan bayi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol

dilakukan untuk melihat nilai t hitung dan hasilnya menunjukkan nilai

t hitung = 1.134. t hitung digunakan dalam pencarian nilai hubungan

suatu perlakuan.

Dari hasil uji Paired Sampel t-Test diatas pada kelompok

kontrol sebanyak 24 bayi didapatkan nilai P = 0,028 > (α 0,05).

Hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh nilai Mean

kelompok kontrol sebesar 2,1250 sedang pada kelompok intervensi

diperoleh Mean sebesar 2,4167. Hal ini berarti bahwa rata-rata

subjek yang berada dalam kelompok intervensi (kelompok yang

diberi pijat sesuai protap) mengalami peningkatan lebih tinggi,

sementara pada rata-rata subjek yang berada dalam kelompok

kontrol lebih rendah.

Page 71: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

71

Hasil analisis diperoleh nilai t hitung sebesar 1,134. Untuk

mengetahui apakah niali t hitung tersebut signifikan dengan selang

kepercayaan 95 % atau 0.05 harus dibandingkan dengan nilai pada

t tabel. Dan untuk melihat t tabel harus didasarkan pada (dk) atau

degree of freedom (df) yang besarnya adalah n-1, dalam kasus ini

berarti 12-1 = 11. Setelah dikonsultasikan pada tabel nilai t (dapat

diperoleh dibuku-buku metode penelitian) dengan df 11 dan selang

kepercayaan 95% diperoleh nilai t tabel sebesar 1,105.

Dengan demikian hasil analisis diperoleh nilai t hitung 1,134 > 1,105

yang berarti ada pengaruh yang signifikan pijat bayi terhadap

Panjang badan bayi.

c. Hubungan Pijat Bayi Terhadap Pertumbuhan Lingkar Kepala Bayi

Analisis hubungan pijat bayi terhadap pertumbuhan lingkar kepala

bayi antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dapat dilihat

pada tabel berikut ini.

Tabel 4.8 Pertumbuhan Lingkar Kepala Bayi Antara Kelompok

Intervensi dengan Kelompok Kontrol

Kelompok N Mean Std..Dev t df Sig

Intervensi (bayi diberi pijat sesuai

protap)

12 0.2500 0.26112

2.159 11 0.034 Kontrol (Bayi tidak sesuai

Protap) 12 0.0417 0,14434

Page 72: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

72

Dari tabel 4.8 diatas didapatkan hasil melalui penghitungan

statistik dengan Paried Sampels t-test untuk perbandingan berat

badan bayi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol

dilakukan untuk melihat nilai t hitung dan hasilnya menunjukkan nilai

t hitung = 2,159. t hitung digunakan dalam pencarian nilai hubungan

suatu perlakuan.

Dari hasil uji Paired Sampel t-Test diatas pada kelompok

kontrol sebanyak 24 bayi didapatkan nilai P = 0,038 < (α 0,05).

Hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh nilai Mean

kelompok kontrol sebesar 0,2500 sedang pada kelompok intervensi

diperoleh Mean sebesar 0,0147. Hal ini berarti bahwa rata-rata

subjek yang berada dalam kelompok intervensi (kelompok yang

diberi pijat sesuai protap) mengalami peningkatan lebih tinggi,

sementara pada rata-rata subjek yang berada dalam kelompok

kontrol lebih rendah.

Hasil analisis diperoleh nilai t hitung sebesar 2,159. Untuk

mengetahui apakah niali t hitung tersebut signifikan dengan selang

kepercayaan 95 % atau 0.05 harus dibandingkan dengan nilai pada

t tabel. Dan untuk melihat t tabel harus didasarkan pada (dk) atau

degree of freedom (df) yang besarnya adalah n-1, dalam kasus ini

berarti 12-1 = 11. Setelah dikonsultasikan pada tabel nilai t (dapat

Page 73: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

73

diperoleh dibuku-buku metode penelitian) dengan df 11 dan selang

kepercayaan 95% diperoleh nilai t tabel sebesar 1,105.

Dengan demikian hasil analisis diperoleh nilai t hitung 2,159 >1,105

yang berarti ada pengaruh yang signifikan pijat bayi terhadap berat

badan bayi.

d. Hubungan Pijat Bayi Terhadap Pertumbuhan Lingkar Lengan Atas

Bayi

Analisis hubungan pijat bayi terhadap pertumbuhan lingkar lengan

atas bayi antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dapat

dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.9 Pertumbuhan Lingkar Kepala Bayi Antara Kelompok

Intervensi dengan Kelompok Kontrol

Kelompok N Mean Std..Dev T df Sig

Intervensi (bayi diberi pijat sesuai

protap)

12 0.2500 0.26112

2.159 11 0.034 Kontrol (Bayi tidak sesuai

Protap) 12 0.0417 0,14434

Dari tabel 4.9 diatas didapatkan hasil melalui penghitungan

statistik dengan Paried Sampels t-test untuk perbandingan berat

badan bayi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol

dilakukan untuk melihat nilai t hitung dan hasilnya menunjukkan nilai

Page 74: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

74

t hitung = 2,159. t hitung digunakan dalam pencarian nilai hubungan

suatu perlakuan.

Dari hasil uji Paired Sampel t-Test diatas pada kelompok

kontrol sebanyak 24 bayi didapatkan nilai P = 0,034 < (α 0,05).

Hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh nilai Mean

kelompok kontrol sebesar 0,2500 sedang pada kelompok intervensi

diperoleh Mean sebesar 0,0147. Hal ini berarti bahwa rata-rata

subjek yang berada dalam kelompok intervensi (kelompok yang

diberi pijat sesuai protap) mengalami peningkatan lebih tinggi,

sementara pada rata-rata subjek yang berada dalam kelompok

kontrol lebih rendah.

Hasil analisis diperoleh nilai t hitung sebesar 2,159. Untuk

mengetahui apakah niali t hitung tersebut signifikan dengan selang

kepercayaan 95 % atau 0.05 harus dibandingkan dengan nilai pada

t tabel. Dan untuk melihat t tabel harus didasarkan pada (dk) atau

degree of freedom (df) yang besarnya adalah n-1, dalam kasus ini

berarti 12-1 = 11. Setelah dikonsultasikan pada tabel nilai t (dapat

diperoleh dibuku-buku metode penelitian) dengan df 11 dan selang

kepercayaan 95% diperoleh nilai t tabel sebesar 1,105.

Dengan demikian hasil analisis diperoleh nilai t hitung 2,159 >1,105

yang berarti ada pengaruh yang signifikan pijat bayi terhadap berat

badan bayi.

Page 75: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

75

BAB VI

PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan pembahasan serta interpretasinya,

mengenai adatidaknya perbandingan pertumbuhan bayi yang mendapatkan

perlakuan pijat bayi dengan yang tidak mendapatkan perlakuan pijat bayi

sesuai protap. Sehingga dapat diketahui hubungan pijat terhadap

pertumbuhan bayi usia 6- 12 bulan. Interprestasi hasil membahas terkait

kesenjanganataupun kesesuaian antara hasil penelitian yang dilakukan

dengan hasil penelitian terkait dan teori-teori yang mendasarinya.

Dalam bab ini juga dibahas tentang keterbatasan yang ada dalam

penelitian.

A. Pembahasan Univariat

1. Usia

Rerata usia bayi pada penelitian ini adalah 5 dan bayi terbanyak pada usia

6 bulan dan 12 Bulan. Rerata dan jumlah usia bayi terbanyak ini, sesuai

dengan ketentuan usia yang ditetapkan Kemenkes RI (2010) yang

dikatakan bayi usia 6 bulan adalah bayi yang berusia 6 bulan hingga 6

bulan 15 hari. Dalam pemeriksaan stimulasi deteksi dini tumbuh kembang

anak dilakukan penghitungan usia, jikausia anak lebih dari 16 hari

dibulatkan menjadi 1 bulan. Jadi bila bayi berusia 6 bulan 16 hari, dalam

penghitungan menjadi 7 bulan (Kemenkes RI, 2010). Dalam penelitian ini

Page 76: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

76

diambillah bayi mulai dari usia 6 bulan hingga usia 6 bulan 15 hari, dengan

mempertimbangkan pembulatan usia lebih dari 16 hari menjadi 1 bulan

dan intervensi pijat bayi yang dilakukan selama 30 hari. Penelitian ini

melakukan pemberian pijat bayi dengan menggunakan teknik pijat bayi

untuk usia 3 bulan sampai dengan 3 tahun (Roesli, 2013).

Karena pada usia 6 bulan lingkar kepala bayi sudah mencapai 44 cm,

dimana didalamnya terdapat sel-sel otak yang ada akan memperkuat

hubungan antar syaraf yang telah terbentuk. Dari perkembangan otak itu

menyebabkan perkembangan kognitif pada bayi untuk dapat berkembang

lebih cepatdari bulan sebelumnya (Chamida, 2009).

B. Pembahasan Analisis Bivariat

Pada bagian ini akan dijelaskan tentang hasil analisa hubungan pijat bayi

dengan pertumbuhan (berat badan, panjang badan, lingkar kepala dan

lingkar lengan atas) Secara lebih jelas akan dibahas sebagai berikut:

1. Hubungan Pijat Bayi Terhadap Pertumbuhan Bayi Antara

Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol

a. Hubungan Pijat Bayi Terhadap Pertumbuhan Berat Badan Bayi

Pada penelitian ini, diperoleh nilai Mean kelompok kontrol

sebesar 304,16 sedang pada kelompok intervensi diperoleh Mean

sebesar 391,67. Hal ini berarti bahwa rata-rata subjek yang berada

dalam kelompok intervensi (kelompok yang diberi pijat sesuai

Page 77: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

77

protap) mengalami peningkatan lebih tinggi, sementara pada rata-

rata subjek yang berada dalam kelompok kontrol lebih rendah.

Dari hasil uji Paired Sampel t-Test diatas pada kelompok

kontrol sebanyak 24 bayi didapatkan nilai P = 0,020 < (α 0,05). Hasil

analisis diperoleh nilai t hitung sebesar 2,370. Untuk mengetahui

apakah niali t hitung tersebut signifikan dengan selang kepercayaan

95 % atau 0.05 harus dibandingkan dengan nilai pada t tabel. Dan

untuk melihat t tabel harus didasarkan pada (dk) atau degree of

freedom (df) yang besarnya adalah n-1, dalam kasus ini berarti 12-1

= 11. Setelah dikonsultasikan pada tabel nilai t (dapat diperoleh

dibuku-buku metode penelitian) dengan df 11 dan selang

kepercayaan 95% diperoleh nilai t tabel sebesar 1,105.

Dengan demikian hasil analisis diperoleh nilai t hitung 2,730 > 1,105

yang berarti ada pengaruh yang signifikan pijat bayi terhadap berat

badan bayi.

Penelitian ini hampir senada dengan penelitian yang

dilakukanoleh Jin Jing, et al (2007) yang menyatakan pemberian

pijatan dan latihan gerak dapat meningkatkan secara

perkembangan fisik dan kecerdasan bayi mulai dari bayi lahir

hingga dengan bayi usia 6 bulandengan p=0,010 untuk index berat

badan. Hasil dari penelitian lainnya terkait hubungan pijat bayi

terhadap pertumbuhan (berat badan) pada bayi usia 6 bulan ini

Page 78: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

78

senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Merineherta (2009)

yang menyatakan bahwa ada pengaruh pijat bayi terhadap

peningkatan berat badan bayi usia 3-6 bulan, yaitu terdapat

perbedaan yang signifikan pada bayi yang dilakukan pemijatan jauh

lebih baik dari bayi yang tidak dilakukan pemijatan dengan nilai

p<0,05. Namun perbedaan dari penelitian ini dengan yang dilakukan

Merineherta (2009) adalah waktu pengambilan pengukuran berat

badan yang dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu berat badan awal,

berat badan setelah 15 hari dan berat badan setelah 30 hari.Dari

penelitian lainnya yang dilakukan oleh Fitriani dan Nurhidayati

(2007) didapatkan hasil perhitungan menggunakan uji statistic chi

square menunjukkan bahwa pijat bayi mempunyai hubungan yang

signifikan dengan kenaikan nafsu makan, hal ini ditunjukkan oleh

nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (0,045 < 0,05). Kuatnya

hubungan ini menunjukkan bahwa jika bayi diberi pijatan secara

teratur maka akan meningkatkan nafsu makannya Sejalan dengan

pendapat Roesli (2013) yang menyatakan bahwa manfaat pijat bayi

dapat meningkatkan berat badan dan pertumbuhan,meningkatkan

daya tahan tubuh, meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat

bayi tidur lelap, membina ikatan kasih sayang orang tua dan anak

(bounding) dan meningkatkan produksi ASI.

Page 79: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

79

Karena bayi mendapatkan pemijatan pada bagian abdomen

yang dimana pemijatan ini dapat memperlancar proses pencernaan

bayi. Pijatan yang diberikan pada bayi dilakukan dengan pelan dan

lembut, sehingga bayi merasa nyaman dan membuat nafsu makan

menjadi besar. Setelah pemijatan bayi akan merasa lapar dan haus

sehingga meningkatkan pemberian nutrisi oleh ibu (Merineherta,

2009).

Penyerapan makanan menjadi lebih baik karena peningkatan

aktivitas Nervus Vagus menyebabkan bayi akan merasa cepat

lapar, sehingga bayi akan lebih sering menyusu pada ibunya

(Roesli, 2013). Bayi yang diberikan pijatan akan lebih rileks dan

beristirahat dengan efektif, sehingga pada saat bangun membawa

energi cukup untuk beraktifitas. Secara optimal bayi akan cepat

lapar sehingga nafsu makan meningkat. Peningkatan nafsu

makanan bayi akan meningkat, sehingga kenaikan berat badan

yang dialami bayi menjadi optimal dan bayi yang mendapatkan

perlakuan pijat bayi mengalami peningkatan berat badan yang lebih

signifikan dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkan

perlakuan pijat bayi.

b. Hubungan Pijat Bayi dengan Pertumbuhan Panjang Badan Bayi

Pada penelitian ini, diperoleh nilai Mean kelompok kontrol

sebesar 2,1250 sedang pada kelompok intervensi diperoleh Mean

Page 80: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

80

sebesar 2,4167. Hal ini berarti bahwa rata-rata subjek yang berada

dalam kelompok intervensi (kelompok yang diberi pijat sesuai

protap) mengalami peningkatan lebih tinggi, sementara pada rata-

rata subjek yang berada dalam kelompok kontrol lebih rendah.

Dari hasil uji Paired Sampel t-Test diatas pada kelompok

kontrol sebanyak 24 bayi didapatkan nilai P = 0,020 > (α 0,05). Hasil

analisis diperoleh nilai t hitung sebesar 1,134. Untuk mengetahui

apakah niali t hitung tersebut signifikan dengan selang kepercayaan

95 % atau 0.05 harus dibandingkan dengan nilai pada t tabel. Dan

untuk melihat t tabel harus didasarkan pada (dk) atau degree of

freedom (df) yang besarnya adalah n-1, dalam kasus ini berarti 12-1

= 11. Setelah dikonsultasikan pada tabel nilai t (dapat diperoleh

dibuku-buku metode penelitian) dengan df 11 dan selang

kepercayaan 95% diperoleh nilai t tabel sebesar 1,105.

Dengan demikian hasil analisis diperoleh nilai t hitung 1,134 > 1,105

yang berarti ada pengaruh yang signifikan pijat bayi terhadap

Panjang badan bayi.

Panjang badan bayi yang mendapatkan pijat bayi

penambahan panjang badannya sesuai dengan kurva pertumbuhan

National Center for Health Statistics (NCHS), yang mengalami

penambahan panjang badan sekitar 2,5 cm (1 inci) setiap bulan

selama 6 bulan pertama.

Page 81: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

81

Penelitian ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh

Jin Jing, et al (2007) yang menyatakan pemberian pijatan dan

latihan gerak dapat meningkatkan secara perkembangan fisik dan

kecerdasan bayi mulai dari bayi lahir hingga dengan bayi usia 6

bulan, dengan p=0,019 pada hasil pertumbuhan panjang badan

kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh

Jin Jing, et al (2007) adalah waktu proses lama pengambilan data

yang lebih lama dan waktu pengambilan data yang berulang pada

penelitiannya.

Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Kristanto (2008) yang

mendapatkan hasil uji beda mean dengan t= 0,006 yang ditarik

kesimpulan terjadinya peningkatan tinggi badan yang signifikan

pada bayi yang diberikan terapi sentuhan berupa pijat bayi

dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkannya. Perbedaan

penelitian ini dengan yang dilakukan oleh Kristanto adalah durasi

waktu penelitian. Penelitian ini dilakukan 4 minggu dimana proses

pengukuran panjang badan dilakukan pada awal sebelum intervensi

dan sesudah 4 minggu setelah intervensi, sedangkan waktu

penelitian yang dilakukan oleh Kristanto adalah selama 6 minggu,

pengukuran panjang badan bayi setiap minggunya.

Page 82: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

82

Pertumbuhan panjang badan terjadi karena perubahan tulang

rawan menjadi tulang keras. Dimana osteoblas dan osteoklas

berperan dalam proses pembentukan tulang, keduanya bekerja

secara bertolak belakang (osteoblas memicu pertumbuhan tulang,

sedangkan osteoklas menghambat pertumbuhan tulang) agar

tercapai proses pembentukan tulang yang seimbang. Pembentukan

tulang keras berasal dari tulang rawan (kartilago yang berasal dari

mesenkim). Kartilago memiliki rongga yang akan terisi oleh

osteoblas (sel-sel pembentuk tulang).

Osteoblas membentuk osteosit (sel-sel tulang). Setiap satuan

sel-se tulang akan melingkari pembuluh darah dan serabut saraf

membentuk sistem havers. Matriks akan mengeluarkan kapur dan

fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras. Sehingga

diharapkan pada awal pertumbuhan bayi osteoblas lebih banyak

terbentuk dari pada osteoklas.Osteoblas dan osteoklas dipengaruhi

oleh hormon pertumbuhan (growth hormon)

Hormon pertumbuhan (growth hormon) yang mempengaruhi

pertumbuhan tulang pada bayi dapat dirangsang melalui terapi pijat

bayi yang diberikan menyebabkan diskresikannya serotonin. Dalam

fisiologi pijat bayi disebutkan bahwa serotonin yang disekresikan

oleh sistem saraf dalam hipotalamus akan meningkatkan kecepatan

Page 83: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

83

sekresi hormon pertumbuhan yang pada akhirnya akan

meningkatkan pertumbuhan bayi termasuk tulang (Rosalina, 2007).

Sebagaimana yang dijelaskan dalam buku pedoman pijat

bayi Roesli (2013) bahwa pengurangan sensasi taktil akan

meningkatkan pengeluaran suatu neurochemical beta-endhorphine.

Sehingga bila terjadi pengurangan sensasi taktil juga akan

mengurangi pembentukan hormon pertumbuhan, karena

menurunnya jumlah dan kepekaan dari aktivitas ODC (Ornithine

Decarboxylase) jaringan. Dimana ODC sebagai pemicu hormon

pertumbuhan sangat berpengaruh terhadap proses pertumbuhan

yang tidak responsif terhadap hormon tertentu,melainkan hanya

merespon secara aktif terhadap stimulasi. Sehingga stimulasi

sentuhan ataupun pijat bayi sangat membantu peningkatan

responsif dari ODC.

Peneliti melihat perbedaan ini mungkin juga dapat

dikarenakan oleh faktor pemenuhan nutrisi. Nutrisi dapat

mempengaruhi pertumbuhan panjang badan bayi dan

mempengaruhi hormon pertumbuhan tersebut. Pertumbuhan

panjang badan dalam penelitian ini mungkin juga dapat dikarenakan

oleh faktor genetik dari kedua orangtua yang juga mempengaruhi

pertumbuhan pada panjang badan bayi.

Page 84: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

84

BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, disimpulkan

bahwa :

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa variabel pertumbuhan

berat badan, panjang badan Lingkar Kepala dan Lingkar lengan atas

membuktikan bahwa pijat bayi memiliki hubungan besar terhadap

peningkatan berat badan, panjang badan lingkar kepala dan lingkar

lengan atas.

B. Saran

1. Bagi Orang Tua

Disarankan untuk perlunya kesadaran orang tua terhadap permberian

stimulasi pijat bayi dan stimulasi tumbuh kembang lainnya. Diharapkan

orang tua aktif dalam memberikan stimulasi tumbuh kembang dengan pijat

bayi, serta memahami stimulasi apa saja yang sesuai usia bayi dan

perkembangan apa saja yang sesuai dengan usia bayinya agar bayi tidak

mengalami keterlambatan perkembangan yang berkepanjangan.

Page 85: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

85

2. Bagi Petugas Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi dasar bagi petugas kesehatan

khususnya program KIA di Puskesmas, untuk pro aktif melakukan

pendeteksian dini tumbuh kembang anak, memberikan pengetahuan

tentang pijat bayi kepada orang tua bayi dan diharapkan dapat

memberikan pelatihan terkait pijat bayi serta pendeteksian dini tumbuh

kembang anak secara dasar kepada para kader posyandu sebagai

program tumbuh kembang anak.

4. Bagi Peneliti Lain

Disarankan perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang faktor genetik dan

bawaan lahir dalam efek pemberian pijat bayi terhadap pertumbuhan

panjang badan pada bayi misalnya dengan melakukan pengecekan

riwayat lengkap bayi saat lahir dan genetika tinggi badankedua orang tua.

Page 86: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

86

Page 87: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

87

Page 88: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

88

Page 89: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

89

Page 90: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

90

Page 91: TESIS HUBUNGAN STIMULASI PIJAT BAYI TERHADAP ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Patingalloang Makassar tahun 2017. 1.2.2 Tujuan

91