tingkat efektifitas kelompok tani padi sawah(oryza …
TRANSCRIPT
TINGKAT EFEKTIFITAS KELOMPOK TANI
PADI SAWAH(Oryza sativa L.)
(Studi Kasus: Gapoktan Sri Rezeki,Desa Pasar Baru, Kecamatan
Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai)
S K R I P S I
Oleh:
MUHAMMAD SUYUDI
NPM:1504300090
AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
2
3
i
TINGKAT EFEKTIFITAS KELOMPOK TANI PADI SAWAH(Oryza
sativa L.) (Studi Kasus: Gapoktan Sri Rezekin Desa Pasar Baru Kecamatan
Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)
Muhammad Suyudi
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
RINGKASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas kelompok tani padi
sawah dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi efektifitas kelompok tani
padi di Desa Pasar Baru, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang
Bedagai.
Jenis penelitian adalah penelitian studi kasus (case study).Teknik
pengambilan sampel simple random sampling yaitupengambilan sampel yang
memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anggota yang ada dalam suatu
populasi untuk dijadikan sampel, maka semua petani yang terdaftar sebagai
anggota kelompom tani memiliki kesempatan yang sama untuk bisa dijadikan
sampel dalam penelitian. Metode pengambilan data yaitu data primer yang
didapatkan langsung dari petani dan data sekunder yang didapatkan dari instansi
terkait sepeti kantor dinas pertanian dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP)
Kabupaten Serdang Bedagai dan kantor Kepala Desa di Desa Pasar Baru
Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai. Metode analisis yang
digunakan adalah deskriptif dan kualitatif yang di kuantitatifkan.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2019 di Desa Pasar Baru
Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai. Hasil penelitian
masalah pertama diketahui bahwa tingkat efektifitas kelompok tani padi sawah
yakni pada indikator variabel produktivitas kelompok (indeks skor 82,67%),
kepuasan anggota kelompok (indeks skor 81,17%), serta dari indikator variabel
semangat kelompok tani (indeks skor 85,83%).Hasil penelitian masalah kedua
diketahui bahwa dari faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas kelompok tani
variriabel penguasaan materi penyuluhan (X5) terhadap produktifitas kelompok
(Y1) lah yang paling berpengaruh terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
efektifitas kelompok tani dibandingkan dengan variabel-variabel lainnya dengan
memiliki nilai asli (O) 0,887 dan P Values 0,000 artinya bahwa penguasaan materi
penyuluhan (X5) terhadap produktifitas kelompok (Y1) memiliki pengaruh yang
negatif dan hasilnya signifikan.
Kata Kunci: Efektifitas Kelompok Tani, Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Efektifitas Kelompok Tani.
ii
RIWAYAT HIDUP
Muhammad Suyudidilahirkan di Matapao, pada tanggal 14juli 1997.
Penulis merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak
Mahyuddindan Ibu Asmaniah Saragih.
Pendidikan yang telah ditempuh penulis sebagai berikut:
1. Pada tahun 2003-2009, menjalani pendidikan di SD Negeri 102007Matapao,
Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai.
2. Pada tahun 2009-2012, menjalani pendidikan di SMP Negeri 1 Teluk
Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai.
3. Pada tahun 2012-2015, menjalani pendidikan di SMK Swasta Musda
Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai
4. Pada tahun 2015 sampai sekarang, menjalani pendidikan perguruan tinggi di
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Fakultas Pertanian, Program
Studi Agribisnis.
5. Tahun 2018 melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT. Perkebunan
Nusantara III Unit Kebun Rambutan pada bulan Januari sampai bulan
Februari.
6. Melaksanakan penelitian skripsi dengan judul skripsi “Tingkat Efektifitas
Kelompok Tani Padi Sawah (Studi Kasus: Gapoktan Sri Rezeki Desa
Pasar Baru Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)”.
iii
UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis tidak dapat menyelesaikan tanpa
bantuan dari berbagai pihak, baik berupa dorongan, semangat, maupun pengertian
yang diberikan kepada penulis selama ini. Pada kesempatan ini, penulis
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam penyelesaikan skripsi ini:
1. Kedua orang tua tersayang Ayahanda Mahyuddin dan Ibunda Asmaniah
Saragih dan juga abang dan kakak juga adiksaya yang telah memberikan
dukungan moril maupun materil serta selalu memberikan rasa kasih sayang,
motivasi dan doa tulus yang tiada hentinya ditujukan kepada penulis.
2. Ibu Khairunnisa Rangkuti, S.P., M.Si., selaku ketua komisi pembimbing yang
selalu mendukung dan memberi arahan kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini.
3. Ibu Desi Novita, S.P., M.Si., selaku anggota komisi pembimbing yang juga
selalu mendukung dan memberi arahan kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini.
4. Ibu Ir. Asritanarni Munar, M.P., selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara.
5. Ibu Khairunnisa Rangkuti, S,P., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
6. Ibu dan Bapak dosen di Fakultas Pertanian terkhusus Program Studi
Agribisnis yang telah banyak memberikan ilmu yang bermanfaat bagi
penulis.
iv
7. Seluruh jajaran Staff Biro Fakultas Pertanian yang membantu penulis dalam
menyelesaikan kegiatan administrasi dan akademis penulis.
8. Seluruh rekan-rekan penulis yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang
telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini terutama Program Studi
Agibisnis angkatan 2015 khususnya Agribisnis 2.
Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan karunianya atas kebaikan
hati bapak/ ibu sertarekan-rekan sekalian dan hasil penelitian ini dapat berguna
khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.
Medan, September 2019
Penulis
Muhammad Suyudi
1504300090
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah
SWT, yang telah memberikan banyak nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua
sehingga kita dapat berfikir dan merasakan segalanya. Satu dari sekian banyak
nikmat-Nya yaitu penulis mampu menyelesaikan skripsi ini sebagaimana
mestinya. Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh setiap
mahasiswa yang akan menyelesaikan pendidikan Strata Satu (S1) di Fakultas
Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Serta tak lupa pula
Shalawat beriring salam penulis haribahkan kepada Nabi kita Rasulullah
Muhammad SAW yang telah membawa risalah kepada umat manusia dan
membawa manusia dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang
seperti saat ini.
Adapun judul Skripsi ini “Tingkat Efektifitas Kelompok Tani Padi Sawah
(Studi Kasus: Gapoktan Sri Rezeki Desa Pasar Baru Kecamatan Teluk Mengkudu
Kabupaten Serdang Bedagai)”.Akhir kata penulis berharap semoga hasil
penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bertujuan untuk
penyempurnaan Skripsi ini kearah yang lebih baik. Semoga kita semua dalam
lindungan Allah SWT.
Medan, September 2019
Penulis
Muhammad Suyudi
1504300090
vi
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN....................................................................................... i
RIWAYAT HIDUP .............................................................................. ii
UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................ iii
KATA PENGANTAR .......................................................................... v
DAFTAR ISI ........................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR............................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xi
PENDAHALUAN ................................................................................ 1
Latar Belakang ........................................................................... 1
Rumusan Masalah ...................................................................... 4
Tujuan Penelitian ....................................................................... 5
Kegunaan Penelitian ................................................................... 5
TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 6
Karakteristik Tanaman Padi........................................................ 6
Defenisi Kelompok Tani ............................................................ 7
Manfaat/Tujuan Kelompok Tani ................................................. 7
Peran Kelompok Tani ................................................................. 11
Dasar Hukum Kelompok Tani .................................................... 11
Penyuluhan Pertanian ................................................................. 12
Teori Efektifitas .......................................................................... 13
Efektifitas Kelompok ................................................................. 13
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektifitas Kelompok Tani ... 15
Penelitian Terdahulu ................................................................... 18
Kerangka Pemikiran ................................................................... 23
METODOLOGI PENELITIAN.......................................................... 25
Metode Penelitian....................................................................... 25
Metode Penentuan Lokasi Penelitian ........................................... 25
vii
Metode Penarikan Sampel .......................................................... 25
Metode Pengumpulan Data......................................................... 25
Metode Analisis Data ................................................................. 27
Defenisi dan Batasan Operasional ............................................... 35
DESKRIPSI UMUM LOKASI PENELITIAN ................................... 37
Gambaran Umum Geografis ....................................................... 37
Gambaran Umum Demografis .................................................... 37
Peruntukan Lahan ....................................................................... 40
Sarana dan Prasarana Umum ...................................................... 42
Karakteristik Petani Sampel ........................................................ 43
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 46
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 74
Kesimpulan ............................................................................... 74
Saran ......................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 76
viii
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
1. Penelitian Terdahulu ......................................................................... 18
2. Interval Skor Jawaban Likert ............................................................. 28
3. Jumlah Penduduk Per Dusun ............................................................. 38
4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama Per Dusun ............................. 38
5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur Per Dusun ............................... 38
6. Jumlah Penduduk Berdasarkan Etnis/Suku Per Dusun ....................... 39
7. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Per Dusun ......... 39
8. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pekerjaan Per Dusun ............ 40
9. Luas Lahan Menurut Peruntukan di Desa Pasar Baru ........................ 41
10. Luas Lahan Menurut Status Pemilikan di Desa Pasar Baru ................ 41
11. Jumlah Prasarana Umum Per Dusun .................................................. 42
12. Panjang Prasarana Penghubung di Desa Pasar Baru........................... 42
13. Jumlah Petani Sampel Berdasarkan Umur ......................................... 43
14. Jumlah Petani Sampel Berdasarkan Lama Bekerja Sebagai
Petani ................................................................................................ 44
15. Jumlah Petani Sampel Berdasarkan Tingkat Pendidikan .................... 44
16. Jumlah Petani Sampel Berdasarkan LuasLahan ................................. 44
17. Jumlah Petani Sampel Berdasarkan Kepemilikan Lahan .................... 45
18. Uji Validitas dan Reliabilitas dari Indikator VariabelProduktifitas
Kelompok (A) .......................................................................................... 46
19. Distribusi Jawaban Responden dari Indikator Variabel
Produktifitas kelompok (A) ............................................................... 47
20. Uji Validitas dan Reliabilitas dari Indikator Variabel Kepuasan
Anggota Kelompok (B) ..................................................................... 49
21. Distribusi Jawaban Responden dari Indikator VariabelKepuasan
Anggota Kelompok (B) .................................................................... 50
22. Uji Validitas dan Reliabilitas dari Indikator Variabel Semangat
Kelompok Tani (C) .......................................................................... 52
23. Distribusi Jawaban Responden dari Indikator Variabel Semangat
ix
Kelomok Tani (C) ............................................................................. 53
24. Rehapitulasi Nilai Total Indeks Skor dari Setiap Variabel
Efektifitas Kelompok Tani ................................................................ 55
25. Rehapitulasi Hasil dari Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Efektifitas Kelompok Tani ............................................................... 71
x
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
1. Skema Kerangka Pemikiran 24
2. Koefisien Jalur Faktor-Faktor yang mempengaruhi Efektifitas
Kelompok Tani 57
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
1. Kuisioner Penelitian ................................................................... 78
2. Karakteristik Petani Sampel........................................................ 85
3. Skor Jawaban Petani Sampel dengan Indikator Variabel
Kepemimpinan Kelompok Tani ................................................. 88
4. Skor Jawaban Petani Sampel dengan Indikator Variabel
Kehomogenan Kelompok Tani .................................................. 90
5. Skor Jawaban Petani Sampel dengan Indikator Variabel
Waktu Pertemuan Kelompok Tani .............................................. 92
6. Skor Jawaban Petani Sampel dengan Indikator Variabel
Fungsi Tugas ............................................................................. 94
7. Skor Jawaban Petani Sampel dengan Indikator Variabel
Penguasaan Materi Penyulihan ................................................... 96
8. Skor Jawaban Petani Sampel dengan Indikator Variabel
Produktifitas Kelompok .............................................................. 98
9. Skor Jawaban Petani Sampel dengan Indikator Variabel
Kepuasan Anggota Kelompok .................................................... 100
10. Skor Jawaban Petani Sampel dengan Indikator Variabel
Semangat Kelompok Tani .......................................................... 102
11. Uji Validitas dan Reliabilitas dari Indikator Variabel
Produktifitas Kelompok (A) dengan Menggunakan SPSS ........... 104
12. Uji Validitas dan Reliabilitas dari Indikator Variabel
Kepuasan Anggota Kelompok (B) dengan Menggunakan SPSS .. 105
13. Uji Validitas dan Reliabilitas dari Indikator Variabel
Semangat Kelompok Tani (C) ................................................... 106
14. Validitas dan Reliabilitas Konstruk dari Setiap Variabel ............. 107
15. Koefisien Jalur Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat
Efektifitas Kelompok Tani .......................................................... 107
16. Outer Model dari Setiap Indikator Efektifitas Kelompok Tani .... 108
1
xi
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan suatu Negara agraris dimana pertanian
merupakan basis utama perekonomian. Sebagian besar masyarakat atau warga
Indonesia masih menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Sektor
pertanianmemberikan sumbangan besar dalam pembangunan nasional, seperti
peningkatan ketahanan nasional,tenaga kerja,pendapatan masyarakat, peningkatan
pendapatan Domestik Ragional Bruto (PDRB), perolehan devisa melalui ekspor
impor, dan penekanan inflasi (Intan, 2017).
Setiap negara wajib untuk menjamin tersedianya pangan dalam jumlah
yang cukup serta mutu yang dijamin bagi setiap seluruh warga negara, sebab pada
dasarnya setiap warga negara harus dan berhak atas pangan untuk
keberlangsungan didalam hidupnya. Tersedianya pangan oleh setiap warga negara
harus diupayakan melalui produksi pangan dalam negeri sendiri, dimana produksi
ini harus meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan bertambahnya manusia
atau penduduk, maka oleh sebab itu pemerintah mendorong berdirinya kelompok-
kelompok tani diseluruh desa di Indonesia untuk meningkatkan produksi pangan
(Purwaningsi, 2008).
Menteri Pertanian membuat peraturan No.273/kpts/OT.160/4/2007 yang
menjelaskantentang bagaimana caraPembinaan Kelembagaan Petanibahwa
kelompok tani pada mulanya adalah organisasi atau kumpulan non formal atau
biasa yang ditumbuh sertaberkembang dari, oleh dan untuk petani itu sendiri.
Kelompok tani tersebut juga berfungsi sebagai Kelas belajar mengajar oleh setiap
anggotanyauntuk saling berinteraksi dan meningkatkan pengetahuan,
2
xi
keterampilan, kemampuan serta usahatani yang lebih baik dan juga
menguntungkan untuk mencapai kehidupan yang lebih sejahtera. Sedangkan
wahana kerjasama iyalah untuk memperkuat atau meningkatkan kerjasama
diantara sesama petani lainnya. Selain itu ada juga unit produksi yaitu unit
usahatani yang dibuat oleh para anggotanya untuk membentuk skala usaha yang
efisien dan ekonomis yang padaakhirnya dapat mensejahterakan kelompok tani itu
sendiri(Deptan, 2007).
Penggunaan lahan sawah di Kecamatan Teluk Mengkudu sebanyak 3.122
Ha, yang terdiri dari sawah irigasi ½ teknis 2.323 Ha, dan sawah tada hujan 789
Ha. Luas lahan kering sebanyak 4.971 Ha terdiri atas perkebunan Negara/Swasta
2.859 Ha tambak 247 Ha, telaga/kebun 949 Ha, lahan untuk perkarangan/halaman
perumahan 350 Ha, dan lainnya seluas 566 Ha. Luas panen padi sawah pada tahun
2017 tercatat 5.326 Ha, dengan produksi gabah kering panen 34.736,2 kwintal dan
produktivitas sebanyak 59 kwintal per Ha (Badan Pusat Statistik 2018). Desa
Pasar Baru dikelilingin oleh desa-desa lain yang merupakan salah satu daerah
yang masih terdapat lahan yang dimanfaatkan untuk pertanian terutama untuk
budidaya padi sawa.Jumlah luas panen dan produksi gabah kering di Desa Pasar
baru adalah luas panen pada lahan padi sawah sebesar 608 Ha, sedangkan jumlah
produksinya sebaesar 66 Kw/Ha. Hal ini dikarenakan petani disana masih
mempertahankan lahan pertaniannya untuk dikelolah. Selain itu, Desa Pasar Baru
masih banyak kelompok tani yang aktif dalam kegiatan pertanian.
Kelompok tani dasarnya adalah organisasi non formal di desa yang
merupakan kumpulan dari petani atas dasar keserasian dan kebutuhan bersama.
Kelompok tani adalah wadah bagi petani untuk berbagi pengetahuan, informasi,
3
xi
keterampilan di bidang pertanian. Melalui kelompok tani inilah inovasi baru mulai
diperkenalkan dan diterapkan, karena pendekatan kelompok tani adalah
pendekatan yang paling efisien dan efektif untuk saat ini dalam penyuluhan
pertanian masa kini (Subejo,dkk,2014).
Dengan adanya kelompok tani tersebut penyuluh mempunyai peranan
penting dalam kegiatan pembangunan pertanian karena melalui penyuluhan
diharapkan mampu merubah perilaku, sikap, dan keterampilan petani, serta ikut
berpartisipasi dalam pembangunan pertanian. Penyuluh merupakan seorang yang
terlibat dalam kegiatan penyampaian informasi bertujuan tujuan membantu petani
memberikan pendapat dan membuat keputusan yang benar melalui
pengorganisasian dalam setiap kegiatan seperti kegiatan dalam berusaha tani,
pengadaan sarana produksi, dan penerapan teknologi lebih mudah dan terencana
dengan baik. Serta masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan usahatani
mudah untuk terselesaikan.
Salah satu keberhasilan proses penyuluhan pertanian dilakukan dengan
keefektifan kelompok tani. Kelompok tani adalah kumpulan tani yang dibentuk
atas dasar kesamaan kepentingan dan kebersamaan menghadapi kondisi
lingkungan (sosial, ekonomi,sumberdaya, keakraban dan keserasian) yang
dipimpin oleh seorang ketua. Kelompok tani pada dasarnya merupakan sistem
sosial yaitu suatu kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terikat oleh
kerjasama untuk memecahkanmasalah dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Pembentukan kelompok tani sebagai media penyuluhan yang diharapkan dapat
menampung dan menyebarkan informasi yang berguna kepada masyarakat tani.
Akan tetapi dalam pelaksanaannya belum seperti yang diharapkan, informasi yang
4
xi
masuk kepedesaan belum mampu menyentuh kepentingan setiap individu dalam
mencapai kehidupan yang sejahtera, sedangkan yang diharapkan informasi
tentang pembangunan pertanian diharapkan akan sampai pada masyarakat,
khusunya masyarakat tani mampu menyentuh kepentingan mereka sehingga
membangkitkan semangat membangun guna mencapi tingkat kesejahteraan hidup
petani dan keluarganya.
Efektifitas kelompok tani padi sawah nampaknya memiliki nilai strategis
dalam rangka pendukung keberhasilan penerapan budidaya padi termasuk
didalamnya komoditas padi sawah, agar masalah tersebut dapat diatasin, maka
perlu adanya penelitian untuk memecahkan masalah dalam efektifitas kelompok
tani padi sawah.
Berdasarkan dari pernyataan-pernyataan yang telah dipaparkan diatas,
maka penulis tertarik untuk mengetahui dan mendalami lebih lanjut tentang
efektifitas kelompok tanipadi sawah di Desa Pasar Baru Kecamatan Teluk
Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedeagai dengan membuat penelitian yang
berjudul “Tingkat Efektifitas Kelompok TaniPadi Sawah (Oryza sativa) Di
Gapoktan Sri Rezeki, Desa Pasar Baru, Kecamatan Teluk Mengkudu,
Kabupaten Serdang Bedagai”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat masalah yang
telahdidapatkan diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana tingkat efektifitas kelompok tanipadi sawah di Desa Pasar
Baru, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai?
5
xi
2. Faktor-faktor apa sajayang mempengaruhi efektifitas kelompok tanidi
Desa Pasar Baru, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang
Bedagai?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui efektifitas kelompok tani padisawah di Desa Pasar Baru,
Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas kelompok tani di
Desa Pasar Baru, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang
Bedagai.
Kegunaan Peneliti
1. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang ingin mengetahui bagaimana
efektifitas kelompok tani di Desa Pasar Baru, Kecamatan Teluk
Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai.
2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi keilmuan dan
bahan pemikiran bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
6
xi
TINJAUAN PUSTAKA
Karakteristik Tanaman Padi
Tumbuhan padi merupakan salah satu tanaman pangan berupa rumput
berumpun. Di alam ditemukan ribuan varietas tanaman padi yang dikenal oleh
umat manusi, namun tidak semuanya mempunyai nilai ekonomis. Sepesies yang
dibudidayakan oleh petani umumnya adalah spesies Oryza sativa L. Tanaman
padi termasuk dalam Devisi Spermathophyta, Kelas Monokotiledon, Ordo
Glumeflorae, Famili Gramineae, Genus Oryza, dan spesies Oryza sativa L (Andi,
2015).
Secara garis besar, Genus Oryza terdiri tidak kurang dari 25 spesies,
beberapa spesies yang dikenal oleh masyarakat antara lain Oryza sativa, Oryza
glaberrima, Oryza australiensis, Oryza latifolia, Oryza longistaminata, Oryza
meridionalis, Oryza officinalis, Oryza punctata, Oryza rufipogan, dan Oryza
nivara. Salah satu spesies yang memiliki nilai ekonomi tinggi dari beberapa
spesies tersebut adalah spesies Oryza sativa L yang sangat berkembang karena
mampu berproduksi dan beradaptasi dengan baik. Oryza sativa merupakan salah
satu tanaman pangan penting dan sebagai sumber penghasil karbohidar (Andi
2015).
Tumbuhan padi cocok dikembangkan di daerah tropis seperti di Indonesia.
Sejarah perkembngan asalusul tanaman padi sebagai komoditi tanaman pangan
penting di dunia tidak diketahui dengan pasti karena sejarahnyayang teramat
panjang dan sudah amat tua. Sebagian pakar berpendapat bahwa tanaman padi
kemungkinan berasal dari Asia Tenga, tetapi ada juga yang mengemukakan
7
xi
bahwa tanaman padi berasal dari daerah Himalayah, Afrika Barat, Thailand,
Myanmar, dan Tiongkok.
Defenisi Kelompok Tani
Menurut pendapat Suhardiyono (1992) menjelaskan kelompok tani adalah
kumpulan beberapa petani yang terikat secara infomal dan memiliki kepentingan
dan tujuan yang sama. Sejumlah petani disebut juga dengan kelompok tani,
apabila mereka telah sepakat untuk bergabung dan bersama-sama melakukan
pekerjaan demi kepentingan dan tujuan bersama. Apabila kelompok tani telah
memiliki sikap demikian, maka mereka akan datang mudah mencapai apa yang
mencapai apa yang menjadi tujuan mereka.
Menurut Mulyana (2005) kelompok tani adalah sekumpulan orang yang
mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai
tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai
bagian dari kelompok tersebut.
Manfaat/Tujuan Kelompok Tani
Tujuan dibentuknya kelompok tani adalah untuk meningkatkan dan
mengembangkan kemampuan petani dan keluarganya sebagai subjek pendekatan
kelompok, agar lebih berperan dalam pembangunan. Aktifitas usaha tani yang
lebih baik dapat dilihat dari adanya peningkatan dalam produktivitas usahatani
yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan petani sehingga akan
mendukung terciptanya kesejahteraan yang lebih baik bagi petani dan
keluarganya, tetapi masih banyak masyarakat yang berasumsi bahwa kelompok
tani tidak mempunyai peran dalam peningkatan pendapatan bagi petani.
8
xi
Pembinaan kelompok tani perlu dilaksanakan secara lebih intensif, terarah dan
terencana sehingga mampu meningkatkan peran dan fungsinya.
Kelompok tani ini diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 82
Tahun 2013 Tentang Pembinaan Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani
(Gapoktan) yang mendefinisikan bahwa “kelompok tani adalah kumpulan
petani/peternak/pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan,
kesamaan kondisi lingkungan sosial, ekonomi, dan sumberdaya, kesamaan
komoditas, dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha
anggota”. Dalam kelompok tani terdapat anggota kelompok tani disebut sebagai
pelaku utama dan pelaku usaha. Pelaku utama adalah petani yang melakukan
usaha tani dibidang pangan, holtikultura, perkebunan, dan/ atau peternakan.
Sedangkan pelaku usaha adalah setiap orang yang melakukan usaha agar mereka
mau dan mampu menolong serta mengorganisasikan dirinya dalam mengakses
informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumber daya lainnya untuk dapat
meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraan, serta
meningkatkan kesadaran dalam pelestarian lingkungan hidup.Kelompok tani juga
memiliki fungsi sebagai tempat belajar bagi anggota kelompok tani. Melalui
kelompok memudahkan penyuluh melakukan kegiatan penyuluhan dikarenakan
kelompok memiliki kegiatan budi daya yang sama, juga proses belajar bersama,
serta adanya tanggung jawab bersama atas program bantuan yang diberikan.
Fungsi-fungsi kelompok tani juga diatur dalam Permentan No. 82 Tahun 2013
yaitu:
1. Kelas belajar, yaitu kelompok tani sebagai wadah untuk belajar mengajar bagi
anggota agar meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap agar tumbuh
9
xi
juga berkembang menjadi usaha tani yang mandiri sehingga dapat meningkatkan
produktivitas, pendapatan serta kehidupan yang lebih baik.
2. Tempat Kerjasama kelompok tani juga sebagai tempat untuk melakukan serta
memperkuat kerjasama baik di antara sesama petani dalam kelompok maupun
dengan pihak lain. Melalui kerjasama diharapkan dapat membuat usahatani
menjadi lebih efisien dan lebih mampu menghadapi ancaman, tantangan,
hambatan, serta gangguan agar lebih menguntungkan bagi para petani.
3. Unit Produksi usahatani yang dilaksanakan dan dikerjakan oleh masing-masing
anggota kelompok secara keseluruhan dalam kegiatan kelompok, usahatani
tersebut lah yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala ekonomis usahatani
tersebut, dengan menjaga kuantitas, kualitas maupun juga kontinuitas.
4. Kelompok tani tersebut juga tumbuh serta berkembang oleh, dan untuk mereka
dengan jumlah anggota berkisar antara 20 sampai 25 orang petani atau
disesuaikan dengan kondisi lingkungan masyarakat disekitarnya atau daerah
masing-masing peraturan dari oleh Menteri Pertanian. Kepengurusan anggota
kelompok tani sudah diatur dan ditetapkan yang terdiri dari ketua, sekretaris,
bendahara, dan seksi-seksi sesuai dengan kebutuhan. Sebagai penentu untuk
keberlanjutan dari penumbuhan serta pengembangan kelompok tani maka harus
dibentuk rencanatau rancangan kerja kelompok. Kemudian,dalam meningkatkan
kemampuan petani maka seluruh anggota kelompok tani harus dalam
pengembangan agribisnis.
5. Membut iklim atau suasana usaha yang kondusif agar petani mampu untuk
membentuk serta menumbuhkembangkan kelompoknya secara bersama agar
usaha menjadi baik.
10
xi
6. Mengembangkan kreatifitas serta prakarsa atau kemampuan anggota kelompok
tani untuk memanfaatkan setiap peluang usaha, informasi, serta jugaakses
permodalan yang tersedia.
7. Membantu serta juga memperlancar proses dan mengidentifikasi kebutuhan dan
masalah serta juga menyusun rencana untuk memecahkan masalah yang dihadapi
dalam usahataninya.
8. Mengembangkan kemampuan setiap anggot dalam menganalisis potensi pasar
serta peluang usaha dan juga menganalisis potensi wilayah juga sumber daya yang
dimiliki untuk mengembangkan komoditi unggulan yang dikembangkan atau
diusahakan guna untuk memberikan keuntungan usaha yang optimal.
9. Menaikan seluruh kemampuan para anggota untuk dapat mengelola atau
menjalankan usaha tani secara komersial, berkelanjutan, serta akrab dan ramah
lingkungan.
10. Meningkatkan serta juga menaikan kemampuan para anggota kelompok dalam
menganalisis potensi usaha anggota masing-masing untuk dijadikan satu unit
usaha yang bisa menjamin permintaan pasar yang dilihat dari kuantitas, kualitas,
serta kontinuitas.
11. Mengembangkan kemampuan setiap anggota kelompok untuk menciptakan
teknologi pertanian yang modren.
12. Mengalokasi agar para petani lainnya mau dan mampu melaksanakan kegiatan
simpan-pinjam guna memfasilitasi pengembangan modal usaha pada setip
kelompok tani tersebut.
11
xi
Peranan Kelompok Tani
Menurut Wahyuni (2003) bahwa kelompok tani dibentuk sebagai wadah
komunikasi antar petani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait dalam
proses alih teknologi. Kinerja tersebut akan menentukan tingkat kemampuan
kelompok tapi usia kelompok tidak menjamin kinerja kelompok tani. Kelompok
yang sudah mencapai tingkat madya dan berusia tua sudah tidak dinamis lagi
malahan mengarah ke kelompok yang tidak efektif.Dari tingkat pengetahuan
kelompok tani, dikenal lima indikator kemampuan kelompok tani dengan ciri-ciri
sebagai berikut:(a) Mencari dan Menyebarluaskan informasi (b) merencanakan
kegiatan kelompok tani (c) melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah (d)
penerapan teknologi panca usahatani (e) penyediaan fasilitas dan sarana produksi.
Dasar Hukum Kelompok Tani
Adapun dasar Hukum dari kelompok tani iyalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Perdata (Burgerlijk Wetboek Voor Indonesia) BW
2. UUNomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani.
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
4. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 82/Permentan/OT.140/8/2013 Tentang
Pedoman Pembinaan Kelompok tani dan Gabungan Kelompok tani.
Penyuluhan Pertanian
Pengertian penyuluhan pertanian sebelum krisis (Repelita 1 s.d Repelita
V) adalah “pendidikan di luar sekolah (nonformal) yang ditujukan kepada petani-
nelayan beserta keluarganya agar mereka dapat berusaha tani lebih baik (better
farming), menguntungkan (better business), hidup sejahtera (better living), dan
bermasyarakat lebih baik (better community)”. Dengan demikian, tujuan
12
xi
penyuluhan pertanian adalah mengubah perilaku petani agar dapat berusaha tani
lebih baik, berusaha tani lebih menguntungkan, hidup lebih sejahtera, dan
bermasyarakat lebih baik. Mengingat sumberdaya manusia petani (SDM) sangat
rendah, maka untuk mengubah perilaku petani dilakukan melalui pendidikan luar
sekolah (nonfomal)dengan berbagai cara atau metode seperti kursus tani,
demonstrasi, karyawisata, siaran pedesaan melalui televisi, sekolah lapang,
penyebaran informasi melalui media cetak (brosur, folder/lipatan, poster, surat
kabar, dan lain-lain) (Daniel, 2006).
Menurut Kanisius 2013 arti dari “penyuluhan” tersebut sudah dikenal
secara luas dan diterima oleh mereka yang berada didalam organisasi pemberian
jasa penyuluhan, tetapi tidak demikian halnya bagi masyarakat luas. Karena
belum ada definisi yang disepakati, diperlukan untuk memberikan pandangan
serta dampak yang ditimbulkannya. Dengan demikian masih banyak juga
ditemukan kesamaan persepsi untuk kata lain atau istilah dari “penyuluhan”. Satu
diantaranya, yaitu bahwah penyuluhan merupakan dari seseorang untuk
melakukan suatu komunikasisecara sadar dengan tujuan membantu sesama
dengan memberikan pendapat sehingga bisa membuat keputusan yang benar.
Sering sekali penyuluhan memberikan informasi tentang kebijaksanaan pertanian
dan latar belakang yang dialami petani, serta berusaha mendorong ke
perkembangan usahatani yang diinginkan, misalnya menghindari atau menjauhi
kegiatan yang dapat mencemari lingkungan, dan berupaya agar petani dapat
menjadi produsen pertanian yang modern dan efesien.
13
xi
Teori Efektifitas
Kata efektif dalam bahasa inggeris memiliki arti yaitu effectiveyang berarti
berhasil, atau juga bisa disebut dengan sesuatu yang dilakukan berhasil dengan
baik. Efektifitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan yang telah
disepakati dan ditentukan dalam setiap organisasi, kegiatan maupun program.
Efektifitas juga merupakan suatu hubungan antar outputdengan tujuan semakin
besar kontribusi atau sumbanganoutput terhadap pencapaian tujuan, maka
semakin efektif organisasi program atau kegiatan tersebut. Efektifitas berfokus
pada outcome atau yang disebut hasil program atau juga kegiatan yang dinilai.
Dinilai efektif atau tidaknya apabila outputyang dihasilkan dapat memenuhi
tujuan yang diharapkan (spend-ing wesely) (Mahmudi 2005).
Jadi efektifitas merupakan kesatuan antara orang yang melaksanakan tugas
dengan sasaran yang ingin dituju. Efektifitas berkaitan erat dengan perbandingan
antara tingkat pencapaian tujuan dan rencana yang telah disusun sebelumnya atau
perbandingan hasil nyata dengan hasil yang direncanakan.
Efektifitas Kelompok
Efektifitas kelompok sebagai salah satu keberhasilannya dalam satu
kelompok untuk mencapai tujuankelompok yang ditunjukan dengan tercapainya
keadaan atau perubahan–perubahan fisik maupun non fisi (Mardikanto 1993).
Efektifitas kelompokadalah tercapainya atau terkabulnya tujuan kelompok sesuai
dengan kebutuhan yang direncanakan oleh setiap kelompok tani (Prawirosentono
1999).
14
xi
Efektifitas kelompok tani menurut Nikmatullah (1995) dapat diukur
berdasarkan pada produktifitas kelompok, kepuasan anggota kelompok, dan
semangat kelompok.
a. Produktivitas kelompok
Produktivitas kelompok adalah suatu harapan yang sangat penting sebagai
alat pengukur keberhasilan dalam menjalankan usaha serta tentang nilai-nila yang
dihasilkan oleh perilaku kelompok yaitu kearah nilai yang lebih positif
(Rismayadi 2015).
b. Kepuasan anggota kelompok
Kepuasan anggota merupakan hasil dari persepsi anggota tentang bagai
mana anggotanya memberikan sesuatu yang dianggap penting.Kepuasan anggota
kelompok dapat diartikan sebagai hasil evaluasi terhadap tanggung jawab pada
pekerjaannya. Kepuasanadalah perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang
merupakan hasil dari sebuah evaluasi karaktreristiknya (Robbins Judge 2009).
c. Semangat kelompok tani
Semangat kelompok merupakan sejauh mana anggota tertarik satu sama
lain antara anggota kelompok agar termotivasi untuk berada dalam kelompok
tersebut. Dalam hal ini, kelompok dikatakan semangat karena anggota-anggotanya
menghabiskan banyak waktu bersama, atau kelompok yang berukuran kecil
menyediakan sarana interaksi yang lebih intensif, atau kelompok yang telah
berpengalaman dalam menghadapi ancaman dari luar menyebabkan anggotanya
lebih dekat satu sama lain (Putrianti, 2012).
15
xi
Factor-faktor apayang Mempengaruhi Efektifitas Kelompok Tani
Dalam penelitian yang diteliti ini ada beberapa faktor-faktor efektifitas
apakah yangakan mempengaruhi efektifitas kelompok tani yang akan dibahas
pada:
a. Kepemimpinan kelompok tani
kepemimpinanyaitu suatu proses atau wewenang dalam mempengaruhi
kegiatan kelompok dalam mencapai tujuan. Pemimpin juga mendorong kinerja
yang lebih tinggi dengan cara memberikan kegiatan-kegiatan yang mempengaruhi
kelompoknya agar percaya bahwa hasil yang berharga bisa dicapai dengan usaha
yang serius. Seorang pemimpin kelompok mempunyai tanggung jawab untuk
melaksanakan tugas serta taanggung jawab yang demikian dituntut adanya
seorang pemimpin mengenal secara keseluruhan anggota kelompok sehingga
dapat menumbuhkan kerja sama yang harmonis diantara komponen kelompok,
disini peran pemimpin menjadi sangat penting dalam keberhasilan kelompok atau
oraganisasi yang dipimpinnya (Raharjo, dkk, 2006).
b. Kehomogenan kelompok tani
Kehomogenan kelompok tani mengemukakan persamaan suatu latar
belakang seperti usia, jenis kelamin, agama, pendidikan, dan setatus sosial yang
merupakan salah satu faktor penentu dari proses daya tarik individu untuk
berinteraksi satu sama lain. Orang-orang yang memiliki kesamaan latar belakang
akan menimbulkan adanya persamaan pengalaman, dan persamaan pengalaman
akan menimbulkan kesamaan sikap sehingga dapat memudahkan untuk
berinteraksi (Rivai 2004).
16
xi
c. Waktu pertemuan kelompok tani
Waktu pertemuan adalah kemampuan untuk mengalokasikan waktu dan
sumberdaya untuk mencapai tujuan.Menciptakan keseimbangan antara pekerjaan
dan kehidupan pribadi.Konsentrasi pada hasil dan bukan sekedar menyibukan
diri.Waktu pertemuan bukan hanya mengacu kepada pengelolaan waktu, tetapi
lebih cenderung pada bagai mana memanfaatkan waktu. Individu yang mampu
mengelolah waktu akan menentukan prioritas dari berbagai tugas yang dihadapi,
fokus waktu dan energi pada tugas yang penting terlebih dahulu (Sandra,dkk,
2013).
d. Fungsi tugas
Fungsi tugas yaitu suatu tugas atau kegiatan yang wajib dilaksanakan atau
dikerjakan oleh setiap anggota atau seluruh anggota kelompok sesuai dengan
fungsi masing-masing sesuai atau setara dengan kedudukannya dalam struktur
kelompok.
e. Tingkat penguasaan materi penyuluhan dan tingkat karya oleh PPL
Tingkat penguasaan materi penyuluhan merupakan kemampuan dalam
menguasai materi penyuluhan kepada sasaran penyuluhan.Tingkat karya PPL
berupakemampuan PPL dalam membimbing seluruh anggota kelompok tani,
susunan rencana kerja, pelaksanaan metode percontohan, menilai
keberhasilannya, dan menyusun bahan penyuluhan dan pelaporan.
18
xi
Penelitian Terdahulu
Tabel 1. Penelitian Terdahulu
Nama Judul
Rumusan
Masalah
Variabel
Metode
Analisis
Doni
Pranata
(2017)
Keefektifan
Kelompok Tani
Padi Sawah Di
Kecamatan
Sukoharjo
Kabupaten
Pringsewu
1. Bagai mana tingkat keefektifan
kelompok tani padi sawah di Kec.
Sukoharjo, Kab. Pringsewu dalam
mencapai tajuannya?
2. Faktor-Fakto apa saja yang
mempengaruhi tingkat keefektifan
kelompok tani padi sawah di Kec.
Sukoharjo, Kab. Pringsewu ?
3. Bagaimana Hubungan keefektifan
X1 Kepemimpinan ketua
kelompok tani
X2 Dinamika kelompok tani
Y1 Keefektifan kelompok tani
Y2 Tingkat Produktivitas.
1. Metode deskriptif Kualitatif
2. Metode deskriftif kuantitatif
19
xi
kelompok tani dengan tingkat
produktivitas padi kelompok tani
padi sawah di Kecamatan
Sukuharjo, Kabupaten Pringsewu?
Aini Nur
Hastiti
(2011)
Analisis efektifitas
kelompok tani
padi di Kecamatan
Gatak Kabupaten
Sukoharjo
1. Faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi efektifitas
kelompok tani padi di Kecamatan
Getak, Kabupaten Sukuharjo?
2. Bagaimana evektivitas kelompok
tani padi di Kec. Getak, Kab.
Sukoharjo?
X1 Faktor ciri kelompok
X2 Faktor kerja/fungsi tugas
X3 Faktor luar kelompok
Y1 Faktot yang mempengaruhi
evektifitas kelompok tani
1. Statistik diskriptif
2. Korelasi Rank Spearman
20
xi
Agus
santoso(20
10)
Analisis efektifitas
kelompok tani
hamparan di
Kecamatan
Delangu,
Kabupaten
Kelaten
1. Bagaimanakah kondisi kelompok
tani hamparan di Kec. Delangu,
Kab. Kelaten?
2. Faktor-faktor apa sajahkah yang
mempengaruhi efektifitas
kelompok tani hamparan di Kec.
Delangu, Kab. Kelaten
X1Kepemimpinan kelompok tani
X2 Kehomogenan kelompok tani
X3 Waktu pertemuan kelompok
tani
X4 Fungsu tugas kelompok tani
X5 Tingkat penguasaan materi
penyuluhan dan tingkat karya
oleh PPL
Y1 Produktifitas kelompok tani
Y2 Kepuasan anggota kelompok
Y3 Semangat kelompok tani
1. Metode diskriptif
2. Statistik non parametrik
21
xi
Sutra
Mandasari
(2012)
Hubungan peran
kelompok tani
dengan
produktivitas
usaha tani beni
padi
1. Berepa besar produktivitas usaha
benih padi pada kelompok tani?
2. Bagaimana hubungan antara peran
kelompok tani dengan
produktivitas usahatani benih
padi?
X1 Peran kelompok tani
X2 Produktivitas usahatani
1. Statistik deskriftif
2. Statistik non parametrik
Komang
erwin
(2010)
Perilaku kelompok
tani padi sawah
dalam penerapan
panca usaha tani
1. Bagaimana perilaku
kepemimpinan ketua kelompok
pada dinamika kelompok tani padi
sawah
2. Apakah ada hubungan antara
perilaku kepemimpinan dengan
tingkat dinamika kelompok
X1Perilaku kepemimpinan 1. Metode tabulasi
22
xi
Doni Peranata (2017) dalam penelitiannya yang berjudul keefektifan
kekompok tani padi sawah di Kec. Sukoharjo Kab.Pringsewu.Adapun kesimpulan
dari hasil penelitian ini 1.Kelompok tani padi sawah di Kec. Sukoharjo
Kab.Pringsewu memiliki tingkat keefektifan yang tinggi. Hal ini dilakukan
berdasarkan kepuasan anggota kelompok tani yang tinggi dan tingkat penerapan
panca usahatani yang tinngi pula, sehingga menghasilkan produktivitas padi
yangcukup baik.2. Kepemimpinan ketua kelompok tani berada pada
klasifikasisedang, dan memiliki indicator dengan klasifikasi terendah yaitu gaya
kepemimpinan ketua kelompok tani dengan persentase renda sebesar 38,36
persen.Hal ini dikarenakan saran dari anggota kelompok tani tidak diterima dan
diterapkan dengan baik, dibuktikan dengan tertutupnya ketua kelompok tani
dalam mengambil keputusan dan minimnya transparansi terkait bantuan yang
diterima kelompok tani.3.dinamika kelompok tani berada pada klasifikasi tinggi,
namun memiliki satu indikator yang berada pada klasifikasi rendah yaitu agenda
terselubung dengan persentase rendah sebesar 35,62 persen. Hal ini dekarenakan
anggota kelompok tani merasa keinginannya belum terpenuhi baik dalam aspek
bantuan yang diterima maupun dari aspek kinerja pengurus kelompok tani itu
sendiri.
Agus Santoso (2010) dalam penelitiannya yang berjudulanalisis efektivitas
kelompok tani hamparan di Kecamatan Delangu Kabupaten Kelaten.Adapun
kesimpulan dari hasil penelitian 1.Pemimpinan kelompok tani dan tingkat karya
penyuluhan pertanian lapangan dalam katagori tinggi. Sedangkan kehomogenan,
waktu pertemuan, fungsi tugas kelompok tani, dan tingkat penguasaan materi
penyuluhan pertanian oleh penyuluh pertanian lapangan dalam katagori sedang. 2.
23
xi
Tingkat efektivitas kelompok tani hamparan mayoritas termasuk dalam katagori
sedang. Sedangkan ukuran efektifitas kelompok tani hamparan meliputi
produktivitas kelompok tani dan kepuasan anggota kelompok tani dalam katagori
sedang serta semangat kelompok tani dalam katagori tinggi.
Kerangka Pemikiran
Adapun kerangka pemikiran yang digunakan penulis dalam perumusan
masalah ini adalah sebagai berikut:
Penelitian ini dilakukan di Desa Pasar Baru, Kecamatan Teluk Mengkudu,
Kabupaten Serdang Bedagai.Sampel didalam penelitian ini yaitu petani padi
sawah yang terdaftar sebagai anggota kelompok tani.Peranan kelompok tani ini
membantu para petani padi sawah agar para petani dapat membudidayakan padi
atau tanamannya menjadi lebih baik guna kepntingan petani itu sendiri.
Untuk menguji tingkat efektifitas kelompok tani sebagai media
penyuluhan ini, peneliti menyusun instrumen pertanyaan yang dikembangkan dari
faktor yang mempengaruhu efektifitas kelompok tani padi sawah yakni
kepemimpinan kelompok tani, kehomogenan kelompok tani, waktu pertemuan
kelompok tani, fungsi tugas, dan tingkat penguasaan meteri penyuluhan dan
tingkat karya oleh PPL. Berkaitan dengan itu peneliti juga melihat bagai mana
tingkat evektifitas kelompok tani sebagai media penyuluh di daerah penelitian
sebagai pendukung dari jawaban responden
24
xi
Gambar 1.Kerangka berfikir faktor yang mempengaruhi efektifitas kelompok
tani.
Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas kelompok tani
1. kepemimpinan kelompok tani
2. Kehomogenan kelompok tani.
3. Waktu pertemuan kelompok tani.
4. Fungsi tugas
5. Tingkat penguasaan materi penyuluhan dan tingkat karya oleh
PPL.
Efektifitas kelompok tani
1. Produktivitas kelompok.
2. Kepuasan anggota kelompok
3. Semangat kelompok tani.
Gapoktan Sri Rezeki
Tinggi
Sedang
Rendah
25
xi
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus (case study).
Metode studi kasus merupakan jenis pendekatan yang digunakan untuk
menyelidiki dan memahami sebuah kejadian atau masalah yang telah terjadi
dengan mengumpulkan berbagai macam informasi yang dikerjakan secara
intensif, terperinci dan mendalam terhadap suatu organisme (individu), lembaga
atau organisasi tertentu yang kemudian diolah untuk mendapatkan sebuah solusi
agar masalah yang diungkap dapat terslesaikan. Metode ini akan melibatkan
penelitian secara mendalam dan menyeluruh terhadap objek penelitian, termasuk
perubahan-perubahan yang terjadi pada objek penelitian yang disebabkan oleh
pengaruh lingkungan.
Metode Penentuan Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Desa Pasar Baru, Kecamatan Teluk
Mengkudu, Kecamatan Serdang Bedagai. Pemilihan lokasi yang akan dilakukan
secara sengaja (purposive). Penentuan lokasi ini didasarkan atas pertimbangan di
Desa Pasar Baru telah banyak kelompok tani budidaya padi.
Metode Penarikan Sampel
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random
sampling (pengambilan sampel secara acak sederhana).Dikatakan sampel
sederhana karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak
tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Metode ini dapat
dilakukan dengan cara :undian, tabel random, dan ordinal (Rianse Usman
2009).Dalam penelitian ini,jumlah populasi Gapoktan Sri Rezeki di Desa Pasar
26
xi
Baru, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai yang terdaftar
sebagai kelompok tani 504 petani. Untuk menentukan besarnya sampel apabila
subjek kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua sebagai sampel, jika
subjeknya lebih dari 100 dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% (Arikunto,
2006). Berdasarkan pendapat tersebut dan keterbatasan, penelitian mengambil
sampel 10% dari jumlah populasi dengan rumus:
n=10% x N
=10% x 504
=50 sampel
Keterngan :
n =besar sampel
N =besar populasi
Metode Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2016), metode pengumpulan data yang umum
digunakan dalam penelitian adalah:
1.Wawancara adalah proses memperoleh keterangan atau data untuk tujuan
penelitian dengan cara Tanya jawab kepada responden, sambil bertatap muka
antara pewawancara dengan respoden dengan menggunakan alat yang
dinamakan panduan wawancara.
2. Kuesioner (Angket) adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang
memungkinkan kita untuk bisamenganalisis atau mempelajari sikap,
keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama didalam
organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem
yang sudah ada.
27
xi
3. Observasi atau pengamatan langsung adalah kegiatan pengumpulan data
dengan melakukan penelitian langsung terhadap kondisi lingkungan objek
penelitian yang mendukung kegiatan penelitian, sehingga dapat gambaran
secara jelas tentang kondisi objek penelitia tersebut.
Kemudian data ini dikelompokkan menjadi data primer dan data sekunder.
1.Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari
sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan.
2. Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi
yang bukan pengolahnya.
Metode Analisi Data
Metode analisi data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan
kualitatif yang di kuantitatifkan, yakni menjelaskan dan menginterpretasikan
keadaan yang terjadi di lapangan dalam bentuk narasi.
Untuk penyelesaian rumusan masalah pertamamenggunakan Skala
Likert dengan memberikan skor pada kuisioner kemudian di interpretasikan dalam
bentuk narasi. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono,
2016).
Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak ukur
untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau
pernyataan. Jawaban setiap item instrumen menggunakan gradasi sangat positif
sampai sangat negatif. Dengan skor dari setiap indikator sebagai berikut:
28
xi
Tinggi = 3
Sedang = 2
Rendah = 1
Interpretasi Skor Perhitungan
Agar mendapakan hasil intepretasi, terlebih dahulu harus diketahui nilai
skor tertinggi (maksimal), indeks skor dan interval skor.
1. Menghitung Skor tertinggi
Skor Maksimal = Jumlah Responden x Skor Tertinggi Likert
2. Menghitung Indeks Skor
Indeks Skor (%) = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100
3. Rumus Interval
I = 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐿𝑖𝑘𝑒𝑟𝑡
Tabel 2. Interval skor jawaban likert
Indeks Skor Keterangan
0 % - 33,33% Rendah
33,34 % - 66,67% Sedang
66,68% - 100,01% Tinngi
Untuk menguji apakah instrumen yang digunakan terukur dan akurat maka
digunakan uji validitas dan reliabilitas terhadap data yang diperoleh dilapangan
dengan menggunakan program SPSS.
Validita stersebutr mengacu pada berapa jauh ukuran empiris
menggambarkan arti sebenarnya dari konsep yang tengah diteliti. Dengan kata
lain suatu instrument pengukuran yang valid mengukur apa yang seharusnya
29
xi
diukur, dan juga mengukur apa yang hendak kita ukur (Morissan dkk, 2012).
Hasil validitas dari setiap pertanyaan dalam kuesioner dapat dilihat pada besarnya
angka yang terdapat pada kolom Corrected Item Total Correlation. Dengan dasar
pengambilan keputusan berikut:
a) Jika r hitung positif serta r hitung > r tabel, maka butir atau variabel
tersebut valid. Namun jika r hitung positif serta < r tabel, maka butir atau
variabel tersebut tidak valid.
b) Jika r hitung > r tabel, tetapi bertanda negatif, maka butir atau variabel
tersebut tidak valid.
Reabilitas adalah indikator tingkat keandalan atau kepercayaan terhadap
suatu hasil pengukuran. Suatu pengukuran disebut reliable atau memiliki
keandalan jika konsisten memberikan jawaban yang sama. Reabilitas suatu
pengukuran menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias (bebas
kesalahan) dan karena itu menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan
lintas beragam item dalam instrument. Dengan kata lain keandalan suatu
pengukuran merupakan indikasi mengenai stabilitas dan konsistensi dimana
instrumen mengukur konsep dan membantu menilai ketepatan sebuah
pengukuran. Pada program SPSS, metode yang digunakan dalam pengujian
realibiltas ini adalah dengan menggunakan metode cronbach alpha yang dimana
satu kuisioner dianggap reliabel apabila cronbach alpha > 0,600 (Kuncoro, 2013).
Untuk penyelesaian rumusan masalah keduamenggunakan analisis data
SEM (Structural Equation Modeling) dilakukan untuk menjelaskan secara
menyeluruh tentang hubungan variabel yang berada dalam penelitian. SEM
(Structural Equation Modeling) digunakan bukan untuk merancang suatu teori,
30
xi
tetapi lebih ditunjukan untuk memeriksa dan membenarkan suatu model. Oleh
karena itu syarat utama menggunakan SEM adalah membangun suatu model
hipotesis yang terdiri dari model struktural dan model pengukuran dalam bentuk
diagram jalur yang berdasarkan teori. SEM merupakan sekumpulan teknik-teknik
statistik yang menguji sebuah rangkaian hubungan secara simultan. Hubungan
tersebut dibuat antara satu atau beberapa variabel independen.
Ada 7 tahapan pemodelan dan analisis struktural yaitu:
1. Pengembangan model teoritis
Langkah pertama yaitu pengembangan model teorotis yang dilakukan
dalam SEM adalah melalukan identifikasi secara teoretis terhadap permasalahan
atau masalah yang akan diteliti. Topik penelitian atau yg diteliti ditelaah secara
mendalam dan juga harus ada hubungan antara variabel-variabel yang akan
dihipotesiskan serta harus didukung oleh teori yang kuat.Hal ini yang dimaksud
dalam SEM adalah untuk mengkonfirmasikan apakah data observasi sesuai
dengan teori atau tidak. Langkah tersebut harus dilakukan dari setiap hubungan
yang akan digambarkan dalam langkah lebih lanjut harus mempunyai dukungan
teori yang kuat. Pernyataan dalam hubungan antar variabel dalam model harus
memenuhi syarat kausalitas. Tiga syarat kausalitas tersebut adalah:
a. Antara dua variabel misalnya X dan Y sama-sama berubah nilainya. Dengan
kata lain, ada kovarian ataupun korelasi antara X dan Y. Namun demikian syarat
ini saja tidak cukup bilamana ternyata ada variabel ketiga yang menjadi penyebab
keduanya.
31
xi
b. Penyebab variabel misalnya X terjadi lebih dahulu dari aspek waktu
dibandingkan dengan yang disebabkan variabel misalnyaY. Syarat ini jelas
dipengaruhi oleh pandangan-pandangan yang bersifat positivis..
c. Peneliti yang telah menghilangkan kemungkinan faktor–faktor lain sebagai
penyebab perubahan variabel dependen Misalnya Y. syarat ini cukup sulit untuk
dipenuhi, karena kenyataanya di dunia ini ada banyak sekali variabel yang saling
mempengaruhi.
2. Pengembangan diagram alur
Selanjutnya setelah memastikan adanya hubungan sebab akibat pada tahap
pertama, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menyusun diagram jalur
untuk hubungan–hubungan variabel tersebut. Ada dua hal yang perlu dilakukan
yaitu menyusun model struktural yaitu menghubungkan antar variabel laten baik
endogen maupun eksogen dan menyusun insurement model yaitu menghubungkan
variabel laten endogen atau eksogen dengan variabel manifest.
Kesepakatan atau perjanjian yang ada dalam penggambaran atau yang
sudah digambar diagram jalur telah dikembangkan oleh Smart Pls, sehingga kita
tinggal menggunakan atau memakainya saja.Cara menyusun diagram jalur
tersebut telah dijelaskan pada sub penulisan dan penggambaran variabel.
3. Konversi Diagram alur ke dalam persamaan Struktural dan model pengukuran
Langkah yang ketiga ini adalah mengkonversikan atau mengalihkan
diagram jalur ke dalam persamaan, baik persamaan dalam model struktural
maupun persamaan model pengukuran. Sebenarnya langkah yang ketiga ini telah
dilakukan secara otomatis oleh program SEM yang tersedia atau sudah ada di
Smart Pls .
32
xi
4. Memilih salah satu jenis Input Matrik dan estimasi model yang diusulkan
Pada awalnya model persamaan struktural diformulasikan dengan
menggunakan input matriks varian atau kovarian. matriks kovarian memiliki
kelebihan daripada matriks korelasi dalam memberikan validitas perbandingan
antara populasi yang berbeda atau sampel yang berbeda. namun demikian
interpretasi atas dasar unit pengukuran variabel.
Matriks korelasi dalam model persamaan struktural tidak lain adalah
standard varian serta kovarian. Penggunaan korelasi cocok jika tujuan
penelitiannya hanya untuk memahami pola hubungan antar variabel. Penggunaan
lain adalah untuk membandingkan beberapa variabel yang berbeda. Matriks
kovarian mempunyai kelebihan dibandingkan matriks korelasi dalam memberikan
validitas perbandingan antara populasi yang berbeda atau sampel yang berbeda.
Namun matriks kovarian lebih rumit karena nilai koefisien harus diinterpretasikan
atas dasar unit pengukuran.
5. Menilai identifikasi Struktural model
Menilai strutural model dikatakan baik apabila memiliki satu solusi untuk
satu estimasi parameter. Dalam satu model sangat mungkin memiliki banyak
solusi, sehingga dipilih solusi yang sesuai. Pemilihan solusi yang sesuai itu yang
sering disebut dengan masalah identifikasi.
Hal tersebut yang berkaitan dengan masalah identifikasi model struktural
adalah ketika proses estimasi berlangsung, sering diperoleh hasil estimasi yang
tidak logis. Cara melihat ada atau tidaknya problem identifikasi adalah dengan
melihat hasil estimasi yang meliputi:
1. Adanya nilai standar eror yang besar untuk satu atau lebih koefisien
33
xi
2. Nilai estimasi yang tidak mungkin, misalnya variansi eror yang bernilai negatif
3. Adanya nilai korelasi yang tinggi (>0.90) antar koefisien estimasi.
6. Menilai kriteria Goodness-of-Fit (GOF)
Sebelum menilai kelayakan dari model yang sudah diabuat, selanjutnya
langkah yang harus dilakukan adalah menilai apakah data yang akan diolah
memenuhi asumsi persamaan structural atau tidak. Ada tiga asumsi dasar yang
harus dipenuhi untuk dapat menggunakan SEM yaitu:
a. Observasi data independen
b. Responden diambil secara random atau acak
c. Memiliki hubungan linear.
Di samping itu SEM juga sangat sensitive sekali terhadap karakteristik distribusi
data, khususnya pada distribusi yang melanggar normalitas multivariat. Untuk itu,
sebelum data diolah sebaiknya harus diuji normalitas terlebih dahulu. Software
Amos menyediakan penilaian normalitas dengan melihat angka skewness dan
kurtosis. Skewness adalah derajat ketidaksimetrisan suatu distribusi. Jika kurva
frekuensi suatu distribusi memiliki ekor yang lebih memanjang ke kanan atau
dilihat dari meannya maka dikatakan menceng kanan (positif) dan jika sebaliknya
maka menceng kiri (negatif). Secara perhitungan, skewness adalah suatu momen
ketiga terhadap mean tersebut. Distribusi normal memiliki skewness nol. Kurtosis
adalah derajat keruncingan suatu distribusi atau biasanya diukur secara relatif
terhadap distribusi normal. Kurva yang lebih lebih runcing dari distribusi normal
dinamakan sebagai leptokurtik, atau yang lebih datar dinamakan platikurtik dan
distribusi normal disebut juga dengan mesokurtik. Kurtosis dihitung dari momen
keempat terhadap mean.
34
xi
Setelah data dipastikan normal secara multivariat, langkah selanjutnya
yang harus dilakukan untuk itu adalah melakukan penilaian overall model fit
dengan berbagai penilaian model fit. Goodness-of-Fit mengukur kesesuaian input
observasi dengan prediksi dari model yang diajukan.
Uji kebaikan model menggunakan
Ukuran Goodness-of-Fit (GOF) yaitu:
1. Absolute fit measure ( indeks kecocokan absolut )
Indeks kecocokan absolut ini mengukur suatu model fit measure secara
keseluruhan baik model struktural maupun model pengukuran secara bersamaan.
Ukuran yang mendasari pengkuran secara keseluruhan atau bersamaan adalah
likelihood-ratio chi-square (X2). Nilai X2 yang relative tinggi terhadap derajat
kebebasan tersebut menunjukan bahwa matriks kovariansi atau korelasi yang
diobservasi dengan yang diprediksi berbeda secara nyata dan hal ini menghasilkan
probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikansi. Indeks kecocokan absolut yang
sering digunakan adalah:
Goodness of Fit Indeks (GFI) yaitu
GFI ini adalah alat ukuran non-statistik yang nilainya berkisar dari nilai 0
(poorfit) sampai 1.0(perfect fit). Nilai GFI tinggi menunjukan nilai fit yang lebih
baik. Dianjurkan nilai GFI di atas 90% untuk ukuran good-fit.
GFI =1-𝑇𝑚
𝑇0
Dengan penjelasan:
Tm = nilai statistik uji X2 model yang dianalisis
T0 = nilai statistik uji X2 model nol
35
xi
Root Mean Square Eror of Approximation (RMSEA) yaitu
RMSEA merupakan ukuran yang mencoba memperbaiki kecenderungan
statistik chi square dengan menolak model dengan jumlah sempel yang besar.
Nilai RMSEA antara lain 0,05 sampai 0,08 merupakan ukuran yang dapat
diterima. Uji empiris RMSEA cocok untuk menguji model strategi jumlah semper
besar.
7. Intepretasi dan modifiikasi model
Ketika model telah dinyatakan diterima, maka peneliti dapat
mempertimbangkan dilakukannya modifikasi model untuk memperbaiki
penjelasan teoritis atau goodness of fit. Modifikasi dari model awal harus
dilakukan setelah dikaji banyak pertimbangan. Jika model dimodifikasi, maka
model tersebut harus diestimasi dengan data terpisah sebelum model modifikasi
diterima. Pengukuran model dapat dilakukan dengan modification indices. Nilai
modification indices sama dengan terjadinya penurunan Chi-square jika koefisien
diestimasi.
Defenisi dan Batasan Operasional
Dengan adanya defenisi dan batasan operasional ini dapat membantu
peneliti lain yang ingin menggunakan variable yang sama. Dengan adanya
defenisi operasional dan batasan operasional maka pembahas tedak akan meluas.
1. Kelompok tani adalah beberapa orang petani yang menghimpun dari dalam
suatu kelompok karena memiliki keserasian dalam tujuan, motif, dan minat.
2. Penyuluhan adalah keterlibatan seseorang untuk melakukan komunikasi juga
informasi secara sadar dengan tujuan membantu para petani atau
36
xi
sesamanyauntuk memberikan pendapat sehingga bisa membuat keputusan
yang benar.
3. Petani adalah seseorang atau pelaku yang bergerak di bidang pertanian.
4. Budidaya padi adalah kegiatan yang bertujuan mendapatkan hasil yang
setinggi-tingginya dengan kualitas sebaik mungkin.
5. Populasi adalah jumlah petani yang terdaftar dalam kelompok tani.
6. Sampel adalah bagian dari petani yang terdaftar dalam program penyuluhan
kelompok tani.
7. Penelitian ini dilakukan di Desa Pasar Baru, Kecamatan Teluk Mengkudu,
Kabupaten Serdang Bedagai.
37
xi
DESKRIPSI UMUM LOKASI PENELITIAN
Gambaran Umum Geografis
Desa Pasar Baru adalah salah satu desa dari 12 desa yang ada di
Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera
Utara.Desa Pasar Baru terletak di dataran rendah dengan ketinggian 15 mdpl
dengan suhu rata-rata berkisar 30 0C.Desa Pasar Baru terbagi atas 3 dusun, yaitu
Dusun I, Dusun II, dan Dusun III.Adapun luas Desa Pasar Baru ini yaitu 670 Ha.
Secara geografis Desa Pasar Baru memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatasan dengan : Desa Sialang Buah
- Sebelah Selatan berbatasan dengan : Desa Matapao
- Sebelah Timur berbatasan dengan : Desa Makmur
- Sebelah Barat berbatasan dengan :Sungai Pkn. Sialang Buah dan
Kecamatan Perbaungan
Adapun jarak Desa Pasar Baru dengan:
- Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan) : + 67 km
- Ibu Kota Kabupaten Serdang Bedagai (Sei Rampah) : + 17 km
- Ibu Kota Kecamatan Teluk Mengkudu (Desa Matapao) : +5 km
Gambaran Umum Demografis
Sampai bulan Februari 2019, jumlah penduduk Desa Pasar Baru
Kecamatan Teluk Mengkudu sebanyak 2.500 jiwa, yang terdiri atas 1.295 jiwa
laki-laki dan 1.205 jiwa perempuan. Dengan jumlah kepala keluarga sebanyak
720 KK. Sumber Air Bersih Penduduk berasal dari Sumur air Bersih dari setiap
Unit Rumah Tangga. Adapun jumlah penduduk per Dusun di Desa Pasar Baru
dapat dilihat pada Tabel 3.
38
xi
Tabel 3. Jumlah Penduduk Per Dusun
No Nama Dusun Kepala
Keluarga
Penduduk
Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 Dusun I 256 457 409 866
2 Dusun II 200 367 366 733
3 Dusun III 264 470 432 902
Total 720 1.295 1.205 2.500
Sumber: Data Sekunder Kantor Desa Pasar Baru, februari 2019
Dari Tabel 3 dapat diketahui bahwa jumlah kepala keluarga (KK)
sebanyak 720 KK, jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1.295 orang dan jumlah
penduduk perempuan adalah1.205 orang. Selanjutnya untuk jumlah penduduk
berdasarkan agama per Dusun di Desa Pasar Baru dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama Per Dusun
No Agama Dusun I Dusun II Dusun III Jumlah
1 Islam 846 728 884 2.458
2 Protestan 20 5 17 42
3 Khatolik - - - -
4 Hindu - - - -
5 Budha - - - -
Total 866 733 901 2.500
Sumber: Data Sekunder Kantor Desa Pasar Baru, februari 2019
Dari Tabel 4 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk berdasarkan agama
terbanyak di Desa Pasar Baru adalah beragama Islam dengan jumlah penduduk
sebanyak 2.458 jiwa.Selanjutnya untuk jumlah penduduk berdasarkan umur per
Dusun di Desa Pasar Baru dapat dilihat pada Tabel 5.
39
xi
Tabel 5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur Per Dusun
No Umur Dusun I Dusun II Dusun III Jumlah
1 0-5 tahun 83 70 96 249
2 6-12 tahun 128 92 116 336
3 13-16 tahun 204 155 185 544
4 17-59 tahun 384 356 443 1.183
5 >60 tahun 67 60 61 188
Total 866 773 901 2500
Sumber: Data Sekunder Kantor Desa Pasar Baru, Februari 2019
Dari Tabel 5 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk berdasarkan umur
terbanyak yaitu berusia antara 17-59 tahun dengan jumlah penduduk sebanyak
1.183 jiwa.Selanjutnya untuk jumlah penduduk berdasarkan etnis/suku per Dusun
di Desa Pasar Baru dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Jumlah Penduduk Berdasarkan Etnis/Suku Per Dusun
No Etnis/Suku Dusun I Dusun II Dusun III Jumlah
1 Melayu 342 283 85 708
2 Batak 20 5 17 42
3 Karo 6 1 5 12
4 Mandailing 18 22 10 50
5 Banten 27 5 25 57
6 Banjar 16 16 22 54
7 Jawa 430 392 739 1.561
8 Minang 2 7 - 9
9 Nias 7 2 - 9
10 Aceh - - - -
11 Simalungun - - - -
Total 866 733 901 2.500
Sumber: Data Sekunder Kantor Desa Pasar Baru, Februari 2019
40
xi
Dari Tabel 6 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk berdasarkan
etnis/suku terbanyak yaitu Suku Jawadengan jumlah penduduk sebanyak1.561
jiwa. Selanjutnya untuk jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan per
Dusun di Desa Pasar Baru dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Per Dusun
No Tingkat
Pendidikan
Dusun I Dusun II Dusun III Jumlah
1 Belum/Tidak
Sekolah 245 201 125 571
2 TK 12 8 12 32
3 SD 260 209 381 850
4 SLTP 167 177 187 531
5 SLTA 152 127 186 465
6 D3 1 1 - 2
7 S1 29 8 10 47
Total 866 733 901 2.500
Sumber: Data Sekunder Kantor Desa Pasar Baru, Februari 2019
Dari Tabel 7 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk berdasarkan tingkat
pendidikan terbanyak yaitu SD (Sekolah Dasar) dengan jumlah penduduk
sebanyak 850 jiwa. Selanjutnya untuk jumlah penduduk berdasarkan
tingkatpekerjaan per Dusun di Desa Pasar Baru dapat dilihat pada Tabel 8.
41
xi
Tabel 8. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pekerjaan Per Dusun
No Pekerjaan Dusun I Dusun II Dusun III Jumlah
1 PNS 10 4 8 22
2 TNI/POLRI 1 2 - 3
3 Karyawan 25 6 20 51
4 Wiraswasta 104 50 113 267
5 Jasa 15 10 18 43
6 Tani 25 32 121 179
7 Nelayan 30 17 7 54
8 Buruh 191 169 191 551
9 Lainnya 475 425 431 1331
Total 866 733 901 2.500
Sumber: Data Sekunder Kantor Pasar Baru, Februari 2019
Dari Tabel 8dapat diketahui bahwa jumlah penduduk berdasarkan tingkat
pekerjaan terbanyak yaitu sebagai lainnya dengan jumlah penduduk sebanyak
1.331 jiwa.
Peruntukkan Lahan
Sebagian besar lahan yang ada di Desa Pasar Baru dimanfaatkan oleh
penduduk untuk pemukiman yaitu 270 Ha. Dengan perincian penggunaan lahan
pertanian sawah 285 Ha, lahan pertanian bukan sawah 50 Ha,.Secara rinci
peruntukan atau pemanfaatan lahan dapat dilihat pada Tabel 9.
42
xi
Tabel 9. Luas Lahan Menurut Peruntukan di Desa Pasar Baru
No Peruntukan Lahan Luas Persentase (%)
1 Persawahan 285 Ha 42,54
2 Tegal/Perladangan 50 Ha 7,46
3 Perkebunan 30 Ha 4,48
4 Perumahan/Pemukiman 270 Ha 40,3
5 Kolam/Perikanan 31,9 Ha 4,76
6 Perkantoran/Sarana Sosial
a. Kantor/Balai Desa 0,04 Ha 0,006
b. Puskesdes 0,01 Ha 0,005
c. 1 Unit Mesjid 0,1 Ha 0,015
d. 3 Unit Mushalla 0,15 Ha 0,022
e. 1 Unit Sekolah 0,4 Ha 0,06
f. Lapangan Olahraga - -
g. Pemakaman 0,2 Ha 0,03
h. Jalan Umum/Jalan Dusun 1,2 Ha 0,18
i. Saluran Irigasi Tersier -
j. Saluran Pembuangan 1 Ha 0,15
Jumlah 670 Ha 100
Sumber: Data Sekunder Kantor Desa Pasar Baru, 2019
Data pada Tabel 9 menunjukkan bahwa luas lahan yang dimiliki rakyat
lebih besar daripada lahan milik negara.Lahan-lahan yang dimiliki rakyat
sebagian besar belum bersertifikat. Luas lahan menurut menurut status pemilikan
lahan dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Luas Lahan Menurut Status Pemilikan di Desa Pasar Baru
No Status Pemilikan Luas Persentase (%)
1 Milik Rakyat 636,9 Ha 95,05
2 Milik Desa 2,1 Ha 0,47
3 Milik Negara 30 Ha 4,48
Jumlah 670 100
Sumber: Data Sekunder Kantor Desa Pasar Baru, 2019
43
xi
Sarana dan Prasarana Umum
Prasarana desa akan mempengaruhi perkembangan dan kemajuan
masyarakat desa tersebut. Jika sarana dan prasarana di suatu desa memadai, maka
akan membantu mempercepat laju perkembangan masyarakat di desa itu. Jumlah
prasarana umum per dusun di Desa Pasar Baru dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Jumlah Prasarana Umum Per Dusun
No Uraian Dusun I Dusun II Dusun III Jumlah
1 Masjid - 1 - 1
2 Musholla 1 1 1 3
3 Kantor Desa, BPD,
PKK, LKMD - 1 - 1
4 Puskesmas - 1 - 1
5 SD - 1 - 1
Total 1 6 1 8
Sumber: Data Sekunder Kantor Desa Pasar Baru, 2018
Desa Pasar Baru telah terhubung dengan daerah lain melalui Jalan Desa.
Keadaan jalan desa secara umum cukup baik, namun ada di beberapa tempat yang
keadaannya rusak berat dan apabila musim penghujan menjadi berlumpur dan
tergenang air hujan.Panjang prasarana penghubung di Desa Pasar Baru dapat
dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Panjang Prasarana Penghubung di Desa Pasar Baru
No Jenis Prasarana Kuantitas/Panjang Keterangan
1 Jalan Kabupaten 3 km Perlu perawatan
2 Jalan Desa 278 m Masih butuh perawatan
jalan
3 Jalan
Dusun/Kampung 8 km Belum diaspal/pengerasan
4 Jembatan 6 (0,6 km) 1 unit yang belum
permanen
44
xi
Sumber: Data Sekunder Kantor Desa Pasar Baru, 2019
Karakteristik Petani Sampel
Sampel yang diteliti dalam penelitian ini adalah petani yangterdaftar
sebagai anggota Gapoktan di Desa Pasar Baru, Kecamatan Teluk Mengkudu,
Kabupaten Serdang Bedagai. Karakteristik sampel yang dimaksud adalah faktor
sosial ekonomi petani yang menggambarkan kondisi atau keadaan serta status
petani di daerah penelitian. Adapun jumlah populasi petani yang telah terdaftar
sebagai anggota Gapoktan sebanyak 501 orang, dengan pendapat Arikunto dalam
pengambilan besar sampel maka dapat diketahui sampel yang akan diteliti
sebanyak 50 orang. Jumlah petani sampel berdasarkan umur dapat dilihat pada
Tabel 13.
Tabel 13. Jumlah Petani Sampel Berdasarkan Umur
Usia Petani (tahun) Jumlah (orang) Persentase (%)
35 – 39 6 12
40 – 44 16 32
45 – 49 19 38
50 – 54 7 14
55 – 59 2 4
60 – 64 0 0
Total 50 100
Sumber: Data Primer diolah
Dari Tabel 13 dapat diketahui bahwa jumlah petani sampel berdasarkan
umur terbanyak yaitu berusia antara 45-49 tahun dengan persentase yaitu 38 %
dari seluruh petani sampel.Selanjutnya untuk jumlah petani sampel berdasarkan
lama bekerja sebagai petani dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14. Jumlah Petani Sampel Berdasarkan Lama Bekerja Sebagai Petani
45
xi
Lama Bekerja Sebagai
Petani (tahun) Jumlah (orang) Persentase (%)
12 – 16 3 6
17 – 21 16 32
22 – 26 21 42
27 – 31 8 16
32 – 36 2 4
Total 50 100
Sumber: Data Primer diolah
Dari Tabel 14 dapat diketahui bahwa jumlah petani sampel berdasarkan
lama bekerja sebagai petani terbanyak yaitu petani yang bekerja sebagai petani
selama 22-26 tahun dengan persentase yaitu 42 % dari seluruh petani
sampel.Selanjutnya untuk jumlah petani sampel berdasarkan pendidikan dapat
dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Jumlah Petani Sampel Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)
SD 32 64
SMP 10 20
SMA 8 16
Total 50 100
Sumber: Data Primer diolah
Dari Tabel 15 dapat diketahui bahwa jumlah petani sampel berdasarkan
pendidikan yaitu 64% petani berpendidikan SD, 20 % petani berpendidikan
SMP,dan 8 % petaniberpendidikan SMA. Selanjutnya untuk jumlah petani sampel
berdasarkan luas lahan dapat dilihat pada Tabel 16.
46
xi
Tabel 16. Jumlah Petani Sampel Berdasarkan LuasLahan
LuasLahan (Ha) Jumlah (orang) Persentase (%)
< 0,5 37 74
0,6 – 1 12 24
>2 1 2
Total 50 100
Sumber: Data Primer diolah
Dari Tabel 16 dapat diketahui bahwa ukuran lahan yang dimiliki sampel
terbanyak yaitu berukuran < 0,5Ha yakni sebesar 74 % dari jumlah seluruh
sampel. Selanjutnya untuk jumlah petani sampel berdasarkan kepemilikan lahan
dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Jumlah Petani Sampel Berdasarkan Kepemilikan Lahan
Kepemilikan Lahan Jumlah (orang) Persentase (%)
Milik Sendiri 45 90
Sewa 5 10
Bagi Hasil 0 0
Total 50 100
Sumber: Data Primer diolah
Dari Tabel 17 dapat diketahui bahwa lahan yang dipakai petani sampel
terbanyak yaitu lahan milik sendiri yakni sebesar 90 % dari jumlah seluruh
sampel.
47
xi
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tingkat Efektifitas Kelompok Tani Padi Sawah
1. Produktifitas Kelompok
Sebelum dilakukan pembahasan mengenai indikator variabel
Peroduktifitas Kelompok dari setiap pertanyaan di kuisioner, maka terlebih dahulu
harus dilakukan uji validitas serta realibilitas dari kuisioner ini. Uji validitas serta
realibilitas berfungsi untuk melihat sejauh mana instrumen pertanyaan ini dapat
mengukur apa yang seharusnya diukur dan melihat sejauh mana pengukuran ini
dilakukan tanpa bias (bebas kesalahan). Untuk uji validitas serta realibilitas dari
indikator variabel Produktifitas Kelompok (A) dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18. Uji Validitas dan Reliabilitas dari Indikator Variabel Produktifitas
Kelompok (A)
Instrumen r Hitung r Tabel
Cronbach
Alpha
Keterangan Uji
Validitas Reliabel
A1 0,819 0,3610
0,724
Valid
Reliabel A2 0,744 0,3610 Valid
A3 0,846 0,3610 Valid
Sumber: Data Primer diolah 2019
Dari Tabel 18 dapat dilihat bahwa r hitung > r tabel, dan Cronbach
Alpha> 0,600. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keseluruhan item instrumen
produktifitas kelompok (A) yaitu valid dan reliabel untuk dijadikan instrumen
penelitian sesuai dengan pendapat Kuncoro (2013) yang mengatakan bahwa
48
xi
apabila r hitung > r tabel dan cronbach alpha> 0,600, maka instrumen tersebut
valid dan reliabel untuk digunakan.
Pembahasan
Dari penelitian dilapangan dengan instrumen pertanyaan yang telah diuji
didapat jawaban dari responden yang beragam. Untuk distribusi jawaban dari
setiap instrument pertanyaan dengan indikator variabel produktifitas kelompok
(A) dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19. Distribusi Jawaban Responden dari Indikator Variabel Produktifitas
Kelompok(A)
Instrumen Tinggi Sedang Rendah
N % N % N %
A1 30 60 20 40 0 0
A2 21 42 29 58 0 0
A3 21 42 29 58 0 0
Rataan (%) 24 48 26 52 0 0
Sumber: Data Primer diolah 2019.
Dari Tabel 19 diatas dapat dilihat bahwa persepsi jawaban dari responden
sebagai berikut:
1. A1 yaitu Terpenuhinya kebutuhan sarana produksi anggota dalam 1 MT.
Dari instrumen A1 sebanyak 30 responden menjawab kebutuhan sarana
produksi anggota ada dan terpenuhi dan sebanyak 20 responden menjawab
kebutuhan sarana produksi ada dan baru sebagian terpenuhi. Hal ini dapat
dikatakan bahwa tujuan kelompok dalam hal pencapaian kebutuhan sarana
49
xi
produksi anggota dalam 1 MT ada dan terpenuhi oleh setiap kelompok tani/
Gapoktan.
2. A2 yaitu Peningkatan informasi dan teknologi pertanian dalam 1 MT.
Dari instrumen A2 sebanyak 21 responden menjawab informasi lebih
lengkap dan teknologi lebih maju dan sebanyak 29 responden menjawab
informasi lebih lengkap dan teknologi pertanian belum lebih maju. Hal ini
dikatakan bahwa tujuan kelompok dalam hal pencapaian informasi dan
teknonologi pertanian dalam 1 MT informasi lebih lengkap dan teknologi
pertanian belum lebih maju untuk para anggota kelompok tani.
3. A3 yaitu Pencapaian hasil yang dicapai dalam setiap kegiatan kelompok tani.
Dari instrumen A3 sebanyak 21 responden menjawab selalu berhasil
dalam pencapaian hasil kegiatan kelompok tani dan sebanyak 29 responden
menjawab kadang-kadang berhasil dalam pencapaian hasil kegiatan kelompok
tani. Hal ini dapat dikatakan bahwa pencapaian hasil kegiatan kelompok kadang-
kadang berhasil dalam pencapaian hasil kegiatan oleh setiap kelompok tani.
Interpretasi Skor Perhitungan
Dari seluruh jawaban intrumen pertanyaan pada variabel produktifitas
kelompok (A) responden diatas, maka dapat dilihat indeks skor jawaban yang di
dapat yaitu:
1. Total Skor = 372
2. Skor maksimal = 450
3. Indeks Skor = Total Skor
Skor Maksimal 𝑥 100%
= 372
450 𝑥 100%
= 82,67 %
50
xi
Dari perhitungan diatas dapat dilihat indeks skor sebesar 82,67 % terdapat
pada interval tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Produktivitas kelompok
dalam kelompok tani padi sawah di daerah penelitian tinngi pada variabel
produktivitas kelompok (A).
2. Kepuasan Anggota Kelompok
Sebelum dilakukan pembahasan mengenai indikator variabel kepuasan
anggota kelompok dari setiap pertanyaan di kuisioner, maka terlebih dahulu harus
dilakukan uji validitas serta realibilitas dari kuisioner ini. Uji validitas serta
realibilitas ini berfungsi untuk melihat sejauh mana instrumen pertanyaan ini
dapat mengukur apa yang seharusnya diukur dan melihat sejauh mana pengukuran
ini dilakukan tanpa bias (bebas kesalahan). Untuk uji validitas serta realibilitas
dari indikator variabel kepuasan anggota kelompok (B) dapat dilihat pada Tabel
20.
Tabel 20. Uji Validitas dan Reliabilitas dari Indikator Variabel Kepuasan Anggota
Kelompok (B)
Instrumen r Hitung r Tabel
Cronbach
Alpha
Keterangan Uji
Validitas Reliabel
B1 0,716 0,3610
0,728
Valid
Reliabel
B2 0,686 0,3610 Valid
B3 0,740 0,3610 Valid
B4 0,827 0,3610 Valid
Sumber : Data Primer diolah 2019.
51
xi
Dari Tabel 20 dapat dilihat bahwa r hitung > r tabel, dan Cronbach
Alpha> 0,600. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keseluruhan item instrumen
kepuasan anggota kelompok (B) yaitu valid dan reliabel untuk dijadikan
instrumen penelitian sesuai dengan pendapat Kuncoro (2013) yang mengatakan
bahwa apabila r hitung > r tabel dan cronbach alpha> 0,600, maka instrumen
tersebut valid dan reliabel untuk digunakan.
Pembahasan
Dari penelitian dilapangan dengan instrumen pertanyaan yang telah diuji
didapat jawaban dari responden yang beragam. Untuk distribusi jawaban dari
setiap instrument pertanyaan dengan variabel Kepuasan Anggota Kelompok (B)
dapat dilihat pada Tabel 21.
Tabel 21.Distribusi Jawaban Responden dari Indikator Variabel Kepuasan
Anggota Kelompok (B)
Instrumen Tinggi Sedang Rendah
N % N % N %
B1 28 56 22 44 0 0
B2 24 48 26 52 0 0
B3 19 38 30 60 1 2
B4 23 46 21 42 6 12
Rataan (%) 23,5 47 24,75 49,5 1,75 3,5
Sumber: Data Primer diolah 2019.
Dari Tabel 21 diatas dapat dilihat bahwa persepsi jawaban dari responden
sebagai berikut:
1. B1 yaitu Perasaan Anggota Terhadap Kelompok.
52
xi
Dari instrumen pertanyaan B1 sebanyak 28 responden menjawab benar-
benar merasa bagian dari kelompok dan sebanyak 22 responden menjawab hanya
merasa bagian dari kelompok. Hal ini anggota kelompok tani benar-benar merasa
bagian dari kelompok tani.
2. B2 yaitu Kepuasan Anggota Terhadap Peranannya Dalam Kelompok.
Dari instrumen pertanyaan B2 sebanyak 24 responden menjawab sangat
berperan dalam kelompok dan sebanyak 26 responden menjawab kadang-kadang
berperan dalam kelompok. Hal ini anggota kelompok tani hanya berperan kadang-
kadang saja dalam kelompok tani tersebut.
3. B3 yaitu Perasaan Bangga Terhadap Kelompok.
Dari instrumen pertanyaan B3 sebanyak 19 responden menjawab terasa
sangat bangga, sebanyak 30responden menjawab cukup bangga dan sebanyak 1
responden menjawab tidak banggaterhadap kelompok. Hal ini menunjukan bahwa
anggota kelompok tani cukup bangga dengan kelompok tani tersebut.
4. B4 yaitu Kepuasan Anggota Terhadap Kemajuan Tujuan Kelompok.
Dari instrumen pertanyaan B4 sebanyak 23 responden menjawab
kelompok maju, sebanyak 21 responden menjawab kelompok cukup maju dan
sebanyak 6 responden menjawab kelompok tidak maju. Hal ini menunjukan
bahwa kepuasan anggota terhadap kemajuantujuan kelompok sudah maju dalam
setiap kelompok.
Interpretasi Skor Perhitungan
Dari seluruh jawaban intrumen pertanyaan pada variabelkepuasan anggota
kelompok (B) responden diatas, maka dapat dilihat indeks skor jawaban yang di
dapat yaitu:
53
xi
1. Total Skor = 487
2. Skor maksimal = 600
3. Indeks Skor = Total Skor
Skor Maksimal 𝑥 100%
= 487
600 𝑥 100%
= 81,17 %
Dari perhitungan diatas dapat dilihat indeks skor sebesar 81,17 % terdapat
pada interval tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kepuasan Anggota
Kelompok dalam kelompok tani padi sawah di daerah penelitian tinngi dan
anggota merasa puas di dalam kelompok tersebut pada variabel kepuasan anggota
kelompok (B).
3. Semangat Kelompok Tani
Sebelum dilakukan pembahasan mengenai indikator variabel semangat
kelompok tani dari setiap pertanyaan di kuisioner, maka terlebih dahulu harus
dilakukan uji validitas serta realibilitas dari kuisioner ini. Uji validitas serta
realibilitas ini berfungsi untuk melihat sejauh mana instrumen pertanyaan ini
dapat mengukur apa yang seharusnya diukur dan melihat sejauh mana pengukuran
ini dilakukan tanpa bias (bebas kesalahan). Untuk uji validitas serta realibilitas
dari indikator variabel semangat kelompok tani (C) dapat dilihat pada Tabel 22.
Tabel 22. Uji Validitas dan Reliabilitas dari indikator variabel Semangat
Kelompok Tani (C)
Instrumen r Hitung r Tabel
Cronbach
Alpha
Keterangan Uji
Validitas Reliabel
54
xi
C1 0,691 0,3610
0,728
Valid
Reliabel
C2 0,816 0,3610 Valid
C3 0,693 0,3610 Valid
C4 0,768 0,3610 Valid
Sumber : Data Primer diolah 2019.
Dari Tabel 22 dapat dilihat bahwa r hitung > r tabel, dan Cronbach Alpha>
0,600. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keseluruhan item instrumen semangat
kelompok tani (C) yaitu valid dan reliabel untuk dijadikan instrumen penelitian
sesuai dengan pendapat Kuncoro (2013) yang mengatakan bahwa apabila r hitung
> r tabel dan cronbach alpha> 0,600, maka instrumen tersebut valid dan reliabel
untuk digunakan.
Pembahasan
Dari penelitian dilapangan dengan instrumen pertanyaan yang telah diuji
didapat jawaban dari responden yang beragam. Untuk distribusi jawaban dari
setiap instrument pertanyaan dengan variabel semangat kelompok tani (C) dapat
dilihat pada Tabel 23.
Tabel 23. Distribusi Jawaban Responden dari Indikator Variabel Semangat
Kelompok Tani (C)
Instrumen Tinggi Sedang Rendah
N % N % N %
C1 36 72 14 28 0 0
C2 23 46 27 54 0 0
C3 24 48 26 52 0 0
C4 32 64 18 36 0 0
55
xi
Rataan (%) 28,75 57,5 21,25 42,5 0 0
Sumber: Data Primer diolah 2019.
Dari Tabel 23 diatas dapat dilihat bahwa persepsi jawaban dari responden
sebagai berikut:
1. C1 yaitu semangat untuk hadir dalam pertemuan kelompok tani
Dari instrumen C1 sebanyak 36 responden menjawab semangat untuk
hadir dalam pertemuan kelompok dan sebanyak 14 responden menjawab cukup
semangat untuk hadir dalam pertemuan kelompok. Hal ini menunjukan bahwa
anggota kelompok tani semangat untuk hadir dalam pertemuan-pertemuan yang
dibuat oleh kelompok tani/ Gapoktan.
2. C2 yaitu semangat menjalankan kegiatan yang diberikan oleh penyuluh
Dari instrumen C2 sebanyak 23 responden menjawab semangat
menjalankan kegiatan yang diberikan oleh penyuluh dan sebanyak 27 responden
menjawab cukup semangat dalam menjalankan kegiatan yang diberikan oleh
penyuluh. Hal ini menunjukan bahwa seluruh anggota kelompok tani pada daerah
penelitian cukup semangat menjalankan kegiatan yang diberikan oleh penyuluh
karena dapat membantu kendala yang dialami oleh petani/ anggota kelompok.
3. C3 yaitu kegembiraan anggota kelompok tani
Dari instrumen C3 sebanyak 24 responden menjawab anggota merasa
senang berada didalam kelompok tani dan sebanyak 26 responden menjawab
anggota merasa cukup senang berada didalam kelomok tani. Hal ini menunjukan
bahwa anggota kelompok tani pada daerah penelitian merasa cukup senang berada
didalam kelompok tani/ Gapoktan karena mereka merasa bahwa jam untuk
56
xi
pertemuan kelompok selalu di sesuaikan oleh kelomok tani/ Gapoktan dan juga
angggota kelompok selalu dihargaipendapatnya oleh kelompok tani/ Gapoktan.
4. C4 yaitu kerjasama antar anggota kelompok
Dari instrumen C4 sebanyak 32 responden menjawab senang bekerjasama
dengan anggota lain dalam kelompoknya dan sebanyak 18 responden menjawab
cukup senang bekerjasama dengan anggota lain dalam kelompoknya. Hal ini
menunjukan bahwa seluru anggota kelompok tani pada daerah penelitian senang
bekerjasama antara anggota lain dalam kelompoknya untuk mencapai hasil yang
baik dan memuaskan.
Interpretasi Skor Perhitungan
Dari seluruh jawaban intrumen pertanyaan pada variabel semangat
kelompok tani (C) responden diatas, maka dapat dilihat indeks skor jawaban
yang di dapat yaitu:
5. Total Skor = 515
6. Skor maksimal = 600
7. Indeks Skor = Total Skor
Skor Maksimal 𝑥 100%
= 515
600 𝑥 100%
= 85,83 %
Dari perhitungan diatas dapat dilihat indeks skor sebesar 85,83 % terdapat
pada interval tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semangat kelompok tani
dalam kelompok tani padi sawah di daerah penelitian tinngi dan anggota merasa
semangat berada di dalam kelompok tani/ Gapoktan tersebut pada variabel
semangat kelompok tani (C).
57
xi
Tabel 24. Rekapitulasi Nilai Total Indeks Skor dari Setiap Variabel Efektifitas
Kelompok Tani
Variabel Efektifitas Kelomok
Tani
Indeks Skor % Interval Skor
Produktivitas Kelompok 82,67 Tinggi
Kepuasan Anggota Kelompok 81,17 Tinggi
Semangat Kelompok Tani 85,83 Tinggi
Rataan (%) 83,23 Tinggi
Dari Tabel 24 dapat diketahui bahwa jumlah Indeks Skor tertinggi dari
setiap variabel Efektivitas Kelompok Tani yaitu pada variabel Semangat
Kelompok Tani dengan total Indeks Skor sebesar 85,83% dari setiap variabel
lainnya seperti variabel Produktivitas Kelompok dan Variabel Kepuasan Anggota
Kelompok, hal ini menunjukan bahwa semangat kelompok tani didaerah
penelitian tinggi, sebab dapat kita lihat dari pernyataan yang telah dibuat bahwa
para petani didaerah penelitian banyak menjawab instrumen pertanyan yang telah
dibuat oleh sipeneliti bahwa petani didaerah penelitian menjawab semangat untuk
hadir dalam pertemuan kelompok,semangat khususnya pada kelompok tani untuk
melakukan proses bercocok tanamatau juga semangat dalam mengerjakan
kegiatan apa yang diberikan oleh penyuluh tentang bagai mana cara nya agar
berhasil dalam melakukan proses bercocok tanam padi sawah. Maka dari itulah
variabel semangat kelompoktani lah yang paling tinggi dibandingkan dengan
variabel lainnya, karena petani didaerah penelitian banyak menjawab instrumen
pertanyaan pada variabel semangat kelompok tani makanya variabel tersebut yang
mempunyai indeks skor yang paling tinggi dibandingkan variabel lainnya.
58
xi
Interpretasi Hasil Koefisien Jalur dari Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Efektivitas Kelompok Tani
Gambar 2. Koefisien Jalur Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas
Kelompok Tani
Pengaruh Kepemimpinan Kelompok Tani (X1) Terhadap Produktivitas
Kelompok (Y1)
Sampel Asli (O) bernilai -0,084. Artinya bahwa Kepemimpinan Kelompok
Tani (X1) terhadap Produktivitas Kelompok (Y1)memiliki nilai sebesar -0,084
yang menunjukkan pengaruh yang negatif.Kepemimpinan Kelompok Tani (X1)
berpengaruh negatif terhadap Produktivitas Kelompok (Y1) yangartinya semakin
baik Kepemimpinan Kelompok Tani (X1) maka Produktivitas Kelompok (Y1)
akan menurun.
59
xi
P Values bernilai 0,359. P Values digunakan untuk melihat pengaruh
signifikansi Kepemimpinan Kelompok Tani (X1) terhadap Produktivitas
Kelompok (Y1) sebesar 0,359. 0,359 menunjukkan bahwa nilai tidak signifikan.
Artinya bahwa Kepemimpinan Kelompok Tani (X1) terhadap Produktivitas
Kelompok (Y1) memiliki pengaruh yang negatif namun hasilnya tidak signifikan.
Alasannya kenapa seperti itu, disebabkan karena dapat dilihat dari sebuah
pernyataan yang telah dibuat dan didapatkan hasilnya dilapangan bahwa petani-
petani yang menjadi sampel mengatakan bahwa kepemimpinan kelompok tani
ditempat penelitian hanyalah sebagai formalitas saja tidak benar-benar menjadi
seorang pemimin, dan juga ketua kelompok disana tidak mementingkan apakah
produktifitas kelompok tersebut berkembang apa tidak, maka dari itu faktor
kepemimpinan terhadap produktivitas kelompok mendapatkan pengaruh yang
negatif dan tidak signifikan.
Pengaruh Kepemimpinan Kelompok Tani (X1) Terhadap Kepuasan Anggota
Kelompok (Y2)
Sampel Asli (O) bernilai 0,087. Artinya bahwa Kepemimpinan Kelompok
Tani (X1) terhadap Kepuasan Anggota Kelompok (Y2)memiliki nilai sebesar
0,087 yang menunjukkan pengaruh yang positf.Kepemimpinan Kelompok Tani
(X1) berpengaruh positif terhadap Kepuasan Anggota Kelompok (Y2)
yangartinya semakin baik Kepemimpinan Kelompok Tani (X1) maka Kepuasan
Anggota Kelompok (Y2) akan semakin meningkat.
P Values bernilai 0,637. P Values digunakan untuk melihat pengaruh
signifikansi Kepemimpinan Kelompok Tani (X1) terhadap Kepuasan Anggota
Kelompok (Y2) sebesar 0,637. 0,637 menunjukkan bahwa nilai tidak signifikan.
60
xi
Artinya bahwa Kepemimpinan Kelompok Tani (X1) terhadap Kepuasan Anggota
Kelompok (Y2) memiliki pengaruh yang positif namun hasilnya tidak
signifikan.Kenapa demikian, disebabkan karena dapat dilihat dari sebuah
pernyataan yang telah dibuat dan didapatkan hasilnya dilapangan bahwa ada
beberapa petani yang mengatakan bahwa kepemimpinan kelompok diakui ada
oleh beberapa petani dan banyak yang mengatakan bahwa kepemimpinan
kelompok tani hanya formalitas saja maka dari itu banyak kelompok tidak merasa
puas berada didalam suatu kelompok karena mereka menganggap pemimpin biasa
saja, tidak berperan sama sekali dalam kelompok, cukup bangga dalam kelompok,
dan juga kelompok cukup maju, maka dari itu kepuasan terhadap anggota
kelompok sangat rendah karena di sebabkan kepemimpinan kelompok yang
formalitas saja, dan dapat dilihat dari pernyataan yang telah di jelaskan di atas
maka dapat dilihat bahwa kupuasan kelompok memiliki hasil yang tidak
signifikan.
Pengaruh Kepemimpinan Kelompok Tani (X1) Terhadap Semangat
Kelompok Tani (Y3)
Sampel Asli (O) bernilai -0,012. Artinya bahwa Kepemimpinan Kelompok
Tani (X1) terhadap Semangat Kelompok Tani (Y3)memiliki nilai sebesar -0,012
yang menunjukkan pengaruh yang negatif.Kepemimpinan Kelompok Tani (X1)
berpengaruh negatif terhadap Semangat Kelompok Tani (Y3) yangartinya
semakin baik Kepemimpinan Kelompok Tani (X1) maka Semangat Kelompok
Tani (Y3) akan menurun.
P Values bernilai 0,894. P Values digunakan untuk melihat pengaruh
signifikansi Kepemimpinan Kelompok Tani (X1) terhadap Semangat Kelompok
61
xi
Tani (Y3) sebesar 0,894. 0,894 menunjukkan bahwa nilai tidak signifikan. Artinya
bahwa Kepemimpinan Kelompok Tani (X1) terhadap Semangat Kelompok Tani
(Y3) memiliki pengaruh yang negatif namun hasilnya tidak signifikan. Kenapa
hasilnya seperti itu, disebabkan karena dapat dilihat dari sebuah pernyataan yang
telah dibuat dan didapatkan hasilnya dilapangan bahwa petani-petani yang
menjadi sampel mengatakan bahwa kepemimpinan kelompok tani ditempat
penelitian hanyalah sebagai formalitas saja tidak benar-benar menjadi seorang
pemimpin. Maka dari itu semangat anggota kelompok tidak ada karena pemimpin
kelompok tidak memberikan semangat terhadap anggota kelompoknya
dikarenakan pemimpin kelompok hanyalah formalitas dan tidak beneran ada
dalam suatu organisasi atau kelompok. Dengan kepemimpinan seperti itu maka
anggota kelompok tidak semangat untuk hadir dalam pertemuan kelompok, hanya
sekedar cukup semangat dalam menjalankan kegiatan yang diberikan pemimpin
kelompok, maka dapat dilihat dari penjelasan diatas bahwa semangat kelompok
tani mendapatkan hasil yang tidak signifikan terhadak kepemimpinan kelompok
tani.
Pengaruh Kehomogenan Kelompok Tani (X2) Terhadap Produktivitas
Kelompok (Y1)
Sampel Asli (O) bernilai 0,232. Artinya bahwa Kehomogenan Kelompok
Tani (X2) terhadap Produktifitas Kelompok (Y1)memiliki nilai sebesar 0,232
yang menunjukkan pengaruh yang positf.Kehomogenan Kelompok Tani (X2)
berpengaruh positif terhadap Produktifitas Kelompok (Y1) yangartinya semakin
baik Kehomogenan Kelompok Tani (X2) maka Produktifitas Kelompok (Y1)
akan semakin meningkat.
62
xi
P Values bernilai 0,075. P Values digunakan untuk melihat pengaruh
signifikansi Kehomogenan Kelompok Tani (X2) terhadap Produktifitas Kelompok
(Y1) sebesar 0,075. 0,075 menunjukkan bahwa nilai tidak signifikan. Artinya
bahwa Kehomogenan Kelompok Tani (X2) terhadap Produktifitas Kelompok
(Y1) memiliki pengaruh yang positif namun hasilnya tidak signifikan. Kenapa
hasilnya seperti itu, karena dapat kita liahat dari sebuah pernyataan yang telah
dibuat dan didapatkan langsung hasilnya dari lapangan bahwa petani sampel
menjawab pernyataan pada variabel kehomogenan kelompok tani dengan
indikator distribusi umur petani di daerah penelitian memiliki dua golongan umur
yaitu tua dan dewasa, distribusi pendidikan anggota kelompok lebih banyak
lulusan SD dan SLTP, juga anggota kurang melakukan pertemuan,dengan
demikian dapat kita lihat bahwa kehomogenan kelompok tani tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kelompok karena untuk memiliki
pengaruh yang signifikan, variabel kehomogenan kekompok terhadap
produktivitas kelompk anggota harus sering melakukan sebuah pertemuan dan
juga harus memiliki tiga golongan umur yaitu muda, dewas, dan tua dengan
demikian maka, dengan adanya itu, informasi yang didapat lebih lengkap dan
teknologi lebih maju dan juga selalu berhasil dan tercapai suatu produktivitas
yang diinginkan.
Pengaruh Kehomogenan Kelompok Tani (X2) Terhadap Kepuasan Anggota
Kelompok (Y2)
Sampel Asli (O) bernilai 0,198. Artinya bahwa Kehomogenan Kelompok
Tani (X2) terhadap Kepuasan Anggota Kelompok (Y2)memiliki nilai sebesar
0,198 yang menunjukkan pengaruh yang positf.Kehomogenan Kelompok Tani
63
xi
(X2) berpengaruh positif terhadap Kepuasan Anggota Kelompok (Y2)
yangartinya semakin baik Kehomogenan Kelompok Tani (X2) maka Kepuasan
Anggot Kelompok (Y2) akan semakin meningkat.
P Values bernilai 0,276. P Values digunakan untuk melihat pengaruh
signifikansi Kehomogenan Kelompok Tani (X2) terhadap Kepuasan Anggota
Kelompok (Y2) sebesar 0,276. 0,276 menunjukkan bahwa nilai tidak signifikan.
Artinya bahwa Kehomogenan Kelompok Tani (X2) terhadap Kepuasan Anggota
Kelompok (Y2) memiliki pengaruh yang positif namun hasilnya tidak signifikan.
Kenapa hasilnya tidak signifikan, dapat kita lihat dari sebuah pernyataan yang
dibuat dan didapat di lapangan bawah banyak petani sampel di lapangan banyak
memilih jawaban rendah dibandingkn dengan jawaban tinggi, dari variabel
kehomogenan kelompok tani banyak yang menjawab pernyataan yang rendah
dibandingkan dengan jawaban tinggi sedangkan dari variabel kepuasan anggota
kelompok banyak menjawab pernyataan yang memiliki jawaban tinggi dari pada
jawaban rendah, dari situlah makanya didapatkan hasil yang tidak signifikan.
Pengaruh Kehomogenan Kelompok Tani (X2) Terhadap Semangat Kelomok
Tani (Y3)
Sampel Asli (O) bernilai -0,271. Artinya bahwa Kehomogenan Kelompok
Tani (X2) terhadap Semangat Kelompok Tani (Y3)memiliki nilai sebesar -0,271
yang menunjukkan pengaruh yang negatif.Kehomogenan Kelompok Tani (X2)
berpengaruh negatif terhadap Semangat Kelompok Tani (Y3) yangartinya
semakin baik Kehomogenan Kelompok Tani (X2) maka Semangat Kelompok
Tani (Y3) akan menurun.
64
xi
P Values bernilai 0,009. P Values digunakan untuk melihat pengaruh
signifikansi Kehomogenan Kelompok Tani (X2) terhadap Semangat Kelompok
Tani (Y3) sebesar 0,009. 0,009 menunjukkan bahwa nilai signifikan. Artinya
bahwa Kehomogenan Kelompok Tani (X2) terhadap Semangat Kelompok Tani
(Y3) memiliki pengaruh yang negatif namun hasilnya signifikan.
Pengaruh Waktu Pertemuan Kelompok Tani (X3) Terhadap Produktivitas
Kelompok (Y1)
Sampel Asli (O) bernilai -0,093. Artinya bahwa Waktu Pertemuan
Kelompok Tani (X3) terhadap Produktifitas Kelompok (Y1)memiliki nilai sebesar
-0,093 yang menunjukkan pengaruh yang negatif.Waktu Pertemuan Kelompok
Tani (X3) berpengaruh negatif terhadap Produktifitas Kelompok (Y1) yangartinya
semakin baik Waktu Pertemuan Kelompok Tani (X3) maka Produktifitas
Kelompok (Y1) akan menurun.
P Values bernilai 0,341. P Values digunakan untuk melihat pengaruh
signifikansi Waktu Pertemuan Kelompok Tani (X3) terhadap Produktifitas
Kelompok (Y1) sebesar 0,341. 0,341 menunjukkan bahwa nilai tidak signifikan.
Artinya bahwa Waktu Pertemuan Kelompok Tani (X3) terhadap Produktifitas
Kelompok (Y1) memiliki pengaruh yang negatif namun hasilnya tidak signifikan.
Kenapa hasilnya tidak signifikan, dapat kita lihat dari sebuah pernyataan yang
dibuat dan didapatkan di lapangan, bahwa petani sampel menjawab kurangnya
waktu untuk melakukan pertemuan dalam seminggu sekali dan waktu tidak
ditentukan oleh jadwal kegiatan makanya tidak bisa mencapai suatu produktifitas
yang baik karena untuk mencapai suatu produktifitas kita butuh informasi yang
65
xi
lebih banyak lagi dari pihak lain atau antara sesama anggota lainnya dari situ
makanya dapat kita lihat hasilnya negatif dan tidak signifikan.
Pengaruh Waktu Pertemuan Kelompok Tani (X3) Terhadap Kepuasan
Anggota Kelompok (Y2)
Sampel Asli (O) bernilai -0,246. Artinya bahwa Waktu Pertemuan
Kelompok Tani (X3) terhadap Kepuasan Anggota Kelompok (Y2)memiliki nilai
sebesar -0,246 yang menunjukkan pengaruh yang negatif.Waktu Pertemuan
Kelompok Tani (X3) berpengaruh negatif terhadap Kepuasan Anggota Kelompok
(Y2) yangartinya semakin baik Waktu Pertemuan Kelompok Tani (X3) maka
Kepuasan Anggot Kelompok (Y2) akan menurun.
P Values bernilai 0,129. P Values digunakan untuk melihat pengaruh
signifikansi Waktu Pertemuan Kelompok Tani (X3) terhadap Kepuasan Anggota
Kelompok (Y2) sebesar 0,129. 0,129 menunjukkan bahwa nilai tidak signifikan.
Artinya bahwa Waktu Pertemuan Kelompok Tani (X3) terhadap Kepuasan
Anggota Kelompok (Y2) memiliki pengaruh yang negatif namun hasilnya tidak
signifikan. Kenapa hasilnya tidak signifikan, dapat kita lihat dari sebuah
pernyataan yang dibuat dan didapatkan di lapangan, bahwa petani sampel
menjawab kurangnya waktu untuk melakukan pertemuan dalam seminggu sekali
dan waktu tidak ditentukan oleh jadwal kegiatan dari situlah anggota kadang-
kadang merasa tidak puas berperan dalamkelompok dan juga anggota cukup
sekedar bangga dalam suatu kelompok tersebu karena waktu pertemuan jarang
dibuat dalam seminggu sekali makanya kepuasan anggota cukup sekedar bangga
dalam suatu kelompok, makanya dapat kita lihat hasilnya negatif dan tidak
signifikan.
66
xi
Pengaruh Waktu Pertemuan Kelompok Tani (X3) Terhadap Semangat
Kelomok Tani (Y3)
Sampel Asli (O) bernilai -0,149. Artinya bahwa Waktu Pertemuan
Kelompok Tani (X3) terhadap Semangat Kelompok Tani (Y3)memiliki nilai
sebesar -0,149 yang menunjukkan pengaruh yang negatif.Waktu Pertemuan
Kelompok Tani (X3) berpengaruh negatif terhadap Semangat Kelompok Tani
(Y3) yangartinya semakin baik Waktu Pertemuan Kelompok Tani (X3) maka
Semangat Kelompok Tani (Y3) akan menurun.
P Values bernilai 0,137. P Values digunakan untuk melihat pengaruh
signifikansi Waktu Pertemuan Kelompok Tani (X3) terhadap Semangat
Kelompok Tani (Y3) sebesar 0,137. 0,137 menunjukkan bahwa nilai tidak
signifikan. Artinya bahwa Waktu Pertemuan Kelompok Tani (X3) terhadap
Semangat Kelompok Tani (Y3) memiliki pengaruh yang negatif namun hasilnya
tidak signifikan. Kenapa hasilnya tidak signifikan, dapat kita lihat dari sebuah
pernyataan yang dibuat dan didapatkan di lapangan, bahwa petani sampel
menjawab kurangnya waktu untuk melakukan pertemuan dalam seminggu sekali
dan waktu tidak ditentukan oleh jadwal kegiatan dari situlah petani merasa cukup
merasa semangat untuk hadir dalam pertemuan dan cukup semangat menjalankan
kegiatan yang diberikan, maka darisitu hasilnya negatif dan tidak signifikan.
Pengaruh Fungsi Tugas (X4) Terhadap Produktivitas Kelompok (Y1)
Sampel Asli (O) bernilai -0,059. Artinya bahwa Fungsi Tugas (X4)
terhadap Produktifitas Kelompok (Y1)memiliki nilai sebesar -0,059 yang
menunjukkan pengaruh yang negatif.Fungsi Tugas (X4) berpengaruh negatif
67
xi
terhadap Produktifitas Kelompok (Y1) yangartinya semakin baik Fungsi Tugas
(X4) maka Produktifitas Kelompok (Y1) akan menurun.
P Values bernilai 0,393. P Values digunakan untuk melihat pengaruh
signifikansi Fungsi Tugas (X4) terhadap Produktifitas Kelompok (Y1) sebesar
0,393. 0,393 menunjukkan bahwa nilai tidak signifikan. Artinya bahwa Fungsi
Tugas (X4) terhadap Produktifitas Kelompok (Y1) memiliki pengaruh yang
negatif namun hasilnya tidak signifikan. Kenapa hasilnya tidak signifikan, dapat
kita lihat dari sebuah pernyataan yang dibuat dan didapat dilapangan bahwa
pernyataan yang telah dibuat dan ditanyakan kepada petani yang memiliki
jawaban rendah lebih banyak dari pada jawaban tinggi. Fungsi tugas yang
diberikan oleh anggota pada daerah penelitian lebih memiliki banyak jawaban
rendah dibandingkan dengan produktifitas kelompok jadi funsi tugas tidak dapat
membuat produktifitas kelompok menjadi baik, makanya hasil yang didapatkan
negatif dan tidak signifikan.
Pengaruh Fungsi Tugas (X4) Terhadap Kepuasan Anggota Kelompok (Y2)
Sampel Asli (O) bernilai -0,114. Artinya bahwa Fungsi Tugas (X4)
terhadap Kepuasan Anggota Kelompok (Y2)memiliki nilai sebesar -0,114 yang
menunjukkan pengaruh yang negatif.Fungsi Tugas (X4) berpengaruh
negatifterhadap Kepuasan Anggota Kelompok (Y2) yangartinya semakin baik
Fungsi Tugas (X4) maka Kepuasan Anggot Kelompok (Y2) akan menurun.
P Values bernilai 0,478. P Values digunakan untuk melihat pengaruh
signifikansi Fungsi Tugas (X4) terhadap Kepuasan Anggota Kelompok (Y2)
sebesar 0,465. 0,465 menunjukkan bahwa nilai tidak signifikan. Artinya bahwa
Fungsi Tugas (X4) terhadap Kepuasan Anggota Kelompok (Y2) memiliki
68
xi
pengaruh yang negatif namun hasilnya tidak signifikan. Kenapa hasilnya tidak
signifikan, dapat kita lihat dari sebuah pernyataan yang dibuat dan didapat
dilapangan bahwa pernyataan yang telah dibuat dan ditanyakan kepada petani
yang memiliki jawaban rendah lebih banyak dari pada jawaban tinggi. Fungsi
tugas yang diberikan oleh anggota pada daerah penelitian lebih memiliki banyak
jawaban rendah dibandingkan dengan kepuasan anggota jadi funsi tugas tidak
dapat membuat kepuasan anggota kelompok menjadi lebih puas, makanya hasil
yang didapatkan negatif dan tidak signifikan.
Pengaruh Fungsi Tugas (X4) Terhadap Semangat Kelomok Tani (Y3)
Sampel Asli (O) bernilai 0,798. Artinya bahwa Fungsi Tugas (X4)
terhadap Semangat Kelompok Tani (Y3)memiliki nilai sebesar 0,796 yang
menunjukkan pengaruh yang positif.Fungsi Tugas (X4) berpengaruh
positifterhadap Semangat Kelompok Tani (Y3) yangartinya semakin baik Fungsi
Tugas (X4) maka Semangat Kelompok Tani (Y3) akan semakin meningkat.
P Values bernilai 0,000. P Values digunakan untuk melihat pengaruh
signifikansi FungsiTugas (X4) terhadap Semangat Kelompok Tani (Y3) sebesar
0,000. 0,000 menunjukkan bahwa nilai signifikan. Artinya bahwa Fungsi Tugas
(X4) terhadap Semangat Kelompok Tani (Y3) memiliki pengaruh yang positif dan
hasilnya signifikan.
Pengaruh Penguasaan Materi Penyuluhan (X5) Terhadap Produktivitas
Kelompok (Y1)
Sampel Asli (O) bernilai 0,877. Artinya bahwa Penguasaan Materi
Penyuluhan (X5) terhadap Produktifitas Kelompok (Y1)memiliki nilai sebesar
0,877 yang menunjukkan pengaruh yang positif.Penguasaan Materi Penyuluhan
69
xi
(X5) berpengaruh positif terhadap Produktifitas Kelompok (Y1) yangartinya
semakin baik Penguasaan Materi Penyuluhan (X5) maka Produktifitas Kelompok
(Y1) akan semakin meningkat.
P Values bernilai 0,000. P Values digunakan untuk melihat pengaruh
signifikansi Penguasaan Materi Penyuluhan (X5) terhadap Produktifitas
Kelompok (Y1) sebesar 0,000. 0,000 menunjukkan bahwa nilai signifikan.
Artinya bahwa Penguasaan Materi Penyuluhan (X5) terhadap Produktifitas
Kelompok (Y1) memiliki pengaruh yang positif dan hasilnya signifikan.
Pengaruh Penguasaan Materi Penyuluhan (X5) Terhadap Kepuasan
Anggota Kelompok (Y2)
Sampel Asli (O) bernilai 0,953. Artinya bahwa Penguasaan Materi
Penyuluhan (X5) terhadap Kepuasan Anggota Kelompok (Y2)memiliki nilai
sebesar 0,953 yang menunjukkan pengaruh yang positif.Penguasaan Materi
Penyuluhan (X5) berpengaruh positifterhadap Kepuasan Anggota Kelompok
(Y2) yangartinya semakin baik Penguasaan Materi Penyuluhan (X5) maka
Kepuasan Anggot Kelompok (Y2) akan semakin meningkat.
P Values bernilai 0,001. P Values digunakan untuk melihat pengaruh
signifikansi Penguasaan Materi Penyuluhan (X5) terhadap Kepuasan Anggota
Kelompok (Y2) sebesar 0,001. 0,001 menunjukkan bahwa nilai signifikan.
Artinya bahwa Penguasaan Materi Penyuluhan (X5) terhadap Kepuasan Anggota
Kelompok (Y2) memiliki pengaruh yang positif dan hasilnya signifikan.
70
xi
Pengaruh Penguasaan Materi Penyuluhan (X5) Terhadap Semangat
Kelomok Tani (Y3)
Sampel Asli (O) bernilai -0,125. Artinya bahwa Penguasaan Materi
Penyuluhan (X5) terhadap Semangat Kelompok Tani (Y3)memiliki nilai sebesar -
0,125 yang menunjukkan pengaruh yang negatif.Penguasaan Materi Penyuluhan
(X5) berpengaruh negatif terhadap Semangat Kelompok Tani (Y3) yangartinya
semakin baik Penguasaan Materi Penyuluhan (X5) maka Semangat Kelompok
Tani (Y3) akan menurun.
P Values bernilai 0,237. P Values digunakan untuk melihat pengaruh
signifikansi Penguasaan Materi Penyuluhan (X5) terhadap Semangat Kelompok
Tani (Y3) sebesar 0,237. 0,237 menunjukkan bahwa nilai tidak signifikan.
Artinya bahwa Penguasaan Materi Penyuluhan (X5) terhadap Semangat
Kelompok Tani (Y3) memiliki pengaruh yang negatif namun hasilnya tidak
signifikan. Kenapa hasilnya tidak signifikan, dapat kita lihat dari sebuah
pernyataan yang dibuat dan didapat dilapangan bahwa pernyataan yang telah
dibuat dan ditanyakan kepada petani yang memiliki jawaban rendah lebih banyak
dari pada jawaban tinggi. Penguasaan penyuluh untuk memberikan materi sudah
baik, penyuluh sudah menyampaikan matari sesuai keluhan kelompok tani tetapi
Semangat kelompok untuk hadir dalam pertemuan itu kurang karena mereka tidak
tahu kapan melaksanakan suatu pertemuan jadi dari situ dapat kita lihat bahwa
semangat untuk hadir tidak ada karena tidak tau kapan jadwal untuk melakukan
pertemuan makanya penguasaan materi penyuluhan terhadap semangat kelompok
tidak memiliki pengaruh yang tidak siknifikan dikarenakan tidak tahu kapan
penyuluh melakunan pertemuan dan menyampaikan materinya.
71
xi
Tabel 25. Rehapitulasi Hasil dari Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektifitas
Kelompok Tani.
Variabel Faktor-Faktor
apa yang Mempengaruhi
Efektifitas Kelompok
Tani
Sampel Asli (O) Positif
atau negatif di Setiap
Variabel
P Values Signifikan atau
Tidak Signifikan di
Setiap Variabel
- Kepemimpinan
Kelompok Tani (X1)
Terhadap Produktifitas
Kelompok (Y1)
- Kepemimpinan
Kelompok Tani (X1)
Terhadap Kepuasan
Anggota Kelompok
(Y2)
- Kepemimpinan
Kelompok Tani (X1)
Terhadap Semangat
Kelompok Tani (Y3)
-0,084 (Negatif)
0,087 (Positif)
-0,012 (Negatif)
0,359 (Tidak
Signifikan)
0,637 (Tidak
Signifikan)
0,894 (Tidak
Signifikan)
- Kehomogenan
Kelompok Tani (X2)
Terhadap Prodoktifitas
Kelompok (Y1)
- Kehomogenan
Kelompok Tani (X2)
Terhadap Kepuasan
Anggota Kelompok
0,232 (Positif)
0,198 (Positif)
0,075 (Tidak
Signifikan)
0,276 (Tidak
Signifikan)
72
xi
(Y2)
- Kehomogenan
Kelompok Tani (X2)
Terhadap Semangat
Kelompok Tani (Y3)
0,271 (Negatif)
0,009 (Signifikan)
- Waktu Pertemuan
Kelompok Tani (X3)
Terhadap Produktifitas
Kelompok (Y1)
- Waktu Pertemuan
Kelompok Tani (X3)
Terhadap Kepuasan
Anggota Kelompok
(Y2)
- Waktu Pertemuan
Kelompok Tani (X3)
Terhadap Semangat
Kelompok Tani (Y3)
-0,093 (Negatif)
-0,246 (Negatif)
-0,149 (Negatif)
0,341 (Tidak
Signifikan)
0,129 (Tidak
Signifikan)
0,137 (Tidak
Signifikan)
- Fungsi Tugas (X4)
Terhadap Produktifitas
Kelompok (Y1)
- Fungsi Tugas (X4)
Terhadap Kepuasan
Anggota Kelompok
(Y2)
-0,059 (Negatif)
-0,114 (Negatif)
0,393 (Tidak
Signifikan)
0,465 (Tidak
Signifikan)
73
xi
- Fungsi Tugas (X4)
Terhadap Semangat
Kelompok Tani (Y3)
0,798 (Positif) 0,000 (Signifikan)
- Penguasaan Materi
Penyuluhan (X5)
Terhadap Produktifitas
Kelompok (Y1)
- Penguasaan Materi
Penyuluhan (X5)
Terhadap Kepuasan
Anggota Kelomok (Y2)
- Penguasaan Materi
Penyuluhan (X5)
Terhadap Semangat
Kelompok Tani (Y3)
0,877 (Positif)
0,953 (Positif)
-0,125 (Negatif)
0,000 (Signifikan)
0,001 (Signifikan)
0,237 (Tidak
Signifikan)
Dari Tabel 26 dapat diketahui bahwa Faktor yang paling mempengaruhi
Efektifitas Kelompok Tani yaitu pada faktor variabel Penguasaan Materi
Penyuluhan (X5) terhadap Produktifitas Kelompok (Y1) yang memiliki nilai asli
(O) 0,877 dan P Values 0,000 yang artinya variabel tersebut memiliki pengaruh
yang pasitif dan hasilnya signifikan, variabel tersebut lah yang paling
mempengaruhi efektifitas kelompok tani dari variabel-variabel lainnya. Karena
variabel penguasaan materi penyuluhan sangat berpengaruh terhadap produktifitas
kelompok, dengan penyuluh memberikan materi-materinya terhadap semua
anggota maka akan membuat produktifitas menjadi baik dan bisa menaikan hasil
pendapatan.
74
xi
KESIMPILAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Tingkat efektifitas kelompok tani padi sawah di daerah penelitian dari
indikator variabel (A) Produktifitas Kelompok dengan indeks skor
jawaban yakni sebesar 82,67% berada pada interval skor jawaban tinggi,
dari indikator variabel (B) Kepuasan Anggota Kelompok dengan indeks
skor jawaban yakni sebesar 81,17% berada pada interval skor jawaban
tinggi, serta dari indikator variabel (C) Semangat Kelompok Tani dengan
indeks skor jawaban yakni sebesar 85,83% berada pada interval skor
jawaban tinggi. Dari ke tiga variabel tersebut variabel Semangat
Kelompok Tani lah yang memiliki nilai paling tertinggi dari setiap
variabel lainnya
2. Dari Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektifitas Kelompok Tani ada 15
faktor variabel danada 4 faktktor Variabel yang berpengaruhi
signifikanantara lain yaitu variabel Kehomogenan kelompok tani (X2)
terhadap Semangat kelompok Tani (Y3) yang memiliki nilai asli (O) 0,271
dan P Values 0,009, Variabel Fungsi tugas (X4) terhadap Semangat
kelompok tani (Y3) memiliki nilai asli (O) 0,798 dan P values 0,000,
Variabel Penguasaan materi penyuluhan (X5) terhadap Peroduktifitas
kelompok (Y1) memiliki nilai asli (O) 0,877 dan P Values 0,000, dan
variabel Penguasaan materi penyuluhan (X5) terhadap kepuasan anggota
kelompok (Y2) memiliki ninail asli (O) 0,953 dan P Values 0,001. Dan
sisanya ada 11 variabel yang tidak berpengaruh signifikan.
75
xi
Saran
Dari hasil penelitian ini dapat kita buat saran atau disarankan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Kepada pemerintah diharapkan dapat membuat peraturan daerah atau
kebijakan daerah tentang meningkatkan teknologi pertanian yang
moderen atau maju agar petani dapat menjadi sejahtera.
2. Kepada petani diharapkam agar lebih sering melakukan pertemuan-
pertemuan supaya bisa mendapatkan informasi dan bertukar pemikitan
tentang bagai mana melakukan peroses bercocok tanam padi yang baik
dan benar.
3. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti bagai mana
perkembangan teknologi pertanian di daerah penelitian.
76
xi
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Santoso. 2008. Analisis Efektivitas Kelompok Tani Hamparan Di
Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten. Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Andi,dkk. 2015. Budidaya Padi Pada Lahan Marjinal Kiat Meningkatkan Produksi
Padi. Yogyakarta. CV. ANDI OFFSET.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka.Cipta.
Jakarta.
Badan Pusat Statistik. 2018. Kecamatan Teluk Mengkudu Dakam Angka 2018.
Badan Pusat Statistik. Kabupaten Serdang Bedagai.
Departemen Pertanian. 2007. Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 237/ Kpts/
OT.160/4/2007/ Tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Tani, dan
Gabungan Kelompok Tani.
Daniel, M, Darmawati. 2006. Pra Participatory Rural Appraisal Pendekatan
Efektif Mendukung Penerapan Penyuluhan Partisipatif dalam Upaya
Percepatan Pembangunan Pertanian. PT Bumi Aksara. Jakarta.
Doni, Pranata. 2017. Keefektifan Kelompok Tani Padi Sawah Di Kecamatan
Sukoharjo Kabupaten Pringsewu. Universitas Lampung.
Intan, dkk. 2017. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Sawah
Menjadi Tambak di Desa Beurawang Kecamatan Jeumpa Kabupaten
Bireuen. Jurnl S. Pertanian. Vol. 1, No 2.
Kanisius. 2013. Penyuluhan Pertanian. Kanisius.Yogyakarta.
Kuncoro, Mudrajad. 2013. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Erlangga:
Jakarta
Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: Akademi
Manajemen Perusahaan YKPN.
Mardikanto, T. 1992. Penyuluhan pembangunan pertanian. Sebelas Maret
Universitas Press. Surakarta.
Morisssan dkk. 2012. Metode Penelitian Survei. Kencana: Jakarta
Nikamatullah, D. 1995. Kontribusi Penyuluhan Pertanian Lapangan (PPL)
Terhadap Keefektifan Kelompok Tani dalam Kegiatan Penyuluhan di
Rawa Sragi Lampung Selatan.Jurnal Sosial Ekonomika.Vol 1 No 1.
77
xi
(Permentan) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 82 Tahun 20013 Tentang
Pedoman Pembinaan Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani.
BKP5K Kabupaten Bogor(ID)
Prawirosentono. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia: Kebijakan Kinerja
Karyawan Kiat-Kiat Membangun Organisasi Kompetitif Menjelang
Perdagangan Bebas Dunia. BPFE.Yogyakarta.
Purwaningsi, Y. 2008. Ketahanan Pangan: Situasi, Permasalahan, Kebijakan, dan
Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol. 9.No. 1.
Putrianti, G. 2012. Semangat Kerja Ditinjau Dari Kohesivitas Kelompok Kerja
Pada Mitra Pemasaran di KSB Regional V Yogyakarta.Jurnal
SPIRITS.Vol. 3.No. 1.ISSN 2087-7641.
Raharjo, dkk. 2006. Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan
Kerja, Komitmen Organisasi dan Kinerja Karyawan (Studi Empiris Pada
Departemen Agama Kabupaten Kendal dan Departemen Agama Kota
Semarang). Jurnal Studi Manajemen & Organisasi.Vol. 3.No.2.
Rianse, dkk.2009. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi (Teori Aplikasi).
Penerbit: CV.ALFABETA. Bandung.
Rismayadi, B. 2015. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan
(Studi Kasus Pada CV Mitra Bersama Lestari Tahun 2014). Jurnal
Manajemen & Bisnis.Vol. 1.No. 1 ISSN 2528-0597.
Rivai. 2004. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. PT Raja Grafindo Persaca.
Jakarta.
Sandra, dkk. 2013. Manajemen Waktu, Efikasi-Diri dan Prokrastinasi. Jurnal
Pisikologi Indonesia.Vol. 2.No.3.
Stephen P. Robbins dan Timothy A Judge. 2009. Organizational Bahavior,
Fourteenth Edition. New Jersey: Pearson.
Subejo, dkk. 2014. Peranan Kelompok Tani Dalam Penerapan Sri (System Of Rice
Intensification) di Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Jurnal
Agro Ekonomi. Vol. 24.No.1.
Sudarmanto. 2005. Analisis Linier Berganda dengan SPSS. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Alfabeta. Bandung.
Suhardiyono, L. 1992. Penyuluhan: Petunjuk Bagi Penyuluh Pertanian.
Erlangga.PT. Gelora Aksara Pratama.
78
xi
Lampiran 1. Kuisioner Penelitian
KUISIONER PENELITIAN
TINGKAT EFEKTIFITAS KELOMPOK TANI
PADI SAWAH (Oryza sativa)
(Studi Kasus: Gapoktan Sri Rezeki, Desa Pasar Baru, Kecamatan
Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai)
Pengantar
Dalam rangka penyusunan skripsi pada Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Sumatra Utara, saya bermaksut untuk mengambil informasi
kepada Bapak/Ibu terkait dengan judul Penelitian saya. Oleh karena itu saya
memohon bantuan Bapak/Ibu untuk dapat membantu dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang telah saya susun sesuai dengan kondisi dan
kenyataan yang Bapak/Ibu rasakan. Atas bantuan dan partisipasi Bapak/Ibu saya
ucapkan terimakasi.
Hormat Saya
Muhammad Suyudi
1504300090
I. KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. Nama :
2. Pekerjaan Utama :
3. Pekerjaan sampingan :
4. Umur :
5. Jenis Kelamin :
6. Pendidikan Terakhir :
7. Jabatan Di Kelompok tani :
8. Kepemilikan Lahan :*Milik Sendiri *Sewa *Bagi Hasil
9. Luas lahan :*Ha *Rante
10. Nama kelompok tani :
11. Jumlah Anggota Keluarga :
12. Usahatani yang dilakukan :
79
xi
13. Lama bertani Padi :
14. Produksi Padi : Kg
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda (X) pada Huruf A, B, Dan C Pada kolom yang
sudah disediakan
II. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektifitas Kelompok Tani
No Pertanyaan Keterangan
1 Kepemimpinan Kelompok Tani
1. Keberadaan pimpinan dalam kelompok A. Diakui, dihormati, dan
mudah dihubungi oleh
anggota
B. Diakui, dihormati, dan
agaksulit dihubungi oleh
anggota
C. Hanya formalitas saja
2. Peran pemimpin dalam kelompok A. Pemimpin mempunyai
kedudukan dan kemampuan
untuk mengendalikan
anggota
B. pemimpin hanya
mempunyai kedudukan saja
C. Pemimpin tidak mempunyai
kemampuan untuk
mengendalikan anggota
3. Gaya kepemimpinan A. Demokratis jika pemimpin
mengajak anggota untuk
memutuskan tujuan
kelompok
B. Iaissez faire, jika pemimpin
menyerahkan semua tujuan/
kegiatan pada anggota
C. Otoriter, jika pemimpin
memutuskan sendiri semua
tujuan kelompok
80
xi
2 Kehomogenan Kelompok Tani
1. Distribusi umur anggota kelompok tani
terdiri dari golongan umur muda (≤ 30
thn), dewasa (31-51 thn), dan tua (> 50
thn)
A. Terdiri dari satu golongan
umur
B. Terdiri dari dua golongan
umur
C. Terdiri dari tiga golongan
umur
2. Distribusi pendidikan formal anggota
kelompok tani
A. Lulusan ≥ SLTA
B. Lulusan ≥ SLTP
C. ≤ Lulusan SD, dan ≥
Lulusan SLTP
3. Pendidikan informal (penyuluhan
pertanian) anggota kelompok tani
A. 2-3 kali/bulan
B. 1 kali/bulan
C. Tidak pernah ikut
penyuluhan pertanian
4. Lama pengalaman berusaha tani A. > 20 tahun
B. 5-19 tahun
C. < 5 tahun
3 Waktu pertemuan kelompok tani
1. Frekuensi pertemuan dalam 1 x musim
tanam
A. > 3 X
B. 1-3 X
C. < 1 X
2. Kesesuaian waktu pertemuan dengan
waktu senggang anggota
A. Selalu disesuaikan dengan
waktu senggang anggota
B. Kadang-kadang disesuaikan
waktu senggang anggota
C. Tidak disesuaikan waktu
senggang anggota
4 Fungsi tugas
1. Memberikan informasi A. Cepat memberikan
informasi kepada anggota
B. Lambat memberikan
informasi kepada anggota
C. Tidak ada memberikan
81
xi
informasi kepada anggota
2. Menyelenggarakan koordinasi A. Selalu melakukan koordinasi
kepada anggota
B. Kadang-kadang
melakukankoordinasi
kepada anggota
C. Tidak pernah melakukan
koordinasi kepada anggota
3. Kemampuan kelompok tani untuk
mengumpulkan anggotanya dalam
kegiatan
A. Jika semua anggota
terkumpul
B. Jika hanya sebagian anggota
yang terkumpul
C. Jika tidak ada anggota yang
dapat dikumpulkan
4. Dukungan kelompok tani terhadap
anggotanya dalam kegiatan kelompok
tani
A. Selalu memberikan
dukungan
B. Jarang memberikan
dukungan
C. Tidak pernah memberikan
dukungan
5 Penguasaan materi penyuluhan
1. Kemanfaatan materi sesuai dengan
kebutuhan petani
A. Sangat bermanfaat materi
penyuluhan terhadap petani
B. Kurang bermanfaat materi
penyuluhan terhadap petani
C. Tidak bermanfaat materi
penyuluhan terhadap petani
2. Cara penyampaian materi A. Terampil dengan suara yang
dapat didengar dengan jelas
B. Cukup terampil dengan
suara yang jelas
C. Tidak terampil dengan suara
yang tidak jelas
3. Melakukan metode percontohan A. Dapat melakukan metode
percontohan
82
xi
B. Dapat melakukan metode
percontohan dengan benar
tapi kadang masih ada yang
salah
C. Tidak dapat melakukan
metode percontohan dengan
benar
III. Efektifitas Kelompok Tani
No Pertanyaan Keterangan
1 Produktivitas kelompok
1. Sejauh mana tujuan kelompok
tercapai dalam hal
a. Terpenuhinya kebutuhan sarana
produksi anggota dalam 1 MT
A. Jika kebutuhan sarana
produksi anggota ada dan
terpenuhi
B. Jika kebutuhan sarana
produksi ada dan baru
sebagian terpenuhi
C. Jika tidak terpenuhi
b. Peningkatan informasi dan
teknologi pertanian dalam 1 MT
A. Jika informasi lebih
lengkap dan teknologi
lebih maju
B. Jika informasi lebih
lengkap dan teknologi
pertanian belum lebih
maju
C. Jika informasi dan
teknologi pertanian tidak
meningkat
2. Pencapaian hasil yang dicapai dalam
setiap kegiatan kelompok tani
A. Selalu berhasil
B. Kadang-kadang berhasil
83
xi
C. Tidak pernah berhasil
2 Kepuasan anggota kelompok
1. Perasaan anggota terhadap
kelompok
A. Benar-benar merasa
bagian dari kelompok
B. Merasa bagian dari
kelompok
C. Biasa saja
2. Kepuasan anggota terhadap
peranannya dalam kelompok
A. Jika sangat berperan
dalam kelompok
B. Jika kadang-kadang
berperan dalam kelompok
C. Jika tidak berperan sama
sekali dalam kelompok
3. Perasaan bangga terhadap kelompok A. Terasa sangat bangga
B. Cukup bangga
C. Tidak bangga
4. Kepuasan anggota anggota terhadap
kemajuan tujuan kelompok
A. Jika kelompok maju
B. Jika kelompok cukup
maju
C. Jika kelompok tidak maju
3 Semangat kelompok tani
1. Semangat untuk hadir dalam
petemuan kelompok tani
A. Semangat untuk hadir
pertemuan
B. Cukup semangat untuk
hadir
C. Tidak semangat sama
sekali
2. Semangat menjalankan kegiatan
yang diberikan oleh penyuluh
A. Semangat menjalankan
kegiatan
B. Cukup semangat dalam
menjalankan kegiatan
84
xi
C. Tidak semangat
menjalankannya
3. Kegembiraan anggota A. Anggota merasa senang
berada di dalam
kelompok
B. Anggota merasa kurang
senang berada di dalam
kelompoknya
C. Anggota merasa tidak
senang berada di dalam
kelompoknya
4. Kerjasama antara anggota A. Senang bekerjasama
dengan anggota lain
dalam kelompoknya
B. Kurang senang
bekerjasama dengan
anggota lain dalam
kelompok lain
C. Tidak senang
bekerjasama dengan
anggota lain dalam
kelompoknya
Waktu Wawancara
Hari/Tanggal/Tahun Tanda Tangan Responden
....................................
85
xi
Lampiran 2. Karakteristik Petani Sampel
No Nama Jenis
Umur Tingkat Status Luas Lama Jumlah
Kelamin pendidikan Lahan Lahan (Ha) Bertani Tanggungan
1 Iswadi L 47 SD Milik Sendiri 0.16 25 2
2 Suprapto L 41 SD Milik Sendiri 0.20 18 3
3 Sutejo L 38 SMP Milik Sendiri 0.08 12 3
4 Mulyanto L 39 SMP Milik Sendiri 0.16 12 4
5 Suharsono L 40 SD Milik Sendiri 1.00 21 3
6 Kanari L 47 SD Milik Sendiri 0.24 23 4
7 Sukarman L 51 SD Milik Sendiri 0.80 28 4
8 Juharto L 48 SD Milik Sendiri 0.40 19 4
9 Warsito L 49 SMA Milik Sendiri 0.20 26 3
10 Sudar L 45 SMA Milik Sendiri 0.12 22 2
11 Muridi L 44 SD Milik Sendiri 0.16 22 2
12 Purwadi L 48 SMP Sewa 0.28 24 2
13 Gusmin L 48 SD Milik Sendiri 0.40 23 2
14 Sadi L 46 SD Milik Sendiri 0.52 20 2
15 Sunardi L 44 SD Milik Sendiri 0.12 19 2
16 Jakarsi L 40 SMP Sewa 0.56 21 3
17 Suwardi L 47 SD Milik Sendiri 0.14 24 4
18 Karsidi L 58 SD Milik Sendiri 0.20 28 2
19 Margono L 45 SMP Milik Sendiri 0.12 21 2
20 Suprojo L 53 SD Milik Sendiri 0.20 29 4
86
xi
Lanjutan Lampiran 2. Karakteristik Petani Sampel
No Nama Jenis
Umur Tingkat Status Luas Lama Jumlah
Kelamin Pendidikan Lahan Lahan (Ha) Bertani Tanggungan
21 Sukarto L 43 SD Milik Sendiri 1.92 21 3
22 Suwarto L 51 SD Milik Sendiri 0.80 31 2
23 Marmin L 46 SD Sewa 0.40 25 3
24 Darto L 48 SD Milik Sendiri 0.28 25 2
25 Priyanto L 40 SMP Milik Sendiri 0.20 21 2
26 Priyono L 41 SMP Milik Sendiri 0.20 25 1
27 Tamin L 48 SMP Milik Sendiri 0.28 25 1
28 Muryatmo L 53 SD Milik Sendiri 0.24 30 3
29 Suyanto L 39 SMA Milik Sendiri 1.20 17 4
30 Suprat L 51 SD Milik Sendiri 0.40 28 3
31 Sadiyo L 49 SD Sewa 0.12 23 2
32 Muryono L 41 SD Milik Sendiri 0.16 23 1
33 Saripin L 46 SD Milik Sendiri 0.28 25 2
34 Sunarto L 49 SD Milik Sendiri 0.40 25 4
35 Purnomo L 46 SMP Milik Sendiri 0.52 26 1
36 Puryadi L 42 SMA Sewa 0.12 19 1
37 Marmin L 58 SD Milik Sendiri 0.56 32 3
38 Masrokan L 39 SMA Milik Sendiri 0.14 18 2
39 Mustaqin L 38 SMA Milik Sendiri 0.20 19 3
40 Sunar L 49 SD Milik Sendiri 1.00 25 4
87
xi
Lanjutan Lampiran 2. Karakteristik Petani Sampel
No Nama Jenis
Umur Tingkat Status Luas Lama Jumlah
Kelamin Pendidikan Lahan Lahan (Ha) Bertani Tanggungan
41 Mardiyanto L 39 SMA Milik sendiri 0.16 12 1
42 Marmo L 44 SD Milik sendiri 0.28 21 2
43 Suwardi L 41 SD Milik sendiri 0.40 23 4
44 Radiyo L 42 SD Milik sendiri 0.52 20 2
45 Lasiman L 51 SD Milik sendiri 0.12 27 7
46 Masno L 40 SMP Milik sendiri 0.56 20 2
47 Yatmudi L 39 SMA Milik sendiri 0.14 14 1
48 Suparjo L 53 SD Milik sendiri 0.20 28 2
49 Sardi L 45 SD Milik sendiri 1.00 26 1
50 Radi L 43 SD Milik sendiri 2.00 25 2
88
xi
Lampiran 3. Skor Jawaban Petani Sampel Dengan Indikator variabel
Kepemimpinan Kelompok Tani.
NO Skor Jawaban Pertanyaan
1 2 3
1 3 3 3
2 3 3 3
3 3 2 3
4 3 3 3
5 3 2 3
6 3 3 3
7 3 3 3
8 3 2 2
9 3 2 3
10 3 2 2
11 3 2 3
12 3 2 2
13 3 3 3
14 3 2 3
15 2 2 2
16 2 2 2
17 3 2 3
18 3 3 3
19 3 3 3
20 3 2 2
21 3 3 3
22 3 3 3
23 3 3 3
24 3 3 2
25 3 2 2
89
xi
Lanjutan Lampiran 3. Skor Jawaban Petani Sampel Dengan Indikator variabel
KepemimpinanKelompok Tani.
NO Skor Jawaban Pertanyaan
1 2 3
26 3 3 3
27 2 2 2
28 3 3 3
29 3 3 3
30 2 2 2
31 3 2 2
32 3 3 3
33 2 2 2
34 3 2 3
35 3 3 3
36 3 2 3
37 3 3 3
38 3 2 3
39 2 2 3
40 2 2 2
41 3 3 3
42 3 3 3
43 3 3 3
44 2 2 2
45 3 3 3
46 2 2 3
47 3 2 3
48 3 2 3
49 3 2 3
50 3 3 3
90
xi
Lampiran 4. Skor Jawaban Petani Sampel Dengan Indikator variabel
Kehomogenan Kelompok Tani.
NO Skor Jawaban Pertanyaan
1 2 3 4
1 1 2 2 1
2 2 1 2 2
3 1 2 2 2
4 2 3 2 1
5 2 2 2 2
6 2 2 3 2
7 2 3 3 2
8 2 1 2 3
9 2 3 3 2
10 2 2 3 2
11 2 1 2 2
12 1 2 2 1
13 2 2 2 3
14 2 1 2 2
15 2 3 3 3
16 2 2 3 3
17 2 1 2 2
18 3 3 3 3
19 2 1 2 2
20 2 2 3 3
21 3 3 3 3
22 2 1 2 3
23 2 2 3 2
24 2 3 3 2
25 2 1 2 2
91
xi
Lanjutan Lampiran 4. Skor Jawaban Petani Sampel Dengan Indikator variabel
Kehomogenan Kelompok Tani.
NO Skor Jawaban Pertanyaan
1 2 3 4
26 2 2 3 3
27 3 3 3 3
28 2 1 2 2
29 2 2 3 3
30 2 2 2 2
31 3 3 3 3
32 2 2 2 2
33 2 2 2 2
34 2 2 3 3
35 2 2 3 2
36 2 2 3 3
37 2 2 3 2
38 2 3 2 2
39 2 1 3 3
40 2 2 3 3
41 2 1 2 2
42 2 2 3 2
43 3 3 3 3
44 2 2 2 2
45 3 3 3 3
46 2 2 2 3
47 2 2 2 2
48 2 2 3 3
49 2 2 2 2
50 1 2 2 1
92
xi
Lampiran 5. Skor Jawaban Petani Sampel Dengan Indikator variabel Waktu
Pertemuan Kelompok Tani.
NO Skor Jawaban Pertanyaan
1 2
1 3 3
2 3 3
3 2 3
4 3 2
5 3 2
6 2 2
7 2 3
8 3 3
9 3 2
10 2 3
11 3 3
12 2 2
13 3 3
14 2 2
15 3 3
16 3 3
17 3 3
18 3 3
19 2 2
20 2 3
21 3 3
22 2 2
23 2 2
24 3 3
25 3 3
93
xi
Lanjutan Lampiran 5. Skor Jawaban Petani Sampel Dengan Indikator variabel
Waktu Pertemuan Kelompok Tani.
NO Skor Jawaban Pertanyaan
1 2
26 3 3
27 3 3
28 2 2
29 2 2
30 3 2
31 2 2
32 3 2
33 3 3
34 3 3
35 3 3
36 2 2
37 3 3
38 2 2
39 2 2
40 3 3
41 2 2
42 3 3
43 2 2
44 2 2
45 3 2
46 2 2
47 3 3
48 2 2
49 3 3
50 3 3
94
xi
Lampiran 6. Skor Jawaban Petani Sampel Dengan Indikator variabel Fungsi
Tugas.
NO Skor Jawaban Pertanyaan
1 2 3 4
1 3 3 2 2
2 3 3 3 3
3 3 3 3 3
4 3 2 3 2
5 3 2 3 3
6 3 3 3 3
7 2 3 2 3
8 3 2 2 3
9 3 2 2 3
10 3 3 3 3
11 2 3 2 2
12 3 2 3 3
13 3 3 3 3
14 2 2 2 2
15 3 3 3 3
16 3 3 3 3
17 3 3 3 3
18 3 3 3 3
19 2 2 3 3
20 2 2 2 3
21 3 2 2 2
22 2 2 2 2
23 3 3 3 3
24 3 2 3 2
25 3 3 3 3
95
xi
Lanjutan lampiran 6. Skor Jawaban Petani Sampel Dengan Indikator variabel
Fungsi Tugas.
NO Skor Jawaban Pertanyaan
1 2 3 4
26 3 2 2 3
27 3 3 2 2
28 3 3 3 3
29 2 2 2 3
30 3 2 2 3
31 2 2 3 2
32 3 3 3 3
33 2 2 2 2
34 3 3 3 3
35 2 3 2 2
36 3 3 3 3
37 2 2 3 2
38 3 3 3 2
39 2 2 3 3
40 2 2 2 3
41 2 2 2 2
42 3 3 3 3
43 3 3 3 3
44 3 3 3 2
45 2 2 2 2
46 2 2 3 3
47 3 3 3 3
48 2 2 2 2
49 3 3 3 3
50 3 3 2 3
96
xi
Lampiran 7. Skor Jawaban Petani Sampel Dengan Indikator variabel Penguasaan
Materi Penyuluhan.
NO Skor Jawaban Pertanyaan
1 2 3
1 3 3 3
2 3 3 3
3 3 2 3
4 3 2 2
5 2 2 2
6 3 3 3
7 3 2 3
8 3 2 2
9 2 2 2
10 2 2 2
11 3 3 3
12 2 2 2
13 3 3 3
14 3 3 3
15 2 2 2
16 3 2 3
17 3 2 3
18 3 3 3
19 3 2 3
20 2 2 2
21 3 3 3
22 2 2 2
23 3 3 2
24 2 3 3
25 2 3 2
97
xi
Lanjutan lampiran 7. Skor Jawaban Petani Sampel Dengan Indikator variabel
Penguasaan Materi Penyuluhan.
NO Skor Jawaban Pertanyaan
1 2 3
26 2 2 2
27 2 2 2
28 3 3 3
29 2 2 2
30 3 3 3
31 2 2 3
32 2 2 2
33 3 3 3
34 2 3 2
35 3 2 3
36 3 3 3
37 2 2 2
38 3 2 3
39 2 2 3
40 2 2 2
41 3 2 2
42 3 2 3
43 3 2 3
44 3 2 3
45 3 3 3
46 2 2 2
47 3 3 3
48 3 3 2
49 3 2 3
50 3 3 3
98
xi
Lampiran 8. Skor Jawaban Petani Sampel Dengan Indikator variabel Produktifitas
Kelompok.
NO Skor Jawaban Pertanyaan
1 2 3
1 3 3 2
2 3 2 3
3 2 2 2
4 3 2 2
5 2 2 2
6 3 3 3
7 3 3 2
8 3 2 2
9 2 2 2
10 2 2 2
11 3 3 3
12 2 2 2
13 3 3 3
14 3 3 3
15 2 2 2
16 3 3 2
17 3 2 3
18 3 3 3
19 2 3 2
20 2 2 2
21 3 3 3
22 2 2 2
23 3 2 2
24 3 2 3
25 2 3 3
99
xi
Lanjutan lampiran 8. Skor Jawaban Petani Sampel Dengan Indikator variabel
Produktifitas Kelompok.
NO Skor Jawaban Pertanyaan
1 2 3
26 2 2 2
27 2 2 2
28 3 3 3
29 2 2 2
30 3 3 3
31 3 2 2
32 2 3 2
33 3 3 3
34 2 3 2
35 3 2 2
36 3 3 3
37 2 2 2
38 3 2 2
39 3 2 3
40 2 2 2
41 3 3 2
42 3 2 3
43 3 2 3
44 3 2 3
45 3 3 3
46 2 2 2
47 3 3 3
48 3 3 3
49 2 2 2
50 2 2 2
100
xi
Lampiran 9. Skor Jawaban Petani Sampel Dengan Indikator variabel Kepuasan
Anggota Kelompok.
NO Skor Jawaban Pertanyaan
1 2 3 4
1 3 3 2 2
2 3 3 2 3
3 3 3 3 3
4 2 3 3 2
5 2 3 2 2
6 3 2 2 3
7 3 3 3 3
8 3 2 2 2
9 3 3 3 3
10 2 3 2 3
11 3 2 2 3
12 2 2 3 2
13 2 3 2 2
14 3 3 3 3
15 2 2 2 2
16 3 3 2 2
17 3 2 2 2
18 3 3 3 3
19 2 3 2 2
20 2 2 2 2
21 3 3 3 3
22 3 3 3 3
23 2 3 3 2
24 2 2 2 1
25 2 2 2 2
101
xi
Lanjutan lampiran 9. Skor Jawaban Petani Sampel Dengan Indikator variabel
Kepuasan Anggota Kelompok.
NO Skor Jawaban Pertanyaan
1 2 3 4
26 3 2 3 2
27 2 2 2 2
28 3 3 3 3
29 2 3 2 1
30 2 2 3 3
31 3 3 3 3
32 2 2 2 1
33 3 2 2 3
34 3 2 2 2
35 3 2 2 2
36 3 3 3 3
37 2 2 2 1
38 3 3 3 3
39 2 2 2 2
40 2 2 2 2
41 2 2 1 3
42 2 2 3 3
43 2 2 2 1
44 3 3 2 2
45 3 3 3 3
46 3 2 2 2
47 2 2 2 1
48 3 2 2 3
49 3 3 3 3
50 3 2 2 3
102
xi
Lampiran 10. Skor Jawaban Petani Sampel Dengan Indikator variabel Semangat
Kelompok Tani.
NO Skor Jawaban Pertanyaan
1 2 3 4
1 3 3 2 2
2 3 3 3 3
3 3 3 3 3
4 3 2 2 3
5 3 2 3 3
6 3 3 3 3
7 3 2 2 3
8 3 2 2 2
9 3 3 2 3
10 3 3 3 3
11 3 2 2 2
12 3 3 3 3
13 3 3 3 3
14 2 2 2 2
15 3 3 2 3
16 3 2 2 3
17 3 3 3 3
18 3 2 2 2
19 3 3 3 3
20 3 2 2 3
21 2 2 3 2
22 2 2 2 2
23 3 3 3 3
24 3 2 2 3
25 3 3 3 3
103
xi
Lanjutan lampiran 10. Skor Jawaban Petani Sampel Dengan Indikator variabel
Semangat Kelompok Tani.
NO Skor Jawaban Pertanyaan
1 2 3 4
26 2 2 3 3
27 2 2 2 3
28 3 3 2 3
29 2 2 2 3
30 3 2 2 3
31 2 3 2 2
32 3 3 3 3
33 2 2 2 2
34 3 3 3 3
35 2 2 3 2
36 2 3 3 2
37 2 2 3 2
38 3 3 3 3
39 3 2 3 2
40 3 2 2 2
41 2 2 2 2
42 3 2 2 3
43 3 3 3 3
44 3 3 3 3
45 2 2 2 2
46 3 2 2 3
47 3 2 2 2
48 2 2 2 2
49 3 3 3 3
50 3 3 3 3
104
xi
Lampiran 11 . Uji Validitas dan Reliabilitas dari Indikator Variabel Produktifitas
Kelompok (A) dengan Menggunakan SPSS
Correlations
Correlations
A1 A2 A3 jumlah
A1 Pearson Correlation 1 ,364** ,612** ,819**
Sig. (2-tailed) ,009 ,000 ,000
N 50 50 50 50
A2 Pearson Correlation ,364** 1 ,425** ,744**
Sig. (2-tailed) ,009 ,002 ,000
N 50 50 50 50
A3 Pearson Correlation ,612** ,425** 1 ,846**
Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,000
N 50 50 50 50
jumlah Pearson Correlation ,819** ,744** ,846** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 50 50 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 50 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 50 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,724 3
105
xi
Lampiran 12. Uji Validitas dan Reliabilitas dari Indikator Variabel Kepuasan
Anggota Kelompok (B) dengan Menggunakan SPSS
Correlations
Correlations
B1 B2 B3 B4 jumlah
B1 Pearson Correlation 1 ,287* ,304* ,560** ,716**
Sig. (2-tailed) ,043 ,032 ,000 ,000
N 50 50 50 50 50
B2 Pearson Correlation ,287* 1 ,490** ,343* ,686**
Sig. (2-tailed) ,043 ,000 ,015 ,000
N 50 50 50 50 50
B3 Pearson Correlation ,304* ,490** 1 ,445** ,740**
Sig. (2-tailed) ,032 ,000 ,001 ,000
N 50 50 50 50 50
B4 Pearson Correlation ,560** ,343* ,445** 1 ,827**
Sig. (2-tailed) ,000 ,015 ,001 ,000
N 50 50 50 50 50
jumlah Pearson Correlation ,716** ,686** ,740** ,827** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 50 50 50 50 50
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 50 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 50 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,728 4
106
xi
Lampiran 13. Uji Validitas dan Reliabilitas dari Indikator Variabel Semangat
Kelompok Tani (C) dengan Menggunakan SPSS
Correlations
Correlations
C1 C2 C3 C4 jumlah
C1 Pearson Correlation 1 ,397** ,153 ,553** ,691**
Sig. (2-tailed) ,004 ,288 ,000 ,000
N 50 50 50 50 50
C2 Pearson Correlation ,397** 1 ,559** ,441** ,816**
Sig. (2-tailed) ,004 ,000 ,001 ,000
N 50 50 50 50 50
C3 Pearson Correlation ,153 ,559** 1 ,304* ,693**
Sig. (2-tailed) ,288 ,000 ,032 ,000
N 50 50 50 50 50
C4 Pearson Correlation ,553** ,441** ,304* 1 ,768**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,032 ,000
N 50 50 50 50 50
jumlah Pearson Correlation ,691** ,816** ,693** ,768** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 50 50 50 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 50 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 50 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,728 4
107
xi
Lampiran 14. Validitas dan Reliabilitas Konstruk dari setiap variabel
Lampiran 15. Koefisien Jalur Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat
Efektifitas kelompok Tani.
108
xi
Lampiran 16. Outer Model dari Setiap Indikator Efektifitas Kelompok Tani.