tingkat kemampuan mengelola emosi anak bungsu …

98
TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU (Studi Deskriptif pada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh: Septian Dwi Patriadi 151114036 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 20-Nov-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU

(Studi Deskriptif pada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Tahun Ajaran 2018/2019)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Meperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Septian Dwi Patriadi

151114036

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

i

TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU

(Studi Deskriptif pada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Tahun Ajaran 2018/2019)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Meperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Septian Dwi Patriadi

151114036

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

iv

MOTTO

“Bekerja keras dan bersikap baiklah. Hal Luar biasa akan terjadi”

(Septian Dwi Patriadi)

“Hidup tanpa ambisi bagaikan burung tak bersayap”

(Septian Dwi Patriadi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Saya persembahkan skripsi ini kepada:

Allah SWT. yang selalu memberikan saya kesabaran dan ketekunan dalam setiap

proses menyelesaikan skripsi saya ini.

Kedua orang tua saya:

Alm. Noegroho Hari Judono, S.Pd. dan Siti Munawaroh sebagai orang tua

penulis yang selalu memberikan rasa cinta dan kasih sayangnya yang luar biasa.

Kupersembahkan baktiku untuk membalas semua pengorbanan kalian yang tak

ternilai harganya.

Dosen Pembimbingku Prias Hayu Purbaning Tyas M.Pd., yang selalu bersedia

meluangkan waktunya di setiap waktu dan dengan sabar membantu selama proses

penyelesaian skripsi ini hingga akhir.

Alm. Eyang terkasih Raden Ajeng Soestuningsih dan Mbah Maryani.

Kakakku terkasih Desi Sasmita Nugraha, S.Pd. yang selalu menemani dalam suka

maupun duka.

Teman-temanku di program studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2015 yang

selalu menemani, memberikan semangat tiada henti dan selalu mendoakanku

dalam proses penyelesaian skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

viii

ABSTRAK

TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU

(Studi Deskriptif pada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Tahun Ajaran 2018/2019)

Septian Dwi Patriadi

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2019

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan mengelola

emosi pada anak bungsu di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta dan

mengidentifikasi usulan topik-topik bimbingan kelompok pribadi sosial

berdasarkan item kemampuan mengelola emosi yang capaian skornya

teridentifikasi sangat rendah.

Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Responden dalam

penelitian ini adalah 92 siswa kelas VIII yang merupakan anak bungsu di SMP

Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan

menggunakan kuisioner kemampuan mengelola emosi yang berjumlah 64 item.

Skala disusun berdasarkan aspek kemampuan mengelola emosi menurut Goleman

(1998) yaitu (1) Mengendalikan diri, (2) Sifat dapat dipercaya, (3) Sifat dapat

bersungguh-sungguh, (4) Adaptabilitas, (5) Inovasi. Nilai koefisian reliabilitas

instrument menggunakan pendekatan Alpha Cronbach sebesar 0,943. Adapun

teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan stastistik deskriptif dengan

kategorisasi sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah untuk

mengklasifikasikan kemampuan mengelola emosi pada anak bungsu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak bungsu memiliki kemampuan

mengelola emosi yang berada dalam kategori tinggi dengan skor 187,06. Hasil

analisis item menunjukkan 2 item berada dalam kategori sangat rendah. Topik

bimbingan yang dapat disusun berdasarkan hasil penelitian ini adalah “aku adalah

anak yang mandiri”, “aku adalah anak yang bertanggung jawab, “belajar dari

pengalaman tokoh-tokoh besar”, “ teman baru tempat belajarku.

kata kunci: kemampuan mengelola emosi, anak bungsu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

ix

ABSTRACT

LEVEL OF EMOTIONAL MANAGEMENT ABILITY

ON YOUNGEST CHILD

(Descriptive study on class VIII students of SMP Pangudi Luhur Yogyakarta

Academic Year 2018/2019)

Septian Dwi Patriadi

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2019

This study aims to determine the level of emotional management ability in

the youngest child at SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta and to identify private-

social group guidance topics based on items of emotional management abilities

whose achievement scores are identified as low.

This research method is quantitative descriptive. Respondents in this study

were 92 grade VIII students who were the youngest children at SMP Pangudi

Luhur 1 Yogyakarta. Data collection in this study was used an emotional

management ability questionnaire of 64 items. This questionnaire is arranged

based on aspects of emotional management ability according to Goleman (1998),

namely (1) Self-control, (2) Traits can be trusted, (3) Traits can be serious, (4)

Adaptability, (5) Innovation. The reliability of the instrument used the Cronbach

Alpha approach of 0.943. The data analysis technique was carried out using

descriptive statistics with very high, high, medium, low and very low

categorization to classify the emotional management ability in the youngest

children.

The results showed that youngest child had emotional management ability

in a high category with a score of 187.06. There are two items that in low

category. Guidance topics that can be arranged based on the results of this study

are "I am an independent child", ”I am and responsible child”, "Learn from the

experiences of great figures", and “New friend is my learning place.

keywords: emotional management ability, youngest child

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT penulisan ucapkan atas rahmat

pertolongan, pernyataan, dan bimbingan-Nya dalam penyusunan dan penyelesaian

skripsi ini. Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pendidikan dari program studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa selama proses penulisan skripsi ini tidak terlepas

dari bimbingan dan dukungan banyak pihak. Oleh karena itu penulis

mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Dr. Gendon Barus, M.Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma.

3. Prias Hayu Purbaning Tyas M.Pd., selaku dosen pembimbing yang dengan

sabar memberikan waktu, bimbingan dan masukan serta pembelajaran

berharga yang sangat berguna dalam penyelesian skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membekali penulis dengan ilmu-ilmu

yang berguna bagi penulis.

5. Orang tuaku tercinta Alm. Noegroho Hari Judojono S.Pd dan Ibu Siti

Munawaroh atas doa, dukungannya, kasih sayang, perhatian, semangat yang

tidak berhenti diberikannya selama proses penyelesaian skripsi ini dan biaya

yang telah diberikan selama belajar di Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

xi

6. Kakakku tersayang Desi Sasmita Nugraha S.Pd. atas segala doa, dan

dukungan yang sudah diberikan.

7. Bapak Philippus Buang, Ibu Bertha Titun Rubiati dan Mbak Monica Puji

Astuti atas segala doa, dukungan dan semangat yang tidak berhenti diberikan

selama penyelesaian skripsi ini.

8. Pihak sekolah yang telah menyediakan tempat dan waktu bagi peneliti, yaitu

Romo/Frater yang menjabat sebagai Kepala Sekolah di SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta, Ibu Maria Niken Elithya Susila, S.Pd. dan Ibu Florentina

Octivani Rossy Maharani, S.Pd. sebagai Guru BK SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta.

9. Siswa-siswi SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang telah bersedia untuk

membantu memperlancar penelitian ini.

10. Stefanus Priyatmoko atas segala dedikasi dan pelayanannya dalam membantu

peneliti mengurus proses administrasi di Program Studi Bimbingan dan

Konseling.

11. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan tahun 2015

yang telah memberikan dukungan berupa doa dan semangat yang luar biasa.

12. Sahabat-sahabatku Gabriel Ikeu Stefani, Bella Tesalonika, Kristantyo Adi,

Maria Adventina Imaculata, Andreas Purbo, Cindy Daniella Miliani, Dina

Shintia Datuan, Ririe arjune, Melani Stefani Bule, Vincentius Raditya

Bagaskara, Mario Tindangen, Theresia Indri terima kasih atas dukungan dan

support kalian mendapingi proses pengerjaan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

xiii

Daftar Isi

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN MOTTO .......................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .............................................. vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL DAN DIAGRAM ................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 10

C. Pembatasan Masalah .................................................................................. 10

D. Rumusan Masalah ...................................................................................... 11

E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 11

F. Manfaatkan Hasil Penelitian ...................................................................... 11

G. Batasan Istilah ............................................................................................ 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 14

A. Hakikat Mengelola Emosi .......................................................................... 14

1. Pengertian Emosi ................................................................................. 14

2. Macam-Macam Emosi ......................................................................... 15

3. Bentuk-Bentuk Emosi .......................................................................... 16

4. Proses Terjadinya Emosi ...................................................................... 18

5. Kegunaan Emosi .................................................................................. 19

6. Kemampuan Mengelola Emosi ............................................................ 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

xiv

7. Aspek-Aspek Kemampuan Mengelola Emosi ..................................... 21

8. Cara Mengelola Emosi ......................................................................... 23

B. Hakikat Urutan Kelahiran .......................................................................... 25

1. Pengertian Urutan Kelahiran ................................................................ 25

2. Jenis-Jenis dalam Urutan Kelahiran ..................................................... 27

3. Karakteristik Anak Bungsu .................................................................. 29

4. Kemampuan Mengelola Emosi Anak Bungsu……………………….29

C. Hakikat Remaja .......................................................................................... 30

1. Pengertian Remaja ............................................................................... 30

2. Ciri-Ciri Remaja ................................................................................... 32

3. Tugas Perkembangan Remaja .............................................................. 33

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Remaja ............... 35

5. Perkembangan remaja dan permasalahannya………………………...36

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 38

A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 38

B. Waktu dan Tempat Pengumpulan Data...................................................... 38

C. Sampel Penelitian ....................................................................................... 39

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................................ 39

E. Teknik dan Instrumen Penelitian ............................................................... 40

1. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 40

2. Instrumen Pengumpulan Data .............................................................. 42

F. Uji Coba Instrumen .................................................................................... 43

G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen .......................................................... 45

1. Validitas Instrumen .............................................................................. 45

2. Reliabilitas Instrumen .......................................................................... 47

H. Teknik Analisis Data .................................................................................. 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 51

A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 51

B. Pembahasan ............................................................................................... 55

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 64

A. Kesimpulan ................................................................................................ 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

xv

B. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 65

C. Saran ........................................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 66

LAMPIRAN .......................................................................................................... 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

xvi

Daftar Tabel, Diagram

Tabel 3.1 Norma Skoring Kemampuan Mengelola Emosi ............................ 41

Tabel 3.2 Kisi-kisi kuisoner Kemampuan Mengelola Emosi ........................ 42

Tabel 3.3 Jumlah subjek uji coba ................................................................... 44

Tabel 3.4 Jumlah item gugur dan valid .......................................................... 44

Tabel 3.5 Kisi-kisi kuisioner Sesudah uji coba .............................................. 46

Tabel 3.6 Reliabilitas Skala Kemampuan Mengelola Emosi ......................... 47

Tabel 3.7 Norma Kategorisasi Kemampuan Mengelola Emosi ..................... 49

Tabel 3.8 Kategorisasi Data Kemampuan Mengelola Emosi ........................ 50

Tabel 3.9 Kategorisasi Skor Item Kemampuan Mengelola Emosi ............... 50

Tabel 4.1 Kategorisasi Skor Tingkat Kemampuan Mengelola Emosi ........... 51

Tabel 4.2 Hasil Statistik Deskriptif Kemampuan Mengelola Emosi ............. 53

Diagram 4.1 Kategorisasi Kemampuan Mengelola Emosi ................................. 53

Tabel 4.3 Kategorisasi Skor Item Kemampuan Mengelola Emosi ................ 54

Diagram 4.2 Kategorisasi Skor Item Kemampuan Mengelola Emosi…………54

Tabel 4.4 Rekappitulasi Item yang memiliki skor sangat rendah .................. 60

Tabel 4.5 Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi Sosial .............................. 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

xvii

Daftar Lampiran

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ....................................................................... 69

Lampiran 2 Instrumen penelitian ....................................................................... 70

Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas ......................................................... 75

Lampiran 4 Tabulasi Data Penelitian ................................................................ 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan masalah, manfaat penelitian dan

batasan istilah.

A. Latar Belakang Masalah

Bimbingan dan konseling merupakan suatu layanan bagi individu maupun

lembaga, dalam mencapai kehidupan yang bahagia dan sejahtera baik di dunia

maupun di akhirat, agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam kaitannya

dengan pendidikan, bimbingan dan konseling merupakan bagian dari keseluruhan

program dan merupakan sub sistem. Di samping itu, bimbingan dan konseling

dapat dikatakan merupakan pelayanan khsusus, sebab dalam proses pendidikan

ternyata ada hal-hal yang perlu dikoreksi maupun disempurnakan (Tim Dosen

PPB FIP UNY, 2014:17).

Pada lingkungan pendidikan, individu yang dilayani oleh bimbingan dan

konseling adalah peserta didik yang berada pada masa remaja. Masa remaja

merupakan masa yang dialami individu dalam proses bertumbuh dan mengalami

suatu perkembangan dalam diri, dengan proses tumbuh berkembangnya usia

merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi dalam perubahan masa

remaja dari beberapa segi perilaku, cara berfikir, emosi dan perasaaan seseorang.

Menurut Chaplin (dalam Saputra & Safaria, 2009). Emosi adalah suatu keadaan

yang terangsang dari organisme mencakup perubahan-perubahan yang disadari,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

2

yang mendalam sifatnya dan perubahan perilaku. Emosi merupakan keadaan yang

ditimbulkan oleh situasi tertentu.

Masa remaja seseorang akan mengalami situasi emosi yang tidak bisa

dikendalikan, emosi juga dapat muncul dari dalam diri individu melalui sebuah

perasaan serta pikiran. Emosi seseorang atau individu akan berjalan selaras

dengan perkembangan individu yang dialami dan dimiliki setiap indvidu. Remaja

sebagai periode perkembangan manusia yang syarat dengan emosi, karena remaja

akan terus mengalami banyak perubahan dalam setiap masa perkembangan yang

dialami mulai dari fisik, emosi, pikiran maupun perilaku.

Rentang masa remaja sendiri dibagi atas empat bagian antara lain : 10 - 12

tahun merupakan masa pra pubertas, 12 - 15 tahun merupakan masa remaja awal,

15 - 18 tahun merupakan masa pertengahan, 18 - 21 tahun merupakan masa

remaja akhir. Pada masa remaja ini juga dianggap sebagai suatu masa yang rentan

terhadap mengola emosi yang ada dalam diri. Dari segi usia yang berbeda-beda

pasti emosi yang dialami setiap individu juga akan berbeda-beda. Bentuk-bentuk

dari emosi yang sering dirasakan oleh setiap individu antara lain yang sering

terlihat yaitu emosi senang, sedih, marah, kecewa dan lain sebagainya.

Menurut Stainberg (dalam Batubara, 2010) remaja memiliki jiwa yang labil

sehingga emosi remaja sulit dikendalikan, remaja sering melakukan perkelahian

sesama teman, bersikap semaunya sendiri, susah untuk diarahkan, cenderung tidak

berfikir matang dan frutasi dalam menghadapi masalah. Remaja usia 12-15 tahun

akhir-akhir ini emosi remaja cenderung tidak terkontrol dan emosinya sering

meluap dalam bentuk mudah marah, jahil mengejek nama orang tua temanya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

3

memberontak, sedih selalu merasa cemas karena tidak bisa menyesuikan diri

dilingkungan yang baru, tidak bisa menerima diri sendiri (minder) dan lain-lain.

Masa remaja memang memiliki karakteristik emosi yang belum terkendali oleh

diri sendiri. sehingga saat masa remaja sering melakukan tindakan yang tidak

diingikan, karena remaja hanya mengikuti rasa emosi yang sedang mengendalikan

dirinya.

Perkembangan remaja dengan usia 12-15 tahun sudah dapat diarahkan

dalam pemenuhan kebutuhan perkembangan yang akan dicapai remaja seperti

dalam kemandirian emosi, penerimaan diri, kematangan intelektual, kemampuan

dalam mengendalikan diri. Dalam masa-masa ini remaja sedang membangun dan

mencari banyak relasi dengan teman sebaya dengan tuntutan untuk mencapai

kemandirian. Selain itu remaja juga dituntut untuk mampu mengenali perasaan

maupun emosi yang ada dalam dirinya juga diri orang lain dengan baik. Menurut

Adler urutan kelahiran dapat berpengaruh terhadap kepribadian seorang anak.

Kepribadian ini meliputi bagaimana cara seorang anak dalam mengelola emosi

(Elysabet,2014). Dalam kemampuan mengelola emosi sendiri untuk seseorang

dapat dilihat dari segi urutan kelahiran anak di dalam keluarga, emosi seseorang

juga dapat dipengaruhi oleh kedudukan anak dalam keluarga seperti sulung,

tengah, bungsu akan memiliki tingkat mengelola emosi yang berbeda-beda.

Kedudukan atau posisi anak dalam keluarga bermacam-macam yaitu ada

anak sulung, anak tengah, anak bungsu. Masing-masing anak mendapatkan pola

pengasuhan yang berbeda-beda dari orangtua yang akan membentuk

kepribadiannya. Ketika lahir, setiap anak akan membawa sifat, karakteristik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

4

masing – masing. Salah satunya adalah urutan kelahiran sang anak. Urutan

kelahiran dalam sebuah keluarga ternyata dapat mempengaruhi sifat dan

kepribadian anak. Anak sulung, anak tengah atau anak bungsu akan mendapatkan

pengaruh yang berbeda.

Pola asuh yang diberikan oleh orang tua secara berbeda terhadap anak dapat

mempengaruhi perilaku anak dalam kehidupan sehari-hari, bahkan emosi setiap

anak pasti juga akan memiliki tingkatan yang berbeda-beda. Anak bungsu dengan

pola asuh yang didapatkan berbeda dengan anak sulung maupun tengah, karena

anak bungsu mendapatkan pola asuh dari orang tua begitu baik seperti perhatian

serta kasih sayang yang berlebih dikarenakan bungsu merupakan anak yang

terakhir sehingga anak bungsu memiliki sifat yang manja dan selalu bergantung

pada orang lain serta kurang mandiri. Sedangkan pola asuh yang didapatkan anak

sulung ketika memiliki seorang adik secara otomatis pola asuh orang tua berbeda

dengan begitu anak sulung sejak kecil langsung diberikan tanggung jawab untuk

dapat mengurus adik-adiknya sehngga anak sulung dapat lebih mandiri dan

sebagainya, Sehingga anak sulung memiliki sikap yang dewasa dan bertanggung

jawab.

Pola asuh di Indonesia umumnya menerapkan jenis pola asuh demokratis,

permisif dan otoriter (Ahmad dkk, 2010). Pola asuh demokratis dapat

mengakibatkan anak mandiri, mempunyai kontrol diri dan kepercayaan diri yang

kuat, dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik, mampu

menghadapi stress, mempunyai minat terhadap hal-hal yang baru, kooperatif

dengan orang dewasa, penurut, patuh dan berorientasi pada prestasi. Orang tua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

5

yang menerapkan tipe pola asuh otoriter akan menuntut dan mengendalikan

semata-mata karena kekuasaan, tanpa kehangatan, bimbingan, dan komunikasi

dua arah. Pola asuh permisif merupakan orang tua serba membolehkan anak

berbuat apa saja. Orang tua memiliki kehangatan dan menerima apa adanya.

Kehangatan, cenderung memanjakan, dituruti keinginnannya.

Karakteristik atau sifat remaja dapat dilihat melalui urutan kelahiran. Adler

(dalam Feist & Feist 2010), mengatakan bahwa anak sulung, anak, tengah, anak

bungsu pastinya memiliki emosi yang berbeda-beda. Anak sulung adalah anak

yang pernah menjadi anak tunggal sehingga ia menjadi pusat perhatian, kemudian

anak kedua lahir setelah anak sulung sehingga anak sulung ini menjadi sosok yang

otoriter. Anak sulung cenderung berupaya untuk menghindari amarah, serta

memiliki ekspresi emosi datar, dan cenderung menyembunyikan perasaannya

sendiri, karena anak sulung memiliki tingkat mengelolaan emosi yang baik

ditunjukkan dari segi perilaku bahwa anak sulung memiliki kesadaran diri yang

baik, juga memiliki kemampuan dalam pengaturan diri. dan dapat mengambil

keputusan sendiri serta percaya akan kemampuannya.

Anak tengah adalah mereka yang berada di suatu posisi antara anak sulung

dan anak bungsu. Anak tengah bisa termasuk anak kedua, ketiga atau seterusnya

yang masih mempunyai adik. Adler (dalam Feist & Feist, 2010) menambahkan

bahwa posisi anak kedua atau anak tengah dipandang penuh dengan kecemburuan,

namun Adler juga memiliki pandangan bawah sifat positif yang dimiliki anak

tengah ialah bermotivasi tinggi, bisa bekerjasama, daya saing yang cukup,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

6

sehingga dalam pengungkapan emosi anak tengah juga memiliki tingkatan yang

cukup karena anak tengah memiliki kemampuan pengaturan diri yang baik.

Anak bungsu dapat dikatakan sebagai anak terakhir. Anak bungsu dikatakan

sebagai “bayi dalam keluarga”, karena mereka selalu mendapatkan bantuan dari

orang lain. Anak bungsu menjadi individu yang cepat putus asa apabila

mengalami suatu tantangan. Anak bungsu memiliki sifat yang khas dalam dirinya

yaitu sifat yang keras dan banyak menuntut, tidak berani menghadapi kesulitan, iri

hati dan kurang bertanggung jawab, cenderung memiliki prestasi yang rendah,

lebih suka menarik diri dan tergantung pada orang lain, serta lebih mementingkan

kepentingan diri sendiri. Adler (dalam Feist & Feist, 2010) mengatakan dalam

teorinya mengenai urutan kelahiran bahwa anak yang paling muda atau anak

paling bungsu memperoleh perhatian dalam jangka waktu yang jauh lebih panjang

dibanding anak sulung, sehingga anak bungsu memiliki tendensi untuk bersikap

manja dan kurang mandiri. Anak bungsu juga memiliki rencana-rencana yang

hebat namun tidak pernah berhasil. Selain itu anak bungsu juga dianggap

memiliki gaya hidup yang manja. Gaya hidup manja yang diungkapkan Adler

(dalam Feist & Feist, 2010) bahwa anak bungsu mengharapkan orang lain

memerhatikan mereka, melindungi mereka, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan

mereka.

Adler (dalam Feist & Feist, 2010) menyatakan meskipun dalam

keterampilan sosial anak bungsu dalam kategori baik, namun mereka belum

memiliki kemampuan pengaturan diri. Pengaturan diri yang kurang dalam anak

bungsu yaitu kemampuan untuk menangani emosi yang susah dimiliki oleh anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

7

bungsu, emosi yang ditunjukkan oleh anak bungsu sendiri yaitu menjadi

pemberontak, ceroboh, menangis, bertingkah laku berlebihan, tidak sabaran. Anak

bungsu juga diragukan dalam hal bertahan untuk menghadapi tantangan maupun

kegagalan karena mengingat anak bungsu memiliki karakteristik yang manja dan

kurang mandiri.

Dari hasil wawancara bersama Guru BK SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta,

terkait dengan tingkat kemampuan mengelola emosi remaja anak bungsu. Guru

BK mengutarakan bahwa beberapa siswa yang merupakan anak bungsu belum

mampu mengelola emosinya. Sehingga anak bungsu cenderung lebih cepat

mengambil keputusan ketika menghadapi suatu masalah tanpa berfikir matang-

matang. Ada siswa juga yang merupakan anak bungsu cenderung memiliki sifat

manja suka mencari perhatian dengan guru maupun temannya dan sering datang

ke ruang BK hanya sekedar mengobrol serta ingin didengarkan. Ada siswa yang

merupakan anak bungsu yang terlihat cemas dan pendiam karena kurang mampu

untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan teman barunya.

Permasalahan siswa yang diungkapkan oleh Guru BK SMP Pangudi Luhur

1 Yogyakarta tersebut menandakan bahwa kemampuan mengelola emosi anak

bungsu belum terlalu baik. Ada siswa anak bungsu yang memberontak membuat

keonaran di dalam kelas sehingga anak ditempatkan belajar di ruang BK. Ada

siswa yang merupakan anak bungsu belum mampu mengelola emosinya dengan

menunda-nunda dalam mengerjakan tugas, sehingga anak diberikan tugas

tambahan untuk dikerjakan diruang BK. Ada siswa yang melakukan merokok

dengan teman-temanya di lingkungan sekolah serta ada beberapa siswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

8

merupakan anak bungsu memiliki kecenderungan tidak mandiri. Itu terjadi

dikarenakan pola asuh yang diberikan oleh orangtua dan perhatian yang terlalu

berlebih dari orangtua dan saudara-saudaranya yang lebih tua darinya.

Kebetulan peneliti sendiri juga merupakan anak bungsu, dalam diri peneliti

sendiri yang merupakan anak bungsu memang dalam hal mengelola emosi susah

dimiliki karena emosi yang muncul dalam diri seperti ketika mengalami

kegagalan atau frustasi saat itu juga susah untuk bangkit sehingga

berkencenderungan lebih cepat putus asa dan peneliti sebagai anak bungsu ketika

merencanakan sesuatu pasti terburu-buru tidak sabaran sehingga yang

direncanakan selalu tidak berhasil. Sebagai anak bungsu dalam melakukan sesuatu

hal memang kadang kala tidak bisa melakukan sendiri sepertihalnya peneliti

sebagai anak bungsu sering bergantung pada kakaknya ketika mengerjakan PR

sekolah. Peneliti sebagai anak bungsu juga sering emosi marah-marah ataupun

murung ketika kebutuhan yang diinginkan tidak terpenuhi dengan saat itu juga.

Terkait kemampuan mengelola emosi remaja bungsu Guru BK menyiasati

bahwa perilaku yang ditunjukkan oleh remaja bungsu di SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta yaitu memiliki perilaku manja, selalu bergantung dengan orang lain,

prestasi yang kurang baik dan mencari perhatian lebih terhadap guru maupun

teman-temannya. Dengan kata lain penjelasan diatas sesuai dengan teori di

ungkapkan oleh Adler (dalam Feist & Feist, 2010) mengatakan dalam teorinya

mengenai urutan kelahiran bahwa anak yang paling muda atau anak paling bungsu

memperoleh perhatian dalam jangka waktu yang jauh lebih panjang dibanding

anak sulung, sehingga anak bungsu memiliki tendensi untuk bersikap manja dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

9

kurang mandiri. Anak bungsu juga memiliki rencana-rencana yang hebat namun

tidak pernah berhasil. Selain itu anak bungsu juga dianggap memiliki gaya hidup

yang manja.

Gaya hidup manja yang diungkapkan Adler (dalam Feist & Feist, 2010)

bahwa anak bungsu mengharapkan orang lain memerhatikan mereka, melindungi

mereka, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka. Perilaku yang ditunjukkan

remaja bungsu sesuai dengan teori Adler, dengan begitu Guru BK akan

membantu kemampuan mengelola emosi remaja bungsu melalui bimbingan

kelompok yang dilakukan bersama-sama di dalam maupun di luar kelas.

Fenomena di atas menunjukkan bahwa posisi atau urutan kelahiran yang

berbeda pada remaja khususnya remaja pada anak bungsu tersebut, memiliki

perbedaan dalam tingkatan mengelola emosi. Adanya perbedaan dalam tingkatan

mengelola emosi dalam urutan kelahiran yang merupakan anak bungsu juga

terdapat beberapa faktor yang tidak lain yaitu dari pola asu orang tua, karena pola

asuh orang tua memiliki sorotan yang penting dalam membentuk sifat dan

karakter dari remaja itu sendiri. Perilaku-perilaku yang dimunculkan dari

fenomena yang terjadi di atas menunjukkan bahwa tingkat mengelola emosi

seseorang remaja anak bungsu belum mampu mengelola emosinya sendiri, karena

anak bungsu cenderung memiliki sifat atau karakter yang kurang mandiri,

memiliki gaya hidup manja serta selalu bergantung dengan orang lain. Dengan

perilaku yang ditunjukkan oleh remaja anak bungsu dapat berdampak pada

prestasi yang rendah dan lemah kurang memiliki motivasi serta daya juang untuk

dirinya sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

10

Mengembangkan potensi siswa adalah salah satu tugas dari Guru BK

dengan dibantu dengan komponen sekolah lainnya. Keadaan anak bungsu yang

kurang dapat mengelola emosi tersebut perlu diteliti lebih lanjut. Hal ini

disebabkan karena anak bungsu merupakan siswa yang perlu dikembangkan

kemampuannya agar dapat menyesuaikan diri dan berinteraksi dengan baik di

lingkungannya. Berdasarkan kondisi tersebut peneliti bermaksud meneliti tentang

tingkat kemampuan mengelola emosi remaja anak bungsu.

B. Identifikasi Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah di atas, terkait dengan tingkat kemampuan

mengelola emosi anak bungsu pada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta, dapat diidentifikasi berbagai masalah sebagai berikut:

1. Ada anak bungsu yang belum mampu mengelola emosi dengan baik karena

terbiasa dimanja.

2. Ada anak bungsu yang belum mampu melaksanakan tanggung jawabnya

dengan baik terlihat dari siswa yang sering menunda-nunda mengerjakan tugas.

3. Ada anak bungsu yang ingin diperhatikan oleh guru dan temannya dengan cara

datang ke ruang BK untuk mengobrol.

4. Ada anak bungsu yang belum mampu mengelola perilaku-perilaku negatif

seperti merokok dan membuat keonaran.

C. Pembatasan masalah

Dalam penelitian ini, fokus kajian diarahkan pada tingkat kemampuan mengelola

emosi anak bungsu pada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

11

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah sebagai berikut:

1. Seberapa baik kemampuan mengelola emosi anak bungsu di kelas VIII SMP

Pangudi Luhur 1 Yogyakarta?

2. Usulan topik-topik bimbingan kelompok pribadi sosial apa sajakah yang

mungkin diberikan pada siswa berdasarkan skor item yang terindentifikasi

sangat rendah?

E. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui tingkat kemampuan mengelola

emosi anak bungsu pada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

1. Mendeskripsikan seberapa baik kemampuan mengelola emosi anak bungsu

pada siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

2. Mengidentifikasi item kuisioner mengelola emosi yang capian skornya sangat

rendah untuk dijadikan usulan topik-topik bimbingan kelompok sebagai topik

bimbingan pribadi-sosial.

F. Manfaat Hasil penelitian

Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap muncul beberapa manfaat

sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat memberikan sumbangan informasi yang bisa dimanfaatkan

pembaca khususnya mahasiswa bimbingan dan konseling untuk

mengembangkan pengetahuan dalam bidang mengelola emosi.

2. Secara Praktis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

12

a. Bagi Penulis

1) Memperoleh pengalaman dalam meneliti tingkat kemampuan mengelola

emosi anak bungsu dengan baik.

2) Memperdalam pengetahuan tentang mengelola emosi.

b. Bagi Prodi Bimbingan dan Konseling

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi bagi prodi Bimbingan

dan Konseling Universitas Sanata Dharma mengenai hal yang perlu

dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mengelola emosi remaja anak

bungsu secara optimal.

c. Bagi Guru BK

Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan sumbangan topik bimbingan

pribadi-sosial serta memberikan referensi untuk mengembangkan

bimbingan yang dilakukan di dalam maupun diluar.

d. Bagi Mahasiswa Prodi BK

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai keadaan

emosi anak bungsu pada mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling.

e. Bagi Peneliti lain

Referensi atau acuan untuk bahan pengembangan khususnya bagi penelitian

yang berkaitan dengan topik kemampuan mengelola emosi anak bungsu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

13

G. Batasan Istilah

Berikut ini dapat dijelaskan arti beberapa istilah yang digunakan dalam

penelitian ini :

1. Kemampuan Mengelola Emosi adalah suatu keadaan yang terangsang dari

organisme mencakup perubahan-perubahan yang disadari, yang mendalam

sifatnya dan perubahan perilaku. Emosi pada anak bungsu adalah emosi yang

timbul karena karakteristik anak bungsu dalam keluarga.

2. Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa yang

didalamnya mencangkup kematangan mental, emosional, social dan fisik.

3. Anak Bungsu adalah anak yang mempunyai urutan kelahiran paling akhir atau

terkecil dalam suatu keluarga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

14

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Bab ini memaparkan tentang individu yang sedang menjalani masa remaja

awal, kemampuan mengelola emosi, dan anak bungsu.

A. Hakikat Mengelola Emosi

1. Pengertian Emosi

Menurut Surya (dalam Triatnasari, 2014) emosi adalah keadaan diri

yang menggerakkan individu untuk menuju rasa aman dan pemenuhan

kebutuhannya, serta menghindari sesuatu yang merugikan dan pencabutan

kebutuhan. berdasarkan penjelasan diatas suatu emosi merupakan jantung

utama dari apa yang akan dilalukan oleh setiap individu, seperti perasaa,

pikiran yang menjadi kendali penggerak sebuah emosi semua akan tergerak

dengan sesusai kebutuhan diri masing-masing individu.

Menurut Chaplin (dalam Saputra & Safaria, 2009) mendefinisikan

emosi adalah suatu keadaan yang terangsang dari organisme mencakup

perubahan-perubahan yang disadari, yang mendalam sifatnya dan

perubahan perilaku. Emosi merupakan keadaan yang ditimbulkan oleh

situasi tertentu. Dengan pendapat diatas bahwa emosi merupakan sebuah

situasi yang dimunculkan oleh diri sendiri dengan adanya perubahan

perilaku. Awalnya individu memiliki suatu ketenangan dalam dirinya,

namun akan menjadi agresife ketika mendapat perlakuan yang tidak

menyenangkan dari temannya sehingga emosi dapat muncul secara tiba-

tiba melalui pikiran dan perasaan individu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

15

Menurut Gohm & Clore ( dalam Saputra & Safaria, 2009) Pada

dasarnya emosi manusia bisa dibagi menjadi dua kategori umum, jika

dilihat dari dampak yang ditimbulkan. Kategori ini dibagi menjadi emosi

positif dan emosi negative. Untuk emosi positif adalah memberikan

dampak menyenangkan dan menyusahkan. Macam emosi positif ini seperti

tenang, santai, gembira, lucu, haru dan senang. Sedangkan untuk emosi

negative adalah dampak yang dirasakan tidak menyenangkan dan

menyusahkan. Macam emosi negatife ini seperti sedih, kecewa, putus asa,

depresi, tidak berdaya, frustasi, marah, dendam dan masih banyak lagi.

Berdasarkan beberapa pandangan para ahli bahwa emosi merupakan suatu

keadaan suatu perasaan, pikiran yang dapat berubah secara tiba-tiba

melalui perilaku yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.

2. Macam-macam Emosi

Menurut Saputra & Safaria ( 2009) mengutarakan bahwa emosi

terdapat dua kategori emosi yaitu emosi positif dan emosi negative :

a. Emosi positif

Emosi positif adalah memberikan dampak menyenangkan dan

menangkan. Macam emosi positif ini seperti tenang, santai, rilek,

gembira, lucu, haru dan senang.

b. Emosi negative

Emosi negative adalah memberikan dampak yang dirasakan tidak

menyenangkan dan menyusahkan. Macam emosi negative ini seperti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

16

sedih, kecewa, putus asa, depresi, tidak berdaya, frustasi, marah, dendam

dan masih banyak lagi.

Menurut Ekman dan Friesen (dalam Saputra & Safaria, 2009) bahwa

ada tiga macam emosi yang dikenal dengan display rules yaitu adanya tiga

macam aturan penggambaran emosi yang terdiri dari masking, modulation,

dan simulation.

a. Masking adalah keadaan seseorang yang dapat menyembunyikan atau

menutupi emosi yang dialami, karena emosi yang dialami tidak tampak

melalu ekspresi kejasmaniannya. Misalnya seorang perawat marah

karena sikap pasien yang meremehkan pekerjaannya.

b. Modulation adalah orang yang tidak dapat meredam secara tuntas

mengenai gejala kejasmaniannya tetapi hanya mengurangi saja, misalnya

seseorang marah ngomel-ngomel tetapi kemarahannya tidak menjadi-jadi

tetap terkontrol.

c. Simulation adalah orang tidak mengalami suatu emosi,tetapi seolah-olah

mengalami emosi dengan menampakkan gejala-gejala emosi pada

dirinya.

3. Bentuk-bentuk Emosi

Menurut Yusuf & Nurihsan (2010: 258) emosi merupakan aspek

psikologis yang komplek dari keadaan psikologis yang normal yang

berawal dari suatu stimulus psikologis. Adapun bentuk-bentuk emosi

sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

17

a. Kecemasan

Kecemasan pada dasarnya adalah suatu reaksi diri untuk menyadari

suatu ancaman yang tidak menentu, gejala kecemasan ini nampak pada

fisik seperti ganggungan pernafasan atau detak jantung dan berkeringat.

b. Rasa bersalah dan rasa khawatir

Rasa bersalah dan cemas dapat dikategorikan sebagai kegelisahan

dengan suatu ancaman yang jelas. Rasa bersalah dapat ditandai dengan

menurunya kepercayaan diri, merasa dirinya tidak berguna, buruk,

merasa sebagai orang jahat.

c. Rasa takut

Rasa takut adalah tanggapan terhadap suatu ancaman tertentu, berbeda

halnya dengan rasa gelisah yang merupakan tanggapan atas ancaman

yang belum menentu kejelasannya. Rasa takut pada manusia sangatlha

beragam seperti rasa takut pada hukuman, sakit,kegagalan dan

sebagainya.

d. Marah

marah adalah emosi yang kuat ditandai dengan adanya reaksi sistem

syaraf yang akut dan dengan adanya sikap melawan baik secara terang-

terangan atau tersembunyi. Menahan untuk marah dapat menyebabkan

stress pada diri seseorang baik secara emosi atau fisik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

18

e. Cemburu

Cemburu meliputi keinginan untuk menguasai, mengendalikan, atau

memperbudak seseorang sebagai rasa kepemilikan atas orang tersebut.

Cemburu dapat menimbulkan rasa cemas, takut, gelisah atau marah.

f. Kesedihan dan kedukaan

Sedih adalah rasa sakit atau pilu yang diakibatkan adanya perubahan,

seperti perubahan dalam hubungan pribadi (cinta, dukungan dll),

perubahan dalam kemampuan dalam diri (daya tanggap, kekuatan).

4. Proses Terjadinya Emosi

Menurut pandangan teori kognitif (dalam Saputra & Safaria, 2009)

emosi lebih banyak ditentukan oleh hasil interprestasi individu terhadap

suatu peristiwa. Individu memandang dan menginterprestasikan suatu

peristiwa dalam persepsi atau nilai negative, tidak menyenangkan,

menyengsarakan, menjengkelkan, mengecewakan. Sebaliknya dalam

persepsi positif seperti kewajaran, hal indah, sesuatu yang mengharukan

atau membahagiakan. Interpretasi yang dibuat individu atas suatu peristiwa

akan membentuk dalam perubahan fisiologis individu secara internal.

Bahwa dari suatu pernyataan ini seseorang maupun individu akan menilai

dan menginterpretasikan persepsi-persepsi masing-masing individu dengan

melihat situasi apa yang sedang dimunculkan oleh tiap individu.

Semisal individu memiliki interpretasi bahagia maka seorang pun

akan memiliki perasaan senang dan pemikiran yang lebih positif. Seperti

halnya bahwa Orang yang mampu memahami emosi apa yang sedang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

19

individu alami dan rasakan, akan lebih mampu mengelola emosinya secara

positif. Sedangkan orang yang kesulitan memahami emosi apa yang sedang

bergejelok dalam perasaaanya, menjadi rentan terpenjara oleh emosinya

sendiri. Dengan begitu proses kemunculan emosi juga melibatkan faktor

psikologis maupun biologis

5. Kegunaan Emosi

Emosi berguna menuntun individu menghadapi saat-saat kristis dan

tugas - tugas yang terlampauriskan bila hanya diserahkan pada otak.

Sehingga sangat berbahaya dapat memunculkan perasaan kekecewaan,

karena setiap emosi juga menawarkan pola persiapan tindakan tersendiri

untuk menuntun setiap individu kearah yang baik. Dan dapat digunakan

ketika menangani tantangan yang datang secara berulang-ulang dalam

kehidupan manusia (Goleman, 1998)

Saputra & Safaria (2009) merumuskan bahwa emosi dapat digunakan

sebagai berikut :

a. Emosi dapat digunakan sebagai bentuk komunikasi yang dapat

mempengaruhi orang lain. Seperti guratan ekspresi yang terlihat pada

raut muka seseorang, merupakan bagian dari emosi dan saat sekarang

pada masyarakat modern. Guratan ekspresi merupakan bentuk

komunikasi yang lebih cepat dari kata-kata.

b. Emosi dapat digunakan sebagai mengorganisasi dan memotivasi

tindakan. Emosi secara teoritis dapat memotivasi perilaku untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

20

bertindak dan pada situasi ini yang penting emosi dapat bereaksi dalam

menghadapi suatu situasi tersebut.

6. Kemampuan Mengelola Emosi

Pengertian kemampuan mengelola emosi Menurut Fatimah (dalam

Triatnasari, 2014) mengelola emosi berarti “manangani perasaan agar

terungkap dengan tepat. Emosi dikatakan berhasil dikelola apabila mampu

menghibur diri, ketika ditimpa kesedihan, dapat melepas kecemasan,

kemurungan atau ketersinggungan dan bangkit kembali dengan cepat”.

Dengan berdasarkan penjelasan bahwa kemampuan emosi merupakan suatu

hal bagaimana suatu perasaan indvidu sendiri dapat menempatkan dengan

tepat sehingga ketika perasaan individu senang maupaun sedih dapat di olah

dengan baik.

Saputra & Safaria (2009) mengungkapkan bahwa seseorang yang

mampu mengelola dan memahami emosi yang sedang dirasakan, maka

seorang individu akan lebih mampu mengelola emosinya secara positif. Dan

sebaliknya jika seseorang yang belum bisa mengelola atau kesulitan

memhami emosi apa yang bergejolak dalam perasaannya, maka seseorang

akan terpenjara oleh emosinya sendiri. Hal ini akan berpengaruh pada

individu sendiri menjadi bingung dan bimbang atas suasana emosi yang

sedang dirasakan. Berdasarkan pendapat bahwa seseorang yang yang

memiliki kualitas dalam mengelola emosi dengan baik maka seseorang

tersebut juga akan mendapatkan energy-energi yang positif dalam dirinya.

Seperti merasakan perasaan yang senang maupun bahagia. Sementara itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

21

seseorang yang dalam kualitas rendah dalam mengelola emosi maka akan

selalu mendapatkan tekanan perasaan yang tidak menyenangkan maupun

tidak mengenakkan seperti sedih, selalu marah dan lain sebagianya.

7. Aspek - aspek Kemampuan Mengelola Emosi

Goleman (1998) menjelaskan bahwa kemampuan mengelola emosi

adalah kemampuan menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap

dengan tepat yang bergantung pada kesadaran diri. Orang yang memiliki

kemampuan mengelola emosi yang buruk akan terus menerus melawan

perasaan murung, sementara orang yang pintar mengelola emosi dapat

bangkit kembali dengan jauh lebih cepat dari perasaan yang tidak

menyenangkan. Kemampuan seseorang untuk menjaga agar emosi yang

merisaukan atau mengganggu tetap terkendali merupakan kunci menuju

kesejahteraan emosi yang dapat menimbulkan kestabilan emosi dalam diri

seseorang.

Kemampuan mengelola emosi merupakan salah satu dari kelima unsur

aspek yang terkandung dalam kecerdasan emosi (mengenali emosi diri,

mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain,

membina hubungan. Kelima aspek tersebut pada dasarnya saling berkaitan

dan tidak bisa dipisahkan kecakapan keterampilan emosi seseorang untuk

mengendalikan diri, memiliki sifat dapat dipercaya, sifat bersungguh-

sunguh, adaptabilitas dan inovasi. Berikut adalah aspek-aspek kemampuan

mengelola emosi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

22

a. Mengendalikan diri

Orang yang mampu mengendalikan diri, sehingga seseorang dapat

mengelola emosi dari segi diri sendiri hingga dalam mengelola sebuah

perasaan-perasaan yang menekan seseorang dari sedih sampai senang

maupun bahagia. seperti contoh seseorang ketika sedang marah tetapi

bisa mengendalikan emosinya dengan hal yang positif seperti

berolahraga. Anak bungsu harus mampu mengendalikan diri ketika

keinginannya tidak terpenuhi dengan cara menyalurkan emosinya ke

kegiatan yang positif.

b. Sifat dapat dipercaya

Orang yang memiliki sifat dapat dipercaya merupakan seseorang yang

memiliki sikap maupun sifat kejujuran dan selalu menunjukkan sikap

yang baik serta selalu bertanggung jawab atas kesalahan yang telah

diperbuat. seperti contoh ketika teman memberimu uang sepuluh ribu

untuk membelikan minum dan saya mengembalikan uang kembalian

pada teman saya. Aspek ini berkaitan dengan kemampuan mengelola

emosi menurut orang lain, yaitu anak bungsu dapat dipercaya oleh orang

tuanya untuk melakukan sesuatu hal.

c. Sifat bersungguh-sungguh

Orang yang memiliki sifat bersungguh-sungguh merupakan seseorang

yang menjunjung tinggi rasa tanggung jawa atas semua yang akan

dilakukan dan selalu memiliki komitmen yang tinggi untuk menuju apa

yang ingin dicapai. Anak bungsu menunjukkan kesungguhannya dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

23

perilaku disiplin seperti contoh saya tidak pernah terlambat ketika

datang ke sekolah di pagi hari.

d. Adaptabilitas

Orang yang memiliki adaptabilitas baik merupakan seseorang yang

memiliki kemandirian, keluwesan dalam menghadapi tantangan serta

dapat memahami situasi yang ada. Anak bungsu dapat menunjukkan

adaptabilitas dengan mudah bergaul di lingkungannya dan mampu

mengatasi tantangan seperti halnya ketika anak dapat melakukan

mencuci baju sendiri dirumah.

e. Inovasi

Orang inovasi merupakan seseorang yang mampu atau memiliki sikap

keterbukaan dengan gagasan dari orang lain serta selalu update dengan

informasi yang ada. Anak bungsu dapat melakukan inovasi seperti

contoh ketika anak selalu menghargai pendapat teman saya saat didalam

kelompok kecil maupun kelompok besar.

8. Cara Mengelola Emosi

Banyak cara untuk mengelola emosi. Salah satunya menurut Gunarsa

(dalam Saputra & Safaria, 2009). Pengungkapan emosi merupakan suatu

bentuk komunikasi melalui raut wajah dan gerakan tubuh yang menyertai

emosi, sebagian luapan emosi, mengungkapkan, menyampaikan

perasaannya kepada orang lain dan menenentukan bagaimana perasaan

orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

24

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengelola emosi adalah

melalui latihan relaksasi (Saputra & Safaria, 2009). Latihan relaksasi

memiliki tujuan untuk menurunkan tingkat ketegangan psikis dan fisiologis

akibat stressor yang menekan dan menggantinya dengan keadaan santai dan

tenang. Dalam melakukan relaksasi yang dapat kita lakukan sendiri yaitu

relaksasi Cue-controlled Relaxation . (Saputra & Safaria, 2009)

mengungkapkan bahwa teknik Cue-controlled Relaxation, merupakan

teknik ini merupakan gabungan pernapasan dengan kalimat atau kata-kata

sugesti yang dapat menimbulkan keadaan santai, tenang dan tenteram.

Teknik relaksasi dapat dilakukan dalam posisi berbaring atau duduk dengan

posisi ternyaman. seperti contoh jika tubuh kita dalam keadaan santai dan

relaks, keadaan emosi kita juga akan relatife mengikuti menjadi lebih santai

dan relaks.

Selain melalui teknik relaksasi, kita juga bisa mengelola emosi dengan

cara gabungan antara relaksasi dengan melalui pernapasan. seperti halnya

ketika kita sedang mengalami emosi marah maka akan terjadi perubahan

secara fisiologis, dan akan merasakan dada menjadi sesak, detak jantung

meningkat, dan suhu badan meningkat yang semua merupakan dalam

kondisi tegang. Dengan keadaan tegang secara fisiologis kita dapat

melakukan mengelola emosi dengan teknik pernapasan, kita dapat

melakukannya dengan kita menarik napas dalam-dalam, menahan sekitar 10

detik, kemudian kita hembuskan perlahan-lahan sambil kita mengatakan

sugesti positif terhadap diri sendiri seperti “saya berada dalam keadaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

25

tenang”. teknik pernapasan ini jika dilakukan beberapa kali maka secara

bertahap akan menurunkan ketegangan dan memunculkan keadaan relaksasi

yang menenangkan.

B. Hakikat Urutan Kelahiran

1. Pengertian Urutan Kelahiran

Dalam proses pendidikan (Sugihartono, dkk, 2013:29), terdapat

beberapa hal yang dapat mempengaruhi proses belajar siswa yaitu faktor

bawaan dan faktor lingkungan. Faktor bawaan merupakan faktor-faktor

biologis yang diturunkan melalui pewarisan genetic orang tua, sementara

itu faktor lingkungan menunjukkan pada segala sesuatu yang berada diuar

diri individu. faktor ini meliputi banyak hal dari status sosial,Pola asuh

orang tua, budaya dan urutan kelahiran.

Keempat faktor ini merupakan penentu kepribadian invidu dalam

proses pendidikan. Walaupun masih terdapat kontroversi, beberapa

penelitian membuktikan karakteristik kepribadian seseorang ditentukan

salah satunya oleh urutan kelahirannya. Seperti halnya Anak Sulung

cenderung lebih teliti, mempunyai ambisi, dan agresif dibandingkan adik-

adiknya. Anak pertama cenderung mendapatkan dan menyelesaikan

pendidikan yang lebih tinggi dan memiliki prestasi yang baik.

Sementara itu anak tengah lebih mudah bergaul dan memiliki rasa

setia kawan yang tinggi, dikarenakan anak tengah kurang mendapat

perhatian di dalam keluarga, mereka cenderung belajar, menjalin

hubungan, dan mencari dukungan dari teman-temannya. maka dari itu anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

26

tengah terampil memiliki kemampuan bersosialisasi. Sedangkan anak

Bungsu cenderung paling kreatif dan biasanya menarik. Oleh karena itu

Anak bungsu sering dianggap sebagai anak bawang, anak bungsu

cenderung untuk selalu ingin memperoleh perlakuan yang sama. Anak

tunggal atau anak semata wayang memiliki karakteristik yang hampir mirip

dengan anak pertama dan sering terbebani dengan harapan yang tinggi dari

orang tua. Penelitian memperlihatkan, mereka lebih percaya diri, supel dan

memiliki imajinasi yang tinggi. mereka juga mengharapkan banyak dari

orang lain, tidak senang dikritik, kadang tidak fleksibel, serta perfeksionis.

Karakteristik yang berbeda-beda antara anak sulung,anak tengah, anak

bungsu, maupun anak tunggal disebabkan karena perlakukan yang berbeda-

beda dari orang tua maupun anggota keluarga lainnya berdasarkan urutan

kelahirannya.

Urutan kelahiran merupakan kedudukan atau posisi anak dalam

keluarga yang memiliki bermacam-macam jenis, seperti anak sulung, anak

tengah, anak bungsu dan seterusnya. dari setiap kedudukan anak dalam

urutan kelahiran masing-masing mendapatkan pola pengasuhan yang

berbeda-beda dari orang tua yang akan membentuk kepribadian setiap

anak. posisi urutan kelahiran dalam keluarga juga memberikan pengaruh

mendasar pada perkembangan anak. menurut Agus sujanto (dalam Zola,

dkk. 2017) anak-anak menempati kedudukan yang khas pada umunya lalu

menunjukkan tipe-tipe yang khas pula, sehingga memerlukan perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

27

yang khas pula dengan maksud agar tidak merugikan anak itu sendiri

maupun merugikan keluarga.

Menurut Alwisol (dalam Zola, dkk. 2017) dalam sebuah keluarga,

setiap anak lahir dengan unsur genetik yang berbeda dan masuk dalam

situasi sosial yang berbeda karena banyak dipengaruhi berbagai faktor

seperti lingkungan, lalu orang tua dan pola asu. maka dari itu penting untuk

melihat urutan kelahiran (anak pertama, anak kedua dan seterusnya), dan

anak-anak ini menginterprestasikan situasi dengan cara yang berbeda-beda

pula.

2. Jenis-jenis dalam Urutan Kelahiran (anak sulung, anak tengah, anak

bungsu)

Dalam kedudukan urutan kelahiran posisi anak terdapat anak sulung,

anak tengah dan anak bungsu, dan dalam kedudukan anak dalam keluarga

juga memiliki ciri yang khas atau karakter yang berbeda-beda di setiap

kedudukan anak dalam keluarga (Feist & Feist, 2010).

a. Anak Sulung adalah anak yang pernah menjadi anak tunggal sehingga

ia menjadi pusat perhatian, hingga saatnya anak kedua setelah anak

sulung lahir kemudian anak sulung ini menjadi sosok yang otoriter,

namun anak sulung cenderung berupaya untuk menghindari amarah,

serta memiliki ekspresi emosi datar, dan cenderung menyembunyikan

perasaannya sendiri, karena Anak sulung memiliki tingkat mengelolaan

emosi yang baik dintunjukan dari segi perilaku bahwa anak sulung

memiliki kesadaran diri yang baik lalu hal anak sulung juga memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

28

kemampuan dalam pengaturan diri. dan dapat mengambil keputusan

sendiri serta percaya akan kemampuannya. sehingga Dalam

pengungkapan emosi anak sulung memiliki tingkatan yang baik.

b. Anak tengah adalah mereka yang berada di suatu posisi antara anak

sulung dan anak bungsu. Anak tengah bisa termasuk anak kedua, ketiga

atau seterusnya yang masih mempunyai adik. Adler menambahkan

bahwa posisi anak kedua atau anak tengah dipandang penuh dengan

kecemburuan, namun adler juga memiliki pandangan bawah sifat

positif yang dimiliki anak tengah ialah bermotivasi tinggi, bisa

bekerjasama, daya saing yang cukup. sehingga Dalam pengungkapan

emosi anak tengah juga memiliki tingkatan yang cukup karena anak

tengah memiliki kemampuan pengaturan diri yang baik.

c. Anak bungsu yang dapat dikatakan sebagai anak terakhir. Anak bungsu

dikatakan sebagai “bayi dalam keluarga”, karena mereka selalu

mendapatkan bantuan dari orang lain. Anak bungsu menjadi individu

yang cepat putus asa apabila mengalami suatu tantangan. Anak bungsu

memiliki sifat yang khas dalam dirinya yaitu sifat yang keras dan

banyak menunutut, tidak berani menghadapi kesulitan, iri hati dan

kurang bertanggung jawab, cenderung memiliki prestasi yang rendah,

lebih suka menarik diri dan tergantung pada orang lain, serta lebih

mementingkan kepentingan diri sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

29

3. Karakteristik Anak Bungsu

Adapun karakteristik anak bungsu menurut Hurlock (dalam Zola, dkk.

2017) adalah sebagai berikut :

a. Cenderung keras (berjiwa bebas) dan agak penurut.

b. Memiliki rasa aman yang tinggi karena tidak pernah disaingi oleh

saudara-saudaranya (egois,manja). Berdasarkan pendapat tersebut

kecenderungan pengelolaan emosi anak bungsu yaitu cenderung kurang

baik yang tercermin dari sikap kurang mandiri, selalu ingin diperhatikan.

c. Biasanya dilindungi oleh orangtuanya dari serangan fisik dan verbal

kakak-kakaknya (tidak dewasa,manipulatife).

d. Cenderung tidak berprestasi tinggi karena kurangnya harapan dari orang

tua (merasa dirinya inferior / rendah diri).

e. Mengalami hubungan sosial yang baik diluar rumah dan biasanya

popular tetapi jarang menjadi pemimping karena kurang kemauan untuk

memikul tanggung jawab (tipe ekstrovert, suka bergaul, dan pendengar

yang baik).

f. Cenderung bahagia karena memperoleh perhatian dan dimanjakan

keluarga selama masa anak-anak (selalu menginginkan semua perhatian

tertuju padanya).

4. Kemampuan Mengelola Emosi Anak Bungsu

Adler mengatakan dalam teorinya mengenai urutan kelahiran bahwa

anak yang paling muda atau anak paling bungsu memperoleh perhatian

dalam jangka waktu yang jauh lebih panjang dibanding anak sulung,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

30

sehingga anak bungsu memiliki tendensi untuk bersikap manja dan kurang

mandiri. Anak bungsu juga memiliki rencana-rencana yang hebat namun

tidak pernah berhasil. Selain itu anak bungsu juga dianggap memiliki gaya

hidup yang manja. Gaya hidup manja yang diungkapkan Adler bahwa anak

bungsu mengharapkan orang lain memerhatikan mereka, melindungi

mereka, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa anak bungsu

memiliki kemampuan mengelola emosi yang kurang baik. Hal ini terlihat

dari sikap anak bungsu yang manja dan kurang mandiri karena terbiasa

diberikan perhatian oleh orang tua. Anak bungsu juga sering dituruti

keinginan oleh keluarga sehingga tidak terlatih mengelola emosi dalam

mendapatkan hal yang diinginkan.

C. Hakikat Remaja

1. Pengertian Remaja

Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan

manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa

kanak-kanak ke masa dewasa. Menurut Papalia dan Olds (dalam Putro,

2017), masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-

kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13

tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan

tahun. Sedangkan Anna Freud (dalam Putro, 2017) bahwa pada masa remaja

terjadi proses perkembangan meliputi perubahan-perubahan yang

berhubungan dengan perkembangan psikoseksual, dan juga terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

31

perubahan dalam hubungan dengan orangtua dan cita-cita mereka, di mana

pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan orientasi masa

depan.

Remaja menurut WHO ( dalam Sarwono, 2007) mengungkapkan

bahwa remaja adalah individu yang berkembang dari saat pertama kali ia

menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai

kematangan seksual, individu mengalami perkembangan psikologis dan

pola identifikasi dari anak-anak menjadi dewasa, serta terjadi peralihan dari

ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh keadaan yang relative lebih

mandiri. WHO menetapkan batasan usia yaitu remaja awal 10-14 tahun, 10-

20 tahun sebagai batasan remaja dan 15-20 tahun remaja akhir.

Adapun menurut Piaget (dalam Sumanto, 2014). istilah adolescence

yang berarti remaja. Istilah adolescence seperti dipergunakan saat ini

mempunyai arti yang luas mencakup kematangan mental, emosional, sosial,

dan fisik. Padangan ini diungkapkan oleh Piaget bahwa pada usia 11-15

tahun anak masuk dalam fase perkembangan kognitif baru yang disebut

tahap pemikiran operasional formal yang ditandai dengan pemikiran

asbtrak, idealistis dan logis. sehingga remaja dapat berfikir lebih abstrak

dibanding anak. Pada awal remaja, anak akan berfikir ego-centris yang

menganggap orang lain seperti dirinya dalam hal yang dipikirkan,dirasakan

dan disenangi. perilaku yang umum bagi para remaja adalah keinginan

untuk diperhatikan dan tampil menonjolkan diri serta tampil beda dan lain-

lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

32

2. Ciri-ciri Remaja

Menurut Erikson (dalam Sumanto, 2014): masa remaja mempunyai

ciri-ciri tertentu yang membedakan dengan periode sebelumnya dan

sesudahnya. Ciri-ciri tersebut diterangkan secara singkat:

a. Masa remaja sebagai periode peralihan.

Yaitu perkembangan masa kanak-kanak lagi dan belum dapat dianggap

sebagai orang dewasa. Namun Status remaja tidak jelas, keadaan ini

memberi waktu padanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan

menentukan pola perilaku, nilai dan sifat yang paling sesuai dengan

dirinya.

b. Masa remaja sebagai periode perubahan

yaitu tingkat peruahan dalam sikap dan perilaku masa remaja sejajar

dengan tingkat perubahan fisik. Ada lima perubahan diantaranya

perubahan pada emosi perubahan tubuh, minat dan peran (menjadi

dewasa yang mandiri), perubahan pada nilai-nilai yang dianut, serta

keinginan akan kebebasan.

c. Masa remaja sebagai masa yang menimbulkan ketakutan

Yaitu dikatakan demikian masa remaja dalam tahap yang karena sulit

diatur, cenderung berperilaku yang aneh-aneh dan kurang baik. Hal ini

yang membuat banyak orang tua menjadi takut.

d. Masa remaja sebagai masa dewasa

Yaitu Remaja mengalami kebingungan atau kesulitan di dalam usaha

meninggalkan kebiasaan pada usia sebelumnya dan di dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

33

memberikan kesan bahwa mereka hampir atau sudah dewasa, sehingga

mereka melakukan perilaku menyimpang untuk mnyalurkan emosinya

dan mendapat pengakuan dari orang lain.

3. Tugas Perkembangan Remaja

Menurut Havighurst (dalam Sumanto, 2014) menambahkan bahwa

tugas perkembangan masa remaja difokuskan pada kematangan fisik,

tuntutan masyarakat atau budaya dan nilai – nilai dan aspirasi individu.

Havighurst juga menambahkan bahwa tugas - tugas perkembangan masa

remaja adalah :

a. Mencapai perilaku yang bertanggung jawab secara sosial, remaja yang

mampu mengelola emosi cenderung akan mampu bertanggung jawab di

lingkungan sosial.

b. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa

lainnya, remaja harus mampu untuk mengeola emosinya secara mandiri

tanpa bergantung pada orang tua maupun orang lain.

c. Belajar bergaul dengan kelompok sesuai dengan jenis kelamin masing-

masing, remaja mulai belajar untuk mengelola emosinya agar mampu

bergaul dengan lawan jenis.

d. Mengembangkan sistem nilai dan etika sebagai petunjuk dalam

berperilaku, remaja mempelajari sistem nilai dan etika agar mampu

mengelola emosi sesuai dengan aturan yang ada di lingkungan sekitar.

Sementara itu menurut Yusuf & Nurihsan (2010 :198) tugas

perkembangan remaja adalah sebagai berikut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

34

a. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figure-figur yang

mempunyai otoritas (mengembangkan sikap respek terhadap orang tua

dan orang lain tanpa tergantung kepadanya.) Remaja yang memiliki

kemandirian emosional akan mampu mengelola emosinya dengan baik.

b. Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal, remaja harus

mampu mengelola emosi agar dapat berkomunikasi dengan baik dengan

orang lain.

c. Mampu bergaul dengan teman sebaya atau orang lain secara wajar,

kemampuan mengelola emosi remaja sangat penting agar remaja dapat

bergaul dengan teman sebaya secara baik.

d. Menemukan manusia model yang dijadikan pusat identifikasinya, remaja

dapat mencontoh orang disekitarnya yang memiliki kemampuan

mengelola emosi agar remaja mampu meniru untuk mengelola emosi

dengan baik.

e. Memperoleh self-control (kemampuan mengendalikan sendiri) atas dasar

skala nilai, prinsip-prinsip atau falsafah hidup, remaja yang memiliki

self- control akan mampu mengelola emosinya dengan baik.

f. Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap dan perilaku

yang kekanak-kanakan, remaja yang mampu mengelola emosi akan

mampu bersikap secara bijaksana dan tidak kenak-kanakan.

g. Bertingkah laku yang bertanggung jawab secara rasional, remaja yang

mampu mengelola emosi akan mampu bertanggung jawab terhadap

perilakunya..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

35

4. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Remaja

Menurut Hurlock (dalam Sumanto, 2014), baik faktor kondisi internal

maupun eksternal akan dapat memengaruhi tempo atau kecepatan dan sifat

atau kualitas perkembangan. adapun faktor – faktor umum yang

memengaruhi perkembangan tersebut.

a. Intelegensi

Intelegensi merupakan faktor yang penting dalam perkembangan.

kecerdasan yang tinggi disertai oleh perkembangan yang cepat,

sebaliknya jika kecerdasan rendah, maka anak akan terbelakang dalam

pertumbuhan dan perkembangannya. Remaja yang memiliki kecerdasan

dapat mengembangkan kecerdasan emosional dan kemampuan

mengelola emosi yang baik.

b. Jenis kelamin

Perbedaan perkembangan antara laki-laki dan perempuan tidak tampak

jelas. perbedaan yang nyata adalah kecepatan dalam pertumbuhan

jasmaniah. seperti ketika lahir laki-laki lebih bear dibanding dengan

perempuan, tetapi anak perempuan lebih cepat perkembangannya dan

lebih cepat pula mencapai kedewasaan. Seseorang yang lebih cepat

dewasa akan lebih cepat pula mencapai pengelolan emosi yang baik.

c. Posisi dalam keluarga

Kedudukan anak dalam keluarga merupakan keadaan yang dapat

memengaruhi perkembangan. anak kedua, anak ketiga dan sebagainya

pada umumnya perkembangan lebih cepat dari anak yang pertama. anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

36

bungsu biasanya karena dimanja perkembangannya lebih cepat. Anak

bungsu juga cenderung kemampuan mengelola emosi yang berbeda

dengan saudara-saudaranya.

d. Kultur (budaya)

Budaya merupakan faktor yang berpengaruh terhadap tingkah laku

seseorang. sebuah penelitian yang dilakukan di amerika menunjukkan

bahwa sifat pertumbuhan anak dari dua budaya yang berbeda adalah

sama, namun perbedaan budaya ketika mereka mulai tumbuh dan

berkembang penyebakan perbedaan tingkah laku diantara keduanya.

Budaya juga dapat mempengaruhi mengelola emosi yang dimiliki

seseorang. Orang yang berasal dari budaya yang keras dapat mengalami

kesulitan dalam mengelola emosinya.

5. Perkembangan Remaja dan Permasalahannya

Remaja merupakan individu yang sedang mengalami masa

perkembangan. Perkembangan remaja ini terdiri dari perkembangan pada

fisik, emosi dan sosial. Adanya perkembangan pada remaja tentunya

menimbulkan berbagai permasalahan. Berdasarkan ciri-ciri remaja menurut

Erikson (dalam Sumanto,2014) dapat diketahui beberapa permasalahan

dalam perkembangan remaja. Kondisi peralihan pada remaja membuat

emosi remaja tidak stabil sehingga remaja sulit untuk mengelola emosinya.

Selain itu adanya ketakutan yang di alami oleh orang tua disebabkan

oleh remaja yang kesulitan mengelola emosinya sehingga melakukan

perilaku yang menyimpang di keluarga yaitu dengan merokok, minum-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

37

minuman keras, menggunakan obat-obatan dan terlibat dalam perilaku

seks. Remaja menganggap bahwa perilaku ini adalah pelampiasan emosi

dan dapat memperoleh pengakuan dari orang lain. Berdasarkan

permasalahan pada remaja ini, ini perlu untuk ditangani agar tidak

mengganggu tugas perkembangan remaja yang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

38

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini berisi uraian tentang jenis atau desain penelitian, waktu dan tempat

pengumpulan data penelitian, subjek penelitian, variabel penelitian dan definisi

operasional, teknik dan instrumen penelitian, validitas dan reliabilitas, serta teknik

analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan deskriptif kuantitatif yang menekankan

analisis pada data angka yang diolah dengan metode statistika seperti tabel

maupun grafik (Sugiyono, 2017). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

gamabaran terhadap obyek yang akan di teliti melalui data sampel atau

populasi dan akan dimasukkan dalam kategori fungsionalnya ke dalam

penelitian deskriptif kuantiatif yang bertujuan untuk meneliti seberapa baik

pengelolaan emosi siswa. Hal ini sesuai dengan maksud penelitian yang ingin

mengetahui apakah terdapat kemampuan mengelola emosi pada Siswa Kelas

VIII di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

B. Waktu dan Tempat Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 28 Agustus 2018 yang meliputi

pembuatan proposal. Pengambilan data penelitian ini dilaksanakan pada bulan

Januari tahun ajaran 2018/2019 pada tanggal 14 Januari 2019. Penyusunan

laporan akhir penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai April 2019.

Tempat penelitian dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

39

C. Sampel Penelitian

Sampel penelitian ini dengan mengambil beberapa orang dari subjek

penelitian (sampel) dan menggunakan teknik sampling. Sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang diambil

harus dari populasi harus betul-betul representative (mewakili) (Sugiyono,

2017). Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel untuk

menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Peneliti untuk

mengambil data menggunakan Purposive Non Random Sampling dengan

melihat kriteria siswa yang memiliki status sebagai anak bungsu sebagai subjek

yang akan diteliti (Sugiyono, 2016).

Peneliti memilih 92 siswa yang memiliki kriteria sebagai anak bungsu dari

300 siswa secara keseluruhan. Sejumlah 92 siswa tersebut akan menjadi subjek

penelitian yang tersebar dalam tujuh kelas VIII di SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta Tahun ajaran 2018/2019.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Menurut Sugiyono (2017:3) variabel pada dasarnya adalah segala sesuatu

yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Menurut Sugiyono (2017) Secara teoritis variabel dapat didefinisikan

sebagai berikut atribut seseorang atau obyek yang mempunyai “variasi antara

satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek lain.

Variabel yang akan diukur dalam penelitian ini adalah variabel

Kemampuan Mengelola Emosi. Kemampuan mengelola emosi merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

40

suatu keadaan yang terangsang dari organisme mencakup perubahan-

perubahan yang disadari, yang mendalam sifatnya dan perubahan perilaku.

Emosi merupakan keadaan yang ditimbulkan oleh situasi tertentu.

E. Teknik dan Instrumen Penelitian

1. Teknik Pengumpulan data

Menurut (Sugiyono, 2017) mengatakan bahwa pengumpulan data

dapat dilakukan dengan berbagai berbagai sumber, dan berbagai cara.

Pengumpulan data yang digunakan oleh penelitian yaitu menggunakan

kuesioner. Kuesioner merupakan salah satu tehnik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada reponden untuk dijawab. Kuesioner yang akan

dibuat harus berlandaskan pada faktor dalam prinsip penulisan angket.

Prinsip penulisan angket menurut (Sugiyono, 2016) mengatakan

bahwa: Prinsip ini menyangkut beberapa faktor yaitu: isi dan tujuan

pertanyaan, bahasa yang digunakan mudah, pertanyaan tertutup terbuka

positif negatif, pertanyaan tidak mendua, tidak menanyakan hal-hal yang

sudah lupa, pertanyaan tidak mengarahkan, panjang pertanyaan, dan urutan

pertanyaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Kuesioner Kemampuan mengelola emosi siswa yang disusun

berdasarkan aspek-aspek Kemampuan mengelola emosi.

Dalam penelitian dini untuk instrument pengumpulan data

menggunakan Pernyataan dalam kuesioner Kemampuan mengelola emosi

ini hanya terdiri dari dua jenis pernyataan yaitu pernyataan favorabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

41

(positif) dan unvaforable (negatif). Pernyataan positif merupakan konsep

perilaku yang sesuai atau mendukung atribut/variable yang diukur.

Sedangkan pernyataan negatif merupakan konsep perilaku yang tidak

sesuai/tidak mendukung atribut yang diukur.

Dalam alternative jawaban untuk kuesioner ini menggunakan teknik

skala likert. peneliti menggunakan 4 alternatif jawaban yaitu sangat sesuai

(SS), sesuai (S), kurang sesuai (KS), dan sangat tidak sesuai (STS).

Kuesioner yang telah disiapkan diberikan kepada siswa dengan mengisi

dan memberi tanda (x) pada 4 alternatif jawaban adalah sebagai berikut

(Sugiyono, 2016).

Tabel 3.1

Norma Skoring Skala Kemampuan Mengelola Emosi

NO Alternatif Jawaban Skor

Skor

Favorable

Skor

Unfavorable

1 Sangat Sesuai (SS) 4 1

2 Sesuai (S) 3 2

3 Kurang Sesuai (KS) 2 3

4 Sangat Tidak Sesuai (STS 1 4

.

Skoring dilakukan dengan cara menjumlahkan jawaban responden

pada masing-masing item. Dengan demikian dapat diketahui Tingkat

Kemampuan mengelola emsoi remaja anak bungsu pada subjek penelitian

ini semakin tinggi skor yang diperoleh, maka semakin tinggi pula Tingkat

Kemampuan mengelola Emosi, sebaliknya semakin rendah jumlah skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

42

yang diperoleh, maka semakin rendah pula Tingkat kemampuan mengelola

emosi.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data mengenai tingkat kemampuan mengelola

emosi emosi remaja anak bungsu, peneliti menggunakan instrumen

kemampuan mengelola emosi. Instrumen yang peneliti gunakan disusun

berdasarkan aspek-aspek mengelola emosi menurut Goleman (dalam

Nuraeny,2016) yang terdiri dari aspek Mengendalikan diri, sifat dapat

dipercaya, sifat bersungguh-sungguh, adaptabilitas, inovasi. Instrumen

pengumpulan data dalam penelitian ini, sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kisi-kisi Kuesioner Kemampuan Mengelola Emosi

No. Aspek Indikator

No. Butir Jumlah

Item Item

Favorable

Item

Unfavorable

1. Mengendalikan

diri

a. Mampu mengatur

emosi sendiri.

1,3,5,7,9 2,4,6,8,10 10 20

b. Mampu mengelola

perasaan positif

dengan melakukan

hal-hal baik.

11,13,15,17,19 12,14,16,18,2

0

10

2. Sifat dapat

dipercaya

a. Tidak pernah

merugikan orang

lain.

21,23,25,27,29 22,24,26,28,3

0

10 20

b. Dapat bersikap

jujur dengan diri

sendiri dan orang

lain.

31,33,35,37,39 32,34,36,38,4

0

10

3. Sifat

bersungguh-

sungguh

a. Mampu Memiliki

struktur yang baik

dalam bekerja.

41,43,45,47,49 42,44,46,48,5

0

10 20

b. Mampu memiliki 51,53,55,57,59 52,54,56,58, 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

43

No. Aspek Indikator

No. Butir Jumlah

Item Item

Favorable

Item

Unfavorable

dorongan untuk

berprestasi

60

4. Adaptabilitas a. Mampu

menyesuaikan

dengan lingkungan

baru..

61,63,65,67,69 62,64,66,68,

70

10 20

b. Mampu menjalin

hubungan dengan

orang lain.

71,73,75,77,79 72,74,76,78,

80

10

5. Inovasi a. Mampu memiliki

pikiran yang

terbuka

81,83,85,87,89 82,84,86,88,

90

10 16

b. Mampu

Memunculkan ide-

ide baru.

91,93,95,97,99 92,94,96,98,

100

8

Total 50 50 100

Skoring dilakukan dengan menjumlahkan jawaban responden pada

masing-masing item. Semakin tinggi jumlah skor yang diperoleh, maka

semakin tinggi pula Kemampuan mengelola emosi siswa dan sebaliknya

apabila semakin rendah jumlah skor yang diperoleh maka semakin rendah

pula kemampuan emosi siswa.

F. Uji Coba Instrumen

Sebelum kuesioner digunakan untuk penelitian, kuesioner kemampuan

mengelola emosi diuji cobakan kepada para siswa. Uji coba kuesioner

kemampuan mengelola emosi yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui

validitas dan reliabilitas dari alat ukur yang sudah disusun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

44

Uji coba dilaksanakan pada hari Kamis, 10 Januari 2019 dengan subjek

siswa kelas VIII F SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019.

Jumlah siswa yang mengikuti uji coba terlihat pada tabel berikut:

Tabel 3.3

Jumlah Subjek Uji Coba

Kelas Jumlah

Siswa

VIII F 40

Waktu yang dibutuhkan dalam mengisi kuesioner Kemampuan

Mengelola Emosi kurang lebih 45 menit, dengan jumlah kuesioner yang diuji

cobakan sebanyak 100 butir pernyataan. Dari 100 item kuesioner yang diuji

cobakan, diperoleh 64 item yang valid atau yang lolos dan yang gugur atau

tidak valid yaitu 36 item. Nomor-nomor item yang dinyatakan gugur dan

valid dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.4

Jumlah Item Gugur dan Valid

No. Item Nomor Item Jumlah

1. Item Tidak

Valid

1,2,3,4,8,13,14,15,16,17,18,19,22,36,

37,38,40,42,44,46,48,50,52,54,55,56,

58,62,66,77,78,80,82,86,98,100

36

2. Item Valid

5,6,7,9,10,11,12,20,21,23,24,25,26,27,

28,29,30,31,32,33,34,35,39,41,43,45,47,

49,51,53,57,59,60,61,63,64,65,67,68,69,

70,71,72,73,74,75,76,79,81,83,84,85,87,

88,89,90,91,92,93,94,95,96,97,99

64

Total 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

45

G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Validitas

Validitas merupakan parameter yang menunjukkan sejauh mana alat

ukur mampu mengukur apa yang akan diukur. (Sugiyono, 2017)

mengatakan bahwa instrument yang valid berarti ala ukur yang digunakan

untuk mendapat data itu valid. Valid berarti insttrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur oleh peneliti.

(Sugiyono, 2017) mengatakan bahwa validitas pada umumnya digolongkan

dalam tiga kategori, yaitu validitas isi, validitas konstruk, dan validitas

Eksternal. Validitas dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian

validitas isi karena bentuknya menggunakan kuesioner dalam penelitian.

Validitas isi adalah validitas yang dilakukan melalui pengujian

terhadap isi kuesioner. Secara teknis pengujian validitas isi dapat dibantu

dengan menggunakan kisi-kisi instrument. Dalam kisi-kisi terdapat variable

yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan nomor butir (item) pertanyaan

atau pertanyaan yang telah dijabarkan dari indikator. Dengan kisi-kisi

instrument maka pengujian validitas dapat dilakukan dengan mudah dan

sistematis (Sugiyono, 2017). Uji Validitas dalam penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan validitas konstruk dengan bantuan SPSS for Windows

versi 23,00 untuk mengetahui nilai r hitung. Selanjutnya nilai r hitung

dibandingkan dengan nilai r tabel 0,263. Apabila nilai r hitung < 0,263 maka

item dinyatakan gugur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

46

Tabel 3.5

Kisi-kisi Kuesioner

Kemampuan Mengelola Emosi Siswa Sesudah Uji Coba

No. Aspek Indikator No. Butir Jumlah

Item

Favorable

Item

Unfavorable

Item

1. Mengendalikan

diri

a. Mampu mengatur

emosi sendiri.

1,3,4 2,5 5 8

b. Mampu mengelola

perasaan positif

dengan melakukan

hal-hal baik.

6 7,8 3

2. Sifat dapat

dipercaya

a. Tidak pernah

merugikan orang

lain.

9,10,12,14

,16

11,13,15,17 9 15

b. Dapat bersikap

jujur dengan diri

sendiri dan orang

lain.

18,20,22,

23

19,21 6

3. Sifat

bersungguh-

sungguh

a. Mampu Memiliki

struktur yang baik

dalam bekerja.

24,25,26,

27,28

5 10

b. Mampu memiliki

dorongan untuk

berprestasi

29,30,31,

32

33 5

4. Adaptabilitas a. Mampu

menyesuaikan

dengan

lingkungan baru..

34,35,37,

38,40

36,39,41 8 15

b. Mampu menjalin

hubungan dengan

orang lain.

42,44,46,

48

43,45,47 7

5. Inovasi a. Mampu memiliki

pikiran yang

terbuka

49,51,53,

55,56

50,52,54 8 16

b. Mampu

Memunculkan ide-

ide baru.

57,59,61,

63,64

58,60,62 8

Total 40 24 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

47

2. Reliabilitas

Reliabilitas merupakan drajad konsistensi dan stabilitas data atau

temuan dari sebuah penelitian. Sugiyono (2013) mengatakan bahwa “suatu

data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang

sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti dama dalam waktu

berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data apabila

dipecah menjadi dua menujukkan data yang tidak berbeda”.

Pengujian reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini adalah Internal

Consistency. Alat ukur dalam penelitian ini dicoba cukup hanya sekali saja,

kemudian reliabilitas intrumen diuji dengan menganalisis konsistensi butir

item dalam instrumen dengan teknik Alpha Cronbach. Metode Alpha

Cronbach digunakan untuk menghitung reabilitas suatu tes yang mengukur

sikap atau perilaku (Sugiyono, 2017). Teknik Alpha Cronbach dapat

digunakan untuk menentukan apakah suatu instrument penelitian reliabel

atau tidak, apabila alternatif jawaban yang diberikan responden berbentuk

skala, yaitu 1-4. Uji Reabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan

program SPSS For Windows Versi 23,00 dengan Fitur Analyze, Scalla,

Realibility untuk melihat nilai Alpha Cronbach.

Tabel 3.6

Reliabilitas Skala Kemampuan Mengelola Emosi

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.943 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

48

Berdasarkan Uji Coba Realibilitas yang telah dilakukan diperoleh nilai

Realibilitas 0,943. Hal tersebut menunjukkan bahwa instrument memiliki

Realibilitas yang tinggi.

H. Teknik Analisis Data

Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif.

Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikannya atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan untuk menggeneralisasi.

Penelitian ini dilakukan hanya ingin mendeskripsikan data sampel dan tidak

ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel

diambil.

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan setelah data dari seluruh

responden atau sumber data lain terkumpul. Sugiyono (2013) mengatakan

bahwa kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan

variabel dan jenis responden mentabulasi data berdasarkan variabel dari

seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti dan melakukan

perhitungan untuk menjawab rumusan masalah.

a. Analisis data tingkat mengelola emosi

Pengkategorian Tingkat Kemampuan Mengelola Emosi Remaja Anak

Bungsu Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta berdasarkan

model distribusi normal. Tujuan kategorisasi ini adalah menempatkan individu

ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu

kontinum berdasarkan atribut yang diukur (Azwar, 2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

49

Tabel 3.7

Norma Kategorisasi Kemampuan Mengelola Emosi

Norma Kategori

µ+1,5 (σ) < X Sangat Tinggi

( ) ( ) Tinggi

( ) ( ) Sedang

( ) ( ) Rendah

( ) Sangat Rendah

Keterangan:

X : Skor total subjek

µ : Mean teoritis yaitu rata-rata teoritis dari skor maksimum dan skor

minimum

σ : Standar deviation, yaitu luas jarak sebaran yang dibagi dalam 6

satuan standard deviasi

Berdasarkan rumus tersebut, katergorisasi data dapat dihitung sebagai berikut:

Skor Maksimum Teoritik = nilai skor tertinggi x jumlah item

= 4 x 64 = 256

Skor Minimum Teoritik = nilai skor terendah x jumlah item

= 1 x 64 = 64

Rata-rata teoritik ( µ ) = skor maksimum + skor minimum / 2

= 256 + 64 / 2 = 160

Standar Defiasi (σ) = skor maksimum – Skor minimu / 6

= 256 – 64 /6 = 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

50

Tabel 3.8

Norma Kategorisasi Data Tingkat Kemampuan Mengelola Emosi Anak

Bungsu Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Tahun Ajaran 2018/2019

Norma Nilai Kategori

160+1,5 (32) < X 208 < X Sangat Tinggi

( ) ( ) 176 < X Tinggi

( ) ( ) 144< X Sedang

( ) ( ) 112< X Rendah

( ) X 112 Sangat Rendah

b. Analisis data item Tingkat kemampuan mengelola emosi sebagai berikut:

Skor Maksimum Teoritik = nilai skor tertinggi x jumlah subjek

= 4 x 92 = 368

Skor Minimum Teoritik = nilai skor terendah x jumlah subjek

= 1 x 92 = 92

Rata-rata teoritik ( µ ) = skor maksimum + skor minimum / 2

= 368 + 92 /2 = 230

Standar Defiasi (σ) = skor maksimum – Skor minimu / 6

= 368 – 92 /6 = 46

Tabel 3.9

Kategorisasi Skor Item Tingkat Kemampuan Mengelola Emosi Anak Bungsu

Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran

2018/2019

Norma Nilai Kategori

230+1,5 (46) < X 299 < X Sangat Tinggi

( ) ( ) 253 < X Tinggi

( ) ( ) 207 < X Sedang

( ) ( ) 161< X Rendah

( ) X 161 Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan hasil dari penelitian

Kemampuan Mengelola Emosi Anak Bungsu siswa kelas VIII SMP Pangudi

Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019.

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini akan menjawab rumusan masalah penelitian mengenai:

1. Seberapa baik Kemampuan Mengelola Emosi Anak Bungsu di kelas VIII

SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Data yang diperoleh dalam penelitian ini dikategorisasikan berdasarkan

table kategorisasi yang sudah di cantumkan dibab III yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.1

Kategorisasi Data Skor Tingkat Kemampuan Mengelola Emosi

Anak Bungsu Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun

Ajaran 2018/2019

No. Rentang skor Kategori skor Frekuensi Presentase

1 208 < X Sangat Tinggi 13 14,1%

2 176 < X Tinggi 53 57,6%

3 144< X Sedang 26 28,3%

4 112< X Rendah 0 0%

5 X 112 Sangat Rendah 0 0

Total 100%

Berdasarkan tabel 4.1 tersebut dapat dilihat bahwa:

a. Sebanyak 13 siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang

memiliki kategori kemampuan mengelola emosi remaja anak bungsu

sangat tinggi dengan presentase 14,1%. Hal tersebut menunjukkan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

52

13 siswa memiliki kemampuan mengelola emosi remaja anak bungsu yang

sangat bagus.

b. Sebanyak 53 orang siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

yang memiliki kategori kemampuan mengelola emosi remaja anak bungsu

tinggi dengan presentase 57,6%. Hal tersebut menunjukkan bahwa 53

siswa memiliki kemampuan mengelola emosi remaja anak bungsu yang

baik.

c. Sebanyak 26 orang siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

yang memiliki kategori kemampuan mengelola emosi remaja anak bungsu

sedang dengan presentase 28,3%. Hal tersebut menunjukkan bahwa 26

siswa sudah memiliki kemampuan mengelola emosi remaja anak bungsu

yang cukup baik atau sedang.

d. Tidak ada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang

memiliki kategori kemampuan mengelola emosi remaja anak bungsu

rendah dengan presentase 0%. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada

siswa yang memilki kemampuan mengelola emosi remaja anak bungsu

yang buruk.

e. Tidak ada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang

memiliki kategori kemampuan mengelola emosi remaja anak bungsu

sangat rendah dengan presentase 0%. Hal tersebut menunjukkan bahwa

tidak ada siswa yang memiliki kemampuan mengelola emosi remaja anak

bungsu yang sangat rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

53

Table 4.2

Hasil Statistik Deskriptif Kemampuan Mengelola Emosi

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

VAR00001 92 149.00 235.00 187.0652 18.79841

Valid N

(listwise) 92

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata tingkat

kemampuan mengelola emosi sebesar 187,06. Nilai ini termasuk dalam

kategori tinggi. Hal ini menandakan bahwa siswa SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta sudah mampu mengelola emosi.

Diagram 4.1

Kategorisasi Tingkat Kemampuan Mengelola Emosi Anak Bungsu Siswa

Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019

2. Rekapitulasi item yang memiliki skor tinggi dan skor rendah pada tingkat

kemampuan mengelola emosi:

Item-item dalam kuisioner tingkat kemampuan mengelola emosi akan

dikategorisasikan berdasarkan tabel kategorisasi item yaitu sebagai berikut:

19%

78%

3%

Kemampuan Mengelola Emosi

sangat tinggi tinggi sedang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

54

Tabel 4.3

Kategorisasi Skor Item Tingkat Kemampuan Mengelola Emosi

Anak Bungsu Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun

Ajaran 2018/2019

No Rentang skor Kategori

skor

frekuensi presentase Nomor

Item

1 299 < X Sangat

Tinggi

8 12,5% 7,20,21,22,

39,41,45,47

2 253 < X

Tinggi 41 64,06% 1,2,3,8,11,13,

14,15,18,19,23,

24,25,26,28,29,

30,32,34,35,36,

38,40,42,43,44,

46,48,49,50,51,

52,53,54,55,56,

57,58,59,60,63

3 207 < X

Sedang 13 20,31% 4,5,6,9,10,

12,17,27,31,

33,37,61,62

4 161< X Rendah 0 0% 0

5 X 161 Sangat

Rendah

2 3,13% 16,64

Total 100%

Diagram 4.2

Kategorisasi Skor Item Tingkat Kemampuan Mengelola Emosi Anak

Bungsu Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun

Ajaran 2018/2019

13%

64%

20%

3%

Skor Item Kemampuan Mengelola Emosi

sangat tinggi tinggi sedang sangat rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

55

Berdasarkan diagram tersebut diketahui sebanyak 8 item berada

dalam kategori sangat tinggi, 41 item berada dalam kategori tinggi dan 13

item berada dalam kategori sedang, 2 item berada dalam kategori sangat

rendah. Tidak ada item yang termasuk dalam kategori rendah.

B. Pembahasan

1. Deskripsi Tingkat Kemampuan Mengelola Emosi Remaja Anak

Bungsu siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tingkat Kemampuan

mengelola emosi pada anak bungsu siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur

1 Yogyakarta berada dalam kategori tinggi dengan nilai 187,06. Hal

tersebut menunjukkan bahwa siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta sudah memiliki tingkat kemampuan mengelola emosi pada

anak bungsu yang baik. Kemampuan mengelola emosi terdiri dari lima

aspek yaitu, aspek mengendalikan diri, aspek sifat dapat dipercaya, aspek

sifat bersungguh-sungguh, aspek adaptabilitas dan aspek inovasi.

Hasil penelitian kemampuan mengelola emosi ini sesuai dengan

pendapat Hurlock (dalam Zola, dkk. 2017) bahwa anak bungsu cenderung

keras (berjiwa bebas) dan agak penurut, memiliki rasa aman yang tinggi

karena tidak pernah disaingi oleh saudara-saudaranya (egois,manja),

biasanya dilindungi oleh orangtuanya dari serangan fisik dan verbal kakak-

kakaknya (tidak dewasa,manipulatife), Cenderung tidak berprestasi tinggi

karena kurangnya harapan dari orang tua (merasa dirinya inferior / rendah

diri), mengalami hubungan sosial yang baik diluar rumah dan biasanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

56

popular tetapi jarang menjadi pemimpin karena kurang kemauan untuk

memikul tanggung jawab (tipe ekstrovert, suka bergaul, dan pendengar

yang baik), cenderung bahagia karena memperoleh perhatian dan

dimanjakan keluarga selama masa anak-anak (selalu menginginkan semua

perhatian tertuju padanya).

Berdasarkan pendapat Hurlock bahwa anak bungsu memiliki

hubungan sosial yang baik dan cenderung suka bergaul, dapat disimpukan

bahwa meskipun anak bungsu cenderung tidak berprestasi namun memiliki

keunggulan yaitu bahwa anak bungsu memiliki rasa aman yang tinggi dan

mudah beradaptasi di lingkungan sosial. Hasil Kemampuan mengelola

emosi yang sudah baik sesuai dengan pendapat Goleman (1998) bahwa

orang yang mampu mengendalikan diri, sehingga seseorang dapat

mengelola emosi dari segi diri sendiri hingga dalam mengelola sebuah

perasaan-perasaan yang menekan seseorang dari sedih sampai senang

maupun bahagia. seperti contoh seseorang ketika sedang marah tetapi bisa

mengendalikan emosinya dengan hal yang positif seperti berolahraga.

Selain itu orang yang memiliki sifat bersungguh-sungguh merupakan

seseorang yang menjunjung tinggi rasa tanggung jawab atas semua yang

akan dilakukan dan selalu memiliki komitmen yang tinggi untuk menuju

apa yang ingin dicapai. Hal ini tercermin dalam item “saya tidak pernah

terlambat ketika datang ke sekolah di pagi hari”. hal tersebut menunjukkan

bahwa siswa sudah mampu memiliki sifat bersungguh-sungguh untuk

pergi ke sekolah tempat waktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

57

Siswa yang sudah mampu mengendalikan diri akan mudah

mengelola emosinya. Siswa bisa mengendalikan emosi marah, senang,

sedih ke dalam berbagai kegiatan yang positif. Selain itu menurut peneliti

remaja yang memiliki kemampuan sifat bersungguh-sungguh akan mampu

dalam menjalani tanggung jawab dan berkomitmen terhadap apa yang

sudah dilakukan. hal ini membuat kemampuan mengelola emosi berada

dalam ketagori tinggi yang berarti sudah baik.

Kemampuan mengelola emosi yang baik pada anak bungsu juga

dipengaruhi oleh kondisi siswa yang berada dalam masa remaja. Hal ini

sesuai dengan pendapat Erikson (dalam Sumanto, 2014): bahwa tingkat

peruahan dalam sikap dan perilaku masa remaja sejajar dengan tingkat

perubahan fisik. Ada lima perubahan diantaranya perubahan pada emosi,

perubahan tubuh, minat dan peran (menjadi dewasa yang mandiri),

perubahan pada nilai-nilai yang dianut, serta keinginan akan kebebasan.

Menurut Peneliti perubahan emosi pada remaja tersebut membuat anak

bungsu dalam masa remaja menjadi lebih stabil emosinya dan mampu

mengendalikan emosi tersebut.

Kemampuan mengelola emosi pada remaja anak bungsu ini

berbeda dengan kemampuan mengelola emosi pada remaja secara umum.

Hal ini disebabkan karena khusus untuk remaja anak bungsu, mereka telah

terbiasa untuk mengelola emosi dirumah berkaitan dengan keberadaan

saudara-saudaranya yang lain, sering kali anak bungsu terlibat konflik

dengan saudaranya yang lain sehingga cenderung lebih terbiasa dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

58

mengelola emosi. Hal ini tidak terjadi pada remaja secara umum, dimana

remaja belum tentu memiliki saudara yang dapat membuatnya melatih

kemampuan emosi secara terus- menerus dirumah melalui berbagi konflik

dan dinamika keluarga.

Selain itu posisi remaja sebagai anak sulung tentu juga memiliki

perbedaan kemampuan mengelola emosi karena perbedaan kedudukan

dalam keluarga. Remaja yang berada dalam posisi anak tunggal juga

dimungkinan mengalami perbedaan emosi dengan remaja anak bungsu

karena kedudukannya sebagai satu-satunya anak dalam keluarga sehingga

tidak memiliki kesempatan dalam melatih kemampuan mengelola emosi

berdasarkan konflik atas saudara.

Kemampuan mengelola emosi merupakan bagian dari kecerdasan

emosional, Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian Elysabet (2014)

bahwa anak bungsu memiliki kecerdasan dalam hal emosi yang lebih

tinggi dari anak tengah dan anak sulung. Hal ini ditunjukkan dari nilai

kecerdasaran emosional anak bungsu yang berada dalam kategori tinggi

sebesar 85,29% sedangkan anak sulung hanya 82,35%. Selain itu dalam

penelitian Siregar (2011) diketahui bahwa kecerdasaan emosi anak bungsu

lebih tinggi dibandingkan anak sulung. Hal ini disebabkan karena anak

bungsu telah mendapatkan banyak nasehat dari keluarga dan orang tuanya

sehingga lebih mampu mengelola emosi dengan baik. Hal ini berbeda

dengan anak sulung dan tengah yang mendapatkan nasehat lebih sedikit

karena minimnya pengalaman dari orang tua dalam membina keluarga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

59

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Anak bungsu memiliki

kemampuan mengelola emosi yang baik. Hal ini berbeda dengan asumsi

awal penelitian yang menduga bahwa anak bungsu memiliki kemampuan

mengelola emosi yang kurang baik karena cenderung dimanja oleh

keluarganya. Asumsi ini tidak sesuai dengan hasil penelitian karena anak

bungsu yang merupakan responden dalam penelitian ini telah sering

mengikuti pelatihan atau retret yang diselenggarakan oleh sekolah.

Pelatihan ini telah dilaksanakan selama tiga kali dalam satu semester

ketika peneliti melakukan pengambilan data. Dalam pelatihan tersebut

anak bungsu mendapatkan berbagai nasehat dan belajar materi tentang

kekompakan dan kepemimpinan yang dapat melatih kemampuang

mengelola emosinya.

Pelatihan ini menyebabkan anak bungsu yang awalnya memiliki

kemampuan mengelola emosi yang rendah menjadi memiliki kemampuan

mengelola emosi yang cukup baik. Peningkatan kemampuan mengelola

emosi ini sesusai dengan teori Goleman (2001) bahwa salah satu faktor

yang mempengaruhi kecerdasan emosional dan kemampuan mengelola

emosi adalah pengalaman. Pengalaman ini dapat disamapaikan orang tua

melalui nasehat ataupun pengalaman yang dirasakan sendiri oleh anak

bungsu melalui retret sebanyak 3 kali dengan teman sebayanya, Anak

bungsu memiliki kemampuan mengelola emosi yang baik karena telah

terbiasa mengelola emosi selama masa pelatihan yang diselenggarakan

oleh sekolah. keluarga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

60

2. Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi Sosial yang Sesuai untuk

Meningkatkan Tingkat Kemampuan Mengelola Emosi Anak Bungsu

Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019.

Topik bimbingan pribadi sosial yang dapat digunakan untuk meningkatkan

dan mempertahankan tingkat kemampuan mengelola emosi anak bungsu dapat

disusun berdasarkan skor item-item dalam hasil penelitian ini. Item yang

memiliki skor sangat rendah dapat digunakan sebagai acuan untuk

mengembangkan topik bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan

kemampuan mengelola emosi anak bungsu dan Item yang memiliki skor sangat

rendah adalah item momor 16 dan 64.

Tabel 4.4

Rekapitulasi Item-item yang Memiliki Skor Sangat Rendah Pada

Kemampuan Mengelola Emosi Remaja Anak Bungsu

No. No

Item

Aspek Indikator Pernyataan Skor

1. 16 Sifat dapat

dipercaya

Tidak

pernah

merugikan

orang lain.

Saya berangkat sekolah

dengan menggunakan

bis tanpa harus diantar

jemput oleh orang tua

saya

124

2. 64 Inovasi Mampu

Memunculk

an ide-ide

baru.

Saya bisa mendapatkan

ide baru melalui

pengalaman dari orang

lain.

148

Item yang memiliki skor sangat rendah adalah item nomor 16 dan 64.

Perlu adanya topik bimbingan untuk meningkatkan item yang sangat rendah

dalam kemampuan mengelola emosi anak bungsu. Berdasarkan item yang

memiliki skor sangat rendah tersebut peneliti menyusun 4 topik bimbingan pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

61

sosial yang dapat meningkatkan tingkat kemampuan mengelola emosi anak

bungsu Siswa SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Apabila keempat topik ini

sudah diaplikasikan, tingkat kemampuan mengelola emosi anak bungsu Siswa

SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta diharapkan menjadi lebih baik lagi.

Tabel 4.5

Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi Sosial

Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengelola Emosi Anak Bungsu

Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarkta Tahun Ajaran

2018/2019

No. Item Aspek Topik

1.

Saya berangkat sekolah

dengan menggunakan bis

tanpa harus diantar jemput

oleh orang tua saya.

(nomor 16)

Sifat dapat

dipercaya

Aku adalah anak

yang mandiri.

Aku adalah anak

yang bertanggung

jawab

2.

Saya bisa mendapatkan ide

baru melalui pengalaman

dari orang lain. (nomor 64)

Inovasi

Belajar dari

pengalaman tokoh-

tokoh besar.

Teman baru tempat

belajarku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

64

BAB V

PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran.

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti memperoleh kesimpulan

sebagai berikut :

1. Skor kemampuan mengelola emosi pada anak bungsu di SMP Pangudi

Luhur 1 Yogyakarta berada dalam kategori tingi yaitu 187,06. Hal tersebut

menunjukkan bahwa anak bungsu di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

memiliki kemampuan mengelola emosi yang baik. Anak bungsu sudah

mampu mengelola emosi agar dapat berinteraksi dengan baik di

lingkungannya. Item yang memiliki skor sangat rendah adalah item nomor

16 dan 64.

2. Usulan topik bimbingan berdasarkan kemampuan yang sangat rendah

adalah topik aku adalah anak yang mandiri, aku adalah anak yang

bertanggung jawab dan belajar dari pengalaman tokoh-tokoh besar, serta

teman baru tempat belajarku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

65

B. Keterbatasan penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu:

1. Pelaksanaan pengambilan data yang bertepatan dengan jadwal Ujian akhir

sekolah. Hal ini menyebabkan waktu penelitian menjadi lebih lama dari

pada yang sudah direncanakan.

2. Selain itu karakteristik responden yang khusus anak bungsu membuat

peneliti memerlukan waktu lebih lama untuk mengetahui responden dalam

penelitian.

C. Saran

1. Bagi Guru BK

Guru BK diharapkan dapat menerapkan topic-topik bimbingan yang telah

disusun untuk meningkatkan dan mempertahankan kemampuan mengelola

emosi siswa pada remaja anak bungsu.

2. Bagi Mahasiswa BK

Diharapkan dapat mempelajari topiK-topik bimbingan pribadi – sosial

yang dapat diterapkan untuk meningkatkan dan mempertahankan

kemampuan mengelola emosi.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan dapat memperluas sampel penelitian tidak pada remaja anak

bungsu kelas VIII, tetapi juga pada kelas VII dan IX untuk mendapatkan

data yang lengkap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

66

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka

Pelajar.

Ahmad Ika Fadhilah dkk. (2010). Hubungan Tipe Pola Asuh Orang Tua Dengan

Emotionalquotient (Eq) Pada Anak Usia Prasekolah (3-5 Tahun) Di Tk Islam

Al-Fattaah Sumampir Purwokerto Utara. Jurnal Keperawatan Sudirman Vol

5, No 1.

Batubara, Jose. (2010). Adolescent Development. Jurnal Sari Pediatri vol 12, NO

1.

Elysabet, Erin. (2014). Perbedaan kecerdasan emosional ditinjau dari urutan

kelahiran. Skripsi: Universitas Kristen Satya Wacana.

Feist, J. & Feist, G J. (2010). Teori kepribadian theories of personality, Edisi 7.

Jakarta: Penerbit Salemba Humanika

Goleman, Daniel. (1998). Kecerdasan Emosional. Jakarta: Pustaka Utama.

Goleman, Daniel. (2001). Working with emotional intellegence Kecerdasan emosi

untuk mencapai puncak prestasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Putro Khamim Z. (2017). Memahami Ciri dan Tugas Perkembangan Masa

Remaja. Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama, Vol 17, No (h 25-32).

Saputra & Safaria. (2009). Manajemen Emosi. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Siregar, Nofia Susanti. (2011). Perbedaan kecerdasan emosi antara anak sulung

dan anak bungsu. Skripsi: Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim.

Sumanto. (2014). Psikologi Perkembangan Fungsi dan Teori. Yogyakarta: CAPS.

Sarwono, Sarlito W. (2007). Psikologi Remaja. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

ALFABETA.

Sugiyono. (2017). Statistik untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA.

Sugihartono, dkk. (2013). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press.

Triatnasari, Ida. (2014). Hubungan Antara Kemampuan Pengelolan Emosi dengan

Perilaku Agresif Peserta Didik. Artikel E Jurnal Mahasiswa Bimbingan dan

Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat.

Tim Dosen PPB FIB. (2014). Bimbingan & Konseling Sekolah Menengah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

67

Yogyakarta : UNY.

Yusuf & Nurihsan .(2010). Landasan Bimbingan & Konseling. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya Offset.

Zola, Nilma, dkk. (2017). Karakteristik Anak bungsu. Jurnal Konseling dan

Pendidikan, Vol.5, No.3 (h. 109-114). Press.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

68

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

69

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

70

Lampiran. 2 Instrumen Penelitian

A. Identitas

Nama : …………………………………………………..

Kelas : …………………………………………………..

Jenis Kelamin : ……….........………………………..............…..

Tanggal pengisian : ……/…………/2019

B. Kata pengantar

Adek-adik yang terkasih,

Pada kesempatan ini kami meminta kerelaan dan kesediaan Anda untuk

mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini disebar dalam rangka penelitian sebagai satu

syarat tugas akhir. Kami sangat mengharapkan Anda mengisi kuesioner ini

dengan teliti, jujur, dan sesuai dengan diri dan pengalaman Anda. Atas kesedian

Anda kami mengucapkan terimakasih.

C. Petunjuk Pengisian

Di bawah ini ada sejumlah pernyataan. Bacalah masing-masing pernyataan

dengan teliti. Berikanlah tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakan

sesuai dengan pengalaman Anda.

Alternatif jawaban yang ada adalah sebagai berikut:

1. Sangat Sesuai (SS) = Hal ini sangat sesuai dengan diri Anda dan

pengalaman Anda dalam kehidupan sehari-

hari.

2. Sesuai (S) = Hal ini sesuai dengan diri Anda dan

pengalaman Anda dalam kehidupan sehari-

hari.

3. Kurang Sesuai (KS) = Hal ini kurang sesuai dengan diri Anda dan

pengalaman Anda dalam kehidupan sehari-

hari.

4. Tidak Sesuai (TS) = Hal ini tidak sesuai dengan diri Anda dan

pengalaman Anda dalam kehidupan sehari-

hari.

Langkah-langkah mengisi kuisoner ini secara praktis adalah sebagi berikut:

1. Baca dan pahamilah setiap pernyataan dalam kuisoner ini!

2. Jawablah setiap pernyataan dengan jujur dan teliti sesuai dengan diri Anda!

3. Berilah tanda centang pada salah satu kolom yang telah disediakan!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

71

No Pernyataan

San

gatS

esu

i

(SS

)

Ses

uai

(S)

Ku

ran

gS

esu

ai

(KS

)

Tid

ak

Ses

uai

(TS

)

1 Saya mampu mengelola perasaan marah

yang sedang saya rasakan kepada orang

lain.

2 Saya mudah putus asa ketika saya tidak

mampu memahami perasaan marah yang

muncul dalam diri saya.

3 Walaupun sedang marah, saya berusaha

untuk tetap menguasai diri saya dengan

baik.

4 Walaupun dalam keadaan jengkel, saya

tetap dapat mengerjakan tugas dengan baik

5 Ketika saya memiliki masalah saya tidak

bisa fokus dalam mengerjakan tugas

6 Saya mengelola perasaan positif dengan

melakukan senam olahraga.

7 Saya merasa marah ketika saya sedang

senam olahraga di pagi hari

8 Ketika saya kacau saya tidak peduli dengan

teman saya.

9 Saya mampu mengerjakan pekerjaan saya

sendiri tanpa merepotkan orang lain.

10 Saya dapat merencanakan segala sesuatu

dengan matang tanpa bantuan orang lain

11 Saya tidak mampu membuat jadwal yang

terstruktur untuk diri saya sendiri.

12 Saya memenuhi kebutuhan pribadi saya

sendiri tanpa merepotkan orang lain.

13 Saya selalu merepotkan orang lain untuk

memenuhi kebutuhan pribadi saya.

14 Saya membersihkan sisa makanan saya,

ketika saya berada di sekolah tanpa

menunggu perintah dari orang lain.

15 Saya selalu menunggu perintah dari orang

lain untuk membersihkan sisa makanan

saya.

16 Saya berangkat sekolah dengan

menggunakan bis tanpa harus diantar

jemput oleh orang tua saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

72

No Pernyataan

San

gatS

esu

i

(SS

)

Ses

uai

(S)

Ku

ran

gS

esu

ai

(KS

)

Tid

ak

Ses

uai

(TS

)

17 Saya mengandalkan orang tua saya dengan

meminta antar-jemput saya ke sekolah.

18 Saya mampu berkata jujur dengan orang tua

saya.

19 Saya kacau ketika jujur dengan orang lain.

20 Saya bersikap jujur untuk diri saya sendiri.

21 Saya sulit bersikap jujur untuk diri saya

sendiri.

22 Saya bersikap jujur ketika mengerjakan

ujian.

23 Saya mampu memberikan ide ketika saya

berdiskusi dengan teman-teman saya secara

jujur.

24 Saya merencanakan dengan baik tugas-tugas

yang akan saya kerjakan.

25 Saya rajin dalam mengerjakan tugas

sekolah.

26 Saya selalu fokus dan berfikir jernih ketika

menyelesaikan tugas sekolah.

27 Saya merencanakan dengan baik dalam

mengatur waktu jam belajar saya

28 Saya mampu memiliki target untuk

mencapai hasil belajar yang baik ketika saya

belajar di sekolah.

29 Saya selalu menanamkan sebuah komitmen

yang positif dalam mengerjakan suatu

pekerjaan.

30 Saya selalu yakin dengan kemampuan diri

saya sendiri.

31 Saya menghabiskan waktu saya ke

perpustakaan untuk menambah pengetahuan

saya.

32 Saya selalu mengumpulkan tepat waktu

dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah.

33 Saya sering memainkan handphone saya

sehingga lupa untuk mengerjakan tugas-

tugas sekolah.

34 Saya dengan mudah terbuka dengan

lingkungan yang baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

73

No Pernyataan

San

gatS

esu

i

(SS

)

Ses

uai

(S)

Ku

ran

gS

esu

ai

(KS

)

Tid

ak

Ses

uai

(TS

)

35 Saya dapat memahami peraturan-peraturan

yang ada dilingkungan baru dengan baik

36 Saya sulit untuk bertoleransi dalam aturan-

aturan lingkungan baru.

37 Saya mampu berbaur dan menggunakan

bahasa sesuai keadaan di lingkungan baru.

38 Saya mampu menerima perbedaan pendapat

dengan teman di lingkungan baru saya.

39 Saya sulit menerima perbedaan pendapat

dengan teman saya dilingkungan baru

40 Saya bisa bergaul dengan semua teman saya

yang ada di sekolah.

41 Saya sulit bergaul dengan teman-teman baru

saya yang ada di sekolah.

42 Saya dapat terbuka dengan orang-orang

yang berada dilingkungan baru.

43 Saya sulit membuka diri dengan orang yang

baru dikenal.

44 Saya memiliki teman baik di lingkungan

baru saya.

45 Saya tidak memiliki teman baik di

lingkungan baru saya.

46 Saya memiliki banyak teman di sekolah

maupun di lingkungan saya tinggal.

47 Saya sulit mendapatkan teman di sekolah

maupun dilingkungan saya tinggal.

48 Saya bisa menjalin relasi yang baik dengan

semua teman laki-laki maupun perempuan

di sekolah atau di lingkungan saya tinggal.

49 Saya mampu mengelola berita-berita hoax

dengan pikiran yang luas.

50 Saya bisa menerima kritikan yang diberikan

teman saya.

51 Saya sulit menerima kritikan yang teman

saya berikan kepada saya.

52 Saya bisa mengelola pendapat orang lain.

53 Saya bisa mengusulkan bahan diskusi

terkait berita-berita terkini yang ada di

sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

74

No Pernyataan

San

gatS

esu

i

(SS

)

Ses

uai

(S)

Ku

ran

gS

esu

ai

(KS

)

Tid

ak

Ses

uai

(TS

)

54 Saya sulit mengusulkan bahan diskusi

terkait berita-berita terkini yang ada di

sekolah.

55 Saya mampu melihat berita dengan pikiran

yang luas dan positif.

56 Saya sulit melihat berita dengan pikiran

yang luas dan positif.

57 Saya mencari ide-ide baru untuk

menciptakan pribadi yang baik.

58 Saya kecewa tidak bisa mencari pribadi

yang baik dalam situasi yang baru.

59 Saya mampu mengekspresikan ide-ide baru

kepada orang lain.

60 Saya sulit mengutarakan ide baru saya pada

orang lain.

61 Saya terbiasa melihat berita-berita terkini

untuk bahan penulisan majalah.

62 Saya sulit mengelola berita terkini untuk

bahan penulisan majalah

63 Saya mampu memotivasi teman-teman saya

melalui pengalaman-pengalaman hidup

saya.

64 Saya bisa mendapatkan ide baru melalui

pengalaman dari orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

75

Lampiran. 3 Uji Validitas dan Reliabilitas

Item Total Statistics

No

Item

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Keterangan

1 280.8000 672.062 .132 Tidak Valid

2 281.1250 667.804 .169 Tidak Valid

3 280.8500 667.208 .223 Tidak Valid

4 281.5000 669.333 .195 Tidak Valid

5 281.2750 664.615 .338 Valid

6 280.9000 655.015 .590 Valid

7 280.7250 665.179 .381 Valid

8 281.9250 665.302 .216 Tidak Valid

9 281.3250 653.815 .513 Valid

10 281.4750 660.974 .342 Valid

11 282.0000 660.718 .343 Valid

12 280.2750 668.153 .295 Valid

13 280.4000 671.887 .106 Tidak Valid

14 281.0500 673.228 .048 Tidak Valid

15 281.1000 663.323 .250 Tidak Valid

16 281.7250 668.922 .122 Tidak Valid

17 280.7000 674.472 .049 Tidak Valid

18 281.2750 664.204 .243 Tidak Valid

19 280.5250 672.563 .132 Tidak Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

76

20 281.1500 665.003 .292 Valid

21 281.3250 663.199 .399 Valid

22 280.3500 672.644 .128 Tidak Valid

23 281.4500 657.895 .495 Valid

24 281.2750 663.281 .321 Valid

25 281.7000 657.344 .593 Valid

26 280.8250 660.404 .430 Valid

27 280.8500 659.259 .391 Valid

28 280.5000 661.077 .496 Valid

29 282.4500 652.715 .482 Valid

30 281.5750 655.020 .380 Valid

31 281.1500 664.746 .271 Valid

32 280.6750 662.225 .381 Valid

33 280.6750 665.763 .376 Valid

34 280.8000 659.344 .363 Valid

35 280.4000 662.656 .440 Valid

36 280.9500 671.638 .099 Tidak Valid

37 281.1000 667.887 .211 Tidak Valid

38 280.9500 672.203 .135 Tidak Valid

39 281.1250 660.522 .502 Valid

40 281.4250 669.635 .142 Tidak Valid

41 280.9250 663.148 .371 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

77

42 281.6750 672.276 .069 Tidak Valid

43 281.1000 657.887 .473 Valid

44 281.5250 669.846 .145 Tidak Valid

45 281.1750 657.738 .458 Valid

46 281.8250 676.404 -.013 Tidak Valid

47 281.6000 652.862 .524 Valid

48 281.5750 674.404 .028 Tidak Valid

49 280.8500 665.208 .304 Valid

50 281.1500 665.772 .218 Tidak Valid

51 280.9500 658.356 .526 Valid

52 281.7500 670.500 .143 Tidak Valid

53 281.0500 663.433 .322 Valid

54 281.2500 671.628 .071 Tidak Valid

55 281.0500 670.254 .127 Tidak Valid

56 280.8500 671.156 .086 Tidak Valid

57 282.2500 658.295 .452 Valid

58 281.6000 679.887 -.082 Tidak Valid

59 281.2000 656.933 .474 Valid

60 281.5500 657.844 .437 Valid

61 281.3250 650.276 .555 Valid

62 281.3250 678.892 -.068 Tidak Valid

63 280.7500 661.423 .451 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

78

64 280.7000 664.626 .391 Valid

65 281.2000 664.215 .305 Valid

66 280.9750 677.410 -.036 Tidak Valid

67 280.6750 661.507 .453 Valid

68 280.7000 659.908 .452 Valid

69 281.0500 663.536 .280 Valid

70 281.0000 654.872 .517 Valid

71 281.2750 651.948 .523 Valid

72 281.1750 658.558 .350 Valid

73 280.7750 660.743 .368 Valid

74 280.4500 662.972 .401 Valid

75 280.9750 662.333 .396 Valid

76 280.5000 661.436 .525 Valid

77 281.9750 673.769 .028 Tidak Valid

78 280.8000 672.626 .051 Tidak Valid

79 280.7250 663.025 .370 Valid

80 280.5500 668.510 .237 Tidak Valid

81 280.9750 665.256 .294 Valid

82 280.5250 667.333 .239 Tidak Valid

83 280.9000 659.374 .495 Valid

84 280.8000 656.523 .527 Valid

85 280.8500 662.233 .476 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

79

86 280.6750 665.866 .231 Tidak Valid

87 281.2250 654.128 .593 Valid

88 281.1000 651.579 .612 Valid

89 280.8500 659.156 .539 Valid

90 280.6000 656.400 .628 Valid

91 280.7250 657.333 .606 Valid

92 281.2000 657.497 .381 Valid

93 281.1250 654.369 .558 Valid

94 281.0500 652.818 .599 Valid

95 281.7750 654.487 .483 Valid

96 281.2000 661.549 .329 Valid

97 281.1000 660.349 .358 Valid

98 280.8250 665.892 .240 Tidak Valid

99 280.8000 665.395 .286 Valid

100 280.8250 669.174 .169 Tidak Valid

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

.943 .945 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

80

Lampiran. 4 Tabulasi Data Penelitian

No NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64

1 Radityo Wirandato 4 4 4 1 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 1 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 4 3 3

2 Johanna 4 1 3 3 1 1 4 4 2 2 2 2 4 4 4 1 2 2 2 4 4 4 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 4 3 3 2 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 1 1

3 Raymond Agung 4 4 4 4 4 2 4 4 3 2 3 3 4 4 4 1 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 2 2 4 1

4 Arvid K.G 3 4 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2

5 Raphaela Nakeisha O.A 4 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 2 4 4 4 1 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 1 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 1

6 Gabriel Sachio A 3 3 4 2 2 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 1 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 2 2 3 2

7 Rachel Amsetamaya T 3 2 3 2 1 1 4 4 3 2 2 2 4 4 3 1 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 1 2 1 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 3 1 1 4 1

8 Elva Maria Evelina 3 3 3 2 1 2 4 3 3 2 2 2 3 2 4 1 3 2 2 4 4 2 4 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 4 3 4 4 3 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 1

9 Benedicta Wida T.A 1 1 4 2 3 1 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 3 2 3 4 4 2 1 4 2 2 4 4 2 4 4 2 2 2 1 4 4 3 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 2 4 1 1 1 1 2 2

10 Dunstan Parikesit G.A 2 3 3 2 2 3 4 4 3 3 3 1 2 4 4 1 2 2 3 4 4 3 3 4 2 2 2 3 3 2 1 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 1 2 3 2

11 Martinus Angelo N.D 3 3 2 2 2 1 4 3 2 2 3 2 3 2 2 1 1 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 1 3 2 1 4 1 3 3 4 2 2 3 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 2 4 2

12 Helena Tiffany M 3 4 4 4 2 2 4 4 3 3 4 3 4 3 4 1 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1

13 Michael Adriano P 3 3 3 2 3 4 4 4 2 2 4 2 2 1 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2

14 Kadek Ayu M.K.P 4 2 3 4 2 3 2 4 3 2 2 2 2 4 4 1 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 2 3 3 3 3 4 3 3 1 2 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2

15 Dominique Elvina J.W 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 1 1 2 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 1

16 Benedicta Gracia V.S 3 4 4 1 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 2 1 2 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 3 4 1

17 Baromeius Guido A 3 1 3 2 3 1 3 3 3 4 1 2 2 2 2 4 3 4 2 2 4 3 4 2 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 1 2 2 3 1 2 2 4 1 3 1 3 3 2 1 3 1 3 2 2 4 3 4 2 2 2 2 1 3 2

18 Martinus Bryan A 3 4 3 3 3 2 4 4 3 2 3 2 3 3 4 1 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 1 4 2 2

19 Xenia Diva M 2 4 3 2 2 2 4 3 3 2 3 2 3 4 4 1 2 3 4 4 4 4 3 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 1 1 3 2

20 C. Cintya Kusuma H 4 2 3 2 2 2 4 3 3 2 3 2 3 4 1 1 2 3 4 4 4 4 3 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 1 1 3 2

21 Paulus Christo Y.P 2 3 2 2 3 2 4 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3

22 Anaina Junta Z.A 3 3 2 2 1 1 3 3 3 3 1 2 4 3 4 1 2 2 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 1 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 3 2 3 2 3 4 4 4 3 2 2 4 1

23 Maria Dyah Ayu 3 4 4 2 2 1 4 4 2 2 2 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 1 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 4 4 2

24 Kevin Dezentio P 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 4 3 2 3 4 1

25 David Jozeik 4 1 4 1 4 4 4 4 1 4 4 3 4 1 4 1 2 1 1 4 3 2 4 3 2 3 2 3 4 4 2 3 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 1 4 2 2 4 4 1

26 Satriya Wara 3 3 3 3 2 3 3 1 4 4 2 4 3 3 4 1 1 3 1 4 2 4 3 4 4 4 2 4 3 4 2 4 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 1

27 Fransiskus C. S. W 4 4 4 4 4 1 4 4 2 2 3 2 3 3 4 1 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 1 1 1 2 1 4 4 3 2 4 1 4 4 4 4 4 4 1 3 2 3 2 2 4 4 4 1 1 2 1 4 1 4 1 1 1 4 1

28 Kezia Dwina N 3 4 3 3 4 4 4 4 1 1 4 1 4 3 4 1 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2

29 Gabriella Jenny N 4 3 4 4 2 2 3 4 3 2 2 2 3 3 2 1 1 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 1 4 4 1

30 Gabriel C. S. Y 2 2 3 2 3 1 2 3 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2 3 3 4 2 3 3 4 3 4 3 1 1 2 1 1 2 2 4 3 3 2 3 2 3 1 4

31 Fransisca X. H. K 4 3 3 3 3 2 3 4 1 3 3 3 4 4 4 1 2 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 2

32 Aditya Hadi A.P 3 3 4 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 1 3 2

ITEM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

81

No NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64

1 Gerardus Terra 3 3 3 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 1 2 2 4 4 2 2 4 3 1 2 2 3 4 4 1 4 1 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 4 1 4 4 2 3 4 3 2 1

2 Kenji Arka R 4 1 2 4 2 3 3 1 3 1 1 3 2 2 2 4 3 4 2 2 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 1 2 2 3 4 3 2 4 4 3 1 3 3 3 1 3 3 3 2 2 4 3 4 2 2 2 3 4 3 3

3 Michael Sebatian A 2 3 3 2 2 1 4 3 3 4 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2

4 George Nathaniel A.P.R.A 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 4 3 1 2 2 2 3 3 4 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2

5 Septyantara Rheivaldi H 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 1 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 1

6 Adelia Putri 2 3 3 2 4 3 3 4 3 2 4 3 3 1 3 2 4 3 2 2 4 3 4 3 1 2 3 2 3 4 2 3 3 3 1 2 2 1 2 4 2 2 3 3 3 3 1 2 1 2 1 3 2 4 3 1 2 4 4 3 3 4 3 2

7 Patricia Devina H 4 2 2 3 3 4 2 3 3 4 4 2 2 4 2 2 3 3 3 3 1 2 4 3 3 4 3 3 2 2 3 4 2 2 3 1 1 1 2 2 2 2 3 2 2 4 3 1 3 1 3 3 3 3 1 1 2 2 2 4 2 4 2 3

8 Gracia Putri M 4 2 1 2 2 2 4 4 2 2 2 4 2 2 2 4 3 2 2 3 3 4 3 3 2 2 1 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 2 1 2 3 3 3 4 3 1 2 2 1 2 2

9 Maria Helena M.S 4 2 3 4 3 3 3 4 2 4 2 2 4 3 1 2 4 3 3 4 3 3 3 2 4 1 2 3 4 2 3 1 3 3 4 3 1 2 1 2 4 2 2 4 2 3 3 1 2 1 3 3 3 2 2 4 3 3 3 1 2 4 2 2

10 Adwitya Rahaduhita 3 3 4 2 3 1 2 3 3 4 3 1 3 3 3 3 3 4 3 1 3 4 3 4 2 1 3 1 2 3 3 2 4 2 2 1 1 3 3 2 2 1 2 2 2 4 4 2 4 2 2 2 1 1 3 4 2 1 3 3 2 2 4 3

11 Ivan Tosca 3 3 3 1 3 4 4 3 2 3 2 2 3 4 3 1 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3

12 Keenan Putra 2 4 4 4 2 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 4 4 4 3 4 3 2 3 2 3 3 3 1 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2

13 Chris Jevicto Ajjimas K 4 2 4 3 2 1 4 4 4 3 2 2 3 4 3 1 1 4 1 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 4 1 3 1 2 1 3 3 3 4 3 2 4 3 4 2 1 4 3 4 1 2 2 2 3 4 1

14 Irene Angelin 2 2 3 3 1 2 3 1 3 3 3 2 3 3 3 1 1 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2

15 Gabriela Carina A.A 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 4 1

16 Alfonsus R. Gladio O 2 2 4 3 1 3 4 3 3 2 4 2 3 4 4 1 1 3 4 2 1 4 3 2 2 4 2 4 4 4 2 3 2 2 4 3 2 4 4 3 3 2 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 1

17 Nicholaus Bhagas Kara 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2

18 Elizabeth Puan S 3 3 4 3 1 1 4 3 4 3 3 3 1 4 4 1 1 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 4 2 4 4 1 4 4 3 3 1 1 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 1 4 4 1 1 3 1

19 Cornelia Devina Putri 3 3 4 4 3 2 4 3 3 2 3 3 3 4 4 1 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 2 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 2 2 4 1

20 Clara Prakasita 3 2 3 3 3 1 4 4 2 2 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2

21 Angela Citra Putri K 3 1 3 2 2 3 4 2 3 2 3 2 3 4 4 1 2 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

22 Maria Evelina K 3 3 4 3 2 3 7 4 3 2 3 3 3 3 4 1 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 2 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 1

23 Hendrikus Rafael A.B 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 1 4 4 3 2 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 2 2 3 3 3 4 3 4 3 2

ITEM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: TINGKAT KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ANAK BUNGSU …

82

No NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64

1 Gervasius Agiza P 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

2 Jordan Purbonegoro 2 4 3 2 2 1 3 3 3 4 4 2 2 2 2 4 3 4 2 2 4 3 4 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 1 2 2 3 4 2 2 4 1 3 1 3 3 4 1 3 1 3 2 2 4 3 4 1 3 2 2 4 4 2

3 Dhirotsana Wijaya N 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2

4 Arjuna Putra 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 1 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2

5 Leonardo Andrean 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 4 1 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2

6 Fidelis Olivia P.L 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 4 2 3 1 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2

7 Rafael Evan K 3 3 3 3 3 1 4 3 2 2 3 3 3 2 3 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 3 2

8 Filipus Bagas P.A 3 3 3 2 3 3 4 2 2 2 3 2 4 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

9 Ambrosius Hervi P 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

10 Gabriel Caesar V 4 3 4 3 2 1 4 4 3 3 4 3 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1

11 Tiurma Langit Biru 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 3 1 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 3 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 4 1

12 Ceraphine Putri P 3 3 3 2 4 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2

13 Maria Alexandra 3 1 3 3 2 1 4 3 3 3 3 2 4 4 4 1 1 2 1 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 4 3 3 4 2 2 2 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 2 2 2 2 3 1 3 4 1 2 3 1

14 Avrelita Nara R 3 2 2 2 2 1 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 4 4 4 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 4 2 3 1 2 2 4 2 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 2 2 1 2 1 4 3 2

15 Michaell Sonie S 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 4 4 4 3 4 4 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 2 3 4 1

16 Maria Angela T.L 3 4 4 3 2 1 4 4 3 3 4 1 4 3 4 1 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3 4 1 4 3 2

17 Eugenia Gretta P.A 3 2 3 3 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 4 4 4 4 3 3 3 2 2 4 3 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 4 4 2 3 4 3 3 4 1

18 Marco Vincen 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 1

19 Chatarina Stella A 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

20 Fridolin Satria I 3 2 3 4 3 2 4 4 3 2 4 2 4 3 4 2 3 4 4 4 3 3 4 3 2 4 3 4 4 3 1 4 3 3 4 2 2 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 1 2 2 4 4 2 1 2 1

21 R.J Roiharda Davin H 2 4 3 2 3 3 3 2 4 2 2 3 3 4 3 1 3 2 4 2 3 3 3 2 2 2 1 3 3 3 1 2 2 4 3 2 3 4 2 4 4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 4 2 3 4 3 3 4 1

22 Prihantoro Dhanu P.A 3 1 3 2 1 1 4 2 3 2 2 2 3 3 3 1 1 3 4 4 4 4 4 2 2 3 2 4 2 4 2 3 4 4 4 2 2 2 2 2 3 3 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 4 1 2 3 1

23 Ranggana Arya W 3 4 3 2 2 4 4 4 3 2 4 2 4 4 4 1 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 1 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 2 2 3 1

24 Felix Paramarta N 4 3 4 2 2 4 4 2 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 2 4 4 2 3 1 2 4 4 3 3 3 4 4 3 3 1 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 1

25 Rafael Jodi K 3 2 3 2 1 1 4 4 3 3 2 2 3 4 4 1 4 2 3 3 3 4 4 3 3 2 2 4 3 2 1 2 3 2 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1

26 Michael Wijohangko 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 1 2 2 3 4 1 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 1 3 1 2 3 4 2 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2 2 2 1 3 3 2

27 Vincentius M.S 4 3 4 4 2 1 4 4 4 4 4 3 2 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 3 4 1

28 Filbert Valen W 2 3 2 3 2 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 1 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 2 3 2

29 Gabriella Kezya T.P 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 1 2 2 4 1 1 4 1 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 1 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 1

30 Maria A.D.V Sumanik S 4 3 4 4 2 2 4 3 3 3 2 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 1 2 3 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 3 3 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 1 2 4 1

31 Inosensia A.P 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 2 4 4 1 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 1 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 2 3 3 2 3 2 1

32 Brandon Fabio G 3 3 3 2 2 4 4 3 2 2 2 1 3 4 4 1 3 3 3 4 4 4 4 2 2 2 2 3 3 4 2 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 1 1 3 3 4 4 4 4 2 2 4 1

33 Klara Vania L.P 2 3 3 3 2 2 4 3 3 2 3 2 4 3 4 1 1 2 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1

34 Benedict Filbert 3 3 4 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 4 1 1 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1

35 Cecilia Sahana D.G 3 2 3 3 3 1 4 3 3 2 4 1 3 4 4 1 1 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 1 4 3 1 2 3 1 4 4 2 2 2 1 3 4 2 2 2 4 2 2 4 3 3 4 4 4 1 3 2 3 3 4 1

36 Czerilyn Dyancah H 4 4 2 3 3 2 4 4 4 4 3 1 2 2 3 1 1 3 4 3 2 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 1

37 Oswald N.L 4 4 4 3 2 4 4 1 3 4 2 3 4 4 4 1 2 4 2 4 4 4 4 3 3 4 2 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 3 4 1

ITEM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI