tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada wanita
dimana masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya
kehamilan normal yaitu 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari
pertama haid terakhir, pengawasan antenatal memberikan manfaat bagi ibu hamil
dan ditemukannnya berbagai masalah/kelainan yang menyertai kehamilan secara
dini. Bedasarkan penelitian WHO di seluruh dunia terdapat kematian sebesar
500.000 jiwa pertahun saat hamil atau bersalin dan kematian bayi khususnya
neonatal sebesar 10.000.000 jiwa pertahun saat hamil atau bersalin jiwa pertahun.
Hasil survey demografi dan kesehatan Indonesia 2007 menyebutkan bahwa AKI
tahun 2007.
Sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup dan penyebab langsung kematian
ibu di Indonesia. Adalah perdarahan, infeksi, eklamasi, partus lama dan
komplikasi abortus (Enykusmiran, 2009).
Mengingat pentingnya peningkatan kesehatan ibu dan bayi baru lahir,
tanggal 12 Oktober 2000 pemerintah telah mencanangkan gerakan nasional
kehamilan aman atau Making Pregnancy Safer (MPS) sebagai strategi
pembangunan kesehatan masyarakat menuju Indonesia sehat Indonesia 2010.
Sebagai bagian dari programasafe Metherhood dalam arti luas tujuan Safe
Motherhood dan Making Pregnacy Safer, yaitu melindungi hak reproduksi dan
2
hak azasi manusia dengan cara mengurangi bebam kesakitan, kecacatan dan
kematian yang berhiubungan dengan kehamilan dan persalinan yang sebenarnya
tidak prlu terjadi. MPS merupakan strategi sector kesehatan yang terfokus pada
pendekatan perencanaan sistematis dan terpadu dalam melaksanankan intervensi
klinis dan pelayanan kesehatan. Pembuatan manajemen ini juga untuk
menggunakan cakupan pelayanan antenatal, salah satu upaya penurunan AKI
adalah dengan melakukan pelayanan antenatal yaitu dengan program ANC dengan
periode 4 kali kunjungan, jika upaya penrapan ANC ini dilakukan secara teratur,
secara otomatis penurunan AKI dapat diturunkan, penyuluhan kepada ibu hamil
perlu dilakukan karena banyak ibu hamil yang tidak mengeti artipentingnya
pemeriksaan kehamilan, terutama penyuluhan tetang komplikasi sebagai akibat
langsung kehamilan yang merupakan hal yang patologis, salah satunya
“Hiperemesis Gravidarum”. Hal ini merupakan hal yang wajar dan sering
didapatkan pada kehamilan trisemester pertama. Terjadinya pada pagi hari rapi
bisa juga timbul setiap saat dan malam hari, mual dan muntah terjadi 60-80 %,
primigravida dan 40-60%, multigravida yang dapat berlangsung selama 4 bulan
(Ebdosama, 2008).
Mual muntah trjadi pada 60-80 primigrvida dan 40-60 multigravda. Satu
dianatara seribu kehamilan, gejala-gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual
ini disebabakan oleh karena mengikatnya kadar hormone estrogen dan HCG
dalam darah. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keaaan ini,
meskipun demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat brlangsung samapai
4 bulan usia kehamilan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan
3
umum menjadi buruk. Keadaan inilah yang disebut Hiperemesis Gravidrum
( Sarwono, 2006).
Mual kehamilan dialami oleh dari 75% wanita dan mual muntah terjadi
pada separuh wanita hamil gejala biasanya mulai pada kehamilan minggu ke
enam dan berhenti sebelum minggu ke 12 meskipun dapat berlanjut selama
kehamilan. Gejala ini lebih sering terjadi pada wanita yang mempunyai riwayat
kegagalan kehamilan, atau yang mengandung bayi kembar, seperempat wanita
yang mengalami gejala ini akan mengalami lagi pada kehamilan berikutnya.
Menurut richter menyatakan bahwa samapai dengan 90% wanita
mengalami beberapa bentuk mual dan muntah selama kehamilan yang dapat
berkisar dari gejala mual ringan yang khas sampai sedang yang dapat sembuh
dengan sendirinya dengan atau tanpa di sertai muntah (Woolfsoon, 2009).
Berdasarkan latar belakang diatas mka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang Tingkat Pengetahuan Ibu hamil Mengenai Hiperemesis
Gravidarum pada Trisemester Petama Di Klinik Lena Barus Binjai Tahun 2010.
1.2. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Tingkat
Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Hiperemisis Gravidarum pada Trisemester
Petama Di RSUD Kabupaten Muna 2013 ?
4
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan ibu hamil mengenai hiperemesis
gravidarum pada trimester Pertama Di Di RSUD Kabupaten Muna 2013
1.3.2. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Hiperemsis
Gravidarum Pada Trisemester Pertama Di RSUD Kabupaten Muna 2013
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Instansi
Sebagai sumber informasi bagi Mahasiswa Akademi kebidanan Kesehatan
Nasional (YKN) Bau-Bau Kelas Kerja sama Kabupaten Muna dan sebagai
bahan bacaan di perustakaan.
1.4.2. Tempat penelitian
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna
1.4.3. Bagi Peneliti
Menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang Hiperemesis Gravidrum
pada ibu hamil di trismester pertama dan bagaimana mengobati mual
muntah yang berlebihan.
1.4.4. Bagi Ibu yang Diteliti
Meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai hipermesis garavidarum
pada trisemester pertama.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari
oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada diskripsi,
hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosuder yang secara probabilitas.
Bayesian adalah benar atau salah (Wikipedia, 2009 pengetahuan
mempunyai hasil usaha yaitu setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap
suatu objek tertentu. Pendengaran, penciuman, rasa dan raba sebagaian besat
pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan, pengalaman diri sendiri
maupun orang lain. Media maupun lingkungan pengetahuan manusia diperoleh
melalui pendidikan, pengalaman diri sendiri maupun orang lain. Media maupun
lingkungan pengetahuan kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan diperlukan sebagai dorongan
psikis dalam menumbuhkan rasa percaya diri maupun dorongan sikap dan
perilaku setiap hari, sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan merupakan
srimulasi terhadap tindakan seseorang. Pengetahuan adalah merupakan hasil
“tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek
tertentu.
6
Menurut Notoatmojo (2003) pengetahuan yang dicakup dalam domain
kognitif mempunyai 6 tingkat yaitu :
1. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu “Tahu” ini
adalah merupakan tingkat pengetahuan rendah, untuk mengukur bahwa
orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan,
menguaikan, mendefenisikan, menyatakn dans ebagainya.
2. Memahami (Compreshension)
Memahami dartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secaera benar
tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi
tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi
harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,
meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. Misalnya
dapat menjelaskan mengapa harus makan mkanan yang bergizi.
3. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat
daiartikan aplikasi atau pengguanaan hokum-hukum, rumus mtode, prinsip
dan sebagainya dalam konteks atau situasi ayang lain, misalnya dapat
mrnggunakan rumus statistik dalamperhitungan-perhitnungan hasil
7
penelitian, dapat menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah
(Problem Solving Cycle) didalam pemecahan masalah kesehatan dari
kasus yang dinberikan.
4. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan matri atau suatu
obyek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam suatu struktur
organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan
analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja : dapat
digambarkab (membuat bagan), membedakan, memisahkan,
mengelompokkan dan sebagainya.
5. Sintesis (Syntesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang
baru dengan kata lain sistesis itu suatu kemampuan untuk menyusun
formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya dapat
menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan
yang telah ada.
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu
berdasarkan suatu criteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan
criteria-kriteria yang telah ada. Misalnya dapat membandingkan antara
8
anak-anak yang cukup gizi dengan anak-anak yang kekurangan gizi, dapat
menafsirkan sebab- sebab ibu-ibu tidak nau ikut KB dan sebagainya.
2.2. Hiperemesis Gravidarum
2.2.1. Pengertian
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada
wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya
menjadi buruk karena terjadi dehidrasi (Mochtar, 1998).
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berkelanjutan
sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari dan menimbulkan kekurangan cairan
dan terganggunya keseimbangan elektrolit (manuaba, 2000).
2.2.2. Etiologi
Penyebab Hiperemisis Gravidarum belum diketahui secara pasti.
Perubahan-perubahan anatomic pada otak jantung, hati dan susunan saraf
disebabkan oleh kekurangan vitamin. Beberapa faktor predisposisi dan faktor
yang lain yang ditemukan :
a) Faktor predisposisi yang sering dikemukan adalah primigravida, mola
hidatidosa dan kehamilan ganda. Frekwensi yang tinggi pada mola
hidatidosa dan kehamilan ganda menimbulkan dugaan bahwa faktor
hormone memegang peranan, karena pada kedua keadaan tersebut
hormone khorionik gonadotropin dibentuk brlebihan.
b) masuknya vili khorialitas dalam sirkulasi maternal dan perubahan
metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurunkan dari pihak ibu
terhadap perubahan faktor organik.
9
c) Alergi, sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak, juga
disebut sebagai salah satu faktor organik.
d) Faktor psikologis memegang peranan penting pda penyakit ini walaupun
hubugannya dengan terjadinya hiperemesis gravidarum belum diketahui
dengan pasti. Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan takut
terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhdap tanggungjawab sebagai
ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memberatkan mual dan
muntah sebagai sekspresi tidak sabar terhadap keengganan menjadi hamil
atau sebagai pelarian karena ksukaran hidup. Tidak jarang dengan
memberikan suasana yang baru sudah dapat membantu mengurani
frakwensi muntah klien (Zerich, 2008).
2.2.3. Patofisiologis
Ada yang menyatakan bahwa, perasaan mual adalah akibat dari
meningaktnya kadar estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimsester
pertama.
Pengaruh psikologik hormone estrogen ini tidak jelas. Mungkin berasal
system saraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan lambung, penyesuaian
terjadi pada kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian mual dan muntah
dapat berlangsung berbulan-bulan.
Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen, oleh
karena keluhan ini terjadai pada trimester petama. Meningkatnya kadar estrogen
pda saluran cerna menyebabkan penurunan produksi asam lambung (HCL) dan
pepsin serta menghambat pengosongan lambung sehingga menyebabkan mual dan
10
muntah. Penyesuaian terjadi pada kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian
mual dan muntah dapat berlangsung berbulan-bulan.
Hiperemesis Gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah
pada hamil muda, bila terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan ketidak
seimbangan elektrolit.
Belum jelas mengapa gejala-gejala ini hanya terjadi pada sebagian wanita,
tapi faktor psikologik merupakan faktor utama, disamping pengaruh hormonal,
yang jelas wanita yang sebelum kehamilan sudah menderita tukak lambung
dengan gejala tidak suka makan dan mual akan mengalami emesis gravidarum
yang lebihan berat.
Hieperemesis Gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan kabohidarat
dan lemak habis terpakai untuk keperluan energy. Karena oksidasi lemak yang
tidak sempurna, kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena
muntah menyebabakan rehidrasi.
Selain itu dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah
kejaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen
kejaringan berkurang dan tertimbunnya zat metabolik yan toksik.
Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah bertambahnya ekskresi
lewat ginjal menambah frekwensi muntah-muntah yang lebih banyak, sehingga
dapat merusak hati, dismaping dehidrasi dan terganggunya kesimbangan
elektrolit, dapat terjadi robekan pada selaput lender esophagus dan lambung, pada
umumnya robekan ini ringan dan perdarahan dapat berhenti sendiri. Jarang
sampai memerlukan transfuse dan tindakan operatif (Helhthblogheg, 2009).
11
2.2.4. Gejala Dan Tingkat
Hiperemesis gravidarum, menurut berat ringannya gejala dapat dibagi
dalam 3 (tiga) tingkatan yaitu :
a. Tingkat I :
Muntah terus menerus yang dipengaruhi keadaan umum penderita, ibu
merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan nyeri pada
epigastrium. Nadi meningkat sekitar seratus kali permenit, tekanan darah
sistol menurun turgor kulit berkurang, lidah mengeing dan mata sekung
b. Tingkat II :
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit berkurang, lidah
mongering dan Nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang
naik dan mata sedikit ikterus. Berat badan menurun dan mata menajdi
cekung, tensi darah, hemokosentrasi, oliguri dan konstipasi. Aseton dapat
tercium dalam hawa pernafasan, karena mempunyai aroma yang khas dan
dapat pula ditemukan dalam kencing.
c. Tingkatan III
Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun, nadi
kecil dan cepat, suhu badan meningkat dan menurun. Komplikasi dapat
terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai ensefalofati wemicke, dan
gejala nistagnus dan diplopia. Keadaan ini adalah akibat sangat
kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompliks. Timbulnya
ikterus adalah tanda adanya payah hati (Helathblogeg, 2009).
12
2.2.5. Diagnosis
Hiperemesis gravidarum biasanya tidak sukar. Harus ditentukan adanya
kehamilan mudah dan muntah yang terus menerus, sehinga mempengaruhi
keadaan umum, namun harus dipikirkan kehamilan muda dengan penyakit
pielonefritis, hepatitis, ulkus ventrikulis dan tumor serebri yang dapat pula
memberikan gejala muntah (Sarwono, 2006).
2.2.6. Komplikasi
Dehidrasi berat, ikterik, takikardia suhu meningkat, alkalosis, kelaparan,
gangguan emosional yang berhubungan dengan kehamilan dan hububgab
keluarga, menarik diri dan depresi (Helathblogheg, 2009).
2.2.7. Pemeriksaan
- USG (dengan menggunakan waktu yang tepat : mengkaji usia gestasi dan
adanya gestasi multiple, mendeteksi abnormalitas janin, melokalisasi
plasenta.
- Urinalisis : Kultur, mendeteksi bakteri, BUN.
- Pemeriksaan fungsi hepar (Zerich, 2008).
2.2.8. Penanganan
Sebelum diberikan pengobatan sebaiknya dilakukan pencegahan yang
prinsipnya adalah mengobati emesis agar tidak terjadi hiperemesis.
Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan
jalan memberikan penerangan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu
proses yang fisiologis, memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang
muntah merupakan gejala yang fisiologik pada hamil muda dan akan menghilang
13
setelah kehamilan 16 minggu, menganjurkan mengubah makan sehari-hari dengan
makanan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering.
Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tetapi daianjurkan
untuk makan roti kering atau biscuit dengan teh hangat. Rendah lemak dan tingi
karbohidrat sangat dianjurkan pada keadaan ini.
Usahakan penderita menghindari makan-makanan yang berminyak dan
berbau lemak seperti goreng-gorengan dan santan sebab menimbulkan rasa mual
dan muntah kembali. Makanan dan minuman dan sebaiknya disajikan dalam
keadaan panas. Cukup cairan, usahakan banyak minum jus buah, susu hangat
untuk mengganti cairan yang hilang selama muntah. Sebaiknya minum air
delapan gelas perhari, defekasi yang teratur dan dianjurkan makanan yang banyak
mengandung gula (Sarwono, 2006).
Bila pencegahan dengan cara tersebut, keluhan dan gejala tidak berkurang
maka diperlukan pengobatan yaitu :
a. Klien diisolasi dalam kamar yang tenang dan cerah dengan pertukaran
udara yang baik. Kadang-kadang dengan isolasi saja gejala-gejala akan
berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
b. Berikan cairan parenteral yang cukup elektolit, karbohidarat dan protein
dengan glukosa 5% dalam cairan fisiologis sbanyak dua sampai tiga liter.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penlitian
Penelitian ini adalah deskritif yaitu melihat Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil Mengenai Hiperemersis Gravidarum Pada Trimester Pertama Di RSUD
Kabupaten Muna.
3.2. Lokasi Dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi
Penelitian ini dilakukan di RSUD Kabupaten Muna.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus - September.
3.3. Populasi Dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi adalah seluruh yang menjadi subjek dalam peenlitian (Arikunto,
2002). Yang menjadi populasi dalam penelitian adalah keseluruhan ibu hamil
pada trimester pertama yang berkunjung di RSUD Kabupaten Muna dengan
jumlah populasi 30 orang.
3.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian yang diambil dari keseluruhan subjek yang diteliti
yaitu sebesar dan dianggap mewakili dari keseluruhan populasi yang ada,
pengembalian sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan total sampling
yaitu seluruh ppulasi dijadikan sampel sebanyak 30 orang.
14
15
3.4. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian yang berjudul Pengetahuan ibu Hamil
Menegenai Hiperemesis Gravidarum Pada Trimester Pertama Di RSUD
Kabupaten Muna Tahun 2013.
Faktor yang mempengaruhi :
Varibel independent Variabel dependen
3.5 Defenisi Operasional
3.5.1. Umur
Menurut Harlock (2002), Usia adalah indeks yang menempatkan individu-
individu dalam urutan perkembangan.Umur merupakan usia sejak ibu lahir dan
saat penelitian di lakukan yang di kategorikan dengan usia :
a. <20 tahun
b. 20-30 tahun
c. >30 tahun
3.5.2. Pendidikan
Pendidikan adalah pendididkan formula terakhir yang pernah di selesaikan
ibu.dan saat penelitian di lakukan dengan kategori:
a. SD-SMP
- Umur
- Pekerjaan
- Pendidikan
Hiperemesis
Gravidarum
16
b. SMA
c. Perguruan tinggi
3.5.3. Pekerjaan
Pekerjaan adalah kegiatan formal yang di lakukan dalam kegitan sehari-
hari. pada saat penelitian dilakukan dengan kategori:
a. Bekerja
b. Tidak bekerja
3.6. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data primer yang berasal dari responden dengan
menggunakan kuesioner yang di buat sendiri penulis berdasarkan konsep teoritis.
Pada penelitian ini,responden yang telah memenuhi kriteria pemilihan sampel
yaitu pada ibu hamil trimester pertama, kemudian di beri penjelasan terlebih
dahulu mengenai tujuan dan manfaat dari penelitian, kemudian responden diminta
pula untuk mengisi sendiri angket yang telah di sediakan.
3.7. Pengolahan data
3.7.1. Editing : Dilakukan pengecekan kelengkapan data yang telah terkumpul,
bila Nanti terdapat kekurangan atau kesalahan dalam pengisian
amgket maka maka akan di lakukan pengurangan sampel
penelitian (angket) yang pengisian kurang atau tidak lengkap
di anggap menjadi responden dalam penelitian.Dari pengisian
17
tidak terdapat kesalahan, berarti semua kesalahan, berarti
semua responden dapat mewakili sample yang telah di teliti.
3.7.2.Coding : Merubah data dalam angket ke variabel yang akan di gunakan
dalam Dalam penelitian.Untuk variabel penelitian.Untuk
variabel penelitian Di beri kode 1 bila jawaban salah.
3.7.3. Tabulating : Data yang telah lengkap di susun sesuai denagn variabel yang
dibutuhkan lalu di masukkan ke dalam tabel distribusi
frekuensi.
3.7.4. Persentase : Data yang telah ditabulasi diuabah dalam bentuk persentase.
3.8. Aspek pengukuran
Pengolahan data dilakukan dengan melihat kategori aspek pengetahuan
yaitu aspek pengukuran pengetahuan.Cara pengukuran dengan menggunakan nilai
pesentase dalam kategori (Arikunto, 2002), yaitu sebagai berikut:
a. Baik :75-100%
b. Cukup: 56-75%
c. Kurang:<56%
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Setelah melakukan penelitian terhadap tingkat pengetahuan ibu mengenai
Hiperemesis Gravidarum di RSUD Kabupaten Muna Tahun 2013. Dan hasilnya
disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini :
4.1.1. Pengetahuan lbu Hamil Pada Trimester Pertama Mengenai
Hiperemesis Gravidarum.
Tabel 4 .1
Distribusi Frekwensi Pengetahuan Ibu Hamil Pada Trimester
Pertama Mengenai Hiperemesis Gravidarum RSUD
Kabupaten Muna
Periode Agustus – September Tahun 2013
No. PengetahuanJumlah
F %1 Baik 12 402 Cukup 8 26,673 Kurang 10 33,33
TOTAL 30 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Distribusi pengetahuan ibu hamil
pada trimester pertama Mengenai hiperemesis gravidarum di RSUD Kabupaten
Muna Periode Agustus – September tahun 2013 mayoritas berpengetahuan baik
sebanyak 12 responden (40 %) dan minoritas sebanyak 8 responden (26,67%).
18
19
4.1.2. Pengetahuan Ibu Hamil pada Trimester Pertama Mengenai
Hiperemesis Gravidarum Berdasarkan Umur
Tabel 4.2
Distribusi Frekwensi Pengetahuan Ibu Hamil Pada Trimester
Pertama Mengenai Hiperemesis Gravidarum Berdasarkan
Umur Di RSUD Kabupaten Muna
Periode Agustus – September Tahun 2013
No UmurPengetahuan
JumlahBaik Cukup Kurang
F % f % f % F %1 < 20 tahun 0 0 0 0 1 3,33 1 3,332 20 – 30 Tahun 8 26,6
7
8 26,67 9 30 25 83,33
3 > 30 tahun 4 10 0 3,33 0 0 4 13,33TOTAL 12 40 8 34,67 10 33,33 30 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Distribusi pengetahuan ibu hamil
pada trimester pertama Mengenai hiperemesis gravidarum di RSUD Kabupaten
Muna Periode Agustus – September tahun 2013 mayoritas berada pada
kelompok umur 20-30 tahun yaitu sebanyak 25 responden (83,33%) dengan
berpengetahuan kurang sebanyak 9 responden (30%), berpengetahuan cukup
sebanyak 8 responden (26,67%), berpengetahuan baik sebanyak 8 responden
(26,67%) dan minoritas berada pada kelompok umur <20 tahun yaitu sebanyak 4
responden (10%) dengan berpengetahuan kurang.
20
4-1.3. Pengetahuan Ibu Hamil pada Trimester Pertama mengenai
Hiperemesis Gravidarum Berdasarkan Pendidikan
Tabel 4.3
Distribusi Frekwensi Pengetahuan Ibu Hamil Pada Trimester
Pertama Mengenai Hipereniesis Gravidarum Berdasarkan
Pendidikan Di RSUD Kabupaten Muna
Periode Agustus – September Tahun 2013
No PendidikanPengetahuan
JumlahBaik Cukup Kurang
F % f % f % F %1 SD 0 0 1 3,33 1 3,33 2 6,672 SMP 0 0 1 3,33 3 10 4 13,333 SMU 7 23,3
3
5 16,67 6 20 18 60
4 Perguruan Tinggi 5 16,6
7
1 3,33 0 0 6 20
TOTAL 12 40 8 26,66 10 33,33 30 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Distribusi pengetahuan ibu hamil
pada trimester pertama Mengenai hiperemesis gravidarum di RSUD Kabupaten
Muna Periode Agustus – September tahun 2013 mayoritas pada tingkat
pendidikan SMU sebanyak 18 responden (60%) dengan berpengetahuan baik
sebanyak 7 responden (23,33%), berpengetahuan kurang sebanyak 6 responden
(20%), berpengetahuan cukup sebanyak 5 responden (16,67%) dan minoritas
sebanyak 2 responden (6,67%) dengan berpengetahuan kurang sebanyak 3,33%),
dan berpengetahuan cukup sebanyak (3,33%).
21
4.1.4. Pengetahuan Ibu Hamil pada Trimester Pertama Mengenai
Hiperemesis Gravidarum Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 4.4
Distribusi Frekwensi Pengetahuan Ibu Hamil Pada Trimester
Pertama Mengenai Hiperemesis Gravidarum Berdasarkan
Pekerjaan Di RSUD Kabupaten Muna
Periode Agustus – September Tahun 2013
No PekerjaanPengetahuan
JumlahBaik Cukup Kurang
f % f % f % F %1 Bekerja 6 20 2 6,67 1 3,33 9 302 Tidak Bekerja 6 20 6 20 9 30 21 70
TOTAL 12 40 8 26,67 10 33,33 30 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Distribusi pengetahuan ibu hamil
pada trimester pertama Mengenai hiperemesis gravidarum di RSUD Kabupaten
Muna Periode Agustus – September tahun 2013 mayoritas pada ibu yang tidak
bekerja sebanyak 21 responden (70%) dengan berpengetahuan kurang sebanyak 9
responden dan berpengetahuan cukup 6 responden (20%) dengan berpengetahuan
baik 6 responden (20 %) dan minoritas pada ibu yang bekerja sebanyak 1
responden (3,33%) dengan berpengetahuan kurang.
4.2. Pembahasan
22
Berdasarkan dari hasil pengetahuan tingkat pengetahuan Ibu Hamil pada
Trimester pertama mengenai Hiperemesis Gravidarum di RSUD Kabupaten Muna
Periode Agustus – September tahun 2013 adalah sebagai berikut :
4.2.1 Pengetahuan Ibu Hamil Pada Trimester Pertama Mengenai
Hiperemesis Gravidarum
Dari tabel IV.I dapat dilihat bahwa Distribusi pengetahuan ibu hamil pada
trimester pertama Mengenai hiperemesis gravidarum di RSUD Kabupaten Muna
Periode Agustus – September tahun 2013 mayoritas berpengetahuan baik
sebanyak 12 responden (40 %) dan minoritas sebanyak 8 responden (26,67%).
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa pengetahuan
ibu hamil mengenai hiperemesis gravidarum sudah dalam kategori baik untuk
setiap jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini tidak sejalan dengan pendapat
Bejo (2010) sebagai peneliti terdahulu dimana pengetahuan responden mayoritas
berpengetahuan cukup sebanyak 22 responden ( 75,33%) dari 30 responden. Hal
ini disebabkan karena lokus dan sampel penelitian yang berbeda.
Pengetahuan ibu hamil pada trimester pertama berperan penting dalam
mengetahui perubahan – perubahan selama kehamilan termasuk mengenai
Hiperemesis Gravidarum yakni dalam hal perawatan dan pemeliharaan kesehatan
selama kehamilan. demikian halnya dengan pencegahan terjadinya. Hiperemesis
Gravidarum dan mengerti cara – cara pencegahannya. Sebaliknya kurangnya
pengetahuan ibu tentang Hiperemesis Gravidarum dapat menyebabkan ibu
mengalami hiperemesis yang berat.
23
Menurut Notoatmodjo (2003) bahwa pengetahuan merupakan hasil "tahu"
dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek
tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya
suatu tindakan seseorang.
Menurut asumsi penulis pengetahuan ibu yang sudah baik disebabkan
karena kepedulian ibu terhadap kehamilan dengan cara mencari tahu informasi
dari petugas kesehatan, dengan begitu ibu hamil akan dapat menjaga dan
memelihara kehamilannya dengan demikian mencegah terjadinya hiperemesis
gravidarum.
4.2.2 Pengetahuan Ibu Hamil Pada Trimester Pertama Mengenai
Hiperemesis Gravidarum Berdasarkan Umur
Dari label IV.2 dapat dilihat bahwa Distribusi pengetahuan ibu hamil pada
trimester pertama Mengenai hiperemesis gravidarum di RSUD Kabupaten Muna
Periode Agustus – September tahun 2013 mayoritas berada pada kelompok umur
20-30 tahun yaitu sebanyak 25 responden (83,33%) dengan berpengetahuan
kurang sebanyak 9 responden (30%), berpengetahuan cukup sebanyak 8
responden (26,67%), berpengetahuan baik sebanyak 8 responden (26,67%) dan
minoritas berada pada kelompok umur <20 tahun yaitu sebanyak 4 responden
(10%) dengan berpengetahuan kurang.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa pengetahuan ibu
mengenai hiperemesis gravidarum pada kelompok umur >20 tahun masih kurang.
Hal ini tidak sejalan dengan Bejo, (2010) sebagai peneliti terdahulu yang
mengatakan bahwa pengetahuan ibu mayoritas sudah baik pada kelompok umur
24
20-35 tahun sebanyak 22 responden (77,33%). Hal ini disebabkan karena lokus
dan sampel penelitian yang berbeda.
Notoatmodjo (2003) mengatakan bahwa umur yang relatif muda
mempunyai pengetahuan yang masih kurang, disini didapatkan hasil, bahwa umur
yang relatif muda pengetahuannya kurang dari pada umur yang relatif tua.
Menurut asumsi penulis, bahwa umur seseorang jadi tolak ukur, dimana
umur yang relatif muda pengetahuannya lebih kurang daripada umur yang relatif
tua pengetahuan nya lebih banyak karena pengetahuan ibu tentang hiperemesis
gravidarum, dapat diperoleh dari pengalaman kehamilan terdahulu, dari petugas
kesehatan, dan lingkungan. Sebaliknya, semakin banyak umur atau semakin tua
seseorang maka akan mempunyai kesempatan dan waktu yang lebih lama dalam
mendapatkan informasi dan pengetahuan serta pengalaman yang sudah ada.
Dengan demikian semakin tua umur responden maka pengetahuanya ibu hamil
hiperemesis gravidarum semakin baik.
4.2.3 Pengetahuan lbu Hamil Pada Trimester Pertama Mengenai
Hiperemesis Gravidarum Berdasarkan Pendidikan
Dari tabel IV.3 dapat dilihat bahwa Distribusi pengetahuan ibu hamil pada
trimester pertama Mengenai hiperemesis gravidarum di RSUD Kabupaten Muna
Periode Agustus – September tahun 2013 mayoritas pada tingkat pendidikan
SMU sebanyak 18 responden (60%) dengan berpengetahuan baik sebanyak 7
responden (23,33%), berpengetahuan kurang sebanyak 6 responden (20%),
berpengetahuan cukup sebanyak 5 responden (16,67%) dan minoritas sebanyak 2
25
responden (6,67%) dengan berpengetahuan kurang sebanyak 3,33%), dan
berpengetahuan cukup sebanyak (3,33%).
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa pengetahuan
ibu hamil mengenai hiperemesis gravidarum sudah dalam kategori baik untuk
setiap jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini tidak sejalan dengan pendapat
Bejo (2010) sebagai peneliti terdahulu dimana pengetahuan responden mayoritas
berpengetahuan baik dari pendidikan SMA sebanyak 12 responden ( 40%) dari 30
responden. Hal ini disebabkan karena lokus dan sampel penelitian yang berbeda.
Menurut Notoadmodjo (2003) mengatakan pendidikan memegang peran
penting yang cukup yang cukup dan pengadopsian pengetahuan secara baik,
pendidikan sesorang akan mempengaruhi tingkat analisa dan pemahaman
seseorang terhadap suatu ilmu yang baru sehingga kemampuan aplikasinya akan
lebih baik dan sesuai dengan harapan.
Menurut asumsi penulis, dapat di simpulkan bahwa pengetahuan ibu hamil
mengenai hiperemesis gravidarum sudah baik di jenjang pendidikan yang lebih
tinggi karena semakin tinggi tingkat pendidikan ibu hamil maka pengenalan dan
pemahaman akan hiperemesis gravidarum semakin baik. Dan semakin tinggi
jenjang pendidikan ibu hamil maka semakin banyak informasi yang didapat,
sebaliknya semakin rendah pendidikan ibu hamil maka semakin sedikit informasi
yang didapat.
26
4.2.4 Pengetahuan Ibu Hamil Pada Trimester Pertama Mengenai
Hiperemesis Gravidarum Berdasarkan Pekerjaan
Dari tabel IV.4 dapat dilihat bahwa Distribusi pengetahuan ibu hamil pada
trimester pertama Mengenai hiperemesis gravidarum di RSUD Kabupaten Muna
Periode Agustus – September tahun 2013 mayoritas pada ibu yang tidak bekerja
sebanyak 21 responden (70%) dengan berpengetahuan kurang sebanyak 9
responden dan berpengetahuan cukup 6 responden (20%) dengan berpengetahuan
baik 6 responden (20 %) dan minoritas pada ibu yang bekerja sebanyak 1
responden (3,33%) dengan berpengetahuan kurang.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, didapatkan pengetahuan ibu masih
kurang pada ibu yang tidak bekerja. Hal ini sejalan dengan pendapat Bejo (2010)
sebagai peneliti terdahulu yang mengatakan bahwa pengetahuan ibu masih kurang
pada ibu yang tidak bekerja dimana pengetahuan responden mayoritas
berpengetahuan ibu yang tidak bekerja masih kurang sebanyak 14 responden
( 46,67%) dari 30 responden.
Menurut Notoadmodjo (2007) pekerjaan merupakan suatu kegiatan atau
aktifitas seseorang untuk memperoleh penghasilan guna memenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari.
Menurut asumsi penulis, dapat disimpulkan bahwa ibu hamil yang tidak
bekerja memiliki pengetahuan yang masih kurang, hal ini disebabkan semakin
ibu tidak bekerja akan sedikit informasi yang didapatkan ibu. Dibanding dengan
ibu yang memiliki pekerjaan akan memiliki pengetahuan yang baik karena
informasi yang di dapat lebih banyak dari lingkungannya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil pada
trimester pertama mengenai Hiperemesis Gravidarum di RSUD Kabupaten Muna
Periode Agustus – September tahun 2013, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
5.1.1 Bila ditinjau dari pengetahuan ibu hamil pada trimester pertama mengenai
Hiperemesis Gravidarum di Klinik Lena Barus Binjai rnayoritas
berpengetahuan baik sebanyak 12 responden (40%) dan minoritas
mempunyai pengetahuan cukup yaitu sebanyak 8 responden (26,67%).
5.1.2 Bila ditinjau berdasarkan umur ibu hamil pada trimester pertama mengenai
Hiperemesis Gravidarum, di Klinik Lena Barus Binjai mayoritas berada
pada kelompok umur 20-30 tahun yaitu sebanyak 25 responden (83,33%)
dengan berpengetahuan kurang sebanyak 9 responden (30%),
berpengetahuan cukup sebanyak 8 responden (26,67%), berpengetahuan
baik sebanyak 8 responden (26,67%) dan minoritas berada pada kelompok
umur <20 tahun yaitu sebanyak 4 responden (10%) dengan
berpengetahuan kurang.
5.1.3 Bila ditinjau berdasarkan pendidikan ibu hamil pada trimester pertama
mengenai Hiperemesis Gravidarum di Klinik Lena Barus Binjai pada ibu
27
hamil mayoritas pada tingkat pendidikan SMU sebanyak 18 responden
(60%) dengan berpengetahuan baik sebanyak 7 responden (23,33%),
28
29
berpengetahuan kurang sebanyak 6 responden (20%), berpengetahuan cukup
sebanyak 5 responden (16,67%) dan minoritas sebanyak 2 responden
(6,67%) dengan berpengetahuan kurang sebanyak 3,33%), dan
berpengetahuan cukup sebanyak (3,33%).
5.1.4 Bila ditinjau berdasarkan pekerjaan ibu hamil pada trimester pertama
mengenai Hiperemesis Gravidarum di Klinik Lena Barus Binjai, ibu hamil
yang bekerja mayoritas pada ibu yang tidak bekerja sebanyak 21
responden (70%) dengan berpengetahuan kurang sebanyak 9 responden
dan berpengetahuan cukup 6 responden (20%) dengan berpengetahuan
baik 6 responden (20 %) dan minoritas pada ibu yang bekerja sebanyak 1
responden (3,33%) dengan berpengetahuan kurang.
5.2. Saran
5.2.1 Diharapkan kepada ibu hamil pada trimester pertama untuk memeriksakan
kehamilannya secara teratur sehingga resiko atau komplikasi dapat
terdeteksi sedini mungkin. Ibu hamil juga diharapkan lebih meningkatkan
pengetahuan dengan cara mencari sumber – sumber informasi yang
berhubungan dengan kesehatan.
5.2.2 Diharapkan kepada ibu bidan di Klinik Lena Barus Binjai untuk lebih
meningkatkan pelayanan mutu kebidanan pada ibu hamil sehingga dapat
mengurangi resiko atau komplikasi yang terjadi pada kehamilan juga
diharapkan di Klinik Lena Barus Binjai untuk memberikan penyuluhan
kepada ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Klinik Lena Barus.
30
5.2.3 Perlu ditingkatkan pengetahuan dan diharapkan dapat menghasilkan
tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan dan kernampuan yang
berkualitas khususnya untuk institusi Akbid Helvetia Medan dalam rangka
menurunkan angka morbiditas yang disebabkan oleh Hiperemesis
Gravidarum.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil pada
trimester pertama mengenai Hiperemesis Gravidarum di Klinik Lena Barus Binjai
Periode Mei –Juni Tahun 2010, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
5.1.1 Bila ditinjau dari pengetahuan ibu hamil pada trimester pertama mengenai
Hiperemesis Gravidarum di Klinik Lena Barus Binjai rnayoritas
berpengetahuan baik sebanyak 12 responden (40%) dan minoritas
mempunyai pengetahuan cukup yaitu sebanyak 8 responden (26,67%).
5.1.2 Bila ditinjau berdasarkan umur ibu hamil pada trimester pertama mengenai
Hiperemesis Gravidarum, di Klinik Lena Barus Binjai mayoritas berada
pada kelompok umur 20-30 tahun yaitu sebanyak 25 responden (83,33%)
dengan berpengetahuan kurang sebanyak 9 responden (30%),
berpengetahuan cukup sebanyak 8 responden (26,67%), berpengetahuan
baik sebanyak 8 responden (26,67%) dan minoritas berada pada kelompok
umur <20 tahun yaitu sebanyak 4 responden (10%) dengan
berpengetahuan kurang.
5.1.3 Bila ditinjau berdasarkan pendidikan ibu hamil pada trimester pertama
mengenai Hiperemesis Gravidarum di Klinik Lena Barus Binjai pada ibu
hamil mayoritas pada tingkat pendidikan SMU sebanyak 18 responden
(60%) dengan berpengetahuan baik sebanyak 7 responden (23,33%),
31
berpengetahuan kurang sebanyak 6 responden (20%), berpengetahuan
cukup sebanyak 5 responden (16,67%) dan minoritas sebanyak 2
responden (6,67%) dengan berpengetahuan kurang sebanyak 3,33%), dan
berpengetahuan cukup sebanyak (3,33%).
5.1.4 Bila ditinjau berdasarkan pekerjaan ibu hamil pada trimester pertama
mengenai Hiperemesis Gravidarum di Klinik Lena Barus Binjai, ibu hamil
yang bekerja mayoritas pada ibu yang tidak bekerja sebanyak 21
responden (70%) dengan berpengetahuan kurang sebanyak 9 responden
dan berpengetahuan cukup 6 responden (20%) dengan berpengetahuan
baik 6 responden (20 %) dan minoritas pada ibu yang bekerja sebanyak 1
responden (3,33%) dengan berpengetahuan kurang.
5.2. Saran
5.2.1 Diharapkan kepada ibu hamil pada trimester pertama untuk memeriksakan
kehamilannya secara teratur sehingga resiko atau komplikasi dapat
terdeteksi sedini mungkin. Ibu hamil juga diharapkan lebih meningkatkan
pengetahuan dengan cara mencari sumber – sumber informasi yang
berhubungan dengan kesehatan.
5.2.2 Diharapkan kepada ibu bidan di Klinik Lena Barus Binjai untuk lebih
meningkatkan pelayanan mutu kebidanan pada ibu hamil sehingga dapat
mengurangi resiko atau komplikasi yang terjadi pada kehamilan juga
diharapkan di Klinik Lena Barus Binjai untuk memberikan penyuluhan
kepada ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Klinik Lena Barus.
32
5.2.3 Perlu ditingkatkan pengetahuan dan diharapkan dapat menghasilkan
tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan dan kernampuan yang
berkualitas khususnya untuk institusi Akbid Helvetia Medan dalam rangka
menurunkan angka morbiditas yang disebabkan oleh Hiperemesis
Gravidarum.
33
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, Elisabeth. B.2002. Psikologi Perkembangan. Jakarta, PT Erlangga
Kartini, A, 2002. Kartu Menuju Seahat ibu hamil ,Jakarta, EGC
Liewellyn-Jones, Derek, 2002: Dasar-Dasar Obstetri dan Ginekologi, Jakarta, Hipokrates
Manuaba, IBG,1998, Ilmu Kebidanan Rakyat Kandungan, Jakarta, EGC
Mochtar,R, 1998.Sinopsis Obstetri, Jakarta, EGC
Nadesul, H, 2000. Cara sehat selama hamil, Jakarta, Puspa Suara
Notoadmodjo, Soekidjo, 1998. Pendidikan dan Perilaku kesehatan, Jakarta, Rineka Cipta
Notoadmodjo, Soekkdjo,2003. Metode penelitian Kesehatan.Jakarta, Rineka Cipta
___________________,2003.Pendidikan dan perilaku kesehatan, jakarta :Rineka Puspita
Prawihardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan, Jakarta, Yayasan Rachim Hadhi.
Winkjosastro,1999. Sinopsis obstetri, Jakarta: EGC
Woolfsoon, Julian, 2009. Mual dan Muntah Kehamilan, Jakarta, EGC
Aninameos, 2009, Hiperemesis Gravidarum, http//blogspot.com, diakses Oleh Ronika, 13 Mei 2010, jam 16.15 Wib.
Bejocommunity, 2010, Pengetahuan Ibu Hamil, http//blogspot.com, diakses Oleh Ronika, 6 Juli 2010, jam 13.30 Wib.
Enykusmiran, 2008, Hiperemesis Gravidarum, http//blogspot.com, diakses Oleh Ronika, 15 Mei 2010, Jam16.15 Wib.
KUESIONER PENELITIAN Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Hiperemesis Gravidarum
Pada Trimester Pertama Di Klinik Lena Barus Binjai
Periode Mei – juni Mei-Juni 2010
Hari / Tanggal wawancara :
I. Identifikasi :
No. Responden :
Nama :
Umur Ibu :
Usia kehamilan :
Pendidikan terakhir :
Pekerjaan :
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan (X) sesuai dengan
jawaban yang ibu ketahui:
1. Bagaimana tanda-tanda kehamilan menurut anda...
a. Tidak haid, Payudara membesar, mual muntah
b. Haid, berat badan menurun, malas makan
c. Peningkatan berat badan , selera makan, haid
2. Emesis (Mual dan muntah) merupakan tanda-tanda kehamilan pada usia
kehamilan berapa bulan?
a. 1-4 bulan
b. 5-7 bulan
c. 8-9 bulan
3. Apakah yang dimaksud dengan Hiperemesis Gravidarum?
a. Nafsu makan bertambah
b. Kepala sering pusing
c. Mual muntah yang yang berlebihan pada saat kehamilan
4. Kapankah mual muntah sering terjadi?
a. Pagi hari
b. Siang hari
c. Malam hari
5. Apakah tanda-tanda Hiperemesis Gravidarum?
a. Mual muntah kurang dari 2 kali
b. Mual Muntah kurang dari 5-10 kali
c. Mual muntah pada siang hari
6. Ada berapa tingkatan Hiperemesis Gravidarum?
a. Satu(ringan)
b. dua (ringan dan sedang)
c. Tiga(Ringan sedang dan berat)
7. Apa yang anda rasakan saat mual dan muntah?
a. Pusing, nafsu makan berkurang
b. Nafsu makan bertambah, pegal-pegail
c. Nyaman, pusing
8. Hal apa yang anda lakukan untuk mengurangi rasa mual muntah ?
a. Berolahraga
b. Minum air hangat dan beristirahat
c. Tidur-tiduran seharian
9. Hal apa yang membuat anda tiba-tiba merasakan mual muntah?
a. Makan yang berminyak dan berlemak
b. Makanan hangat
c. minuman hangat
10. Apakah efek samping atau akibat yang timbul bila terjadi mual muntah yang
berlebihan?
a. Kelebiahn cairan
b. Menambah nafsu makan
c. Kekurangan cairan
11. Sejak kehamilan berapakah anda sering mengalami mual muntah?
a. Dari kehamilan pertama sampai saat ini
b. Hanya pada saat kehamilan ini saja
c. Tidak pernah sama sekali
12. Apakah akibatnya jika siibu mengalami mual muntah secara terus menerus ?
a. Bayi lahir dengan berat badan normal
b. Bayi dengan berat badan yang kurang dari normal
c. Bayi dengan berat badan yang lebih normal
13. Apakah tanda-tanda ibu yang mengalami Hiperemesis Gravidarum?
a. Ibu bertambah gemuk
b. Nafsu makan bertambah
c. Lemas, tidak nafsu makan, Mual yang berlebihan
14. Tindakan apa yang anda lakukan jika mual muntah anda terjadi secara terus
menerus?
a. Tidur-tiduran
b. Istirahat total
c. Pergi kepelayanan kesehatan terdekat
15. Apakah mual muntah saat kehamilan ini sangat mengganggu aktifitas anda?
a. Mengganggu sekali
b. Biasa saja
c. Sangat mengganggu
16. Bagaimana tanggapan perasaan anda tentang mual dan muntah yang anda
alami saat kehamilan ini?
a. Cemas
b. Biasa saja
c. Tidak terlalu dipikirkan
17. Bagaimana pengaruh mual muntah ini terhadap kehamilan anda?
a. Berat badan menurun
b. Nafsu makan bertamabah
c. Berat badan meningkat
18. Jenis makanan apa saja yang tidak dapat menyebabkan anda mual muntah
akan secara perlahan-lahan berhenti?
a. Sayur-sayuran yang berwarna hijau
b. Gorengan
c. Makanan berlemak dan pedas
19. Menurut anda saat usia kehamilan berapakah mual dan muntah akan secara
perlahan-lahan berhenti?
a. Usia kehamilan 2 bulan
b. Diatas usia4 bulan kehamilan
c. Usia kehamilan 2 minggu
20. 1. Makan biskuit atau roti keringsaat bangun
2. Minum teh hangat
3. berolahraga
4. Makan-makanan pedas
Pertanyaan manakah yang anda pilih untuk dapat mengatasi mual muntah di
usia kehamilan ini?
a. 1 dan 2
b. 3 dan 4
c. 1 dan 4
KUNCI JAWABAN
1.A 11.A
2.B 12.B
3.C 13.C
4.A 14.C
5.B 15.C
6.C 16.A
7.A 17.A
8.B 18.A
9.A 19.B
10.C 20.A
MASTER TABEL
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA TRIMESTER PERTAMADI KLINIK BERSALIN LENA BARUS BINJAI TAHUN 2010
No. Nama UmurPendidikan
PekerjaanA s p e k P e n g u k u r a n
Jumlah Skor Kategori1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Ny. S 27 tahun DII Bekerja 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 16 80 Baik2 Ny. I 21 tahun SMA TidakBekerja 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 12 60 Cukup3 Ny. R 26 tahun SMA Bekerja 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 12 60 Cukup4 Ny. M 36 tahun SMA TidakBekerja 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 13 65 Cukup5 Ny. H 25 tahun SMA TidakBekerja 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 10 50 Kurang6 Ny. R 30 tahun SMA TidakBekerja 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 19 95 Baik7 Ny. Y 30 tahun SMA TidakBekerja 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 18 90 Baik8 Ny. J 35 tahun SMA TidakBekerja 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 16 80 Baik9 Ny. J 25 tahun SMA TidakBekerja 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 17 85 Baik10 Ny. M 29 tahun DII Bekerja 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 15 75 Baik11 Ny. N 35 tahun SMP TidakBekerja 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 12 60 Cukup12 Ny. D 21 tahun SD TidakBekerja 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 5 25 Kurang13 Ny. R 25 tahun SMA TidakBekerja 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 15 75 Baik14 Ny. L 20 tahun SMA TidakBekerja 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 11 55 Cukup15 Ny. D 23 tahun SMA Bekerja 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 11 55 Cukup16 Ny. R 27 tahun SI Bekerja 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 18 90 Baik17 Ny. S 25 tahun SMA TidakBekerja 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 15 75 Baik18 Ny. L 28 tahun SMA Bekerja 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 15 75 Baik19 Ny. T 26 tahun SMA TidakBekerja 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 10 50 Kurang20 Ny. R 29 tahun DIII Bekerja 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 14 70 Cukup21 Ny. L 30 tahun SMA TidakBekerja 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 10 50 Kurang22 Ny. R 30 tahun SI Bekerja 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 16 80 Baik23 Ny. T 21 tahun SMP TidakBekerja 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 8 40 Kurang24 Ny. Y 20 tahun SMP TidakBekerja 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 10 50 Kurang25 Ny. I 19 tahun SMA TidakBekerja 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 10 50 Kurang26 Ny. S 32 tahun SMA TidakBekerja 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 12 60 Cukup27 Ny. A 22 tahun SD TidakBekerja 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 11 55 Cukup28 Ny. S 24 tahun SMA TidakBekerja 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 13 65 Cukup29 Ny. R 28 tahun SI Bekerja 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 19 95 Baik30 Ny. F 20 tahun SMP TidakBekerja 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 10 50 Kurang
LEMBAR KONSULTASI KTI
MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN HELVETIA
TAHUN 2010
Nama : Ronika
NIM : 0708168
Judul : Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Hiperemesis
Gravidarum Pada Trimester Pertama Di Klinik Lena Barus
Tahun 2010.
Dosen Pembimbing I : (dr. Hj. Razia Suroyo, MSc,M.Kes)
Tanggal Kegiatan SaranParaf
Pembimbing14 Mei 2010 Konsul Judul KTI ACC20 Mei 2010 Konsul Bab I, II dan III Perbaikan23 Mei 2009 Konsul Bab I, II dan III Perbaikan25 Mei 2009 Konsul Bab I, II dan III ACC26 Mei 2009 Konsul Kuesioner Perbaikan29 Mei 2009 Konsul Kuesioner ACC05 Juni 2009 Konsul Bab IV dan V Perbaikan5 Juni 2009 Konsul Bab IV dan V ACC7 Juni 2009 Konsul Abstrak ACC
LEMBAR KONSULTASI KTI
MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN HELVETIA TAHUN 2010
Nama : Ronika
NIM : 0708168
Judul : Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Hiperemesis
Gravidarum Pada Trimester Pertama Di Klinik Lena Brus
Binjai Periode Mei-Juni Tahun 2010.
Dosen Pembimbing II : Aida Fitria, SST
Tanggal Kegiatan SaranParaf
Pembimbing14 Mei 2010 Konsul Judul KTI ACC19 Mei 20 Konsul Bab I, II dan III Perbaikan Bab I:
Latar Belakang, Tujuan
Umum dan Khusus,
Bab II : Penambahan
Materi, Bab III:
Defenisi Operasional.26 Mei 2010 Konsul Bab I, II dan III Perbaikan28 Mei 2010 Konsul Bab I, II dan III ACC30 Mei 2010 Konsul Kuesioner Perbaikan01 Mei 2010 Konsul Kuesioner ACC05 Juni 2010 Konsul Bab IV, V dan
Abstrak
Perbaikan Bab IV :
Tabel Penelitian
RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS
Nama Lengkap : HASRIANI
Tempat, Tanggal Lahir : Wa Pae, 08 Agustus 1994
Suku / Bangsa : Tolaki / Indonesia
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Kambara, Kecamatan Tiworo Tengah,
Kabupaten Muna
II. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Lulus SD Negeri 5 Tikep : Tamat Tahun 2007
2. Lulus SMP Negeri 2 Tikep : Tamat Tahun 2010
3. Lulus SMA Negeri 1 Kusambi : Tamat Tahun 2013
4. Kuliah di akademi kebidanan kesehatan nasional (YKN) Bau-Bau Kelas
Kerja Sama Kabupaten Muna mulai dari 2013 sampai sekarang
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI HIPEREMESIS
GRAVIDARUM PADA TRIMESTER PERTAMA
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA 2013
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan
Akademi Kebidanan yayasan Kesehatan Nasional (TKN) Bau-Bau
Kelas kerja sama Kabupaten Muna
Disusun Oleh :
HASRIANI
NIM. 130234
AKADEMI KEBIDANAN
YAYASAN KESEHATAN NASIONAL BAU-BAU
KELAS KERJA SAMA KAB. MUNA
LEMBAR PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI HIPEREMESIS
GRAVIDARUM PADA TRIMESTER PERTAMA
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA 2013
Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional (YKN) Bau-Bau Kelas Kerja
Sama Kabupaten Muna
Raha, Agustus
2013
Menyetujui,
Pembimbing I
WA ODE SITI AMZIA S.ST
Pembimbing II
ENDAH CATUR RINI, S.ST
LEMBAR PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH
Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji Akademi
Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional Bau-Bau Kelas Kerja Sama Kabupaten
Muna yang dilaksanakan pada Bulan Desember 2013
TIM PENGUJI :
1. WA ODE SITI AMZIA, S.ST (..............................................)
2. HARMIN TOHA, S.ST (..............................................)
3. HJ. SUPRIHATIN, S.ST (.............................................)
Menyetujui
Pembimbing I
WA ODE SITI AMZIA S.ST
Pembimbing II
ENDAH CATUR RINI, S.ST
Mengetahui, Direktur Akademi Kebidanan Yayasan
Kesehatan Nasional Bau-Bau Kelas Kerja Sama Kabupaten Muna
ROBERT,
ABSTRAK
TINGKAT PENGETAHUAN IBU IIAMIL MENGENAI HIPEREMESISGRAVIDARUM PADA TRIMESTER PERTAMA DI KLINIK
LENA BARUS BINJAI PERIODE MEI-JUNI 2010
RONIKA0708168
Hasil survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2007 menyebutkan bahwa AKI tahun 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan infeksi, eklampsi, partus lama dan komplikasi abortus. Hal ini dapat terjadi akibat komplikasi kehamilan dan persalinan. Kehamilan dapat menyebabkan timbulnya mual muntah pada pagi hari, lemah, lelah, sehingga ibu merasa tidak sehat dan Sering kali membenci kehamilannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk¬mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil pada trimester pertama mengenai hiperemesis gravidarum.
Desain penelitian ini bersifat deskriptif, menggunakan data primer diperoleh dari kuesioner populasi yang digunakan adalah ibu hamil pada trimester pertama yang mengalami hiperemesis gravidarum sebanyak 30 orang dan sample yang digunakan adalah total populasi.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa ibu hamil trimester pertama dengan pengetahuan baik sebanyak 12 responden (40%), berpengetahuan cukup sebanyak 8 responden (26,67%), dan berpengetahuan kurang sebanyak 10 responden (33,33%). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu rata – rata pengetahuan ibu hamil pada trimester pertama mengenai hiperemesis gravidarum adalah baik. Oleh karena itu disarankan kepada petugas kesehatan agar tetap meningkatkan mutu pelayanan kebidanan kepada ibu hamil khususnya bagi ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum.
Kata Kunci : Pengetahuan, Hiperemesis GravidarumDaftar pustaka : (1998 – 2003 ) 15 Buku
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmatnya Penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul
“Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Pada Trimester Pertama Mengenai Hiperemesis
Gravidarum Di Klinik Lena Barus Binjai Periode Mei-Juni Tahun 2010”.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ilmiah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu Penulis sangat mengharapkan sumbangan
pemikiran, kritik dan saran demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.
Dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah penulis tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada yang terhormat:
1. Ibu dr. Hj. Razia Suroyo, MS.c, M.Kes, selaku ketua yayasan Akademi
Kebidanan Helvetia Medan
2. Ibu Hj. Mey Elisa Safitri, SKM, selaku direktur Akademi Kebidanan Helvetia
Medan
3. Ibu dr. Hj. Razia Suroyo, MSc, M.Kes, selaku pembimbing pertama dalam
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Penulis mengucapkan terima kasih atas
bimbingan dan kesabaran ditengah kesibukan dalam membimbing penulis
dari awal hingga penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Ibu Aida Fitria, SST, selaku pembimbing kedua dalam menyelesaikan karya
tulis ilmiah ini. . Penulis mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan
kesabaran ditengah kesibukan dalam membimbing penulis dari awal hingga
penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Seluruh staf pengajar Akademi Kebidanan Helvetia Medan yang telah
memberikan bantuan dan dorongan serta membekali penulis dengan ilmu
pengetahuan.
6. Ibu Lena Barus AmKeb, selaku pimpinan klinik Lena Barus Binjai beserta staf
yang telah berbaik hati membantu penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini.
7. Yang saya hormati dan sayangi kedua orang tua saya, ayahanda tercinta
M.Nainggolan dan ibunda tercinta R.br Sihite, terima kasih atas doa dan kasih
sayangnya yang telah membesarkan, membimbing, mengasuh saya dengan
penuh kesabaran serta semangat juangnya yang takkan pernah pudar dihati
anak-anakmu.
8. Yang saya hormati dan sayangi Tulang dan Nantulang yang telah memberikan
dukungan dan kasih sayang kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini.
9. Yang saya sayangi, kakanda tercinta Suriani, beserta abang ipar Hendri sijabat
dan Marlon Gultom yang saya sayangi, yang tidak pernah habisnya memberi
semangat, dukungan dan kasih sayang sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini.
10. Yang saya sayangi abang saya Eliston Naingolan Beserta Kakak Ipar,
Sanfrisco Beserta kakak Ipar, serta adek tercinta Lilis Mawarni, terima kasih
atas doa, dukungan, dan kasih sayang kepada penulis.
11. Ucapan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan di Akademi Kebidanan
Helvetia Medan angkatan ke-8, khususnya Berlian Room (IVOUS) telah
berbagi suka dan duka yaitu: Deni Mariani, lastiur “pudan”, lisensi, Helen,
Lola, Santy, Evo, Dian, Eva lista, Fitri, Nova Eliza, dan terutama kepada Mika
yang selalu menemani saya untuk bertukar pikiran serta kepada semua teman-
teman yang sudah memberikan motivasi kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik itu isi maupun susunan bahasanya , oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan sarannya demi kesempurnaan karya tulis ini.
Medan, juli 2010
Penulis
RONIKA
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK....................................................................................................................................................................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................................................................................................................................................
ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................................................................................................................................
v
DAFTAR TABEL ....................................................................................................................................................................................................................................................
vi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................................................................................................................................................................
vii
BAB I : PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang........................................................................................................................................................................................
1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................................................................................................
3
1.3. Tujuan Penelitian........................................................................................................................................................................................
3
1.3.1 Tujuan Umum................................................................................................................................................................
3
1.3.2 Tujuan Khusus................................................................................................................................................................
4
1.4. Manfaat Penelitian........................................................................................................................................................................................
5
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
6
2.1. Pengetahuan........................................................................................................................................................................................
9
2.2. Hiperemesis Gravidarum........................................................................................................................................................................................
9
2.2.1. Pengertian................................................................................................................................................................
9
2.2.2. Etiologi................................................................................
................................................................................
6
2.2.3 Fatofisiologis................................................................................................................................................................
6
2.2.4. Gejala dan tingkat................................................................................................................................................................
7
2.2.5. Diagnosa banding................................................................................................................................................................
7
2.2.6. Komplikasi................................................................................................................................................................
7
2.2.7. Pemeriksaan diagnostik ................................................................................................................................................................
8
2.2.8. Penanganan.................................................................................................................................................................
8
2.3 Tingkat pengetahuan ibu hamil pada trimester pertama
Mengenai hiperemesis gravidarum berdasarkan
umur............ ........................................................................................................................................................................................
16
2.4. Tingkat Pengetahuan Ibu hamil pada trimester pertama
Mengenai Hiperemesis Gravidarum berdasarkan
pendidikan
............................................................................................
16
2.5. Tingkat pengetahuan ibu hamil pada trimester pertama
Mengenai Hiperemesis Gravidarum berdasarkan
pekerjaan........................................................................................................................................................................................
18
BAB III : METODE PENELITIAN
20
3.1. Desain Penelitian........................................................................................................................................................................................
20
3.2. Populasi Dan Sampel........................................................................................................................................................................................
20
3.3. Lokasi Dan Waktu Penelitian............................................................................................
............................................................................................
20
3.4. Kerangka Konsep........................................................................................................................................................................................
16
3.5 Defiinisi Operasional........................................................................................................................................................................................
16
3.5.1. Umur........................................................................ 21
3.5.2. Pendidikan............................................................... 21
3.5.3. Pekerjaan.................................................................. 22
3.6. Teknik Pengumpulan Data.................................................. 23
3.7. Pengolahan Data.................................................................. 23
3.8. Aspek Pengukuran............................................................... 24
3.9. Analisis Data......................................................................... 24
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................ 25
4.1. Hasil Penelitian...................................................................
............................................................................................25
4.2. Pembahasan........................................................................ 29
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN....................................................... 33
5.1. Kesimpulan ........................................................................ 33
5.2. Saran .................................................................................. 34
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat pernyataan Kesediaan membimbing karya tulis ilmiah
pada pembimbing I
Lampiran 2 : Surat pernyataan Kesedian membimbing Karya Tulis Ilmiah pada
pembimbing II
Lampiran 3 : Surat Permohonan Pengajuan Tugas Akhir.
Lampiran 4 : Surat permohonan Izin Penelitian Guna Penyusunan KTI
Pendidikan Akademi Kebidanan Helvetia Medan.
Lampiran 5 : Surat Izin Penelitian Dari pimpinan klinik Lena Barus Binjai.
Lampiran 6 : Surat Selesai Penelitian Dari pimpinan klinik Lena Barus Binjai.
Lampiran 7 : Tabel Tingkat Pengetahuan ibu hamil pada trimester pertama
mengenai hiperemesis Gravidarum di klinik Lena Barus Binjai
Periode Mei-Juni tahun 2010.
Lampiran 9 : Hasil Penelitian Tingkat pengetahuan Ibu hamill pada trimester
pertama mengenai hiperemesis gravidarum di klinik Lena Barus
Binjai Periode Mei-Juni tahun 2010.
Lampiran 10 : Lembaran Konsultasi Dari Pembimbing I.
Lampiran 11 : Lembaran Konsultasi Dari Pembimbing II.