tingkat pengungkapan penurunan nilai goodwill...

70
1 PENDAHULUAN Mulai tahun 2012, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) merencanakan untuk melakukan konvergensi dengan International Financial Reporting Standards (IFRS). Dengan digunakannya standar yang sama pada laporan keuangan, diharapkan agar laporan keuangan menjadi lebih mudah untuk diperbandingkan. Harmonisasi dilakukan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dengan merevisi beberapa standar dalam PSAK agar sesuai dengan standar internasional. Salah satu standar yang direvisi adalah PSAK 48 (penurunan nilai aset) dengan mengacu pada IAS 36 dan berlaku efektif mulai 1 Januari 2011. BAPEPAM-LK juga mensyaratkan agar PSAK 48 (revisi 2009) diberlakukan secara bertahap oleh entitas-entitas bisnis yang memiliki akuntabilitas publik, termasuk di dalamnya adalah perusahaan-perusahaan yang sahamnya diperdagangkan dalam Bursa Efek Indonesia (go public) mulai tahun 2011 (Kementerian Keuangan RI 2010). Dengan diterbitkannya PSAK 48 (revisi 2009), perusahaan harus melakukan penyesuaian apabila nilai tercatat dari aset (carrying amount) melebihi jumlah terpulihkan (recoverable amount). Jika nilai yang dapat diperoleh kembali dari suatu aset lebih kecil dari nilai tercatat, maka nilai tercatat harus diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali. Penurunan tersebut merupakan rugi penurunan nilai aset dan harus segera diakui sebagai beban pada laporan laba rugi. Jika jumlah taksiran kerugian penurunan nilai aset lebih besar dari nilai tercatat aset, perusahaan harus mengakui kewajiban hanya jika hal ini diwajibkan dalam PSAK lain. Setelah kerugian penurunan nilai aset diakui, beban depresiasi (amortisasi) aset untuk periode yang akan datang harus disesuaikan agar mencerminkan alokasi nilai tercatat yang telah direvisi, setelah dikurangi nilai sisa (jika ada), secara sistematis selama sisa periode depresiasi (amortisasi) (PSAK 48 Revisi 2009). Tujuan dari uji penurunan nilai adalah agar aset-aset yang disajikan dalam laporan posisi keuangan mencerminkan sisa potensi dari aset secara wajar. Penyajian yang wajar (fair presentation) unsur-unsur dan pos- pos dalam laporan keuangan adalah salah satu karakteristik kualitatif informasi keuangan yang diutamakan IFRS (Yohanes 2011). Oleh karena itu pengungkapan penurunan nilai aset dalam laporan keuangan perusahaan diperlukan agar laporan

Upload: volien

Post on 04-Mar-2018

227 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

1

PENDAHULUAN

Mulai tahun 2012, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) merencanakan untuk

melakukan konvergensi dengan International Financial Reporting Standards

(IFRS). Dengan digunakannya standar yang sama pada laporan keuangan,

diharapkan agar laporan keuangan menjadi lebih mudah untuk diperbandingkan.

Harmonisasi dilakukan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dengan

merevisi beberapa standar dalam PSAK agar sesuai dengan standar internasional.

Salah satu standar yang direvisi adalah PSAK 48 (penurunan nilai aset) dengan

mengacu pada IAS 36 dan berlaku efektif mulai 1 Januari 2011. BAPEPAM-LK

juga mensyaratkan agar PSAK 48 (revisi 2009) diberlakukan secara bertahap oleh

entitas-entitas bisnis yang memiliki akuntabilitas publik, termasuk di dalamnya

adalah perusahaan-perusahaan yang sahamnya diperdagangkan dalam Bursa Efek

Indonesia (go public) mulai tahun 2011 (Kementerian Keuangan RI 2010).

Dengan diterbitkannya PSAK 48 (revisi 2009), perusahaan harus

melakukan penyesuaian apabila nilai tercatat dari aset (carrying amount) melebihi

jumlah terpulihkan (recoverable amount). Jika nilai yang dapat diperoleh kembali

dari suatu aset lebih kecil dari nilai tercatat, maka nilai tercatat harus diturunkan

menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali. Penurunan tersebut

merupakan rugi penurunan nilai aset dan harus segera diakui sebagai beban pada

laporan laba rugi. Jika jumlah taksiran kerugian penurunan nilai aset lebih besar

dari nilai tercatat aset, perusahaan harus mengakui kewajiban hanya jika hal ini

diwajibkan dalam PSAK lain. Setelah kerugian penurunan nilai aset diakui, beban

depresiasi (amortisasi) aset untuk periode yang akan datang harus disesuaikan

agar mencerminkan alokasi nilai tercatat yang telah direvisi, setelah dikurangi

nilai sisa (jika ada), secara sistematis selama sisa periode depresiasi (amortisasi)

(PSAK 48 Revisi 2009). Tujuan dari uji penurunan nilai adalah agar aset-aset

yang disajikan dalam laporan posisi keuangan mencerminkan sisa potensi dari

aset secara wajar. Penyajian yang wajar (fair presentation) unsur-unsur dan pos-

pos dalam laporan keuangan adalah salah satu karakteristik kualitatif informasi

keuangan yang diutamakan IFRS (Yohanes 2011). Oleh karena itu pengungkapan

penurunan nilai aset dalam laporan keuangan perusahaan diperlukan agar laporan

Page 2: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

2

keuangan memberikan informasi yang menggambarkan realitas ekonomi yang

sebenarnya kepada para pengguna laporan keuangan yang akan mengambil

keputusan. PSAK 48 (revisi 2009) menerapkan penurunan nilai untuk jenis aset

selain persediaan, aset kontrak konstruksi, aset imbalan kerja, aset keuangan

dalam lingkup PSAK 55 (revisi 2006), properti investasi metode revaluasi, biaya

tangguhan dan aset tak berwujud dalam kontrak asuransi, serta aset tidak lancar

yang dimiliki untuk dijual. Dalam penelitian ini, peneliti berfokus pada penurunan

nilai goodwill sebagai salah satu aset tidak berwujud yang dimiliki oleh

perusahaan non-keuangan yang go public. Peneliti berfokus pada aspek goodwill

karena mulai tahun 2011, goodwill yang diperoleh dari kombinasi bisnis tidak lagi

boleh diamortisasi melainkan harus diuji penurunan nilainya sesuai dengan PSAK

48 (revisi 2009). Selain itu, goodwill juga merupakan aset yang tidak boleh

dilakukan pembalikan rugi penurunan nilai meskipun nilai terpulihkannya lebih

besar daripada nilai tercatatnya (PSAK 48 (revisi 2009) Paragraf 119).

Dengan semakin ketatnya persaingan usaha yang dihadapi perusahaan-

perusahaan menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi agar dapat

bertahan dan berkembang menjadi lebih besar. Salah satu strategi yang dapat

diterapkan adalah dengan melakukan ekspansi (Swandari 1992 dalam Widjanarko

2014). Ekspansi dibagi menjadi ekspansi internal melalui pertumbuhan divisi-

divisi dalam perusahaan dan ekspansi eksternal yang dilakukan dengan cara

bergabung dengan perusahaan lain (Widjanarko 2014). Ekspansi eksternal yang

dilakukan perusahaan akan menghasilkan goodwill apabila jumlah yang

dibayarkan atas aktiva dalam rangka ekspansi tersebut melebihi nilai pasar aktiva.

Perusahaan non-keuangan di Indonesia pun menghadapi persaingan

usaha yang semakin ketat dan banyak pula yang melakukan ekspansi eksternal

seperti akuisisi dan merger yang akan menghasilkan goodwill. Sesuai PSAK 48

(revisi 2009), perusahaan non-keuangan tersebut juga harus melakukan uji

penurunan nilai atas goodwill yang dimiliki agar nilai yang terdapat dalam laporan

keuangan dapat mencerminkan kondisi yang sebenarnya dan melaporkan rugi

penurunan nilai sebagai beban dalam laporan laba/ rugi. Rugi penurunan nilai ini

tentu akan mempengaruhi nilai laba perusahaan tersebut. Semakin besar nilai rugi

Page 3: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

3

penurunan nilai yang dilaporkan dapat diartikan semakin besar pula beban

perusahaan yang akan berdampak pula pada angka laba perusahaan yang terlihat

semakin kecil. Angka laba ini menjadi salah satu indikator yang menunjukkan

kinerja perusahaan dan rugi penurunan nilai yang dilaporkan dalam laporan laba/

rugi merupakan informasi yang tidak menguntungkan (unfavorable) bagi

perusahaan dan besarnya nilai rugi penurunan nilai ini ditentukan berdasarkan

judgement perusahaan. Oleh karena itu diperlukan tingkat kepatuhan (compliance

level) perusahaan yang tinggi dalam mengungkapkan penurunan nilai goodwill

yang berkualitas. Terlebih lagi, tidak seperti perusahaan keuangan yang secara

umum memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi karena mendapat pengawasan dari

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BAPEPAM, perusahaan non-keuangan tidak

memperoleh pengawasan seketat pengawasan pada perusahaan keuangan.

Penilaian tingkat kepatuhan perusahaan non-keuangan go public dalam

mengungkapkan penurunan nilai goodwill dalam penelitian ini didasarkan pada

kesesuaiannya dengan kriteria yang terdapat dalam PSAK 48 (revisi 2009).

Sebelum penelitian ini, penelitian mengenai penurunan nilai goodwill

juga pernah dilakukan oleh Tyrone M. Carlin, Nigel Finch, dan Guy Ford pada

tahun 2007 dengan objek perusahaan-perusahaan besar Australia yang telah go

public. Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa telah terjadi

tingkat ketidakpatuhan yang besar oleh perusahaan-perusahaan besar Australia

terhadap peraturan AASB 136. Selain itu ada juga penelitian mengenai implikasi

dari pengungkapan penurunan nilai goodwill sesuai dengan FAS 142 yang

dilakukan oleh Wolfgang Schultze pada tahun 2005. Namun sepengetahuan

peneliti, belum pernah dilakukan penelitian mengenai tingkat pengungkapan yang

dilakukan oleh perusahaan-perusahaan non-keuangan yang terdaftar pada Bursa

Efek Indonesia pada tahun 2012 dengan mengacu pada PSAK 48 (revisi 2009).

PSAK 48 (revisi 2009) berlaku mulai tahun 2011 dengan syarat transisi

prospektif. Sehingga pada tahun 2012, perusahaan yang memiliki goodwill

seharusnya telah melakukan pengungkapan penurunan nilai goodwill sesuai

ketentuan yang terdapat dalam PSAK 48 (revisi 2009). Oleh karena itu, penelitian

ini akan menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan audited

Page 4: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

4

perusahaan non-keuangan tahun 2012 yang terdapat dalam www.idx.co.id untuk

membahas masalah seberapa besar tingkat pengungkapan yang dilakukan oleh

perusahaan non-keuangan dalam mengungkapkan penurunan nilai goodwill yang

dimiliki sesuai ketentuan PSAK 48 (revisi 2009) dan syarat pengungkapan mana

yang banyak dilakukan dan tidak dilakukan oleh perusahaan non-keuangan yang

terdaftar pada Bursa Efek Indonesia tahun 2012.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris

mengenai penerapan PSAK 48 (revisi 2009) terkait pengungkapan penurunan

nilai goodwill pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar pada Bursa Efek

Indonesia tahun 2012. Dalam penelitian yang terkait dengan penerapan PSAK 48

(revisi 2009) ini akan mendeskripsikan industri dan sub sektor mana yang

mengungkapkan kepemilikan goodwill, bagaimana perusahaan-perusahaan

tersebut melakukan pengungkapan tentang ketentuan umum terkait goodwill dan

penurunan nilai goodwill, serta kelengkapan pengungkapan opsi yang digunakan

perusahaan untuk mengukur jumlah terpulihkan goodwill yang dimiliki.

Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberikan

penjelasan kepada perusahaan-perusahaan non-keuangan yang telah go public

mengenai seberapa besar penerapan PSAK 48 (revisi 2009) yang telah mereka

lakukan dalam mengungkapkan penurunan nilai goodwill yang dimilikinya.

Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi para investor

dalam mengambil keputusan agar tidak hanya melihat dari nilai aset perusahaan

non-keuangan yang besar, tetapi harus mempertimbangkan jenis aset yang

dimiliki perusahaan non-keuangan tersebut karena akan berimplikasi pada

penurunan nilai aset yang dialami perusahaan.

LANDASAN TEORI

Beberapa teori yang dapat digunakan untuk mengkaji penerapan PSAK

48 (revisi 2009) :

Page 5: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

5

2.1 Goodwill

Menurut pengertian PSAK 19, goodwill diartikan sebagai aset yang

mencerminkan manfaat ekonomi masa depan yang timbul dari aset lainnya

yang diperoleh dalam kombinasi bisnis yang tidak dapat diidentifikasi secara

individual dan diakui secara terpisah. Goodwill adalah aset jangka panjang

yang dikategorikan sebagai aset tak berwujud. Setidaknya terdapat tiga PSAK

yang mengatur tentang goodwill dan saling terkait, yaitu PSAK 19 (Aktiva

Tetap Tak Berwujud), PSAK 22 (Kombinasi Bisnis), dan PSAK 48

(Penurunan Nilai Aset).

Goodwill akan muncul ketika sebuah perusahaan melakukan akuisisi

perusahaan lain secara keseluruhan. Nilai goodwill diperoleh dari biaya untuk

melakukan akuisisi dikurangi dengan nilai pasar wajar aset berwujud, aset tak

berwujud yang dapat diidentifikasi, dan kewajiban yang diperoleh dalam

akuisisi. Sejalan dengan PSAK 19, PSAK 48 (revisi 2009) juga

mendefinisikan goodwill yang diakui dalam kombinasi bisnis sebagai aset

yang mewakili manfaat ekonomi masa depan yang timbul dari aset lain yang

diperoleh dalam kombinasi bisnis yang tidak teridentifikasi secara individual

dan diakui secara terpisah (PSAK 48 (revisi 2009) Paragraf 81).

2.2 Penurunan Nilai

PSAK 48 (revisi 2009) mendefinisikan rugi penurunan nilai sebagai

jumlah yang merupakan selisih lebih jumlah tercatat suatu aset atau unit

penghasil kas atas jumlah terpulihkannya. Mulai tahun 2011, goodwill yang

muncul dari akuisisi berdasarkan PSAK 22 tidak lagi boleh diamortisasi

melainkan harus dilakukan uji penurunan nilai setiap tahunnya dengan cara

pengujian yang terdapat dalam PSAK 48 (revisi 2009).

Untuk melakukan uji penurunan nilai, sejak tanggal akuisisi goodwill

harus dialokasikan ke dalam Unit Penghasil Kas (Cash Generating Unit –

CGU) terkecil di dalam perusahaan pengakuisisi yang mendapatkan dampak

positif dari akuisisi tersebut (PSAK 48 (revisi 2009)Paragraf 80). Jika alokasi

awal goodwill yang diperoleh dalam kombinasi bisnis tidak dapat diselesaikan

Page 6: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

6

sebelum berakhirnya periode tahunan ketika kombinasi bisnis telah terjadi,

alokasi awal tersebut harus diselesaikan sebelum akhir dari periode tahunan

pertama setelah tanggal akuisisi (PSAK 48 (revisi 2009) Paragraf 84). Setiap

tahun Unit Penghasil Kas yang telah mendapatkan alokasi goodwill diukur

apakah terjadi penurunan nilai atau terdapat indikasi bahwa unit tersebut

mengalami penurunan nilai dengan melakukan perbandingan antara jumlah

tercatat dengan jumlah terpulihkannya. Jika jumlah terpulihkan melebihi

jumlah tercatatnya, unit dan goodwill yang dialokasikan ke unit tersebut harus

dianggap tidak mengalami penurunan nilai (PSAK 48 (revisi 2009) Paragraf

90). PSAK 48 (revisi 2009) juga tidak mengijinkan adanya pembalikan rugi

penurunan nilai atas goodwill meskipun nilai terpulihkannya lebih besar

daripada nilai tercatatnya (PSAK 48 (revisi 2009) Paragraf 119).

Uji tahunan penurunan nilai untuk Unit Penghasil Kas yang telah

menerima alokasi goodwill dapat dilakukan setiap waktu selama suatu periode

tahunan, sepanjang pengujian dilakukan pada waktu yang sama setiap tahun

(PSAK 48 (revisi 2009) Paragraf 91).

Kriteria pengungkapan penurunan nilai goodwill yang disyaratkan

dalam PSAK 48 (revisi 2009) adalah :

Tabel 1. Kriteria Pengungkapan Penurunan Nilai

KETENTUAN

UMUM

Ketentuan pengungkapan penurunan nilai :

1. Unit Penghasil Kas yang mendapat alokasi goodwill

(Paragraf 80)

2. Jumlah tercatat goodwill yang dialokasikan ke unit

(kelompok dari unit) (Pargraf 129)

3. Peristiwa atau kondisi yang mengarah pada pengakuan rugi

penurunan nilai (Paragraf 125 a)

4. Waktu pengujian penurunan nilai (Paragraf 90)

5. Jumlah rugi penurunan nilai yang diakui (Paragraf 125 b)

6. Estimasi/ dasar yang digunakan untuk mengukur jumlah

terpulihkan suatu Unit Penghasil Kas yang mendapat

alokasi goodwill (Paragraf 129)

Page 7: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

7

OPSI 1

Jumlah terpulihkan didasarkan atas nilai pakai

a. Suatu uraian dari setiap asumsi utama yang digunakan

sebagai dasar oleh manajemen (Paragraf 129 d)

b. Gambaran pendekatan manajemen untuk menetapkan nilai

yang ditentukan untuk setiap asumsi utama (Paragraf 129 d)

c. Periode proyeksi arus kas dan penjelasannya (Paragraf 129

d)

d. Tingkat pertumbuhan yang digunakan (Paragraf 129 d)

e. Tingkat diskonto untuk proyeksi arus kas (Paragraf 129 d)

OPSI 2

Jumlah terpulihkan didasarkan atas nilai wajar dikurangi

biaya untuk menjual

a. Metodologi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar

dikurangi biaya penjualan (Paragraf 129 e)

b. Penjelasan dari setiap asumsi utama yang digunakan sebagai

dasar oleh manajemen (Paragraf 129 e)

c. Penjelasan dari pendekatan manajemen untuk menetapkan

nilai yang ditentukan untuk setiap asumsi utama (Paragraf

129 e)

OPSI 3

Jumlah terpulihkan didasarkan atas nilai wajar dikurangi

biaya untuk menjual yang ditentukan dengan menggunakan

proyeksi arus kas terdiskonto

a. Penjelasan dari setiap asumsi utama yang digunakan sebagai

dasar oleh manajemen (Paragraf 129 e)

b. Penjelasan dari pendekatan manajemen untuk menetapkan

nilai yang ditentukan untuk setiap asumsi utama (Paragraf

129 e)

c. Periode arus kas yang diproyeksikan manajemen (Paragraf

129 e)

d. Tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk

mengekstrapolasi proyeksi arus kas (Paragraf 129 e)

e. Tingkat diskonto untuk proyeksi arus kas (Paragraf 129 e)

Sumber: PSAK 48 (Revisi 2009).

2.3 Penelitian Terdahulu

Sebelum penelitian ini, terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang

juga membahas mengenai penurunan nilai, di antaranya :

Page 8: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

8

Tabel 2. Beberapa Penelitian Terdahulu

No.

Peneliti

dan

Tahun

Penelitian

Judul

Penelitian

Variabel

Penelitian Hasil Penelitian

1. Schultze

(2005)

The

Information

Content of

Goodwill –

Impairments

Under FAS

142:

Implications

for External

Analysis

and Internal

Control

Goodwill,

Penurunan

Nilai,

Pengendalian

Internal,

Pengukuran

Kinerja

FAS 142 menyatakan bahwa

goodwill adalah non-wasting

asset. Tetapi,goodwill

merupakan konsekuensi dari

kelebihan pengembalian di

masa depan yang didapat

dari keunggulan kompetitif

yang terkadang bersifat

permanen, sehingga menurut

peneliti, goodwill adalah

wasting asset.

Untuk wasting asset,

amortisasi dan penurunan

nilai memiliki implikasi

yang berbeda, sehingga

umumnya dipisahkan.

Menurut FAS 142, baik

komponen maupun

perubahan nilai dari

amortisasi dan penurunan

nilai ditunjukkan secara

terpisah.

Menurut peneliti, hasil dari

kerugian penurunan nilai

tidak dapat diinterpretasikan

sebagai beban dan harus

dieliminasi. Sementara FAS

142 menghendaki

perusahaan mengukur

kerugian penurunan nilai

berdasarkan nilai wajar dan

mengidentifikasi aset dengan

menghilangkan kapitalisasi

mereka yang membuat

penyesatan akuntansi dan

sebagai konsekuensi dari

implementasi penggunaan

akuntansi nilai wajar penuh

yang setengah hati.

Page 9: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

9

No.

Peneliti

dan

Tahun

Penelitian

Judul

Penelitian

Variabel

Penelitian Hasil Penelitian

2.

Carlin,

Finch, dan

Ford

(2007)

Goodwill

Impairment

– An

Assessment

of

Disclosure

Quality and

Compliance

Levels by

Large Listed

Australian

Firms

Goodwill,

Akuntansi

Penurunan

Nilai, Tingkat

Kepatuhan,

Kualitas

Pengungkapan

Tingkat ketidakpatuhan

terhadap peraturan AASB

136 secara mengejutkan

tinggi, dan kasus di mana

tipe pengungkapan yang

sangat spesifik didiskusikan

dalam suatu standar yang

sebenarnya diproduksi

dengan luar biasa mencolok.

3. Aryanto

(2011)

Kajian

Penerapan

PSAK 48

(revisi

2009):

Penurunan

Nilai Aset di

Perusahaan

Migas

Unit Penghasil

Kas, Penurunan

Nilai

Penentuan Unit Penghasil

Kas perlu memperhatikan

faktor agregasi unit yang

menggunakan infrastruktur

yang sama dalam

menghasilkan kas. Jika

penentuan Unit Penghasil

Kas terlalu kecil, maka

selain berdampak pada

kurang efisien dan efektif

untuk tujuan perhitungan uji

penurunan nilai, dampak

lainnya adalah risiko

pengakuan penurunan nilai

menjadi semakin tinggi.

4.

Gordon

dan Hsu

(2012)

Long –

Lived Asset

Impairments

and Future

Performance

under US

GAAP and

IFRS

Penurunan

Nilai Aset

Tetap, Kinerja

Masa Depan

Berdasarkan

GAAP, Kinerja

Masa Depan

Berdasarkan

IFRS

Penurunan nilai berpengaruh

negatif terhadap arus kas

masa depan dan laba masa

depan, tetapi hubungannya

tergantung dari tipe aset

yang diturunkan nilainya dan

standar yang digunakan.

Berdasarkan IFRS, total

penurunan nilai secara

konsisten berhubungan

dengan arus kas masa depan

dan laba masa depan, tetapi

tidak untuk GAAP.

Penurunan nilai aset

berwujud dan goodwill

Page 10: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

10

No.

Peneliti

dan

Tahun

Penelitian

Judul

Penelitian

Variabel

Penelitian Hasil Penelitian

seringkali berpengaruh

terhadap kinerja ke depan

perusahaan yang

berpedoman pada IFRS.

Penurunan nilai aset

menggunakan GAAP

memberikan informasi yang

lebih sedikit daripada

menggunakan IFRS,

penggunaan standar yang

berbeda menghasilkan

kegunaan yang berbeda

untuk pengguna laporan

keuangan.

Sumber: Dari Berbagai Jurnal.

METODE PENELITIAN

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan non-

keuangan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012. Metode

pemilihan sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria

perusahaan non-keuangan tersebut menerbitkan laporan keuangan tahunan yang

telah diaudit (audited) tahun 2012, perusahaan non-keuangan tersebut memiliki

jenis goodwill positif yang bernilai lebih dari 0, dan perusahaan non-keuangan

tersebut mengungkapkan nilai goodwill positif yang dimiliki dalam laporan

keuangannya.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder,

yaitu data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui www.idx.co.id.

Data penelitian ini berupa laporan keuangan audited perusahaan non-keuangan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012.

Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif,

yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena yang terjadi.

Dalam penelitian ini, fenomena yang diamati adalah penurunan nilai dari goodwill

Page 11: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

11

yang merupakan aktiva tak berwujud yang dimiliki perusahaan non-keuangan dan

tingkat pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan non-keuangan yang

terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012 dalam mengungkapkan

penurunan nilai goodwill yang dikuasainya sesuai PSAK 48 (revisi 2009).

Setelah data diperoleh dari www.idx.co.id, peneliti melakukan seleksi

perusahaan non-keuangan yang mengungkapkan nilai goodwill dalam laporan

keuangannya. Dari seleksi tersebut akan diperoleh sampel yang diperlukan

peneliti untuk menjawab persoalan penelitian. Selanjutnya dilakukan

pengidentifikasian kriteria pengungkapan penurunan nilai yang disyaratkan oleh

PSAK 48 (revisi 2009). Peneliti akan membandingkan kriteria tersebut dengan

pengungkapan penurunan nilai goodwill yang dilakukan oleh perusahaan sampel

dalam catatan atas laporan keuangannya. Setelah pembandingan tersebut selesai

dilakukan, peneliti dapat menarik kesimpulan untuk menjawab persoalan

penelitian yang telah dirumuskan pada bab pertama.

ANALISIS DAN BAHASAN ANALISIS

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran dari sampel penelitian,

pembandingan pengungkapan yang telah dilakukan oleh masing-masing

perusahaan sampel dengan kriteria pengungkapan penurunan nilai goodwill dalam

PSAK 48 (revisi 2009), dan pembahasan mengenai hasil dari penelitian tersebut.

4.1 Gambaran Sampel Penelitian

Sampel yang digunakan yaitu seluruh perusahaan kecuali lembaga

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012. Setelah

dilakukan analisis terhadap sampel maka diperoleh sampel penelitian sebagai

berikut:

Page 12: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

12

Tabel 3. Pengambilan Sampel Penelitian

Keterangan Jumlah

Jumlah perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2012 456

Jumlah perusahaan keuangan yang terdaftar di BEI tahun

2012 (72)

Jumlah perusahaan yang belum mempublikasikan Laporan

Keuangan tahun 2012 (3)

Jumlah perusahaan yang hanya mempunyai jenis goodwill

negative (5)

Jumlah perusahaan yang nilai goodwillnya 0(null) pada tahun

2012 (18)

Jumlah perusahaan yang tidak mengungkapkan nilai goodwill (241)

Jumlah perusahaan sampel 117

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

Dari hasil seleksi sampel, diketahui masih terdapat beberapa

perusahaan yang mengungkapkan nilai goodwill negatif yang dimilikinya.

Sesuai PSAK 22 (revisi 2010) tentang kombinasi bisnis, goodwill negatif yang

diperoleh sebelum 1 Januari 2011 harus dihentikan pengakuannya dan

dilakukan penyesuaian terhadap saldo laba. Perusahaan yang masih

mengungkapkan nilai goodwill negatif yang dimilikinya di Laporan Keuangan

tahun 2012 adalah PT. Citra Kebun Raya Agri Tbk (CKRA), PT. Modernland

Realty Tbk (MDLN), PT. Nirvana Development (NIRO), PT. Pikko Land

Development (RODA), dan PT. Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP).

Diduga perusahaan-perusahaan tersebut belum siap untuk menghentikan

pengakuan goodwill negatif yang dimilikinya karena penghentian pengakuan

goodwill negatif ini akan disertai dengan penyesuaian saldo laba. Apabila

goodwill negatif dihentikan pengakuannya, maka saldo laba yang dimiliki

perusahaan juga akan berkurang. Semakin tinggi saldo goodwill negatif yang

dihentikan pengakuannya, maka saldo laba perusahaan tersebut juga akan

berkurang semakin banyak.

Page 13: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

13

Gambar 1. Jumlah Perusahaan Sampel Menurut Sektornya

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

Berdasarkan klasifikasi industri yang ditetapkan oleh NEJ yang

disebut JASICA (Jakarta Stock Exchange Industrial Classification),

perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat

dikelompokkan menjadi 3 sektor, yaitu Sektor Utama (Industri Penghasil

Bahan Baku), Sektor Kedua (Industri Pengolahan atau Manufaktur), dan

Sektor Ketiga (Industri Jasa). Pada penelitian ini, sampel sebanyak 117

perusahaan didominasi dari sektor industri jasa yang berjumlah 65

perusahaan. Hal ini menunjukkan 56% perusahaan sampel berasal dari sektor

industri jasa. Menurut peneliti, kondisi tersebut dikarenakan sub sektor yang

tergabung dalam industri jasa adalah sub sektor yang terdiri dari perusahaan-

perusahaan besar dan perusahaan-perusahaan yang masih terus bertumbuh

karena pangsa pasarnya yang luas dan semakin meningkat sehingga

perusahaan-perusahaan tersebut juga banyak melakukan kombinasi bisnis

yang akan menghasilkan goodwill sebagai salah satu bentuk ekspansi yang

dilakukan agar tetap dapat bertahan dan berkembang menjadi semakin besar

di tengah persaingan yang juga semakin ketat.

Page 14: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

14

Gambar 2. Jumlah Perusahaan Sampel Menurut Sektor Berdasarkan

Kelompok Industrinya

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

Apabila dilihat dari sektor berdasarkan kelompok industri, 32

perusahaan sampel berasal dari sektor perdagangan, jasa, dan investasi. Hal

ini diduga karena sektor perdagangan, jasa, dan investasi adalah sektor yang

aktif dalam mengembangkan bisnisnya, salah satunya melalui kombinasi

bisnis yang akan menghasilkan goodwill. Sektor perdagangan, jasa, dan

investasi ini juga banyak diminati investor. Saat ini, sektor perdagangan, jasa,

dan investasi memiliki pangsa pasar yang semakin meningkat serta target

masyarakat yang semakin besar, misalnya PT. Hero Supermarket Tbk

(HERO) yang banyak membuka cabang di berbagai kota, PT. Media

Nusantara Citra Tbk (MNCN) dan PT. Surya Citra Media Tbk (SCMA) yang

telah dikenal publik sebagai salah satu stasiun televisi di Indonesia serta PT.

Global Mediacom Tbk (BMTR) yang juga telah dikenal publik dengan nama

Page 15: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

15

MNC Media. Sektor ini dipandang sektor yang menjanjikan di mata investor.

Selain itu, sektor perdagangan, jasa, dan investasi memiliki anggota yang

cukup banyak, yakni 102 perusahaan yang terbagi menjadi delapan sub sektor

(32 perusahaan dari sub sektor perdagangan grosir/ perdagangan besar barang

produksi, 21 perusahaan dari sub sektor perdagangan eceran, 20 perusahaan

dari sub sektor hotel, restoran, dan pariwisata, 11 perusahaan dari sub sektor

advertising, printing, dan media, 1 perusahaan dari sub sektor kesehatan, 4

perusahaan dari sub sektor jasa komputer dan perangkat lainnya, 9

perusahaan dari sub sektor perusahaan investasi, dan 4 perusahaan dari sub

sektor lainnya).

Terdapat pula sektor berdasarkan kelompok industri yang

kebanyakan sub sektornya tidak dapat digunakan sebagai sampel, di

antaranya adalah sektor pertanian dan sektor aneka industri. Empat sub sektor

dari masing-masing sektor berdasarkan kelompok industri tersebut memiliki

jumlah sampel nol. Berdasarkan dugaan peneliti, pertumbuhan kedua sektor

tersebut untuk saat ini kurang menjanjikan bagi para investor. Diduga juga

terdapat faktor-faktor konglomerasi untuk perusahaan yang memiliki

goodwill pada sektor ini, misalnya pada sub sektor perkebunan, perusahaan

yang memiliki nilai goodwill di antaranya adalah PT. Astra Agro Lestari Tbk

(AALI), PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR), dan

PT. Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP).

Berdasarkan kategori sub sektor perusahaan non-keuangan, sampel

terbesar berasal dari sub sektor property dan real estate dengan jumlah

sampel sebesar 12 perusahaan (lihat lampiran, tabel jumlah sampel per

sektor). Selain dikarenakan sub sektor property dan real estate memiliki

perusahaan anggota terbanyak dibandingkan dengan sub sektor lainnya, yaitu

44 perusahaan, sub sektor property dan real estate sebagian besar terdiri dari

perusahaan-perusahaan besar, seperti PT. Sentul City Tbk (BKSL), PT.

Cowell Development Tbk (COWL), PT. Intiland Development Tbk (DILD),

PT. Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT. MNC Land Tbk (KPIG), dan

PT. Lippo Karawaci Tbk (LPKR).

Page 16: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

16

4.2 Deskripsi Perusahaan Sampel Dalam Pengungkapan Ketentuan

Umum

Dalam mengungkapkan poin-poin ketentuan umum yang disyaratkan

oleh PSAK 48 (revisi 2009) seperti yang telah disebutkan pada bagian

landasan teori, terdapat perusahaan sampel yang memiliki pengungkapan

yang lengkap, tetapi ada juga perusahaan sampel yang memiliki

pengungkapan yang tidak lengkap atau tidak memenuhi keenam poin yang

disyaratkan PSAK 48 (revisi 2009).

Gambar 3. Jumlah Perusahaan Sampel Menurut Pengungkapan

Ketentuan Umum

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

Hanya sebagian kecil saja dari perusahaan sampel yang

mengungkapkan poin-poin ketentuan umum yang disyaratkan oleh PSAK 48

(revisi 2009) secara lengkap. Dari 22 perusahaan yang mengungkapkan poin-

poin ketentuan umum secara lengkap, empat perusahaan berasal dari sub

sektor perdagangan eceran yang termasuk dalam sektor berdasarkan

kelompok industri perdagangan, jasa, dan investasi serta tiga perusahaan

berasal dari sub sektor batu bara yang termasuk dalam sektor berdasarkan

kelompok industri pertambangan dan juga tiga perusahaan berasal dari sub

sektor property dan real estate yang termasuk dalam sektor berdasarkan

kelompok industri property dan real estate. Sedangkan 95 perusahaan sampel

Page 17: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

17

(81%) memilih untuk tidak mengungkapkan sebagian atau seluruh poin-poin

ketentuan umum yang disyaratkan. Menurut peneliti, perusahaan sampel yang

memilih untuk tidak mengungkapkan seluruh poin-poin ketentuan umum

dikarenakan perusahaan tersebut memiliki nilai goodwill yang sangat kecil

jika dibandingkan dengan total aset yang dimiliki perusahaan, sehingga

manajer menganggap bahwa biaya untuk melakukan pengujian penurunan

nilai atas goodwill yang dimiliki akan lebih besar daripada manfaat yang akan

diterima perusahaan ketika melakukan pengungkapan, oleh karena itu

perusahaan tidak melakukan pengungkapan persyaratan ketentuan umum

karena perusahaan tidak melakukan pengujian penurunan nilai. Rata-rata

persentase goodwill terhadap total aset perusahaan yang memiliki

pengungkapan ketentuan umum yang tidak lengkap adalah sebesar 3,68%.

Contoh perusahaan yang tidak mengungkapkan seluruh poin-poin ketentuan

umum adalah PT. Toba Bara Sejahtera Tbk, diperkirakan karena goodwill

yang dimiliki hanya sebesar 0,01% dari keseluruhan aset yang dimiliki.

Tabel 4. Rata-Rata Pengungkapan Ketentuan Umum

Perusahaan Sampel

Persyaratan Ketentuan

Umum

Tidak

Ungkap % Ungkap % Total

1. Unit Penghasil Kas yang

mendapat alokasi goodwill

(Paragraf 80) 23 19% 94 80% 117 2. Jumlah tercatat goodwill

yang dialokasikan ke unit

(kelompok dari unit)

(Pargraf 129) 30 25% 87 74% 117 3. Peristiwa atau kondisi yang

mengarah pada pengakuan

rugi penurunan nilai

(Paragraf 125 a) 77 65% 40 34% 117 4. Waktu pengujian

penurunan nilai (Paragraf

90) 65 55% 52 44% 117 5. Jumlah rugi penurunan

nilai yang diakui (Paragraf

125 b) 34 29% 83 70% 117

Page 18: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

18

Persyaratan Ketentuan

Umum

Tidak

Ungkap % Ungkap % Total

6. Estimasi/ dasar yang

digunakan untuk mengukur

jumlah terpulihkan suatu

Unit Penghasil Kas yang

mendapat alokasi goodwill

(Paragraf 129) 59 50% 58 49% 117

Rata-Rata 48,33 41% 68,67 58% 117

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

Poin ketentuan umum yang banyak diungkapkan oleh perusahaan

sampel adalah ketentuan umum poin kesatu (Unit Penghasil Kas yang

mendapat alokasi goodwill), poin kedua (jumlah tercatat goodwill yang

dialokasikan ke unit), dan poin kelima (jumlah rugi penurunan nilai yang

diakui). Jumlah perusahaan sampel yang mengungkapkan poin-poin tersebut

berada di atas rata-rata pengungkapan keseluruhan ketentuan umum (58%).

Karena apabila perusahaan telah mengalokasikan nilai goodwill yang dimiliki

ke dalam Unit Penghasil Kas, biasanya mereka juga akan memerinci jumlah

yang dialokasikan ke dalam masing-masing Unit Penghasil Kas serta

menyebutkan jumlah penurunan nilai yang diakui perusahaan. Namun,

sebagian besar perusahaan sampel yang melakukan pengungkapan poin

ketentuan umum yang kelima mengungkapkan jumlah penurunan nilai 0

(null) atau tidak ada penurunan nilai.

Page 19: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

19

Gambar 4. Jumlah Perusahaan Sampel Berdasarkan Pengungkapan

Jumlah Penurunan Nilai Goodwill

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

Dari 117 perusahaan sampel, 70 perusahann (60%) mengungkapkan

jumlah penurunan nilai atas goodwill yang mereka miliki sebesar 0 (null) atau

tidak ada penurunan nilai. Diduga karena sebagian besar perusahaan sampel

mengungkapkan jumlah penurunan nilai 0 (null), sehingga mereka merasa

tidak perlu untuk mengungkapkan poin ketentuan umum yang ketiga. Dari

117 perusahaan sampel di atas, hanya 40 perusahaan yang memiliki

pengungkapan ketentuan umum poin ketiga. Perusahaan yang tidak

mengungkapkan poin ketiga adalah perusahaan yang tidak melakukan

pencadangan penurunan nilai. Diduga perusahaan tidak melakukan cadangan

penurunan nilai karena sebagian besar perusahaan sampel memiliki nilai

goodwill yang relatif kecil apabila dibandingkan dengan total aset yang

dimiliki, sehingga manajer berpendapat tidak ada penurunan nilai untuk

goodwill yang dimiliki dan mereka tidak melakukan cadangan penurunan

nilai. Sedangkan perusahaan yang mengungkapkan adanya penurunan nilai

goodwill, ada kemungkinan untuk memperoleh efisiensi pajak sebagai akibat

dari penurunan laba karena pengungkapan rugi penurunan nilai goodwill.

Page 20: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

20

4.3 Deskripsi Perusahaan Sampel Dalam Memilih Opsi/ Metode Untuk

Menghitung Nilai Terpulihkan Goodwill

Dalam mengukur jumlah terpulihkan untuk menentukan penurunan

nilai goodwill, terdapat tiga opsi yang dapat digunakan seperti yang telah

disebutkan pada bagian landasan teori. Perusahaan dapat memilih untuk

menggunakan salah satu opsi atau lebih dalam menetapkan jumlah terpulihkan

goodwill yang dimilikinya sesuai dengan masing-masing kriteria dari Unit

Penghasil Kas yang memperoleh alokasi goodwill.

Gambar 5. Jumlah Perusahaan Sampel Untuk Masing-Masing Opsi

Jumlah Terpulihkan

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

Page 21: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

21

Enam puluh lima perusahaan sampel (55% dari keseluruhan

perusahaan sampel) memilih untuk tidak mengungkapkan dasar yang mereka

gunakan untuk mengukur jumlah terpulihkan goodwill (tanpa opsi). Dari 65

perusahaan tersebut, 6 perusahaan tidak mengungkapkan opsi yang

digunakan karena mereka menggunakan jasa penilai independen untuk

mengukur jumlah terpulihkan goodwill dan 59 perusahaan sisanya tidak

melakukan pengungkapan apapun tentang opsi yang digunakan untuk

mengukur jumlah terpulihkan goodwill. Hal ini sejalan dengan tabel 4 (Rata-

Rata Pengungkapan Ketentuan Umum Perusahaan Sampel). Diduga karena

sebagian besar perusahaan sampel mengungkapkan jumlah penurunan nilai 0

(null), sehingga mereka juga merasa tidak perlu untuk menyebutkan dasar

yang mereka gunakan untuk mengukur jumlah terpulihkan goodwill.

Sementara itu 52 perusahaan sampel yang lain mengungkapkan pengunaan

salah satu opsi atau lebih yang digunakan untuk mengukur jumlah terpulihkan

goodwill. Opsi yang banyak dipilih oleh perusahaan sampel adalah opsi 1

yang mengukur jumlah terpulihkan goodwill dengan didasarkan atas nilai

pakai, yaitu sebanyak 31% dari keseluruhan perusahaan sampel.

Tabel 5. Rata-Rata Pengungkapan Perusahaan Sampel Untuk Tiap Opsi

Opsi 1 (Jumlah Terpulihkan Didasarkan

Atas Nilai Pakai)

Tidak

Ungkap % Ungkap %

a. Suatu uraian dari setiap asumsi utama

yang digunakan sebagai dasar oleh

manajemen (Paragraf 129 d) 7 17% 33 80% b. Gambaran pendekatan manajemen

untuk menetapkan nilai yang

ditentukan untuk setiap asumsi utama

(Paragraf 129 d) 27 66% 13 32% c.

Periode proyeksi arus kas dan

penjelasannya (Paragraf 129 d) 29 71% 11 27% d.

Tingkat pertumbuhan yang digunakan

(Paragraf 129 d) 29 71% 11 27% e.

Tingkat diskonto untuk proyeksi arus

kas (Paragraf 129 d) 23 56% 17 41%

Rata-Rata 23 56% 17 41%

Page 22: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

22

Opsi 2 (Jumlah Terpulihkan Didasarkan

Atas Nilai Wajar Dikurangi Biaya Untuk

Menjual)

Tidak

Ungkap % Ungkap %

a. Metodologi yang digunakan untuk

menentukan nilai wajar dikurangi biaya

penjualan (Paragraf 129 e) 0 0% 3 100% b. Penjelasan dari setiap asumsi utama

yang digunakan sebagai dasar oleh

manajemen (Paragraf 129 e) 1 33% 2 67% c. Penjelasan dari pendekatan manajemen

untuk menetapkan nilai yang

ditentukan untuk setiap asumsi utama

(Paragraf 129 e) 1 33% 2 67%

Rata-Rata 0,67 22% 2,33 78% Opsi 3 (Jumlah Terpulihkan Didasarkan

Atas Nilai Wajar Dikurangi Biaya Untuk

Menjual yang Ditentukan Dengan

Menggunakan Proyeksi Arus Kas

Terdiskonto)

Tidak

Ungkap % Ungkap %

a. Penjelasan dari setiap asumsi utama

yang digunakan sebagai dasar oleh

manajemen (Paragraf 129 e)

b. Penjelasan dari pendekatan manajemen

untuk menetapkan nilai yang ditentukan

untuk setiap asumsi utama (Paragraf

129 e)

c. Periode arus kas yang diproyeksikan

manajemen (Paragraf 129 e)

d. Tingkat pertumbuhan yang digunakan

untuk mengekstrapolasi proyeksi arus

kas (Paragraf 129 e)

e. Tingkat diskonto untuk proyeksi arus

kas (Paragraf 129 e)

4 31% 9 69%

6 46% 7 54%

4 31% 9 69%

4 31% 9 69%

2 15% 11 85%

Rata-Rata 4 31% 9 69%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

Untuk opsi 1 dan opsi 3, syarat pengungkapan poin a, yaitu tentang

penjelasan dari setiap asumsi utama yang digunakan sebagai dasar oleh

manajemen, lebih banyak diungkapkan oleh perusahaan sampel dikarenakan

syarat poin a ini berhubungan dengan poin-poin pengungkapan lainnya untuk

setiap opsi. Sedangkan poin-poin lainnya tidak saling berhubungan sehingga

Page 23: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

23

terdapat variasi perbandingan jumlah perusahaan yang mengungkapkan poin-

poin tersebut dan yang tidak mengungkapkannya.Untuk opsi 1 poin b, c, d,

dan e, lebih banyak perusahaan sampel yang memilih untuk tidak

mengungkapkan poin-poin tersebut. Menurut dugaan peneliti, sebagian besar

perusahaan yang memilih menggunakan opsi 1 mengungkapkan bahwa

jumlah penurunan nilai goodwill yang mereka miliki adalah 0 (null) atau

tidak ada penurunan nilai goodwill sehingga mereka tidak menjelaskan secara

rinci metode yang digunakan untuk mengukur jumlah terpulihkan goodwill.

Sedangkan untuk opsi 3 poin b, c, d, dan e, jumlah perusahaan sampel yang

memilih untuk melakukan pengungkapan lebih banyak daripada yang tidak

melakukan pengungkapan.

Untuk opsi 2 poin a, b, dan c lebih banyak perusahaan sampel yang

memilih untuk melakukan pengungkapan karena pesyaratan pengungkapan

untuk opsi 2 ini saling berhubungan sehingga lebih banyak perusahaan yang

melakukan pengungkapan semua poin-poin persyaratan opsi 2.

KESIMPULAN

Dari uraian pada bab analisis dan bahasan analisis, maka masalah

penelitian seperti yang telah disampaikan pada bab pendahuluan dapat terjawab.

Sebagian besar perusahaan sampel yang mengungkapkan memiliki goodwill

berasal dari sektor industri jasa (sektor ketiga). Sedangkan apabila dilihat

berdasarkan kategori sub sektor, sampel terbanyak berasal dari sub sektor

property dan real estate yang juga merupakan sub sektor dari sektor industri jasa.

Sebagian besar perusahaan sampel memiliki jumlah penurunan nilai goodwill 0

(null). Dari 117 perusahaan sampel, 60% di antaranya memiliki jumlah penurunan

nilai goodwill 0 (null). Dalam melakukan pengungkapan ketentuan umum sesuai

PSAK 48 (revisi 2009), hanya 18% perusahaan sampel yang memiliki

pengungkapan ketentuan umum yang lengkap dan 74% lainnya memiliki

pengungkapan ketentuan umum yang tidak lengkap. Poin ketentuan umum yang

paling banyak diungkapkan (80%) oleh perusahaan sampel adalah poin ketentuan

umum Unit Penghasil Kas yang mendapat alokasi goodwill. Sedangkan poin

Page 24: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

24

ketentuan umum yang paling sedikit diungkapkan (34%) oleh perusahaan sampel

adalah poin ketentuan umum peristiwa atau kondisi yang mengarah pada

pengakuan rugi penurunan nilai.

Untuk pengungkapan opsi yang digunakan oleh perusahaan sampel guna

mengukur jumlah terpulihkan goodwill, 55% perusahaan sampel tidak

mengungkapkan opsi yang mereka gunakan untuk mengukur jumlah terpulihkan.

Banyak perusahaan sampel yang tidak mengungkapkan opsi karena adanya

perusahaan yang menggunakan jasa penilai independen untuk mengukur jumlah

terpulihkan goodwill serta karena sebagian besar perusahaan sampel

mengungkapkan jumlah penurunan nilai 0 (null) atau tidak ada penurunan nilai,

sehingga mereka juga merasa tidak perlu untuk menyebutkan dasar yang mereka

gunakan untuk mengukur jumlah terpulihkan goodwill.

Dari hasil analisis tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa perusahaan-

perusahaan non-keuangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia tahun 2012

telah mematuhi peraturan PSAK 48 (revisi 2009) terkait pengungkapan penurunan

nilai goodwill. Adanya poin-poin pengungkapan sesuai PSAK 48 (revisi 2009)

yang tidak diungkapkan oleh perusahaan tidak dapat diartikan bahwa perusahaan

tidak patuh terhadap ketentuan PSAK 48 (revisi 2009), namun dapat dikarenakan

banyaknya variasi yang terjadi di lapangan yang menyebabkan perusahaan tidak

mengungkapkan poin-poin pengungkapan yang ditentukan oleh PSAK 48 (revisi

2009) secara keseluruhan.

Implikasi Teori dan Terapan

Kesimpulan dalam penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian oleh

Carlin, dkk (2007) yang melakukan penelitian mengenai tingkat kepatuhan dan

kualitas pengungkapan informasi penurunan nilai goodwill sesuai AASB 136

yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan go public di Australia. Carlin, dkk

(2007) memberikan kesimpulan bahwa terjadi tingkat ketidakpatuhan yang tinggi

terhadap peraturan AASB 136. Sedangkan dalam penelitian ini, peneliti

memberikan kesimpulan bahwa perusahaan-perusahaan non-keuangan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012 telah patuh terhadap peraturan

Page 25: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

25

PSAK 48 (revisi 2009) dalam melakukan pengungkapan penurunan nilai goodwill

yang dimiliki. Dalam hal perusahaan-perusahaan non-keuangan tersebut tidak

mengungkapkan kriteria-kriteria yang disyaratkan oleh PSAK 48 (revisi 2009)

adalah dikarenakan suatu kondisi yang dialami perusahaan dan atas dasar

pertimbangan-pertimbangan tertentu, seperti cost and benefit. Namun, dalam

penelitian ini, peneliti tidak mempertimbangkan aspek kualitas pengungkapan

yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan non-keuangan.

Karena perusahaan-perusahaan non-keuangan yang menjadi objek

penelitian ini telah patuh terhadap ketentuan PSAK 48 (revisi 2009), maka

perusahaan-perusahaan tersebut disarankan untuk tetap melanjutkan

pengungkapan penurunan nilai goodwill seperti yang telah dilakukan dalam

laporan keuangannya pada tahun 2012. Sementara itu, para investor juga

diharapkan agar tidak hanya melihat pada nilai goodwill yang merupakan salah

satu aset perusahaan saja, tetapi investor juga harus melihat pada penurunan nilai

yang terjadi atas goodwill yang dimiliki oleh perusahaan karena rugi penurunan

nilai yang terjadi pada goodwill perusahaan juga dapat berpengaruh pada laba

perusahaan.

Keterbatasan Penelitian dan Saran Untuk Penelitian Mendatang

Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan, di mana dalam penelitian

ini tidak memperhatikan kualitas dari pengungkapan penurunan nilai goodwill

yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan non-keuangan yang terdaftar dalam

Bursa Efek Indonesia tahun 2012. Peneliti hanya berfokus pada aspek ada atau

tidaknya poin-poin pengungkapan yang sesuai dengan ketentuan PSAK 48 (revisi

2009) terkait pengungkapan penurunan nilai goodwill. Selain itu, dalam penelitian

ini juga tidak memperhatikan hubungan antara pengungkapan penurunan nilai

goodwill yang dilakukan perusahaan dengan kinerja perusahaan tersebut.

Untuk penelitian mendatang sebaiknya memperhatikan juga aspek

kualitas dari pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan non-

keuangan yang telah go public. Selain itu juga perlu dipertimbangkan untuk

Page 26: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

26

meneliti bagaimana pengaruh dari pengungkapan penurunan nilai goodwill

terhadap kinerja perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Aryanto, Yohanes Handoko. 2011. ―A Theoretical Review On the Accounting

Standards About Non-Depreciable Assets.‖ (n.d.).

http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=1863823.

———. ―Kajian Penerapan PSAK 48 (revisi 2009): Penurunan Nilai Aset di

Perusahaan Migas.‖ 2011 (n.d.).

Carlin, Tyrone M., Finch Nigel, and Ford Guy.2007. ―Goodwill Impairment- An

Assessment of Disclosure Quality and Compliance Levels by Large Listed

Australian Firms.‖ MGSM Working Papers in Management, (n.d.).

http://ssrn.com/abstract=963078.

Gordon, Elizabeth A., and Hsu, Hsiao-Tang. 2012. ―Long-Lived Asset

Impairments and Future Performance under US GAAP and IFRS.‖Temple

University, (n.d.). http://ssrn.com/abstract=2127868.

Ikatan Akuntan Indonesia.Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.48 (revisi

2009): Penurunan Nilai Aset, n.d.

http://www.docstoc.com/docs.124467413/PSAK-48-Penurunan-Nilai-Aset.

Ikatan Akuntan Indonesia.Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.19 (revisi

2009):Aktiva Tak Berwujud, n.d.

http://www.docstoc.com/docs.124467413/PSAK-19-Aktiva-Tak-Berwujud.

International Accounting Standards Board.International Accounting Standards

No. 36: Impairment of Assets, n.d.

http://www.iasplus.com/en/standards/ias/ias36.

JASICA (Jakarta Stock Exchange Industrial Classification). Sektor BEI (Bursa

Efek Indonesia), September 28, 2014, n.d.

http://www.sahamok.com/emiten/sektor-bei/.

Page 27: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

27

Kementerian Keuangan RI. Bapepam-LK: PSAK Dan ISAK Diberlakukan Secara

Bertahap, July 30, 2010, n.d. http://www.kemenkeu.go.id/en/node/14565.

Schultze, Wolfgang. ―The Information Content of Goodwill-Impairments Under

FAS 142: Implications for External Analysis and Internal

Control.‖Schmalenbach Business Review 57. July 2005 (n.d.): 276–297.

Surat Edaran Ketua Badan Pengawas Pasar Modal.2002. Pedoman Penyajian Dan

Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten Atau Perusahaan Publik Industri

Real Estate.

Widjanarko, Hendro.2014. ‗Merger, Akuisisi, Dan Kinerja Perusahaan (Studi

Atas Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI)‘, Universitas

Pembangunan Nasional ‘Veteran’

Yogyakarta<http://repository.upnyk.ac.id/id/eprint/3632>.

Page 28: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

28

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA DIRI

Nama : Evelyn Cindy Harsoyo

NIM : 232011136

Tempat, Tanggal Lahir : Semarang, 25 Maret 1993

Alamat : Perumahan Griya Kencana 1 No. 7 Pati

Judul Skripsi : TINGKAT PENGUNGKAPAN PENURUNAN NILAI

GOODWILL PERUSAHAAN NON-KEUANGAN

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. 1997 – 1998 : TK CAHAYA NUR KUDUS

2. 1998 – 1999 : TK KANISIUS PATI

3. 1999 – 2005 : SD KANISIUS PATI

4. 2005 – 2008 : SMP NEGERI 3 PATI

5. 2008 – 2011 : SMA NEGERI 1 PATI

PENGALAMAN

1. Asisten dosen ―Matematika Bisnis‖ Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Semester Gasal 2013/2014.

2. Asisten Dosen ―Akuntansi Keuangan Menengah 1‖ Fakultas Ekonomika dan

Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Semester Genap 2013/

2014.

3. Asisten Dosen ―Laboratorium Perpajakan‖ Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Semester Genap 2013/ 2014 -

Semester Antara 2013/ 2014.

4. Panitia Kegiatan ―Salatiga Film Festival 2013‖, tanggal 11 April 2013, tempat

di Balairung Utama Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

5. Panitia Kegiatan ―Visit Plan 2012‖, tanggal 30 April - 3 Mei 2012, acara

berupa kunjungan ke beberapa perusahaan di Jakarta.

Page 29: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

29

6. Peserta Seminar ―Management by Touch‖, tanggal 14 April 2014, pembicara

C.K. Song (CEO dari KMK Global Sport Group).

7. Peserta Acara Accounting Week 2014 Program Studi Akuntansi Universitas

Atma Jaya Yogyakarta, dengan tema ―Let’s Find The Passion of Accounting‖,

tanggal 19 – 22 Maret 2014, penyelenggara Himpunan Mahasiswa Program

Studi Akuntansi, tempat di Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

8. Peserta Seminar Nasional ―Hypno Selling‖, tanggal 15 Januari 2014.

9. Peserta Seminar Nasional ―Peran Akuntansi Dalam Perekonomian Global dan

Borderless Economy‖, tanggal 4-5 April 2012, penyelenggara Kelompok

Studi Akuntansi, tempat di Balairung Utama Universitas Kristen Satya

Wacana Salatiga.

10. Peserta Seminar Nasional Kewirausahaan ―Inspire, Instruct, Improve: Other

Side of Business‖, tanggal 7 Maret 2012, pembicara Anne Avantie dan Tung

Desem Waringin, penyelenggara Kelompok Studi Manajemen.

11. Peserta Seminar ―Welcome to The Work World‖, tanggal 18 Januari 2012,

tempat di Gedung E-123 Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Page 30: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

30

Lampiran 1. Jumlah Sampel Per Sektor

SEKTOR Jumlah Sampel

SEKTOR UTAMA (SEKTOR INDUSTRI PENGHASIL BAHAN BAKU)

Sektor Pertanian

Sub Sektor Perikanan 1

Sub Sektor Perkebunan 10

Sub Sektor Tanaman Pangan 0

Sub Sektor Peternakan 0

Sub Sektor Kehutanan 0

Sub Sektor Lainnya 0

Jumlah Sektor Pertanian 11

Sektor Pertambangan

Sub Sektor Batu-Batuan 0

Sub Sektor Batu Bara 10

Sub Sektor Logam dan Mineral 3

Sub Sektor Minyak dan Gas Bumi 3

Sub Sektor Lainnya 0

Jumlah Sektor Pertambangan 16

SEKTOR KEDUA (INDUSTRI PENGOLAHAN ATAU MANUFAKTUR)

Sektor Industri Dasar dan Kimia

Sub Sektor Kayu dan Pengolahannya 1

Sub Sektor Keramik, Porselen, dan Kaca 0

Sub Sektor Kimia 1

Sub Sektor Logam dan Sejenisnya 1

Page 31: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

31

SEKTOR Jumlah Sampel

Sub Sektor Pakan Ternak 3

Sub Sektor Plastik dan Kemasan 3

Sub Sektor Pulp dan Kertas 1

Sub Sektor Semen 2

Sub Sektor Lainnya 0

12

Jumlah Sektor Industri Dasar dan Kimia

Sektor Aneka Industri

Sub Sektor Alas Kaki 0

Sub Sektor Elektronilka 0

Sub Sektor Kabel 0

Sub Sektor Otomotif dan Komponen 4

Sub Sektor Tekstil dan Garmen 1

Sub Sektor Lainnya 0

Jumlah Sektor Aneka Industri 5

Sektor Industri Barang Konsumsi

Sub Sektor Farmasi 2

Sub Sektor Kosmetik dan Barang Keperluan Rumah Tangga

Sub Sektor Makanan dan Minuman

1

3

Sub Sektor Peralatan Rumah Tangga 0

Sub Sektor Rokok 2

Sub Sektor Lainnya 0

Jumlah Sektor Industri Barang Konsumsi 8

SEKTOR KETIGA (INDUSTRI JASA)

Sektor Property dan Real Estate

Sub Sektor Property dan Real Estate 12

Page 32: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

32

SEKTOR Jumlah Sampel

Sub Sektor Konstruksi dan Bangunan 1

Sub Sektor Lainnya 0

Jumlah Sektor Property dan Real Estate 13

Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi

Sub Sektor Energi 1

Sub Sektor Jalan Tol, Bandara, Pelabuhan, dan Sejenisnya 2

Sub Sektor Telekomunikasi 4

Sub Sektor Transportasi

Sub Sektor Konstruksi Non-Bangunan

9

4

Sub Sektor Lainnya 0

Jumlah Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi 20

Sektor Perdagangan, Jasa, dan Investasi

Sub Sektor Perdagangan Grosir/ Perdagangan Besar Barang Produksi 9

Sub Sektor Perdagangan Eceran 6

Sub Sektor Hotel, Restoran, dan Pariwisata 4

Sub Sektor Advertising, Printing, dan Media 6

Sub Sektor Kesehatan 0

Sub Sektor Jasa Komputer dan Perangkat Lainnya 1

Sub Sektor Perusahaan Investasi 5

Sub Sektor Lainnya 1

Jumlah Sektor Perdagangan, Jasa, dan Investasi 32

Jumlah Perusahaan Sampel 117

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

Page 33: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

33

Lampiran 2. Daftar Perusahaan Sampel Menurut Pengungkapan Ketentuan Umum

Keterangan Kode

Perusahaan Nama Perusahaan

Perusahaan Sampel dengan Pengungkapan Ketentuan Umum yang Lengkap

SEKTOR UTAMA (INDUSTRI PENGHASIL BAHAN BAKU)

SIMP

BORN

BRAU

BSSR

PT. Salim Ivomas Pratama Tbk

PT. Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk

PT. Berau Coal Energy Tbk

PT. Baramuli Suksessarana Tbk

Sektor Pertanian

Perkebunan

Sektor Pertambangan

Batu Bara

SEKTOR KEDUA (INDUSTRI PENGOLAHAN ATAU

MANUFAKTUR)

Sektor Industri Dasar dan Kimia

Pakan Ternak CPIN PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk

Sektor Aneka Industri

Otomotif dan Komponen MASA PT. Multistrada Arah Sarana Tbk

Sektor Industri Barang Konsumsi

Makanan dan Minuman ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

SEKTOR KETIGA (INDUSTRI JASA)

Sektor Properti dan Real Estate

Property dan Real Estate BSDE PT. Bumi Serpong Damai Tbk

DUTI PT. Duta Pertiwi Tbk

Page 34: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

34

Keterangan Kode

Perusahaan Nama Perusahaan

LPKR PT. Lippo Karawaci Tbk

Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi

Energi RAJA PT. Rukun Raharja Tbk

Telekomunikasi TLKM PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk

Transportasi BLTA PT. Berlian Laju Tanker Tbk

Konstruksi Non Bangunan TBIG PT. Tower Bersama Infrastructure Tbk

Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi

Perdagangan Eceran CENT PT. Centrin Online Tbk

ERAA PT. Erajaya Swasembada Tbk

GLOB PT. Global Teleshop Tbk

TRIO PT. Trikomsel Oke Tbk

Advertising, Printing, dan Media ABBA PT. Mahaka Media Tbk

EMTK PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk

Perusahaan Investasi ABMM PT. ABM Investama Tbk

Perusahaan Sampel dengan Pengungkapan Ketentuan Umum yang Tidak Lengkap

SEKTOR UTAMA (INDUSTRI PENGHASIL BAHAN BAKU)

Sektor Pertanian

Perikanan CPRO PT. Central Proteinaprima Tbk

Perkebunan BWPT PT. BW Plantation Tbk

GZCO PT. Gozco Plantations Tbk

JAWA PT. Jaya Agra Wattie Tbk

LSIP

PT. Perusahaan Perkebunan London

Sumatra Indonesia

PALM PT. Provident Agro Tbk

Page 35: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

35

Keterangan Kode

Perusahaan Nama Perusahaan

SGRO PT. Sampoerna Agro Tbk

SMAR

PT. Sinar Mas Agro Resources and

Technology Tbk

UNSP PT. Bakrie Sumatera Plantations Tbk

Sektor Pertambangan

Batu Bara ADRO PT. Adaro Energy Tbk

ARII PT. Atlas Resources Tbk

BUMI PT. Bumi Resources Tbk

DOID PT. Delta Dunia Makmur Tbk

GEMS PT. Golden Energy Mines Tbk

SMMT PT. Golden Eagle Energy Tbk

Logam dan Mineral ANTM PT. Aneka Tambang Tbk

DKFT PT. Central Omega Resources Tbk

PSAB PT. J Resources Asia Pasifik Tbk

Minyak dan Gas Bumi BIPI PT. Benakat Petroleum Energy Tbk

ESSA PT. Surya Esa Perkarsa Tbk

SEKTOR KEDUA (INDUSTRI PENGOLAHAN ATAU

MANUFAKTUR)

Sektor Industri Dasar dan Kimia

Kayu dan Pengolahannya SULI PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk

Kimia ETWA PT. Eterindo Wahanatama Tbk

Logam dan Sejenisnya CTBN PT. Citra Tubindo Tbk

Pakan Ternak JPFA PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk

SIPD PT. Sierad Produce Tbk

Page 36: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

36

Keterangan Kode

Perusahaan Nama Perusahaan

Plastik dan Kemasan BRNA PT. Berlina Tbk

FPNI PT. Titan Kimia Nusantara Tbk

IGAR PT. Champion Pacific Indonesia Tbk

Pulp dan Kertas TKIM PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk

Semen SMCB PT. Holcim Indonesia Tbk

SMGR PT. Semen Indonesia Tbk

Sektor Aneka Industri

Otomotif dan Komponen BRAM PT. Indo Kordsa Tbk

Tekstil dan Garmen PBRX PT. Pan Brothers Tbk

Sektor Industri Barang Konsumsi

Farmasi DVLA PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk

KLBF PT. Kalbe Farma Tbk

Kosmetik dan Barang Keperluan Rumah Tangga UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk

Makanan dan Minuman AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

Rokok HMSP PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk

SEKTOR KETIGA (INDUSTRI JASA)

Sektor Properti dan Real Estate

Property dan Real Estate BKSL PT. Sentul City Tbk

COWL PT. Cowell Development Tbk

DILD PT. Intiland Development Tbk

ELTY PT. Bakrieland Development Tbk

EMDE PT. Megapolitan Developments Tbk

GWSA PT. Greenwood Sejahtera Tbk

KIJA PT. Kawasan Industri Jababeka Tbk

Page 37: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

37

Keterangan Kode

Perusahaan Nama Perusahaan

KPIG PT. MNC Land Tbk

SCBD PT. Danayasa Arthatama Tbk

Konstruksi dan Bangunan WIKA PT. Wijaya Karya Tbk

Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi

Jalan Tol, Bandara, Pelabuhan, dan Sejenisnya JSMR PT. Jasa Marga Tbk

META PT. Nusantara Infrastructure Tbk

Telekomunikasi INVS PT. Inovisi Infracom Tbk

ISAT PT. Indosat Tbk

FREN PT. Smartfren Telecom Tbk

Transportasi CASS PT. Cardig Aero Services Tbk

KARW PT. ICTSI Jasa Prima Tbk

MIRA PT. Mitra International Resources Tbk

PTIS PT. Indo Straits Tbk

TAXI PT. Express Transindo Utama Tbk

TRAM PT. Trada Maritime Tbk

WEHA PT. Panorama Transportasi Tbk

Konstruksi Non Bangunan INDY PT. Indika Energy Tbk

SUPR PT. Solusi Tunas Pratama Tbk

TOWR PT. Sarana Menara Nusantara Tbk

Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi

Perdagangan Grosir/ Perdagangan Besar Barang

Produksi AKRA PT. AKR Corporindo Tbk

BMSR PT. Bintang Mitra Semestaraya Tbk

DSSA PT. Dian Swastatika Sentosa Tbk

Page 38: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

38

Keterangan Kode

Perusahaan Nama Perusahaan

GREN PT. Evergreen Invesco Tbk

JKON

PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama

Tbk

OKAS PT. Ancora Indonesia Resources Tbk

SQMI PT. Renuka Coalindo Tbk

TGKA PT. Tigaraksa Satria Tbk

Perdagangan Eceran MAPI PT. Mitra Adiperkasa Tbk

Hotel, Restoran, dan Pariwisata BUVA PT. Bukit Uluwatu Villa Tbk

JIHD

PT. Jakarta International Hotels &

Development Tbk

PANR PT. Panorama Sentrawisata Tbk

INPP PT. Indonesian Paradise Property Tbk

Advertising, Printing, dan Media LPLI PT. Star Pacific Tbk

MNCN PT. Media Nusantara Citra Tbk

SCMA PT. Surya Citra Media Tbk

VIVA PT. Visi Media Asia Tbk

Jasa Komputer dan Perangkat Lainnya ASGR PT. Astra Graphia Tbk

Perusahaan Investasi BHIT PT. Bhakti Investama Tbk

BNBR PT. Bakrie & Brothers Tbk

BMTR PT. Global Mediacom Tbk

Lainnya SUGI PT. Sugih Energy Tbk

Perusahaan Sampel yang Tidak Melakukan Pengungkapan Ketentuan Umum

SEKTOR UTAMA (INDUSTRI PENGHASIL BAHAN BAKU)

Sektor Pertanian

Page 39: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

39

Keterangan Kode

Perusahaan Nama Perusahaan

Perkebunan AALI PT. Astra Agro Lestari Tbk

Sektor Pertambangan

Batu Bara TOBA PT. Toba Bara Sejahtra Tbk

Minyak dan Gas Bumi ARTI PT. Ratu Prabu Energi Tbk

SEKTOR KEDUA (INDUSTRI PENGOLAHAN ATAU

MANUFAKTUR)

Sektor Aneka Industri

Otomotif dan Komponen ASII PT. Astra International Tbk

AUTO PT. Astra Otoparts Tbk

Sektor Industri Barang Konsumsi

Rokok RMBA PT. Bentoel Internasional Investama Tbk

SEKTOR KETIGA (INDUSTRI JASA)

Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi

Transportasi CMPP PT. Centris Multipersada Pratama Tbk

Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi

Perdagangan Grosir/ Perdagangan Besar Barang

Produksi ASIA PT. Asia Natural Resources Tbk

Perdagangan Eceran HERO PT. Hero Supermarket Tbk

Perusahaan Investasi MLPL PT. Multipolar Tbk

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

Page 40: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

40

Lampiran 3. Jumlah Pengungkapan Perusahaan Sampel yang Mengungkapkan Ketentuan Umum Secara Tidak Lengkap

KETENTUAN UMUM Jumlah

Pengungkapan

(Poin)

Jumlah

Pengungkapan

(%) 1 2 3 4 5 6

SEKTOR UTAMA (INDUSTRI PENGHASIL BAHAN

BAKU)

Sektor Pertanian

Perikanan

CPRO 1 1 0 0 0 0 2 33%

Perkebunan

BWPT 1 1 0 0 0 1 3 50%

GZCO 1 1 1 1 1 0 5 83%

JAWA 1 1 1 0 1 0 4 67%

LSIP 1 1 0 0 0 0 2 33%

PALM 0 0 0 0 1 0 1 17%

SGRO 1 1 0 0 1 0 3 50%

SMAR 1 1 0 0 1 1 4 67%

UNSP 1 0 0 0 1 0 2 33%

Sektor Pertambangan

Batu Bara

ADRO 1 1 1 0 1 1 5 83%

ARII 1 1 0 0 1 1 4 67%

BUMI 0 0 1 1 1 0 3 50%

DOID 1 1 0 0 0 0 2 33%

GEMS 1 0 1 1 1 1 5 83%

Perusahaan Kriteria Pengungkapan

Page 41: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

41

KETENTUAN UMUM Jumlah

Pengungkapan

(Poin)

Jumlah

Pengungkapan

(%) 1 2 3 4 5 6

SMMT 1 1 0 1 1 1 5 83%

Logam dan Mineral

ANTM 1 1 0 1 1 1 5 83%

DKFT 0 0 0 0 0 1 1 17%

PSAB 1 1 1 0 1 1 5 83%

Minyak dan Gas Bumi

BIPI 1 1 0 1 1 1 5 83%

ESSA 1 0 0 0 1 0 2 33%

SEKTOR KEDUA (INDUSTRI PENGOLAHAN ATAU

MANUFAKTUR)

Sektor Industri Dasar dan Kimia

Kayu dan Pengolahannya

SULI 1 1 0 0 1 0 3 50%

Kimia

ETWA 1 1 0 1 1 0 4 67%

Logam dan Sejenisnya

CTBN 1 1 0 1 0 0 3 50%

Pakan Ternak

JPFA

1

1 0 1 1 1 5 83%

SIPD 1 1 0 0 1 1 4 67%

Plastik dan Kemasan

BRNA 0 0 0 0 1 0 1 17%

Perusahaan Kriteria Pengungkapan Kriteria Pengungkapan

Page 42: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

42

KETENTUAN UMUM Jumlah

Pengungkapan

(Poin)

Jumlah

Pengungkapan

(%) 1 2 3 4 5 6

FPNI 0 0 0 0 1 0 1 17%

IGAR 1 1 0 1 1 1 5 83%

Pulp dan Kertas

TKIM 1 1 0 0 1 0 3 50%

Semen

SMCB 1 1 0 1 1 0 4 67%

SMGR 1 1 0 0 0 0 2 33%

Sektor Aneka Industri

Otomotif dan Komponen

BRAM 0 0 0 0 0 1 1 17%

Tekstil dan Garmen

PBRX 1 1 0 0 1 1 4 67%

Sektor Industri Barang Konsumsi

Farmasi

DVLA 1 1 0 0 0 0 2 33%

KLBF 0 0 1 1 1 1 4 67%

Kosmetik dan Barang Keperluan Rumah Tangga

UNVR 1 1 0 0 0 1 3 50%

Makanan dan Minuman

AISA 1 1 0 1 1 0 4 67%

Rokok

HMSP 0 0 1 0 1 0 2 33%

SEKTOR KETIGA (INDUSTRI JASA)

Perusahaan Kriteria Pengungkapan

Page 43: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

43

KETENTUAN UMUM Jumlah

Pengungkapan

(Poin)

Jumlah

Pengungkapan

(%) 1 2 3 4 5 6

Sektor Properti dan Real Estate

Property dan Real Estate

BKSL 1 1 0 0 0 0 2 33%

COWL 1 0 0 1 1 0 3 50%

DILD 1 1 1 0 1 1 5 83%

ELTY 0 0 1 1 1 1 4 67%

EMDE 1 1 0 0 1 1 4 67%

GWSA 1 1 0 0 0 0 2 33%

KIJA 1 1 1 1 1 0 5 83%

KPIG 1 1 0 0 0 0 2 33%

SCBD 1 0 0 1 1 1 4 67%

Konstruksi dan Bangunan

WIKA 1 1 0 0 1 1 4 67%

Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi

Jalan Tol, Bandara, Pelabuhan, dan Sejenisnya

JSMR 1 1 0 0 0 0 2 33%

META 1 1 0 0 0 0 2 33%

Telekomunikasi

INVS 1 1 0 0 0 0 2 33%

ISAT 1 1 0 1 1 1 5 83%

FREN 1 1 1 0 1 1 5 83%

Transportasi

CASS 1 1 0 0 1 1 4 67%

Perusahaan Kriteria Pengungkapan

Page 44: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

44

KETENTUAN UMUM Jumlah

Pengungkapan

(Poin)

Jumlah

Pengungkapan

(%) 1 2 3 4 5 6

KARW 1 1 0 1 1 0 4 67%

MIRA 0 0 0 1 1 0 2 33%

PTIS 0 0 0 0 0 1 1 17%

TAXI 1 1 0 0 1 0 3 50%

TRAM 1 1 0 0 0 0 2 33%

WEHA 1 1 0 0 1 1 4 67%

Konstruksi Non Bangunan

INDY 1 1 0 1 1 1 5 83%

SUPR 1 1 0 0 0 0 2 33%

TOWR 1 1 0 0 0 0 2 33%

Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi

Perdagangan Grosir/ Perdagangan Besar

Barang Produksi

AKRA 1 1 0 1 1 0 4 67%

BMSR 1 1 1 0 1 0 4 67%

DSSA 1 1 0 0 0 1 3 50%

GREN 0 0 0 0 1 0 1 17%

JKON 1 1 0 1 1 0 4 67%

OKAS 1 1 1 1 1 0 5 83%

SQMI 1 1 0 0 0 0 2 33%

TGKA 1 1 0 1 1 0 4 67%

Perdagangan Eceran

MAPI 1 1 0 0 0 1 3 50%

Perusahaan Kriteria Pengungkapan

Page 45: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

45

KETENTUAN UMUM Jumlah

Pengungkapan

(Poin)

Jumlah

Pengungkapan

(%) 1 2 3 4 5 6

Hotel, Restoran, dan Pariwisata

BUVA 1 1 0 1 1 0 4 67%

JIHD 1 0 0 1 1 1 4 67%

PANR 1 1 0 0 1 0 3 50%

INPP 1 1 0 0 1 0 3 50%

Advertising, Printing, dan Media

LPLI 1 1 0 0 0 0 2 33%

MNCN 1 1 0 0 1 1 4 67%

SCMA 1 0 1 1 1 1 5 83%

VIVA 1 1 0 1 1 0 4 67%

Jasa Komputer dan Perangkat Lainnya

ASGR 0 0 0 0 1 0 1 17%

Perusahaan Investasi

BHIT 1 1 1 0 1 1 5 83%

BNBR 1 1 1 0 1 0 4 67%

BMTR 1 1 1 0 1 1 5 83%

Lainnya

SUGI 1 1 0 1 1 1 5 83%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

Perusahaan Kriteria Pengungkapan

Page 46: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

46

Lampiran 4. Persentase Goodwill Terhadap Total Aset

Perusahaan yang Memiliki Pengungkapan Ketentuan Umum yang Tidak Lengkap

Perusahaan % Goodwill Terhadap Total

Aset

SEKTOR UTAMA (INDUSTRI PENGHASIL BAHAN BAKU)

Sektor Pertanian

Perikanan

1 CPRO 0.008%

Perkebunan

1 AALI 0.450%

2 BWPT 0.382%

3 GZCO 8.254%

4 JAWA 0.802%

5 LSIP 1.429%

6 PALM 0.011%

7 SGRO 0.186%

9 SMAR 0.137%

10 UNSP 4.565%

Sektor Pertambangan

Batu Bara

1 ADRO 15.274%

2 ARII 0.636%

6 BUMI 5.527%

Page 47: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

47

Perusahaan % Goodwill Terhadap Total

Aset

7 DOID 0.357%

8 GEMS 0.253%

9 TOBA 0.010%

10 SMMT 0.274%

Logam dan Mineral

1 ANTM 0.941%

2 DKFT 1.440%

3 PSAB 5.484%

Minyak dan Gas Bumi

1 ARTI 1.242%

2 BIPI 29.460%

3 ESSA 29.262%

SEKTOR KEDUA (INDUSTRI PENGOLAHAN ATAU MANUFAKTUR)

Sektor Industri Dasar dan Kimia

Kayu dan Pengolahannya

1 SULI 0.000%

Kimia

1 ETWA 0.357%

Logam dan Sejenisnya

1 CTBN 1.282%

Pakan Ternak

2 JPFA 0.639%

3 SIPD 0.330%

Page 48: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

48

Perusahaan % Goodwill Terhadap Total

Aset

Plastik dan Kemasan

1 BRNA 1.542%

2 FPNI 2.454%

3 IGAR 0.288%

Pulp dan Kertas

1 TKIM 0.238%

Semen

1 SMCB 0.988%

2 SMGR 0.461%

Sektor Aneka Industri

Otomotif dan Komponen

1 ASII 0.764%

2 AUTO 0.069%

3 BRAM 0.674%

Tekstil dan Garmen

1 PBRX 1.337%

Sektor Industri Barang Konsumsi

Farmasi

1 DVLA 0.957%

2 KLBF 3.170%

Kosmetik dan Barang Keperluan Rumah Tangga

1 UNVR 0.517%

Makanan dan Minuman

Page 49: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

49

Perusahaan % Goodwill Terhadap Total

Aset

3 AISA 2.141%

Peralatan Rumah Tangga

Rokok

1 HMSP 0.230%

2 RMBA 0.287%

SEKTOR KETIGA (INDUSTRI JASA)

Sektor Properti dan Real Estate

Property dan Real Estate

1 BKSL 0.003%

3 COWL 38.752%

4 DILD 0.102%

6 ELTY 0.228%

7 EMDE 0.238%

8 GWSA 0.000%

9 KIJA 0.118%

10 KPIG 0.053%

12 SCBD 0.541%

Konstruksi dan Bangunan

1 WIKA 0.044%

Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi

Energi

Jalan Tol, Bandara, Pelabuhan, dan Sejenisnya

1 JSMR 0.169%

Page 50: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

50

Perusahaan % Goodwill Terhadap Total

Aset

2 META 0.756%

Telekomunikasi

1 INVS 6.949%

2 ISAT 2.398%

4 FREN 6.289%

Transportasi

2 CASS 2.093%

3 KARW 48.469%

4 MIRA 2.528%

5 PTIS 0.415%

6 TAXI 3.168%

7 CMPP 1.160%

8 TRAM 0.027%

9 WEHA 0.020%

Konstruksi Non Bangunan

1 INDY 4.929%

2 SUPR 2.293%

4 TOWR 1.034%

Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi

Perdagangan Grosir/ Perdagangan Besar Barang Produksi

1 AKRA 0.484%

2 ASIA 2.046%

3 BMSR 8.062%

Page 51: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

51

Perusahaan % Goodwill Terhadap Total

Aset

4 DSSA 0.081%

5 GREN 1.476%

6 JKON 0.983%

7 OKAS 0.244%

8 SQMI 0.648%

9 TGKA 0.041%

Perdagangan Eceran

4 HERO 0.187%

5 MAPI 0.968%

Hotel, Restoran, dan Pariwisata

1 BUVA 0.912%

2 JIHD 0.432%

4 PANR 0.007%

5 INPP 0.032%

Advertising, Printing, dan Media

3 LPLI 5.085%

4 MNCN 2.780%

5 SCMA 15.288%

6 VIVA 20.068%

Jasa Komputer dan Perangkat Lainnya

1 ASGR 1.476%

Perusahaan Investasi

2 BHIT 13.000%

Page 52: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

52

Perusahaan % Goodwill Terhadap Total

Aset

3 BNBR 0.024%

4 MLPL 0.939%

5 BMTR 15.033%

Lainnya

1 SUGI 11.314%

Rata-Rata 3.679%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

Page 53: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

53

Lampiran 5. Pengungkapan Jumlah Penurunan Nilai Goodwill Perusahaan Sampel

Perusahaan

Jumlah Penurunan Nilai

Goodwill Keterangan

SEKTOR UTAMA (INDUSTRI PENGHASIL BAHAN BAKU)

Sektor

Pertanian

Lainnya

Perikanan

1 CPRO Tidak Ungkap

Perkebunan

1 AALI Tidak Ungkap

2 BWPT Tidak Ungkap

3 GZCO 0

4 JAWA 0

5 LSIP Tidak Ungkap

6 PALM 0

7 SGRO 0

8 SIMP 0

9 SMAR 0

10 UNSP 0

Sektor Pertambangan

Batu Bara

1 ADRO 0

2 ARII 0

Page 54: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

54

Perusahaan

Jumlah Penurunan Nilai

Goodwill Keterangan

3 BORN 0

4 BRAU $4.924

Dalam dollar

Amerika

5 BSSR 0

6 BUMI 0

7 DOID Tidak Ungkap

8 GEMS 0

9 TOBA Tidak Ungkap

10 SMMT 0

Logam dan Mineral

1 ANTM 0

2 DKFT Tidak Ungkap

3 PSAB $4.463.906

Dalam dollar

Amerika

Minyak dan Gas Bumi

1 ARTI Tidak Ungkap

2 BIPI 0

3 ESSA 0

SEKTOR KEDUA (INDUSTRI PENGOLAHAN ATAU

MANUFAKTUR)

Sektor Industri Dasar dan Kimia

Kayu dan Pengolahannya

1 SULI Rp14.842.140.887 Dalam rupiah penuh

Kimia

1 ETWA 0

Page 55: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

55

Perusahaan

Jumlah Penurunan Nilai

Goodwill Keterangan

Logam dan Sejenisnya

1 CTBN Tidak Ungkap

Pakan Ternak

1 CPIN Rp7.438 Dalam jutaan rupiah

2 JPFA 0

3 SIPD 0

Plastik dan Kemasan

1 BRNA 0

2 FPNI 0

3 IGAR 0

Pulp dan Kertas

1 TKIM 0

Semen

1 SMCB 0

2 SMGR Tidak Ungkap

Sektor Aneka Industri

Otomotif dan Komponen

1 ASII Tidak Ungkap

2 AUTO Tidak Ungkap

3 BRAM Tidak Ungkap

4 MASA 0

Tekstil dan Garmen

1 PBRX 0

Sektor Industri Barang Konsumsi

Page 56: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

56

Perusahaan

Jumlah Penurunan Nilai

Goodwill Keterangan

Farmasi

1 DVLA Tidak Ungkap

2 KLBF 0

Kosmetik dan Barang Keperluan Rumah Tangga

1 UNVR Tidak Ungkap

Makanan dan Minuman

1 ICBP 0

2 INDF 0

3 AISA 0

Rokok

1 HMSP 0

2 RMBA Tidak Ungkap

SEKTOR KETIGA (INDUSTRI JASA)

Sektor Properti dan Real Estate

Property dan Real Estate

1 BKSL Tidak Ungkap

2 BSDE 0

3 COWL 0

4 DILD 0

5 DUTI 0

6 ELTY 0

7 EMDE 0

8 GWSA Tidak Ungkap

Page 57: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

57

Perusahaan

Jumlah Penurunan Nilai

Goodwill Keterangan

9 KIJA 0

10 KPIG Tidak Ungkap

11 LPKR Rp9.099.999.902 Dalam rupiah penuh

12 SCBD 0

Konstruksi dan Bangunan

1 WIKA 0

Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi

Energi

1 RAJA 0

Jalan Tol, Bandara, Pelabuhan, dan Sejenisnya

1 JSMR Tidak Ungkap

2 META Tidak Ungkap

Telekomunikasi

1 INVS Tidak Ungkap

2 ISAT 0

3 TLKM 0

4 FREN 0

Transportasi

1 BLTA $18.157

Dalam dollar

Amerika

2 CASS 0

3 KARW 0

4 MIRA 0

Page 58: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

58

Perusahaan

Jumlah Penurunan Nilai

Goodwill Keterangan

5 PTIS Tidak Ungkap

6 TAXI 0

7 CMPP Tidak Ungkap

8 TRAM Tidak Ungkap

9 WEHA 0

Konstruksi Non Bangunan

1 INDY 0

2 SUPR Tidak Ungkap

3 TBIG 0

4 TOWR Tidak Ungkap

Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi

Perdagangan Grosir/ Perdagangan Besar Barang Produksi

1 AKRA 0

2 ASIA Tidak Ungkap

3 BMSR Rp27.213.029.266 Dalam rupiah penuh

4 DSSA Tidak Ungkap

5 GREN 0

6 JKON 0

7 OKAS 0

8 SQMI Tidak Ungkap

9 TGKA 0

Perdagangan Eceran

1 CENT Rp2.862.043.583 Dalam rupiah penuh

2 ERAA 0

Page 59: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

59

Perusahaan

Jumlah Penurunan Nilai

Goodwill Keterangan

3 GLOB 0

4 HERO Tidak Ungkap

5 MAPI Tidak Ungkap

6 TRIO 0

Hotel, Restoran, dan Pariwisata

1 BUVA 0

2 JIHD 0

3 PANR 0

4 INPP 0

Advertising, Printing, dan Media

1 ABBA Rp367.032.294 Dalam rupiah penuh

2 EMTK 0

3 LPLI Tidak Ungkap

4 MNCN Rp107.158 Dalam jutaan rupiah

5 SCMA 0

6 VIVA 0

Jasa Komputer dan Perangkat Lainnya

1 ASGR 0

Perusahaan Investasi

1 ABMM 0

2 BHIT Rp130.273 Dalam jutaan rupiah

3 BNBR Rp1.778.160 Dalam ribuan rupiah

4 MLPL Tidak Ungkap

5 BMTR Rp130.273 Dalam jutaan rupiah

Page 60: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

60

Perusahaan

Jumlah Penurunan Nilai

Goodwill Keterangan

Lainnya

1 SUGI 0

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

Page 61: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

61

Lampiran 6. Pengungkapan Perusahaan Sampel Untuk Masing-Masing Opsi Jumlah Terpulihkan

OPSI 1 OPSI 2 OPSI 3

1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3 4 5

Pengungkapan Ketentuan Umum Lengkap

SEKTOR UTAMA (INDUSTRI PENGHASIL BAHAN BAKU)

Sektor Pertanian

Perkebunan

SIMP 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1

Sektor Pertambangan

Batu Bara

BORN

1 1 1 1 1

BRAU

1 1 1 1 1

BSSR 1 1 1 1 1

SEKTOR KEDUA (INDUSTRI PENGOLAHAN ATAU MANUFAKTUR)

Sektor Industri Dasar dan Kimia

Pakan Ternak

CPIN 0 0 1 0 0

Sektor Aneka Industri

Otomotif dan Komponen

MASA

1 1 1

Sektor Industri Barang Konsumsi

Makanan dan Minuman

ICBP 1 0 0 1 1

Perusahaan Kriteria Pengungkapan

Page 62: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

62

OPSI 1 OPSI 2 OPSI 3

1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3 4 5

INDF 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1

SEKTOR KETIGA (INDUSTRI JASA)

Sektor Properti dan Real Estate

Property dan Real Estate

BSDE 1 1 0 0 1

DUTI 1 1 0 0 1

LPKR Berdasarkan Penilaian Penilai Independen

Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi

Energi

RAJA Berdasarkan Penilaian Penilai Independen

Telekomunikasi

TLKM

1 0 1 1 1

Transportasi

BLTA 1 1 0 0 0

Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi

Perdagangan Eceran

CENT 1 0 1 1 1

ERAA

0 0 1 1 1

GLOB 1 0 1 1 1

TRIO 1 0 1 1 1

Advertising, Printing, dan Media

ABBA Berdasarkan Penilaian Penilai Independen

Perusahaan Kriteria Pengungkapan

Page 63: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

63

OPSI 1 OPSI 2 OPSI 3

1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3 4 5

EMTK 1 0 0 0 0

0 0 0 0 1

Perusahaan Investasi

ABMM 1 0 1 1 1

Pengungkapan Ketentuan Umum Tidak Lengkap

SEKTOR UTAMA (INDUSTRI PENGHASIL BAHAN BAKU)

Sektor Pertanian

Perikanan

CPRO Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

Perkebunan

BWPT 1 0 0 0 0

GZCO Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

JAWA Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

LSIP Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

PALM Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

SGRO Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

SMAR

1 0 0

UNSP Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

Sektor Pertambangan

Batu Bara

ADRO 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1

ARII

1 1 1 0 1

BUMI Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

DOID Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

Perusahaan Kriteria Pengungkapan

Page 64: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

64

OPSI 1 OPSI 2 OPSI 3

1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3 4 5

GEMS 1 0 0 1 1

SMMT 1 0 0 0 0

Logam dan Mineral

ANTM

0 0 0 0 0

DKFT 1 0 0 0 0

PSAB 1 1 0 0 1

Minyak dan Gas Bumi

BIPI 1 1 0 0 0

ESSA Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

SEKTOR KEDUA (INDUSTRI PENGOLAHAN ATAU MANUFAKTUR)

Sektor Industri Dasar dan Kimia

Kayu dan Pengolahannya

SULI Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

Kimia

ETWA Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

Logam dan Sejenisnya

CTBN Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

Pakan Ternak

JPFA 1 1 1 0 1

SIPD 0 0 0 0 0

Plastik dan Kemasan

Perusahaan Kriteria Pengungkapan

Page 65: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

65

OPSI 1 OPSI 2 OPSI 3

1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3 4 5

BRNA Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

FPNI Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

IGAR 1 1 1 1 1

Pulp dan Kertas

TKIM Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

Semen

SMCB Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

SMGR Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

Sektor Aneka Industri

Otomotif dan Komponen

BRAM 1 0 0 0 0

Tekstil dan Garmen

PBRX

1 1 1

Sektor Industri Barang Konsumsi

Farmasi

DVLA Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

KLBF

0 0 0 0 0

Kosmetik dan Barang Keperluan Rumah Tangga

UNVR 1 0 0 0 0

Makanan dan Minuman

AISA Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

Perusahaan

Kriteria Pengungkapan

Page 66: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

66

OPSI 1 OPSI 2 OPSI 3

1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3 4 5

Rokok

HMSP Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

SEKTOR KETIGA (INDUSTRI JASA)

Sektor Properti dan Real Estate

Property dan Real Estate

BKSL Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

COWL Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

DILD 1 1 0 0 1

ELTY Berdasarkan Penilaian Penilai Independen

EMDE Berdasarkan Penilaian Penilai Independen

GWSA Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

KIJA Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

KPIG Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

SCBD 1 0 0 0 0

Konstruksi dan Bangunan

WIKA 0 0 1 0 0

Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi

Jalan Tol, Bandara, Pelabuhan, dan Sejenisnya

JSMR Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

META Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

Telekomunikasi

Perusahaan

Kriteria Pengungkapan

Page 67: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

67

OPSI 1 OPSI 2 OPSI 3

1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3 4 5

INVS Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

ISAT

1 1 1 1 1

FREN 1 1 0 0 1

Transportasi

CASS 0 0 0 0 0

KARW Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

MIRA Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

PTIS 0 0 0 0 0

TAXI Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

TRAM Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

WEHA 0 0 0 0 0

Konstruksi Non Bangunan

INDY 1 0 0 0 0

SUPR Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

TBIG

1 1 1 1 1

TOWR Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi

Perdagangan Grosir/ Perdagangan Besar Barang Produksi

AKRA Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

BMSR Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

DSSA 1 0 0 0 0

GREN Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

Perusahaan

Kriteria Pengungkapan

Page 68: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

68

OPSI 1 OPSI 2 OPSI 3

1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3 4 5

JKON Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

OKAS Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

SQMI Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

TGKA Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

Perdagangan Eceran

MAPI 1 0 0 0 0

Hotel, Restoran, dan Pariwisata

BUVA Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

JIHD 1 0 0 0 0

PANR Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

INPP Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

Advertising, Printing, dan Media

LPLI Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

MNCN 1 0 0 0 0

SCMA Berdasarkan Penilaian Penilai Independen

VIVA Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

Jasa Komputer dan Perangkat Lainnya

ASGR Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

Perusahaan Investasi

BHIT 1 0 0 0 0

BNBR Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

BMTR 1 0 0 0 0

Lainnya

Perusahaan

Kriteria Pengungkapan

Page 69: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

69

OPSI 1 OPSI 2 OPSI 3

1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3 4 5

SUGI 0 0 0 0 0

Tidak Melakukan Pengungkapan Ketentuan Umum

SEKTOR UTAMA (INDUSTRI PENGHASIL BAHAN BAKU)

Sektor Pertanian

Perkebunan

AALI Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

Sektor Pertambangan

Batu Bara

TOBA Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

Minyak dan Gas Bumi

ARTI Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

SEKTOR KEDUA (INDUSTRI PENGOLAHAN ATAU MANUFAKTUR)

Sektor Aneka Industri

Otomotif dan Komponen

ASII Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

AUTO Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

Sektor Industri Barang Konsumsi

Rokok

RMBA Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

SEKTOR KETIGA (INDUSTRI JASA)

Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi

Transportasi

Perusahaan Kriteria Pengungkapan

Page 70: Tingkat Pengungkapan Penurunan Nilai Goodwill …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7670/3/T1_232011136_Full... · Secara mengejutkan, hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa

70

OPSI 1 OPSI 2 OPSI 3

1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3 4 5

CMPP Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi

Perdagangan Grosir/ Perdagangan Besar Barang Produksi

ASIA Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

Perdagangan Eceran

HERO Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

Perusahaan Investasi

MLPL Tidak Mengungkapkan Opsi yang Digunakan

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

Perusahaan Kriteria Pengungkapan