tm uap irdas

Upload: yusufmuftib

Post on 05-Jul-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Tm Uap Irdas

    1/18

    TUTORIAL IRIGASI DAN DRAINASE

    APLIKASI CROPWAT FOR WINDOWS

    Disusun oleh:

     NAMA : Yusuf Mufti B

     NIM : 145040200111061

    KELAS : B

    ASISTEN : Joko Ariswanto

    WAKTU : Jumat, Pukul 13.00- 14.40 WIB

    PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

    FAKULTAS PERTANIAN

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    MALANG

    2016

  • 8/16/2019 Tm Uap Irdas

    2/18

     

    1. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Air merupakan sumber daya yang tersedia di alam yang mana kebutuhannya

    sangat penting untuk kelangsungan hidup makhluk hidup (Priyonugroho, 2014).

    Dalam hal ini kebutuhan akan air juga sangat diperlukan dalam berbagai aspek

    kegiatan, antara lain industri, peternakan, pertanian, perikanan, dan sebagainya.

    Dalam dunia pertanian, air berfungsi bagi tanaman dalam fase pertumbuhan dan

     perkembangannya. Air bagi tanaman merupakan bahan penyusun utama bagi

    tanaman, air sebagai pelarut bahan-bahan kimia, air sebagai penjaga tekanan turgor,

    air sebagai pendorong proses respirasi, dan air sebagai penyedia tenaga untuk

    mendorong pertumbuhan tanaman. Tanaman yang kekurangan air akan menyebabkan

    tanaman menjadi kerdil, dan memiliki perkembangan yang abnormal sehingga

    tanaman tersebut menjadi menderita dan mati. Sebaliknya, tanaman yang kelebihan

    air juga tidak baik karena tanah sebagai media tumbuh tanaman akan menjadi jenuh,

    tanaman menjadi busuk dan mati.

    Seringkali orang tidak berhati-hati di dalam pemakaian dan pemanfaatan akan

    air sehingga banyak air yang terbuang sia-sia. Oleh karenanya, diperlukan suatu

    upaya untuk menjaga keseimbangan antara ketersediaan air dengan kebutuhan air.

    Dalam pemanfaatan air, khususnya di bidang pertanian, pemerintah telah melakukan

    upaya pembangunan di bidang pengairan yakni dengan irigasi yang baik dan benar.

    Dalam hal ini, bertujuan untuk dapat memanfaatkan air irigasi yang tersedia secara

     benar, efisien dan efektif sehingga produktivitas pertanian meningkat sesuai yang

    diharapkan.

    Untuk memenuhi kebutuhan akan air pada tanaman dalam rangka menjaga

    keseimbangan antara ketersediaan air dengan kebutuhan air bagi tanaman, perlu

    melakukan penghitungan dengan menggunakan aplikasi Cropwat terlebih dahulu.

    Melalui aplikasi tersebut, maka akan didapatkan kebutuhan air bagi tanaman yang

    harus dipenuhi, jadwal melakukan irigasi dan sebagainya, sehingga tidak ada lagi air

    yang terbuang dengan sia-sia.

  • 8/16/2019 Tm Uap Irdas

    3/18

     

    1.2 Tujuan

    -  Untuk mengetahui kondisi lahan yang meliputi lokasi, kondisi aktual serta

    karakteristik atau sifat fisik lahan.

    -  Untuk mengetahui pemilihan jenis tanaman dan sistem irigasi yang akan

    diaplikasikan.

    -  Untuk mengetahui hasil perhitungan kebutuhan air dengan cropwat.

  • 8/16/2019 Tm Uap Irdas

    4/18

  • 8/16/2019 Tm Uap Irdas

    5/18

    3. Pemilihan Jenis Tanaman dan Sistem Irigasi Yang Akan Diaplikasikan

    Jenis tanaman yang digunakan sebagai bahan penghitungan kebutuhan air

    metode Cropwat adalah tebu (Saccharum officinarum). Menurut Hutan Agri Lestari

    (2016), untuk menghasilkan produktivitas yang tinggi pada tanaman tebu diperlukan

    kebutuhan air berkisar antara 1.100-1.500 mm. setiap 10 mm air tanah yang

    digunakan oleh tanaman menghasilkan 1 Mt/ ha tebu. Dalam hal ini, hasil optimum

    sukrosa pada tebu akan tercapai apabila 85% dari kebutuhan air terpenuhi dengan

     baik dan benar. Adapun jenis irigasi yang biasa digunakan oleh tanaman tebu antara

    lain  pivot system sugarcane, “Big Gun” impact sprayers-sugarcane, dragline impact

    sprinklers-sugarcane dan drip irrigation sugarcane. Berikut merupakan persyaratan

     pasokan air dan irigasi tanaman tebu (Hutan Agri Lestari, 2016):

    -  Membutuhkan 4-7 mm per hari sepanjang musim tanam (280-300 hari per tahun)

    -  Kebutuhan air tergantung pada jenis tanah, unsur tanaman, suhu, kelembaban,

    dan curah hujan

    -  Kapasitas sistem irigasi harus dirancang untuk dapat mempertahankan

    kelembaban tanah (80%-85%)

    -  Hindari kondisi kelembaban tanaj diatas 85% untuk mendapatkan akumulasi gula

    maksimum.

    Sesuai dengan persyaratan tersebut, sistem aplikasi yang akan diaplikasikan

    adalah pivot system sugarcane, dengan alasan jangkauannya lebih panjang, dan dapat

    mempertahankan kelembaban tanah. Tapi dalam menerapkan irigasi ini, tetap

    diperlukan adanya bantuan dari aplikasi Cropwat, dengan tujuan agar mengetahui

    kebutuhan air yang dibutuhkan oleh tanaman tebu tersebut ketika ditanam di lahan

    yang kita amati, dan mengetahui jadwal pemberian irigasi pada setiap fase

     pertumbuhan tanaman.

  • 8/16/2019 Tm Uap Irdas

    6/18

    4. Hasil Perhitungan Kebutuhan Air Dengan Cropwat

    1.  Data Meteorologi

    Stasiun pengamat : Karangkates

    Altitude : 285 m

    Latitude : 8.09 o L.S

    Longitude : 112.29 o B.T

    Bulan Temperatur

    Maximum

    (o C)

    Temperatur

    Minimum

    (o C)

    Kelembaban

    Relatif

    (%)

    Kecepatan

    Angin

    (km/hari)

    Lama

    Penyinaran

    (jam)

    Hujan

    (mm)

    Januari 31.6 21.4 84.5 105.6 7.1 306

    Februari 31.6 21.3 82.7 151.2 5.4 312

    Maret 32.2 21.3 84.2 165.6 7.0 359

    April 32.2 21.3 80.6 158.4 8.1 211

    Mei 32.4 20.8 79.3 151.2 8.8 81

    Juni 31.5 19.4 76.3 175.2 9.1 71

    Juli 31.3 19.0 76.4 201.6 9.2 30

    Agustus 31.3 18.3 75.5 228.0 9.3 6

    September 32.0 19.5 72.1 213.6 9.1 25

    Oktober 32.6 21.0 76.2 180.0 9.0 137

     Nopember 32.1 21.4 79.2 141.6 7.2 261

    Desember 31.1 21.7 83.6 127.2 4.8 409

  • 8/16/2019 Tm Uap Irdas

    7/18

    2.  Data Iklim

    Berdasarkan data iklim diatas, pengamatan dilakukan pada stasiun Griya

    Santa, Lowokwaru, Malang, Jawa Timur dengan ketinggian 285 meter diatas

     permukaan laut (mdpl) dan memiliki titik koordinat 07o 45' 48'' LS dan 112o 35' 48''

    BT. Dihasilkan rata-rata temperatur minimum dari bulan Januari hingga Desember

    adalah 20,5 C dan rata-rata temperatur maksimum adalah 31,8 C. Pada data iklim,

    dihasilkan rata-rata kelembaban dari bulan Januari hingga Desember adalah 79%,

    rata-rata kecepatan angin adalah 167km/hari, dan lamanya penyinaran matahari

    memiliki rata-rata sebesar 7,8 jam. Lamanya penyinaran ini didapatkan dari

     persentase pada data meteorologi dikalikan lamanya penyinaran di Indonesia yaitu 12

     jam. Dari hasil data iklim tersebut didapatkan Rad antara lain 20,05 MJ/m2/hari.

  • 8/16/2019 Tm Uap Irdas

    8/18

    3.  Data Hujan

    Tabel di atas adalah data hasil pengolahan Cropwat for Windows untuk curah

    hujan dan hujan efektif setiap bulan sepanjang tahun.

    4.  Data Tanaman Tebu

  • 8/16/2019 Tm Uap Irdas

    9/18

    Pada data tanaman tersebut, pertumbuhan tanaman tebu (Saccharum

    officinarum) memiliki empat fase yaitu fase initial  (30 hari), development (60 hari),

    mid-season (180 hari), dan late season (95 hari). Tanaman tebu ditanam pada tanggal

    26 Mei 2016 dan akan dipanen pada tanggal 25 Mei 2017.

    5.  Data Tanah

    Jenis tanah yang ada disana adalah jenis tanah lempung dengan sifat medium.

    Kedalaman perakaran tanaman maksimal sedalam 900 cm. dengan total kelembaban

    tanah adalah 290 mm/meter dan infiltrasinya sebesar 60 mm/hari.

  • 8/16/2019 Tm Uap Irdas

    10/18

    6.  Data Kebutuhan Air Tanaman Tebu/CWR 

    Berdasarkan hasil data diatas terdapat empat fase tanam pada tebu yaitu

    initial, deve, mid, dan late. Pada tiap fase tanaman tebu membutuhkan requirement

    irigasi yang berbeda beda, pada fase deve dan mid tanaman tebu kebutuhan airnya

     paling tinggi, dan kebutuhan air paling rendah pada fase init. Maka dibutuhkan irigasi

    yang cukup pada fase deve dan mid. Pada fase lain yaitu fase init, mid, dan late

    kebutuhan airnya dapat tercukupi dari air hujan.

  • 8/16/2019 Tm Uap Irdas

    11/18

    7.  Jadwal Irigasi Tanaman Tebu

    Berdasarkan data dan grafik tersebut, pemberian air atau irigasi dijadwalkan

     pada hari ke 108 (tanggal 10 September) ketika memasuki fase mid season  dengan

    total irigasi yaitu 283,5 mm dan kebutuhan air yang digunakan tanaman adalah 1681

    mm.

  • 8/16/2019 Tm Uap Irdas

    12/18

     

    8.  Tanaman Padi

    Dengan data meteorology dan tempat yang sama dilakukan penanaman

    dengan komoditas yang berbeda yaitu padi (Oryza sativa)

    9. 

    Data Tanaman Padi

    Pada data tanaman tersebut, pertumbuhan tanaman Padi (Oryza sativa)

    memiliki enam fase yaitu fase nursery (30 hari), fase landprep (25 hari), initial  (20

    hari), development (30 hari), mid-season (40 hari), dan late season (30 hari).

    Tanaman padi ditanam pada tanggal 26 Mei 2016 dan akan dipanen pada tanggal 22

    September 2016.

  • 8/16/2019 Tm Uap Irdas

    13/18

    10.  Data Tanah

    Jenis tanah yang ada disana adalah jenis tanah lempung dengan sifat medium.

    Kedalaman perakaran tanaman maksimal sedalam 900 cm. dengan total kelembaban

    tanah adalah 290 mm/meter dan infiltrasinya sebesar 60 mm/hari dan drainase

     porosity 12 %, max perkolasi 3,9 mm dan maximum waterdepth 700 mm.

  • 8/16/2019 Tm Uap Irdas

    14/18

    11.  Data Kebutuhan Air Tanaman Padi/CWR 

    Berdasarkan hasil data diatas terdapat 5 fase tanam pada padi yaitu nurse,

    initial, deve, mid, dan late. Pada tiap fase tanaman padi membutuhkan requirement

    irigasi yang berbeda beda, rata-rata kebutuhan air tanaman tebu ini cukup tinggi

    utamanya pada saat awal fase init. Irigasi total dalam satu kali masa tanam padi ini

    yaitu 761 mm/dec.

  • 8/16/2019 Tm Uap Irdas

    15/18

    12.  Jadwal Irigasi Tanaman Padi

  • 8/16/2019 Tm Uap Irdas

    16/18

    Berdasarkan data tersebut, pemberian air atau irigasi dilakukan sebanya 16

    kali, dilakukan pada hari ke -19, -4, -2, 4, 20, 35, 48, 60, 71, 82, 92, 103, 114. Total

    gross dan net irigasinya berturut turut yaitu 1723 mm dan 1206 mm, total kehilangan

    air perkolasi yaitu 606 mm dan air yang digunakan tanaman adalah 631 mm.

  • 8/16/2019 Tm Uap Irdas

    17/18

     

    5. KESIMPULAN

    Penghitungan kebutuhan air tanaman tebu (Saccharum officinarum) yang

    ditanam mulai 26 Mei 2016 hingga pada 25 Mei 2017 dengan aplikasi Cropwat ini

    memperoleh data yaitu air yang dibutuhkan oleh tanaman tebu ditentukan oleh

    kondisi iklim dan koefisien tanaman tiap persen pertumbuhannya. Terdapat 4 fase

     pada tanaman tebu dan kebutuhan airnya berbeda beda pada tiap fase tanam. Dengan

    demikian dapat disimpulkan bahwa kebutuhan air tanaman tebu berbeda-beda pada

    setiap fase pertumbuhannya dan metode Cropwat tergolong efektif dan efisien dalam

     penghitungan jumlah kebutuhan air tanman serta untuk penjadwalan irigasi budidaya

    tanaman tebu sehingga tidak ada lagi air yang terbuang sia-sia.

  • 8/16/2019 Tm Uap Irdas

    18/18

     

    DAFTAR PUSTAKA

    Hutan Agri Lestari. 2016.  Irigasi Tebu.

    http://www.hutanagrilestari.com/uploads/3/5/0/4/3504437/sugarcane_brochure_bahasa.pdf. Diakses pada tanggal 25 Mei 2016.

    Priyonugroho, Anton. 2014.  Analisis Kebutuhan Air Irigasi (Studi Kasus pada

     Daerah Irigasi Sungai Air Keban Daerah Kabupaten Lawang)  dalam

    Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan, Vol. 2, No.3, September 2014.

    http://www.hutanagrilestari.com/uploads/3/5/0/4/3504437/sugarcane_brochure_bahasa.pdfhttp://www.hutanagrilestari.com/uploads/3/5/0/4/3504437/sugarcane_brochure_bahasa.pdfhttp://www.hutanagrilestari.com/uploads/3/5/0/4/3504437/sugarcane_brochure_bahasa.pdfhttp://www.hutanagrilestari.com/uploads/3/5/0/4/3504437/sugarcane_brochure_bahasa.pdf