tna fix.doc

27
BAB I LATAR BELAKANG MASALAH A. LATAR BELAKANG Kecemasan sering dianggap sebagai momok yang mengurangi keberhasila suatu aktivitas. Bagi sebagian orang kecemasan dapat mudah terlihat, seperti tanda-tanda ringan semacam berkeringat berlebih atu meras gelisah, bahan sampai menimbulkan gangguan psikis jika dalam porsi yang berlebih. Mahasiswa tentu pernah mengalami kecemasan, terlebih pada tingkat akhir dimana para mahasiswwa dihadapkan dengan deadline kelulusan yang membuat mereka tertekan. Hal ini bukan menjadi tabu lagi, namun sudah menjadi rahasia umum serta disadari oleh para mahasiswa itu sendiri. Mereka memerlukan waktu untuk menenangan dan merilekskan dirinya agar tidak timbul ganggguan berat atau dampak negative dari kecemasan itu. Untuk itu dapat diwujudkan dengan suatu pelatihan yang dirancang sedemikian rupa guna mengurangi kecemasan tersebut. B. SUBJEK 1. Nama Perusahaan : Universitas Diponegoro, Semarang

Upload: firdanurrizqia

Post on 18-Dec-2015

60 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

BAB I

LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANGKecemasan sering dianggap sebagai momok yang mengurangi keberhasila suatu aktivitas. Bagi sebagian orang kecemasan dapat mudah terlihat, seperti tanda-tanda ringan semacam berkeringat berlebih atu meras gelisah, bahan sampai menimbulkan gangguan psikis jika dalam porsi yang berlebih. Mahasiswa tentu pernah mengalami kecemasan, terlebih pada tingkat akhir dimana para mahasiswwa dihadapkan dengan deadline kelulusan yang membuat mereka tertekan. Hal ini bukan menjadi tabu lagi, namun sudah menjadi rahasia umum serta disadari oleh para mahasiswa itu sendiri. Mereka memerlukan waktu untuk menenangan dan merilekskan dirinya agar tidak timbul ganggguan berat atau dampak negative dari kecemasan itu. Untuk itu dapat diwujudkan dengan suatu pelatihan yang dirancang sedemikian rupa guna mengurangi kecemasan tersebut. B. SUBJEK1. Nama Perusahaan: Universitas Diponegoro, Semarang

2. Peserta Pelatihan: Mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang mengambil skripsi.3. Jumlah Peserta: + 18 orang

4. Tujuan Pelatihan:

a. Peserta mampu mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan.b. Peserta mampu menganalisa definisi kecemasan.c. Peserta sebagai mahasiswa yang sedang mengambil skripsi mampu lebih peka terhadap tanda-tanda adanya kecemasan dalam dirinya.d. Peserta mampu mengembangkan adversity intelligence.5. Analisis Profil Kompetensi yang Dikehendaki:

a. Memahami kecemasan dan sumber penyebabnya.b. Memahami cara yang efektif dalam mengelola kecemasan pada diri sendiri.C. ALASAN MEMILIH SUBJEKKami memilih subjek yang berasal dari Fakultas yang sama agar memiliki sebagian besar kesamaan situasi dan kondisi iklim di Fakultas tersebut, dengan mengambil subjek dari kalangan mahasiswa semester akhir atau yang sering disebut mahasiswa tingkat akhir, kami rasa adalah pilihan yang tepat. Karena mereka yang sedang menghadapi ujian skripsi tentu memiliki perasaan kecemasan yang amat tinggi, terlebih bagi mahasiswa yang kurang memiliki prestasi yang baik diantara rekan-rekannya. BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. KECEMASAN

1. PengertianKecemasan

a. Kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya anxiety berasal dari Bahasa Latin angustus yang berarti kaku, dan ango, anci yang berarti mencekik.

b. Menurut Freud (dalam Alwisol, 2005:28) mengatakan bahwa kecemasan adalah fungsi ego untuk memperingatkan individu tentang kemungkinan datangnya suatu bahaya sehingga dapat disiapkan reaksi adaptif yang sesuai. Kecemasan berfungsi sebagai mekanisme yang melindungi ego karena kecemasan memberi sinyal kepada kita bahwa ada bahaya dan kalau tidak dilakukan tindakan yang tepat maka bahaya itu akan meningkat sampai ego dikalahkan.

c. Taylor (1995) mengatakan bahwa kecemasan ialah suatu pengalaman subjektif mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dan ketidakmampuan menghadapi masalah atau adanya rasa aman. Perasaan yang tidak menyenangkan ini umumnya menimbulkan gejala-gejala fisiologis (seperti gemetar, berkeringat, detak jantung meningkat, dan lain-lain) dan gejala-gejala psikologis (seperti panik, tegang, bingung, tak dapat berkonsentrasi, dan sebagainya). Perbedaan intensitas kecemasan tergantung pada keseriusan ancaman dan efekivitas dari operasi-operasi keamanan yang dimiliki seseorang. Mulai munculnya perasaan-perasaan tertekan, tidak berdaya akan muncul apabila orang tidak siap menghadapi ancaman.

2. Kecemasan Merupakan Pengalaman Emosional Reaksi emosional/cemas terhadap situasi yang menekan merupakan bagian dari pengalaman manusia sehari-hari. Kecemasan memiliki tingkatan tertentu yaitu kecemasan yang wajar atau tidak. Kecemasan yang wajar tidak akan mengganggu kehidupan manusia. Kecemasan sebagai sesuatu emosi yang muncul dari pengalaman subyektif individu biasanya tidak dapat dikenali secara nyata. Hal ini berdasarkan pernyataan bahwa Emosi yang tidak disertai dengan obyek yang spesifik biasanya dibangkitkan oleh sesuatu yang tidak dikenal.(Stuart & Sundeen, 1993). Kecemasan merupakan perasaan subyektif yang dialami oleh individu. Hal ini disebabkan oleh situasi-situasi yang mengancam sehingga menyebabkan ketidakberdayaan individu (Freud, 1954). Kecemasan pada tingkat tertentu dapat dianggap sebagai bagian dari respon normal untuk mengatasi masalah sehari-hari. Kecemasan merupakan suatu penyerta normal dari pertumbuhan, perubahan, pengalaman sesuatu yang baru dan belum dicoba serta penemuan identitas diri dan juga menemukan arti hidup

3. Kecemasan Merupakan Hasil dari Situasi yang Mengancam Kecemasan ditandai dengan kekhawatiran, keprihatinan dan rasa takut. Segala bentuk situasi yang mengancam kesejahteraan organisme dapat menyebabkan kecemasan (Atkinson, 1996). Situasi yang mengancam meliputi ancaman fisik, ancaman terhadap harga diri, dan tekanan untuk melakukan sesuatu di luar kemampuan juga dapat menyebabkan kecemasan. Kecemasan merupakan akibat dari suatu konflik, ketegangan, ancaman kegagalan maupun perasaan tidak aman (Whitehead, 1985). Individu yang merasa berada pada suatu kondisi yang tidak jelas akan menimbulkan kecemasan. Kecemasan sebagai suatu tanda bahaya yang membuat orang bersangkutan waspada dan bersiap diri melakukan upaya untuk mengatasi ancaman yang bersifat internal, dan tidak jelas. Kecemasan merupakan pengantisipasian terhadap bahaya.

4. Gejala Fisik, Psikologis, Sosial dari Kecemasan Adanya gejala-gejala fisik maupun psikologis yang menyertai kecemasan dapat dijelaskan sebagai berikut: gejala fisik meliputi telapak tangan basah, tekanan darah meninggi, badan gemetar, denyut jantung meningkat dan keluarnya keringat dingin. Hal ini berdasarkan (Maramis, 1980; Sulistyaningsih, 2000) bahwa gejala-gejala fisik yang menyertai kecemasan adalah palpitasi, keringat dingin, telapak tangan basah, denyut jantung meningkat, serta keluarnya keringat dingin Kecemasan merupakan respon terhadap kondisi stres atau konflik. Rangsangan berupa konflik, baik yang datang dari luar maupun dalam diri sendiri. Hal ini akan menimbulkan respon dari sistem syaraf yang mengatur pelepasan hormon tertentu. Akibat pelepasan hormon tersebut, maka muncul perangsangan pada organ-organ seperti lambung, jantung, pembuluh darah maupun alat-alat gerak. Selain itu juga dapat memicu Sistem Simpatis sebagai mekanisme pertahanan tubuh. Sistem ini menutup arteri-arteri yang mengalir ke organ-organ yang tidak esensial untuk pertahanan. Sistem simpatis ini mempersiapkan tubuh untuk menghadapi kondisi darurat dan bahaya (Mongan, 2005:55) Individu yang mengalami ancaman akan mengakibatkan perubahan-perubahan fisiologik dari sistem endokrin. Hal ini akan menyebabkan peningkatan kerja dari simpatik dan parasimpatik susunan syaraf otonom. Gangguan hormonal inilah yang akan menyebabkan terjadinya perubahan aktivitas metabolik di dalam tubuh (Simandjuntak, dkk, 1984).

Kecemasan akan melibatkan komponen kejiwaan maupun fisik. Hal tersebut pada tiap individu bentuknya berbeda-beda. Gejala-gejala tersebut merupakan akibat dari rangsangan sistem syaraf otonom maupun viceral. Individu akan mengeluh sering kencing atau susah kencing, mulas, mencret, kembung, perih di lambung, keringat dingin, berdebar-debar, darah tinggi, sakit kepala, dan sesak nafas. Ada faktor-faktor yang dapat menyebabkan individu mengalami kecemasan. Faktor-faktor tersebut adalah keadaan biologis, kemampuan beradaptasi/ mempertahankan diri terhadap lingkungan yang diperoleh dari perkembangan dan pengalaman, serta adaptasi terhadap rangsangan, situasi atau stressor yang dihadapi. Sumber stressor/situasi yang dapat menyebabkan kecemasan didapatkan dari lingkungan sosial. Lingkungan sosial mempunyai aturan-aturan, kebiasaan, hukum-hukum yang berlaku di daerah tertentu. Hal inilah yang menyebabkan individu harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang ada. Individu yang tidak dapat menyesuikan diri dengan norma/aturan dalam masyarakat akan kecemasn (Simandjuntak, dkk, 1984).

5. Macammacam Kecemasan

a. Kecemasan Akut

Definisi Pada keadaan ini perasaan sakit berat, dan takut bisa berjalan beberapa menit atau beberapa jam. Mungkin penderita sadar, sebelumnya punya pengalaman emosi (biasa terdapat pada Ibu yang akan bersalin).Gejala-gejala :

1) Perasaan takut

2) Mudah berdebar-debar

3) Hyperventilasi

4) Perasaan payah (lemah, lesu)

5) Tachy cardi

6) Hyperhyrosis

7) Pernafasan kasar

8) Hypertensi sifatnya sistolik

9) Diare

10) Polyuri (sering kencing)

11) Perasaan tersumbat di tenggorokan dsb.

b. Kecemasan Kronis

Definisi : Kecemasan timbul untuk sebab yang tidak diketahui (tidak di sadari). Mungkin karena penderita tidak tahu sebab maka justru kecemasannya akan bertambah, sehingga fisik makin bertambah pula.Gejala-gejala :

1) Sakit kepala

2) Keluhan-keluhan gastro intestinal

3) Kelelahan

4) Pada pemeriksaan fisik lengkap tidak ditemukan kelainan apa-apa6. Aspek-Aspek Kecemasan

Anxiety Rating Sacle atau Skala Kecemasan Menurut Hamilton (1998), skala kecemasan terbagi beberapa aspek :a. Aspek Psikologis

1) Perasaan cemas: cemas, firasat buruk, cemas, mudah tersinggung.2) Ketegangan: merasa cemas, letih, mudah terkejut, mudah menangis, gemetar, gelisah, tidak dapat istirahat.3) Kecemasan: pandangan gelap, cemas ditinggal sendiri, cemas pada orang asing, cemas pada binatang besar, cemas pada kerumunan orang banyak, cemas keramaian lalu lintas.4) Gangguan kecerdasan: sukar berkonsentrasi, daya ingat buruk.5) Perasaan depresi: hilang minat, sedih, perasaan berubah setiap hari.b. Aspek Fisiologis

1) Gangguan tidur: sukar tidur, terbangun pada malam hari, mimpi buruk, mimpi menakutkan, tidur pulas, bila terbangun badan lemas, sering mimpi.2) Gejala somatik atau otot-otot: nyeri otot, kaku, kedutan, gigi gemerutuk, suara tidak stabil.3) Gejala sensorik: penn glihatan kabur, gelisah, muka merab, merasa lemas. 4) Gejala Kardiovaskuler: tachycardi, nyeri dada, denyut nadi meningkat, merasa lemah, denyut jantung berhenti sejenak.5) Pernafasan: merasa tertekan di dada, perasaan tercekik, sering menarik nafas pendek.6) Ganguan Gastrointestinal: sulit menelan, gangguan penceranaan, nyeri lambung, mual muntah, pernafasan perut.7) Gangguan Urogenital: tidak dapat menahan kencing, frigiditas, amenorrhoe.8) Gangguan Otonom: Mulut kering, muka merah, berkeringat, bulu roma berdiri.9) Perilaku sesaat: gelisah, tidak tenang, jari gemetar, muka tegang, tonus otot meningkat, mengerutkan dahi, nafas pendek dan cepat.

BAB IIIRANCANGAN TNA

A. METODE

1. Metode yang Digunakan

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dari para peserta adalah metode angket atau kuesioner. Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya. Tipe dan bentuk pertanyaan di dalam kuesioner merupakan gabungan antara tipe tertutup dan terbuka. 10 pernyataan bertipe tertutup, yaitu responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan, dan 2 pertanyaan bertipe terbuka, yaitu jawaban yang diberikan adalah bebas. 2. Alasan pemilihan kuesioner sebagai metodeAngket kuesioner dipilih sebagai metode karena mempertimbangkan faktor-faktor berikut yaitu :a. Kuesioner baik untuk sumber data yang banyak dan tersebar.

b. Responden tidak merasa terganggu, karena dapat mengisi kuesioner dengan memilih waktunya sendiri yang paling luang.

c. Kuesioner secara relatip lebih efisien untuk sumber data yang banyak.

d. Karena kuesioner biasanya tidak mencantumkan identitas responden, maka hasilnya dapat lebih objektif.3. KuesionerNama / Inisial:

Usia

:

Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan kondisi yang anda rasakan.

Tidak ada jawaban benar atau salah, yang ada hanyalah sesuai atau tidak sesuai dengan diri anda.

Berilah tanda silang (X) pada angka yang sesuai dengan diri anda.

Selamat Mengerjakan

1. Perasaan saya terkadang gelisah ketika akan melakukan bimbingan skripsi.

Sangat Sesuai 4321Sangat Tidak Sesuai

2. Saya terkadang sampai bermimpi tentang skripsi saya.

Sangat Sesuai 4321Sangat Tidak Sesuai

3. Saya yakin dapat menyelesaikan skripsi dalam waktu dekat.

Sangat Sesuai 4321Sangat Tidak Sesuai

4. Saya akan sangat malu jika skripsi saya tidak kunjung selesai sampai batas yang ditentukan.

Sangat Sesuai 4321Sangat Tidak Sesuai

5. Saya terkadang merasa gugup ketika harus menemui dosen pembimbing.

Sangat Sesuai 4321Sangat Tidak Sesuai

6. Saya lebih memilih untuk bermain dengan teman daripada melakukan bimbingan skripsi.

Sangat Sesuai 4321Sangat Tidak Sesuai

7. Saya merasa sebal ketika jadwal bimbingan skripsi tertunda.

Sangat Sesuai 4321Sangat Tidak Sesuai

8. Saya merasa nyaman ketika sedang melakukan bimbingan skripsi.

Sangat Sesuai 4321Sangat Tidak Sesuai

9. Saya takut jika skripsi saya tak kunjung selesai.

Sangat Sesuai 4321Sangat Tidak Sesuai

10. Skripsi membuat perasaan saya gampang berubah sewaktu-waktu.

Sangat Sesuai 4321Sangat Tidak Sesuai

11. Apa persepsi anda tentang skripsi ?

12. Apakah anda sering menemui permasalahan seputar skripsi? ceritakanlah tentang masalah tersebut.4. Telaah Kuesioner

No.AspekIndikatorItemSubstansiKonstruksiBahasaSaran

FavUnfav

1.Psikologis Individu merasa tegang seperti mudah gelisah dan gugupPerasaan saya terkadang gelisah ketika akan melakukan bimbingan skripsiAitem sudah sesuai dengan indikatorKata-kata yang digunakan tidak memerlukan perbaikan.Bahasa yang digunakan sudah dapat dipahami

Individu merasa yakin dengan dirinya Saya yakin dapat menyelesaikan skripsi dalam waktu dekat.Aitem sudah sesuai dengan indikatorKata-kata yang digunakan tidak memerlukan perbaikan.Bahasa yang digunakan sudah dapat dipahami

Individu mengalami perasaan cemas terkait dengan skripsi yang diajalaninya. Saya akan sangat malu jika skripsi saya tidak kunjung selesai sampai batas yang ditentukan.

Saya terkadang merasa gugup ketika harus menemui dosen pembimbing.

Saya takut jika skripsi saya tak kunjung selesai..

Aitem sudah sesuai dengan indikator.

Aitem sudah sesuai dengan indikator.

Aitem sudah sesuai dengan indikator.Kata-kata yang digunakan tidak memrlukan perbaikan.

Kata-kata yang digunakan tidak memrlukan perbaikan.

Kata-kata yang digunakan tidak memrlukan perbaikan.Kata malu sebaiknya diperjelas lagi.

Bahasa yang digunakan sudah dapat dipahami.

Bahasa yang digunakan sudah dapat dipahami.Malu buat diri sendiri atau orang lain.

Individu kehilangan minat untuk mengerjakan skripsi.Saya lebih memilih untuk bermain dengan teman-teman dibandingkan melakukan bimbingan skripsi.Saya merasa sebal ketika jadwal bimbingan skripsi tertunda.Aitem sudah sesuai dengan indikator.

Aitem sudah sesuai dengan indikator.Kata-kata yang digunakan tidak memerlukan perbaikan.

Kata-kata yang digunakan tidak memerlukan perbaikan.Bahasa yang digunakan sudah dapat dipahami.

Bahasa yang digunakan sudah dapat dipahami.

Saya merasa nyaman ketika sedang melakukan bimbingan skripsi.

Individu mengalami depresi.Skripsi membuat perasaan saya berubah sewaktu-waktu.Aitem sudah sesuai dengan indikator.Kata-kata yang digunakan tidak memerlukan perbaikan.Kata sewaktu-waktu diperjelas seperti apa.Swaktu-waktu yang bagaimana.

2.FisiologisIndividu mengalami gangguan tidur, seperti sulit tidur, terbangun pada malam hari, dan mimpi buruk.Saya terkadang sampai bermimpi tentang skripsi saya.Aitem sudah sesuai dengan indikatorKata-kata yang digunakan tidak memrlukan perbaikan.Bahasa yang digunakan sudah dapat dipahami

5. Perhitungan Kuesioner

Keterangan:

0-10: Sangat Tidak Sesuai

11-20: Tidak Sesuai

21-30: Sesuai

31-40: Sangat Sesuai

Hasil Nilai Per Individu

No.NamaNilaiKeterangan

1.EV23Sesuai

2AS24 Sesuai

3.HMA25Sesuai

4.Ay24Sesuai

5.WP22Sesuai

6.Ar19Tidak Sesuai

7.HHN27Sesuai

8Dewi25Sesuai

9.TAN17Tidak Sesuai

10.Asa30Sesuai

11.DAS22Sesuai

12.M2A22Sesuai

13.HS21Sesuai

14.GS22Sesuai

15.SH22Sesuai

16.RM22Sesuai

17.AK14Tidak Sesuai

18.Agustiana27Sesuai

Jumlah461Sesuai

0-180: Sangat Tidak Butuh

180-300: Tidak Butuh

361-540: Butuh

541-720: Sangat ButuhKeterangan:

Yang mengalami kecemasan

: 15 subjek

Yang tidak mengalami kecemasan: 3 subjekJawaban soal essay

No.11

No.SubjekJawaban

1.EvSkripsi merupakan tanggung jawab mahasiswa pada almamater dan pada diri sendiri. Dengan skripsi yang berkualitas kita dapat memberikan sumbangan besar bagi lingkungan kita dan kualitas kita sebagai calon sarjana psikologi

2.SHSelama dosen pembimbingnya asik, skripsi jadi asik.

3.RMSkripsi itu dikerjakan dengan penuh [erjuangan dan harus tetap semangat

4.AKSkripsi itu menghasilkan bilamana apa yang kita teliti itu termasuk yang kita minati atau cintai.

5.AgustianaMudah sih tapi sulit dijalani.

6.GSSangat membuat orang jadi ababil.

7.HSTerkadang sulit menemui dosen pembimbing yang sibuk dan referensi di kampus yang kurang jadi hasrus mencari referensi di luar Undip.

8.M2AMenari sekali, pengen segera tahu hasilnya.

9.DASSebuah sarana untuk menyalurkan idealsime dalam hal akademik.

10.AsaSkripsi dan variabelnya adalah proses terhadap pemahaman diri, manajemen diri, dan self healing.

11.TANSkripsi adalah waktu pengujian tentang apa yang telah didapat selamat berada di fakultas psikologi.

12.DewiTugas akhir yang sangat butuh niat dan mood dalam pengerjaannya.

13.HHNSkripsi merupakan proses pendewasaan diri untuk melatih tanggung jawab diri. Skripsi juga pembuktian hasil belajar.

14.ArSkripsi adalah lahan kita untuk belajar untuk dapat manajemen (waktu, diri)

15.WPTugas yang cukup berat, namun apabila dikerjakan sungguh-sungguh akan mudah

16.AySkripsi merupakan tugas kuliah (tugas akhir) yang harus diselesaikan sebagai syarat terpenuhinya pendidikan S1. Jadi itu adalah tanggung jawab yang harus diselesaikan.

17.HMASkripsi merupakan tugas akhir tapi jangan dianggap sebagai tugas akhir tapi sesuatu yang kita suka jadi kita nyaman dan tertantang mengerjakannya.

18.AsHasil penelitian dan karya mahasiswa yang harus dikerjakan sebaik-baiknya.

Jawaban No. 12

No.SubjekJawaban

1.EvMasalah literatur yanga rata-rata menggunakan bahasa inggris, antrian untuk bimbingan yang cukup lama, karena dosen pembimbing sangat sibuk.

2.SHBingung kalo judulnya ada yang sama atau subjeknya susah dicari, terus dosennya ga ngasih pencerahan.

3.RMSering... nyari referensi dan salah ketik

4.AKMasalah sumber pustaka, bahasa yang dituliskan, masalah mood, masalah standar ideal terhadap tulisan.

5.AgaustianaIya, masalahnya adalah internal spirit.

6.GSIya, daftar pustaka

7.M2AYa, verbatim lama, bosan, dianggap mampu sehingga ekspektai dosen tinggi.

8.DASSulit mencari referensi, variabel yang saya teliti masih jarang diteliti.

9.AsaKendala yang paling menyulitkan adalah kesulitan mendapatkan buku/sumber teori dari perpustakaan Psikologi Undip sendiri.

10.OLIya, masalah niat dan inspirasi.

11.TANSejauh ini masalah dapat teratasi.

12.DewiKesulitan cari referensi, kesulitan waktu untuk bimbingan, kesulitan mood.

13.HHNYa, birokrasi yang memperlama jalannya skripsi.

14.ArIya, banyak teman-teman yang gelisah/mengeluh menangani beban skripsi.

15.WPSusah ketemu dosen pembimbing.

16.AyPermasalahan biasanya dari dalam diri sendiri, seperti harus mengumpulkan niat yang besar untuk mengerjakan skripsi.

17.HMAKesulitan mencari subjek.

18.AsMalaas ngerjain, bosen mengerjakan yang sama dalam waktu yang lama.

Kesimpulan:

No 11.

1. Skripsi merupakan tanggung jawab.

2. Skripsi adalah tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai syarat dapatkan gelar Sarjana

No 12.

1. Kendala Internal:

a. Moody

b. Keyakinan dan semangat diri.

2. Kendala Eksternal:

a. Subjek sulit

b. Referensi atau literature sulit

c. Dosen Pembimbing sulit ditemui

Jadi, Dari hasil kuesioner tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa subjek mengalami kecemasan pada saat menempuh skripsi, hal ini dapat terlihat dari jumlah subjek sebanyak 15. Maka dari itu dapat kita berikan suatu pelatihan yang berfungsi untuk mengurangi kecemasan pada mahasiswa yang sedang menempuh skripsi.Analisis kebutuhan :

Dari hasil kuisioner pada pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka, maka dapat disimpulkan bahwa subjek memerlukan materi pelatihan berupa :a. Cara menghadapi kendala-kendala yang ada di dalam skripsi

b. Cara menghadapi kecemasan.TRAINING NEED ASSESSMENT

KECEMASAN PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENGAMBIL SKRIPSI

Disusun oleh:

Meta Anindita Nawangsari

15010111120007

Rahayu Putranti

15010111120015

Nitami Setya Andriani

15010111130019

Faradina Khoirunnisa F

15010111130025

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS DIPONEGORO SMARANG

2013