tobaccosis (2)

Upload: hafshary-d-thanial

Post on 19-Oct-2015

138 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

PENDAHULUANTobaccosis adalah wabah terkemuka abad kedua puluh dan bergabung dengan malapetaka yang paling menakutkan yang menghancurkan kemanusiaan selama milenium ini seperti Black Death, cacar, malaria, demam kuning, kolera Asia, dan TBC. Tapi tidak seperti wabah microparasitic, korban yang mengalami manifestasi penyakit pathognomonik dalam beberapa hari atau minggu pemaparan, tobaccosis adalah sebuah entitas penyakit yang sangat berbahaya. Masa latennya panjang akibat paparan tembakau selama bertahun-tahun atau puluhan tahun dan ditunjukkan oleh terjadinya peningkatan salah satu dari spektrum yang luas penyakit neoplastik dan degeneratif yang biasanya dikaitkan dengan usia lanjut.

Penggunaan tembakau yang terus menerus dapat menyebabkan kerusakan pada kesehatan manusia. Pada tahun 600 sebelum Masehi tanaman tembakau mulai di tanam di Amerika Serikat, dan pada tahun itu penduduk Amerika mulai merokok. Sementara itu di tahun 600, seorang filosof Cina bernama Fang Yizhi mulai menyebutkan bahaya kebiasaan merokok dalam jangka lama akan dapat merusak paru. Tahun 1729 tercatat sebagai tahun pertama ada aturan tertulis melarang merokok yaitu di tempat tempat ibadah, dinegara Bhutan. Pada tahun 1761 dilakukan studi pertama tentang dampak merokok yang dilakukan oleh John Hill. Di tahun 1950 diterbitkan 2 publikasi utama tentang hasil penelitian dampak merokok bagi kesehatan, dan

ditahun 1981 dilakukan penelitian besar tentang dampak merokok pasif oleh Hirayama di Jepang Saat ini tembakau sudah menjadi penyebab satu dari 10 kematian orang dewasa. Dengan pola-pola atau kebiasaan merokok yang terjadi seperti saat ini, sekitar 500 juta orang yang kini masih hidup pada akhirnya akan mati karena mengkonsumsi tembakau. Konsumsi tembakau dunia ternyata dapat membunuh satu orang setiap detiknya Pada tahun 2030, tembakau diperkirakan menjadi satu-satunya penyebab terbesar kematian di seluruh dunia, yang mengakibatkan sekitar 10 juta kematian per tahun. Pada tahun 2030 perbandingannya diperkirakan akan menjadi satu di antara enam kematian, lebih besar dari penyebab kematian lainnya dan lebih banyak dari angka kematian yang diproyeksikan akibat penyakit radang paru-paru, penyakit diare, TBC, dan komplikasi kelahiran yang dijumlahkan untuk tahun itu. Jika kecenderungan terakhir ini berlanjut maka sekitar 500 juta orang yang saat ini masih hidup pada akhirnya akan terbunuh oleh tembakau, separuh dari mereka masih dalam usia setengah baya yang produktif, dan menyia-nyiakan 20-25 tahun dari hidup mereka. Saat ini, di dunia terdapat 4,9 juta kematian setiap tahunnya. Sebesar 70 persen di antaranya terjadi di negara berkembang. Menurut perkiraan WHO, ada sekitar 1,1 milyar perokok di dunia. Sepertiganya berasal dari populasi global yang berusia 15 tahun ke atas. Sementara itu, jumlah perokok berkurang di beberapa negara. Tetapi, secara luas banyak orang merokok, dan perokok pada umumnya mempunyai kecenderungan akan lebih banyak menghisap rokok. Menurut laporan WHO 2002, di antara negara-negara industri yang menganggap merokok adalah hal umum, merokok diestimasikan 90 persen menyebabkan kanker paru-paru pada pria, dan sekitar 70 persen menyebabkan kanker pada wanita. Di negara-negara industri ini sekitar 56-80 persen adalah penyakit pernapasan kronis dan sekitar 22 persen penyakit kardiovaskular. Di seluruh dunia tembakau dapat menyebabkan sekitar 8,8 persen kematian (4,9 juta) dan sekitar 4,1 persen menyebabkan penyakit (59,1 juta). Jika kecenderungan ini tidak berbalik, maka angka-angka tersebut akan meningkat hingga 10 juta kematian per tahun mulai tahun 2020, atau pada awal 2030, dengan 70 persen kematian terjadi di Negara-negara berkembang.

Menurut data WHO, saat ini terdapat 1,3 milyar perokok di dunia dan 84 persen di antaranya berasal dari dunia ketiga. Indonesia menduduki peringkat keempat jumlah perokok terbanyak di dunia dengan jumlah sekitar 141 juta orang dengan korban 57 ribu perokok meninggal setiap tahun dan sekitar 500 ribu menderita berbagai penyakit. Diperkirakan, konsumsi rokok Indonesia setiap tahun mencapai 199 milyar batang rokok atau berada di urutan ke-4 setelah RRC (1.679 milyar batang), AS (480 milyar), Jepang (230 milyar), serta Rusia (230 milyar). Sebab, jumlah uang yang dibelanjakan penduduk Indonesia untuk tembakau/rokok 2,5 kali lipat dibandingkan biaya yang dikeluarkan untuk pendidikan dan 3,2 kali lipat biaya kesehatan.

Konsumsi rokok masyarakat Indonesia ternyata masih cukup tinggi. Tingginya populasi dan konsumsi rokok menempatkan Indonesia menduduki urutan ke-5 konsumsi tembakau tertinggi di dunia setelah China. Amerika Serikat, Rusia dan Jepang dengan perkiraan konsumsi 220 miliar batang pada tahun 2005. Survei Sosial Ekonomi Nasional 2004 menunjukkanbahwa penduduk usia 15 tahun ke atas yang merokok tercatat sebanyak 34,44%, terdiri dari merokok setiap hari 28,35% dan kadang-kadang 6,09%. Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2007 menunjukkan bahwa penduduk usia lebih dari 10 tahun yang merokok setiap hari sudah mencapai 23,7%.TINJAUAN PUSTAKAA. DefinisiTobaccosis merupakan istilah semua penyakit akibat merokok, mengunyah, dan snuffing tembakau dan dari napas asap tembakau. Tobaccosis merupakan penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh debu tembakau. Penyakit-penyakit tersebut antara lain yaitu kanker, nasofaring mulut, laring, trakea, bronchi, paru-paru, kerongkongan, lambung, hati, pankreas, leukemia ginjal, kandung kemih, prostat, dan leher rahim, serta. Selain itu juga termasuk aterosklerosis dari sistem kardiovaskuler - penyakit jantung koroner (dengan iskemia dan infark), cardiomyopathy, aneurisma aorta dan lainnya, perdarahan otak dan penyumbatan; gagal ginjal dan penyakit pembuluh darah perifer; emfisema dan penyakit paru obstruktif kronik, penyakit ulkus peptikum dan regional ileitis; sirosis hati, defisiensi imunologi dan kegagalan fungsi endokrin dan metabolik, dan penyakit janin dan cacat perinatal. Tembakau (Nicotiana)

Tembakau adalah tumbuhan herbal semusim yang ditanam untuk mendapatkan daunnya. Tanaman tembakau (Nicotianae tabacum L) termasuk genus Nicotinae, serta familia Solanaceae. Spesies-spesies yang mempunyai nilai ekonomis adalah Nicotianae Tabocum L dan Nicotianae Rustica dengan rincian sebagai berikut :

1) Nicotiana rustica L mengandung kadar nikotin yang tinggi (max n = 16 %) biasanya digunakan untuk membuat abstrak alkoloid (sebagai bahan baku obat dan isektisida), jenis ini banyak berkembang di Rusia dan India.

2) Nicotiana tabacum L mengandung kadar nikotin yang rendah (min n = 0,6 %) jenis ini umumnya digunakan sebagai bahan baku pembuatan rokok.

Susunan taksonomi Nicotianae tabacum L sebagai berikut :

Famili : Solanaceae

Subfamili : Nicotianae

Genus : Nicotiana

Subgenus : Tabacum

Berbagai jenis tembakau dengan berbagai kegunaannya diusahakan di Indonesia, baik oleh rakyat maupun oleh perusahaan, secara garis besar berdasarkan iklim tembakau yang di produksi di Indonesia dapat dibagi antara lain:

a) Tembakau musim kemarau/Voor-Oogst (VO), yaitu bahan untuk membuat rokok putih dan rokok kretek

b) Tembakau musim penghujan/Na-Oogst (NO), yaitu jenis tembakau yang dipakai untuk bahan dasar membuat cerutu maupun cigarillo, disamping itu juga ada jenis tembakau hisap dan kunyah.

Daun dari tembakau sering digunakan sebagai bahan baku rokok, baik dengan menggunakan pipa maupun digulung dalam bentuk rokok atau cerutu. Daun tembakau dapat pula dikunyah dan ada pula yang menghisap bubuk tembakau melalui hidung. Tembakau mengandung zat alkaloid nikotin (sejenis neurotoksin) yang berbahaya.AMBANG BATAS DEBU

Ukuran debu sangat berpengaruh terhadap terjadinya penyakit pada saluran pernafasan.Dari hasil penelitian. Ukuran tersebut dapat mencapai target organ sebagai berikut:

5-10 mikron = akan tertahan oleh saluran pernafasan bagian atas

3-5 Mikron akan tertahan oleh saluran pernafasan bagian tengah

1-3 mikron sampai dipermukaan alveoli

0,5-0,1 mikron hinggap dipermukaan alveoli/selaput lendir sehingga menyebabkan fibrosis paru

0,1-0,5 mikron melayang dipermukaan alveoli.

Menurut WHO 1996 ukuran debu partikel yang membahayakan adalah berukuran 0,1 5 atau 10 mikron. Depkes mengisaratkan bahwa ukuran debu yang membahayakan berkisar 0,1 sampai 10 mikron. Tobakosis merupakan penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh debu tembakau. Apabila debu tembakau dihisap oleh tenaga kerja maka dapat menyebabkan gangguan fungsi paru yang ditandai dengan penurunan fungsi paru (VC, FVC dan FEV 1). Debu yang tertimbun dalam paru akan menyebabkan fibrosis (pengerasan jaringan paru), sehingga dapat menurunkan kapasitas vital paru. Untuk mengurangi kasus terjadinya tobakosis pada tenaga kerja di bagian perajangan hendaknya perusahaan mencari alternatif pemecahan masalah dengan melakukan pemeriksaan exhaust fan secara berkala dan tenaga kerja hendaknya disiplin dalam memakai APD.B. Zat Kimia Yang Terdapat Dalam Tembakau Tembakau merupakan tanaman yang dapat menimbulkan adiksi karena mengandung nikotin dan juga zat-zat karsinogen serta zat-zat beracun lainnya. Setelah diolah menjadi suatu produk apakah rokok atau produk lain , zat-zat kimia yang ditambahkan berpotensi untuk menimbulkan kerusakan jaringan tubuh serta kanker. Tembakau mengandung kurang lebih 4000 elemen elemen dan setidaknya 200 diantaranya berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada tembakau adalah tar, nikotin, dan CO. Selain itu, dalam sebatang tembakau juga mengandung bahan bahan kimia lain yang tak kalah beracunnya.Zat zat beracun yang terdapat dalam tembakau antara lain:

1. Karbon Monoksida (CO)

Unsur ini dihasilkan oleh pembakaran tidak sempurna dari unsur zat arang/ karbon. Gas CO yang dihasilkan sebatang tembakau dapat mencapai 3% - 6%, dan gas ini dapat dihisap oleh siapa saja. seorang yang merokok hanya akan menghisap 1/3 bagian saja, yaitu arus tengah, sedangkan arus pinggir akan tetap berada di luar. Sesudah itu perokok tidak akan menelan semua asap tetapi ia semburkan lagi keluar. Gas CO mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin yang terdapat dalam sel darah merah, lebih kuat dibandingkan oksigen, sehingga setiap ada asap tembakau, disamping kadar oksigen udara yang sudah berkurang, ditambah lagi sel darah merah akan semakin kekurangan oksigen karena yang diangkut adalah Co dan bukan oksigen. Sel tubuh yang kekurangan oksigen akan melakukan spasme, yaitu menciutkan pembuluh darah. Bila proses ini berlangsung terus menerus, maka pembuluh darah akan mudah rusak dengan terjadinya proses aterosklerosis (penyempitan). Penyempitan pembuluh darah akan terjadi di mana mana.

2. Nikotin

Nikotin yang terkandung dalam rokok adalah sebesar 0.5 3 nanogram, dan semuanya diserap sehingga di dalam cairan darah ada sekitar 40 50 nanogram nikotin setiap 1 mlnya. Nikotin bukan merupakan komponen karsinogenik. Hasil pembusukan panas dari nikotin seperti dibensakridin, dibensokarbasol, dan nitrosaminelah yang bersifat karsinogenik. Pada paru paru, nikotin akan menghambat aktivitas silia. Selain itu, nikotin juga memiliki efek adiktif dan psikoaktif. Perokok akan merasakan kenikmatan, kecemasan berkurang, toleransi dan keterikatan fisik. Hal inilah yang menyebabkan mengapa sekali merokok susah untuk berhenti. Efek farmakologi nikotin antara lain adalah :

a. Terhadap sistem kadiovaskuler meningkatan tekanan darah , vasokontriksi di kulit dan takikardia.

b. Terhadap sistem saraf otonom: stimulasi sekejap yang diikuti depresi seluruh ganglia.

c. Terhadap kelenjar adrenal: pengeluaran adrenalin.

d. Terhadap susunan saraf pusat : stimulasi pusat pusat muntah, vasomotor dan respirasi.

e. Antidiuretik : pengaruh pelepasan ADH

f. Meninggalkan asam lemak bebas dalam serum.

g. Meninggikan daya pengelompokan trombosit

3. Tar

Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru paru. Kadar tar dalam tembakau antara 0.5 35 mg/ batang. Tar merupakan suatu zat karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada jalan nafas dan paru paru.

4. Kadmium

Kadmium adalah zat yang dapat meracuni jaringan tubuh terutama ginjal. 5. Amoniak

Amoniak merupakan gas yang tidak berwarna terdiri dari nitrogen dan hidrogen. Zat ini tajam baunya dan sangat merangsang. Begitu kerasnya racun yang ada pada ammonia sehingga jika masuk sedikit pun ke dalam peredaran darah akan mengakibatkan seseorang pingsan atau koma.

6. HCN/ Asam Sianida

HCN merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak memiliki rasa. Zat ini merupakan zat yang paling ringan, mudah terbakar, dan sangat efisien untuk menghalangi pernafasan dan merusak saluran pernafasan.

7. Nitrous Oxide

Nitrous Oxide merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, dan bila terhisap dapat menyebabkan hilangnya pertimbangan dan rasa sakit. Nitrous Oxide ini pada mulanya dapat digunakan sebagai pembius saat melakukan operasi.

8. Formaldehid

Formaldehid adalah sejenis gas dengan bau tajam. Gas ini tergolong sebagai pengawet dan pembasmi hama. gas ini juga sangat beracun terhadap semua organism hidup.

9. Fenol

Fenol adalah campuran dari kristal yang dihasilkan dari distilasi beberapa zat organik seperti kayu dan arang, serta diperoleh dari tar arang.Zat ini beracun dan membahayakan karena fenol ini terikat ke protein sehingga menghalangi aktivitas enzim.

10. Asetol

Asetol adalah hasil pemanasan aldehid dan mudah menguap dengan alkohol.11. H2S (Asam Sulfida)

Asam sulfide adalah sejenis gas yang beracun yang mudah terbakar dengan bau yang keras. Zat ini menghalangi oksidasi enzim.

12. Piridin

Piridin adalah sejenis cairan tidak berwarna dengan bau tajam. Zat ini dapat digunakan untuk mengubah sifat alkohol sebagai pelarut dan pembunuh hama.

13. Metil Klorida

Metil Klorida adalah campuran dari zat zat bervalensi satu dengan hidrokarbon sebagai unsur utama. zat ini adalah senyawa organik yang beracun.

14. Metanol

Metanol adalah sejenis cairan ringan yang mudah menguap dan mudah terbakar. Meminum atau menghisap methanol mengakibatkan kebutaan bahkan kematian.

15. Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAH)

Senyawa hidrokarbon aromatik yang memiliki cincin dideskripsikan sebagai Fused Ring System atau PAH. Beberapa PAH yang terdapat dalam asap tembakau antara lain Benzo (a) Pyrene, Dibenz (a,h) anthracene, dan Benz(a)anthracene.Senyawa ini merupakan senyawa reaktif yang cenderung membentuk epoksida yang metabolitnya bersifat genotoksik. Senyawa tersebut merupakan penyebab tumor.

16. N- nitrosamina

N - nitrosamina dibentuk oleh nirtrasasi amina. Asap tembakau mengandung 2 jenis utama N- nitrosamina, yaitu Volatile N- Nitrosamina (VNA) dan Tobacco NNitrosamina. Hampir semua Volatile N- Nitrosamina ditahan oleh sistem pernafasan pada inhalasi asap tembakau. Jenis adap tembakau VNA diklasifikasikan sebagai karsinogen yang potensial.C. DAMPAK TEMBAKAU PADA KESEHATAN

Telah banyak terbukti bahwa dengan mengkonsumsi tembakau berdampak pada status kesehatan . Diketahui pula bahwa komsumsi tembakau berkontribusi terhadap timbulnya katarak, pneumonia, acute myeloid leukaemia, abdominal aortic aneurysm, kanker lambung, kanker pancreas, kanker cervix, kanker ginjal dan penyakit lainnya. Penyakit-penyakit ini menambah panjangnya daftar penyakit yang ditimbulkan oleh konsumsi tembakau seperti: Kanker paru-paru, vesicle, oesophagus, larynx, mulut dan tenggorokan ; chronic pulmonary disease, emphysema dan bronchitis; stroke, serangan jantung dan penyakit kardiovaskuler lainnya. Hampir 90% kanker paru-paru disebabkan oleh konsumsi tembakau. Tembakau juga dapat merusak sistem reproduksi, berkontribusi kepada keguguran, premature delivery, low birth weight, sudden infant death dan penyakit-penyakit pada anak-anak, seperti attention hyperactivity deficit disorders. Namun demikian tidak hanya perokok saja yang berisiko mendapatkan penyakit penyakit tersebut, tetapi masyarakat banyak yang terpapar oleh asap rokok yang kita kenal dengan passive smoking. Telah terbukti bahwa passive smokerspun berisiko untuk terkena penyakit kardiovaskuler, kanker paru, asthma, dan penyakit paru lainnya.

1. Efek Tembakau Terhadap Susunan Saraf Pusat

Nikotin yang diabsorpsi dapat menimbulkan tremor tangan dan kenaikan berbagai hormone dan neurohormon dopamine di dalam plasma. berdasarkan rangsangannya terhadap chemoreceptors trigger zone dari sumsum tulang belakang dan stimulasinya dari refleks vagal, nikotin menyebabkan mual dan muntah. Di lain pihak, nikotin itu diterima oleh reseptor asetilkolin nikotinik yang kemudian membaginya ke jalur imbalan dan jalur adrenergik. Pada jalur imbalan, perokok akan merasakan rasa nikmat, memacu sistem dopaminergik. Hasilnya, perokok akan merasa lebih tenang, daya pikir serasa lebih cemerlang, dan mampu menekan rasa lapar. Sementara di jalur adrenergik, zat ini akan mengaktifkan sistem adrenergik pada bagian otak lokus seruleus yang mengeluarkan serotonin. meningkatnya serotonin menimbulkan rangsangan senang sekaligus mencari tembakau lagi. Efek dari tembakau memberi stimulasi depresi ringan, gangguan daya rangkap, alam perasaan, alam pikiran, tingkah laku dan fungsi psikomotor.

2. Penyakit Kardiovaskuler

Pada seseorang yang merokok, asap tembakau akan merusak dinding pembuluh darah. Kemudian, nikotin yang terkandung dalam asap tembakau akan merangsang hormon adrenalin yang akibatnya akan mengubah metabolisme lemak dimana kadar HDL akan menurun. Adrenalin juga akan menyebabkan perangsangan kerja jantung dan menyempitkan pembuluh darah. Demikian pula faktor stress yang akhirnya melalui jalur hormon adrenalin, menyebabkan proses penyakit jantung koroner terjadi sebagaimana asap tembakau tadi. Seseorang yang stress yang kemudian mengambil pelarian dengan jalan merokok sebenarnya sama saja dengan menambah risiko terkena jantung koroner. Sekitar 90% penderita artritis obliteran pada tingkat III dan IV umumnya akan terkena penyakit jantung. Oleh karena proses penyempitan arteri koroner yang mendarahi otot jantung, maka ketidakcukupan antara kebutuhan dengan suplai menimbulkan kekurangan darah (ischemia). Bila melakukan aktifitas fisik atau stress, kekurangan aliran meningkat sehingga menimbulkan sakit dada. Penyempitan yang berat atau penyumbatan dari satu atau lebih arteri koroner berakhir dengan kematian jaringan/ Komplikasi dari infark miokard termasuk irama jantung tidak teratur dan jantung berhenti mendadak. Iskemia yang berat dapat menyebabkan otot jantung kehilangan kemampuannya untuk memompa sehingga terjadi pengumpulan cairan di jaringan tepi maupun penimbunan

cairan di paru paru.

Orang yang merokok lebih dari 20 batang tembakau/hari memiliki risiko 6x lebih besar terkena infark miokard dibandingkan dengan bukan perokok. Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab utama dari kematian di negara negara industri dan berkembang, yaitu sekitar 30% dari semua penyakit jantung berkaitan dengan tembakau.

3. Arteriosklerosis

Merokok merupakan penyebab utama timbulnya penyakit ini, yaitu menebal dan mengerasnya pembuluh darah. Arteriosklerosis menyebabkan pembuluh darah kehilangan elastisitas serta pembuluh darah menyempit. Arteriosklerosis dapat berakhir dengan penyumbatan yang disebabkan oleh gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah. Wanita yang merokok dan menggunakan pil kontrasepsi mempunyai kemungkinan untuk menderita penggumpalan pembuluh darah sekitar 10% Dari 100 pasien yang menderita gangguan sirkulasi pada tungkai bawah (Arteriosklerosis Obliteran), 99 diantaranya adalah perokok. Ada 4 tingkat gangguan Arteriosklerosis Obliteran, yaitu:

Tingkat I : Tanpa gejala

Tingkat II : kaki sakit saat latihan, misalnya berjalan lebih dar 200m dan kurang dari 200m. Keluhan hilang bila istirahat

Tingkat III : keluhan timbul saat istirahat umunya saat malam hari dan bila tungkai ditinggikan

Tingkat IV : Jaringan mati. Dalam stadium ini tindakan yang mungkin adalah amputasi. Jika penyumbatan terjadi di percabangan aorta daerah perut akan menimbulkan sakit di daerah pinggang termasuk pula timbulnya gangguan ereksi.

4. Tukak Lambung dan Tukak Usus 12 Jari

Di dalam perut dan usus 12 jari terjadi keseimbangan antar pengeluaran asam yang dapat mengganggu lambung dengan daya perlindungan. Tembakau meningkatkan asam lambung sehingga terjadilah tukak lambung dan usus 12 jari. Perokok menderita gangguan 2x lebih tinggi dari bukan perokok.

5. Efek Terhadap Bayi

Ibu hamil yang merokok mengakibatkan kemungkinan melahirkan prematur. Jika kedua orang tuanya perokok mengakibatkan daya tahan bayi menurun pada tahun pertama, sehingga akan menderita radang paru paru maupun bronchitis 2X lipat dibandingkan yang tidak merokok, sedangkan terhadap infeksi lain meningkat 30%. Terdapat bukti bahwa anak yang orang tuanya merokok menunjukkan perkembangan mentalnya terbelakang.

6. Efek Terhadap Otak dan Daya Ingat

Akibat proses aterosklerosis yaitu penyempitan dan penyumbatan aliran darah ke otak yang dapat merusak jaringan otak karena kekurangan oksigen. Kelainan tersebut dibagi menjadi 4 bentuk :

Tingkat I : penyempitan kurang dari 75% tanpa disertai keluhan.

Tingkat II : defisit neurologis sementara

Tingkat III: : defisit neurologist yang menghilang disekitar 3 hari atau frekuensinya meningkat

Tingkat IV : terjadi infark otak yang lengkap dan menyebabkan deficit neurologist yang menetap

Studi tentang hubungan tembakau dan daya ingat juga dilakukan baru baru ini. Dari hasil analisis otak, peneliti dari Neuropsychiatric Institute University of California menemukan bahwa jumlah dan tingkat kepadatan sel yang digunakan untuk berpikir pada orang yang merokok jauh lebih rendah daripada orang yang tidak merokok.

7. Impotensi

Pada laki laki berusia 30 40 tahunan, merokok dapat meningkatkan disfungsi ereksi sekitar 50%. Ereksi tidak dapat terjadi bila darah tidak mengalir bebas ke penis. Oleh karena itu pembuluh darah harus dalam keadaan baik.Merokok dapat merusak pembuluh darah, nikotin menyempitkan arteri yang menuju penis, mengurangi aliran darah dan tekanan darah menuju penis. Efek ini meningkat bersamaan dengan waktu. Masalah ereksi ini merupakan peringatan awal bahwa tembakau telah merusak area lain dari tubuh.

8. Kanker

Asap tembakau bertangggung jawab terhadap lebih dari 85% kanker paru paru dan berhubungan dengan kanker mulut, faring, laring, esofagus, lambung, pankreas, mulut, saluran kencing, ginjal, ureter, kandung kemih, dan usus.

Tipe kanker yang umumnya terjadi pada petembakau :

kanker kandung kemih

kanker esofagus

kanker pada ginjal

kanker pada pankreas

kanker serviks

kanker payudara

dll

Mekanisme kanker yang disebabkan tembakau yaitu sebagai berikut : merokok menyebabkan kanker pada berbagai organ, tetapi organ yang terpengaruh langsung oleh karsinogen adalah saluran nafas. Sebagian besar karsinogen dalam asap tembakau ditemukan pada fase tar seperti PAH dan fenol aromatik. Tembakau yang mengandung nitrosamine dan derivate nikotin juga bersifat karsinogen karena mudah diabsorpsi ke dalam darah. Berkembangnya pengetahuan tentang karsinogen meningkatkan usaha mengurangi konsentrasi berbagai senyawa dan kadar tar menurun hampir 3x sejak tahun 1955. pengurangan kadar senyawa tertentu dalam tembakau, akan mengubah pola merokok untuk memenuhi kebutuhannya.

9. Chronic Obstructive Pulnomary Diseases (COPD)

Mekanisme Kerja Sistem Pernapasan

Debu, aerosol dan gas iritan kuat menyebabkan refleks batuk-batuk atau spasme laring (penghentian bernapas). Kalau zat-zat ini menembus ke dalam paru-paru, dapat terjadi bronchitis toksik, edema paru-paru atau pneumonitis. Para pekerja menjadi toleran terhadap paparan iritan berkadar rendah dengan meningkatkan sekresi mucus, suatu mekanisme yang khas pada bronkhitis dan terlihat pada perokok tembakau. Partikel-partikel debu dan aerosol yang berdiameter lebih dari 15 m tersaring keluar pada saluran napas. Partikel 5-15 m tertangkap pada mukosa saluran yang lebih rendah dan kembali disapu ke laring oleh kerja mukosiliar, selanjutnya ditelan. Bila partikel ini mengatasi saluran nafas atau melepaskan zat-zat yang merangsang respon imun dapat timbul penyakit pernafasan seperti bronchitis (WHO, 1995).

Partikel-partikel berukuran 0,5 dan 5 m (debu yang ikut dengan pernafasan) dapat melewati sistem pembersihan mukosiliar dan masuk ke saluran nafas terminal serta alveoli. Dari sana debu ini akan dikumpulkan oleh sel-sel scavenger (makrofag) dan dihantarkan pulang kembali ke sistem mukosiliar atau ke sistem limfatik. Partikel berdiameter kurang dari 0,5 m mungkin akan mengambang dalam udara dan tidak diretensi. Partikel-partikel panjang dan serat yang diameternya dari 3 m dengan panjang 100 m dapat mencapai saluran nafas terminal namun tidak dibersihkan oleh makrofag ; akan tetapi partikel ini mungkin pula ditelan lebih dari satu makrofag dan dibungkus dengan bahan protein kaya besi sehingga terbentuk badan-badan besar asbes yang khas. Sebab-sebab utama penyakit pernafasan adalah :

1. Mikroorganisme pathogen yang mampu bertahan terhadap fagositosis

2. Partikel-partikel mineral yang menyebabkan kerusakan atau kematian makrofag yang menelannya, sehingga menghambat pembersihan dan merangsang reaksi jaringan.

3. Partikel-partikel organik yang merangsang respon imun.

4. Kelebihan beban sistem akibat paparan terus-menerus terhadap debu respirasi berkadar tinggi yang menumpuk di sekitar saluran nafas terminal.

Stimulasi saluran nafas berulang (bahkan mungkin juga oleh partikel-partikel inert), menyebabkan penebalan dinding bronki, meningkatkan sekresi mucus, merendahkan ambang refleks penyempitan dan batuk, meningkatkan kerentanan terhadap infeksi pernafasan dan gejala-gejala asmatik. Daerah perifer paru-paru terutama dirusak oleh debu fibrogenik. Umumnya partikel fibrogenik yang masuk paru-paru dibersihkan sebagian dan diendapkan pada kelenjar-kelenjar limfe hilus. Di sana, partikel-partikel tersebut merangsang reaksi jaringan, penebalan dan pembentukan jaringan parut pada kelenjar-kelenjar tersebut. Drainase limfatik menjadi tersebut, sehingga partikel-partikel pada paparan lebih lanjut akan menumpuk di dekat kelenjar-kelenjar yang berparut tersebut, dan secara progresif memperbesar daerah parut. Pembentukan jaringan parut dengan berbagai cara ini mengakibatkan pengerutan paru-paru, peregangan berlebihan pada jaringan paru-paru yang tersisa, ventilasi tidak merata dan tipe emfisema tertentu (Amin, 1992).

Riwayat merokok merupakan faktor pencetus timbulnya gangguan pernapasan, karena asap rokok yang terhisap dalam saluran nafas akan mengganggu lapisan mukosa saluran napas. Dengan demikian akan menyebabkan munculnya gangguan dalam saluran napas. Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur jalan nafas. Perubahan struktur jalan nafas besar berupa hipertrofi dan hiperplasia kelenjar mukus. Sedangkan perubahan struktur jalan nafas kecil bervariasi dari inflamasi ringan sampai penyempitan dan obstruksi jalan nafas karena proses inflamasi, hiperplasia sel goblet dan penumpukan secret intraluminar. Perubahan struktur karena merokok biasanya di hubungkan dengan perubahan/kerusakan fungsi. Perokok berat dikatakan apabila menghabiskan rata-rata dua bungkus rokok sehari, memiliki resiko memperpendek usia harapan hidupnya 0,9 tahun lebih cepat ketimbang perokok yang menghabiskan 20 batang sigaret sehari (Antaruddin, 2003).

Merokok faktor utama yang dapat mempercepat penurunan faal paru. Walaupun demikian hanya sebagian kecil dari perokok akan bermanifestasi klinis menjadi penyakit paru obstruksi dan hanya sebahagian kecil akan yang berkembang menjadi kerusakan fungsi paru yang berat. Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur jalan nafas maupun parenkim paru. Perubahan struktur jalan nafas besar berupa hipertrofi dan hiperplasia kelenjar mukus. Sedangkan perubahan struktur jalan nafas kecil bervariasi dari inflamasi ringan sampai penyempitan dan obstruksi jalan nafas karena proses inflamasi, hiperplasia sel goblet dan penumpukan sekret intraluminar. Perubahan pada parenkim paru terdiri dari peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan dinding alveoli yang biasanya terjadi dibagian sentral lobus. Perubahan struktur karena merokok biasanya dihubungkan dengan perubahan/kerusakan fungsi. Perubahan fungsi yang ringan biasanya disebabkan kerusakan pada jalan nafas perifer. Hal ini dapat dideteksi dengan pemeriksaan yang sangat peka setelah penderita perokok 10 15 tahun.

Kerusakan saluran napas umumnya dan paru paru pada khususnya tersebut dipengaruhi oleh beberapa mekanisme di bawah ini sehingga terjadi penyakit paru obstruksi kronik.

a. Cedera Akibat Oksidasi

1). Oksidasi Langsung

Fase tar mengandung kuinon, radikal bebas semikuinon dan hidrokuinon dalam bentuk matriks polimer. Fase gas mengandung nitric oxide. Senyawa ini dapat mengubah oksigen menjadi radikal bebas superoksida dan selanjutnya menjadi radikal bebas hidroksil yang sangan merusak.

2). Oksidasi pada Cell-mediated

Asap tembakau mengakibatkan peningkatan jumlah neutrofil dan makrofag secara nyata pada petembakau yang secara normal tidak terjadi pada bukan petembakau. Neutrofil dirangsang untuk melepas protease dan oksigen dari radikal bebas. Petembakau mengalami penurunan kadar vitamin E pada cairan alveolar, penurunan konsentrasi vitamin C dalam plasma dan peningkatan superoksida

dismutase (SOD) serta aktivitas katalase dalam makrofag secara mencolok.

b. Aktivasi Imunologik

Perokok mengalami peningkatan kadar immunoglobulin E serum. Penyebabnya belum diketahui tetapi peningkatan mencapai hampir 2x lipat. Toksisitas dan kerusakan sel akibat oksidasi menimbulkan kerusakan permeabilitas sel mukosa saluran napas, sehingga memudahkan allergen untuk merangsang sel menjadi aktif secara imunologik. Merokok akan meningkatkan aktivitas subsets limfosit T untuk menghasilkan interleukin-4, suatu sitokin yang merangsang pembentukan Imunoglobulin E. Hubungan kadar immunoglobulin E dan perburukan fungsi paru sudah terbukti pada asthma (penyempitan saluran napas), tetapi hal ini belum terbukti jelas pada perokok yang tidak menderita asthma.

10. Merokok dan tulangPerokok lebih mudah menderita patah tulang karena mereka memiliki risiko tinggi untuk mengalami osteoporosis (penurunan kepadatan tulang). fraktur tulang memakan waktu lebih lama untuk disembuhkan. Selain itu, perokok lebih mudah untuk menderita nyeri punggung dan cedera muskuloskeletal.

10. Interaksi Dengan Obat Obat

Perokok memetabolisme berbagai jenis obat lebih cepat daripada non perokok yang disebabkan enzim enzim di mukosa, usus, atau hati oleh komponen dalam asap tembakau. Dengan demikian, efek obat obat tersebut berkurang, sehingga perokok membutuhkan obat dengan dosis lebih tinggi daripada non perokok (analgetika, anksiolitika, dan obat anti angina).

11. Penyakit Pada Perokok Pasif

Perokok pasif dapat terkena penyakit kanker paru paru dan jantung koroner. Menghisap asap tembakau orang lain dapat memperburuk kondisi pengidap penyakit :

- Angina

- Asma

- Alergi

- Gangguan pada wanita hamil

12. Merokok dan kesehatan mulutSelain gigi cokelat dan bau mulut, merokok menyebabkan berbagai jaringan lunak dan penyakit periodontal: penyakit yang mempengaruhi gigi, tulang, lidah, pipi, bibir dan gusi. Merokok merupakan penyebab utama kanker lidah, kelenjar ludah, mulut dan faring. India memiliki perbedaan memiliki jumlah tertinggi kasus kanker mulut di dunia. Diperkirakan bahwa 90% dari gangguan tersebut karena mengunyah tembakau yang merajalela adalah India.

nah kak,,yang dikerjoi baru mp sinikalo ado tambahan boleh ditambahke skrg..ttg penyakit2 yang disebabkan oleh tembakaubahan2nya ado d folder makalah dr.anita d fd ini