tonsilitis

Upload: rahma-elfshinee

Post on 03-Mar-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

referat tonsilitis

TRANSCRIPT

BAB ITINJAUAN PUSTAKA2.1. DEFINISITonsillitis adalah peradangan tonsil palatine yang merupakan bagian dari cincin Waldeyer. Tonsil hampir selalu diartikan sebagai tonsil pa;atina. Tonsillitis akut merupakan infeksi tonsil yang sifatnya akut, sedangkan tonsillitis kronik merupakan tonsillitis yang terjadi berulang kali (kronik).

2.2. EPIDEMIOLOGITonsilitis paling sering terjadi pada anak-anak, meskipun jarang terjadi pada anak-anak usia kurang dari dua tahun. Tonsillitis akibat infeksi Sterptokokus secara khusus terjadi pada anaak-anak usia 6-15 tahun. Kasus terbanyak ditemukan pada anak-anak usia sekolah, yang berkontak dengan anak lain yang menderita tonsillitis akibat bakteri maupun virus. 2.3. ANATOMI & FISIOLOGI TONSILa. EmbriologiPembentukan tonsil berasal dari proliferasi sel-sel epitel yang melapisi kantong faringeal kedua. Perluasan ke lateral dari kantong faringeal kedua diserap dan bagian dorsal menetap kemudian menjadi epitel tonsil. Pilar tonsil dibentuk dari arkus brakial ke-2 dan ke-3. Secara nyata perkembangan tonsil terlihat pada usia 14 minggu kehamilan dengan terjadinya infiltrasi sel-sel limfatik ke dalam mesenkim di bawah mukosa yang dibentuk di dalam fossa tonsil. Pembentukan kripta tonsil terjadi pada usia 12-18 minggu kehamilan. Kapsul dan jaringan ikat lain tonsil terbentuk pada usia kehamilan 20 minggu dengan demikian terbentuk massa jaringan tonsil. Secara histology tonsil mengandung 3 unsur utama yaitu jaringan ikat atau trabekula sebagai rangka penunjang pembuluh darah, saraf dan limfa, folikel germinativum sebagai pusat pembentukan sel limfoid muda serta jaringan interfolikel jaringan limfoid dari berbagai stadium.b. AnatomiTonsil bersama adenoid, tonsil lingual, pita lateral faring, tonsil tubaria dan sebaran jaringan folikel limfoid membentuk cincin jaringan limfoid yang dikenal dengan cincin Waldeyer. Cincin Waldeyer ini merupakan pertahanan terhadap infeksi. Tonsil dan adenoid merupakan bagian terpenting dari cincin Waldeyer. Adeyer akan mengalami regresi pada usia pubertas.Tonsil adalah massa jaringan limfoid yang terletak di fosa tonsil pada kedua sudut orofaring. Tonsil dibatasi dari inferior oleh pilar anterior yang dibentuk otot palatofaringeus, bagian medial oleh ruang orofaring, bagian lateral dibatasi otot konstriktor faring superior, bagian superior oleh palatum molle, bagian inferior oleh tonsil lingual yang disebut fossa tonsil. Permukaan lateral tonsil ditutupi oleh jaringan alveolar yang tipis dari fasia faringeal dan permukaan bebas tonsil ditutupi oleh epitel yang meluas ke dalam tonsil membentuk kantong yang dikenal dengan kripta.Kripta pada tonsil ini berkisar antara 10-30 buah. Epitel kripta tonsil merupakan lapisan membrane tipis yang bersifat semipermeabel, sehingga epitel ini berfungsi sebagai akses antigen baik pernafasan maupun pencernaan untuk masuk ke dalam tonsil. Pembengkakan tonsil akan mengakibatkan kripta ikut tertarik sehingga semakin panjang. Inflamasi dan kripta yang semakin longgar akibat peradangan kronis dan obstruksi kripta mengakibatkan debris dan antigen tertahan di dalam kripta tonsil.VaskularisasiTonsil mendapat perdarahan dari cabang-cabang a. karotis eksterna, yaitu:1) a. maksilaris eksterna (a.fasialis); cabangnya a. tonsilaris dan a. palatine asendens2) a. maksilaris interna; cabangnya a. palatina desendens3) a. lingualis; cabangnya a. lingualis dorsalis4) a. faringeal asendensSumber perdarahan daerah kutub bawah tonsil:1) Anterior: a. lingualis dorsal2) Posterior: a. palatine asenden3) Diantara keduanya: a. tonsilarisSumber perdarahan daerah kutub atas tonsil:1) a. faringeal asenden2) a. palatina desendenArteri tonsilaris berjalan ke atas pada bagian luar m. konstriktor superior dan memberikan cabang untuk tonsil dan palatum mole. Arteri palatina asenden, mengirimkan cabang melalui m. konstriktor posterior menuju tonsil. Arteri faringeal asendens juga memberikan cabangnya ke tonsil melalui bagian luar m. konstriktor superior. Arteri lingualis dorsal naik ke pangkal lidah dan mengirim cabangnya ke tonsil, plika anterior, dan plika posterior. Arteri palatina desenden atau arteri palatina posterior member vaskularisasi tonsil dan palatum mole dari atas dan membentuk anostomosis dengan a. palatina asendens. Kutub bawah tonsil bagian anterior (a. lingualis dorsal) dan bagian posterior (a. palatine asenden), diantara kedua daerah tersebut diperdarahi oleh a. tonsilaris. Kutub atas tonsil diperdarahi oleh a. faringeal asendens dan a. palatine desendens.Vena-vena dari tonsil membentuk pleksus yang bergabung dengan pleksus dari faring. Aliran balik melalui pleksus vena disekitar kapsul tonsil, vena lidah, dan pleksus faringeal.Aliran getah bening menuju rangkaian getah bening servikal profunda (deep jugularis node). Bagian superior dibawah m. sternokleidomasteideus, selanjutnya ke kelenjar toraks dan akhirnya menuju duktus torasikus. Tonsil hanya mempunyai pembuluh getah bening eferen sedangkan pembuluh darah getah bening aferen tidak ada. Innervasi Tonsi bagian atas mendapat sensasi dsari serabut saraf ke v melalui ganglion sfenoplatina dan bagian bawah dari saraf glosofaringeus (saraf ix).c. HistologySecara mikroskopis tonsil memiliki tiga komponen yaitu jaringan ikat, jaringan interfolikuler, jaringan germinativum. Jaringan ikat berupa trabekula yang berfungsi sebagai penyokong tonsil. Trabekula merupajkan perluasan kapsul tonsil ke parenkim tonsil. Jaringan ini mengandung pembuluh darah, saraf, saluran limfatik eferen. Permukaan bebas tonsil ditutupi oleh epite stratified squamous.Jaringan germinativum terletak dibagian tengah jaringan tonsil, merupakan sel induk pembentukan sel-sel limfoid. Jaaringan interfolikel terdiri dari jaringan limfoid dalam berbagai tingkat pertumbuhan.Pada tonsillitis kronis terjadi infiltrasi limfosit ke epitel permukaan tonsil. Peningkatan jumlah sel plasma di dalam subepitel maupun di dalam jaringan interfolikel. Hyperplasia dan pembentikan fibrosis dari jaringan ikat parenkim dan jaringan limfoid mengakibatkan terjadinya hipertrofi tonsil.d. Fisiologi dan ImunologiTonsil merupakan organ limfatik sekunder yang diperlukan untuk diferensiasi dan profilerasi limfosit yang sudah disensitisasi. Tonsil menpunyai 2 fungsi utama yaitu:1. Menangkap dan mengumpulkan benda asing dengan efektif2. Tempat produksi antibody yang dihasilkan oleh sel plasma yang berasal dari diferensiasi limfosit B.Limfosit terbanyak ditemukan dalam tonsil adalah limfosit B. bersama-sma dengan adenoid limfosit B berkisar 50-65% dari seluruh limfosit pada kedua organ tersebut. Limfosit T berkisar 40% dari seluruh limfosit tonsil dan adenoid. Tonsil berfungsi mematangkan sel limfosit dan kemudian menyebarkan sel limfosit terstimulus menuju mukosa dan kelenjar sekretori di seluruh tubuh.Antigen dari luar, kontak dengan permukaan tonsil akan diikat dan dibawa sel mukosa (sel M), antigen presenting cells (APCs), sel makrofag dan sel dendrite yang terdapat pada tonsil sel Th ke sentrum germinativum. Kemudian sel Th ini akan melepaskan mediator yang akan merangsang sel sel B. sel

2.4. 2.5. 2.6. 2.7.