tugas 5 evaluasi pembelajaran; penilaian akm dan …
TRANSCRIPT
Penyelenggaraan Asesmen Kompetensi Minimum tidak berdasarkan atas
penguasaan materi kurikulum seperti yang selama ini diterapkan dalam Ujian Nasional.
Asesmen tersebut tidak dilakukan berdasarkan mata pelajaran atau penguasaan materi
kurikulum seperti yang selama ini diterapkan dalam ujian nasional, melainkan melakukan
pemetaan terhadap dua kompetensi minimum siswa, yaitu dalam hal literasi dan numerasi.
Kemampuan berpikir tentang, dan dengan, bahasa serta matematika diperlukan dalam
berbagai konteks, baik personal, sosial, maupun profesional.
Literasi tidak hanya kemampuan membaca, tetapi kemampuan menganalisis suatu
bacaan, dan memahami konsep di balik tulisan tersebut. Sedangkan kompetensi numerasi
berarti kemampuan menganalisis menggunakan angka. Dua hal tersebut yang akan
menyederhanakan asesmen kompetensi minimum yang akan dimulai tahun 2021, sehingga
bukan lagi berdasarkan mata pelajaran dan penguasaan materi. Literasi dan numerisasi
menjadi kompetensi minimum atau kompetensi dasar yang dibutuhkan peserta didik untuk
bisa belajar.
1. Literasi Membaca
Pada soal membaca, aspek kompetensi membaca dikategorikan tiga jenis yang
mencakup:
1) kemampuan mengungkapkan kembali informasi (retrieving Information);
2) mengembangkan interpretasi (developing an interpretation); dan
3) merefleksikan dan mengevaluasi teks.
Ragam tes yang digunakan pada soal membaca adalah sebagai berikut:
1) Pilihan Ganda
2) Pilihan Ganda Kompleks
3) Jawaban Singkat
4) Esai Tertutup
5) Esai Terbuka
Beberapa kemampuan yang harus dikuasai peserta didik adalah sebagai berikut:
1) Skemata
2) Kemampuan berbahasa
3) Teknis dan metode membaca
4) Pengetahuan praktis yang mendukung
5) Tujuan membaca
TUGAS 5
EVALUASI PEMBELAJARAN; PENILAIAN
AKM DAN SURVEY KARAKTER
A. PENILAIAN AKM
6) Kebiasaan dan fleksibilitas membaca
2. Literasi Numerik
Literasi numerik berhubungan dengan pengetahuan dan kecakapan untuk
menggunakan berbagai macam angka dan simbol-simbol yang terkait dengan
matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks
kehidupan sehari-hari.
Literasi numerik juga terkait dengan kemampuan menganalisis informasi yang
ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dan sebagainya).
Ruang lingkup literasi numerik adalah sebagai berikut.
1) Bilangan
2) Operasi dan Perhitungan
3) Geometri dan Pengukuran
4) Pengolahan Data
SOAL ASESMEN KOMPETENSI MINIMAL (LITERASI DAN NUMERASI)
1. Tipe pertanyaan untuk mengukur kemampuan menemukan kembali informasi
dari teks
Siswa dituntut untuk mengurutkan kejadian yang ada dalam bacaan seperti
contoh soal berikut ini.
Bacalah pertanyaan berikut dan berilah nomor sesuai dengan urutan kejadian di
dalam bacaan.
Nabi Muhammad membawa barang dagangan Siti Khadijah
Nabi Muhammad menyelesaikan perselisihan antar suku Quraisy
Nabi Muhammad sejak kecil sudah yatim piatu
Nabi Muhammad menggendong putrinya thawaf mengelilingi Kabbah
2. Tipe pertanyaan mengintegrasikan dan Menginterpretasikan
Siswa dituntut mengembangkan interpretasi dengan mengintegrasikan berbagai
pengetahuan dan menghubungkan rincian cerita dengan ide utama, seperti contoh soal
di bawah ini.
Berikut ini percakapan dua orang yang membaca “KETELADANAN RASULULLAH”
Pembaca 1 :
Ketika dewasa, Nabi Muhammad dikenal rajin bekerja
Pembaca 2 :
Nabi Muhammad dikenal rajin bekerja sejak kecil
Apa yang dapat dikatakan Pembicara 2 untuk mendukung pendapatnya?
KETELADANAN RASULULLAH
Nabi Muhammad saw. sejak kecil sudah menjadi yatim piatu. Oleh sebab itu,
beliau sangat mencintai anak yatim dan menganjurkan umatnya untuk merawat,
mendidik, dan mencintai anak yatim. Di samping itu, Nabi Muhammad saw.
terkenal sangat jujur. Sikap jujur tersebut sudah diperlihatkan sebelum beliau
diangkat menjadi rasul. Beliau digelari Al-Amin karena berhasil menyelesaikan
perselisihan antar suku dalam meletakkan Hajar Aswad(batu hitam) di pojok
Ka’bah. Pada usia remaja, beliau diminta bantuan oleh pamannya untuk membawa
barang dagangan Siti Khadijah binti Khuwailid yang kaya dan dihormati di Kota
Mekah.
Selain memiliki sifat jujur dalam berdagang dan bergaul, Rasulullah saw.
Pun sayang terhadap keluarga dan orang-orang di sekitarnya. Pada zaman
Jahiliyah, penduduk Mekah tidak menghargai anak perempuan. Namun, Nabi
Muhammad saw. justru menggendong putrinya Fatimah yang masih balita sambil
thawaf mengelilingi Ka’bah.
3. Tipe pertanyaan merefleksikan dan mengevaluasi isi bacaan
Siswa membuat hipotesis alasan perbuatan pelaku cerita dengan menggabungkan
informasi sebelumnya dengan informasi pada bacaan serta informasi di luar teks,
seperti contoh soal berikut ini.
Mengapa Nabi Muhammad membawa putri kecilnya melakukan thawaf?
4. Tipe pertanyaan mengintegrasikan dan menginterpretasikan
Siswa membentuk pemahaman yang luas, seperti contoh soal berikut ini.
Apa pesan utama cerita di atas?
A. Nabi Muhammad rajin bekerja
B. Nabi Muhammad menyelesaikan perselisihan antar suku Quraisy
C. Nabi Muhammad sejak kecil sudah yatim piatu
D. Nabi Muhammad pribadi yang sempurna
DISTRIBUSI SOAL AKM BERDASARKAN BENTUK SOAL
Bentuk Soal AKM Survei Nasional
AKM Kelas (dilaksanakan oleh Pendidik di kelas)
Oblektif Pilihan Ganda (hanya 1
jawaban benar) 20% 20%
Pilihan ganda komplek (memberi
tanda cek dalam kotak, beberapa
pernyataan yang dijawab ya-
tidak/benar-salah dll), jawaban benar
lebih dari 1
60% 40%
Menjodohkan 10% 10%
Isian singkat/jawaban singkat (angka,
nama/ benda yang sudah pasti) 5% 5%
Non objektif (esai/Uraian) 5% 25%
KISAH KETELADANAN WALI SONGO
1. Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim).
Maulana Malik Ibrahim disebut juga Sunan Gresik atau Sunan Tandhes lahir di
Samarkand, Asia Tengah dan wafat di Desa Gapura, Gresik, Jawa Timur. Kisah
keteladanannya adalah semangatnya mendakwahkan Islam. Sunan Gresik banyak
membela rakyat (Jawa) yang tertindas oleh Majapahit. Ia juga mengajarkan cara- cara
baru bercocok tanam.
2. Sunan Ampel (Raden Rahmat)
Sunan Ampel atau Raden Rahmat dianggap sebagai sesepuh oleh para wali
lainnya. Makam Sunan Ampel terletak di dekat Masjid Ampel, Surabaya. Kisah
keteladanan yang menarik adalah ketika Sunan Ampel berdakwah kepada Prabu
Brawijaya. Meskipun akhirnya tidak memeluk agama Islam, Sunan Ampel mengajarkan
falsafah Moh Limo (5M). Yang dimaksud dengan Moh Limo adalah tidak mau
melakukan lima perbuatan tercela, yaitu:
1) main (berjudi)
2) ngombe (mabuk-mabukan)
3) maling (mencuri)
4) madat (menghisap candu atau ganja)
5) madon (berz*na)
3. Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim)
Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel dan sekaligus muridnya. Ia wafat pada
tahun 1525. Kisah keteladanannya adalah cara berdakwahnya yang bijak. Sunan
Bonang sering menggunakan kesenian rakyat untuk menarik simpati mereka. Ia
memasukkan alat musik bonang pada seperangkat alat musik gamelan. Oleh karena itu,
ia dikenal dengan sebutan Sunan Bonang. Sunan Bonang juga penggubah Suluk Wijil
dan Tembang Tombo Ati.
4. Sunan Drajat
Sunan Drajat juga putra Sunan Ampel. Ia diperkirakan wafat pada 1522.
Pesantren Sunan Drajat dijalankan di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa
Timur. Kisah keteladanannya adalah cara dakwahnya yang menekankan keteladanan
dalam hal perilaku yang terpuji, kedermawanan, kerja keras, dan peningkatan
kemakmuran masyarakat. Sunan Drajat juga berdakwah melalui kesenian. Tembang
Macapat Pangkur disebut sebagai ciptaannya.
5. Sunan Kudus
Sunan Kudus adalah putra Sunan Ngudung atau Raden Usman Haji. Sunan Kudus
banyak berdakwah di kalangan kaum penguasa dan priyayi Jawa. Di antara yang
pernah menjadi muridnya adalah Sunan Prawata penguasa Demak dan Arya
Penangsang adipati Jipang Panolan. Salah satu peninggalannya yang terkenal adalah
Masjid Menara Kudus. Sunan Kudus wafat pada tahun 1550.
6. Sunan Giri
Sunan Giri adalah putra Maulana Ishaq. Ia termasuk murid Sunan Ampel dan
seperguruan dengan Sunan Bonang. Salah satu keturunannya adalah Sunan Giri Prapen
yang menyebarkan agama Islam ke wilayah Lombok dan Bima. Ia pernah menjadi
hakim dalam perkara Syeh Siti Jenar. Ia pun juga berdakwah melalui kesenian.
Tembang Islami untuk dolanan anak-anak diciptakannya, seperti Jamuran, Jithungan
dan Delikan.
7. Sunan Kalijaga (Raden Said)
Sunan Kalijaga adalah putra Adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta
atau Raden Sahur atau Sayyid Ahmad bin Mansur (Syekh Subakir). Ia adalah murid
Sunan Bonang. Sunan Kalijaga juga menggunakan kesenian dan kebudayaan sebagai
sarana untuk berdakwah, seperti wayang kulit dan tembang suluk. Tembang suluk Ilir-
ilir dan Gundul-gundul Pacul juga dianggap sebagai hasil karyanya
8. Sunan Muria (Raden Umar Said)
Sunan Muria atau Raden Umar Said adalah putra Sunan Kalijaga. Ia adalah adik
ipar Sunan Kudus. Tempat tinggalnya di Gunung Muria yang letaknya di sebelah utara
kota Kudus, Jawa Tengah. Beliau berdakwah dengan cara lembut. Kesenian gamelan
dan wayang tetap digunakannya sebagai alat berdakwah. Sunan Muria menciptakan
tembang Sinom dan Kinanti. Sasaran dakwahnya, para pedagang, nelayan, pelaut, dan
rakyat jelata.
9. Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)
Hidayatullah adalah putra Syarif Abdullah Umdatuddin yang berjasa
mengembangkan Cirebon sebagai pusat dakwah. Anaknya yang bernama Maulana
Hasanuddin juga berhasil mengembangkan kekuasaan dan menyebarkan agama Islam
di Banten sehingga kemudian menjadi Kesultanan Banten. Sunan Gunung Jati
memberikan keteladanan yang baik dalam bekerja. Ia sering ikut bermusyawarah
dengan para wali lainnya di Masjid Demak. Pada pembangunan Masjid Agung Sang
Ciptarasa (1480), Sunan Gunung Jati melibatkan banyak pihak, termasuk para wali
lainnya dan sejumlah tenaga ahli yang dikirim oleh Raden Patah.
Berdasarkan bacaan diatas jawablah pertanyaan berikut:
Pertanyaan 1, Nama asli Sunan Gresik
Jenjang Level 1
Konten Teks Informasi
Konteks Saintifik
Kompetensi Menemukan informasi (acces and Retieve)
Sub kompetensi Mengakses dan mencari informasi dalam teks
Rincian
Kompetensi
Menemukan informasi tersurat (siapa, kapan, dimana,
mengapa, bagaimana) pada teks satra atau teks informasi yang
terus meningkat sesuai jenjangnya
Bentuk soal Jawaban singkat
1. Nama asli Sunan Gresik adalah:
Penskoran:
Nilai penuh Kode 1 : Maulana Malik Ibrahim
Tidak ada nilai kode 0 : jawaban kosong
Jawaban lain kode 9 :
Pertanyaan 2 dan 3, sejarah Sunan Gresik dan Sunan Ampel
Jenjang Level 1
Konten Teks Informasi
Konteks Saintifik
Kompetensi Memahami (Interpret and Integrate)
Sub kompetensi Memahami teks secara literal
Rincian Kompetensi Mengindentifikasi topik atau fokus pembahasan pada teks
informasi yang sesuai jenjang
Bentuk soal Pilihan ganda
2. Salah satu jasa Sunan Gresik adalah …
A. Mendirikan kerajaan Majapahi
B. Berdkwah kepada Raja Majapahi
C. Membela rakyat yang tertindas oleh penguasa Majapahit
D. Mengabdi di kerajaan Majapahit
Penskoran:
Nilai penuh Kode 1 : C. Membela rakyat tertindas oleh penguasa Majapahit
Tidak ada nilai kode 0 : jawaban kosong
Jawaban lain kode 9 :
3. Moh Limo adalah salah satu ajaran dari…
A. Sunan Gresik
B. Sunan Ampel
C. Sunan Kudus
D. Sunan Bonang
Penskoran:
Nilai penuh Kode 1 : B. Sunan Ampel
Tidak ada nilai kode 0 : jawaban kosong
Jawaban lain kode 9 :
Pertanyaan 4 dan 5, sejarah Sunan Bonang dan Sunan Drajat
Jenjang Level 1 (kelas 4)
Konten Teks Informasi
Konteks Saintifik
Kompetensi Memahami (Interpret and Integrate)
Sub kompetensi Memahami teks secara literal
Rincian Kompetensi Mengindentifikasi topik atau fokus pembahasan pada teks
informasi yang sesuai jenjang
Bentuk soal Pilihan ganda kompleks
4. a. Kisah keteladanannya adalah cara berdakwahnya yang bijak.
b. Sering menggunakan kesenian rakyat untuk menarik simpati mereka.
c. Ia memasukkan alat musik bonang pada seperangkat alat musik gamelan.
d. Membela rakyat yang tertindas oleh penguasa kerajaan Majapahit
e. Ajarannya dikenal dengan Moh Limo
Di antara 5 pernyataan di atas pilihlah 3 ciri khas dakwah Sunan Bonang
Penskoran:
Nilai penuh Kode 1 : mencentang 3 jawaban benar
Tidak ada nilai Kode 9 : mencentang 2 atau 1 jawaban benar
Kode 0 : jawaban kosong
5. a. Cara dakwahnya yang menekankan keteladanan dalam hal perilaku yang terpuji
b. Beliau bersifat dermawanan dan pekerja keras
c. Sangat memperhatikan peningkatan kemakmuran masyarakat.
d. Tembang Tombo disebut sebagai ciptaannya.
e. Masjid Agung Demak adalah peninggalannya
Di antara 5 pernyataan di atas pilihlah 3 ciri khas dakwah Sunan Drajat
Penskoran:
Nilai penuh Kode 1 : mencentang 3 jawaban benar
Tidak ada nilai Kode 9 : mencentang 2 atau 1 jawaban benar
Kode 0 : jawaban kosong
1. Apa itu Survey Karakter
Survey Karakter (SK ) adalah upaya untuk mengetahui kondisi ekosistem
karakter para murid di sekolah terkait apakah azas pancasila benar-benar dirasakan
para murid dalam interaksi di sekolah. Survey Karakter adalah upaya untuk mengetahui
kondisi ekosistem karakter para murid di sekolah terkait apakah azas Pancasila benar-
benar dirasakan para murid dalam interaksi di sekolah. Ini kompetensi minimum
kompetensi dasar yang dibutuhkan murid untuk bisa belajar apa pun materinya.
Asesmen Kompetensi Minimum dan Survey Karakter terdiri dari kemampuan bernalar
menggunakan bahasa (literasi), kemampuan bernalar menggunakan matematika
(numerasi), dan penguatan pendidikan karakter.
2. Latar Belakang Survey Karakter
Peningkatan mutu sistem pendidikan tidak hanya berorientasi pada pencapaian
siswa dalam menguasai materi pelajaran dan nilai ujian akhir, apapun sebutannya.
Keberhasilan sistem pendidikan lebih difokuskan pada pencapaian kompetensi siswa
yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap. Terlebih pada era transformasi
pendidikan abad ke-21, dimana arus perubahan menuntut murid menguasai berbagai
kecakapan hidup yang esensial untuk menghadapi berbagai tantangan abad ke-21
dimana siswa memiliki kecakapan belajar dan berinovasi, kecakapan menggunakan
teknologi informasi, kecakapan hidup untuk bekerja dan berkontribusi pada
masyarakat. Inilah yang menjadi latar belakang pelaksanaan survey karakter. Selain
tuntutan kecakapan abad 21, profil pelajar Pancasila juga menjadi rujukan pencapaian
karakter bagi seluruh siswa di Indonesia. Bahkan profil pelajar pancasila ini sudah
merangkum serangkaian kecakapan hidup abad 21.
3. Tujuan Survey Karakter
Selama ini pemerintah hanya memiliki data kognitif dari para siswa tapi tidak
mengetahui kondisi ekosistem di sekolah para siswa. Survey karakter ini akan menjadi
panduan untuk sekolah dan pemerintah. Survey karakter diharapkan jadi tolok ukur
untuk bisa memberikan umpan balik bagi sekolah dalam melakukan perubahan.
4. Manfaat Survey Karakter
Ada 5 manfaat Survey Karakter yang akan dilakukan Pemerintah menurut
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim yaitu :
A. Dengan Survey Karakter maka akan dapat diketahui kondisi ekosistem
(hubungan timbal balik) di sebuah sekolah sebagai tempat belajar para
muridnya.
B. Dengan Survey Karakter (SK) maka akan dapat diketahui sejauh mana
implementasi asas-asas Pancasila dapat dirasakan dan diamalkan oleh warga
B. SURVEY KARAKTER
sekolah.
C. Dengan Survey Karakter (SK) maka akan dapat diketahui apakah level
toleransi sudah berjalan dengan baik (sehat) di suatu sekolah.
D. Dengan Survey Karakter (SK) maka akan dapat diketahui apakah welfare
(kebahagiaan anak di sekolah sudah mapan dan berjalan baik).
E. Dengan Survey Karakter (SK) maka akan dapat diketahui masih adakah
bullying yang terjadi pada siswa di sekolah.
5. Indikator Capaian Survey Karakter
Survey karakter yang dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil
belajar sosial-emosional berupa pilar karakter untuk mencetak Profil Pelajar Pancasila.
Adapun Karakter pelajar Pancasila yang ingin dicapai dalam pelaksanaan survey
karakter adalah :
A. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
B. Berkebhinekaan global
C. Mandiri
D. Bernalar kritis
E. Kreatif
F. Gotong royong
6. Proses Survey Karakter
Survey karakter dilakukan bukan dalam bentuk tes yang harus dikerjakan oleh
para murid. Para murid menjawab sejumlah pertanyaan yang sifatnya personal, terkait
opini murid mengenai topik seperti gotong royong, Bhinneka Tunggal Ika. Tetapi terkait
esensi dan behavior dari topik-topik tersebut.
Survey tersebut akan didisain alat ukur yang sulit diakali oleh murid sehingga
hasil dari survey tersebut dapat menggambarkan potret sesungguhnya dari karakter
para murid di sekolah, dalam waktu tertentu. Meskipun demikian, hasil survey ini tidak
digunakan untuk menilai murid sebagai individu, tetapi untuk menilai keberhasilan
sekolah dalam pengembangan karakter. Survey tersebut akan diikuti oleh murid pada
pertengahan level yakni murid SD kelas IV, murid SMP kelas VIII, dan murid SMA/SMK
kelas XI.
Survey tersebut dilakukan di tengah level agar sekolah dan pemerintah masih
memiliki waktu untuk mendisain program pengembangan dan perbaikan lebih lanjut,
bertolak dari hasil survey tersebut.
7. Soal Survey Karakter
Soal 1 : Jam sudah menunjukkan pukul 12.00 pada hari Jum’at. Huda bersiap-siap bersih-bersih
diri untuk melaksanakan shalat Jum’at. Roby temannya yang beragama Hindu tidak sengaja
mampir ke rumahnya untuk bertamu. Tindakan yang sebaiknya dilakukan Huda adalah:
A. Mengusir Roby dengan halus
B. Melayani Roby bertamu dan tidak melaksanakan shalat Jum’at
C. Tetap melaksanakan shalat Jum’at dan menawarkan kepada Budi bila bersedia
menunggu di teras rumah.
D. Mengajak Roby untuk bersama-sama melaksanakan shalat Jum’at
Jawaban : C
Nilai karakter : Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berakhlak mulia
Soal 2 : Di hari raya Nyepi, semua warga di Bali tidak diperkenankan keluar rumah atau
mengadakan keramaian kecuali untuk hal darurat. Tindakan yang sebaiknya dilakukan pemeluk
agama selain Hindu adalah:
A. Tetap beraktifitas di luar rumah seperti biasa karena itu bukan perintah agamanya
B. Membatasi aktifitas ke luar rumah untuk hal darurat
C. Menyetel musik dengan keras.
D. Memprotes peraturan tersebut
Jawaban : B
Nilai karakter : Berkebhinnekaan global
Soal 3 : Suci adalah anak keluarga berada. Sekarang ia sudah kelas VII. Orang tuanya pengusaha,
keduanya sibuk bekerja. Di rumahnya ada asisten rumah tangga untuk mengurus segala
keperluannya. Tindakan yang sebaiknya dilakukan Suci adalah:
A. Menggantungkan segala pekerjaan kepada asisten rumah tangga
B. Memanfaatkan kemudahan fasilitas dari orang tuanya
C. Mengurus sendiri keperluan pribadi yang sudah mampu ia melakukannya
D. Bermalas-malasan selagi ada orang tua dan asisten rumah tangga
Jawaban : C
Nilai karakter : Mandiri
Soal 4 : Zahwa duduk di kelas VII. Kemampuan berkomunikasinya sangat bagus. Ia rajin belajar
dan termasuk juara di kelasnya. Ia juga memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Pada suatu hari,
gurunya mengajak siswa di lokal tersebut untuk kerja bakti besok pagi. Tetapi tidak ada
perintah untuk membawa alat kebersihan. Tindakan yang sebaiknya dilakukan Zahwa adalah
adalah:
A. Bertanya kepada guru, alat kebersihan apa yang mesti dibawa besok pagi?
B. Diam saja, karena merasa repot membawa alat kebersihan
C. Menyuruh teman saja yang membawa alat kebersihan
D. Merencanakan libur besok pagi karena ada kerja bakti yang melelahkan
Jawaban : A
Nilai karakter : Kritis
Soal 5 : Pada suatu hari terjadi musibah kebakaran rumah warga di ujung komplek. Warga
sekitar segera berdatangan membantu korban kebakaran. Tidak ada korban jiwa namun rumah
korban tidak bisa diselamatkan dari kobaran api. Warga menyediakan penampungan sementara
untuk keluarga korban. Sementara itu bantuan logistik terus berdatangan. Korban kebakaran
tersebut termasuk warga tidak mampu. Tindakan warga setelah kejadian ini yang tepat adalah:
A. Bersama-sama membangun tempat tinggal untuk korban
B. Menyuruh korban minta bantuan keluarganya
C. Minta bantuan pemerintah
D. Tidak ikut campur urusan tersebut
Jawaban : A
Nilai karakter : Gotong royong