tugas akhir -...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN EKONOMI WILAYAH KABUPATEN
NGANJUK BERDASARKAN POTENSI AGRIBISNIS
BAWANG MERAH
Oleh:
Ani Satul Fitriyati
3610100042
Dosen Pembimbing:
Adjie Pamungkas ST, M. Dev. Plg.,PhD
Tugas Akhir
PENDAHULUANPENDAHULUAN
Latar BelakangLatar Belakang Tujuan & SasaranTujuan & Sasaran Lingkup PenelitianLingkup Penelitian
Latar BelakangLatar Belakang Tujuan & SasaranTujuan & Sasaran Lingkup PenelitianLingkup Penelitian
Jumlah rumah tangga
tani yakni sebesar
165.895 (75,64%) dengan luas wilayah
pertanian sebanyak
43.026 ha (Dinas
Pertanian, 2005)
Sektor pertanian
Penyumbang
PDRB terbesar
kedua setelah
sektor hotel dan
restoran yakni
28,14%
Kabupaten Nganjuk
merupakan Kebupaten
dengan sektor pertanian
yang dominan
Latar BelakangLatar Belakang Tujuan & SasaranTujuan & Sasaran Lingkup PenelitianLingkup Penelitian
Sektor pertanian
Penyumbang
PDRB terbesar
kedua setelah
sektor hotel dan
restoran yakni
28,14%
Penghasil
terbanyak 1
skala Jawa
timur (80%)
Penghasil
terbanyak 1
skala Jawa
timur (80%)
Bawang Merah merupakan
Komoditas unggulan yang
potensial
11
Latar BelakangLatar Belakang Tujuan & SasaranTujuan & Sasaran Lingkup PenelitianLingkup Penelitian
Bawang Merah merupakan
Komoditas unggulan yang
potensial
11
Latar BelakangLatar Belakang Tujuan & SasaranTujuan & Sasaran Lingkup PenelitianLingkup Penelitian
Bawang Merah merupakan
Komoditas unggulan yang potensial
11
Rejoso
• Rumah berdinding papan sebanyak
8.121 (43%)
• Rumah berdinding kotangan dan
bambu sebanyak 4.272 (22%)
Sukomoro
• Rumah bambu dan papan 5.155 (47 %)
Gondang
• Bangunan rumah semi permanen
berjumlah 6.184 (43%)
• Bangunan rumah non permanen 3.201
(22 %)
22 Namun nyatanya nilai
tambah bawang merah
belum mampu
meningkatkan
perekonomian masyarakat
Bawang merah merupakan
komoditas unggulan yang
potensial
11
22Namun nyatanya nilai tambah
bawang merah belum mampu
meningkatkan perekonomian
masyarakat
Latar BelakangLatar Belakang Tujuan & SasaranTujuan & Sasaran Lingkup PenelitianLingkup Penelitian
Latar Belakang Tujuan & Sasaran Lingkup Penelitian
Mengidentifikasi Faktor - Faktor
yang menyebabkan bawang merah
dapat mendorong
ekonomi wilayah di
Kabupaten Nganjuk
Membentuk tipologi kinerja
kecamatan berdasarkan faktor yang
telah diidentifikasi
Merumuskan formulasi arahan
pegembanganekonomi
wilayah di Kabupaten
Nganjukberdasarkan
tipologi kecamatan
Menentukan arahan pengembangan
ekonomi wilayah di Kabupaten Nganjuk
dengan potensi agribisnis bawang
merah agar meningkatkan perekonomian masyarakat di
Kabupaten Nganjuk
Latar BelakangLatar Belakang Tujuan & SasaranTujuan & Sasaran Lingkup PenelitianLingkup Penelitian
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Kajian Teori Pengembangan
wilayah
Kajian Teori Pengembangan Ekonomi
WIlayah
Kajian Teori Agribisnis bawang
merah
Kajian Teori keterkaitan sektor pertanian dengan
sektor lain dan lembaga keuangan
Sintesa PustakaKajian Teori
Teori Indikator Variabel Sub Variabel
PengembanganWilayah
Peningkatan Ekonomi Populasi Penduduk Jumlah Petani
Ketersediaan Lapangan Pekerjaan
Ketersediaan Sarana danPrasarana
Kondisi Jalan
PengembanganEkonomi Wilayah
KesejahteraanMasyarakat
Ketersediaan Tenaga KerjaPemenuhan Basic Needs (Kebutuhan Dasar)
Pendapatan Masyarakat
Ability to Choose (Keleluasaanterhadap memilih)
Tingkat pendidikan Masyarakat
Self Esteem (Harga Diri)
Full Employment Angkatan Kerja
Jumlah Pengangguran
Tingkat Pendapatan
Berkurangnya Disparitas Jumlah Produksi Bawang Merah
Agribisnis bawangmerah
Faktor Produksi Luas lahan Pertanian
Irigasi Pertanian
Kondisi Tanah
Jumlah Tenaga Kerja Pertanian
Sintesa PustakaKajian Pustaka
Teori Indikator Variabel Sub Variabel
Agribisnis bawang merah Faktor Produksi Keterkaitan antar sektorkuat
Kemandirian pemenuhan bibitoleh wilayah
Tenaga Kerja yang Berasal dariWilayah tersebut
Modal
Teknologi Pertanian Teknologi Pengolah tanah
Teknologi Pemupukan
Teknologi Pemetikan
Biaya Produksi Biaya Transportasi
Biaya Input Biaya Pupuk
Biaya Benih
Biaya Tenaga Kerja
Biaya Sewa Lahan
Harga Stabil Harga Penjualan Bawang Merah
Harga Benih
Harga Pupuk
Sintesa PustakaKajian Pustaka
BAB IIIMETODE PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
VariabelPengumpulan
dataSampling Proses Analisa
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Jenis Penelitian
Pendekatan Positivistik
Pendekatan positivistik memandang realitas/ gejala/ fenomena menjadi sesuatu yang dapat diklasifikasikan, relative tetap, konkrit, teramati dan memiliki gejala sebab akibat (Borg dan Gall, 1989).
Pendekatan Penelitian
Penelitian Deskriptif Kuantitatif
Pendekatan Penelitian
VariabelPengumpulan
dataSampling Proses Analisa
Jenis Variabel Variabel Definisi Operasional
VariabelDependen
Pendapatan masyarakat Upah/ penghasilan yang diperoleh petani setiap musim
panen (jumlah panen/ luas lahan dalam rupiah)
Hasil produksi bawang merah Banyaknya hasil panen bawang merah setiap musim
panen (Ton/Ha)
Pemenuhan kebutuhan dasar Tingkat kemampuan petani dalam memenuhi
kebutuhan sandang, pangan dan papan
Keleluasaan dalam memilih Tingkat keleluasaan petani dalam memilih untuk
menjual bawang merah kepada tangkulak atau ke
pasar
Self Esteem Tingkat keaktifan/ keikutsertaan petani dalam kegiatan
pertanian (kelompok tani)
Full Employment Tingkat terpenuhinya jumlah tenaga kerja
Keterkaitan antar sektor Tingkat keterkaitan antar sektor pertanian bawang
merah dengan sektor lain
Berkurangnya disparitas Tingkat berkurangnya ketimpangan antar wilayah
dengan wilayah lain dilihat dari pendapatan, maupun
hasil panen bawang merah
Pendekatan Penelitian
VariabelPengumpulan
dataSampling Proses Analisa
Jenis Variabel Variabel Definisi Operasional
Independen Jumlah petani Jumlah masyarakat yang bermata pencaharian sebagai petani
bawang merah (jiwa)
Ketersediaan lapangan pekerjaan Ada atau tidaknya lapangan pekerjaan bidang pertanian
bawang merah pada masing – masing kecamatan
Kondisi jalan Tingkat kondisi jalan yang digunakan dalam mendistribusikan
hasil panen (tanah, macadam, aspal)
Tingkat pendidikan masyarakat Tingkat pengetahuan seseorang petani dalam pertanian
bawang merah baik penanaman, perawatan maupun panen
Luas lahan pertanian Luas Penggunaan lahan untuk pertanian bawang merah (Ha)
Irigasi pertanian Sumber daya air yang digunakan dalam pertanian bawang
merat (Modern, Sederhana)
Kondisi tanah Tingkat kesuburan tanah yang digunakan dalam pertanian
bawang merah
Modal Biaya awal yang harus dikeluarkan dalam proses pertanian
bawang merah (Rp/Ha)
Teknologi pertanian Tingkat penggunaan teknologi dalam prose pertanian bawang
merah guna meningkatkan hasil produksi bawang merah
(modern maupun manual)
Biaya transortasi Biaya yang harus dikeluarkan oleh petani untuk mengangkut
hasil pertanian (Rp dalam sekali angkut)
Biaya input Biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli bibit dan pupuk
(Rp/kg)
Harga stabil Harga tinggi yang harus diterima petani saat penjualan
bawang merah dan harga murah yang harus dibayar petani
saat membeli benih dan pupuk (Rp)
Pendekatan Penelitian
VariabelPengumpulan
dataSampling Proses Analisa
Populasi 45.800 petani bawang
merah yang ada di KecamatanRejoso, Gondang, Wilangan, Bagor,
Sukomoro,
Purpossive sampling dan proporsional
sampling
Sampel dalam penelitian adalah sebanyak 100 Jiwa
Yang diperoleh dari rumus
n = N
1 + N.e²
Sedangkan untuk proporsional sampling menggunakan rumus
ni = (Ni/N) x n
Kecamatan PopulasiPetaniBawangMerah
Jumlah SampelBerdasarkanPerhitungan
Sukomoro 4235 9
Gondang 10990 23
Rejoso 14465 34
Bagor 11635 25
Wilangan 4475 9
Total Populasi 45800
Total Sampel 100 100
Pendekatan Penelitian
VariabelPengumpulan
dataSampling Proses Analisa
Mengidentifikasi faktor – faktor yang menyebabkan
bawang merah dapat mendorog ekonomi wilayah Kabupaten
Nganjuk
1Analisis
Regresi
Membentuk Tipologi Kinerja Kecamatan berdasarkan faktor –
faktor yang telah diidentifikasi
2Analisis
Cluser
Terbentuknya formulasi arahan pengembangan ekonomi wilayah3
Analisis
Deskriptif
Variabel dari KajianLiteratur Kuesioner Analisis Regresi
Faktor – Faktor yang telahteridentifikasi
Dikelompokkan berdasarkankinerja kecamatan
Pendekatan Penelitian
VariabelPengumpulan
dataSampling Proses Analisa
Hasil Penelitian Tinjauan Literatur Tinjauan Kebijakan
TahapanPenelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Analisa Sasaran 1 Analisa Sasaran 2 Analisa Sasaran 3
Batas Wilayah
Sebelah Utara :Kabupaten Bojonegoro dankecamatan Ngluyu
Sebelah Selatan : KecamatanTanjunganom, Kecamatan Pace, Kecamatan Nganjuk, KecamatanBerbek
Sebelah Timur : KecamatanLengkong dan Kecamatan Baron
Sebelah Barat: Kabupaten Madiun
Gambaran Umum Analisa Sasaran 1 Analisa Sasaran 2 Analisa Sasaran 3
Gambaran Umum Analisa Sasaran 1 Analisa Sasaran 2 Analisa Sasaran 3
10990 Orang
4236Orang
14465Orang
11635Orang
4475Orang
Analisa dan Pembahasan
Mengidentifikasi faktor – faktor yang menyebabkan bawang
merah dapat mendorog ekonomi wilayah Kabupaten Nganjuk
1Analisis
Regresi
Kuesioner
Analisis Korelasi
Untuk mengetahui hubungan dankekuatan antar variabel dependendan independen
Analisis Regresi
Untuk mengetahui besaranpengaruh antar variabel.
Analisa Sasaran 2 Analisa Sasaran 3Gambaran Umum Analisa Sasaran 1
No Variabel Dependen Variabel yang mempengaruhi
1 Pendapatan Masyarakat Penggunaan teknologi
pertanian
Biaya Transportasi
2 Hasil Produksi Pertanian Bawang
Merah
Berkurangnya Disparitas
Ketersediaan lapangan
pekerjaan
Kondisi tanah
Biaya transportasi
3. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Keleluasaan dalam memilih
Full Employment
Keterkaitan antar sektor kuat
Modal
4 Keleluasaan dalam memilih Pemenuhan kebutuhan dasar
Full Employment
Irigasi pertanian
Modal
5. Harga Diri Jumlah Petani
Tingkat pendidikan masyarakat
Irigasi pertanian
Harga Stabil
Biaya transportasi
Biaya inputAnalisa Sasaran 2 Analisa Sasaran 3Gambaran Umum Analisa Sasaran 1
Ha
sil A
na
lisis
Ko
rela
si
6. Full Employment Keleluasaan dalam memilih
Pemenuhan kebutuhan dasar
Keterkaitan antar sektor
Berkurangnya disparitas
Ketersediaan lapangan pekerjaan
Tingkat pendidikan masyarakat
Luas lahan pertanian
Modal
7. Keterkaitan antar sektor Pemenuhan kebutuhan dasar
Full Employment
Berkurangnya disparitas
Ketersediaan lapangan pekerjaan
Tingkat pendidikan masyarakat
8. Berkurangnya disparitas Hasil produksi bawang merah
Full Employment
Keterkaitan antar sektor kuat
Ketersediaan lapangan pekerjaan
Irigasi pertanian
Biaya transportasi
Biaya
Harga StabilHa
sil A
na
lisis
Ko
rela
si
Analisa Sasaran 2 Analisa Sasaran 3Gambaran Umum Analisa Sasaran 1
Pendapatan Masyarakat
Y1= 1,879 +0,162 X9
Y1 : Pendapatan Masyarakat
X9 : Teknologi Pertanian
Analisa Sasaran 2 Analisa Sasaran 3Gambaran Umum Analisa Sasaran 1
Hasil Produksi Bawang Merah
Y2= 0,798 + 0,741 Y8 - 0,148 X7 + 0,316 X10
Y2 : Hasil Produksi Bawang Merah
Y8 : Berkurangnya Disparitas
X7 : Kondisi tanah
X10 : Biaya transportasi
Analisa Sasaran 2 Analisa Sasaran 3Gambaran Umum Analisa Sasaran 1
Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Y3 = 1,331 +0,564 Y4
Y3 : Pemenuhan Kebutuhan dasar
Y4 : Keleluasaan dalam memilih
Analisa Sasaran 2 Analisa Sasaran 3Gambaran Umum Analisa Sasaran 1
Keleluasaan Dalam Memilih
Y4 = 2,001 +0,377 Y3 - 0,090 X6
Y4 : Keleluasaan dalam memilih
Y3 : Pemenuhan kebutuhan dasar
Analisa Sasaran 2 Analisa Sasaran 3Gambaran Umum Analisa Sasaran 1
Self Esteem
Y5 = 4,132 - 0,230 X1 +
0,148 X4 - 0,394 X11
Y5 : Self Esteem
X1 : Jumlah Petani
X4 : Tingkat pendidikan masyarakat
X11 : Biaya input
Analisa Sasaran 2 Analisa Sasaran 3Gambaran Umum Analisa Sasaran 1
Full Employment
Y6= 2,631 - 0,358 Y8 + 0,083
X4 + 0,396 X8
Y6 : Full Employment
Y8 : Berkurangnya disparitas
X4 : Tingkat pendidikan masyarakat
X8 : Modal
Analisa Sasaran 2 Analisa Sasaran 3Gambaran Umum Analisa Sasaran 1
Keterkaitan Antar Sektor
Y7 = 4,314 - 0,121 Y3 - 0,388
Y8 - 0,239 X2
Y7 : Keterkaitan antar sektor
Y3 : Pemenuhan kebutuhan dasar
Y8 : Berkurangnya disparitas
X2 : Ketersediaan lapangan pekerjaan
Analisa Sasaran 2 Analisa Sasaran 3Gambaran Umum Analisa Sasaran 1
Berkurangnya Disparitas
Y8 = 1,497 + 0,273 Y2 - 0,109 Y6 - 0,222 Y7 + 0,333 X2 -
0,068 X6- 0,120 X10 + 0,086 X12
Y8 : Berkurangnya disparitas
Y2 : Hasil produksi bawang merah
Y6 : Full Employment
Y7 : Keterkaitan antar sektor
X2 : Ketersediaan lapangan pekerjaan
X6 : Irigasi pertanian
X10 : Biaya transportasi
X12 : Harga stabil
Model Variabel yang dipengaruhi atau mempengaruhi satu
sama lain
Analisa Sasaran 2 Analisa Sasaran 3Gambaran Umum Analisa Sasaran 1
Sasaran 2Membentuk Tipologi kinerja kecamatan
berdasarkan faktor – faktor yang menyebabkan bawang merah dapat
meningkatkan ekonomi wilayah
Analisa Sasaran 3Gambaran Umum Analisa Sasaran 1 Analisa Sasaran 2
Peta Cluster berdasarkan kinerja Kecamatan
Analisa Sasaran 2 Analisa Sasaran 3Gambaran Umum Analisa Sasaran 1 Analisa Sasaran 3Gambaran Umum Analisa Sasaran 1 Analisa Sasaran 2
Analisa Sasaran 2 Analisa Sasaran 3Gambaran Umum Analisa Sasaran 1 Analisa Sasaran 3Gambaran Umum Analisa Sasaran 1 Analisa Sasaran 2
Cluster 1 : Cluster kecamatan
distribusi hasil pertanian
Analisa Sasaran 3Gambaran Umum Analisa Sasaran 1 Analisa Sasaran 2
Cluster 2 : Cluster kecamatan produksi hasil
pertanian bawang merah
Analisa Sasaran 3Gambaran Umum Analisa Sasaran 1 Analisa Sasaran 2
Cluster 3 : Cluster kecamatan pengadaan
dan penyaluran sumberdaya pertanian
Analisa Sasaran 2Analisa Sasaran 1Gambaran Umum Analisa Sasaran 3
Sasaran 3Menentukan arahan pengembangan
ekonomi wilayah Kabupaten Nganjukberdasarkan potensi agribisnis bawang
merah
Cluster 1 : Cluster kecamatan
distribusi hasil pertanian
1. Peningkatan kualitas SDM untuk meningkatkan hasil produksi
bawang merah serta menjaga kelestarian lingkungan melalui
sosialisasi dan kaderisasi
2. Adanya sosialisasi terkait system pasar kepada petani
sehingga hasil jual bawang merah meningkat
3. Peningkatan penguasaan teknologi agar promosi pertanian
bawang merah lebih luas
4. Penggunaan teknologi modern untuk menarik generasi muda
agar terjun ke dunia pertanian
5. Memperkuat pemberian izin impor
Cluster 2 : Cluster kecamatan produksi hasil
pertanian bawang merah
1) Peningkatan kualitas SDM untuk meningkatkan
hasil produksi namun juga tetap mengedepankan
kelestarian lingkungan melalui sosialisasi atau
kaderisasi kepada petani bawang merah
2) peningkatan kualitas sumber daya manusia
dengan meningkatkan kemampuan penguasaan
teknologi yang telah dimiliki sehingga dapat
meningkatkan hasil produksi
Analisa Sasaran 2Analisa Sasaran 1Gambaran Umum Analisa Sasaran 3
Cluster 3 : Cluster kecamatan pengadaan
dan penyaluran sumberdaya pertanian
1) Menyalurkan tenaga kerja yang tersedia di kecamatan ini ke
kecamatan lain, yang membutuhkan tenaga kerja dalam bidang
pertanian mengingat jumlah tenaga kerja yang ada di kecamatan
ini sangat tinggi.
2) Peningkatan nilai tambah komoditas melalui pengembangan
agroindustri, sehingga dapat meningkatkan daya saing komoditas
bawang merah dan kesempatan kerja makin luas sehingga dapat
membuka lapangan pekerjaan baru.
3) Menyalurkan hasil pertanian bawang merah ke pasar sentra saat
terjadi kelangkaan, sehingga harga hasil bawang merah dipasaran
tetap stabil.
4) Membuat kemitraan dengan industri terkait seperti PT. Indofoood
sehingga nilai tambah dari hasil pertanian bawang merah dapat
meningkat
Analisa Sasaran 2Analisa Sasaran 1Gambaran Umum Analisa Sasaran 3
Faktor - faktoryang
menyebabkanbawang merah
dapatmeningkatkan
ekonomi wilayah
HasilProduksiBawangMerah
PemenuhanKebutuhan
Dasar
Full employment
Keterkaitanantar sektor
Keleluasaan dalam
memilih
Berkurangnyadisparitas
Penggunaanteknologi
KondisitanahBiaya
transportasi
Irigasipertanian
Jumlahpetani
Biaya input
Tingkatpendidikanmasyarakat
Ketersediaan lapangan pekerjaan
HargaStabil
Modal
Kesimpulan
dan Saran
Cluster 1
•Berkurangnya disparitas sedang
•Keterkaitan antar sektor tergolong tinggi
•Biaya transportasi tidak terlalu tinggi
•Hasil pertanian bawang merah tidak terlalu tinggi
•Kestabilan harga rendah
Cluster 2
•Hasil produksi bawang merah sedang
•Kondisi tanah subur
•Modal tinggi
• Irigasi pertanian modern
• Tingkat pendidikan masyarakat rendah
•Ketersediaan lapangan pekerjaan tinggi
Cluster 3
•Keterkaitan antar sektor tinggi
• Tingkat full employment tinggi
•Hasil pertanian bawang merah tinggi
• Tingkat pendidikan masyarakat tinggi
•Ketersediaan lapangan pekerjaan rendah
Untuk meningkatkan ekonomi wilayah di Kabupaten Nganjuk, diperlukan
peningkatan hasilproduksi bawang merah. Oleh karena itu diperlukan pelatihankepada masyarakat mengenai pertanian bawang merah. Selain itu untukmengantisapasi tidak stabinya harga pasar masyarakat perlu diberikan sosialisasimengenai system pasar, sehingga masyarakat tidak lagi terjebak dengan system jual beli dengan tengkulak.
2
3
Saran
1. Melihat tingginya hasil produksi bawang merah, maka diperlukan sosialisasi
kepada masyarakat terkait dengan system pasar, sehingga masyarakat tidak lagi
bergantung kepada tengkulak, sehingga pendapatan masyarakat dapat
meningkat
2. Perlu adanya koordinasi terintegrasi dari dinas terkait mengenai pengendalian
harga yang berlaku dipasaran sehingga petani maupun masyarakat luas tidak
lagi dirugikan dengan harga yang berlaku dipasaran.
3. Arahan yang dihasilkan dari penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk
memperluas pengembangan agribisnis di Kabupaten Nganjuk utamanya bawang
merah mengingat kegiatan agribisnis bawang merah di kabupaten Nganjuk
hingga saat ini belum terlalu terasa dampak pengembangannya oleh
masyarakat. Selain itu melihat dari masterplan agropolitan tahun 2007, lokasi
pengembangan kawasan agribisnis hanya terfokus pada kecamatan Sukomoro
sebagai kawasan distribusi, oleh karena itu dengan adanya arahan dari
kecamatan lain diharapkan pengembangan agribisnis dapat meningkatkan
ekonomi wilayah mengingat potensi bawang merah sangatlah besar.
4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait pengembangan ekonomi wilayah
berdasarkan potensi agribisnis bawang merah sehingga agribisnis yang telah ada
di Kabupaten Nganjuk dapat berkembang
Terima Kasih